Pengguna:TriSendraSaputra: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Definisi Sistem)
(Definisi Sistem)
Baris 797: Baris 797:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
 
</p></div>
 
</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify">
 +
<ol>
 +
<li style="text-align: justify;line-height:2;">Menurut Janu Ilham Saputro dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Sutabri (2012:10)<ref name="Saputro Janu Ilham">Saputro Janu Ilham, Cici Alviona Roza, dan Marini Ekawati. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Atk Pada Pd. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang. Tangerang : Sensi Jurnal, Vol.3 No.1 – Februari 2017.</ref>, “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.</li>
 +
 +
<li style="text-align: justify;line-height:2;">Menurut Fat dalam buku Konsep Sistem Informasi oleh Jeperson Hutahean (2014:9)<ref name="Jeperson Hutahean">Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.</ref>
 +
"Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (''a set of things'') yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam suatu kesatuan (''Unity'') untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif".</li>
 +
 +
<li style="text-align: justify;line-height:2;">Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2-3)
 +
<ref name="Muhamad Muslihudin dan Oktafianto">Muslihudin, Muhamad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, ”Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.</li>
 +
 +
<li style="text-align: justify;line-height:2;">Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)<ref name="Maniah dan Dini Hamidin">Maniah, Hamidin, Dini. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Khusus. Yogyakarta: Deepublish.</ref> menjelaskan bahwa, “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen berupa suatu data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.</li>
  
 
====Jenis-Jenis Sistem====
 
====Jenis-Jenis Sistem====

Revisi per 28 November 2018 14.42


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA

KOTA TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1414482175
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 00594
       
NIP : 05066


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fauzan Manafi Albar, S.Kom.,MM)
   
NID : 15014
   
NID : 15027


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Akuntansi Komputer

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2019

 
 
 
 
 
(Tri Sendra Saputra)
NIM : 1414482175

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat, salah satunya adalah informasi mengenai aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat bergerak dan benda yang bersifat tidak bergerak yang dimiliki oleh perusahaan. PD. BPR Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten yang bergerak dalam pemberian kredit pada masyarakat. Yang dimana saat ini dalam proses pencatatan data aset masih menggunakan aplikasi Ms. Excel, dimana masih dapat terjadi salah input data aset dan bisa saja data hilang dari penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa pada sistem yang berjalan untuk mengetahui penerapan sistem informasi manajemen aset pada PD. BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisanya menggunakan metode SWOT Analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). kemudian menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi dan saran pengembangan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan user yang tertuang dalam elisitasi.

Kata Kunci : Manajemen Aset, data aset, analisis


ABSTRACT

Every company needs fast and accurate information, one of which is information about assets owned by a company. Assets are goods or objects consisting of movable and immovable property owned by the enterprise. PD. BPR Kerta Raharja is a Regional Company owned by the Government of Tangerang Regency together with the Provincial Government of Banten, West Java Province and PT Bank Jabar Banten engaged in lending. Which is currently in the process of recording data assets are still using the Ms. application Excel, the data has not been database and not yet integrated, where there can still be wrong input of asset data and data may be lost from storage. The purpose of this study is to perform analysis on the running system to determine the implementation of asset management information systems in PD. BPR Kerta Raharja Balaraja Branch. Research is done by observation, interview, and literature study. The analysis used SWOT Analysis Method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). The design method uses UML (Unified Modeling Language) to describe the running system procedure. The results of this study, the asset management information system has advantages in helping users to obtain information more quickly, accurately and accurately ranging from data collection to report generation.

Keywords: Asset Management, asset data, analysis



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.”..

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasi Web pada PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja”.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan ini.

Dalam pelaksanaan Skripsi dan penyusunan laporan, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja dan Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  6. Ibu Giandari Maulani, M.Kom yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan laporan, memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  7. Ibu Puji Setiasih, S.T dan Bapak Dadang Setiadi, S.Kom selaku pembimbing instansi yang telah membimbing penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Bapak, Mamah serta Adik tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  10. Untuk teman seperjuangan Afrilia Astari, Kiky Rizky Amelia R, Ai Ratna Sari, Sinudarwati, Felita Ariyanti, Desaf Putri Rosmana, Tri Sendra Saputra dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.
  11. Untuk sahabat saya dirumah Ida, Awanda Putri Saraswati dan Nurhaeni yang telah memberi semangat hingga akhir.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, 23 Januari 2019
Tri Sendra Saputra
NIM. 1414482175

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Komposisi kepemilikan modal PD.BPR Kerta Raharja)
  2. Tabel 3.2 Faktor Strategi Internal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  3. Tabel 3.3 Faktor Strategi Eksternal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  4. Tabel 3.4 Analisa SWOT
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Field Tabel Aset
  10. Tabel 4.2 Field Tabel User
  11. Tabel 4.3 Field Tabel Aset Pakai
  12. Tabel 4.4 Field Tabel Penyusutan
  13. Tabel 4.5 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan
  14. Tabel 4.6 Black Box Testing
  15. Tabel 4.7 Time Schedule
  16. Tabel 4.8 Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD.BPR Kerja Raharja
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Manajemen Aset yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Accounting
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram usulan Kepala Cabang
  8. Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Direktur
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Accounting
  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Kepala Cabang
  11. Gambar 4.7 Activity Diagram Usulan Direktur
  12. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan
  14. Gambar 4.10 Class Diagram yang Diusulkan
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Aset
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Aset Pakai
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Penyusutan
  19. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Pakai
  20. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan
  21. Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Keseluruhan
  22. Gambar 4.18 Tampilan web login
  23. Gambar 4.19 Tampilan Web Halaman Utama
  24. Gambar 4.20 Tampilan Web User
  25. Gambar 4.21 Tampilan Web Menu Aset
  26. Gambar 4.22 Tampilan web Menu Aset Pakai
  27. Gambar 4.23 Tampilan web Menu Penyusutan
  28. Gambar 4.24 Tampilan web Menu Laporan Aset Pakai
  29. Gambar 4.25 Tampilan web Menu Laporan Penyusutan
  30. Gambar 4.26 Tampilan web Menu Laporan Keseluruhan


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Activity Diagram





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa yang serba cepat ini, penggunaan komputer dan sistem-sistemnya sudah menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu instansi atau perusahaan. Setiap proses manual dari instansi atau perusahaan tersebut dapat digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi karena penyediaan informasi yang lebih canggih serta dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Namun tidak terkecuali dalam dunia pendidikan yang butuh perkembangan sistem informasi, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran siswa/i yang ada di sekolah. Ketepatan dan keakuratan sistem absensi merupakan faktor utama untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang tepat untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses tersebut.

Sistem absensi siswa/i yang berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang masih semi manual menggunakan kertas yang mengakibatkan menumpuknya data absensi siswa, kerusakan serta kehilangan data absensi tersebut sehingga menjadi tidak efektif dan efisien. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang sudah terakreditasi, oleh karena itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Tangerang dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Dari observasi yang telah dilakukan maka perlu diadakan sistem informasi absensi siswa/i yang lebih baik serta efektif dan efisien.

Oleh karena itu untuk mempermudah dalam proses pengolahan absensi siswa/i dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mudah dan cepat, perlu adanya pembenahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Kejuruan (SMK) Pancakarta Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem absensi siswa/i yang sedang berjalan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang ?

  2. Apakah kendala yang ditemukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang terhadap sistem kehadiran yang masih bersifat semi komputerisasi?

  3. Bagaimana rancangan sistem kehadiran yang baik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya bidang yang terdapat dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup penelitian Skripsi ini, dibatasi pada proses pengelolaan data siswa/i, pengolahan data guru, absensi kehadiran siswa/i dan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk:

  1. Tujuan Operasional

    Melaksanakan konsep pengolahan data sebagai media pengolahan data absensi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

  2. Tujuan Fungsional

    Agar dapat bermanfaat untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang membantu sistem absensi supaya lebih terkomputerisasi.

  3. Tujuan Individual
    1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data kehadiran siswa/i yang sedang berjalan saat ini pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    2. Mengidentifikasi kembali kendala apa saja yang sering dihadapi dalam pengolahan data kehadiran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    3. Untuk merancang sistem informasi kehadiran siswa/i yang diusulkan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya

  1. Manfaat bagi sekolah
    1. Dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan sistem pengolahan data kehadiran siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang yang akan datang.
    2. Membantu siswa dalam mendapatkan informasi kehadiran selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    3. Membantu siswa dalam mendapatkan informasi kehadiran selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    4. Membantu admin dan mempermudah keefektifan waktu untuk menginput data kehadiran siswa.
  2. Manfaat bagi peneliti

    Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan pengetahuan, serta pengenalan pada sebuah Sistem Informasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.



Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian Skripsi menggunakan beberapa metode yang digunakan diantaranya:

Metode Analisa

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Merupakan pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan mengamati langsung dan melakukan pencatatan terhadap beberapa objek penelitian dari beberapa individu yang bersangkutan pada pengolahan sistem informasi kehadiran siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara(Interview Reasearch)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang narasumber yaitu bapak Agung S.pd sebagai stekholder secara langsung pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang tempat observasi berlangsung. Metode ini dilakukan guna untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) yang tertulis yang terdapat dalam buku, jurnal dan internet untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan penelitian.

Metode Perancangan

Kegiatan analisa merupakan satu proses penting dalam rangka memperoleh fakta dan infotmasi yang lebih akurat untuk hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis menggunakan metode dan teknik yang akurat. Dalam metode analisa ini peneliti menggunakan metode SWOT singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Tujuan peneliti menggunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

Untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan maka digunakan Elisitasi yang melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi. Adapun alat bantu (tool) yang digunakan yaitu UML (Unified Modeling Language), yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek.

Metode Testing

Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu peneliti menggunakan aplikasi Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL, serta toolslainnya seperti XAMPP, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesain web yang akan dibuat, Notepad++ serta Sublime Text.



Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat laporan dan pembahasannya secara sistematis penelitian ini, maka sistematika penulisan terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan landasan teori umum dan teori khusus yang mengambil beberapa definisi untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum yang terkait dengan pengelolaan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran gambaran umum, sejarah singkat, visi dan misi SMK Pancakarya, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan analisa kebutuhan sistem. Serta User Requirement yang meliputi Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini diuraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, dimana pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem imformasi kehadiran siswa/i pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang berdasarkan dari data-data yang telah diperoleh.



BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung penyusunanlaporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan penelitian ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Janu Ilham Saputro dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Sutabri (2012:10)[1], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  2. Menurut Fat dalam buku Konsep Sistem Informasi oleh Jeperson Hutahean (2014:9)[2] "Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam suatu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif".
  3. Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2-3) [3], ”Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.
  4. Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)[4] menjelaskan bahwa, “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen berupa suatu data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.
  5. Jenis-Jenis Sistem

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:28)[5], terdapat beberapa jenis dalam sistem diantaranya yaitu :

    1. Sistem Tertutup
    2. Secara fisik digambarkan sebagai sebuah sistem yang dapat berdiri sendiri (self-contained). Sistem ini tidak mengganti bahan, informasi atau energi dengan lingkungannya atau lingkungan luarnya.

    3. Sistem Terbuka
    4. Sistem terbuka kebalikan dengan sistem tertutup, sistem ini mengubah informasi, bahan atau tenaga (energy) dengan lingkungannya, termasuk mengubah masukan yang acak dan yang tidak ditentukan atau dapat dikatakan secara sederhananya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan ke lingkungannya dengan melalui aliran sumber daya-sumber daya yang ada.

    5. Sistem yang Dapat Diramalkan
    6. Sistem pada keadaan yang dapat ditentukan. Jika seseorang memiliki gambaran mengenai keadaan sistem pada suatu waktu yang diberikan dan ditambah dengan waktu beroperasinya, keadaan sistem berikutnya dapat saja ditentukan tanpa kesalahan.

     

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Gordon B. Davis dalam buku Hutahaean (2015 : 8)[6], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya".

    Sumber Data

    Menurut Widya Tamodia (2013 : 26)[7], terdapat 2(dua) sumber data, antara lain :

    1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.
    2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

     

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:7)[5]“Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

    Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[3]“Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

    Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2017:192)[8]“Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    Kualitas Informasi

    Menurut Jogiyanto dalam bukunya Muslihudin (2016:10) [9],Kualitas suatu informasi mempunyai 3(tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

    1. Akurat (Accurate)

    2. Akurat Berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    3. Informasi (Information)

    4. Harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    5. Tepat Waktu (Timeliness)

    6. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.

    7. Relevan (Relevance)

    8. Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.

    Nilai Informasi

    Menurut Hutahaean (2014:11-12)[10], nilai ditentukan oleh 2(dua) hal yaitu Manfaat dan Biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

    Biaya informasi terdiri dari :

    a. Biaya perangkat keras.

    b. Biaya untuk analisis.

    c. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan.

    d. Biaya perubahan.

    e. Biaya operasi.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Hutahaean (2014:13),[10]“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:36),[5]“Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau mengendalikan organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Jogiyanto dalam bukunya Hutahaean (2015:13-14,[10]komponen sistem informasi terdiri dari:

    a. Blok Masukkan (Input Block)

    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

    b. Blok Model (Block Model)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    c. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok Teknologi Keluaran (Block Technology)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari 3(tiga) bagian utama, yaitu Teknisi (brainware), Perangkat lunak (software) dan Perangkat keras (hardware).

    e. Blok Basis Data(Database Block)

    Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    f. Blok Kendali(Control Block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Maimunah, dkk (2017:38), [11]“Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

    Menurut Kausar, dkk. Dalam Journal PROSISKO (2015:22), [11]“Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

    Tahap perancangan sistem mempunyai 2(dua) tujuan utama, yaitu :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambarannya yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya yang terlibat.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Muslihudin (2016:27), [12]“Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.

    Menurut Rosa Shalahuddin (2013:18), [13]“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

    Tahapan Analisa Sistem

    Menurut Wahana (2013:129), [14]“Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya identify, understand, analysis, report”.

    Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya.

    Langkah-langkah dasar dalam tahapan analisa sistem diantaranya yaitu :

    a. Mengidentifikasi masalah.

    b. Memahami kerja dari suatu sistem yang ada.

    c. Menganalisa sistem.

    d. Membuat laporan hasil analisa

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Manajemen Aset

    Definisi Manajemen

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:5), [5]“Manajemen adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan”.

    Menurut Husain Usman (2013:6), [15]“Serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit”.

    Definisi Manajemen Aset

    Menurut Dr. A Gima Sugiama (2013:15), [16]“Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset , mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien”.

    Jenis-Jenis Aset

    Menurut Dr. A. Gima Sugiama (2013:24-25) [16] berdasarkan bentuknya, aset dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu:

    1. Aset berwujud (tangible assets)

    2. Aset berwujud adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contohnya :

      a. Tanah/Lahan.

      b. Bangunan.

      c. Infrastruktur (misalnya jalan raya, jembatan, irigasi dan waduk).

    3. Aset tidak berwujud (intangible assets)

    4. Aset tidak berwujud adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha. Contohnya:

      - Hak paten.

      - Hak cipta.

      - Hak merek dagang.

      a. Aset Berdasarkan Kepemilikan dan Pemanfaatan :

      1) Aset Publik, aset publik adalah aset yang dimiliki oleh negara digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

      2) Aset Non Publik/Privat, Aset non publik/privat adalah aset yang dimiliki oleh pribadi dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Contohnya rumah pribadi.

      b. Aset Menurut Jenisnya :

      1) Aset Finansial

      Aset finansial ini berbentuk liquid (valas, deposito). Contohnya :

      a. Tabungan di bank

      b. Non finansial

    Siklus Alur Aset

    Secara umum alur manajemen aset itu meliputi pengadaan aset hingga penghapusan. Berikut penjelasan siklus alur aset menurut Sugiama (2013:27) [16]

    1. Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan untuk merencanakan sesuatu rencana strategis yang dilakukan oleh suatu organisasi.

    2. Pengadaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh/mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia pemasok aset bersangkutan.

    3. Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset yang tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.

    4. Legal audit aset adalah pemeriksaan untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasan, pengalihan aset, mengidentifikasi, kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut.

    5. Penilaian aset adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud maupun harta tidak berwujud, berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.

    6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset adalah serangkaian kegiatan untuk menggunakan dan memanfaatkan aset dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan pemeliharaan aset adalah sekumpulan aktivitas yang diorganisasikan untuk menjamin agar aset dapat dioperasikan dalam kondisi terbaik dengan biaya terendah.

    7. Pembaharuan/Rejuvenasi aset adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali sebagaimana semula, bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut.

    8. Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menghapuskan aset dengan cara pengalihan aset atau pemusnahan aset.

    9. Pengalihan aset adalah kegiatan pemindahtanganan kepemilikan aset kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya atau disertakan sebagai modal pada pihak lain.

    10. Pemusnahan aset adalah kegiatan yang dilakukan apabila aset tidak dapat diperbaiki atau digunakan lagi.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

    Menurut Yuni Sugiarti (2013:34), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

    Diagram UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Majid Rahardi, dkk dalam Open Journal System SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE (2016:62-64), [17] tipe-tipe UML diantaranya adalah :

    1. Use Case Diagram

    2. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system.

    3. Sequence Diagram

    4. Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horisontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen. Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu:

      a. Object Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

      b. Actor Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram.

      c. Lifeline Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object .

      d. Activation Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.

      e. Message Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara objek.


    5. Activity Diagram

    6. Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah :

      • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

      • Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.

      • Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur.

      • Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

      • Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.


    7. Class diagram

    8. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :

      a. Object

      Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

      b. Class

      Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas 3(tiga) bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class.

      c. Assocation

      Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2(dua) class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2(dua) class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).

      d. Composition

      Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi atau solid.

      e. Dependency

      Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

      f. Aggregation

      Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

    Konsep-Konsep Pemodelan UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Elizaandayni Ginting (2013:9), [18]Dengan pemodelan menggunakan UML, pengembang dapat melakukan :

    1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

    2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.

    3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.

    4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Syahrial Chan (2017:161), [19] “Database atau basis data adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, tabel, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

    Menurut Diar Puji (2013:107), [20] “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

    Menurut Anhar (2016:19), [21] “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

    Menurut Diar Puji, [20] database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database, yaitu :

    1. Table

    2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

    3. Record

    4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

    5. Field

    6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Pernyataan yang di kemukakan oleh Murad (2013: 49), [22] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Jenis-Jenis Website

    Menurut Sumaryadi Adi (2014:4-9), [23] “Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri”.

    Berikut beberapa jenis website berdasarkan sifatnya :

    1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate kontennya dengan sangat mudah.

    2. Blok model (Model Block)

    3. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

    4. Search Engine, fungsi dari website ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!.

    5. Blog, blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel/content yang berfokus pada manajemen artikel.

    6. Social Networking, contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

    7. Forum, website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

    8. Berita, website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.com.

    9. Gallery, fungsi dan website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.com.

    10. Multimedia, siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

    11. E-Learning, biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.

    12. E-Commerce, website E-Commerce adalah yang paling booming sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Alexander F. K. Sibero (2013:97), [24] “MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

    Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57) [25]mengemukakan bahwa “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

    Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [26] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

    Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

    Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

    Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2014:9), [27] mengemukakan bahwa “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet”.

    Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95), [28] mengemukakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632) [29] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

    Menurut Wahana Komputer (2014:72) [14] menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”.

    Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

    1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

    3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

    4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

    5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

    Bagian-Bagian Tool XAMPP

    Menurut Wahana Komputer (2014:72), bagian Tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, phpMyadmin dan Perl:

    1. Apache

    2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    3. PHP

    4. Bahasa pemograman PHP merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft accsess, interbase, d-base dan postgreSQL.

    5. MySQL

    6. SQL kepanjangan dari Structed Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MYSQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    7. PHP MyAdmin

    8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan PHP MyAdmin kita dapat membuat table dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal seluruh perintahnya.

    9. Perl

    10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


    Konsep Dasar Notepad++

    Definisi Notepad++

    Menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati dalam Jurnal Ilmiah DASI (2013:4), [30] mengemukakan bahwa “Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dengan menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis dengan mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, JavaScript dan CSS”.

    Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

    Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

    Menurut Agus Saputra, dkk (2013:2), [31] “PHP memiliki kepanjangan Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.

    Menurut Priyo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016: 25) [32] mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

    Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981) [26] mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Mustaqbal (2015:31), [33] “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

    Menurut Rizky dalam Rini (2016:64), [34] “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Jenis-Jenis Testing

    Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015:33), [33] ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :

    1. White Box Testing Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

    2. Black Box Testing Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

    Konsep Dasar Blackbox Testing

    Definisi Blackbox Testing

    Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET) (2016:683)[35]Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

    Keuntungan Blackbox Testing

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.

    Konsep Dasar Analisis SWOT

    Definisi Analisis SWOT

    Terdapat berbagai macam pengertian analisis SWOT menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Eddy Yunus (2016:83),[36] “Analisa SWOT merupakan kajian sistematik terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) internal perusahaan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapi perusahaan”.

    Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:131), “Analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran”. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

    a. Kekuatan (Strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

    b. Kelemahan (Weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

    c. Peluang (Opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

    d. Ancaman (Threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

    Dengan menggunakan analisa SWOT, identifikasi kinerja perusahaan secara internal dan eksternal didapat dalam bentuk yang sistematis sehingga dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Andi Prastomo (2014:166),[37] “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

    Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [38]“Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Menurut Sommerville dalam bukunya Andi Prastomo (2014:166)[37] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Jenis-Jenis Elisitasi

    Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27), [38] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3(tiga) tahap, yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I

    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      • (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      • (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

      • (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III

    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.</p></div>

      a. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      b. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      c. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

      • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    7. Final Draft Elicitation

    8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


    Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

    Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Alviyanto (2014:71),[39] “Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

    Menurut Budianto dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138),[40] “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

    Langkah-langkah Studi Pustaka (Literature Review)

    Menurut Suryo dkk. Dalam bukunya Alviyanto (2014:72),[39]dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

    2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

    3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

    4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.

    5. Menghindari membuat ulang(reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya terdapat 5(lima) jurnal nasional dan 5(lima) jurnal internasional, yaitu:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Tities Sumunaring Tyas dan Ali Tarmuji pada tahun 2013 dengan judul “Perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) Pada Proses Manajemen Aset Dengan Zachman Framework (Studi Kasus Divisi Manajemen Fasilitas PT. XYZ)”. Metodologi yang digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise disini adalah Enterprise Architecture Planning (EAP) dengan Zachman Framework yang mengacu baris pertama dan kedua yang merupakan perspektif perencana dan pemilik, serta 3(tiga) kolom pertama yaitu kolom Data, Fungsi dan Jaringan. Hasil perancangan yang telah dibuat meliputi arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, portofolio aplikasi. Dari penelitian ini dihasilkan blueprint (cetak biru) perancangan Enterprise Architecture Planning (EAP) dari manajemen aset.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Elmi Fauziati pada tahun 2016 dengan judul “Perancangan Sistem Infromasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman ASP VisualBasic Script, IIS (Internet Information Services) tool yaitu paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, database untuk SQLServer, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesign web yang akan dibuat. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Yunitarini pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan pada Hotel Mahkota Lamongan”. Sistem Informasi Hotel Mahkota yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic sebagai bahasa pemrograman serta menggunakan database SQL server. Hasil Akhir Sistem informasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat memudahkan aktifitas pengelolaan informasi di hotel Mahkota, antara lain aktifitas front office dan back office. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mampu meningkatkan manajemen yang baik, sehingga tercipta hotel dengan pelayanan yang lebih baik.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardiani pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web”. Sistem Monitoring ini berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Local Area Network (LAN) dan Desktop Support. Hasil akhir dengan aplikasi ini memudahkan dalam proses pengolahan dan pembuatan laporan data aset dan pengolahan distribusi perangkat kepada karywan, serta aplikasi mampu mengurangi kemungkinan adanya duplikasi data.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sani pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database dan alat pengembangan sistem dengan Flow Map System, Context Diagram, dan Activity Diagram. Hasil akhir dengan adanya sistem ini maka manajemen pengelolahan aset dan inventaris lebih terstruktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin, aman, dan tidak banyak memakai waktu.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Marco Greco Livio dan Cricelli Michele Grimaldi pada tahun 2013 dengan judul “A Strategic Management Framework Of Tangible And Intangible Assets”. This article is aimedat supporting the management in the strategic planning of investments on critical value drivers, taking into consideration their impact on competi- tive advantage and the cumulative investments made on them. We describe a framework through a step-by-step procedure. No previous strategic management framework has adopted a holistic approach to the strategic analysis of value drivers. In fact, unlike many other strategic management models, our framework adopts a competitive advantageper-spective considering both the wholeness of organizational value drivers and the interde- pendencies among the value drivers. Managers are asked to make pairwise comparisons that are synthesized through the analytic network process. The outputs of the synthesis are analyzed both qualitatively (synoptic analysis) and quantitatively (Spearman’s and Kendall’s non-parametric rank correlation coefficients). The analysis of the resulting values turns in useful strategic suggestions for the top management in order to enhance the organizational strategic coherence. Yang artinya ditujukan untuk mendukung manajemen dalam perencanaan strategis investasi pada driver nilai kritis, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap keunggulan kompetitif dan investasi kumulatif yang dilakukan pada manajemen. Diadopsi kerangka kerja perspektif, keunggulan kompetitif mengingat keutuhan pengenal nilai organisasi dan saling ketergantungan antara nilai pembalap. Manajer diminta membuat perbandingan berpasangan yang disintesis melalui proses jaringan analitik. Hasil sintesis dianalisis secara kualitatif (analisis sinoptik) dan kuantitatif (koefisien korelasi peringkat non-parametrik Spearman dan Kendall). Analisis nilai yang dihasilkan berubah menjadi saran strategis yang berguna bagi manajemen puncak untuk meningkatkan koherensi strategis organisasi.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Ronald N. Kahn dan Michael Lemmon pada tahun 2016 dengan judul “Asset Manager’s Dilemma: How Smart Beta Is Disrupting the Investment Management Industry”. Smart beta products are a disruptive financial innovation with the potential to significantly affect the business of traditional active management. They provide an important component of active management via simple, transparent, rules-based portfolios delivered at lower fees. They clarify that what investors need from their active managers is pure alpha—returns beyond those from static exposures to smart beta factors. To effectively position themselves for this evolution in active management, asset managers need to understand the mix of smart beta and pure alpha in their products, as well as their comparative advantages relative to competitors in delivering these important components. Yang artinya produk beta cerdas merupakan inovasi keuangan yang mengganggu dengan potensi untuk secara signifikan mempengaruhi bisnis pengelolaan aktif tradisional. Mereka menyediakan komponen manajemen aktif yang penting melalui portofolio berbasis peraturan yang sederhana, transparan, berdasarkan biaya yang lebih rendah. Mereka mengklarifikasi bahwa apa yang dibutuhkan investor dari manajer aktif mereka adalah alfa-return murni yang melebihi ekspektasi statis terhadap faktor beta cerdas. Untuk secara efektif memposisikan diri mereka untuk evolusi dalam pengelolaan aktif ini, manajer aset perlu memahami campuran beta cerdas dan alfa murni dalam produk mereka, serta keunggulan komparatif mereka relatif terhadap pesaing dalam memberikan komponen penting ini.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Vasant Naik, Mukundan Devarajan dkk. pada tahun 2016 dengan judul “Factor Investing and Asset Allocation: A Business Cycle Perspective”. This monograph draws heavily on the vast body of knowledge that has been built by financial economists over the last 50 years. Its goal is to show how to solve real‐life portfolio allocation problems. We have found that using a broad range of models works best. Also, we prefer simple over complex models. We believe that simplicity and modularity lend substantial robustness to investment analysis. Importantly, the framework presented provides several of the “missing links” in asset allocation—for example, the links between asset classes and risk factors, between macroeconomic views and expected returns, and ultimately between quantitative and fundamental investing. Yang artinya monografi ini sangat menarik perhatian pada pengetahuan luas yang telah dibangun oleh para ekonom keuangan selama 50 tahun terakhir. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana memecahkan masalah alokasi portofolio kehidupan nyata. Kami telah menemukan bahwa menggunakan berbagai model bekerja paling baik. Selain itu, kami lebih memilih model sederhana dari pada model yang rumit. Kami percaya bahwa kesederhanaan dan modularitas memberikan ketahanan yang besar terhadap analisis investasi. Yang penting, kerangka kerja yang disajikan memberikan beberapa "missing link" dalam alokasi aset, misalnya hubungan antara kelas aset dan faktor risiko, antara pandangan makroekonomi dan hasil yang diharapkan, dan akhirnya antara investasi kuantitatif dan fundamental.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Jung Hee Seog dan Kim Sun Je pada tahun 2016 dengan judul “A Study of Influence about Life Insurance Asset Management to Interest Decline”. AbstractThe purpose of this paper is to see what the problem is and what the direction of the strategy of asset management after this study has analyzed asset management status of domestic life insurance companies according to interest rate trends, analyzing in time series management asset lists, asset distribution state, and securities list of life insurance companies during 2000~2014. It has carried correlation analysis and regression analysis between yield and bond interest KOSPI index. As the study result, life insurance companies have managed assets in stability than profitability. The correlation coefficient between interest rate and performance rates of total asset, management asset and securities is highly plus, correlation of management asset performance rate is higher than that of total asset performance rate, and the correlation of securities performance rate is higher than that of management asset performance rate. The correlation coefficient of KOSPI and performance rate shows minus. The suggestion is that the change of asset management is required as the interest decline rises up a reverse margin risk because of the asset management of stability. Yang artinya tujuan penulisan ini adalah untuk melihat apa masalahnya dan apa arah strategi pengelolaan aset setelah studi ini menganalisis status pengelolaan aset perusahaan asuransi jiwa dalam negeri sesuai dengan tren suku bunga, menganalisis daftar aset manajemen linier, aset distribusi dan daftar sekuritas perusahaan asuransi jiwa selama tahun 2000-2014. Sebagai hasil studi, perusahaan asuransi jiwa telah mengelola aset dalam stabilitas daripada profitabilitas. Koefisien korelasi antara suku bunga dan tingkat kinerja dari total aset, aset manajemen dan sekuritas sangat tinggi, korelasi tingkat kinerja aset pengelolaan lebih tinggi daripada tingkat kinerja aset total dan korelasi tingkat kinerja sekuritas lebih tinggi dari pada tingkat manajemen. tingkat kinerja aset. Koefisien korelasi KOSPI dan tingkat kinerja menunjukkan minus. Sarannya adalah bahwa perubahan pengelolaan aset diperlukan karena penurunan minat meningkatkan risiko reverse margin karena pengelolaan aset stabil.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Park Hye Mi, Seong Nam Chul dan Kim Jee Hern pada tahun 2016 dengan judul “Study on the Development of Asset-Database for Efficient Asset Management of Public Buildings”. In this study, it proceed with resister establishment of public building as social property for effective asset management. Public building asset management plan for resister establishment is structured three step. First step is fundamental basic studies that they are classification of building structural elements, statement of building asset, registration of information data and database establishment. As a result, main problems of data in case of public buildings had begun to lost of information for example, missing backup copy and insufficiency of data storage. so, it is necessary to establish technical resister for effective building asset management. It has to consider level of service, risk management, strategy of maintenance in public building asset management plan. It will discuss to make up for the weak points to establish technical resister and to plan the other buildings asset management based first step as fundamental basic in the further study. Yang artinya dalam penelitian ini, dilanjutkan dengan pendirian kembali gedung publik sebagai properti sosial untuk pengelolaan aset yang efektif. Rencana pengelolaan aset bangunan publik untuk pendirian perusahaan terstruktur 3(tiga) langkah. Langkah pertama adalah studi dasar mendasar yaitu klasifikasi elemen bangunan, pernyataan aset bangunan, pendaftaran data informasi dan pembentukan database. Akibatnya, masalah utama data dalam kasus bangunan publik mulai kehilangan informasi misalnya kehilangan cadangan dan kekurangan penyimpanan data. Oleh karena itu, perlu dilakukan penetapan teknis pengelolaan aset bangunan yang efektif. Ini harus mempertimbangkan tingkat layanan, manajemen risiko, strategi pemeliharaan dalam rencana pengelolaan aset bangunan publik. Ini akan membahas untuk menebus poin lemah untuk menetapkan keputusan teknis dan untuk merencanakan bangunan lainnya manajemen aset berdasarkan langkah pertama sebagai dasar mendasar dalam penelitian lebih lanjut.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan