Pengguna:Heri kuswanto: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Konsep Dasar Sistem)
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 411: Baris 411:
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
===Konsep Dasar Sistem===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Diana danSetiawati ( 2011 : 3 ), “Sistem adalah serangkaian bagian yang salingtergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">MenurutMustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur danpendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dariprosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">MenurutJerry Fithgerald (2009 : 2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dariprosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untukmelakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">    Menurut Mulyanto (2009:1), “Secaraumum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yangberinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">MenurutMulyanto (2009:2), “dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagaisekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input seta menghasilkan input dalamproses transformasi yang teratur”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Diana danSetiawati ( 2011 : 3 ), “Sistem adalah serangkaian bagian yang salingtergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">MenurutMustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur danpendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dariprosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">MenurutJerry Fithgerald (2009 : 2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dariprosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untukmelakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">    Menurut Mulyanto (2009:1), “Secaraumum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yangberinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">MenurutMulyanto (2009:2), “dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagaisekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input seta menghasilkan input dalamproses transformasi yang teratur”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">            Berdasarkan beberapa definisisistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalahsekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan salingberhubungan untuk mencapai suatu tujuan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">            Berdasarkan beberapa definisisistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalahsekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan salingberhubungan untuk mencapai suatu tujuan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
===Karakteristik Sistem===</p></div>
+
===Karakteristik Sistem===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa    karakteristik, yaitu: </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Komponen Sistem (components system)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem tidakberada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsidi dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri darisejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satukesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lainyang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalahlingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untukmenjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secarakeseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yangdisebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem,maka perguruan tinggi merupakan super sistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.  Batasan Sistem (boundary)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Batas sistem merupakan pembatas ataupemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkunganluarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuansistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatukesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) darisystem tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.  Lingkungan Luar (environment)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Lingkungan luaradalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasisistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yangmenguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsunganoperasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dandikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.  Penghubung Sistem (interface)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebabtanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdirisendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaanmemiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yangtidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalamperusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface)merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input)hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistemdapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystemyang lain yang membentuk satu kesatuan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e.  Masukan Sistem</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Masukan atau input merupakanenergi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenanceinput) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalahbahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalahmasukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalamsistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakanuntuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untukdiolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawanmerupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut,sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadiinformasi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.  Keluaran Sistem </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keluaran (output)merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagaimasukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalamsistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain,sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.  Pengolahan Sistem</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pengolahan sistem (process)merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaranyang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistemproduksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalamsistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan,perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akanmengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> h.  Sasaran Sistem</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Suatu sistem pastimemiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistemmenjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistemmenjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung padakegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama,yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Mendukung pengambilankeputusan manajemen.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Mendukung kegiatanoperasi perusahaan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">===Klasifikasi Sistem===</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari  berbagai  sudut pandan, di antaranya adalah sebagaiberikut: </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.  Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau  gagasan yang tidak tampak secara fisik.Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antaramanusia dengan Tuhan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistemtransportasi, dan lain sebagainya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.    Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia  (Human ModeSystem).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1.  Sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang terjadi melalui proses  alam, tidakdibuat manusia. Misalnya perputaran bumi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Sistem buatan manusia  (human mode system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistembuatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem TakTertentu (Probabilitas System)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1.  Sistem tertentu melibatkanoperasi yang sudah dapat di duga dengan pasti, dapat dideteksi dan diramalkanhasil keluarannya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunyadapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Sistem tak tentu (Probabilitas System) yaitu sistem yangtidak dapat diprediksikan kejadiannya, misalnya kejadian-kejadian dimasa yangakan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karenamenyangkut unsur probabilitas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1.  Sistemtertutup yaitu merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak tergangguoleh lingkungan luarnya. Karena bekerja secara otomatis tanpa  campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang adahanyalah sistem relatif tertutup (relativelyclosed system).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Sistem terbuka adalah sistemyang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya. Oleh karena itu perlu adanyasistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupapengaruh yang baik saja.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> ==Konsep Dasar Pengontrolan==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa    karakteristik, yaitu: </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Komponen Sistem (components system)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem tidakberada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsidi dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri darisejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satukesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lainyang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalahlingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untukmenjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secarakeseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yangdisebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem,maka perguruan tinggi merupakan super sistem.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.  Batasan Sistem (boundary)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Batas sistem merupakan pembatas ataupemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkunganluarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuansistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatukesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) darisystem tersebut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.  Lingkungan Luar (environment)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Lingkungan luaradalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasisistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsunganoperasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dandikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.  Penghubung Sistem (interface)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebabtanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdirisendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaanmemiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yangtidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalamperusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface)merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input)hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistemdapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystemyang lain yang membentuk satu kesatuan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e.  Masukan Sistem</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Masukan atau input merupakanenergi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenanceinput) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalahbahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalahmasukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalamsistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakanuntuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untukdiolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawanmerupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut,sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadiinformasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.  Keluaran Sistem </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keluaran (output)merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagaimasukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalamsistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain,sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.  Pengolahan Sistem</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pengolahan sistem (process)merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaranyang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistemproduksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalamsistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan,perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akanmengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> h.  Sasaran Sistem</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Suatu sistem pastimemiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistemmenjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistemmenjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung padakegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama,yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Mendukung pengambilankeputusan manajemen.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Mendukung kegiatanoperasi perusahaan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 +
===Klasifikasi Sistem===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari  berbagai  sudut pandan, di antaranya adalah sebagaiberikut: </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.  Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau  gagasan yang tidak tampak secara fisik.Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antaramanusia dengan Tuhan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistemtransportasi, dan lain sebagainya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.    Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia  (Human ModeSystem).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1.  Sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang terjadi melalui proses  alam, tidakdibuat manusia. Misalnya perputaran bumi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Sistem buatan manusia  (human mode system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistembuatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.  Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem TakTertentu (Probabilitas System)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1.  Sistem tertentu melibatkanoperasi yang sudah dapat di duga dengan pasti, dapat dideteksi dan diramalkanhasil keluarannya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunyadapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Sistem tak tentu (Probabilitas System) yaitu sistem yangtidak dapat diprediksikan kejadiannya, misalnya kejadian-kejadian dimasa yangakan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karenamenyangkut unsur probabilitas.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1.  Sistemtertutup yaitu merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak tergangguoleh lingkungan luarnya. Karena bekerja secara otomatis tanpa  campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang adahanyalah sistem relatif tertutup (relativelyclosed system).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2.  Sistem terbuka adalah sistemyang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya. Oleh karena itu perlu adanyasistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupapengaruh yang baik saja.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> ==Konsep Dasar Pengontrolan==
  
 
===Definisi Pengontrolan===
 
===Definisi Pengontrolan===

Revisi per 15 Juni 2014 20.15

SISTEM PROTEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN ANDROID

BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328

SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

WIDURI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1031464353


JURUSAN KOMPUTER SISTEM

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PROTEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN ANDROID

BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464353
Nama
: Heri Kuswanto
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Kompuetr Sistem
Konsentrasi
: Computer System

   


Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Sistem Komputer,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PROTEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN ANDROID

BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328

Disusun Oleh :

NIM
: 10314643353
Nama
: Heri Kuswanto

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Oleh :



Tangerang, Januari 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Asep Saepullah,S.Pd, M.Kom)
   
(Indrianto M.T)
NID : 06021
   
NID : 05061

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PROTEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN ANDROID

BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464353
Nama
: Heri Kuswanto

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2014/2015

Dewan Penguji :

Tangerang, Januari 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx)
 
(xxxxxxxxxxxxxxxxx)
 
(xxxxxxxxxxxxxxxx)
NID : 99001
 
NID : 08182
 
NID : 12003


ABSTRAKSI

Melihat peningkatankejahatan , terutama dalam kasus pencurian sepeda motor sering terjadi saat ini, tidak mengherankan bahwa orang-orang menginginkan sistem keamanan sepedamotor modern. Solusinya biasanya dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotorhanya menggunakan tombol yang ada di sepeda motor , tapi pemilik sering lupauntuk mengunci sepeda . Selain itu, pencuri dapat membuat duplikat kuncikendaraan sehingga pencuri bisa santai untuk mengambil tindakan dengan tidakmengundang kecurigaan .

Dalam perkembanganteknologi saat ini , teknologi telepon pintar terutamatelah berubah menjadiperangkat multifungsi , di mana selain sebagai alat komunikasi , ponsel inijuga bekerja untuk sistem keamanan pada sepeda motor. Dengan memanfaatkan fiturAndroid pada ponsel untuk dapat mengontrol sistem keamanan sepeda motormenggunakan Mikrokontroller Atmega 328 , diharapkan untuk mengetahui keadaansepeda motor itu dalam kondisi aman atau tidak . Oleh karena itu , denganteknologi yang semakin canggih sekarang diharapkan kejahatan , terutamapencurian sepeda motor dapat dikurangi .

`Dengan sistem keamananmotor menggunakan Android berbasis Atmega 328 mikrokontroler dapat memberikankeamanan lebih kepada pemilik kendaraan sepeda motor , karena pemilik kendaraandapat mengetehui kendaraanya tidak atapun dalam bahaya . Ketika dalam bahayaalat dapat mengirim sms pada pemilik sepeda motor , sehingga pemilik dapatmematikan sepeda motor dan berbalik sepeda motornya melalui Android . Sehinggapemilik motor merasa lebih aman .

Kata kunci : Android , Mikrokontroller, ATmega328 , Sistem keamanan motor .





KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerah dan ijin-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “SISTEM PROTEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega 328”. .

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

3. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom.,M.pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Asep Sapullah, S.Pd, M.Kom, selaku dosen pembimbing I untuk laporan skripsi.

5. Bapak Indrianto, M.T selaku sebagai dosen pembimbing II untuk skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.

7. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dan do’a. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunianya kepada beliau, Amin.

8. Sahabat dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhirkata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dandapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Juni 2014

(Heri Kuswanto)

NIM: 1031464353


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem pengendali loop terbuka

Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup

Gambar 2.3. Metode Prototype

Gambar 2.4. Arsitektur ATmega328

Gambar 2.5. KOnfigurasi pin Atmega328

Gambar 2.6. Tampilan Basic4android

Gambar 2.7. Designer Basic4android

Gambar 2.8. Tampilan Tools SDK

Gambar 2.9. Tampilan Android simulator

Gambar 2.10. Contoh modul Aplikasi bluetooth

Gambar 2.11. sensor PIR (passive infrared received)

Gambar 2.12. Simbol dan contoh buzzer

Gambar 2.13. Bentuk fisik LCD 16x2

Gambar 2.14. Bagian dalam motor DC

Gambar 2.15. Konstruksi pin dan rangkaian driver motor DC IC L293D

Gambar 2.16. Resistor

Gambar 2.17. Skem warna risistor

Gambar 2.18. Lambang kondensator

Gambar 2.19. Lambang kapasitor

Gambar 2.20. Dielektrikum

Gambar 2.21. Dioda

Gambar 2.22. Transistor

Gambar 2.23. Simbol Transistor NPN

Gambar 2.24. Simbol Transistor PNP

Gambar 2.25. IntegratedCircuit

Gambar 2.26. Lampu LED

Gambar 2.27. Rangkaian internal Kristal

Gambar 2.28. Rangkaian oscilatorhartley dengan kristal

Gambar 2.29. Rangkaian oscilator colpitts dengan kristal

Gambar 2.30. Rangkaian dasar IC regulator tegangan positif 78xx

Gambar 2.31. Rangkaian IC Regulator

Gambar 2.32. Rangkaian sensor cahaya dengan LDR

Gambar 2.34. Rangkaian power on Reset

Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian Hardware

Gambar 3.2. Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.3. Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

Gambar 3.4. Rangkaian Bluetooth

Gambar 3.5. Flowchart Rangkaian Bluetooth

Gambar 3.6. Inisialisasi bluetooth dalam program arduino

Gambar 3.7. Inisialisasi pembacaan data dari Bluetooth

Gambar 3.8. Rangkaian Motor DC

Gambar 3.9. Inisialisasi Motor DCdalam program arduino

Gambar 3.10. Flowchart Kontrol Motor DC

Gambar 3.11. Listing program untuk mengontrol motor DC

Gambar 3.12. Rangkaian PIR sensor dan Sensor Cahaya

Gambar 3.13. Listing program untuk mengontrol sensor PIR dan LDR

Gambar 3.14. Flowchart Input analog sensor LDR dan PIR

Gambar 3.15. Rangkaian Buzzer dan LED

Gambar 3.16. Listing program untuk mengontrol Buzzer

Gambar 3.17. Flowchart untuk kontrol Buzzer

Gambar 3.18. Rangkaian Relay

Gambar 3.19. Listing program untuk mengontrol Relay

Gambar 3.20. Flowchart untuk control Relay

Gambar 3.21. Rangkaian skema LCD 16x2

Gambar 3.22. Listing program untuk mengontrol LCD

Gambar 3.23. Listing program LCD pada saat mikrokontroler dihidupkan

Gambar 3.24. Listing program LCD untuk memberikan perintah

Gambar 3.25. Listing program LCD pada arduino

Gambar 3.26. Flowchart LCD Display

Gambar 3.27. Skema Rangkaian sistem keseluruhan

Gambar 3.28. Membuka program Arduino 1.0

Gambar 3.29. Tampilan layar program Arduino

Gambar 3.30. Konfigurasi port melalui device manager

Gambar 3.31. Menentukan koneksi port pada Arduino 1.0

Gambar 3.32. Menyimpan file pada program Aeduino 1.0

Gambar 3.33. Mengimpor library pada header Arduino 1.0

Gambar 3.34. Proses kompilasi listing program

Gambar 3.35. Rangkaian board Arduino dengan internal clock

Gambar 3.36. Pemilihan Arduino board

Gambar 3.37. Mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328

Gambar 3.38. Ikon aplikasi bluterm pada Android

Gambar 3.39. Koneksi device pada blueterm

Gambar 3.40. Tampilan pada smartphone android

Gambar 3.41. Flowchat System


Gambar 4.1. Pengujian rangkaian catu daya

Gambar 4.2. pengujian rangkaian keypad 4x3

Gambar 4.3. Pengujian rangkaian motor servo

Gambar 4.4. Listing program keseluruhan

Gambar 4.5. Uji coba alat dengan memberikan input pada sensor infrared

Gambar 4.6. Uji coba alat dengan menekan tombol 5 pada keypad

Gambar 4.7. Uji coba alat dengan menekan tombol 2 pada keypad

Gambar 4.8. Uji coba alat dengan menekan tombol 8 pada keypad

Gambar 4.9. Uji coba alat dengan menekan tombol 1, 4, 7 pada keypad

Gambar 4.10. Uji coba alat dengan menekan tombol 3, 6, 9 pada keypad

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black box

Table 2.2. Skema Warna Resistor

Tabel 2.3.Nilai Kapasitansi

Tabel 2.4.Daftar konstanta bahan Dielektrikum

Tabel 2.5.Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

</div>

Tabel 3.1.Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2.Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3.Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4.Final Elisitasi

Table 4.1. Pola pemberian pada driver motor DC L293

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )

SIMBOL ELEKTRONIKA

DAFTAR LAMPIRAN

1.Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

2.Pergantian Judul

3.File Presentasi

4.Katalog Produk

5.Curriculum Vitae

DAFTAR ISI

COVER DEPAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR

DAFTARGAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2.Rumusan Masalah

1.3.Tujuan dan Manfaat

1.3.1. Tujuan

1.3.2. Manfaat

1.4.Ruang Lingkup

1.5.Metodologi Penelitian

1.6.Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Teori Umum

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.2. Konsep Dasar Pengontrolan

2.1.3. Konsep Dasar Perangkat Mobile

2.1.4. Konsep Dasar Sinyal

2.1.5. Metode Penelitian


2.2. Teori Khusus

2.2.1. Mikrokontroller

2.2.2. Mikrokontroller ATmega328

2.2.3. Android

2.2.4. Apk Android

2.2.5. Bluetooth

2.2.6. Pin Sensor

2.2.7. Pir Sensor

2.2.8. LCD (Liquid Crystal Display)

2.2.9. Motor DC

2.2.8. Driver Motor DC IC L293D

2.3. KOmponen Elektronika

2.3.1. Konsep Dasar Komponen Elektronika

2.3.2. Konsep Dasar Resistor

2.3.3. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

2.3.4. Konsep Dasar Dioda

2.3.5. Konsep Dasar Trasistor

2.3.6. Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

2.3.7. Lampu LED

2.3.8. Kristal

2.3.9. IC Regulator

2.3.10. LDR (Light Dependen Resistor)

2.3.11. Relay

2.3.12. Tombol Reset

2.4. Leteratur Review


BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Konsep Perancangan Dan Pembahasan

3.2. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

3.2.1. Rangkaian Catu Daya

3.2.2. Rangkaian sistem minimum ATmega328

3.2.3. Rangkaian Modul Bluetooth HC-06

3.2.4. Rangkaian Motor DC

3.2.5. Rangkaian SEnsor Gerak dan Sensor Cahaya

3.2.6. Rangkaian Buzzer dan LED

3.2.7. Rangkaian Relay

3.2.8. Rangkaian Display LCD

3.2.9. Rangkaian sistem keseluruhan

3.3. Perancangan Perangkat Lunak (Software)

3.3.1. Penulisan listing program Bahasa C

3.3.2. Pengisian program ke dalam IC ATmega328

3.4. Perangkat Lunak yang digunakan

3.5. Flowchart Sistem

3.6. User Requitment

3.6.1. Elisitasi Tahap I

3.6.2. Elisitasi Tahap II

3.6.3. Elisitasi Tahap III


BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

4.1. Uji Coba

4.1.1. Pengujian rangkaian catu daya

4.1.2. Pengujian rangkaian keypad membrane

4.1.3. Pengujian rangkaian pengendali motor DC

4.1.4. Pengujian rangkaian mikrokontroller dan motor servo

4.1.5. Pengujian rangkaian mikrokontroller dan sensor infrared

4.2. Analisa listing program pada alat akses kontrol kendaraan bermotor

4.2.1. Penjelasan struktur listing program

4.3. Uji coba alat akses kontrol kendaraan bermotor

1. Uji coba dengan memberikan inputan pada sensor infrared

2. Uji coba dengan menekan tombol 5 pada keypad

3. Uji coba dengan menekan tombol 2 pada keypad

4. Uji coba dengan menekan tombol 8 pada keypad

5.Uji coba dengan menekan tombol 1, 4, 7 pada keypad

6. Uji coba dengan menekan tombol 3, 6, 9 pada keypad

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan

5.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti : merampok, korupsi, mencuri, dantindakan-tindakan kriminal lainnya. Salah satu tindakan kriminal yang baru maraknya di era sekarang adalah tindakan kriminal pencurian sepeda motor atau mobil. Tidak hanya di malam hari dan di tempat yang sepi saja, di siang hari dan di keramaian pun para pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya. Maka dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra untuk menjaga kendaraan kita.

Dengan meningkatnya tindak kriminalitas, khususnya pencurian kendaraan bermotor roda dua dan roda empat sekarang ini, bukanlah hal yang mengherankan apabila semakinhari manusia menginginkan suatu sistem keamanan sepeda motor yang modern.Solusi yang biasa dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan memakai kunci (gembok), tetapi pemilik sering lupa memasang kunci (gembok).Apalagi pencuri kendaraan bermotor dapat membuat kunci-kunci duplikat sehingga pencurikendaraan bermotor bisa dengan santai melakukan aksinya dengan tidak mengundang kecurigaan .

Di sisilain, seiring dengan perkembangan teknologi, handphone merupakan salah satuteknologi yang sangat digandrungi masyarakat. Dengan uang dibawah satu jutasaja sudah dapat digenggam ponsel kamera lengkap dengan bluetooth dan aplikasijava yang sudah menggunakan sistem Opersai Android. Untuk itu dengan memanfaatkanpaket aplikasi pada android atau biasa disebut APK (Android Package) yang diinstalkan di ponsel dan menambahkansedikit rangkaian berbasis mikrokontroler, maka fungsi ponsel tidak hanya untuksarana alat komunikasi via suara ataupun SMS (Short Message Service) tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alatpengaman pada sepeda motor baik roda dua ataupun roda empat.

Di era di manasaat curanmor ditakuti tetapi ponsel digandrungi. Inilah saatnya memanfaatkanteknologi dari ponsel yang telah dimiliki banyak pihak sebagai sistem keamananserta kepraktisan untuk hidup lebih baik. Berdasarkanpermasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “Sistem Proteksi Kendaraan Bermotor menggunakan Android berbasisMikrokontroller Atmega 328”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat sistem akses mesin dan mengontrol kendaraan bermotor menggunakan metode password akses dan PIR(Passive Iinfrared Receiver) sensor berbasis mikrokontroller ATmega328.

2. Bagaimana mengontrol relay agar dapat memutuskan atau menghubungkan jalur api

3. Bagaimana membuat sistem proteksi kendaraan bermotor dengan berbagai password akses menggunakan Android.


Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diarahkan pada perancangan dan pembuatan sebuah alat yang diakses melalui password, kemudian PIR (Passive Iinfrared Receiver) dan LDR (light dependent resistor) sebagai pendeteksi objek menggunakan mikrokontroller ATmega328, serta komponen pendukung sistem meliputi:

1. Menggunakan mikrokontroller ATmega328.

2. PIR(Passive Iinfrared Receiver) dan LDR (light dependent resistor) berfungsi sebagai pendeteksi objek.

3. Untuk mengakses atau mengontrol alat menggunakan Andriod

Tujuan Dan Manfaat

1.4.1. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

a) mengubah cara konvensional menjadi sistem yang berbasis Android.

b) memanfaatkan PIR(Passive Iinfrared Receiver ) sebagai sensor yang mendeteksi adanya pergarakan tubuh manusia.

c) Memanfaatkan LDR(Light Dependent Resistor) sebagai sensor yang dapat mendeteksi cahaya lampu motor ketika dihidupkan tanpa prosedur yang benar.

2. Tujuan Fungsional

a) membuat sistem proteksi kendaraan bermotor yang lebih baik lagi.

b) Membuat Sistem yang dapat otomats mati jika dihidupkan tanpa melakukan prosedur yang benar

3. Tujuan Individu

a) Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).

b) Untuk mengimplementasi ilmu yang telah dipelajari.

1.4.2.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Fungsional

a) Dapat memberikan jaminan pengamanan lebih untuk kendaraan bermotor.

b) Dapat mengurangi kasus kehilangan kendaraan bermotor.

c) Dengan menggunakan metode password akses dan PIR(Passive Iinfrared Receiver) sensor sebagai sistem pengamanan, maka hanya orang-orang tertentu yang dapat menggunakan kendaraan bermotor tersebut.

2. Manfaat Individu

a) Dapat mengembangkan ilmu komputer yang didapat oleh penulis selama perkuliahan

b) Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.5.1.Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai sistem Proteksi Kendaraan Bermotor.

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada sebagian orang yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

2. Metode Study Pustaka

Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian informasi dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi informasi-informasi yang diperoleh dengan membaca serta mempelajari buku dan artikel yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan artikel tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

1.5.2.Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan di olah dan analisa upaya mendapatkan suatu hasil yang bermanfaat bagi penelitian ini. Maka dilakukan tiga buah tahapan yaitu :

1) Analisis proses yang sedang berjalan.

2) Identifikasi kebutuhan.

3) Identifikasi persyaratan dari sistem yang akan di buat

Hasil analisa tersebut kemudian di buat laporan untuk masukkan dalam perancangan sistem yang diusulkan.


1.5.3.Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem flowchart di mana tahap demi tahap proses pembuatan alat sistem proteksi kendaraan bermotor dijabarkan

1.5.4.Metode Prototype

Prototipe yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan evolutionary, di mana penulis melakukan pengembangan terhadap motor DC secara terkontrol melalui media Bluetooth.

1.5.5.Metode Testing

Dalam metode pengujian ini penulis melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap prototype yang telah dibuat agar diketahui apakah prototype sudah berjalan sesuai ketentuan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja sistem proteksi kendaraan bermotor menggunakan Android berbasis Mikrokontroller ATmega 328, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

A. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang masalah,rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, metode analisis, metode perancangan, sumber data dan sistematika penulisan.


B. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teoridasar elektronika yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan skripsi ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar mikrokontroller ATmega328, PIR( Passive Iinfrared Receiver ) , motor DC, Buzzer, LCD 16x2, lampu led dan komponen-kompenen pendukung lainnya.


C. BAB III PEMBAHASAN

Bab ini merupakan pembahasan laporan penulisan skripsi, yang berisi tentang : Analisa blok rangkaian, fungsi diagram blok rangkaian yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur sistem pengontrolan, konfigurasi sistem dan flowchart program serta sistem yang dibuat.


D. BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang merupakan penjelasan mengenai uji coba serta analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat.


E. BAB V PENUTUP

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan Skripsi ini dapat di sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Diana danSetiawati ( 2011 : 3 ), “Sistem adalah serangkaian bagian yang salingtergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

MenurutMustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur danpendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dariprosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

MenurutJerry Fithgerald (2009 : 2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dariprosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untukmelakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Mulyanto (2009:1), “Secaraumum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yangberinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”.

MenurutMulyanto (2009:2), “dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagaisekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input seta menghasilkan input dalamproses transformasi yang teratur”.

Berdasarkan beberapa definisisistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalahsekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan salingberhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

<p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: </p>
<p style="line-height: 2">a. Komponen Sistem (components system)</p>
<p style="line-height: 2">Suatu sistem tidakberada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsidi dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri darisejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satukesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lainyang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalahlingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untukmenjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secarakeseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yangdisebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem,maka perguruan tinggi merupakan super sistem.</p>
<p style="line-height: 2">b. Batasan Sistem (boundary)</p>
<p style="line-height: 2">Batas sistem merupakan pembatas ataupemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkunganluarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuansistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatukesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) darisystem tersebut.</p>
<p style="line-height: 2">c. Lingkungan Luar (environment)</p>
<p style="line-height: 2">Lingkungan luaradalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasisistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsunganoperasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dandikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.</p>
<p style="line-height: 2">d. Penghubung Sistem (interface)</p>
<p style="line-height: 2">Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebabtanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdirisendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaanmemiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yangtidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalamperusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface)merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input)hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistemdapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystemyang lain yang membentuk satu kesatuan.</p>
<p style="line-height: 2">e. Masukan Sistem</p>
<p style="line-height: 2">Masukan atau input merupakanenergi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenanceinput) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalahbahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalahmasukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalamsistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakanuntuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untukdiolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawanmerupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut,sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadiinformasi.</p>
<p style="line-height: 2">f. Keluaran Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Keluaran (output)merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagaimasukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalamsistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain,sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.</p>
<p style="line-height: 2">g. Pengolahan Sistem</p>
<p style="line-height: 2"> Pengolahan sistem (process)merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaranyang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistemproduksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalamsistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan,perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akanmengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.</p>
<p style="line-height: 2"> h. Sasaran Sistem</p>
<p style="line-height: 2"> Suatu sistem pastimemiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistemmenjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistemmenjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung padakegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama,yaitu:</p>
<p style="line-height: 2">1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.</p>
<p style="line-height: 2">2. Mendukung pengambilankeputusan manajemen.</p>
<p style="line-height: 2">3. Mendukung kegiatanoperasi perusahaan.</p>
<p style="line-height: 2">

Klasifikasi Sistem

<p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandan, di antaranya adalah sebagaiberikut: </p>
<p style="line-height: 2">a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).</p>
<p style="line-height: 2">b. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antaramanusia dengan Tuhan.</p>
<p style="line-height: 2">c. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistemtransportasi, dan lain sebagainya.</p>
<p style="line-height: 2">a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human ModeSystem).</p>
<p style="line-height: 2">1. Sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidakdibuat manusia. Misalnya perputaran bumi.</p>
<p style="line-height: 2">2. Sistem buatan manusia (human mode system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistembuatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.</p>
<p style="line-height: 2">a. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem TakTertentu (Probabilitas System)</p>
<p style="line-height: 2">1. Sistem tertentu melibatkanoperasi yang sudah dapat di duga dengan pasti, dapat dideteksi dan diramalkanhasil keluarannya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunyadapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan.</p>
<p style="line-height: 2">2. Sistem tak tentu (Probabilitas System) yaitu sistem yangtidak dapat diprediksikan kejadiannya, misalnya kejadian-kejadian dimasa yangakan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karenamenyangkut unsur probabilitas.</p>
<p style="line-height: 2">a. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System)</p>
<p style="line-height: 2">1. Sistemtertutup yaitu merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak tergangguoleh lingkungan luarnya. Karena bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang adahanyalah sistem relatif tertutup (relativelyclosed system).</p>
<p style="line-height: 2">2. Sistem terbuka adalah sistemyang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya. Oleh karena itu perlu adanyasistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupapengaruh yang baik saja.</p>
<p style="line-height: 2"> ==Konsep Dasar Pengontrolan==

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatusystem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan prosestampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.</p>
<p style="line-height: 2">Kontrolotomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiringperkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yangtimbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanyakontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.</p>
<p style="line-height: 2"> Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan,pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukantenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistempengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinanbahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungankarena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitanyang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan danketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.Dalam sistempengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan SistemPengendali Loop Tertutup ( Closed-loopControl System ).</p>

Definisi Pengontrolan

<p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatusystem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan prosestampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.</p>
<p style="line-height: 2">Kontrolotomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanyakontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.</p>
<p style="line-height: 2"> Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan,pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukantenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistempengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinanbahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungankarena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitanyang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan danketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.Dalam sistempengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan SistemPengendali Loop Tertutup ( Closed-loopControl System ).</p>

Jenis – Jenis Pengontrolan

A. Sistem Kontrol Loop Terbuka

<p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrolyang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian. </p>
<p style="line-height: 2">Gambar 2.1. Sistem pengendaliloop terbuka</p>
<p style="line-height: 2">Sumber : Erinofiardi (2012:261)</p>
<p style="line-height: 2">Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalamsistem tersebut tidak ada proses umpan balikuntuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugasdari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannyake alat terkendali.</p>

B. Sistem Kontrol Loop Tertutup

<p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannyamemiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”</p>
<p style="line-height: 2">Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yangdiumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.</p>
<p style="line-height: 2">Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup</p>
<p style="line-height: 2">Sumber : Erinofiardi (2012:261)</p>
<p style="line-height: 2">Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat Terkendali.</p>
<p style="line-height: 2">Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal inputdihasilkan oleh mikrokontroler. </p>

Teori Khusus