Pengguna:Yudo Putro Pratama

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

<html> <head> <title>Tugas Praktek 4</title> </head> <body>

Management Support System

Management Support System itu adalah sistem informasi yang digunakan manager dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Management Support System terdiri dari:

  1. Management Information System (MIS)
  2. Sistem yang digunakan untuk mengelola informasi untuk pembuatan laporan dan pendukung suatu keputusan.

  3. Decision Support System (DSS)
  4. Sistem yang bersifat interaktif untuk membuat keputusan bagi manager dan business professionals.
    Mengapa menggunakan DSS?

    1. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
    2. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
    3. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
    4. Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk pasar yang benar-benar menguntungkan.
  5. Group Support System (GSS)
  6. Sistem Pendukung Keputusan kelompok yang berusaha memperbaiki komunikasi di antara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang mendukung dan mendukung para pengambil keputusan dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut groupware.
    Alasan Utama Pengunaan GSS:

    1. Pelbagai keputusan utama dalam organisasi dibuat oleh group secara kolektif.
    2. Mengumpulkan keseluruhan group secara bersama dalam satu tempat dan waktu adalah sulit dan mahal, sehingga pertemuan ini memakan waktu lama dan keputusan yang dibuat hasilnya sedang-sedang saja, tak terlalu baik.
    3. Peningkatan kinerja group tersebut dibantu oleh Teknologi Informasi yang dikenal dalam pelbagai istilah : groupware, electronic meeting systems, collaborative systems, dan group support system (GSS).
  7. Executive Information System (EIS)
  8. Sistem yang berisi informasi penting yang berasal dari MIS, dan DSS yang hanya diperuntukan bagi pimpinan organisasi.
    Alasan utama menggunakan EIS :

    • Menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pihak eksekutif.
    • Menyediakan antar muka yang benar-benar user-friendly untuk eksekutif.
    • Mempertemukan pelbagai gaya keputusan individu para eksekutif.
    • Menyediakan pelacakan dan kontrol yang tepat waktu dan efektif.
    • Menyediakan akses cepat pada informasi detil yang tersirat di teks, bilangan, atau grafik.
    • Memfilter, memadatkan, dan melacak data dan informasi yang kritis • Identifikasi masalah (atau juga kesempatan).
  9. Expert System (ES)
  10. Sistem informasi yang berisi petunjuk dari para ahli untuk digunakan dalam operasional maupun pembuatan keputusan.

  11. Artificial Neural System (ANS)
  12. Merupakan salah satu contoh model non linear yang mempunyai bentuk fungsional fleksibel dan mengandung beberapa parameter yang tidak dapat diinterpretasikan seperti pada model parametrik. ANN juga dikenal dengan kotak hitam (Black Box Technology) atau tidak transparan (opaque) karena tidak dapat menerangkan bagaimana suatu hasil didapatkan. Hal inilah yang membuat ANN mampu digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang tidak terstruktur dan sulit didefinisikan.

  13. Hybrid Support System (HSS)
  14. Kombinasi dua atau lebih teknik / metode yang bertujuan menggabungkan kekuatan masing-masing teknik tersebut dan meminimalkan kekurangannya, sehingga dapat menjadi alternatif atau solusi untuk mengoptimalkan opini benar atau tidaknya suatu data yang terkumpul untuk dijadikan bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Proses Pengambilan Keputusan terdiri dari 3 fase proses yaitu :

  1. Intelligence
  2. Pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.

  3. Design
  4. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.

  5. Choice
  6. Pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan dikerjakan.

Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja Decision Suppport (DS) dibedakan atas :

  1. Terstruktur
  2. Mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada.

  3. Tak Terstruktur
  4. “Fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak ada solusi serta merta. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3 fase proses yang terstruktur.

  5. Semi Tersturktur
  6. Terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semuanya dari fase­fase yang ada.

</body> </html>