Pengguna:Nurlita: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
Baris 1.037: Baris 1.037:
  
 
== Tata Laksana Sistem yang Berjalan ==
 
== Tata Laksana Sistem yang Berjalan ==
 +
 +
== Analisa Sistem yang Berjalan ==
  
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->

Revisi per 22 Agustus 2019 09.11

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN COIL BMDTP

BERBASIS WEBSITE PADA

PT UNITED CAN


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1514483336
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN COIL BMDTP

BERBASIS WEBSITE PADA

PT UNITED CAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1514483336
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si
       
Ruli Supriati, S.Kom,.M.Ti
NIP : 000603
       
NIP : 060003

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN COIL BMDTP

BERBASIS WEBSITE PADA

PT UNITED CAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514483336
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensi

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03009
   
NID : 11003

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN COIL BMDTP

BERBASIS WEBSITE PADA

PT UNITED CAN


Disusun Oleh :

NIM
: 1514483336
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji I
 
Anggota Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN COIL BMDTP

BERBASIS WEBSITE PADA

PT UNITED CAN


Disusun Oleh :

NIM
: 1514483336
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Nurlita
NIM. 1514483336

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Dalam membangun suatu organisasi/perusahaan, dibutuhkan sumber bisnis yaitu 5M (Material, Man, Money, Machine, Methode). Salah satu unsur yang paling aktif di dalam perusahaan menjadi suatu produk yang kemudian dijual kembali yaitu bahan baku. Pengelolaan bahan baku harus dilakukan dengan benar karena ini adalah kegiatan yang sangat penting, karena sangat berpengaruh terhadap mutu produk, dalam pelaksanaan pengolahan bahan baku coil BMDTP, sudah menggunakan alat pengolah data (komputer), yang dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, banyak kesalahan yang terjadi dalam proses ini, proses pengerjaan pegawai yang lama sehingga terjadinya penumpukan data, kesalahan dalam menghilangkan stock coil yang sudah digunakan, penginputan data hasil potong penggunaan coil BMDTP. Penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES , elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Dengan adanya sistem Dengan adanya sistem pengelolaan coil BMDTP berbasis website, dapat mempermudah setiap pekerjaan untuk menghasilkan laporan stock coil BMDTP yang akurat dengan waktu yang cepat, sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, serta dapat menunjang evaluasi dalam pengendalian internal bagi pimpinan terhadap laporan.

Kata Kunci: Stock, Laporan, Laporan Stock, Coil BMDTP, Sistem Pengelolaan Coil BMDTP.


ABSTRACT

In building an organization / company, business resources are needed, namely 5 million (Materials, Humans, Money, Machines, Methods). One of the most active in the company becomes a product which is then resold as raw material. The management of raw materials must be done correctly because this is a very important activity, because it is very important for the product, in the processing of raw materials for BMDTP coils, it has used a data processing device (computer), which is done semi-computerized using Microsoft Excel, many errors what happened in this process, the process of working on the old staff must be stacked with data, errors in removing the coil stock that has been used, inputting data from the cut of the BMDTP coil. This research uses PIECES analysis method, system requirements elicitation, and system modeling using UML (Unified Modeling Language) for evaluation using visualization, which is then implemented with Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with MySQL-Server database as the database used. With the existence of a system With the existence of a website-based BMDTP coil management system, it can facilitate every job to produce accurate BMDTP coil stock reports with fast time, can produce effective and efficient reports, can be used to support internal relations to support reports.

Keywords : Stock, Report, Stock Report, BMDTP Coil, BMDTP Coil Management System.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN COIL BMDTP BERBASIS WEBSITE PADAPT UNITED CAN DEPARTEMEN LITTELL".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1, Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Hidayat Sugiarto selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moral maupun materi sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
NURLITA
NIM. 1514483336

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Master Data Kategori

Tabel 4.3 Master Data Suplier

Tabel 4.4 Master Data Menu

Tabel 4.5 Master Data Role

Tabel 4.6 Master Data User

Tabel 4.7 Transaksi Barang Masuk

Tabel 4.8 Master Transaksi Cutting

Tabel 4.9 Daftar Pengujian

Tabel 4.10 Pengujian Login

Tabel 4.11 Pengujian Menambah Master Data Ketegori Barang

Tabel 4.12 Pengujian Logout Sistem

Tabel 4.13 Time Schedule

Tabel 4.14 Estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT United Can Departemen Littell

Gambar 3.2 Contoh Kaleng Dry & Non Processed Food Can

Gambar 3.3 Contoh Kaleng Processed Food Can

Gambar 3.4 Contoh Kaleng beer & beverage

Gambar 3.5 Contoh Kaleng aerosol

Gambar 3.6 Contoh Kaleng specialty

Gambar 3.7 Contoh Kaleng closure & component

Gambar 3.8 Contoh Kaleng tennis ball

Gambar 3.9 Use Case Diagram Sistem Pengelolaan Coil BMDTP

Gambar 3.10 Activity Diagram Report Stock BMDTP

Gambar 3.11 Sequance Diagram

Gambar 4.1 Usecase diagram Sistem BMDTP

Gambar 4.2 Activity diagram Barang Masuk

Gambar 4.3 Activity diagram Coil Shearing

Gambar 4.4 Activity diagram Cutting Order

Gambar 4.5 Sequence diagram Spv. Mesin

Gambar 4.6 Sequence diagram Manager

Gambar 4.7 Sequence diagram Asisten Manager

Gambar 4.8 Sequence diagram Admin Produksi

Gambar 4.9 Class diagram

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Master Data Kategori Barang

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Menambahkan Master Data Kategori Barang

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Edit Master Data Kategori Barang

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Menghapus Data

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Suplier

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Menambah Data Suplier

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Edit Data Suplier

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Data Barang Masuk

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Menambah Data Barang Masuk



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam membangun suatu organisasi/perusahaan, dibutuhkan sumber bisnis yaitu 5M (Material, Man, Money, Machine, Methode). Salah satu unsur yang paling aktif di dalam perusahaan menjadi suatu produk yang kemudian dijual kembali yaitu bahan baku. Pengelolaan bahan baku harus dilakukan dengan benar karena ini adalah kegiatan yang sangat penting, karena sangat berpengaruh terhadap mutu produk.

PT United Can adalah suatu perusahaan kemasan kaleng untuk makanan, minuman, aerosol. ada tiga jenis bahan yang digunakan: 1) kaleng plat timah (tin plate), 2) kaleng baja bebas timah (tin free steel), 3) aluminium. Perusahaan memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah, yang dikenal dengan istilah “BMDTP (Bea Masuk di Tanggung Pemerintah)”.

Dalam pelaksanaan pengolahan bahan baku coil BMDTP, sudah menggunakan alat pengolah data (komputer), yang dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, banyak kesalahan yang terjadi dalam proses ini, proses pengerjaan pegawai yang lama sehingga terjadinya penumpukan data, kesalahan dalam menghilangkan stock coil yang sudah digunakan, penginputan data hasil potong penggunaan coil BMDTP. Sejalan dengan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Coil BMDTP Berbasis Website pada Pt United Can Departemen Littell”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada departemen Littell antara lain :

  1. Apakah penggunaan coil BMDTP dapat teridentifikasi pemakaiannya dengan cepat dengan sistem yang berjalan ?
  2. Bagaimana alur sistem pengolahan data laporan pengelolaan coil BMDTP yang telah diterapkan pada departemen Littell ?
  3. Sistem seperti apa yang dapat mengatasi permasalahan pembuatan laporan penggunaan coil BMDTP ?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti membuat pembahasan masalah menjadi terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Permasalahan yang akan dibahas meliputi: penginputan hasil penggunaan coil, pengurangan stok coil, dan pelaporan total keseluruhan hasil potong berupa kg, dengan jumlah coil yang digunakan yang disesuaikan dengan pengurangan pada stock coil BMDTP.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk :
    1. Dapat mengidentifikasi semua pemakaian bahan baku coil BMDTP di departemen Littell.
    2. Mengetahui masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data laporan penggunaan coil BMDTP di departemen Littell
    3. Menciptakan sistem pengolahan data laporan penggunaan coil BMDTP yang digunakan secara manual menjadi tersistematis
  2. Tujuan Fungsional
    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi laporan penggunaan coil BMDTP secara cepat, tepat dan akurat. Laporan yang menyatakan bahwa bahan baku yang difasilitasi oleh pemerintah digunakan dengan benar.
  3. Tujuan Individual
    Penelitiaan ini mempunyai tujuan individual, antara lain :
    1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam pembuatan perancangan sistem serta memudahkan pekerjaan administrasi dalam mengerjakan laporan pengelolaan bahan baku.
    2. Agar peneliti dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.
    3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan sistem informasi di Universitas Raharja.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Bagi Peneliti
    1. Mendapatkan kepuasan ketika peneliti mampu untuk menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi
    2. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliahan pada kegiatan nyata.
  2. Manfaat Bagi Sekolah
    1. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengolahan data laporan penggunaan coil BMDTP pada pt united can departemen Littell.
    2. Pengerjaan laporan coil BMDTP dapat dilakukan dengan mudah.
    3. Perusahaan dapat memanfaatkan fasilitas BMDTP karena ketepatan waktu dalam memberikan laporan kepada pihak bea cukai.
  3. Manfaat Bagi Universitas Tinggi Raharja
    1. Membuat Universitas Raharja dikenal oleh organisasi– organisasi yang dijadikan objek penelitian para mahasiswa atau mahasiswi
    2. Menjadi referensi bagi mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam sistem pengelolaan bahan baku. Menciptakan mahasiswa dan mahasiswi yang tidak hanya pandai dalam teori tetapi dapat mengimplementasikan di dunia nyata.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga pendekatan yaitu:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
    Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan mengamati sumber, pengumpulan dan pengolahan data di bagian produksi penggunaan bahan baku yang dipisahkan antara BMDTP dengan non BMDTP.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Bapak Hidayat sebagai manajer departemen littell.
  3. Studi Pustaka (Library Research)
    Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini.

Analisis Data

Data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa data peneliti menggunakan metode analisa sistem yang dilakukan yaitu, analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and servis), dengan mengamati berbagai sumber bisnisnya dapatkah mencapai efisiensitas suatu organisasi terutama pada departemen litell dalam menciptakan laporan produksi.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome

Metode Testing

Metode testing yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan black box testing. Black box testing ini berfokus pada fungsional pada perangkat lunak (software), lebih dari pada itu, metode black box testing ini dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan yang cacat/eror.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, peneliti mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat isi usulan penelitian dengan kenyataan selama pelaksanaannya penelitian. Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat,metode penelitian,dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem laporan pengelolaan bahan baku serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan laporan skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti usecase diagram, activity diagram, sequence diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisa pieces, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada Pt united can departemen littell, yang meliputi usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini bagian yang mengungkapkan tentang kesimpulan dan saran terhadap pembahan yang telah diuraikan dan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan pada buku yang berjudul “Analisis perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML (Unified Modeling Languange) 2018:23, Munawar menjelaskan bahwa perancangan adalah bagaimana sistem akan dibangun meski mungkin faktanya tidak benar-benar diwujudkan (Rumbaugh, 1997). Model yang dibuat dalam fase perancangan harus menunjukkan bagaimana berbagai bagian dari sistem akan bekerja bersama.. Namun dalam penelitian Aris, dkk (2016:26)[1] yang berjudul Perancangan Aplikasi sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web “Perancangan adalah Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Dari pengertian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses pembuatan sistem baru yang telah dianalisa dengan menyatukan beberapa komponen didalamnya guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Tujuan Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Muharto & Arisandy (2016:103)[1]“Tujuan Perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Dari pengertian tersebut maka dapat dikaitkan dengan tujuan perancangan yaitu untuk menciptakan suatu sisem baru yang dibutuhkan oleh user guna mencapai suatu tujuan tertentu baik dalam proses bisnis maupun dalam akademik.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

I Putu Agus dan I Gusti Lanang (2016:3) [2] mengatakan bahwa sistem informasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan dari komponen – komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sedangkan definisi lain Witarto dan dan Nur dkk (2017:57), “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”. :

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu rancangan sistem untuk dapat mengolah data sehingga dapat memudahkan pekerjaan dalam menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pengguna.

Komponen Sistem informasi

C. Jenis – Jenis Informasi

Jeperson Hutahaean (2015)[3]  sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu : :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Block Technology)
    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software).
  6. Blok kendali (control block)
    Banyak faktor yang dapat merusakan sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensinan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Muslihudin & Oktafianto pada buku yang diupload pada deepublish (2016:2)[4]   mengatakan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling berkerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu

Sedangkan menurut Tyoso (2016:1), [5]   “sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk dapat mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan definisi – definisi tersebut dapat diartikan bahwa system adalah sekumpulan elemen – elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu

Karakteristik Sistem

Hutahaen (2015) [3]  mengatakan bahwa Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Komponen sistem merupakan sekumpulan komponen – komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam proses mencapai suatu sasaran tertentu. Komponen sistem memiliki berbagai komponen yang disebut dengan subsistem.
  2. Batas sistem (Boundary System)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi sistem yang satu dengan sistem lainnya, Batasan sistem ini merupakan suatu batas kesatuan sistem sehingga dapat menunjukan ruang lingkup sistem (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan sistem (Environments System)
    Lingkungan sistem adalah segala hal yang berada diluar sistem yang bersifat dapat menguntungkan maupun merugikan sistem. Pada umumnya, sesuatu yang menguntungkan akan dimanfaatkan dan yang merugikan harus tetap dikendalikan untuk tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem.
  4. Penghubung/antarmuka Sistem (Interface System)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana penghubung antar subsistem yang satu dengan yang subsistem lainnya. Sebagai alat komunikasi dimana keluaran output dari satu subsitem dapat menjadi ouput subsistem lainnya.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan sistem merupakan sebuah data yang dimasukkan kedalam sistem untuk dapat diolah menjadi sebuah informasi.
  6. Pengolahan (Process System)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang memiliki tugas untuk mengolah data yang telah dimasukkan untuk dapat dikeluarkan menjadi sebuah informasi yang beguna bagi pemakainya.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem merupakan komponen hasil akhir dari data yang telah dimasukkan untuk dapat diolah dan menjadi hasil akhir yang dapat diklasifikasikan menjadi keluaran yang beguna.
  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen sistem harus tetap dijaga untuk tetap saling terintegrasi guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Pada buku “Rekayasa Perangkat Lunak (2018:55)”[6] yang ditulis oleh Falahah Suprapto pada sistem informasi kita mengolah data menjadi informasi, informasi ini dapat menjadi sumber pengetahuan (knowledge) bagi pengguna sistem. Informasi adalah kumpulan fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Kualitas Informasi

Pada buku “Rekayasa Perangkat Lunak (2018:55)”[6] yang ditulis oleh Falahah Suprapto, bahwa parameter kualitas informasi dapat dijelaskan melalui sepuluh karakteristik sebagai berikut:

  1. Accessible, informasi harus mudah diakses oleh pengguna yang berhak sehingga pengguna dapat memperoleh informasi dalam format yang tepat, pada waktu yang tepat dan sesuai kebutuhan
  2. Accurate, informasi harus bebas dari ketidakakuratan sehingga tidak menghasilkan kekeliruan dalam menganilisis informasi.
  3. Complete, informasi harus memuat semua fakta – fakta yang penting.
  4. Flexible, informasi harus dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.
  5. Relevant, informasi harus relevan bagi pengguna dan pengambil keputusan.
  6. Reliable, informasi dapat dipeercaya oleh pengguna.
  7. Secure, informasi harus aman dan hanya dapat diakses oleh pengguna yang berhak.
  8. Simple, informasi harus sederhana, tidak terlalu rumit, mudah dibaca, dan dipahami.
  9. Timely, informasi harus sedia saat dibutuhkan.
  10. Verifiable, informasi harus dapat diverifikasi, artinya dapat diperiksa apakah informasi tersebut benar atau tidak.

Konsep Dasar Data

Kris H. Timotius (2017:63),[7] menerangkan bahwa “data adalah nilai dari fakta keberadaan sesuatu atau keadaan yang dapat diamati, diukur, dan dihitung. Data tidak otomatis memberikan informasi yang bermanfaat. Data perlu dianalisis, diklasidikasikan, disleksi, dipilah-pilah sehingga menjadi bermakna”. Adapun Menurut Adyanata Lubis (2016:1), [8] “data adalah fakta – fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sekumpulan fakta yang dapat diamati, diukur, dan digambarkan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Tahapan – Tahapan Elisitasi menurut Hidayati (2007) dalam penelitian Abas S, dkk yang berjudul Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi (2015:3), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I, Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksud nya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III, Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. “T” Techinical Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit
    2. (M) yaitu mampu untuk dikerjakan
    3. (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Bahan Baku

Definisi Bahan Baku

Dalam Jurnal Tri Hernawati Pekan Ilmiah Periode XXI FT.UISU (2017:12),[9], bahan baku merupakan salah satu aspek yang penting guna kelancaran produksi. Kesalahan dalam merencanakan kebutuhan bahan baku berakibat pada perolehan laba yang tidak maksimal. Adapula definisi bahan baku dikutip dari Jurnal yang di tulis oleh Indah Lanastriani, dkk (2016)[10] dalam jurnal Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada UMKM Pempek Dan Kerupuk Beringin yang dikutip dari Margaretha (2014:47) pengertian persediaan bahan baku adalah persediaan bahan baku merupakan bahan baku atau bahan tambahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas proses produksi persediaan material menjadi komponen utama dari suatu produk.”

Pengendalian Bahan Baku

Pada jurnal yang ditulis oleh Witdya Pangestika yang berjudul 5 metode pengendalian biaya bahan baku (2018), [11], bahwa bahan baku dapat dikendalikan dengan metode sebagai berikut :

  1. Metode Order Cycling
    merupakan metode pengendalian bahan baku dengan cara melakukan review secara periodik. Misalnya satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Jangka waktu untuk me-review sebaiknya disesuaikan dengan jenis bahan baku. Bahan baku yang penting atau mungkin cepat busuk sebaiknya dilakukan review dengan sering (jangka waktu pendek) dibanding bahan baku yang kurang penting atau yang bertahan lama.
  2. Metode The Mix – Max
    Metode pengendalian bahan baku ini didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum. Metode ini memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu mencukupi, agar penjualan dapat berjalan dengan lancar.
  3. Metode The Two – bin
    Metode ini diterapkan pada jenis bahan baku yang harganya murah (relatif tidak mahal). Metode ini membagi/memisahkan bahan baku menjadi dua bagian. Pertama, bahan baku yang akan digunakan selama periode saat bahan baku diterima dan saat pemesanan dilakukan. Kedua, bahan baku yang digunakan pada periode saat pemesanan dan pengiriman. Pemesanan bahan baku dilakukan pada saat bahan baku bagian pertama sudah digunakan. Sehingga biaya bahan baku menjadi efisien dan efektif.
  4. Metode The Automatic Order System
    metode pemesanan otomatis adalah metode pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan berada sampai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan administrasi persediaan bahan bakunya.
  5. Metode The ABC ( The ABC Plan )
    Metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan skala besar yang memiliki jumlah persediaan banyak dan dengan nilai yang berbeda-beda. Pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah.

Konsep Dasar BMDTP

Definisi BMDTP

Menurut Sayri dalam Skripsi yang ditulis dengan judul Konsep Pengelolaan Pajak yang Adil Perspektif Ibnu Kaldun (2016: 87)[12], kebijakan-kebijakan Proteksi Terhadap Produsen Dalam Negeri diantaranya Bea Masuk ditanggung Pemerintah (BMDTP) yaitu untuk memajukan produksi dalam negeri agar dapat lebih bersaing dan ekspor meningkat dengan cara meringankan bea masuk untuk bahan baku produksi.

Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yaitu untuk meminimalisir praktek dumping, Bea Masuk Imbalan yaitu tambahan bea masuk yang dikenakan terhadap barang yang mengandung subsidi yang menyebabkan industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis mengalami kerugian

BMDTP dapat diberikan kepada industri sektor tertentu. Industri sektor tertentu adalah industri yang layak untuk diberikan BMDTP sesuai dengan kebijakan pengembangan industri nasional. Pemberian BMDTP berdasarkan kriteria penilaian:

  1. memenuhi penyediaan barang atau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi oleh masyarakat luas dan melindungi kepentingan konsumen
  2. meningkatkan daya saing
  3. meningkatkan penyerapan tenaga kerja
  4. meningkatkan pendapatan negara.

BMDTP diberikan terhadap impor barang dan bahan untuk memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu dengan Kuasa Pengguna Anggaran Belanja Subsidi Bea Masuk ditanggung Pemerintah (“KPABMDTP”) dan alokasi pagu anggaran sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur ketentuan bea masuk ditanggung pemerintah sektor industri tertentu tahun anggaran berjalan.

Jenis – Jenis Industri Memperoleh BMDTP

Jenis-jenis barang dan bahan untuk memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu lebih rinci diatur dalam lampiran huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2018 (“Permenkeu 12/2018”) di antaranya:

  1. Barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan pada sektor industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, karung plastik, palet plastik, botol dan jerigen plastik, terpal plastik, geotekstil, barang atau perabot rumah tangga dari plastik. Beberapa diantaranya adalah (Polypropylene Homopolymer dan Selofan (cellophane))
  2. Barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan pada sektor industri pembuatan kosmetik di antaranya: Eural BT, Grape Seed Extrac, dan Guar Gum.

Menurut informasi yang kami dapatkan dalam artikel Empat Sektor Industri Terima Fasilitas BMDTP yang kami akses melalui laman Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, dimana pemerintah memberikan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) kepada empat sektor industri baru, yakni industri pembuatan lead ingot, telepon seluler, kacamata, dan kacang almond. Pemberian insentif fiskal tersebut diharapkan dapat memacu produktivitas dan daya saing industri, terlebih bagi yang akan melakukan investasi baru maupun perluasan usaha atau ekspansi.

Persyaratan Memperoleh BMDTP

Masih dalam sumber yang sama, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara, Hingga saat ini, jumlah sektor industri yang telah memanfaatkan fasilitas BMDTP sebanyak 41 sektor industri yang terdiri dari 217 perusahaan. Stimulus fiskal berupa pemberian fasilitas BMDTP ini telah dilakukan oleh oleh pemerintah sejak tahun 2008.

Untuk memperoleh BMDTP, Perusahaan harus memenuhi ketentuan/syarat sebagai berikut:

  1. Tidak pernah melakukan kesalahan dalam memberitahukan jumlah atau jenis barang pada Pemberitahuan Pabean Impor dengan fasilitas BMDTP yang menyebabkan kekurangan pembayaran bea masuk selama 1 (satu) tahun terakhir. Pemberitahuan pabean impor yang dimaksud adalah Pemberitahuan Impor Barang (BC 2.0), Pemberitahuan impor barang dari tempat penimbunan berikat untuk diimpor untuk dipakai (BC 2.5), dan pemberitahuan impor barang dari pusat logistik berikat (BC 2.8).
  2. Tidak mempunyai utang bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor yang telah lewat jatuh tempo pembayaran.
  3. Mempunyai rencana impor barang yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh pembina sektor industri
  4. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Jenderal Bea dan Cukai sesuai format surat permohonan sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan Peraturan Direktur Jenderal ini.

Prosedur Pengajuan BMDTP

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2018 (“Permenkeu 12/2018”) Prosedur mengajukan permohonan untuk memperoleh bea masuk ditanggung pemerintah, berikut prosedurnya:

  1. Perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan cukai.
  2. Permohonan yang diajukan tersebut dilengkapi dengan dokumen :
    1. asli rencana impor barang yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh pembina sektor industri sesuai format sebagaimana tercantum dalam lampiran II disertai data dalam bentuk softcopy
    2. dalam hal perusahaan yang mengajukan permohonan untuk memperoleh BMDTP merupakan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (“KITE”), selain harus melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf (a), Perusahaan dimaksud harus melampirkan surat keterangan penerapan sistem informasi persediaan berbasis komputer (IT Inventory) yang diterbitkan pada tahun anggaran berjalan atau satu tahun sebelumnya oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai penerbit keputusan pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan atau Pengembalian, sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini
  3. Kemudian permohonan disampaikan secara elektronik melalui ortal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single Window.
  4. Jika permohonan disampaikan secara elektronik melalui Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single Window, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama lima jam kerja terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan sesuai.
  5. Dalam hal Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single Window belum dapat dioperasikan atau mengalami gangguan operasional, Perusahaan mengajukan permohonan secara manual dalam bentuk hardcopy.
  6. Permohonan disampaikan secara manual dalam bentuk hardcopy, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama tiga hari kerja terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan sesuai.
  7. Dalam hal permohonan disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pemberian BMDTP atas Impor Barang dan Bahan untuk memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu tahun anggaran berjalan.
  8. Tetapi, jika permohonan ditolak sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama menteri keuangan menerbitkan surat penolakan dengan menyebutkan alasan penolakan.

Dasar Hukum BMDTP

BAB III
GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT UNITED CAN

PT United Can pertama kali didirikan di Shanghai, Tiongkok, oleh Mr. Shang Kong Yuen pada tahun 1923. Perusahaan diperluas ke Indonesia pada tahun 1952 di Jl. Jembatan Lima No. 11 Jakarta dengan nama perusahaan kaleng China Can Company. Kemudian pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin, singkatan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Kemudian pada tahun 1969 melakukan joint venture dengan perusahaan kemasan kaleng terbesar di Jepang yaitu Toyo Seikan Kaisha (TSK) dan Continental Can Company (CCC) dari Amerika Serikat dan Devlin Steel Corporation dari Hongkong. Perkalin bersama sama dengan 3 perusahaan asing tadi pada tahun 1968 membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama PT United Can Company Limited yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 1975 pabrik PT United Can Company dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di Jl. Daan Mogot Km.17, tepatnya di kampung Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Sementara itu kantor pusat masih tetap bertahan di Jembatan Lima, dan pada awal tahun 1985 dipindahkan juga ke tempat yang dianggap lebih strategis, di Jl. Abdul Muis No.12 yang hanya berjarak sekitar 200 m dari Istana Merdeka Jakarta.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh susunan atau hubungan antara bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.

orgnasisi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT United Can Departemen Littell

Tugas dan Wewenang

  1. Manager Departemen
    Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen littell di pt united can, Perincian tugas nya sebagai berikut :
    1. Memenuhi permintaan barang yang akan di produksi sesuai dengan schedule yang dikeluarkan oleh departemen planning.
    2. Memastikan bahwa bahan baku yang dimiliki tersedia untuk proses pemotongan pada departemen littell untuk segera diproduksi.
    3. Memantau semua proses kerja untuk tidak terjadinya kendala, baik dalam produksi mesin, atau pun administrasi.
    4. Memantau semua kinerja pegawai departemen littell.
    5. Mengambil keputusan ketika terjadi kendala pada mesin sehingga terjadi kehambatan dalam pengiriman proses barang untuk diproduksi pada departemen selanjutnya.
  2. Asisten Manager & admin support
    1. Memantau apakah stock coil yang dimiliki sudah mencukupi permintaan.
    2. Mengelola schedule dari planning untuk menjadi laporan sehingga dapat mengetahui jenis dan jumlah coil yang dibutuhkan.
    3. Memproses administrasi coil yang datang ke perusahaan dari supplier, sehingga barang/coil tersebut dapat diproses oleh staff porduksi.
    4. Membuat permintaan coil yang dibutuhkan sesuai dengan laporan schedule yang telah dikerjakan.
    5. Mengelola laporan yang telah dikerjakan oleh karyawan mesin sebelumnya menjadi sebuah data
    6. Pengambilan keputusan untuk penyediaan bahan baku.
    7. Membuat laporan complaint jika terjadi kecacatan bahan baku dari supplier.
  3. Staff Produksi & Admin produksi
    1. membuat schedule potong dan urutan coil untuk karyawan mesin.
    2. Membuat urutan pengambilan coil untuk dikerjakan oleh karyawan mesin yang akan diserahkan oleh driver forklift coil.
    3. Memastikan bahwa schedule potong yang akan diproduksi oleh karyawan mesin sudah benar dan mencukupi permintaan planning.
    4. Menyediakan dan mengirim barang yang telah dipotong dari coil menjadi sebuah sheet ke departemen lainnya.
    5. Memastikan barang yang telah diproduksi departemen littell sudah oke berdasarkan keputusan Qc yang akan dikirimkan sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecacatan barang.
  4. Spv Mesin
    1. Membuat mesin dapat berproduksi dengan baik.
    2. Mengerti mesin dan memperbaiki dengan tim ketika terjadi kerusakan pada mesin.
    3. Mengambil keputusan ketika terjadi masalah besar yang terjadi pada mesin ataupun pada barang yang diproduksi.
    4. Membuat laporan maintenance yang akan dilaporakan kepada manager departemen.
    5. Mengontrol tim mesin yang bekerja satu tim untuk dapat bekerja dengan baik.


Hasil Produksi Secara Umum

PT United Can bergerak dibidang Metal Packaging Manufacture menyediakan kemasan kaleng dengan beranekaragam hasil produk dan segmentasi pasar. Oleh karena itu, Pt united can selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan para produsen makanan dan minuman yang menggunakan kemasan kaleng, baik dalam hal kualitas dan kuantitasnya demi kepuasan pelanggan. Berikut ini adalah jenis - jenis produk kemasan kaleng yang dihasilkan oleh Pt united can lain :

  1. Dry Product and Non-Processed Food Can

    PT United Can membuat beberapa kaleng untuk produk kering dan makanan tanpa proses. Kemasan ini tersedia dalam beberapa bentuk penutup dengan sistem tertentu untuk memenuhi kriteria kemasan seperti tahan panas, anti bocor, dan tahan terhadap tekanan udara. Contoh kaleng ini seperti kaleng untuk kemasan mushroom (jamur), kaleng milk powder (susu bubuk), kaleng candy


    Gambar 3.2 Contoh Kaleng Dry & Non Processed Food Can

  2. Processed Food Can

    Dilihat dari segi kemampuan tahan lama, kekuatan, fungsi promosi, maka kaleng tinplate merupakan alternative pilihan dan menjadi pertimbangan untuk kemasan sebuah produk Pt united can merupakan supplier terbesar untuk kaleng tinplate untuk produsen jus, minuman non carbonat, minuman berenergi, ikan sardine.


    Gambar 3.3 Contoh Kaleng Processed Food Can

  3. Beer and Beverage

    Untuk produk seperti bir, minuman ringan berkarbonat, minuman diretort, dan minuman lainya, kaleng aluminium menawarkan keuntungan yang perlu dicatat dalam hal berat, biaya, dan kesatuan produk, anti karat, cepat dingin, dan mudah didaur-ulang. Oleh karena itu, konsumen kaleng ini kebanyakan produsen minuman yang berasal dari luar negeri. Berikut contoh beberapa kaleng bir dan minuman softdrink yang dibuat di PT United Can  :


    Gambar 3.4 Contoh Kaleng beer & beverage

  4. Aerosol Can

    Kaleng aerosol digunakan untuk deodorant, lubrikasi, cat, dan produk hasil dari konsumen lainnya yang berbentuk cairan (liquid). Kaleng aerosol diproduksi dengan toleransi ketat untuk meyakinkan tekanan yang ada dalam aerosol can selalu terjaga. Produsen produk ini meletakan reputasinya pada kemasannya untuk menjaga kesatuan produk dan keamanan ketika pengiriman, penyimpanan dan digunakan. Berikut contoh kaleng aerosol tersebut antara lain :


    Gambar 3.5 Contoh Kaleng aerosol

  5. Specialty Can

    PT United Can menawarkan kaleng cetakan dan emboss dengan ukuran dan bentuk yang cukup banyak. Kaleng dengan cetakan dapat berupa “kaleng unik” atau bentuk yang tertentu sesuai dengan keinginan konsumen. Berikut ini adalah contoh kaleng spesial yang telah diproduksi PT United Can, seperti : kaleng kue berbentuk segi empat, kaleng dengan diameter besar, dan kaleng semir sepatu.


    Gambar 3.6 Contoh Kaleng specialty

  6. Closures and Component

    PT United Can menawarakan beragam kaleng penutup dan komponen. Ini termasuk Easy Open End (EOE), Flaten Can, Bottle Crown Cap,Pilfer Proof Aluminium Cap (PP Cap) untuk produk farmasi dan aerosol cone dan dome.


    Gambar 3.7 Contoh Kaleng closure & component

  7. Tennis Ball Can

    PT United Can menyediakan easy pull vacuum untuk kaleng bola tenis. Dengan kemasan kaleng jenis ini memungkinkan produk bola tenis sampai ke pembeli dengan kondisi terbaik, karena pengemasannya dengan cara vacuum prosess.


    Gambar 3.8 Contoh Kaleng tennis ball

VISI dan MISI PT United Can

  1. Visi
    PT United Can bertujuan untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri pembuatan kaleng kemasan untuk 2 piece dan 3 piece di Indonesia dan industri pembuatan kaleng yang termuka di Asia Tenggara.
  2. Misi
    Menyediakan kaleng 2 piece dan 3 piece, tutup dan jenis tutup lainnya, batre jaket dan lembaran sheet untuk pelanggan kami yang memenuhi semua persyaratan dalam hal kualitas, jumlah, dan waktu pengiriman. Mempunyai komitmen penuh untuk memenuhi semua persyaratan Sistem Manajemen Mutu, keamanan pangan termasuk terhadap gangguan dan pemalsuan keamanan pangan, kesehatan dan keamanan kerja, Akuntabilitas Sosial serta perlindungan lingkungan.

Sistem Ketenagakerjaan dan Jam Kerja Perusahaan

Sistem personalia di PT United Can berdasarkan status kepegawaiannya terbagi menjadi dua golongan yaitu :

  1. Karyawan Staff.
  2. Karyawan Non Staff.

Selain karyawan-karyawan di atas, untuk memenuhi kebutuhan akan karyawan PT United Can juga mempekerjakan karyawan kontrak.

Karena banyak sekali kendala dan kekurangan dengan sistem jam kerja sebelumnya,maka pada awal tahun 2007 PT United Can Company menggunakan sebuah sistem baru yaitu sistem 4-2 dengan rincian sebagai berikut :

  1. Jam kerja karyawan maksimal 40 jam dalam 1 minggu.
  2. Karyawan masuk 4 hari dalam 1 minggu dan libur 2 hari.
  3. Karyawan masuk pagi dalam 4 hari dan 4 hari berikutnya masuk malam.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Analisa Sistem yang Berjalan

BAB IV
KONSEP PRODUKSI MEDIA

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Untuk menjawab rumusan masalah 1.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka peneliti mendapatkan hasil:

  1. Belum, Pengidentifikasian dalam pemakaian material coil BMDTP masih banyak kendala sehingga keterlambatan memperoleh laporan terjadi dengan sistem yang berjalan. Alur kerja belum terintegrasi satu sama lain, belum ada pemisahan pemakaian antar bmdtp dan non bmdtp. Terutama dalam pengerjaan stock coil, coil yang sudah digunakan di produksi harus dihilangkan satu persatu.
  2. Pembuatan laporan masih menggunakan ms excel dengan pemisahan coil bmdtp dengan non bmdtp berdasarkan coil shearing secara manual, kemudian dalam proses pembuatan laporannya dengan memasukan laporan coil shearing berdasarkan lot ucc dengan jumlah hasil potong produksi, pada bagian data stock menghapus stock coil bmdtp yang telah digunakan dalam file stock dilakukan dengan cara manualisasi yaitu dengan menghapus satu-satu coil yang digunakan tersebut, Outpun nya masih menggunakan ms. excel berupa report, berapa jumlah dan jenis col yang digunakan.
  3. Aplikasi sistem informasi pengolahan coil bmdtp berbasis website, sistem yang terigerasi dalam pembuatan laporan bmdtp dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menginput lot ucc, maka akan muncul jumlah kg, hasil potong dan supplier, sehingga dalam stock sudah akan menghilang secara otomatis, tidak perlu dihapuskan satu persatu seperti sistem yang berjalan, sehingga untuk mendapatkan laporan hasil potong material bmdtp dapat diterima dengan cepat oleh manager departemen.

Dalam proses usulan ini, mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, baik dari karyawan mesin ataupun dari administrator (human error), sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat. sistem dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, baik dari sistem maupun dari manusia itu sendiri.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.4.1 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
    1. Pengindentifikasian penggunaan bahan baku material bmdtp dapat diketahui dengan cepat dengan perubahan status material yang tersistematis tidak perlu dilakukan dengan cara manual pemberian marking ketika barang diterima digudang.
    2. Masalah yang ada pada PT United Can departemen Littell yaitu kurang nya fasilitas yang memadai dalam pengolahan data penggunaan material coil bmdtp, sehingga terjadi kendala dalam penyediaan laporan penggunaan coil bmdtp tersebut. Sehingga diharapkan mampu adanya sistem yang terintegrasi sehingga dapat memudahkan pekerjaan karyawan untuk mengolah data dan menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat.
    3. Dalam tujuan ini juga peneliti mengharapkan dapat membantu kerja sama antar Universitas Raharja dengan Pt United Can.
  2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
    Untuk menjawab tujuan penelitian pada Manfaat Penelitian 1.4.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
    1. Pt united can dapat mengetahui permasalahan yang selama ini terjadi dalam proses pengelohan data pemakaian coil bmdtp.
    2. Dapat mempermudah dalam memperoleh laporan penggunaan coil bmdtp.
    3. Mendapatkan kepuasan ketika peneliti mampu untuk menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi.
  3. Kesimpulan Terhadap Metodologi Penelitian
    Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Peneliti mendapatkan hasil:
    1. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode obsevasi, metode wawancara dan metode studi pustaka, hal ini sangat berguna untuk mengetahu hal apa saja yang menjadi permasalahan pada pt united can departemen littell.
    2. Setelah mendapat data yang berkaitan dengan permasalah tersebut, peneliti menganilisa setiap orang dengan jobdesk mereka yang terlibat dalam memperoleh laporan bmdtp tersebut.
    3. Peneliti menggunakan metode analisa pieces, metode ini sangat tepat karena dapat mengetahui permasalaha yang selama ini terjadi pada pembuatan laporan penggunaan material bmdtp, setelah menganilisis nya diharapkan mampu meningkatkan dari segi performa karyawan, informasi dalam penggunaan material tersebut dapat langsung teridentifikasi, segi ekonomi dan biaya lebih hemat, dan pengamanan terhadap sistem menjadi lebih baik sehingga pihak luar tidak dapat mengacaukannya.
    4. Peneliti juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem berjalan dan sistem usulan sehingga pada bahasan selanjutnya dapat menemukan usulan sistem berjalan lebih baik dari sebelumnya

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

  1. Pengembangan sistem sangat dibutuhkan untuk menghasilkan laporan penggunaan coil bmdtp dengan cepat dan akurat.
  2. Meminimalisir kesalahan yang terjadi baik dari pengolahan data nya maupun human error dengan terciptanya sistem yang terintegrasi.
  3. Dikembangkan dalam hal pembagian pekerjaan agar lebih jelas dan lebih baik lagi.
  4. Perlu diadakan sosialisasi dari manager departemen dan para pegawai sebagai user dalam sistem usulan ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Aris, Dini Andriani, Apriyani Romondor, Dian Eka Sari. 2016. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada Pt Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web. Proceedings Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 6-7 Februari. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Diambil dari : https://goo.gl/X1fblL. (6-7 Februari 2016)
  2. Swastika, I Putu Agus dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra.2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta: ANDI
  3. 3,0 3,1 Hutahaean,Jeperson (2015) konsep Sistem Informasi. Yogyakarta :Deepublish.
  4. Muslihudin Muhamad & Oktafiani 2016.Analisia dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : deepublish.
  5. Tyoso,Jaluanto sunu punjul 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :Deepublisah. Universitas Gadjah Mada.
  6. 6,0 6,1 Falahah Suprapto, 2018. Buku yang berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak” : Jakarta
  7. H. Timotius, Kris. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian :Pendekatan Manajemen Pengetahuan untuk Perkembangan Pengetahuan. Yogyakarta: Andi
  8. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish
  9. Hernawati, T. (2017). Aplikasi Program Linier Dalam Pembelian Bahan Baku.
  10. Lanastriani, I., Kharlina Ekawati, R., & Yunita, W. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada UMKM Pempek Dan Kerupuk Beringin
  11. Pangestika, W. (2018). 5 Meteode Pengendalian Bahan Baku.
  12. Sayri (2016:87). Konsep Pengelolaan Pajak Yang Adil Perspektif Ibnu Khaldun.