Pengguna:Nurul Hidayahtul Khasanah

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA



SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensi

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 04043
   
NID : 07133

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji I
 
Anggota Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Nurul Hidayahtul Khasanah
NIM. 1514490348

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Penyajian informasi pada aspek keuangan biasanya berbentuk laporan keuangan yang terdiri dari berbagai macam diantaranya laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas. Beberapa perusahaan dalam berbagai sektor mulai menerapkan pelayanan dan penyajian informasi yang sudah terkomputerisasi untuk menghasilkan laporan yang akurat. Pada PT Arbunco Wira Pandega sudah memiliki sistem terkomputerisasi yang berkaitan dengan beberapa penyajian laporan keuangan, namun sistem tersebut masih memiliki kekurangan dan belum ada proses penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca. Hal tersebut menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif dan efisien. Admin harus melakukan pekerjaan dua kali pada sistem terkomputerisasi dan pada Ms. Excel pada beberapa periode dimana dalam sehari, transaksi tidak dapat diprediksi jumlahnya. Penelitian ini menggunakan Analisa PIECES untuk mengetahui kekurangan sistem yang berjalan dan mendapatkan pemecahan masalah serta analisa UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem. Dari temuan analisa tersebut, didapat sebuah hasil yaitu mengembangkan aplikasi Sistem Informasi yang sudah digunakan oleh perusahaan. Pengembangan aplikasi ini menggunakan beberapa software seperti Visual Paradigm dan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database serta melakukan testing dengan blackbox testing. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah aplikasi laporan keuangan yang sudah dikembangkan dengan tambahan menu dan juga beberapa fitur sehingga mempermudah segala pekerjaan laporan keuangan dan juga sudah dapat dibuat laporan arus kas dan neraca dalam satu aplikasi.

Kata Kunci: Aplikasi, Laporan, Neraca, Arus Kas, Informasi, Pengembangan


ABSTRACT

The presentation of information on financial aspects usually forms financial statements consisting of various kinds of income statements, capital Change reports, balance sheet reports, and statements of cash flows. Several companies in various sectors began to implement the service and presentation of already computerized information to produce accurate reports. In PT Arbunco Wira Pandega already have a computerized system related to some presentation of financial statements, but the system still has a lack and no presentation process of cash flow and balance sheet. It causes a less effective and efficient job. The Admin should do the work twice on the computerized system and in Ms. Excel at some period wherein a day, the transaction is unpredictable in number. The study used the PIECES analysis to determine the lack of a running system and get troubleshooting and Unified Modeling Language (UML) analysis to design a system. From the findings of the analysis, there is a result of developing an information system application that is already used by the company. The development of this application uses some software such as Visual Paradigm and PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 as a text editor and MySQL as a database and testing with black-box testing. The result of this research is to produce a financial report application that has been developed with additional menus and also some features that facilitate all financial report work and also can be generated statements of cash flows and balances in one app.

Keywords : Applications, Reports, Balance Sheet, Cash Flow, Information, Development



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1, Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Oleh Sholeh, S.Kom.,M.M.S.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ir. Abdul Hayat, M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Nadia Khaerun Nissa selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moral maupun materi sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Nurul Hidayahtul Khasanah
NIM. 1514490348

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis PIECES

Tabel 3.2: Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3: Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4: Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5: Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan rosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel m_user

Tabel 4.3. Tabel m_role

Tabel 4.4. Tabel m_menu

Tabel 4.5. Tabel account_category

Tabel 4.6. Tabel account_type

Tabel 4.7. Tabel accounttype_detail

Tabel 4.8. Tabel account

Tabel 4.9. Tabel journal

Tabel 4.10. Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.11. Time Schedule

Tabel 4.12. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem terbuka

Gambar 2.2. Sistem tertutup

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Informasi keuangan berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram sistem berjalan Admin

Gambar 3.4. Activity Diagram sistem yang berjalan Accounting Staff

Gambar 3.5. Activity Diagram sistem yang berjalan Accounting Manager

Gambar 3.6. Activity Diagram sistem yang berjalan tanpa aplikasi

Gambar 3.7. Sequence Diagram Sistem Informasi akuntansi berjalan

Gambar 4.1. Use case Diagram sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Accounting Manager yang diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Input Data User

Gambar 4.11. Halaman Menu User

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Input Data Account Category

Gambar 4.13. Halaman Menu Account Category

Gambar 4.14. Tampilan Halaman Input Data Account type

Gambar 4.15. Halaman Menu Account Type

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Input Data Account Type Detail

Gambar 4.17. Halaman Menu Account Type Detail

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Input Data Account

Gambar 4.19. Halaman Menu Account

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Input Data Journal


Daftar isi


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era kemajuan teknologi seperti saat ini, perkembangan teknologi informasi tidak dapat dihindari lagi. Sehingga banyak perusahaan dalam berbagai sektor mulai menerapkan pelayanan dan penyajian informasi yang sudah terkomputerisasi. Dalam sebuah perusahaan, pelayanan dan penyajian informasi pada aspek keuangan merupakan salah satu bagian penting, karena dari informasi keuangan yang ada dalam perusahaan, menentukan nilai kinerja selama tahun kerja terkait.

Penyajian informasi pada aspek keuangan biasanya berbentuk laporan keuangan yang terdiri dari berbagai macam diantaranya laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas. Manfaat dari laporan neraca bagi sebuah perusahaan yaitu untuk mengambil keputusan bisnis, meramalkan kesehatan keuangan perusahaan itu sendiri dalam analisa likuiditas dan analisa kemapuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan manfaat dari laporan neraca bagi perusahaan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, mengetahui alokasi dana kas perusahaan, dan mengetahui sumber kas masuk pada aktifitas bisnis perusahaan.

Pada PT Arbunco Wira Pandega, perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang meliputi Media Service, Design Service, dan Architect Service, penyajian Laporan Keuangan Arus Kas dan Neracanya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 1 yang telah disahkan pada 13 Desember 2013 dan PSAK nomor 2 yang disahkan pada 22 Desember 2009. Meskipun PT Arbunco Wira Pendega sudah memiliki sistem terkomputerisasi yang berkaitan dengan beberapa penyajian laporan keuangan, namun sistem tersebut masih memiliki kekurangan dan belum ada proses penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca. Hal tersebut menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif dan efisien. Admin harus melakukan pekerjaan dua kali pada sistem terkomputerisasi dan pada Ms. Excel pada beberapa periode dimana dalam sehari, transaksi tidak dapat diprediksi jumlahnya.

Melihat pada banyaknya transaksi setiap hari, pencatatan transaksi untuk Laporan Arus Kas dan Neraca pada Ms. Excel PT Arbunco Wira Pandega harus di input satu-persatu dalam jurnal dan dipilah kembali untuk dimasukan pada kedua laporan tersebut karena, tidak seluruh transaksi yang terjadi adalah bagian dari Laporan Arus Kas dan Neraca. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan pada sistem akuntansi yang sudah ada agar menjadi sistem akuntansi yang terintegrasi dan mencakup kepada seluruh laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik, terutama kebutuhan akan informasi-informasi penting dalam manajemen menjadi lebih terkontrol. Sejalan dengan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “Pengembangan Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca Pada PT Arbunco Wira Pandega”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada PT Arbunco Wira Pandega antara lain adalah:

  1. Bagaimana alur sistem pengolahan data laporan keuangan yang sedang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega?
  2. Apa saja kendala pada sistem informasi akuntansi yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega ?
  3. Bagaimana mengembangkan sistem informasi akuntansi arus kas dan neraca pada PT Arbunco Wira Pandega?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka ruang lingkup yang akan dibahas peneliti pada penelitian ini adalah proses pengolahan data laporan keuangan yang terdiri dari :

  1. Pencatatan transaksi pada Jurnal
  2. Laporan buku besar (posting atau mengelompokkan transaksi berdasarkan nomor akun)
  3. Laporan Neraca
  4. Laporan Arus Kas

Tujuan dan Manfaat Skirpsi

Tujuan Skripsi

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Operasional
    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk:
    1. Dapat mengidentifikasi semua kebutuhan yang terkait dengan pengolahan data laporan keuangan di PT Arbunco Wira Pandega
    2. Mengetahui masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data laporan keuangan di PT Arbunco Wira Pandega
    3. Menciptakan sistem pengolahan data laporan keuangan secara optimal dari manual menjadi terkomputerisasi
  2. Fungsional
    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi laporan keuangan pada suatu periode tertentu yang lebih optimal untuk menunjang pengambilan keputusan Direktur Keuangan dan sebagai evaluasi kinerja perusahaan pada periode tersebut. Mengembangkan sistem informasi akuntansi arus kas dan neraca.
  3. Individual
    1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam pembuatan perancangan aplikasi sistem informasi yang terkomputerisasi guna untuk mempermudah dalam proses pengolahan data laporan keuangan.
    2. Agar peneliti dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.
    3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Skripsi

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peneliti
    1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi.
    2. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar Sarjana Komputer.
    3. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas waawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliah pada kegiatan nyata.
  2. Institusi
    1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data laporan keuangan.
    2. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengolahan data laporan keuangan di PT Arbunco Wira Pandega
    3. Memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan dengan data yang akurat dan cepat.
  3. Perguruan Tinggi Raharja
    1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam sistem pengolahan data laporan keuangan.
    2. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.
    3. Dapat membuat Perguruan Tinggi Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.
    4. Menciptakan Mahasiswa dan Mahasiswi yang tidak hanya pandai dalam teori tetapi dapat mengimplementasikan di dunia nyata, baik dari segi analisa hingga pemecahan masalah tersebut.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
    Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan, dan pengolahan data di bagian keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan, baik berupa dokumen transaksi, catatan-catatan, maupun laporan.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Bapak Iwan Bunandar sebagai Direktur Keuangan, yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan keuangan dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.
  3. Metode Study Pustaka (Library Research)
    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa sistem pengolahan data laporan keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega, disini peneliti menggunakan metode analisa sistem yaitu analisa PIECES Selain itu peneliti menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Kemudian peneliti menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Pengembangan

Pengembangan sistem informasi akuntansi khusus untuk perusahaan jasa pada PT Arbunco Wira Pandega menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap: pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain: PHP myadmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome.

Metode Testing

Proses pengujian pada perancangan sistem ini, menggunakan Metode Blackbox Testing. Blackbox Testing digunakan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah ditentukan bersama oleh peneliti dan stakeholder.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam Laporan Skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem laporan keuangan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penelitian Laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisis PIECES, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada Bagian Keuangan PT Arbunco Wira Pandega, yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Gatoet dalam penelitian Maimunah, dkk (2017:38),[1] yang berjudul Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada Pt. Sulindafin “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Hanif Al Fatta dalam penelitian Aris, dkk (2016:26),[2] yang berjudul Perancangan Aplikasi sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Menurut Subhan dalam penelitian Nasril dan Adri (2016:48),[3] yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem yang harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik.

Tujuan Perancangan

Karakteristik sistem secara umum sebagai berikut: (Mulyadi, 2016: 2)[4]:

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Antara sunsur sistem mempunyai hubungan erat dan sifatnya kerjasama.
  3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Jenis perancangan

Menurut Subhan dalam penelitian Nasril dan Adri (2016:48),[3] yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online terdapat beberapa jenis perancangan diantaranya:

  1. Perancangan model
  2. Perancangan keluaran
  3. Perancangan masukan
  4. Perancangan basis data

Konsep Dasar Pengembangan

Menurut Sugiyono dalam penelitian Indri Lestari (2018:31),[5] “Pengembangan (Research and Development) adalah penelitan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut:

Menurut Mulyadi (2016:1),[4] “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3),[6] “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Sutarman dalam penelitian Ageng Setiani, dkk (2015:216),[7] dalam jurnal CCIT yang berjudul Smart Home Automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroler atmega 328 “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu


Karakteristik Sistem

Menurut Japerson (2015:3),[8] Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik sistem yaitu:

  1. Komponen Sistem
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan simber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain dari penghubung.
  5. Masukan Sistem (input)
    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolahan Sistem (processing)
    Sustu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran Sistem
    Suatu siistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilakn sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Japerson (2015:3),[8] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang:

  1. Klasifikasi sistem sebagai:
    1. Sistem abstrak (abstract sistem)
      Sistem abtrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik (physical sistem)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem alamiyah (natural sistem)
      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia (human made sistem)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine sistem).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem tertentu (deterministic sistem)
      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu (probalistic sistem)
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
    1. Sistem tertutup (close sistem)
      Siste tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed sistem.
    2. Sistem terbuka (open sistem)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Jenis-Jenis Sistem

Menurut McLeod dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:41),[9] menyatakan bahwa secara prinsip “sistem dapat dikelompokan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.” Secara sederhana, sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut:


Gambar 2.1. Sistem terbuka

“Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.” Skema sistem tertutup dapat dilihan pada gambar dibawah ini.


Gambar 2.2. Sistem tertutup

Bentuk-Bentuk Sistem

Menurut Husni dan Kusnariyanti dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:40),[9] menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:

  1. Sistem alami
    Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.
  2. Sistem buatan manusia
    Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya

Pelaku Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:43),[9] pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut:

  1. Pemakai
    Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas, dan eksekutif.
  2. Manajemen
    Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
  3. Pemeriksa
    Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan dibanyak perusahaan sejenis.
  4. Penganalisis Sistem
    Fungsi dari penganalisis sistem, yaitu arkeolog, inovator, mediator dan pimpinan.
  5. Pendesain Sistem
    Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
  6. Programmer
    Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kerjanya dan diolah oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.
  7. Personal Pengoperasian
    Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer, misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up.

Elemen-Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:62),[10] elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu:

  1. Tujuan
    Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali, Tentu saja, tujuan anatara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.
  2. Masukan
    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).
  3. Keluaran
    Keluaran (ouput) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
  4. Proses
    Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan limbah.
  5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik.
    Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4),[6] “informasi adalah data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Japerson (2015:9),[8] “informasi adalah data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya”.

Menurut Gordon dalam buku Japerson Hutahaean (2015:9),[8] “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya sehingga dapat mendukung dalam pembuatan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Mc Lean dalam penelitian Eko (2015:2),[11] kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Completeness
    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.
  2. Relevance
    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.
  3. Accurate
    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
  4. Timeliness
    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
  5. Format
    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:77),[9] dihubungkan dengan effectiveness dan cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh
    Yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
  2. Luas dan lengkap
    Yaitu volume dan keluaran informasi.
  3. Ketelitian
    Yaitu bebas dari kesalahan.
  4. Kecocokan
    Yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu
    Informasi teredia pada saat dibutuhkan.
  6. Kejelasan
    Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh pemakai.
  7. Keluwesan
    Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh pemakai.
  8. Dapat dibuktikan
    Yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Fungsi Informasi

Menurut Putu Agus (2014:49),[12] “Fungsi Informasi adalah nilai dari pemahaman kepada pengguna , pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan.

Ciri-Ciri Informasi

Menurut Deni dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:86),[9] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, diantaranya sebagai berikut:

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  5. Accuracy of information (ketepatan informasi), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:87),[9] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
  2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Infromasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
  3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
  5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:91),[9] karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sitem informasi manajemen (2014:77),[9] dihubungkan dengan cost effectiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang

dihadapi.

  1. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
  2. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si

pemakai.

  1. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna

dalam pengambilan keputusan.

  1. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran

informasi dan sampai pada kesimpulan sama.

  1. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  2. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80)[13] Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :
    1. Informasi masa lalu.
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    2. Informasi Masa Kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Yakub dalam buku Muslihudin dan Oktafianto (2016:11),[14] Sistem Informasi Merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

Menurut Krismiaji (2015:16),[15] sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Japerson (2015:3),[8] Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Konsep Sistem Informasi

Menurut Japerson (2015:3),[8] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:
    1. teknisi (human ware atau brainware)
    2. perangkat lunak (software)
    3. perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok kendali (control block)
    Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Sri Mulyani (2016:38),[16] Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.

Menurut Whitten dan Bentley dalam buku Sri Mulyani yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (2016:38),[16] Analisis sistem adalah sebuah Teknik penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen-komponen dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk sistem tersebut tersebut saling bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem.

Menurut Internet Archieve Wayback Machine dalam buku Sri Mulyani yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (2016:38),[16] Analisis sistem adalah sebuah penelitian yang jelas yang bertujuan untuk membantu pembuat keputusan dalam membuat keputusan, sehingga tindakan ataupun keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso (2016:18),[17] Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah.

Beradasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat simpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu prosedur alam yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan.

Tujuan Analisis Sistem

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso (2016:18),[17] Tujuan Analisis sistem adalah mengembangkan sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan.

Prinsip-prinsip Analisis sistem

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso (2016:18),[17] Prinsip-prinsip Analisis sistem adalah :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (sistem Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
  5. Dekomposisi Sistem. Sistem dipecah kedalam sub-sistem yang saaling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Berikut ini merupakan definisi dari beberapa pandangan para ahli diantaranya, yaitu:

Menurut Canggih (2017:1),[18] Data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Jaluanto Punjul Tyoso (2016:22),[17] Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:68),[9] “Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden ataupun yang berasal dari dokumen-dokumen dalm bentuk statistic maupun dalam bentuk lainnya untuk keperluan penelitian”.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Metode Pengumpulan Data

Menurut Japerson (2015:8),[8] metode pengumpulan data ada 4 yaitu :

  1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung,
  2. Melalui wawancara,
  3. Melalui perkiraan korepondensi, dan
  4. Melalui daftar pertanyaan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Syahrial Chan dalam penelitian Euis dkk yang berjudul Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia (2018:1183)[19] “Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang teroganisisr dari skema, tabel, view, query, store prosedure dan objek-objek lainnya”.

Menurut Irham Fahmi dalam penelitian Aris dkk yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Capaian Kinerja Berbasis Android Pada Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (2016: 31),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; referensi tanpa nama harus memiliki isi “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Definisi database menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29),[20] adalah “Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database merupakan sekumpulan dari semua data yang terbentuk dalam Data Record dan Field.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[21] mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Menurut Fitri Marisa (2016:1),[22] mengemukakan bahwa “Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait antara satu halaman dengan halaman lain yang sering disebut sebagai hyperlink”.

Dapat disimpulkan bahwa web adalah kumpulan halaman yang bersifat dinamis maupun statis yang bertujuan untuk memberikan sebuah informasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Indra Putra (2017 :100),[23] Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi.

Menurut Romney dan Steinbart (2015:10),[6] Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan suatu informasi untuk pengambilan keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi data perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi serta pengendalian

Menurut TMBooks (2015:1),[24] Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan proses transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan dan terdapat pemrosesan data didalamnya. Yaitu berupa sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi terkait dengan aspek keuangan akan kegiatan bisnis.

Konsep Dasar Sistem Akuntansi

Definisi Sistem Akuntansi

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:3),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak boleh intejer sederhana. Gunakan nama deskriptif “Sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan”. Sistem akuntansi terdiri dari input yang berupa transaksi yang dicatatkan dalam formulir (input) kemudian diproses (dengan menjurnal, membuat buku besar, membuat buku pembantu) dan hasil akhirnya (output) berupa laporan keuangan yang digunakan menejemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Jurana Nurdin dkk (2018:7),[25] Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perencanaan prosedur pencatatan, pengikhtisaran dan data pelaporan keuangan.

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan sistem akuntansi adalah kumpulan elemen dalam akuntansi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Konsep Dasar Akuntansi

Definisi Akuntansi

Menurut Hery (2016:6),[26] Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (Stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.

Menurut Amin dalam bukunya Indra Putra (2017:48)[23] “Akuntansi adalah suatu aktivitas dalam mengidentifikasikan, mengukur, mengklasifikasi dan mengikhtisar sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan”.

Menurut V.Wiratna Sujarweni (2016:1),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak boleh intejer sederhana. Gunakan nama deskriptif Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yaitu “to account” yang artinya menghitung atau mempertanggungjawabkan sesuatu yang ada kaitannya dengan pengelolaan bidang keuangan dari suatu perusahaan kepada pemiliknya atas kepercayaan yang telah diberikan kepada pengelola tersebut untuk menjalankan kegiatan perusahaan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi keuangan yang bertujuan menghasilkan laporan keuangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Definisi Siklus Akuntansi

Menurut Indra Putra (2017:55),[23] Siklus Akuntansi merupakan satu periode dari sebuah pencatatan pembukuan keuangan yang di mulai dari jurnal dan berakhir pada laporan keuangan.

Laporan Keuangan

Definisi Laporan Keuangan

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2016:53),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak boleh intejer sederhana. Gunakan nama deskriptif Laporan keuangan adalah catatan yang berisi informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, dan digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan selama periode tertentu.

Menurut M. Sadeli dalam bukunya V. Wiratna (2016:53),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak boleh intejer sederhana. Gunakan nama deskriptif laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut.

Dalam bukunya V. Wiratna (2017:1),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak boleh intejer sederhana. Gunakan nama deskriptif menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) (2015), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Secara umum laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Berdasarkan definisi-definisi di atas laporan keuangan adalah kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

  1. Kekayaan/Aktiva (Asset)
    Kekayaan yang dimiliki perusahaan, aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dapat diharapkan memiliki manfaat di masa datang.
  2. Kewajiban/Hutang (Liabilitiy)
    Kewajiban adalah hutang perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya adalah pembayaran utang, penyerahan barang maupun jasa pada dimasa mendatang akibat taransaski di masa lalu.
  3. Modal Pemilik (Owner’s Equity)
    Modal adalah bukti penyertaan dan kepemilikan dari pihak-pihak yang telah menanamkan uangnya di dalam perusahaan.

Laporan Arus Kas

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Fahri Abdullah (2018:685),[27] EKSPOSE Jurnal Penelitan Hukum dan Pendidikan, Laporan arus kas (statement of cash flow atau cash flow) adalah laporan yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode.

Konsep Dasar UML (unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), diantaranya: Menurut Sri Mulyani (2017:48),[28] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”

Menurut Adi N dalam penelitian Maimunah dkk yang berjudul Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery (2017:1),[29] “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2015) yang dikutip oleh Rachmat, dkk dalam Jurnal yang berjudul Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor (2017:22),[30] Definisi UML (Unified Modeling Language) adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah suatu kumpulan pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan atau mendokumentasikan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language)

  1. Use Case Diagram

    Menurut Untung Rahardja dkk dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:491),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; referensi tanpa nama harus memiliki isi “Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

    Menurut Sri Mulyani (2017: 49),[28] Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit. Elemen-elemen yang digunakan adalah:

    1. Sistem, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem
    2. Actor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Actor bisa berupa orang, mesin, ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.
    3. Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem.
    4. Association, menggambarkan interaksi antara use case dan actor.
  2. Activity Diagram

    Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal Vol.10 No.1 (2017: 26),[31] “Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)”.

    Menurut Sri Mulyani (2017: 249),[28] “Activity Diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan alur aktivitas antar actor. Activity diagram memungkinkan siapapun untuk memilih urutan dalam melakukannya, dengan kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus kita ikuti”.

    Berdasarkan pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah alur kerja yang dibuat berdasarkan oleh use case yang sudah dibuat sebelumnya.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Sri Mulyani (2017: 249),[28] “Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sequence Diagram adalah gambaran dinamis dari interaksi sistem yang digambarkan berupa pesan (message) pada waktu tertentu.

  4. Class Diagram

    Menurut Sri Mulyani (2017: 249),[28] “Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut.

    Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Class diagram adalah diagram yang mepresentasikan hubungan antara komponen-komponen, kelas-kelas yang ada pada sistem.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi PIECES

Menurut Adhi Priyanto dan Fanji (2017:42),[32] “Analisa PIECES merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa tentang kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan dari sistem lama dan sistem baru yang dibuat”.

Konsep Dasar PHP

Pengertian PHP

Jubilee Enterprise (2017: 1),[33] mengemukakan “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website”.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam CCIT Journal Vol.9 No.1 (2015: 53),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; referensi tanpa nama harus memiliki isi “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Menurut Sibero dalam penelitian Diah Puspitasari yang berjudul Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web (2016:228),[34] “Hyper Text Markup Language merupakan suatu metode untuk mengimplementasikan konsep Hyper Text dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program”.

Cara Kerja PHP

Menurut Budi Raharjo (2016:39),[35] Cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP yaitu:

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).
  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php
  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
  4. interpreter PHP membaca File catalog.php dari disk drive.
  5. interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
  6. interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang di berikan.
  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.

Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Diah Puspitasari dalam jurnalnya (2016:228),[34] “Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan X. UL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C)”.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Adi Tri dalam jurnalnya (2015:723),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; referensi tanpa nama harus memiliki isi “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split.”

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Betha Sidik (2018:6),[36] XAMPP kependekan dari X Apache MySQL PHP and Perl, X mewakili sistem operasi, A untuk Apache adalah server web, M untuk MySQL atau MariDB adalah server database, P yang pertama untuk PHP adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi, dan P yang kedua untuk Perl adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi juga. X menyatakan bahwa paket ini bisa untuk Windows ataupun Linux.

Konsep Dasar Codeigniter

Definisi Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2018:2),[36] Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini. Pemrogram tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses librarinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2014: 237),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; referensi tanpa nama harus memiliki isi “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”

Definisi Blackbox Testing

Menurut Unit Laka dalam penelitian Arifianto, dkk (2016:192),[37] “Blackbox Testing merupakan pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Pengujian blackbox testing disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian blackbox memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Penelitian Iqbal Dzulhaq dkk yang berjudul Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013 (2017:1)[38] “elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (reqruitments engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

Tahapan - Tahapan Elisitasi

Menurut Hidayati dalam penelitian Abas S, dkk yang berjudul Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Teknologi Informasi (2015:3),[39] Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I. Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep dasar Literature Review

2.2.14.1Definisi Literature Review

Menurut Punaji (2016:117),[40] ”Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.”

Dalam buku Punaji (2016:117),[40] Menurut Fraenkel, dkk “Literature Review adalah suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti, untuk memberikan gambaran masalah yang akan diteliti, memberikan dukungan teoretis konseptual bagi peneliti, dan juga berguna untuk bahan diskusi atau pembahasan dalam penelitian”.

Dalam buku Punaji (2016:118),[40] Menurut Randolf mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka, “As an information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from it.” Kajian literatur itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literatur dan mengambil kesimpulan dari suatu isi literatur tersebut.


Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45),[41] tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinajuan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.


Literarture Review

Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai Akuntansi Laporan Keuangan Arus kas dan Neraca, serta penelitian lain yang berkaitan, diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Edy Zulfiar, Rahmat Hidayat, dan Lukman dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 20 No. 2. e-ISSN: 2549-5003. Retrieved July 19, 2019.[42] Penelitian ini berjudul “Desain Aplikasi Akuntansi Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Di Kota Lhokseumawe, Aceh Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi akuntansi untuk koperasi simpan pinjam bernama Kospin Accounting versi 1.0. Perancangan aplikasi ini diharapkan dapat membantu manajemen koperasi simpan pinjam di Kota Lhokseumawe dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi (SAK-ETAP). Sebanyak 5 koperasi simpan pinjam di Kota Lhokseumawe dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pengembangan sistem dalam perancangan aplikasi akuntansi dilakukan dengan tahapan: 1) Sistem inisiasi; 2) Analisis sistem; 3) Desain aplikasi akuntansi; 4) Implementasi aplikasi akuntansi; 5) Pengujian aplikasi akuntansi. Desain aplikasi akuntansi ini menggunakan aplikasi visual basic sebagai bahasa pemrograman, Ms. Access sebagai penyimpanan data dan laporan kristal sebagai media persiapan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi yang terdapat pada koperasi simpan pinjam di Kota Lhokseumawe masih dilakukan secara manual yang meliputi pencatatan data anggota, pencatatan data simpanan, pencatatan data pinjaman, pencatatan data angsuran pinjaman, pencatatan transaksi tunai dan persiapan laporan, seluruh prosedur masih dilakukan secara manual. Aplikasi yang dirancang menggunakan program Microsoft Visual Basic mencakup semua proses akuntansi dalam koperasi simpan pinjam. Aplikasi akuntansi dirancang untuk memberikan kemudahan, perhitungan presisi, akurasi, kecepatan proses pelaporan, serta meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi. Bentuk-bentuk yang digunakan dalam aplikasi ini dibedakan berdasarkan jenis transaksi sehingga memudahkan pengguna
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Komarudin, Ramadhan Syaeful Bahri, Dyan Fachri Maulana, Ananda Rizky Maulana dalam Jurnal Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise tahun 2019.[43] Penelitian ini berjudul “Model Perancangan Aplikasi Pesantren Matic Pada Forum Pondok Pesantren Jawa Barat”. Penelitian ini tentang Aplikasi Pesantren Matic adalah aplikasi berbasis website yang memberikan fitur untuk pencatatan laporan keuangan dan sebagai tools bagi pengembangan bisnis bagi Forum Pondok Pesantren Jawa Barat. Dengan aplikasi berbasis website, FPP Jawa Barat dapat memulai bisnis dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi ustadz, pelatihan tata kelola manajemen pesantren serta pelatihan pencatatan laporan keuangan pesantren. Target program ini adalah pesantren-pesantren di Indonesia dan khususnya Jawa Barat. Business Model Canvas yang digunakan menjelaskan bahwa: key partners (Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Majelis Ulama Indonesia, Pondok Pesantren), key activities (Pencatatan Keuangan, Pelatihan Pesantren, pelatihan & sertifikasi ustadz), key resource (Forum Pondok Pesantren Jawa Barat), value proposition (Terintegrasi Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia), Customer Relationship (Iklan (promo dan langganan)), Channels (Website, Sosial Media, Iklan), Customer Segments (Pondok Pesantren,Ustadz), Cost Structure (Biaya Registrasi Domain dan Hosting), Revenue Streams (Pencatatan Keuangan, Pelatihan Pesantren, pelatihan & sertifikasi ustadz).
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Purnomo dan Jauharul Maknunah dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol. 3 No 3 tahun 2018.[44] Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Keuangan Berbasis Web”. Penelitian ini mengenai tentang Sistem informasi keuangan adalah suatu sistem informasi yang memfasilitasi organisasi untuk mengelola data keuangan bagi bidang-bidang yang terkait sehingga dapat membantu menyelesaikan kegiatan di bidang keuangan terutama untuk proses pencatatan dan laporan keuangan secara cepat. Tujuannya terwujudnya Implemetasi Sistem Informasi Keuangan berbasis web untuk mendukung penyajian informasi dalam proses pengambilan keputusan oleh pimpinan, maupun bagian keuangan. Metode yang digunakan adalah metode analisis dan metode perancangan. Metode perancangannya yaitu membuat implentasi sistem informasi, desain basis data dan analisis data keuangan. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara, studi kepustakaan, survey langsung di STMIK Pradnya Paramita dengan cara mewawancarai orang-orang terkait untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. Hasil akhir dari implentasi sistem informasi keuangan berbasis web dimanfaatkan untuk mempermudah dan mempercepat pengaksesan data serta memberikan pihak pimpinan dalam mengakses penuh ke data tanpa melakukan pemrosesan data operasional. Dengan terbangunnya implementasi sistem informasi dapat dihasilkan data yang terstruktur dan terintegrasi dengan baik sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Marviola Hardini dalam STMIK Pontianak Online Journal Vol. 8 No. 2 tahun 2018.[45] Penelitian ini berjudul “Penerapan Software Akuntansi Online Sebagai Penunjang Pencatatan Laporan Keuangan”. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan akuntan dalam melakukan pencatatan laporan keuangan serta pimpinan yang melakukan pengecekkan dalam informasi yang disajikan, Software Jurnal (Software Akuntansi Online) akan menyajikan informasi berupa tanggal, kode produk, nama produk, kuantitas, total pendapatan, rata-rata pendapatan. Software Jurnal (Software Akuntansi Online) memiliki tingkat keamanan yang bagus karena diamankan dengan teknologi yang setara atau lebih kuat dari yang dipakai Bank. Software Jurnal (Software Akuntansi Online) menggunakan encryption AES-256 agar pihak yang tidak bertanggung jawab tidak dapat mengakses data dengan mudah. Software Jurnal (Software Akuntansi Online) juga menggunakan 2056-bit SSL certificate untuk mengamankan koneksi internet. Dalam penelitian ini, terdapat 3 (tiga) keuntungan dalam Software Jurnal (Software Akuntansi Online). Dengan hadirnya kegiatan penelitian kali ini diharapkan agar Software Jurnal (Software Akuntansi Online) dapat meningkatkan mutu laporan keuangan dalam proses pencatatan laporan pendapatan
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Pratiwi dan Uding Sastrawan dalam Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 2 tahun 2018.[46] Penelitian ini berjudul “Implementasi Aplikasi Akuntansi Pada Ukm Adiraka Dalam Pengelolaan Keuangan”. Penelitian ini menggambarkan UKM Adiraka Group merupakan usaha yang bergerak dalam bisnis furnitur. Masalah yang sering terjadi pada UKM Adiraka Group yaitu pencatatan transaksi secara manual membutuhkan waktu cukup lama dalam mendapatkan data atau informasi keuangan, bagian keuangan harus bekerja lagi untuk menyusun dan membuat laporan. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan aplikasi yang mampu mengatasi masalah waktu dan tenaga. Oleh karena itu perancangan aplikasi akuntansi berbasis web diperlukan sebagai media penunjang sistem keuangan. Data yang dirancang akan diproses menggunakan PHP Hypertext Preprocessor ke dalam tabel, kueri, dan laporan. Pemilik dan departemen keuangan dapat membuat keputusan lebih cepat dan lebih mudah menggunakan aplikasi ini.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Trigo, dkk dalam journal Procedia Technology 16 (2014), 118-127, dengan judul Accounting Information Systems: The Challenge of the Real-Time Reporting.[47] Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi yang dapat membantu dalam mengimplementasikan Real-time accounting yaitu business process management, mobile devices, cloud computing, business enterprise architecture and enterprise application integration.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Bhargav Pandya dalam SJCC Management Research Review (2019).[48] Penelitian ini berjudul “Application of Free Cash Flow to Equity Model in Valuing Mahindra Group Companies: An Empirical Study”. The paper aims at applying the free cash flow to equity model in estimating the value of equity of the NIFTY Mahindra Group Index companies. It also serves to estimate a degree of under or overvaluation of these companies by comparing estimated value with the market price of the stocks. A sample consists of six companies covered in NIFTY Mahindra Group Index. Values of equity shares of these companies were estimated by applying free cash flow to equity model over a forecast period of five years ranging from 2019 to 2023. After the forecast period, the terminal value was found out by using the constant growth model. The values per share of sample companies were estimated as on March 31, 2018, and they were compared with market prices of these companies for the corresponding period. The results of the study revealed that five out of six companies were undervalued relative to the market price. Mahindra CIE Automotive Ltd was found to be highly undervalued across the sample representing 94.83% of undervaluation.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar Muda, Rasdianto dan Muhammad Safri Lubis dalam Information Management and Business Review (2014).[49] Penelitian ini berjudul “Implementation of the Cash Revenue System: A Case Study in the Local Government Task Forces’ Units of North Sumatera Province, Indonesia”. The model data structure is designed to give a high degree of accuracy and a higher relevance in the development of the accounting information system, without being distracted by the application code changes. The descriptive analysis adopted in this study uses both tools of the visual basic program and database of Microsoft SQL designs. The programming part is to present the results of the local government’s manual finance report into several generated computerized systems. In preparing the financial statements, it is deemed sufficient to create one format followed by the transaction journal which automatically posts directly the generated processing and financial reports. These courses will greatly assist in the preparation of the financial statements. By having such reliable information technology support, the financial governance rules contained in Permendagri are able to ensure the effectiveness of the internal control systems’ design.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Alan J. Auerbach, Michael P. Devereux, Michael Keen, and John Vella dalam National Tax Journal (2017).[50] Penelitian ini berjudul “INternAtional Tax Planning under the Destination-Based Cash Flow Tax”. This paper considers the implications of the destination-based cash flow tax (DBCFT) for three common ways of shifting taxable profits between countries: through manipulation of transfer prices, the use of debt, and locating intangible assets in low taxed jurisdictions. It shows that none of these planning devices would be available under a DBCFT, if adopted universally. This is because intra-group payments between two countries do not affect tax liabilities in either country. If adopted unilaterally, however, there would be an incentive to shift profit to the adopting country, at the expense of non-adopting countries.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Anastasiya Vladimirovna Matveeva, Darya Vladimirovna Kalmykova, Aleksey Fedorovich Chernenko dalam Journal: Journal of Applied Economic Sciences (JAES) Issue No: 42. 772-775 (2016).[51] Penelitian ini berjudul “Optimization Method of Cash Balance”. In this case some factors remain unaccounted, in particular, expense for maintenance of financial responsibility of an enterprise. Such expense arises if there aren’t enough funds to extinguish financial liabilities. Changing of cash balance is purely deterministic in some models, while this changing has the only stochastic nature in others that does not match the reality. Thus, the task of an utmost importance is further developing the model of cash optimization, which is the aim of this research. Methodology of this research is based on the use of the systematic approach, which takes into account the interaction of various factors that determine the value of optimal cash balance, as well as regression analysist As a result, the new economic-mathematical model is developed in order to calculate optimal balance of available funds. It differs from previously developed models and takes into account much more factors. This model uses statistical data for each particular enterprise as a basis for determining equations, which reflect the cash balance impact on the value of costs and losses that are accounted in the model.
  11. Berdasarkan literature review diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini adalah peneliti melakukan pengembangan dari sistem informasi aplikasi yang sudah berjalan dengan menambahkan fitur-fitur baru dan menu baru tanpa mengubah cara pengoperasian dari sistem yang sebelumnya sehingga mempermudah proses kerja bagian keuangan. Pengembangan ini menggunakan Bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, metode Analisa PIECES dan metode pengujian Blackbox Testing.

BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Arbunco Wira berdiri pada 28 November 2016 yang berkedudukan di kota Jakarta selatan, Jl. Gatot Subroto Kav 21 RT 003 RW 002 Karet Semangi, Setiabudi. PT Arbunco wira Pandega memiliki merek atau nama sebutan yaitu ’Pasopati’. Pasopati diambil dari nama senjata mematikan dalam dongeng boneka klasik Indonesia. Pasopati milik arjuna, salah satu karakter paling kuat dalam cerita. Saat dilepaskan busur, Pasopati akan menyebarkan seribu panah dan tidak ada satupun target yang terlewatkan.

Pasopati adalah sebuah perusahaan kreatif yang fokus bergerak di bidang jasa, adapun jasa di Pasopati diantaranya adalah Media Services, Design Services dan Architect Service. Sejalan dengan filosofi penamaan perusahaan, Pasopati bertujuan untuk membawa solusi akhir bagi klien-klien.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
    Menjadi salah satu penyedia layanan kreatif terkemuka di Indonesia
  2. Misi Perusahaan
    Untuk menyediakan layanan pembelian media yang membantu klien untuk memenuhi tujuan bisnis mereka secara efektif dan efisien.

Struktur Organisasi

Dalam organisasi perusahaan akan dijelaskan struktur organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian unit bisnis dalam perusahaan. Berikut adalah struktur organisasi pada PT Arbunco Wira Pandega:


Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab Perusahaan

Untuk pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu:

  1. Komisaris

      Tugas dan wewenang Komisaris Utama:

    1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan 1tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    2. Mengurus atau menyelenggarakan rapat-rapat direksi serta menerbitkan notulen rapat baik untuk kepentingan operasional maupun dokumentasi.
    3. Memberikan pengarahan dan membuat program kerja perusahaan.
    4. Menyetujui strategi atau program kerja perusahaaan.
    5. Dalam kesatuan direksi mewakili perusahaan dalam dan luar pengadilan yang berhubungan dengan kepemilikan.
    6. Mengkoordinir tugas direksi mengenai pertanggung jawaban baik dalam bentuk laporan tahunan maupun tugas berkala lainnya.
    7. Memimpin secara langsung kegiatan biro pengawasan intern dengan bekerjasama dengan direksi lain.
    8. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
  2. Direktur

      Tugas Direktur Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola, dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) diantaranya:

    1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
    2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
    3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
    4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
    5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.
    6. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.
    7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
    8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
  3. Sekretaris

      Seorang sekretaris merupakan fungsi pekerjaan yang memiliki multi tugas. Tugas seorang sekretaris sangat bervariasi dan bermacam-macam. Berikut ini uraian tugas sekretaris :

    1. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya.
    2. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR).
    3. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
    4. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
    5. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
    6. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.
  4. Internal Audit

    Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Unit Internal Audit mengacu pada Rencana Kerja Audit Tahunan (Annual Audit Plan). RKAT memuat target kerja dengan mempertimbangkan risiko dari masing-masing aspek yang diaudit. Sistem audit internal berbasis penilaian risiko bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar operasi baku dan peraturan yang berlaku. Dalam melakukan audit, Unit Internal Audit melakukan penilaian dan penelaahan atas kegiatan operasional dan finansial Perseroan serta entitas anak serta mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

  5. Direktur Pemasaran

    Direktur Pemasaran merupakan jabatan seseorang yang bertanggung jawab pada operasi pemasaran secara keseluruhan perusahaan. Tugas direktur pemasaran secara umum adalah merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan pemasaran perusahaan. Seorang direktur pemasaran harus memiliki keterampilan dan kreativitas dalam pemasaran. Namun selain itu direktur pemasaran juga harus memiliki pengetahuan mengenai perencanaan anggaran, agar anggaran dapat sesuai dengan perencanaan pemasaran.

    1. Manager Research & Development
      Departemen R&D, secara umum, bertujuan untuk menciptakan inovasi agar dapat menghasilkan diferensiasi demi perkembangan produk yang berkesinambungan. Tugas utama dari Manajer R&D adalah bertanggung jawab atas perkembangan produk dan usaha yang dapat diraih melalui pengetahuan mengenai marketing hal-hal yang harus dilakukan oleh Manajer R&D, yaitu:
      1. Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk secara intensif untuk memperkuat pengetahuan yang dapat menyokong implementasi dari perkembangan proyek dan riset – riset dasar.
      2. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset dasar, dan riset konsumen yang dilakukan oleh unit-unit yang bersangkutan.
      3. Membantu para karyawan pabrik untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perumusan/ resep, bahan baku, proses secara teknis, material pengemasan, dan proses sanitasi.
      4. Mengecek dokumen dan mengawasi operasi yang berkaitan dengan SOP, proses produksi, pemanduan analisis, dan kehalalan produk.
      5. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokkannya dengan budget
    2. Manajer Pemasaran Tugas dan wewenang Manajer Pemasaran yaitu:
      Tugas Perencanaan Manajer Pemasaran
      1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.
      2. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
      3. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.
      4. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
      5. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran
      6. Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar.
      7. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.

      Tugas Pelaksanaan Manajer Pemasaran

      1. Memimpin seluruh jajaran Departemen Marketing sehingga tercipta tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas setinggi mungkin.
      2. Menciptakan, menumbuhkan, dan memelihara kerja sama yang baik dengan konsumen.
      3. Merumuskan target penjualan.
      4. Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama Direktur Operasional serta Departemen terkait.
      5. Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu ditangani oleh bawahan.
      6. Mengesahkan Prosedur dan Instruksi Kerja di Departemen Marketing.
      7. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk menjamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud, misalnya : volume penjualan dan tingkat keuntungan.
      8. Melakukan langkah antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
      9. Memberikan persetujuan kredit pelanggan dalam batas – batas yang wajar.
      10. Melakukan demarketing jika terjadi overload produksi.
      11. Melakukan analisa pelanggan yang mengalami kecenderungan kredit macet.
      12. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
      13. Melakukan analisa Peraturan Pemerintah berkenaan dengan tata niaga kertas sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
      14. Melakukan penilaian karya kepada Kepala Bagian Marketing
      15. Memantau potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga menjadi lebih baik.
      16. Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh atasan sehubungan dengan fungsi di Departemen Marketing.

      Tugas Pengawasan Manajer Pemasaran:

      1. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan kegiatan kerja di Departemen Marketing.
    3. Manajer PR & Promosi
      Tugas Manajer Public Relations yaitu:
      1. Melakukan perencanaan strategi tentang publisikasi dan kampanye
      2. Menulis dan memproduksi presentasi dan siaran pers
      3. Menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari masyarakat, pers, dan organisasi terkait
      4. Mengorganisir acara promosi seperti konferensi pers, opendays, pameran, wisata dan kunjungan
      5. Berbicara secara terbuka di wawancara, konferensi pers dan presentasi
      6. Memberikan dan menyediakan data informasi tentang peluang promosi baru dan kampanye PR kepada klien
      7. Menganalisis liputan media
      8. Komisioning atau melakukan riset pasar yang relevan
      9. Sebagai penghubung dengan klien, manajerial dan staf jurnalistik tentang anggaran, rentang waktu dan tujuan
      10. Merancang, menulis dan / atau memproduksi presentasi, siaran pers, artikel, leaflet, jurnal, laporan, brosur publisitas, informasi untuk situs web dan video promosi.

      Tugas Manajer Promosi:

      1. Bertanggungjawab atas kegiatan pemasaran
      2. Menerima dan memahami setiap keluhan pelanggan
      3. Membuat rencana “costumer visit” dan “costumer call” untuk period tertentu.

      Wewenang Manajer Promosi:

      1. Menetapkan cara mempromosikan barang ke pelanggan
    4. Manajer Penjualan
      Tugas Manajer Penjualan:
      1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan marketing plan
      2. Bertanggung jawab terhadap hasil penjualan produk
      3. Bertanggung jawab terhadap sales management
      4. Membina dan membimbing sales team
      5. Membina dan memelihara hubungan baik dengan distributor dan sales outlets
      6. Membuat sales plan dan sales report
  6. Direktur Akuntansi Dan Keuangan
    Tanggung jawab utama:
    1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

    Wewenang:
    Menilai dan mengukur kinerja pegawai, memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan perusahaan, memberikan saran-saran, dan pertimbangan kepada direktur. Dalam bidang administrasi keuangan :

    1. Bersama – sama dengan general manager keseluruhan menyusun dan mengatur overall budget perusahaan diseluruh bidang usaha.
    2. Turut mengawasi dan mengatur kelancaran dalam melaksanakan overall budget yang telah dibuat dan disepakati oleh semua bagian/divisi.
    3. Membantu, mempersiapkan kebutuhan – kebutuhan Board of Director dalam menghadapi perundingan dengan pihak bank, lembaga keuangan, dan pihak ketiga lainnya, dalam masalah pengadaan keuangan dan fasilitas – fasilitas lainnya untuk kepentingan perusahaan.
    1. Manajer Akuntansi
      Tugas, tanggung jawab, dan wewenang:
      1. Mengkoordinir pekerjaan pembukuan.
      2. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan tepat pada waktunya serta membantu pihak akuntan publik dalam menyusun laporan keuangan.
      3. Membuat analisa aeuangan secara berkala untuk dilaporkan kepada pimpinan yang meliputi:
      1. Likuidasi yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang – hutang jangka pendek.
      2. Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang – hutang jangka panjang.
      3. Rentabilitas yaitu kemampuan Perusahaan untuk membayar perolehan keuntungan (profit):
      1. Analisa biaya,
      2. Analisa pendapatan,
      3. Analisa penjualan,
      4. Analisa mengenai perputaran piutang,
      5. Bertanggung jawab terhadap kerahasian pembukuan untuk tidak menyampaikannya kepada pihak luar, tanpa persetujuan dari pimpinan Perusahaan,
      6. Mengurus dan melaporkan pajak tahunan dan menyelesaikan permasalahan perpajakan.
    2. Manajer Keuangan
      Tanggung jawab dan wewenang:
      1. Menyiapkan rencana-rencana keuangan dan rencana pengadaan keuangan untuk pembiayaan proyek-proyek, proposal, dan lain-lain.
      2. Mengawasi penyelenggaraan, penerimaan, pengumpulan. Penyimpanan dan penyaluran dana melalui kas dan Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perusahaan.
      3. Menyusun laporan yang menggambarkan perputaran keuangan pada kas dan bank.
      4. Memberitahukan dan membuat laporan keuangan kepada finance & accounting general manager untuk kepentingan BoD mengenai keadaan kas harian dan keadaan keuangan perusahaan.
      5. Mengawasi pelaksanaan administrasi gaji dan upah termasuk perhitungan pajak pendapatan pegawai.
      6. Mencocokan semua akun bank baik di Jakarta maupun di luar Jakarta yang masuk dalam lingkaran perusahaan.
      7. Menyetorkan Pph 21 dan pajak lainnya dan melaporkan kepada instansi pajak setiap bulannya sesuai kebutuhan.
      8. Menganalisa jumlah sisa tagihan yang belum diterima dari pemilik/pemberi proyek, baik tagihan progress maupun kebutuhan.
      9. Menyiapkan invoice sesuai dengan work progress.
    3. Manajer Administrasi
      1. Bertanggung jawab pada pelaksanaan / implementasi sistem mutu.
      2. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan rekaman-rekaman yang diperlukan untuk audit internal dan kaji ulang manajemen.
      3. Bertanggung jawab terhadap pengadaan jasa.
      4. Menyeleksi dan bertanggung jawab terhadap kompetensi personil.
    4. Manajer Umum & Pengadaan
      Manager Umum adalah pimpinan utama dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
      Tugas dan wewenang Manager Umum:
      1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
      2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
      3. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan
      4. Memperbaiki dan menyempurnakan segenap segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
      5. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
  7. Direktur Operasional
    Tugas dan tanggung jawab direktur operasional:
    1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.
    2. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.
    3. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut.
    4. Membantu tugas-tugas direktur utama.
    5. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan.
    6. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.
    7. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan.
    8. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan.
    9. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.
    1. Manajer Operasional
      Manajer Operasional merupakan pimpinan dalam divisi operasi yang bertugas untuk mengatur, mengendalikan, dan melaksanakan tugas operasional. Tugas dan wewenang Manajer Operasional:
      1. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.
      2. Merencanakan, mengendalikan, dan mengawaasi seluruh kegiatan operasi dalam pengembangan perusahaan sampai tuntas.
      3. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan di bidang pengembangan.
    2. Manajer HRD
      Manajer HRD merupakan pimpinan bagian Personalia yang bertugas untuk mengatur dan menyelesaikan perihal yang berhubungan dengan dengan kepegawaian.
      Tugas dan tanggung Jawab:
      1. Melaksanakan administrasi recruitment, pengangkatan, pengembangan, promosi, pemutasian, formalitas, dan pemberhentian pegawai.
      2. Melaksanakan atas program pelatihan untuk karyawan.
      3. Melaksanakan administrasi arsip biodata pegawai tetap dan kontrak/skilled labour.
      4. Melaksanakan administrasi umum personalia pusat dan proyek.
      5. Melaksanakan dan mengawasi administrasi absensi pegawai.
      6. Melaksanakan administrasi uang makan siang dan transport pegawai.
      7. Melaksanakan administrasi kerja lembur pegawai
      8. Melaksanakan administrasi pinjaman uang pegawai.
      9. Melaksanakan ijin meninggalkan pekerjaan pegawai.
      10. Melaksanakan administrasi cuti pegawai.
      11. Melaksanakan administrasi data pegawai untuk dipergunakan dalam proposal – proposal perusahaan.
      12. Melaksanakan administrasi Surat Perjanjian Kerja pegawai kontrak/Skilled labour.
      13. Melaksanakan administrasi standar upah pegawai kontrak/skilled labour.
      14. Melaksanakan administrasi mobilisasi pegawai tetap dan kontrak ke proyek.
      15. Melaksanakan administrasi data alokasi pegawai tetap dan kontrak/skilled labour.
      16. Melaksanakan administrasi data evaluasi personil pegawai tetap dan kontrak/skilled labour.
      17. Mengatur dan memelihara hubungan dengan organisasi buruh dan instansi – instansi yang menyangkut masalah ketenagakerjaan.
      18. Melaksanakan tugas – tugas kepersonaliaan lainnya yang sewaktu – waktu dimandatkan oleh pimpinan yang berhubungan dengan perusahaan.
    3. Manajer IT & Management Information System (MIS)
      Manajer IT & Management Information System (MIS) merupakan pimpinan dalam bidang perancangan sistem-sistem manajemen informasi yang bertugas merancang program-program komputer yang akan dipergunakan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam perusahaan. Manajer IT & Management Information System (MIS) membawahi programmer yang bertugas membuat dan memperbaiki sistem yang telah dirancang.
    4. Manajer Legal
      Berfungsi memberikan pertimbangan dan usulan dari aspek legal terhadap masalah yang dihadapi perusahaan serta melakukan tugas-tugas pengurusan dokumen perijinan dan pembuatan kontrak kerja. Tugas dan tanggung jawab meliputi:
      1. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan atas dasar kuasa dari pimpinan perusahaan.
      2. Bertanggung jawab atas terhadap pengurusan semua dokumen perijinan yang diperlukan perusahaan.
      3. Mengawasi pelaksanaan peraturan perusahaan dan peraturan perundang - undangan yang berlakku di lingkungan perusahaan.
      4. Menganalisa dan memberikan saran-saran menyangkut aspek legal terutama mengenai pembuatan kontrak kerja dengan pihak ketiga dan perjanjian kerja.
      5. Memberikan pertimbangan-pertimbangan aspek hukum yang dimintakan oleh departemen lain dalam lingkungan organisasi perusahaan.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisa prosedur sistem yang berjalan saat ini di bagian keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega sebagian masih menggunakan Microsoft Excel sebagai media dalam pencatatan dan pengolahan dari laporan neraca dan arus kas, dan sebagian sudah menggunakan sistem aplikasi web dalam pengolahan laporan perubahan modal dan laba rugi. Berikut prosedur yang berjalan yaitu meliputi:

  1. Accounting Staff melakukan add data transaksi pada menu Journal
  2. Acounting Staff view data jurnal sesuai periode yang diinginkan
  3. Accounting Staff print data jurnal
  4. Accounting Staff membuat laporan arus kas dan neraca di lembar kerja Ms. Excel
  5. Accounting Staff memilah transaksi pada data jurnal yang sudah di print, untuk diinput ke lembar kerja Ms. Excel Arus kas dan Neraca
  6. Accounting Staff menyusun laporan arus kas dan neraca
  7. Accounting Staff print hasil laporan arus kas dan neraca
  8. Accounting Staff memberikan laporan arus kas dan neraca ke Accounting Manager
  9. Accounting Manager view laporan arus kas dan neraca, jika ada kesalahan pada laporan, maka Accounting Manager berhak meminta Accounting Staff mengecek akurasi laporan arus kas dan neraca kembali dan memberikan laporan terbaru ke Accounting Manager

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem informasi keuangan berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem informasi keuangan berjalan pada saat ini terdapat:

  1. Dua sistem yang mencakup sistem berjalan pada aplikasi dan sistem berjalan tanpa aplikasi pada proses pencatatan akuntansi yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega.
  2. Tiga actor yang berperan langsung dalam proses pencatatan akuntansi penjualan diantaranya: Admin, Accounting Staff dan Accounting Manager.
  3. 11 use case yang terdiri dari 8 use case pada sistem berjalan dengan aplikasi dan 3 use case pada sistem berjalan tanpa aplikasi
  4. 9 Extend pada sistem yang berjalan deangan aplikasi yang berasal dari use case menginput account master dan melihat dan print laporan.
  5. Satu Include pada sistem yang berjalan dengan aplikasi yaitu Journal

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

  1. Sistem berjalan Admin

  2. Gambar 3.3 Activity Diagram sistem berjalan Admin

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Sistem berjalan Admin menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. 12 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Dua Fork Note.
    4. Satu Join Note.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan
  3. Sistem berjalan Accounting Staff

  4. Gambar 3.4 Activity Diagram sistem berjalan Accounting Staff

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan Accounting Staff, menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. Sepuluh Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 Fork Node.
    4. 1 Join Node.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  5. Sistem berjalan Accounting Manager

  6. Gambar 3.5 Activity Diagram sistem berjalan Accounting Manager

    Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan Accounting Manager, menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. Sembilan Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    3. 1 Fork Node.
    4. 1 Join Node.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  7. Sistem berjalan tanpa aplikasi

  8. Gambar 3.6 Activity Diagram sistem berjalan tanpa aplikasi

    Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan tanpa palikasi, menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. Delapan Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    3. Dua swimline yang terdiri dari Accounting Staff dan Accounting Manager.
    4. 1 Join Node.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

  1. Sistem informasi akuntansi yang berjalan

  2. Gambar 3.7 Sequence Diagram sistem informasi akuntansi berjalan

    Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:

    1. 6 boundary lifeline.
    2. Satu Proses.
    3. Satu self messege.
    4. Satu entity lifeline.
    5. 1 Life Line antarmuka yaitu Laporan arus kas dan neraca.
    6. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Accounting Staff dan Accounting Manager.
    7. 18 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, atau kegiatan yang biasa dilakukan actor.

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Pengembangan sistem informasi akuntasi yang dilakukan peneliti, dibatasi sampai pengembangan sistem informasi Arus Kas dan Neraca dari data transaksi dan CoA yang sudah ada pada aplikasi sebelumnya.

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Sistem PIECES

Metode analisis PIECES dipilih peneliti untuk memudahkan menemukan permasalahan dan memecahkan permasalahan yang ada pada PT Primajasa Perdanarayautama yang kemudian dirangkum dan di masukan ke dalam masing-masing kategori PIECES (Perfomance. Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

Tabel 3.1 Analisis PIECES

No

Jenis Analisis

Sistem yang Berjalan

Sistem yang diusulkan

1

Performance (Kinerja)


  1. Pembuatan laporan arus kas dan neraca masih manual dan belum terintegrasi pada sistem informasi Keuangan berbasis website yang sudah berjalan
  2. Dalam penyusun Laporan Arus Kas dan Neraca, Accounting Staff masih harus mem-posting data CoA di Ms. Excel, lalu menyusun data tersebut untuk dijadikan Laporan Arus kas dan Neraca


  1. Laporan Arus Kas dan Neraca sudah terintegrasi dengan sitem informasi keuangan berbasis website yang sudah berjalan.
  2. Accounting Staff bisa langsung mem-posting data CoA dan Laporan Arus Kas dan Neraca sudah tersusun sesuai data CoA yang ada.


2

Information (Informasi)

  1. Kurangnya akurasi dalam penyajian informasi, yaitu masih sering terjadi kesalahan akibat terlalu banyaknya data CoA yang di-posting pada Ms. Excel


  1. Accounting Manager lebih cepat menerima Laporan yang dikirim dari Accounting Staff karena menggunakan satu aplikasi yang sama

3

Economic (Ekonomi)

  1. Pembelian kertas dan tinta untuk penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca yang harus diperiksa Accounting Manager


  1. Berkurangnya penggunaan kertas dan tinta untuk setiap penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca yang harus diperiksa Accounting Manager, dengan tersedianya hak akses untuk Accounting Manager pada aplikasi.


4

Control (Pengendalian)

  1. Pemeriksaan data laporan keuangan yang dilakukan oleh Accounting Manager hanya dapat dilihat setelah Staff Keuangan mencetak laporan dalam bentuk kertas dan human error sering jadi pemicu tertukar atau hilangnya kertas laporan yang harus diserahkan pada Accounting Manager
  1. Accounting Manager lebih mudah memeriksa Laporan Keuangan menggunakan aplikasi karena dapat melihat hasil laporan secarakeseluruhan periode di aplikasi dan dapat melihat laporan dengan filter data sesuai periode yang diinginkan.

5

Efficiency (Efisiensi)

  1. Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan, sering terbuang jika terdapat laporan yang salah, dan harus mencetak ulang laporan baru
  2. Pengerjaan yang dilakukan oleh Accounting Staff belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan cukup memakan waktu.


  1. Dengan adanya aplikasi keuangan, tidak perlu lagi mencetak setiap laporan keuangan terutama Laporan Arus Kas dan Neraca, karena terdapat menu Accounting Report yang dibuat secara realtime.
  2. Proses dari input transaksi sampai menjadi Laporan, dikerjakan dengan menginput form transaksi pada journal, dan laporan tersaji secara realtime.


6

Service (Pelayanan)

  1. Proses pada sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah Accounting Staff dalam menyajikan laporan Arus Kas dan Neraca dari data jurnal umum karena penyusunan laporan arus kas dan neraca masih dikerjakan terpisah dari sistem aplikasi.
  1. pada sistem usulan, terdapat menu Balance Sheet Statement dan Cash Flow Statement yang laporannya disajikan secara real-time sesuai data yang diinput pada menu Journal

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Sistem Masukan

Analisa sistem masukan adalah rangkaian dari proses-proses yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran:

  1. Nama Masukan : Data COA
    Fungsi  : Sebagai data untuk proses pencatatan akuntansi dan untuk membuat laporan keuangan
    Sumber  : Accounting Staff
    Frekuensi  : Setiap ada transaksi apapun yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan
    Keterangan  : Nomor akun dan nama akun
  2. Nama Masukan : Data Jurnal Umum
    Fungsi  : Sebagai data untuk membuat laporan keuangan
    Sumber  : Accounting Staff
    Frekuensi  : Setiap ada transaksi apapun yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan
    Keterangan  : Tanggal jurnal, nomor bukti, nomor jurnal, nama akun, reff (nomor akun), debit, kredit dan deskripsi
  3. Nama Masukan : Data Jurnal Penyesuaian
    Fungsi : Sebagai data untuk membuat laporan keuangan
    Sumber : Accounting Staff
    Frekuensi : Setiap ada transaksi penyesuaian yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan
    Keterangan : Tanggal jurnal, nomor bukti, nomor jurnal, nama akun, reff (nomor akun), debit, kredit dan deskripsi

Analisa Sistem Proses

Analisa sistem proses menjelaskan tentang semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan, berikut analisa prosesnya:

  1. Nama Modul : Proses pembutan Laporan Keuangan
    Masukan : Data COA, Data Jurnal Umum dan Data Jurnal Penyesuaian
    Keluaran : Buku Besar, Laba Rugi dan Neraca
    Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan

Analisa Sistem Keluaran

Tujuan analisa sistem keluaran adalah untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pencatatan akuntansi. Adapun keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Nama Keluaran : Laporan Neraca
    Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui jumlah aktiva dan passiva yang dimiliki perusahaan
    Media : Ms. Excel
    Rangkap : 1 rangkap
    Distribusi : Accounting Staff
  2. Nama Keluaran : Laporan Arus Kas
    Fungsi : Sebagai data untuk melaporkan penerimaan kas, pembayarn kas, dan perubahan bersih kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi dan pendanaan selama satu periode.
    Media : Ms. Excel
    Rangkap : 1 rangkap
    Distribusi : Accounting Staff


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel(R) Core™ i5-7200U CPU @2.50GHz 2.71GHz
  2. Monitor : 19,5 inci
  3. Mouse : USB Optical Mouse
  4. Keyboard : QWERTY
  5. RAM : 4,00 GB
  6. Harddisk : 1 TB
  7. System Type : 64-bit Operating System, x64-based processor
  8. Printer : Laserjet

Spesifikasi Software

  1. Windows 10 Home
  2. Microsoft Excel
  3. Internet Explorer

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai berikut:

  1. Sistem penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca masih belum terintegrasi dengan sistem aplikasi keuangan yang sudah berjalan di PT Arbunco Wira Pandega
  2. Penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca belum realtime
  3. Penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca masih menggunakan kertas dan tinta untuk penyajiannya dan harus mencetak ulang jika terjadi kesalahan hitung.
  4. Dalam penyusunan laporan arus kas dan neraca, masih dilakukan di lembar kerja Ms. Excel dengan acuan data dari jurnal umum yang di print dari sistem informasi akuntansi yang berjalan.


Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Mengembangkan sistem dari aplikasi sebelumnya, agar Accounting Staff dapat mengerjakan proses pembuatan laporan neraca dan arus kas.
  2. Membuat tambahan beberapa fitur serta mengembangkan fitur yang ada di dalam aplikasi yang sudah digunakan.
  3. Dibuat menu Laporan Arus Kas dan Neraca yang datanya tersaji secara real-time seiring dengan data transaksi yang diinput ke sistem informasi keuangan yang ada.
  4. Mengembangkan sistem dari aplikasi sebelumnya dengan menganalisa source code dari aplikasi sebelumnya sehingga tidak merusak fitur atau menu-menu yang sudah ada.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Dan berikut adalah tabel Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

  • M = Mandatory (yang digunakan)
  • D = Desirable (yang diinginkan)
  • I = Inessential (yang tidak mutlak digunakan)
  • Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) harus deliminasi. Berikut adalah requirement tersebut: Keterangan:

  • T = Technical
  • O = Operational
  • E = Economic

  • H = High
  • M = Middle
  • L = Low
  • Tabel 3.4 : Tabel Elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.5: Tabel Final Draft Elisitasi

    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisa terhadap sistem pembuatan arus kas dan neraca yang berjalan saat ini pada PT Arbunco Wira Pandega, peneliti menemukan beberapa masalah, yaitu sudah adanya sistem aplikasi akuntansi berbasis website tetapi belum dapat melakukan proses pembuatan laporan arus kas dan neraca. sehingga aplikasi yang berjalan saat ini kurang optimal serta menjadi masalah untuk staff keuangan. Terlebih lagi, penggunaan aplikasi sudah digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan pengerjaan laporan keuangan. Hal tersebut membuat staff keuangan harus bekerja 2 (dua) kali dalam artian menggunakan aplikasi berbasis website serta menggunakan Ms. Excel untuk membuat laporan arus kas dan neraca. Oleh karena itu, pihak perusahaan dan peneliti bersepakat melakukan pengembangan terhadap aplikasi yang sudah berjalan saat ini untuk menyempurnakan sistem aplikasi akuntansi yang sudah ada.

    Selanjutnya dilakukan perancangan terhadap pengembangan sistem aplikasi akuntansi, peneliti menggunakan Visual Paradigm 13.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Berikut beberapa prosedur yang dilakukan dalam menjalankan Pengembangan Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca pada PT Arbunco Wira Pandega yaitu:

    1. Admin
      1. Admin melakukan login.
      2. Menampilkan menu utama (Dashboard).
      3. Admin dapat menambah user baru serta hak akses.
      4. Admin dapat menampilkan menu master data, accounting master, accounting activity, dan accounting report.
      5. Admin dapat melakukan creat, read, update, dan delete data pada menu program.
      6. Admin dapat melakukan logout.
    2. Accounting Manager
      1. Accounting Manager melakukan login
      2. Accounting Manager melihat laporan keuangan pada menu accounting report yang telah dibuat dan dikirim oleh Accounting Staff.
      3. Accounting Manager dapat melukan print dan view pada menu accounting report.
      4. Accounting Manager dapat melakukan logout.
    3. Accounting Staff
      1. Accounting Staff dapat melakukan login.
      2. Accounting Staff dapat menginput data pada menu Accounting Master
      3. Accounting Staff dapat menginput data transaksi pada menu jurnal di Accounting Activity
      4. Accounting Staff menampilkan menu master data, Accounting Master, Accounting Activity, dan Accounting Report
      5. Accounting Staff dapat melakukan logout

    Usecase Diagram yang diusulkan


    Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas, usecase diagram Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca yang diusulkan terdapat:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan
    2. 3 actor yang melalukan kegiatan yaitu: Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager.
    3. 8 use case yang akan dilakukan oleh actor dengan sistem, diantaranya:
      1. Nama Use Case : Login
        Actor  : Admin,Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Actor membuka sistem informasi keuangan PT Arbunco Wira Pandega
        2. Sistem menampilkan halaman login
        3. Actor menginput username dan password untuk masuk ke sistem
        4. Sistem menampilkan halaman dashboard
      2. Nama Use Case : menampilkan Dashboard
        Actor  : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Setelah login berhasil
        2. Masuk ke sistem menampilkan halaman Dashboard
      3. Nama Use Case : menambahkan user
        Actor  : Admin
        Scenario  :
        1. Admin klik menu Master data
        2. Admin klik sub menu user
        3. Admin mengisi form user yang akan ditambah lalu klik save
      4. Nama Use Case : kelola hak akses user
        Actor  : Admin
        Scenario  :
        1. Admin klik menu Master data
        2. Admin klik sub menu Role
        3. Admin pilih user yang akan dikelola hak aksesnya terhadap sistem informasi keuangan
        4. Admin pilih hak akses untuk user
        5. Admin klik save
      5. Nama Use Case : menginput data Account Master
        Actor  : Admin, dan Accounting Staff
        Scenario  :
        1. Actor klik menu Account Master
        2. Actor klik sub menu Account Category untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi Account Category, lalu klik button save
        3. Actor Actor klik sub menu Account Type untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi Account Category dan Account Type yang ada pada form, lalu klik button save
        4. Actor klik sub menu Account Type Detail untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi form yg ada, lalu klik button save
        5. Actor klik sub menu Account untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi form add yang tertera, lalu klik button save
      6. Nama Use Case : menginput data pada Accounting Activity
        Actor  : Admin, dan Accounting Staff
        Scenario  :
        1. Actor klik menu Accounting Activity
        2. Actor klik sub menu Journal
        3. Actor klik button add pada sub menu Journal
        4. Actor mengisi setiap kolom form yang ada pada add Journal
        5. Actor klik button save
      7. Nama Use Case : Melihat dan Print laporan
        Actor  : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Actor klik menu Accounting Report
        2. Actor klik menu sub menu sesuai yang ingin dilihat dan atau di print
        3. Actor dapat dapat melihat laporan sesuai periode yang diinginkan
      8. Nama Use Case : Logout
        Actor  : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Actor klik nama user yang ada pada kanan atas, dan akan menampilkan logout
        2. Actor klik logout
        3. Actor keluar dari sistem informasi keuangan PT Arbunco Wira Pandega

    Activity Diagram yang diusulkan

    1. Activity Diagram Admin


    Gambar 4.2 : Activity diagram Admin yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Admin yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, tiga Belas action, dua fork node, satu join node, satu decision node.

    2. Activity Diagram Accounting Staff


    Gambar 4.3 : Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, sebelas action, dua fork node, satu join node, satu decision node

    3. Activity Diagram Accounting Manager


    Gambar 4.4 : Activity Diagram Accounting Manager yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, sebelas action, satu fork node, satu join node, satu decision node.

    Sequence Diagram yang diusulkan

    1. Sequence Diagram Admin


    Gambar 4.5 : Sequence Diagram Admin yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin
    2. 5 Boundary Lifeline
    3. 1 Control Lifeline
    4. 1 Entity Lifeline
    5. 12 Message
    6. 1 Self Message

    2. Sequence Diagram Accounting Staff


    Gambar 4.6. : Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.6. Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Accounting Staff
    2. 6 Boundary Lifeline
    3. 1 Control Lifeline
    4. 1 Entity Lifeline
    5. 19 Message
    6. 1 Self Message

    3. Sequence Diagram Accounting Manager


    Gambar 4.7. : Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.7. Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Accounting Manager
    2. 4 Boundary Lifeline
    3. 1 Control Lifeline
    4. 1 Entity Lifeline
    5. 14 Message
    6. 1 Self Message


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengelolaan coil Bmdtp, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Class diagram digunakan untuk membantu memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena suatu class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut dan relasi yang sama.


    Gambar 4.9 : Class diagram

    Spesifikasi Basis Database

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Master Data Kategori

    Tabel 4.2 : Master Data Kategori

    2. Tabel Master Data Suplier

    Tabel 4.3 : Master Data Suplier

    3. Tabel Master Data Menu

    Tabel 4.4 : Master Data Menu

    4. Tabel Master Data Role

    Tabel 4.5 : Master Data Role

    5. Tabel Master Data User

    Tabel 4.6 : Master Data User

    6. Tabel Transaksi Barang Masuk

    Tabel 4.7 : Transaksi Barang Masuk

    7. Tabel Transaksi Cutting

    Tabel 4.8 : Master Transaksi Cutting

    Rancangan Program

    1. Tampilan halaman login


    Gambar 4.10: Tampilan Halaman Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

    2. Tampilan Untuk Master Data Kategori Barang


    Gambar 4.11: Tampilan Halaman Master Data Kategori Barang

    Tampilan diatas merupakan tampilan menampilkan data kategori barang.

    3. Tampilan Halaman Untuk Menambahkan Data Kategori Barang


    Gambar 4.12: Tampilan Halaman Menambahkan Master Data Kategori Barang.

    Tampilan diatas merupakan tampilan menambahkan data kategori barang.

    4. Tampilan Halaman Untuk Edit Data Kategori Barang


    Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Master Data Kategori Barang

    Tampilan diatas merupakan tampilan edit data kategori barang.

    5. Tampilan Halaman Untuk Menghapus Data


    Gambar 4.13: Tampilan Halaman Menghapus Data

    Tampilan diatas merupakan tampilan Menghapus Data.

    6. Tampilan Halaman Suplier


    Gambar 4.14: Tampilan Halaman Suplier

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data suplier.

    7. Tampilan Halaman Menambah Data Suplier


    Gambar 4.15: Tampilan Halaman Menambah Data Suplier

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambah data suplier.

    8. Tampilan Halaman Edit Data Suplier


    Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Data Suplier

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk edit data suplier.

    9. Tampilan Halaman Data Barang Masuk


    Gambar 4.17: Tampilan Halaman Data Barang Masuk

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data barang masuk.

    10. Tampilan Halaman Tambah Menambah Data Barang Masuk


    Gambar 4.18: Tampilan Halaman Menambah Data Barang Masuk

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambahkan data barang masuk.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem pengelolaan coil bmdtp harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses, diantaranya:

    1. Admin Produksi
    2. Manager
    3. Asisten Manager
    4. Spv.Mesin

    Testing

    Metode Testing

    a. Blackbox Testing

    Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan balckbox testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Blackbox Testing sebagai berikut :

    Tabel 4.9 Daftar Pengujian

    1. Login

    Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi pengeolaan bahan baku dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

    Tabel 4.10 : Pengujian Login

    2. Menambah Master Data Kategori Barang

    Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan master data ketagori barang berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form ini hanya dapat dilakukan oleh admin :

    Tabel 4.12 : Pengujian Logout Sistem

    3. Logout

    Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.10 : Pengujian Login

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, form menambah data prospect, export laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.

    Implementasi

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya.

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.13: Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi pengelolaan coil BMDTP berbasis website pada pt united can departemen littell”.

    Tabel 4.14: Estimasi biaya

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Sistem pengolahan data keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega sudah menggunakan aplikasi berbasis website, yang memiliki tiga hak akses yaitu Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager. Untuk setiap penacatatan transaksi, dilakukan dengan menginput data pada menu Account Activity, lalu secara real-time, laporan muncul dan dapat dilihat oleh pengguna aplikasi tersebut, terkecuali pada penyusunan Laporan Arus Kas dan Neraca. Kedua laporan tersebut belum ada pada menu aplikasi keuangan yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega, melainkan dibuat pada lembar kerja Ms. Excel yang berdasarkan acuan data dari aplikasi keuangan yang ada.
    2. Berdasarkan point nomor 1, kendala yang ada pada sistem informasi akuntansi yang berjalan saat ini, penyusunan Laporan Arus Kas dan Neraca masih dilakukan terpisah dari laporan keuangan lainnya yang sudah menggunakan aplikasi. Hal tersebut mengharuskan Accounting Staff menyusun kedua laporan tersebut di Ms. Excel. Dalam artian, Accounting Staff harus dua kali melakukan penyajian laporan keuangan. Maka kerap kali muncul kesalahan dalam penyajian laporan yang diakibatkan oleh human error dan menjadikan kurang efektifnya penyajian laporan keuangan per periode.
    3. Untuk mengatasi kendala yang sudah diurainkan di atas, peneliti melakukan pengembangan aplikasi keuangan yang berjalan saat ini dengan menambahkan laporan arus kas dan neraca yang didalam terdapat fitur view sesuai periode tanggal yang diinginkan user, fitur print ke format excel atau pdf, dan juga menambahkan fitu print pada menu journal dan general ledger, yang dimulai dari observasi ke tempat penelitian, berdiskusi dengan stakeholder mengenai fitur-fitur yang dibutuhkan user dan perusahaan, mulai menganalisa permasalahan yang ada pada program, dan merancang kebutuhan perkembangan sistem, lalu membuat program dengan bahasa PHP dan framework Code Igniter, Sublime text sebagai editor text, dan MySQL sebagai manajemen databasenya.


    Saran

    Berdasarkan beberapa point kesimpulan diatas, didapat beberapa saran, yaitu:

    1. Dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa Universitas Raharja dalam penelitian selanjutnya terkait Sistem Informasi Akuntansi. Selain itu, dapat menjadi media belajar dalam pengembangan sebuah sistem.
    2. Dilakukannya perawatan dan pemeliharaan aplikasi secara berkala, agar aplikasi mudah dikembangkan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan user.
    3. Adanya sosialisasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyajian laporan keuangan agar mudah dalam pengoperasian aplikasi yang sudah dikembangkan oleh peneliti

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Maimunah, berkat, & mega. (2017). Peningkatan Kinerja Administrasi Penjualan chemical Water Threatment Product Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi. Jurnal CERITA, 3. Retrieved May 10, 2019 from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/view/414
    2. Aris, Andriani , D., Eka, S., & Romodor, A. (2016). Perancangan aplikasi sistem informasi penjualan tiket pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web (Februari 2016 ed., Vol. 4). Yogyakarta: Stmik Amikom Yogyakarta. Retrieved May 10, 2019 from https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1282
    3. 3,0 3,1 Nasril, & Yanto Adri Saputra. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera ICT, 3. Retrieved May 10, 2019 from https://scholar.google.co.id/citations?user=jl-NZnwAAAAJ&hl=en
    4. 4,0 4,1 Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
    5. Lestari, Indri. (2018). Development of Mathematics Teaching Material Using Geogebra to Increase Conceptual Understanding (Vol. 01 No. 01 Mei 2018). Jurnal Pendidikan Matematika. Retrieved July 10, 2018, from http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/gauss/article/view/634/625
    6. 6,0 6,1 6,2 Romney, M., & P.J. Steinbart. (2015). Accounting Information Systems (13 ed.). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.
    7. Setiani, Ageng, & dkk. (2015). Smart Home Automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroler atmega 328 (Vol. 8). Tangerang: Jurnal CCIT Raharja. Retrieved May 10, 2019 from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/173
    8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
    9. 9,0 9,1 9,2 9,3 9,4 9,5 9,6 9,7 9,8 Rusdiana, & Moch. Irfan. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka setia.
    10. Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    11. Eko, B. (2015). Analisis Pengaruh Nilai Teknologi Informasi Terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan (Studi Kasus Pemanfaatan E-Tiketing Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa Kereta Api). Jurnal Sains, 12. Retrieved May 10, 2019 from http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin/article/view/929
    12. Agus, P. (2014). Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
    13. Sunarya , Lusyani, Mukti Budiarto, & Jasmine Dara Assyifa. (2015). Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9. Retrieved May 10, 2019 from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/160
    14. Muslihudin, M., & Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi .
    15. Krismiaji. (2015). Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
    16. 16,0 16,1 16,2 Mulyani, S. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Jakarta : AbdiSistematika.
    17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Tyoso, J. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
    18. Pamungkas, C. (2017). Pengantar dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: Deepublish.
    19. Sunarya, A., Euis Siti, & Kiky Rizky. (2018). Aplikasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Piutang Pada PT. Mitra Toyotaka Indonesia. Jurnal Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI). Retrieved May 10, 2019 from http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/knsi2018/article/view/511
    20. Warsito, A., M.Yusup, & Moh. Iqbal. (2015). Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, 8. Retrieved May 10, 2019 from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/142
    21. Husain, Al, dkk. 2016. “Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online”. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2, Agustus 2016 ISSN 2461-1417.
    22. Marisa, Fitri. 2016. Web Programing (Client Server and Server Side). Yogyakarta: CV Budi Utama.
    23. 23,0 23,1 23,2 Putra, I. (2017). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Quadrant.
    24. TMBooks. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
    25. Nurdin, J. (2018). Pengantar Akuntansi untuk Korporasi. Malang: Empatdua.
    26. Hery. ( 2016). Akuntansi Dasar 1&2. Jakarta: Grasindo.
    27. Abdullah, Fahri. (2018). Analisis Manajemen Arus Kas Terkait Kebijakan Uang Kuliah Tunggal Dan Biaya Kuliah Tunggal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri di Sulawesi Selatan. Ekspose Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan. Vol. 17, No.2. ISSN: 1412-2715
    28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 Mulyani, S. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: AbdiSistematika.
    29. Maimunah, Herdian, & Dedeh Supriyanti. (2017). Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5. Retrieved May 10, 2019 from https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1737
    30. Agusli, R., Sutarman, & Suhendri. (2017). Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, 7. Retrieved May 10, 2019 from http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/127
    31. Yuliani, Dewa Ayu Eka, & Susanti Margaretha. (2017). Sistem Informasi Pemesanan Dengan Penerapan Konsep Electronic Customer Relation Management Berbasis Web. CCIT Journal, 10. Retrieved May 10, 2019 from http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/190
    32. Priyanto, A., & Fanji Ulinnuha. (2017). Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Jawa Untuk Media Bantu Belajar Siste SMK Salafiyah Berbasis Android. Indonesian Journal on Networking and Security, 6. Retrieved May 10, 2019 from http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/1473
    33. Enterprise, J. (2017). “PHP Komplet”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
    34. 34,0 34,1 Puspitasari , Diah. (2016). Sistem informasi perpustakaan sekolah berbasis web. Jurnal Pilar Nusa Mandiri.
    35. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Budi
    36. 36,0 36,1 Sidik, B. (2018). Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
    37. Arifianto, D.A, Guntur , P. K., & Hanung, N. P. (n.d.). Aplikasi Pencatatan Dan Pelaporan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pada Direktorat Lalu Lintas Polresta Bandung. E-Proceeding Of Applied Science, 2. Retrieved May 10, 2019 from https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/107371/aplikasi-pencatatan-dan-pelaporan-kasus-kecelakaan-lalu-lintas-pada-direktorat-lalu-lintas-polrestabes-bandung.html
    38. Dzulhaq, & M.Iqbal. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global, 7. Retrieved May 10, 2019 from http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/125
    39. Sunarya, A., Sudaryono, & Sugeng, S. (2015). Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. (sccit2015 1-17).
    40. 40,0 40,1 40,2 Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia.
    41. Hermawan, A. (2014). "Penelitian Bisnis". Jakarta : Grasindo.
    42. Zulfiar, Edy, Rahmat Hidayat dan Lukman. (2018). Desain Aplikasi Akuntansi Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam di Kota Lhokseumawe, Aceh Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 20 No. 2. e-ISSN: 2549-5003. Retrieved July 19, 2019
    43. Komarudin, Edi, Ramadhan Syaeful Bahri, Dyan Fachri Maulana dan Ananda Rizky Maulana. (2019). Model Perancangan Aplikasi Pesantren Matic Pada Forum Pondok Pesantren Jawa Barat. Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise Volume 04, Nomor 01. Retrieved July 19 2019
    44. Purnomo, Heri, dan Jauharul Maknunah. (2018). Sistem Informasi Pengolahan Data Keuangan Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. Vol. 3 No 3. Retrieved July 19 2019.
    45. Rahardja, Untung, Qurotul Aini, Marviola Hardini. (2018). Penerapan Software Akuntansi Online Sebagai Penunjang Pencatatan Laporan Keuangan. STMIK Pontianak Online Journal. Vol. 8 No. 2. ISSN Online: 2460-5344
    46. Pratiwi, Ratih dan Uding Sastrawan. (2018). Implementasi Aplikasi Akuntansi Pada Ukm Adiraka Dalam Pengelolaan Keuangan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 1, No. 2. from https://www.jurnal.polsri.ac.id/index.php/aptekmas/article/view/1246 Priyanto, A., & Fanji Ulinnuha. (2017). Perancangan Aplikasi Penerjemah Bahasa Indonesia
    47. Trigo, A., Fernando Belfo, & Raquel Perez E. (2014). Accounting Information Systems: The Challenge of the Real-Time. Elsevier, 16. Retrieved May 10, 2019 from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212017314003028
    48. Pandya, Bhargav. (2019). Application of Free Cash Flow to Equity Model in Valuing Mahindra Group Companies: An Empirical Study. SJCC Management Research Review. Volume 9, Issue 1
    49. Muda, Iskandar,Rasdianto Lubis, dan Muhammad Safri. (2014).Implementation of the Cash Revenue System: A Case Study in the Local Government Task Forces’ Units of North Sumatera Province, Indonesia. Information Management and Business Review Vol. 6, No. 2, (ISSN 2220-3796). Retrieved May 10, 2019 from http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/69208/fulltext.pdf?sequence=1&isAllowed=y
    50. J. Auerbach, Alan, Michael P. Devereux, Michael Keen, and John Vella. (2017). INternAtional Tax Planning under the Destination-Based Cash Flow Tax. National Tax Journal, December 2017, 70 (4), 783–802
    51. Matveeva, Anastasiya Vladimirovna, Darya Vladimirovna Kalmykova, Aleksey Fedorovich Chernenko. (2016). Optimization Method of Cash Balance . Journal: Journal of Applied Economic Sciences (JAES). Issue No: 42. 772-775