Pengguna:Agus salim saputra

Dari widuri
Revisi per 10 September 2018 09.29 oleh Agus salim saputra (bicara | kontrib) (Elisitasi Tahap III)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT

SYSTEM GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN

PERBAIKAN MESIN PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA


TUGAS AKHIR


Logo Amik.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411382021
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER RAHARJA

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



Lembar Pengesahan

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM

GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA



Disusun Oleh :


NIM
: 1411382021
Nama
: Agus Salim Saputra
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018


Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,MTI )
NIP : 000603
       
NIP : 073009


Lembar Persetujuan Pembimbing

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM

GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411382021
Nama
: AGUS SALIM SAPUTRA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Oleh Soleh,S.kom,M.M.S.I)
       
(Ruli Supriati.S.kom.MTI)
NID : 04043
       
NID : 08166



Lembar Persetujuan Dewan Penguji

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM

GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1411382021
Nama
: AGUS SALIM SAPUTRA


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Agustus 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


Lembar Keaslian

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1411382021
Nama  : AGUS SALIM SAPUTRA
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Manajemen Informatika
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tulisan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Juli 2018
Agus Salim Saputra
NIM. 1411382021

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



Abstrak

Abstraksi

PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan memiliki banyak mesin yang diopersasikan untuk menghasilkan produk, sehingga sangat membutuhkan sistem perangkat lunak untuk mengelola, memantau dan mengendalikan pemeliharaan mesin produksi dengan baik agar kebutuhan informasi masing-masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Namun sistem yang digunakan saat ini masih bersifat manual sehingga belum terintegritasi dengan baik serta belum menggunakan internet.dengan adanya perkembangan teknologi informasi membuat manusia harus berfikir untuk berkerja lebih efektif dan efisien. Maka dirancang suatu sistem infomasi berbasis webyang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam mencari informasi dan mempermudah dalam melakukan perawatan dan perbaikan mesin serta memudahkan admin maintenance untuk pembuatan laporan perawatan dan laporan perbaikan mesin serta kartu riwayat mesin. Proses pengelolaan informasi yang disajikan dalam sistem ini mulai dari proses memasukkan informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap petugas perawatan maupun manager bisa mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan lebih mudah dan real time. Dalam sistem informasi menejemen pemeliharaan mesin produksi ini, khususnya mencakup divisi maintenance mesin produksi, yaitu informasi data mesin, data sparepart, tipe perawatan, data teknisi, data divisi pemohon perbaikan, jadwal pemeliharaan mesin, permintaan perbaikan mesin dari divisi yang bersangkutan. Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak, terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi dengan pengingat jadwal pelaksanaan pemeliharaan mesin, pemberitahuan permohonan perbaikan mesin dari divisi yang memohon perbaikan serta grafik score mesin yang sering mengalami perbaikan.Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat, maka sistem ini akan dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat user untuk melaksanakan aktivitas yang lebih mudah, aman dan efisien sehingga sangat tepat apabila aplikasi ini digunakan sebagai sarana untuk perawatan, pengontrolan dan perbaikan pemeliharaan mesin pada PT. Duta Nichirindo Pratama

Kata Kunci : Maintenance, Mesin, Perawatan, Pengontrolan, Perbaikan.

Abstract

PT. Duta Nichirindo Pratama is a company engaged in manufacturing and has many machines that are operated to produce products, so it requires the software system to manage, monitor and control the maintenance of production machinery well so that the information needs of each interested party can be met quickly and precise. But the system used today is still manual so that has not terintegritasi well and not using the internet. With the development of information technology makes people have to think to work more effectively and efficiently. Then designed a web-based information system that is expected to meet the needs of users in searching for information and simplify the maintenance and repair of the machine and facilitate the admin maintenance for the manufacture of maintenance reports and machine repair reports and machine history card. The information management process presented in this system starts from the process of entering information, storing, and updating it at any time so that every maintenance officer and manager can get up-to-date information and perform the analysis more easily and in real time. In the production management information system maintenance management, especially includes the production machine maintenance division, which is the information of machine data, spare part data, maintenance type, technician data, applicant division repair data, machine maintenance schedule, repair machine requests from the division concerned. Where the output of this information system is expected to provide relevant and up to date information for various parties, especially in this system is also equipped with a schedule reminder of the implementation of maintenance of the machine, notice of requests for machine repair of the division that requested improvements and machine score charts are often improved . By providing the proper implementation process, this system will be able to provide better information and can make the user to perform the activities more easily, safely and efficiently so it is very appropriate if the application is used as a means for maintenance, control and maintenance of the machine maintenance on PT. Duta Nichirindo Pratama

Keywords: Maintenance, Machine, Controlling, Repair


Kata Pengantar

Dengan mengucap puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah "PERANCANGAN APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM GUNA PENGONTROLAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN PADA PT DUTA NICHIRINDO PRATAMA".

Tujuan dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini antara lain memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen Informatika pada Akademik Manjemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja.

Dalam penyusunan laporan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini, antara lain :

  1. Bapak Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur (Pudir) I AMIK Raharja Informatika
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika
  4. Bapak Oleh Soleh,S.kom,M.M.S.I selaku pembimbing 1 (kesatu) dan Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku pembimbing 2 (kedua) yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Bapak Cipto Haryono selaku stakeholder PT Duta Nichirindo Pratama, yang telah memberikan banyak pengarahan dalam menyusun laporan penelitian.
  7. Bapak Bambang selaku Teknisi PT Duta Nichirindo Pratama, yang telah membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik
  8. Kepada kedua orang tua serta saudara, yang selalu memberikan do’a serta dukungannya, baik dalam bentuk moril maupun materil dan semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis.
  9. Semua sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan peneliti

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya.

Oleh karena itu, peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan ini selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.



Daftar isi

 

Daftar isi







Daftar Gambar

Table 3.1 Produk Brang Yang Dihasilkan
Table 3.2 Elisitasi Tahap I
Table 3.3 Elisitasi Tahap II
Table 3.4 Elisitasi Tahap III
Table 3.5 Elisitasi Final Draft
Table 3.6 Ballanced Score Crad
Tabel 3.7 Struktur Tabel Admin
Tabel 3.8 Struktur Tabel Bagian
Tabel 3.9 Struktur Tabel Departemen
Tabel 3.10 Struktur Tabel Detail Perbaikan
Tabel 3.11 Struktur Tabel Mesin
Tabel 3.12 Struktur Tabel Ktg Sparepart
Tabel 3.13 Struktur Tabel Operator
Tabel 3.14 Struktur Tabel Pengadaan
Tabel 3.15 Struktur Tabel Perbaikan
Tabel 3.16 Struktur Tabel Sparepart
Tabel 3.17 Struktur Tabel User
Tabel 3.18 Struktur Tabel Tiket
Tabel 3.19 Halaman Sign In
Tabel 3.20 Halaman Dashboard
Tabel 3.21 Halaman Create Tiket
Tabel 3.22 Halaman Tambah Tiket
Tabel 3.23 Halaman Detail Tiket
Tabel 3.24 Halaman Pengadaan Sparepart
Tabel 3.25 Halaman Perbaikan Mesin
Tabel 3.26 Halaman Proses Perbaikan Mesin
Tabel 3.27 Halaman Proses Pilih Teknisi
Tabel 3.28 Halaman Perawatan Mesin
Tabel 3.29 Halaman Proses Perawatan Mesin
Tabel 3.30 Halaman Kartu Riwayat Mesin
Tabel 3.31 Halaman Laporan Perbaikan Mesin
Tabel 3.32 Halaman Laporan Pearawatan Mesin
Tabel 3.33 Daftar Pengujian
Tabel 3.34 Pengujian dan Hasil Pengujian
Tabel 3.35 Schedule
Tabel 3.36 Estimasi Biaya


Daftar Tabel

Daftar Tabel

Gambar 2.1 Jendela Control Panel Xampp
Gambar 2.2 Tampilan PHP MyAdmin
Gambar 2.3 Tampilan Dreamweaver Cs5
Gambar 2.4 Tampilan Area Dreamweaver Cs5
Gambar 3.1 Denah Lokasi PT. Duta Nichirindo Pratama
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Duta Nichirindo Prata
Gambar 3.3 Usecase Diagaram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin
Gambar 3.4 Activity Diagaram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin
Gambar 3.5 Sequencey Diagaram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin
Gambar 3.6 Usacase Diagaram Permintaan Perbaikan Mesin
Gambar 3.7 Activity Diagaram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin
Gambar 3.8 Sequency Diagram Sistem Permintaan Perbaikan M
Gambar 3.9 Ballanced Score Card PT. Duta Nichirindo Pratama
Gambar 3.10 Diagaram Ballanced Score Card
Gambar 3.11 Prosedur Preventive Maintenance
Gambar 3.12 Prosedur Corrective Maintenance
Gambar 3.13 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Gambar 3.14 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengajuan Tiket
Gambar 3.15 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Pengadaan Sparepart
Gambar 3.16 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin
Gambar 3.17 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Serah Terima
Gambar 3.18 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.19 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan
Gambar 3.20 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada tiket
Gambar 3.21 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pengadaan Sparepart
Gambar 3.22 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perbaikan Mesin
Gambar 3.23 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Serah Terima Laporan Perbaikan Mesin
Gambar 3.24 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.25 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perbaikan Mesin
Gambar 3.26 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Perawatan Mesin
Gambar 3.27 Activity Diagram Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.28 Activity Diagram Yang Diusulkan Laporan Perawatan Mesin
Gambar 3.29 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Perawatan Mesin
Gambar 3.30 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.31 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Laporan Hasil Perawatan Mesin
Gambar 3.32 Gambar Class Diagram Yang Diusulkan
Gambar 3.33 Prototype Halaman Sign In
Gambar 3.34 Prototype Halaman Dashboard
Gambar 3.35 Prototype Halaman Tiket
Gambar 3.35 Prototype Halaman Tiket
Gambar 3.36 Prototype Halaman Tambah Tiket
Gambar 3.37 Prototype Halaman Detail Tiket
Gambar 3.38 Prototype Halaman Pengadaan Sparepart
Gambar 3.39 Prototype Halaman Perbaikan Mesinn
Gambar 3.40 Prototype Halaman Proses Perbaikan Mesint
Gambar 3.41 Prototype Halaman Proses Pilih Teknisi
Gambar 3.42 Prototype Halaman Perawatan Mesin
Gambar 3.43 Prototype Halaman Proses Perawatan Mesin
Gambar 3.44 Prototype Kartu Riwayat Mesin
Gambar 3.45 Prototype Halaman Laporan Perbaikan Mesin
Gambar 3.46 Prototype Halaman Laporan Perawatan Mesin
Gambar 3.47 Tampilan Halaman Sign In
Gambar 3.48 Tampilan Halaman Halaman Dashboard
Gambar 3.49 Tampilan Halaman Data Tiket
Gambar 3.50 Tampilan Halaman Tambah Tiketn
Gambar 3.51 Tampilan Halaman Detail Tiket
Gambar 3.52 Tampilan Halaman Data Pengadaan
Gambar 3.53 Tampilan Halaman Tambah Pengadaan
Gambar 3.54 Tampilan Halaman Edit Data Pengadaan
Gambar 3.55 Tampilan Halaman Data Perbaikan
Gambar 3.56 Tampilan Halaman Proses Data
Gambar 3.57 Tampilan Halaman Tambah Teknisi
Gambar 3.58 Tampilan Halaman Detail Perbaikan
Gambar 3.59 Tampilan Halaman Data Perawatan
Gambar 3.60 Tampilan Halaman Data Proses Perawatan
Gambar 3.61 Tampilan Halaman Data Proses Perawatan
Gambar 3.62 Tampilan Halaman Laporan Perbaikan
Gambar 3.63 Tampilan Halaman Laporan Perawatan
Gambar 3.64 Tampilan Halaman Kartu Riwayat Mesin


Daftar Simbol

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal ini ditandai dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para developer dalam pembuatan sebuah aplikasi untuk berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer maupun mobile guna meningkatkan minat pengguna agar terus memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang mereka rancanga. Peluang kebutuhan dan permintaan masyarakat akan berbagai macam kebutuhan inilah yang mendorong para pembuat aplikasi terus melakukan maneuver agar menghasilkan aplikasi-aplikasi yang berkualitas guna menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan relevan.

Seiring perkembangan tersebut, pengguna aplikasi yang digunakan pada berbagai macam perangkat, dalam hal ini komputer sudah sangat menjadi kebutuhan. Pasalnya, hampir semua bidang telah menggunakan komputer sebagai alat pengolahan data yang mendukung evaluasi, analisis dan efektifitas serta pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Seperti halnya dalam pendidikan, perdagangan, perkantoran, perbankan, perusahaan serta dunia usaha yang memerlukan data yang akurat untuk mendapatkan informasi.

PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan sebagai produsen komponen otomotif, dan mulai untuk memulai produksi komersial pada tahun 1993. Pada saat itu PT Duta Nichirindo Pratama hanya diproduksi Elemen Air Jenis Cleaner untuk kendaraan 4 roda.

Pada tahun 1995 Nippon Rokaki Co, Ltd masuk ke PT Duta Nichirindo Pratama membentuk perusahaan patungan, di tahun yang sama PT Duta Nichirindo Pratama menambahkan beberapa Mesin dan peralatan untuk membuat penyaring spin-jenis. Pada tahun ini kami telah melakukan ekspor perdana ke Jepang, model filter kami diperluas dengan memproduksi berbagai filter alat berat & produk listrik.

Selain itu perawatan mesin merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena apabila terjadi kendala pada proses produksi yang disebabkan kerusakan mesin dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan karena akan memperlambat proses penyampaian produk ke konsumen bahkan akan menghamabat proses produksi dikonsumen.

Sistem pengontrolan mesin yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sejalan dengan permasalahan-permasalahan tersebut penulis untuk menggunakan judul “Perancangan Aplikasi Maintenance Management System (MMS) Guna Perawatan, Pengontrolan dan Perbaikann Mesin Pada PT. Duta Nichirindo Pratama” Sebagai salah satu cara untuk memberikan solusi pemecahan masalah pada departemen Maintenance dalam melakukan perawatan mesin. Adapun jumlah mesin yang ada pada PT Duta Nichirindo Pratama Yaitu Pada Bagian Press Part Departemen Berjumlah 147 mesin yang beroperasi, pada bagian Filter Assy berjumlah 206 mesin yang beroperasi dan pada bagian Utility & Workshop berjumlah 121 mesin yang beroperasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada PT. Duta Nichirindo Pratama antara lain adalah:

a. Bagaimana kekurangan sistem proses perawatan dan perbaikan mesin yang dilakukan oleh team Maintenance pada PT. Duta Nichirindo Pratama saat ini?

b. Bagaimana rancangan yang diusulkan untuk pengolahan, dan pemantauan perawatan mesin pada PT. Duta Nichirindo Pratama?

c. Bagaimana membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh team Maintenance, seperti Laporan Perbaikan Mesin, Laporan Perawatan Mesin, dan Data Riwayat Mesin?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup ini mencakup Preventive dan Corrective Action Machine untuk beberapa Departemen yaitu, Departemen Produksi, dan Material Warehouse serta proses approval Perawatan dan permintaan perbaikan oleh Departemen PPIC. Kemudian untuk preventive action ruang lingkupnya yaitu diantaranya:

1. Setting estimasi perawatan mesin

Maintenance Chief dapat men-setting estimasi kapan pergantian dan pengecekan komponen-komponen mesin yang telah terpasang / terpakai. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi kerusakan ketika dalam pemakaian jam kerja dan ketersediaan stock.

2. Cek Schedule perawatan mesin.

Maintenance Chief dan pimpinan dapat mengecek jadwal perawatan mesin dimana saja dan staff Maintenance mengetahui mesin mana yang akan dilakukan perawatan lebih dulu.

3. Laporan data perawatan/perbaikan mesin dan data mesin.

Maintenance Chief dan pimpinan dapat melihat laporan mengenai data perawatan / perbaikan mesin dan data mesin, seperti mesin yang tersedia, dan kartu riwayat mesin.

Corrective action ruang lingkupnya yaitu dengan membuat suatu permintaan perbaikan mesin kepada Staff Maintenance dari tempat lain yang terkoneksi dengan system ini. Adapun untuk Corrective Action Machine ruang lingkupnya yaitu diantaranya:

1. Laporan data perbaikan mesin dan data mesin

Operator Maintenance dan pimpinan dapat melihat laporan mengenai data perawatan / perbaikan mesin dan data mesin, seperti mesin yang tersedia, dan kartu riwayat mesin.

2. Data analisa kerusakan mesin

Operator Maintenance menganalisa kerusakan yang terjadi pada mesin yang dilaporkan kerusakanya dan mengetahui tindakan apa yang harus dikerjakan untuk laporan kerusakan mesin.

3. Data Sparepart yang dibutuhkan

Operator Maintenance dan Admin warehouse menyediakan part-part yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin dan ketersediaan stock barang yang ada.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Tujuan Individual

1) Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mempraktekkan ilmu yang sudah diperoleh pada mata kuliah yang sudah diambil pada mata kuliah yang telah diajarkan.

2) Persyaratan sebagai kelulusan mata kuliah “Tugas Akhir” (TA).

2. Tujuan Fungsional

1) Dari hasil penelitian ialah membuat sistem manajemen maintenance (MMS) dengan bertujuan agar mempermudah divisi maintenance dalam pengontrolan, merawatan dan penginputan laporan kerusakan mesin.

2) Dapat menerapkan dan meningkatkan metode komputerisasi pada PT. Duta Nichirindo Pratama.

3. Tujuan Operasional

1) Memberikan efesiensi waktu kepada operator maintenance agar tidak terlalu banyak menulis laporan menggunakan waktu yang lama.

2) Untuk menganalisa proses manajemen maintenance pada PT. Duta Nichirindo Pratama.

3) Untuk mengetahui setiap permaslahan pada mesin yang ada pada PT. Duta Nichirindo Pratama.

4) Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa siste, yang ada.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

A. Untuk Peneliti

1. Dapat mengetahui proses system schedule perawatan mesin baik secara preventive dan corrective mesin.

2. Meningkatkan kemampuan unutuk menganalisa masalah yang timbul pada system schedule perawatan mesin baik secara secara preventive dan corrective mesin.

3. Meningkatkan pengetahuan pemograman dari pemecahan masalah yang muncul pada pembuatan website system scheduling perawatan mesin baik secara secara preventive dan corrective mesin.

4. Menambahkan pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi aplikasi yang ada dilapangan secara nyata dan menambah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak di dapat di perkuliahan.

B. Untuk PT. Duta Nichirindo Pratama

1. Terjadwalnya perawatan mesin secara teratur dan tepat waktu.

2. Mudahnya pengecekan jadwal perawatan mesin dari mana saja.

3. Staff Maintenance dan pimpinan dapat dengan mudah melihat laporan perawatan mesin dan data mesin yang akurat dan real time

4. User dapat dengan mudah membuat permintaan perbaikan mesin kepada Staff Mainetenance.

C. Untuk Karyawan PT Duta Nichirindo Pratama

1. Mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan kerusakan mesin.

2. Mempersingkat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menginputan data laporan kerusakan mesin.

3. Admin Maintenance lebih mudah untuk membuat laporan bulanan kerusakan mesin.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 4 (empat) pendekatan yaitu sebagai berikut:

1. Metode Observasi ( Observasi Research)

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses perawatan dan perbaikan mesin yang sedang berjalan di lokasi penelitian yaitu di PT. Duta Nichirindo Pratama yang beralamat Jl. Palem Manis III No.66 kawasan industri manis II desa gandasari kecamatan Jatiuwung Tangerang, Banten 15137. Kemudian dari pengamatan tersebut, penulis melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan dibahas, yaitu data mesin, data , dan perbaikan mesin, data hasil perawatan dan perbaikan mesin (Laporan Kerusakan), data permintaan perbaikan mesin dan laporan sasaran mutu Department Maintenanace terkait dengan prosedur preventive dan corrective Maintenance dalam menjalankan tugasnya yaitu perawatan dan perbaikan mesin.

2. Metode Wawancara (Interview Research)

Untuk menambah informasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder yaitu kepada bapak Cipto selaku (Chief Maintenance). Wawancara dilakukan untuk mengetahui latar belakang dan masalah yang dihadapi untuk kemudian diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Metode Study Pustaka (Literature Review)

Metode Study keputusan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari perpustakaan yang berhubungan dengan perbaikan dan perawatan mesin dan dari internet

4. User Requirement

Penulis mengguakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan system yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan system yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan draft final Elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkanb system baru yang diinginkan oleh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Sehingga penulis dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari Stakeholder

Metode Analisa

Metode analisa dalam penelitian ini penulis menggunakan BSC (Balanced ScoreCard). Karena merupakan sebuah stategi analisa yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini perawatan mesin yang terencana dan terkendali dengan baik menggunakan sistem yang dibuat akan sangat membantu pihak peruasahaan untuk merencanakan pencapaian yang diwujudkan dimasa yang akan datang dan untuk mengukur kinerja mesin secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal perusahaan.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini rancangan model yang diusulkan yaitu metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigma for UML Community Edition Versi 6.4, untuk men-design dan membuat suatu model diagram. Kemudian untuk bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu bahasa pemrograman PHP. Untuk menyimpan data dan menjalankan program menggunakan aplikasi paket web server XAMPP versi 3.2.2 yang berisi web server Apache versi 2.4.10, PHP versi 5.6.3 dan database MYSQL versi 5.0.11. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat serta software lain yang dapat mendukung dalam perancanagan sistem.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibangun dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat.


Metode Pengujian atau Testing

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba balckbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi : konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi perawatan dan perbaikan mesin dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.
BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan pembahasan hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjabaran singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, Tata Laksana sistem yang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan UML (disini hanya Use Case Diagram, Squence Diagram, dan Activity Diagram), analisis menggunakan metode BSC (Balanced Score card), Serta Elisitasi tahap I, Elisitasi II, Elisitasi tahap III, dan Final Elisitasi, kemudian rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language, spesifik database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.
BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari penelitian, untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem informasi penjadwalan perawatan/perbaikan mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar sumber studi pustaka sebagai referensi penyusunan laporan Tugas Akhir.
DAFTAR LAMPIRAN

Berisi lampiran-lampiran untuk melengkapi laporan Tugas Akhir.




Bab II Landasan Teori

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya:

1. Menurut Putu Agus (2014:7)[1]“Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling berhubungan untukn melakukan suatu tugas bersama-sama."

2. Menurut Nasaruddin, Dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013), [2] “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, Sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada didalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkungan yang tidak dapat dipisahkan “.

2. Menurut Nasaruddin, Dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013), [2]suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. (Tata Sutabri 2012 : 17)

2. Menurut Nasaruddin, Dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013), [2]sistem bias berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsiyangb saling bergantung. Sedangkan system yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. (Tata Sutabri 2012:17)

5. Sutarman. 2012. [3]“sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

Berdasarkan definisi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem ialah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan bergantung serta berinteraksi untuk mencapai tujuan utama.

Karakteristik Sistem

2. Karakteristik Sistem

Menurut Putu Agus (2014:11),[1] sebuah sistem mempunyai karakteristik mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :

1. Components (Komponen-komponen)

Sebuah sistem memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar kompoen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna.

2. Boundary System (Batasan Sistem)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Environmennt System (Lingkungan Luar Sistem)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Interface System (Penghubung Sistem)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain tersebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Input (Masukan)

Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongan ke dalam data internal dan data Eksternal. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

6. Output (keluaran)

Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang di inputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.

7. Objectives (Sasaran)

Adalah tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Konsep Dasar Maintenance

Yan (2015:183) [4] menyatakan bahwa, “A maintenance concept can be defined as the set of various maintenance intervention, which can be classified into four categories: corrective or breakdown maintenance, scheduled maintenance, preventive maintenance, and condition-based or predictive maintenance.

Dalam buku yang sama Yan (2015:186) [4] juga menyimpulkan bahwa tujuan dari perawatan adalah untuk memaksimalkan performa dari peralatan produksi, dan juga untuk mencegah kegagalan untuk meminimalkan kerugian produksi dan meningkatkan keandalan sistem.

Maintenance dalam bahasa Indonesia berarti perawatan atau pemeliharaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perawatan dalam keempat kategori yang telah disebutkan adalah sebuah usaha untuk meningkatkan dan memaksimalkan kualitas dari suatu sistem.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Definisi data menurut Tata Sutabri (2016:23)[5] adalah “Data merupakan bahan mentah untuk diolah, yang hasilnya kemudian menjadi informasi”.

Sedangkan Rusdiana (2014:71)[6] menyatakan bahwa “Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menunjukkan kondisi atau situasi yang didapatkan melalui suatu cara tertentu yang bersifat mentah untuk kemudian diolah menjadi informasi.

2. Informasi

Setelah adanya penjabaran mengenai definisi data, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah.

Sebagaimana yang diungkapkan Hutahean (2014:9)[7], Fungsi utama dari informasi yaitu : menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indicator bagi pengambil keputusan.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah yang akan memiliki nilai jika informasi tersebut disampaikan kepada orang yang tepat.

Nilai Informasi

Menurut Lipursari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:29)[8], “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu:

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan Lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

c. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

e. Ketepatan Waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

g. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

h. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak Ada Prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat-hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.

Komponen-komponen Infromasi

Menurut Taufiq (2013:5)[9], sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya.

Menurut Taufiq (2013:5)[9], apabila di analasis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6(enam) komponen yang ada. Adapun ke enam komponen atau jenis informasi tersebut di bagi seperti berikut :

1. Boot Information

Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahapan awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang terkait ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

2. Bar of Information

Merupakan komponen diumpamakan batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh dan lebih jelas dalam informasi yang diperoleh.

3. Branch of Information

Yaitu komponen yang bisa untuk dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah-langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat ditunjukan berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu hal.

4. Stick of Information

yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang-cabang informasi, pada dasarnya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Sebagai contoh informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan dalam menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakan ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

5. Bud of Information

Yaitu komponen-komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu panjang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya yang nantinya ingin dicapai.

6. Leaf of Information

Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5, No. 3 (2013:2)[10], “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”.

Menurut Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80)[11]. “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas yang merupakan suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan informasi yang menghubungkan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan diadakan komunikasi antar bagian fungsional”.

Berdasarkan definisi sistem informasi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah seperangkat fungsi operasional manajemen yang disusun secara sistematik dan teratur dengan mengadopsi kebutuhan organisasi.

2. Macam-macam Sistem Informasi

Tohari (2013:8)[12] menjelaskan terdapat empat jenis sistem informasi yang dianggap dapat menunjang efektivitas dan efesiensi suatu perusahan. Empat jenis sistem informasi tersebut sudah jamak terdapat di sebuah perusahaan. Keempat jenis tersebut yakni:

  1. Sistem Informasi Akuntansi, yaitu sistem informasi yang menyajikan informasi yang dipakai oleh pemakai fungsi akuntansi. Sistem ini mencakupsemua transaksi yang berhubungan dengan keuangan di sebuah perusahaan atau organisasi.
  2. Sistem Informasi Manufaktur, yaitu sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
  3. Sistem Informasi SDM, yaitu Sistem Informasi yang digunakan oleh perusahaan khususnya di bagian personalia.
  4. Sistem informasi Pemasaran, yaitu Sistem Informasi yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh fungsi pemasaran.

Pengertian Pelanggan

Menurut Fajria (2014:14)[13], “Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk tersebut tetapi berulang-ulang.”

Teori Khusus

Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Rosa A. S (2016:137)[14], menyatakn bahwa “UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.”

Mulyani (2016:42)[15] menyatakan bahwa, “Unified Modeling Language (selanjutnya disebut UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Berdasarkan kedua definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa UML adalah sebuah metode pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa visual berupa diagram-diagram dan teks pendukung untuk pendokumentesian dan penetapan spesifikasi sistem.

2. Diagram UML

a. Use Case Diagram

Menurut Rosa A. S (2016:155)[14], Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sitem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

b. Class Diagram

Menurut Wijayanto (2013:33)[16], Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem.

c. Activity Diagram

Mulyani (2015:55)[15], menyatakan bahwa, “Activity diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada usecase (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case”.

d. Sequence Diagram

Menurut Rosa A. S (2016:165)[14], Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antara objek. Sehingga untuk menggambarkan diagram sekuen harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki, kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

Database MySQL

1. Definisi Database

Menurut Hasanah (2013:42)[17], “Database atau basis data merupakan mekanisme pengelolaan data dalam jumlah yang besar secara terstruktur. Database memudahkan program untuk mengambil dan menyimpan data.”.

Menurut Anhar (2016:19)[18] Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa database adalah suatu mekanisme pengelolaan data dalam jumlah besar dengan bantuan komputer untuk memudahkan dalam mengolah dan mengakses data dengan mudah dan cepat.

2. MySQL

Menurut Franto dan Bahri (2015)[19], “MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat populer serta tersedia dalam beberapa platform diantaranya adalah untuk versi Windows dan Linux, sedangkan untuk manajemen MySQL digunakan aplikasi open source yaitu PHPMyAdmin karena lebih mudah dalam mengoperasikannya serta tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.”

Menurut Santoso dalam Prosiding SENIATI (2016:333)[20] MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL).

Hypertext Modelling Language (HTML)

Pratama (2016:1)[21], menjabarkan bahwa HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language. Singkatan ini terdiri dari 3 komponen kata, yakni: Hypertext, Markup dan Language.

Kata Hypertext dari HTML menekankan pengertian: text yang lebih dari sekedar teks (‘hyper’-text). Maksudnya selain berfungsi sebagai teks biasa, sebuah teks di dalam HTML juga bisa berfungsi sebagai penghubung ke halaman lain atau dikenal dengan istilah link. Selanjutnya, bukan hanya teks saja yang bisa digunakan sebagai link, tetapi bisa berupa gambar. Link inilah yang menjadi inti dari HTML.

Kata kedua dari singkatan HTML adalah Markup. Markup dapat diterjemahkan sebagai tanda atau penanda (bahasa inggris: mark). Di dalam HTML, digunakan tanda-tanda khusus seperti <p>, <a>, atau < li>. Tanda ini diperlukan untuk mengatur format dan membuat struktur halaman web.

Bagian terakhir dari HTML adalah Language. Istilah language jika diterjemahkan berarti: bahasa. HTML tidak menggunakan ‘Programming Language’, tetapi hanya ‘Language’ saja. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML tidak memiliki struktur dasar seperti variabel, kondisi IF, function, atau class seperti layaknya sebuah bahasa pemrograman komputer.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah sebuah bahasa yang digunakan sebagai teks biasa maupun sebagai penghubung ke halaman lain yang menggunakan tanda-tanda (tag) khusus dalam perancangannya.

PHP (Hypertext Processor)

1. Definisi PHP

Franto dan Alim bahri (2015)[19], menyatakan bahwa “Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu script yang digunakan untuk membuat sebuah web menjadi lebih menarik, dinamis dan interaktif atau dengan kata lain merupakan bahasa pemrograman server side karena diproses pada komputer server”.

Menurut Sidik (2014:5)[22], PHP merupakan bahasa utama script yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi dekstop.

Sehingga dapat disimpilkan bahwa PHP merupakan sebuah script server-side yang disisipkan pada HTML untuk membuat web lebih menarik.

2. Definisi Server Side Programming

Pratama (2016:6)[21] mengatakan bahwa ”...server side programming language (bahasa pemrograman berbasis server) adalah kelompok bahasa pemrograman yang prosesnya di lakukan di dalam server', bukan di komputer pengunjung”.

3. Sejarah PHP

PHP/FI : Personal Home Page/Forms Interpreter

PHP berasal dari script bahasa C yang dibuat oleh Lamus Lerdorf pada tahun 1994 yang bertujuan untuk mencatat jumlah pengunjung websitenya. Beberapa waktu kemudian Lardford menambahkan fitur lain seperti penanganan form HTML dan menampilkan data dari database dan menyebutnya sebutan Personal Home Page/Forms Interpreter atau PHP/FI.

Pada tahun berikutnya Lardform merilis Personal Home Page Tools (PHP Tools) version 1.0, yang kemudian dikenal sebagai PHP 1 kepada publik. Perilisan ini diumumkan pada 8 Juni 1995 di alamat comp.infosystems.www.authoring.cgi, sebuah grup diskusi Usenet.

PHP/FI sebenarnya tidak di tujukan menjadi bahasa pemrograman sendiri. Namun dengan dirilisnya source code PHP/FI ke publik, perkembangan PHP/FI menjadi sangat pesat.

PHP/FI : Personal Home Page/Forms Interpreter 2

PHP 2 atau lebih lengkapnya Personal Home Page/Forms Interpreter 2 dirilis Rasmus Lerdorf pada tahun 1996 dengan penambahan fitur seperti struktur logika IF ELSE, serta peningkatan performa dibandingkan versi PHP 1. PHP versi 2 ini dirancang Lerdorf pada saat mengerjakan sebuah proyek di University of Toronto yang membutuhkan pengolahan data dan tampilan web yang rumit.

PHP 2 cukup populer digunakan oleh programmer saat itu, tetapi memiliki masalah dengan kestabilan program yang kurang bisa diandalkan yang lebih dikarenakan LardFord bekerja sendiri dalam pengembangannya.

PHP: Hypertext Preprocessor 3

Sekitar tahun 1997, Zeev Suraski dan Andi Gutmans ikut mengambil bagian dalam pengembangan PHP. Mereka membuat ulang parsing engine PHP agar lebih stabil.

Ditambah dengan dengan dukungan berbagai programmer lainnya, proyek PHP secara perlahan mulai beralih dari proyek satu orang menjadi proyek massal yang lebih akrab kita kenal sebagai open-source project. PHP selanjutnya dikembangkan oleh The PHP Group yang terdiri dari kumpulan programmer dari seluruh dunia.

Pada tahun 1998 PHP versi 3 dirilis ke publik yang juga ditandai dengan perubahan singkatan PHP menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. Perubahan ini juga menandakan bahwa PHP lebih dari sekedar tool (alat) untuk membuat halaman web pribadi.

PHP: Hypertext Preprocessor 4

22 Mei tahun 2000 PHP versi 4 dirilis. PHP versi 4 membawa banyak fitur baru, seperti HTTP sessions, output buffering, dan memperkenalkan Object Oriented Programming (OOP / pemrograman berbasis objek). Walaupun demikian, OOP pada PHP 4 masih belum sempurna.

Zeev Suraski dan Andi Gutmans kemudian mendirikan Zend Technologies. Perusahaan ini mengembangakan berbagai produk terkait PHP, seperti Zend Server, Zend Studio, Zend Framework, dan Zend Engine.

PHP: Hypertext Preprocessor 5

Memperbaiki versi PHP sebelumnya, PHP 5 diluncurkan pada 13 Juli 2004. PHP 5 telah mendukung penuh pemrograman object (perbaikan dari PHP 4) serta peningkatan performa melalui Zend Engine versi 2.

PHP 5 juga menyertakan banyak fitur baru, seperti PDO (PHP Data Objects) untuk pengaksesan database, closures, trait, dan namespaces.

Hingga saat ini, PHP 5 adalah versi PHP yang paling banyak digunakan.

PHP: Hypertext Preprocessor 6

Versi lanjutan dari PHP, yakni PHP 6 sebenarnya telah lama dikembangkan, dimulai sejak tahun 2005 (satu tahun setelah PHP 5 dirilis). Fokus pengembangan PHP 6 terutama untuk mendukung Unicode, agar PHP bisa digunakan dengan berbagai jenis karakter bahasa non-latin.

Dalam perjalanannya, performa PHP 6 ternyata tidak memuaskan. Dukungan untuk unicode membuat PHP berjalan lebih lambat. Selain itu fitur unicode sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Ditambah dengan beberapa permasalahan lain, pengembangan PHP 6 menemui jalan buntu dan akhirnya dihentikan.Fitur-fitur yang telah dirancang untuk PHP 6 akhirnya ditambahkan ke PHP 5. Terhentinya pengembangan PHP 6 membuat PHP seolah-olah ‘stagnan’ dan berhenti pada PHP 5.

PHP: Hypertext Preprocessor 7

Pada tanggal 3 Desember 2015, PHP 7 resmi dirilis. Perubahan yang paling terlihat adalah peningkatan performa. Menggunakan Zend Engine 3, PHP 7 di-klaim berjalan 2 kali lebih cepat daripada PHP 5.6.

Core engine PHP 7 berasal dari proyek eksperimen phpng (PHP next generation), yang dikembangkan oleh Dmitry Stogov, Xinchen Hui dan Nikita Popov. Proyek ini menggunakan pendekatan modern, seperti teknik just-in-time (JIT) compiler.

Selain performa yang meningkat, terdapat beberapa fitur baru di PHP 7 dan dukungan yang lebih stabil untuk server 64-bit.

Beberapa fitur yang sudah ‘usang’ (deprecated) juga dihapus, seperti penulisan PHP dengan ASP style <% %> dan <script language=php> </script>. Kedua cara ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Penggunaan mysql extension juga dihapus, karena sudah digantikan dengan mysqli extension.

XAMPP

Menurut Franto dan Bahri (2015)[19], “... Xampp yang merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi merupakan kompilasi dari beberapa program, fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai DBMS yang bersifat local.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Menurut Sutanto dkk (2013:61)[23], “Teori analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT”. Dan akronim dari SWOT terdiri atas (Sigmon, 2014)[24]:

- S= Strengths: internal attributes of the organization that are helpful to achieving the goal(s)

- W = Weaknesses: internal attributes of the organization that are harmful to achieving the goal(s)

- O = Opportunities: external conditions that are helpful to achieving the goal(s)

- T = Threats: external conditions that could do damage to the goal(s)

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa SWOT adalah sebuah metode analisa untuk menjadikan sistem lebih optimat dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari suatu sistem.

Konsep Dasar Testing

1. Black Box Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:275)[14], Black-box testing yaitu pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013:18)[25], “Black box test adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal/kerja”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Black Box testing adalah sebuah metode pengujian yang dilakukan fungsionalitas sistem yang bertentangan dengan struktur internal.

CSS (Cascading Style Sheet)

1. Definisi CSS

Menurut Hasanah (2013 : 42)[17] mengungkapkan bahwa “CSS adalah singkatan dari Cascading Style-Sheet, yaitu sebuah pengembangan atas kode HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, bisa menentukan sebuah struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size.”

Pratama (2016)[26] menjabarkan bahwa CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet. CSS digunakan untuk mengubah tampilan (style) dari halaman web. Sebagaimana yang kita ketahui, halaman web modern terdiri dari 3 komponen dasar: HTML untuk membuat struktur, CSS untuk tampilan, dan JavaScript untuk interaksi.

Terdapat 2 istilah penting yang perlu penjelasan tambahan, yakni: bahasa style sheet (style sheet language) dan bahasa markup (markup language).

Istilah pertama: style sheet language adalah format bahasa khusus yang terdiri dari kumpulan kode untuk mengatur tampilan (style) dari sebuah dokumen. Sebagaimana yang akan kita lihat nanti dari sejarah CSS, pada awal perkembangannya terdapat berbagai variasi style sheet language yang bisa digunakan, dimana salah satunya adalah CSS.

Istilah kedua, markup language merujuk kepada dokumen yang dibuat menggunakan “tanda” atau “mark”. Salah satu contoh dari markup language ini adalah HTML (Hypertext Markup Language). Walaupun begitu, CSS tidak hanya digunakan untuk HTML saja, tapi bisa untuk bahasa markup lain seperti XML (Extensible Markup Language) dan SVG (Scalable Vector Graphics).

Kata Cascade dari kepanjangan CSS juga perlu kita bahas. Dalam bahasa inggris, cascade berarti “air terjun kecil, riam, jeram, mengalir/berpancaran kebawah”. Dimana maknanya adalah: sesuatu yang mengalir dari atas ke bawah.

Di dalam CSS, style atau aturan tampilan yang dibuat bisa saja saling menimpa satu sama lain, tergantung dari posisinya dan ke-spesifikan kode CSS tersebut.

Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:165)[27], “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Fatkurrotin dkk dalam jurnal JSIKA Vol. 4 No. 1 (2015:10)[28] Elisitasi kebutuhan (pengumpulan kebutuhan) adalah tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan proses analisis kebutuhan. Proses elisitasi pertama kali dilakukan dengan cara identifikasi permasalahan, yaitu melalui proses wawancara dan observasi. Proses wawancara dilakukan hanya kepada stakeholder yang terkait saja.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa elisitasi adalah sebuah metode pengumpulan informasi kebutuhan sistem dengan cara menyeleksi tingkat kebutuhan berdasarkan skala prioritas.

1. Tahapan Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu (Prastomo, 2014:166)[27]:

Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

2) Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

a) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

b) D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c) I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

3) Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Kemudian, (Prastomo, 2014:167)[27] Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Studi Pustaka

Menurut Mulyandi dkk (2013:165)[29], mengatakan bahwa “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelliti sebelumnya (empirical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Literatur Review

Banyak penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan metode penelitian yang penulis gunakan. Untuk mengembangkan sistem yang dibuat, dilakukan studi pustaka sebagai penerapan metode yang dilakukan, dengan hasil :

  1. Penelitian oleh Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014[27]. “Prototype System E-learning dengan pendekatan elisitasi dan framework CodeIgniter: Studi kasus SMP Yamad Bekasi”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Elisitasi untuk mencari kebutuhan sistem. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa penggunaan metode elisitasi sebagai pengdekatan dalam penentuan kebutuhan sistem dilakukan karena elisitasi merupakan sebuah metode yang tepat untuk digunakan dalam menyeleksi dan menentukan requirement yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, yaitu dengan menggunakan instrumen wawancara kepada pihak-pihak terkait.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Moch. Fatchur Rozy1, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis. Dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Volume 2 No. 1 Maret 2017[30]. Aplikasi Pelayanan dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem berbasis komputer dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dan juga memudahkan dalam penelusuran data. Peneliti juga menyarankan adar dibuat sebuah jaringan sehingga sistem dapat diakses secara online oleh perangkat lain yang berada dalam jaringan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Haryanta, Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1 / Maret 2017[31] dengan judul Perangcangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku pada Home Industri, menyatakan bahwa penggunaan aplikasi pengolah data memberi kemudahan dan ketepatan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Analisa kebutuhan dilakukan dengan penjabaran umum terhadap objek yang diteliti. Alternatif pemecahan masalah dibuat setelah.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ach. Supriyanto, Burhan dan Millatul Ulya dengan judul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web di PT. GARAM (Persero) dalam Jurnal AGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus 2013[32]. Penelitian ini mengambil studi kasus pada PT. Garam, di mana sistem penjualannya masih dilakukan secara manual. Dengan kesimpulan yang didapat yaitu dibuatnya perancangan sistem berbasis web karena dalam implementasinya memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi terkait transaksi. Meskipun demikian, penelitian, pengembangan dan peningkatan terhadap sistem yang sudah ada perlu dikembangkan untuk kemudian diupgrade (up to date) sesuai dengan kebutuhan pasar.
  5. Penelitian yang dilakukan Noor Alis Setiadi, Jumadi, Miftahul Arozaq, Fahmi Hakam, Bhisma Murti, Endang Sutisna Sulaeman, yang berjudul Analisis Sistem Pencatatan dan Pelaporan Online TB/HIV di BBKPM Surakarta dalam The 2nd University Research Coloquium 2015. Penelitian ini mengambil studi kasus pada sistem yang ada di BBKPM Surakarta, dan disimpulkan bahwa informasi tentang data pasien TB/HIV perlu disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Sistem yang saat ini berjalan juga masih sebatas beebasis-online dan bukan secara real-time dan terintegrasi secara langsung. Untuk itu diperlukan adanya integrasi sistem, untuk menghindari terjadinya redudancy data.
  6. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dag Øivind Madsen yang berjudul “SWOT Analysis: A Management Fashion Perspective” dalam International Journal of Business Research, 16(1), 39-56, 2016[33]. Makalah ini disusun untuk menganalisis sejarah dan evolusi SWOT. Analisis tersebut telah mengungkapkan bahwa SWOT memiliki silsilah yang tidak jelas. Namun, jelas bahwa gagasan tersebut telah ada selama sekitar setengah abad. Seiring waktu, SWOT telah berkembang dengan cara yang berbeda dan "melakukan perjalanan" ke dalam konteks baru. Evolusi SWOT adalah kasus yang menarik karena berbeda dalam beberapa hal dari gagasan manajemen yang sebanding lainnya. Gagasan SWOT memiliki cukup "daya tahan" baik di lingkungan akademis maupun dalam praktik organisasi, yang dibuktikan dengan tingkat penggunaan, penerimaan, dan dampak yang tinggi bahkan pada tingkat masyarakat yang lebih luas. Aspek menarik SWOT ini harus diselidiki secara lebih rinci dalam penelitian selanjutnya.
  7. UML Usage in Open Source Software Development : A Field Study”, oleh Hafeez Osman1 and Michel R.V. Chaudron dalam Proceedings of the 3rd International Workshop on Experiences and Empirical Studies in Software Modeling , 2013[34]. menyimpulkan bahwa dengan mempelajari evolusi model UML di seluruh versi, kami menemukan bahwa fokus pemodelan bergeser dari aspek struktural pada tahap awal pengembangan, hingga perilaku dinamis pada tahap pengembangan selanjutnya. Frekuensi memperbarui model UML rendah. Ada dua pemicu untuk memperbarui diagram UML: 1) jika ada perubahan pada fitur sistem, dan 2) jika ada sekelompok pendatang baru yang bergabung dalam proyek. Yang terakhir menyebabkan peran model UML sebagai cara mengkodifikasi pengetahuan desain untuk mengkomunikasikan disain. Secara keseluruhan, makalah ini menunjukkan bahwa proyek open source dapat digunakan sebagai sumber empiris untuk mempelajari penggunaan pemodelan UML.
  8. Penilitian yang dilakukan Phillip Langer, Tanja Mayerhover, Manuel Wimmer, Gerti Kapel dengan judul On the Usage of UML : Initial Results of Analyzing Open UML Models dalam Lecture Notes in Informatics (LNI), Proceedings - Series of the Gesellschaft fur Informatik (GI) tahun 2016[35]. Menurut penelitian ini Salah satu keunggulan UML adalah memudahkan komunikasi antara pengembang perangkat lunak. Unit bahasa yang paling sering digunakan dalam model yang dianalisis adalah Class, Use Case, dan Interaction (100%, 47%, dan 39% dari model). Kita dapat menyimpulkan bahwa model yang menggunakan unit bahasa Class menggunakan beberapa konsep pemodelan cukup sering, seperti Class, Property, Operation, Generalization, dan Assosiation, sedangkan dalam unit bahasa Interaction dan Use Case terutama dua konsep pemodelan masing-masing. menghitung proporsi terbesar di antara elemen model dari unit bahasa yang masing-masing: 93% dari semua elemen model kelas Meta, Interaksi adalah contoh Message atau Lifeline dan 83% dari semua elemen model Use Cases adalah contoh Aktor atau Use Case. Dari pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa profil sering digunakan untuk mendefinisikan diagram robustness dan skema database. Konsep inti dari unit bahasa Class, yang merupakan konsep pemodelan yang paling sering digunakan, juga paling sering distereotipkan.
  9. Ronald E. Pike, Jason M Pittman, Drew Hwang. Cloud-based Versus Local-bassed Web Development Education : An Experimental Study in Learning Experience. 2016[36]. Proceeding of the EDSIG Conference. Las Vegas, Nevada USA. Penelitian ini menyelidiki penggunaan cloud-computing untuk pengajaran pengembangan web pada salah satu universitas di Southwestern States. Penelitian dibatasi oleh fakta bahwa siswa dapat memilih antara stand-alone computer dengan cloud-solution dalam pengembangan situs web. Dengan kesimpulan yang didapat yaitu kurangnya keinginan siswa untuk bermain dengan sistem yang mungkin menjadi penghambat proses belajar siswa itu sendiri. Penelitian masa depan perlu mengeksplorasi lingkungan konektivitas yang kaya dimana siswa menghubungkan situs web mereka ke sistem lain melalui Internet.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh N. M. Z. Hashim , S. N. K. S. Mohamed dengan judul Development of Student Information System dalam Development of Student Information System Volume 2 Issue 8, August 2013[37]. Berdasarkan penelitian yang dijabarkan dalam jurnal ini, tujuan proyek ini telah tercapai dan berfungsi dengan baik sesuai target yang diinginkan. Sistem ini akan membantu database Sistem Informasi Mahasiswa bekerja secara sistematis dan memudahkan pengguna dalam mengatur seluruh data siswa di dalam sistem. Sistem ini akan memberikan kinerja yang lebih baik dalam mengatur informasi dosen dan mahasiswa tanpa harus melakukannya secara manual. Sistem ini juga membantu staf fakultas untuk mengatur masalah siswa dan jadwal lebih cepat dan mudah. Selanjutnya akan memungkinkan dosen untuk fokus pada tugas penting lainnya di Fakultas. Sebagai rekomendasi masa depan, direkomendasikan agar proyek ini dibangun dengan perangkat lunak fungsional penuh yang memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan dan juga diterapkan dengan algoritma yang lebih rumit ke sistem.





Bab III Pembahasan Dan Hasil

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

Sejarah PT Duta NIchirindo Pratama

PT. Duta Nichirindo Pratama didirikan berdasarkan hukum pada tahun 1990 sebagai produsen komponen otomotif, dan memulai produksi komersial pada tahun 1993. Pada saat itu PT. Duta Nichirindo Pratama hanya memproduksi jenis Elemen Air Filter Cleaner untuk kendaraan roda empat.

Pada tahun 1995 Nippon Rokaki Co, Ltd masuk ke PT. Duta Nichirindo Pratama membentuk perusahaan gabungan, pada tahun yang sama PT. Duta Nichirindo Pratama menambahkan beberapa mesin dan peralatan untuk membuat berbagai jenis spin-on. Pada tahun ini, PT. Duta Nichirindo Pratama telah melakukan ekspor perdana ke Jepang, model filter diperluas dengan memproduksi berbagai spin-on untuk alat berat & produk listrik. Pada saat itu PT. Duta Nichirindo Pratama hanya memiliki satu pabrik dan terus menambahkan beberapa mesin logam seperti mesin press, mesin seaming untuk ekspansi kapasitas produksi sampai tahun 1998 ketika krisis ekonomi global terjadi.

Pada tahun 2000, setelah krisis global (tahun 1998-1999) pemulihan, karena permintaan yang cepat dan pengembangan model filter baru, pada tahun 2004 PT. Duta Nichirindo Pratama telah membangun pabrik ke-2 yang dibuat untuk assy filter plastic, selain itu digunakan sebagai ruang laboratorium, ruang bahan baku dan finish goods.

Pada tahun 2009 PT. Duta Nichirindo Pratama telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dalam sistem manajemen kualitas sebagai pembaharuan versi lama ISO 9001:1998 yang diperoleh sebelumnya pada tahun 2001.

Pada tahun 2011 PT. Duta Nichirindo Pratama telah membuat investasi besar, di antaranya adalah metal plating line dan juga waste water treatment system untuk memenuhi peraturan pemerintah tentang pengelolaan lingkungan. Dan mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2004 pada tahun 2012 mengenai sistem manajemen lingkungan.

Pada tahun yang sama PT. Duta Nichirindo Pratama juga telah dilengkapi laboratorium dengan pengujian peralatan canggih untuk filter, yaitu: test oil filter machine, test fuel filter machine, vibration test machine dan pengujian bahan device.


Tempat dan Kedudukan Perusahaan

PT. Duta Nichirindo Pratama berlokasi di Jl. Palem Manis III No.66, Kawasan Industri Manis II, Desa Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang 15137.

lokasi_perusahaan_1

Bentuk Dan Badan Hukum Perusahaan

PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berbadan hukum perseroan terbatas (PT). PT. Duta Nichirindo Pratama berstatus penanaman modal dalam negeri (PMDN) sesuai dengan surat keputusan gubernur, sedangkan untuk nomor dan izin usaha industri dikeluarkan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia.

Bidang Usaha Perusahaan

PT. Duta Nichirindo Pratama merupakan industri yang bergerak dibidang industri produksi Filter dan Metal Stamping Parts Otomotif. Hasil produksi PT. Duta Nichirindo Pratama tidak hanya dipasarkan pada wilayah lokal saja tapi juga dipasarkan pada wilayah luar negeri meliputi Japan, Taiwan, Thailand, Cina dan India dengan persentase 61% dari hasil produksinya untuk dalam negeri dan 39% untuk luar negeri.

Sistem pemasaran didasarkan atas pesanan pelanggan langsung dari pihak pembeli, tetapi biasanya pembeli dari tahun ke tahun adalah pelanggan tetap perusahaan.

Untuk menghadapi dan bisa bersaing di era pasar bebas serta dapat memberikan kepuasaan pelanggan PT. Duta Nichirindo Pratama telah mengaplikasikan sistem manajemen mutu seri ISO 9001-2008 & ISO 14001:2004 yang sertifikatnya di terbitkan oleh lembaga sertifikasi ISO (TUV – Jerman).

Bidang usaha yang dilakukan adalah industri produksi filter and metal stamping parts otomotif, alat berat dan mesin produksi berbagai jenis dan bentuk yang terlihat pada tabel di bawah ini.

tabel_produk

Visi dan misi perusahaan

Visi PT. Duta Nichirindro Pratama memiliki Visi menjadi pemain terkemuka dibidang autoparts manufacturing khususnya dalam produk filtrasi dengan fokus pada pasar OEM domestik dan pasar OES.

Misi PT. Duta Nichirindro Pratama melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kuantitas jumlah produksi, meningkatkan kualitas, membuat respon yang cepat dan cepat aksi lingkungan.

Bidang Pekerjaan, Divisi atau Departemen

Pada Tugas Akhir di PT. Duta Nichirindo Pratama, penulis ditempatkan pada Technical Division, Department Equipment Maintenance. Equipment Maintenance merupakan suatu department yang memonitoring terhadap perbaikan, perawatan dan improvement semua mesin dan alat yang digunakan untuk proses produksi.

Gambaran Khusus

Sejak didirikan PT.Duta Nichirindo Pratama terus mengembangkan bisnisnya sebagai pembuat filter yang fokus pada otomotif dan alat berat. Karena semua orang tahu bahwa filter merupakan bagian utama dalam kinerja penghematan biaya mesin, kinerja filter juga akan mempengaruhi pelestarian lingkungan oleh karena harus memastikan bahwa produk dapat berjalan dengan baik dalam fungsinya.

Untuk memenuhi standart kualitas pasar Original Equipment Manufacturer (OEM) otomotif, PT. Duta Nichirindo Pratama telah memperkuat departemen penelitian dan pengembangan, dengan fasilitas yang menunjang untuk menguji maka diperlukan laboratorium dan pengujian lanjutan untuk memastikan semua produk dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kedepannya berusaha untuk menjadi sebagai vendor sumber global dan terus mencari kesempatan lain untuk memperluas basis bisnis kami dalam hubungan saling menguntungkan.

Struktur Organisasi Perusahan

Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan dan beberapa bagian, diantaranya :

struktur_organisasi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Duta Nichirondo Pratama

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Boards Of Director

Dewan direksi bertugas memelihara kekayaan perusahaan dan bertanggungjawab atas kemajuan perusahaan. Direksi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyusun dan merencanakan strategi, taktik dan rencana jangka pendek yang konsisten dengan rencana jangka panjang perusahaan.

b. Mewakili perusahaan secara sah baik didalam maupun diluar perusahaan.

c. Pemantauan dan pengajuan usulan kepada unit kerja lain yang terkait tentang pelaksanaan hubungan masyarakat.

d. Bertanggung jawab atas semua hal-hal yang terjadi di perusahaan.

2. Manager Representative

MR bertanggung jawab atas pelaksanaan 6 prosedur wajib yang meliputi prosedur pengendalian dokumen, prosedur pengendalian rekaman mutu, prosedur pengendalian produk tidak sesuai, prosedur tindakan perbaikan, prosedur tindakan pencegahan, dan prosedur audit internal. Berikut tugas dan tanggung jawab management representative:

a. Berkoordinasi dengan badan sertifikasi.

b. Mewakili manajemen selama sertifikasi.

c. Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO.

d. Mempersiapkan tinjauan manajemen jadwal pertemuan dan melakukan rapat management review.

e. Mempersiapkan jadwal audit, melakukan audit internal menyiapkan laporan audit, menulis laporan ketidaksesuaian.

f. Berkomunikasi dengan top management pada isu-isu kualitas/ ketidaksesuaian dan laporan audit

g. Review kebijakan mutu secara berkala.

3. Technical & Production Director

Tugas dan tanggung jawab marketing, yaitu :

a. Mengevaluasi atas pengaturan kerja SDM, penggunaan dan perawatan mesin produksi dan koordinasi seluruh lini produksi maupun dengan departemen lainnya.

b. Kontroling terhadap tercapainya pelaksanaan produksi sesuai target kualitas, kuantitas, waktu dan biaya di semua lini.

4. Finance and Administration Director

Uraian tugas:

a. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak.

b. Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas

c. Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan dan nota pembelian, serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

d. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan aministrasi perusahaan membuat evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan.

5. General Manager

Uraian Tugas :

a. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.

b. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

c. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

d. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan.

6. Production Manager

Uraian Tugas :

a. Memastikan kesiapan semua peralatan, bahan baku yang digunakan produksi tepat waktu.

b. Menetapkan rencana proses produksi sesuai persyaratan produk memastikan pelaksanaannya.

c. Memonitoring terhadap system material handling (input & output material).

d. Melakukan review kinerja produksi dan ware house secara periodic mengenai kebutuhan perusahaan atau permintaan manajemen.

7. Quality Assistant Manager

Uraian Tugas :

a. Menjaga dan menjamin kualitas produk.

b. Memonitoring semua spesifikasi dan kualitas produk, baik produk yang out, maupun produk yang datang dari pihak luar (komponen part).

8. R & D Assistant Manager

Uraian Tugas :

a. Memonitoring terhadap uji labolatorium terhadap produk yang dihasilkan.

b. Pembuatan design dan flow-process new product yang diminta oleh customer.

c. Penyelenggaraan terhadap new product (dari proses design produk sampai finishing).

9. EQ Development & Maintenance Assistant Manager

Uraian Tugas :

a. Memonitoring terhadap perbaikan dan perawatan semua mesin dan alat yang digunakan untuk produksi.

b. Memonitoring terhadap pembuatan tools dan mesin sesuai dengan permintaan produksi.

10. Tool Development & Tool Maintenance Assistant Manager

Uraian Tugas :

a. Memonitoring terhadap semua pembelian bahan baku yang disorder oleh pihak PPIC.

b. Memonitoring terhadap pembuatan dies, mould dan jig sesuai dengan permintaan produksi.

11. Purchasing Manager

Uraian Tugas :

a. Memonitoring terhadap uji labolatorium terhadap produk yang dihasilkan.

b. Memonitoring terhadap semua pembelian sparepart dan komponen technical (mesin, dies, mould & jig).

c. Memastikan deadline kedatangan barang terhadap supplier.

12. Manager Keuangan dan Administrasi

Uraian Tugas

a. Pemantauan dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan.

b. Penyusun perencanaan dan pelaksanaan program unit keuangan dalam menunjang program kerja perusahaan yang tertuang dalam rencana kerja dan anggaran tahunan.

c. Membuat, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum ke arah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

d. Penyusunan dan pembuatan laporan keuangan bulanan dan tahunan secara korporasi kepada atasan.

13. HRGA Assistant Manager

Uraian Tugas :

a. Menyusun program perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi fungsi rekruitmen dan pelatihan pegawai.

b. Melakukan pengarsipan dokumen perusahaan.

c. Perumusan kebijakan, pembinaan penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan unit kerja HRD.

d. Menyelesaikan semua bentuk persoalan yang berhubungan dengan karyawan seperti masalah kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan.

14. Marketing Manager

Uraian Tugas:

a. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pemasaran dan penjualan.

b. Penyusunan kegiatan dan evaluasi program pemasaran, termasuk di dalamnya mengadakan promosi, penawaran, menjalin hubungan dengan relasi.

c. Penyusunan dan pembuatan laporan kegiatan pemasaran secara mingguan, bulanan dan tahunan.

d. Pengkajian dan pengajuan usulan kepada manajemen maupun unit-unit terkait.

Dari bidang strukrur tersebut bersenergi dan saling berkontribusi demi mewujudkan visi dan misi yang telah di tetapkan. Seperti terlihat pada gambar berikut.s

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Prosedur Preventive Maintenance

Prosedur ini meliputi pelaksanaan dan perawatan pada peralatan kerja dengan tujuan memelihara kinerja peralatan, dan mencegah atau meminimalisasikan terjadinya kerusakan kemudian melakukan pencatatan pada kartu Historis mesin, hingga terima mesin kemabali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan urutan prosedur preventive maintenance.

Adapun urutan prosedur preventive maintenance di PT. Duta Nichirindo Pratama seperti gambar dibawah ini yaitu:

1. Equipment Manager melakukan review perawatan periode sebelumnya. Hasil review perawatan tersebut kemudian dibuatkan schedule perawatan mesin setiap tahunnya oleh Equipment Manager dengan menggunakan formulir Annually P.P.M–RF.UMT.01.002 berdasarkan Daftar Mesin –RF.UMT.01.002 dan Manual Book / Giude Line.

2. Equipment Manager membuat perhitungan biaya untuk perawatan mesin setiap tahunnya dan melakukan pengajuan budget preventive tahunan melalui proposal Pengajuan Budget Preventive tahunan.

3. Maintenance Chief membuat perencanaan perawatan mesin setiap bulannya denganmenggunakan formulir Monthly Schedule Preventive Maintenance – RF.UMT.01.003 Berdasarkan Annually P.P.M yang telah ditetapkan.

4. Maintenance Chief Mendistribusikan Schedule perawatan bulanan PPC dan produksi.

5. Maintenance Chief menyediakan komponen yang dibutuhkan untuk melaksanakan perawatan mesin yang sudah direncanakandan meminta pengadaan komponen kepada Technical Warehouse sesuai dengan Technical Warehouse Procedure. Apabila Stock komponen tidak tersedia, maka Maintenance Chief melakukan order komponen dengan membuat Draft Request Order ke bagian Maintenance melakukan konfimasi pelaksanaan preventive ke bagian produksi dengan menggunakan formulir Confirmation Sheet.

6. Berdasarkan Work Instruction perawatan mesin – RL.UMT.01.001, maka bagian Maintenance melaksanakan kegiatan perawatan mesin / utility sesuai dengan Schedule yang telah ditetapkan dan mencatat hasil preventive ke dalam formulir kartu perawatan periodic—RM.UMT.01.004.

7. Apabila pada saat melaksanakan perawatan mesin ditemukan masalah lain diluar jadwal yang telah ditetapkan maka bagaian Maintenance wajib melakukan analisa masalah terhadap kerusakan mesin tersebut dan mencatat ke dalam formulir Log masalah lain saat Preventive mesin. Apabila dari hasil analisa masalah memerlukan tindakan perbaikan sementara. Maka bagian Maintenance melakukan tindakan perbaikan dan mencatat ke dalam kartu riwayat mesin

8. Untuk masalah yang tidak memerlukan tindakan perbaikan, maka bagian Maintenance melakukan pengorderan spare part ke Technical Warehouse dengan menggunakan Formulir Draft Request Order.

9. Bagian maintenance wajib melakukan konfirmasi kepada bagian PPC & Produksi untuk melakukan perbaikan mesin / utility dengan menggunakan formulir Confirmation Sheet. Konfirmasi ini dimaksudkan, agar PPC dapat mengatur Schedule produksi dan memberikan waktu kepada Maintenance untuk melakukan perbaikan.

10. Bagian Maintenance melakukan pergantian Spare Part, sesuai jadwal yang ditetapkan oleh bagian PPC

11. Bagian Maintenance wajib mencatat semua kegiatan perawatan yang telah dilakukan ke dalamkartu riwayat mesin, sebagai referensi dalam melakukan kegiatan preventive berikutnya.

12. Maintenance Chief wajib Laporan Mingguan kepada Manager/Asst.Manager, yang berisikan sebagai berikut:

  1. Tingkat pencapaian actual pelaksanaan program preventive maintenance terhadap Schedule.
  2. Ditemukan masalah lain diluar preventive.
  3. penggunaan komponen / material di luar budget yang diajukan.
  4. Analisa & tindakan perbaikan yang dilakukan pada saat preventive.

13. Maintenance Manager/Asst.Manager wajib membuat Laporan Bualanan yang berisikan sebagai berikut:

  1. Pencapaian Preventive selama satu bulan dan Recovery Plan
  2. Review penggunaan Budget Preventive
  3. Laporan ditemukannya masalah laindiluar program preventive disertai dengan analisa.

2. Procedure Corrective Maintenance

Prosedur ini meliputi pelaksanaan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk mengembalikan kinerja peralatan ke kondisi semula, dan mencegah kerusakan yang sama terulang lagi. Kemudian melakukan pelaporan kerusakan mesin, perbaikan mesin secara internal ataupun eksternal, pencatatan pada riwayat mesin, hingga serah terima mesin kembali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan alur prosedur Currective Maintenance:

Adapun urutan prosedur Corrective Maintenance di PT. Duta Nichirindo Pratama dari sistem yang berjalan seperti gambar dibawah yaitu:

1. Maintenance Chief menerima Laporan kerusakan Mesin / utility –RF.UMT.02.001 dari terkait untuk melakukan tindakan perbaikan pada mesin / utility.

2. Berdasarkan Work Instruction identifikasi dan investigasi kerusakan mesin – RL.UMT.02.001, Maintenance Chief melakukan identifikasi dan investigasi terhadap kerusakan mesin yang dilaporkan.

3. Maintenance Chief melakukan analisa masalah terhadap kerusakan mesin, dan mencatat hasil analisa kedalam formulir Laporan Kerusakan –RF.UMT.02.001, dilengkapi nama PIC yang ditunjuk untuk melakukan tindakan perbaikan tersebut serta menentukan waktu perbaikandan dicatat ke dalam formulir Machine Trouble Log – RF .UMT.02.002.

4. Maintenance Chief menentukan rencana tindakan perbaikanoleh pihak internal atau eksternal. Apabila rencana perbaikan dilakukan oleh pihak eksternal, maka bagian Maintenance melakukan permintaan perbaikan mesin oleh pihak eksternal dengan membuat Draft Request Order (DRO) ke bagian Technical Warehouse untuk dibuatkan Purchase Request.

5. Maintenance Chief menentukan rencana tindakan perbaikan dan memeriksa ketersediaan komponen untuk melakukan perbaikan mesin / utility, apabila komponen tidak tersedia maka bagian Maintenance melakukan proses permintaan pengadaan komponen dengan membuat Draft Request Order ke bagian Technical Warehouse.

6. Apabila komponen sudah tersedia, maka bagian Maintenance melakukan konfirmasi waktu perbaikan kepada bagian produksi dan PPC dengan menggunakan formulir Confirmation Sheet –RF.UMT.02.003. konfirmasi dilakukan apabila proses perbaikan membutuhkan waktu yang cukup lan dan harus menghentikan proses produksi, maka Maintenance Chief wajib menginformasikan ke Manager PPC & Produksi, apabila dengan kerusakan mesin masih dapat dioperasikan dengan resiko yang minimal jadwal perbaikan dibahas dengan pihak PPC & Produksi.

7. Operator Maintenance melakukan tindakan perbaikan dan melaporkan kepada Maintenance Chief bahwa hasil perbaikan sudah selesai dilakukan perbaikan.

8. Maintenance Chief memastikan, bahwa hasil perbaikan yang dilakukan sudah sesuai dan mesin dapat beroperasi kembali secara normal. Apabila hasil perbaikan belum sesuai, maka Maintenance Chief perlu melakukan analisa masalah kerusakan mesin kembali

9. Maintenance Chief melakukan serah terima hasil perbaikan mesin yang sudah selesai diperbaiki kepada bagian produksi dan meminta tanda tangan Laporan Kerusakan mesin pada bagian produksi sebagai bukti bahwa kerusakan telah selesai dikerjakan dan mencatatnya kedalam Machine Trouble Log – RF.UMT.02.002.

10. Bagian Maintenance mencatat semua tindakan perbaikan dan status tanggal penyelesain perbaikan ke dalam formulir kartu Riwayat Mesin – RF.UM.02.004

11. Maintenance Chief wajib membuat Laporan Mingguan kepada Manager yang mencakup :

  1. Melaporkan laporan kerusakan mesin yang masuk
  2. Melaporkan hasil analisa kerusakan dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan serta langkah pencegahan agar tidak berulang
  3. Melaporkan down time yang terjadi akibat kerusakan tersebut

12. Maintenance Manager wajib membuat Laporan bulanan kepada Direksi yang mencakup :

  1. Melaporkan laporan kerusakan mesin yang masuk
  2. Melaporkan hasil analisa kerusakan dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan serta langkah pencegahan agar tidak berulang
  3. Melaporkan down time yang terjadi akibat kerusakan tersebut.
  4. Melaporkan biaya perbaikan dikeluarkan dalam melakukan perbaikan mesin.

Untuk rancangan sistem berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada point. 3.4 yang digambarkan pada program Unifed Modelling Language (UML). Tata laksana sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut:

Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin Yang Sedang Berjalan

a. UseCase Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin (Preventive)

preventive_yg_berjalan

Gambar 3.3 Use case diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan saat ini terdapat :

1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Perawatan Mesin Berkala (Preventive).

2. 6 (Actor) actor yang melakukan Kegiatan Yaitu: Equipment Manager, Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi .

3. Ada 13 (tiga belas) UseCase yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :

1. Nama Usecase: Review perawatan periode sebelumnya

Actor : Equipment Manager.

Skenario : Usecase mereview kembali Penjadwalan sebelumnya. yang pernah dilakukan perawatan mesin

Goal : Agar mengetahui informasi Jadwal Perawatan mesin

2. Nama Usecase: Membuat Schedule Preventive Tahunan

Actor : Equipment Manager.

Skenario  : Usecase Membuat Schedule Perawatan Tahunan agar mesin tetap beroperasi dengan baik.

Goal : Agar mengetahui informasi Jadwal Perawatan mesin

3. Nama Usecase: Membuat Schedule Preventive Bulanan

Actor : Chief.

Skenario : Membuat Jadwal Perawatan Bulanan mesin agar

Goal : Agar mengetahui informasi Jadwal Perbaikan bulanan mesin.

4. Nama Usecase: Mendistribusikan Schedule Preventive

Actor : Chief.

Skenario : Setelah jadwal perawatan dibuat kemudian di didtribusikan kepada bagian PPC dan Produksi.

Goal : Menyampaikan Informasi Penjadwalan Perawatan mesin

5. Nama Usecase: Meminta Ketersediaan Komponen

Actor : Chief.

Skenario : Meminta Spart Part yang dibutuhkan untuk perawatan mesin kepada Techincal Warehouse.

Goal : Memberikan Informasi Stok Barang dari kesalahan

6. Nama Usecase: Ketersediaan Stock.

Actor : Technical Warehouse.

Skenario : Memberitahukan kepada maintenance Chief Ketersediaan barang yang dibutuhkan.

Goal : Memberikan informasi ketersediaan barang.

7. Nama Usecase: Membuat Draft Request Order

Actor : Chief.

Skenario : Membuat Draft Request Order sebagai meminta barang yang dibutuhkan kepada Technical Warehouse.

Goal : Membuat Permintaan Barang.

8. Nama Usecase: Melaksanakan Kegiatan Perawatan

Actor : Operator Maintenance.

Skenario : Menganalisa Masalah yang terjadi pada saat melakukan tidnakan perawatan mesin.

Goal : Melakukan Tindakan Preventive.

9. Nama Usecase: Menganalisa Masalah mesin

Actor : Operator Maintenance.

Skenario : Menganalisa Masalah yang terjadi pada saat melakukan tidnakan perawatan mesin.

Goal : Mengetahui Masalah yang terjadi

10. Nama Usecase: Melakukan Tindakan Corective

Actor : Operator Maintenance.

Skenario : Jika Terjadi ditemukannya masalah baru maka operator maintenance melakukan tindakan Currective (perbaikan mesin).

Goal : Melakukan perbaikan mesin.

11. Nama Usecase: Mengkonfirmasi Hasil Perawatan

Actor  : Operator Maintenace

Scenario : Operator Maintenance mengkonfirmasi hasil perawatan mesin yang sudah dikerjakan dan bisa beroperasi kembali.

Goal : Melakukan perbaikan mesin.

12. Nama Usecase: Mencatat Kedalam Kartu Riwayat Mesin

Actor : Operator Maintenance.

Scenario : Operator maintenance melakukan pencatatan hasil perawatan mesin kedalam kartu riwayat mesin.

Goal : Kartu Riwayat Mesin

13. Name Usecase: Membuat Laporan Preventive

Actor : Equipment Manager

Scenario : Setelah operator maintenance mencatat hasil perawatan kemudian dimasukan datanya kedalam laporan preventive.

Goal : Laporan Preventive (perawatan mesin berkala).

b. Activity Diagram Sistem Perjadwalan Perawatan mesin Yang Sedang Berjalan

Ad_Corective_berjalan

3.4 Gambar Activity Diagram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin

Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan .

2. 6 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Equipment Manager, Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

3. Ada 12 (dua belas) Action dari sistem activity diagram yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yang meliputi :

1. review perawatan periode sebelumnya Terima list data barang

2. Membuat Schedule Preventive Tahunan Kirim data actual barang

3. Membuat Schedule Preventive Bulanan Terima dan cek barang.

4. Mendistribusikan Schedule Preventive

5. Meminta Ketersediaan Komponen

6. Memeriksa Stock

7. Membuat Draft Request Order Menginput laporan pengiriman barang

8. Melaksanakan Kegiatan Perawatan Terima laporan

9. Analisa Masalah

10. Melakukan Tindakan Corective

11. Mengkonfirmasi Hasil Perawatan

12. Membuat Laporan Preventive

c. Sequence Diagram Sistem Penjadwalan Perawatan mesin Yang Sedang Berjalan

SD_preventive

3.5 Gambar Sequencey Diagram Sistem Penjadwalan Perawatan Mesin

Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

1. 1 (satu) Lifeline ,yaitu: Jadwal Perawatan Mesin

2. 6 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Equipment Manager, Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

3. Ada 16 (enam belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Sistem Permintaan Perbaikan Mesin Yang Sedang Berjalan

a. UseCase Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin Yang Sedang Berjalan

corectiv_yg_berjalan

3.6 Gambar Usecase Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin

Berdasarkan Gambar 3.6 Sistem yang berjalan saat ini terdapat :

1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Perbaikan Mesin Corrective).

2. 5 (Actor) actor yang melakukan Kegiatan Yaitu: Maintenace Chief, PPC, Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

3. Ada 13 (tiga belas) UseCase yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :

1. Nama Usecase  : Membuat Laporan Kerusakan

Actor  : Produksi.

Skenario  : Usecase Membuat laporan kerusakan Mesin kepada departemen maintenance untuk mengajukan permintaan perbaikan.

Goal  : Membuat Rincian Kerusakan Mesin

2. Nama Usecase: Mengajukan Laporan ke Departemen Maintenance

Actor  : Produksi.

Skenario  : Usecase Mengajukan laporan kerusakan kepada departemen maintenance

Goal  : Memberikan informasi laporan kerusakan

3. Nama Usecase: Menerima Laporan Kerusakan

Actor  : Maintenancen Chief.

Skenario  : Usecase menerima Laporan kerusakan mesin dari departemen produksi.

Goal  : Permintaan perbaikan mesin.

4. Nama Usecase: mengananlisa Kerusakan Mesin

Actor  : Maintenancen Chief.

Skenario  : Setelah menerima Laporan kerusakan mesin maintenance chief menganalisa kerusakan mesin tersebut.

Goal  : masalah yang terjadi pada mesin tersebut

5. Nama Use case : Memeriksa Stock barang

Actor : Maintenancen Chief .

Skenario : Meminta Spart Part yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin kepada Techincal Warehouse.

Goal : Menerima Informasi Stok Barang

6. Nama Use case : Membuat Draft Request Oreder.

Actor : Technical Warehouse.

Skenario : Meminta Manitenance Chief untuk membuat Draft Request Order untuk mengajukan permintaan barang.

Goal : Dratf Request Order.

7. Nama Use case : Mengkonfirmasi Jadwal Perbaikan

Actor : Maintenance Chief, PPC dan Produksi.

Skenario : Maintenance Chief memberitahukan kepada PPC dan Departemen Produksi mengenai jadwal perbaikan.

Goal : Jadwal Perbaikan Mesin

8. Nama Use case : Melakukan Tindakan Perbaikan

Actor : Maintenance.

Skenario : Setelah memberitakan jadwal perbaikan Mesin maintenance melakukan tidakan perbaiakn mesin.

Goal : Melakukan Tindakan Preventive

9. Nama Use case : Memastikan Hasil Perbaikan

Actor : Maintenance Chief.

Skenario : Memastikan Hasil perbaikan mesin yang dilakukan oleh maintenance.

Goal : Hasil perbaikan mesin

10. Nama Use case : Menganalisa Kembali Kerusakan Mesin

Actor : Maintenance Chief.

Skenario : Mernganalisa kembali mesin yang bermaslah tersebut untuk dapat diperbaiki.

Goal : Merumuskan Permasalahan.

11. Nama Usecase : Serah Terima Hasil Perbaikan

Actor : Maintenace Chief dan Produksi

Scenario : Maintenance chief melakukan serah terima perbaikan mesin yang sudah selesai diperbaiki.

Goal : Selesai laporan kerusakan.

12. Nama Usecase : Mencatat Kedalam Kartu Riwayat Mesin

Actor : Maintenance

Scenario : Operator maintenance melakukan pencatatan hasil perbaikan mesin kedalam kartu riwayat mesin.

Goal : Kartu Riwayat Mesin

13. Name Usecase : Membuat Laporan hasil perbaikan

Actor : Maintenance Chief

Scenario : Setelah operator maintenance mencatat hasil perawatan kemudian dimasukan datanya kedalam laporan kerusakan bulanan (Currective).

Goal : Laporan Corrective (perbaikan mesin

b. Activity Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin Yang Sedang Berjalan

AD_preventive_berjalan

3.7 Gambar Activity Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin

Berdasarkan Gambar 3.3 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan

2. 5 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Mintenance Chief, PPC, Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

3. Ada 12 (dua belas) Action dari sistem activity diagram yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yang meliputi :

1. Membuat Laporan Kerusakan

2. Mengajukan Laporan ke Departemen Maintenance

3. Menerima Laporan Kerusakan

4. mengananlisa Kerusakan Mesin

5. Memeriksa Stock barang

6. Membuat Draft Request Order

7. Mengkonfirmasi Jadwal Perbaikan

8. Melakukan Tindakan Perbaikan

9. Memastikan Hasil Perbaikan

10. Menganalisa Kembali Kerusakan Mesin

11. Serah Terima Hasil Perbaikan

12. Mencatat Dalam Kartu Riwayat Mesin

13. Membuat Laporan Hasil Perbaikan

c. Sequence Diagram Sistem Permintaan perbaikan mesin Yang Sedang Berjalan

SD_Corrective

3.8 Gambar Sequencey Diagram Sistem Permintaan Perbaikan Mesin

Berdasarkan Gambar 3.8 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

1. 1 (satu) Lifeline ,yaitu Permintaan Perbaikan Mesin

2. 6 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Maintenance Chief, PPC, Operator Maintenance, Technical Warehouse, dan Produksi.

3. Ada 17 (enam belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data inout sehingga menghasilkan proses dan kemudian aka ada hasil ndari sebuah proses itu sendiri. Beberapa analisa masukan dari prosedur yang berjalan diantaranya:

a. Nama Masukan : Mannual Book

Fungsi : Sebagai dasar atau acuan pembuatan schedule perawatan mesin

Sumber : Produsen Mesin

Media : Buku Petunjuk

Distribusi : Admin Maintenance

Frekuensi : Setiap Terdapat penambahan mesin baru

Format : Buku panduan mesin

Keterangan : Berisi detail petunjuk penggunaan dan perawatan mesin

b. Nama Masukan : Draft Request Order

Fungsi : Sebagai dasar permohonan pembelian Sparepart atau tooling serta permohonan perbaikan mesin di luar

Sumber : Admin Maintenance

Media : Buku Petunjuk

Distribusi : Purchasing

Frekuensi : Setiap terjadi kekurangan spartpart dan tooling serta setiap terjadi perbaikan mesin diluar

Format : Annualy P.P.M

Keterangan : Berisi Schedule perawatan untuk semua mesin produksi.

c. Nama Masukan : Jadwal Perawatan Mesin

Fungsi : Sebagai Acuan pemeriksaan dan pemeliharaan mesin

Sumber : Admin Maintenance

Media : Cetakan Manual dalam kertas

Distribusi : Bagian PPC dan Produksi

Frekuensi : Setiap Terdapat penambahan mesin baru

Format : Annualy P.P.M

Keterangan : Berisi Schedule perawatan untuk semua mesin produksi.

d. Nama Masukan : Laporan Kerusakan Mesin

Fungsi : Sebagai dasar pemeriksaan mesin yang disebabkan oleh kerusakan atau potensi kerusakan.

Sumber : Departemen Terkait

Media : Cetakan Manual dalam kertas

Distribusi : Admin Maintenance

Frekuensi : Setiap terjadi kerusakan atau potensi kerusakan mesin.

Format : Form Laporan Kerusakan Mesin

Keterangan : Berisi detail permasalahan kerusakan mesin dan sparepart yang digunakan.

Analisa proses

Analisa Proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pegolahan sistem yang ada. Berikut ini adalah beberapa analisa proses yang ada pada prosedur sistem yang berjalan:

a.Nama Proses : Pemeriksaan Mesin

Masukan : Jadwal perawatan dan Laporan Kerusakan mesin

Keluaran : Informasi status dan kondisi mesin

Ringkas Proses : Proses ini dilakukan untuk mengecek kondisi mesin yang akan dilakukan perawatan atau perbaikan.

b.Nama Proses : Perbaikan Mesin Internal

Masukan : Laporan Kerusakan Mesin

Keluaran : Status dan Kondisi Mesin

Ringkas Proses : Proses ini dilakukan sebagai bentuk tidak lanjut darI hasil pemeriksaan yang telah dilakukan berdasarkan permohonan perbaikan mesin dan dapat dikerjakan di internal perusahaan.

c.Nama Proses : Perbaikan Mesin Eksternaln

Masukan : Laporan Kerusakan Mesin

Keluaran : Status dan kondisi mesin

Ringkas Proses : Proses ini dilakukan sebagai bentuk lanjut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan permohonan perbaikan mesin yang tidak bisa dilakukan oleh maintenance internal.

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

a.Nama keluaran : Laporan Kerja Pemeliharaan Mesin

Fungsi : Sebagai bukti hasil pemeriksaan mesin.

Sumber : Team Maintenance

Media : Cetakan Manual (Kertas)

Rangkap : 1 (lembar).

Distribusi : Bagian Maintenance.

Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan mesin

Format : Laporan Perawatan

Keterangan : Berisi detail petunjuk penggunaan dan perawatan mesin

B.Nama Keluaran : Serah Terima Mesin dari Teknisi Eksternal

Fungsi : Sebagai bukti hasil pemeriksaan mesin Ekternal

Sumber : Teknisi Ekternal

Media : Cetakan Manual (Kertas)

Rangkap : 1 (lembar).

Distribusi : Bagian Maintenance

Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan mesin

Format : Form Serah Terima

Keterangan : Berisi detail pemeriksaan mesin yang dilakukan oleh Teknisi eksternal

c.Nama Keluaran : kartu Riwayat Mesin

Fungsi : Sebagai rekap kejadian pada mesin baik pemeliharaan maupun perbaikan mesin.

Sumber : Team Maintenance

Media : Cetakan Manual dalam kertas

Rangkap : 1 (lembar).

Distribusi : Bagian Maintenance

Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan dan perbaikan mesin

Format : Historis Mesin

Keterangan : Berisi rangkuman peristiwa atau kejadian pada mesin.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Konfigurasi sistem berjalan menunjukkan spesifikasi hardware, spesifikasi software, dan hak akses (brainware) pada sistem yang saat ini digunakan oleh perusahaan.

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : LCD 20’’
    3. Mouse : PS2
    4. Keyboard : PS2
    5. RAM : 4 GB
    6. Hardisk : 500 GB
  2. Spesifikasi Software
    1. Ms. Excel 2007
    2. Windows 7
    3. Ms. Word
  3. Hak Pengguna (Brainware)
    1. Marketing
    2. Pimpinan

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I pada tabel 3.2 yang dikemudian dimodifikasi melalui metode MDI (Mandatory, Desirable and Inessential). Beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Terdapat pada tabel :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1.

Menampilkan Profil Perusahaan

2.

Menampilkan Halaman Sign in

3.

Menampilkan Nama User Yang Sign in

4.

Menampilkan Foto User yang Sign in

5.

Menampilkan Tanggal, Bulan, dan Tahun Sekarang`

6.

Menampilkan Informasi Data User, Kategori, Departemen, Operator, Mesin, bagian dan Sparepart

7.

Menampilkan data User yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

8.

Menampilkan data Kategori yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Technical Warehouse

9.

Menampilkan data Departemen yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

10.

Menampilkan data Bagian yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

11.

Menampilkan data Sparepart yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Technical Warehouse

12.

Menampilkan data Operator yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

13.

Menampilkan data Mesin yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

14.

Menampilkan data Pengadaan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

15.

Menampilkan data Tiket yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

16.

Menampilkan data Perbaikan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

17.

Menampilkan data Perawatan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

18.

Menampilkan data Laporan Pengadaan oleh Admin Maintenance

19.

Menampilkan data Laporan Sparepart oleh Admin Maintenance

20.

Menampilkan data Laporan Perbaikan oleh Admin Maintenance

21.

Menampilkan data Laporan Perawatan oleh Admin Maintenance

22.

Menampilkan data Kartu Riwayat Mesin oleh Admin Maintenance

23.

Menampilkan List Data Sparepart bisa Approve Oleh Chief

24.

Menampilkan List Data Perbaikan bisa Approve Oleh Chief

25.

Menampilkan data sesuai kategori


Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1.

Memiliki Tampilan Yang menarik

2.

Mudah Digunakan dan Dipahami Oleh User

3.

Hak Akses dibatasi oleh User Tertentu

4.

Sistem Tetap berjalan Normal meski banyak yang mengakses

5.

Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browser

6.

Aplikasi dapat dijalankan di Jaringan LAN (Local Area Networking)

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Gambar 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : berarti penting atau dibutuhkan

D (Desireable) : berarti diinginkan. Yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan.

I (Innesential) : lebih baik tidak ada.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III berdasarkan pada tabel 3.2 dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya high (H) dan harus di eliminasi. Yang digambarkan pada pada :

Gambar 3.4 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III


Elisitasi Tahap III

Keterangan :

1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. L artinya Low, maksudnya mudah untuk dikerjakan.
  2. M artinya Middle, maksudnya mampu untuk dikerjakan.
  3. H artinya High, maksudnya sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

Final Draft Elisitasi

Gambar 3.4 Final Draft Elisitasi

Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1.

Menampilkan Halaman Sign In

2.

Menampilkan Nama User Yang Sign In

3.

Menampilkan Informasi Data User, Kategori, Departemen, Operator, Mesin, bagian dan Sparepart

4.

Menampilkan data User yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

5.

Menampilkan data Kategori yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Technical Warehouse

6.

Menampilkan data Departemen yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

7.

Menampilkan data Bagian yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

8.

Menampilkan data Sparepart yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Technical Warehouse

9.

Menampilkan data Operator yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

10.

Menampilkan data Mesin yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

11.

Menampilkan data Pengadaan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

12.

Menampilkan data Tiket yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

13.

Menampilkan data Perbaikan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

14.

Menampilkan data Perawatan yang bisa Di tambah, edit dan hapus pada setiap data oleh Admin Maintenance

15.

Menampilkan data Laporan Pengadaan oleh Admin Maintenance

16.

Menampilkan data Laporan Sparepart oleh Admin Maintenance

17.

Menampilkan data Laporan Perbaikan oleh Admin Maintenance

18.

Menampilkan data Laporan Perawatan oleh Admin Maintenance

19.

Menampilkan data Kartu Riwayat Mesin oleh Admin Maintenance

20.

Menampilkan List Data Sparepart bisa Approve Oleh Chief

21.

Menampilkan List Data Perbaikan bisa Approve Oleh Chief

22.

Menampilkan List Data Perawatan bisa Approve Oleh Chief

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

1.

Memiliki Tampilan Yang menarik

2.

Mudah Digunakan dan Dipahami Oleh User

3.

Hak Akses dibatasi oleh User Tertentu

4.

Sistem Tetap berjalan Normal meski banyak yang mengakses


5.

Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browsers


6.

Aplikasi dapat dijalankan di Jaringan LAN (Local Area Networking)

Metode Analisa Sistem

Dalam metode ini akan dijelaskan mengenai rangkaian detail pengukuran kinerja untuk pemeliharaan berdasarkan konsep adapted Balanced Score Card yang sesuai dengan konteks pemeliharaan sebagai fungsi pendukung.

1. Visi dan Misi PT. Duta Nichirindo Pratama

Visi PT. Duta Nichirindo Pratama

a. Visi PT. Duta Nichirindo Pratama

“Menjadi pemain terkemuka dibidang autoparts manufacturing khususnya dalam produk filtrasi dengan fokus pada pasar OEM domestik dan pasar OES.”

b. Misi PT. Duta Nichirindo Pratama

“melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kuantitas jumlah produksi, meningkatkan kualitas, membuat respon yang cepat dan cepat aksi lingkungan.”

2. Hubungan Antar Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya.

visi_misi
Gambar 3.9 Balanced Score Card PT Duta Nichirindo Pratama.
(Sumber :Ilustrasi menggunakan Shapes)

3. Empat Perspektif Balanced Scorecard

bsc
Gamabar 3.10. Diagram Balanced Score Card
(Sumber : http://ygraph.com/chart/2781)

4. Karakteristik Balanced ScoreCard

a. Financial (A)

b. Customer (B)

c. Business Process (C)

d. Learrn & Growth (D)

Untuk masing-masing departemen yang ada di pt. Duta Nichirindo Pratama:

1. Financial Point – A

a) Finance Departement

b) Accounting Departement

2. Customer Point – B

a) Marketing Departement

b) PPIC Departement

c) Engineering Departement

d) FGWH & Delivery Departement

e) Quality Control Departement

3. Business Process Point – C

a) Production Departement

Aktivitas pendukung Bussines Process meliputi :

a) Purchasing Departement

b) Technical Warehouse Departement

c) Equipment Maintenance Departement

4. Learn & Growth Point – D

a) HRGA Departement

Tabel 3.6 Balanced Score Card
bsc_tabel

Dari tabel Score Card diatas dapat diketahui bahwa sistem pemeliharaan (Maintenance) masuk ke dalam perspektif proses bisnis, dan mempunyai key performance indicator yang sangat penting bagi perusahaan yaitu:

  1. menurunkan Down Time Produksi yang diakibatkan oleh permasalahan mesin sebanyak 10%.

Rancangan Sistem yang diusulkan

Rancangan sistem yang diusulkan ditampilkan dalam bentuk diagram yang dibuat dengan menggunakan program UML (Unified Modelling Language). Diagram yang akan penulis gunakan yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.


Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

1. Use case Diagram Sistem yang Diusulkan

Usecase usulan

Gambar 3.5 Use Case Sistem yang Diusulkan

Pada usecase di atas terdapat:

1) Satu (1) sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dapat dilakukan oleh actor.

2) (3) Actor, yang melakukan use case di dalam sistem maintenance data pelanggan.

3) Tujuh (7) use case yang dilakukan oleh aktor, yaitu : Log in, Input pengguna, input pelanggan, report, validasi, laporan bulanan, dan Log out.


2. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut ini diuraikan activity diagram dari sistem yang diusulkan :

Activity usulan

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Pada gambar Activity Diagram diatas, terdapat:

1) Satu (1) Initial Node

2) Sembilan (9) Action State

3) Tiga (3) Swimlane, termasuk 2 actor

4) Satu (1) Decision Node

5) Satu (1) Final Node


3. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

a. Sequence diagram Log in

Sequence login usulan

Gambar 3.7 Sequence Diagram Log in yang Diusulkan

b. Sequence diagram Admin

Sequence admin usulan

Gambar 3.8 Sequence Diagram Admin yang Diusulkann

c. Sequence diagram Pengguna lapangan

Sequence pengguna usulan

Gambar 3.9 Sequence Diagram User Selain Admin


4. Class Diagram Sistem yang Diusulkan

class usulan

Gambar 3.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, diketahui bahwa sistem maintenance data pelanggan yang digunakan oleh PT Gemanusa Sentra Teknologi belum efektif. Pada sistem yang saat ini berjalan data pelanggan belum bisa didapat dengan cepat, sehingga menghambat kinerja departemen lain ketika terjadi masalah terhadap sistem antrian yang digunakan pelanggan. Selain itu, penggolongan pelanggan yang masih aktif atau nonaktif belum dilakukan, sehingga perusahaan tidak memiliki data akurat mengenai pelanggan yang aktif.


Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan kekurangan dan kebutuhan, sistem maintenance data pelanggan pada PT Gemanusa Sentra Teknologi belum efektif. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan data pelanggan secara cepat dan akurat, sehingga pelayanan terhadap pelanggan dapat dilakukan dengan lebih efisien. Sistem juga diharapkan mampu memberikan laporan pelanggan yang aktif maupun tidak aktif, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah bisnis yang lebih baik.


Rancangan Basis Data

Dalam spesifikasi basis data dijelaskan rincian dari class diagram yang diusulkan. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut :

  1. Nama tabel  : user
  2. Isi : id, uname, password, name, nik, levelId, email

    Primary key : id

    Panjang Record : 38 karakter

    Tabel 3.6 Tabel user


  3. Nama tabel  : level
  4. Isi : id, name

    Primary key : id

    Panjang Record :23 karakter

    Tabel 3.7 Tabel level


  5. Nama tabel  : province
  6. Isi : id, name

    Primary key : id

    Panjang Record :38 karakter

    Tabel 3.8 Tabel province


  7. Nama tabel  : city
  8. Isi : id, provinceId, name

    Primary key : id

    Panjang Record :46 karakter

    Tabel 3.9 Tabel city
  9. Nama tabel  : customer
  10. Isi : id, name, address, provinceId, phone, email

    Primary key : id

    Panjang Record : 154 karakter

    Tabel 3.10 Tabel customer


  11. Nama tabel  : report
  12. Isi : id, date, userId, customerId, description, status

    Primary key : id

    Panjang Record : 249 karakter

    Tabel 3.11 Tabel report


  13. Nama tabel  : regional
  14. Isi : id, name, provinceId, description

    Primary key : id

    Panjang Record : 257 karakter

    Tabel 3.12 Tabel regional

Rancangan Prototipe

1. Prototype Halaman Log in

Gambar 3.11 Prototype Halaman Log in

2. Prototype Halaman Dashboard Admin

Gambar 3.12 Prototype Halaman Dashboard Admin

3. Prototype Halaman User

Gambar 3.13 Prototype Halaman User

4. Prototype Halaman New/Edit User

Gambar 3.14 Prototype Halaman New/Edit User

5. Prototype Halaman View User

Gambar 3.15 Prototype Halaman View User

6. Prototype Warning

Gambar 3.16 Prototype Warning

7. Prototype Halaman Customer

Gambar 3.17 Prototype Halaman Customer

8. Prototype Halaman Lihat Customer

Gambar 3.18 Prototype Halaman Lihat Customer

9. Prototype Halaman New/Edit Customer

Gambar 3.19 Prototype Halaman New/Edit Customer

10. Prototype halaman regional

Gambar 3.20 Prototype halaman Regional

11. Prototype Halaman Setting

Gambar 3.21 Prototype halaman Setting

12. Prototype Halaman Report Admin

Gambar 3.22 Prototype Halaman Report Admin

13. Prototype Halaman New Report

Gambar 3.23 Prototype Halaman New Report

14. Prototype Halaman Verifikasi Laporan

Gambar 3.24 Prototype Halaman Verifikasi Laporan

15. Prototype Halaman Download

Gambar 3.25 Prototype Halaman Download

16. Prototype Halaman Dashboard user

Gambar 3.26 Prototype Halaman Dashboard user

17. Prototype Halaman Daftar Laporan

Gambar 3.27 Prototype Halaman Daftar Laporan

18. Prototype Halaman Lihat Detail Laporan

Gambar 3.28 Prototype Halaman Lihat Detail Laporan

Penerapan Rancangan Sistem yang diusulkan

1. Tampilan Halaman Login

Gambar 3.29 Tampilan Login


2. Tampilan Halaman Dashboard Admin

Gambar 3.30 Tampilah Dashboard Admin


3. Tamplilan Menu User

Gambat 3.31 Tampilan Menu User


4. Tampilan Input User

Gambar 3.32 Tampilan input pengguna

Testing

Tabel 3.13 Black Box Testing


Implementasi

Schedule

Tabel 3.13 Schedule


Estimasi Biaya

Tabel 3.14 Estimasi Biaya

Bab IV Penutup

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Proses perawatan dan perbaikan mesin di PT. Duta Nichirindo Pratama dilakukan sesuai dengan prosedur yang berjalan yaitu:

  1. Sistem Proses Preventive Maintenance, yang dilakukan oleh Maintenance untuk melakukan perawatan dan Sistem Proses Corrective Maintenance, yang diajukan oleh departemen pengaju mesin yang mengalami kerusakan mesin untuk mengajukan permintaan perbaikan ke bagian Maintenance masih menggunakan Laporan kerusakan yang ditulis manual.
  2. Perancangan aplikasi Maintenance Management System (MMS) dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu dengan menampilkan data-data yang berhubungan dengan Maintenance seperti data mesin, data teknisi, data divisi, data user, data penjadwalan, dan data permintaan perbaikan serta Notifikasi jadwal dan permintaan perbaikan agar dapat dikelola dan dipantau secara cepat oleh Staff Maintenance. Aplikasi ini juga menampilkan grafik-grafik seperti grafik monitoring kerusakan mesin dan monitoring perawatan mesin yang dapat membantu pengendalian pemeliharaan mesin.
  3. Proses pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh team Maintenance dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Maintenance Management System (MMS), karena semua data yang dibutuhkan sudah tersimpan di dalam aplikasi setiap kali pengguna melakukan transaksi seperti Laporan Penjadwalan Perawatan, Laporan Permintaan Perbaikan dan Kartu Riwayat Mesin .

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi proses bisnis yang terjadi di PT. Duta Nichirindo Pratama dimulai dari penerimaan Laporan kerusakan hingga terselesaikannya laporan kerusakan mesin serta sistem informasi yang menyangkut proses pemelihraan dan pengontrolan.
  2. Perlu adanya pengembangan terhadap aplikasi ini mengingat masih banyak pekerjaan-pekerjaan di Departemen Maintenance seperti pengadaan Sparepart, peminjaman dan pengembalian mesin agar pekerjaan di Departemen Maintenace lebih transparan.
  3. Perlu dibuatkannya scan dan print barcode barang sehingga lebih memudahkan dalam input Sparepart mesin.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.
  2. 2,0 2,1 2,2 Nurcahyo,Menurut Nasaruddin, Dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013),
  3. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  4. 4,0 4,1 Yan, Jihong. 2015. Machinery Prognostics and prognosis oriented maintenance management. singapore : John Wiley & Sons Singapore Pte. Ltd.
  5. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
  6. Rusdiana. A, Irfan. Moch. 2014.”Sistem informasi Manajemen”.Bandung: Pustaka Setia.
  7. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hutahaean
  8. Lipursari, Anastasia. 2013. “Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan”. Semarang: STIE Semarang. Jurnal STIE Semarang. Vol. 5 No. 1, Februari 2013 ISSN: 2252-7826.
  9. 9,0 9,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Iyamu, Tiko, Tefo Sekgweleo. 2013. “Information Systems and Actor-Network Theory Analysis”. International Journal of Actor-Network Theory and Technological Innovation Vol. 5, No. 3.
  11. Aswati, Safrian, Neni Mulyani, Yessica Siagian dan Arridha Zikra Syah. 2015. “Peranan Sistem Informasi dalam Perguruan Tinggi”. Sumatra Utara: STMIK Royal Kisaran Sumatra Utara. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi. Vol. 1 No. 2, Maret 2015.
  12. Tohari Hamim, 2013. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: ANDI.
  13. Fajria, Noviza (2014) Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan pada Kentucky Fried Chicken Cabang Palembang Square Mall (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Program Studi Administrasi Bisnis). Other Thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 A.S, Rosa dan M.Shalahuddin. 2016. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika Bandung.
  15. 15,0 15,1 Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan daerah. Bandung. Abdi Sistematika.
  16. Wijayanto, Tegar, dkk. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang dengan Metode Berorientasi Objek Di UD Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  17. 17,0 17,1 Hasanah, Uswatun. 2013. Sistem Informasi Penjualan On_line pada Toko Kreatif Suncom Pacitan. INJS Volume 2 No 4 – Oktober 2013. Diambil dari : ijns.org (28 Oktober 2017).
  18. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  19. 19,0 19,1 19,2 Franto & Alim Bahri. 2015. Integrasi Perangkat Lunak Arcgis 9.3, Xampp, Mapserver for Window dan Geoserver dalam Rangka Penyusunan Peta Geologi Pulau Bangka Digital Berbasis Web. Jurnal Promine, Desember 2015, Vol. 3 (2), hal. 18 - 29.
  20. SANTOSO, Santoso. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Prosiding SENIATI, [S.l.], n. Book-2, dec. 2016. ISSN 2085-4218. Available at: <http://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/204>.
  21. 21,0 21,1 Pratama, Andre. 2016. PHP Uncover. Bandung: Duniailkom.
  22. Sidik, Betha.2014. “Pemrograman Web PHP” .Edisi Revisi Ke-2 Cetakan ke-1,Bandung: Informatika Bandung.
  23. Sutanto, Yudi, M.Suyanto dan Hanif Al Fatta. 2013. Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan pada STMIK Amikom Yogyakarta. Jurnal Teknologi Informasi Vol. VII Nomor 22. ISSN : 1907-2430
  24. Sigmon, Bonnie S., "Using a SWOT Analysis: Taking a Look at Your Organization" (2014). Community and Economic Development Publications. (http://uknowledge.uky.edu/ced_reports/16, diakses pada 3 November 2017).
  25. Wahyudi, Muhammad Johan dan Abdul Fadlil. 2014. Sistem Pakar untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah dengan Metode Theorema Bayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 nomor 1.
  26. Pratama, Andre. 2016. CSS Uncover. Bandung: Duniailkom.
  27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175.
  28. Fatkurrotin , Shofia, Henry Bambang Setyawan dan Yoppy Mirza Maulana. “Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Menggunakan Metode Lot For Lot pada PT. Elang Jagad. JSIKA Vol.4, No.1. April 2015 : 8-15.
  29. Mulyandi, Muhammad Rachman dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  30. Moch. Fatchur Rozyl, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis.”Aplikasi Pelayanan dan Pengelolaan data bengkel secara elektronik berbasis web”. Dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Volume 2 No. 1 Maret 2017
  31. Agustinus Haryanta, Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global Vol. 7 No. 1/ Maret 2017
  32. Ach. Supriyanto, Burhan dan Millatul Ulya. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web di PT Garam (Persero). Agrointek Volume 7, No. 2 Agustus 2013.
  33. Dag Øivind Madsen, Buskerud and Vestfold. SWOT Analysis: A Management Fashion Perspective. International Journal of Business Research, 16(1), 39-56, 2016.
  34. Hafeez Osman and Michel R.V. Chaudron. UML Usage in Open Source Software Development: A Field Study. Proceedings of the 3rd International Workshop on Experiences and Empirical Studies in Software Modeling. 2013.
  35. Phillip Langer, Tanja Mayerhover, Manuel Wimmer, Gerti Kapel dengan judul On the Usage of UML : Initial Results of Analyzing Open UML Models. Lecture Notes in Informatics (LNI), Proceedings - Series of the Gesellschaft fur Informatik (GI). 2016 .
  36. Ronald E. Pike, Jason M Pittman, Drew Hwang. Cloud-based Versus Local-bassed Web Development Education : An Experimental Study in Learning Experience. 2016. Proceeding of the EDSIG Conference. Las Vegas, Nevada USA.
  37. N. M. Z. Hashim , S. N. K. S. Mohamed dengan judul Development of Student Information System dalam Development of Student Information System Volume 2 Issue 8, August 2013.

DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN

1.1 Form Validasi Tugas Akhir

1.2 Kartu Bimbingan Tugas Akhir

1.3 Surat Keterangan Magang

1.4 Surat Implementasi Program

1.5 Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir

1.6 Daftar Nilai

1.7 Sertifikat Prospek

1.8 Sertifikat TOEFL

1.9 Sertifikat Seminar Nasional

1.10 Sertifikat Seminar Internasional

1.11 Curriculum Vitae