SI0914463104

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DESA

PADA KANTOR DESA CURUGLEMO KECAMATAN MANDALAWANGI

KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0914463104
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DESA

PADA KANTOR DESA CURUGLEMO KECAMATAN MANDALAWANGI

KABUPATEN PANDEGLANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0914463104
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, S.Kom., M.Akt)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DESA

PADA KANTOR DESA CURUGLEMO KECAMATAN MANDALAWANGI

KABUPATEN PANDEGLANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0914463104
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Padeli, M.Kom)
   
NID : 03002
   
NID : 15017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DESA

PADA KANTOR DESA CURUGLEMO KECAMATAN MANDALAWANGI

KABUPATEN PANDEGLANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0914463104
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Pebruari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Penguji 1...., S.Kom.,M.Pd)
 
(Penguji 2...., ST.,MMSI)
 
(Penguji 3...., M.T.I)
NID : NID1
 
NID : NID2
 
NID : NID3

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DESA

PADA KANTOR DESA CURUGLEMO KECAMATAN MANDALAWANGI

KABUPATEN PANDEGLANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0914463104
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
NIM : 0914463104

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perpustakaan adalah suatu lembaga layanan masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dengan berbagai koleksi bahan pustaka yang dimiliki baik dalam bentuk tercetak, terekam, ataupun koleksi berbasis online. Tugas dari perpustakaan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa perpustakaan sesuai dengan perpustakaannya. Selain itu perpustakaan harus mampu mengelola berbagai data koleksi yang dimiliki dan mampu menghadapi tantangan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat. Tantangan yang dimaksud di atas dititikberatkan pada cara atau sistem pengelolaan yang digunakan. Saat ini perpustakaan Desa Curuglemo masih menggunakan sistem manual, dengan menggunakan media kertas sebagai sarana pencatatan dan penyimpanan data sehingga apabila dibutuhkan suatu data akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencarinya, dan memungkinkan adanya duplikasi data yang dapat menghambat proses pelayanan, dimana proses pelayanan yang diinginkan adalah tepat, cepat dan akurat. Maka perlu adanya rancangan sistem yang terkomputerisasi. Sistem Aplikasi Perpustakaan Desa ini berbasis Desktop Application yang dibuat menggunakan Visual Basic 6.0, database disimpan dengan menggunakan Microsoft Access 2007/2010 dan pelaporan menggunakan software Crystal Report. Aplikasi Perpustakaan Desa dapat berjalan pada sistem operasi windows. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu para petugas perpustakan Desa Curuglemo dalam pekerjaannya, lebih cepat dalam memberikan pelayanan terhadap peminjam dan menghasilkan laporan yang akurat untuk pimpinan.


Kata Kunci: Perpustakaan, Pengolahan Data, Desktop Application, Aplikasi Perpustakaan Desa

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah. Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul penulisan Skripsi yang diambil adalah “ Perancangan Aplikasi Perpustakaan Desa Pada Kantor Desa Curuglemo Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang”.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka memperoleh ilmu dan menjadi syarat ketentuan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer.

Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, S.Kom., M.Akt selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Padeli, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom Selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun. Dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari


Tangerang, Januari 2017
Indra Achmad Iskandar
NIM. 0914463104

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Rancangan Tabel Buku

Tabel 4.2 Rancangan Tabel Peminjam

Tabel 4.3 Rancangan Tabel trDetail

Tabel 4.4 Rancangan Tabel trHeader

Tabel 4.5 Time Schedulle


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Visual Basic

Gambar 2.2 Logo Microsfot Office Access 2007

Gambar 2.3 Logo Crystal Reports

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Desa Curuglemo

Gambar 3.2 Suasana Ruangan Perpustakaan Desa Curuglemo

Gambar 3.3 Use Case Diagram Peminjaman/Pengembalian Koleksi

Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Koleksi

Gambar 3.5 Activity Diagram Pengembalian Koleksi

Gambar 3.6 Use Case Diagram Proses Pembuatan Laporan Peminjaman/pengembalian Koleksi

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Squence Diagram yang diusulkan untuk Admin

Gambar 4.3 Squence Diagram yang diusulkan untuk Ketua

Gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram yang diusulkan untuk Ketua

Gambar 4.6 State Machine Diagram yang Diusulkan untuk Admin

Gambar 4.7 State Machine Diagram yang Diusulkan untuk Ketua

Gambar 4.8 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Login

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Utama

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Data Buku

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Transaksi Peminjaman

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Menu Transaksi Pengembalian

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Menu Kosongkan Transaksi

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Menu Utility About

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Backup Database

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Logout

Gambar 4.19 Tampilan Login Sistem

Gambar 4.20 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.21 Tampilan Menu Data Buku

Gambar 4.22 Tampilan Menu Transaksi Peminjaman

Gambar 4.23 Tampilan Menu Transaksi Pengembalian

Gambar 4.24 Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.25 Tampilan Menu Hapus Transaksi

Gambar 4.26 Tampilan Menu About

Gambar 4.27 Tampilan Menu Backup Database

Gambar 4.28 Tampilan Konfirmasi Keluar Aplikasi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perpustakaan Desa adalah tempat bagi masyarakat sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan.

Fungsi utama Perpustakaan Desa adalah sebagai lembaga layanan bahan pustaka dan informasi kepada masyarakat desa untuk kepentingan pendidikan, informasi, rekreasi dan hiburan sehat. Perpustakaan Desa dapat dipandang sebagai basis pemasyarakatan perpustakaan di tengah-tengah masyarakat, karena kebutuhan masyarakat akan informasi atau pendidikan bisa langsung dipenuhi oleh Perpustakaan Desa tanpa harus pergi ke perpustakaan umum di pusat kota. Semakin banyak berdiri Perpustakaan Desa, maka akan semakin besar kemungkinan masyarakat dilayani, yang artinya akan semakin merata pula layanan perpustakaan.

Dengan adanya Perpustakaan Desa maka tercipta minat baca dan semangat belajar bagi masyarakat, dan para remaja yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta memotivasi masyarakat untuk dapat terus belajar melalui buku-buku dan informasi yang ada di perpustakaan sesuai dengan bidang-bidang yang diminati.

Agar Perpustakaan Desa dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, maka perpustakaan perlu dikelola secara profesional menurut sistem dan ketentuan umum yang berlaku dalam ruang lingkup pengelolaan, pengembangan, pembinaan dan pemberdayaan Perpustakaan Desa yang saat ini pengelolaannya masih dilakukan secara manual, padahal kualitas pelayanan menjadi sebuah tolak ukur suksesnya Perpustakaan Desa itu sendiri. Pelayanan Perpustakaan Desa yang baik tentu membuat kehadiran perpustakaan tersebut dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Pelayanan perpustakaan merupakan tujuan akhir semua kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan, yang diarahkan kepada terciptanya suasana yang kondusif sehingga layanan perpustakaan dapat dilaksanakan dengan semaksimal dan seefisien mungkin.

Untuk dapat mencapai semua itu maka perpustakaan perlu memiliki sebuah sistem pelayanan sebaik dan seefektif mungkin sehingga semua jenis layanan yang diberikan dapat dilakukan dengan cepat dan data yang tercatat menjadi akurat. Berdasarkan analisis diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DESA PADA KANTOR DESA CURUGLEMO KECAMATAN MANDALAWANGI KABUPATEN PANDEGLANG”.

Rumusan Masalah

Suatu penelitian dimulai dari rumusan masalah yang kemudian dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini berbeda halnya dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, sedangkan rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada “kesenjangan" antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas maka penulis menetapkan perumusan masalah yang timbul pada objek penelitian :

  1. Bagaimana cara mengelola koleksi perpustakaan yang ada di Perpustakaan Desa Curuglemo ?

  2. Bagaimana cara mengetahui ada atau tidaknya suatu koleksi perpustakaan yang dicari anggota atau masyarakat pengunjung Perpustakaan Desa ?

  3. Mengapa aplikasi pengelolaan dan pelayanan perpustakaan diperlukan di Perpustakaan Desa Curuglemo ?

Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat pada Perancangan Aplikasi Perpustakaan Desa ini dibuat agar sebuah perancangan menyediakan informasi tidak menyimpang dari tujuan sebenarnya, maka penulis membatasi masalah hanya pada kegiatan pelayanan Peminjaman Buku, Pengembalian Buku, Inventarisasi Buku, pengelompokan buku berdasarkan kategori buku dan Laporan Transaksi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis bermaksud mengadakan suatu penelitian yang mana penelitian tersebut tentunya mempunyai tujuan seperti :

  1. Mempermudah pencatatan jenis buku berdasarkan kategori tertentu

  2. Memudahkan petugas perpustakaan dalam pengelolaan buku-buku di Perpustakaan Desa.

  3. Memudahkan anggota atau masyarakat dalam proses peminjaman dan pengembalian buku serta mengurangi kesalahan dalam pengelolaan jumlah data peminjaman dan pengembalian buku.

  4. Menampilkan ketersediaan buku dan menyediakan layanan peminjaman dan pengembalian buku pada Perpustakaan Desa Curuglemo

  5. Merancang dan membuat sistem aplikasi Perpustakaan Desa yang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan, dan menghasilkan laporan secara cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

  1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam menuangkan ilmu pengetahuan tentang teknologi dan informasi selama belajar di STMIK Raharja Tangerang (Bagi Penulis)

  2. Manfaat rancang bangun sistem aplikasi Perpustakaan Desa bagi kepala Desa adalah agar Kepala Desa dapat dengan mudah meninjau data kunjungan dan keaktifan masyarakat atau anggota Perpustakaan Desa sehingga dapat menilai antusiasme masyarakatnya dalam kegiatan yang positif dan mempercepat proses pengambilan kebijakan atau keputusan bagi desa yang dipimpinnya. (Bagi Kepala Desa)

  3. Dengan memanfaatkan sistem yang telah terkomputerisasi maka akan meningkatkan nama baik desa daripada desa-desa lainnya yang masih melakukan proses pelayanan Perpustakaan Desa secara manual. Hal ini akan memberikan penilaian lebih dari masyarakat dan pemerintahan setempat terhadap desa tersebut. (Bagi Desa)

  4. Manfaat rancang bangun aplikasi perpustakaan yang terkomputerisasi ini bagi Perpustakaan Desa adalah agar dapat memonitor dan menjaga koleksi perpustakaan serta mempermudah proses pelayanan peminjaman dan pengembalian buku di Perpustakaan Desa yang lebih efektif dan efisien. (Bagi Perpustakaan Desa).

  5. Mempermudah pekerjaan petugas dalam pencatatan koleksi buku-buku, peminjaman dan pengembalian koleksi Perpustakaan Desa serta pembuatan laporan yang cepat dan akurat. (Bagi Petugas Perpustakaan Desa).

  6. Meningkatkan pelayanan peminjaman dan pengembalian koleksi Perpustakaan Desa, serta dapat memudahkan pengunjung untuk mencari ketersediaan koleksi perpustakaan yang diinginkan dengan menanyakan kepada petugas perupstakaan.

  7. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh suatu lembaga atau pihak manapun baik sebagai informasi, referensi ataupun sebagai dasar untuk mengambil suatu kebijakan. (Bagi Pihak Lain).

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam penyusunan laporan.

Dalam hal ini penulis menggunakan 4 (empat) metode penelitian yang meliputi metode pengumpulan data , sumber data, metode analisis, metode perancangan dan implementasi.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan Skripsi ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada penyusun pedoman yang juga sebagai stakeholder, beberapa mahasiswa melalui email maupun percakapan melalui iDuHelp! dan rooster.

  3. Studi Pustaka (Literature Review)

    Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/ disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

Sumber Data

  1. Data Primer

    Data yang diperoleh secara langsung dari Perpustakaan Desa Curuglemo baik melalui observasi maupun wawancara.

  2. Data Sekunder

    Data yang dikumpulkan melalui study pustaka dengan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisis

Analisa dilakukan dengan melalui 4 (empat) tahapan yaitu ; survei sistem yang berjalan, analisa terhadap temuan survei, identifikasi kebutuhan informasi, dan informasi kebutuhan sistem.

Metode Perancangan dan Implementasi

Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa Visual Paradigm for uml 6.4 enterprise edition, yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “Object Oriented” untuk implementasi sistem menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, teknik pelaporan menggunakan Software Crystal Report 8.0 dan Microsoft Office Acces 2007 sebagai tempat penyimpanan database.

Sistematika Penulisan

Agar penyajian laporan ini baik dan terstruktur serta mudah untuk dipahami maka dalam penulisan laporan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menerangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menerangkan teori-teori yang berkaitan dengan sistem, definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep system informasi, konsep dasar organisasi sistem, teori perancangan sistem, teori basis data, dan definisi-definisi yang berkaitan dengan sistem aplikasi perpustakaan.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini penulis mulai menguraikan hal-hal yang berhubungan dan mendukung dalam perencanaan dan pembuatan aplikasi, mulai dari perencanaan dan pembuatan aplikasi, mulai dari perencanaan konsep-konsep, komponen-komponen, langkah-langkah dasar, teknik penyajian aplikasi serta pengenalan hardware dan software yang digunakan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan serta memaparkan hasil penelitian dan langkah-langkah pembuatan sistem informasi dari format penyusunan sampai akhir pembuatan aplikasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari skripsi serta saran yang berguna bagi penulis dan khalayak luas pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

LANDASAN TEORI

Landasan Teori

Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Zaki Baridwan (2010:4), [1]sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang disebut subsistem yang berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Menurut Tata Sutabri, (Journal Speed, Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol. 2 No.2, 2010, ijns.org)[2], sistem sangat membantu di dalam pengolahan data, pemeliharaan data yang dimiliki perpustakaan sehingga dapat menghemat waktu dan meningkatkan keakuratan informasi hasil pengolahan data.

Menurut Mulyadi, (2010 : 6)[3], sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Menurut Jogiyanto (2010 : 2)[4], Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Menurut Tata Sutabri, (2012 : 6)[5], sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc dkk., Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700, Volume 2, No 4 (2013)[6],6. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagan dan hubungan antar bagian, ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau suatu kesatuan dari subsistem-subsistem yang saling terkait dan memiliki tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[7], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Mempunyai Komponen (Components System)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2 ) Mempunyai Batasan (Boundary System)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3 ) Mempunyai Lingkungan (Environment System)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4 ) Memiliki Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5 ) Mempunyai Masukan (Input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6 ) Mempunyai Pengolahan (Processing System)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

7 ) Mempunyai Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

8 ) Memiliki Sasaran (Objectives System/Goal)

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

9 ) Memiliki Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012)[8], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a ) Sistem Abstrak(abstract system)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

b ) Sistem Fisik (physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

c ) Sistem Tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

d ) Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

e ) Sistem Tertutup (Close system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

f ) Sistem Terbuka (Open system)

Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Karakteristik Sistem

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[7], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Mempunyai Komponen (Components System)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2 ) Mempunyai Batasan (Boundary System)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3 ) Mempunyai Lingkungan (Environment System)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4 ) Memiliki Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5 ) Mempunyai Masukan (Input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6 ) Mempunyai Pengolahan (Processing System)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

7 ) Mempunyai Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

8 ) Memiliki Sasaran (Objectives System/Goal)

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

9 ) Memiliki Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Kriteria Sistem yang Baik

2.1.4. Kriteria Sistem yang Baik

Kriteria sistem yang baik antara lain :

  1. Kegunaan

    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya, relevan untuk proses pengambilan keputusan manajemen.

  2. Ekonomis

    Semua bagian dari sistem termasuk laporan-laporan, pengawasan dan lain-lain harus menyumbangkan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar nilai tersebut.


  3. Keandalan

    Keluaran (output) sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.

  4. Kapasitas

    Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti saat operasi normal.


  5. Kesederhanaan

    Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya pun harus dapat diikuti dengan mudah pula.


  6. Fleksibel

    Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menampung perubahan yang akan muncul sewaktu-waktu.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

2.1.1. Definisi Sistem

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting didalam organisasi. Berikut ini merupakan definisi Informasi dari beberapa ahli :


  1. Menurut McLeod dikutip oleh Yakub (2012:8)[9],pada buku Pengantar Sistem Informasi, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

  2. Menurut Tata Sutabri, (2012 : 22)[5],Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

  3. Menurut Jogiyanto (2010)[10],3. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal sebuah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian.

Kualitas Informasi

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

  1. Akurat

    Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu

    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  4. Mudah dan Murah

    Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (1999) yang dikutip oleh Yakub (2012:9) nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam suatu perusahaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir persis keuntungannya dengan nilai satuan uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost atau cost benefit.

Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Kegunaan informasi yaitu untuk mengurangi hal ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Data

    Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.

  2. Input

    Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

  3. Pengolahan Data

    Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi


Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17)[9], sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013)[11], untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

Komponen Sistem Informasi

2.3.2. Komponen Sistem Informasi


Menurut Yakub (2012:20)[9], Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok Model (Model Block)

    blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

Sistem Informasi Perpustakaan

Pengertian Perpustakaan

2.4.1. Pengertian Perpustakaan


Menurut Darmono (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2 No 4 - Oktober 2013)[12], perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.

Sedangkan menurut Lesmono Dudut (2005:2)[13], Perpustakaan adalah institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat informasi yang diatur menurut sistem aturan dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, serta rekreasi intelektual bagi masyarakat.

Sistem Informasi Perpustakaan

2.4.2. Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem informasi perpustakaan menurut Asep Hermawan (2009:1)[14], adalah sistem automasi manajemen yang terjadi di perpustakaan. Menurut Beiling Siregar (2002:137), [15]sistem informasi perpustakaan adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi pelayanan publik yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi peminjaman, pengembalian dan perpanjangan buku dan pembuatan laporan harian, bulanan ataupun tahunan guna mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi sistem informasi perpustakaan menurut Lutfian (2009:1),[16], Sistem Informasi Perpustakaan merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota atau peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan. Keseluruhannya bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan.


Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

2.5.1. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Definisi mengenai perancangan sistem menurut Jogiyanto (2010)[4], desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengatur dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi sebagaimana mestinya”.


Tujuan Perancangan Sistem

2.5.2. Tujuan Perancangan Sistem

Secara garis besar, tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai seistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lain yang terlibat didalamnya. Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang rinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi.

Langkah-langkah Perancangan Sistem

2.5.3. Langkah-langkah Perancangan Sistem

  1. Evaluasi Terhadap Alternatif Rancangan

    Pada tahap awal perancangan sistem, analisis sistem membuat berbagai alternatif rancangan. Hal tersebut perlu dievaluasi apakah sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi.

  2. Penyiapan Spesifikasi Rancangan

    Setelah melalui penyaringan di awal, alternatif yang dipilih akan dijadikan tolak ukur untuk mengembangkan spesifikasi rancangan yang cukup terinci.

  3. Pengajuan Spesifikasi Rancangan Sistem

    Spesifikasi rancangan ini harus diajukan untuk ditinjau secara tuntas dan disetujui manajemen tingkat tinggi. Spesifikasi sistem perencanaan perancangan usulan harus dapat dengan mudah dimengerti oleh user dan programmer itu sendiri.

Perancangan Basis Data

Pengertian Data

2.6.1. Pengertian Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal dari data item. Di bawah ini terdapat beberapa pengertian data menurut para ahli, diantaranya :

  1. Menurut John J. Longkutoy dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Komputer (2012:2),[17],data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
  2. Menurut Sutarman (2012:3),[18],data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berassal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, symbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.
  3. Menurut Situmorang (2010:1),[19],data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data merupakan sesuatu yang diketahui atau dianggap. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting, sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.
  4. Menurut Tata Sutabri, Journal Speed, Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Volume 2 No 2, ijns.org, 2010),[20],4. Data adalah sumber informasi. Data merupakan bentu jamak dan bentuk tunggal atau data-data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu.
  5. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5),[21],Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.


Klasifikasi Data

2.6.2. Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan menurut jenisnya, sifatnya dan sumbernya, diantaranya :

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data Hitung dan Data Ukur.
  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data Kuantitatif dan Kualitatif.
  3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data Internal dan External


Konsep Dasar Sistem Basis Data

2.6.3. Konsep Dasar Sistem Basis Data

  1. Definisi Basis Data

    Basis data (database) menurut Yakub (2012:51-53) [21]diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisisensi yang meliputi speed, space & accurancy, menangani data dalam jumlah besar, kebersamaan pemakaian, dan meniadakan duplikasi </li>
  2. Definisi Basis Data

    Menurut Kusrini (2007:2) [22]sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis data (database management system). Komponen-komponen basis data meliputi perangkat keras, sistem operasi, database, DBMS, user, dan aplikasi pendukung lainnya. </li>
  3. Manfaat Basis Data

    Menurut (Yakub:2012) [9]Beberapa manfaat basis data adalah untuk kecepatan dan kemudahan, efisien ruang penyimpanan, keakuratan, ketersediaan, kelengkapan, keamanan, dan kebersamaan. </li>

    </ol>

    UML

    Pengertian UML

    2.7.1. Pengertian UML

    Menurut Nugroho (2010:6), [23], UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks dan sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    UML dapat digunakan untuk membuat model semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi 29 dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET karena bahasa pemrograman tersebut menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C (Sri Dharwiyanti 2003:2)[24]

    Menurut Widodo (2011:6) [25], UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar.

    Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6) [25], mengatkan bahwa "sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik".

    Menurut Nugroho (2010:6) [23], memberikan pendapat bahwa ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

    Langkah-langkah Penggunaan UML

    2.7.2. Langkah-langkah Penggunaan UML

    Menurut Afif Amrullah (2009) [26], Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan diantaranya adalah pendekatan use case dan pendekatan komponen
    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    13. Perangkat lunak siap dirilis”.

    Bangun Dasar Metodologi UML

    2.7.3. Bangun Dasar Metodologi UML

    “Bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dikembangkan“ (Nugroho : 2005)[23] yaitu :

    1. Sesuatu (thing) diantaranya : structural things, Behavioral things, Grouping things, dan Annotational things.
    2. Relasi (Relationship), ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu : kebergantungan, assosiasi, generalisasi, dan realisasi.
    3. Diagram. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Activity Diagram.

    Diagram-diagram UML

    2.7.4. Diagram-diagram UML

    Beberapa literature menyebutkan bahwa UML meyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan yang digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10). [27]

    1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drts relasi-relasi
    2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
    4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
    5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
    7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
    8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

    Perangkat Lunak yang Digunakan

    Microsoft Visual Basic 6.0

    2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0

    Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic dikembangkan oleh Microsoft, merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bersifat Object Oriented Program (OOP) atau pemrograman yang berorientasi pada Objek. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris untuk membuat sebuah desaign form atau aplikasi. Untuk merancang sebuah tampilan form kita cukup melakukan drag and drop object-object yang akan kita gunakan. Visual Basic dapat dijadikan alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer. Aplikasi Visual Basic hanya dapat dijalankan pada sistem Operasi Windows.

    Keunggulan Visual Basic 6.0

    2.8.2. Keunggulan Microsoft Visual Basic 6.0

    Keunggulan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 menurut Adi Kurniadi (2002:7), [28]antara lain:

    1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama developer studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++
    2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien.
    3. Tambahan sarana wizard. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan otomatisasi tugas-tugas tertentu.
    4. Tambahan tombol-tombol baru yang lebih canggih serta meningkatkan kaidah struktur Bahasa Visual Basic.
    5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.
    6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi.
    7. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya
    8. Visual Basic disertai dengan berbagai sarana untuk membuat aplikasi Database, sarana database Visual Basic yang menjadikannya lingkungan terbaik untuk mengembangkan aplikasi client/server

    Microsoft Access 2007

    2.8.3. Microsoft Access 2007

    Microsoft Access 2007 atau Microsoft Office Access 2007 adalah sebuah program aplikasi basis data komputer yang ditujukan untuk kalangan individu, perusahaan kecil hingga perusahaan kelas menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan penggunanya.

    Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan didalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua jenis basis data yang mendukung standar ODBC, para pengguna atau programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan aplikasi yang sederhana. Microsoft Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

    Crystal Reports 8.0

    2.8.4. Crystal Reports 8.0

    Crystal Reports merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk membuat, menganalisa, dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam data¬base ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat di¬¬gunakan dengan berbagai bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi. Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports, antara lain :

    1. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan tidak banyak melibatkan kode program.
    2. Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan bahasa lain.
    3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.

    Konsep Dasar Pemrograman

    Pemrograman Visual Basic

    2.9.1. Pemrograman Visual Basic

    Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah diawali dengan membuat sebuah form sesuai aturan pemrograman Property, Metode dan Event. Adapun penjelasan mengenai aturan pemrograman tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini :

    1. Property
      Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Property yang tidak boleh dilupakan pada setiap komponen adalah “Property Name”, yang berarti nama variabel (komponen) yang akan digunakan dalam penulisan script atau kode program. Properti “Name” ini hanya bisa diatur melalui jendela property, sedangkan nilai peroperti yang lain bisa diatur melalui script
    2. Metode
      Jalannya sebuah program dapat diatur sesuai aplikasi dengan menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap komponen. Metode ini adalah tempat untuk mengekpresikan logika pemrograman dari pembuatan suatu program aplikasi.
    3. Event
      Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click, atau event Mouse Down pada picture yang tertulis dengan Picture1_MouseDown. Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan menjalankan semua metode yang dibuat.

    Sejarah Pemrograman Visual Basic

    2.9.2. Sejarah Pemrograman Visual Basic

    Visual Basic adalah pengembangan dari bahasa komputer Begginer’s All purpose Symbolic Instruction Code (BASIC). Bahasa basic diciftakan oleh Prof. John Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz dari Perguruan Tinggi Dortmouth pada pertengahan tahun 1960. Bahasa program tersebut tersusun mirip dengan bahasa Inggris yang biasa digunakan oleh para programmer saat itu untuk menulis program-program computer sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran bagi konsep dasar pemrograman komputer.

    Sejak saat itu, banyak versi basic yang dikembangkan untuk digunakan pada berbagai platform komputer, seperti Microsoft Qbasic, Quickbasic, Gwbasic, IBM Basica, Apple Basic, dan lainnya.

    Apple Basic dikembangkan oleh Steve Wozniak, mantan karyawan Hewlett Packard dan teman dekat Steve Jobs (pendiri Apple Inc.). Steve Jobs pernah bekerja dengan Wozniak sebelumnya, mereka membuat game arcade “Breakout”. Mereka mengumpulkan uang dan bersama-sama merakit Personal Computer, dan pada tanggal 1 April 1976 mereka secara resmi mendirikan perusahaan komputer Apple. Popularitas dan pemakaian basic yang luas dengan berbagai jenis komputer turut berperan dalam mengembangkan dan memperbaiki bahasa itu sendiri, dan akhirnya berujung pada lahirnya Visual Basic yang berbasis GUI ( Graphic User Interface) bersamaan dengan Microsoft Windows. Pemrograman Visual Basic begitu mudah bagi pemula dan programer musiman karena ia menghemat waktu pemrograman dengan tersedianya komponen-komponen siap pakai. Hingga akhirnya Visual Basic juga telah berkembang menjadi beberapa versi, sampai yang terbaru, yaitu Visual Basic 2010. Bagaimanapun juga Visual Basic 6.0 tetap menjadi versi yang paling populer karena mudah dalam membuat programnya dan tidak menghabiskan banyak memori.

    Database Access

    Pengertian Database

    2.10.1. Pengertian Database

    Database atau basis data adalah kumpulan data (elementer) dalam bentuk logic yang berkaitan untuk merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu (Hariyanto, 2004)[29]

    Pengertian Database menurut Kristanto (2008)[29]adalah kumpulan data yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berlelasi. Menurut Yakub (2008:1), basis data dapat diartikan sebagai koleksi dari data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan dimanipulasi. Beberapa manfaat penggunaan database antara lain:

    1. Kecepatan akses data dan kemudahan dalam pengoprasian
    2. Pemakaian satu database dapat digunakan untuk berbagai perangkat.
    3. Kontrol data terpusat
    4. Menghemat biaya perangkat
    5. Keamanan data yang cukup handal.

    Kelebihan Database Access

    2.10.2. Kelebihan Database Access

    Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikannya kedalam konsep berorientasi objek.

    Definisi Yang Berhubungan Dengan Penelitian

    Definisi Desa

    2.11.1. Definisi Desa

    “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia” (UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 1).[30]

    Sedangkan menurut Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat” (Widjaja, 2003: 3)[31]


    Masyarakat Desa

    2.11.2. Masyarakat Desa

    Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa (UU No.6 Tahun 2014, Pasal 1). [30]

    Kepala Desa/Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain merupakan kepala Pemerintahan Desa/Desa Adat yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan mempunyai peran penting dalam kedudukannya sebagai kepanjangan tangan negara yang dekat dengan masyarakat dan sebagai pemimpin masyarakat.

    Kepala Desa

    2.11.3. Kepala Desa

    Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggara pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun dan dapat diperpanjang kembali untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki wewenang dalam menetapkan peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan dari BPD.


    Perpustakaan Desa

    2.11.4. Perpustakaan Desa

    Pengertian perpustakaan desa menurut (Sutarno NS 2008, 9) [32]perpustakaan desa adalah lembaga layanan publik yang berada di desa. Sebuah unit layanan yang dikembangkan dari, oleh dan untuk masyarakat tersebut. Tujuannya untuk memberikan layanan dan memenuhi kebutuhan warga yang berkaitan dengan informasi, ilmu pengetahuan, pendidikan dan rekreasi kepada semua lapisan masyarakat.

    Sedangkan dalam keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah nomor 3 tahun 2001, [33] Perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/kelurahan.

    Berdasarkan uraian pengertian perpustakaan desa tersebut dapat dilihat bahwa perpustakaan desa merupakan lembaga pelayanan kepada masyarakat desa setempat yang berisi koleksi buku atau non buku untuk memberikan layanan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat, serta mendukung kegiatan pendidikan dan rekreasi masyarakat.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Indra Achmad Iskandar, Siti Nurhayati