Pengguna:Solehudin: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Kesimpulan)
(Kesimpulan)
Baris 1.181: Baris 1.181:
 
===Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian===
 
===Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian===
 
===Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian===
 
===Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian===
 +
===Kesimpulan terhadap metode penelitian===
  
 
==Saran==
 
==Saran==

Revisi per 26 Mei 2017 10.04

APLIKASI PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN SISTEM

BUSINESS TO BUSINESS BERBASIS WEB PADA

PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1422478713
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN SISTEM

BUSINESS TO BUSINESS BERBASIS WEB PADA

PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA

Disusun Oleh :

Nim
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 001405

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN SISTEM

BUSINESS TO BUSINESS BERBASIS WEB PADA


PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422478713
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Agustus 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Al Husain M.kom)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 11006
   
NID : 10020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN SISTEM

BUSINESS TO BUSINESS BERBASIS WEB PADA


PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422478713
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Agustus 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1422478713
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Agustus 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1422478713

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Dengan adanya persaingan dan kompetisi yang semakin tajam dan ketat di era globalisasi saat ini. tentunya dibutuhkan strategi yang tepat dalam mencapai keberhasilan.Yayasan Semangat Berbagi merupakan sebuah yayasan yang mempunyai tujuan bagaimana pendidikan dapat dirasakan oleh semua kalangan bahkan oleh masyarakat yang notabene kurang mampu. untuk saat ini yayasan semangat berbagi hanya mengandalkan website sebagai media promosi untuk menarik calon donatur. Namun, hal itu dirasa kurang efektif. Maka, untuk memecahkan masalah tersebut observasi secara langsung serta melakukan wawancara kepada pihak terkait menjadi solusi untuk mengetahui tentang media promosi dan informasi apa yang di inginkan yayasan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan, bahwa pihak Yayasan menghendaki adanya peningkatan jumlah donatur lewat keseluruhan penampilan desain visual dalam media promosinya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan media, dan metode konsep desain. Media promosi yang digunakan adalah media yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan yayasan, sehingga media tersebut dapat dijadikan penunjang media promosi dan informasi Yayasan Semangat Berbagi.

Kata Kunci: Promosi, Informasi, Yayasan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “APLIKASI PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN SISTEM BUSINESS TO BUSINESS BERBASIS WEB PADA PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Software Engineering di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Bapak. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Al Husain,M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Ilamsyah,M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Seluruh staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerjasamanya.
  8. Bapak Mukafi Solihin, Kepala Yayasan Semangat Berbagi, Cikokol Tangerang dengan kebaikannya memberi ijin tempat penelitian.
  9. Ayah, ibu, kakak dan adik saya yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah membiayai, memberikan motivasi dan mendoakan penulis sehingga proses penelitian dan penyusunan laporan tugas skripsi dapat diselesaikan tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan.

Tangerang, Agustus 2017
Solehudin
NIM. 1422478713

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah semakin pesat perkembangannya, kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi semakin meningkat begitu juga dalam dunia usaha perusahaan-perusahaan semakin dipicu untuk menggunakan teknologi sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dalam persaingan yang semakin ketat dan keras. Setiap perusahaan harus mampu membuat strategi-strategi yang mampu memajukan perusahaan dengan cara memanfaatkan, mengelola data dan informasi perusahaan dengan baik. Pengelolaan yang dulu masih dilakukan secara manual kini mulai berkembang menuju sistem yang terkomputerisasi dengan kompleks dan terintegrasi dengan baik. Sehingga pengelolaan data dan informasi dapat berjalan dengan cepat, tepat dan akurat.

Salah satu pilar globalisasi adalah penggunaan komunikasi yang merupakan pilar utama dalam hubungan perdagangan dengan menggunakan kemajuan teknologi. Salah satu infrastruktur teknologi informasi yang memberi pengaruh yang besar bagi perusahaan ialah dengan adanya sistem business to business(B2B). Business to business adalah sistem komunikasi bisnis antara pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antara perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar. Business to business memungkinkan perusahaan membentuk hubungan yang kuat dengan pelanggan untuk meningkatkan pelayanan barang serta melakukan promosi dengan jangkauan yang lebih luas.

PT. Arai Rubber Seal Indonesia merupakan salah satu jenis perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen spareparts otomotif. PT. Arai Rubber Seal Indonesia berusaha untuk memperkenalkan produk-produknya perusahan-perusahaan melalui sistem business to business(B2B) dan dalam menjalankan usahanya PT. Arai Rubber Seal Indonesia telah melakukan berbagai pelayanan penjualan sparepart otomotif bagi setiap perusahan yang merupakan salah satu pelanggannya.

PT. Arai Rubber Seal Indonesia terus mengembangkan bisninya dari waktu ke waktu. Salah satu bentuk perkembangan yang di lakukan oleh perusahaan adalah dengan berusaha meningkatkan pasarnya yang ada saat ini. Adanya manfaat yang dapat di peroleh dari sistem business to business (B2B) perusahaan ini tertarik dengan pembuatn sistem business to business (B2B) terlebih dikarenakan biayanya yang cukup murah jika dibandingkan dengan manfaat serta mulai banyaknya persaingan yang menggunakan sistem business to business sebagai alat pemasaran dan penjualan. Namun di sisi lain perusahaan masih memiliki permasalahan-permasalahan yang harus di hadapi.

Masalah yang sering timbul ialah mengenai kesalahan jenis dan jumlah pesanan yang telah dilakukan serta sering kesulitan untuk menghubungi perusahaan yang melakukan pembelian. Masalah ini dapat merugikan perusahaan terutama jika nantinya client yang ada berpindah ke pihak yang lain di karenakan pelayanan yang tidak memuaskan. Meskipun perusahaan telah memberikan solusi dengan penggantian kerugian atas kesalahan perusahaan.

Untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi penjualan antara PT. Arai Rubber Seal Indonesia dengan perusahaan lainnya maka harus di buat sistem yang dapat memberikan kemudahan terhadap perusahaan lain untuk membeli barang di PT. Arai Rubber Seal Indonesia dengan adanya Sistem Business to Business (B2B) di harapkan bisa meningkatkan penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia bisa meningkatkan penjualan yang lebih efektif dan efisien.

Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis mencoba untuk menganalisa kebutuhan perusahaan dan sekaligus sebagai bahan penyusunan Laporan Skripsi dengan judul “Aplikasi Penjualan Barang Menggunakan Sistem Business To Business Berbasis Web Pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada urian sebelumnya maka penelitian ini ada kaitannya dengan sistem penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia. Oleh karena itu penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem penjualan barang Business to Business bisa memberikan efektif dan efisien pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia?
  2. Masalah apa yang akan terjadi jika sistem penjualan barang Business to Business di terapkan di pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia?
  3. Seberapa besar Sistem Business to Business bisa mendorong kemajuan penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia ?

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penelitian agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan batasan masalah. Oleh karena itu penelitian ini hannya memfokuskan pada pembahasan sistem penjualan barang seperti proses penjualan, proses transaksi penjualan,data barang, data penjualan, laporan penjualan dan grafik penjualan pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia secara Business to Business.

Tujuan dan Manfaat Penelitan

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Operasional
    1. Untuk mengetahui sistem penjualan barang yang sedang berjalan pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia.
    2. Melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada sistem penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia.
    3. Untuk mempermudah dalam melakukan penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia.
  • Tujuan Fungsional
    1. Mengembangkan sistem yang ada ke dalam sistem yang terkomputerisasi agar sistem penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
    2. Memberikan kemudahan dalam penjualan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia.
  • Tujuan Individual
    1. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di perkuliahan dengan cara membuat aplikasi berbasis web.
    2. Sebagai syarat untuk menyelesaikan SKRIPSI dan untuk mendapatkan gelar sarjanan di Perguruan Tinggi Raharja

    Manfaat Penelitian

  • Manfaat Operasional
    1. Menghasilkan sistem aplikasi penjualan berbasis web yang berguna untuk meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem.
    2. Teridentifikasi masalah-masalah pada sistem penjualan yang di jadikan dasar untuk menghasilkan sistem penjualan yang lebih efisien.
    3. Mempermudah konsumen untuk melakukan transaksi dalam penjualan barang.
  • Manfaat Fungsional
    1. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. Arai Rubber Seal Indonesia sebagai bahan evaluasi dasar untuk memperbaiki sistem penjualan yang berjalan saat ini.
    2. Terciptanya aplikasi penjualan berbasis web yang lebih efektif dan efisien.
  • Manfaat Individual
    1. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi penulis untuk memperluas wawasan yang tentang sistem aplikasi penjualan berbasis web.
    2. Memberikan pemahaman mengenai sistem aplikasi penjualan barang berbasis web.
    3. Menjadikan referensi bagi penelitian berikutnya dalam sistem aplikasi penjualan berbasis web.

    Metodologi Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

  • Metode Wawancara

      Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yaitu pada bagian marketing yang terkait untuk mengetahui bagaimana sistem penjualan barang yang dilakukan oleh PT. Arai Rubber Seal Indonesia serta kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan dalam sistem penjualan yang telah ada sekarang.

  • Metode Observasi

      Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan untuk mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke PT. Arai Rubber Seal Indonesia terhadap suatu objek serta melakukan pencatatan langsung secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.

  • Metode Studi Pustaka

      Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang di arahkan kepada pencarian data dan informasi melalui berbagai buku referensi. Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.

    Metode Pengumpulan Data

  • Metode Wawancara

      Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yaitu pada bagian marketing yang terkait untuk mengetahui bagaimana sistem penjualan barang yang dilakukan oleh PT. Arai Rubber Seal Indonesia serta kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan dalam sistem penjualan yang telah ada sekarang.

  • Metode Observasi

      Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan untuk mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke PT. Arai Rubber Seal Indonesia terhadap suatu objek serta melakukan pencatatan langsung secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.

  • Metode Studi Pustaka

      Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang di arahkan kepada pencarian data dan informasi melalui berbagai buku referensi. Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.

    Metode Analisa Sistem

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (Treats). Analisa SWOT tersebut diterapkan dengan cara menganalisa dan memilih berbagai hal yang mempengarui keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

    Metode Perancangan Sistem

    Dalam metode rancangan yang digunakan adalah metode perancangan bero rienasi objek melalui beberapa tahapan pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Kemudian dilanjutkan dengan programming dengan menggunakan bahasa PHP, Dreamweaver sebagai rancangan interface dan MSQL sebagai database.

    Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Sistematik Penulisan

    Sistematika penulisan ini dibuat untuk mempermudah dalam pemahaman mengenai isi laporan penelitian ini, maka peneliti mengelompokan laporan penelitian ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

      Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

      Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sistem, Unified modelling Language (UML), dan teori lainnya yang berkaitan dengan sistem yang di bahas serta literatur review yang ada.

    BAB III PEMBAHASAN

      Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan PT. Arai Rubber Seal Indonesia, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitas tahap I, elisitas tahap II , elisitas tahap III dan final draft elisitas.

    BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screenshot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang di usulkan, terdiri dari hardware dan software.

    BAB V PENUTUP

      Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI



    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:28), “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.

    Menurut gerald Dalam Buku Rusdiana dan Irfan (2014:29), “Sistem Adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelsaikan sarana tertentu”.

    Menurut Djojodiharjo dalam Buku Rusdiana dan Irfan (2014:29), “Sistem adalah kumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional”.

    Dengan demikian, sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

    Karakteristik Sistem

    Karakteristik sistem menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan(2014:35), yaitu sebagai berikut.

    1. Komponen (components) sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
    2. Batas (boundary) sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem,sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
    3. Lingkungan (environments) sistem adalah segala sesutu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu di pertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem,sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin,bahkan ditiadakan .
    4. Penghubung/ antarmuka(interface) Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung antarmukamerupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.
    5. Masukan (input) merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
    6. Pengolahan (processing) merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
    7. Keluaran (output) merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
    8. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai asaran dan tujuan sistem.
    9. Kendali (control) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
    10. Umpan balik (feed back) diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42), Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

    1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.
    2. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alami, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akutansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
    3. Sitem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Iteraksi di antara bagian-bagiannya dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang di jalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
    4. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhndengan lingkungna luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasikan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Data

    Menurut Susanto Dalam Buku H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:68), “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi,pengambil keputusan,penghitungan,atau pengukuran. Data juga bukan hanya kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata ataupun kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara,gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua ataupun tiga dimensi”.

    Definisi Informasi

    Menurut Wawan dan munir Dalam buku Rusdiana dan Irfan(2014:74), “Mengemukakan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan kejadian nyata dengan lebih berguna dan lebih berarti”. Menurut Jugiyanto H.M. Dalam buku Rusdiana dan Irfan(2014:75), “Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan”.

    Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri(2012:4), Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu: informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeline), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini.

    1. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi ganguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat waktu (timelines) Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi di sebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga di perlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.
    3. Relevan (relevance) Informasi tersebut memfunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    Siklus Informasi

    Data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan proses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi”.

    Fungsi Informasi

    Menurut Sutabri Dalam Buku Rusdiana dan Irfan(2014:77), “Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan”.

    Nilai Informasi

    Secara umum niali suatu informasi menurut sutabri Dalam Buku Rusdiana dan Irfan(2014:77), “Di hubungkan dengan cost effecttiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat yaitu Mudah di peroleh, Luas dan lengkap, Ketelitian, Kecocokan, Ketepatan waktu, Kejelasan, Keluesan, Dapat dibuktikan, Tidak ada perasangka, Dapat diukur”.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri(2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dialam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan’’.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Rusdiana dan Irfan(2014:100), Kmponen sistem terdiri atas kmponen-komponen yang di sebut blok bangunan (building block),yang terdiri atas komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

    1. Komponen input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input dalam hal ini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan di masukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasal.
    2. Komponen model Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur,logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang telah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Komponen output Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
    4. Komponen teknologi Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhn.
    5. Komponen hardware Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Hardware sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
    6. Komponen software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipuasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
    7. Komponen basis data Basis data (database) mruakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komuter dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data dalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa agar informasi yang di hasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisieni kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang di sebut Database Management System (DBMS).
    8. Kompone kontrol Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan, kegagalan sistem, ketidakefisienan, sabotase, dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu di rancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah ataupun jika terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Jugianto (2010:13), “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya”.Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekomomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasii yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
    2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
    3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
    5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimegerti dan prosedurnya mudah diikuti.
    6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepetingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 4 No. 3 (2011:322), “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan system yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Yakub (2012:142), “Aalisis sistem (systems analysis), dapat di artikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (bussiness rule), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem dan solution), business tolls, dan rencana-rencana prusahaan (business plans). Metode pengumpulan data dari business user dapat di lakukan dengan observasi, daftar pertanyaan, pengambilan sample, wawancara, dan studi kepustakaan”.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Aisyah dan Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol.4 (2011:203), dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang di perlukan oleh sistem baru”. Menurut verzello/John Reuter III dalam bukunya Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut sutabri (2012:225), Adapun tujuan umum dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan di hasilkan.
    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk di susun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan di hasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem lama.
    5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan di lanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Tahap-Tahap Rancangan Sistem

    Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapakan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan struktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat sub sistem. Alat-alat dokumentasi yang populer yaitu: diagram arus data(data flow diagram), diagram hubungan entitas(entity relationship diagram), kamus data(data dictionary), dan flowchart.
    2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi SistemAnalis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsitem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.
    4. Memilih Konfigurasi Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk di setujui.
    5. Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan.
    6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan di setujui.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definisi Unified MOdeling Language (UML)

    Menurut Sugiarti (2013:34), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun”.

    Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Definisi Diagram Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamisJenis diagram itu antara lain”:

    1. Diagam kelas Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorintasi objek. Meskipuan bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram Paket (package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram Use-Case Bersifat statis. Diaram ini memperlihatkan himpunan use-case dan actor-aktor (suatu jenis khusu dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram Komunikasi (communication diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menenkankan organisasis struktural dari objek-objek yang menerima serta menerima pesan.
    6. Diagram Statechart (statechart diagram). Bersifat dinamis. Diagra status memperlihatkan keadaan-keadaan psda sistem, memuat status (state), interaksi, kejadian serta aktivitas.
    7. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diaram status yang memperilhatkan aliran dari suatu aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram komponen (component diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram deploymen (deployment diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang didalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Langkah - Langkah Unified Modeling Language

    Menurut Hendri (2010:6) Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language(UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas-aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus di sediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan asitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan collaboration untuk tiap aliran pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buatlah rencana user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna unutk menjalankan sekenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah kelas diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah kelas diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Kemudian juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    12. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu unutk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code-nya model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. m. Perangkat lunak siap dirilis.

    Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language(UML)

    Menurut Nugroho (2010:10), “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan kontruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah kontruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama. Yaitu : klasifikasi struktural(structural classification), perilaku dinamis (dinamis behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

    Bangun Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:24). Bangun dasar metodologi UML menggunakan tiga bangun dasar untuk mendekripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

  • Sesuatu (thing)

      Ada 4 (empat) thing dalam Unified Modeling Language(UML),

      1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
      2. Behavioral thing Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML). Biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language(UML). Yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
      3. Grouping thing Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat di dekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
      4. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
    1. Relasi (Relationship

        Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language(UML), yaitu:

        1. Ketergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya element yang tidak mandiri (independent).
        2. Asosiasi Merupakan apa yang akan menghubungkan antara objek satu dengan objek lainya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya, suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
        3. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi prilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
        4. Relasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh satu objek.
      1. Diagram

          Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat si kelompokan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

          1. Use Case Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
          2. Class Diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
          3. Squence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (massage) dalam suatu waktu tertentu.
          4. State Chart Diagram Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.
          5. Activity Diagram Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.
          6. Componen Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
          7. Deployment Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.
          8. Collaboration Diagram Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (massage).
          9. Object Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram ini memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

          Konsep Dasar Internet

          Definisi Internet

          Menurut Putra(2015:13), “Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif”.

          Konsep Dasar Website

          definisi Website

          Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, suara, gambar, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

          Menurut Putra(2015:17), “Website adalah situs yang dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan suatu informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik itu bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian pada gabungan yang saling terkait dimana setiap masing-masing dihungungkan dengan link-link”.

          Konsep Dasar Prototype

          Definisi Prototype

          Menurut Darmawan (2013:229), “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

          Jenis - Jenis Prototype

          Menurut Simarmata (2010:64), Jenis jenis Prototype secara umum di bagi menjadi dua, yaitu

          1. Rapid Throwaway Prototyping Rapid Throwaway Prototyping adalah pendekatan pengembangan perangkat keras/lunak ini di populerkan oleh gomaa dan Scoot(1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi(high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype “quick and dirty” dibangun, diferivikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek bersekala besar dimulai.
          2. Prototype Evolusioner Prototype Evolusioner adalah Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan di evolusikan daripada dibuang. Pototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi.

          Konsep Dasar Aplikasi

          Definisi Aplikasi

          Menurut Safaat (2012:9), “Prangkat Lunak Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

          Menurut Sutabri (2012:147), “Aplikasi adalah alat terapan yang di fungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang di milikinya”.

          Menurut Asropudin (2013:6), “Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan kompuer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu”.

          Konsep Dasar Penjualan

          Definisi Penjualan

          Menurut Sulistiyowati (2010: 270) “Penjualan adalah pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan, di sajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan”.

          Menurut Mulyadi (2010:202), “Penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun tunai”.

          Konsep Dasar Bisnis

          Definisi Bisnis

          Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7). “Bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya adalah keuntungan”.

          Konsep Dasar E-Commerce

          Definisi E-Commerce

          Menurut Wong(2010:33), “Electronic Commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elekronik”.

          Konsep Dasar Produk

          Definisi Produk

          Meurut Kotler di dalam Bukunya Saladin(2012:142), “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk di perhatikan, dimiliki, dipakai dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”.

          Konsep dasar Elisitas

          Definisi Elisitas

          Menurut Sommerville and Sawyer dalam bukunya Siahaan (2012:66), Elisitas kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

          Menurut Guritno dkk (2011:302), Elisitas merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

          Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat di simpulkan elisitas adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem”.

          Tahap - Tahap Elisitas

          Menurut Guritno dkk (2011:301), Elisitas didapat melalui metode wawancara dan dilakukuan melalui tuga tahap, yaitu:

        1. Elisitas Tahap I
            Elisitas tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.<div style="font-
          1. Elisitas Tahap II
              Elisitas tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitas tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
            1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
            2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
            3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
          2. Elisitas Tahap III
              Elisitas tahap III, merupakan hasil penyusunan elisitas tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semjua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
            1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
            2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan di kembangkan?
            3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H): Sulit untuk di kerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M): Mampu dikerjakan. c. Low (L): Mudah dikerjakan. 4. Final Draft Elisitas
          3. Final Draft Elisitas, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitas yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

            Tujuan Elisitas

            Menurut Leffingwel di dalam bukunya Siahaan (2012:67), Elisitas kebutuhan bertujuan untuk:

            1. Mengetahui masalah apas aja yang perlu di pecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries) Proses-proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat di tentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitas selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
            2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan sebagaimana disebutkan pada bagian sebeumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sitem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitas. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitas adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
            3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

            Langkah - Langkah Elisitas

            Menurut Sommervilla dan Sawyer dalam bukunya Siahaan (2012:75) berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

            1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
            2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
            3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.
            4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.
            5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang biasa yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan meidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang cacat.
            6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
            7. Membuat sekenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

            Konsep Dasar Analisa SWOT

            Definisi Analisa SWOT

            Menurut Mary dan Coulter dalam bukunya Suryatama (2014:25), “Analisa SWOT adalah suatu analisis organisasi dengan menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman dari lingkungan”.

            Menurut Yusmini dalam bukunya Hatmanto (2013:49), “Analisa SWOTadalahsuatubentukanalisisdenganmengidentifikasiberbagai factor secarasistematisterhadapkekuatan-kekuatan (Strengths) dankelemahan kelemahan(Weakness)suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan kesempatan (Oportunities), namun secara bersamaan dapat meminimal kankelemahan (Weakness) danancaman (Threats)”.

            Konsep Dasar Testing

            Definisi Testing

            Menurut Simarmata (2010:283), “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi/program untuk menentukan segala kesalahan dengan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut di serahkan kepada customer”.

            DEfinisi Black Box Testing

            Menurut Rizky (2011:264), “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tetapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

            Keuntungan Black Box Testing

            Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain:

            1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
            2. Kesalahan dari perangkat lunak seringkali ditentukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
            3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
            4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

            KOnsep Dasar Database

            Definisi Database

            Menurut Hidayati, dkk, dalam jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

            Menurut Rusdiana dan Irfpan (2014:302), “Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang di organisasi dan di simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu hingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna”.

            Definisi Table

            Menurut Anhar(2010:45), “Table adalah komponen paling utama dalam membuat website pada saat pembuatan sebuah halaman web, table di jadikan sebagai media yang berfungsi sebagai krangka untuk meletakan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna table dalam sebuah design web”. Selain sebagai kerangka kerja, table juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada didalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan table, karena table dapat di katakan sebuah komponen HTML yang di haruskan dalam pembuatan website.

            Definisi Field

            Menurut Anhar (2010:45), “Fields adalah sub bagian dari record. Dari contoh isi record diatas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu: fields nama User dan Password”.

            Definisi Record

            Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:311), “Record adalah unsur data yang di kelompokan secara logis yang berkaitan dengan objek data tertentu. Record ini biasannya merupakan sekumpulan unsur data yang menjelaskan atribut dari entitas mahasiswa”.

            Literatur Review

            Menurut Semiawan (2010:104), “Literatur review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topikyang hendak di teliti”. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk meliahat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya”.

            Menurut suryo (2011:86), “Fokus utama suatu tinjauan pustakara atau literatur review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah penelitian lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitianyang paing akurat, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

            Berdasarkan beberapa definisi Literatur review dapat disimpulkan bahwa Literatur review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk di jadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliiti.

            Kajian Literatur Review

            Dalam melakukan kajian literatur review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

            1. Mengidentifikasi kesenjangan(identify gaps) dari penelitian ini.
            2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan orang lain.
            3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
            4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

            Study Pustaka

            Literatur review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literatur adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tikak melaporkan setiap eksperimental asli baru atau bekerja. Paling sering dikaitkan dengan literatur berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pembaca up to date dengan literatur saat ini pada topik dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti tujuan masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tersebut. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini dan reverensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai dengan gaya penggunaan teknologi yang tepat dan yang tidak bisa dan daa pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topik ini. Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi kependudukan dan penelitian lain yang bersangkutan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakaan sistem informasi kependudukan ini perlu dilakukan study pustaka (literatur review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

            1. Penelitian yang dilakukan oleh Mamik Kusumawati pada tahun 2012 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan SparePart Motor pada PT. Suma Adikarya Cemerlang”. Perguruan Tinggi Raharja,2012. Penelitian ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan menggunakan UML. Sistem yang berjalan pada saat ini masih menggunakan sistem yang manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Exel. Hal ini menyebabkan sering terjadinya keterlambatan dalam pembuatan laporan penjualan, informasi dari hasil penelitian ini adalah penulis memberikan saran berupa rancangan sistem yang mempermudah bagian accunting dalam hal ini input data secara terkomputerisasi sehingga meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerangkapan data dan mempercepat proses pembuatan laporan.
            2. Penelitian yang dilakukan oleh Firza Fachri Reza 2011 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Properti pada PT. Mustika Hadi Asri Tangerang. Usulan yang diberikan merancang sebuah aplikasi dibagian pemasaran untuk mendukung penjualan rumah di perusahaan ini. Aplikasi berbasis web yang dirancang dibuat terintegrasi dibagian pemasaran dan dapat diakses oleh seluruh karyawan di bagian marketing. Pada saat implementasi terbukti aplikasi ini mampu mengefisienkan kinerja marketing dan layanan terhadap konsumen cukup signifikan peningkataanya. Aplikasi web yang digunakan untuk mendukung penjualan terintegrasi dibagian pemasaran dapat diakses oleh seluruh karyawan dan layanan terhadap konsumen.
            3. Penelitian yang dilakukan oleh Endaryono Wibowo 2012 Perguruan Tinggi Raharja Tangerang yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web pada PT. Total Building Intext Company”. Website ini dibuat karena kurang efektifnya sarana media informasi di PT. Total Building Intext Company, khususnya dalam penyampaian informasi tentang produk ataupun informasi tentang PT. Total Building Intext Company itu sendiri dan saat ini transaksi pembelian masih dilakukan secara manual atau konsumen harus mendatangi langsung ke PT. Total Building Intext Company, oleh karena itu maka di tuangkanlah media atau sistem penyebaran informasi PT. Total Building Intext Company secara online menggunakan PHP dan MySQL.
            4. Penelitian yang dilakukan oleh Nicco Milano Christi pada tahun 2013 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Barang pada PT. Cartonindus Sumber Jaya Berbasis Web”. Dalam hasil penelitian ini proses laporan penjualan pada sistem yang berjalan masih dilakukan secara semi komputerisasi menggunakan Microsoft Exel. Sehingga banyak ditemukan kekurangan yang dapat menghambat proses kerja sistem.
            5. Penelitian yang dilakukan oleh Iyan Gustiana pada tahun 2010 Universitas Komputer Indonesia yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem penjualan suatu sistem penjualan yang menggunakan media web atau internet dalam memasarkan prodaknya sehingga transaksi penjualan mudah dilakukan dengan cepa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dapat memberikan kemudahan kepada calon pembeli untuk membeli prodaknya melalui internet sehingga dapat meningkatkan penjualan. Namun demikian penelitian ini masih adanya sistem yang dapat menjaga keamanan dalam hal transaksi online dan membutuhkan proses backup datasecara berkala.
            6. Penelitian yang dilakukan oleh Rae Fahreza(2014) Penelitian ini membahas mengenai analisaSistem Informasi Penjualan Furniture Online Pada PT.Utama Mandiri Jaya. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pada PT. Utama Mandiri Jaya dalam melakukan proses pengiriman masih lambat begitu juga dalam pengolahan datanya hal ini disebabkan oleh pengolahan data yang menggunakan sistem manual. Oleh karena itu peneliti mengembangkan sistem penjualan secata online. Penulis mneggunakan metode analisa dan rancangan berorientasi objek menggunakan Unified Modelling language (UML) dengan software Visual Paradigm dilanjutkan pembuatan program dengan XAMPP 1.7, PHP dan MySQL untuk database.
            7. Penelitian yang yang dilakukan oleh Rae Fahreza 2014 dengan judul “Analisa Sistem Informasi Penjualan Furniture Online pada PT. Utama Mandiri Jaya”. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pada PT. Utama Mandiri Jaya dalam melakukan proses pengiriman masih belum efektif begitu juga dalam pengolahan datanya hal ini disebabkan oleh pengolahan data yang menggunakan sistem manual. Oleh karena itu peneliti mengembangkan sistem secara online.

            Penulis menggunakan Dari 6 (enam) Literatur Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai penjualan dalam bentuk apa saja dan bermacam-macam program yang digunakan pada sistem informasi tersebut. Untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian perihal Aplikasi Penjualan Barang Menggunakan Sistem Business To Business Berbasis Web pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia.

            BAB III

            ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Singkat Perusahaan

            PT. Arai Rubber Seal Indonesia adalah perusahaan yang bergerak pada bidang industri bahan karet untuk industri komponen otomotif dan industri lainnya yang berkedudukan di jalan Manis II/2, Industri Manis, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang – Banten, didirikan dengan akte notaris Ny. Rukmasanti Harjasatya SH, No. 48 Tertanggal 22 Agustus 1989, produk-produk yang dihasilkan yaitu Oil seal, O-ring, Rubber part, dan Valve steam seal.

            Awal didirika, PT. Arai Rubber Seal Indonesia merupakan perusahaan joint venture yang mempunyai nama PT. Astra Seal Indonesia sampai akhirnya pada tahun1995 sepenuhnya menjadi milik PT. Arai Seisakusho co.Ltd dan berganti nama menjadi PT. Arai Rubber Seal Indonesia merupakan salah satu cabang dari Arai Seisakusho yang berpusat di jepang sebagai induk perusahaan yang didirikan pada tahun 1948.

            PT. Arai Rubber Seal Indonesia memiliki tujuan utama untuk mendukung industri komponen otomotif di indonesia, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Seiring dengan pertumbuhan bisnis, PT. Arai Rubber Seal Indonesia juga berusaha untuk mendukung perkembangan industri lainnya seperti peralatan rumah tangga, peralata kantor dan lainnya. Dalam kaitannya menjaga kepuasan PT. Arai Rubber Seal Indonesia selalu mengedepankan kualitas produknya.

            Demi menjaga kualitas produknya, bahan baku utama dan mold (cetakan) diimpor dari jepang dan melalui pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Quality Assurance serta technical standard proses yang juga disupervisi langsung oleh kantor pusat jepang. Untuk mencegah kelolosan produk yang kurang standar dan untuk menjamin produk kepada konsumen, produk yang telah difinishing dilakukan.

            Visi

            Menjadi perusahaan yang dikenal sebagai produsen komponen rubber yang terbaik di Asia dan di seluruh dunia.

            Misi

            1. Memberikan produk yang berkualitas paling baik, mengantisipasi dan merespon perubahan permintaan konsumen dengan inovasi dan teknologi yang lebih baik.
            2. Mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan menguntungkan untuk menyediakan keuntungan jangka panjang bagi pemegang saham dan karyawan.
            3. Berpartisipasi dalam sistem manajemen lingkungan sebagai global player.

            Struktur Organisasi

            Struktur organisasi disusun guna membantu pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Tujuan sasaran ini untuk menentukan struktur, yaitu dengan menentukan tugas-tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut.Atas dasar kegiatan ini selanjutnya akan dapat sisusun pola tetap hubungan-hubungan antar bidang-bidang keputusan, pelaksanaan yang mempunyai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab. Selanjutnya hal tersebut akan menghasilkan suatu kerangka struktur organisasi.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan guna mencapai tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya, dari pucuk pimpinan tertinggi sampai level yang paling bawah, semuanya saling berkaitan satu dengan yang lainnya serta saling membutuhkan. Berikut bagian alur struktur organisasi PT. Arai Rubber Seal Indonesia. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia

            Tugas Dan Tanggung Jawab

          4. Presiden Direktor
            1. Menyusun strategi dan visi
            2. Menjalin hubungan dan kemitraan strategis
            3. Mengatur inventasi, alokasi dan divestasi
            4. Memimpin direksi
            5. Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan benar-benar diterapkan dengan baik.
            6. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
            7. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.
          5. Director
            1. Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoorddinasikan seluruh kegiatan perusahaan.
            2. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
            3. Melakukan hubungan dengan pihak luar, baik swasta maupun pemerintah yang bertujuan unutk kelancaran perusahaan.
            4. Menetapkan kebjakan-kebijakan perusahaan.
          6. General Manager
            1. Menetapkan langkah-langkah dalam melaksanakan kebijakan perusahaan dan sasaran-sasaran perusahaan.
            2. Mengambil keputusan-keputusan dan tindakan yang tepat demi kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.
            3. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak swasta maupun pemerintahan.
            4. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap harinya.
            5. Melakukan pengawasan seluruh kegiatan operasional perusahaan di setiap departemen dan bagian (seksi).
          7. Section Head
            1. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang terjadi di bagian yang ia pimpin.
            2. Melakukan pelaporan kepada General Manager.
          8. Staff
            1. Melakukan kegiatan operasional perusahaan sesuai denga job description pada masing-masing bagian.
            2. memberikan laporan yang diperlukan sesuai degan job description tetap waktu.
            3. Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak.
            4. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan.
            5. Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi.
          9. HCD (Human Capital Departement)
            1. Bertanggung jawab atas pengadaan tenaga kerja (recruitment) yang dibutuhkan.
            2. Membuat dan memonitor pelaksanaan tata tertib perusahaa.
            3. Membuat laporan rekapitulasi absensi karyawan, dan turn over karyawan.
            4. Mengurus perjanjian depnaker.
            5. Memberikan peringatan tertulis dan tidak tertulis kepada seluruh karyawan yang melakukan kesalahan sesuian peraturan yang berlaku.
            6. Membuat, mengevaluasi penerapan, tindakan perbaikan dan pencegahan serta kajian mutu dan lingkungan.
          10. Purchasing
            1. Melakukan pemesanan barang sesuai dengan permohonan pada setiap departemen atau bagian.
            2. Melakukan pengontrolan terhadap pembelian yang dilakukan baik barang yang telah dibeli maupun barang yang akan dibeli.
            3. Mencari pemasok yang bersaing (mutu, harga dan pelayanan).
            4. Mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan untuk bea cukai untuk pembelian barang impor.
          11. Finance
            1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi pada bagian operasional.
            2. Mengontrol arus keuangan perusahaan dengan meminta pertanggungjawaban departemen lain dalam penggunaan dana yang telah ditentukan.
            3. Melakukan pembayaran kepada suplier.
            4. Menerima pembayaran dari pelanggan (custommer).
            5. Mendatangani bukti bank masukdan bukti bank keluar.
          12. Accounting
            1. Membuat penyusunan data berdasarkan cut off yang disepakati.
            2. Membuat tagihan kepada pelanggan (custommer).
            3. Melakukan penghitungan pajak penghasilan badan setiap karyawan.
            4. Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan mengenani kondisi perusahaan sesuai dengan analisa laporan keuangan.
          13. PPIC (Planning Production Inventory Control)
            1. Membuat jadwal pengiriman barang (Delivery) kepada pelanggan (custommmer).
            2. Melakukan pengontrolan persediaan barang.
            3. Melakukan kordinasi kepada bagian produksi untuk barang-barang yang harus diproduksi sesuai dengan permintaan marketing.
          14. Marketing
            1. Melakukan penawaran produk kepada calon pelanggan (custommer).
            2. Melakukan penawaran harga dan melakukan kesepakatan harga.
            3. Membuat surat perintah kerja untuk bagian produksi dan kepada PPIC.
            4. Mengurus produk yang akan dikirim ke luar negri (export).
          15. QA(Quality Assurance)
            1. Memeriksa desain produksi yang dibuat oleh bagian Engineering sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
            2. Memeriksa bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi.
            3. Mengontrol kualitas produk yang dihasilkan oleh bagian produksi.
            4. Melakukan rejection terhadap produk NG (Not Good Product).
          16. Production
            1. Melakukan produksi sesuai dengan surat perintah dari marketing melalui PPIC.
            2. Membuat jadwal atau mesin produksi bersama-sama dengan departemen PPIC.
            3. Bertanggung jawab untuk merealisasikan rencana produksi.
            4. Melaksanakan pelatihan bagi karyawan baru sesuai dengan Pekerjaannya dan menganalisa kebutuhan pelatihan bagi tiap karyawan dan mengajukan usulan kepada departemen HRD untuk pelaksanaannya.
          17. Engineering
            1. Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas mingguan dan bulanan.
            2. Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.
            3. Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas mingguan dan bulanan.
            4. Membuat rencana kerja bersama departemen lain untuk persiapan produksi untuk produk baru (New Item).
            5. Melakukan pengontrolan terhadap mesin-mesin baru.
            6. Melakukan pengontrolan mesin (Maintenance).
            7. Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksaan proyek secara periodik.

            Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

            Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case, activity, dan Sequence diagram yaitu sebagai berikut:

            Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Analisa Sistem Yang Berjalan

            Metode Analisa SWOT

            Pada metode ini peneliti mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisa ini didasarkan pada hubungan atau unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Treats).

            1. Strength (kekuatan) adalah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan, dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen perusahaan baik sumber daya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untuk pengembangan perusahaan ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. Faktor strength yang terdapat pada perusahaan yaitu: lokasi strategis, harga relatif murah, pelayanan cepat dan flexible, memiliki hubungan yang baik dengan rekan dan supplier.
            2. Weakness (kelemahan) adalah suatu faktor kekuatan yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan namun tidak ada yang akhirnya menjadi kelemahan dalam perusahaan tersebut. Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor weakness yang terdapat pada perusahaan yaitu: mesin yang belum terlalu canggih sehingga hasil kurang maksimal, kurangnya tenaga kerja, pemanfaatan teknologi informasi yang belum maksimal.
            3. Opportunity (kesempatan) merupakan faktor-faktor pendukung dalam pengembangan maupun stabilitas perusahaan. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, bukan dari dalam perusahaan. Faktor opportunity yang terdapat pada perusahaan yaitu: banyakna berdiri usaha lain, adanya mesin yang lebih canggih.
            4. Treats (ancaman) merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan maupun stabilitas perushaan bahkan dapat mengancam keberadaa perusahaan. Faktor ini berasal dari luar perusahaan. Faktor treats yang terdapat pada perusahaan yaitu: banyak bermunculan pesaing, harga bahan baku yang tidak stabil.

            Analisa Batasan Sistem

            Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Batasan sistem yang terjadi lebih memfokuskan terhadap permasalahan yang ada pada proses penjualan dengan cara supplier harus menelpon terlebih dahulu untuk mengecek persediaan barang dan menayakan harga atau customer datang hanya untuk bertanya langsung mengenai produk.

            Analisa Kebutuhan Sistem

            Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bagian pelayanan dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh konsumen, maka ditemukan adanya indikasi kebutuhan terhadap sistem berjalan, diantaranya:

            1. Perlu dirancang suatu sistem informasi penjualan dengan menggunakan media web atau internet dengan tujuan untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi customer, meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.
            2. Perlunya sebuah media promosi lain yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini termasuk pemanfaatannya untuk kemudahan konsumen.

            Analisa Kelebihan sistem

            Kelebihan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah customer dapat bertransaksi dan melihat produk secara langsug.

            Analisa Kekurangan Sistem

            Kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini adalah pelayanan terhadap customer karena customer harus menelpon terlebih dahulu untuk mengecek persediaan barang dan menayakan harga atau customer datang hanya untuk bertanya langsung mengenai produk dan terkadang barang yang ingin disimpan tidak selalu ada sehingga membuat customer harus menunggu.

            Konfigurasi Sistem Berjalan

            Adapun konfigurasi sistem yang digunakan pada sistem yang berjalan yaitu : 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Processor : Intel Pentium III Xeon Processor b) Monitor  : Samsung LCD 17”. c) RAM : 2 GB DDR3 V-GEN PC10600 d) Hardisk : 250 GB SEAGATE S/N W2A7BCV8 2. Perangkat Lunak (Software) a) Operating system Windows XP Pro Sp3 X86 b) Microsoft Word c) Microsoft Excel 3. Hak Akses (Brainware) Sistem informasi pemasaran dan pemesanan barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia hanya dapat diakses oleh Bagian Pemasaran, Bagian Gudang , Bagian Keuangan dan Pimpinan perusahaan.

            Permasalahan Yang Di Hadapi

            Permasalahan Yang Di Hadapi

            Teridentifikasinya masalah yang ada berdasarkan kebutuhan perusahaan saat ini. Kecenderungan kebutuhan saat ini lebih di prioritaskan terhadap adanya sebuah media yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat yang sesuai dengan yang diinginkan oleh supplier. Jika hanya mengandalkan sistem penjualan dengan cara supplier harus menelpon terlebih dahulu untuk mengecek persediaan barang dan menanyakan harga atau supplier datang hanya untuk bertanya langsung mengenai produk dan terkadang barang yang ingin dipesan tidak selalu ada sehingga membuat supplier harus menunggu. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan terhadap supplier terhadap pelayanan dan berdampak terhadap omset pendapatan perusahaan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu perkembangan perusahaan terasa dinilai sedikit lambat.

            Alternatif Pemecahan masalah

            Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini, penulis mengusulkan pemecahan permasalahan antara lain:

            1. Memanfatkan teknologi internet yang merupakan media informasi yang sangat bermanfaat dalam penyebaran informasi.
            2. Membuat sistem informasi penjualan dengan menggunakan media web atau internet dengan tujuan untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi supplier, meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.

            Elistasi

            Elisitasi Tahap I

            Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi penjualan yang terkomputerisasi dengan baik berikut ini lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat.

            Elisitasi Tahap II

            Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI: a. M pada MDI itu artinya Madatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari system yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

            Keterangan : M  : Madatory (Penting) D  : Desirable (Tidak Terlalu Penting) I  : Innesential (Tidak Penting)

            Elisitasi Tahap III

            Elisitasi Tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut : a. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan. c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan 3.6.4. Final Draft Elisitasi Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

            Final Draft Elisitasi

            Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

            BAB IV

            KONSEP DESAIN

            Rancangan Sistem Penjualan

            Dalam konsep perancangan dan pengimplementasian media penunjang promosi dan informasi pada Yayasan Semangat Berbagi , bentuk media yang akan dirancang untuk penyempurnaan dan menambahkan media yang sudah digunakan. Media yang akan dirancang antara lain adalah Kartu nama, stiker, baju, tote bag, flyer, pin, pouch, gelas, topi, x banner, note book (buku catatan), pulpen, gantungan kunci, stop map, amplop, kalender, payung, spanduk, gelang karet, jam dinding. Berikut adalah penjelasan tujuan media:

            Prosedur Sistem Penjualan

            Agar perancangan produk (media promosi) dan pesan program promosi dapat mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat, strategi pesan yang digunakan adalah: Pesan promosi penjualan produk disampaikan melalui bentuk gambar dan teks dengan penataan Layout kreatif sesuai kebutuhan media yang diinginkan. Dari bentuk gambar dan teks tersebut diharapkan selain menarik perhatian secara visual, pesan tujuan penawaran produk mudah dimengerti dan dipahami. Dengan isi pesan tersebut cepat mendapatkan perhatian berarti pesan akan efektif sampai ke calon donatur. Berikut disampaikan tujuan pesan (Tujuan Kreatif):

            Use Case Diagram Sistem Penjualan

            Dari tampilan perancangan produk (media promosi) dan bentuk-bentuk pesan yang digunakan setiap rancangan, secara visual akan menggunakan obyek image atau gambar yang dapat menggambarkan dan meyakinkan, bahwa Yayasan Semanggi Berbagi merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan.

            Activity Diagram Sistem Penjualan

            Dalam menyebarkan visi sosialnya Yayasan Semanggi Berbagi dalam strategi kreatifnya menggunakan pendekatan Image Product, artinya setiap masyarakat yang mempunyai dorongan sosial yang sama dapat mengalokasikan dana mereka sesuai dengan keinginan mereka melalui wadah yang berupa yayasan. Beberapa produk (media promosi) juga memuat tag line yang akan selalu mengajak para calon donator akan v misi Yayasan Semangat Berbagi , yaitu “sharing without prejudice”.

            Sequence Diagram Sistem Penjualan

            Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

            Rancangan Basis data

            berikut disampaikan penjelasan mengenai perencanaan visual yang terdapat: penjelasan tujuan visual, strategi visual, penulisan naskah, pengarahan visualisasi dan proses desain:


            Normalisasi

            Sesuai dengan citra Yayasan Semangat Berbagi yang selama ini telah terbentuk, yakni sebagai Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, maka perancangan visual yang dibentuk dalam setiap desainnya diharapkan dapat memberikan kesan atau tampilan yang dapat mewakili pencitraan Yayasan Semangat Berbagi terhadap masyarakat. Setiap rancangan media bernuansakan cerminan Yayasan Semangat Berbagi.

            Spesifikasi Basis Data

            Dalam setiap perancangan yang dibuat, digunakan image atau objek yang dapat mewakili misi Yayasan Semangat Berbagi. Penyajiannya, menggunakan pendekatan secara emosional, dimana tampilan yang berupa gambar atau teks yang memberi kesan dan penjelasan mengenai fungsi dan kegunaan dari setiap produk yang ingin dipasarkan.

            Setiap media yang dirancang tidak meninggalkan pencitraan atau image Yayasan Semangat Berbagi yang selama ini sudah terbentuk. Sedangkan untuk gaya penyajian grafisnya berkesan modern yang simple dan elegan, serta cara penyampaian yang berkesan tegas dengan slogan-slogan yang menjadi ciri khas Yayasan Semanggi Berbagi.

            Rancangan Basis Data

            Normalisasi

            Spesifikasi Basis Data

            Flowchart System yang diusulkan

            Rancangan Program

            Rancangan Prototype

            Konfigurasi Sistem Usulan

            Spesifikasi Hardware

            Aplikasi Yang Digunakan

            Hak Akses

            Testing

            Evaluasi

            Implementasi

            Schedule

            Penerapan

            Etimasi Biaya

            BAB V

            PENUTUP

            Kesimpulan

            Setelah melakukan penelitian pada Yayasan Semangat Berbagi di Cikokol Kota Tangerang, akhirnya dapat disimpulan bahwa perancangan media promosi dan informasi ini sangat diperlukan oleh Yayasan Semangat Berbagi untuk mempromosikan Yaysan tersebut.

            Dalam pembuatan media promosi dan informasi yang baik harus memperhatikan faktor – faktor yang berhubungan dengan Yayasan yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder untuk membuat media promosi dan informasi sebagai penunjang promosi. Adapun beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut :

            1. Media informasi yang diinginkan oleh yayasan yaitu dengan cara membuat media-media promosi dimana media tersebut dapat merepresentasikan profil, visi, misi serta jati diri yayasan semangat berbagi.
            2. Dengan membuat produk (media promosi) yang mudah untuk dibuat serta mudah untuk diingat, yaitu dengan membuat produk-produk yang diantara dapat dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga nantinya secara tidak langsung dapat menjadi produk (media Promosi) yang continuity (berkelanjutan) serta berdaya jangka panjang(long term promotion media). Seperti Kartu nama, stiker, baju, tote bag, flyer, pin, pouch, gelas, topi, x banner, note book (buku catatan), pulpen, gantungan kunci, stop map, amplop, kalender, payung, spanduk, gelang karet, jam dinding.
            3. Tentunya dengan diciptakannya produk (media Promosi) tersebut dapat menjaring calon donatur untuk yayasan semangat berbagi. Sebagai perbandingan jumlah donatur sebelum media-media promosi tersebut dibuat, dengan jumlah donatur setelah media-media promosi tersebut dibuat ada peningkatan jumlah donatur sekitar 40%.

            Kesimpulan terhadap rumusan masalah

            Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

            Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

            Kesimpulan terhadap metode penelitian

            Saran

            Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

            1. Dengan adanya media promosi dan informasi ini penulis menyarankan agar media tersebut dapat terus digunakan untuk meningkatkan minat calon donatur.
            2. Disarankan agar Yayasan Semangat berbagi dapat bekerja sama dengan jajaran yang lebih tinggi khususnya jajaran pemerintahan.Dan diharapkan dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang mumpuni untuk dapat menolong sesame.
            3. Agar lebih kreatif lagi dalam menyampaikan pesan terhadap masyarakat dengan media komunikasi visual ini, sebaiknya pihak yayasan semangat berbagi dapat membuat media-media promosi laiinya sebagai contoh berupa video yang menampilkan profil program agar masyarakat lebih peka terhadap sesama.

            DAFTAR PUSTAKA

            Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi Achmad,Roslany Bazari.2015. Perancangan sistem informasi pengolahan data barang logistik pada studi kasus PT. Atri Distribusindo Berbasis Web. Laporan Skripsi. STMIK Raharja. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Harfiani,Nina.2016. Analisa Sistem Informasi pemasaran dan pemesanan barang pada PT. Adiperkasa Anugrah Peratama. Laporan Kuliah Kerja Peraktek. STIMIK Raharja H.A. Rusdiana dan Moch. Irfpan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”.Cetakan ke-1,Bandung:CV PUSTAKA SETIA Herlawati& Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011. Kadir, Abdul. 2013. “Pemrograman Database MySQL Untuk Pemula”. Cetakan ke-1, yogyakarta: MediaKom. Kasmir danJakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis.(edisirevisi). Jakarta: Kencana.

            Komputer wahana. 2013. “ Mobile Web Development With Adobe DreamweaverCS6”. Yogyakarta:Andi Offset. Mulyadi. 2010.Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mustakini, Jugiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta.Andi Offset Munawati. 2015. Analisa Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Web pada PT. Evergreen Sentosa. Laporan KKP. STMIK Raharja.

            Nazruddin Safaat H. 2012.Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android (Edisi Revisi). Informatika. Bandung. Nore, Victor Nicolas. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pemesanan Produk Berbasis Web di CV. Richness Development Bandung. Tugas Akhir. Bandung : Universitas Widyatama Bandung. Nugroho, Adi.2010.Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java, Yogyakarta:Andi Offset. Nugroho, Adi. 2010. Analisis Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika Nurrohman, Rahmat.2014.Aplikasi Penjualan Box Karton BerbasisWeb Pada PT. Karya Bersaudara.Laporan Skripsi. STMIK Raharja. Pratama.I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasi. Bandung: Imformatika Putra,Yoka Irfan. 2015. “ Buku Pintar Membuat Website Gratis Tanpa Guru”.Jakarta Selatan:Ufuk Cyber. Purwanti. Lia. 2015. Analisa sistem persedian barang pada PT. Anugrah maju sentosa. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Pamungkas, Hanung Arif. 2011. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan pada Konveksi Seize The Day T-shirting The World Yogyakarta. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Prastiwi, Rilyasari Melia. 2015. Perancangan Sistem Informasi Pemasaran pada Website CV. Fabulous Store. Laporan KKP. STMIK Raharja. Rizky. 2011. Implementasi Dan Pengujian Perangkat Lunak. Bandung: Bumi Aksara. Sidik, Betha.2014. “Pemrograman Web PHP” .Edisi Revisi Ke-2 Cetakan ke-1,Bandung: Informatika Bandung. Sutabri, tata.2012. “Konsep Sistem Informasi”.Edisi ke-1,Yogyakarta:Penerbit Andi. Sibero, Alexander F.K. 2013.”Web Programming Power Pack”.Yogyakarta:MediaKom. Simarmata, Janner.2010.Rekayasa Perangkat Lunka.Yogyakarta:Andi Semiawan, Conny. R.2010. “Metode Penelitian Kualitatif”.Jakarta:Grasindo. Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Raharja. 2011. Teory and Application of IT Research:Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta:CV Andi Offset. Simarmata. 2010. Belajar Memahami Pengujian Testing. Jakarta: Graha Ilmu Sulistiyowati, Leny. 2010. PanduanPraktis Memahami Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

            Sugiarti, Yuni.2013.Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6 Disertai Contoh Studi Kasus dan Interface Web.Edisi Pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu.


            Yakub. 2012. “ Pengantar Sistem Informasi”. Edisi ke-1, Cetakan ke-1, Yogyakarta: Graha Ilmu.