Pengguna:TriSendraSaputra

Dari widuri
Revisi per 4 Desember 2018 14.54 oleh TriSendraSaputra (bicara | kontrib) (Jenis-Jenis Aset)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA

KOTA TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1414482175
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 00594
       
NIP : 05066


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fauzan Manafi Albar, S.Kom.,MM)
   
NID : 15014
   
NID : 15027


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Akuntansi Komputer

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2019

 
 
 
 
 
(Tri Sendra Saputra)
NIM : 1414482175

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat, salah satunya adalah informasi mengenai aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat bergerak dan benda yang bersifat tidak bergerak yang dimiliki oleh perusahaan. PD. BPR Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten yang bergerak dalam pemberian kredit pada masyarakat. Yang dimana saat ini dalam proses pencatatan data aset masih menggunakan aplikasi Ms. Excel, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa pada sistem yang berjalan untuk mengetahui penerapan sistem informasi manajemen aset pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisanya menggunakan metode SWOT Analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). kemudian menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi dan saran pengembangan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan user yang tertuang dalam elisitasi.

Kata Kunci : Manajemen Aset, data aset, analisis


ABSTRACT

Every company needs fast and accurate information, one of which is information about assets owned by a company. Assets are goods or objects consisting of movable and immovable property owned by the enterprise. PD. BPR Kerta Raharja is a Regional Company owned by the Government of Tangerang Regency together with the Provincial Government of Banten, West Java Province and PT Bank Jabar Banten engaged in lending. Which is currently in the process of recording data assets are still using the Ms. application Excel, the data has not been database and not yet integrated, where there can still be wrong input of asset data and data may be lost from storage. The purpose of this study is to perform analysis on the running system to determine the implementation of asset management information systems in PD. BPR Kerta Raharja Balaraja Branch. Research is done by observation, interview, and literature study. The analysis used SWOT Analysis Method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). The design method uses UML (Unified Modeling Language) to describe the running system procedure. The results of this study, the asset management information system has advantages in helping users to obtain information more quickly, accurately and accurately ranging from data collection to report generation.

Keywords: Asset Management, asset data, analysis



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.”..

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasi Web pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan ini.

Dalam pelaksanaan Skripsi dan penyusunan laporan, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja dan Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  6. Ibu Giandari Maulani, M.Kom yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan laporan, memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  7. Ibu Puji Setiasih, S.T dan Bapak Dadang Setiadi, S.Kom selaku pembimbing instansi yang telah membimbing penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak, Mamah serta Adik tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  10. Untuk teman seperjuangan Afrilia Astari, Kiky Rizky Amelia R, Ai Ratna Sari, Sinudarwati, Felita Ariyanti, Desaf Putri Rosmana, Tri Sendra Saputra dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.
  11. Untuk sahabat saya dirumah Ida, Awanda Putri Saraswati dan Nurhaeni yang telah memberi semangat hingga akhir.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, 23 Januari 2019
Tri Sendra Saputra
NIM. 1414482175

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Komposisi kepemilikan modal PD.BPR Kerta Raharja)
  2. Tabel 3.2 Faktor Strategi Internal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  3. Tabel 3.3 Faktor Strategi Eksternal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  4. Tabel 3.4 Analisa SWOT
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Field Tabel Aset
  10. Tabel 4.2 Field Tabel User
  11. Tabel 4.3 Field Tabel Aset Pakai
  12. Tabel 4.4 Field Tabel Penyusutan
  13. Tabel 4.5 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan
  14. Tabel 4.6 Black Box Testing
  15. Tabel 4.7 Time Schedule
  16. Tabel 4.8 Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD.BPR Kerja Raharja
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Manajemen Aset yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Accounting
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram usulan Kepala Cabang
  8. Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Direktur
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Accounting
  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Kepala Cabang
  11. Gambar 4.7 Activity Diagram Usulan Direktur
  12. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan
  14. Gambar 4.10 Class Diagram yang Diusulkan
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Aset
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Aset Pakai
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Penyusutan
  19. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Pakai
  20. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan
  21. Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Keseluruhan
  22. Gambar 4.18 Tampilan web login
  23. Gambar 4.19 Tampilan Web Halaman Utama
  24. Gambar 4.20 Tampilan Web User
  25. Gambar 4.21 Tampilan Web Menu Aset
  26. Gambar 4.22 Tampilan web Menu Aset Pakai
  27. Gambar 4.23 Tampilan web Menu Penyusutan
  28. Gambar 4.24 Tampilan web Menu Laporan Aset Pakai
  29. Gambar 4.25 Tampilan web Menu Laporan Penyusutan
  30. Gambar 4.26 Tampilan web Menu Laporan Keseluruhan


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Activity Diagram





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa yang serba cepat ini, penggunaan komputer dan sistem-sistemnya sudah menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu instansi atau perusahaan. Setiap proses manual dari instansi atau perusahaan tersebut dapat digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi karena penyediaan informasi yang lebih canggih serta dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Namun tidak terkecuali dalam dunia pendidikan yang butuh perkembangan sistem informasi, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran siswa/i yang ada di sekolah. Ketepatan dan keakuratan sistem absensi merupakan faktor utama untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang tepat untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses tersebut.

Sistem absensi siswa/i yang berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang masih semi manual menggunakan kertas yang mengakibatkan menumpuknya data absensi siswa, kerusakan serta kehilangan data absensi tersebut sehingga menjadi tidak efektif dan efisien. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang sudah terakreditasi, oleh karena itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Tangerang dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Dari observasi yang telah dilakukan maka perlu diadakan sistem informasi absensi siswa/i yang lebih baik serta efektif dan efisien.

Oleh karena itu untuk mempermudah dalam proses pengolahan absensi siswa/i dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mudah dan cepat, perlu adanya pembenahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Kejuruan (SMK) Pancakarta Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem absensi siswa/i yang sedang berjalan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang ?

  2. Apakah kendala yang ditemukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang terhadap sistem kehadiran yang masih bersifat semi komputerisasi?

  3. Bagaimana rancangan sistem kehadiran yang baik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya bidang yang terdapat dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup penelitian Skripsi ini, dibatasi pada proses pengelolaan data siswa/i, pengolahan data guru, absensi kehadiran siswa/i dan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk:

  1. Tujuan Operasional

    Melaksanakan konsep pengolahan data sebagai media pengolahan data absensi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

  2. Tujuan Fungsional

    Agar dapat bermanfaat untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang membantu sistem absensi supaya lebih terkomputerisasi.

  3. Tujuan Individual
    1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data kehadiran siswa/i yang sedang berjalan saat ini pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    2. Mengidentifikasi kembali kendala apa saja yang sering dihadapi dalam pengolahan data kehadiran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    3. Untuk merancang sistem informasi kehadiran siswa/i yang diusulkan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya

  1. Manfaat bagi sekolah
    1. Dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan sistem pengolahan data kehadiran siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang yang akan datang.
    2. Membantu siswa dalam mendapatkan informasi kehadiran selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    3. Membantu siswa dalam mendapatkan informasi kehadiran selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    4. Membantu admin dan mempermudah keefektifan waktu untuk menginput data kehadiran siswa.
  2. Manfaat bagi peneliti

    Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan pengetahuan, serta pengenalan pada sebuah Sistem Informasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.



Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian Skripsi menggunakan beberapa metode yang digunakan diantaranya:

Metode Analisa

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Merupakan pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan mengamati langsung dan melakukan pencatatan terhadap beberapa objek penelitian dari beberapa individu yang bersangkutan pada pengolahan sistem informasi kehadiran siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara(Interview Reasearch)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang narasumber yaitu bapak Agung S.pd sebagai stekholder secara langsung pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang tempat observasi berlangsung. Metode ini dilakukan guna untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) yang tertulis yang terdapat dalam buku, jurnal dan internet untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan penelitian.

Metode Perancangan

Kegiatan analisa merupakan satu proses penting dalam rangka memperoleh fakta dan infotmasi yang lebih akurat untuk hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis menggunakan metode dan teknik yang akurat. Dalam metode analisa ini peneliti menggunakan metode SWOT singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Tujuan peneliti menggunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

Untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan maka digunakan Elisitasi yang melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi. Adapun alat bantu (tool) yang digunakan yaitu UML (Unified Modeling Language), yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek.

Metode Testing

Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu peneliti menggunakan aplikasi Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL, serta toolslainnya seperti XAMPP, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesain web yang akan dibuat, Notepad++ serta Sublime Text.



Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat laporan dan pembahasannya secara sistematis penelitian ini, maka sistematika penulisan terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan landasan teori umum dan teori khusus yang mengambil beberapa definisi untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum yang terkait dengan pengelolaan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran gambaran umum, sejarah singkat, visi dan misi SMK Pancakarya, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan analisa kebutuhan sistem. Serta User Requirement yang meliputi Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini diuraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, dimana pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem imformasi kehadiran siswa/i pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang berdasarkan dari data-data yang telah diperoleh.



BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung penyusunanlaporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan penelitian ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Janu Ilham Saputro dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Sutabri (2012:10)[1], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  2. Menurut Fat dalam buku Konsep Sistem Informasi oleh Jeperson Hutahean (2014:9)[2] "Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam suatu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif".
  3. Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2-3) [3], ”Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.
  4. Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)[4] menjelaskan bahwa, “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen berupa suatu data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

 

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan,(2014:35-38)[5]sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut dengan sub sistem.

  3. Batas (Boundary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (Environment)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berbeda diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/Antarmuka (Interface)
  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menabatani hubungan antara komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (Input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolah (Processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu juga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan Balik (Feedback)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Gambar 2.1 Klasifikasi Sistem
    Sumber: Rusdiana dan Moch. Irfan

 

Klasifikasi Sistem

Dikatakan oleh Susanto (2017:27-30)[6] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem
Sumber : Azhar Susanto
  1. Sistem terbuka dan tertutup
  2. Sebuah sistem dikatakan terbuka menurut Ludwiq Von Bertalanffy bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungan

  3. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)
  4. Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalanya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem yang ada secara alamiah semikian pula dengan pohon-pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan manusia.

  5. Sistem Berjalan dan Konseptual
  6. Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sering timbul pertanyaan sistem mana yang benar, sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna atau sistem yang dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efesiensi dan kecepatan.

  7. Sistem Sederhana dan Komplek
  8. Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapatmerupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yangkomplek. Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuahsistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponenatau sub sistem serta hubungan antara mereka sangatsederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantarkoran. Dalam bentuknya yang paling mendasar, sistem ini terdiri dari satu orang yang membawa setumpuk koran dari penerbit dan mendistribusikan koran-koran tersebut dari pintu ke pintu. (Kontrol baik dilaksanakan ketika pelanggan koran mengeluh bahwa mereka tidak menerima koran). Sebuah sistem yang komplek jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti dalam organisasi perusahaan besar.

  9. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan
  10. Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya misalkan sistem listrik ditempat dimana kita tinggal yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan kinerjanya. Organisasi perusahaan misalnya merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya.

  11. Sementara dan Selamanya
  12. Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pemilu misalnya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pembagian jatah sembako digunakan selamanya. Istilah selamanya disini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa sistem lalulintas itu tetap digunakan untuk waktu yang sangat lama terlepas dari apakah sudah berubah atau belum karena mengalami evolusi.

  13. Ada Secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik
  14. Akhirnya, sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik; kita daat menyentuhnya atau merasakannya, mengambil fotonya, menunjuknya, atau mengoperasikannya. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah merupakan organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto menunjuk komponen tertentu dari sistem ini seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik.

  15. Sistem, Subsistem dan Supersistem
  16. Berdasarkan tingkatannya/hirarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Perbedaan yang ada memiliki dampak yang cukup kuat didalam praktek terutama dalam hal optimalisasi dan di dalam pendekatan sistem. Super sistem biasanya tidak diartikan sebagai kebalikan dari sub sistem, supersistem merupakan sistem yang sangat besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apapun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil seperti halnya perekonomian dianggap sebagai supersistem bagi suatu organisasi perusahaan.

  17. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi
  18. Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannyaatau tidak. Suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya disebut sebagi sistem yang adaptif. Makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia dan hewan melakukan adaptasi pada saat menemukan perlakuan yang berbeda dari lingkungannya atau perubahan sosialnya. Teori evolusi didasarkan kepada konsep ‘adaptifsystem’. Kita melihat bahwa perusahaan yang sukses adalah perusahaan-perusahaan yang dapat beradaptasi dengan setiap perubahan yang mempengaruhinya. Sedangkan kegagalan ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mampuberadaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.

 

Jenis Jenis Sistem

Menurut Ilamsyah dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Krismiaji (2015:3)[7]. Konsep sistem mengelompokansistem ke dalam 4 (empat) konsep yaitu:

  1. Sistem tertutup (closed system), Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya.

  2. Sistem relatif tertutup (Relatively closed system), adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.

  3. Sistem terbuka (Open system), adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara tak terkendali.

  4. Sistem umpan balik (Feedback Control system), adalah sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

  1. Menutur Susanto, (2017:40)[6]“Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagaiinput dalam menghasilkan informasi”.

  2. Kanal Abhisek, dan Aishwarya dalam International Journal Vol 7 (2016:5)[8] mengatakan, “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization” (Data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang perlu diolah agar dapat menghasilkan suatu informasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol khusus, teks atau gabungan darinya.


Klasifikasi Data

Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71-72)[9], mengemukakan bahwa data dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan Sifat Data.

  2. Berdasarkan sifat data, data memiliki 2 point sebagai berikut:

    1. Data Kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. Contoh: dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama.
    2. Data Kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori. Contoh: kondisi tempat pelelangan ikan di Desa Ulo-Ulo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan sangat buruk.
  3. Berdasarkan Sumber Data.

  4. Berdasarkan sumber data, sumber data memiliki 2 point sebagai berikut:

    1. Data internal (internal data), yaitu data yang berasal daridalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dariobservasi yang dilakukan langsung oleh peneliti ataubukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Datainternal sering disebut sebagai data primer (primary data).
    2. Data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dariluar organisasi atau institusi, atau data hasil observasiorang lain. Data eksternal dapat dikelompokkan :
      1. Data eksternal primer (primary external data), yaitudata yang dapat berbentuk lisan atau tulisan yangdidapatkan langsung dari pemilik data sendiri atauorang yang melakukan observasi atau pengumpul datatersebut, biasa juga disebut directly external data.

      2. Data eksternal sekunder (secondary external data),yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukanmelakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirecly external data.

  5. Berdasarkan Cara Memperolehnya

  6. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut :

    1. Data primer, yaitu data dikumpulkan langsung olehpeneliti atau diperoleh dari sumber dan datanya belumdiolah. Contoh : hasil pengamatan beberapa parameteroseanografis daerah penangkapan ikan cakalang danjumlah hasil tangkapan per trip perikanan pole and lineyang didapatkan dari hasil pengamatan langsung dilapangan oleh Achmar Malawwa, dkk.
    2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak keduayang mengumpulkan data tersebut. Data sekunderbiasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa olehpengumpulnya.
  7. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya

  8. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi :

    1. Data sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
    2. Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  9. Berdasarkan Dinamika Data

  10. Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokkan menjadi:

    1. Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    2. Data semi dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
    3. Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
  11. Berdasarkan Skala Pengukurannya

  12. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Di bawah ini akan disampaikan beberapa definisi pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

    1. Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2017:192)[10], “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    2. Menurut Maimunah dalam jurnalnya (2018)[11] . “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.

    3. Hutahaean (2015:13)[12]mengemukakan, “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

    4. Dari kedua definisi di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan yang diolah terlebih dahulu dan akan bermanfaat untuk organisasi dengan memberikan informasi untuk pengambilan keputusan atau mengendalikan organisasi.

      Kualitas Informasi

      Pengertian kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak padabagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan olehpenggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapatmempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubahbagaimana penggunaannya dalam membuat sebuah keputusan. Atribut-atributkualitas informasi dapat digunakan sebagai tolak ukur untukmeningkatkan efektivitas sistem informasi dan untuk mengembangkan strategi kualitas informasi untuk semua organisasi. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut : (Maniah, dkk, 2017:2-6)[11].

      1. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas:

        1. Accurancy

          Informasi harus berbasis dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesenjangan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

        2. Objectiviy

          Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan,/b>. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

        3. Believability

          Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpamemeriksanya. Believability adalah subyektif yangberbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

        4. Reputation

          Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

      2. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas beberapa bagian:

        1. Accessibility

          Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

        2. Access Security

          Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

      3. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas :

        1. Relevancy

          Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

        2. Value Added

          Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

        3. Timeliness

          Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

        4. Completeness

          Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

        5. Amount of Information

          Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

      4. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

        1. Interpretability

          Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

        2. Ease of Understanding

          Ease of Understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

        3. Concise Represenation

          Concise Represenation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

        4. Concistent Represenation

          Concistent Represenation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

        5. Ease of Manipulation

          Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikomninasikan dengan informasi lainnya dan dkirimkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

      NIlai Informasi

      Menurut Hutahaean (2014:11-12)[13], nilai ditentukan oleh 2(dua) hal yaitu Manfaat dan Biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

      Biaya informasi terdiri dari :

      1. Biaya perangkat keras.
      2. Biaya untuk analisis.
      3. Biayauntuk tempat dan faktor control lingkungan.
      4. Biaya perubahan.
      5. Biaya operasi.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Berikut berbagai macam kutipan dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya sebagai berikut

      1. Susanto, (2017:55)[6] mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

      2. Menurut Krismiaji (2015:16)[14], sistem informasi adalah cara-carayang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan danmengolah serta menyimpan data dan acara-cara yang diorganisasiuntuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkaninformasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      3. Menurut Krismiaji (2015:16)[14], sistem informasi adalah cara-carayang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan danmengolah serta menyimpan data dan acara-cara yang diorganisasiuntuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkaninformasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      4. Menurut Nurlaila Suci Rahayu Rais (2016)[15] mengutip dari Sutabri(2012:46) “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Komponen Sistem Informasi

      Komponen sistem informasi terdiri dari komputer, intruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian : (Bettaliyah, 2016:842)[16]

      1. Sistem Informasi Manajemen

      2. Sistem Informasi Keputusan

      3. Sistem Infromasi Eksekutif

      4. Sistem Informasi Transaksi

      Fungsi Sistem Informasi

      Berikut merupakan fungsi informasi menurut Bettaliyah (2016:842) antara lain :[16]

      1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.

      2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.

      3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

      4. Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

      5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.

      6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

      7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan danpemeliharaan sistem.

      Konsep Dasar Perancangan

      Definisi Perancangan

      Dibawah ini terdapat berbagai macam pengertian perancangan menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

      1. Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[11], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.
      2. Menurut Lusyani Suryana dalam jurnalnya (2017)[17] mengutip dari Kausar (2015:22). “perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
      3. Menurut Kausar, dkk. Dalam Journal PROSISKO (2015:22)[18], “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

      Tahap perancangan sistem dibagi menjadi 2(dua) tujuan utama, yaitu :

        1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

        2. Untuk memberikan gambarannya yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya

        yang terlibat.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Terdapat berberapa macam pengertian analisa sistem menurut beberapa para ahli, diantaranya sebagai berikut :

      1. Menurut Muslihudin (2016:27)[19] , “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.
      2. Menurut Rosa (2014:18)[20], “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.


      Dari kedua defnisi yang sudah dikatakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan untuk mengukur sejauh mana sistem yang ada apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai yang harapkan serta sesuai dengan hasil yang ada.

      Fungsi Analisa Sistem

      Menurut Erni (2014:online)[21]. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem merupakan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Kehadiran

      Dalam sub bab ini terdapat penjelasan mengenai definisi kehadiran yaitu sebagai berikut:

      Definisi Kehadiran

      Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kehadiran adalah adanya seseorang, atau sekumpulan orang pada suatu tempat.

      Konsep Dasar Siswa

      Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi siswa yaitu sebagai berikut:

      Definisi Siswa

      1. Menurut Mendikbud, “Siswa atau Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusu diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.
      2. Menurut Hamalik/Djamarah dalam jurnalnya A. Hasyim (2013)[22]Mengemukakan bahwa:
      1. Siswa atau murid adalah suatu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting diantara komponen yang lainnya
      2. Murid atau anak didik adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam satu kehidupan bersama dengan individu-individu lainnya.

      Berdasarkan uraian di atas, murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.

      Definisi UML (Unified Modelling Language)

      Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian UML menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

      1. Sri Mulyani (2016:42)[23]Berpendapat, “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.
      2. Menurut Yusuf dkk, dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[24], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodealn desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML (Unified Modelling Language) adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.
      3. Menurut K.P Jayant dkk, dalam International Journal Of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) Vol.2 Issue 2 (2014: 148-153)[25] , “ Unified Modelling Language (UML) is visual Modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system” (Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasikan, menentuka, membangung, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

      Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa atau alat yang digunakan untuk menggambarkan permodelan dan mendefinisikan analisa serta desain dalam dasar sistem perangkat lunak.

      Jenis-Jenis UML (Unified Modelling Language)

      Terdapat beberapa jenis-jenis Unified Modelling Language (UML) diantaranya adalah :

      1. Use Case Diagram

      2. Use case atau diagram use case menggambarkan kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, usecase digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Sugiarti dalam Wardhani, 2014:17-18)[26].

        Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu actor dan use case.

        1. Actor: merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari actor berbentuk orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
        2. Use case: merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.“Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. (Murad, dkk, 2013:57)[27].
      3. Sequence Diagram

      4. Diagram sequence merupakan diagram yang digunakanuntuk menggambarkan perilaku objek kepada use case denganmendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirmkan.Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence harusdiketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasimenjadi objek itu. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:22)[26]A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Vani, 2015:1215)[28].

      5. Activity Diagram

      6. Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem, tetapi bukan aktivitas aktor. Diagram aktivitas juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal, pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur sistem tersebut. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:24)[26]

        Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagaram adalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. (Murad, dkk, (2013:53)[27]

        Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk2013:29)[29].

        Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakandaiatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa activity diagram adalah suatu aluran diagram yang menggambarkan prosesanalisa dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

      7. Class Diagram

      8. Class diagram digunakan untuk menggambarkan strukturdalam objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object”.(Sugiarto dalam Wardhani, 2014: 20)[26].

        Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atributadalah variabel-variabel yang mendeskripsikan propertidengan bentuk sebaris teks dalam kelas tersebut, sedangkanmetode adalah fungsi yang dimiliki kelas yang dalam classdiagram dilambangkan menggunakan simbol-simbol.(Sugiarto dalam Wardhani, 2014:20)[26].

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      1. Menurut Syahrial Chan (2017:161)[30], “Database atau basis data adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, tabel, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

      2. Menurut Anhar (2016:19)[31], “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

        Siklus Alur Aset

        <p style="line-height: 2">Secara umum alur manajemen aset itu meliputi pengadaan aset hingga penghapusan. Berikut penjelasan siklus alur aset menurut Sugiama (2013:27) [32]</p>
        1. <p style="line-height: 2">Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan untuk merencanakan sesuatu rencana strategis yang dilakukan oleh suatu organisasi.</p>
        2. <p style="line-height: 2">Pengadaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh/mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia pemasok aset bersangkutan.

        3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset yang tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.

        4. Legal audit aset adalah pemeriksaan untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasan, pengalihan aset, mengidentifikasi, kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.

        5. Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud maupun harta tidak berwujud, berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.

        6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk menggunakan dan memanfaatkan aset dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan pemeliharaan aset adalah sekumpulan aktivitas yang diorganisasikan untuk menjamin agar aset dapat dioperasikan dalam kondisi terbaik dengan biaya terendah.

        7. Pembaharuan/Rejuvenasi aset adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali sebagaimana semula, bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut.

        8. Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menghapuskan aset dengan cara pengalihan aset atau pemusnahan aset.

        9. Pengalihan aset adalah kegiatan pemindahtanganan kepemilikan aset kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya atau disertakan sebagai modal pada pihak lain.

        10. Pemusnahan aset adalah kegiatan yang dilakukan apabila aset tidak dapat diperbaiki atau digunakan lagi.

        Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

        Definisi UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

        Menurut Yuni Sugiarti (2013:34), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

        Diagram UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Majid Rahardi, dkk dalam Open Journal System SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE (2016:62-64), [33] tipe-tipe UML diantaranya adalah :

        1. Use Case Diagram

        2. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

        3. Sequence Diagram

        4. Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen. Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

          a. Object Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

          b. Actor Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

          c. Lifeline Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object .

          d. Activation Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.

          e. Message Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara objek.


        5. Activity Diagram

        6. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

          • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

          • Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

          • Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

          • Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

          • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.


        7. Class diagram

        8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

          a. Object

          Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

          b. Class

          Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas 3(tiga) bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

          c. Assocation

          Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2(dua) class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2(dua) class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

          d. Composition

          Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi atau solid.

          e. Dependency

          Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

          f. Aggregation

          Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

        Konsep-Konsep Pemodelan UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Elizaandayni Ginting (2013:9), [34]Dengan pemodelan menggunakan UML, pengembang dapat melakukan :

        1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

        2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.

        3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.

        4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

        Konsep Dasar Database

        Definisi Database

        Menurut Syahrial Chan (2017:161), [30] “Database atau basis data adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, tabel, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

        Menurut Diar Puji (2013:107), [35] “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

        Menurut Anhar (2016:19), [31] “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

        Menurut Diar Puji, [35] database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database, yaitu :

        1. Table

        2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

        3. Record

        4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

        5. Field

        6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

        Konsep Dasar Website

        Definisi Website

        Pernyataan yang di kemukakan oleh Murad (2013: 49), [36] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

        Jenis-Jenis Website

        Menurut Sumaryadi Adi (2014:4-9), [37] “Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri”.

        Berikut beberapa jenis website berdasarkan sifatnya :

        1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate kontennya dengan sangat mudah.

        2. Blok model (Model Block)

        3. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

        4. Search Engine, fungsi dari website ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!.

        5. Blog, blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel/content yang berfokus pada manajemen artikel.

        6. Social Networking, contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

        7. Forum, website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

        8. Berita, website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.com.

        9. Gallery, fungsi dan website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.com.

        10. Multimedia, siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

        11. E-Learning, biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.

        12. E-Commerce, website E-Commerce adalah yang paling booming sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.

        Konsep Dasar MySQL

        Definisi MySQL

        Menurut Alexander F. K. Sibero (2013:97), [38] “MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

        Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) [39]mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

        Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [40] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

        Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

        Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

        Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2014:9), [41] mengemukakan bahwa “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet”.

        Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95), [42] mengemukakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

        Konsep Dasar XAMPP

        Definisi XAMPP

        Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632) [43] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

        Menurut Wahana Komputer (2014:72) [44] menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

        Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

        1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

        2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

        3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

        4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

        5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

        Bagian-Bagian Tool XAMPP

        Menurut Wahana Komputer (2014:72), bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl:

        1. Apache

        2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

        3. PHP

        4. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

        5. MySQL

        6. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

        7. PHP MyAdmin

        8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

        9. Perl

        10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


        Konsep Dasar Notepad++

        Definisi Notepad++

        Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4), [45] mengemukakan bahwa “Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

        Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

        Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

        Menurut Agus Saputra, dkk (2013:2), [46] “PHP memiliki kepanjangan Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.

        Menurut Priyo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016: 25) [47] mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

        Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [40] mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

        Konsep Dasar Testing

        Definisi Testing

        Menurut Mustaqbal (2015:31), [48] “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

        Menurut Rizky dalam Rini (2016:64), [49] “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

        Jenis-Jenis Testing

        Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015:33), [48] ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

        1. White Box Testing Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

        2. Black Box Testing Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

        Konsep Dasar Blackbox Testing

        Definisi Blackbox Testing

        Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[50]Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

        Keuntungan Blackbox Testing

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

        1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.

        Konsep Dasar Analisis SWOT

        Definisi Analisis SWOT

        Terdapat berbagai macam pengertian analisis SWOT menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

        Menurut Eddy Yunus (2016:83),[51] “Analisa SWOT merupakan kajian sistematik terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) internal perusahaan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapi perusahaan”.

        Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:131), “Analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran”. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

        a. Kekuatan (Strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

        b. Kelemahan (Weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

        c. Peluang (Opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

        d. Ancaman (Threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

        Dengan menggunakan analisa SWOT, identifikasi kinerja perusahaan secara internal dan eksternal didapat dalam bentuk yang sistematis sehingga dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.


        Konsep Dasar Elisitasi

        Definisi Elisitasi

        Menurut Andi Prastomo (2014:166),[52] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

        Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [53]“Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

        Menurut Sommerville dalam bukunya Andi Prastomo (2014:166)[52] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

        Jenis-Jenis Elisitasi

        Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [53] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3(tiga) tahap, yaitu sebagai berikut :

        1. Elisitasi Tahap I

        2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        3. Elisitasi Tahap II

        4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

          • (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

          • (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

          • (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        5. Elisitasi Tahap III

        6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.</p></div>

          a. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

          b. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

          c. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

          • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

          • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

          • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

        7. Final Draft Elicitation

        8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


        Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

        Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

        Menurut Alviyanto (2014:71),[54] “Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

        Menurut Budianto dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[55] “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

        Langkah-langkah Studi Pustaka (Literature Review)

        Menurut Suryo dkk. Dalam bukunya Alviyanto (2014:72),[54]dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

        1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

        2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

        3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

        4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.

        5. Menghindari membuat ulang(reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

        Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5(lima) jurnal nasional dan 5(lima) jurnal internasional, yaitu:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Tities Sumunaring Tyas dan Ali Tarmuji pada tahun 2013 dengan judul “Perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) Pada Proses Manajemen Aset Dengan Zachman Framework (Studi Kasus Divisi Manajemen Fasilitas PT. XYZ)”. Metodologi yang digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise disini adalah Enterprise Architecture Planning (EAP) dengan Zachman Framework yang mengacu baris pertama dan kedua yang merupakan perspektif perencana dan pemilik, serta 3(tiga) kolom pertama yaitu kolom Data, Fungsi dan Jaringan. Hasil perancangan yang telah dibuat meliputi arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, portofolio aplikasi. Dari penelitian ini dihasilkan blueprint (cetak biru) perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) dari manajemen aset.

        2. Penelitian yang dilakukan oleh Elmi Fauziati pada tahun 2016 dengan judul “Perancangan Sistem Infromasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman ASP VisualBasic Script, IIS (Internet Information Services) tool yaitu paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, database untuk SQLServer, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesign web yang akan dibuat. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.

        3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Yunitarini pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan pada Hotel Mahkota Lamongan”. Sistem Informasi Hotel Mahkota yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic sebagai bahasa pemrograman serta menggunakan database SQL server. Hasil Akhir Sistem informasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat memudahkan aktifitas pengelolaan informasi di hotel Mahkota, antara lain aktifitas front office dan back office. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mampu meningkatkan manajemen yang baik, sehingga tercipta hotel dengan pelayanan yang lebih baik.

        4. Penelitian yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardiani pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web”. Sistem Monitoring ini berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Local Area Network (LAN) dan Desktop Support. Hasil akhir dengan aplikasi ini memudahkan dalam proses pengolahan dan pembuatan laporan data aset dan pengolahan distribusi perangkat kepada karywan, serta aplikasi mampu mengurangi kemungkinan adanya duplikasi data.

        5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sani pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database dan alat pengembangan sistem dengan Flow Map System, Context Diagram, dan Activity Diagram. Hasil akhir dengan adanya sistem ini maka manajemen pengelolahan aset dan inventaris lebih terstruktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin, aman, dan tidak banyak memakai waktu.

        6. Penelitian yang dilakukan oleh Marco Greco Livio dan Cricelli Michele Grimaldi pada tahun 2013 dengan judul “A Strategic Management Framework Of Tangible And Intangible Assets”. This article is aimedat supporting the management in the strategic planning of investments on critical value drivers, taking into consideration their impact on competi- tive advantage and the cumulative investments made on them. We describe a framework through a step-by-step procedure. No previous strategic management framework has adopted a holistic approach to the strategic analysis of value drivers. In fact, unlike many other strategic management models, our framework adopts a competitive advantageper-spective considering both the wholeness of organizational value drivers and the interde- pendencies among the value drivers. Managers are asked to make pairwise comparisons that are synthesized through the analytic network process. The outputs of the synthesis are analyzed both qualitatively (synoptic analysis) and quantitatively (Spearman’s and Kendall’s non-parametric rank correlation coefficients). The analysis of the resulting values turns in useful strategic suggestions for the top management in order to enhance the organizational strategic coherence. Yang artinya ditujukan untuk mendukung manajemen dalam perencanaan strategis investasi pada driver nilai kritis, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap keunggulan kompetitif dan investasi kumulatif yang dilakukan pada manajemen. Diadopsi kerangka kerja perspektif, keunggulan kompetitif mengingat keutuhan pengenal nilai organisasi dan saling ketergantungan antara nilai pembalap. Manajer diminta membuat perbandingan berpasangan yang disintesis melalui proses jaringan analitik. Hasil sintesis dianalisis secara kualitatif (analisis sinoptik) dan kuantitatif (koefisien korelasi peringkat non-parametrik Spearman dan Kendall). Analisis nilai yang dihasilkan berubah menjadi saran strategis yang berguna bagi manajemen puncak untuk meningkatkan koherensi strategis organisasi.

        7. Penelitian yang dilakukan oleh Ronald N. Kahn dan Michael Lemmon pada tahun 2016 dengan judul “Asset Manager’s Dilemma: How Smart Beta Is Disrupting the Investment Management Industry”. Smart beta products are a disruptive financial innovation with the potential to significantly affect the business of traditional active management. They provide an important component of active management via simple, transparent, rules-based portfolios delivered at lower fees. They clarify that what investors need from their active managers is pure alpha—returns beyond those from static exposures to smart beta factors. To effectively position themselves for this evolution in active management, asset managers need to understand the mix of smart beta and pure alpha in their products, as well as their comparative advantages relative to competitors in delivering these important components. Yang artinya produk beta cerdas merupakan inovasi keuangan yang mengganggu dengan potensi untuk secara signifikan mempengaruhi bisnis pengelolaan aktif tradisional. Mereka menyediakan komponen manajemen aktif yang penting melalui portofolio berbasis peraturan yang sederhana, transparan, berdasarkan biaya yang lebih rendah. Mereka mengklarifikasi bahwa apa yang dibutuhkan investor dari manajer aktif mereka adalah alfa-return murni yang melebihi ekspektasi statis terhadap faktor beta cerdas. Untuk secara efektif memposisikan diri mereka untuk evolusi dalam pengelolaan aktif ini, manajer aset perlu memahami campuran beta cerdas dan alfa murni dalam produk mereka, serta keunggulan komparatif mereka relatif terhadap pesaing dalam memberikan komponen penting ini.

        8. Penelitian yang dilakukan oleh Vasant Naik, Mukundan Devarajan dkk. pada tahun 2016 dengan judul “Factor Investing and Asset Allocation: A Business Cycle Perspective”. This monograph draws heavily on the vast body of knowledge that has been built by financial economists over the last 50 years. Its goal is to show how to solve real‐life portfolio allocation problems. We have found that using a broad range of models works best. Also, we prefer simple over complex models. We believe that simplicity and modularity lend substantial robustness to investment analysis. Importantly, the framework presented provides several of the “missing links” in asset allocation—for example, the links between asset classes and risk factors, between macroeconomic views and expected returns, and ultimately between quantitative and fundamental investing. Yang artinya monografi ini sangat menarik perhatian pada pengetahuan luas yang telah dibangun oleh para ekonom keuangan selama 50 tahun terakhir. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana memecahkan masalah alokasi portofolio kehidupan nyata. Kami telah menemukan bahwa menggunakan berbagai model bekerja paling baik. Selain itu, kami lebih memilih model sederhana dari pada model yang rumit. Kami percaya bahwa kesederhanaan dan modularitas memberikan ketahanan yang besar terhadap analisis investasi. Yang penting, kerangka kerja yang disajikan memberikan beberapa "missing link" dalam alokasi aset, misalnya hubungan antara kelas aset dan faktor risiko, antara pandangan makroekonomi dan hasil yang diharapkan, dan akhirnya antara investasi kuantitatif dan fundamental.

        9. Penelitian yang dilakukan oleh Jung Hee Seog dan Kim Sun Je pada tahun 2016 dengan judul “A Study of Influence about Life Insurance Asset Management to Interest Decline”. AbstractThe purpose of this paper is to see what the problem is and what the direction of the strategy of asset management after this study has analyzed asset management status of domestic life insurance companies according to interest rate trends, analyzing in time series management asset lists, asset distribution state, and securities list of life insurance companies during 2000~2014. It has carried correlation analysis and regression analysis between yield and bond interest KOSPI index. As the study result, life insurance companies have managed assets in stability than profitability. The correlation coefficient between interest rate and performance rates of total asset, management asset and securities is highly plus, correlation of management asset performance rate is higher than that of total asset performance rate, and the correlation of securities performance rate is higher than that of management asset performance rate. The correlation coefficient of KOSPI and performance rate shows minus. The suggestion is that the change of asset management is required as the interest decline rises up a reverse margin risk because of the asset management of stability. Yang artinya tujuan penulisan ini adalah untuk melihat apa masalahnya dan apa arah strategi pengelolaan aset setelah studi ini menganalisis status pengelolaan aset perusahaan asuransi jiwa dalam negeri sesuai dengan tren suku bunga, menganalisis daftar aset manajemen linier, aset distribusi dan daftar sekuritas perusahaan asuransi jiwa selama tahun 2000-2014. Sebagai hasil studi, perusahaan asuransi jiwa telah mengelola aset dalam stabilitas daripada profitabilitas. Koefisien korelasi antara suku bunga dan tingkat kinerja dari total aset, aset manajemen dan sekuritas sangat tinggi, korelasi tingkat kinerja aset pengelolaan lebih tinggi daripada tingkat kinerja aset total dan korelasi tingkat kinerja sekuritas lebih tinggi dari pada tingkat manajemen. tingkat kinerja aset. Koefisien korelasi KOSPI dan tingkat kinerja menunjukkan minus. Sarannya adalah bahwa perubahan pengelolaan aset diperlukan karena penurunan minat meningkatkan risiko reverse margin karena pengelolaan aset stabil.

        10. Penelitian yang dilakukan oleh Park Hye Mi, Seong Nam Chul dan Kim Jee Hern pada tahun 2016 dengan judul “Study on the Development of Asset-Database for Efficient Asset Management of Public Buildings”. In this study, it proceed with resister establishment of public building as social property for effective asset management. Public building asset management plan for resister establishment is structured three step. First step is fundamental basic studies that they are classification of building structural elements, statement of building asset, registration of information data and database establishment. As a result, main problems of data in case of public buildings had begun to lost of information for example, missing backup copy and insufficiency of data storage. so, it is necessary to establish technical resister for effective building asset management. It has to consider level of service, risk management, strategy of maintenance in public building asset management plan. It will discuss to make up for the weak points to establish technical resister and to plan the other buildings asset management based first step as fundamental basic in the further study. Yang artinya dalam penelitian ini, dilanjutkan dengan pendirian kembali gedung publik sebagai properti sosial untuk pengelolaan aset yang efektif. Rencana pengelolaan aset bangunan publik untuk pendirian perusahaan terstruktur 3(tiga) langkah. Langkah pertama adalah studi dasar mendasar yaitu klasifikasi elemen bangunan, pernyataan aset bangunan, pendaftaran data informasi dan pembentukan database. Akibatnya, masalah utama data dalam kasus bangunan publik mulai kehilangan informasi misalnya kehilangan cadangan dan kekurangan penyimpanan data. Oleh karena itu, perlu dilakukan penetapan teknis pengelolaan aset bangunan yang efektif. Ini harus mempertimbangkan tingkat layanan, manajemen risiko, strategi pemeliharaan dalam rencana pengelolaan aset bangunan publik. Ini akan membahas untuk menebus poin lemah untuk menetapkan keputusan teknis dan untuk merencanakan bangunan lainnya manajemen aset berdasarkan langkah pertama sebagai dasar mendasar dalam penelitian lebih lanjut.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan