Pengguna:Faisal Achmads

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DANA DESA KAMPUNG BESAR KECAMATAN TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311475794
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020



ABSTRAKSI

Desa Kampung Besar adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Desa ini memiliki sejarah panjang dalam proses pendirian dan perkembangan desa di Kecamatan Teluknaga. Desa ini disebut kampung Besar karena alasan luasnya yang terbesar dibanding dengan desa-desa lain di Kecamatan Teluknaga, yaitu sebesar 3.41 Km2. Hal yang dihadapi Desa Kampung Besar saat ini belum tersedianya sistem komputer yang terintegrasi serta kurangnya rasa kepercayaan masyarakat desa dalam pengelolaan dana desa, tujuan utama penulisan laporan Skripsi ini adalah untuk dapat menghasilkan suatu sistem komputer yang dapat digunakan dengan mudah menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan dana desa serta memudahkan masyarakat desa dalam mendapatkan informasi mengenai pengelolaan dana desa. Selanjutnya laporan Skripsi yang dipaparkan diharapkan dapat pula membantu bagi mereka yang ingin mengembangkan sistem pengelolaan dana desa. Beberapa diagram yang digunakan untuk pemodelan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML). Dalam penelitian laporan skripsi ini menggunakan beberapa metode diantaranya metode pengumpulan data, metode analisa, dan analisa pengujian sistem. Kemudian dalam melakukan pengetesan atau pengujian dalam laporan skripsi ini menggunakan Black box testing. .


Kata kunci: Pengelolaan Dana Desa, UML, Black box testing

ABSTRACT

Kampung Besar Village is a village located in Teluknaga District, Tangerang Regency, Banten, Indonesia. This village has a long history in the process of establishing and developing villages in Teluknaga District. This village is called the Big village because of the biggest reason compared to other villages in the Teluknaga Subdistrict, which is 3.41 Km2. What is faced by the village of Kampung Besar is that there is no integrated computer system yet and a lack of trust in the village community in managing village funds, the main purpose of writing this thesis report is to be able to produce a computer system that can be used to easily complete tasks related to village fund management as well as facilitate village communities in obtaining information about village fund management. Furthermore, the Thesis report presented is expected to also be helpful for those who wish to develop a village fund management system. Several diagrams are used for system modeling using the Unified Modeling Language (UML). In this thesis report research uses several methods such as data collection methods, analysis methods, and system testing analysis. Then in testing or testing in this thesis report using Black box testing.


Keyword: Village Fund Management, UML, Black box testing

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan perkuliahan di Universitas Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh infomasi berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku LEKTOR KEPALA di Universitas Raharja;
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku LEKTOR di Universitas Raharja;
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom., selaku Kepala jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja;
  4. Bpk Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I., selaku dosen pembimbing 1 dan Bpk Rano Kurniawan, M.Kom., selaku dosen pembimbing 2 yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini;
  5. Bapak Dedi Supriadi selaku Kepala Desa Kampung Besar yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini;
  6. Kepada Kedua Orang Tua, Adikku, serta Teman-temanku yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik;
  7. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Universitas Raharja;
  8. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Akhir kata saya berharap Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.



Tangerang, 24 Januari 2020
Faisal Achmads
NIM. 1311475794

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi Desa Kampung Besar
  2. Gambar 3.2. Usecase Diagram Prosedur Usulan Dana Desa
  3. Gambar 3.3. Usecase Diagram Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
  4. Gambar 3.4. Usecase Diagram Pendistribusian Program Kerja
  5. Gambar 3.5. Usecase Diagram Pendistribusian Program Kerja
  6. Gambar 3.6. Activity Diagram Usulan Dana Desa
  7. Gambar 3.7. Activity Diagram Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
  8. Gambar 3.8. Activity Diagram Pendistribusian Program Kerja
  9. Gambar 3.9. Activity Diagram Pendistribusian Program Kerja
  10. Gambar 3.10. Sequence Diagram prosedur usulan dana desa
  11. Gambar 3.11. Sequence Diagram Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
  12. Gambar 3.12. Sequence Diagram Pendistribusian program kerja
  13. Gambar 3.13. Sequence Diagram Pendistribusian program kerja
  14. Gambar 3.14. Balanced Scorecard Desa Kampung Besar
  15. Gambar 3.15. Empat Perspektif Balanced Scorecard
  16. Gambar 4.1. Usecase Diagram
  17. Gambar 4.2. Activity Diagram usulan Kaur Keuangan
  18. Gambar 4.3. Activity Diagram usulan Sekretaris Desa
  19. Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan Kaur Keuangan
  20. Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Sekretaris Desa
  21. Gambar 4.6. Class Diagaram Sistem Usulan Simondes
  22. Gambar 4.7. Tampilan Halaman Pengunjung
  23. Gambar 4.8. Tampilan Halaman Login
  24. Gambar 4.9. Tampilan Halaman Dashboard Kaur Keuangan
  25. Gambar 4.10. Tampilan Halaman DRK Kaur Keuangan
  26. Gambar 4.11. Tampilan Halaman DRK Kegiatan Kaur Keuangan
  27. Gambar 4.12. Tampilan Halaman DRK Rincian Pajak Kaur Keuangan
  28. Gambar 4.13. Tampilan Halaman RKD Kaur Keuangan
  29. Gambar 4.14. Tampilan Halaman SPJ Kas Umum Kaur Keuangan
  30. Gambar 4.15. Tampilan Halaman SPJ Kegiatan Kaur Keuangan
  31. Gambar 4.16. Halaman Bidang Kaur Keuangan
  32. Gambar 4.17. Tampilan Halaman Staff Kaur Keuangan
  33. Gambar 4.18. Tampilan Halaman Akun User Kaur Keuangan
  34. Gambar 4.19. Tampilan Halaman Informasi Sekretaris Desa
  35. Gambar 4.20. Tampilan Halaman Informasi Sekretaris Desa
  36. Gambar 4.21. Tampilan Buku Tamu
  37. Gambar 4.22. Tampilan Logout
DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1. Tabel Scorecard
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap 1
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5. Final Elisitasi
  6. Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2. Tabel Bidang
  8. Tabel 4.3. Tabel Staff
  9. Tabel 4.4. Tabel Users
  10. Tabel 4.5. Tabel DRK
  11. Tabel 4.6. Tabel DRK Kegiatan
  12. Tabel 4.7. Tabel DRK Pajak
  13. Tabel 4.8. Tabel RKD
  14. Tabel 4.9. Tabel RKD Kegiatan
  15. Tabel 4.10. Tabel SPJ
  16. Tabel 4.11. Tabel DRK
  17. Tabel 4.12. Tabel SPJ Kegiatan
  18. Tabel 4.13. Tabel Informasi
  19. Tabel 4.14. Tabel Halaman
  20. Tabel 4.15. Black Box Testing
  21. Tabel 4.16. Time Schedule
  22. Tabel 4.17. Tabel Biaya Yang Dikeluarkan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang No 6 tahun 2014 yang menjelaskan bahwa desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan daerah; dari sentralisasi pada masa orde baru menjadi desentralisasi di era reformasi telah menghasilkan perubahan kebijakan yang baru pada kewenangan pemerintah daerah. Pada penerapan sistem sentralisasi hanya pemerintah pusat berhak menentukan arah pembangunan di seluruh daerah, dan sistem ini dipandang sangat tidak efektif, karena pembangunan yang merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia tidak tercipta.

Peran dari pemerintah daerah diharapkan dapat membimbing serta mengawasi setiap kebijakan maupun program yang dikerjakan pemerintah desa agar kewenangan yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan oleh aparatur desa baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah. Pemerintah desa diwajibkan untuk dapat mengatur dan mengelola program kerja desa yang telah ditentukan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksaanan, penatausahaan, pertanggung jawaban dan azas manfaat atas program-program yang dilaksanakan pemerintah desa. Oleh sebab itu, Kepala desa maupun perangkat desa diwajibkan memahami Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) untuk meningkatkan kinerja dari pemerintah desa agar menjadi lebih baik.

Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo ada sembilan agenda prioritas, ke-sembilan agenda prioritas tersebut dikenal sebagai Nawa Cita, dan salah satu program Nawa Cita adalah rencana pembangunan Indonesia dari wilayah pinggiran dengan memperkuat beberapa daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Program tersebut direncanakan untuk tujuan pemerataan pembangunan khususnya pada bidang infrastruktur. Untuk terlaksananya rencana tersebut Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan dana bantuan senilai kurang lebih satu milliar dari APBN untuk setiap desa sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No 6 tahun 2014, yang menyatakan bahwa Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa, dan yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota serta digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Pembagian Dana Desa ini dihitung berdasarkan empat faktor, yakni jumlah penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan dan kesulitan geografis. Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal desa bidang pembangunan desa seperti sarana dan prasarana permukiman, ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan dan untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pengembangan wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat.

Untuk mengantisipasi terjadinya pengelolaan dana desa yang tidak maksimal dan tidak tepat sasaran, pemerintah daerah setempat telah membentuk BPD atau Badan Perwakilan Daerah, sebuah lembaga yang memiliki garis koordinasi secara struktural dengan pemerintah desa. Tujuan dari BPD yaitu untuk mewakili masyarakat dalam melaksanakan pengawasan kepada perangkat desa agar yang sudah ditargetkan oleh pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dana Desa yang diberikan oleh APBN diproyeksikan mencapai satu milyar tiap tahunnya, dengan dana sebesar itu mengakibatkan kejanggalan-kejanggalan dalam penerapannya. Untuk itu peneliti menganggap perlu diadakannya penelitian lebih lanjut agar dapat menjelaskan dinamika- dinamika yang ada secara harfiah ataupun ilmiah.

Perlunya dilakukan penelitian terhadap Pengelolaan Dana Desa untuk dapat memberikan solusi agar faktor-faktor yang dapat menghambat pelaksanaan Pengelolaan Dana Desa dapat segera diidentifikasi dan diatasi dengan baik, sehingga hal ini akan sangat membantu Pemerintah Desa dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah dan baik. Adapun faktor-faktor yang menghambat proses pelakasanaan Pengelolaan Dana Desa adalah sebagai berikut :

  1. Sistem yang ada masih dilakukan secara konvensional belum adanya sistem komputer yang dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Pengelolaan Dana Desa;
  2. Dengan diterapkannya sistem yang masih menggunakan cara konvesional. maka informasi anggaran dana desa yang dapat diberikan kepada masyarakat desa menjadi kurang transparan, sehingga menjadi stigma terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam pelaksanaan kegiatan yang terkesan tidak dapat berjalan dengan maksimal;
  3. Keterbatasan pengetahuan perangkat desa tentang bagaimana pengelolaan dana desa dapat dipahami dan dilaksanakan semaksimal mungkin untuk keperluan perbaikan dan pengembangan di masing-masing wilayah yang menjadi tanggung jawab perangkat desa (RT/RW).

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di Desa Kampung Besar, bahwa selama ini seksi KAUR (Kepala Urusan) Keuangan menggunakan komputer sebagai alat bantu kerja dalam mengelola kegiatan administrasi keuangan Dana Desa, namun hanya sebatas pada pengetikan Laporan Keuangan dengan menggunakan software Microsoft Office Excel dan Word;. belum ada sistem komputer yang khusus untuk pengelolaan Dana Desa yang dapat memberikan informasi yang akurat dan transparan baik kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa, serta masyarakat sekitar.

Untuk memperkuat alasan perlunya dilakukan penelitian ini, dikarenakan proses pengajuan dan realisasi Dana Desa tersebut memiliki beberapa tahapan, yaitu mulai dari proses tahap pengajuan dana desa yang berasal dari APBD Kabupaten Tangerang berupa Anggaran Dana Desa (ADD), tahap berikutnya adalah proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) setingkat Kecamatan kemudian dilanjutkan pada tingkat MUSRENBANG Desa. Pertemuan MUSRENBANG menghasilkan Rencana Kerja Desa (RKD), Daftar Rencana Kegiatan (DRK), dan berakhir pada penyusunan Laporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ). Untuk dapat menunjang semua kegiatan tersebut diperlukan sistem komputer terintegrasi yang berfungsi mempercepat dan mempermudah semua proses kegiatan tersebut diatas.

Selanjutnya berdasarkan pada latar belakang dan gambaran umum yang di dapat, maka penelitian ini akan menganalisis implementasi pengelolaan Dana Desa dalam hal Akuntabilitas dan Transparansi. Analisis difokuskan pada pengelolaan Dana Desa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa, dan Penelitian ini bersifat studi kasus dengan mengambil objek penelitian pada lembaga Pemerintah Desa Kampung Besar, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisa lebih lanjut dengan mengangkat judul penelitian berupa “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Dana Desa Kampung Besar Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang”.

Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan menjadi bahan pokok pembahasan dalam laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana mekanisme pengelolaan Dana Desa di Desa Kampung Besar Kecamatan Teluk Naga ?

  2. Bagaimana mekanisme transparansi akuntabilitas yang dilakukan pemerintah desa terkait dengan dana desa di Desa Kampung Besar ?

  3. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah desa atas pengelolaan dana desa di Desa Kampung Besar ?

  4. Bagaimana mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh BPD Desa Kampung Besar atas pengelolaan dana desa oleh pemerintah desa ?

  5. Bagaimana prosedur pengajuan permohonan Dana Desa dari RT/RW ke Desa, dan dari Desa ke Kecamatan ?

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah yang penulis paparkan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai peran pemerintah desa atas akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Dana Desa, dan memberikan saran atas masukan-masukan yang diterima pada saat melakukan penelitian, yang meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu :

    1. Tujuan Fungsional

      Dari hasil penelitian ini penulis bertujuan agar pengelolaan Dana Desa dapat meningkatkan pelayanan publik di desa, mengurangi angka kemiskinan, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan ekonomi antar desa, serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan;

    2. Tujuan Individu

      Meningkatkan informasi Pengelolaan Dana Desa antar individu, menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara Perangkat Desa dengan masyarakat Desa, dan adanya pengawasan pada usaha-usaha suatu kelompok individu;

    3. Tujuan Operasional

      Sebagai panduan menentukan strategi kegiatan operasional, dengan melihat kebutuhan dan ketersediaan sumber daya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

    Manfaat Penelitian

    Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ditemukan beberapa manfaat yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut :

    1. Manfaat bagi Penulis

      Dan dari penulisan ini, penulis mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut :

      a. Menciptakan kreativitas dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam menyajikan laporan Skripsi ini beserta rancangan aplikasi yang akan dapat digunakan pemerintah desa;

      b. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam mengelola program kerja yang baik dan sistematis, khususnya dalam pengelolaan dana desa;

      c. Menciptakan peluang bagi mahasiswa jurusan Sistem Informasi yang ingin merealisasikan kemampuan dalam merancang sistem komputerisasi.

    2. Manfaat bagi Universitas Raharja

      a. Dapat mengukur kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan pihak pemerintah desa yang tercermin dalam laporan Skripsi yang dibuat oleh mahasiswa tersebut;

      b. Memperbaiki sistem perkuliahan yang diperlukan untuk dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan handal, serta siap terjun ke masyarakat dan bekerjasama dengan suatu lembaga atau perusahaan;

      c. Menambah bahan referensi yang akan berguna bagi para mahasiswa dalam menimba ilmu di Universitas Raharja.

    3. Manfaat bagi Pemerintah Desa

      a. Memperbaiki sistem kerja yang sedang berjalan di pemerintahan desa Kampung Besar apabila nanti pada saat penelitian ditemukan beberapa hal yang dapat menghambat proses kelancaran pelaksanaan pekerjaan;

      b. Memberikan inspirasi kepada pemerintah desa Kampung Besar untuk tetap berupaya mencari metode-metode kerja yang lebih baik untuk mendukung proses kerja yang lebih mudah, cepat, akurat, efisien, transparan, tepat waktu dan sasaran.

    4. Manfaat bagi Masyarakat

      Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat umum mengenai pengelolaan Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah desa, dalam rangka untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah desa.

    Ruang Lingkup Penelitian

    Agar topik pembahasan dalam penelitian menjadi lebih terarah dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai, maka ruang lingkup pembahasan penelitian akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

    1. Penelitian ini akan difokuskan pada tahap analisis sistem pengelolaan dana desa untuk dapat mendukung terlaksananya proses bidang administrasi keuangan pemerintah desa;

    2. Dari hasil penelitian diatas penulis menemukan beberapa poin permasalahan yang harus dianalisa yang merupakan persyaratan agar sistem pengelolaan dana desa dapat dilaksanakan oleh perangkat desa dengan mudah, benar dan tepat waktu;

    3. Perancangan form pengajuan Dana Desa dari RT/RW ke Desa, dan Desa ke Kecamatan;

    4. Perancangan sistem yang akan membantu kelancaran tugas-tugas bidang administrasi keuangaan dalam proses pengelolaan dana desa tersebut.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Metode perolehan data untuk laporan Skripsi ini menggunakan :

    1. Metode Observasi (Observation Method)

      Adalah metode observasi yang penulis gunakan dalam mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk proses penulisan, yaitu datang langsung ke kantor pemerintah desa yang menjadi objek penulisan;

    2. Metode Wawancara (Interview)

      Pada metode ini penulis mengadakan wawancara secara langsung kepada staff Desa Bpk. Tirta dan Kepala Desa Bpk. Dedi Apriyadi tentang proses pengelolaan dana desa;

    3. Metode Studi Pustaka (Library)

      Dalam melengkapi teori-teori yang dapat mendukung materi penulisan laporan Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa buku pustaka yang berkaitan erat dengan materi-materi yang menjadi pokok pembahasan dalam penulisan.

    Metode Analisa

    Dalam menganalisa materi yang menjadi pokok bahasan, penulis menggunakan metode analisa BSC (Balanced Scorecard) yaitu suatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan mengukur empat perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Suatu konsep untuk mengukur apakah aktivitas aktivitas operasional suatu perusahaan kecil sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan misi.

    Dalam merancang sistem aplikasi ini penulis menggunakan metode perancangan yang berorientasi pada objek dengan alat bantu UML(Unified Modeling Languange) sebagai bahasa program yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualiasi, rancangan dan dokumentasi sistem perangkat lunak, Diagram yang akan digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

    Analisa Pengujian Sistem

    Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitasnya dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni aplikasi apa yang seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar.

    Tahapan Penelitian

    Kegiatan penelitian merupakan suatu proses memperoleh atau mendapatkan suatu pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis. Dalam penelitian ini penulis melakukan tiga tahapan, yaitu:

    Tahap Perencanaan

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan di antaranya;

    1. Mengidentifikasi masalah, tahap ini penulis terlebih dahulu mencari apa masalah yang hendak diteliti;

    2. Merumuskan masalah, tahap ini merupakan kelanjutan identifikasi masalah yang kemudian penulis membuat rumusan masalah berdasarkan masalah-masalah yang akan diteliti;

    3. Mengadakan studi pendahuluan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sehingga dapat diketahui kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun praktis;

    4. Menyusun rencana penelitian, tahap ini merupakan pedoman selama melaksanakan penelitian.

    Tahap Pelaksanaan Penelitian

    Dalam tahap berikutnya penulis melakukan tahap pelaksanaan penilitian yang meliputi;

    1. <p style="line-height: 2"Pengumpulan data, dalam tahap ini penulis melakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi datang langsung ke lembaga / perusahaan yang menjadi objek dalam penulisan, melakukan wawancara terhadap karyawan dan pimpinan di perusahaan tersebut, kemudian melengkapinya dengan beberapa buku pustaka yang berkaitan erat dengan materi penelitian tersebut;</p>
    2. Analisa data, dilakukan setelah data terkumpul kemudian di analisis dan diuji kebenarannya melalui analisis.

    Laporan Hasil Penelitian

    Tahap terakhir dalam penilitian membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis.

    Sistematika Penulisan

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah,ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitin,metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar yang menyangkut Judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yangberjalan dan akan menjadi laporan Penelitian Skripsi.

    BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada Bab ini berisikan tentang uraian masalah, analisa masalah menggunakan BSC ( Balanced Scorecard ), penjelasan singkat mengenai Desa, struktur organisasi, rancangan tampilan dan UML sistem yang berjalan serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

    BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia (SDM), cara pengoperasian sistem dan implementasi yang diusulkan.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dalam menulis dan saran – saran yang di berikan sebagai tindak lanjut di pergunakan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN -LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Romney dan Steinbart (2015:3) Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

    Definisi sistem menurut Mulyadi (2016:5), Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

    Dari pendapat diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari semua elemen yang saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

    2. Karakteristik Sistem

    </div>

    Menurut Hutahaean (2015:3) Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen
    2. Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem;

    3. Batas Sistem (Boundary)
    4. Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya ataudengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut;

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
    6. LApapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

    9. Penghubung sistem (interface)
    10. Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya darisub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.

    11. Masukkan sistem (input)
    12. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem(input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).

    13. Keluaran sistem (output)
    14. Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yangberguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.

    15. Pengolah sistem
    16. Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yangdinamakan dengan pengolah sistem.

    17. Sasaran sistem
    18. Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Hutahaean (2015:6) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem diuraikan sebagai berikut:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik, Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer;
    2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia, Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidakdibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistemyang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain;
    3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik, Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah lakuyang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistemkomputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem probabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia;
    4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup, Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Data

    Menurut Indrajani (2015:69), data adalah fakta-fakta mentah kemudian dikelola sehingga menghasilkan informasi yang penting bagi sebuah perusahaaan atau organisasi.

    2. Definisi Informasi

    Menurut Romney dan Steinbart (2015:4) Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

    3. Kualitas Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

    1. Akurat (accurate)
    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi ganggungan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut;

    3. Tepat waktu (Timelines)
    4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi;

    5. Relevan (Relevance)
    6. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

    4. Nilai Informasi

    Romney (2015: 4), menyatakan nilai informasi adalah keuntungan yang dihasilkan oleh informasi dikurangi dengan biaya untuk memproduksinya.

    4. Nilai Informasi

    Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Krismaji (2015:15) Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Sedangkan menurut I Putu Agus .S dan I Gusti Lanang .A (2016:3) “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.”

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Hutahaean (2015: 13-14) sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

    1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
    2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
    3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
    4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:

    1. Akurat (accuracy)
    2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

      b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

      c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    3. Efisiensi pengelolaan
    4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

      b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

      c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

    5. Dukungan keputusan untuk manajemen
    6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

      b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

      c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Sri Mulyani (2016:38) Analisa sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.

    Muhamad Muslihudin (2016:27), mendefinisikan bahwa analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

    Sedangkan menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72), mendefinisikan bahwa analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya.

    Teori Khusus

    Unified Modelling Language (UML)

    div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">

    1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

    Menurut Maimunah dkk (2017:1), “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">

    2. Langkah-langkah penggunaan Unifield Modelling Language (UML) (UML)

    Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan (2015:30), jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari:

      Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan;

      Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel;

      Class Diagram yaitu menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung;

      Sequence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

    Definisi Aplikasi

    Aplikasi menurut Dhanta dikutip dari Sanjaya (2015) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan lamaran penggunaan.

    Konsep Dasar Basis Data

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun N.F (2015:101) basis data (database) adalah “Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer sehingga dapat diperiksa kembali menggunakan program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun N.F (2015:101) basis data (database) adalah “Kumpulan informasi yang disimpan di dalam <div komputer sehingga dapat diperiksa kembali menggunakan program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

    Menurut Pebriadi, dkk pada jurnal Teknoif Vol.4 No. 2 (2016:30) ada beberapa operasi basis data diantaranya yaitu : terdapat beberapa komponen website diantaranya yaitu :</p></div>

      Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru;

      Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya jika ada);

      Pembuatan file atau tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada;

    Database Management System (DBMS)

    Menurut Connolly dan Begg (2015:64), database management system adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke database.

    MySQL

    Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:180) “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan para pemrogram aplikasi web. Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-update dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga menjadi DBMS yang sering di bundling dengan web server sehingga proses instalasinya jadi lebih mudah”.

    Analisa Balanced Scorecard ( BSC )

      Menurut Drs.Robert Kaplan dan David Norton yang dikutip V. Wiratna Sujarweni (2016:134) mengembangkan balanced scorecard sebagai berikut: “BSC terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) diartikan juga sebagai keseimbangan antara penilaian keuangan dan non-keuangan, penilaian pada jangka waktu baik jangka pendek dan jangka panjang, penilaian internal dan bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu untuk mencatat penilaian seseorang.”

      Perspektif Balanced Scorecard, menurut V. Wiratna Sujarweni (2016:135) antara lain :

      Perspektif Keuangan, BSC memakai tolak ukur untuk melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti laba bersih dan ROI. Rasio tersebut sering digunakan perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba;

      Perspektif pelanggan adalah perspektif yang mengevaluasi dan mengukur kinerja yang berorientasi pada pelanggan sampai dimana tingkat kepuasan yang mereka peroleh. Hal ini dilakukan untuk mencapai target finansial yang diharapkan. Suatu produk atau jasa akan semakin bernilai apabila kinerjanya semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan perusahaan. Ada 3 hal yang digunakan sebagai bahan penilaian pelanggan yaitu tingkat kepuasan konsumen, seberapa besar penguasaan pangsa pasar perusahaan, dan profitabilitas konsumen. lni digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang berhasil dicapai oleh perusahaan;

      Perspektif proses bisnis internal adalah perspektif yang mengevaluasi relevansi perancangan sistem penilaian kinerja perusahaan yang mampu mengimplementasikan strategi perusahaan dan membentuk suatu mekanisme proses bisnis internal yang baik. Tahapan dalam proses bisnis internal meliputi: proses inovasi, proses operasi, dan proses penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan;

      Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah perspektif yang menilai ukuran kinerja yang dapat mengarahkan perusahaan untuk melakukan perubahan agar dapat tetap berkembang dan menciptakan masa depan. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan yaitu Kemampuan karyawan, Kemampuan sistem informasi, Motivasi, pemberdayaan, dan penyertaan.

      Pengelolaan Dana Desa

      1. Pengertian Dana

      Menurut Kasmir (2015), dana merupakan uang yang disediakan untuk keperluan biaya. Salah satu kendala bagi setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah masalah kebutuhan dana. Hampir seratus persen perusahaan memerlukan dana untuk membiayai kegiatan usahanya, baik untuk biaya rutin maupun untuk keperluan perluasan usaha. Pentingnya dana membuat setiap perusahaan berusahan keras untuk mencari sumber-sumber dana yang tersedia, termasuk perusahaan lembaga keuangan semacam bank.

      2. Pengelolaan Dana

      MenurutAmirullah (2015:3), pengelolaan berkaitan dengan pengalokasian dana dalam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efektif.

      3. Desa

      Menurut Bintarto (2017:9) desa adalah kesatuan atau perwujudan dari geografi, ekonomi, sosial, politik, dan kultural dalam hubungan serta pengaruhnya terhadap daerah yang lainnya yang terdapat di dalam suatu daerah tertentu. Pada umumnya, desa dimaknai oleh masyarakat sebagai tempat bermukim suatu golongan penduduk yang ditandai dengan penggunaan tata bahasa dengan logat kedaerahan yang kental, tingkat pendidikan relatif rendah, dan umumnya warga masyarakatnya bermata pencaharian di bidang agraris atau kelautan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan desa adalah :

      1. Wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh Kepala Desa);
      2. Sekelompok rumah diluar kota yang merupakan kesatuan kampung, dusun;
      3. Udik atau dusun (dalam arti daerah pedalaman atau lawan dari kota);
      4. Tempat, tanah, dan daerah.

      Konsep Dasar Literature Review

      Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138), literature review berisi mengenai uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.

      Menurut Warsito (2015:29), literature review adalah untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan.

      Dari defini diatas, disimpulkan literature review adalah tinjauan pustaka mengenai teori-teori penemuan yang didapat dari penelitian sebelumnya sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan.

      Literature Review

      Berikut ini adalah penelitian yang telah di lakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan di bahas dalam Laporan Skripsi, antara lain:

      1. Penelitian ini dilakukan oleh (Novitasari Wahyu:2015), Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Desa Kemuning Berbasis WEB”. Penulis merancang dan membangun sebuah aplikasi system informasi pengelolaan keuanganpada desa Kemuning di Ponorogo untuk memudahkan proses pengelolaan keuangan pada desa tersebut;
      2. Penelitian ini dilakukan oleh (Wardani:2018), Mahasiswa Universitas UIN Alauddin Makassar membahas mengenai “Rancangan Bangun Sistem Publikasi Realisasi Anggaran Dana Desa Berbasis Web”. Membuat rancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP sehingga pengelolaan dana desa menjadi transparan dan akuntabilitas sehingga memudahkan proses pengelolaan karena sudah terkomputerisasi dengan baik;
      3. Penelitian ini dilakukan oleh (Muhammad Mufli:2018), Mahasiswa Universitas Brawijaya membahas mengenai “Rancang Bangun Sistem Informasi Keuangan Desa (SIKADES) Berbasis Android”. Membuat rancangan sistem informasi pengelolaan keuangan seperti pencatatan dan pelaporan berbentuk aplikasi android sehingga memudahkan proses pengelolaan keuangan;
      4. Penelitian ini dilakukan oleh (Uswatun Hasanah:2019), Mahasiswa Universitas Raharja membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Perancangan Ekonomi Pembangunan (EKBANG) Pada Kelurahan Jurumudi Kota Tangerang”. Membuat rancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP sehingga pembangunan ekonomi di kelurahan Jurumudi berjalan dengan baik;
      5. Penelitian ini dilakukan oleh (Muhamad Ilham Ainul Yaqin:2017, Mahasiswa Universitas Raharja membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Dana PPMK Pada Badan Swadaya Masyarakat Desa Lengkong Kulon Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Banten”. Membuat rancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP sehingga informasi didalam pengelolaan data pada sistem informasi persediaan barang pada Badan Keswadayaan Masyarakat dapat berjalan dengan baik;
      6. Penelitian ini dilakukan oleh (Saifullah Juliantoro:2017), Mahasiswa Universitas Raharja membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”. Membuat rancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP sehingga mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya.

      BAB III

      SISTEM YANG BERJALAN

      Analisa Organisasi

      Gambaran Umum

      Kampung Besar adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia.Desa ini memiliki sejarah panjang dalam proses pendirian dan perkembangan desa di Kecamatan Teluknaga. Desa ini disebut kampung Besar karena alasan luasnya yang terbesar dibanding dengan desa-desa lain di Kecamatan Teluknaga, yaitu sebesar 3.41 Km2.

      Jumlah penduduk desa Kampung Besar berdasarkan data statistik Febuari tahun 2018 adalah sebanayak 12.552 jiwa, yang terdiri atas jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6.427 jiwa, dan penduduk perempuan sebanyak 6.125 jiwa, dan desa ini memiliki 18 RukunWarga (RW), dan 41 Rukun Tetangga (RT). Sedangkan tingkat pendidikan tertinggi penduduknya mayoritas adalah SMA, dan sebagaian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh, dan wirausaha.

      Sejarah Singkat Desa Kampung Besar Teluknaga

      Keberadaan etnis dan budaya yang beragam di Tangerang turut mewarnai proses terbentuknya desa ini; mulai dari suku Sunda, Jawa, Madura, dan juga Tionghoa yang berasimilasi dalam satu lingkup kewargaan di desa ini. Tentunya ketika menyebut nama desa ini tidak lepas dari etnis tionghoa mengingat keberadaanya yang syarat akan sejarah.

      Nama Teluk naga terdiri dari dua penggalan kata, yakni Teluk atau bagian laut yang menyisir daratan, dan Naga yang kala itu menjadi ciri khas pendatang Tionghoa yang identik dengan kapal-kapal naganya. Pada masa itu, daerah ini dikenal berkat sector perdagangan karena banyaknya kapal yang merapat setelah berlayar dari berbagai penjuru nusantara.

      Tokoh penting dalam sejarah perkembangan ajaran agama Islam di Kampung Besara dalah K.H Mushonif. Dia adalah seorang pejuang yang mengembangkan ajaran agama Islam di Kecamatan Teluknaga khususnya di Desa Kampung Besar. Dan dalam rangka melestarikan nama beliau sebagai salah seorang penjuang di Desa ini, maka Pemerintah Kecamatan Teluknaga mencantumkan nama beliau sebagai nama jalan di sepanjang jalan utama desa Kampung Besar, yaitu Jalan Raya K.H. Mushonif.

      Visi, Misi, dan TujuanDesa Kampung Besar

      1. Visi
      2. Membangun desa yang cerdas, maju, mandiri, dan sejahtera

      3. Misi
      4. Meningkatkan mutu pelayanan aparat desa yang prima, profesional dan berdedikasi;

        Membangun sarana dan prasarana yang mendukung aktifitas seluruh kegiatan masyarakat desa;

        Memberdayakan masyarakat desa dalam berperan aktif melaksanakan pembangunan perekonomian masyarakat;

      5. Tujuan
      6. Melayani kebutuhan masyarakat desa, membangun sarana dan prasarana desa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan mengembangkan potensi ekonomi desa.

      Struktur Organisasi

      Untuk dapat mengelola pemerintahan desa dengan baik dimana para petugas desa dapat bekerja secara optimal sehingga target-target yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan pembagian tugas-tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing petugas desa sesuai dengan kemampuan dan keahlian petugas tersebut. Pembagian tugas-tugas dan tanggung jawab dimaksud akan lebih mudah dilaksanakan apabila pemerintahan desa telah menyusun struktur organisasi yang dapat meng-akomodir semua tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab para petugas desa tersebut.

      Struktur organisasi yang digunakan oleh pemerintahan desa Kampung Besar adalah struktur organisasi garis (lini).Dalam truktur organisasi ini, kekuasaan berjalan secara langsung dari Kepala Desa kepada para petugas desa yang tercakup didalam struktur organisasi desa. Hal ini berarti tugas perencanaan dan pengendalian serta pengawasan berada di satu tangan dan garis wewenang diberikan dari atasan kepada bawahan.

      Untuk lebih jelasnya, di bawah ini digambarkan flow-chart struktur organisasi Desa Kampung Besar sebagai berikut :

      Gambar 3.1. Bagan struktur organisasi Desa Kampung Besar

      Tugas dan Kewajiban Setiap Petugas Desa

      Dalam sebuah pemerintahan desa terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan.

      Wewenang serta tanggung jawab masing-masing didalam pemerintahan desa adalah sebagai berikut :

      1. Kepala Desa
      2. Dalam menjalankan tugas sehari-hari Kepala Desa dibantu oleh Kepala Urusan pada masing-masing bidang dalam menjalankan kegiatan pemerintahan desa, adapun tugas-tugas utama Kepala Desa adalah sebagai berikut :

        a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan (BPD);

        b. Mengajukan rancangan peraturan desa;

        c. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD;

        d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

      3. Sekretaris Desa
      4. Dalam pemerintahan desa, sekretaris desa sebagai unsure staf dan pelaksana tugas Kepala Desa, adapun tugas dari Sekretaris Desa adalah sebagai berikut:

        a. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan;

        b. Mengkoordinasikan tugas-tugas dan membina kepala urusan;

        c. Membantu pelayanan ketatausahaan kepada Kepala Desa;

        d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

      5. Kepala Seksi Pemerintahan
      6. Dalam pemerintahan desa tugas Kepala Seksi Pemerintahan bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang pemerintahan, adapun tugas Kepala Seksi Pemerintahan sebagai berikut :

        a. Melaksanakan manajemen tata penyelenggaraan pemerintahan desa;

        b. Menyusun rancangan regulasi desa;

        c. Melaksanakan pembinaan masalah pertanahan;

        d. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;

        e. Melaksanakan upaya perlindungan masyarakat desa;

        f. Melaksanakan pembinaan masalah kependudukan;

        g. Melaksanakan penataan dan pengelolaan wilayah desa;

        h. Melaksanakan pendataan dan pengelolaan profil desa.

      7. Kepala Seksi Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat
      8. Tugas Kepala Seksi Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :

        a. Menyusun program kerja dan anggaran;

        b. Membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugas dibidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;

        c. Melaksanakan pengawasan pembangunan dan pemberdayaan desa;

        d. Melaksanakan penghimpunan dan penyusunan bahan, data informasi dan peraturan perundang-undangan di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;

        e. Menyusun dan membuat laporan pemberdayaan masyarakat desa dan kesejahteraan masyarakat desa kepada Kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten;

        f. Serta Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.

      9. Kepala Seksi Kesra (Kesejahteraan Rakyat)
      10. Dalam menjalankan tugas sehari-hari Kepala Seksi Kesra membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat desa, dengan uraian tugas sebagai berikut :

        a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;

        b. Melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan;

        c. Pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan;

        d. Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karangtaruna;

        e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

      11. Kepala Urusan Umum
      12. Tugas Kepala Urusan Umum adalah membantu Kepala Desa dalam menyusun rencana, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan penyusunan laporan yang meliputi sebagai berikut :

        a. Melakukan kegiatan penata usahaan arsip kantor desa;

        b. Melakukan urusan surat menyurat;

        c. Melakukan inventarisasi dan pengelolaan inventarisasi;

        d. Melakukan urusan pemeliharaan sarana kantor desa;

        e. Mempersiapkan rapat-rapatdinas dan upacara resmi desa;

      13. Kepala Urusan Perencanaan dan Pelaporan
      14. Kepala Urusan Perencanaan dan Pelaporan adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsure staf secretariat desa yang membidangi urusan perencanaan. Kepala Urusan Perencanaan dan Pelaporan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam pelayanan administrasi perencanaan desa, selain tugas tersebut Kepala Urusan Perencanaan dan Pelaporan juga bertugas :

        a. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa;

        b. Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan;

        c. Melakukan monitoring dan mengevaluasi program;

        d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

      15. Kepala Urusan Keuangan
      16. Kepala Urusan Keuangan atau Kaur Keuangan adalah perangkat staf sekretariat desa yang membidangi urusan keuangan, kedudukan Kaur Keuangan dalam pengelolaan keuangan desa adalah sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan dalam struktur PPKD (Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa). Tugas Kepala Urusan Keuangan adalah sebagai berikut :

        a. Kepala urusan keuangan bertugas membantu Sekretaris Desa melaksanakan fungsi kebendaharaan dalam urusan pelayanan administrasi keuangan desa;

        b. Menyusun Rencana Anggaran Kas Desa (RAK Desa);

        c. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima atau menyimpan, menyetorkan atau membayar, menatausahakan dan mempertanggung jawabkan penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBDes.

        d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

      17. Bendahara
      18. Bendahara Desa adalah unsure Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD), tugas Bendahara adalah sebagai berikut:

        a. Menyimpan uang dalam kas desa pada jumlah tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional pemerintahan desa;

        b. Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak (tax) yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

        c. Melaksanakan fungsi Penatausahaan. Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran (Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Pajak (the tax book) dan Buku Bank) serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib. Juga Bendahara Desa wajib mempertanggung jawabkan uang melalui laporan pertanggung jawaban.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Untuk dapat menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Struktur organisasi yang digunakan oleh pemerintahan desa Kampung Besar adalah struktur organisasi garis (lini).Dalam truktur organisasi ini, kekuasaan berjalan secara langsung dari Kepala Desa kepada para petugas desa yang tercakup didalam struktur organisasi desa. Hal ini berarti tugas perencanaan dan pengendalian serta pengawasan berada di satu tangan dan garis wewenang diberikan dari atasan kepada bawahan.

      1. Prosedur Usulan Dana Desa
      2. Proses perolehan APBD dana desa dari Pemerintah Kabupaten atau Kota kepada setiap desa yang berada di wilayah pemerintahannya terdiri atas beberapa usulan sebagai berikut :

        a. Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan menyusun program kerja tahunan;

        b. Kaur Keuangan menyusun Anggaran Dana Desa;

        c. Kepala Desa mengajukan usulan Anggaran Dana Desa beserta program kerjatahunan kepada Kepala Kecamatan;

        d. Pada tahap terakhir setelah usulan anggaran dana desa beserta program kerja tahunan diajukan kepada Kepala Kecamatan maka Pemerintah Kecamatan akan mengadakan Musrenbang Kecamatan yang diikuti oleh KepalaDesa, Kaur Keuangan, dan DPD Kabupaten Tangerang.

      3. Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
      4. Setelah berkas-berkas proposal (usulan) Program Kerja dan Anggaran Tahunan Desa yang diajukan oleh semua Kepala Desa kepada pemerintahan Kecamatan, maka Pemerintah Kecamatan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

        a. Kepala Kecamatan mempelajari dan mengevaluasi usulan Program Kerjaserta Anggaran Dana Desa yang diajukan;

        b. Dewan Permusyawaratan Daerah (DPD) Kabupaten mempertimbangkan layak atau tidaknya Program Kerja dan Anggaran Dana Desa yang diusulkan pada Musrenbang Kecamatan;

        c. Apabila terdapat program dan anggaran dana desa yang tidak disetujui maka kepala desa merevisi program kerja dan Anggaran Dana Desa tersebut;

        d. Jika revisi disetujui maka Kepala Kecamatan mengajukan usulan Anggaran Dana Desa tersebut kepada Bupati Kabupaten Tangerang.

      5. Pendistribusian Program Kerja
      6. Setelah realisasa RKD dan DRK selesai dilaksanakan, maka dilakukanlah hal-hal berikut :

        a. Para Ketua RT dan RW menyusun laporan pertangung-jawaban atas semua hasil kerja dan kegiatan sebagaimana tercantum dalam program kerja berupa RKD dan DRK;

        b. Selanjutnya Sekretaris Desa menerima semua berkas laporan pertanggung jawaban dari RT dan RW tersebut;

        c. Sekretaris Desa dan Kepala Urusan Keuangan mengevaluasi semua berkas laporan pertanggung jawaban kegiatan desa;

        d. Kepala Desa menerima laporan pertanggung jawaban;

        e. Kepala Desa menyerahkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) kepada Kepala Kecamatan;

        f. Pemerintah Kecamatan menerima berkas SPJ yang dibuat oleh para Kepala Desa.

      Prosedur Sistem Berjalan

      1. Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

      Gambar 3.2. Usecase Diagram Prosedur Usulan Dana Desa
      Berdasarkan Usecase Diagram diatas terdapat:

      a. 5 Actor yang terdiri dari Kepala Desa, Kaur Keuangan, Sekretaris Desa, Kepala Kecamatan, DPD;

      b. 4 Usecase yang terdiri dari menyusun program kerja tahunan, menyusun ADD, Mengajukan usulan program kerja & ADD, serta musrenbang kecamatan;

      c. 8 Association antara actor dengan Usecase.

      Gambar 3.3. Usecase Diagram Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
      Berdasarkan Usecase Diagram diatas terdapat:

      a. 4 Actor yang terdiri dari Kepala Kecamatan, DPD Kab. Tangerang, Kepala Desa, Bupati Kab. Tangerang;

      b. 4 Usecase yang terdiri dari mempelajari dan evaluasi program kerjaserta ADD, mempertimbangkan program kerja dan ADD, Revisi program kerja & ADD, mengajukan usulan ADD;

      c. 5 Association antara actor dengan Usecase.

      Gambar 3.4. Usecase Diagram Pendistribusian Program Kerja
      Berdasarkan Usecase Diagram diatas terdapat:

      a. 4 Actor yang terdiri dari Ketua RT/RW, Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Kaur Keuangan;

      b. 4 Usecase yang terdiri dari mempelajari dan evaluasi program kerjaserta ADD, mempertimbangkan program kerja dan ADD, Revisi program kerja & ADD, mengajukan usulan ADD;

      c. 6 Association antara Aktor dengan Usecase beserta 2 include yang menghubungkan antar Usecase.

      Gambar 3.5. Usecase Diagram Pendistribusian Program Kerja
      Berdasarkan Usecase Diagram diatas terdapat:

      a. 5 Actor yang terdiri dari Ketua RT/RW, Kaur Keuangan, Sekretaris Desa, Kepala Desa, dan Kepala Kecamatan;

      b. 7 Usecase yang terdiri dari menyusun laporan pertanggung jawaban, RKD, DRK, menerima laporan pertanggung jawaban, mengevaluasi laporan pertanggung jawaban, dan menyerahkan surat laporan pertanggung jawaban;

      c. 7 Association antara Aktor dengan Usecase beserta 2 include yang menghubungkan antar Usecase.

      2. Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

      Gambar 3.6. Activity Diagram Usulan Dana Desa
      Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat :

      a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali;

      b. 5 Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi;

      c. 1 Final State, sebagai obyek yang diakhiri.

      Gambar 3.7. Activity Diagram Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
      Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat :

      a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali;

      b. 4 Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi;

      c. 1 Decision, sebagai suatu keputusan;

      d. 1 Final State, sebagai obyek yang diakhiri.

      Gambar 3.8. Activity Diagram Pendistribusian Program Kerja
      Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat :

      a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali;

      b. 8 Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi;

      c. 1 Join, penggabungan antara action state;

      d. 1 Final State, sebagai obyek yang diakhiri.

      Gambar 3.9. Activity Diagram Laporan Pertanggung Jawaban
      Berdasarkan Activity Diagram diatas terdapat :

      a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali;

      b. 9 Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari satu aksi;

      c. 1 Join, penggabungan antara action state;

      d. 1 Final State, sebagai obyek yang diakhiri.

      3. Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

      Gambar 3.10. Sequence Diagram prosedur usulan dana
      Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat :

      a. 5 Message yang terhubung;

      b. 3 Lifetime antarmuka yang saling berinteraksi;

      c. 1 Self Message yang terhubung.

      Gambar 3.11. Sequence Diagram Pengelolaan Dana APBD di Kecamatan
      Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat :

      a. 4 Message yang terhubung;

      b. 4 Lifetime antarmuka yang saling berinteraksi;

      c. 1 Self Message yang terhubung.

      Gambar 3.12. Sequence Diagram Pendistribusian program kerja
      Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat :

      a. 4 Message yang terhubung;

      b. 4 Lifetime antarmuka yang saling berinteraksi;

      c. 2 Self Message yang terhubung.

      Gambar 3.13. Sequence Diagram Pendistribusian program kerja
      Berdasarkan Sequence Diagram diatas terdapat :

      a. 3 Message yang terhubung;

      b. 4 Lifetime antarmuka yang saling berinteraksi;

      c. 4 Self Message yang terhubung.

      Berdasarkan kegiatan sistem yang berjalan yang telah digambarkan pada Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram, dapat dijelaskan sebagai berikut:

      a. Dana desa Kampung Besar bersumber pada APBD Kab. Tangerang yang kemudian diproses menjadi Anggaran Dana Desa (ADD) dievaluasi oleh DPD Kab. Tangerang yang akan direalisasikan menjadi dana desa;

      b. Setelah DPD mengevaluasi ADD, maka Kepala Kecamatan akan mengadakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang dihadiri oleh Kepala Kecamatan, Delegasi DPD, masing-masing Kepala Desa dari tiap desa di Kecamatan terkait untuk membahas tentang rencana pembangunan dan alokasi dana desa;

      c. Kemudian Setelah diadakannya Musrenbang Kecamatan diadakan Musrenbang Desa di masing-masing desa terkait yang dihadiri oleh Kepala Desa, KepalaUrusan (Kaur), dan RT/RW untuk membahas rencana pembangunan yang berbentuk Rencana Kerja Desa (RKD) dan Daftar Rencana Kerja (DRK);

      d. Setelah itu tahap terakhir adalah laporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) atas hasil realisasi dari RKD & DRK.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Balanced Scorecard (BSC)

      BSC adalah suatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan menguku rempat perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Untuk menentukan langkah-langkah strategis, berikut ini penjelasan analisa BSC pada Desa Kampung Besar :
      1. Hubungan Antara Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya
      Gambar 3.14. Balanced Scorecard Desa Kampung Besar
      2. Empat Perspektif Balanced Scorecard
      Gambar 3.15. Empat Perspektif Balanced Scorecard
      3. Karakteristik Balanced Scorecard

      a. Financial (A)

      b. Customer (B)

      c. Business Process (C)

      d. Learn & Growth (D)

      4. Untuk Masing-Masing Departemen Yang Ada Di Desa Kampung Besar

      a. Financial (A)

      - Kaur Keuangan

      b. Customer (B)

      - Kepala Seksi Kesejateraan Rakyat (KESRA)

      c. Business Process (C)

      - Kaur Umum

      - Kaur Perencanaan dan Pelaporan

      d. Learn & Growth (D)

      - Kepala Seksi Pemerintahan

      - Kepala Seksi Pemberdayaan & Masyarakat

      Tabel 3.1 Tabel Scorecard

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Spesifikasi sistem perangkat keras adalah sebagai berikut :

      a. Processor : Intel Core 13

      b. Monitor : 18,5 inch

      c. Mouse : Optical

      d. Keyboard : Microsoft Windows Compatible

      2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Spesifikasi sistem perangkat keras adalah sebagai berikut :

      a. Microsoft Office 2010

      b. Google Chrome

      3. Hak Akses

      a. Kepala Desa

      b. Petugas Desa

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat akan kebutuhan sistem untuk proses Pengelolaan dana desa Kampung Besar, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem tersebut dalam sistem Pengelolaan Dana Desa di desa Kampung Besar.


      Analisa Pemecahan Masalah

      Analisa Masalah

      Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
      1. Sistem belum maksimal dan masih menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word dalam proses Pengelolaan dana desa sehingga tingkat efisien yang diharapkan belum dapat tercapai.
      2. Sistem Pengelolaan Dana Kampung Besar belum terakuntabilitas dan transparan sehingga masih menimbulkan rasa ketidak puasan masyarakat desa.

      Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Kampung Besar, ada beberapahal yang harus segera dilakukan :
      1. Melaksanakan analisa terhadap sistem pengelolaan dana desa yang selama ini berjalan di Desa Kampung Besar;
      2. Penerapan Sistem Informasi dengan tujuan agar sistem pengelolaan dana desadapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

      User Requirement

      Elisitasi

      1. Elisitasi Tahap 1
      Elisitasi Tahap1 disusun berdasarkan hasi wawancara dengan Kepala Desa, dan di bawah ini adalah lampiran Tabel Elisitasi Tahap 1 :
      Tabel 3.2. Elisitasi Tahap 1
      1. Elisitasi Tahap 2
      Elisitasi Tahap 2 dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Dibawah ini adalah penjelasan tabel:
      Tabel 3.3. Elisitasi Tahap 2
      2. Elisitasi Tahap 2
      Elisitasi Tahap 2 dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Dibawah ini adalah penjelasan tabel:
      Tabel 3.3. Elisitasi Tahap 2

      M = Mandatory (yang di inginkan)

      D = Desirable (diperlukan)

      I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

      3. Elisitasi Tahap 3
      Berdasarkan Elisitasi Tahap 2 diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap 3 yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut adalah tabelnya:
      Tabel 3.4. Elisitasi Tahap 3

      Keterangan :

      T (Teechnical)

      O (Operasional)

      E (Ekonomic)

      L (Low)

      M (Middle)

      H (High)

      4. Final Draft Elisitasi
      Final Draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut ini adalah tabel Final Draft Elisitasi :
      Tabel 3.5. Elisitasi Tahap 3

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Berdasarkan analisa serta penelitian yang telah dilakukan dalam sistem yang berjalan di Desa Kampung Besar maka tahap selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan akan mengubah proses input data dari sistem konvensional (tidak terstruktur) ke dalam sistem modern dan terstruktur (komputerisasi), sehingga sistem yang diusulkan ini akan sangat membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan staf desa dengan lebih baik, praktis, efisien dan akurat.

      Dalam merancang sistem yang akan diusulkan ini, penulis menggunakan UML sebagai gambaran dalam bentuk diagram, yang diantaranya penulis menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Ketua Urusan (Kaur) Keuangan
      1. Kaur Keuangan dapat melakukan login;
      2. Kaur Keuangan menampilkan dashboard;
      3. Kaur Keuangan dapat mengelola DRK (Daftar Rencana Kegiatan) berupa (DRK, kegiatan, dan rincian pajak), RKD (Recana Kerja Desa), dan SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) berupa (kas umum dan kegiatan);
      4. Dalam mengelola DRK pada menu DRK Kaur Keuangan dapat tambah data, mengaktifkan tahun anggaran, edit, dan delete serta hasil akhir dapat cetak laporan;
      5. Dalam mengelola kegiatan pada DRK Kaur Keuangan dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta hasil akhir dapat cetak laporan;
      6. Dalam mengelola RKD Kaur Keuangan dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta hasil akhir dapat cetak laporan;
      7. Dalam mengelola kas umum pada SPJ Kaur Keuangan dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta hasil akhir dapat cetak laporan;
      8. Dalam mengelola kegiatan pada SPJ Kaur Keuangan dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta hasil akhir dapat cetak laporan;
      9. Dalam mengelola bidang Kaur Keuangan dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete;
      10. Kaur Keuangan dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete dalam mengelola akun staff
      11. Kaur Keuangan dapat melihat akun user;
      12. Kaur Keuagan dapat logout sistem.
      2. Sekretaris Desa
      1. Sekretaris Desa dapat melakukan login;
      2. Sekretaris Desa menampilkan dashboard;
      3. Sekretaris Desa dapat melihat home
      4. Sekretaris Desa dapat menambahkan informasi desa dengan tambah data, melihat detail, edit, dan delete;
      5. Sekretaris Desa dapat menambahkan halaman desa berupa visi misi, struktur organisasi, dan staff desa dengan tambah data, melihat detail, edit, dan delete
      6. Sekretaris Desa dapat logout sistem.

      Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.1. Usecase Diagram Usulan SIMONDES Kampung Besar
      1. Kaur Keuangan, Sekretaris Desa, dan Pengunjung

      Usecase diagram sistem staff desa usulan SIMONDES (Sistem Informasi Monitoring Dana Desa) Kampung Besar yang diusulkan adalah sebagai berikut : Berdasarkan gambar 4.1 diatas usecase diagram yang diusulkan, terdapat :

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup rancangan Sistem Informasi Monitoring Dana Desa (SIMONDES) Kampung Besar;
      2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Pengunjung, Kaur Keuangan dan Sekretaris Desa;
      3. 19 (Sembilan Belas) usecase sebagai interaksi aktor-aktor dengan sistem.

      Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Activity Diagram sistem usulan SIMONDES (Sistem Informasi Monitoring Dana Desa) Kampung Besar yang diusulkan adalah sebagai berikut :

      1. Activity Diagram Usulan Kaur Keuangan
      Gambar 4.2. Activity Diagram usulan Kaur Keuangan
      Berdasarkan gambar diatas activity diagram yang diusulkan terdapat :
      1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali;
      2. 9 (sembilan) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi;
      3. 2 (dua) fork node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran;
      4. 1 (satu) decision node, untuk menggambarkan suatu kemungkinan apabila login salah maka akan mengulang kembali sesi login;
      5. 1 (satu) final node, menjelaskan berakhirnya proses alur.
      1. Activity Diagram Sekretaris Desa
      Gambar 4.3. Activity Diagram usulan Sekretaris Desa
      Berdasarkan gambar diatas activity diagram yang diusulkan terdapat :
      1. 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali;
      2. 6 (enam) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi;
      3. 2 (dua) fork node, untuk menjelaskan adanya beberapa aliran;
      4. 1 (satu) decision node, untuk menggambarkan suatu kemungkinan apabila login salah maka akan mengulang kembali sesi login;
      5. 1 (satu) final node, menjelaskan berakhirnya proses alur.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Sequence Diagram sistem usulan SIMONDES (Sistem Informasi Monitoring Dana Desa) Kampung Besar yang diusulkan adalah sebagai berikut :

      1. Sequence Diagram Kaur Keuangan
      Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan Kaur Keuangan
      Berdasarkan gambar diatas sequence diagram usulan Kaur Keuangan, terdapat:
      1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kaur Keuangan;
      2. 9 (sembilan) Boundary;
      3. 1 (satu) control life line;
      4. 12 (sebelas) messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.
      1. Sequence Diagram Sekretaris Desa
      Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Sekretaris Desa
      Berdasarkan gambar diatas sequence diagram usulan Sekretaris Desa, terdapat:
      1. 1 (Satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kaur Keuangan;
      2. 6 (enam) Boundary;
      3. 1 (satu) control life line;
      4. 9 (sembilan) messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

      Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, adapun perbedaannya sebagai berikut:

      Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Sistem Yang berjalan Dengan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram

      Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database.

      Rancangan Tampilan Program

      Berikut ini merupakan gambaran tampilan interface dari Sistem Informasi Monitoring Dana Desa (SIMONDES)

      1. Tampilan Halaman Pengunjung
      Gambar 4.7. Tampilan Halaman Pengunjung

      Tampilan halaman pengunjung diatas merupakan tampilan awal yang akan membantu pengunjung mendapatkan informasi terbaru tentang desa serta masyarakat sekitar dapat ikut serta dalam memonitor pengelolaan dana desa;

      2. Tampilan Halaman Login
      Gambar 4.8. Tampilan Halaman Login

      Tampilan halaman login diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk ke dalam sistem. Setiap user harus melakukan login terlebih dahulu dengan cara input username dan password yang sesuai supaya dapat masuk ke dalam sistem;

      3. Tampilan Halaman Dashboard Kaur Keuangan
      Gambar 4.9. Tampilan Halaman Dashboard Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman dashboard Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat home, DRK, RKD, SPJ, Bidang, Staff, Akun User, Informasi, dan Halaman;

      4. Tampilan Halaman DRK Kaur Keuangan
      Gambar 4.10. Tampilan Halaman DRK Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman DRK Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat form DRK, Kegiatan, dan Rincian Pajak yang merupakan kegiatan awal pengelolaan dana desa. User juga dapat tambah data jika anggaran diberikan secara bertahap, dapat mengaktifkan tahun anggaran, edit, dan delete serta pada proses akhir dapat export ke microsoft excel untuk dicetak;

      5. Tampilan Halaman DRK Kegiatan Kaur Keuangan
      Gambar 4.11. Tampilan Halaman DRK Kegiatan Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman DRK Kegiatan Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat daftar kegiatan yang menjadi bagian program kerja desa. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta pada proses akhir dapat export ke microsoft excel untuk dicetak;

      6. Tampilan Halaman DRK Rincian Pajak Kaur Keuangan
      Gambar 4.12. Tampilan Halaman DRK Rincian Pajak Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman DRK Rincian Pajak Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat daftar rincian pajak yang menjadi bagian program kerja desa. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta pada proses akhir dapat export ke microsoft excel untuk dicetak;

      7. Tampilan Halaman RKD Kaur Keuangan
      Gambar 4.13. Tampilan Halaman RKD Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman RKD Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat Rencana kegiatan secara global dan merupakan rangkuman dari DRK. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta pada proses akhir dapat export ke microsoft excel untuk dicetak;

      8. Tampilan Halaman SPJ Kas Umum Kaur Keuangan
      Gambar 4.14. Tampilan Halaman SPJ Kas Umum Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman SPJ Kas Umum Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat hasil pengeluaran laporan pertanggung jawaban dari semua kegiatan. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta pada proses akhir dapat export ke microsoft excel untuk dicetak;

      9. Tampilan Halaman SPJ Kegiatan Kaur Keuangan
      Gambar 4.15. Tampilan Halaman SPJ Kegiatan Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman SPJ Kegiatan Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat hasil laporan pertanggung jawaban dari semua kegiatan. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete serta pada proses akhir dapat export ke microsoft excel untuk dicetak;

      10. Tampilan Halaman Bidang Kaur Keuangan
      Gambar 4.16. Halaman Bidang Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman data Bidang Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat bidang masing-masing kegiatan. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete;

      11. Tampilan Halaman Staff Kaur Keuangan
      Gambar 4.17. Tampilan Halaman Staff Kaur Keuangan

      TTampilan diatas merupakan halaman data Staff Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat data staff desa dengan bidang kegiatan masing-masing. User juga dapat tambah data, edit, dan delete;

      12. Tampilan Halaman Akun User Kaur Keuangan
      Gambar 4.18. Tampilan Halaman Akun User Kaur Keuangan

      Tampilan diatas merupakan halaman data User Kaur Keuangan, dihalaman tersebut terdapat data User desa dengan bidang kegiatan masing-masing. User juga dapat tambah data, edit, dan delete;

      13. Tampilan Halaman Informasi Sekretaris Desa
      Gambar 4.19. Tampilan Halaman Informasi Sekretaris Desa

      Tampilan diatas merupakan halaman data Informasi Sekretaris Desa, dihalaman tersebut terdapat data seputar informasi mengenai desa. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete;

      14. Tampilan Halaman Pada Data Halaman Sekretaris Desa
      Gambar 4.20. Tampilan Halaman Pada Data Halaman Sekretaris Desa

      Tampilan diatas merupakan halaman data Halaman Sekretaris Desa, dihalaman tersebut terdapat data seputar informasi mengenai visi misi desa, struktur organisasi, dan staff desa. User juga dapat tambah data, melihat detail, edit, dan delete;

      15. Tampilan Buku Tamu Kaur Keuangan dan Sekretaris Desa
      Gambar 4.21. Buku Tamu Kaur Keuangan dan Sekretaris Desa
      16. Tampilan Logout
      Gambar 4.22. Tampilan Halaman Informasi Sekretaris Desa

      Tampilan diatas merupakan halaman Logout, tampilan dimana user dapat keluar dari sistem dan mengganti password.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Hardware atau perangkat keras adalah satu satu bagian penting di dalam menjalankan sebuah sistem program. Terdapat banyak jenis perangkat keras yang dapat digunakan, diantaranya PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dan semua jenis perangkat keras tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang saat ini dirancang. Data berikut di bawah ini adalah konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

      1. Processor : Minimal 2,1 GHz

      2. Monitor : Minimal 14 inch

      3. RAM : Minimal 2 GB

      4. Modem : Kecepatan internet kurang lebih 10 mbps

      5. Harddisk : Minimal 500 GB

      Spesifikasi Software

      Di dalam menjalankan sebuah sistem dibutuhkan pendukung lain selain hardware, yaitu software atau perangkat lunak, yang berfungsi sebagai penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Data berikut di bawah ini adalah spesifikasi software yang dibutuhkan:

      1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.

      2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Internet Exploler dan Mozila Firefox.

      Spesifikasi Brainware

      Dalam sistem yang dikembangkan pada Sistem Informasi Monitoring Dana Desa (SIMONDES), untuk dapat menjalankan sistem tersebut diperlukan user, dan dalam hal ini dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses sistem tersebut, diantaranya:

      1. Kaur Keuangan.

      2. Sekretaris Desa.

      Testing (Pengujian)

      Dalam mengimplementasikan program pada sistem informasi usulan menggunakan Black Box Testing, yaitu suatu pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan pelaksanaan metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Black Box Testing

      Tabel 4.15. Black Box Testing

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form, yang selanjutnya akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

      Implementasi

      Time Schedule

      Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program form seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form, yang selanjutnya akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

      Tabel 4.16. Tabel Time Schedule

      Biaya Yang Dikeluarkan

      Biaya dikeluarkan adalah penghitungan kebutuhan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah perincian biaya yang sudah dikeluarkan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Dana Desa Kampung Besar Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang”. Berikut tabel biaya yang dikeluarkan:

      Tabel 4.17. Tabel Biaya Yang Dikeluarkan

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

      1. Mekanisme proses pengelolaan dana desa yang berjalan saat ini belum terkomputerisasi;

      2. Dengan mekanisme sistem kerja yang belum terkomputerisasi dengan baik, maka proses pengelolaan dana desa belum terlaksana secara transparan sehingga infromasi tentang dana desa belum banyak diketahui oleh masyarakat desa;

      3. Kendala yang dihadapi oleh pemerintah desa saat ini membuat aktifitas pekerjaan staf desa berjalan kurang maksimal sehingga menghambat proses pembangunan desa;

      4. Sistem pengelolaan dana desa yang belum terkomputerisasi dengan baik membuat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) belum maksimal dalam melakukan pengawasan;

      5. Belum tersedianya wadah untuk RT/RW yang dapat membuat proses pengajuan maupun penyampaian kritik dan saran tidak dapat berjalan dengan lebih cepat dan efektif.

      Saran

      Dari beberapa kesimpulan di atas dapat diambil saran yang diharapkan bermanfaat bagi pengembangan sistem informasi yang ada, yaitu sebagai.berikut :

      1. Diperlukan migrasi dari sistem kerja konvensional yang berjalan selama ini ke sebuah sistem yang lebih modern dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja sumber daya yang ada, dengan demikian diharapkan kinerja staf desa akan menjadi lebih baik dari sebelumnya;

      2. Sistem pengelolaan dana desa yang telah dirancang adalah sistem yang sudah terintegrasi, maka disarankan untuk melakukan sosialisasi terhadap pengguna tentang sistem dan memberikan pengarahan serta penjelasan tentang manfaat dari sistem yang dibuat sehingga data dan informasi yang disampaikan kepada masyarakat menjadi lebih baik, akurat, akuntabilitas dan transparan;

      3. Dengan tersedianya aplikasi program pengelolaan dana desa sebagaimana tersebut diatas, disarankan Kepala Desa beserta jajarannya untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; terutama dalam membuat skala prioritas pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah yang masih memerlukan sarana dan prasarana umum sehingga roda perekonomian desa berjalan dengan lancar dan kehidupan masyarakat desa menjadi lebih maju dan sejahtera.

      DAFTAR PUSTAKA

      A.Leitch Robert, Davis JogiyantoK.Rocoe. 2010. “Sistem Informasi dan Analisa Sistem, Buku 1 Edisi 10”.Jakarta :Salembaempat. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta. Henderi, Warsito. Ary Budi, Sidik. Ahmad. 2010.“Digital Library Modelling : Supporting For Knowledge Management”.PerguruanTinggiRaharja, Indonesia. Jogiyanto, Hartono. 2010.“Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III” Yogyakarta:Andi. Leong, Marlon. 2012. “Dari Programmer untuk programmer Visual Basic”.Jakarta :Mediakita. McLeod Buku Yakub (2010:299). ”Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

      Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset. Rangkuti, Freddy . 2012. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Gramedia. Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung. Sibero, F.X Alexander. 2011. “KitabSuci Web Programming”. Jakarta: MediaKom. Simarmata, Janner. 2010. “RekayasaPerangkatLunak”. Yogyakarta: CV Andi Offset. Sulistiyowati, Leny, (2010), ‘Panduan Praktis Memahami Analisis Laporan Keuangan’, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sutabri, Tata. 2012. “KonsepSistemInformasi”. Yogyakarta: Andi Offset Jogiyanto Buku Yakub. 2012. “PengantarSistemInformasi”.Graha Ilmu Sutarman. 2012. “BukuPengantarTeknologiInformasi.” Jakarta: Bumi Aksara. Taufiq. 2013. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi,” Edisiketiga. Yogyakarta: GrahaIlmu. Widodo, Prabowo Pudjodan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: nformatika.

      Yakub. 2012. “PengantarSistemInformasi”, Yogyakarta: GrahaIlmu