Pengguna:Aida hafni

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT JIMCO SUKSES INDONESIA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211374092
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AHKIR

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT JIMCO SUKSES INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211374092
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 12 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si )
       
(Ruli Supriati, S.Kom )
NIP : XXXXX
       
NIP : XXXXXX

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT JIMCO SUKSES INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211374092
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 12 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dina Fitria Murad, M.Kom)
   
(Rasyid Tarmizi, S.E., M.M)
NID : 02026
   
NID : 07128

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT JIMCO SUKSES INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211374092
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT JIMCO SUKSES INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211374092
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir (TA) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan perguruan tinggi Raharja, maupun diperguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211374092

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penilaian kinerja karyawan merupakan motivasi untuk seseorang bekerja mencari pendapatan guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan upah yang merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Karyawan sebagai aset perusahaan harus menetapkan penilaian kinerja yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk itu diperlukan adanya sistem agar proses penilaian kinerja karyawan dapat berjalan dengan baik. Sistem penilaian kinerja didalam suatu perusahaan tidak hanya sebatas sebagai proses penilaian kinerja karyawan, tetapi juga mempermudah pihak manajemen dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk pembayaran upah karyawan dan memberikan apresisasi terhadap loyalitas keteladanan para karyawan. PT Jimco Sukses Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufacture. Dalam metode sistem penilaian kinerja karyawan, PT Jimco Sukses Indonesia menerapkan sistem penilaian terhadap karyawan sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi untuk loyalitas kinerja karyawan terhadap perusahaan, berdasarkan kriteria-kriteria atau faktor-faktor penilaian tertentu dan menghasilkan suatu output penilaian berupa sebuah laporan penilaian karyawan, yang akan menentukan alternative yang optimal, yaitu karyawan terbaik. Dengan alasan ini, maka penulis mengambil materi ini, akhirnya penulis mengadakan penelitian tentang “Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Web Pada PT Jimco Sukses Indonesia” sebagai laporan.

Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Website.

ABSTRACT

Employee performance appraisal is the motivation for someone to work for income to make ends meet. By working person will get a wage which is remuneration given by the company to employees. Employees as assets the company must establish a good performance appraisal in accordance with applicable regulations, it is necessary for the system to employee performance appraisal process can run well. Performance appraisal system within a company is not only limited as employee performance appraisal process, but also facilitate the management in determining the expenditure budget for the payment of wages of employees and give appreciation to the loyalty of exemplary employees. PT Jimco Sukses Indonesia is a company engaged in the manufacture. In the method of performance appraisal system employees, PT Jimco Sukses Indonesia implement a rating system for employees as a form of awareness and appreciation for the loyalty of the employee's performance of the company, based on the criteria or factors specific assessment and produce an output ratings in the form of an assessment report of the employees, who will determine the optimal alternative, the best employees. For this reason, the authors take this material, eventually authors conducted research on "Employee Performance Appraisal System Design Web Based On PT Jimco Sukses Indonesia" as a report.

Keywords : Performance Assessment, Website.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah menganugerahkan nikmat sehat jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang diberi judul “Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Web pada PT Jimco Sukses Indonesia”. Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) Jurusan Manajemen Informatika di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja Informatika Tangerang.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha mencurahkan segenap pikiran dan kemampuan, namun penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimilki oleh penulis. Tanpa adanya bantuan, kritik dan saran yang penulis terima dari berbagai pihak, maka mustahil penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pembimbing lapangan yang telah bersedia meluangkan waktunya, dan memberikan saran serta petunjuk dengan sabar hingga selesainya penulisan penelitian ini.

Segala bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material juga didapatkan penulis dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terimakasih terutama kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I , selaku Presiden Direktur STMIK Raharja
  2. Bapak Drs, Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Dina Fitria Murad, M.kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Rasyid Tarmizi, S.E.,M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan kritik dan saran-saran kepada penulis.
  7. Bapak Jefry Ardiansyah, S.T, selaku Stakeholder yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data demi kelancaran pelaksanaan penelitian.
  8. Kepada Ibu, Bapak, dan Abang Ramzie yang telah memberikan banyak dukungan do’a dan kasih sayang.
  9. Terima kasih untuk Arga Prasetya, Ahmad Supandi, Dita Ayuningsih, Dela Putri Lestari, Nuraeni Sri Wulandari, yang selalu memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
  10. Kepada seluruh pihak perusahaan PT Jimco Sukses Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk dapat melakukan penelitian.

Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan penulisan laporan Tugas Akhir ini, diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dikemudian hari.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini.

Tangerang, ..... 2016
Aida Hafni
NIM. 1211374092

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Bobot Kriteria

Tabel 2.2. Kriteria Penilaian Staff

Tabel 2.3. Kriteria Penilaian Operator

Tabel 3.1. Identifikasi SWOT

Tabel 3.2. Analisa SWOT

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1. Spesifikasi Basis Data Tabel Bagian

Tabel 4.2. Spesifikasi Basis Data Tabel Jabatan

Tabel 4.3. Spesifikasi Basis Data Tabel Karyawan

Tabel 4.4. Spesifikasi Basis Data Tabel Input Penilaian Operator

Tabel 4.5. Spesifikasi Basis Data Tabel Input Penilaian Staff

Tabel 4.6. Spesifikasi Basis Data Tabel User

Tabel 4.7. Tabel Schedulle Impementasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Jimco Sukses Indonesia

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Admin (Penilai)

Gambar 4.2. Use Case Diagram Karyawan

Gambar 4.3. Use Case Diagram Manager

Gambar 4.4. Activity Diagram Admin (Penilai)

Gambar 4.5. Activity Diagram Karyawan

Gambar 4.6. Activity Diagram Manager

Gambar 4.7. Sequence Diagram Admin (Penilai)

Gambar 4.8. Sequence Diagram Karyawan

Gambar 4.9. Sequence Diagram Manager

Gambar 4.10. Class Diagram Penilaian Kinerja Karyawan

Gambar 4.11. Tampilan Halaman Login Admin dan Manager

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Login Karyawan

Gambar 4.13. Tampilan Home Admin dan Manager

Gambar 4.14. Tampilan Home Karyawan

Gambar 4.15. Tampilan Halaman Data Bagian

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Data Jabatan

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Data Karyawan

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Input Penilaian Operator

Gambar 4.19. Tampilan Halaman Input Penilaian Staff

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Laporan Data Karyawan

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

Tabel 4. Simbol Class Diagram

Tabel 5. Simbol Flowchart


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menilai kinerja berarti membandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan manfaat yang penting bagi karyawan, atasan serta departemen Sumber Daya Manusia dan perusahaan. Atasan atau supervisor atau manajer menilai kinerja karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang sudah dilakukan atau yang akan dilakukan selanjutnya. Umpan balik yang spesifik dari atasan akan memudahkan karyawan untuk membuat perencanaan-perencanaan kerja serta keputusan-keputusan yang lebih efektif untuk kemajuan perusahaan.

Dalam melakukan penilaian kinerja, yang dinilai adalah kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik memungkinkan karyawan mengetahui seberapa baik mereka bekerja bila dibandingkan dengan standar organisasi.

Sebagai suatu perusahaan yang sedang berkembang PT Jimco Sukses Indonesia menyadari bahwa aset yang berupa tenaga kerja merupakan rekan kerjasama yang bekerja menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang harus diperhatikan operasionalnya.

Pada saat ini aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT Jimco Sukses Indonesia, baru dilakukan secara manual dengan mengacu pada tabel-tabel penilaian yang telah ditetukan. Penilaian karyawan memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang sering terjadi kesalanhan dalam proses penilaiannya. Diharapkan dengan adanya perancangan sistem penilaian kinerja karyawan ini dapat mempercepat kerja penilaian karyawan dan data yang dihasilkan tersimpan dengan baik sehingga mudah dicari apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT JIMCO SUKSES INDONESIA”. Tujuannya untuk lebih mempermudah dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

Rumusan Masalah

Merupakan penjabaran pada ruang lingkup permasalahan dan permasalahan yang dapat penuliskemukakan dalam pembuatan laporan Tugas akhir ini adalah :

  1. Bagaimana proses pengolahan data penilaian kinerja karyawan yang berjalan saat ini?

  2. Apakah penilaian kinerja karyawan yang dihasilkan oleh perusahaan sudah cukup akurat?

  3. Bagaimana membuat perancangan sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Jimco Sukses Indonesia?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya sebatas pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Jimco Sukses Indonesia, dimulai dari melakukan penelitian dan pengumpulan data-data untuk keperluan aplikasi penilaian kinerja yang terdiri dari input data karyawan perusahaan, input parameter, input indikator, bobot kriteria, rating penilaian, input jabatan, input departemen, dan input hasil penilaian. Dengan adanya data-data tersebut memudahkan dalam pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja karyawan sehingga semua karyawan, manajer, dan pemilik perusahaan dapat mengetahui informasi-informasi tentang kinerja karyawan secara lengkap.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian diatas meliputi :

  1. Tujuan Operasional adalah Pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja karyawan ini bertujuan untuk menampilkan segala data-data pegawai PT Jimco Sukses Indonesia, serta menampilkan instrumen-instrumen penilaian yang berlaku di perusahaan yang dibuat dengan berbasis web sehingga data tersimpan secara terorganisir.
  2. Tujuan Fungsional adalah Untuk dapat mempermudah dan memperluas penyampaian informasi-informasi kepegawaian sebagai media promosi kenaikan pangkat dan lainnya yang berhubungan dengan masalah kepegawaian pada aplikasi penilaian kinerja karyawan yang berjalan di PT Jimco Sukses Indonesia.
  3. Tujuan Individual adalah Untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan. Serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

Manfaat Penelitian

  1. Sebagai sumber pembelajaran yang disesuaikan dengan pengamatan dan pengalaman langsung sehingga memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.

  2. Memberikan informasi data hasil penilaian kinerja karyawan berbasis web yang dapat berguna bagi perusahaan itu sendiri dalam menghasilkan penilaian yang lebih akurat.

  3. Menambah wawasan dan pengetahuan serta mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis khususnya dan pembaca pada umumnya terutama dalam hal perancangan sistem penilaian kinerja karyawan pada PT Jimco Sukses Indonesia dengan berbasis web.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
    Dalam metode ini penulis mengadakan penelitian dengan menganalisis sistem yang berjalan, dan mengadakan pengamatan langsung atau observasi lapangan pada PT Jimco Sukses Indonesia dan meminta data yang diperlukan kepada stakeholder sebagai bahan penulisan laporan penelitian ini. Setelah melakukan observasi selama dua bulan, penulis memperoleh data yang dibutuhkan.
  2. Metode Wawancara
    Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder dari PT Jimco Sukses Indonesia mengenai apa saja yang diinginkan dalam membangun rancangan sistem penilaian kinerja karyawan dan hasilnya penulis mendapatkan apa yang diinginkan stakeholder mengenai sistem yang akan dibuat.
  3. Metode Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang di peroleh dengan cara membaca buku atau literatur-literatur yang ada pada halaman website atau artikel. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan untuk menulis.

Metode Analisa

Setelah identifikasi data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini.

  1. Melakukan evaluasi yang luas serta logis terhadap sistem yang berjalan saat ini.
  2. Evaluasi ini dilakukan dengan enam tahapan kegiatan yaitu menentukan tujuan, mempelajari organisasi, menganalisis output yang sudah ada, menyelidiki sistem dan prosedur yang berjalan saat ini, menyelidiki kebutuhan input.
  3. Melakukan analisis terhadap masalah, analisis dampak teknologi, pandangan sistem yang strategis, peninjauan model dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).
  4. Menentukan urutan-urutan analisis sistem informasi.</p></div>

    Metode Perancangan

    Metode yang digunakan untuk membuat atau mengembangkan piranti lunak ini adalah model prototype. Metode ini merupakan metode pengembangan system dimana hasil analisa perbagian langsung diterapkan ke dalam sebuah model tanpa harus menunggu seluruh system selesai di analisa. Adapun tahapan dalam metode ini :

    1. perencanaan
      Pada proses ini menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi pembagian tugas-tugas teknis yang akan dikerjakan, jadwal pengerjaan, resiko yang mungkin akan terjadi serta sumber-sumber yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan software.
    2. Analisis Sistem
      Pada proses ini mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
    3. Evaluasi
      Pada tahap ini merupakan kegiatan evaluasi terhadap prototype atau model yang sudah dibuat dan bila ada bagian-bagian yang tidak sesuai dengan keinginan maka perlu dirubah. Prototype tersebut perlu di evaluasi oleh pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
    4. Hasil
      Pada tahap ini merupakan hasil dari prototyping atau model akhir yang telah dibuat sesuai dengan keinginan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep sistem informasi, konsep dasar organisasi sistem, dan definisi-definisi yang berkaitan dengan absensi pegawai serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Language) dan Literature Review.

    BAB III PEMBAHASAN

    Dalam bab ini diuraikan analisa-analisa yang meliputi : sejarah singkat koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem usulan dan elisitasi.

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang berjalan berdasarkan bab yang telah diuraikan sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “System” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

    Berikut definisi sistem menurut para ahli :

    Menurut Tata Sutabri (2012:10) “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir salin berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:13) model umum sesbuah sistem terdiri dari input, proses, output. Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah

    1. Komponen Sistem (components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

    2. Batasan Sistem (boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (environtment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi.

    5. Masukan Sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

    6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

    7. Pengolahan Sistem (procces)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya.Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

    8. Sasaran Sistem (objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem akan berhasil bila mengenai sasaran.

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Pendapat Harun Al Rosyid (2011:45), bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis.

    Menurut Tata Sutabri (2012:16) perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem.

    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Aisyah (2011:203) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama ”System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut

      a. Perancangan Sistem

      Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

      b. Analisa Sistem

      Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

      c. Perancangan

      Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.


      Konsep Dasar Informasi

      Pengertian dari Konsep Dasar Informasi yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Berikut ini adalah definisi informasi :

      a. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka arti bagi si penerima”.

      b. Menurut Gordon B. Davis (2012:1), “Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

      c. Menurut McLoeod yang dikutib dari Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

      Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi.

      Kualitas Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:21) dalam bukunya Analisis Sistem Informasi, “Kualitas Informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka”. Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan informasi didefenisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis. Secara umum, dimensi kualitas informasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori :

      1. Intrinsik

      2. Konsektual

      3. Representasi

      4. Aksesibilitas atau keteraksesan

      Menurut Tata Sutabri (2012:30) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance).

      a. Akurat (accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencemirkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penenrima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      b. Tepat Waktu (timeline)

      Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, megolah, dan mengirimkannya.

      c. Relevance (relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      Fungsi Informasi

      Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.


      Nilai Informasi

      Menurut Gordon B. Davis (2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

      Menurut Tata Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

      Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

      a. Mudah Diperoleh

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan teteapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      b. Luas dan Lengkap

      Sifat ini menunjuka lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

      c. Ketelitian

      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      d. Kecocokan

      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

      e. Ketepatan Waktu

      Menunjukkan tidak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya beberapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

      f. Kejelasan

      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

      g. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      h. Dapat Dibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informsi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      i. Tidak Ada Prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      j. Dapat Diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

      Teori Khusus

      Definisi-Definisi Terkait Dengan Penelitian

      Definisi Penjualan

      Definisi penjualan menurut Mulyadi (2010:202), “Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”

      Menurut Wahdi (2011:1) penjualan atau pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen dengan pemasar melalui informasi. Informasi tersebut digunakan untuk berbagai hal, yaitu:

      1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah-masalah penjualan.

      2. Menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi kegiatan atau aktivitas penjualan.

      3. Memonitor kinerja pemasaran penjualan.

      4. Meningkatkan pemahaman penjualan sebagai suatu proses.

      Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai. Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian.

      Pengertian Penjualan Tunai

      Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.

      Menurut Narko (20011:71), “Penjualan tunai adalah apa bila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.”

      Sedangkan menurut Yadiati dan Wahyu (2010:129), “Penjualan tunai adalah pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas.”

      Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual.

      Pengertian Penjualan Kredit

      Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya adalah penjualan kredit. Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai penjualan kredit, diantaranya :

      1. Menurut Mulyadi (2010:210), “Sistem Penjualan Kredit adalah Penjualan kredit di laksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai denganorder yang di terima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut” penjualan kredit.

      2. Sedangkan menurut Soemarso (2010: 160) yaitu “Penjualan kredit adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva.”

      Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit adalah suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang sesuai dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan sesuai jangka waktu tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas aktiva.

      Definisi Pembelian

      Pembelian merupakan kegiatan utama untuk menjamin kelancaran transaksi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pembelian, perusahaan dapat secara mudah menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi secara efesien dan efektif.

      Menurut Setiadi (2010) perilaku membeli mengandung makna yakni kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan tersebut. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu). Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir.

      Pengertian Pengukuran

      Pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak pastian dll.

      Menurut Zainal Arifin (2012) Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu.

      Jadi, Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.

      Definisi Monitoring

      Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

      Menurut Oxfam 2012 pada buku Great Britain Gender Resources Package. “Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada dan untuk memeriksa bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis”.

      Definisi Koperasi

      Istilah koperasi berasal dari kata latin Cum yng berarti “dengan” dan operasi yang berarti “bekerja”. Dari kedua kata tersebut diperoleh kata koperasi yang artinya “bekerja dengan orang-orang lain, atau bekerja bersama-sama dengan orang lain, untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau hasil tertentu.

      Menurut Sri Djatnika (2015:50) “yaitu: Teori dan Manajemen merupakan salah satu buku terbaik yang ditulis mengenai koperasi. Buku ini dirancang sebagai buku pegangan di tingkat perguruan tinggi dengan berlandaskan konsep-konsep dan teori terkini dalam memenuhi kebutuhan materi pengajaran, khususnya mata kuliah Ekonomi Koperasi. Di samping itu, buku ini juga menjadi landasan ilmiah yang kuat bagi lembaga koperasi dalam menghadapi era globalisasi ekonomi saat ini.

      Dalam sistem pasar bebas saat ini, koperasi sebagai pelaku ekonomi dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dimilikinya, juga harus mampu meningkatkan keunggulan agar bisa memenangkan persaingan dengan tetap mengutamakan kesejahteraan anggotanya.

      Ilmu Koperasi lahir bersama dengan lembaga koperasi. Di negara-negara yang telah memiliki gerakan koperasi yang kuat, koperasi telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang terus berkembang. Di Indonesia, beberapa orang masih beranggapan bahwa ilmu koperasi tidak terlalu memberikan manfaat dan hanya berpegang pada UUD 1945 Pasal 33 maupun Undang-undang Perkoperasian. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan berbeda untuk mengubah pemahaman mengenai manfaat ilmu koperasi yang sebenarnya.

      Edisi revisi ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya khususnya dari segi penerjemahan dan editorial. Pembahasan utama buku ini adalah mengenai hakikat keunggulan komparatif koperasi yang dikelompokkan dalam enam bab mulai dari konsep teoritis, hipotesis-hipotesis dasar koperasi, peran partisipasi anggota, analisis teori harga, analisis biaya transaksi dan kinerja komparatif, sampai dengan teori ketidakpastian koperasi.

      Buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi para pengambil keputusan gerakan koperasi di Indonesia, konsultan, manajer, mahasiswa, maupun para peneliti lainnya dalam mengembangkan ilmu koperasi dan membangun koperasi di Indonesia.

      Tujuan Koperasi

      Berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta untuk membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.

      Syarat Pembentukan Koperasi

      Adapun syarat dalam pembentukan sebuah koperasi antara lain :

      a. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.

      b. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi.

      c. Pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar dan berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia.

      Fungsi Koperasi

      Berdasarkan UU No. 12 tahun 1967 pasar 4 fungsi koperasi Indonesia adalah :

      1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.

      2. Alat pendemokrasian ekonomi nasional.

      3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.

      4. Alat pembina insan masyarakat untuk bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

      Konsep Koperasi dalam Undang-Undang No 17.Tahun 2012

      Dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip Koperasi, karena itu Koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-seorang.

      Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian ternyata sudah tidak memadai untuk digunakan sebagai instrumen pembangunan Koperasi. Sebagaisuatu sistem, ketentuan di dalam Undang-Undang tersebut kurang memadai lagi untuk dijadikan landasanhukum bagi pengembangan dan pemberdayaan Koperasi, terlebih tatkala dihadapkan kepada perkembangan tata ekonomi nasional dan global yang semakin dinamis dan penuh tantangan. Hal tersebut dapat dilihat dalam ketentuan yang mengatur nilai dan prinsip Koperasi, pemberian status badanhukum, permodalan, kepengurusan, kegiatan usaha simpan pinjam Koperasi dan peranan Pemerintah. Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai faktor penghambat kemajuan Koperasi, perlu diadakan pembaharuan hukum di bidang Perkoperasian melalui penetapan landasan hukum baru berupa Undang-Undang.

      Konsep Dasar Unifed Modeling Language (UML)

      Definisi Unifed Modeling Language (UML)

      Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unifed Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

      Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Objek Orientid Programming).

      Konsep Permodelan Menggunakan UML

      Menurut Nugroho (2010:10) Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UMLyang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (Structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

      Model Unifed Modeling Language (UML)

      Menurut Widodo (2011:10) Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasar sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram)

      Berdasar statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umun dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      2. Diagram Paket (Package Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

      3. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan.

      4. Diagram Interaksi dan Squence (Sequence Diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

      Bersifat dinamis sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

      Bersifat Dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

      7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

      8. Diagram Komponen (Component Diagram)

      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      9. Diagram Deployment (Deployment Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita mmenggunakan diagran-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

      Jenis-jenis Diagram Unifed Modeling Language (UML)

      Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML :

      1. Use Case Diagram

      Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

      2. Class Diagram

      Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

      3. Sequence Diagram

      Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

      4. State Chart Diagram

      Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

      5. Activity Diagram

      Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

      Komponen–komponen Diagram UML (Unified Modeling Language) Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang (2013:97), Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”.

      Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang (2013:97) Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

      Struktur Diagram Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas:

      1. Class diagram

      Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

      Class memiliki tiga area pokok :

      A. Nama (stereotype)

      B. Atribut (Attribute)

      C. Metode (Method)

      2. Object diagram

      Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

      3. Component diagram

      Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

      4. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)

      Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

      5. Composite structure diagram

      Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

      6. Package diagram

      Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.

      7. Behavior Diagram

      Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013:97) Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas:

      1. Use case diagram

      Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.

      Use Case memiliki dua istilah, yaitu:

      a. Sistem use case: interaksi dengan sistem.

      b. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

      2. Activity diagram

      Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.

      3. State Machine diagram (State chart diagram)

      Menggambarkan state, transisi state dan event.

      4. Interaction diagram

      Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas

      5. Communication diagram

      Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

      6. Interaction Overview diagram

      Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

      7. Sequence diagram

      Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

      8. Timing diagram

      Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

      Definisi SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:33), SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

      Microsoft Visual Basic

      Menurut Halim dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011), “Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface). Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang mudah digunakan juga merupakan sebuah program aplikasi berbasis Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari bahasa pemrograman visual basic diantaranya :

      1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows

      2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control ActiveX,File, Help, aplikasi internet dan sebagainya.

      3. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

      Menurut Jurnal CCIT Martono, dkk (2009:32), “Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence .”

      Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

      Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

      1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

      2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

      3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

      4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

      5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

      Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:111), Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.

      a. Post-relational database models

      Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relatinonal. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh prinsip informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.

      b. Object database models

      Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis sistem yang sama seperti program aplikasi. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

      Pengujian Black Box Testing

      Definisi Pengujian atau Testing

      Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

      Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Definisi Black Box Testing

      Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Elisitasi

      Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

      1. Elisitasi tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      2. Elisitasi tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      a. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      3. Elisitasi tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical Operational Economy), yaitu sebagai berikut :

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tatacara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. O artinya Operational, maksudnya bagaiman tatacara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      a. High (H) : Sulit untuk dikrjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Literature Review

      Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

      Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

      Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Dwi Rahmawati (2012) Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan Barang Berbasis Web Pada Koperasi Kosma 15 Di SMA Negeri 15 Tangerang”, pada penelitian ini lebih fokus mengenai sistem pemasukan dan pengeluaran barang yang dimulai dari pengecekkan stok barang, pembuatan list pembelian barang sampai pada pembuatan laporan pengeluaran barang. Pada sistem yang sedang berjalan masih dapat kekurangan dan kelemahan di dalam melakukan kegiatan pencatatan stok barang hanya menggunakan catatan pembukuan biasa, dan pembuatan laporan penjualan dan pembelian pun hanya menggunakan aplikasi yang ada yaitu Ms. Excel sehingga di dalam pengerjaan tersebut dirasakan sulit, dapat terjadi hilangnya data dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu penulis ingin mengembangkan sistem berbasis web dan databasenya memakai XAMPP 1.7.4 untuk desainnya menggunakan Dreamweaver CS8. Penelitian ini di harapakan dapat memberikan masukan kepada manajemen instansi terkait, agar dalam proses pencatatan pemasukan dan pembuatan laporan dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan mengurangi terjadinya kesalahan.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurwati (2007) penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Koperasi Polres Metro Tangerang”, pada penelitian ini fokus pada sistem informasi penjualan pada koperasi Polres Metro Tangerang, yang terdiri dari proses pendataan anggota, keluar barang dagangan yang berhubungan dengan penjualan dan pembuatan laporan. Sistem yang digunakan masih manual sehingga penulis membuat rancangan aplikasi berbasis web diharapkan dapat membantu admin dalam pengolahan dan pembuatan laporan yang baik, sehingga hasil laporan lebih akurat. Dalam penulisan program ini, penulis menggunakan software Xampp. Terdiri dari Apache, MySQL, PHP, Pel. Adobe Dreamweaver CS4, Microsoft Office 2007.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Korniawan (2011) yang berjudul “ Analisa Dan Perancangan Informasi Penjualan Pada Koperasi Guru Kecamatan Sambirejo”, pada penelitian ini fokus pada pembuatan sistem informasi penjualan barang kebutuhan sembako pada koperasi guru kecamatan sambirejo. Penelitian ini menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir tingkat kesalahan pada proses pengolahan trasaksi pembelian dan penjualan barang kebutuhan sembako.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ainiyah (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”, pada penelitian ini fokus pada analisa sebuah sistem informasi pembayaran Koperasi pada SMAN 6 Tangerang. Koperasi tersebut berguna untuk melihat dan mencatat pengeluaran serta pemasukan barang namun masih belum maksimal dan masih belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga perlu perbaikan dalam sistem pembayaran koperasi tersebut. Metode yang digunakan peniliti yaitu metode anilisis SWOT. Dalam penulisan program ini, penulis menggunakan software Xampp. Terdiri dari Apache, MySQL, PHP, adobe dreamweaver CS5.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada KPRI Winaya Bhakti”, masalah yang dibahas hanya terfokus pada sistem simpan pinjam yang ada di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kec. Rajeg, pembahasan yang dilakukan mulai dari awal pendaftaran, proses simpanan, proses pinjaman sampai proses laporan. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode analisis SWOT, system informasi simpan pinjam yang berjalan masih sederhana sehingga wakil sekretaris dan bendahara koperasi kesulitan ketika mencari data peminjam dan kesulitan untuk meyusun laporan, dikarenakan proses pencarian dan pencatatan untuk data anggota koperasi menggunakan buku besar dan Microsoft Office Excel. Mengembangkan sistem yang ada menjadi terkomputerisasi agar ketika membuat laporan tidak terjadi kerangkapan data dan membuat sistem yang dapat dilihat langsung oleh kepala sekolah agar bendahara koperasi tidak harus menyerahkan laporan setiap bulannya.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

      Sejarah Singkat Sekolah

      Yuppentek adalah kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968 .Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan perkembangan industri di Tangerang.

      Kini sudah 40 Tahun berdiri Yuppentek telah berkembang menjadi 18 unit kerja terdiri dari 1 Madrasah Ibtidaiyah, 4 SMP, 4 SMA, 7 SMK, 2 Perguruan Tinggi, yang tersebar di dua wilayah Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota Tangerang, yang berada di Kecamatan Tangerang, Ciledug, Balaraja, Curug, Legok dan Batu Ceper, salah satu SMA Yuppentek 1 Tangerang yang didirikan di Komplek Perkantoran Cikokol Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.

      SMA Yuppentek 1 didirikan pada tanggal 18 Agustus 1983. Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 5.590 M2 berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan I nomor 1 Kota Tangrang, dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Februari 1986 nomor: SK.17/HP/DA/86.

      Visi dan Misi SMA Yuppentek 1 Tangerang

      1. Visi

      Menjadi SMA Pilihan Utama di Propinsi Banten.

      2. Misi

      a. Melaksanakan pembinaan keagamaan pada seluruh warga sekolah.

      b. Meningkatkan mutu pelayanan, mutu penerimaan siswa baru, mutu pembelajaran, mutu lulusan.

      c. Mengembangkan sarana prasarana.

      d. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.

      e. Menghasilkan lulusan minimal 5 % masuk Perguruan Tinggi Negeri.

      f. Meningkatkan pelatihan-pelatihan terhadap guru dan siswa sebagai upaya menjadi pemenang dalam kompetisi/kejuaraan/olimpiade di bidang akademik maupun non akademik.

      g. Meningkatkan disiplin guru, siswa dan pegawai.

      h. Meningkatkan kinerja.

      i. Studi banding, studi tour siswa dan guru

      j. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan non pendidikan.

      Struktur Organisasi

      Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisai yang diginakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah


      Gambar 3.2 Struktur Organisasi Koperasi

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      Untuk lebih jelasnya tugas, wewenang, serta tanggung jawab maupun fungsinya diuraikan sebagai berikut :

      1. Ketua

      Tugasnya antara lain :

      a. Mengkoordinir semua bagian koperasi.

      b. Memimpin rapat pengurus dan rapat anggota.

      c. Menandatangani surat-surat berharga.

      d. Mengendalikan organisasi dan pemegang kebijakan umum.

      e. Menandatangani kartu anggota.

      f. Menandatangani buku daftar anggota dan anggota pengurus.

      2. Sekretaris

      Wewenang dan Tanggung jawab :

      a. Melaksanakan fungsi kesekretariatan/ tata usaha koperasi

      b. Membantu tugas-tugas ketua koperasi

      c. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban pengurus pada setiap pelaksanaan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dengan mengkoordinasikan dengan bendahara

      d. Memproses penerimaan anggota koperasi (baru) dan pemberhentian anggota koperasi

      3. Bendahara

      Wewenang dan Tanggung jawab :

      a. melaksanakan fungsi kebendaharaan/ tata keuangan koperasi

      b. Menyiapkan data dan rekapitulasi keuangan guna keperluan laopran pertanggung jawaban pengurus setiap RAT

      c. Menyampaikan laporan keuangan (termasuk analisis keuangan) bulanan koperasi kepada ketua koperasi

      4. Badan Pemeriksa/ Pengawas

      Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari anggota koperasi dalam rapat anggota tahunan, sesuai pasal 38 UU No.25 tahun 1992.

      Berdasarkan ketentuan pasal 39 UU No. 25 tahun 1992, fungsi tugas dan wewenang pengawas antara lain :

      a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus dan pengelola koperasi.

      b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

      c. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

      d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

      e. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

      f. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.

      g. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau rapat anggota mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi.

      h. Memperoleh biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan rapat anggota.

      i. Mempertanggung jawabkan hasil pemeriksaan pada RAT.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Rancangan Prosedur

      Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.


      Uraian Prosedur

      Prosedur pembelian anggota pada koperasi di SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah sebagai berikut :

      a. Anggota datang langsung ke koperasi

      b. Anggota memilih barang, ada petugas koperasi yang melayani

      c. Petugas koperasi membuat nota dan mencatat nama anggota

      d. Memberikan nota dan barang kepada anggota yang membeli

      e. Anggota membayar barang kepada petugas koperasi

      f. Petugas membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.

      Diagram Rancangan Sistem Yang Berjalan

      a. Use Case Diagram

      Gambar 3.3 Use Case Diagram Yang Berjalan


      Sistem Informasi Penjualan Koperasi yang berjalan di gambarkan berdasarkan Use Case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut:

      1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan penjualan.
      2. 3 aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Ketua Koperasi, Petugas Koperasi, Anggota.
      3. 8 Use Case yaitu, datang langsung, pilih barang, tulis nota, mencatat nama anggota, memberikan nota dan barang, bayar barang, membuat laporan penjualan, memberikan laporan penjualan.

      Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan sistem penjualan yang berjalan sebagai berikut:

      1. Anggota yang ingin membeli barang datang langsung ke koperasi, di koperasi ada petugas koperasi yang melayani
      2. Anggota memilih barang yang sudah tersedia di koperasi
      3. Petugas koperasi membuat nota untuk bukti pembelian, petugas juga mencatat nama anggota dibuku besar sebagai bukti.
      4. Setelah itu anggota membayar bayang kepada petugas koperasi
      5. Kemudian petugas koperasi membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.



      b. Activity Diagram

      Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Berjalan


      1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
      2. 10 Action State dari sistem diantaranya : datang langsung, pilih barang, tulis nota, catat nama anggota, memberikan nota dan barang, menerima nota dan barang, bayar barang, membuat laporan penjualan, memberikan laporan penjualan dan menerima laporan.
      3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

      Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut :

      1. Anggota yang ingin membeli barang datang langsung ke koperasi, di koperasi ada petugas koperasi yang melayani
      2. Petugas koperasi membuat nota untuk bukti pembelian, petugas juga mencatat nama anggota dibuku besar sebagai bukti
      3. Petugas koperasi memberikan nota dan barang lalu anggota bayar barang
      4. Kemudian petugas koperasi membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.



      c. Sequence Diagram

      Sequence Diagram menggambarkan kelakuan/prilaku objek pada proses dengan mendeskripsikann waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. oleh karena itu untuk menggambar Sequence Diagram maka harus diketehui objek-objek yang terlibat dalam sebuah proses beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

      Gambar 3.5 Sequence Diagram Yang Berjalan
      1. 3 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu Anggota, Petugas Koperasi, Ketua Koperasi.
      2. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
      3. 3 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu

      Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut :

      Aktifitas yang terjadi adalah Anggota datang langsung, petugas membuat nota untuk diberikan kepada anggota lalu mencatat nama anggota dibuku besar. Petugas koperasi memberikan nota dan barang kepada anggota, bayar barang. Lalu membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.

      Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan

      a. Nama Masukan : Input Barang dan Anggota

      b. Fungsi  : Untuk pendataan data anggota dan barang

      c. Sumber : Petugas Koperasi

      d. Media  : Buku Besar

      e. Frekuensi : Setiap Bulan

      f. Format : Lampiran A1

      g. Keterangan  : Berisi data anggota dan macam barang

      2. Analisa Proses

      Nama Modul  : Pembelian dan Penjualan

      Masukan  : Input Pembelian dan Penjualan

      Keluaran  : Laporan Penjualan

      Ringkasan Proses  : Proses yang terjadi adalah apabila staff mencatat data kunjungan yang diberikan oleh customer, lalu para customer memulai aktivitas latihan

      3. Analisa Keluaran

      Nama Keluaran : Laporan

      Fungsi  : Mencetak atau menampilkan laporan dari Proses pembelian dan penjualan

      Media : Kertas

      Rangkap : 2 (dua) lembar

      Kunjungan : 1.Lembar 1 (putih), untuk Laporan Kunjungan

      2.Lembar 2 (merah), untuk Laporan Produk

      User Requirement

      Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang : Elisitasi tahap 1, Elisitasi tahap 2, Elisitasi tahap 3, dan Final elisitasi. Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

      Elisitasi Tahap I

      Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

      D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

      I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      Keterangan :

      T : Technical              L : Low

      O : Operational             M : Middle

      E : Economic             H : High

      Final Draft Elisitasi

      Rancangan Basis Data

      Normalisasi

      Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:


      a.UNNORMALIZED

      Tabel 3.5 Unnormalized

      Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya


      b. FIRST NORMAL FORM (1NF)

      Tabel 3.6 First Normal Form (1NF)

      Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.


      c. SECOND NORMAL FORM (2NF)

      Gambar 3.6 Second Normal Form (2NF)

      Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 10 tabel, yaitu table anggota, table sim_wajib, table sim_pokok, table sim sukarela, table nota, table detail nota, table barang, table supplier, table faktur dan table detail faktur.


      d. THIRD NORMAL FORM (3NF)

      Gambar 3.7 Third Normal Form (3NF)

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang telah dianggap normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

      1. Nama File : table Anggota

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Anggota

      Tipe File : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 140

      Primary Key : no_anggota

      Tabel 3.7 table data anggota


      2. Nama File : table Barang

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Barang

      Tipe File : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 60

      Primary Key  : Id_barang

      Tabel 3.8 table data barang


      3. Nama File : table Supplier

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Supplier

      Tipe File : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 117

      Primary Key  : no_supplier

      Tabel 3.9 table data supplier


      4. Nama File : table Sim_wajib

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data

      Tipe File : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 23

      Primary Key : no_anggota

      Tabel 3.10 table data SimWajib


      5. Nama File : table Sim_Pokok

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Simpanan Pokok

      Tipe File : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 23

      Primary Key : no_anggota

      Tabel 3.11 table data SimPokok


      6. Nama File : table Sim_Sukarela

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Simpanan Sukarela

      Tipe File : File Tansaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 23

      Primary Key : no_anggota

      Tabel 3.12 table data SimSukarela


      7. Nama File : table Nota

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Nota

      Tipe File : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 23

      Primary Key : no_nota

      Tabel 3.13 table data nota


      8. Nama File : table Faktur

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Faktur

      Tipe File : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 38

      Primary Key : no_faktur

      Tabel 3.14 table data faktur


      9. Nama File : table Detail_Nota

      Akronim : -

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Detail Nota

      Tipe File : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 45

      Primary Key : no_nota

      Tabel 3.15 table data DetailNota


      10. Nama File : table Detail_Faktur

      Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Detail Faktur

      Tipe File : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media : Harddisk

      Panjang Record : 55

      Primary Key : no_faktur

      Tabel 3.16 table data DetailFaktur

      Tata Laksana Sistem Usulan

      Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.

      Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 3.8 Use Case Diagram Yang Diusulkan


      Berdasarkan gambar Use case diagram sistem yang diusulkan terdapat :

      a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem penjualan koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

      b. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : admin, supplier, anggota dan pimpinan koperasi.

      c. 15 (lima belas) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : Login, tampilakan menu utama, terdapat fasilitas master, transaksi, laporan penjualan.

      Berdasarkan prosedur sistem yang diusulkan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

      1. Login yaitu admin (karyawan koperasi), dan ketua koperasi melakukan login sebelum menjalankan program tersebut.
      2. terdapat fasilitas Login, tampilkan Login, tampilakan menu utama, terdapat fasilitas master, transaksi, laporan penjualan.
      3. fasilitas Master yaitu admin melihat dan menambah data anggota, data barang dan data supplier.
      4. fasilitas transaksi admin dapat menambah data simpanan pokok, data simpanan sukarela, data simpanan wajib, data nota dan data faktur.
      5. fasilitas laporan penjualan admin dapat menambah transaksi penjualan barang yang telah di lakukan terdapat pula ubah laporan penjualan, laporan pembelian anggota, hapus laporan dan print laporan penjualan.

      Activity Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 3.9 Activity Diagram Yang Diusulkan
      1. 1 Initial Node, Sebagai awal mulai dari sistem.
      2. 1 Decision Node, Sebagai opsi pilihan.
      3. 11 Fork Node, Sebagai Penghubung dari 1 data kebanyak data.
      4. 35 Activity diantaranya Melakukakan login, masuk menu utama, data master, pilih data anggota, input data anggota, view anggota, pilih data barang, input data barang, view data barang, pilih data supplier, input data supplier, pilih data transaksi, input data nota, view data nota, pilih laporan, view laporan penjualan, cetak laporan penjualan, view laporan pembelian anggota, cetak laporan pembelian anggota, melakukan logout.
      5. 1 Join Node, Sebagai penggabungan dari semua data
      6. 1 Activity Final Node, Sebagai akhir dari semua proses.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 3.10 Sequence Diagram Yang Diusulkan


      Keterangan gambar 3.10 Sequence Diagram Sistem Penjualan Pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

      1. 4 Actor, yaitu: Admin, Anggota, Supplier dan Pimpinan
      2. 6 Lifeline, yaitu: Login, Menu Utama, Data Master, Transaksi, Laporan, dan Logout
      3. 55 Message diantaranya melakukan login, masukkan username & password, masuk menu utama, pilih data master, menampilkan data master, pilih data anggota, menampilkan data anggota, input data anggota, view data anggota, pilih data barang, menampilkan data barang, input data barang, view data barang, pilih data supplier, menampilkan data supplier, input data supplier, view data supplier, pilih data sim wajib, menampilkan data sim wajib, input data sim wajib, view data sim wajib, pilih data sim pokok, menampilkan data sim pokok, input data sim pokok, view data sim pokok, pilih data sim sukarela, menampilkan data sim sukarela, input data sim sukarela, view data sim sukarela, pilih data nota, menampilkan data nota, input data nota, view data nota, pilih data faktur, menampilkan data faktur, input data faktur, view data faktur, pilih laporan penjualan, menampilkan laporan penjualan, view laporan penjualan, cetak laporan penjualan, pilih laporan pembelian anggota, view laporan pembelian anggota, cetak laporan pembelian anggota dan melakukan logout.

      Rancangan Program

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

      Rancangan Prototipe

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

      Processor : Intel Core i3

      Monitor : LCD 14”

      Mouse : Wireless

      Keyboard : PS2

      Memory (RAM) : 8 GB

      Hardisk : 500 GB

      Printer : Laserjet

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Microsoft Visual Basic 6.0
      2. Microsoft Access
      3. Visual Paradigm

      Hak Akses

      Ada 2 actor yang dapat mengakses sistem pendataan penjualan, yaitu:

      1. Pegawai Koperasi
      2. Pegawai Koperasi Layanan bertugas untuk menginput, menghapus dan mengontrol data dan semua kegiatan proses distribusi.

      3. Ketua Koperasi

      Ketua Koperasi yang dapat mengakses laporan dan personal keamanan internal yang melakukan pengelolaan dan pengawasan data koperasi

      Testing

      Implementasi program Sistem Penjualan Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi. dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh koperasi.

      Implementasi

      Schedule

      Penerapan

      Estimasi Biaya

      BAB IV

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

      1. Sistem Penjualan yang ada pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan data kurang efektif dan efesien.
      2. Dengan adanya sistem penjualan yang telah terkomputerisasi maka dapat mempermudah dalam pencarian data penjualan, data anggota yang membeli di koperasi, sehingga dapat termonitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian yang ada pada SMA Yuppentek 1 Tangerang.
      3. Sistem monitoring penjualan yang sedang berjalan pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menghasilkan laporan secara manual. Akibatnya laporan yang dihasilkan kurang akurat.

      Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

      Setelah selesai melaksanakan penelitian pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai masalah yang ada di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

      1. Sistem penjualan pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini masih manual yaitu dengan menggunakan buku besar, sehingga sering terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam penyajian informasi yang dibutuhkan.
      2. Belum mampu memonitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian secara baik dikarenakan sistem yang berjalan masih dicatat dibuku besar, sehingga belum mampu untuk memonitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian.
      3. Laporan dari sistem penjualan yang dihasilkan saat ini belum tepat dan akurat dikarenakan sering terjadi hilangnya data penjualan atau datanya kurang lengkap.

      Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

      a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

      Untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul pada sistem penjualan pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses pendataan penjualan.

      b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

      Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah dan memberikan solusi kepada pihak Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang serta anggotanya dalam melakukan proses pendataan, sehingga data penjualan dapat terkontrol dan berjalan dengan baik secara tepat dan akurat.

      Kesimpulan terhadap metode penelitian

      Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

      1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai koperasi yang ada di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.
      2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
      3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

      Saran

      Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis Visual Basic ini penulisan memberikan saran sebagai berikut:

      1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan menggunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
      2. Perlu adanya suatu peningkatan mutu dan kualitas serta informasi yang up to date sehingga dapat meningkatkan mutu sistem.
      3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul Tugas Akhir yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

      Kesan

      Selama melakukan penelitian di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saya mendapatkan ilmu dan pengalaman dan terima kasih kepada seluruh bagian di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang

      DAFTAR PUSTAKA

      Ainiyah, Siti. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”. Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011. Darmawan, Deni, Fauzi, Nur Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Djatnika, Sri. 2015. Ekonomi Koperasi; Teori dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

      Gaol, Jimmy L, Chr. 2014. A-Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Grasindo. Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 2012. Halim. dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011). <p>Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

      Jogiyanto.2010. Analisis dan Desain.Yogyakarta: ANDI.

      Korniawan, Andri. 2011. “Analisa Dan Perancangan Informasi Penjualan Pada Koperasi Guru Kecamatan Sambirejo”. STMIK AMIKOM. Yogyakata.

      Martono Aris, Dina Fitria Murad, Padeli, “Desain dan Implementasi Data Warehouse Sebagai Pengukuran Kinerja”. CCIT Journal Vol.2 No.3, 2009. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

      Mulyandi, Rachman, Dini, Cyntia Ayu Wulan. 2014. Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi. Journal CCIT Vol. 7 No.2 (2014).

      Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

      Narko, 2011. Sistem Akuntansi, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

      Nurwati, Ana. 2007. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Koperasi Polres Metro Tangerang”.

      Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi.

      Oxfam, 2010. 200463 pada buku : Great Britain Gender Resources Package.

      Rahardja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3

      Rahayu, Nina. 2014. PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFÉ DAN RESTO.

      Rahmawati, Eva Dwi. 2012 “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan Barang Berbasis Web Pada Koperasi Kosma 15 Di SMA Negeri 15 Tangerang”.

      Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

      Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.

      Soemarso SR. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.

      Susanti. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada KPRI Winaya Bhakti”.

      Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.

      Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

      Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

      Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

      Yadiati dan Ilham Wahyudi. 2010. Pengantar Akuntansi. Penerbit Penada Media Group. Jakarta.

      Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

      Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

      DAFTAR LAMPIRAN

      1. Kartu Bimbingan TA

      2. Validasi TA

      3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

      4. Elisitasi Tahap I

      5. Elisitasi Tahap II

      6. Elisitasi Tahap III

      7. Final Draft Elisitasi

      8. Surat Permohonan Usulan Penelitian Tugas Akhir

      9. Formulir Seminar proposal

      10. Formulir Pertemuan Stakeholder

      11. Daftar Pertanyaan Wawancara

      12. Daftar Riwayat Hidup

      13. Katalog Produk

      14. Sertifikat Pelatihan REC

      15. Sertifikat Seminar IT

      16. Sertifikat TOEFL

      17. Sertifikat Seminar Internasional

      18. Sertifikat Prospek

      19. Surat Pernyataan Hibah.

      20. Surat Implementasi Projek

      21. Menghasilkan Artikel Jurnal Ilmiah

      22. Pengantar Observasi Tugas Akhir

      23. Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir