SI1612493114

Dari widuri
Revisi per 17 Januari 2020 04.41 oleh Rizky amalia (bicara | kontrib) (Konsep Dasar E-Menu)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA

PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA KAFE

RUTE 15 TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1612493114
NAMA : RIZKY AMALIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA

PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA

KAFE RUTE 15 TANGERANG

Disusun Oleh:

NIM : 1612493114
Nama : RIZKY AMALIA
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Intelligence



Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani , S.Kom, M.TI)
NIP : 000594         NID: 060003


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA

PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA

KAFE RUTE 15 TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1612493114
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Mulyati, S.E, M.M, M.Pd)
NID :
   
NID:


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA

PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA

KAFE RUTE 15 TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1612493114
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Inntelligence


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA

PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA

KAFE RUTE 15 TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM : 1612493114
Nama : RIZKY AMALIAI
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Business Intelligence
Konsentrasi : Sistem Informasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2020
RIZKY AMALIA
NIM. 1612493114


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi informasi dalam era globalisasi saat ini, mau tidak mau pelaku bisnis harus segera mengikuti perkembangan zaman. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelaku bisnis yang belum meng-upgrade sistem mereka ke sistem komputerisasi. Pada kafe Rute 15 kegiatan pemesanan makanan dan minumannya masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan kertas dan pelanggan harus mengantarkan sendiri kertas itu sampai ke kasir untuk segera dilakukan proses pengolahan menu. Hal in tentunya kurang efektif dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi, peneliti merancang sebuah e-menu untuk memudahkan pemesanan makanan dan minuman pada Kafe Rute 15. Peneliti menggunakan metode analisis BMC (Business Model Canvas) untuk menganalisis bisnis yang sedang berjalan dan menggunakan bahasa HTML, CSS, Javascript, dan PHP dalam membangun e-menu serta PhpMyadmin sebagai database. Dengan adanya system aplikasi e-menu ini dapat membantu pelanggan serta karyawan kafe dalam melakukan kegiatan pemesanan makanan dan minuman.

Kata Kunci : E-Menu, Pemesanan, Bisnis


ABSTRACT

Along with the development of information technology advancements in the current era of globalization, like it or not, businesses must immediately follow the times. But in reality there are still many business people who have not upgraded their systems to computerized systems. At the Route 15 cafe food and beverage ordering activities are still done manually, that is by using paper and customers must deliver the paper themselves to the cashier to immediately do the processing of the menu. This is certainly less effective and efficient. By utilizing technology, researchers designed an e-menu to facilitate ordering food and drinks at Cafe Route 15. The researcher used the BMC (Business Model Canvas) analysis method to analyze businesses that were running and used HTML, CSS, Javascript, and PHP in building e-menu and PhpMyadmin as a database. It is hoped that this research can help customers and cafe employees in conducting food and beverage ordering activities.

Keywords: E-Menu, Ordering, Business



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA KAFE RUTE 15 TANGERANG”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja
  4. Desy Apriani S.Kom M.TI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Sri Rahayu, ST.,MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Ibu Nurlaila Suci Rahayu Rais, Dra., MM., MH. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  7. Ibu Tia selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
RIZKY AMALIA
NIM. 1612493114


Daftar isi


DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi Informasi sekarang ini merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan dengan lebih mudah jika dibantu oleh teknologi informasi. Dengan adanya system yang sudah terkomputerisasi yang baik dapat memberi kemudahan bagi siapapun terutama bagi perusahaan atau bisnis besar. Teknologi informasi bisa masuk ke berbagai bidang bisnis, salah satunya dibidang kuliner yaitu Kafe. .

Kafe merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang kuliner yang menyediakan makanan dan minuman agar pelanggan mendapatkan kebutuhan yang di inginkan dengan suasana santai dan nyaman. Beberapa kafe menyediakan fasilitas yang menarik dan nyaman guna membuat pelanggan menjadi betah dan kemungkinan besar akan kembali lagi kesana. .

Kafe Rute 15 adalah salah satu kafe yang terletak di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang. Letak Kafe ini sangat strategis, sehingga tak heran jika banyak customer berdatangan untuk menikmati menu yang tersedia pada di kafe ini. Bukan hanya letaknya saja yang strategis yang membuat kafe ini ramai pengunjung, tetapi ornamen-ornamen kafe yang membuat pengunjung merasa tertarik untuk mengunjungi kafe ini. Kafe ini memiliki ornamen yang unik, yaitu ornamen rute jalanan. Di dalam kafe ini terdapat ornamen-ornamen rute jalanan, dan terdapat juga kolam ikan yang membuat suasana menjadi hidup. Ditambah ada live music di setiap malamnya, sehingga membuat pengunjung merasa betah berada di kafe ini.

Selain bertujuan untuk mencari keuntungan, sebuah kafe juga dituntut untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para pelanggan. Salah satu hal yang dapat menunjang kualitas pelayanan dalam sebuah restoran adalah proses pemesanan (order). Pemesanan yang ada pada kafe Rute 15 masih manual, yaitu masih menggunakan kertas untuk media pemesanannya. Waiter memberikan kertas kepada pelanggan yang baru masuk ke kafe Rute 15 lalu pelanggan diantarkan ke meja yang kosong lalu melakukan pemesanan. Pelanggan disuruh mengisi sendiri pesanan yang ingin dipesan, terkadang tulisan pelanggan kurang jelas sehingga sering terjadinya kesalahan pada penginputan menu yang ada dikasir. Pelanggan mengantarkan sendiri kertas pesanannya ke kasir untuk segera diproses, dan saat itu juga pelanggan membayar pesanannya. Kasir langsung mencetak pesanan pelanggan , dan langsung memberikan cetakan menu berupa kertas kepada chef. Hal ini tentunya masih kurang efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini dilakukan agar permasalahan yang telah dijelaskan diatas bisa teratasi, maka dalam penulisan skripsi peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-MENU SEBAGAI MEDIA PEMESANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA KAFE RUTE 15 TANGERANG ”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, peneliti menemukan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana system pemesanan menu yang sedang berjalan saat ini ?
  2. Apakah system pemesanan menu pada Kafe Rute 15 sudah efektif dan efisien?
  3. Bagaimana merancang sistem pemesanan menu berbasis website pada Kafe Rute 15?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memfokuskan penelitian pada pokok permasalahan yang dirumuskan, maka peneliti membuat batasan permasalahan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini hanya meliputi :

  1. Website pemesanan menu yang ingin dibuat hanya dapat digunakan pada lokasi Kafe Rute 15 Pasar Lama Tangerang
  2. Website pemesanan menu ini hanya berfokus pada pemesanan menu makanan dan minuman saja.
  3. Website pemesanan menu ini menampilkan daftar menu makanan, yang bisa dilihat pelanggan untuk melakukan pemesanan menu.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki hubungan dengan rumusan masalah serta terdapat kesimpulan penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian dilakukan agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan. Tujuan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan makanan pada Kafe Rute 15.
  2. Mengetahui bagaimana sistem pemesana menu yang sedang berjalan pada Kafe Rute 15 Pasar Lama Tangerang.
  3. Merancang sistem informasi pemesanan menu berbasis website untuk memudahkan proses pemesanan menu

Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini tentunya memiliki manfaat, beberapa diantaranya:


  1. Memberikan informasi menu yang tersedia kepada pelanggan secara detail.
  2. Memudahkan waiter dalam mencatat pemesanan pelanggan.
  3. Memberikan informasi total harga menu yang dipesan pelanggan sebelum melakukan kegiatan transaksi dikasir.
  4. Mengurangi penggunaan kertas berlebih (pepperless).

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian terdiri dari langkah – langkah berikut:

  1. Metode Observasi

    Metode Observasi adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung ke tempat penelitian yaitu Kafe Rute 15 sebagai lokasi untuk dilakukannya observasi. Dengan metode ini peneliti dapat mengamati berbagai hal yang ada di perusahaan tersebut dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  2. Metode Wawancara

    Dalam penulisan laporan Sksripsi ini, peneliti juga menggunakan metode wawancara. Dengan metode ini peneliti melakukan tanya jawab dengan stakeholder pada kafe rute 15 untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai aplikasi yang akan di rancang.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Metode studi pustaka merupakan metode pengumpulan data – data yang berkaitan dengan penelitian melalui buku – buku, jurnal, dan referensi dari internet. .

Metode Analis

Peneliti menggunakan metode Business Model Canvas model (BMC) bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan sebagai aktivitas pendukung yang membantu secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas –aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.

Metode Perancangan Sistem

  1. Metode perancangan yang dipilih oleh penulis dalam penelitian skripsi ini adalah UML (Unified Modelling Language). Dengan menggunakan aplikasi berupa Visual Paradigm UML 15.2 Community Edition, diantaranya yang digunakan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sewuence Diagram, dan Class Diagram. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP serta menggunakan database MySQL. Software pendukung yang digunakan seperti XAMPP dan text editor Sublime dalam mendesain web yang dibuat.

Metode Pengujian

Peneliti menggunakan Black Box Testing sebagai metode pengujian untuk website yang akan dirancang. Metode ini menguji detail-detail dari aplikasi yang dibuat, seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi dan kesesuaian alur fungsi dengan proses yang diinginkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah peneliti dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasan secara sistematis, maka penulisan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang informasi umum dari akar permasalahan yang ada diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian maupun definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi. .

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada Kafe Rute 15, yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, tampilan program dan pengujian system menggunakan Blackbox Testing.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran – saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang. .

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tyoso (2016:1) [1] “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen – komponen yang membentuk satu kesatuan”, sedangkan Anggraeni (2016:23) [2] mendefinisikan sistem sebagai “Sekumpulan elemen yang saling terkait/terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Sementara, menurut Ruli Supriati dkk dalam Jurnal Sensi (2018:91) [3] , menjelaskan bahwa “Sistem dapat didefinisikan dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. seperti sebuah system informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. .

Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa system adalah sekumpulan komponen atau elemen yang saling berkaitan dan system jugga memiliki input dan output.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh dalam jurnal Informatika Mulawarman (2016:24) [4] sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu  :

  1. Komponen

    Komponen sistem suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem

    Batasan system adalah daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Lingkungan daru suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system.

  4. Penghubung system (interface)

    Penghubung system adalah media penghubun antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

  5. Masukan system (input)

    Masukan system merupakan energy yang dimasukan ke dalam system. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran system (output)

    Keluaran system adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

  7. Pengolahan system

    Pengolahan sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran system

    Sasaran suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2))[5], mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:.

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah (Natural System)

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Tertentu (probabilitas System)

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Tertutup (Close System)

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Wulan Ayu dan Ilham Perdana (2017) yang mengutip pendapat R. Kelly Rainer dan Efraim Turban (2009) [6], informasi adalah data yang telah diproses sehingga memiliki arti dan nilai kepada penerima informasi tersebut.

Menurut Muslihudin, dkk (2016:9) [7] Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk mebuat keputusan karena informasi menurunkan ketidak pastian (atau meningkatkan kepastian). Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu”.

Berdasarkan penjelasan para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah atau diproses sehingga memiliki arti dan nilai kepada penerima informasi tersebut.

Karakteristik Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15), [8] agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

  1. Relevan : Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula.

  2. Dapat Dipercaya : Bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.

  3. Lengkap : Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.

  4. Tepat Waktu : Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.

  5. Mudah Dipahami : Disajikan dalam format yang mudah dimengerti.

  6. Dapat Diuji Kebenarannya : Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Eka Iswandy dalam jurnal TEKNOIF (2015:73) [9] mengatakan bahwa “Data adalah semua yang belum mempunyai penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.

Di sisi lain Martono dkk mengatakan dalam Jurnal CCIT (2016:231)[10] bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunya makna atau tidak terpengaruh serta langsung kepada pemakai.

Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu kejadian atau fakta yang harus perlu diolah terlebih dahulu agar bisa tercipta sebuah informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Elisabet dan Rita, 2017 [11] mengatakan bahwa Sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur dari hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24) [12] , “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, system informasi adalah suatu kombinasi dari software, hardware, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang bisa digunakan untuk pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13-15), [13] Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) unsur utama :

    1. Teknisi (Humanware dan Brainware)

    2. Perangkat Lunak (Software)

    3. Perangkat Keras (Hardware)

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Analisis Sistem menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni (2017:516) [14] adalah penyambung utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan sistem”.

Sedangkan menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72), [15] “Analisis Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sstem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya”.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis system adalah langkah langkah anlisisa sistam yang akan dirancang serta mengartiikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi kebutuhan informasi dan system.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Abdulloh (2018:1) [16] “Website atau disingkat web, dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri atas beberapa halaman yang berisi informasi dalam bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”. Konsep Dasar Website

Jenis-Jenis Website

Menurut Abdullah (2018:1-2) [16] Jenis website dibagi menjadi 3 yaitu website statis, dinamis dan interaktif.

  1. Website Statis yaitu jenis website yang isinya tidak diperbarui secara berkala, sehingga isinya dari waktu ke waktu akan selalu tetap.

  2. Website Dinamis yaitu jenis website yang isinya terus diperbaharui secara berkala oleh pengelola atau penulis website.

  3. Website Interaktif pada dasarnya termasuk dalam kategori website dinamis, dimana isi informasinya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pemesanan

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Pesan adalah kata baku dari pemesanan yang memiliki arti Hendak memberi agar dikirim. Pesanan adalah barang yang di pesan. Jadi pemesanan adalah proses, pembuatan atau cara memesan.

Konsep Dasar E-Menu

Menurut Martono dalam JURNAL ILMIAH MEDIA SISFO Vol. 12, No. 1, (2018:1037). [17] “E-Menu (Electronic Menu) merupakan sebuah aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan pemilik rumah makan untuk mengelola bisnis kulinernya dan juga mempermudah seluruh proses transaksi yang ada dalam rumah makan dengan menggunakan media elektronik seperti smartphone atau komputer sehingga tidak lagi menggunakan media dan metode konvensional seperti kertas pada umumnya namun telah beralih ke media digital”.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Ary Budi Warsito dkk [18] dalam Jurnal CCIT (2015 :29 mengatakan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur data teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (Object Oriented Programming) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan system OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan system tersebut.

Sementara itu menurut Jayachandran dan Anbumani (2017:1067) [19] , “The Unified Modeling Language (UML) is a general purpose modeling language in the field of software engineering, which is designed to provide a standard way to visualize the design of a system.”.

UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format standar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.



Definisi Penjualan

Menurut Elizaandayni Ginting dalam Maimunah dkk (2016:26)[20], “Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan. Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan – pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan oleh bebannya diketahui”.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol 3 (2016 : 55)[21], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Menurut Indra dan George Pri (2017)[22], Unifed Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berbasis objek.

Konsepsi Permodelan UML (Unified Modeling Language)

Dalam jurnalnya, Suendri (2018)[23] mengutip pendapat Nugroho yang menyatakan sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan.

Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu:

  1. Klasifikasi Struktural (Structural Classification)
  2. Perilaku Dinamis (Dinamic Behaviour)
  3. Pengolahan atau Manajemen Model (Model Management)

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut M. Safii dalam Jurnal Sains Komputer dan Informatika (2017:98)[24], ada bebeapa tujuan dari penggunaan UML (Unified Modeling Language) yakni:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa pemodelan.

Jenis – jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa jeni-jenis dalam UML (Unified Modelling Language), Menurut Martin Fowler dikutip oleh Dahlan Susilo dkk dalam Jurnal Gaung Informatika (2018:117)[25], beberapa jenis UML (Unified modeling Language) yaitu:

  1. Usecase Diagram

    Use Case diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, Use Case Diagram dibuat untuk memvisualisasikan atau menggambarkan hubungan antara Actor dan Use Case.

  2. Class Diagram

    Class Diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.

  3. Activity Diagram

    Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja, dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior parallel.

  4. Sequence Diagram

    Sequence diagram adalah penjabaran behavior sebuah skenario tunggal. Sequence diagram menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case.

  5. Component Diagram

    Component merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di analis. Component terhubung melalui antarmuka yang digunakan dan dibutuhkan.

  6. Deployment Diagram

    Deployment Diagram menujukkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras mana.

Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Menurut Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[26] “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance).

    Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  2. Analisis Informasi (Information).

    Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  3. Analisis Ekonomi (Economic).

    Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  4. Analisis Efisiensi (Efficiency).

    Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  5. Analisis Kendali (Control).

    Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.

  6. Analisis Pelayanan (Service).

    Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.

Konsep Dasar WEBSITE

Definisi WEBSITE

Seperti yang dikutip oleh Ruli Dkk dari jurnal SENSI(2018)[27], Website didefinisikan sebagai sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Sementara menurut Rogi Abdulloh (2016)[28] Website diartikan sebagai sekumpulan halaman yang terdiri atas beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, video, audio dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet.

Fungsi WEBSITE

Desi Hernandhi dkk (2018) [29] mengutip beberapa fungsi menurut Aziz yaitu sebagai berikut:

  1. Media promosi

    Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau online atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah.

  2. Media Pemasaran

    Pada toko online atau sistem afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tidak ditempat, serta diakses darimana saja.

  3. Media Informasi

    Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi yang konvensional.

  4. Media Pendidikan

    Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah, misalnya Wikipedia.

  5. Media Pendidikan

    Banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

Konsep Dasar DATABASE

Definisi DATABASE

Menurut Kusumo (2016:55)[30], “Database adalah kumpulan data yang di simpan dalam media elektronis, saling berhubungan, diorganisasikan dengan baik agar tidak terjadi redudansi / pengulangan dan inkosistensi, serta nantinya dapat di manfaatkan kembali”.

SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa Query yang digunakan untuk mengakses database relasional. SQL merupakan bahasa database standar dan hampir semua sistem database memahaminya. SQL terdiri dari berbagai statement, semuanya didesain agar memungkinkan untuk dapat secara interaktif berhubungan dengan database.

  1. DDL (Data Definition Language)

    DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam database, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa perintah DDL yang digunakan adalah :

    1. CREATE : untuk membuat objek baru seperti database, table dll
    2. USE : untuk menggunakan objek
    3. ALTER : untuk mengubah objek yang sudah ada.
    4. DROP : untuk menghapus objek.
  2. DML (Data manipulation Language)

    DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah

    1. SELECT : untuk menampilkan data
    2. INSERT : untuk menambahkan data baru
    3. UPDATE : untuk mengubah data yang sudah ada
    4. DELETE : untuk menghapus data

Konsep Dasar ELISITASI

Definisi ELISITASI

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Iqbal Hanafri, dkk (2017:7)[31], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[32], elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI artinya Desirable.

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya Inessential.

      Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar LARAVEL

Definisi LARAVEL

Menurut Aminudin (2015)[33], laravel dirilis dibawah lisensi MIT dengan kode sumber yang sudah disediakan oleh Github, sama seperti framework-framework yang lain, Laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line tool yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt. Framework Laravel berbasis PHP ini memudahkan programmer untuk membuat aplikasi-aplikasi yang lebih elegan dan dinamis. Karena framework ini menekankan kesederhanaan dan leksibilitas pada desain-nya, maka dari itu pengguna framework ini meningkat dari tahun ke tahun.

Konsep Dasar LARAGON

Definisi LARAGON

Menurut Yoppie Kurniawan (2016)[34], laragon adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, berfungsi sebagai server diri sendiri / localhost. Laragon menyediakan banyak services, tools, dan fitur mulai dari Apache, MySQL, PHP Server, Memchaced, Redis, Composer, Xdebug, PhpMyAdmin, Cmder dan Laravel.

Konsep Dasar APACHE

Definisi APACHE

Menurut Sunantoro, R. dan anubhakti, dian (2019)[35] dalam jurnal idealis vol.2 no 2, Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya telah teruji serta sifat dari apache yang free dan open source. Web server adalah suatu server internet yang menggunakan protocol HTTP untuk melayani semua proses pentransferan data.

Konsep Dasar BLACK BOX TESTING

Definisi BLACK BOX TESTING

Menurut Harahap dkk dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Vol. 4 No. 3 (2016:3)[36], Black Box Testing adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan. Metode pengujian perangkat yang dilakukan adalah dengan cara mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output.

Sementara menurut Mursyidah dan Hari Toha Hidayat dalam Jurnal Infomedia Vol. 2 No. 2 (2017:7-14)[37], menyatakan bahwa “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Pada Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada
  2. Kesalahan antarmuka (interface errors)
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data
  4. Kesalahan performansi (performance errors)
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan Black Box Testing adalah pengujian yang didasarkan pada fungsionalitas akhir perangkat lunak melalui pengujian data dan hasil eksekusi, dengan arah yang bertentangan dengan struktur dan alur kerja dari perangkat lunak. Pengujian dianalogikan seperti kotak hitam, Penguji hanya memberikan masukan pada perangkat lunak dan mendapatkan hasil yang diharapkan tanpa melihat proses internal yang terjadi.

Literature Review

Sebagaimana yang dikatakan oleh Fitrianti (2016:42)[38], “Tinjauan pustaka (literature review) adalah berbagai definisi dari variabel yang ada dan dari berbagai temuan penelitian sebelumnya yang dipergunakan peneliti dalam menetukan alternatif yang akan diimplementasikan.”

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhaimin Hasanudin, Haris Muhammad Khoirudin, Wahyu Aldi Amroni, Shatya Silen. (2019)[39]. “APLIKASI E-COMMERCE SISTEM INFORMASI PENJUALAN ROLLING DOOR BERBASIS RAPID APPLICATION DEVELOPMENT”. Penelitian Ini bertujuan untuk pengolahan data penjualan Rolling Door. Dalam penelitian ini menggunakan model Rapid Application Development (RAD) yang diawali dengan pengumpulan data, analisa dan perancangan sistem yang melibatkan pengguna hingga mencapai sistem yang diingikan dan diakhiri dengan implementasi sistem.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Yuniva & Dany Hestiyanto. (2018)[40]. “Perancangan Web E-commerce Untuk Penjualan Sepatu Dengan Pendekatan Model Classic Life Cycle”. Penelitian Ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah website e-commerce sebagai media promosi dan pemasaran dan membantu Home Industry Rizky Shoes dalam meningkatkan penjualan. Bentuk penelitian ini menggunakan studi kasus dengan metode observasi dan studi pustaka dalam mengumpulkan data. Kebutuhan sistem pada web e-commerce ini Admin dapat melakukan proses input barang, menampilkan data maupun proses penghapusan data, mengubah status pembelian. Sedangkan user dapat melakukan pemesanan, melihat produk, mendaftar sebagai member, dan melakukan konfirmasi pembayaran.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah, Erna Astriyani, & Listiani Nadhia N. (2018)[41]. “Optimalisasi Aplikasi E-commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor”. Penelitian Ini bertujuan untuk mengoptimalisasi Aplikasi E-commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor. Penelitian Ini bertujuan untuk memberikan penjualan yang lebih luas lagi dan juga untuk mengembangkan bisnis penjualannya untuk mempromosikan produk yang ada pada Toko Desfa, dengan memanfaatkan Sistem Informasi dan juga internet dapat tercapai suatu sistem yang sangat efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan pada toko ini.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno, Mursalat Asyidiq, Sugeng Santoso. (2018)[42]. “Perancangan Sistem Pemasangan Iklan Online Pada Aplikasi E-commerce (E-GEMANUSA) Menggunakan METODE Restfull Api dan Framework Laravel”. Penelitian Ini bertujuan untuk Untuk dapat membuat sebuah sistem pemasangan iklan online yang dapat terintegrasi dengan banyak website. Sebuah integrasi yang baik antara web player dengan web penyedia content. Konten yang diberikan oleh web content bersifat dinamis yang dapat berubah sesuai dengan waktu tayang yang dipesan oleh konsumen. Pembagian sistem e-gemanusa menjadi beberapa microservice memudahkan dalam proses developer dan proses pengembangan. Karena dengan menggunakan metode microservice tidak akan dibatasi oleh bahasa pemrograman apa yang digunakan. Walaupun berbeda bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun servis satu dengan yang lainnya masing-masing servis tetap bisa saling berkomunikasi. Selain itu pembagian sistem menjadi beberapa microservice juga memperingan beban kerja server sehingga kinerja sistem dapat berjalan maksimal.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Eka Purnama Harahap & Dini Intan Pratiwi. (2018)[43]. “Pemanfaatan Rinfosheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang Pada Raharja Internet Café”. Penelitian Ini bertujuan untuk bahwa pemanfaatan RinfoSheet ini bisa sangat bermanfaat bagi pencatatan laporan akuntansi. Pembuatan laporan menggunakan RinfoSheet ini lebih efektif di bandingkan dengan Microsoft Excel karena dapat diakses dan di simpan secara online jadi tidak perlu khawatir saat penginputan laporan dan tiba-tiba PC atau komputer mati karena dengan menggunakan RinfoSheet akan tersimpan secara otomatis. Pembuatan laporan bisa dilakukan dimana saja dan penginputan transaksi pun bisa setiap saat. Dengan menggunakan RinfoSheet juga memungkinkan untuk menshare laporan jadi saat akan memberikan laporan bulanan ke manager tidak perlu lagi untuk mencetak hasil laporan dengan Rinfosheet hanya perlu menshare laporan dengan menginputkan email tujuan dan saat share laporan terdapat juga pilihan akses yaitu edit, view dan comment. Tools lain yang ada pada Rinfosheet dan bisa dimanfaatkan yaitu membuat laporan dalam bentuk Grafik dan Chart yang sangat bermanfaat untuk mengukur grafik penjualan harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Roihan & Ali Maksum. (2018)[44]. “Konsep Data Mart Dalam Implementasi Sistem Job Fair Menggunakan Metode Online Analytical Processing Pada Dinas Tenaga Kerja”. Penelitian Ini bertujuan untuk untuk memanfaatkan dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan agar dapat memberikan informasi secara cepat kepada atasan dan sekaligus menunjang keputusan saat berlangsungnya acara pelaksanaan job fair. Titik berat penelitian ini adalah pada perubahan dan mengatasi masalah nyata di objek penelitian, sehingga terdapat kontribusi nyata dan langsung terhadap objek penelitian dalam mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya dari penelitian ini akan diketahui informasi seberapa besar minat pengguna dalam menggunakan sistem informasi tersebut dan mengetahui tingkat kehadiran pengguna dalam acara job fair.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Hayat, Umi Riyandho. (2019)[45].“ Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada PT Samator Gas Industri”. Penelitian Ini bertujuan untuk menghasilkan sistem yang menggunakan metode pembayaran yang nyaman dan mudah, sebagai pendukung akses pembayaran transaksi pembelian online dibutuhkan data yang akurat dan dapat membantu dalam proses pelayanan customer. Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini, diharapkan sistem yang tadinya kurang efektif dan efisien akan menghasilkan data yang mudah dan aman diakses oleh user.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Qurotul Aini, Untung Rahardja, Abdul Hamid Arribathi, Nuke Puji Lestari Santoso. (2019)[46]. “Penerapan Cloud Accounting Dalam Menunjang Efektivitas Laporan Neraca Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini bertujuan dengan digunakannya cloud accounting pada software online jurnal.id data pemasukan dan pengeluaran sudah terinput dengan baik, sehingga data laporan neraca akurat dan cepat. Terdapat menu laporan pada jurnal.id guna mendapatkan data laporan Neraca secara keseluruhan dan akurat. Adanya 7(tujuh) metode sebagai penyelesaian masalah yang digunakan pada penelitian ini. Peneliti berharap dengan adanya manajemen laporan keuangan neraca mampu memudahkan akuntan dalam menyampaikan laporan kepada pimpinan setiap bulan.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Rita Rahayu & John Day. (2015)[47]. “Determinant Factors of E-commerce Adoption by SMEs in Developing Country: Evidence from Indonesia”. The aim of this study is to investigate those factors that influence SMEs in developing countries in adopting e-commerce. This study is motivated by the fact that the adoption of e-commerce by SMEs, especially in developing countries, is still very far behind the adoption by large companies. Yet to be able to survive in the new economic era, which is the information era; businesses, including SMEs, are forced to adopt e-commerce. Non-adopters will be left behind by the adopters. In addition, studies regarding e-commerce adoption by SMEs are rarely found. Therefore, the results of this study provide a timely understanding of e-commerce adoption by SMEs in developing countries. The model developed in this study is based on the TOE framework. Eleven variables are proposed as the factors that influence SMEs in adopting of e-commerce. These are organized into four groups, namely: technological factors, organizational factors, environmental factors and individual factors. Based on a survey of 292 Indonesian SMEs, it was found that perceived benefits, technology readiness, owners’innovativeness, owners’ IT ability and owners’ IT experience are the determinant factors that influence Indonesian SMEs in their adopting ecommerce.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Liran Einav, Jonathan Levin, Igor Popov & Neel Sundaresan. (2014)[48]. “Growth, Adoption and Use Of Mobile E-Commerce”. As of May 2013, 56 percent of American adults had a smartphone, and most of them used it to access the Internet. One-third of smartphone users report that their phone is the primary way they go online.1 Just as the Internet changed retailing in the late 1990s, many argue that the transition to mobile, sometimes referred to as “Web 3.0,” will have a similarly disruptive effect (Brynjolfsson et al. 2013). In this paper, we aim to document some early effects of how mobile devices might change Internet and retail commerce. We present three main findings based on an analysis of eBay’s mobile shopping application and core Internet platform. First, and not surprisingly, the early adopters of mobile e-commerce applications appear

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kafe Rute 15

Sejarah Singkat Kafe Rute 15

Kafe Rute 15 terletak di Jl. Kisamaun No.150, RT.003/RW.005, Sukasari, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118. Letak Kafe Rute 15 ini sangat strategis karena berada di tengah-tengah Kawasan Pasar Lama. Sebelum bernama Kafe Rute 15, kafe ini bernama Aros. Konsep Rute 15 dan Aros berbeda. Aros memiliki konsep seperti kantin dengan hidangan menunya prasmanan, di mana pelanggan yang datang bebas untuk memilih makanan yang sudah disajikan di meja kantin itu.

Pada 1 September 2015, Aros mengalami renovasi yang cukup lama dan ternyata hasil dari renovasi tersebut lahirlah Kafe Rute 15. Konsep Aros dan Kafe Rute 15 ini berbeda, Kafe Rute 15 menawarkan konsep kafe dimana pelanggan dapat memesan makanan layaknya kafe. Akhirnya pada 18 September 2015 Kafe Rute 15 mulai beroperasi.

Konsep Rute 15 sendiri berawal dari sang pemilik yang hobi kuliner di pinggir jalan, itulah sebabnya kafe ini dinamakan Rute 15. Ornamen-ornamen pada kafe ini pun penuh dengan lukisan jalanan sehingga memberi kesan kepada pelanggan seperti sedang makan di pinggir jalan. Makanan yang disajikan di sini juga mengambil konsep makanan yang sering dijual di pinggir jalan. Kafe inipun dihiasi dengan tanaman-tanaman yang indah serta adanya kolam ikan yang membuat suasana semakin hidup. Konsep kafe ini diusulkan oleh sang manajer kafe sendiri, dengan alasan jika kita sedang menyantap makanan dan disekeliling kita terdapat tanaman, maka akan membuat mood makan kita menjadi semakin enak, karena menurutnya tanaman dapat memberikan suasana tentram dan menyejukkan. Terdapat juga hiasan pada dinding kafe, beberapa diantaranya juga dihias sendiri oleh tangan cantik sang manajer. Hiasan tersebut menyesuaikan moment, jika sedang moment kemerdekaan maka dinding tersebut dihiasi dengan bendera merah putih, jika sedang valentine dinding tersebut dihiasi dengan ornamen kasih sayang.

Setahun sekali, kafe ini merayakan makan dengan konsep gelap, dimana hari itu bertepatan dengan hari valentine. Setiap pelanggan yang datang, lampu kafe akan dimatikan dengan tidak memberitahu sebelumnya, dan di meja tersebut diberikan lilin untuk penerangannya agar lebih terkesan romantis. Setiap pelanggan yang datang dan membawa pasangannya akan diberikan satu tangkai bunga dan satu roti bakar gratis.

Jika pelanggan ingin reservasi untuk acara seperti ulang tahun, arisan, pertemuan keluarga atau lainnya tidak dikenakan biaya reservasi. Pelanggan hanya ditarikkan biaya untuk tanda jadi reservasi sebesar lima ratus ribu rupiah, tetapi uang tersebut akan dikembalikan pada saat hari h. Jika pelanggan ingin acaranya didekorasi, pelanggan hanya memberikan bahan-bahan untuk dekorasi saja, karena Kafe Rute 15 ini memberikan jasa dekorasi gratis, hal ini dikarenakan sang manajer kafe sangat menjunjung tinggi kepuasan pelanggan.


Visi dan misi Kafe Rute 15 :

Suatu perusahaan pastinya memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaannya, agar tercipta hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

  1. Visi

    Visi pada Kafe Rute 15 sebagai berikut:

    1. Memberikan sajian yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
    2. Memberikan pelayanan yang baik guna untuk memuaskan pelanggan.
    3. Menciptakan suasana kafe yang romantis dan berkarakter.
  2. Misi

    Misi pada Kafe Rute 15 sebagai berikut:

    1. Memberikan menu yang berkualitas, dan sebagian bahan-bahan langsung didatangkan dari tempat asalnya.
    2. Memberikan pelayanan yang ramah dan responsif serta menciptakan hubungan pelanggan yang baik dengan memberikan kualitas pelayanan yang profesional.
    3. Menyediakan fasilitas yang memuaskan, seperti hiasan dinding, tanaman-tanaman sekeliling dan live music.

Struktur Organisasi Kafe Rute 15

Tugas dan Tanggung Jawab

Di dalam suatu perusahaan pastinya tugas setiap bagian berbeda-beda, setelah peneliti melakukan penelitian di Kafe Rute 15, maka dibawah inilah tugas dan tanggung jawab setiap bagiannya:

  1. Owner

    Tugas Owner:

    1. Melaksanakan program kerja yang tertuang pada Visi dan Misi Kafe Rute 15

    2. Mengadakan pelatihan kepada para karyawannya untuk bisa mengedepankan kualitas karyawan.

    Tanggung Jawab Owner:

    1. Penasihat keputusan pimpinan perusahaan

    2. Memastikan seluruh karyawan bisa bekerja dengan profesional.

    3. Memastikan pendapatan Kafe stabil.

  2. Manajer

    Tugas Manajer:

    1. Mengontrol data penjualan setiap harinya.

    2. Mengontrol kinerja karyawan setiap harinya

    3. Mengontrol kondisi Kafe setiap harinya.

    4. Mengontrol laporan stok bahan makanan setiap harinya.

    5. Mengkomunikasikan keperluan Kafe kepada supplier.

    Tanggung Jawab Manajer :

    1. Memastikan restoran bersih.

    2. Memastikan pelayan berpenampilan bersih dan rapih.

    3. Memastikan menu yang disajikan waiter sesuai dengan yang dipesan.

    4. Memastikan pelanggan puas dengan pelayanan karyawan.

    5. Memastikan laporan stok bahan baku yang diperlukan tidak kurang.

    6. Memastikan laporan keuangan jelas setiap harinya.

  3. Admin

    Tugas Admin :

    1. Merekap data penjualan setiap harinya.

    2. Melihat data pembelian setiap harinya

    3. Menambah menu, menghapus dan mengedit menu.

    Tugas Dan Tanggung Jawab Admin :

    1. Memastikan menu yang ada pada halaman pelanggan tersedia.

    2. Memastikan menu baru yang sudah di update adalah sesuai

    3. Memastikan menu yang ingin dihapus adalah sesuai,

  4. Finance

    Tugas Finance :

    1. Menyusun laporan keuangan per hari, minggu, dan bulanan

    2. Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan Kafe.

    3. Mengurus surat berharga, salah satunya seperti menandatangani cek.

    Tugas Dan Tanggung Jawab Finance :

    1. Bekerja sama dalam menyusun kebijakan administrasi keuangan dengan bagian lain yang terkait sesuai dengan visi dan misi perusahaan

  5. Waiter

    Tugas Waiter :

    1. Memberikan pelayanan yang profesional kepada pelanggan yang datang dengan menerapkan 3s senyum, sapa, dan salam.

    2. Mengantarkan pesanan menu kepada pelanggan sesuai dengan menu yang sudah dipesan pelanggan.

    3. Menjaga kebersihan Kafe.

    Tanggung Jawab Waiter:

    1. Memastikan pelanggan puas dengan pelayanan yang diberikan waiter.

    2. Memastikan pesanan pelanggan sesuai dengan yang dipesan pelanggan.

  6. Chef

    Tugas Chef

    1. Mengolah menu dari bahan mentah atau setengah jadi sampai bisa disajikan kepada pelanggan.

    2. Memastikan ketersediaa bahan makanan dan minuman.

    Tanggung Jawab Chef

    1. Memastikan pesanan menu yang dipesan pelanggan memiliki rasa yang sesuai dengan resep yang ada.

    2. Menjaga lingkungan dapur tetap bersih

  7. Helper

    Tugas Helper :

    1. Mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan diolah.

    2. Membantu Chef dalam mengolah makanan

    Tanggung Jawab Helper :

    1. Bertanggung jawab atas persiapan bahan dan peralatan dapur yang diperlukan oleh chef.

  8. Bartender

    Tugas Bartender :

    1. Membuat minuman sesuai dengan order pelanggan, dengan tidak merubah rasa sedikit pun.

    2. Menjaga kebersihan daerah bar agar minuman tidak terkontaminasi dengan kotoran.

    Tanggung Jawab Bartender

    1. Memastikan minuman yang disajikan sesuai dengan apa yang sudah di pesan pelanggan.

    2. Menjaga area bar agar tetap bersih.

  9. Dishwasher

    Tugas Dishwasher

    1. Mencuci alat-alat perkakas yang kotor setelah digunakan untuk menyajikan menu.

    2. Meletakkan kembali perkakas yang sudah bersih ke tempat asalnya.

    3. Merapihkan perkakas yang berantakan

    Tanggung Jawab Dishwasher:

    1. Memastikan lingkungan tempat pencucian perkakas bersih.

    2. Memastikan perkakas yang sudah dicuci itu bersih dari sisa-sisa makanan atau minuman.

  10. Kasir

    Tugas Kasir :

    1. Menginput pesanan pelanggan.

    2. Memberikan struk pembayaran kepada pelanggan.

    3. Memberikan struk pesanan kepada chef untuk diolah.

    4. Menghitung uang untuk laporan setiap harinya.

    Tanggung Jawab Kasir:

    1. Memastikan inputan pesanan pelanggan sesuai dengan yang dipesan.

    2. Memastikan struk pesanan kepada chef sesuai dengan yang diinput.

    3. Memastikan uang yang diberikan pelanggan sesuai dengan struk pembayaran.

    4. Memastikan uang yang ada diakhir jam operasional sesuai dengan struk pembayaran.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Peneliti sudah melakukan observasi dan wawancara kepada manajer Kafe Rute 15 yang dimaksudkan untuk mengetahui prosedur sistem yang berjalan saat ini. Berikut adalah prosedur sistem yang sedang berjalan pada Kafe Rute 15: Berawal dari pelanggan masuk ke Kafe Rute 15 diantarkan ke meja yang kosong oleh waiter. Lalu waiter memberikan selembaran kertas daftar menu kepada pelanggan untuk diisi, dan pelanggan melihat-lihat menu yang ada lalu mengisi menu apa saja yang ingin dipesan. Setelah selesai mengisi menu yang ingin dipesan, pelanggan mengantarkan sendiri kertas yang sudah diisi kepada kasir untuk segera melakukan pembayaran menu pesanan. Kasir mencetak struk pembayaran dan memberikannya kepada pelanggan, kasir juga mencetak struk pemesanan menu yang akan diberikan kepada chef untuk segera diproses pemesanannya. Setelah chef selesai memproses pesanan pelanggan, maka waiter akan mengantarkan ke meja pelanggan.

Rancangan Prosedur Sistem Pemesanan Menu Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini:

    Use Case Diagram Sistem Pemesanan Menu yang Berjalan

    Gambar 3.2.2.1 use case diagram sistem pemesanan yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2.2.1 usecase diagram yaitu :

    1. Satu system yang menggambarkan keseluruhan proses.

    2. Empat actor yang terdiri dari : Waiter, Pelanggan, Kasir, Chef.

    3. Tiga belas use case yang terdiri dari:

      1. Waiter memberikan selembar kertas menu.

      2. Pelanggan memilih dan mengisi selembar kertas menu

      3. Pelanggan mengantarkan selembar kertas menu yang sudah diisi

      4. Kasir menginput pesanan menu

      5. Kasir mencetak struk total pembayaran pesanan menu.

      6. Kasir memberikan struk total pembayaran pesanan menu.

      7. Pelanggan membayar total pembayaran pesanan menu.

      8. Kasir mennginput struk pesanan menu.

      9. Kasir memberikan struk pesanan menu untuk diolah.

      10. Chef menerima struk pesanan menu, lalu mengolah menu.

      11. Chef memberitahu bahwa menu sudah siap diantar

      12. Waiter mengantarkan pesanan menu.

      13. Pelanggan menerima pesanan menu.

    Activity Diagram Sistem Pemesanan Menu yang Berjalan

    Gambar 3.2.2.2 activity diagram sistem pemesanan menu yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2.2.2 activity diagram sistem pemesanan menu yang berjalan

    1. Satu initial node, objek diawal mulai kegiatan.

    2. Empat Vertical Swimlame yaitu, waiter, pelanggan, kasir dan chef.

    3. Tiga belas activity terdiri dari:

      1. Waiter memberikan selembar kertas menu

      2. Pelanggan memilih dan mengisi selembar kertas menu.

      3. Pelanggan mengantarkan kertas menu yang sudah diisi.

      4. Kasir menginput pesanan menu.

      5. Kasir mencetak struk total pembayaran pesanan menu.

      6. Kasir memberikan struk pembayaran total pesanan menu.

      7. Pelanggan membayar total pembayaran pesanan.

      8. Kasir mencetak struk pesanan menu.

      9. Kasir memberikan struk pesanan menu untuk diolah.

      10. Chef menerima struk pesanan menu lalu mengolah menu.

      11. Chef memberitahu pesanan sudah siap antar.

      12. Waiter mengantarkan pesanan menu.

      13. Pelanggan menerima pesanan menu.

    4. Satu final node, objek yang mengakhiri keseluruhan kegiatan

    Sequence Diagram Sistem Pemesanan Menu yang Berjalan

    Gambar 3.2.2.3 sequence diagram pemesanan menu yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2.2.3 sequence diagram pemesanan menu yang berjalan

    1. Empat actor yang terdiri dari : waiter, pelanggan, kasir, chef.

    2. Empat object yang saling berinteraksi antara lain : kertas menu, struk pembayaran, struk pesanan.

    3. Tiga belas message yang menggambarkan komunikasi, yang terdiri dari :

      1. Waiter Mengambil kertas menu.

      2. Waiter memberikan kertas menu kepada pelanggan.

      3. Pelanggan mengisi kertas menu.

      4. Pelanggan memberikan kertas menu.

      5. Kasir Menginput pesanan

      6. Kasir Mencetak struk pembayaran.

      7. Kasir Memberikan struk pembayaran kepada pelanggan

      8. Pelanggan membayar pesanan

      9. Kasir mencetak struk pesanan.

      10. Kasir memberikan struk pesanan kepada Chef.

      11. Chef mengolah pesanan.

      12. Chef memberitahu ke waiter bahwa pesanan sudah siap

      13. Waiter mengantarkan pesanan menu.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisis Business Model Canvas

    Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode analisis Business Model Canvas untuk menggambarkan keadaan bisnis yang sedang berjalan. Dibawah ini adalah diagram Business Model Canvas:

    Gambar 3.3.1 Business Model Canvas

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      1. Processor : Intel Dual Core 1,8 GHz

      2. Memory : 2 GB

      3. Hard Disk : 500 GB

      4. Monitor LCD : 14 inci

      5. Keyboard dan Mouse: Standard

      6. Printer : Laser Jet

    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      1. Windows 7 Professional


    3. Hak Akses (Brainware)

      Untuk mengoperasikan dan mengolah system ini dapat dilakukan oleh kasir untuk menginput pesanan pelanggan dan admin untuk melihat data pembelian setiap harinya pada Kafe Rute 15.

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut:

    1. Proses pemesanan menu masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan selembar kertas sebagai media pemesanannya. Pelanggan harus mencatat sendiri menu yang ingin mereka pesan dan harus mengantarkannya sendiri ke kasir untuk segera diproses pembayarannya dan pengolahan menunya.

    2. Menu yang terdapat pada kertas pemesanan menu masih kurang informatif , karena tidak adanya gambar yang bisa menggambarkan menu tersebut.

    3. Belum adanya sebuah aplikasi e-menu untuk media pemesanan makanan dan minuman, sehingga kafe masih harus terus-menerus mencetak selembar kertas untuk media pesananannya, dimana hal ini tidak efisien karena tidak papperles.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah dapat membantu dan menjadi referensi untuk Kafe Rute 15. Alternatif pemecahan masalah tersebut diantaranya sebagai berikut:

    1. Mengubah system yang berjalan menjadi system yang berbasis aplikasi website sebagai media pemesanan menu.

    2. Membuat suatu aplikasi website pemesanan menu agar memudahkan pelanggan dalam memesan menu makanan atau minuman.

    3. Menampilkan informasi tentang menu yang disediakan pada Kafe yang nantinya akan dilihat oleh pelanggan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut ini adalah penjelasan Elisitasi Tahap I yang digambarkan melalui tabel .

    Tabel Tabel 3.6.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap sebelumnya. Pengklasifikasian ini dibagi dalam tiga kategori tingkat kepentingan untuk dikembangkan. Ketiga kategori itu adalah Mandatory (harus ada), Desirable (sebaiknya ada tetapi boleh tidak ada) dan Inessential (sebaiknya tidak ada). Berikut ini adalah penjelasan Elisitasi Tahap II yang digambarkan melalui table:

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Yang Diusulkan

    Pelanggan masuk ke Kafe,lalu diantarkan ke meja yang kosong oleh waiter. Lalu pelanggan membuka smartphonenya dan men-scan QR Code untuk segera melakukan pemesanan menu pada Kafe Rute 15.Jika pelanggan tidak bisa men-scan QR Code, pelanggan bisa membuka alamat url kafe, lalu pelanggan login dengan akun nomor meja yang tertera pada meja, pelanggan memasukkan username nomor meja beserta password yang sudah disediakan. Lalu pelanggan bisa melihat menu yang ada pada halaman awal pemesanan. Setelah melihat menu, pelanggan bisa memesan menu dan otomatis masuk ke keranjang belanja. Jika pelanggan sudah selesai memesan menu, maka pelanggan bisa mencheckout pesanan. Pesanan tersebut akan terkirim ke system yang ada pada chef, chef lalu mengolah pesanan yang dipesan oleh pelanggan. Setelah selesai mengolah menu, chef akan memberitahu waiter bahwa pesanan sudah siap dan waiter akan mengantarkan pesanan kepada pelanggan. Pelanggan menerima pesanan menu, dan setelah pelanggan selesai makan, pelanggan melihat nota pembayaran pada website. Pelanggan lalu membayar pesanan menu ke kasir. Kasir mencetak struk pembayaran untuk diberikan kepada pelanggan. Lalu pelanggan membayar pesanan menu sesuai struk pembayaran. Kasir menerima pembayaran dari pelanggan.


    Prosedur Website E-menu Yang Diusulkan.

    Berikut ini adalah prosedur website E-Menu yang diusulkan yaitu Usecase diagram, Activity diagram, Sequence diagram

    Use Case Diagram E-menu yang Diusulkan

    Gambar 4.1.2.1 Use Case Diagram E-Menu yang Diusulkan

    Berikut adalah penjelasan dari Gambar 4.1.2.1 Usecase Diagram E-menu yang diusulkan:

    1. Satu system yang menggambarkan keseluruhan proses

    2. Lima actor yaitu Pelanggan, Chef, Waiter, Kasir, dan Admin

    3. Empat Belas (14) Usecase terdiri dari :

      1. Login (Pelanggan, Chef, Kasir, dan Admin)

      2. Pelanggan memilih menu yang ingin dipesan

      3. Pelanggan membeli menu, menu masuk ke keranjang

      4. Pelanggan mencheckout pesanan, pesanan masuk ke E-menu Chef

      5. Chef mengolah pesanan pelanggan

      6. Chef memberitahu waiter, pesanan sudah siap diantar ke pelanggan

      7. Waiter mengantar pesanan ke pelanggan

      8. Kasir melihat laporan pembayaran

      9. Kasir mencetak struk pembayaran dan memberikan kepada pelanggan

      10. Pelanggan membayar pesanan sesuai struk pembayaran

      11. Admin dapat menambahkan menu Makanan, Minuman, Dessert dan Snack

      12. Admin melihat data laporan order

      13. Admin melihat laporan data pemesanan

      14. Admin melihat laporan data pembayaran

    Activity Diagram E-Menu yang Diusulkan

    Gambar 4.1.2.2 Activity Diagram Budget yang Diusulkan

    Berikut adalah penjelasan dari Gambar 4.1.2.2 Activity Diagram:

    1. Satu initial node, obyek diawal.

    2. Empat vertical swimlane yaitu: pelanggan, waiter, kafe, kasir.

    3. Empat Belas activity terdiri dari:

      1. Pelanggan login dengan menggunakan nomor meja

      2. Pelanggan memilih menu yang ingin dipesan.

      3. Pelanggan mengklik tombol beli, menu masuk ke keranjang.

      4. Pelanggan mencheckout pesanan

      5. Chef menerima daftar pesanan dari pelanggan

      6. Chef mengubah status pesanan pelanggan

      7. Chef mengolah menu yang dipesan pelanggan

      8. Chef memberitahu waiter pesanan sudah siap diantar ke pelanggan

      9. Waiter mengantar pesanan menu pelanggan.

      10. Pelanggan menerima pesanan menu.

      11. Kasir melihat laporan pembayaran dan mencetak struk pembayaran

      12. Kasir memberikan struk pembayaran kepada pelanggan

      13. Pelanggan membayar pesanan sesuai struk pembayaran

      14. Kasir menerima pembayaran

    4. Satu final node, objek yang mengakhiri keseluruhan kegiatan..

    Sequence Diagram E-Menu Yang Diusulkan

    Gambar 4.1.2.3 Sequence Diagram E-menu Yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.1.2.3 Sequence Diagram E-menu Yang Disulkan diatas terdapat :

    1. Empat actor yang terdiri dari : Pelanggan, Chef, Kasir, Waiter.

    2. Empat object yang saling berinteraksi antara lain : Aplikasi E-menu pelanggan, Aplikasi E-menu chef, Struk pembayaran, Aplikasi E-menu kasir

    3. Lima belas message yang menggambarkan komunikasi, yang terdiri dari :

      1. Pelanggan login mengunakan no meja pada aplikasi E-menu pelanggan.

      2. Chef login menggunakan username dan password

      3. Kasir login menggunakan username dan password

      4. Pelanggan memilih menu yang ingin dipesan pada aplikasi E-menu pelanggan

      5. Pelanggan memilih menu yang ingin dipesan pada aplikasi E-menu pelanggan

      6. Pelanggan memilih menu yang ingin dipesan pada aplikasi E-menu pelanggan

      7. Pelanggan membeli menu, lalu menu masuk ke keranjang pada E-menu pelanggan

      8. Pelanggan mencheckout pesanan pada E-menu pelanggan

      9. Daftar pesanan pada E-menu pelanggan terkirim ke E-menu chef

      10. Chef mengolah pesanan pelanggan pada E-menu Chef

      11. Chef memberitahu waiter bahwa pesanan sudah siap diantar ke pelanggan

      12. Waiter mengantar pesanan menu ke pelanggan

      13. Kasir melihat laporan pembayaran pada E-menu kasir

      14. Kasir mencetak struk pembayaran

      15. Kasir memberikan struk pembayaran ke pelanggan

      16. Pelanggan membayar pesanan sesuai struk pembayaran ke kasir.

      17. Kasir mengubah status pembayaran pada aplikasi E-menu kasir

      Class Diagram E-Menu Yang Diusulkan

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

      Berikut ini adalah perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulan:

      Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data

      Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

      1. Tabel Master Data Dept
      2. Tabel 4.2 : Master Data Dept
      3. Tabel Master Data Supplier
      4. Tabel 4.3 : Master Data Suplier
      5. Tabel Master Data User
      6. Tabel 4.4 : Master Data User
      7. Tabel Master Data Role
      8. Tabel 4.5 : Master Data Role
      9. Tabel Master Data Menu
      10. Tabel 4.6 : Master Data Menu
      11. Tabel Master Data Satuan
      12. Tabel 4.7 : Master Data Satuan
      13. Tabel Transaksi Keluar Budget
      14. Tabel 4.8 : Transaksi Keluar Budget
      15. Tabel Transaksi Keluar Budget Detail
      16. Tabel 4.9 : Transaksi Keluar Budget Detail

      Rancangan Prorotype Aplikasi

      Rancangan Tampilan Landing Page

      Tampilan Landing Page ini berisi menu andalan kafe , alamat kafe rute 15, jam operasional kafe dan partner kafe serta berisi tombol untuk login pelanggan.

      Gambar 4.4.1 Rancangan Tampilan Landing Page

      Rancangan Tampilan Login Pelanggan

      Rancangan Halaman Login Pelanggan berisi menu navigasi cara pesan, tentang kami dan tentunya form login yang berisi form inputan no meja, password dan tombol login.

      Gambar 4.4.2 Rancangan Tampilan Login Pelanggan

      Rancangan Tampilan Halaman Home

      Pada halaman Tampilan halaman home, terdapat navigasi home, menu, cara pesan, keranjang checkout dan tombol logout. Lalu terdapat informasi no meja, dan terdapat card kategori Makanan, Minuman, Snack dan Dessert.

      Gambar 4.4.3 Rancangan Tampilan Halaman Home

      Rancangan Tampilan Kategori Menu

      PPada Halaman Kategori menu terdiri informasi suatu menu yaitu gambar menu, nama menu, harga menu, detail menu dan tombol beli untuk melakukan pemesanan.

      Gambar 4.4.4 Rancangan Tampilan Kategori Menu

      Rancangan Tampilan Halaman Keranjang Belanja

      Pada halaman Keranjang Belanja terdapat no, nama menu, harga menu, jumlah, subharga dan aksi yang terdapat buttin hapus. Selain itu ada button lajutkan belanja dan checkout.

      Gambar 4.4.5 Rancangan Tampilan Halaman Keranjang Belanja

      Rancangan Tampilan Halaman Checkout Belanja

      Pada halaman Checkout Belanja terdapat no, menu, harga, jumlah, subharga, total belanja dan button checkout..

      Gambar 4.4.6 Rancangan Tampilan Halaman Checkout Belanja

      Rancangan Tampilan Halaman Checkout Belanja

      Pada halaman Checkout Belanja terdapat no, menu, harga, jumlah, subharga, total belanja dan button checkout..

      Gambar 4.4.7 Rancangan Tampilan Halaman Checkout Belanja

      Rancangan Tampilan Halaman Nota Belanja

      Pada halaman Nota Belanja no, no order, menu, harga, jumlah dan subharga.dan total belanja.

      Gambar 4.4.8 Rancangan Tampilan Halaman Nota Belanja

      Tampilan Aplikasi E-Menu Kafe Rute 15

      Tampilan Halaman Landing Page

      Tampilan Landing Page ini berisi menu andalan kafe , alamat kafe rute 15, jam operasional kafe dan partner kafe serta berisi tombol untuk login pelanggan.

      Tampilan Halaman Login Pelanggan

      Rancangan Halaman Login Pelanggan berisi menu navigasi cara pesan, tentang kami dan tentunya form login yang berisi form inputan no meja, password dan tombol login.

      Tampilan Halaman Home

      Pada halaman Tampilan halaman home, terdapat navigasi home, menu, cara pesan, keranjang checkout dan tombol logout. Lalu terdapat informasi no meja, dan terdapat card kategori Makanan, Minuman, Snack dan Dessert.

      Tampilan Halaman Menu Kategori

      Pada Halaman Kategori menu terdiri informasi suatu menu yaitu gambar menu, nama menu, harga menu, detail menu dan tombol beli untuk melakukan pemesanan..

      Tampilan Halaman Keranjang

      Pada halaman Keranjang Belanja terdapat no, nama menu, harga menu, jumlah, subharga dan aksi yang terdapat buttin hapus. Selain itu ada button lajutkan belanja dan checkout.

      Tampilan Halaman Checkout

      Pada halaman Checkout Belanja terdapat no, menu, harga, jumlah, subharga, total belanja dan button checkout

      Tampilan Halaman Nota

      Pada halaman Nota Belanja no, no order, menu, harga, jumlah dan subharga.dan total belanja.

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh chef dan kasir agar dapat mengakses aplikasi E-menu ini adalah sebagai berikut:

      1. Processor : AMD

      2. Monitor : VGA 15 inch

      3. RAM : 4G

      4. Harddisk : 320GB

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses website aplikasi pemesanan menu adalah sebagai berikut:

      1. Sistem operasi : windows 10

      2. Web browser : Google Chrome, Safari, Internet Exprorer, Mozila Firefox

      3. Web server : XAMPP V3.2.2

      4. Database : MySql

      5. Database Editor : PHP MyAdmin 4.7.7

      6. Code Editor : Sublime Text 3

      7. Wifi dan Jaringan LAN (Local Area Network)

      Hak Akses (Brainware)

      Pada system E-menu ini ada beberapa user yang bisa menjalankan, beberapa diantaranya adalah : Admin

      1. Chef

      2. Kasir

      3. Pelanggan

      Testing

      Blackbox Testing

      Tabel 4.7.1 Blackbox Testing

      Time Schedule

      Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

      Tabel 4.8 Time Schedule


      Estimasi Biaya

      Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancer dan sesuai target yang direncanakan yang sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatan. Diperkirakan dana yang dibutuhkan sebagai berikut:

      Tabel 4.9 Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan analisis yang telah peneliti uraikan pada bab-bab sebelumnya, dan dengan pengamatan peneliti pada rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

      1. Sistem pemesanan menu yang berjalan pada kafe Rute 15 masih manual, yaitu masih menggunakan kertas. Ketika datang ke kafe, pelanggan diberikan selembar kertas menu oleh waiter, lalu pelanggan memilih dan mengisi menu yang ingin dipesan pada kertas menu, setelah itu pelanggan mengantarkan selembar kertas menu yang sudah diisi ke kasir untuk melakukan pembayaran dan pemesanan menu akan diproses.

      2. Sistem Pemesanan menu pada Kafe Rute 15 menggunakan selembar kertas menu yang belum terdapat gambar menu dan detail gambar menunya setelah itu pelanggan masih harus mengantarkan sendiri ke kasir untuk segera di proses pemesanannya.

      3. Pemesanan menu pada kafe Rute 15 saat ini masih menggunakan sistem pemesanan konvensional, dimana pelanggan memesan menu dengan media kertas yang membuat pemesanan menu tidak efektif dan efisien, sehingga dibutuhkan sistem pemesanan menu yang terintegrasi

      Saran

      Untuk memudahkan peneliti lain dalam mengembangkan website pemesanan menu yang diusulkan ini dan demi kemajuan serta kesempurnaan system ini, maka perlu memperhatikan beberapa saran berikut:

      1. Dikembangkan menjadi system berbasis mobile supaya dapat memudahkan pelanggan dalam memesan menu pada aplikasi E-menu ini.

      2. Diadakan sosialisasi dalam menggunakan system E-menu ini kepada chef, kasir dan admin sehingga bisa meningkatkan kinerja mereka.

      3. Setelah system yang diusulkan ini diterapkan di Kafe, maka harus diadakan pengawasan dan pemeliharaan system agar tetap berjalan dengan baik.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.Sistem Informasi Manajemen Ed.11.Yogyakarta.Deepublish, 2016.
      2. Anggraeni, E.Y. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta.Cv Andi Offset 2016.
      3. Supriati, Ruli, Agus Salim Saputra dan Siti Shuhaibatul Islamiah. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Gar-ment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang.”. Jurnal Sensi. Vol 4 nomor 1 . 2018
      4. Priyo Sutopo, Dedy Cahyadi, Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.Kalimantan.Jurnal Informatika Mulawarman Vol.11 No.1-Februari. 2016
      5. Ruhul Amin, 2017. Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3.
      6. Ayu, Wulan dan Ilham Perdana. 2017. Perancangan Sistem Informasi Rekrutmen Dan Seleksi Karyawan Berbasis Web Di PT. Qwords Company International. Jurnal Manajemen Indonesia. Vol.3, No.14. Hal.247-258.
      7. Muhamad Muslihudin, Oktafianto. 2016 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan Uml. Jakarta: Penerbit Andi (Hal. 9).
      8. Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
      9. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Satuan Social Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung-Barung Balai Timur. Jurnal TEKNOIF. Vol. 3 nomor 2, Oktober 2015.
      10. Martono, Kartika dan Putri Aulia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT. Vol. 10 nomor 2, Agustus 2017.
      11. Anggeraini, Elisabet Yunaeti dan Rita Ervani. 2017. Astah – Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      12. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem. Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017.
      13. Hutahaean, Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish, 2015.
      14. Dui dan Joni. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi: Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol. 2, No. 2, ISSN: 2528-0082.
      15. Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015.
      16. 16,0 16,1 Abdullah, Rohi. 2018. 7 IN 1 Pemrograman Web Untuk Pemula. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
      17. Martono, M. (2018). “Pembuatan Aplikasi E-Menu (Electronic Menu) Berbasis Website Dan Android”. Jurnal Ilmiah Media Sisfo, 12(1), 1036-1046.
      18. Warsito, Budi Ary, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 8 nomor 2, Januari 2015
      19. Jayachandran, K., dan P. Anbumani. 2017. “Voice Based Email for Blind People”. International Journal of Advance Research, Ideas and Innovation in Technology. Vol. 3 No. 3.
      20. Maimunah, Ilamsyah, dan Muhamad Ilham. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture”. Tangerang: STMIK Raharja. CSRID Journal. Vol.8 No.1 Februari 2016, Hal. 25-36.
      21. Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile”. Jurnal LENTERA ICT. Vol.3 No.1, Mei 2016. ISSN 2338-3143.
      22. Isa, Indra Griha Tofik dan Hartawan, George Pri. 2017. “Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web”. Sukabumi: Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Vol.5, Edisi. 10 Maret 2017
      23. Suendri. 2018. “Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle”. Medan : ALGORITMA: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika.
      24. Safii, M. (2017). Implementasi Web Commerce Sebagai Media Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa. J-SAKTI (Jurnal Sains Komputer dan Informatika), 1(1), 95-106.
      25. Susilo, D., & Charolina, A. (2018). DESAIN APLIKASI KAMUS ISTILAH KOMPUTER BERBASIS ANDROID. JURNAL GAUNG INFORMATIKA, 8(2).
      26. Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. ISSN: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017.
      27. Ruli Supriati, Agus Salim Saputra, dan Siti Shuhaibatul Islamiah. 2018. “Aplikasi Sistem Pengiriman Barang Ekspor Berbasis Web Pada PT. Tuntex Garment Indonesia Tangerang Guna Meningkatkan Mutu Proses Pengiriman Ekspor Barang”. Tangerang: Jurnal SENSI. Vol.4, No.1 Februari 2018
      28. Abdulloh, Rogi. 2016. “Easy & Simple Web Programming”. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
      29. Hernandhi, Desi Tri, Endang Siti Astuti, dan Swasta Priambada. 2018. “Desain Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website Untuk Promosi”. Malang: Jurnal JAB. Vol.55, No.1 Februari 2018
      30. Kusumo, Ario Suryo. 2016. “Administrasi SQL Server 2014”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
      31. Hanafri, Muhammad Iqbal, dkk. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
      32. Bachtiar, Dede, dan Atikah. 2015. “Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang”. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
      33. Aminudin. “Cara Efektif Belajar Framework Laravel”. Yogyakarta : Penerbit Lokomedia, 2015.
      34. Kurniawan, Yoppie. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Penjualan Dan Pemesanan Semen Berbasis Web. S1 thesis, UAJY.
      35. Sunantoro, R. and anubhakti, dian (2019) “ANALISA DAN RANCANGAN E-COMMERCE PADA TOKO ANGSANA”, IDEALIS : InDonEsiA journaL Information System, 2(2), pp. 78-84. Available at: http://jom.fti.budiluhur.ac.id/index.php/IDEALIS/article/view/1052 (Accessed: 29October2019).
      36. Harahap, Sri Fajarwati, Anggri Srimudianti Sukanto & Novi Safriadi. 2016. “Perancangan Sistem Penyebaran Informasi Imunisasi Kepada Ibu Balita Berbasis SMS Gateway Pada UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat”. Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi Vol. 4 No.3
      37. Mursyidah dan Hari Toha Hidayat 2017. “Pengujian Sistem Informasi Akuntansi Biaya Operasional Sekolah Dengan Black Box Testing”. Jurnal Infomedia Vol. 2 No. 2.
      38. Fitrianti. 2016. “Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas”. Yogyakarta: Deepublish Grup CV. Budi Utama.
      39. Hasanudin, Muhaimin, Haris Muhammad Khoirudin, Wahyu Aldi Amroni, Shatya Silen. 2019. “Aplikasi E-commerce Sistem Informasi Penjualan Rolling Door Berbasis RAPID Application Development”. Tangerang: STMIK Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417.
      40. Yuniva, Eka, dan Dany Hestiyanto. 2017. “Perancangan Web E-commerce Untuk Penjualan Sepatu dengan Pendekatan Model Classi Life Cycle”. Tangerang: STMIK Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417.
      41. Azizah, Nur, Erna Astriyani, dan Listia Nadhia N. 2017. “Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor”. Tangerang: STMIK Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417.
      42. Sutrisno, Mursalat Asyidiq, dan Sugeng Santoso. 2018. “Perancangan Sistem Pemasangan Iklan Online Pada Aplikasi E-Commerce (E-Gemanusa) Menggunakan Metode Restful API dan Framework Laravel”. Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Program Studi Teknik Informatika. Vol 1 No 1: Agustus 2018.
      43. Rahardja, Untung, Eka Purnama Harahap, dan Dini Intan Pratiwi. 2018. “Pemanfaatan Rinfosheet Sebagai Media Informasi Laporan Penjualan Barang Pada Raharja Internet Café”. Jurnal Ilmiah Teknologi Asia. Vol.12, No.01. ISSN: 2580-8397.
      44. Roihan, Ahmad, dan Ali Maksum. 2018. “Konsep Data Mart Dalam Implementasi Sistem Job Fair Menggunakan Metode Onlien Analytical Processing Pada Dinas Tenaga Kerja”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2018. ISSN : 2302-3805.
      45. Hayat, Abdul, Umi Riyandho. (2019).“ Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada PT Samator Gas Industri”. JURNAL OF INNOVATION AND FUTURE TECHNOLOGY (IFTECH)
      46. Aini, Qurotul, Untung Rahardja, Abdul Hamid Arribathi, Nuke Puji Lestari Santoso. (2019). “Penerapan Cloud Accounting Dalam Menunjang Efektivitas Laporan Neraca Pada Perguruan Tinggi”. CESS (Journal of Computer Engineering System and Science. Vol. 4 No. ISSN  :2502-7131.
      47. Rahayu, Rita, dan John Day. 2015. “Determinant Factors of E-commerce Adoption by SMEs in Developing Country: Evidence from Indonesia”. Procedia - Social and Behavioral Sciences 195 ( 2015 ) 142 – 150.
      48. Einav, Liran, Jonathan Levin dan Neel Sundaresan. 2014. “Growth, Adoption, and Use of Mobile E-Commerce”. American Economic Review: Papers & Proceedings 2014, 104(5): 489–494.


      *

Contributors

Nazmudin, Rizky amalia

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1612493114&oldid=353498"