SI0721460054

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1

TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 0721460054
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0721460054
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0721460054
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Wahyu Hidayat. S.I.Kom
   
M. Ifran Sanni. SH.MM
NID :
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0721460054
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG

SINFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0721460054
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2014

 
 
 
 
 
NIM : 0822461676

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


DAFTAR ISI

COVER LUAR

COVER DALAM

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR KEASLIAN

Halaman

ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR BAGAN

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Rumusan Masalah

1.3. . Ruang lingkup

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

1.4.2... Manfaat Penelitian

1.5... Metode Penelitian

1.5.1 Metode Analisa Permasalahan

1.5.2 Metode Pengumpulan Data

1.5.3 Metode Analisa Perancangan

1.5.4 Konsep Desain

1.6. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Perancangan

2.1.1... Pengertian Perancangan

2.1.2... Proses Perancangan Secara Umum

2.2... Konsep Dasar Media

2.2.1 Pengertian Media

2.2.2 Jenis-Jenis Media

2.3... Konsep Dasar Informasi

2.3.1... Pengertian Data

2.3.2... Pengertian Informasi

2.3.3... Jenis-Jenis Informasi

2.3.4... Kualitas Informasi

2.3.5... Nilai Informasi

2.4. . Konsep Dasar Promosi

2.4.1... Pengertian Promosi

2.4.2... Tujuan Promosi

2.4.3... Bentuk Promosi

2.5... Konsep Dasar Desain

2.5.1... Definisi Desain

2.5.2... Fungsi-fungsi Desain

2.5.3 Unsur-Unsur Desain Grafis

2.5.4 Prinsip-Prinsip Desain Grafis

2.5.5... Definisi Typografi

2.5.6... Pengertian Tentang Psikologi Warna

2.5.6.1 Pengertian Warna

2.5.6.2 Dimensi Warna

2.5.6.3 Jenis / Bentuk Warna

2.5.6.4.Makna Simbolik Warna

2.5.6.5 Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

2.5.6.6 Definisi Citra atau Image

2.5.7... Layout

2.5.7.1.Pengertian Layout

2.5.7.2.Jenis Layout

2.5.8 Teori Desain Komunikasi Visual

2.6. Multimedia Audio Visual and Broadscasting

2.6.1 Definisi Multimedia

2.6.2 Definisi Audio Visual

2.6.2.1 Audio (suara)

2.6.2.2 Visual (gambar)

2.6.3... Definisi Broadcasting

2.6.4        Pengertian Sinopsis

2.6.5        Pengertian Naskah (Script Writting)

2.6.6        Pengertian StoryBoard

2.7. Tahapan Produksi Audio Visual

2.7.1 Pra Produksi

2.7.2 Produksi

2.7.3 Pasca Produksi

2.8. Konsep Dasar Video

2.8.1 Pengertian Video

2.8.2 Standar dan Format Video

2.9. Video Profile

2.10. Program Aplikasi Penunjang Desain

2.10.1 Adobe Premiere Pro 2.0

2.10.2 Adobe Photoshop CS2

2.10.3 Aurora 3D Motion

2.11. Elisitasi

2.12. Literature Review

BAB III. IDENTIFIKASI MASALAH

3.1. Gambaran Umum

3.1.1 Sejarah Singkat SMA Nusantara 1 Tangerang

3.1.2 Visi, Misi, Tujuan SMA Nusantara 1 Tangerang

3.2. Struktur Organisasi Sekolah

3.2.1 Wewenang dan Tanggung Jawab

3.3. Product Information

3.3.1 Produk

3.3.2 Produksi

3.3.3 Latar Belakang Produk

3.3.4 Material Produk

3.3.5 Spesifikasi Produk

3.3.6 Harga Produk

3.4. Market Analisys

3.4.1        Market Positioning

3.4.2 Conditions of Competitor

3.5. Potensial Market

3.6. Market Segmentation

3.7. Marketing Objecktive (Tujuan Pemasaran)

3.8. Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

3.9. Konfigurasi Perancangan

3.9.1 Spesifikasi Hardware

3.9.2 Software yang digunakan

3.9.3 Budget Produksi Media

BAB IV KONSEP DESAIN

4.1. Preproduction

4.1.1 Observasi

4.1.2 Pengumpulan data

4.1.3 Analisis Data

4.1.4 Ide

4.1.5 Pesan yang disampaikan

4.1.6 Visualisasi Berdasarkan Konteks

4.1.7 Sinopsis

4.1.8 Storyboard

4.1.9 Script Breakdown Sheet

4.1.10    Time Schedule

4.1.11    Anggaran

4.1.12 Peralatan yang digunakan

4.1.13 Produksi Team (crew) & talent

4.2. Production

4.2.1. Perencanaan Multimedia

4.2.1.1 Tujuan Multimedia

4.2.1.2 Strategi Multimedia

4.2.1.3 Program Multimedia

4.2.2. Perencanaan Audio

4.2.2.1 Tujuan Audio

4.2.2.2 Strategi Audio

4.2.2.3 Program Audio

4.2.3. Perencanaan Visual

4.2.3.1 Tujuan Visual

4.2.3.2 Strategi Visual

4.2.3.3 Program Visual

4.2.4. Perencanaan Broadcasting

4.2.4.1 Tujuan Broadcasting

4.2.4.2 Strategi Broadcasting

4.2.4.3 Program Broadcasting

4.3. Postproduction

4.3.1 Digitizing

4.3.2. Editting

4.3.3. Mixing

4.3.4. Finishing

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.1.1 Kesimpulan terhadap Rumusan Masalah

5.1.2 Kesimpulan terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

5.1.3 Kesimpulan terhadap Metode Penelitian

5.2. Saran

5.3. Kesan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi membuat berbagai aktifitas dan kehidupan sehari–hari tidak lepas dari informasi yang didapat baik dari media cetak maupun media elektronik. Peranan teknologi informasi dan multimedia juga tidak ketinggalan, berbagai informasi ditawarkan dengan bentuk multimedia yang dapat menciptakan persentasi interaktif dan informatif dengan mengkombinasikan teks, audio, video, animasi dan grafik yang digunakan untuk keunggulan bersaing.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi maka kebutuhan informasi pelaku pendidikan dan masyarakat secara otomatis meningkat dari segi kuantitas dan kualitas sehingga diperlukan penguasaan pengetahuan tentang teknologi informasi. Teknologi informasi menawarkan berbagai kemudahan yang dapat digunakan sebagai media informasi kepada masyarakat luas khususnya dalam dunia pendidikan. Peran teknologi informasi khususnya teknologi multimedia sangat berpengaruh karena dengan penyampaian menggunakan teks, audio, foto, video dan animasi yang didesain secara khusus akan membuat masyarakat tertarik untuk mengetahui isi dan berbagai informasi yang ada didalamnya.

Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi informasi multimedia saat ini sangat diperlukan, karena sebagai sarana informasi untuk para calon–calon siswa, orang tua siswa atau bahkan masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh para calon siswa yang akan masuk kesekolah barunya, sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitas yang ada pada sekolah barunya, seperti laboratorium yang memadai, perpustakaan dan ruang kelas yang nyaman, serta berbagai kegiatan ektrakurikuler yang ada. Informasi yang didapat akan menjadi tolak ukur bagi siswa untuk masuk sekolah yang diinginkan, serta bagi orang tua dapat memotivasi anak–anaknya untuk memilih sekolah yang mempunyai keunggulan dan kelebihan yang menjadikan sekolah andalan, unggulan maupun sekolah favorit.

Saat ini SMA NUSANTARA 1 yang beralamat di jalan Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Abdi Negara yang telah eksist sejak tahun 1981 dengan menyelenggarakan pendidikan setingkat SMP, SMA, dan SMK yang telah terakreditasi A, dengan tujuan mempersiapkan manusia-manusia yang terdidik dengan memiliki bekal pengetahuan yang luas, beriman dan berakhlakul karimah.

SMA Nusantara 1 merupakan sekolah yang terus berusaha menjadi sekolah favorit dan unggulan yang mengedepankan mutu pendidikan dan teknologi, namun media informasi dan promosi yang disampaikan masih bersifat konvesional, sehingga banyak kurang efektif dan menarik. Video profile sebagai salah satu media informasi dan promosi yang merupakan bagian dari multimedia dan komputerisasi di harapkan memberikan informasi dan promosi yang interaktif. Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada yaitu kurang lengkapnya informasi mengenai sekolah ini dan belum terdapatnya video profile sebagai media promosi yang interaktif, maka penulis tertarik untuk merancang sebuah karya audio visual agar calon siswa dan siswi lebih mengenal sekolah lebih detail mengenai segala hal yang berkaitan dengan informasi sekolah tersebut. Serta dapat memudahkan bagian pemasaran dalam memperkenalkan dan mempromosikan sekolah kepada calon siswa dan siswi. Video profile ini dapat pula menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya, dimana video profile ini akan dipakai oleh bagian pemasaran pada promosi kegiatan yaitu presentasi ke sekolah-sekolah SLTP, pameran pendidikan, pusat perbelanjaan dan lain-lain.

Berdasarkan permasalahan analisa yang ada, sehingga penulis mengambil judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1 TANGERANG”.

1.1.            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah tertulis diatas, maka penulis mengemukakan hal-hal yang akan dibahas pada topik ini sebagai berikut :

1.      Bagaimana merancang sebuah video profile yang dapat meningkatkan efektifitas program promosi pada SMA NUSANTARA 1 Tangerang ?

2.      Bagaimana merancang sebuah video profile yang dapat menarik perhatian sehingga program promosi yang dilaksanakan dapat efektif ?

3.      Setelah hasil rancangan media video di implementasikan pada kegiatan atau program promosi apa yang di inginkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan ?

 

1.2.            Ruang Lingkup

Agar maksud dan tujuan penulis tepat pada sasaran dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas yaitu mengenai “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1 TANGERANG”.

 

 

1.3.            Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1.      Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.      Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada yaitu kurang lengkapnya informasi mengenai sekolah ini dan belum terdapatnya video profile sebagai media promosi yang interaktif dan memenuhi karakteristik SMA NUSANTARA 1 Tangerang.

2.      Merancang suatu karya audio visual agar dapat melengkapi sarana promosi SMA NUSANTARA 1 Tangerang.

3.      Untuk memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi SMA NUSANTARA 1 Tangerang, agar dapat memberikan informasi tentang profile SMA NUSANTARA 1 Tangerang dengan lebih efektif dan efisien.

1.3.2.      Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah :

1.      Manfaat untuk SMA NUSANTARA 1 Tangerang

a.       Diharapkan dari Video profile sekolah pada SMA NUSANTARA 1 Tangerang ini akan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan calon siswa dan siswi.

b.      Memberikan nilai positif pada kemajuan pendidikan yang ada pada SMA NUSANTARA 1 Tangerang khususnya dalam hal pendidikan.

c.       Menambah target calon siswa dan siswi baru untuk bergabung dengan SMA NUSANTARA 1 Tangerang.

2.       Manfaat untuk Peneliti

a. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) Perguruan Tinggi Raharja.

b.      Mendapatkan pengalaman secara langsung yang membuat mahasiswa mudah beradaptasi pada dunia kerja dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul, sehingga pengalaman tersebut dapat dijadikan pengalaman pada saat mereka memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan formal.

 

1.4.            Metodelogi Penelitian

Pada bagian ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan penulisan skripsi ini, diantaranya :

1.4.1.      Metode Analisa Permasalahan.

Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti terhadap pihak sekolah baik kepada Kepala sekolah, pengajar dan siswa SMA NUSANTARA 1 Tangerang membutuhkan bentuk media yang dapat dijadikan penunjang efektifitas program promosi dan informasi dalam bentuk video. Dalam kesempatan penelitian ini peneliti menentukan topik penelitian dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI DI SMA NUSANTARA 1 TANGERANG”.

1.4.2.      Metode Pengumpulan Data

Dalam hal teknik pengumpulan data yang di lakukan penulis pada penyusunan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1.       Metode Observasi

Pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam hai ini penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai obyek yang di teliti yaitu pada SMA NUSANTARA 1 Tangerang yang beralamat di jalan Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang.

2.       Metode Wawancara

Suatu cara mengumpukan data dengan dialog langsung yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode wawancara digunakan penulis untuk mendapatkan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada Kepala Sekolah, dewan guru, dan siswa-siswi di jalan Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang sebagai sumber untuk mendapatkan data.

3.      Studi Pustaka

Metode ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mempergunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas mengenai Multimedia dan Audio Visual serta tutorial-tutorial dan file-file video dari internet yang memiliki keterkaitan dengan manipulasi gambar yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

1.5.3. Metode Analisa Perancangan Media

Media video profile yang dibutuhkan oleh di jalan Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang akan diproduksi menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere pro 2.0, 3D Motion, Adobe PhotoshopCS2.

1.5.4.      Konsep Desain

Bagian ini menjelaskan mengenai :

a.      Preproduction

b.      Production

c.       Postproduction

 

 

1.6.            Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaian yang disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai definisi dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penyusunan Laporan Skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini membahas mengenai gambaran umum sekolahan, sejarah singkat sekolah, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah.

BAB IV KONSEP DESAIN

Bab ini membahas mengenai perencanaan (konsep media), tujuan media, strategi media, program media, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan konsep audio visual.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian selama observasi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

 

2.1              Konsep Dasar Perancangan

2.1.1 Pengertian Perancangan

Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

2.1.2        Proses Perancangan Secara Umum

1.      Ide

Awal dari konsep pembuatan karya audio visual yang akan di tuangkan dalam sebuah karya pembuatan video profile agar video yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

2.      Persiapan Data

Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data Informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

3.      Konsep

Alur cerita yang di mulai dari ide yang akan dituangkan kedalam sebuah projek dan di kembangkan melalui konsep, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, video menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara audio visual.

4.      Produksi

Setelah melakukan ide dan konsep barulah masuk ke tahap produksi untuk suatu projek video profile yang akan dibuat agar hasil karya yang dibuat bisa menjadi suatu karya audio visual yang bisa di lihat oleh masyarakat.

5.      Visualisasi

Proses yang di lakukan untuk mengembangkan suatu projek yang menghasilkan gambar atau suara yang lebih menarik serta lebih komunikatif.

6.      Media

Alat atau saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi, baik melaui media cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi).

 

2.2. Konsep Dasar Media

2.2.1        Pengertian Media

Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, buku profile, papan iklan, pos langsung, petunjuk penjualan, selebaran, pengantar penawaran dan alat peraga.

Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

2.2.2 Jenis-Jenis Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi:

1.      Media Cetak

Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas : surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

2.      Media Elektronik

Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio dan internet.

3.      Media Luar Ruang (outdoor)

Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi

billboard, baleho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis),
balon raksasa dan lain-lain.

 

4. Media Dalam Ruang ( indoor)

Media dalam ruang yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor,poster, poster session dan lain-lain.

 

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Pengertian Data

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

2.3.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

McFadden mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shanon dan Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi. Menurut mereka, informasi adalah “jumlah ketidak pastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.

2.3.3 Jenis-jenis Informasi

1.      Informasi Penyejuk

Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

2.      Peringatan

Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

3.      Indikator Kunci

Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

4.      Informasi Situasional

Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

5.      Gosip

Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

6.      Informasi eksternal

Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

2.3.4 Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

1.      Relevansi

Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.

2.      Ketepatan Waktu (timeless)

Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

3.      Akurasi

Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau rehabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

2.3.5 Nilai Informasi

Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataanya, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, sekiranya informasi kurang memberikan relevansi bagi pengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilai informasinya rendah.

 

2.4 Konsep Dasar Promosi

2.4.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan setia pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.4.2        Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

2.4.3        Bentuk Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi, adalah :

1.      Personal Selling

Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

2.      Mass Selling

Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

3.      Promosi Penjualan

Promosi pejualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

4.      Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Public Ralations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahan tersebut.

5.      Direct Marketing

Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

 

2.5 Konsep Dasar Desain

2.5.1 Definisi Desain

Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

2.5.2 Fungsi – Fungsi Desain

1. Fungsi Informasi

Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

2. Fungsi Identifikasi

Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

3.      Fungsi Persuasi

Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

2.5.3 Unsur-Unsur Desain Grafis

Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

1.      Garis (line)

Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendir. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.

2.      Bentuk (shape)

Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun semedikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

3.      Ilustrasi /Gambar /Image

Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

a. Manual / Hand Drawing / gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.

b. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

4.      Ruang (Space)

Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

a.       Teks /Tipografi

Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

b.      Warna (Color)

Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.

2.5.4 Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1.      Keseimbangan (Balance)

Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

2.      Irama (Rhythm)

Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

3.      Skala dan Proporsi

Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

4.      Fokus

Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

5.      Kesatuan (Unity)

Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

2.5.5 Definisi Typografy

Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

2.5.6 Definisi Tentang Psikologi Warna

2.5.6.1.Pengertian Warna

Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

2.5.6.2.Dimensi Warna

Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

1. Munsell system

2. Prang system, menurut teori Prang system warna dapat dibagi :

a. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

-          Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau

-          Perbedaan warna adalah perbedaan HUE

-          Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUEnya

b. VALUE : terang atau gelapnya warna

c. INTENSITY : cerah atau suramnya warna

2.5.6.3.Jenis / Bentuk Warna

1. Warna Primer

Warna primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

2. Warna Sekunder

Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, (merah + kuning), hijau (kuning + biru), dan ungu (merah + biru).

3. Warna Quarter

Warna yang merupakan hasil percampuran dua warna sekunder, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

4. Warna Tersier

Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna–warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

5. Warna Complementer

Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

2.5.6.4.Makna Simbolik Warna

1.      Warna Merah : semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

2.      Warna Kuning : Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

3.      Warna Kuning Emas : kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemuliaan, kekuatan spiritual.

4.      Warna Hijau : pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

5.      Warna Biru : kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

6.      Warna Putih : kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

7.      Warna Hitam : ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

8.      Warna Abu-abu : ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

9.      Warna Orange : kemajuan, semangat, perkembangan, energi.

10.  Warna Violet : kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

11.  Indigo : ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

2.5.6.5.Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

2.5.6.6.Definisi Citra atau Image

Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

2.5.7 Layout

2.5.7.1.Pengertian Layout

Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

2.5.7.2.Jenis Layout

1. Layout Kasar

Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

2. Layout Komprehensif

Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

3. Final Artwork

Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

2.5.8 Teori Desain Komunikasi Visual

Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat. Tidak dapat menghindari karya–karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya. Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat–tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan–gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

2.6 Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

2.6.1 Definisi Multimedia

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video
(Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormiks, 1996).

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

1.      Multimedia Interaktif

Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

2.      Multimedia Hiperaktif

Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

3.      Multimedia Linear

Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

2.6.2 Definisi Audio Visual

Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual. Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

2.6.2.1.Audio (suara)

Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.

1. Definisi Audio

Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik audience maka dari itu perancangan audio mempunya faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media periklanan yang dihasilkan.

2. Bentuk Audio

Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

a. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.

b. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.

c. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.

d. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.

e. Doldy Diital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.

f. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.

3. Peran Audio

Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

2.6.2.2.Visual (gambar)

Sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

1. Definisi Visual

Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

Kualitas ketajaman gambar ditentukan dengan frame size yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya :

a.      Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD

b.      Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD

c.       Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD

d.      Frame size 1440 pixel x 1080 pixel setara kualitas super HDTV

2. Bentuk Visual

Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

a. Media visual yang tidak bergerak

Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.

b. Media visual yang bergerak

Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).

3. Peran Visual

Gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang masyarakat untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

2.6.3 Definisi Broadcasting

Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

2.6.4        Pengertian Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut.

Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

1.      Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.

2.      Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.

3.      Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.

4.      Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.

5.      Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

2.6.5        Pengertian Naskah (Script Writting)

Naskah (Script Writting) adalah membuat rancangan secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :

1.      Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).

2.      Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).

3.      Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.

4.      Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya).

2.6.6        Pengertian StoryBoard

Story Board adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.

Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.

 

2.7 Tahapan Produksi Audio Visual

Tahap produksi audio visual terdiri dari

2.7.1 Pra Produksi

Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

1. Penemuan Ide

Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

2. Perencanaan

Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

3. Persiapan

Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

2.7.2 Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

2.7.3 Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efffect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

 

2.8 Konsep Dasar Video

2.8.1 Pengertian Video

Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

2.8.2 Standar dan Format Video

Standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

1.      NTSC

Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.

2.      PAL

Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

3.      SECAM

SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

 

2.9 Video Profile

Video profile perusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

Video profile adalah sebuah gambaran infomasi tentang riwayat seorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

 

2.10 Program Aplikasi Penunjang Video

2.10.1 Adobe Premier Pro 2.0

Adobe Premier Pro 2.0 merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

1.      Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

2.      Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

3.      Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premier Pro 2.0 terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

1.      Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.

2.      Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.

3.      Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.

4.      Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.

5.      Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.

6.      Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Description: 6jcea7d

Gambar.2.1

Tampilan Project menggunakan Adobe Premier Pro 2.0

2.10.2 Adobe Photoshop CS2

Adobe Photoshop CS2 adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu gambar Bitmap dan gambar Vektor. Kualitas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar. Adobe Photoshop CS2 menyediakan berbagai piranti yang akan membantu dalam membuat gambar, dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Description: C:\Users\chikqwu\Pictures\ps.jpg

Gambar 2.2

Tampilan Adobe Photoshop CS2

2.10.3 Aurora 3D Motion

Aurora 3D Animation Maker  adalah software aplikasi yang dapat Anda gunakan membuat dan mendesain teks atau logo 3D yang indah dan penuh kreasi untuk judul website, judul film, banner (flash dan GIF), serta urutan gambar Anda secara professional. Dengan Aurora 3D Animation Maker Anda dapat membuat beragam teks dan logo dengan menggunakan efek visual 3D yang mengagumkan. Kompatibilitas penuh dengan Photoshop, llustrator, iMovie, Final Cut, Premiere, dan sebagainya.

Aurora 3D Text Maker adalah software aplikasi yang dapat Anda gunakan untuk membuat teks dan logo dengan efek 3D yang sangat cocok untuk perusahaan atau pribadi. Dengan Aurora 3D Text Maker Anda dapat membuat beragam teks dan logo secara mudah dan cepat.

Fitur Aurora 3D Animation Maker:

·       Frame animasi yang mudah digunakan

·       3000 + simbol dan impor SVG

·       60 + template Proyek Profesional

·       60 + Tambahan True Type font

·       80 + Object Style

·       Hanya satu klik untuk menerapkan efek animasi (10 +)

·       Hanya satu klik untuk menambahkan objek 3D (200 + template)

·       Ekspor Animasi ke HD atau SD Film, SWF (Windows), GIF animasi atau Urutan Gambar yang Anda inginkan

Fitur Aurora 3D Text Maker:

·       Hanya satu klik untuk menambahkan objek 3D (200 + template)

·       3000 + Simbol dan impor SVG

·       50 + template Proyek Profesional

·       60 + Tambahan True Type font

·       80 + Object Style

·       Satu klik menerapkan efek animasi (10 +)

·       Ekspor ke PNG, JPG, Tiff, BMP, GIF, TGA dll

·       Ekspor Animasi untuk Film, SWF (Windows), GIF animasi atau Urutan Gambar yang Anda inginkan.

sofwear

Gambar 2.3

Tampilan Aurora 3D Motion

 

2.11 Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

1.      Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.

2.      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :

a.       M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.

b.      D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.

c.       I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

3.      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

a.       T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan ?

b.      O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

c.       E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a.       High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b.      Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c.       Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

 

2.12 Literature Riview

Literature Riview adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Riview, di antaranya sebagai berikut :

1.    Penelitian yang dilakukan Elva Sona Rosadi (2013) STMIK Raharja, “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK PGRI 1 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 1 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK PGRI 1 Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.

2.      Penelitian yang dilakukan Heri Adam (2012) STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI PERTIWI”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Bhakti Pertiwi Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK Bhakti Pertiwi Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.

3.      Penelitian yang dilakukan Rachmat Abd.Rauf (2012), “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 9 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah membuat media video profile akan digunakan SMA Negeri 9 Tangerang sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMA Negeri 9 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMA Negeri 9 Tangerang di masyarakat.

4.      Penelitian yang dilakukan Ismail (2011) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SDI AL-IKHLAS”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media penunjang promosi dan informasi kepada calon siswa baru dan masyarakat yang sebelumnya presentasi dilakukan dengan mengunakan lisan dan formulir oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, open house, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 Agustus, ikut serta dalam perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, dan website namun didalam prosesnya sering terjadi pemahaman yang masih kurang dan tidak fokusnya calon pendaftar dan masyarakat dalam menerima informasi yang mengakibatkan kurang maksimalnya proses promosi dan informasi. Karena itu dengan tampilan audio visual yang ada dalam media presentasi akan membuat proses presentasi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi dan promosi yang lebih detail tentang SDI Al-Ikhlas.

5.      Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ginanjar (2012) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

 

 

 

 

 

 

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

 

 

3.1. Gambaran Umum

3.1.1 Sejarah Singkat SMA Nusantara 1 Tangerang

Sejarah SMA NUSANTARA 1 berawal dari sedikitnya  sekolah di Perumnas 1 Tangerang pada tahun 1980, dimana kebutuhan orang tua akan pendidikan bagi putra-putrinya dirasakan sangat mendesak, maka didirikanlah  sebuah gedung 1 lantai berlokasi di Jl. Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang. SMA NUSANTARA 1 didirikan tahun 1981 dan mulai melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pada tahun pelajaran 1981/1982 dengan SK Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat No. 150/102/Kep/E.18 tanggal 13 Juli 1981.

SMA Nusantara 1 bernaung di bawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Abdi Negara  (YPAN) yang diketuai oleh Bpk. H. Adih Suganda (Saat ini dipimpin oleh Bpk. Rachmat Budi Laksono, SE. Ak.) yang memulai pendidikan dari tingkat dasar (STK). Dalam proses kegiatan belajar mengajar masih satu gedung bersama dengan STK dan SMA. Kemudian pada tahun 1986 SMA Nusantara berdiri sendiri.
Kepercayaan orang tua sangat besar untuk mendidik anaknya masuk dan mendaftar di Lembaga Yayasan Pendidikan Abdi Negara. Pada tahun 2008 SMA NUSANTARA 1 termasuk sekolah swasta yang cukup dikenal di Tangerang  dengan jumlah siswa 399 siswa, terdiri atas 3 rombel kelas XII = 3 Kelas (1 Kelas Program IA & 2 Kelas IS), kelas XI = 3 Kelas (1 Kelas Program IA & 2 Kelas IS), dan kelas X = 3 Kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar dimulai dari jam 07.00 WIB- 14.10 WIB. Prestasinya 100% siswa lulus dengan hasil memuaskan, dan melanjutkan di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta seperti UNPAD Bandung, UPI Bandung, Universitas Negeri Jakarta, UNILA, UNTIRTA, Universitas Negeri Malang, Universitas Trisakti, Universitas Gunadarma, Universitas Bina Nusantara, Universitas Budi Luhur, STT Telkom, dan Universitas Tarumanegara.

SMA NUSANTARA 1 melakukan kerja sama dengan berbagai sekolah untuk meningkatkan mutu siswa. Munculnya konsep pendidikan berbasis kompetensi yang mendorong perubahan konsep pendidikan di SMA NUSANTARA 1, yang diharapkan bercirikan modern dan religious. Diharapkan siswa yang dididik berasal dari seluruh segmen kelas bawah-menengah-atas dengan kualitas baik.  Dengan  penerapan SMA NUSANTARA 1’s Modern and Religious Education Model,  diharapkan menjangkau semua aspek pendidikan termasuk kurikulum, kegiatan belajar mengajar, kegiatan siswa, biaya pendidikan, guru, karyawan, orang tua, dan masyarakat melalui peningkatan efisiensi, kebijakan pendidikan dan pemasaran misalnya peningkatan kualitas guru dan siswa, penetapan kurikulum yang kompeten, ekspansi pemasaran input siswa,  dan peningkatan pelayanan. Untuk segmen Tangerang, SMA NUSANTARA 1 memaksimalkan kekuatan uniknya sebagai sekolah yang dikenal disiplin, kreatif, dan religious untuk mempertahankan posisinya sebagai sekolah yang diminati.

3.1.2 Visi, Misi, Tujuan SMA Nusantara 1 Tangerang

A. Visi

Visi dari SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu disiplin tinggi mewujudkan generasi cerdas, berprestasi dan berakhlakul karimah.

B. Misi

1.      Meningkatkan disiplin yang tinggi

2.      Mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas

3.      Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan plus pembinaan berakhlakul karimah

4.      Meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar

5.      Meningkatkan prestasi dalam bidang akademik dan non akademik

6.      Menggali potensi diri sebagai sesuatu kekuatan dalam meraih masa depan

7.      Mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar

8.      Meningkatkan komitmen tenaga pengajar terhadap tugasnya

9.      Mengadakan program pembinaan dalam sebuah kegiatan keagamaan

C. Tujuan

1.      Diterimanya 25% lulusan SMA Nusantara di Perguruan Tinggi Negeri favorit

2.      Tercapainya target kelulusan 100 %

3.      Menghasilkan karya-karya yang sesuai dengan bidangnya

4.      Mampu membaca dan menulis Al-Qur’an

5.      Terciptanya kondisi kepedulian terhadap lingkungan

6.      Terwujudnya kesadaran disiplin dan tertib waktu

7.      Terciptanya budaya membaca

8.      Menguasai penggunaan teknologi informasi

9.      Terwujudnya kepribadian yang religius dan berakhlakul karimah

10.  Terwujudnya budaya 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun)

D. Strategi

Adapun strategi dari SMA Nusantara 1 Tangerang adalah :

1.       Perekrutan tenaga-tenaga profesional.

2.       Penegasan fungsi-fungsi pendidikan, pengawasan, dan pelaksanaan dalam organisasi tersebut.

3.       Pemahaman penyepakatan dan internalisasi jati diri dan konsep dasar yayasan dan sekolah.

4.       Perumusan dan penetapan dan penyepakatan sistem dan aturan main, khususnya dalam hal tanggung jawab, kualifikasi dan penempatan jabatan.

E. Motto dan Budaya

Motto dari SMA Nusantara 1 adalah “TIADA HARI TANPA BELAJAR DISIPLIN  KUNCI MERAIH PRESTASI”.

 

3.2              Struktur Organisasi

 

Description: index

Bagan 3.1

STRUKTUR ORGANISASI

SMA Nusantara 1 TANGERANG

 

 

 

3.2.1 Wewenang dan Tanggung Jawab

1.      Komite Sekolah

Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadirannya tidak hanya sekedar sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus dapat menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah. Agar Komite Sekolah dapat berdaya, maka dalam pembentukan pengurus pun harus dapat memenuhi beberapa prinsip/kaidah dan mekanisme yang benar, serta dapat dikelola secara benar pula.

2.      Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

b. Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas : menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur Organisasi Intra Sekolah (OSIS), mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan intansi terkait, mengatur administrasi ketatausahaan, administrasi siswa, administrasi ketenagaan, administrasi sarana dan prasarana, serta keuangan/RAPBS.

c. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi mengenai : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasikan, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilan/kesenian, bimbingan konseling, UKS, OSIS, serbaguna, media, dan gudang.

d. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : proses belajar mengajar, kegiataan bimbingan dan konseling, kegiatan ekstakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan intansi terkait, sarana dan prasarana, kegiatan OSIS, dan kegiatan 6 K.

3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

a.       Menyusun program pengajaran

b.      Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

c.       Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir

d.      Menerapkan kriteria persyaratan naik atau tidak naik dan kriteria kelulusan

e.       Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan STTB

f.       Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran

g.      Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

h.      Membina kegiatan MGMP

i.        Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media

j.        Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG/MGMP/ Media

k.      Melaksanakan pemilihan guru teladan

l.        Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis seperti LPIR, LKIR, IMO, IPHO/TOEFL, mengarang dan lain-lain

m.    Melaksanakan program peningkatan kualitas akademik (BIMBEL atau PENGAYAAN)

n.      Melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil evaluasi Mid semester, semester, Try Out UN, dan Ujian Sekolah serta Ujian Nasional

o.      Melaksanakan program pengembangan diri atau life skill.

4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

a.       Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

b.      Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS

c.       Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

d.      Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insedental

b.      Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan (6 K)

c.       Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa

d.      Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah

e.       Mengatur mutasi siswa

f.       Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler

g.      Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

a.       Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana

b.      Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana

c.       Pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran

d.      Pengelola pembiayaan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat (HUMAS)

a.       Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan oramg tua/wali siswa

b.      Membina hubungan antar sekolah dengan BP 3

c.       Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.

d.      Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala

7.      Pustakawan Sekolah

a. Merencanakan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika

b.      Mengurus pelayanan perpustakaaan

c.       Merencanakan pengembangan perpustakaan

d.      Memelihara dan perbaikan buku-buku perpustakaan secara berkala

e.       Menginvertariskan dan mengadministrasikan buku-buku bahan pustaka media elektro

f.       Menyimpan buku- buku perpustakaan /media elektronika

g.      Menyusun tata tertib perpustakaan

h.      Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakan secara berkala.

8.      Koordinator pengelola laboratorium/Ruang Media belajar

a.       Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA, Bahasa, Komputer dan media belajar.

b.      Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan atau pemanfaatan laboratorium ruang media belajar secara terpadu

c.       Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap penanggungjawab pengelola laboratorium dan media belajar.

d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan media belajar

9. Guru

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

a.       Membuat program pengajaran : Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan/Cawu, Program Satuan Pelajaran (Satpel), Program Rencana Pengajaran (RP), Program Mingguan Guru, Lembar kegiatan siswa (LKS)

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan penilaian belajar, ulangan harian, catur wulan/tahunan

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f. Mengisi daftar nilai siswa

g. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar

h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

i. Menciptakan karya seni

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l. Mengadakan pengembangan bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar seluruh siswa

n. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

11.  Wali Kelas

a.       Pengelolaan kelas

b.      Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi : denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran siswa, daftar piket siswa, buku absensi siswa, buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, tata tertib sekolah

c. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa

d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (leger)

e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

f. Pencatatan mutasi siswa

g. Pengisian buku laporan penilian hasil belajar

h. Pembagian buku laporan penelian hasil belajar

12.  Kepala Tata Usaha Sekolah

a.       Menyusun program tata usaha sekolah

b.      Mengelola keuangan sekolah

c.       Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa

d.      Membina dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

e.       Menyusun administrasi perlengkapan sekolah

f.       Menyusun dan penyajian data/statistik sekolah.

g.      Mengkoordinasikan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

 

3.3 Product Information

3.3.1 Produk

SMA Nusantara 1 Tangerang adalah salah satu sekolah yang sangat antusias untuk mengimplementasikan Kurikulum 2004 secara penuh, sampai saat ini SMA Nusantara 1 Tangerang sudah memiliki berbagai sarana penunjang seperti laboratorium IPA (Biologi, Kimia dan Fisika), Laboratorium Bahasa, dan Laboratorium Komputer serta diimbangi dengan peningkatan profesionalisme para pengajar, selain itu dilengkapi dengan berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti Futsal, Bola Voli, Bola Basket, Taekwondo, dan sebagainya. SMA Nusantara 1 Tangerang telah memperoleh Sertifikat Akreditasi  A.

Sarana dan prasarana yang ada di SMA Nusantara1 Tangerang adalah :

1.      1 Ruang kepala Sekolah

2.      1 Ruang PKS Kurikulum

3.      1 Ruang BP / BK

4.      1 Ruang Guru

5.      1  Ruang Tata Usaha

6.      9 Ruang Kelas

7.      1 Ruang Lab. IPA

8.      1 Ruang Lab. Komputer

9.      1 Ruang perpustakaan

10.  1 Ruang Osis

11.  Fasilitas Lapanagn Olahraga yang cukup Luas

12.  Fasilitas Kantin yang Bersih dan Luas

13.  Fasilitas Masjid yang indah untuk beribadah umat muslim

Ekstrakulikuler yang ada di SMA Nusantara1 Tangerang adalah :

1. OSIS

2. KIR ( Kelompok Ilmiah Remaja)

3. English Club

4. Futsal

5. Bola Basket

6. Bola Volly

7. Bulu tangkis

8. Bela Diri ( taekwondo)

9. Teater

10. Jurnalistik (Majalah MELATI)

11. Vocal Group

12. Band

13. Rohis ( Kerohanian Islam)

Prestasi dalam akademik yang ada di SMA Nusantara1 Tangerang adalah :

1. Juara ke-7 Olimpiade komputer tingkat SMA se-Kota Tangerang tahun 2004, untuk tingkat swasta juara ke-2 dari 37 peserta/sekolah

2. Juara ke-4 untuk tingkat sekolah SMA swasta Olimpiade Fisika tahun 2004 se-Kota Tangerang dari 50 peserta/sekolah

3. Juara ke-3 Olimpiade Fisika tingkat SMA se-Kota Tangerang tahun 2005 dari 200 peserta/sekolah

3.3.2 Produksi

Dalam merancang sebuah media informasi menggunakan teknik audio visual, sehubungan dengan pengolahan diproses dalam produksi secara sederhana, serta prosesnya cepat namun menarik. Kecepatan proses dan pengendalian proses produksi biasanya menjadi ujung tombak informasi. Karena dengan adanya pengendalian proses produksi perancangan akan mendapatkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

1.      Menghemat waktu dalam penyampaian informasi.

2.      Mempercepat waktu pengerjaan.

3.      Masalah-masalah dalam proses produksi dapat dikendalikan.

 

3.3.3 Latar Belakang Produk

Media informasi yang sekarang dirasakan masih kurang efektif dan efisien karena itu untuk memudahkan calon siswa/siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan SMA Nusantara 1 Tangerang, maka penulis ingin membuat sebuah video profile yang dapat digunakan sebagai media informasi sekaligus promosi yang biasanya hanya didapat dari orang per orang atau dari mulut ke mulut. Penulis akan membuat sebuah video profile SMA Nusantara 1 Tangerang tersebut dapat terlihat menarik dan bisa disajikan dengan sangat interaktif dengan menggunakan media audio visual.

3.3.4 Material Produk

Material yang digunakan oleh penulis dalam karyanya menggunakan media audio visual, terdapat dari berbagai media, yaitu:

3.3.5 Spesifikasi Produk

Perancangan media audio visual berupa video profile ini berdurasi sekitar 10 - 12 menit diberikan kepada SMA Nusantara 1 Tangerang sebagai alat penunjang informasi kepada khalayak umum. Didalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangannya.

 

1. Manfaat

a.       Dapat menarik konsumen untuk bergabung.

b.      Memperoleh kemitraan dengan SMP dan Universitas.

c.       Dikenal masyarakat luas.

d.      Meningkatkan citra sekolah.

2. Kelebihan

a.       Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.

b.      Tidak lekang dimakan waktu

c.       Mudah dimengerti oleh konsumen

d.      Tampilan lebih menarik karena dikemas secara baik.

3. Kekurangan

a.       Biaya produksi tidak murah

b.      Proses informasi yang membutuhkan biaya besar

c.       Proses produksi yang cukup lama

3.3.6 Harga Produk

Pembuatan video profil ini membutuhkan biaya yang cukup besar, didalam proses pembuatanya dibutuhkan sutradara, cameramen dan beberapa crew pembantu serta pemain yang memerankan video profile tersebut.

 

3.4.            Market Analisys

Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya. Untuk penempatan image agar audience mudah mengingat dan tertarik dari pesan yang disampaikan melalui rancangan media maka pada rancangan media video profile tersebut disampaikan mengenai hal-hal unggulan dan fasilitas yang terdapat pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang akan diolah sedemikian rupa, pada susunan elemen media akan ditambahkan efek-efek visual maupun efek audio untuk menambah nilai artistik dan kreatif pada setiap tampilan.

3.4.1 Market Positioning

Dalam target marketing SMA Nusantara 1 Tangerang menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (orang tua calon siswa baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi.

3.4.2.      Conditions of Competitor

Terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas baik negeri dan swasta, hal tersebut kondisi persaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keungulan-keunggulan yang telah diperdayakan di SMA Nusantara 1 Tangerang.

3.5              Potensial Market

Dalam hal ini, subjek atau sasaran yang dituju adalah mengutamakan calon siswa baru yaitu dengan cara memberikan informasi, diantaranya melalui presentasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, lomba-lomba 17 agustus, mengikutsertakan perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, kegiatan-kegiatan pelatihan yang diadakan di SMA Nusantara 1 Tangerang.

Jika ditinjau dari tujuan informasi ini adalah untuk mengarahkan seseorang agar dapat lebih mengenal profil SMA Nusantara 1 Tangerang, lalu memahaminya dan berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya menjadi calon. Hal ini, dapat meningkatkan jumlah permintaan akan suatu media informasi untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang profile SMA Nusantara 1 Tangerang kepada konsumen (orang tua calon siswa baru, siswa transfer, relasi dan masyarakat).

 

3.6              Market Segmentation

Geografi  : Wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang

Demografi : ● Jenis Kelamin  : Pria & Wanita

● Kelas Ekonomi  : Menengah Atas

Menengah

Menengah Bawah

● Usia  : 14 – 18 tahun

● Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara

2. Relasi dari Sekolah tertentu 3. Transfer atau pindahan

Psikografi  : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMA Nusantara 1 Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

 

3.7              Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan media informasi tentang SMA Nusantara 1 Tangerang kepada masyarakat luas yaitu dengan media informasi berupa video interaktif dengan konsep audio visual yang bertujuan meningkatkan image dan kuantitas minat dari calon siswa yang akan mendaftar di SMA Nusantara 1 Tangerang. Media yang digunakan sebelumnya menggunakan media orang per orang sehingga kurang efektif dan efisien bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui berbagai informasi tentang SMA Nusantara 1 Tangerang.

 

3.8              Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi promosi diantaranya video profile ini akan digunakan oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah dipihak pemerintah sedangkan untuk masyarakat umum video profile ini digunakan untuk membentuk image yang baik dan sebagai salah satu sekolah favorit dan pilihan tingkat Tangerang.

 

3.9              Konfigurasi Perancangan

3.9.1. Spesifikasi Hardware

Perancangan tersebut menggunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

a.       Processor  : Intel(R)Core(TM)2 Duo CPU T5300 @1.73GHz(2 CPUs)

b.      Monitor  : LCD 17

c.       Mouse  : Optical Mouse

d.      RAM  : 4.00 GB

e.       Harddisk  : 480 GB

f.       Printer  : InkJet 110

g.      Keyboard  : Qwerty

h.      Speaker  : Multimedia

 

3.9.2. Software yang Digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

a.      Adobe Premier Pro 2

b.      Adobe Photoshop CS2

c.       3D Motion

 

BAB IV

KONSEP DESAIN

 

 

Video profile ini Konsep Produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual dan Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting, sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

 

4.1. Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi MAVIB. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi MAVIB, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

 

 

 

 

4.1.1. Observasi

Berdasarkan pengamatan khusus yang terjadi pada SMA NUSANTARA 1, program promosi yang kurang efektif dan kurangnya informasi perusahaan secara menyeluruh, menjadikan bahan pertimbangan untuk merancang sebuah video profile sebagai penunjang media promosi dan informasi pada SMA NUSANTARA 1.

4.1.2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dan materi di peroleh dari SMA NUSANTARA 1 terkait dan SMA yang berkerjasama dengan SMA NUSANTARA 1, yang didokumentasikan untuk merancang sebuah video profile.

4.1.3. Analisis Data

Berdasarkan analisa data yang diperoleh dari SMA NUSANTARA 1 terkait, penulis menggunakan aplikasi program komputer grafis, aplikasi yang digunakan untuk memproses data terebut seperti Adobe Premier Pro, Aurora 3D Animation Maker, Adobe Photoshop.

 

4.1.4 Ide

Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile SMA NUSANTARA 1 Tangerang. Multimedia yang menampilkan fasilitas-fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang SMA NUSANTARA 1 Tangerang. Media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

4.1.5. Pesan yang disampaikan

Dalam perancangan video profile penulis menyampaikan informasi tentang SMA NUSANTARA 1 sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar mesin, dan memberikan informasi serta mempromosikan produk sekolah, produk sekolah seperti lab, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana.

4.1.6. Visualisasi Berdasarkan Konteks

Dalam hal ini bentuk visualisasi dari media video profile yang dirancang, akan ditampilkan secara audio visual (video) dengan durasi sekitar 8 (delapan) menit. Visual yang ingin disampaikan penulis adalah dengan pendekatan secara emosional, karena tampilan visual ditampilkan dengan durasi yang tidak terlalu panjang yang merupakan gambaran dari produk SMA NUSANTARA 1, yang diharapkan dapat meyakinkan khalayak sasaran yang ingin masuk sekolah, dan melakukan pendekatan secara rasional atau mengajak masyarakat untuk dapat bekerjasama dengan SMA NUSANTARA 1.

4.1.7 Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya ½, satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter.

Sinopsis perancangan video profile sebagai media promosi dan informasi pada SMA NUSANTARA 1 Tangerang ini adalah :

”SMA NUSANTARA 1 yang beralamat di jalan Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Abdi Negara yang telah eksist sejak tahun 1981 dengan menyelenggarakan pendidikan setingkat SMP, SMA, dan SMK yang telah terakreditasi A, dengan tujuan mempersiapkan manusia-manusia yang terdidik dengan memiliki bekal pengetahuan yang luas, beriman dan berakhlakul karimah. SMA Nusantara 1 Tangerang sudah memiliki berbagai sarana penunujang seperti laboratorium IPA (Biologi, Kimia dan Fisika), Laboratorium Bahasa, dan Laboratorium Komputer serta dilengkapi dengan berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti Futsal, bola Voli, bola basket, paduan suara, radio dan sebagainya. SMA Nusantara 1 Tangerang memiliki konsep pendidikan berbasis kompetensi yang mendorong perubahan konsep pendidikan di SMA NUSANTARA 1, yang diharapkan bercirikan modern dan religious, dengan  penerapan SMA NUSANTARA 1’s Modern and Religious Education Model,  diharapkan menjangkau semua aspek pendidikan termasuk kurikulum, kegiatan belajar mengajar, kegiatan siswa, biaya pendidikan, guru, karyawan, orang tua, dan masyarakat melalui peningkatan efisiensi, kebijakan pendidikan dan pemasaran, peningkatan kualitas guru dan siswa, penetapan kurikulum yang kompeten, ekspansi pemasaran input siswa,  dan peningkatan pelayanan. SMA Nusantara 1 Tangerang telah banyak mengukir prestasi sekolah baik dibidang akademik maupun bidang ekstra kurikuler termasuk dibidang kesenian.”

 

4.1.8 Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

Storyboard

PDVD_003

(Gambar 4.3) Bumper Opening LOGO dan Tulisan SMA Nusantaea 1 Tangerang

 

PDVD_004

(Gambar 4.4) EXT/Depan Sekolah/Siang (Medium Full Shoot)

Papan nama sekolah

 

PDVD_006

(Gambar 4.5) INT/ Pintu masuk sekolah (Medium Long Shoot)

Majalah dinding sekolah

 

PDVD_008

(Gambar 4.6) EXT/ halaman sekolah (Full Shoot)

Gedung sekolah

 

PDVD_009

(Gambar 4.7) INT/Kelas/Siang (Full Shoot)

Kegiatan belajar mengajar

 

PDVD_011

(Gambar 4.8) Visi dan Misi

 

PDVD_013

(Gambar 4.9) INT/Studio radio (Full Shoot)

Ekstrakulikuler Penyiaran

 

PDVD_021

(Gambar 4.10) INT/Ruang perpustakaan (Full Shoot)

Perpustakaan

 

PDVD_037

(Gambar 4.11) INT/Ruang Kepala Sekolah/Siang (Medium Full Shoot)

Hasil prestasi siswa

 

PDVD_038

(Gambar 4.12) INT/Ruang Kepala Sekolah/Siang (Medium Close up)

Wawancara kepala sekolah

 

PDVD_040

(Gambar 4.13) EXT/Taman Sekolah/Siang (Medium Close up)

Wawancara pengajar

 

PDVD_042

(Gambar 4.14) EXT/Depan Kelas/Siang (Medium Close up)

Wawancara siswi

 

PDVD_046

(Gambar 4.15) Closing

 

4.1.9. Script Breakdown Sheet

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

4.1.10.  Time Schedule

4.1.11.  Anggaran

Untuk membuat video profile, penulis membutuhkan anggaran yang cukup besar. Berikut rincian dana yang akan digunakan.

4.1.12.  Peralatan yang digunakan

Secara umum alat yang dibutuhkan adalah camera, tripod. Dalam pembuatan video audio visual menggunakan alat camera, tripod, microfon, dan kamera foto SLR. Untuk camera yang digunakan penulis menggunakan camera Panasonic MD10000. Dalam video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam sekolah sedangkan pengambilan suara untuk wawancara menggunakan audio microfon shotgun yang dipasangkan pada kamera video Panasonic MD10000.

 

 

4.1.13 Produksi Team (crew) & talent

Pemain dari video profile ini adalah seluruh siswa/siswi, pengajar dan karyawan SMA NUSANTARA 1 Tangerang, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, dan dubbing.

Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain:

4.2 Production

<a name="OLE_LINK4"></a><a name="OLE_LINK3">Production</a> adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.

4.2.1 Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

4.2.1.1.Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai sebagai media informasi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

4.2.1.2.Strategi Multimedia

Media audio visual yang menyampaikan informasi tentang SMA NUSANTARA 1 Tangerang proses belajar mengajar, fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan dalam memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Kabupaten dan Kota Tangerang

Demografi : ● Jenis Kelamin  : Pria & Wanita

● Usia  : 14 – 18 tahun

● Kelas Ekonomi  : Menengah bawah

Menengah

Menegah atas

● Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara

2. Relasi dari Sekolah tertentu 3. Transfer atau pindahan

Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMA NUSANTARA 1 Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam perencanaan strategi multimedia yang digunakan adalah bentuk media audio visual (video) didalamnya terdapat visual effects sehingga lebih efektif dan efisien mencapai masyarakat dan pengaruh persuasi kepada masyarakat lebih menarik. Adapun stategi yang digunakan dengan membuat video yang tidak terlalu lama, namun menarik dan jelas tujuanya.

4.2.1.3.Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi video profile yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

a. Teks

Teks dalam video ini memakai type Calibri diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

b. Picture

Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

c. Sound

Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca narasi pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

4.2.2 Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

 

4.2.2.1.Tujuan Audio

Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat bergabung di SMA NUSANTARA 1 Tangerang. Audio dalam video ini akan lebih banyak menerangkan tentang profile sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler.

4.2.2.2.Strategi Audio

Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca narasi yang intinya menjelaskan profile SMA NUSANTARA 1 Tangerang, dari suara musik akan ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Kabupaten dan Kota Tangerang

Demografi : ● Jenis Kelamin  : Pria & Wanita

● Usia  : 14 – 18 tahun

● Kelas Ekonomi  : Menengah bawah

Menengah

Menegah atas

● Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara

2. Relasi dari Sekolah tertentu 3. Transfer atau pindahan

Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMA NUSANTARA 1 Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

4.2.2.3.Program Audio

Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disiarkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

a. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper tulisan dan logo SMA NUSANTARA 1 Tangerang mengambil suara awalan musik up is down scene instrument.

b. Music Background gambar upacara menggunakan who say selena gomes, jalan dan papan nama menggunakan beautiful soundtrack movie, visi misi menggunakan avatar movie, ekstrakulikuler menggunakan dragon rider, sarana menggunakan hip hop instrument serta closing menggunakan pirate of carribien.

c. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Panasonic MD 10000.

 

 

4.2.3 Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image yang baik dalam video yang ditampilkan.

4.2.3.1.Tujuan Visual

Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek bola berputar, efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visualisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame

4.2.3.2.Strategi Visual

Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper, opening, suasana perjalanan menuju tempat sekolah, aktifitas sekolah, wawancara kepala sekolah, guru, siswi serta kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana didukung dengan kegiatan non formal. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

4.2.3.3.Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

4.2.4. Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

4.2.4.1.Tujuan Broadcasting

Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan yakni orang tua yang datang kesekolah dan masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target informasi yang ditetapkan.

4.2.4.2.Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat OPP berada, strategi broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, FaceBook, You-Tube dan website.

4.2.4.3. Program Broadcasting

Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat menyiarkan pesannya lewat internet dengan memanfaatkan :

1.      DVD

DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempnyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.

2.      Facebook

Facebook sekarang ini sedang digandrungi berbagai lapisan masyarakat. Baik anak muda maupun orang tua. Pemanfaatan Facebook sangat efektif dalam menampilkan informasi baik dalam dua dimensi (picture) ataupun audio visual (video). Untuk mengupload dalam Facebook sebelumnya sudah harus mempunyai account untuk sign in kedalam Facebook, setelah itu bisa kita mengupload video dan picture yang ingin disiarkan. Untuk format video bisa dalam format yang umum .avi dan untuk picture bisa dalam format .jpg. Facebook SMA NUSANTARA 1 Tangerang yaitu <a href="mailto:[email protected]">[email protected]</a>

3. You-tube

You-tube merupakan media pendistribusian yang efektif. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk You-tube umumnya menampilkan media audio visual (video). Bentuk format video yang ingin di upload pertama kali bisa dalam bentuk format.avi dan .mov. Untuk proses selanjutnya You-tube akan mengubah secara otomatis kedalam bentuk .flv, disinilah terjadi penurunan kualitas media audio visual yang di upload karena mengalami convert ke dalam format yang lebih kecil dan kapasitas telah dikompres.

4.      Website

Website merupakan media pendistribusian yang efektif pula. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk website umumnya menampilkan media audio visual (video) dan gambar. Bentuk format video yang ingin di upload pertama kali bisa dalam bentuk format.avi dan .mov. Website SMA NUSANTARA 1 Tangerang yaitu http//:www.nusantara1.sch.id

Down Arrow Callout: PRODUCTION
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Bagan 4.25

Tahap Production

 

4.3 Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

4.3.1.      Digitizing

Menjelaskan bagaimana capturing tersebut setelah pembuatan karya yakni dari kamera video ditransfer ke komputer dengan menggunakan firewire dibantu dengan software Adobe Premier Pro dengan hasil format AVI.

4.3.2. Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

4.3.3. Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

 

 

4.3.4. Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video.

1.      Tahap Keluaran

Tahap keluaran adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai digitizing, editing, mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

2. Segmen Pasar

Ini adalah tahap akhir, di mana video profile ini dirilis, diupload dan didistribusikan, media yang di pakai untuk mempromosikan video profile ini adalah Youtube, Vimeo, Daily Motion, dan Website sekolah, pendistribusian video profile ini bisa melalui link yang disebarkan melalui email kepada calon siswa/i dan masyarakat. Selain itu video profile ini akan di promosikan di jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang bertujuan agar calon siswa bisa lebih mudah melihat dan download video profile SMA Nusantara 1 Tangerang. Video profile ini juga akan ditayangkan pada acara pameran pendidikan dan exhibition yang diikuti oleh SMA Nusantara 1 Tangerang.

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

5.1 Kesimpulan

Akhir penelitian pada SMA Nusantara 1 Tangerang penulis berkesimpulan bahwa Media Audio Visual sebagai media promosi dan informasi yang dikemas dalam bentuk video sangat di perlukan bagi SMA Nusantara 1 Tangerang yang bertujuan meningkatkan suatu image atau citra dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua yang akan menyekolahkan putra dan putrinya di SMA Nusantara 1 Tangerang. Pembuatan sebuah media video profile harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan sekolah yang bersangkutan dalam hal ini penulis menyusuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan, isi pesan dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat SMA Nusantara 1 Tangerang dalam mempromosikan dan menginformasikan profile sekolah. Pembuatan sebuah media audio visual yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dengan membuat sebuah video yang berisikan infomasi-informasi profile sekolah tersebut, yang berisikan dari beberapa video yang berisi teks, gambar, dan background suara dan disertakan beberapa spesial efek sehingga tampak lebih menarik.

5.1.1 Kesimpulan terhadap Rumusan Masalah

1.      Media video profile agar lebih dapat efektif jika digunakan pada program promosi, media dirancang berdasarkan tahapan – tahapan yang terdapat pada konsep produksi media yang disebut Konsep Produksi Mavib (KPM).

2.      Agar hasil rancangan video dapat menarik perhatian masyarakat tahapan–tahapan pada konsep produksi media hendaknya ditujukan hal–hal yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat dan kreatifitas yang dapat memanjakan masyarakat diantaranya media tersebut terdapat unsur – unsur Audio, Visual, and Broadcasting.

3.      Target yang diinginkan oleh lembaga pendidikan tersebut dari pemanfaatan hasil sarana media penunjang yang dihasilkan adalah dapat meningkatkan perolehan siswa–siswi pada setiap tahunnya lebih kurang 25 % penambahannya.

5.1.2 Kesimpulan terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan terhadap Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi pihak sekolah agar dapat memberikan informasi tentang profile SMA NUSANTARA 1 Tangerang dengan lebih efektif dan efisien serta memenuhi kurang lengkapnya informasi mengenai sekolah ini dan belum terdapatnya video profile sebagai media promosi yang interaktif dan memenuhi karakteristik SMA NUSANTARA 1 Tangerang.

b. Kesimpulan terhadap Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari pembuatan video profile pada SMA NUSANTARA 1 Tangerang ini akan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan calon siswa dan siswi, memberikan nilai positif pada kemajuan pendidikan yang ada khususnya dalam hal pendidikan dan menambah target calon siswa dan siswi baru untuk bergabung dengan SMA NUSANTARA 1 Tangerang.

5.1.3 Kesimpulan terhadap Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian berdasarkan hasil wawancara dengan nara sumber dan pengumpulan data yang didapat dari data base sekolah serta studi pustaka yang ditujukan untuk merancang bentuk media video profile yang dapat memberikan daya tarik dan nilai positif terhadap masyarakat yaitu video profile dirancang dengan melalui tahapan proses KPM (Konsep Produksi Mavib) yaitu preproduction, production, dan post production, dengan memperhatikan tampilan visualisasi yang di tunjang dengan efek visual, audio menarik dengan informasi yang detail dan mudah dipahami masyarakat.

5.2 Saran

SMA NUSANTARA 1 Tangerang adalah sebuah sekolah yang sudah berakreditas A, melihat hal tersebut maka penulis memberikan saran agar media video profile tersebut lebih ditingkatkan dan dipergunakan agar visi dan misi SMA NUSANTARA 1 Tangerang dapat tercapai. Sebaiknya SMA NUSANTARA 1 Tangerang dapat menampilkan audio visual ini dalam beberapa acara baik didalam dan diluar lingkungan sekolah dan diharapkan video profile tersebut dapat ditayangkan pada proses penerimaan calon siswa baru, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung bersama SMA NUSANTARA 1 Tangerang.

5.3 Kesan

Selama menjalankan proses produksi di SMA Nusantara 1 Tangerang, penulis merasa nyaman dan senang karena seluruh siswa dan pengajar bersikap ramah dan dapat berkerjasama dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan penulis selama proses produksi berlangsung.

 

Contributors

Reza