Kp1121470054

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA

AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN

PRODUKSI PADA METRO TV SEMESTER

GANJIL TA. 2014/2015

 

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :


1121470054 : MUHAMMAD ALFIAN

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

LEMBAR PERSETUJUAN

 

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA

AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN

PRODUKSI PADA METRO TV SEMESTER

GANJIL TA. 2014/2015

 

 

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.

 

 

Tangerang, 11 Januari 2015

 

 

Dosen Pembimbing

 

 

 

( Lusyani Sunarya S.Sn )

NID. 06124

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1121470054
Nama  : MUHAMMAD ALFIAN
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 11 Januari 2015
(MUHAMMAD ALFIAN)
NIM : 1121470054

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pada dasarnya kemajuan bidang komputerisasi khususnya multimedia kian hari semakin meningkat dan telah mendorong terjadinya arus globalisasi, salah satu manfaat dari kemajuan teknologi komputer saat ini dapat kita rasakan dalam bidang multimedia audio visual and broadcasting. Akan tetapi untuk saat ini sumber daya manusia dibidang multimedia audio visual and broadcasting belum terpenuhi, oleh karena itu untuk menguasai dan memahami teknologi komputer secara optimal perlu diadakannya Kuliah Kerja Praktek.PT Media Televisi Indonesia ( Metro TV ) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang penyiaran dan Informasi. Berlokasi di Jl. Pilar Mas Raya Kav, A-D – Kedoya Selatan- Kebon Jeruk, Jakarata .Perusahaan ini bergerak pada bidang penyiaran dan entertainment. Mulai dari Informasi berita terkoni, olahraga, ,maupun otomotif. Dari waktu ke waktu semakin banyak kegiatan yang dilakukan dan tetntunya pengambilan gambar di luar studio. Di samping itu perusahaan ini juga selalu menanyangkan informasi berita dalam waktu 24 jam. Kegiatan penyiaran, pemasaran dan kesejahteraan juga sedang dalam taham penyempurnaan. untuk itulah maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan kegiatan dan aktifitas yang berlangsung dalam perusahaan PT Media Televisi ini, agar semua orang menjadi tahu informasi dan aktifitas yang berlangsung. Mulai dari pusat gedung utama sampai aktifitas Siaran yang berlangsung secara Live. Oleh karena itu, untuk lebih memahami hal tersebut maka penulis mempraktekkan ke dalam dunia kerja nyata yang dimaksud dengan Kuliah Kerja Praktek (KKP) agar dapat membentuk suatu LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING PADA METRO TV SEMESTER GANJIL TA. 2014/2015

Kata Kunci: Media Penyiaran, Informasi, Teknologi, KKP

ABSTRACT

Basically advances in multimedia, particularly computerization is increasing day after day and have led to globalization, one of the benefits of advances in computer technology today we can feel in the field of audio-visual and multimedia broadcasting. However, for the current human resources in the field of multimedia audio-visual and broadcasting has not been met, therefore, to master and understand computer technology optimally necessary the holding of Field Work Practice.PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) is a company engaged in the field of broadcasting and information. Located on Jl. Pilar Mas Raya Kav, AD - Kedoya Kebun South-Orange, Jakarata .The company engaged in the field of broadcasting and entertainment. Start of Information terkoni news, sports, and automotive. From time to time, more and more activities are carried out and tetntunya shooting outside the studio. In addition, the company is also always porpose news information within 24 hours. Broadcasting activities, marketing and well-being is also in taham refinement. for which the author tries to identify the events and activities taking place within the company, PT Media Televisi this, so that everyone become aware of the information and activities that take place. Starting from the center of the main building to the activity which go on the Live Broadcast. Therefore, to better understand that the authors put into practice in the real world of work is the Job Training (CTF) in order to establish a LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING PADA METRO TV SEMESTER GANJIL TA. 2014/2015

Keywords: Broadcast Media, Information, KKP

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, dengan judul “LAPORAN KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN PRODUKSIPADA METRO TV SEMESTER GANJIL TA. 2014/2015”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Allah SWT dan Rasul-Nya atas ridho dan petunjuk-Nya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Kedua Orang tua saya, yang telah mendidik hingga mampu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
  7. Bapak Ismet Noviandi selaku stakeholder dari PT Metro TV yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama berlangsungnya KKP.
  8. Devi Assyifa, selaku orang terkasih yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam penulisan KKP ini.
  9. Teman-teman seperjuanagan, Allyufi Fazril Rasyidin, Yodi Ibram Julianto, Yudi Prastiawan, Septian Tedy Wibowo
  10. Teman-teman yang selalu mendukung, Rafif Tri Widiarso, Dady Junaedi, Jasmine Dara Assyifa, Dwi Parmania, Ahmad Nur Firdaus, Rokhimudin Bastomy, M. Arba Adnandi, Rivai Sungkowo, Imam Firmansyah, Dhimas Pradipta dam masih banyak lagi yang belum saya sebutkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan KKP ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, 11 Januari 2015
(MUHAMMAD ALFIAN)
NIM : 1121470054

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Perbandingan Stasiun TV lain dengan Metro TV

Tabel 3.2. Daftar Klien Metro TV

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bird Eyes View

Gambar 2.2. High Angle

Gambar 2.3. Eye Level

Gambar 2.4. Low Angle

Gambar 2.5. Worm Eyes View

Gambar 2.6. Foreground

Gambar 2.7. Over Shoulder

Gambar 2.8. Extreme Wide Shoot

Gambar 2.9. Wide Shoot

Gambar 2.10. Very Wide Shoot

Gambar 2.11. Medium Shoot

Gambar 2.12. knee Shoot

Gambar 2.13. Close Up

Gambar 2.14. Big Close Up

Gambar 2.15. Extreme Close Up

Gambar 2.16. Knee Shoot / One shoot

Gambar 2.17. Two Shoot

Gambar 2.18. Three Shoot

Gambar 2.19. Grup Shoot

Gambar 2.20. Pergerakan Pan Left

Gambar 2.21. Pergerakan Pan Right

Gambar 2.22. Pergerakan Tilt Up

Gambar 2.23. Pergerakan Tilt Down

Gambar 2.24. Pergerakan Track Left

Gambar 2.25. Pergerakan Track Right

Gambar 2.26. Pergerakan Dolly In

Gambar 2.27. Pergerakan Dolly Out

Gambar 2.28. Pergerakan Zoom In

Gambar 2.29. Pergerakan Zoom Out

Gambar 3.1. SNG ( Satellite News Gathering )

Gambar 3.2. ENG ( Electronic News Gathering )

Gambar 3.3. Gambar Logo Metro Tv

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Metro TV (sumber: Metro TV)

Gambar 3.5. Skema Alur Kerja Departemen Traffic (sumber: Metro TV)

Gambar 3.6. Metro Siang

Gambar 3.7. Wide Shoot

Gambar 3.8. Bincang Pagi

Gambar 3.9. Metro Kini

Gambar 3.10. Metro Sore

Gambar 3.11. Mahkamah Konstitusi

Gambar 3.12. Suasana Persiapan Public Corner

Gambar 3.13. Acara Live Event Pidato Presiden

Gambar 3.14. Metro Hari Ini

Gambar 3.15. Sisi Berita

Gambar 3.16. Breaking News

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

Seiring berkembangnya zaman, media penyiaran dan informasi berkembang dengan pesat, dan selalu menampilkan cara dan teknologi yang baru. Hal ini sangat memanjakan penggunanya. Di dunia penyiaran teknologi tidak akan pernah ada habisnya, itu sudah dibuktikan dengan adanya alat-alat penunjang untuk melakukan siaran dan meliput berita kapanpun dan dimanapun. Di samping itu juga kini tersedia kendaraan yang digunakan untuk melakukan siaran langsung. Di era globalisasi ini informasi sangat dibutuhkan, informasi yang aktual dan terpercaya, baik melalui media cetak ataupun elektronik. Di antara media elektronik contohnya adalah, dengan menonton berita secara langsung di televisi atau secara online.

Media elektronik saat seperti ini memang sangat di butuhkan. Dapat di nikmati dimana pun dan kapanpun, dengan hal ini, memicu PT. Media Televisi Indonesia atau biasa di sebut dengan Metro TV yang beralamat di Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D Kedoya Selatan – Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11015, salah satu stasiun tv yang menyajikan informasi berita secara aktual dan secara langsung 24 jam, yang dimana berita ini dikemas secara bagus dan bermanfaat agar masyarakat dapat menikmati berita dan informasi secara langsung dan aktual. Dengan adanya informasi masyarakat menjadi lebih mudah mengetahui informasi yang berlangsung di tempat lain secara langsung dan melalui televisi.

Kuliah Kerja Praktek merupakan akumulasi dari seluruh kurikulum bagi setiap mahasiswa di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer STMIK Raharja Tangerang, maka Kuliah Kerja Praktek ini dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan sarana pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan dan wawasan, serta sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan awal kepribadian mahasiswa di dunia kerja hingga menjadi sarjana informatika yang profesional.

Dengan demikian Kuliah Kerja Praktek adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, baik berupa magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing, sebagai persyaratan kelulusan dengan menerapkan seluruh pengalaman belajar sebelumnya dan semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi. Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh Mahasiswa sebelum nantinya berlanjut mengerjakan skripsi. Alasan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan atau Instansi tersebut adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja dibidang yang sedang dipelajari, khususnya dalam bidang yang mencakup Design, Multimedia Audio Visual dan Broadcasting (MAVIB)

Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Maksud Kuliah Kerja Praktek

  1. Mahasiswa mengetahui dan mengalami secara langsung dunia kerja dan tugas dari masing-masing bagian, serta dapat mencoba menerapkannya dalam ilmu yang sudah didapat pada perkuliahann sebelumnya.
  2. Mahasiswa menjadi paham dan mengerti apa itu dunia kerja dan belajar bertanggung jawab secara profesional, dan dapat beradaptasi dengan dunia kerja sesungguhnya.
  3. Mahasiswa di dalam KKP ini bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sebagai bekal pengalaman, jika nanti akan berkerja di kemudian hari yang sebelumnya belum di dapatkan pada saat pekulihaan.

Tujuan Kuliah Kerja Praktek

  1. Tujuan kuliah kerja praktek ini, mahasiswa jadi mengetahui suasana dunia kerja dan siap terjun ke dunia kerja nantinya, tidak hanya itu sebagai mahasiswa teknik informatika yang lulus sebagai sarjana komputer, harus bisa mengoperasikan komputer dalam segala bidang yang di geluti pada saat kerja nanti, dan siap untuk menghadapi dunia kerja dan lingkungannya.
  2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas pada dunia Broadcasting dan design, dan khususnya secara pribadi dapat menambah pengalaman di bidang kerja, dan menambah ilmu pada bidang pekerjaan yang bergerak di bidang Broadcasting atau penyiaran.

Manfaat Kuliah Kerja Praktek

  1. Dengan mengikuti Kuliah Kerja Praktek ini, mahasiswa mendapatkan manfaat yang cukup besar dan banyak, diantaranya adalah jika melakukan magang di stasiun televisi, menjadi mengetahui cara penggunaan kamera dan bermacam-macam jenis kamera.
  2. Kuliah kerja praktek ini juga menuntut mahasiswa untuk dapat berkerja sama secara individu maupun kelompok untuk mencapai target yang sudah direncanakan sebelumnya. Dari sinilah sifat profesional harus dibutuhkan, selalu siap dengan resiko pekerjaan.

Metodologi Penyusunan Kuliah Kerja Praktek

  1. Observasi

    Penulis melakukan metode observasi untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan penelitian dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung yaitu pada PT Metro TV.

  2. Wawancara

    Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber atau stakeholder yaitu pada bagian produksi dengan Bapak Ismet Noviandi yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah metode dimana dengan cara pengumpulan data yang digunakan melalui mempelajari dan memahami buku-buku diktat yang berkaitan dengan penulisan Kuliah Kerja Praktek pada konsentrasi Multimedia Auido Visual and Broadcasting.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek, Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek, Manfaat Kuliah Kerja Praktek, Metodologi Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek, Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang teori dasar yang melandasi penulisan laporan tugas magang sesuai penugasan yang diberikan kepada setiap mahasiswa yang melakukan magang KKP (Kuliah Kerja Praktek).

BAB III PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisikan tentang Profil Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Ruang Lingkup, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Tugas dan Kewajiban tiap Departemen, dan Daftar Klien. Tinjauan umum menjelaskan tentang Skema Alur Kerja dan Alur Kerja, sedangkan Tinjauan Khusus menjelaskan tentang Daftar Project serta latar belakang dan konsep desain selama Kuliah Kerja Praktek (KKP).

BAB IV PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang diberikan penulis kepada Perusahaan selama KKP.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Laporan

Pengertian Laporan Menurut Soegito ( 2008 : 10 ) [1], Laporan berisi informasi yang di dukung data yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat dipercaya dan mudah di pahami.

Menurut Laporan itu sendiri juga dapat diartikan sebuah susunan atau skema yang di tulis sesudah atau sebelum kegiatan yang bersangkutan dengan waktu rentang dan pembuatan yang cukup lama. Laporan juga bisa digunkana dalam keadaan yang formal maupun nonformal. Laporan di buat untuk lebih mengetahui kegiatan apa yang dilakukan dari awal sampai akhir. Dengan adanya laporan seluruh kegiatan akan berjalan sesuai harapan dan rapih. Laporan juga dapan memperat jalinan antara atasan dan bawahan, karena dalam laporan bawahan selalu meminta persetujuan dari atasan. Dengan adanya laporan ini, maka kegiatan akan berjalan dengan sempurna.

Definisi Perancangan

Proses Perancangan Laporan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman (2010 : 09) [2]:

  1. Konsep

    Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment atau audience yang dituju. Konsep didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  2. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik.

  3. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu imajinasi, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.

  4. Persiapan Data

    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.

  5. Visualisasi

    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. Produksi

    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.


Pengertian Manajemen Project

Pengertian manajemen proyek menurut Schawalbe (2004;8)[3] manajemen proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan dari sebuah proyek.


Tujuan Laporan

Tujuan laporan pada umumnya untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu maslah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.


Manfaat Laporan

Manfaat laporan adalah agar suatu sistem skema kegiatan berjalan dengan lancar dan tidak berantakan. Dengan adanya laporan suatu kegiatan akan menjadi efektif dan efsien dan akan berjalan dengan sempurna. Masalah yang timbul pun dapat teratasi.


Konsep Dasar Kuliah Kerja Praktek

Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan observasi dan pengembangan ilmu pada perusahaan atau instansi yang sedang di ampuhnya. Menurut Pedoman Kuliah Kerja Praktek pada widuri.raharja.info ( 2014 ), KKP merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berupa magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan kelulusan. Magang adalah bentuk belajar dan berlatih keterampilan pada dunia kerja yang lebih menekankan pada praktek daripada teori.Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan proses perpaduan berbagai komponen pengetahuan teoritis dengan praktek.


Tujuan Kuliah Kerja Praktek

Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara faktual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.StatusKuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan bagian Integral Kurikulum Perguruan Tinggi Raharja.Kuliah Kerja Praktek memiliki bobot 2 sks baik untuk program Diploma dan Strata Satu.Bagi mahasiswa yang melanjutkan laporan KKP menjadi TA/Skripsi maka tahapan seminar proposal pada pelaksanaan TA/Skripsi akan dianggap sudah dilaksanakan.


Manfaat Kuliah Kerja Praktek

Agar Mahasiswa siap untuk terjun ke dunia kerja, karena sudah di bekali dengan ilmu yang di dapat saat mengikutu perkuliahaan. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya didalam perkuliahan pada kegiatan nyata dibidang studinya masing-masing.


Konsep Dasar Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tujuan Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tujuan multimedia adalah arahan untuk digunakannya video yang dihasilkan nantinya. Contoh tujuan multimedia : sebagai penunjang promosi khususnya dalam konsentrasi MAVIB dalam bentuk multimedia Audio Visual dan Broadcasting.


Manfaat Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Manfaat Multimedia Audio Visual and Broadcasting adalah untuk mendapatkan informasi dan kejadi yang sedang terjadi agar tidak selalu ketinggalan berita. Dengan adanya manfaat ini , manusia menjadi terbantu dan lebih mudah mengakses informasi.


Pengertian Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Hofsteder ( 2011: 32 ) [4]menyebutkan bahwa multimedia dapat dipandang sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Jadi, dukungan elektronik memungkinkan komputer digunakan sebagai media untuk mengembangkan atau inovasi-inovasi model pembelajaran yang lebih baik, interaktif, dan berbasis teknologi

Multimedia itu juga di artikan sebagai, suatu gambar dan video yang sudah dalam tahap editing dan sudah dapat di nikmati. Multimedia di bagi menjadi 2 bagian yaitu, Multimedia Content Production dan Multimedia Communication. Dalam multiemdia jika tak ada gambar dan hanya suara belum bisa disebut sebagai multimedia begitupun sebaliknya.


Pengertian Audio

Menurut Soegito Atmohoetomo [ 2010 : 18] [1], Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan Modernisme yang di anggap sebagai puncak peradaban manusia dengan dikumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “ teknologi digital “ menggeser “ logika matematis “. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “ akal manusia “ dengan “ akal buatan “ dan yang tejadi adalah jarak “ rohani “ yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “ diri kita “ masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

Audio adalah suatu output suara yang di hasilkan oleh media tertentu dan dapat didengarkan dengan hasil yang jelas. Contoh alatnya adalah speaker. Jika kita menonton sebuah film maka kita juga membutuhkan audio ini agar menjadi lebih menarik dan bagus. Multimedia tidak akan lengkap jika tanpa audio (suara). Audio bisa berupa percakapan, musik atau efek suara.


Pengertian Video

Menurut Iwan Binanto ( 2010 : 179 )[5] kata video berasal dari kata latin ‘ saya lihat ‘ Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi adalah televisi. Video dapat digunakan dalam aplikasi teknik, kelmuan, produksi, dan kemanana. Istilah video juga sebagai singkatan videotape, perekam video dan pemutar video.

Menurut Untung Rahardja dkk, dalam journal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012 : 133) [6]Video adalah teknologi menangkap, merekam, memproses, mentrasnmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Menurut Melvy Ayuningtyas (2011 : 7)[7], video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps ( frame per second ). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang di tampilkan.

Video adalah sebuah gambar bergerak yang di hasilkan oleh sebuah media seperti komputer maupun televisi. Video menyediakan sumber yang kaya dan hidup untuk aplikasi multimedia. Dengan video dapat menerangkan hal-hal yang sulit digambarkan lewat kata-kata atau gambar diam dan dapat menggambarkan emosi dan psikologi manusia secara lebih jelas.

Kesimpulannya video adalah gabungan gambar-gambar yang tersusun secara baik dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan menghasilkan gambar gerak dengan dimensi yang berbeda.


Pengertian Broadcasting

Menurut Eva Arifin (2011 : 9)[8], Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan visual.


Jenis-Jenis Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Secara umum media yang tersedia dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

Media cetak, adalah media yang statisdan emgutamakan pesan-pesan denagn jumlah kata maupun gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak di antaranya, surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

Media elektronik, adalah media dengan teknologi dan hamya bisa di gunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsor, iklan, pengumuman acaran, iklan layanan masyarakat. Jenis-jenis media elektronok di antaranya adlah televisi, radio, maupun e-mail.


Definisi Sinopsis

Menurut Keraf dalam jurnal CCIT Untung Rahardja Vol. 3 No. 2 Tahun 2010, Halaman 186[9]. Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sbuah periklanan atau film dengan tetap memperrhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi olej sejumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalh sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan mebggaris bawahi ide yang penting
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup di tulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang di buat


Definisi Naskah ( Script Writting )

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010 : 186 )[9] Naskah ( Script Writting ) adalah membuat rancangan rinci yang menggembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik

Menurut Robert penulis Naskah ( Scrript Writter ) mempunyai prinsip-prinisp umum sebagai berikut :

  1. Script Writter sebagai pembicaraan ( terhadap dua karakter atau lebih )
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi ( sangat fenotik yang mengarahkan pitch, loudness timbre )
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya
  4. Bahasa tubuh dan karakter ( karena dialog menempel padanya


Definisi Storyboard

Menurut Untung Rahardja,dkk dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010: 187)[9]. Story board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shootong. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan StoryBoard sebagai media terpadu.


Konsep Dasar Produksi

Tahapan Produksi Audio Visual

Menurut Untung Rahardja,dkk dalam CCIT Journal ( 2010 : 185 )[9] Tahap Produksi Visual terdiri dari :

  1. Pre Production

    Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal daris eluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut tahapan perencanaan.

    1. Penemuan Ide

      Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang diperoleh dituangkan ke dalam sinopsis yang dibuat oleh script wriiter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundwon.

    2. Perencanaan

      Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja ( time schedule ), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teloti.

    3. Persiapan

      Tahapan ini meliputi pemberesan kontrak, perjanjian, surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang mudah ditentukan.

  2. Produksi

    Produksi adalah upaya merubah bentuk sinosis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

  3. Pasca Produksi

    Setelah tahap produksi maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, offline, editing yang mengatur alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian efek gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi ( dubbling ) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efek yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan ( titling ) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.


Tujuan Produksi

Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto ( 2006 : 60 )[10] memberikan pengertian produksi sebagai berikut :

Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi.

Dengan adanya tujuan produksi ini, akan menjadi mudah dalam perencanaan dan pengembangan selanjutnya yang akan dijalankan. Jika dalam bagian produksi juga terdapat skema atau sistem yang mengatur berjalannya suatu produksi. Tanpa adanya sistem atau skema ini proses berjalannya produksi menjadi tidak maksimal.


Manfaat Divisi Produksi

Menurut Darwanti Ningsih ( 2013 ; 12 )[11], manfaat dari pembentukan divisi produksi yaitu:

  1. Keputusan operasional yang diambil lebih cepat karena tidak perlu menunggu persetujuan dari kantor pusat.
  2. Kualitas keputusan yang diambil akan relatif lebih baik, karena padatingkat divisi para manajer akan lebih mengenal kondisi lingkungan usahanya.
  3. Manajemen kantor pusat akan lebih berkonsentrasi pada keputusan yang lebih strategis.
  4. Lebih menyadarkan para manajer divisi dalam memperoleh suatu keuntungan karena beban tanggung jawab lebih tinggi sehingga mereka berusaha untuk memperbaiki kinerjanya.
  5. Ukuran kinerja lebih luas, bukan sekedar bagaimana memperoleh penghasilan tetapi juga bagaimana mengefisiensikan biaya. Para manajer divisi akan lebih kreatif dalam mencari solusi usaha yang lebih baik.


Jenis-Jenis Bagian Dalam Produksi

  1. Bagian Produksi

    Tugas dari divisi ini adalah untuk proses produksi yang ada di dalam perusahaan. Tugas yang dijalankan adalah pengolahan barang yang ada sampai menghasilkan barang yang di produksi dalam perusahaan tersebut.

  2. Bagian Keuangan

    Tugas divisi ini adalah mengatur keuangan di dalam suatu perusahaan. Divisi ini akan mengatur dan mengawasi aliran keuangan yang keluar dan masuk perusahaan. Tugas yang di jalankan termasuk membuat laporan keuangan dan juga laporan laba rugi untuk melihat bagaimana keberhasilan dari proses penjalanan tugas di dalam perusahaan.

  3. Bagian Marketing

    Divisi ini bertugas untuk memasarkan atau mempromosikan produk yang di produksi oleh perusahaan sampai ketangan para konsumen. Tugas divisi ini adalah untuk melihat respon pasar terhadap produk yang telah di produksi oleh perusahaan.

  4. Bagian Personalia

    Divisi ini bertugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Hal ini dijalankan mulai dari proses perekrutan seorang karyawan untuk perusahaan tersebut. Kemudian melakukan proses promosi, mutasi, dan lain-lainnya terhadap karyawan.


Konsep Dasar Bagian Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono (2010 : 9)[12] Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan kterampila komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barabg dan jasa, ditambah perkembangan tekhnologi dan kpmunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.


Jenis-Jenis pekerjaan Dalam Bagian Produksi di Televisi

  1. Kameraman
  2. CCU ( Camera Control Unit )
  3. Audioman
  4. LightingMan
  5. Technical Support
  6. Master Control Room
  7. Wardrobe
  8. Editor
  9. IT Support


Teori Khusus

Konsep Dasar Kamera

Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010 : 1-5)[13], kamera adalah piranti dengan perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau optik elektronik merekam gerakan suatu obyek yang dijadikan sasaran, berasal dari bahasa latin Camera atau bahasa Yunani Kamera yang berarti lompatan.


Konsep Dasar Pengambilan Gambar

Seorang kameraman harus tahu dan bisa dalam menentukan pengambilan gambar. Agar gambar yang dihasilkan menjadi bagus dan nyaman dipandang. Ada cara berepa cara pengambilan gambar. Cara pengambilan gambar dengan kamera tidak sembarangan, sebab jika tidak dengan cara atau teknik yang baik akan menghasilkan gambar yang buruk. Dalam dunia pertelevisian kameraman harus dituntut untuk siap dalam kondisi apapun dan pengmabilan gambar yang jelas. Sudut pengambilan gambar dibagi menjadi bermacam cara, yakni bird eye view, high angle, eye level, low angle, and frog eye.

  1. Bird Eye

    Teknik pengambilan gambar yang dilakukan kamerawan dari ketinggian dengan kamera berada di atas obyek yang terekam. Hasilnya teknik ini memperlihatkan lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah.

    Gambar 2.1 Bird Eyes View

  2. High Angel

    Sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.

    Gambar 2.2 High Angel

  3. Eye Level

    Yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.

    Gambar 2.3 Eye Level

  4. Low Angel

    Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).

    Gambar 2.4 Low Angel

  5. Frog Eye atau Worm Eyes View

    Frog eye yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar.

    Gambar 2.5 Worm Eyes View

  6. Foreground

    Foreground adalah penempatan objek lain depan kamera sebelum objek yang di ambil.

    Gambar 2.6 Foreground

  7. Over Shoulder

    Over shoulder adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau panggung bahu salah satu subyek sinematik.

    Gambar 2.7 Over Shoulder


Type Of Shoot

Saat merekam gambar atau visual, kameraman harus menentukan type of shoot apa yang akan digunakan. Sesuai dengan kondisi dan kejadian apa yang sedang terjadi. Type of shoot harus pas dan tidak sembarangan di pakai dalam pengambilan gambar. Berikut ini Type Of Shoot

  1. Extreme Wide Shoot

    Tipe Shoot ini adalah tipe shoot jauh dengan zoom out yang cukup besar. Pengambian gambar tipe ini secara menyeluruh semua objek dan secara luas. Pengambilan ini seperti merekam seluru gedung dalam satu pengambilan gambar.

    Gambar 2.8 Extreme Wide Shoot

  2. Wide Shoot

    Tipe shoot ini hampir sama dengan Extreme Wide Shoot tetapi dengan perbandingan yang berbeda. Wide shoot ini hanya mengambil objek yang bersifat jauh tetapi masih terlihat secar detail.

    Gambar 2.9 Wide Shoot

  3. Full Shoot atau Very Wide Shoot

    Pengambilan gambar dengan teknik full shoot adalah pengambilan gambar dengan menyeluruh. Antara objek dan area lingkungan sekitarnya terlihat jelas. Full shoot ini sering di gunakan dalam pengambilan gambar yang bersifat seperi talkshow.

    Gambar 2.10 Very Wide Shoot

  4. Medium Shoot

    Medium Shoot adalah teknik pengambilan gambar secara medium, tidak terlalu jauh maupun dekat. Dalam pengambilan gambar ini objek terlihat cukup jelas dan area di sekitarnya cukup terlihat. Dalam teknik ini sering digunakan dalam pengambilan gambar di dalam studio televisi.

    Gambar 2.11 Medium Shoot

  5. Knee Shoot

    Knee Shoot adalah Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut, fungsinya sama dengan Medium Shoot, yakni mempertegas karakter seseorang. Teknik pengambilan gambar ini dilakukan pada saat presenter sedang membacakan berita secara Live.

    Gambar 2.12 Knee Shoot

  6. Close Up

    Close Up adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menyorot profil karakter seseorang yang sedang di rekam. Tujuannya adalah agar audience lebih mengenal orang tersebut secara jelas.

    Gambar 2.13 Close Up

  7. Big Close Up (BCU)

    Big close up adalah pengambilan gambar dari atas kepala sampai dada, fungsinya menegaskan “profil” seseorang agar penonton melihat dengan jelas.

    Gambar 2.14 Big Close Up

  8. Extreme Close Up (ECU)

    Extreme close up adalah pengambilan gambar yang sangat dekat sekali, fungsinya untuk memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas. Exterem close up juga dapat dilakukan manakala jika seorang sedang sedih atau menangis. Maka kameraman akan men zoom in mata dan air mar orang tersebut.

    Gambar 2.15 Extreme Close Up

  9. One Shoot atau Knee Shoot

    One shoot adalah shoot yang dilakukan kameraman dengan satu objek yang berada dalam lensa kamera. Hanya satu objek atau satu orang dengan latar belakang yang cukup jelas.

    Gambar 2.16 One Shoot/Knee Shoot

  10. Two Shoot

    Two Shoot adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan dua objek berada di depan kamera. Two Shoot ini sering digunakan dalam pembicaraan antara presenter dengan narasumber.

    Gambar 2.17 Two Shoot

  11. Three Shoot

    Three shoot adalah teknik pengambilan kamera dengan tiga objek dalam satu lensa kamera dengan area yang terlihat cukup jelas. Tipe ini digunakan jika narasumber lebih dari satu orang.

    Gambar 2.18 Three Shoot

  12. Grup Shoot

    Group shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan obyek lebih dari tiga orang. Teknik ini sering digunakan pada pengambilan gambar yang bersifat arenya luas. Seperti pada saat sedang berlangsungnya konser musik atau saat sedang ada pertandingan sepak bola.

    Gambar 2.19 Grup Shoot


Pergerakan Kamera

Dalam sebuah berita, gambar yang direkam oleh kameraman idelanya adalah cut to cut, dengan durasi per cut atau per gambarnya antara 5 sampai Lima belas detik. Gerakan kamera baru diperlukan bila ada suatu kegiatan dari obyek yang direkamnya, terutama saat ada perubahan komposisi dari pembawa berita maupun narasumbernya. Berikut adalah pergerakan kamera, di antaranta ;

  1. Pan Left

    Pan left adalah, pergerakan kamera dari kiri menuju kanan, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kiri.

    Gambar 2.20 Pergerakan Pan Left

  2. Pan Right

    Pan right adalah, pergerakan kamera dari kanan menuju kiri, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kanan.

    Gambar 2.21 Pergerakan Pan Right

  3. Tilt Up

    Tilt Up adalah pergerakan kamera ke arah atas, dimaksudkan untuk menghindari over head room. Karena jika kurang maka jarak antara frame dengan presenter akan terlihat jauh.

    Gambar 2.22 Pergerakan Tilt Up

  4. Tilt Down

    Sama halnya dengan Tilt up, Tilt down ini adalah pergerakan kamera ke arah bawah. Pergerakan ini dilakukan jika bagian atas frame terlalu berlebihan. Dan dilakukan pergerakan kamera ke arah bawah untuk menghindari frame yang kurang.

    Gambar 2.23 Pergerakan Tilt Down

  5. Track Left

    Track left adalah pergeseran kamera ke arah kiri. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan

    Gambar 2.24 Pergerakan Track Left

  6. Track Right

    Track right adalah pergeseran kamera ke arah kanan. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan

    Gambar 2.25 Pergerakan Track Right

  7. Dolly In

    Dolly In, adalah pergerakan kamera mendakti objek. Dari mulai lensa dan badan kamera. Beda dengan zoom in, Dolly in ini semua bagian kamera medekati objek, dolly in memakai slider atau roda ( track ball ).

    Gambar 2.26 Pergerakan Dolly In

  8. Dolly Out

    Dolly out adalah pergerakan kamera menjauhi objek. Dari bagian lensa sampai badan kamera. Semua bergerak menjauhi objek. Pergerakan dolly out ini biasanya menggunakan slider atau track ball. Dolly out snagat berbeda dengan zoom Out. Zoom out hanya lensa yang menjauhi objek, tetapi Dolly Out adalah semua bagian menjauhi objek.

    Gambar 2.27 Pergerakan Dolly Out

  9. Zoom In

    Zoom in adalah pergerakan lensa kamera mendekati objek. Maksudnya adalah objek akan dibawa masuk kedalam sebuah kamera, seakan-akan objek berada dekat dengan kamera.

    Gambar 2.28 Pergerakan Zoom In

  10. Zoom Out

    Gambar 2.29 Pergerakan Zoom Out


Kameraman Berita

Kameraman berita di tuntut selalu siap dalam kondisi apapun. Dimana pun ia berada, ia selalu siap dengan kameranya. Untuk merekam kejadian dan aktifitas yang sedang terjadi. Di stasiun televisi ada dua departemen yaitu departemen news dan departemen program atau drama dan nondrama, maka kameraman berita dibawah departemen news. Kameraman berita adalah kameraman yang paling simpel karena terkadang seorang kameraman berita diperbolehkan melanggar kaidah teori fotografi yang berlaku. Hal itu disebabkan adanya situasi dan kondisi tertentu yang menyebabkan seorang kameraman berita tidak bisa optimal Dalam sebuah staisun televisi ada 2 tipe kameraman, yaitu kameraman studio dan kameraman lapanagan. Kameraman studio adalah seorang kameraman yang bertugas dalam studio. Dia yang bertugas merekam dan melaksanakan tugas dalam studio. Kameraman studio biasanya hanya mengkomposisikan pergerakan kamera atau lensanya saja, karena dalam studio semua kamera sudah terpasang otomatis. Jadi hanya tinggal menggunakan saja. Kameraman Lapangan, adalah seorang kameraman yang bertugas di luar studio. Biasanya kameraman lapangan tidak membutuhkan kru yang banyak. Dengan 3 orang camera person saja sudah cukup. Kamera lapangan biasanya selalu di atur dengan manual. Pengaturan White balance dan Iris dengan 3 kamera harus sama. Jika tidak, maka akan menghasilkan gambar yang kurang bagus. Dalam kameraman lapangan setidaknya harus membutuhkan 1 reporter yang bertugas membawakan berita lalu setelah itu di kirim ke studio untuk selanjutnya di siarkan.


Konsep Dasar Televisi

Menurut Ilham Z ( 2010:255 )[14] Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari studio tv. Televisi dalam zaman modern ini sudah berkembang cukup pesat. Bentuknya pun kini beragam. Dari zaman yang berbentuk tabung hingga sekarang yang berbentuk LCD ( Liquid Crystal Display ). Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar (audio-visual)

Televisi berbeda dengan media cetak yang lebih merupakan media pandang. Setiap orang memandang gambar yang ditayangkan televisi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut.


Tujuan Program Televisi

Menurut Morissan pada tahun 2008, Undang-undang penyiaran No 32 tahun 2003 dalam Bab I pasal 1[15] menyebutkan penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar, pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat juga membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainya.


Manfaat Video Program Televisi

Menurut Iwan Binanto (2010:179–182)[5], video terbagi dalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

  1. Video Analog

    Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.

  2. Video Digital

    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

Menurut Soenarto (2007:1)[16]. Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Melalui televisi kita dapat dengan mudahnya mengakses berbagai informasi-informasi terbaru, mulai informasi hiburan, berita, hingga informasi yang bersifat edukatif. Pada awalnya televisi di Indonesia hadir sejak tahun 1962 dan mengalami perkembangan yang pesat sejak tahun 1990 yang ditandai dengan beroperasinya 5 stasiun TV swasta. Hal ini memungkinkan pemirsanya untuk dapat memilih program-program televisi yang disukai dan dirasakan memiliki manfaat baik dilihat dari sudut edukatif, informatif atau hanya sebatas hiburan saja.


Berita Televisi

Menurut Iskandar Muda: ( 2004 : 2 )[17], Dalam perkembangan televisi, maka berkembang juga dalam hal berita. Perbedaan berita televisi dengan berita dari media lain seperti koran adalah, media televisi berfokus kepada audio dan visual, tidak seperti koran yang hanya mengandalkan visual dan radio yang hanya mengandalkan audio saja. Oleh karena hal inilah, maka televisi lebih diminati oleh banyak orang.Selain itu dalam membuat berita kita harus memenuhi syarat yaitu Misalnya dengan menggunakan formula ABC-SS yaitu Accuracy (tepat), Brevity (singkat), Clarity (jelas), Simplicity (sederhana), dan Sincerity (jujur).)Banyak sekali yang mengartikan berita merupakan singkatan dari NEWS.

Artinya

  1. North : Utara
  2. East  : Timur
  3. West  : Barat
  4. South : Selatan

Artinya adalah berita adalah segala sesuatu yang terjadi di utara, terjadi di timur, terjadi di barat dan terjadi di selatan, yang mampu menarik minat masyarakat. berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik dan layak diberitakan.


Jenis Program Televisi

Menurut morissan (2008:207)[15] program televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Program Informasi

    Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).

    1. Berita keras (Hard news)

      Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.

    2. Berita lunak (Soft news)

      Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik ysng disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.

  2. Program Hiburan

    Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, music, dan permainan (game).

    1. Infotainment

      Kata “infotainment” merupakan singkatan dari information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur

      Infotainment merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment Morissan (2008:27)[18]

      Didalam buku Iswandi Syahputra yang berjudul Jurnalistik Infotainment (2006:153)[19] menerangkan bahwa infotainment menjadi semacam lembaga yang siap menampung siapa saja yang ingin menyodorkan tontonan publik.

      Infotainment berhak meggunakan kata-kata publik karena infotainment sudah menjalankan misinya sebagai media massa yang berpihak dan mengabdi untuk kepentingan publik Syahputra ( 2006:122)[19]

      Namun tanpa sadar, infotainment telah mengembangkan “sebuah jurnalisme yang membenarkan mengatasnamakan publik, tetapi publik tak memainkan peran apapun selain sebagai audiens”. (Syahputra, 2006:154)[19]

      Menurut Naratama dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angle Dan Multi Camera” (2004:63)[20], mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Pada saat ini program televisi sudah banyak dan dapat dinikmati. Mulai dari berita hingga hiburan. Program televisi selalu menampilkan beragam tayangan yang menarik dan informasi yang aktual dan terpercaya. Dalam penayangan sebuah acara dalam televisi, harus dengan kaidah yang berlaku. Menarik bagi audience dan tidak melanggar kode etik. Seperti menanyangkan berita atau acara yang kurang pantas di tonton. Dalam hal ini ada berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program terbagi menjadi dua bagian yaitu :

      1. Program Informasi, adalah sebuah program yang menanyangkan informasi dalam format berita maupun acara lainnya. Program informasi juga bertujuan memberikan informasi kepada masyrakat luas tentang kejadian yang sedang terjadi. Adapun 2 tipe berita yang dapat dijelaskan, diantaranya :
        1. Berita Keras

          Adalah berita yang berisi informasi dan harus elalu ditayangkan. Agar masyarakat dapat menikmati informasi yang diberikan. Dalam berita keras ini, sifatnya adalah tayangan langsung dan sesuai denga jadwal yang berlaku di setiap stasiun tv.

          1. Berita Singkat

            Berita yang di tayangkan tidak lebih dari 5 menit. Bertujuan untuk menyampaikan informasi secara cepat dan tepat.

          2. Berita Utama

            Berita yang di bawakan dalam durasi yang cukup panjang. Dalam berita ini, semua cakupan dan kejadian akan di tayangkan dan dikemas lalu di sebarkan kepada masyarakat umum.

          3. Infotainment

            Berita yang menayangkan seseorang dan menampilkan kegiatan sehari-harinya. Dalam infotainment ini, bersifat berita hiburan.

          4. Feature

            Adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.Suatu berita singkat yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

        2. Berita Ringan

          Adalah berita yang bersifat tidak harus selalu di tayangkan. Dalam berita ringan ini berita yang dibawakan adalah taping tetapi ada juga yang bersifat Live atau langsung. Dalam berita ringan, informasi yang di bawakan dalah informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

          1. Talk Show

            Adalah acara atau berita yang dibawakan dalam kegiatan seperti tanya jawab dan terdapat narasumber serta di bawakan oleh pembawa acara.

          2. Dokumenter

            Adalah berita yang berisi suatu kegiatan atau aktifitas yang berkaitan dengan suatu kejadian seperti bangunan sejarah atau perjalanan menuju suku pedalaman.

          3. Current Affair

            Adalah program berita yang berisi informasi yang sebelumnya muncul dalam berita utama atau singkat, namun dalam current affair ini berita yang di bawakan akan di kemas dan dibuat secara lengkap dan mendalam.

          4. Magazine

            Adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.

      2. Program Hiburan, adalah Suatu program yang berisi acara hiburan dan kreatifitas yang dibuat dan telah dijadikan dalam sebuah seni karya. Dalam program hiburan ini banyak contohnya, seperti msuik, drama ataupun acara olahraga.
        1. Drama

          Menurut Aeschylus (2008: 26, Karsito)[21] drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Drama juga berarti risalah, kejadian, atau karangan

          Pengertian drama menurut Budianta dkk., (2002: 95)[22]. Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialogue atau cakapan diantara tokoh-tokoh yang ada . Dalam pertunjukkan drama, yang paling penting adalah dialog atau percakapan yang terjadi di atas panggung karena dialog tersebut menentukan isi dari cerita drama yang dipertunjukkan. Darama di bagi menjadi 2 yaitu :

          1. Sinetron

            Adalah drama yang memuat tentang kejadian seorang tokoh yang diperankan dalam sebuah karakter. Seakan-akan tokoh itu masuk dalam kejadian yang sesungguhnya. Dalam sinetron, biasanya di buat dalam per episode. Dan selalu tayang dalam keadaan waktu yang telah ditentukan.

          2. Film

            Adalah drama yang berisi tentang kejadian seorang tokoh yang diperankan sedemikian rupa seperti mirip dengan aslinya. Dalam Film ini biasanya hanya sekali tayang tetapi ada bagian atau sekuelnya yang akan berlanjut di kemudian hari. Waktu rentang pembuatan fila itu sekitar 1 tahun.

        2. Musik

          Hiburan musik adalah yang paling sering di nikmati oleh masyarakat umum. Musik ini ada yang berupa konser maupun acara lainnya seperti acara amal. Dalam hiburan musik, dapat dilakukan di luar stuido datau di dalam studio.

        3. Pertunjukan

          Pertunjukkan adalah program hiburan yang selalu dissaksikan oleh kebanyakan orang. Dalam pertunjukkan biasanya adalah kegiatan seseorang atau kelompok yang sedang menampilkan keahlian yang menakjubkan. Seperti pertunjukkan sirkus.

        4. D. Permainan atau game show

          Adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Dalam program hiburan ini biasanya masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan lomba dan mendapatkan hadiah.


Literatur Review

Berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja. Maka penulis melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang di lakukan oleh Ahmad Nur Firdaus pada tahun 2013 dengan judul “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PADA DIVISI KREATIF PROGRAM HALLO KAMPUS CTV BANTEN”[23] menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian pada program hello kampus pada bagian peliputan pada PT.Cahaya Televisi Banten,yang banyak menjelaskan tentang menjadi kameraman, se;luk beluk penggunanaan kamera dan berbagai macam pergerakan kamera. Yang mencakup reporter, kameramen, dan penulisan naskah.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Firdaus Bin Musa pada tahun 2010 dengan judul "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI STASIUN TVRI SUMBAR"[24]. Penelitian tersebut menjelaskan tentang struktur lembaga penyiaran dan pencarian berita di lapangan dan macam-macam tipe dan jenis berita yang di kemas untuk di informasikan kepada masyarakat luas.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rokhimudin Bastomy pada tahun 2013 dengan judul "LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PADA DIVISI KREATIF PROGRAM HALLO KAMPUS CTV BANTEN”[25] Penelitian tersebut menjelaskan tentang berbagai macam divis pada bagian stasiun televisi. Dan penjelasan macam-macam divisi dan bagian-bagian produksi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mahathir Muhammad pada tahun 2009 dengan judul "DIVISI GRAPHIC PROJECT METRO TV"[24] Penelitian tersebut menjelaskan cara untuk memantau rating pada suatu stasuin televisi dan penjelasan tentang bagian produksi dan divisi lainnya secara luas.
  5. Penelitian yang di lakukan oleh Fitra Ginanjar pada tahun 2010 “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING BAGIAN KAMERAMMEN PROGRAM HALLO KAMPUS PADA PT.CAHAYA TELEVISI BANTEN”.[23] Menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah sebuah penelitian pada program hello kampus pada bagian kameramen PT.Cahaya Televisi Banten, yang menjelaskan tentang kamera dan menjadi kameramen. Dengan mempelajari berbagai macam Type of shoot dan pergerakan kamera.
  6. Penelitian yang di lakukan Jasmine Dara Assyifa “LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK MULIMEIDA AUDIO AND BROADCASTING BAGIAN TELEMATIK PADA DINAS INFOKOM”[26] Setelah penulis melakukan Kuliah Kerja Praktek pada Dinas Infokom Kota Tangerang, penulis berkesimpulan bahwa :Media Audio Visual sebagai penunjang informasi dan promosi sangat diperlukan bagi Dinas Infokom Kota Tangerang untuk menyampaikan informasi tentang Kota Tangerang. Dengan adanya media penunjang informasi dan promosi Kota Tangerang pada website resmi Pemerintahan Kota Tangerang, masyarakat dapat lebih mudah mengenal budaya dan lingkungan Kota Tangerang.


BAB III

PEMBAHASAN


Profil Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anaka perusahaaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS.

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah kompas di Indonesia. Oleh karena itu kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain berita Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita ( news ), yang di tayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, di tambah dengan 30% program non berita ( Non news ) yang edukatif.

Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang, dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam.

Metro TV dapat ditangkap secara terestial di 280 kota tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara terestial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakuakan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voices Of America ( VOA ), Channel News Asia ( CNN ) dan Al-Jazeera Qatar. Selain berkerja sama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerja sama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

Metro TV juga memiliki 19 buah mobile sateliite untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa :

  1. 12 buah mobil SNG ( Satellite News Gathering )
  2. 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )

Gambar 3.1 SNG ( Satellite News Gathering )

Gambar 3.2 ENG ( Electronic News Gathering )


Ruang Lingkup

Profil Pemirsa Metro TV

  1. Pria dan wanita.
  2. Pra sekolah.
  3. Menikah.
  4. Profesional dengan daya beli menengah atas.
  5. Menginginkan informasi dan hiburan yang bisa memberi pengaruh positif terhadap kehidupan keluarga.


Fasilitas Metro TV

Pemancar, stasiun dan kantor operasional Metro TV menyatu dalam satu daerah, yaitu bertempat di Jalan Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta 11520, Indonesia.


Redaksi Metro Siang

“Metro Siang” merupakan sebuah program berita yang berdurasi 60 menit dan ditayangkan secara live melalui studio Metro TV dan berformatkan “News”, program ini berisi tentang berita dan informasi yang terjadi dari pagi sampai siang hari. Bisa juga dari berita hari sebelumnya sampai malam hari dan dikemas secara edukatif agar bisa di sampaikan kepada masyarakat Indonesia. Saat memberikan informasi, berita yang dibawakna cukup jelas dan padat. Adapun sesi Live nya di berbagai pelosok seluruh Indonesia.

Format Program : live

Genre Program : News (hard news).

Materi Acara : Berita seputar Informasi dan edukasi

Presenter : Karyawan Metro TV

Durasi : 60 menit

On Air Schedule : Setiap hari (Senin – Sabtu) / 12.00 – 13.00 WIB.

Target Audience : Remaja dan umum


Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

  1. Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dan menjadi nomor satu dalam prorgram beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkulaitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

Misi :

  1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
  2. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
  3. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.


Slogan Metro TV

Metro Tv mempunyai slogan “Knowledge to Elevate”. Maksudnya adalah Metro TV agar dapat memberi penegtahuan dan wawasan maupun informasi di dunia pertelevisian Indonesia, dan untuk dapat diterima oleh keluarga Indonesia. Sebelumnya slogannya adalah Be Smart Be Informed (1 Januari 2009 - 20 Mei 2010) lalu diubah menjadi Knowledge to Elevate (sejak 20 Mei 2010).


Profil Pemirsa Metro Tv

  1. Pria dan wanita.
  2. Pra sekolah.
  3. Menikah.
  4. Profesional dengan daya beli menengah atas.
  5. Menginginkan informasi dan hiburan yang bisa memberi pengaruh positif terhadap kehidupan keluarga.


Logo & Arti Merto Tv

Gambar 3.3 Logo Metro Tv

Logo merto tv di rancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dangan struktural huruf “O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menaggkap dan membaca sekaligus melafalkan MERT-TV sebagai MERTO TV.

Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal-hal sebagai berikut :

  1. Simpel, tidak rumit
  2. Memberikan kesan global dan modern
  3. Menarik dilihat dan mudah diingat
  4. Dinamis dan lugas
  5. Berwibawa namun familiar
  6. Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetika untuk aplikasi print, elektronik dan filmis
  7. Memenuhi syarat teknis dan estetika untuk metamorfosiskn dan animatif.

Selain menampilan unsur simbolis teks / huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu : Bidang Elips Dan Kepala Burung Elang.

Bidang Elips Emas sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorfosis atas beberapa bentuk, yaitu :

  1. Bola Dunia

    Sebagai seimbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

  2. Telur Emas

    Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.

  3. Elipse

    Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampila miring kekanan sebagai kesan gerak, dinamis. Lingkaran (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkaitan dengan citraan dunia elektronik penyiaran.

  4. Elang

    Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun gerak hidupnya penuh keanggunan.


Target Audience

Target Audience Metro TV, adalah :

Table 3.1

Perbandingan Stasiun TV lain dengan Metro TV

Program : 10% News, 90% Non News Program : 70 % News, 30% Non News
Sign on – Sign off 24 hours
15 – 25 % in house production 75 – 85 % in house production
Target Audiens : Semua orang Target Audiens : segmen M/F, AB 20+

Keterangan :

-M/F  : Male/Female ; Pria/Wanita
-20+  : Umur diatas 20 tahun
-Pengalaman  : Besarnya pengeluran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.

Pengeluaran terbagi dalam kelas-kelas, yaitu:

A  : Diatas 3 juta/bulan
B  : 1.500.000 – 2.000.000/bulan
C1  : 1.000.000 – 1.500.000/bulan
C2  : 700.000 – 1.000.000/bulan
D  : 500.000 – 700.000/bulan
E  : di bawah / sama dengan 500.000/ bulan

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau sekolah harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.Sama halnya dengan PT Metro TV yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Metro TV (sumber: Metro TV)

Susunan Pengurus di Metro TV adalah sebagai berikut:

  1. Komisaris:

    Komisaris Utama: Surya Dharma Paloh

    Komisaris: Djafar Assegaf

  2. Direktur:

    Direktur Utama: Wisnu Hadi

    Direktur Program dan Pengembangan: Zsa Zsa Yusharyahya

    Direktur Pemberitaan: Andy F. Noya 13

    Direktur Marketing & Penjualan: Lestary Luhur

    Direktur Tehnik: John Balonso

    Direktur Keuangan & Administrasi: Ana Widjaja

    Berdasarkan informasi terakhir, saat penulisan ini sedang dalam proses, ibu Zsa Zsa Yusharyahya mengundurkan diri pada bulan Oktober dan belum ada penggantinya.

  3. President Director  :

    Adrianto Machribie

  4. Deputy President Director andFinance & Administration Director :

    Andre Burhanudin

  5. News Director :

    Suryopratomo

  6. Sales & Marketing Director :

    Lestary Luhur

  7. Technical Director :

    John Balonso

  8. Editor-In-Chief :

    Elman Saragih

Tugas dan Kewajiban setiap Departemen

Tugas dan Kewajiban setiap Departemen

Job Description PT. Media Televisi Indonesia (METRO TV)

Job Description merupakan penjabaran yang menjelaskan tentang apa saja yang dilakukan orang yang mempunyai jabatan tertentu. Berikut uraiannya :

  1. President Director
    1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
    2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).
    3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
    4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
    5. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hokum.
  2. Sales & Marketing Director
    1. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien.
    2. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
    3. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan layanan sesuai dengan target yang ditentukan.
  3. Technical Dierector
    1. Mengkoordinir dan berkoordinasi dengan semua bagian dalam hal tehnik peralatan.
    2. Pengelolaan dan pengecekan sarana dan prasarana yang berbau teknis.
    3. Memberikan inovasi-inovasi terbaru dibidang IT.
    4. Memperbaiki dan menjaga fasilitas yang berbasis teknologi.
  4. Finance & Administration Director
    1. Mengumpulkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan Administrasi Keuangan.
    2. Mengelola administrasi keuangan.
    3. Melakukan pemeriksaan keuangan dan pembinaan perbendaharaan.
    4. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengelolaan administrasi gaji pegawai.


Daftar Klien

Berikut adalah daftar klien yang berkerja sama dengan PT Metro TV :

Tabel 3.2 Daftar Klien Metro TV

No Nama Alamat
1 Keluarga besar Puskesmas se KotaBaru Banjarmasin
2 Keluarga Besar Bank Danamon pusat Jakarta
3 Perusahaan kotraktor Adwil Jakarta
4 Technical Support “Freeport” Irian Jaya
5 Dinas Tata Kota pusat Jakarta
6 Keluarga besar KOPASUS Jakarta
7 STM PGRI Singosari Malang
8 PT. Tempo group Surabaya
9 Dinas Tata Kota Banjarmasin
10 Metro TV Kick Andy Jakarta
11 Dinas Pendidikan Kota Depok Jakarta
12 PT. Tulip Promo Sekawan Jakarta
13 SMP Kwanyar Bangkalan Madura
14 PLN Bojonegoro Bojonegoro
15 Inspektorat Jendral Perdagangan RI Jakarta
16 PT. Pama Persada Nusantara Banjarmasin
17 PT. Meratus Inc Jakarta
18 PT. Bio Nusantara Teknologi Jakarta Pusat
19 House of Altara Bali
20 PT. Bayer CropScience Surabaya & Jakarta
21 PT. Minamas Gemilang Banjarmasin
22 PT.Chang Yang Jakarta
23 BNI Syariah Jakarta

Tinjauan Umum

Skema Alur Kerja

Proses alur kerja secara umum dapat tergambar pada bagan berikut ini:

Gambar 3.5. Skema Alur Kerja Departemen Traffic (sumber: Metro TV)

Sebagai bagian dari divisi Program dan Pengembangan, departemen Traffic memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan kelangsungan dan kelancaran operasional siaran Metro TV. Secara umum tugas dari departemen Traffic adalah melakukan sinkronisasi dari program acara (baik produksi in-house maupun program dari luar) yang dihasilkan oleh departemen Programming dengan pesanan iklan yang masuk yang dihasilkan dari departemen Sales & Marketing, untuk kemudian menghasilkan suatu laporan berupa Presentation Log yang menjadi acuan skedul yang disiarkan secara harian.

Kehadiran Metro TV telah merubah peta industri pertelevisian di Indonesia. Sebelum tahun 2000, pola kompetisi pertelevisian di Indonesia fokus terhadap rating televisi, pemirsa yang tidak tersegmentasi, program-program hiburan seperti sinetron, infotainment, telenovela dan lain sebagainya. Kebanyakan perusahaan penyiaran televisi lainnya akan berpatokan kepada hasil survey AGB Nielsen Media Research serta bergantung kepada TV komersial spot (iklan berupa spot 30 detik). Grafik di bawah ini menggambarkan peta strategi industri pertelevisian di Indonesia sebelum dan setelah tahun 2000.

Alur Kerja

Proses produksi program televisi adalah suatu prosess kreatif yang melibatkan penggunaan peralatan-peralatan yang rumit dan koordinasi sekelompok individu yang mempunyai kepekaan estetis dan kemampuan teknis untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton.Beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses produksi program televisi yaitu :

  1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan) Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut :
    1. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
    2. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
    3. c. Persiapan Tahap ini meliputi pembesaran semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.
  2. Produksi Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksaaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil didalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot (shoot list) dari setiap adegan. Sering terjadi satu kalimat dalam skenario (naskah sinetron atau film cerita) dipecah menjadi empat shoot atau lebih.
  3. Pasca-Produksi
    1. Editing Offline

      Setelah shooting selesai, script boy or girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Didalam logging time code (nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline. Sesudah editing kasar ini jadi, reporter membuat naskah yang dilengkapi dengan uraian narasi, timecode, dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik.

    2. Editing online

      Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan timecode dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna.

    3. Mixing (pencampuran gambar dengan suara)

      Narasi dan ilustrasi musik yang sudah direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post-production sudah selesai.

Alur kerja pada PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA berdasarkan pada skema halaman sebelumnya adalah sebagai berikut :

  1. Klien atau Iklan, Blocking Program
  2. Marketing
  3. Program
  4. Capture
  5. Editing
  6. Qc Layak Tayang
  7. On Air


Konsep Program Metro TV

- Perencanaan pola program Metro TV didasari beberapa hasil riset. Kegunaannya adalah untuk mendapatkan audiens sebanyak mungkin dan semajemuk mungkin pada setiap kurun waktu tertentu, agar dapat menarik pemasang iklan.

- Banyaknya audiens per-program setiap harinya dipantau oleh sebuah perusahaan konsultan internasional yang khusus mengadakan pemantauan dalam rating untuk dunia pertelevisian. Dengan demikian dapat diketahui banyaknya pemirsa yang menonton pada setiap program di Metro TV maupun di TV lainnya (Kompetitor).

- Pembagian banyaknya program muatan berita (News) dan entertainment (Non-News), adalah:

  1. Hari Senin s/d Jumat (hari kerja) : 70% news : 30% non-news
  2. Hari Sabtu & Minggu (hari libur) : 50% news : 50% non-new


Kategori/Pembagian Program Metro TV

  1. News : Feature
    1. Metro Realitas
    2. Mozaik Indonesia
    3. Metro Highlights
    4. Metro 10
    5. Secret Operation
    6. Medical Insight
    7. Genta Demokrasi
  2. News : Hard News
    1. Bisnis Hari Ini
    2. Metro Pagi
    3. Indonesia This Morning
    4. Metro Xin Wen
    5. Metro Siang
    6. World News
    7. Metro Hari Ini
    8. Top Nine News
    9. Metro Malam
    10. Indonesia Now
    11. Market Review
    12. Election Update Pagi
    13. Election Update Sore
    14. Metro This Week
  3. News : Special News
    1. Headline News
    2. Breaking News
    3. Interval
  4. News : Talkshow
    1. Suara Anda
    2. Economic Chalenges
    3. Today’s Dialoge
    4. Editorial Media Indonesia
    5. Public Corner
    6. Let’s Go Green Dialogue
    7. Save Our Nation
    8. Padamu Negeri
    9. Indonesia Solution
    10. Special Dialogue
    11. Live Event
    12. The candidate
  5. Series : Action / Adventure
    1. Laksamana Cheng Ho
  6. Sport : Journal / Highlights
    1. Sport Corner
    2. Metro Sport
    3. Asian Tour Weekly
    4. Metro Speed
    5. Spirit Football
    6. Bundes Liga Kick Off
    7. Iex Sport Extreme
  7. Information : Documentary
    1. Dunia Kita
    2. Oasis
    3. National Geographic
    4. Expedition
    5. Snapshot
  8. Entertainment : Comedy
    1. Camera Cafe
  9. Entertainment : Music
    1. Music Concert
    2. Zona 80
  10. Entertainment : Reality Show
    1. Nanny 911
    2. Road to Eagle Award
    3. This Scholar Indonesia
  11. Entertainment : Talk Show
    1. Democrazy
  12. Entertainment : Variety Show
    1. Welcome to BCA
    2. Kabaret
  13. Filler : News
    1. Headline News
    2. News Flash
    3. B-News
    4. Breaking News
    5. Editorial Media Indonesia
    6. News Blitz
    7. Bisnis Hari Ini

Tinjauan Khusus

Daftar Project

  1. Metro Siang
  2. Wide Shoot
  3. Bincang Pagi
  4. Metro Kini
  5. Metro Sore
  6. Live On Mahkamah Konstitusi
  7. Public Corner
  8. Live Event
  9. Metro Hari Ini
  10. Sisi Berita
  11. Breaking News


Latar Belakang dan Konsep Project

  1. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Metro Siang
    Durasi  : 60 Menit
    1. Latar belakang tema program acara :

      Metro Siang yang berlangsung selama 60 Menit memberikan informasi yang aktual, tajam dan terpercaya. Semua berita yang di rangkum dengan singkat danpadat untuk memberikan informasi kepada khalayak umum.

      Gambar 3.6 Metro Siang

  2. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Wide Shoot
    Durasi  : 4 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Wide Shoot adalah rangkuman berita yang dikemas denga model yang santai dan cukup menarik. Dalam acara berita ini juga ada segmen yang bernama Jurnalisme Warga, yaitu suatu acara yang di kirim oleh warga dan akan ditayangkan di dalam televisi

      Gambar 3.7 Wide Shoot.

  3. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Bincang Pagi
    Durasi  : 1 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Bincang pagi adalah suatu talk show yang membicarakan kasus atau kejadian yang sedang marak di perbincangkan. Dalam bincang pagi sesi pengambilangambarnya berada di luar ruangan ( outdoor ). Dalam acara Bincang pagi selalu menampilkan narasumber yang ahli dalam bidang masalah yang sedang di bahas.

      Gambar 3.8 Bincang Pagi

  4. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Metro Kini
    Durasi  : 1 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Metro Kini adalah acara berita yang di mulai jam 8 pagi. Berita ini mengulas peristiwa yang terjadi dari malah hari sampai pagi hari. Namun kejadian atau peristiwa hari sebelumnya juga di rangkum dan di beritakan dalam satu kesatuan informasi dalam Metro Kini.

      Gambar 3.9 Metro Kini

  5. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Metro Sore
    Durasi  : 1 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Metro Kini adalah acara berita yang di mulai jam 8 pagi. Berita ini mengulas peristiwa yang terjadi dari malah hari sampai pagi hari. Namun kejadian atau peristiwa hari sebelumnya juga di rangkum dan di beritakan dalam satu kesatuan informasi dalam Metro Kini.

      Gambar 3.10 Metro Sore

  6. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Live On Mahkamah Konstitusi
    Durasi  : 12 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Peliputan pada kasus sengketa pemilihan Presiden RI yang di lakukan di Mahkamah Konstitusi. Di dalam epliputan ini cukup banyak ketegangan antara koalisi maupun para pendukung masing-masing presiden tersebut.

      Gambar 3.11 Mahkamah Konstitusi

  7. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Public Corner
    Durasi  : 1 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Public Corner adalah berita yang dibawakan dengan keadaan yamg tidak formal. Di public corner ini, masyarakat bisa melakukan telewiacara, bertanya kepada narasumber tentang kasus atau kejadian yang sedang terjadi.

      Gambar 3.12 Suasana Persiapan Public Corner

  8. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Live Event
    Durasi  : 10 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Live Event adalah berita yang di bawakan ketika sedang ada event kenegaraan. Contoh pada saat 17 Agusutus maupun sedang di adakan pidato kepresidenan. Dalam rangka live event ini biasanya hanya berlangsung saat ada kegiatan yang bersangkutan dengan negara.

      Gambar 3.13 Acara Live Event Pidato Presiden

  9. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Metro Hari Ini
    Durasi  : 1 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Metro Hari ini merupakan acara berita rangkuman dari metro Kini sampai dengan Metro Sore. Informasi yang di bawakan dengan cukup jelas agar bisa di serap oleh masyarakat Indonesia yang nantinya akan berguna sebagai informasi di hari berikutnya.

      Gambar 3.14 Metro Hari Ini

  10. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Sisi Berita
    Durasi  : 1 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Sisi berita adalah berita rangkuman yang di bawakan dengan background green screen. Acara ini berjalan dari jam 11 sampai jam 12. Informasi yang di bawakan juga cukup jelas dan teradapat sesi Live on Location.

      Gambar 3.15 Sisi Berita

  11. Program Acara Berita
    Dengan Tema  : Breaking News
    Durasi  : 12 Jam
    1. Latar belakang tema program acara :

      Breaking News sama halnya dengan Live Event, namun ada beberapa perbedaan. Yaitu dalam hal pembawaan beritanya. Kalau Breaking News di bawakan saat sedang ada event atau kejadian yang cukup menjadi perbincangan publik, seperti pelantikan Presiden RI dan pelantikna dewan MPR atau DPR RI.

      Gambar 3.16 Breaking News


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ( KKP ) pada PT MEDIA TELEVISI INDONESIA ( METRO TV ), penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman untuk pembelajaran selanjutnya, khususnya dalam menggunakan kamera. Dalam menggunakan kamera ini, penulis banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang sebelumnya tidak pernah didapatkan di tempat kuliah. Pada saat melaksanakan tugas KKP (Kuliah Kerja Praktek) Penulis diberikan tugas oleh kepala stasiun studio program Metro Siang untuk menjadi kameraman, penulis juga harus mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana menjadi kameraman yang baik dan sesuai dengan program acara yang dibawakan. Pada proses ini membutuhkan kesabaran, kedisiplinan, keseriusan, tanggung jawab, sampai professionalisme kerja agar dapat memberikan suatu kualitas kinerja sebagai kameraman seperti yang telah ditugaskan.

Selama melakukan kerja praktek pada PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV) penulis melihat serta memperhatikan kegiatan proses siaran mulai dari awal sampai akhir proses siaran. Penulis dapat mengambil kesimpulan dari proses kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut, diantaranya :

  1. Sebelum siaran menjadi sempurna dan selesai, seorang kameraman membuat kamera yang akan digunakan dengan komposisi yang baik dan benar.
  2. Penyelesaian tata letak gambar, posisi kamera, dan pergerakan disesuaikan dengan permintaan CCU ( Camera Control Unit ).
  3. Seorang kameraman harus selalu siap dan sigap jika posisi kamera tidak pas dengan presenter. Maka dari itu posisi kamera harus disesuaikan dengan presenter agar posisi menjadi centering dan tidak over head room ( bagian atas frame dengan kepala presenter berbeda jauh )
  4. Kerja sama antar karyawan cukup megesankan dan membanggakan. Karena mereka berkerja secara professional dan kompetitif serta cekatan, sehingga kesalahan sedikitpun dapat di minimalisir dengan sempurna. Dari sini penulis menjadi tertantang untuk bergabung dalam dunia penyiaran.


Saran

Selama melakukan kegiatan KKP selama kurang lebih 6 Bulan khususnya pada program acara Metro Siang, penulis merasa senang melakukan kegiatan magang di Metro TV, dan penulis dapat menjalankan dengan sebaik mungkin, maka dari itu penulis banyak sekali mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah penulis dapatkan, pada akhirnya penulis mendapat bekal jika penulis nanti terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Mungkin hanya sedikit saran yang bisa penulis sampaikan. Yaitu tentang cara pengajaran yang kurang spesifik dan waktu luang, fasilitas penunjang lainnya cukup baik dan memenuhi standar nasional. Mungkin itu saja saran yang bisa penulis sampaikan, semoga bermanfaat bagi pihak Metro TV.


Kesan

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dari PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA, karena telah memberikan kesempatan kepada penulis didalam melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Penulis pun merasa sangat beruntung karena dalam kesempatan ini penulis bisa belajar memahami dan mendalami ilmu teknik komputer khususnya dibidang brodacasting

Selain itu, dari hasil pembelajaran dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, penulis dapat mengembangkan ide-ide yang telah dipelajari yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja nyata, baik dalam bekerja, dalam lingkungan masyarakat, ataupun pada suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Atmohoetomo Soegito, 2010 “ Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo
  2. Hendratman, Hendi. 2010. “Tips and Trix Komputer Graphics Design” Bandung: Informatika Bandung.
  3. Schawalbe, 2004 “Information Technology Project Management “ Cengage Learning
  4. Hofsteder, 2011 “ Culture And Organization : Software Of The Mind “ IGI Global
  5. 5,0 5,1 Binanto Iwan, 2010 “ Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya “ Yogyakarta : Andi
  6. Rahardja, Untung dkk. 2012. “Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning “ Journal CCIT Vol 5 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Ayuningtyas Melvy, 2011 “ Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS 3 “ Bekasi : Dunia Komputer
  8. Arifin Eva, 2011 “ Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Rahardja, Untung dkk. 2010. “KPM Sebagai Pedoman Produksi Media MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting),” Journal CCIT Vol 3 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  10. Sumarti Murti dan Soeprihanto Jhon, “ Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan “ Yogyakarta  : Liberty
  11. Ningsih Darwanti, 2013 “ Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya “ Yogyakarta : Andi
  12. Supriyono, Rakmat. 2010. “Desain Komunikasi Visual.” : “Teori dan Aplikasi”
  13. Hidayat Wahyu, 2010 “ Materi Ajar Pengantar Multimedia “ Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.
  14. Z Ilham, 2010 “ Entertainment Directory Book 2010 “ Jakarta : Gramedia
  15. 15,0 15,1 Morissan, 2008 “ Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan Di Indonesia “ Jakarta : Bentang Pustaka.
  16. Soenarto, 2007 “Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan Di Indonesia “ Jakarta : Bentang Pustaka.
  17. Muda Iskandar, 2004 “Jurnalistik Indonesia menulis berita dan feature: panduan praktis jurnalis profesional “ Bandung : Simbiosa Rekatama Media
  18. Morissan, 2008 “ Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan Di Indonesia “ Jakarta : Bentang Pustaka
  19. 19,0 19,1 19,2 Syaputra Iswandi, 2006 “Jurnalistik Infotainment “ Surabaya : Pilar Media
  20. Naratama, 2004 “Sutradara Televisi: Dengan Angle dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo
  21. Aeschyclus, 2008 “Aeschylus, 1: The Oresteia (Agamemnon, The Libation Bearers, The Eumenides), Menjadi bintang: kiat sukses jadi artis panggung, film, dan televisi “ Jakarta : Ufuk Publishing Home
  22. Budianta, 2002 “ Membaca sastra: pengantar memahami sastra untuk perguruan tinggi “ Magelang : Indonesiatera
  23. 23,0 23,1 Ginanjar Fitria, 2010 “ Laporan Kuliah Kerja Praktek Multimedia Audio Visual And Broadcasting Bagian Kamerammen Program Hallo Kampus Pada Pt.Cahaya Televisi Banten “ Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.
  24. 24,0 24,1 Muhammad Mahathir, 2010 “Divisi Graphic Project Metro “ Universitas Mercu Buana, Jakarta.
  25. Bastomy Rokhimudin, “Laporan Kuliah Kerja Praktek Pada Divisi Kreatif Program Hallo Kampus CTV Banten “ KKP 2014, Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
  26. Assyifa, Jasmine Dara. “Laporan Kuliah Kerja Praktek Mulimeida Audio And Broadcasting Bagian Telematik Pada Dinas Infokom” KKP 2014, Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A1 : Surat Pengantar KKP

Lampiran A2 : Surat Penugasan Kerja

Lampiran A3 : Form Penggantian Judul

Lampiran A4 : Kartu Bimbingan

Lampiran A5 : Kartu Study Tetap Final (KSTF)

Lampiran A6 : Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Lampiran A7 : Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Lampiran A8 : Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

Lampiran A9 : Daftar Nilai

Lampiran A10 : Formulir Seminar proposal

Lampiran A11 : Sertifikat TOEFL

Lampiran A12 : Sertifikat Prospek

Lampiran A13 : Sertifikat IT Internasional

Lampiran A14 : Sertifikat IT Nasional

Lampiran A15 : Curriculum Vitae (CV)

Contributors

Admin, Muhammad Alfian