Pengguna:HelmiAdam

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


OTOMATISASI PERANGKAT PENYEJUK RUANGAN

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA

UNIVERSITAS RAHARJA


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1533488698

NAMA : Helmi Adam


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

OTOMATISASI PERANGKAT PENYEJUK RUANGAN

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA

UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488698
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani R., S.Kom., M.Si)
NIP : 006095
       
NIP : 011919


Rektor
           
           
           
           
NIP : 000603



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


OTOMATISASI PERANGKAT PENYEJUK RUANGAN

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA

UNIVERSITAS RAHARJA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1533488698
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr.Ir.Arko Djajadi)
   
(Mukti Budiarto, Ir.,M.T.I)
NID : 15008
   
NID : 02010





UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


OTOMATISASI PERANGKAT PENYEJUK RUANGAN

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA

UNIVERSITAS RAHARJA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1533488698
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


OTOMATISASI PERANGKAT PENYEJUK RUANGAN

MENGGUNAKAN ESP8266 PADA

UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488698
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 17 Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1533488698

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Teknologi saat ini berkembang maju sangat pesat, terkhususnya dalam bidang penggunaan alat elektronik. Penghematan energi listrik merupakan hal yang sangat diperlukan hampir di semua tempat, terutama akibat dari penggunaan perangkat penyejuk ruangan. Dampak dari kota metropolitan yang relative panas dan lembab, berakibat meningkatnya kebutuhan akan perangkat penyejuk ruangan, tidak terkecuali di dalam ruang-ruang kelas di Universitas Raharja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, serta studi pustaka dari berbagai sumber penelitian. Penggunaan penyejuk ruangan yang tidak terkontrol mengakibatkan pemborosan listrik. Oleh karena itu perlu adanya sebuah alat untuk mempermudah pengguna dalam mengoperasikan perangkat penyejuk ruangan, dengan memanfaatkan ESP8266 sebagai otak untuk memprosses sensor dan terhubing dengan Web. LED Infrared Transmitter berfungsi untuk mengirim sinyal kendali kepada perangkat penyejuk ruangan, sensor RTC berfungsi untuk menghitung kapan saatnya perangkat penyejuk ruangan harus menyala dan mati sesuai jadwal matakuliah untuk tiap ruang kelas, dan sensor DHT22 berfungsi untuk membaca suhu ruang kelas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembuatan sistem baru otomatisasi dapat memudahkan otomasi, sinkronisasi jadwal kelas dan meminimalisir penggunaan energi listrik yang tanpa alat ini kemungkinan besar akan terjadi pemborosan .

Kata Kunci: Perangkat penyejuk Ruangan, ESP8266, dan Universitas Raharja


ABSTRACT


Nowadays, technology is expanding very rapidly, especially in the field of electronic appliance use. Electrical energy savings are indispensable in almost all places, especially as a result of the use of air conditioning devices. The impact of a relatively hot and humid metropolis, resulting in a growing need for air conditioning devices, is no exception in classrooms at Raharja University. The methods used in this study were observations, interviews, and library studies from various research sources. The use of uncontrolled air conditioning resulted in electricity waste. Therefore it is necessary to have a tool to facilitate the user in operating the air conditioner device, by utilizing ESP8266 as a brain to memprosses censorship and connect with the Web. LED Infrared Transmitter serves to send control signal to the air conditioner device, the RTC sensor serves to calculate when the air conditioner device must be on and off as per the course schedule for each classroom, and The DHT22 sensor serves to read the classroom temperature. The conclusion of this research is the creation of a new system automation can facilitate automation, synchronization of class schedules and minimizing the use of electrical energy without this tool will most likely be a waste of.

Keywords: air conditioning device, ESP8266, and Raharja University.




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, dan Anugrah-Nyahlah yang telah melancarkan seribu jalan, sejuta langkah, Serta dukungan kedua orang tua sehingga penulis dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan ESP8266 Pada Universitas Raharja”.

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.i., selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer.
  4. Bapak Dr. Ir. Arko Djajadi sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Mukti Budiarto, Ir., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Cucu Sumpena selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


   

Tangerang, 17 Januari 2020

 
 
 
 
 
NIM : 1533488698


Daftar isi


'DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem .............................................................15
  2. Gambar 2.2 Simbol Flowchart dan Fungsinya .........................................19
  3. Gambar 2.3 Tipe ESP8266 ......................................................................27
  4. Gambar 2.4 Definisi Wemos D1 R2 ........................................................28
  5. Gambar 2.5 LED Infrared Transmitter ....................................................30
  6. Gambar 2.6 LED Infrared Receiver .........................................................31
  7. Gambar 2.7 Definisi DHT22 ...................................................................32
  8. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Universitas Raharja ...............................47
  9. Gambar 3.2 Green Campus .....................................................................51
  10. Gambar 3.3 Pribadi Raharja.....................................................................52
  11. Gambar 3.4 Moto Universitas Raharja .....................................................53
  12. Gambar 3.5 Diagram Blok On dan Off .....................................................55
  13. Gambar 3.6 Diagram Blok Integrasi Suhu ...............................................56
  14. Gambar 3.7 Diagram Blok Informasi Perawatan ......................................57
  15. Gambar 3.8 Diagram Gambar ..................................................................58
  16. Gambar 3.9 Shortcut Software Program Arduino IDE .............................60
  17. Gambar 3.10 Tampilan Loading Screen Arduino IDE .............................60
  18. Gambar 3.11 Listing Program Arduino IDE 1.8.6 ....................................61
  19. Gambar 3.12 Tampilan Login Adafruit.IO ...............................................62
  20. Gambar 3.13 Tampilan Menu Adafruit.IO ...............................................62
  21. Gambar 3.14 Flowchart Sistem Yang Berjalan ........................................63
  22. Gambar 3.15 Flowchart Sistem Usulan On/off.........................................65
  23. Gambar 3.16 Flowchart Sistem Usulan Integrasi Suhu .............................67
  24. Gambar 3.17 Flowchart Sistem Uusulan Informasi Perawatan ................69
  25. Gambar 4.1 Flowcchart Keseluruhan Sistem Yang Diusulkan .................78
  26. Gambar 4.2 Program Arduino Sensor LED Infrared Transmitter .............80
  27. Gambar 4.3 Program Arduino Sensor RTC ..............................................81
  28. Gambar 4.4 Program Arduino Sensor DHT22 .........................................82
  29. Gambar 4.5 Program Arduino ESP8266 ke Web .....................................83
  30. Gambar 4.6 Tampilan Dashboard Web Adafruit .....................................84
  31. Gambar 4.7 Rancangan Prototype ...........................................................85


DAFTAR TABEL

    <li DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Jurusan / Studi Universitas Raharja ....................................................46
  2. Tabel 3.2 Jenis Prasarana Penunjang .................................................................49
  3. Tabel 3.3 Jenis Prasarana...................................................................................50
  4. Tabel 3.4 Ruang Kerja Dosen ............................................................................50
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I .................................................................................71
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II ................................................................................73
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III ..............................................................................74
  8. Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi ...........................................................................76
  9. Tabel 4.1 Test 1 .................................................................................................88
  10. Tabel 4.2 Test 2 .................................................................................................88
  11. Tabel 4.3 Test 3 .................................................................................................89
  12. Tabel 4.4 Test 4 .................................................................................................90
  13. Tabel 4.5 Test 5 .................................................................................................91
  14. Tabel 4.6 Pengolahan Jadwal.............................................................................93
  15. Tabel 4.7 Estimasi Biaya ...................................................................................93


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini berkembang maju sudah sangat pesat, khususnya dalam bidang penggunaan alat elektronik, dan bukan hanya satu atau dua aspek, namun dari segala aspek sudah masing-masing mengembangkan inovasi dalam bidangnya, termasuk dalam alat-alat elektronik. Di dalam dunia elektronik itu sendiri, muncul bermacam perkembangan teknologi, yang dimana memudahkan pengguna agar lebih mengefektifkan pekerjaan seperti halnya perangkat penyejuk ruangan sebagai sarana untuk kenyamanan di dalam ruangan, contohnya ialah sudah banyak saat ini penggunaan alat penyejuk ruangan yang semakin banyak dan luas, mulai dari industri, rumah sakit, hotel, perkantoran hingga rumah tempat kita tinggal. Pemakaian alat penyejuk ruangan sangat bervariasi mulai dari yang ukuran kecil, sedang, sampai besar.

Pada Universitas Raharja, dari segi pemakaian perangkat penyejuk ruangan di kelas seringkali tidak tepat waktu untuk menyalakan atau mematikan perangkat penyejuk ruangan yang berimbas kepada listrik yang terlalu berlebihan, dan perangkat penyejuk ruangan tidak dilengkapi indikator pengingat untuk melakukan perawatan berkala secara rutin dikarenakan pada unit penyejuk ruangan belum ada tanda pemberitahuan petunjuk kalau sudah waktunya melakukan perawatan secara berkala pada perangkat penyejuk ruangan. Dalam hal ini, menjadi masalah yang harus dicari solusinya dan membutuhkan fasilitas atau perancangan berupa alat yang memudahkan bagian umum untuk mengoperasikan perangkat penyejuk ruangan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan judul penelitian Skripsi ini adalah “Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan ESP8266 Pada Universitas Raharja”.

Perumusan Masalah

Dalam sebuah penelitian, tentu tidak akan pernah terlepas dari berbagai permasalahan dari setiap penelitian. Dari latar belakang yang sudah dijabarkan di atas, maka dapat di simpulkan beberapa permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana agar perangkat penyejuk ruangan dapat bekerja On/off secara otomatis?
  2. Bagaimana perangkat penyejuk ruangan dapat membaca suhu didalam ruang kelas dan mengintegrasikannya dengan perangkat penyejuk ruangan?
  3. 3. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepada petugas bagian umum tentang perawatan berkala perangkat penyejuk ruangan?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini berfokus pada perangkat penyejuk ruangan dengan menggunakan:

  1. Dengan menggunakan Modul perhitungan waktu.
  2. Pembacaan Suhu ruang kelas dapat menggunakan Sensor Suhu dan mengintegrasikan menggunakan media infrared.
  3. Dengan menggunakan sistem notifikasi untuk memberikan informasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penulisan laporan ini peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:

Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukan adanya hasil yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian:

  1. Merancang sebuah alat otomatisasi on/off untuk perangkat penyejuk ruangan pada ruang kelas Universitas Raharja.

  2. <p style="line-height: 2">Perancangan alat ini dirancang guna mengintegrasikan suhu pada ruangan dengan suhu perangkat penyejuk ruangan, agar suhu ruang kelas tetap stabil secara otomatis.
  3. <p style="line-height: 2">Sistem alat ini mempermudah bagian umum mengetahui perawatan secara berkala pada perangkat penyejuk ruangan, dikarenakan sistem alat ini akan menghitung waktu perawatan tiga bulan sekali agar dilakukan perawatan secara berkala dengan mengirimkan notifikasi Email kepada bagian umum.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian “Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan ESP8266 pada Universitas Raharja” ini adalah:

  1. Meringankan petugas bagian umum dalam mengoperasikan perangkat penyejuk ruangan yang sebelumnya manual menjadi lebih mudah dengan perancangan alat otomatisasi.

  2. Untuk Mengefektif dan mengefisienkan tingkat kinerja pada perangkat penyejuk ruangan.

  3. memudahkan petugas bagian umum dalam memonitoring perawatan berkala perangkat penyejuk ruangan pada Universitas Raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu prosedur atau cara yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian untuk dapat menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan. Metode penelitian merupakan hal penting dalam melakukan penulisan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Dalam tahap pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan antara lain:

Dalam metode observasi penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber pengolahan data serta melakukan pengumpulan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan perangkat penyejuk ruangan baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan pada Universitas Raharja.

Pada metode wawancara dilakukan tanya jawab secara langsung dengan stakeholder untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan perangkat penyejuk ruangan untuk memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

Selain telah melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan studi pustaka, jurnal, dan buku-buku dengan cara pengumpulan data, dengan cara ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatan prototipe ini.

Metode Analisa

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis SDLC (System Development Life Cycle) untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan aman untuk digunakan. Metode Analisis SDLC, yaitu perencanaan (planning), analisis (analysis), perancangan (design), implementasi (implementation) dan pemeliharaan (maintenance). Dengan menggunakan metode analisa ini, maka penelitian ilmiah dapat dianalisa dengan teknik-teknik yang tepat.

Metode Perancangan

Dalam laporan Skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.‎

Metode Prototype

Pada metode ini menggunakan metode Prototype Evolutionary, karena dengan metode Prototype Evolutionary ini produk atau sistem yang dilihat adalah sistem dari awal yang sangat terbatas dan menuju sistem atau produk final.

Metode Testing

Penulisan skripsi ini menggunakan metode testing atau pengujian, metode ini berfungsi sebagai analisis suatu sistem untuk membaca dan mengevaluasi, serta dapat mendeteksi kualitas sistem untuk menemukan kesalahan pada sistem yang akan diaplikasikan. Metode Black Box adalah metode yang dipakai dalam laporan skripsi ini kerana dapat mengetahui sistem yang akan dibuat berfungsi dengan benar sehingga sesuai yang diinginkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini di kelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Universitas Raharja, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta berisi tentang pembahasan, perancangan sistem dan cara kerja rangkaian secara keseluruhan.

BAB IV PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan Prototype, implementasi serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Teori umum merupakan teori-teori pokok yang dibutuhkan penulis untuk mengetahui gambaran pada kerangka berpikir sebagai landasan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi perancangan disampaikan oleh Kausar dalam jurnal Sunarya sebagai berikut:

“Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”. (Sunarya, dkk, 2017:3)[1]

Menurut pendapat Maimunah dalam artikelnya menyatakan bahwa definisi perancangan yaitu,

“Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”. (Maimunah . 2017:2).[2]

Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan perancangan sebagai mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan rancangan untuk mendukung aplikasi yang dapat memecahkan masalah, agar berfungsi dengan baik dan sesuai sasaran yang dituju.

Tujuan Perancangan

Tahapan perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Beberapa pendapat tentang definisi prototipe yang disampaikan oleh Aryani menyatakan bahwa:

“Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan,sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat”. (Aryani, dkk, 2019:46)[3]

Menurut pendapat Fajarianto dalam artikelnya menyatakan bahwa definisi prototype yaitu,

“Menjelaskan bahwa prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk 3 lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”. (Fajarianto, 2016:55).[4]

Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah pembuatan model sederhana atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan digunakan dalam pengembangan sistem dan memberikan kesempatan bagi pengembang dan pengguna untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Jenis-jenis Prototype

Menurut Azizah, dkk (2015:64), [5]"Jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi dua”, yaitu:

  1. Rapid Throwaway Prototyping
  2. Prototype Evolusioner

Konsep Dasar Analisa Sisten

Definisi Analisa Sistem

Menurut McLeod dalam jurnal Al Fatta, dkk (2015:69), [6] “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Pendapat tentang definisi analisa sistem yang disampaikan oleh mulyadi menyatakan bahwa,

“Analisis sistem merupakan sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut”. (dalam jurnal Al Fatta, dkk, 2015:69). [6]

Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu cara untuk mengevaluasi masalah dari sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan atas permasalahan yang ditemukan agar sistem yang berjalan bisa lebih baik lagi.


Tahapan Analisa Sistem

Menurut Martono, dkk (2016:185) [7] “menyebutkan bahwa analisa sistem memiliki tahapan yaitu”:

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan
  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan
  3. Identifikasi kebutuhan sistem
  4. Identifikasi persyaratan sistem


Definisi SDLC

Beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi SDLC disampaikan oleh Rosa sebagai berikut:

“SDLC mencakup sejumlah fase atau tahapan. Pada dasarnya, setiap model pengembangan SDLC mempunyai siklus yang sama. Model pengembangan SDLC waterfall bersifat paling sederhana sehingga cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”. (Basya, dkk, 2019:4).[8]

Adapun menurut pendapat Hakim dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi SDLC yaitu,

“SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”. (Hakim, dkk, 2019:70).[9]

Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SDLC merupakan pengembangan sistem perangkat lunak berupa proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian

Menurut Mustaqbal, dkk (2015:32),[10] Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan”.


Menurut Sulistyanto (2017:66),[11] “Pengujian adalah aktivitas untuk menemukan dan menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya”.

Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian merupakan proses pelaksanaan suatu program dengan requirement dan Kebutuhan demi tujuan menemukan dan menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya.

Jenis-jenis Pengujian

  1. Black Box Testing

    Menurut Maulani, dkk (2019:3), [12] Black Box Testing pengujian kotak hitam adalah menguji perangkat lunak dari sisi spesifikasi fungsionalnya saja, tidak menguji desain dan kode programnya”.

    Menurut Junaidi dkk (2015:54), [13] Black box testing adalah uji coba, Black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat fungsional suatu program”.

    Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan Black Box adalah metode uji coba yang menguji desain dan kode program yang berfungsi sebagai pengembangan software.

  2. Metode Pengujian Black Box Testing

    Adapun beberapa macam metode pengujian Black Box, diantaranya adalah:

    1. Equivalence Partitioning
    2. Boundary Value Analysis
    3. Cause-Effect Graphing Techniques
    4. Comparison Testing, Sample and Robustness Testing
  3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Terdapat kelebihan dan kelemahan dalam uji coba BlackBox Berikut adalah:

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sanjaya (2015:69),[14] ”Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Melalui pendekatan sistem, bukan saja dapat diprediksi keberhasilannya, akan tetapi terhindar dari ketidakpastian”.

Adapun menurut pendapat Sengkey dalam artikelnya menyatakan bahwa definisi sistem adalah,

“Sistem adalah himpunan suatu benda nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, keseluruhan bersatu dalam kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”. (Sengkey, dkk, 2014:1).[15]

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain di setiap komponennya yang tidak bisa dipisahkan, sebab sistem berfungsi untuk mencapai tujuan secara efektif.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3),[16] “Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu”:

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolahan yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:6),[16] “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya”:

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    1. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem alamiyah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.
    2. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. 2. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertutup (close system) adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar makan harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Muslihudin, dkk (2016:10), [17]“Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”.


Menurut Prastiyati, D (2016:4), [18] “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan definisi data merupakan bahan yang belum mengandung makna dan masih harus diolah lebih lanjut agar data itu menjadi informasi dan menghasilkan sesuatu yang lebih berguna.

Pengolahan Data

Adapun 8 unsur pokok utama dalam melakukan pengolahan data, yaitu sebagai berikut:

  1. Membaca
  2. Menulis, mengetik
  3. Mencatat atau mencetak
  4. Menyortir
  5. Menyampaikan atau memindahkan
  6. Menghitung
  7. Membandingkan
  8. Menyimpan


Definisi Informasi

Menurut pendapat Budiarto dalam artikelnya menyatakan bahwa definisi informasi yaitu,

”informasi merupakan pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.(Budiarto, dkk, 2019:16). [19]

Menurut Handayani, dkk (2018:55),[20]”informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu komunikasi, selain itu informasi juga dapat mempengaruhi proses terjadinya kegiatan komunikasi.”

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa Informasi adalah pemrosesan data dari setiap elemen sistem yang dapat mempengaruhi proses terjadinya kegiatan komunikasi.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Tiara, dkk (2017:100), [21]“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.


Menurut Peter Sutanto, dkk (2017:2), [22] Flowchart adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa Flowchart merupakan suatu teknik analisa dengan penggambaran secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.

Gambar 2.2 Simbol Flowchart Dan Fungsinya

Jenis-jenis Flowchart

Menurut pendapat Agusvianto (2017:40), [23] “Ada beberapa jenis-jenis flowchart diantaranya”:

  1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
  2. Bagan pada alir dokumen (document flowchart).
  3. Bagan pada alir skematik (schematic flowchart).
  4. Bagan pada alir program (program flowchart).

Konsep Dasar Internet Of Things (IOT)

Definisi Internet Of Things

Menurut Limantara (2017:2), [24]“Internet of Things (IoT) adalah skenario dari suatu objek yang dapat melakukan suatu pengiriman data/informasi melalui jaringan tanpa campur tangan manusia”.


Menurut Hutabarat (2018:2), [25] “Internet of Things (IoT) adalah istilah yang menggambarkan interkoneksi berbagai objek melalui internet tanpa interaksi manusia dengan manusia”.

Berdasarkan dari definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Internet of Things (IoT) merupakan suatu objek yang dapat mengirim informasi melalui jaringan internet dan menggambarkan interkoneksi berbagai objek dan memudahkan untuk dilakukan dan luas penerapannya .

Manfaat Internet Of Things

Berikut ini adalah beberapa manfaat Internet of Things dalam beberapa bidang yaitu:

  1. Sektor Pembangunan
  2. Sektor Energi
  3. Sektor Pendidikan
  4. Sektor Kesehatan
  5. Sektor Industri
  6. Transportasi
  7. Perdagangan
  8. Keamanan
  9. Teknologi dan Jaringan

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Jaya (2018:22), [26]“Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan”.


Menurut Tandilintin (2019:70), [27] “Monitoring adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Monitoring merupakan penilaian, pengumpulan, dan analisa informasi suatu pekerjaan untuk penyempurnaan program selanjutnya.

Tahapan Monitoring

Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar yaitu:

  1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.
  2. Proses di dalam analisis data monitoring.
  3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring.

Definisi Website

Menurut pendapat Rahardja dalam kutipan jurnalnya menyatakan bahwa definisi Website yaitu,

“Website adalah World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak data animasi suara, video dam atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang berbentuk rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman-halaman situs yang tersimpan dalam sebuah server atau hosting, dan teridentifikasi melalui sebuah nama yang disebut juga sebagai domain atau subdomain”. (Rahardja, dkk, 2018:78). [28]

Adapun menurut Handayani, dkk (2018:189),[29] ),”Website merupakan situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat. Website lahir dari adanya perkembangan zaman saat ini dari bidang teknologi informasi dan komunikasi.”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa Website merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data yang dapat diakses dan tersimpan di dalam server.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hanafri, dkk (2017:7), [30]“Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu Sistem melalui komunikasi dengan Pelanggan, pengguna, dan pihak pengembangan sistem”.


Menurut Jesa, dkk (2015:63), [31] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Manajemen terkait dan disanggupi oleh Penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa elisitasi merupakan usulan rancangan sistem baru dari sekumpulan aktivitas yang ditunjuk untuk menemukan kebutuhan sistem melalui komunikasi.

Tahapan-tahapan Elisistasi

Menurut Bachtiar, dkk (2015:74), [32] “elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:”.

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode 10 MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu diantaranya:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Teori umum merupakan teori-teori pokok yang dibutuhkan penulis untuk mengetahui gambaran pada kerangka berpikir sebagai landasan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Purnomo dalam jurnal Kusumah, dkk (2016:170) [33] ),“Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus “.

Adapun menurut Prasetyawan dalam jurnalnya mengatakan bahwa definisi mikrokontroler yaitu,

“Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. (Prasetywan, dkk, 2017:2)[34]


Berdasarkan dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa mikrokontroler merupakan sistem IC yang dapat diprogram berulang kali dan microprocessornya saling terhubung di dalamnya memiliki masukan keluaran serta kendali program untuk siap dipakai.

Jenis-jenis Mikrokontroler

Jenis-Jenis Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut diantaranya :

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)
  2. RAM berkapasitas 68 byte
  3. EEPROM (memory data) berkapasitas 64 byte
  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)
  5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  1. RAM (Random Access Memory) digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel.
  2. ROM (Read Only Memory) seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.
  3. Register merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
  4. Special Function Register merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.
  5. Input dan Output Pin, input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.
  6. Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Konsep Dasar ESP8266

Definisi ESP8266

Menurut pendapat Roihan dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi ESP8266 yaitu,

“ESP8266 adalah Wifi Serial Transceiver Module sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking WiFi ke pemroses aplikasi lainnya”. (Roihan, dkk, 2016:03). [35]

Adapun menurut pendapat Abraham dalam artikel mengatakan bahwa definisi ESP8266 yaitu,

”ESP8266 Microcontroller adalah microcontroller yang dirancang oleh Espressif System, ESP8266 dirancang agar Wi-Fi terintegrasi secara langsung,. Jika ESP8266 dibandingkan dengan Arduino, ESP8266 memiliki kelemahan yang didapat dari jumlah pin analog yang dimiliki ESP8266 dengan Arduino memiliki 5 pin analog dan ESP8266 memiliki 1”. (Abraham, dkk, 2019:02).[36]

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa ESP8266 merupakan sebuah komponen chip terintegrasi yang dirancang agar WiFi terintegrasi secara langsung.

Spesifikasi ESP8266

Menurut Abraham, dkk (2019:02) [37] ),“Microcontroller ESP8266 memiliki spesifikasi sebagai berikut”:

  1. Menggunakan CPU Tensilica L106
  2. Memiliki Wi-Fi yang bekerja pada peraturan IEEE 802.11 b / g / n
  3. Memiliki ADC 10 bit dengan 1 pin Analog
  4. Memiliki 10 input / output digital
  5. Dukungan eksternal Memori flash 512 kb (kilobyte) - 4 MB (Mega Byte)

Tipe ESP8266

Menurut Arafat (2016:263) [33] ),“Ada beberapa jenis ESP8266. Berikut diantaranya:“.

Gambar 2.3. Tipe ESP8266

Konsep Dasar Wemos D1 R2

Definisi Wemos D1 R2

Menurut pendapat Supegina dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi Wemos D1 R2 yaitu,

“Mikrokontroler ini berbasis ESP8266 yaitu sebuah modul mikrokontroler nirkabel (Wifi) 802.11 yang kompatibel dengan Arduino IDE. Tata letak mikrokontroler ini didasarkan pada desain hardware Arduino standar dengan proporsi yang sama dengan Arduino Uno dan Lonardo.”(Supegina, dkk, 2017:147).[38]

Adapun menurut pendapat Fauzan dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi Wemos D1 R2 yaitu,

“Wemos D1 R2 ini diciptakan sebagai solusi dari mahalnya sebuah modul wireless yang berbasis mikrokontroler. Dengan adanya mikrokontroler Wemos ini biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan sebuah project yang berbasis IOT (Internet Of Things) jadi lebih sedikit, terlebih lagi wemos ini dapat menjalankan sistem kode bait tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya”. (Fauzan, dkk, 2017:57).[39]

Gambar 2.4. Definisi Wemos D1 R2

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa Wemos D1 R2 merupakan sebuah modul mikrokontroler nirkabel (Wifi) yang kompatibel dengan Arduino IDE yang mendukung project berbasis IOT.

Spesifikasi Wemos D1 R2

Dalam kutipan Mulyono, dkk (2018:32), [33] ),“ASpesifikasi Wemos D1 R2 sebagai berikut:“.

  1. Arduino compatible, dapat diprogram dengan Arduino IDE.
  2. Pinout yang compatible dengan Arduino uno.
  3. Wemos dapat running stand alone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler.
  4. High Frequency CPU, dengan processor utama 32bit berkecepatan 80 MHz.
  5. Dukungan High Level Language, Selain menggunakan Arduino IDE Wemos dapat diprogram dengan bahasa Python dan Lua.

Definisi Arduino IDE

Beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi Arduino IDE diungkapkan oleh Pasha dalam artikelnya yaitu,

“The Arduino IDE is integrated development software present for arduino device and helps to code the Arduino microcontrollers to interface the sensors and other Type of components and perform the operation on both local and global domain with the help of library functions”.(Pasha, 2016:21).[40]

Adapun menurut saputra dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi Arduino adalah,

“Arduino IDE adalah Sebuah perangkat lunak yang memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal serial”.(Saputra, 2014:4).[41]

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa Arduino IDE (Integrated Development Environment) merupakan program atau software canggih untuk perangkat arduino dan membantu code arduino yang menyediakan beberapa fasilitas dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi mikrokontroler.

Definisi LED Infrared Transmitter

Menurut pendapat Lehman dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi LED infrared transmitter yaitu,

“LED Infrared Transmitter merupakan salah satu jenis LED (Light Emitting Diode) yang dapat memancarkan cahaya Infrared yang tidak kasat mata. LED Infrared dapat memancarkan cahaya Infrared pada saat diode LED ini diberikan tegangan biasa maju pada anoda dan katodanya”. (Lehman, dkk, 2017:347).[42]

Adapun menurut pendapat Yusniati dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi LED infrared transmitter yaitu,

“Infrared transmitter merupakan suatu model pengirim data melalui gelombang inframerah dengan frekuensi carrier sebesar 38 kHz. Modul ini dapat difungsikan sebagai output dalam aplikasi transmisi data nirkabel seperti robotic, sistem pengamanan, dan sebagainya”.(Yusniati, 2018:92).[43]

Gambar 2.5. LED Infrared Transmitter

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa Arduino IDE (Integrated Development Environment) merupakan program atau software canggih untuk perangkat arduino dan membantu code arduino yang menyediakan beberapa fasilitas dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi mikrokontroler.

Defini LED Infrared Receiver

Menurut Yusniati, (2018:93) [44] ),“Infrared Receiver merupakan suatu modul penerima data melalui gelombang inframerah dengan frekuensi carrier sebesar 38 kHz”.

Adapun menurut pendapat Kurniawan dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi LED Infrared Receiver yaitu,

“LED Infrared Receiver merupakan Bagian dari receiver yang berfungsi sebagai sensor cahaya (LED). Sistem ini sebagai penerima informasi yang dipancarkan oleh LED yang akan diterima oleh photodioda”.(Kurniawan, dkk 2017:160).[45]

Gambar 2.6. LED Infrared Receiver

Berdasarkan dua definisi yang dijabarkan diatas, maka disimpulkan bahwa LED Infrared Receiver merupakan komponen yang dapat menerima gelombang sinyal berupa informasi dengan frekuensi 38 kHz.


Definisi DHT22

Menurut Djajadi tentang definisi DHT22 dalam artikelnya mengatakan bahwa,

“DHT22 is a digital temperature and humidity sensor. It uses a capacitive humidity sensor And thermistor to measure the surrounding air, and sends out its measured values as a digital signal on its output pin”.(Djajadi, dkk, 2017:79).[46]

Menurut Bogdan (2016:24) [47] ),“DHT22 is a digital sensor consisting of a thermistor (temperature measurement) and a capacitive sensor for determining the humidity”.

Gambar 2.7. Definisi DHT 22

Berdasarkan dari dua definisi diatas, maka disimpulkan bahwa DHT22 berfungsi sebagai komponen alat yang dapat mengukur tingkat suhu dan menentukan Definisi Real Time Clock.

Definisi Real Time Clock

Menurut Suharjianto (2017:3) [48] ),“Real Time Clock digunakan untuk mencatat data waktu berupa jam, tanggal, bulan, serta tahun untuk selanjutnya akan dikirim atau disimpan di SD-Card”.

Adapun menurut pendapat Amri dalam artikelnya mengatakan bahwa definisi Real Time Clock yaitu,

“RTC (Real Time Clock) merupakan chip dengan konsumsi daya rendah. Chip tersebut mempunyai kode binary (BCD), jam/kalender, 56 byte NV SRAM dan komunikasi antarmuka menggunakan serial two wire. RTC menyediakan data dalam bentuk detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, tahun dan informasi yang dapat diprogram. Pada Gambar 2 memperlihatkan konfigurasi dari pin-pin dari RTC”. (Amri, 2018:58). [49]

Berdasarkan dua definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Real Time Clock berfungsi sebagai Pencatatan serta perhitungan waktu data yang mampu menyesuaikan hari, bulan terhadap tahun kabisat dan merupakan chip dengan konsumsi daya rendah.

Konsep Dasar Otomatisasi

Definisi Otomatisasi

Menurut Endra (2014:23) [50] ),“Otomatisasi merupakan Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin, secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi pengawasan manusia”.

Menurut Wulandari dalam jurnal Junaidi, dkk (2015:934) [51] ),“Otomatisasi adalah penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasa dilakukan oleh manusia”.

Berdasarkan dari dua definisi yang dijabarkan diatas, maka disimpulkan bahwa otomatisasi merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan manusia secara otomatis.

Tujuan Otomatisasi

Menurut Wulandari dalam jurnal Junaidi, dkk (2015:934), [13] ),“Ada beberapa tujuan otomatisasi sebagai berikut:

  1. pemanfaatan yang seefisien mungkin atas uang
  2. tenaga kerja
  3. material
  4. waktu dan mesin atau alat-alat kerja
  5. pemeliharaan kecepatan dan ketepatan prosedur kerja
  6. meningkatkan produksi

Definisi Perangkat Penyejuk Ruangan

Menurut Rahayu, dkk (2019:80) [52] ),“Perangkat penyejuk ruangan adalah air Conditioner atau AC yang berfungsi mengkondisikan dan menyejukan suhu temperatur udara dalam suatu ruangan”.

Menurut Hendradinata, dkk (2018:49) [53] ),“Perangkat penyejuk ruangan adalah air Conditioner yang digunakan mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigeran berada di pipa yang ditekan oleh kompresor”.

Berdasarkan dua definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa perangkat penyejuk ruangan merupakan perangkat Air Conditioner (AC) yang berfungsi menyejukkan suhu atau temperatur udara dalam ruangan.

Literature Review

Definsi Literature Review

Menurut Rafika, dkk (2015:138), [54] ),“Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Langkah-Langkah Literature Review

Menurut Rafika, dkk (2015:138), [54] ),“Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:”.

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Adapun literature review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Suraj Tonage , Sandhya Yemul , Rajendra Jare , Veena Patki, (2018). Dari Walchand Institute of Technology, Solapur, Maharashtra dalam jurnal International Journal of Advance Research and Development Volume 3, Issue 3 (2018) Dengan judul IoT based home automation system using NodeMCU ESP8266 module.[55]

    Penelitian ini adalah sebuah sistem otomatisasi rumah berbasis Internet Of Things yang menggunakan modul WIFI NodeMCU ESP8266. Cara kerja alat ini yaitu listrik peralatan elektronik rumah akan terhubung dengan relay yang dikendalikan oleh modul NodeMCU ESP8266 dan NodeMCU ESP8266 sebagai web server yang akan mengirimkan perintah kontrol melalui browser web. Penelitian ini bertujuan merancang sistem otomatisasi rumah canggih untuk pengguna dapat mengendalikan dan monitoringnya dari jarak jauh menggunakan ponsel.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ravi Kishore Kodali dan SreeRamya Soratkal, (2016) dari National Institute Of Technology, Department of Electronics and Communication Engineering dalam jurnal WARANGAL 506004 INDIA (2018). [56]

    Penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring dan kontrol otomatisasi peralatan pada rumah seperti Televisi, kipas angin, dan lampu yang dipantau langsung dari jarak jauh untuk mengontrolnya menggunakan PC. Penelitian ini dibuat bertujuan meningkatkan kenyamanan, efisiensi energi, keamanan dalam ruangan, penghematan biaya pada rumah. Pada penelitian ini menggunakan sensor ESP8266, LED, dan BUZZER.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Titi Andriani, Muhammad Hidayatullah, Muhammad Ikbal (2018) dari Program Studi Teknik Elektro, Universitas Teknologi Sumbawa dalam JURNAL ILMU FISIKA – VOL.10 NO. 2 (2018) 94-102. Dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRA RED DILENGKAPI KONTROL PENDINGIN RUANGAN BERBASIS ARDUINO UNO DAN REAL TIME CLOCK”.[57]

    Penelitian ini adalah sebuah sistem yang berfungsi menjaga fasilitas yang ada di dalam laboratorium berupa komputer dan perangkat lainnya. Kontrol sistem pendingin ruangan diperlukan untuk mengatur penggunaan energi listrik yang sesuai dengan waktu pemakaian laboratorium. Sistem ini bekerja berdasarkan pada penjadwalan dan keluaran dari sensor Passive Infra Red (PIR). Sistem penjadwalan mengatur jadwal pada sistem, mengaktifkan sistem keamanan atau sistem kontrol pendingin ruangan. Sensor PIR berguna untuk mendeteksi keberadaan orang dalam ruangan dan keluaran dari sensor PIR dijadikan sebagai masukan pada Arduino Uno. Arduino mengontrol tindakan yang akan dilakukan yaitu sistem aktif (on) atau sistem mati (off). Pada pukul 08.00 hingga pukul 17.00 sistem mengaktifkan kontrol pendingin dan pada pukul 17.00 hingga pukul 08.00 sistem mengaktifkan keamanan ruangan dengan memanfaatkan relay sebagai saklar otomatis.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Feri Susanto pada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun (2018)berjudul ”OTOMATISASI MONITORING AIR CONDITION (AC) BERBASIS ARDUINO DAN SMS GATEWAY”[58]

    Penelitian ini adalah suatu indikator yang dapat memperingatkan user tentang keadaan unit Air Conditioner (AC). Indikator ini dapat mencegah kenaikan nominal rekening listrik dikarenakan user dapat memantau kekotoran dan tekanan gas Freon pada unit Air Conditioner (AC) yang mana dapat mengakibatkan kenaikan Ampere pada unit kalau sampai terlambat untuk mengatur pada unit Air Conditioner (AC). Indikator ini dapat menghindari dari oknum-oknum teknisi AC yang tidak bertanggung jawab dan tidak mengerti tentang kerusakan yang terjadi pada AC.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Mandarani (2014) dari Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang dalam JURNAL TEKNOIF Vol. 2 No. 2 Oktober 2014. Dengan judul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI USER INTERFACE BERBASIS WEB UNTUK MONITORING SUHU, KELEMBABAN DAN ASAP PADA RUANGAN BERBEDA DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK”.[59]

    Penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring yang bertujuan untuk memantau kondisi beberapa ruangan dengan memanfaatkan jaringan LAN. Dari sistem monitoring berbasis web ini berhasil diketahui berapa suhu dan kelembaban ruangan serta keamanan yang dapat dilihat dari nilai kadar asap yang terdeteksi. Sistem monitoring ini dapat digunakan baik untuk perumahan maupun perkantoran yang memiliki banyak ruangan dengan aktifitas yang tinggi.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Budhy Prasetya (2017) dari Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam JURNAL Elektum Vol. 14 No. 2. Dengan judul “Pemantau Kebocoran Ac Menggunakan Sensor Y l83 Dan Lm35dz Berbasis Mikrokontroler Arduino Melalui Web server”.[60]

    Penelitian ini adalah metode pengolahan data analog yang diterima sensor menjadi sebuah data digital menggunakan software Arduino IDE. Data output dari Arduino IDE kemudian disimpan dalam database server localhost untuk selanjutnya ditampilkan menjadi sebuah halaman web. Di dalam halaman web tersebut terdapat tabel yang berisi beberapa kolom yakni: no, ide, waktu, suhu celcius, nilai kebocoran, status kebocoran, lampu suhu, lampu kebocoran yang dapat digunakan untuk memonitoring kondisi AC. Selain dalam bentuk tabel, pada halaman web tersebut terdapat juga link untuk memonitoring dalam bentuk grafik. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat mempermudah maintenance dalam memonitoring kondisi AC.

  7. Penelitian yang dilakukan Hannif Izzatul Islam, Nida Nabilah, Sofyan Sa’id Atsaurry, Dendy Handy Saputra, Gagat Mughni Pradipta, Ade Kurniawan, Heriyanto Syafutra, Irmansyah, Irzaman, (2016) dari Mahasiswa Teknik Komputer Program Diploma IPB dalam Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 VOLUME V, OKTOBER 2016. Dengan judul “SISTEM KENDALI SUHU DAN PEMANTAUAN KELEMBABAN UDARA RUANGAN BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 DAN PASSIVE INFRARED (PIR)”.[61]

    Penelitian ini adalah Sistem Kendali Suhu dan Pemantauan Kelembaban Udara Ruangan Berbasis Arduino Uno dengan Menggunakan Sensor DHT22 dan Passive Infrared (PIR). Sensor DHT22 digunakan sebagai alat ukur suhu dan kelembaban udara ruangan dan sensor Passive Infrared (PIR) sebagai pendeteksi adanya pergerakan manusia dalam suatu ruangan. Dalam percobaan ini dilakukan pengujian pada kepekaan sensor DHT22 dan termometer digital model AZ-HT-02 terhadap suhu ruangan dengan diberikan udara panas melalui hairdryer selama 3 menit dengan rentang waktu per 10 detik. Dalam pengujian ini diperoleh data bahwa suhu ruangan yang diukur oleh sensor DHT22 memiliki rata-rata selisih 0.93 terhadap termometer digital model AZ-HT-02 (sebagai kalibrasi). Dalam pengujian ini pula didapatkan sensor DHT22 lebih peka terhadap Relative Humidity (RH), dikarenakan ketika diberikan udara panas tersebut kelembaban yang terukur lebih cepat mengalami penyesuain dan berbeda dengan termometer digital AZ-HT-02 yang lambat untuk menyesuaikan kelembaban udara ruangan. Perangkat ini menggunakan board Arduino Uno, sebuah modul Liquid Crystal Display (LCD) dan modul Real Time Clock (RTC) sebagai tampilan suhu dan kelembaban udara secara real time. Perangkat ini terhubung dengan sebuah kipas angin yang dapat menstabilkan suhu ruangan ketika suhu tersebut dinilai kurang nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam ruangan.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dody Ichwana Putra, Dian Eka Putra (2017) dari Jurusan Sistem Komputer, Universitas Andalas, Padang, Limau Manis dalam Seminar Nasional Sains dan Teknologi PROSIDING SEMNASTEK 2017. Dengan judul “SISTEM MONITORING RUANGAN RAMAH BALITA PADA SMARTROOM MELALUI APLIKASI SOSIAL MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT)”.[62]

    Penelitian ini adalah rancang bangun sistem monitoring ruangan ramah balita pada smart room menggunakan aplikasi berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Kontribusi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah menerapkan konsep pervasive computing dan Internet of Things (IoT) pada sistem monitoring ruangan ramah balita melalui aplikasi sosial media sehingga memudahkan pengguna dalam memantau keamanan balita dan kondisi ruangan. Sensor MQ-7 digunakan untuk mendeteksi asap di dalam ruangan yang selanjutnya akan mengaktifkan exhaust fan untuk mengeluarkan asap dari ruangan. Untuk menjaga keamanan balita dari aliran listrik digunakan webcam sebagai pemicu pemutus aliran listrik jika terdeteksi ada yang menutupi objek berwarna pada stop kontak listrik. Untuk mendeteksi balita keluar dari ruangan, kamera pada ruangan akan mengirimkan notifikasi dan gambar saat pintu terbuka kepada pengguna melalui aplikasi sosial media. Aplikasi sosial media twitter digunakan untuk monitoring ruangan oleh pengguna. Validasi rancangan dilakukan dengan pengujian sistem melalui purwarupa yang telah dibangun dengan menggunakan parameter uji yang telah disiapkan. Sistem monitoring ruangan ramah balita melalui aplikasi media sosial ini telah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan spesifikasi sistem yang telah dirancang.

  9. Penelitian yang dilakukan Umi Fadlilah, Nina Saniya (2018) dari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta, Indonesia dalam Jurnal Emitor Vol.17 No. 02. Dengan judul “MONITORING SUHU KABEL TRAFO MELALUI TAMPILAN LCD DAN SMS”.[63]

    Penelitian ini adalah Pemonitor suhu yang dapat mengetahui suhu kabel trafo di tiap fasanya, misalnya pada Gardu Induk PLN (Pembangkit Listrik Negara). Sensor suhu yang digunakan adalah DHT22. Hasil pembacaan sensor diproses oleh arduino UNO R3, sehingga tampil di LCD (Liquid Crystal Display), selanjutnya dikirim dengan SMS (Short Message Service) menggunakan modul SIM800L ke smartphone. Jika suhu kabel trafo kurang dari 40.000C, maka trafo dalam keadaan normal dan indikator LED hijau menyala. Jika suhu melebihi nilai tersebut, maka indikator LED merah dan buzzer menyala. Pada keadaan berlebih arduino akan mengirimkan pesan yang berisi informasi suhu tiap fasanya ke petugas. Walaupun tidak sedang di lapangan untuk memonitor, namun petugas dapat mengetahui suhu berlebih dan segera melakukan tindakan. Hasil monitoring suhu akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan selanjutnya ditampilkan ke smartphone berupa pesan teks.

  10. Penelitian yang dilakukan Handi Suryawinata , Dwi Purwanti, dan Said Sunardiyo (2017) dari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang dalam Jurnal Teknik Elektro Vol. 9 No. 1 Januari - Juni 2017. Dengan judul “SISTEM MONITORING PADA PANEL SURYA MENGGUNAKAN DATA LOGGER BERBASIS ATMEGA 328 DAN REAL TIME CLOCK DS1307”.[64]

    Penelitian ini adalah membuat sistem monitoring pada panel surya menggunakan data logger berbasis ATmega 328 dan real time clock DS1307. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem monitoring panel surya ini dapat mencatat arus, tegangan, suhu serta kelembaban secara real time yang dihasilkan dari hasil kinerja panel surya dan kemudian merekamnya dalam bentuk TXT file setiap 15 menit sekali ke dalam Micro SD.

  11. Penelitian yang dilakukan Dias Prihatmoko (2018) dari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara dalam Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 1 April 2018. Dengan judul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH MENGGUNAKAN INTERNET”.[65]

    Penelitian ini adalah perancangan sistem otomatisasi rumah menggunakan internet yang dapat secara otomatis mengontrol dan memonitor keadaan rumah dari jarak jauh. Perancangan ini berupa perancangan perangkat keras dan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman berbasis android, Bahasa Pemrograman C, dan database. Hasil dari penelitian ini adalah sistem otomatisasi rumah yang dapat digunakan untuk kontrol dan monitor perangkat elektronik rumah dengan rata-rata waktu respon 1,26 detik.

  12. Penelitian yang dilakukan Andriana Kusuma Dewi, M. Sholihul Hadi, Syaiful Anwar (2017) dari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(1), 2017. Dengan judul “SISTEM ATAP RUMAH OTOMATIS PADA SMART HOME DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO”. [66]

    Penelitian ini adalah sistem pembuka atap otomatis yang dapat memberikan penyediaan sinar matahari menggunakan pembuka atap otomatis. Kontrol manual dari alat ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi di smartphone dan berkomunikasi dengan modul bluetooth HC-05. Alat ini menggunakan pengendali otomatis dengan sensor rintik hujan yang diaktifkan secara otomatis bila tetes hujan menyentuh panel sensor. Selain itu, sistem ini juga mengintegrasikan sensor cahaya intensitas otomatis menggunakan LDR (Light Dependent Resistor). Hasil sistem pengujian sistem secara keseluruhan adalah atap pembuka otomatis menggunakan Arduino Uno bekerja sempurna seperti yang direncanakan bahwa motor ini mampu dikontrol oleh aplikasi.

Berdasarkan beberapa Literature Review yang dijabarkan diatas, maka penulis disini menggunakan sistem operasi yang sama dengan penelitian skripsi yang dilakukan oleh Eko Feri Susanto dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (2018) yang dimana beliau menggunakan sistem operasi Monitoring. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa Monitoring yang dipakainya untuk mengetahui tingkat kerusakan pada unit Air Conditioner (AC). Dan pada penelitian penulis, Monitoring digunakan lebih kepada alat otomatisasi perangkat penyejuk ruangan yang dimana perangkat tersebut sudah otomatisasi agar perangkat tidak manual dan perangkat memberi informasi kepada pengguna untuk perawatan berkala, yang dimana dengan adanya hal tersebut, terdapat suatu perkembangan penggunaan dari Monitoring itu sendiri.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Universitas Raharja

Universitas Raharja berdiri pada tahun 1994 oleh Yayasan Nirwana Nusantara. Nama Universitas Raharja diresmikan Pada tahun 2019 yang sebelumnya bernama Perguruan Tinggi Raharja. Secara geografis, posisi kampus Perguruan Tinggi Raharja berada di tengah pusat kota Tangerang sehingga mudah diakses dari mana saja.

Sejarah Singkat Universitas Raharja

Universitas Raharja adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu di bidang teknologi komputer. Universitas Raharja saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu Universitas yang berupaya melakukan pencapaian tertinggi dalam hal riset, penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, Universitas Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktivitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada di lingkupnya.

Universitas Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang.

Pada Tahun 1994, Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPK) Raharja yang di resmikan oleh walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud Pada tahun 1999, Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tahun 2001, Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja yang menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten.

Selama 26 tahun berkembang di dunia pendidikan akhirnya pada tahun 2019 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor: 254/KPT/I/2019 tanggal 12 April 2019, Izin penggabungan Akademi Manajemen Informatika dan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja menjadi UNIVERSITAS RAHARJA.

Tabel 3.1 Jurusan / Program Studi Universitas Raharja


Struktur Organisasi

Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Universitas Raharja

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

  1. Visi Universitas Raharja

    Visi dengan semangat perubahan Universitas Raharja pada tahun 2024 siap melahirkan lulusan yang berkualitas, berintegritas, berdaya saing tinggi dan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat luas serta tercatat dalam kampus rangking dunia.

  2. Misi Universitas Raharja
    1. Menyelenggarakan program–program Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar–mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan – lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil dan tepat-guna.


  3. Tujuan Universitas Raharja
    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabadikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.
  4. Sasaran Universitas Raharja

    Visi dengan semangat perubahan Universitas Raharja pada tahun 2024 siap melahirkan lulusan yang berkualitas, berintegritas, berdaya saing tinggi dan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat luas serta tercatat dalam kampus rangking dunia.

Fasilitas Universitas Raharja

  1. Jenis Prasarana Penunjang

    Tabel 3.2 Jenis Prasarana Penunjang


  2. Jenis Prasarana

    Tabel 3.3 Jenis Prasarana

  3. Ruang Kerja Dosen

    Tabel 3.4 Ruang Kerja Dosen

Arti Green Campus

Gambar 3.2 Green Campus

Green Campus atau Kampus Hijau. “Green” atau “Green Leaf” biasa diartikan sebagai masih hijau, memiliki makna yaitu bibit-bibit unggul generasi muda kita yang masih hijau. Green Campus dapat melahirkan generasi muda yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara. Green Campus berperan dalam memberi bekal kehidupan dalam ilmu pengetahuan.

Green dalam konteks “Green Field”, “Green House”, dan “Green Peace” mengandung arti kemakmuran, kesejahteraan, dan kedamaian. “Green” identik dengan tumbuh-tumbuhan yang hidupnya tersebar dari puncak gunung sampai dasar lautan, dari kutub utara sampai kutub selatan. Ini berarti, Pribadi Raharja dengan bekal yang dimiliki, serta dapat survive dimana saja.

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.3 Pribadi Raharja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Universitas Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa Universitas Raharja benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Universitas Raharja sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamater dengan melaksanakan Tri Dharma.

Motto Universitas Raharja

Gambar 3.4 Motto Universitas Raharja

Universitas Raharja memiliki motto “Get The Better Future by Computer Science” yang memiliki arti “Meraih sukses gemilang melalui ilmu komputer”. Motto ini diinspirasikan dari keyakinan Pribadi Raharja bahwa di zaman atau era informasi ini, tuntutan komputerisasi di seluruh sektor kehidupan menjadi semakin nyata.

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan otomatisasi perangkat penyejuk ruangan menggunakan ESP8266 pada Universitas Raharja dibuat dengan harapan akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Merancang sebuah alat otomatisasi On/off untuk perangkat penyejuk ruangan pada ruang kelas Universitas Raharja.
  2. Perancangan alat ini dirancang guna mengintegrasikan suhu pada ruang kelas dengan perangkat penyejuk ruangan, agar suhu ruang kelas tetap stabil secara otomatis.
  3. Sistem alat ini mempermudah bagian umum dengan memonitoring perawatan perangkat penyejuk ruangan, dikarenakan sistem alat ini akan menghitung waktu perawatan tiga bulan sekali agar dilakukan perawatan secara berkala dengan mengirimkan notifikasi Email kepada bagian umum.


Langkah-langkah Perancangan Sistem

Penelitian melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan, harus memiliki rancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perancangan sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle, dengan langkah-langkah yang meliputi:

  1. Perencanaan

    Peneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan pada ruang kelas Universitas Raharja dalam hal perangkat penyejuk ruangan. Terjadi banyak kekurangan seperti perangkat penyejuk ruangan tidak tepat waktu On/off bahkan akan terus menyala saat tidak ada jadwal jam kelas, kemudian suhu ruang kelas tidak stabil dikarenakan suhu tidak terintegrasi pada perangkat penyejuk ruangan serta tidak ada informasi kepada bagian umum tentang perawatan secara berkala pada perangkat penyejuk ruangan.

  2. Analisa

    PPeneliti menganalisa sistem yang sudah ada atau sedang berjalan pada ruang kelas Universitas Raharja dalam hal perangkat penyejuk ruangan. Terjadi banyak kekurangan seperti perangkat penyejuk ruangan tidak tepat waktu On/off bahkan akan terus menyala saat tidak ada jadwal jam kelas, kemudian suhu ruang kelas tidak stabil dikarenakan suhu tidak terintegrasi pada perangkat penyejuk ruangan serta tidak ada informasi kepada bagian umum tentang perawatan secara berkala pada perangkat penyejuk ruangan.

  3. Rancangan

    Peneliti merancang sistem alat otomatisasi perangkat penyejuk ruangan pada ruang kelas yang mampu meningkatkan kinerja perangkat. Sistem yang dibuat adalah sebuah sistem otomatisasi menggunakan ESP8266 sehingga bagian umum dapat memonitoring dalam hal mengoperasikannya.


  4. Implementasi

    Peneliti mengimplementasikan sistem otomatisasi ini dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan perancangan implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal otomatisasi perangkat penyejuk ruangan oleh alat yang dibuat untuk lingkungan ruang kelas pada Universitas Raharja.

Diagram Blok

Penelitian melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan, harus memiliki rancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Perancangan sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle, dengan langkah-langkah yang meliputi:

  1. Diagram Blok On dan Off Perangkat Penyejuk Ruangan Sesuai Jadwal Matakuliah

    Gambar 3.5 Diagram Blok On dan Off Perangkat Penyejuk Ruangan Sesuai Jadwal Matakuliah

    Berikut adalah keterangan dari gambar 3.5. Diagram blok On dan Off Perangkat penyejuk ruangan sesuai jadwal matakuliah:

    1. Sensor RTC merupakan sensor perhitungan waktu yang akan dimasukkan ke ESP8266.
    2. ESP8266 merupakan device yang dapat bekerja sebagai otak pada perancangan Prototype ini.
    3. Sensor LED Infrared Transmitter merupakan sensor yang dapat mengirimkan sinyal kepada Perangkat penyejuk ruangan
    4. Perangkat penyejuk ruangan merupakan keluaran untuk dinyalakan atau dimatikan.
  2. Diagram Blok Integrasi Suhu Perangkat Penyejuk Ruangan Dengan Suhu Ruang Kelas

    Gambar 3.6 Diagram Blok Integrasi Suhu Perangkat Penyejuk Ruangan Dengan Suhu Ruang Kelas

    Berikut adalah keterangan dari gambar 3.6. Diagram blok Integrasi suhu Perangkat penyejuk ruangan dengan suhu ruang kelas:

    1. Sensor DHT22 merupakan sensor yang dapat membaca suhu yang akan dimasukkan ke ESP8266.
    2. ESP8266 merupakan device yang dapat bekerja sebagai otak pada perancangan Prototype ini.
    3. Sensor LED Infrared Transmitter merupakan sensor yang dapat mengirimkan sinyal kepada Perangkat penyejuk ruangan
    4. Perangkat penyejuk ruangan merupakan keluaran untuk dinaikan atau diturunkan suhunya.
    5. Web merupakan tempat pengiriman data suhu pada ruang kelas.


  3. Diagram Blok Informasi Perawatan Berkala Perangkat Penyejuk Ruangan

    Gambar 3.7 Diagram Blok Informasi Perawatan Berkala Perangkat Penyejuk Ruangan

    Berikut adalah keterangan dari gambar 3.7.Diagram Blok Informasi Perawatan Berkala Perangkat Penyejuk Ruangan:

    1. Sensor RTC merupakan sensor perhitungan waktu yang akan dimasukkan ke ESP8266.
    2. ESP8266 merupakan device yang dapat bekerja sebagai otak pada perancangan Prototype ini.
    3. Notifikasi merupakan keluaran yang diberikan kepada bagian umum.

Cara Kerja Alat

Gambar 3.8 Diagram Gambar

Cara kerja dari gambar 3.8. Diagram Gambar dapat di jelas diantaranya sebagai berikut:

  1. Alat ini dapat secara otomatis On dan Off perangkat penyejuk ruangan sesuai jadwal mata kuliah pada kelas dengan memanfaatkan LED Infrared Transmitter, diproses oleh ESP8266 lalu terhubung oleh sensor Real Time Clock.
  2. Alat ini dapat mengetahui suhu ruang kelas dengan memanfaatkan sensor DHT22 dihubungkan dengan ESP8266 kemudian menginstruksikan LED Infrared Transmitter apabila terdapat indikasi yang tidak sesuai untuk mengintegrasikan suhu ruang kelas, serta data suhu dikirim ke dalam suatu Web untuk dimonitoring.
  3. Alat ini dapat menghitung waktu perawatan berkala pada perangkat penyejuk ruangan, dengan memanfaatkan sensor Real Time Clock yang diproses ESP8266 dan data perhitungan waktu dikirim ke dalam suatu web, ketika sudah waktunya perawatan maka Web akan mengirim informasi berupa notifikasi Email kepada bagian umum.

Pembuatan Alat

Dalam pembuatan alat Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan ESP8266 pada Universitas Raharja dibutuhkan Hardware dan Software agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya.

Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras (Hardware) yang digunakan dalam Perancangan alat ini diantaranya sebagai berikut:

  1. ESP8266
  2. LED Infrared Transmitter
  3. LED Infrared Receiver
  4. Sensor Real Time Clock
  5. Sensor DHT22
  6. Jumper
  7. PCB
  8. Perangkat Penyejuk Ruangan

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam Perancangan alat ini diantaranya sebagai berikut:

  1. Arduino IDE

    Gambar 3.9 Shortcut Software Arduino IDE

    Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini:


    Gambar 3.10 Tampilan Loading Screen Software Arduino IDE

    Kemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis listing program dapat dilihat pada gambar berikut:


    Gambar 3.11 Listing Program Pada Aduino IDE 1.8.6

    Penjelasan singkat dalam memulai coding:

    1. Void setup : Untuk menetapkan nilai awal I/O suatu program.
    2. Void loop : Untuk mengeksekusi perintah suatu program yang telah dibuat di “Void setup”.
    3. Kurung kurawal : Untuk menentukan awal dan akhir dari program
  2. Adafruit.IO

    Gambar 3.12 Tampilan Login Adafruit.IO

    Jika klik Sign in pada tampilan awal ADAFRUIT.IO maka akan muncul tampilan seperti ini:

    Gambar 3.13 Tampilan Menu Adafruit.IO

Flowchart

Berikut adalah flowchart sistem yang berjalan dan flowchart sistem usulan yang peneliti gunakan diantaranya:

Flowchart Sistem Yang Berajalan

Gambar 3.14 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan gambar 3.14. Flowchart Sistem yang berjalan pada Universitas Raharja:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
  2. 1 (satu) simbol input, yang menyatakan proses input output, yaitu : User mengaktifkan Perangkat Penyejuk Ruangan.
  3. 2 (dua) simbol proses, kelas mulai berjalan dan User mematikan Perangkat Penyejuk Ruangan Setelah Kelas Sudah Selesai berjalan.
  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah Kelas sudah selesai berjalan. Jika “Ya” Perangkat Penyejuk Ruangan tidak aktif, dan jika “Tidak” Perangkat Penyejuk Ruangan masih aktif.


Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Berikut adalah rancangan sistem usulan dalam bentuk Flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini.

  1. Flowchart Sistem Usulan On dan Off Perangkat Penyejuk Ruangan Sesuai Jadwal Matakuliah

    Gambar 3.15 Flowchart Sistem Usulan On dan Off Perangkat Penyejuk Ruangan Sesuai Jadwal Matakuliah

    Berikut adalah keterangan dari sistem kerja pada gambar 3.15. Flowchart sistem usulan On dan Off perangkat penyejuk ruangan:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
    2. 3 (tiga) simbol Proses, yang menyatakan proses ESP8266 terhadap RTC yang melakukan perhitungan waktu dan perangkat penyejuk ruangan menyala atau mati sesuai jadwal matakuliah.
    3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: apakah Waktunya perangkat penyejuk ruangan bekerja jika “tidak“ maka perangkat penyejuk ruangan akan mati, jika “ya” perangkat penyejuk ruangan akan menyala.
    4. 5 (lima) simbol input/output, yang berperan menunjukan sebagai langkah input yaitu RTC On menginstruksikan LED Infrared Transmitter untuk mengaktifkan atau menonaktifkan perangkat penyejuk ruangan dan output berupa Suhu pada ruang kelas berjalan sesuai dengan suhu perangkat perangkat penyejuk ruangan
  2. Flowchart Sistem Usulan Integrasi Suhu Perangkat Penyejuk Ruangan Dengan Suhu Ruang Kelas

    Gambar 3.16 Flowchart Sistem Usulan Integrasi Suhu Perangkat Penyejuk Ruangan Dengan Suhu Ruang Kelas

    Berikut adalah keterangan dari sistem kerja pada gambar 3.16. Flowchart sistem usulan Integrasi suhu perangkat penyejuk ruangan dengan suhu ruang kelas:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
    2. 4 (empat) simbol input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: menunjukan sebuah langkah input data dari sensor DHT22 yang membaca suhu ruang kelas kemudian menginstruksikan LED Infrared Transmitter mengirim sinyal ke perangkat penyejuk ruangan untuk mengintegrasikan suhu dan output berupa Suhu ruang kelas Stabil dan pengiriman data ke Web.
    3. 2 (dua) simbol proses, yang menyatakan proses ESP8266 terhadap sensor DHT22 yang melakukan pembacaan suhu pada ruang kelas dan kemudian perangkat penyejuk ruangan mengintegrasikan suhu.
    4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah suhu ruang kelas sesuai. Jika “tidak” maka perangkat penyejuk ruangan tidak mengintegrasikan suhu, jika “iya” maka perangkat penyejuk ruangan akan mengintegrasikan suhu.
  3. Flowchart Sistem Usulan Informasi Perawatan Berkala Perangkat Penyejuk Ruangan

    Gambar 3.17 Flowchart Sistem Usulan Informasi Perawatan Berkala Perangkat Penyejuk Ruangan

    Berikut adalah keterangan dari sistem kerja pada gambar 3.17. Flowchart sistem usulan perawatan berkala perangkat penyejuk ruangan:

    1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
    2. 2 (dua) input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: menunjukan sebuah langkah input data dari RTC berupa perhitungan waktu perawatan berkala dan output berupa Web akan mengirimkan informasi notifikasi Email.
    3. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses ESP8266 terhadap Sensor RTC yang melakukan perhitungan waktu perawatan.
    4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Apakah sudah saatnya perangkat penyejuk ruangan perawatan. Jika “tidak” maka Web tidak akan mengirim email, jika “iya” maka Web akan mengirimkan email kepada bagian umum.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah dilakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti, maka dapat disimpulkan:

  1. Sistem On/off perangkat penyejuk ruangan pada ruang kelas Universitas Raharja masih manual dalam pengoperasiannya.
  2. Perangkat penyejuk ruangan tidak terintegrasi dengan suhu ruangan agar suhu ruang kelas tetap stabil.
  3. Sistem yang terdapat pada Universitas Raharja belum tersedia untuk memberikan informasi kapan harus dilakukannya perawatan berkala perangkat penyejuk ruangan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi diatas, maka dapat diambil alternatif pemecahan masalahnya sebagai berikut:

  1. Merancang sebuah alat otomatisasi On/off perangkat penyejuk ruangan agar perangkat dapat secara otomatis menyala dan mati sesuai jadwal matakuliah pada ruang kelas Universitas Raharja.
  2. Merancang sistem alat guna membaca suhu ruang kelas dan mengintegrasikannya dengan suhu perangkat penyejuk ruangan, agar suhu ruang kelas tetap stabil.
  3. Merancang sistem alat yang dapat mempermudah mengetahui informasi perawatan berkala pada perangkat penyejuk ruangan, dengan mengirim informasi waktu perawatan secara berkala berupa notifikasi Email kepada bagian umum. perangkat penyejuk ruangan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 non functional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, otomatisasi perangkat penyejuk ruangan ini dapat bekerja dengan baik.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut:

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Keterangan

  1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting).Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.
  2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut:

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Keterangan

  1. T (Technical) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O (Operational) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut di dalam sistem.
  3. E (Economic) Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut di dalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan
  3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan alat otomatisasi perangkat penyejuk ruangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Flowchart Yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan untuk Universitas Raharja adalah otomatisasi perangkat penyejuk ruangan menggunakan ESP8266 pada Universitas Raharja, berikut Flowchart usulan keseluruhan:

Gambar 4.1 Flowchart Keseluruhan Yang Diusulkan

Berikut adalah keterangan singkat dari gambar 4.1. Flowchart yang diusulkan:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
  2. 7 (tujuh) simbol input/output, yang menyatakan proses input output yaitu: menunjukan sebuah langkah input data Dari RTC dan DHT22 mengintruksikan LED infrared Transmittter yang menyatakan pengiriman terhadap perangkat penyejuk ruangan, output yang diberikan adalah suhu berjalan untuk terintegrasi dan pengiriman data ke Web yang selanjutnya mengirim notifikasi.
  3. 3 (tiga) simbol proses, yang menyatakan proses ESP8266 terhadap RTC dan DHT22 yang melakukan perhitungan waktu untuk mengaktifkan dan membaca suhu ruang kelas terhadap Perangkat penyejuk ruangan.
  4. 3 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: apakah Waktunya perangkat penyejuk ruangan bekerja jika “tidak“ maka perangkat penyejuk ruangan akan mati, jika “ya” perangkat penyejuk ruangan akan menyala. Apakah suhu ruang kelas sesuai jika “tidak” maka perangkat penyejuk ruangan tidak mengintegrasikan suhu, jika “iya” maka perangkat penyejuk ruangan akan mengintegrasikan suhu. Apakah sudah saatnya perangkat penyejuk ruangan perawatan. Jika “tidak” maka Web tidak akan mengirim email, jika “iya” maka Web akan mengirimkan email kepada bagian umum.

Rancangan Program

Dalam perancangan program menggunakan bahasa Arduino untuk memprogram ESP8266 yang bertindak sebagai proses data, dan digunkan sebagai penjembatan penghubung pengiriman data dari ESP8266, serta untuk Menampilkan dasboard.

Gambar 4.2 Program Arduino Untuk Sensor LED Infrared Transmitter

Gambar 4.3 Program Arduino Untuk Sensor RTC

Gambar 4.4 Program Arduino Untuk Sensor DHT22

Gambar 4.5 Program Arduino Untuk Penghubung ESP8266 Ke Web

Gambar 4.6 Tampilan Dashboard Web

Rancangan Prototype

Dalam perancangan prototype ini dirancang agar alat dapat berfungsi sebagai alat Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan, menggunakan ESP8266 yang dikonfigurasikan LED Infrared Transmitter dengan Sensor RTC dan DHT22, berikut adalah rancangan prototype:

Gambar 4.6 Tampilan Dashboard Web


  1. Jalur merah adalah jalur VCC dari ESP8266 yang terhubung pada sensor RTC dan Sensor DHT22.
  2. Jalur hitam adalah jalur GND dari ESP8266 yang terhubung pada Sensor RTC, Sensor DHT22 dan LED Infrared Transmitter.
  3. Jalur oren adalah jalur D3 dari ESP8266 yang terhubung pada Pin SCL Sensor RTC.
  4. Jalur Biru adalah jalur D4 dari ESP8266 yang terhubung pada Pin SDA Sensor RTC.
  5. Jalur Kuning adalah jalur D7 dari ESP8266 yang terhubung pada Pin data Sensor DHT22
  6. Jalur Hijau Adalah jalur D8 dari ESP8266 yang terhubung pada Pin data LED Infrrared Transmitter.

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada spesifikasi dibawah ini merupakan Konfigurasi sistem usulan perangkat keras (hardware) modul yang digunakan dan perangkat lunak (software) aplikasi untuk membuat program yang digunakan.

Spesifikasi Software

Perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut :


  1. ESP8266, alasan menggunakan hardware ini karena dapat terhubung dengan Internet.
  2. Sensor RTC, alasan menggunakan hardware ini karena dapat menghitung waktu hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit serta detik dengan real.
  3. Sensor DHT22, alasan menggunakan hardware ini karena dapat mambaca sensitivitas suhu dengan baik.
  4. LED Infrared Transmitter, alasan menggunakan hardware ini karena dapat mengirim data sinyal.
  5. LED Infrared Receiver, alasan menggunakan hardware ini karena dapat menerima dan membaca kode data sinyal.
  6. Jumper, alasan menggunakan hardware ini karena dapat menyambung aliran listrik.
  7. PCB, alasan menggunakan hardware ini karena dapat menjadi jalu-jalur elektronik untuk menghubungkan komponen hardware lainnya.
  8. Perangkat Penyejuk Ruangan, alasan menggunakan hardware ini karena sebagai penyejuk ruangan.


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut:


  1. Arduino IDE 1.8.6, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat mengupload program kedalam ESP8266.
  2. Adafruit.io, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat menerima data komponen hardware dan memonitoring.
  3. Google Chrome, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat mempermudah browser untuk menghubungkan dengan internet.
  4. Fritzing, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat membuat gambar rangkaian alat Prototype.
  5. Draw.io, alasan menggunakan aplikasi ini karena dapat membuat gambar rangkaian Flowchart sistem.


Testing

Dalam Pengujian Alat ini menggunakan metode Black Box, pengujiannya sebagai berikut:

Test 1 Pengujian Black Box pada Infrared Receiver Untuk Membaca Kode Remote Perangkat Penyejuk Ruangan

Tabel 4.1. Test 1


Test 2 Pengujian Black Box pada LED Infrared Transmitter Untuk Mengirim Sinyal Ke Perangkat Penyejuk Ruangan

Tabel 4.2. Test 2


Test 3 Pengujian Black Box pada RTC dan LED Infrared Transmitter Untuk Melakukan On/off pada Perangkat Penyejuk Ruangan

Tabel 4.3. Test 3


Test 4 Pengujian Black Box DHT22 dan LED infrared Transmitter Untuk Integrasi Suhu dan Web pada Perangkat Penyejuk Ruangan

Tabel 4.4. Test 4


Test 5 Pengujian Black Box Pada RTC dan Web Untuk Informasi Perawatan Berkala Perangkat Penyejuk Ruangan

Tabel 4.5. Test 5


Evaluasi

Ketika melakukan testing dengan menggunakan metode Black box terdapat evaluasi yaitu sebagai berikut:


  1. Dalam pengambilan atau pembacaan kode remote perangkat penyejuk ruangan memerlukan beberapa jenis LED Infrared Transmitter, untuk mendapatkan kode remote yang sesuai dengan perangkat.
  2. Sensor RTC kurang dari setengah menit untuk dapat secara real dengan waktu asli.
  3. LED Infrared transmitter hanya menjangkau jarak jauh tidak lebih dari 2 meter untuk mengirim sinyal kepada receiver perangkat penyejuk ruangan.
  4. Sensor DHT22 memakan waktu 3 menit untuk dapat membaca suhu ruang kelas dengan sesuai.


Implementasi

Untuk merealisasikan Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan ESP8266 Pada Universitas Raharja menggunakan beberapa tahap tahap yaitu Schedule dan penerapan.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan ESP8266 Pada Universitas Raharja dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem


Estimasi Biaya

Berikut estimasi biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat Otomatisasi Perangkat Penyejuk Ruangan Menggunakan menggunakan ESP8266 Pada Universitas Raharja:

Tabel 4.7. Estimasi Biaya Yang Dibutuhkan


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:


  1. Merancang sebuah alat otomatisasi On/off perangkat penyejuk ruangan sesuai jadwal matakuliah pada ruang kelas Universitas Raharja, dengan memanfaatkan LED Infrared Transmitter yang diproses oleh ESP8266 yang terhubung sensor Real Time Clock (RTC).
  2. Merancang sebuah alat yang dapat Membaca suhu ruang kelas dengan memanfaatkan sensor DHT22 diproses ESP8266 dan dihubungkan LED Infrared Transmitter untuk mengintegrasikan suhu ruang kelas dengan suhu perangkat penyejuk ruangan agar suhu ruang kelas tetap stabil, serta data suhu ruang kelas dikirim ke dalam suatu Web untuk dimonitoring.
  3. Merancang sebuah alat yang dapat memberi informasi perawatan berkala pada perangkat penyejuk ruangan, memanfaatkan ESP8266 yang memproses sensor Real Time Clock (RTC) dan menghubungkan ke dalam Web sehingga ketika sudah waktunya melakukan perawatan alat akan mengirim sebuah informasi notifikasi email kepada bagian umum Universitas Raharja, serta data perhitungan waktu akan tampil dalam Web tersebut.


SARAN

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:


  1. Dapat ditambahkan sensor PIR (Passive Infrared Receiver) yang berguna sebagai sensor deteksi tubuh manusia.
  2. Dapat ditambahkan sensor LCD (Liquid Cristal Display) yang berguna untuk menampilkan data pada alat.
  3. Dapat ditambahkan camera serial VC0706 yang berguna untuk memonitoring.



Daftar Pustaka

  1. Sunarya, L., Saputra, H.S. and Rahmadhiani, D., 2017. PERANCANGAN VIDEO PROFILE PADA SMK ISLAMIC VILLAGE KARAWACI KABUPATEN TANGERANG. SENSI Journal, 3(2), pp.160-172.
  2. Maimunah, AMaimunah, M., Manalu, D.E. and Kusuma, D.B., 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.4-6.
  3. Aryani, Diah., Endang Sunandar., dan Fajar Ramadhan. 2019. PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOTCS 230. Journal CERITA, 5(1).
  4. Fajarianto, Otto. 2016. PROTOTYPE PELAYANAN AKADEMIK TERHADAP KOMPLAIN MAHASISWA BERBASIS MOBILE. JURNAL LENTERA ICT 3(1).
  5. Azizah, N. and Ansyah, A., 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 9(1), pp.60-70.
  6. 6,0 6,1 Al Fatta ,Hanif dan Robert Marco. 2015. Analisis Pengembangan Dan Perancangan Sistem Informasi Akademin Smart Berbasis Cloud Computing Pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:Jurnal Telematika. Vol.8 No.2:63-91.
  7. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT Vol.9 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Basya, Y.F., Rifa’i, A.F. and Arfinanti, N., 2019. PENGEMBANGAN MOBILE APPS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MEMFASILITASI PEMAHAMAN KONSEP. Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika, 1(1).
  9. Hakim, Z., Sakuroh, L. and Awaludin, S., 2019. Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada CV Telaga Berkat. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(1).
  10. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Study Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn). Bandung: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. (Hal. 34).
  11. Sulistyanto, H., 2017. Urgensi Pengujian pada Kemajemukan Perangkat Lunak dalam Multi Perspektif. Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, 6(1), pp.65-74.
  12. Maulani, Giandari., Mila T.K., dan Indra Setiawan. Sistem Informasi UKKO untuk Peningkatan Kinerja Pegawai Studi Kasus PT.PLN (Persero) Tangerang. JOURNAL CCIT, 12(1). Tangerang: STMIK Raharja.
  13. 13,0 13,1 Junaidi, M.Y., Effendy, dan Hamzah Hartono. 2015. REKAYASA MODEL APLIKASI SISTEM PRODUCT KNOWLADGE UNTUK MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN. JOURNAL CERITA, 1(1).
  14. Hutahaean. Jeperson. 2014. KONSEP SISTEM INFORMASI
  15. Sengkey. Rizal, Wuner. Stevi. A, Lantang. Oktavian. A. 2014. “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Poliklinik Unsrat Berbasis Web”. Manado: Universitas Sam Ratulangi. E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 ISSN : 2301-8364.
  16. 16,0 16,1 Sanjaya. Wina. 2015. PERENCANAAN DAN DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN.
  17. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  18. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2337-56xx. Malang: UniversitasKanjuruhan.
  19. Budiarto, M. and Arief, M., 2019. MEDIA BERBENTUK KATALOG PT. POLYMINDO PERMATA KOTA TANGERANG PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI. CICES, 5(1), pp.15-21.
  20. Handayani, I., Febriyanto, E. and Solichin, K.R.P., 2018. Penerapan Viewboard Sebagai Media Informasi Sidang Skripsi Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), pp.55-65.
  21. Tiara, Khanna., Hendra Kusumah, dan Dian M.P. 2017. PENERAPAN MANAJEMEN ASET DENGAN MAPYOURTAG PADA PERGURUAN TINGGI. JOURNAL CERITA, 3(1). Tangerang: STMIK Raharja.
  22. Susanto, Sutanto, P., Setiawan, A. and Setiabudi, D.H., 2017. Perancangan Sistem Forecasting di Perusahaan Kayu UD. 3G dengan Metode ARIMA. Jurnal Infra, 5(1), pp.325-330.
  23. Agusvianto, H., 2017. Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus: PT. Alaisys Sidoarjo. Journal of Information Engineering and Educational Technology, 1(1), pp.40-46.
  24. Limantara, A.D., Purnomo, Y.C.S. and Mudjanarko, S.W., 2017. Pemodelan Sistem Pelacakan Lot Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic dan Internet of Things (IoT) Pada Lahan Parkir Diluar Jalan. Prosiding Semnastek.
  25. Hutabarat, D.P., 2018. APLIKASI BERBASIS IOT UNTUK PEMANTAUAN POSISI PADA AREA TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN GPS DAN IP CAMERA. Teknik dan Ilmu Komputer, 7(27).
  26. Jaya, K.A., Safriadi, N. and Perwitasari, A., 2018. Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur di Kejaksaan Negeri Mempawah. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN), 6(1), pp.21-25.
  27. Tandilintin, A., Candra, A.P. and Adji, G.S., 2019. PERANCANGAN APLIKASI PROJECT MONITORING PADA PT CYBER SOLUTION BERBASIS WEB. ICIT Journal, 5(1), pp.68-76.
  28. Rahardja, U., Handayani, I. and Wijaya, R., 2018. Penerapan Viewboard Technomedia Journal menggunakan sistem iLearning Journal Center pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), pp.81-93.
  29. Handayani, I., Febriyanto, E. and Bachri, E.W., 2018. Statcounter Sebagai Alat Monitoring Aktivitas Website PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi. SISFOTENIKA, 8(2), pp.188-197.
  30. Hanafri, M. Iqbal., Siti Maisaroh dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. JURNAL SISFOTEK GLOBAL.
  31. Ariawan, Jesa., dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK GLOBAL.
  32. Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL.
  33. 33,0 33,1 33,2 Kusumah, H. and Idris, M., 2016. SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK POSYANDU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATmega853. CCIT Journal, 9(2), pp.168-178.
  34. Prasetyawan David, Purnama Eka Bambang, 2014. “Implementasi Model Robot Edukasi Menggunakan Mikrokontroler ATMega8 Untuk Robot Pemadam Api” dikutip dari Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 8 Nomor 2 September 2017
  35. Roihan, A., Permana, A. and Mila, D., 2016. Monitoring Kebocoran Gas Menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO dan ESP8266 Berbasis Internet of Things. ICIT (Innovative Creative and Information Technology), 2(2), pp.170-183.
  36. Abraham, P., Setiabudi, D.H. and Lim, R., 2019. Sistem Monitoring Konsumsi Air Multi-Tenant Menggunakan Arduino dan Mobile Apps. Jurnal Infra, 7(2), pp.243-249.
  37. Abraham, P., Setiabudi, D.H. and Lim, R., 2019. Sistem Monitoring Konsumsi Air Multi-Tenant Menggunakan Arduino dan Mobile Apps. Jurnal Infra, 7(2), pp.243-249.
  38. Supegina, F. and Setiawan, E.J., 2017. Rancang Bangun IOT Temperature Controller untuk Enclosure BTS Berbasis Microcontroller Wemos dan Android. Jurnal Teknologi Elektro, 8(2).
  39. Fauzan, M., Muhaimin, M. and Finawan, A., 2017. TELEMETRI SUHU MULTI NODE BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN MODUL WEMOS D1R2. JURNAL MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO, 1(1), pp.56-64.
  40. Pasha, S., 2016. ThingSpeak based sensing and monitoring system for IoT with Matlab Analysis. International Journal of New Technology and Research, 2(6).
  41. Saputra, D., Masud, A.H., Ramdhan, M. and Fitriani, D., 2014. Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler Atmega328p. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (pp. 596-604).
  42. Lehman, A.S. and Sanjaya, J., 2017, May. Automatic Fish Feeder Using Microcontroller. In Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri (pp. 345-351).
  43. Yusniati, Y., 2018. Penggunaan Sensor Infrared Switching Pada Motor DC Satu Phasa. JET (Journal of Electrical Technology), 3(2), pp.90-96.
  44. Yusniati, Y., 2018. Penggunaan Sensor Infrared Switching Pada Motor DC Satu Phasa. JET (Journal of Electrical Technology), 3(2), pp.90-96.
  45. Kurniawan, D., Taqwa, A. and Sholihin, S., 2017. Rancang Bangun Sistem Pengiriman Teks Menggunakan Led Berbasis Arduino Uno. SNTIBD, 2(1), pp.158-163.
  46. Djajadi, A., Setiawan, J.K. and Hanafi, C.M., 2017. Development of a portable location-aware wind and solar weather logger for renewable energy prospecting. 2017; Internetworking Indonesia Journal, 9(1), pp.77-82.
  47. Yusniati, Y., 2018. Penggunaan Sensor Infrared Switching Pada Motor DC Satu Phasa. JET (Journal of Electrical Technology), 3(2), pp.90-96.
  48. Suharjianto, S., 2017. Rancang Bangun Otomatisasi Intensitas Cahaya, Suhu dan Kelembaban Untuk Budidaya Jamur Tiram Berbasis Mikrokontroler di Desa Kendal, Sekaran, Lamongan. Jurnal Elektro, 2(2), p.6.
  49. Amri, K., 2016. Desain sistem kontrol penyalaan lampu dan perangkat elektronik untuk meniru keberadaan penghuni rumah. Jurnal Nasional Teknik Elektro, 5(1), pp.56-63.
  50. Endra, R.Y., 2014. Layanan SMS Nilai Dengan Menggunakan Teori CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Mahasiswa. EXPLORE, 4(2).
  51. Junaidi, J., Roji, A. and Munawar, K., 2015. Konsep Otomatisasi Sistem Pembayaran SPP Online Untuk Mengurangi Tingkat Keterlambatan. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  52. Rahayu, S., Hakim, Z. and Septiana, N., 2019. Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan Jasa Air Conditioner (AC). JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(2).
  53. Hendradinata, H. and Santosa, I.D.M.C., 2018. KINERJA MODIFIKASI AIR CONDITIONING (AC) DENGAN UNIT KONDENSOR SPLIT 1 HP MENGGUNAKAN INDOOR UNITAIR CONDITIONING (AC) SPLIT 2 HP. PETRA: Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara, 5(1), pp.49-55.
  54. 54,0 54,1 Rafika, A.S., Budiarto, M. and Budianto, W., 2015. Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. CCIT Journal, 8(3), pp.134-146.
  55. Tonage, S., Yemul, S., Jare, R. and Patki, V., 2018. IoT based home automation system using NodeMCU ESP8266 module. International Journal of Advance Research and Development.
  56. Kodali, R.K. and Soratkal, S., 2016, December. MQTT based home automation system using ESP8266. In 2016 IEEE Region 10 Humanitarian Technology Conference (R10-HTC) (pp. 1-5). IEEE.
  57. Andriani, T., Hidayatullah, M. and Ikbal, M., 2018. Rancang Bangun Sistem Keamanan Menggunakan Sensor Passive Infra Red (PIR) Dilengkapi Kontrol Pendingin Ruangan Berbasis Arduino Uno Dan Real Time Clock. JURNAL ILMU FISIKA| UNIVERSITAS ANDALAS, 10(2), pp.94-102.
  58. Susanto, E.F., 2018. Otomatisasi Monitoring Air Conditioning (AC) Berbasis Arduino Dan SMS Gateway (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo).
  59. Mandarani, P., 2014. Perancangan Dan Implementasi User Interface Berbasis Web Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban Dan Asap Pada Ruangan Berbeda Dengan Memanfaatkan Jaringan Local Area Network. Jurnal TeknoIf, 2(2).
  60. Prasetya, E.B., 2017. Pemantau Kebocoran Ac Menggunakan Sensor Yl83 Dan Lm35dz Berbasis Mikrokontroler Arduino Melalui Webserver. eLEKTUM, 14(2), pp.49-56.
  61. Islam, H.I., Nabilah, N., Atsaurry, S.S.I., Saputra, D.H., Pradipta, G.M., Kurniawan, A., Syafutra, H., Irmansyah, I. and Irzaman, I., 2016, October. Sistem Kendali Suhu dan Pemantauan Kelembaban Udara Ruangan Berbasis Arduino UNO Dengan Menggunakan Sensor DHT22 dan Passive Infrared (PIR). In PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) (Vol. 5, pp. SNF2016-CIP).
  62. Putra, D.I. and Putra, D.E., 2017. SISTEM MONITORING RUANGAN RAMAH BALITA PADA SMARTROOM MELALUI APLIKASI SOSIAL MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT). Prosiding Semnastek.
  63. Fadlilah, U. and Saniya, N., 2018. MONITORING SUHU KABEL TRAFO MELALUI TAMPILAN LCD DAN SMS. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 17(2), pp.01-08.
  64. Suryawinata, H., Purwanti, D. and Sunardiyo, S., 2018. Sistem Monitoring Pada Panel Surya Menggunakan Data Logger Berbasis Atmega 328 Dan Real Time Clock DS1307. Jurnal Teknik Elektro, 9(1), pp.30-36.
  65. Prihatmoko, D., 2018. PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH MENGGUNAKAN INTERNET. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 9(1), pp.279-286.
  66. Dewi, A.K., Hadi, M.S. and Anwar, S., 2017. Sistem Atap Rumah Otomatis pada Smarthome dengan Menggunakan Arduino. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(1), pp.43-48.