SI0914463287

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN KENDARAAN MOTOR PADA PT. MOTORMART BERBASIS WEBSITE


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0914463287
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN KENDARAAN MOTOR PADA PT. MOTORMART BERBASIS WEBSITE

Disusun Oleh :

NIM
: 0914463287
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN KENDARAAN MOTOR PADA PT. MOTORMART BERBASIS WEBSITE

Dibuat Oleh :

NIM
: 0914463287
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
   
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NID : 078010
   
NID : 05066

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN KENDARAAN MOTOR PADA PT. MOTORMART BERBASIS WEBSITE

Dibuat Oleh :

NIM
: 0914463287
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN KENDARAAN MOTOR PADA PT. MOTORMART BERBASIS WEBSITE

Disusun Oleh :

NIM
: 0914463287
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 0914463287

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha ikut meramaikan perkembangan teknologi tersebut dengan menerapkan teknologi informasi yang dibantu dengan media komputer dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Maka, untuk mendukung hal tersebut PT. Motormart yang merupakan salah satu yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa selalu inovatif dan kreatif untuk dapat memecahkan masalah-masalah, yaitu dengan menerapkan suatu sistem penjualan online yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Dalam laporan ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan tinjauan lapangan, Pengamatan/obsevasi, wawancara, mengumpulkan dokumen, kepustakaan, analisa sistem menggunakan metode SWOT (Strengths Weaknesses Oportunities Threats), metode CSF (Critical Success Factor) dan beberapa elisitasi sampai final draft serta manfaat dari Penjualan Online itu sendiri, juga menggunakan metode analisa perancangan program yang di gambarkan dengan Unified Modelling Language (UML).Pada implementasinya ditampilkan prototype Penjualan Online, tools-tools yang digunakan, tampilan rancangan program, perangkat lunak, perangkat keras dan hak akses. Maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi sistem Penjualan Online dapat memaksimalkan berbagai bentuk penjualan, serta dapat dijadikan media informasi yang valid bagi seluruh aktivitas PT. Motormart dan masyarakat secara umum dimanapun dan kapanpun selain itu untuk memperoleh informasi baik, yang tentunya mempermudah dalam penjualan barang.


Informasi, penjualan, online.

ABSTRACT

Developments in science and technology is rapidly increasing, the business world enliven the development of these technologies by applying information technology assisted by computer media in carrying out their business activities. So, to support this PT. Motormart which is one that is engaged in trade and services are always innovative and creative in order to solve the problems, which is implementing an online sales system that can be accessed anywhere and anytime. In this report explained about the research methods used field observations, observation / observation, interviews, collected documents, literature, system analysis using SWOT (Strengths Weaknesses oportunities Threats), a method CSF (Critical Success Factor) and some elicitation until the final draft and benefits of Online Sales itself, also uses analytical methods in the design of the program described by the Unified Modelling Language (UML) .At prototype implementation is shown Online Sales, tools-tools that are used, the display program design, software, hardware and access rights. It can be concluded that the contribution of Online Sales system can maximize sales of various forms, and can be used as a medium of information that is valid for the entire activity of PT. Motormart and the general public wherever and whenever in addition to obtain good information, which would facilitate the sale of goods.


Keywords : Information, sales, online.

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Akhir Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kendaraan Motor Pada PT. Motormart Berbasis Website”.

Tujuan dari penulisan Laporan Akhir Skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata (S1) pada Jurusan Sistem Informasi (SI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang. Selain itu, laporan akhir ini dapat menjadi tolak ukur bagi penulis untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah.

Dalam penyusunan Laporan Akhir Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi ini dengan baik.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom,selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, membantu dan selalu memberikan dukungan kepada penulis.
  6. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan, arahan serta saran yang membangun kepada penulis.
  7. Bapak Heruman, selaku Stakeholder yang telah banyak membantu untuk meluangkan waktunya.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Istri dan anak yang selalu mendukung dan mendoakan untuk menyelesaikan tugas akhir.
  10. Ayah, Ibu dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  11. Sahabat-sahabat yang selalu saling memberikan support satu sama lain.
  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang, ..... 2016
Chandra Irawan
NIM. 0914463287

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya sistem informasi saat ini, banyak sistem informasi pada organisasi yang ingin mencapai tahap sistem informasi secara cepat, relevan dan akurat. Pesatnya pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) khususnya dibidang komputer. Model penjualan atau bisnis juga ikut terpengaruh dari perkembangan IPTEK tersebut, terlebih dengan pesatnya pertumbuhan pengguna internet di berbagai belahan dunia khususnya negara-negara berkembang. Salah satu bisnis yang menjadi trend baru dimasyarakat sekarang ini adalah dalam bidang belanja online (online shopping) sehingga memunculkan bentuk model toko-toko virtual, salah satu bentuk usaha dari para pebisnis online adalah memberikan fasilitas dan pelayanan yang memuaskan terhadap pelanggan, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kualitas pelayanan yang baik.

Sejauh ini masih banyak perusahaan showroom kendaraan khususnya pada kendaraan motor yang masih melakukan promosi dan penjualan secara konvensional dalam bentuk promosi dari mulut ke mulut dan menggunakan media brosur, sehingga jangkauan promosi dan penjualan masih terbatas dan belum bisa meluas ke beberapa daerah yang menyebabkan produk yang dijual kurang dikenal oleh masyarakat luas. Kendala lain yang dialami oleh perusahaan jasa penjualan motor adalah ketatnya persaingan antar sesama showroom motor mulai dari yang kecil sampai yang besar, hal itu membuat pengelola showroom motor harus mempunyai strategi pemasaran yang berbeda yang dapat memperluas jangkauan pemasarannya sehingga dapat mendatangkan banyak pelanggan baru. PT. Motormart merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang penjualan kendaraan motor yang akan menggunakan teknologi dalam hal strategi pemasaran dan penjualannya. Untuk itu dibutuhkan sebuah aplikasi berbasis website yang mampu memberikan informasi mengenai produk kepada pelanggan dengan cepat melalui teknologi jaringan internet. Dengan adanya website pelanggan bisa melakukan pembelian dan pemesanan secara online tanpa harus mendatangi showroom tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis mengambil judul penelitian skripsi mengenai “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kendaraan Motor Pada PT. Motormart Berbasis Website’’ yang bertujuan untuk membantu penyampaian informasi berupa katalog produk serta pembuatan sistem informasi mengenai penjualan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik pokok permasalahan yaitu :

  1. Bagaimana sistem penjualan pada PT. Motormart yang berjalan saat ini ?
  2. Apakah sistem yang diusulkan saat ini dapat digunakan untuk mengetahui pola dan daya beli konsumen secara umum ?
  3. Bagaimana rancangan sistem penjualan melalui website menjadi lebih mudah, efesien dan praktis, terutama dalam hal pencarian dan pemesanan?

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan Operasional

Untuk mengetahui sejauh mana proses sistem informasi penjualan pada PT. Motormart yang sedang berjalan. Untuk mengevaluasi serta memberikan perbaikan sistem informasi penjualan yang selama ini berlangsung. Mengusulkan penjualan berbasis web sehingga dapat meningkatkan omset penjualan dan keuntungan. Serta membuat sistem yang baru dan menjadi lebih baik.

Tujuan Fungsional

Membantu konsumen dalam memperoleh informasi yang cepat, tepat dan up to date pada belanja online khususnya mengenai informasi produk yang ditawarkan terkait dengan ketersediaan produk, harga dan kualitas produk.

Tujuan Individual

Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mengikuti sidang skripsi. Serta untuk mendapatkan pengetahuan tentang dunia bisnis khususnya dalam hal ini adalah bisnis belanja online.

Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dan diperoleh dari laporan ini adalah :

  1. Bagi Penulis

    Meningkatkan suatu pemahaman serta wawasan dalam dunia bekerja terutama dipengetahuan dibidang ilmu komputer yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan.

  2. Bagi Perusahaan

    Membantu meningkatkan penjualan PT. Motormart untuk melakukan penjualan hasil produk dengan sistem online guna meningkatkan omset penjualan. Dan membantu PT. Motormart untuk mempromosikan barang-barang yang dijualnya.

  3. Bagi Konsumen

    Untuk membantu dan memudahkan calon konsumen membeli produk yang ditawarkan oleh PT. Motormart khususnya produk kendaraan motor.

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu :

  1. Mengenai proses konsumen membeli sampai dengan laporan penjualan guna menunjang pembuatan laporan transaksi pada pimpinan hanya bisa di lakukan via web.
  2. Menganalisa bentuk – bentuk informasi yang dibutuhkan pembeli, dan proses layanan penjualan pada PT. Motormart.

Metode Penelitian

Dalam upaya membuat karya tulis ini tentunya penulis memerlukan banyak hal sebagai bahan tulisan. Beberapa metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah :

  1. Interview ( Wawancara)

    Wawancara dilakukan oleh bapak Suardi selaku asisten direktur di PT. Motormart, mengenai sistem penjualan pada PT. Motormat yang sedang berjalan saat ini.

  2. Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan data dengan cara mengambil intisari dari sumber literatur -literatur berupa buku, kliping, artikel dan lain-lain.

  3. Observasi

    Observasi adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan secara langsung tempat dimana dilakukan suatu penelitian serta menganalisa terhadap sitem yang berjalan. Penulis datang langsung ke alamat JL.Gatot Subroto KM. 6,8 Kel. Jatake Kec. Jatiuwung Kota Tangerang No Telp (021) 5565 3245 Fax (021) 5911799.

Metode Analisa

Pada metode analisa ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strengths Weaknesses Oportunities Threats). Analisa SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi instansi, baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap instansi, sehingga dapat membantu stakeholder dalam mengambil keputusan.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model

    Di dalam penelitiaan ini, penulis menggunakan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML ( Unified Modelling Language) yaitu menggunakan software Visual Pradigma for UML.

  2. Bahasa pemrograman

    Sistem pembuatan program dibangun menggunakan program PHP dan CSS.

  3. Data base

    Data base yang digunakan menggunakan My SQL SERVER

  4. Browser

    Untuk browser penulis menggunakan gogle chrome.

Metode Testing

Dalam proses pengujian website belanja online Pada PT. Motormart, peneliti menggunakan metode Blackbox Testing. yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Skripsi agar mempermudah bagi pembaca maka penulis menyajikan dalam lima bab, yaitu :

BAB I :PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II :LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan disajikan teori yang relevan, lengkap dan sejalan dengan permasalahan yang diteliti. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian.

BAB III :PEMBAHASAN

Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi sejarah berdirinya PT. Motormart, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, Analisa Sistem Berjalan melalui Diagram UML.

BAB IV :HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan, prosedur sistem yang diusulkan, usecase diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan, sequence diagram yang diusukan, rancangan basis data, class diagram yang diusulkan, spesifikasi basis data, rancangan program, testing, evaluasi, dan implementasi

BAB V  :PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan hasilpenelitian dan saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukandimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem menurut buku analisis desain dan informasi dapat dilihat dari dua kelompok pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

  1. Berdasarkan Penekanan Prosedur
  2. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto (2008:1)

  3. Berdasarkan Penekanan Komponen
  4. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Jogiyanto (2008:2)


Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karkteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundry), lingkungan luar (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jogianto (2008:3)

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem satu kesatuan.

  3. Batas Sistem (Boundary)
  4. Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
  6. Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

  7. Penghubung (Interface)
  8. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan (Input)
  10. Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  11. Keluaran (Output)
  12. Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  13. Pengolahan (Process)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
  16. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

    Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut ini. Jogianto (2008:6)

  1. Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.

  5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322) , “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.


Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
  2. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item.

    Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

    1. Suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogianto (2008:8)
    2. Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu. Prabu (2006:10)
    3. Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya yang menunjukan karakteristik dari objek tersebut.
    4. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

  3. Definisi Informasi
  4. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

    1. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya. Jogianto (2008:8)
    2. Informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Kristianto (2008:32)
    3. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Nilai dan Kualitas Informasi

  1. Nilai Informasi
  2. Menurut Tata Sutabri (2012:37), Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (Sepuluh) sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh
    2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan Lengkap
    4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian
    6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi.

    7. Kecocokan
    8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.

    9. Ketepatan waktu
    10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi.

    11. Kejelasan
    12. Sifat ini menujukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

    13. Keluwesan
    14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.

    15. Dapat dibuktikan
    16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak ada prasangka
    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat diukur
    20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

  3. Kualitas Informasi
  4. Kualitas dari suata informasi menurut buku analisis desain dan informasi tergantung dari enam hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, relevan, ekonomis, efesien dan dapat dipercaya. Jogianto (2008:10)

    1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision making)?
    2. Akurat (Accurate), yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.
    3. Tepat waktu (TimeLines), informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.
    4. Ekonomis (Economy), What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle ? Kualitas dari Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.
    5. Efisien (Efficiency) What level of resources is required for each unit of information output ?
    6. Dapat dipercaya (Reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.




Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information systems atau information-generating systems

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajeral dan kegiatan strategi dari suatu organsasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogianto (2008:11)

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

    1. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berkerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Fugsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Wing Wahyu Winaryo (2008:5)
    2. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roseoe Davis, “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Jogianto (2008:11)
  3. Komponen Sistem Informasi
  4. John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Jogianto (2008:12)

    Blok bangunan tersebut terdiri dari :

    1. Blok Masukan (Input Block)
    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)
    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras.

    9. Blok Basis Data (Database Block)
    10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    11. Blok Kendali (Controls Block)
    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung teratasi.

KONSEP DASAR ANALISA SWOT DAN CSF

Analisa SWOT

  1. Pengertian Analisa SWOT
  2. Analisis SWOT menurut para ahli diantaranya :

    Menurut Freddy Rangkuti (2006:18) “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan”. Analisis SWOT mempunyai peranan penting dalam kemajuan usaha akhir-akhir ini semakin kompetitif persaingannya dalam mencapai tujuan. Arti dari SWOT adalah kekuatan (Strength), peluang (Oppourtunities), bisa meminimalkan kelemahan (Weakness) serta ancaman (Threats)”.

    1. Kekuatan (Strenghts)
    2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau hendak layani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli atau pemasok dan faktor-faktor lain.

    3. Kelemahan (Weaknesses)
    4. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

    5. Peluang (Opportunities)
    6. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama ini adalah salah satu peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan dalam keadaan bersaing atau peraturan, hubungan pembeli, perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang telah diperbaiki dapat menunjukan peluang bagi perusahaan.

    7. Ancaman (Threaths)
    8. Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan bagi perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.

      Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Analisis CSF (Critical Success Factor)

Menurut Rockart dan Bullen MIT dalam Witarto (2004:110) CSF merupakan sejumlah variabel yang mempengaruhi aktivitas yang sekarangatau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metode CSF membantu pendefinisian variabel. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya.

  1. Faktor Penentu CSF
    1. Strategi usaha (Strategy)
    2. Strategi merupakan pola dari misi, tujuan, kebijakan, dan rencana pemanfaatan sember daya penting yang dinyatakan dalam suatu cara untuk mendefinisikan usaha perusahaan. Pernyataan lengkap tentang strategi akan mendefinisikan jalur produksi, pasar, segmen pasar dari produk yang dibuat, jaringan bagi pasar yang membutuhkan produk tersebut, pendanaan operasional, target keuntungan, skala organisasi,serta citra yang akan diproyeksikan pada karyawan, pemasok, dan konsumen.

    3. Tujuan (Objectives)
    4. Tujuan adalah pernyataan umum tentang arah yang akan dicapai oleh sistem organisasi, tanpa menyatakan target spesifik.

    5. Sasaran (Goals)
    6. Sasaran merupakan target yang spesifik, yang menjelaskan maksud untuk meraihnya sampai batas waktu tertentu. Sasaran merupakan terjemahan operasional dari satu atau beberapa tujuan.

    7. Ukuran (Measures)
    8. Ukuran merupakan standar spesifik yang mengkalibrasi (menetapkan, mengkoreksi) kinerja dari setiap CSF, sasaran atau tujuan. Ukuran bisa lunak, subyektif (tergantung pendapat orang), atau kualitatif. Ukuran juga bisa berkonotasi keras, obyektif(nyata) atau kuantitatif (terukur).

Konsep Dasar Penjualan

Penjualan adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat berbagai faktor tersebut masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan kegiatan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komuditas. Rangkuty (2008:48)

Konsep Dasar Website

  1. Definisi Website
    1. Menurut Anita B. wandanaya (Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012) Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink)
    2. Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:11) Web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

  2. Sejarah Website
  3. Menurut Kustiyahningsih (2011:113) Web awalnya adalah bersifat statis sehingga hanya bisa melihat-lihat informasi sehingga tidak ada interaktif yang terjadi di antara pemakai dengan komputer. Tetapi kini semakin populernya dunia internet maka makin banyak orang-orang berlomba-lomba untuk belajar agar web menjadi interaktif dan menarik. Sehingga web tidak hanya sebagai penyedia informasi tetapi pemakai juga dapat langsung melakukan komunikasi dengan komputer serta dengan tampilan web yang menarik. Komunikasi yang terjain seperti email, chatting, e-learning, e-bisnis, dan lain sebagainya.

  4. Web Programming
  5. Menurut Kustiyahningsih (2011:9) Dalam web programming, terdapat server-side programming. Client-side programming adalah untuk membuat web yang statis, sedangkan untuk membuat web yang dinamis (dapat interaktif dengan user) diperlukan server-side dan client-side programming. Program web yang tergolong dalam Client side seperti java Script, VB Script, HTML dan lain-lain. Hasil parsing script pemograman client side yang berupa HTML dari server web dapat dilihat dengan memilih menu view Source code. Sedangkan program web yang tergolong server side adalah CGI/Perl, ASP, JSP, PHP, CFM. Hasil parsing script pemrograman server side yang berupa HTML dari server web dapat dilihat dengan memilih menu view > source code juga. Hal ini terjadi karena script hanya diproses di server web dan hasilnya dikembalikan dalam bentuk tag-tag HTML kemudian ditampilkan pada browser. Berdasarkan basis perkembangan aplikasi (software) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Aplikasi Berbasis Dektop
  2. Aplikasi berbasis dektop dikembangkan untuk di jalankan di masing-masing client (komputer pengakses aplikasi pengolahan database). Database diletakan di server sedangkan aplikasi di insall di masing-masing client. Bahasa pemrograman yang di gunakan untuk aplikasi tipe ini biasanya adalah Borland Delphi, Visual Basic, Java netbean, dan sebagainya. Pada aplikasi berbasis desktop, aplikasi dibagun dengan menggunakan tool tertentu, kemudian di kompilasi. Hasilnya dapat langsung digunakan dalam komputer.

  3. Aplikasi Berbasis Web
  4. Aplikasi berbasis web tidak perlu di install di masing-masing client pengakses aplikasi karena aplikasi cukup di konfigurasi di server. Kemudian client mengakses dari browser seperti Internet Explorer, opera Firefox. Executor aplikasi dilakukan oleh web server seperti Apache, IIS, Xitami dan lain sebagainya.

Perbedaan lain aplikasi berbasis desktop dan web adalah bahwa untuk aplikasi berbasis desktop peningkatan kecepatan dan kinerja aplikasi dengan mengoptimasi penggunaan memori, manajemen proses dan pengaturan input-output. Pada aplikasi berbasis web, faktor yang menentukan kinerja aplikasi adalah kecepatan akses database dan kecepatan akses jaringan dan internet.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP
  2. Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:49) PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemehan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server. PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah open Source, yaitu pengguna dapat mengembangjan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya.

Konsep Dasar My SQL

  1. Definisi My SQL
  2. Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:97), MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL pertama dikembangan oleh MySQL AB yang kemudian diakuisis Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle Coorporation.

  3. Perintah Dasar My SQL
  4. Menurut Raharjo (2011:22), Dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

    1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
    2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
    3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;
    4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;
    5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi_field,…);
    6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;
    7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
    8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ;
    9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
    10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;
    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;
    12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
    13. Menghapus tabel: DROP tabel;
    14. Menghapus database: DROP database;
    15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Konsep Dasar Data Base

Menurut Anhar (2010:45) “Database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari fieldatau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Sedangkan menurut Kustiyaningsih (2011:146) “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan system manajemen database seperti MYSQL Server”.

Database dapat disimpulkan merupakan kumpulan data atau informasi yang dikumpulkan di dalam komputer secara sistematik dan akan di peroleh informasi dari basis data.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)
    1. Menurut Hendri (2007:4) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.
    2. Menurut Adi Nugroho (2005:21) “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (OOP) (Object Oriented programming)”.

  2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)
  3. Adapun Langkah-langkah penggunaan unified modeling language (uml)Adi Nugroho (2005:24) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. Perangkat lunak siap dirilis.
  • Fokus Unified Modeling Language (UML)
  • Menurut Adi Nugroho (2005:23) “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (uml menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

    Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

    1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
    2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.
  • Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
  • Menurut Munawar (2005:157) bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

    </ol>
    1. Sesuatu (things)
    2. Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Structural things
      2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      3. Behavioral things
      4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      5. Grouping things
      6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      7. Annotational things
      8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship)
    4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Kebergantungan
      2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

      3. Asosiasi
      4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      5. Generalisasi
      6. Merupakan hubungan di mana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      7. Realisasi
      8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek

    5. Diagram
    6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram
      2. Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      3. Class Diagram
      4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      5. Sequence Diagram
      6. Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      7. State Chart Diagram
      8. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      9. Package Diagram
      10. Diagram ini memperlihatkan bagaimana elemen model diorganisasikan/dikelompokkan ke dalam packages. Biasanya dipakai pada use case diagram atau class diagram. Package digambarkan sebagai sebuah direktori (file folders) yang berisi model-model elemen.

        Package dibuat untuk :

        1. Menggambarkan high level overview kebutuhan system.
        2. Menggambarkan high level overview design.
        3. Memecah sebuah diagram yang mempunyai banyak bubbles.
        4. Mengorganisasikan source code programming.
        5. Packages digunakan untuk mengorganisasikan sebuah diagram yang besar menjadi beberapa diagram kecil (sebuah diagram yang baik bila mempunyai bubbles 7+/- 2 di dalamnya, jika sebuah diagram mempunyai bubbles yang banyak maka akan sulit untuk dipahami).

      11. Component Diagram
      12. Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya : Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

    Konsep Dasar Testing

    1. Definisi Testing
    2. Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segalakemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunakyang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada costumer. Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. Pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yangdilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

      Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting darisuatu kontruksi perangkat lunak.

      Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yangsaling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukanadalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

    3. Black Box Testing
    4. Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3 (2013:471), pengujian ini melibatkan pengecekan unit-unit aplikasi sebagai sebuah peralatan yang diharapkan memiliki masukan dan keluaran tertentu, tetapi proses internalnya tidak diketahui (seperti sebuah black box).

      Menurut Simarmata (2010:316), klasifikasi black box testingmencakup beberapa pengujian yaitu:

    5. Pengujian Fungsional (Functional Testing)
    6. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem).

    7. Pengujian Tegangan (Stress Testing)
    8. Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.


    9. Pengujian Beban (Load Testing)
    10. Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

    11. Pengujian Khusus (Ad-Hoc Testing)
    12. Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (testplan) atau kasus pengujian (testcase). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang diuji.

    13. Pengujian Penyelidikan (Exploratory Testing)
    14. Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

    15. Pengujian Usabilitas (Usability Testing)
    16. Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friend liness). Pengujian ini dilakukan jika antar muka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk mempengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik

    17. Pengujian Asap (Smoke Testing)
    18. Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketikasmoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan, dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

    19. Pengujian Pemulihan (Recovery Testing)
    20. Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware,masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

    21. Pengujian Volume (Volume Testing)
    22. Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diproses melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data. Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.

    23. Pengujian Domain (Domain Testing)
    24. Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

      11. Pengujian Skenario(Scenario Testing)

      Pengujian scenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.

    25. Pengujian Regresi (Regression Testing)
    26. Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-orientedregression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

      1. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.
      2. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.
    27. Penerimaan Pengguna (User Acceptance)
    28. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user accep tance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata”yang dimaksudkan oleh pengguna.

    29. Pengujian Alfa (Alpha Testing)
    30. Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

    31. Pengujian Beta (Beta Testing)
    32. Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan kekelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.

    Literature Review

    Literature Review atau Tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik kritis saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literatur adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tidak melaporkan setiap eksperimental asli baru atau bekerja. Paling sering dikaitkan dengan literatur berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pembaca up to date dengan literatur saat ini pada topik dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti penelitian masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tersebut. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini dan referensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai gaya penggunaan terminologi yang tepat dan yang tidak bias dan pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topik ini.

    Manfaat Literature Review diantaranya :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.
    6. Dibawah ini merupakan sumber literatur review yang penulis dapatkan :

    1. Penelitian yang dijalankan oleh Agus Sulaeman (2012).
    2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Agus Sulaeman pada tahun 2012 adalah “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Berbasis Web Pada CV Motor Pasar Kemis”. Metode yang diusulkan pada penelitan ini menggunakan program visual basic 6.0. pembahasannya hanya dibatasi pada penjualan saja. Hal tersebut untuk membantu divisi keuangan, sistem yang dirancang untuk dijadikan solusi awal untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan data-data yang akurat dan juga meningkatkan kinerja optimal khususnya pada sub bagian administrasi.


    3. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Pratiwi (2013)
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Pratiwi berjudul “Perancangan Sistem informasi Penjualan Pada PT. Megametal Persada”. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan metode analisa pada sistem yang berjalan pada PT. Megametal Persada dimana kegiatan operasional perusahaan masih menggunakan metode manual yaitu berupa input data menggunakan Ms. Excel. Hasil akhir dari laporan ini berupa usulan rancangan berupa sistem terkomputerisasi agar kegiatan operasional lebih efektif dan efesien baik dalam hal waktu maupun tenaga kerja.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Mamik Kusumawati (2012)
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Mamik Kusumawati, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Spare Part Motor Pada PT. Suma Adi Karya Cemerlang”. Penelitan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan menggunakan UML. Sistem yang berjalan pada perusahaan ini masih manual komputer yaitu dengan Ms. Excel. Hal ini menyebabkan sering terjadinya keterlambatan dalam membuat laporan penjualan. Dalam hal ini penulis memberikan saran berupa rancangan sistem yang mempermudah bagian accounting dan gudang dalam hal penginputan data secara terkomputerisasi sehingga meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerangkapan data dan mempercepat proses pembuatan laporan.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Khalish (2014)
    8. Penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pakaian Berbasis Web Pada Toko Jual Mahal. Hasil dari penelitian ini adalah sistem dapat mempermudah costumer cukup dengan berkunjung ke situs web yang telah dibuat khusus untuk penjualan pakaian, tanpa harus datang ke toko untuk memilih dan membeli pakaian yang disukainya. Perbedaan penelitian sekarang dengan yang penelitian sebelumnya yaitu dari skala penjualannya. Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian System Development Life Cycle (SDLC).

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Amril Setiyono (2014)
    10. Penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Honda Berbasis Web Pada Dealer PT. Nusa Motor Ponorogo. Hasil dari penelitian ini adalah system dapat membantu divisi marketing atau pemasaran dalam memasarkan motor sehingga transaksi penjualan dapat dilakukan dengan cepat dimana saja dan kapan saja oleh semua kalangan masyarakat. Perbedaan penelitian sekarang dengan yang penelitian sebelumnya yaitu dari proses penjualannya. Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian System Development Life Cycle (SDLC).


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum

    Sejarah Singkat

    PT. Motormart adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan kendaraan. PT. Motormart didirikan pada tahun 2009 yang di bawah pimpinan Sani Antonius. PT. Motormart beralamat JL. Gatot Subroto KM. 6,8 Kel. Jatake Kec. Jatiuwung Kota Tangerang No Telp (021) 55653245 Fax (021) 5911799. Dalam hal pengolahan data penjualan masih sangat sederhana, khususnya dalam pencatatan penjualan dengan menggunakan surat pemesanan kredit (SPK).

    PT. Motormart selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi customers. Untuk itu PT. Motormart berusaha meningkatkan pelayanan penjualan dengan cara memberikan bonus, cash back dan promo-promo penjualan setiap waktu bagi customers setia. Dengan adanya pemberian tersebut, PT. Motormart berharap agar setiap customers yang berdatangan dan berbelanja dapat merasakan kepuasan atas pelayanan tersebut dan meningkatkan perkembangan yang signifikan kepada PT. Motormart.

    Visi Dan Misi

    Visi

    Menjadikan perusahan yang berkembang go public, terkenal dan terpercaya dengan selalu mengutamakan kepuasan customernya. Serta menjadikan mitra kerja PT. Motormart sebagai perusahaan unggulan di Propinsi Banten.

    Misi

    1. Menjalankan aktivitas penjualan dengan mengutamakkan pelayanan terbaik kepada customers, penuh senyum ramah dan sopan.
    2. Memberikan pelayanan prima kepada customer melalui orderan customer dikirim dengan cepat dan tepat waktu.
    3. Memberikan harga-harga jual yang terbaik dan diskon potongan harga yang diberikan guna menarik daya beli customers dan meningkatkan kepuasan customers.
    4. Membina jaringan kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi rasa saling percaya.
    5. Memberikan barang yang berkualitas.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

    Sementara untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. Motormart yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

    Wewenang Dan Tanggung Jawab

    Untuk menunjang lancarnya pelaksanaan pengelolaan perusahaan diperlukan adanya suatu kelompok kerja. Kelompok kerja ini pada dasarnya membantu pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tugas, mengelola perusahaan kearah yang diharapkan.

    Para petugas tersebut baru dapat melaksanakan tugasnya, andaikan tau tentang pekerjaannya serta tau bagaimana cara mengerjakannya. Untuk itu para pelaksana dapat dilihat secara lebih rinci sebagai berikut :

    1. Direktur
      1. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan.
      2. Membuat dan menyetujui kebjakan perusahaan.
      3. Membuat dan mengambil keputusan.
    2. Wakil Direktur
      1. Memipin kegiatan perusahaan.
      2. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan.
      3. Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjau perusahaan.
    3. Supervisor Penjualan
      1. Menetapkan program pemasaran yang meliputi rancang ulang produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang lebih positif.
      2. Mengawasi marketing untuk melakukan pemasaran.
      3. Bertanggung jawab pada target perusahaan.
    4. Supervisor Operation
      1. Melakukan pencatatan keluar masuk kenadaran motor baru.
      2. Membuat laporan harian.
    5. Supervisor Finance
      1. Membuat laporan keuangan perusahaan.
      2. Memantau aliran kas masuk dan keluar.
      3. Pembayaran gaji karyawan.
      4. Membuat laporan pajak perusahaan.
    6. Kasir
      1. Menerima transaksi pembayaran.
      2. menerima laporan kegiatan dari penjualan.
      3. Mengawasi seluruh kegiatan keuangan dan penjualan.
      4. Bertanggung jawab atas hasil kegiatan administrasi.
    7. Marketing
      1. Mencari calon customers sebanyak-banyaknya.
      2. Melakukan kanvas (menyebar brosur) ke masyarakat.
      3. Menjalankan semua program dari perusahaan.
      4. Memajang/ mendisplay, merapihkan dan menata produk.
    8. Bagian Surat Jalan
      1. Mencatat semua keluar masuknya motor baru.
      2. Membuat surat penghantar untuk membuat surat kendaraan bermotor.
    9. Bagian Mekanik
      1. Merawat dan membersihkan motor dalam gudang.
      2. Memperbaiki motor yang rusak.
      3. Melakukan dan mengcontrol mesin kendaraan.
    10. Bagian Pengiriman
      1. Menghantar produk/motor ketempat tujuan sesuai dengan pesanan.
      2. Memberikan bukti serah terima produk/motor.
    11. Office Boy
      1. Membersikan seluruh ruangan perusahaan.
      2. Bertanggung jawab dengan kebersihan dan kerapihan perusahaan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan penjualan yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu :

    1. Prosedur Datangnya Customer

      Customer harus datang ke showroom dan menanyakan barang yang ingin dibeli ke markerting.

    2. Prosedur Penjualan Barang

      Customer melakukan pembayaran dan menerima kwitansi pembayaran dari kasir.

    3. Prosedur Kirim Barang

      Kasir memberikan surat jalan kepada supir dan supir mengecek barang sesuai surat jalan yang diberikan.

    4. Prosedur Laporan

      Supir menyerahkan bukti pengiriman barang ke kasir kemudian kasir membuat laporan untuk diberikan ke direktur.

    Use Case Diagram Sistem Berjalan Bagian Penjualan.

    Proses berikut menjelaskan proses terkait dengan actor (user) dan sistemnya, yang merupakan interaksi antara actor dan sistem. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk sistem penjualan PT. Motormart

    1.Nama Use Case: Datang ke toko

    Actor: Customer

    Keterangan: Customers harus datang

    2.Nama Use Case: Melihat barang

    Actor: Customer

    Keterangan: Customers melihat dan memesan barang

    3.Nama Use Case: Memesan Barang

    Actor: Customer

    Keterangan: Customer memesan barang

    4.Nama Use Case: Menerima pesanan barang

    Actor: Marketing dan customer

    Keterangan: marketing menerima pesanan dari customer

    5.Nama Use Case: Melakukan pembayaran

    Actor: Customer dan kasir

    Keterangan: customer melakukan pembayaran ke kasir

    6.Nama Use Case: Menerima kwitansi

    Actor: Customer dan kasir

    Keterangan: Kasir memberikan kwitansi kepada customer

    7.Nama Use Case: Mengirim barang

    Actor: Supir dan customer

    Keterangan: Supir mengirim barang ke customer

    8.Nama Use Case: Menyerahkan bukti pengiriman barang

    Actor: Supir dan kasir

    Keterangan:Supir menyerahkan bukti pengiriman motor ke kasir

    9.Nama Use Case: Terima laporan

    Actor: Kasir dan direktur

    Keterangan:Kasir membuat laporan dan menyerahkan ke direktur

    Activity Diagram Sistem Berjalan

    1. 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai.
    2. 5 (lima) actor yaitu, customer, marketing, kasir, supir dan direktur.
    3. 11 (sebelas) action yaitu datang ke showroom, melihat barang,memesan barang, melakukan pembayaran, menerima pesanan, menerima pembayaran, membuat kwitansi, mengirim barang, menerima barang, menyerahkan buki pengiriman barang, membuat laporan dan menerima laporan.
    4. 1 (satu) final node yaitu aktivitas akhir menunjukan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

    Analisis SWOT

    Analisis swot dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal organisasi. <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Faktor internal yang mencangkup produk barang yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa tempat usaha, kendaraan untuk oprasional, serta proses persedian barang yag sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencangkup aspek masyarakat, persaingan terhadap sesama usaha dan promosi terhadap customer atau pelanggan. Untuk mendukung proses analisa, maka terlebih dahulu akan dilakukan marketing mix 7p untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas dan kemudian dilanjutkan dangan analisa SWOT yaitu sebagai berikut  :

    Analisis swot dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal organisasi.

    Analisa Sistem Berjalan

    Informasi yang diberikan kepada customers saat ini belum dapat memberikan kepuasan kepada customer secara maksimal, karena pelayanan terhadap customers saat ini masih menggunakan media brosur atau customers datang langsung untuk bertanya-tanya mengenai produk-produk yang disediakan.

    Analisa Batasan Sistem

    Adapun analisa yang dilakukan lebih memfokuskan kepada pengembangan sistem informasi penjualan yang dihasilkan sebagai pendukung kemajuan PT. Motormart. Pengembae: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">8.Nama Use Case: Menyerahkan bukti pengiriman barang

    Actor: Supir dan kasir

    Keterangan:Supir menyerahkan bukti pengiriman motor ke kasir

    9.Nama Use Case: Terima laporan

    Actor: Kasir dan direktur

    Keterangan:Kasir membuat laporan dan menyerahkan ke direktur

    User Requitment

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem informasi penjualan yang diusulkan.

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI atinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Keterangan :

    M = Mandatory

    D = Desirable

    I = Inessential

    Elisitasi tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II pada tabel 3.6, dibentuk Elisitasi Tahap III yang diklasifikasi kembali dengan mengguakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi.

    Keterangan :

    1. “T” artinya Teknikal, Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan ?
    2. “O” artinya Operasional, bagaiman tata cara penggunaan requitment dalam sistem akan dikembangkan ?
    3. “E” artinya ekonomis, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

    Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu  :

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : mudah dikerjakan.

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem informasi penjualan yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III pada table 3.7, dihasilkan Final Draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem informasi penjualan. Dan hasilnya adalah final draft elisitasi.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Motormart. Maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan sistem yang akan di bangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem penjualan barang yang sedang berjalan saat ini sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan.

    Berdasarkan perubahan sistem penjualan barang yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yan baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberikan gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian.

    Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigma for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan class diagram.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada PT. Motormart.
    2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Customer, Admin Dan Pimpinan.
    3. 12 use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Buka Website, Registrasi, Login, Memilih Barang, Input Pemesanan, Cek Pemesanan, Terima Konfirmasi Pemesanan, Print Kwitansi, Laporan Penjualan Dan Logout.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.2. Activity Diagram diatas akan dijelaskan skenario sebagai berikut :

    1. 1 initial node, sebagai awal mulainya objek.
    2. 18 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 final node, sebagai akhir dari objek berjalan.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Menu Login Yang Diususlkan

    Dari gambar 4.3 Sequence Diagram Menu Login yang diusulkan penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

    Sequence Diagram diatas terdiri dari 2 (dua) actor, yaitu (Admin) dan (Pimpinan) kegiatannya yaitu :

    1. Admin  :
      1. Masuk Halaman Login
      2. Masukan ID Dan Password
      3. Masuk Halaman Admin
      4. Validasi
    2. Pimpinan  :
      1. Masuk Halaman Login
      2. Masukan ID Dan Password
      3. Validasi
      4. Masuk Home Pimpinan

    Sequence Diagram Menu Utama Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.4 Sequence Diagram Menu Utama yang diusulkan penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

    Sequence Diagram diatas terdiri dari 2 (dua) actor, yaitu Admin dan Pimpinan kegiatannya yaitu :

    1. Admin  :
      1. Tampilan menu barang
      2. Tampilan menu pemesanan
    2. Pimpinan  :
      1. Tampilan data pembeli
      2. Tampilan menu laporan

    Sequence Diagram Menu Barang Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.5 Sequence Diagram Menu Barang yang diusulkan penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

    Sequence Diagram diatas terdiri dari 1 (satu) actor, yaitu (Admin) kegiatannya yaitu :

    1. Admin
      1. Pilih menu barang
      2. Update untuk mengubah data barang
      3. Delete untuk menghapus data barang
      4. Input barang untuk menambah data barang
      5. Simpan untuk menyimpan data yang telah di input
      6. Kembali ke menu barang

    Sequence Diagram Menu Laporan Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.6 Sequence Diagram Menu Laporan yang diusulkan penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

    Sequence Diagram diatas terdiri dari 1 (satu) actor, yaitu Pimpinan kegiatannya yaitu :

    1. Pimpinan
      1. Pilih menu laporan
      2. Pilih bulan dan tahun yang akan dilihat laporan penjualannya
      3. Tampilan menu laporan

    ====Sequence Diagram Menu Customer Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.7 Sequence Diagram Menu Costumer yang diusulkan penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

    Sequence Diagram diatas terdiri dari 1 (satu) actor, yaitu costumer kegiatannya yaitu :

    1. Costumer
      1. Pilih menu registrasi
      2. Pilih menu barang
      3. Pilih menu input pemesanan
      4. Terima konfirmasi pembayaran

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Yang Diusulakan

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan data base dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

    1. Nama File: Admin

    Media : Hardisk

    Isi :(id_admin+User name+Password+Nama+Email+status)

    Primary Key : id_admin

    Panjang Record: 221

    2. Nama File : Profile

    Media: Hardisk

    Isi :(id_profile+nama profile+alamat+telepon+email+fb+twiter+deskripsi+gambar)

    Primary Key : profile

    Panjang Record: 268

    3. Nama File: Kategori Barang

    Media: Hardisk

    Isi: (Id_katbarang+Nama_katbarang)

    Primary Key : Kategori Barang

    Panjang Record: 40

    4. Nama File: Barang

    Media: Hardisk

    Isi : (id_barang+id_katbarang+nama_barang+harga+stok+gambar+detail_barang)

    Primary Key : Nama Barang

    Panjang Record: 235


    5.Nama File : Inbox

    Media: Hardisk

    Isi: (id_inbox+nama+email+isi_inbox+tgl_inbox+telepon)

    Primary Key : Inbox

    Panjang Record: 104

    Rancangan Prototype

    Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem informasi penjualan pada PT. Motormart yang akan dibuat, yaitu :

    Tampilan Prototype Menu Utama.

    Tampilan Prototype Menu Profile PT. Motormart.

    Tampilan Prototype Daftar Barang

    Tampilan Prototype Menu Pendaftaran Customer

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan, yaitu :

    1. Processor : Intel Core I5
    2. Monitor : Accer 14”
    3. Mouse : Ps2
    4. Ram : 2GB
    5. Hd : 500GB
    6. Keyboard : Compatible Ps2
    7. Printer : Canon IP1800 Series

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangakat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancagan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
    2. Microsoft Office 2007
    3. Mozila Firefox
    4. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition
    5. Dreamweavaer CS3
    6. Instant PHP (PHP Dan My SQL)

    Hak ases

    Ada 2 aktor yang dapat mengakses aplikasi penjualan barang yaitu :

    1. Admin
    2. Pimpinan


    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Tampilan Menu Login

    Tampilan Menu Utama

    Tampilan Menu Barang

    Tampilan Menu Profile

    Tampilan Menu Registrasi Customer

    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program sistem penjualan barang pada PT. Motormart dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari Metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program.

    Pengujian dengan Metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai kebutuhan dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Pengujian Black Box

    Pengujian Black Box Pada Login Admin

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem penjualan barang pada PT. Motormart untuk fungsi login admin yaitu sebagai berikut :

    Pengujian Black Box Pada Menu Login Customer

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem penjualan barang pada PT. Motormart untuk fungsi menu login customer yaitu sebagai berikut :

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan Metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan input login pada login admin dan login customer seperti contoh pengujian di atas. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat user name atau password tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

    Schedule

    Schedule merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kendaraan Motor Pada PT Motormart”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule implemntasi adalah sebagai berkut :

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi pada BAB I, maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini

    1. Pada PT. Motormart belum menggunakan penjualan yang bersifat online maka penulis membuatkan sistem penjualan yang sudah online guna menarik daya beli pelanggan.
    2. Sistem yang diusulkan oleh penulis dapat mengetahui daya beli konsumen karena sistem yang diusulkan sudah menggunakan sistem penjualan dengan database.
    3. Sistem penjualan yang digunakan pada PT. Motormart sangat mudah dan praktis digunakan.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Tujuan
    1. Tujuan Operational
      1. Mengetahui proses sistem informasi penjualan pada PT. Motormart.
      2. Memperbaiki sistem penjualan yang sedang berlangsung.
      3. Dapat meningkatkan omset penjualan dan keuntungan .
      4. Dapat menjadikan sistem yang lebih baik lagi dari sebelumnya PT. Motormart.
    2. Tujuan Fungsional

      Konsumen dapat memperoleh informasi yang cepet dan up to date pada belanja online (online shopping).

    3. Tujuan Individual
      1. Salah satu syarat kelulusan dan mengikuti sidang skripsi.
      2. Dapat mengetahui ilmu pengetahuan dalam bidang penjualan online.
    Manfaat
    1. Bagi Penulis

      Mengetahui ilmu pengetahuan dalam bidang penjualan online dan berbisnis.

    2. Bagi Perusahaan
      1. Meningkatkan penjualan perusahaan untuk melakukan penjualan guna meningkatkan omset penjualan.
      2. Membantu perusahaan dalam efisiensi biaya khususnya dalam bidang iklan untuk pemasaran barang dan juga biaya pengiriman.
      3. Membantu perusahaan untuk mempromosikan barang-barang produksinya.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan pada PT. Motormart, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan penjualan dan lebih dikenal luas oleh pasar dan masyarakat pada umumnya, akan dijelaskan sebagai berikut :

    1. Melakukan mengembangan terhadap sistem yang sudah berjalan di PT. Motormart.
    2. Apabila sudah dikembangkan, hendaknya sistem ini digunakan, agar dapat diketahui kekurangan yang lain, untuk proses pengembangan di kemudian waktu.
    3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran atau acuan sebagai penelitian selanjutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

    Jogiyanto, H. M. 2005. Sistem Informasi Berbasis Komputer (Edisi-2), Penerbit BPFE Yogyakarta.

    Henderi. 2007. Analysis and Design with Unified Modeling Language (UML). STMIK Raharja, Tangerang.

    Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metode Berorientasi Objek, Edisi revisi. Penerbit informasiki, Bandung.

    Sulaeman, Agus. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjulan Produk Berbasis Web Pada CV Motor Pasar Kemis. Jurusan Sistem Informasi. Tugas Akhir Raharja Tangerang

    Novia, Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjulan Pada PT. Megametal Persada. Skripsi. Raharja. Tangerang.

    Amril, Setiyono. 2014. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Sepeda Motor Honda Berbasis Web Pada Dealer PT. Nus Motor Ponorogo. Skripsi. Raharja. Tangerang.

    Abdul, Khalish. 2014. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pakaian Berbasis Web Pada Toko Jual Mahal. Skripsi. Raharja. Tangerang.


    DAFTAR LAMPIRAN

    Contributors

    Chandra irawan