Pengguna:Akhmad adi sapar: Perbedaan revisi
Baris 1.002: | Baris 1.002: | ||
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah: <br /><br />a. Relay sebagai kontrol ON/OFF beban dengan sumber tegang berbeda <br /><br />b. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan. <br /><br />c. Relay sebagai eksekutor rangkaian delay(tunda) <br /><br />d. Relay sebagai protector atau pemutus arus pada kondisi tertentu. <br /><br /><b>2.2.1. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensato</b>r <br /><br />1. Definisi Kapasitor atau Kondensator <br /><br />Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika. <br /><br />Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi. <br /><br />Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Positif&action=edit&redlink=1">positif</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negatif&action=edit&redlink=1">negatif</a> serta memiliki cairan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit">elektrolit</a> dan biasanya berbentuk tabung. </div> | Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah: <br /><br />a. Relay sebagai kontrol ON/OFF beban dengan sumber tegang berbeda <br /><br />b. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan. <br /><br />c. Relay sebagai eksekutor rangkaian delay(tunda) <br /><br />d. Relay sebagai protector atau pemutus arus pada kondisi tertentu. <br /><br /><b>2.2.1. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensato</b>r <br /><br />1. Definisi Kapasitor atau Kondensator <br /><br />Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika. <br /><br />Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi. <br /><br />Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Positif&action=edit&redlink=1">positif</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negatif&action=edit&redlink=1">negatif</a> serta memiliki cairan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit">elektrolit</a> dan biasanya berbentuk tabung. </div> | ||
<br /> <br /> | <br /> <br /> | ||
+ | <b><br /></b><div style="text-align: center;"> | ||
+ | <b>Gambar 2.16. Lambang Kondensator </b><br /><br /><b>(Sumber: Rusmadi (2009:20) </b></div> | ||
+ | <br /><div style="text-align: justify;"> | ||
+ | Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju. </div> | ||
+ | <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> | ||
+ | http://4.bp.blogspot.com/-g98d6Tw2xlw/VPIkpBGs3gI/AAAAAAAAAOQ/FGIMaANHMiQ/s1600/k.jpg | ||
+ | <br /><div style="text-align: justify;"> | ||
+ | <b><br /></b><div style="text-align: center;"> | ||
+ | <b>Gambar 2.17. Lambang Kapasitor </b><br /><br /><b>(Sumber: Rusmadi (2009:20)) </b></div> | ||
+ | <br />Namun kebiasaan dan kondisi serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Artikulasi">artikulasi</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa">bahasa</a> setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). <br /><br />1. Kapasitansi <br /><br />Satuan dari kapasitansi kondensator adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farad&action=edit&redlink=1">Farad</a> (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan: <br /><br />a. Pikofarad ( ) = <br /><br />b. Nanofarad ( ) = <br /><br />c. Microfarad ( ) = <br /><br />Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini: <br /><br />a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad) <br /><br />b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad) <br /><br />c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad) <br /><br /><br /><div style="text-align: center;"> | ||
+ | <b>Tabel 2.3. Nilai Kapasitansi </b></div> | ||
+ | </div> | ||
+ | <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> | ||
+ | http://4.bp.blogspot.com/-0Wd998p533c/VPIl2nLH96I/AAAAAAAAAOc/cgGHQm2rsvo/s1600/n.jpg | ||
+ | <br /><br /><div style="text-align: center;"> | ||
+ | (Sumber : Rusmadi (2009:18)) </div> | ||
+ | <br /><div style="text-align: justify;"> | ||
+ | Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat. <br /><br />Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor. <br /><br />Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah. </div> |
Revisi per 28 Februari 2015 20.35
PERANCANGAN SISTEM PENYULINGAN AIR KOTOR
MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DENGAN INTERFACE VISUAL BASIC.NET
DAN SqL SERVER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328
Disusun Oleh :
NIM |
: 1031465030
|
NAMA |
: Akhmad Adi Sapar
|
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SISTEM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2014/2015)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM PENYULINGAN AIR KOTOR MENGGUNAKAN
SENSOR CAHAYA DENGAN INTERFACE VISUAL BASIC.NET
DAN SqL SERVER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328
Disusun Oleh :
NIM |
: 1031464703
|
Nama |
8:29 PM 2/22/2015 |
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Komputer
|
Konsentrasi |
:Computer System
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, ..... 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Komputer
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 079010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM PENYULINGAN AIR KOTOR MENGGUNAKAN
SENSOR CAHAYA DENGAN INTERFACE VISUAL BASIC.NET
DAN SqL SERVER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1031465030
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Disetujui Oleh :
Tangerang,.... 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Ageng Setiani Rafika,S.kom,M.Si.) |
(Radiyanto, Drs.,M.Pd)
| ||
NID : 13001 |
NID : 08183
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM PENYULINGAN AIR KOTOR MENGGUNAKAN
SENSOR CAHAYA DENGAN INTERFACE VISUAL BASIC.NET
DAN SqL SERVER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1031465030
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Penguji :
Tangerang, .... 2015
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM PENYULINGAN AIR KOTOR MENGGUNAKAN
SENSOR CAHAYA DENGAN INTERFACE VISUAL BASIC.NET
DAN SqL SERVER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328
Disusun Oleh :
NIM |
: 10315030
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Komputer
|
Konsentrasi |
: Computer System
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, ..... 2015
([[Akhmad Adi Sapar])
|
NIM : 1031465030
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah mampu mendorong manusia dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam kehidupan sehari-hari salah satu tekhnologi yang berkembang saat ini adalah mikrokontroller. Mikrokontroller adalah sebuah chip yang dapat melakukan pemerosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa pemograman yang di berikan maka saat ini mikrokontroller banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari hari. Salah satunya di gunakan pada. Perancangan Sistem Penyulingan Air Kotor Menggunakan Sensor cahaya Dengan Interface Visual Basic.Net Dan SqL Server Berbasis Mikrokontroller ATmega238. Sistem penyulingan air kotor ini merupakan sebuah alat sederhana yang dapat berfungsi secara otomatis berdasarkan inputan pada interface Visual Basic.net dan sensor cahaya dengan adanya program yang tertanam didalam suatu IC mikrokontroller. Mikrokontroller pada alat ini bertujuan untuk mengendalikan atau mengontroll masukan yang di terima dan di proses, sehingga menghasilkan output tujuan dari perancangan alat penyulingan air kotor ini yaitu untuk menciptakan suatu alat yang dapat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan penyulingan air kotor, untuk mengontrol air kotor menjadi air bersih melalui aplikasi Visual basic.net dengan begitu interface visual basic.net sebagai penghubung yang akan menerjemahkan perintah yang di kirim oleh Visual basic.net untuk di eksekusi oleh mikrokontroller. .
Penyulingan Air, Mikrokontroller ATmega328, Sensor Cahaya, Visual Basic. Net.
ABSTRACT
Developments in science and technology have been able to encourage people to address and resolve the existing problems in everyday life one of the technology developed at this time is the microcontroller . Microcontroller is a chip that can perform processing of digital data as prescribed by the programming language that is given the current microcontroller widely applied in daily life . One of them used to . Dirty Water Distillation System Design Using Light sensor With Interface Visual Basic.Net and SQL Server -based microcontroller ATmega238 . This dirty water distillation system is a simple tool which can function automatically based on the input interface of Visual Basic.net and light sensors with the program that is embedded in a microcontroller IC . Microcontroller on this tool aims to control or controll input received and in the process , resulting in the output of the design goals of this dirty water distillation apparatus is to create a tool that can help people in doing the dirty water refining activities , to control the dirty water into water clean using Visual basic.net so visual interface basic.net as a liaison that will translate commands sent by visual basic.net to be executed by the microcontroller.
Keywords : SWater Distillation , ATmega328 microcontroller , Light Sensor , Visual Basic . net
Bismillahirrahmanirrahim,
Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena rahmat dan karunia-Nya, Penulis masih diberikan umur panjang, kesehatan serta kekuatan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, sehingga bisa berjalan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari jaman kegelapan sampai jaman yang terang benderang ini. Hanya dengan ridha-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM PENYULINGAN AIR KOTOR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DENGAN INTERFACE VISUAL BASIC.NET DAN SqL SERVER BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328”. Pada kesempatan ini Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini, antara lain: .
- Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I, selaku ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, Selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja
- Bapak Ferry Sudarto S.Kom,M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
- Ibu Ageng Septiani Rafika, S.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,
- Bapak Radiyanto, Drs.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukkan dan motivasi
- Bapak H. Nuril Anwar dan Ibu Hj. Erom selaku kedua orang tua beserta keluarga yang telah mendukung dari segi materil maupun moril. ini.
- Kepada Saadih dan Daeni selaku kedua orang tua beserta keluarga yang telah mendukung dan mendoa’akan
- Kepada Arfa, Reza, Surya, firman, Santana, dkk selaku teman-teman yang telah memberikan semangat.
Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.
Tangerang, ..... 2015 | |
Akhmad Adi Sapar | |
NIM. 1031465030 |
PENDAHULUAN
Pada kesempatan ini penulis ingin membuat suatu alat di mana alat tersebut dapat memproses dan merubah air kotor menjadi air bersih.secara otomatis dengan menggunakan sensor cahaya. Sehingga dapat di manfaatkan untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari misalkan untuk mencuci pakaian, mandi,dan memasak.
Dan untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya sistem kontrol otomatis, yaitu dengan cara membuat sistem atau alat penyulingan air kotor menjadi air bersih secara otomatis menggunakan mikrokontroller ATMega 328 .
Dalam kesempatan ini penulis mencoba mempersembahkan sebuah karya Sekripsi dengan judul “Perancangan Sistem Penyulingan Air Kotor Menggunakan Sensor Cahaya Dengan Interface Visual Basic.Net Dan SqL Server Berbasis Mikrokontroller ATMega328’’ Perlunya pemahaman tentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan pada perancangan embedded system ini. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan COS (computer system) yang merupakan salah satu konsentrasi yang membahas mengenai hardware dari jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.
1.2. Perumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi perumusan masalah dalam penyusunan laporan ini antara lain:
1. Bagaimana membuat aplikasi visual basic.net yang mampu menjadikan media pengontrolan untuk mengontrol, sistem penyulingan air kotor?
2. Bagaimana cara kerja dari empat buah motor AC Water Pump dan sensor cahaya LDR?
3. Bagaimana komunikasi antara aplikasi Visual Basic.net dengan sistem penyulingan air kotor yang menjadi objek pengontrolan?
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
Sebagai pembatasan pembahasan pada penelitian ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka peneliti memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut:
1. Perancangan sistem penyulingan air kotor yang menggunakan Mikrokontroler ATMega328 sebagai otak utama untuk pengendalian.
2. Sensor yang digunakan adalah sensor Cahaya LDR sebagai sensor pendeteksi tingkat kejernihan air, dan motor AC Water Pump sebagai penghisap air.
3. Aplikasi Visual Basic.net untuk mengontrol sistem penyulingan air, melalui prangkat komputer
4. air yang di pergunakan menggunakan air kotor biasa bukan air yang terkontaminasi dengan zat kimia.
1.4.Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Operasional
1. Menggunakan Visual Basic.net sebagai pengontrolan, penyulingan air kotor.
2. Memanfaatkan motor AC Water Pump sebagai penghisap air.
3. Memanfaatkan LDR (Light Dependent Resistor) sebagai sensor yang dapat mendeteksi tingkat kejernihan air kotor.
b. Tujuan Fungsional
1. Membuat sistem penyulingan air yang lebih baik lagi
2. Membuat Sistem penyulingan air kotor yang dapat di kontrol melalui Aplikasi Visual Basic.net. tidak dengan cara manual.
c. Tujuan Individu (pribadi)
1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
2. Mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat selama pekuliahan.
1.4.2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Individual
1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
3. Memberikan suatu terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di STMIK RAHARJA.
b. Manfaat fungsional
1. Dapat membantu mengurangi tingkat kekurangan air bersih.
2. Dengan menggunakan interface Visual Basic.net maka sistem penyulingan air kotor dapat bekerja secara otomatis.
c. Manfaat operasional
1. Dapat membantu seseorang dalam hal penyulingan air kotor tanpa harus dengan cara manual
2. Sistem penyulingan dapat bekerja secara epektif sehingga dapat menghasilkan air bersih.
1.5.Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, maka metode yang penulis terapkan adalah:
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
1. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan prototype Sistem alat penyulingan air kotor serta aplikasi dan rancangan device yang di gunakan untuk sebagai pengontrolan penyulingan air kotor.
2. Melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang di butuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun teteap memenuhi keriteria.
b. Studi Pustaka
Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.
c. Diskusi Ilmiah
Mengumpulkan data dengan melakukan serangkaian diskusi dengan pihak lain yang lebih memahami dan menguasai, sehingga didapat pemecahan masalah yang di hadapi.
1.5.2. Metode Analisa
Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagai mana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manualsehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan keidupan sehari hari.
1.5.3. Metode Perancangan
Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagai mana sistem itu di buat atau di rancang dan alat apa saja yang di butuhkan. Melalui tahapan pembuatan flawchart dari sistem yang akan di buatdan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak ( software) dan perangkat keras (hardware)
1.5.4. Metode Pengujuian
Pada metode pengujian ini yang di pakai adalah metode pengujian adalah metode pengujian black box
1.6.Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan SKRIPSI, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran dengan sistematik yang tersusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi rancangan pembuatan “Perancangan Sistem Penyulingan Air Kotor Menggunakan Sensor Cahaya Dengan Interface Visual Basic.Net Dan SqL Server Berbasisi Mikrokontroller ATMega328’’ dan
Flow Chart dari sistem yang akan di bangun komunikasi antara mikrokontroler dengan sensor cahaya.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara mikrokontroler ATmega328, sensor cahaya sebagai pendeteksi tingkat kejernihan air, Motor AC, sebagai media penggerak Water pump.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Sumber: Data sheet Microcontroler : 8)
(Sumber : jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)
1. Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.
a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
2. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
3. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.
2.2.1. Konsep Dasar Komponen Elektronika
1. Definisi elektronika
Menurut Chandra (2011:9), “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.
Menurut Budiharto (2009:1), bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat berkreasi apa saja sesuai keinginan”.
Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Komponen Pasif
Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.
Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:
1. Resistor atau Tahanan
2. Kapasitor atau Kondensator
3. Trafo atau Transformator
b. Komponen aktif
Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.
Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:
1. Dioda
2. Transistor
3. IC (Intragated Circuit)
4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)
2.2.2. Arduino
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.
Sumber : <a href="http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno">http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno</a>
Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.
Upload : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan
serial port telah disetting dengan benar.
New : Membuat aplikasi baru.
Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.
Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port
monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board
Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :
1. Vin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.
2. 5V
Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.
3. 3,3V
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino
4. Memori
ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.
5. Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.
Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :
Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.
Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output
PWM dengan fungsi analogWrite().
5. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.
LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.
2.2.1. Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)
1. Definisi IC (Integrated Circuit)
Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangkaian terpadu”.
Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.
Gambar 2.12. IC (Integrated Circuit)
a) Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).
b) Catu daya yang diperlukan kecil.
c) Sistem operasional sangat praktis dan cepat
d) Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.
e) Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.
2.2.1. Konsep Dasar Resistor
1. Definisi Resistor atau Tahanan
Menurut Budiharto (2009:1), Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_elektronik">sirkuit elektronik</a>, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nikel">nikel</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium">kromium</a>).
\
Gambar: 2.13. Resistor
Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak">papan sirkuit cetak</a>, bahkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu">sirkuit terpadu</a>. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar
Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.
Menurut Rusmadi (2009:15), resistor dibagi menjadi 6 yaitu:
a. Resistor Kawat
Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.
b. Resisitor Batang Karbon (Arang)
Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.
c. Resistor Keramik atau Porselin
Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
d. Resisitor Film Karbon
Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.
e. Resisitor Film Metal
Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.
a. Resisitor Tipe Film Tebal
Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.
1. Resistor Tidak Tetap
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).
b. LDR (Light Dependent Resistance)
adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.
c. NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun.
Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.15 sebagai berikut:
2.2.1. Konsep Dasar Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis. Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut:
a. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup(atau membuka) kontak saklar.
b. Saklar yang digerakkan(secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan electromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sister kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah sebagai berikut:
a. Kumparan electromagnet
b. Saklar atau kontaktor
c. Swing Armatur
d. Spring (pegas)
a. Relay sebagai kontrol ON/OFF beban dengan sumber tegang berbeda
b. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
c. Relay sebagai eksekutor rangkaian delay(tunda)
d. Relay sebagai protector atau pemutus arus pada kondisi tertentu.
2.2.1. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator
1. Definisi Kapasitor atau Kondensator
Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.
Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Positif&action=edit&redlink=1">positif</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negatif&action=edit&redlink=1">negatif</a> serta memiliki cairan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit">elektrolit</a> dan biasanya berbentuk tabung.
(Sumber: Rusmadi (2009:20)
(Sumber: Rusmadi (2009:20))
Namun kebiasaan dan kondisi serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Artikulasi">artikulasi</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa">bahasa</a> setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
1. Kapasitansi
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farad&action=edit&redlink=1">Farad</a> (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:
a. Pikofarad ( ) =
b. Nanofarad ( ) =
c. Microfarad ( ) =
Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:
a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)
b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)
c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)
Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.
Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah.