SI0912463284: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Analisa SWOT)
(Konsep Dasar Analisa SWOT)
Baris 827: Baris 827:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2">'''4. Tipe-tipe Strategi SWOT''' </p><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"></p>Menurut Rangkuti (2011:64)<ref name="Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balance Scorecard. Teknik Menyusun Koporat yang Efektif plus Cara Megelola Kinerja dan Resiko. Jakarta: PT Gramedia Utama">Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balance Scorecard. Teknik Menyusun Koporat yang Efektif plus Cara Megelola Kinerja dan Resiko. Jakarta: PT Gramedia Utama</ref>, Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.</div>
+
<p style="line-height: 2">'''4. Tipe-tipe Strategi SWOT''' </p><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rangkuti (2011:64)<ref name="Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balance Scorecard. Teknik Menyusun Koporat yang Efektif plus Cara Megelola Kinerja dan Resiko. Jakarta: PT Gramedia Utama">Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balance Scorecard. Teknik Menyusun Koporat yang Efektif plus Cara Megelola Kinerja dan Resiko. Jakarta: PT Gramedia Utama</ref>, Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.</p></div>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.</p>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.</p>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.</p>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in">2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.</p>

Revisi per 13 Oktober 2014 04.29

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0912463284
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2013/2014

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intellegence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Oleh :

Tangerang,Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, M.MSI)
   
(Meta Amalya dewi M.Kom)
NID : 04043
   
NID : 04013

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Oktober 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 0912463248

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


 

 

ABSTRAKSI

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di kantor desa. Pelayanan dan pengarsipan data penduduk di kantor desa yang bersifat manual mengakibatkan kurang akuratnya informasi data penduduk dan lambatnya pendataan penduduk yang ada. Perkembang jumlah penduduk yang sangat besar menuntut sistem sensus data penduduk yang efisien dan akurat serta mudah dalam pembaharuan data.Untuk mengatasi masalah di atas maka diperlukan sebuah sistem otomatisasi yang mampu memberikan layanan dalam pendataan penduduk yang cepat, akurat dan efisien. Tujuan sistem monitoring penduduk ini untuk mengoptimalkan sensus penduduk dan mengetahui pertumbuhan penduduk secara akurat. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode penelitian berupa metode observasi, wawancara, study literature, analisa sistem dan perancangan sistem. Sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database MySQL. manfaat dan keuntungan dalam penggunaan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yaitu proses pencarian data lebih cepat dan data pertumbuhan penduduk lebih akurat. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah perancangan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk. .


Kata Kunci: sistem, monitoring,populasi, penduduk.

ABSTRACT

Application of Information Technology nowadays has spread in almost fields include in the public hall at the village. Services and data archiving of the residents in the village office still manually input which still lack of accuracy in information and population data than the existing population data. The massive growth of population of residents required the efficient and accurate population data system as well as easy in upgrading the data. To solve the above issue will require an automation system which is able to provide services in a population census is fast, accurate and efficient. The purpose of the monitoring system is to optimize the population census and accurately determine population growth. In this study the author apply the research methods such as observation, interviews, literature study, system analysis and system design. The system is designed using PHP programming language and MySQL database. The benefits and advantages in the use of the system for monitoring the population census of population growth is the process of finding data faster and more accurate population growth data. Furthermore the end result of this research is a design system for monitoring the population census of population growth.


Keywords : system, monitoring, population, resident.


 

 

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat kasihdan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporanSkripsi ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentukbuku yang sederhana, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporanSkripsi ini adalah “Perancangan Sistem Sensus Penduduk Untuk MemonitoringPopulasi Pertumbuhan Penduduk Pada Desa Bojong Kecamatan CikupaKabupaten Tangerang “.

Tujuan penyusunan laporan skripsi ini untuk memenuhi syarat dalammenyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada Sekolah TinggiManajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwatanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapatmenyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I Selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, M.MSI selaku dosen Pembimbing I yang telah membantu membimbing penulis dalam Pembuatan Skipsi ini.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku dosen Pembimbing II yang telah membantu membimbing penulis dalam Pembuatan Skripsi ini.
  6. Bapak Andiyana, S.Sos Selaku Kepala Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang
  7. Bapak Endang Suryana sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan bantuan dan meluangkan waktu selama proses penyelesaian skripsi
  8. Seluruh staff kantor Kepala Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang yang telah membantu Penulisan Skripsi ini
  9. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  10. Teman dan sahabat yang telah membantu baik dukungan, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini
  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Semoga Allah SWT. memberikan rahmat dan memberkati mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh mencapai sempurna, kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam perbaikan dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.



Tangerang, Juni 2014
Ahmad Zaeni
NIM. 0912463284


 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di kantor desa. Sistem sensus penduduk pada tingkat desa masih menggunakan sistem yang manual. Pelayanan dalam sensus penduduk petugas langsung mencatatnya di buku penduduk, selain itu bila data penduduk harus di satukan dengan satu keluarga harus mencari datanya di buku penduduk tersebut sehingga memerlukan waktu yang lama. Hal ini menimbulkan beberapa kendala yang cukup merepotkan, terutama pada ketidak cocokan data. Sering pula terjadi kendala pada saat pencarian informasi tentang penduduk baru, maupun penduduk yang pindah dari desa tersebut. Demikian pula halnya dengan kesamaan data penduduk, dan data demografi penduduk yang sering tidak up to date.

Pengimplementasian Teknologi Informasi secara optimal sangat diperlukan di kantor kepala desa bojong dalam layanan penduduk. Karena sebagian besar pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di kantor kepala desa bojong dihadapkan pada berbagai segala persoalan pembangunan yang berkaitan erat dengan kependudukan terutama dalam pengolahan data penduduk, perkembangan jumlah penduduk yang sangat besar, menuntut pendataan penduduk yang efisien dan akurat serta mudah dalam update data. Update data yang tidak dapat dikatakan kecil ini sangat mempengaruhi sistem kerja staff kantor desa. sehingga diperlukan metode-metode pelayanan yang bersifat cepat, mudah dan efisien.

Dari uraian di atas memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak memberikan akses yang optimal bagi pelayanan di kantor kepala desa bojong, karena sistem pelayanan di kantor kepala desa bojong saat ini masih membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian data penduduk dan informasinya belum akurat. Sehingga sudah seharusnyalah kantor kepala desa bojong bisa mengembangkan diri dengan membuat suatu sistem informasi yang bisa memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yang akurat, cepat, efisien. Sistem sensus untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk merupakan salah satu alternatif pemberian layanan bagi masyarakat untuk memberikan informasi yang akurat dalam waktu yang singkat dan dapat diakses kapan saja.

Sesuai dengan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dibahas yaitu “Perancangan Sistem Sensus Penduduk Untuk Memonitoring Populasi Pertumbuhan Penduduk Pada Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang “.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sistem Informasi Layanan kantor desa dalam memberi kemudahan dan efisiensi. Manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini agar nantinya sistem yang dibangun bisa digunakan untuk mengefisiensikan dan mengakuratkan data dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna di kantor desa.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut:

  1. Informasi apa saja yang nantinya akan ditampilkan pada sistem informasi sensus penduduk?

  2. Bagaimana sistem sensus pendudukan pada sistem yang berjalan?

  3. Apakah kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan?

  4. Siapakah aktor yang berperan dalam sistem sensus penduduk pada sistem yang berjalan?

  5. Siapakah aktor yang berperan dalam sistem sensus penduduk pada sistem yang berjalan?

  6. Bagaimana merancang sistem sensus penduduk yang berfungsi untuk memonitor pertumbuhan pendudukan di Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang?

  7. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pada sistem yang diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari input data kelahiran, input data kematian, input data pendatang, input data pindah dan grafik populasi pertumbuhan penduduk.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis mengelompokkan beberapa tujuan penelitian, antara lain:

  1. Tujuan Operasional

    Meningkatkan dalam pendataan penduduk dan memonitoring pertumbuhan penduduk agar dapat memberikan pelayanan yang cepat, efisien dan akurat. Dapat mengatasi masalah sulit dan lamanya dalam pencarian data serta memperbaiki sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru.

  2. Tujuan Fungsional

    Untuk mengetahui tentang sistem sensus penduduk yang sudah diterapkan apakah sudah akurat, sehingga dapat memperbaiki kinerjanya di masa yang akan datang.

  3. Tujuan Individu

    Menganalisa sistem sensus penduduk untuk memonitoring pertumbuhan penduduk terutama dalam hal angka kelahiran, kematian dan pengangguran dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi kantor desa yang bersangkutan sebagai salah satu sistem sensus penduduk untuk monitoring populasi pertumbuhan penduduk.

  2. Mempermudah dalam update data yang mempengaruhi sistem kerja staff kantor desa sehingga pelayanan lebih optimal dan data yang dihasilkan lebiht cepat, mudah dan efisien

  3. Memberikan pengetahuan tentang sistem layanan informasi terkomputerisasi dibandingkan dengan secara manual.

  4. Menambah wawasan atau pengetahuan bahwasanya sistem sensus penduduk untuk monitoring pertumbuhan penduduk datanya lebih akurat.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Metode Observasi (pengamatan langsung) penulis lakukan untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap data-data yang diperlukan pada kantor kepala desa bojong.

  2. Wawancara

    Metode Interview (wawancara) penulis lakukan untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab dengan kepala desa yang tentunya sangat mempunyai peranan penting terhadap sistem tersebut dan tentunya untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data, yang akan dibuat menjadi sebuah laporan yang benar serta akurat..

  3. Studi Pustaka

    Metode yang dilakukan dengan melakukan proses study pustaka dengan melihat referensi pendukung dengan dokumen-dokumen yang diperlukan. Menganalisa data yang didapat berupa dokumen yang digunakan dalam proses dan mengolah data tersebut menjadi data yang akurat sebagai sumber informasi yang cepat dan tepat. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang jika terdapat permasalahan yang sama.


Metode Analisa Data

Analisa data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan, dalam hal ini analisa data meggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi kantor Kepala Desa baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indicator untuk mengetahui kekeuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap kantor Kepala Desa, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah sebuah metode perancangan yang berorientasi pada objek, yang menggunakan tahapan antara lain : Dalam metode perancangan ini, menggunakan UML (Unified Modeling Language) di antaranya yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Statechart Diagram. Dengan menggunakan software visual paradigm versi 6.4.

Metode Prototipe

Pada metode

Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa, konsep dasar analisa SWOT, konsep dasar testing dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini akan membahas tentang penjabaran hasil lokasi kerja yang meliputi gambaran umum kantor kepala desa, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem berjalan saat ini, analisa SWOT analisa batasan sistem, analisa kebutuhan , analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan, testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

a. Definisi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:2)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

b. Karakteristik Sistem

Menurut Haryadi (2009:24)[2], Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, diantaranya:

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa:

a) Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut dengan subsistem. Misalnya, Sistem Komputer terdiri dari subsistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia; atau

b) Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut dengan suprasistem. Misalnya, jika perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O, dan memori; suprasistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Dengan kata lain, batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari sistem adalah segala yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input) energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau untuk supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem bisa memiliki suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.


c. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Menurut Mulyanto (2009:8)[1], sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandangan, diantaranya:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine sistem

3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

a. Pengertian Data

Menurut Indrayani dan Humdiana (2009:18)[3], “Data adalah fakta-fakta, simbol/karakter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperature sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda. Semua itu adalah data, kemudian data yang memiliki arti tertentu dalam suatu konteks khusus. Misalnya, anda mencoba memutuskan apa yang dipakai, temperature sekarang adalah informasi karena berkaitan dengan keputusan yang anda ambil (apa yang dipakai) – harga suku cadang bukan informasi”.

b. Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

1. Menurut Menurut Indrayani dan Humdiana (2009:18)[3], “informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa atau disampaikan dalam model yang memiliki lebih banyak makna.”

2. Menurut Haryadi (2009:26)[2], “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

c. Nilai Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[1], “Parameter untuk mengukur nilai suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Lebih lanjut, Menurut Mulyanto (2009:20)[1], sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

2. Luas dan Lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari satu keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

d. Kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[1], “Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan relevansi (relevancy)”. Penjelasan mengenai kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini:

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau mmenyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksional organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan. Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan. (Rahardja, dkk. 2009).[4]


Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Definisi Sistem Informasi

Menurut Haryadi (2009:28)[5], ”Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, alat proses tipe transaksi rutin tertentu, pemberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting serta penyedia suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

Dipihak lain, sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain. (Sudaryono, dkk. 2011).[6]

b. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:30)[1], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

6. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung diatasi.


Analisa Sistem

Analisa sistem adalah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membagi ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut. (Wahana Komputer, 2010:27).[7]

Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.( Henderi, dkk, 2011: 316).[8]

Selanjutnya menurut Wahana Komputer (2010:27)[7], Proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut

b. Memahami cara kerja sistem

c. Melakukan analisa

d. Melaporkan hasil analisa sistem

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah didalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Sumarto (2009:146)[9], SWOT adalah singkatan dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Strenghts (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) mengacu pada faktor internal, sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah lingkungan eksternal yang memepengaruhi suatu komunitas, suatu wilayah, organisasi atau suatu aktivitas. Analisa SWOT dapat digunakan untuk melengkapi teknik – teknik analisis isntitusi dan analisis stakeholder.

S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekeuatan dari organisasi atau program pada saat ini

W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

O = Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.

T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisais yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Menurut Rangkuti (2011:64)[10], “SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength), dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat)”.

Dari kedua definisi tersebut maka penulis mengabil kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah teknik partisipasi yang sangat sederhana dan sistematis, yang dapat digunakan diberbagai situasi untuk mengindetifikasi kekuatan dan peluang serta bagaimana mengoptimalkannya, selain mengidentifikasi kelemahan dan ancaman untuk mempermudah merumuskan langkah-langkah untuk mengatasinya.


2. Langkah – Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti (2011:8)[10], langkah-langkah mudah penyusan SWOT yaitu:

a. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategi apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

b. Mengembangkan timeline (ketepatan waktu) tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai

c. Membentuk teamwork tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

d. Kuisioner riset SWOT tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategi berdasarkan foktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman)

e. Identifikasi penyebab masalah tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

f. Menentukan tujuan dan sasaran strategis tujuannya dalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

g. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema strategis dan pemetaan strategis tujuannya dalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dalam SWOT sudah cukup baik dan mendudkung pencapai visi dan misi peruhaan berdasarkan isu strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat strategis perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategi yang ingin dicapai perusahaan.

h. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT tujuannya adalah menentukan ukuran apa dalam SWOT.

i. Merumuskan strategis initiatives dan key performance indicators dalam bentuk tag dan lead indicator tujuannya untuk merumuskan strategis initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk tag dan lead indicator. Dalam bagaian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kerja

j. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

k. Melakuakn cascading SWOT tujuannya untuk mengukur objectiviet (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menetukan target (T), serta cara menentukan program(P) yang menjadi priorita. Selanjutnya OMPT (????) ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu

l. Analisa ririko menggunakan key risk indicator tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melalukan antisipasi penanggulangannya.

m. Analisa anggaran dan model keuangan tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sydah di susun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasionya.

n. Keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan analisis kasus corporate strategy menggunakan SWOT pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

3. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Francois (2011:104)[11], tujuan analisa SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisa SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi

Bagian analisa ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’ merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan member peluang, sedangkan lainnya akan memberikan ancaman.

Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul. Apabila digunakan dalam konteks industry parawisata sebuah Negara, analisa SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan parawisata yang kompetitif. Hasilnya reaksi strategis dapat diformulasikan untuk meningkatkan daya saing Negara tersebut.

4. Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[10], Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


































c. Definisi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.</div>


Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[12], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1)[13], Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.


Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Konsep Dasar Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teori Khusus

1. Definisi

Literature Review


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 A. Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasinya. Yogyakata: Pustaka Pelajar
  2. 2,0 2,1 H. Haryadi. 2009 Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf. Jakarta: Visimedia
  3. 3,0 3,1 E. Indrayani dan Humdiana. 2009. Mempersiapkan Pekerja Berbasis Pengetahuan Dalam Mengelola Sistem Informasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
  4. U. Rahardja, M. Yusup dan L. Agustin. 2009. Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Health Monitoring, Jurnal CCIT Vol.2 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  5. H. Haryadi. 2009 Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf. Jakarta: Visimedia.
  6. Sudaryono, Henderi dan I. T. Ningrum. 2011. Profil Kompetensi Profesi Sistem Informasi Berbasis Knowledge Management, Jurnal CCIT Vol.5 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  7. 7,0 7,1 W.Komputer. 2010. Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta Selatan: Mediakita
  8. Henderi, Maimunah dan R. Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Jurnal CCIT Vol.4 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  9. Sumarto. 2009. Structural Equation Modeling, Kursus Structural Equation Modeling AMOS UPN “Veteran” Jakarta
  10. 10,0 10,1 10,2 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balance Scorecard. Teknik Menyusun Koporat yang Efektif plus Cara Megelola Kinerja dan Resiko. Jakarta: PT Gramedia Utama
  11. Francois. Vellas. Lione, Becherel. 2009. The Internasianal Marketing Of Travel and Tourism. Macmillan
  12. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  13. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu

Contributors

Admin, Ahmadzaeni, Ratih