KP1414483203

Dari widuri
Revisi per 23 Juli 2017 09.22 oleh Bungathalia (bicara | kontrib) (Jenis-jenis Website)


Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM GO+ BERBASIS APLIKASI

MOBILE SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PEMBAYARAN MAHASISWA PADA

PERGURUAN TINGGI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


jpg


OLEH :

NAMA : Made Bunga Thalia

NIM : 1414483203


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM GO+ BERBASIS APLIKASI MOBILE

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PEMBAYARAN MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 14144832032
Nama

 

Diajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk mengikuti Kuliah Kerja Praktek

pada Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi

STMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017


Tangerang, July 2017

Dosen Pembimbing
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
NID : 99001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Disusun Oleh :

NIM
: 1414483203
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputerisasi Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan KKP ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan KKP yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, July 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1414483203

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Sebuah sistem informasi sangat diperlukan di sebuah instansi sebagai penunjang tercapainya keberhasilan yang ingin dicapai oleh instansi itu sendiri. Dengan adanya sistem informasi yang cepat dan akurat, instansi akan dinilai baik. Sama halnya pada Perguruan Tinggi Raharja khususnya bagian Layanan Keuangan Mahasiswa, informasi pembayaran sangatlah penting untuk menginformasikan kepada mahasiswa. Pada Perguruan Tinggi Raharja, sistem yang berjalan saat ini sudah berbasis web dan online yaitu pada sistem GO+. GO+ ini merupakan sistem informasi pembayaran bagi mahasiswa yang menginformasikan pembayaran SKS dan Registrasi. Namun, dalam penelitian sistem berbasis web yang berjalan saat ini terdapat 3(tiga) permasalahan. Maka, dengan didukung oleh 2(dua) metode penelitian dan 6 (enam) ruang lingkup, penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan pada sistem sebelumnya dengan dikembangkannya sistem GO+ ini menjadi Mobile Application yang ditujukan untuk mahasiswa. Peranan Mobile Application sangatlah penting dan membantu sebagai alat pendukung dan penunjang keberhasilan untuk mengolah atau memproses suatu informasi baik untuk setiap instansi maupun perusahaan. Dengan adanya Mobile Application ini, mahasiswa diharapkan dapat dengan mudah melihat rincian pembayaran pada GO+ langsung dari gadget. Dari apa yang telah dijabarkan, maka perlu adanya pengembangan sistem ini agar sistem dapat lebih bermanfaat bagi pengguna.

Kata Kunci: GO+,Mobile Application, Pembayaran.

ABSTRACT

An information system is needed in an agency to support the achievement of the success to be achieved by the agency itself. With the existence of a fast and accurate information system, agencies will be considered good. Similarly in Raharja University especially the Student Financial Services section, payment information is very important to inform the students. At Raharja Higher Education, the current system is web-based and online on the GO + system. GO + This is a payment information system for students who inform the payment of SKS and Registration. However, in the research of web-based systems that run today there are 3 (three) problems. Thus, supported by 2 (two) research methods and 6 (six) scopes, this research is expected to overcome the problems in the previous system with the development of GO + system into Mobile Application for students. The role of Mobile Application is very important and help as a supporting tool and support success to process or process an information both for each agency and company. With this Mobile Application, students are expected to easily view payment details on GO + directly from the gadget. From what has been described, it is necessary for the development of this system so that the system can be more useful for users.

Keywords: GO +, Mobile Application, Payments.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Adapun judul penulisan KKP ini adalah sebagai berikut :

“PENGEMBANGAN SISTEM GO+ BERBASIS APLIKASI MOBILE SEBAGAI MEDIA INFORMASI PEMBAYARAN MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI”

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

    M
  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja danjuga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah,M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, adik. kakak dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  7. Ka Eka Purnama Harahap S.Kom yang telah membimbing dan mengarahkan penulis.
  8. Ka Ninda Lutfiani, S.Kom yang telah membimbing dan mengalahkan penulis.
  9. Rekan-rekan seperjuangan grup SEIHA ( Dwi Anjani, Randy Wijaya, Sarah Pratiwi, Yustin Novita Dewi).
  10. Teman-teman seperjuangan dan keluarga besar TIMUR ( Edelweiss, Auror, SWAN ).
  11. Divisi Keuangan ( Ibu Tuti, Ibu Sari, Ka Debby, Ka Yessy, Ibu Wati, Ibu Nova, Bp Evan ).
  12. Zaimi Akhmad Zamzami, Ka Yuliana Isma Graha, Ka Fella Megita, Ka Heni Triyani, Ka Fernanda Setyobudi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, July 2017
Made Bunga Thalia
NIM. 1414483203



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah berkembang begitu pesat. Informasi yang cepat dan akurat sangatlah dibutuhkan pada saat ini, salah satunya adalah pada bidang keuangan dalam instansi tertentu. Sistem yang terkomputerisasi menjadi sebuah kebutuhan terpenting di era globalisasi saat ini karena dapat mengurangi resiko kehilangan data, mudah dalam melakiukan pengolahan data dan tidak memerlukan waktu yang lama.

Perkembangan teknologi pada telepon selular sekarang sudah berkembang dengan menggunakan teknologi sistem operasi Android yang memungkinkan penggunaan telepon selular untuk membuat aplikasi berbasis sistem operasi Android yang dapat dijalankan pada telepon selular yang mendukung Android platform. Dengan adanya teknologi Android, pengguna telepon selular dapat melakukan kreasi sendiri ataupun men-download aplikasi Android untuk kemudian digunakan pada telepon selularnya.

Menurut Turban (2012, p277), Mobile application juga biasa disebut dengan mobile apps, yaitu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi internet yang berjalan pada smartphone atau piranti mobile lainnya. Aplikasi mobile biasanya membantu para penggunanya untuk terkoneksi dengan layanan internet yang biasa diakses pada PC atau mempermudah mereka untuk menggunakan aplikasi internet pada piranti yang bisa dibawa.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu institusi pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi yang tidak berhenti menghasilkan pembaruan dalam sistem pelayanannya. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja selalu melakukan peningkatan, pengembangan, baik berupa sistem pembayaran kampus maupun sistem pelayanan yang ditetapkan di Perguruan Tinggi Raharja. Sebelumnya untuk melihat tagihan SKS maupun Registrasi, Mahasiswa harus meminta kebagian kasir terlebih dahulu jika ingin mengetahui besar pembayaran sehingga membuang-buang waktu. Oleh karena itu sistem online sangat berperan penting dalam kualitas pelayanan kampus terutama untuk pelayanan keuangan untuk mahasiswa.

Menurut Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja Tahun 2014-2015 pada Bagian Keuangan Tahun Akademik 2014-2015 pada poin ke-lima “Sistem Pembayaran Online Pada Layanan Keuangan Mahasiswa”. Saat ini Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sebuah pengembangan dalam sistem yang mampu menangani pelaporan keuangan dalam Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 1.1 Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja Tahun

Green Orchestra (GO) adalah instrumen IT Financial accounting system pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat diakses pada jaringan lokal atau pelayanan yang berada di dalam komponen SiS (Student iLearning Service) yang memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk dapat melihat tagihan rincian pembayaran perkuliahan. Bukan hanya itu saja GO merupakan sistem pelayanan pada kampus yang salah satu di dalam GO terdapat menu kasir untuk melakukan input pembayaran RBR (Rincian Biaya Registrasi) dan RBK (Rincian Biaya Kuliah) mahasiswa.

Saat ini sistem GO sudah dikembangkan yaitu bernama sistem Green Orchestra Plus atau disebut dengan GO+, sistem GO+ memiliki informasi tentang pembayaran mahasiswa yang diantaranya terdapat Viewboard, Menu RBK (Rincian Biaya Kuliah), Menu RBR (Rincian Biaya Registrasi), Menu Virtual Account, dan Menu Konfirmasi Pembayaran.

Berdasarkan Latar Belakang diatas guna memaksimalkan pelayanan keuangan mahasiswa dalam pemberian informasi mengenai pembayaran pada Perguruan Tinggi Raharja, maka penulis merasa tertarik untuk mengembangkan sistem yang berjalan saat ini yang dituangkan pada laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) dengan judul .

“PENGEMBANGAN SISTEM GO+ BERBASIS APLIKASI MOBILE SEBAGAI MEDIA INFORMASI PEMBAYARAN MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI”

Rumusan Masalah

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat layanan untuk mahasiswa dapat melihat sendiri besar biaya tagihan mereka baik untuk SKS maupun Registrasi, mahasiswa dapat melihatnya di BOX SIS yang terdapat di kampus, namun cara ini dinilai kurang efektif karena mahasiswa diharuskan datang kekampus untuk melihat pembayaran, dengan cara Swipe Card pada BOX SIS, maka dari itu diluncurkannya GO+ (GOPlus) yang merupakan layanan keuangan online yang diperuntukan untuk bagian kasir dan mahasiswa, layanan keuangan online ini berbasis website yang memudahkan mahasiswa dalam pengecekan biaya tagihan semester dimana saja dengan jaringan internet sendiri.

Namun karena masih berbasis website, terdapat kendala saat browsing yaitu terkadang kembali ke menu awal jika jaringan sedang tidak stabil. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana Sistem dapat dikembangkan menjadi Mobile App?

  2. Bagaimana Sistem dapat memudahkan mahasiswa dalam hal informasi pembayaran mahasiswa?

  3. Bagaimana Sistem Dapat menghasilkan informasi pembayaran yang akurat, mudah dan efektif bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja?

Ruang Lingkup Penelitian

Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini dibatasi hanya pada masalah tentang media informasi pembayaran mahasiswa. Dimulai dari metode yang telah digunakan hingga metode yang lebih dengan menggunakan suatu sistem yang dapat menunjang untuk mempermudah dalam proses informasi pembayaran mahasiswa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bertujuan agar dapat dilaksanakannya suatu penelitian. Oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditentukan dan pada jawaban terdapat pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, seperti biasa menggunakan kata-kata kerja pembuka diantaranya: menjelaskan, menemukan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan, memperoleh data atau pengetahuan maupun keterangan tentang peneliti. Tujuan dari penelitian ini diantaranya :

  1. Memudahkan Mahasiswa dalam pengecekan biaya SKS maupun Registrasi.

  2. Dengan menggunakan Mobile Apps, memudahkan mahasiswa dalam pengecekan.

  3. Menghasilkan informasi tagihan yang akurat untuk mahasiswa.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yaitu masalah dari tercapainya tujuan dan akan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat memudahkan mahasiswa dalam mengakses GOPlus yang merupakan layanan pembayaran mahasiswa dengan sekali klik pada Gadget Android.

  2. Perguruan Tinggi Raharja juga dimudahkan dengan layanan ini kerena dapat mengurangi jumlah antrian pada kasir atau BOX SIS hanya untuk melihat rincian pembayaran.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penulis melakukan beberapa metode:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Penelitian ini dilakukan pengamatan selama 6 bulan dengan cara mendatangi langsung tempat penelitian di Layanan Keuangan Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Metode Studi Pustaka

    Studi pustaka sangat berperan penting dalam mendukung kelancaran KKP ( Kuliah Kerja Praktek ) karena sumber historical data salah satunya bersumber dari studi pustaka. Dengan studi pustaka , kita dapat menambah wawasan berfikir dan informasi

Metode Analisis

Metode analisis sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman) terhadap sistem GO+ versi Android ini, sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencakup dalam SWOT.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Ruang lingkup, Metode penelitian dan Sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai konsep pengembangan sistem, konsep dasar sistem, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar media dan informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep pembayaran, definisi internet, konsep dasar website, definisi mobile application, definisi android, definisi GO, konsep dasar uml, konsep dasar ten pilar ilearning(TPi), konsep dasar future IT Raharja (FIR), definisi SIS+, definisi virtual account, definisi GO+, definisi magics channel, konsep dasar analisa swot, konsep dasar studi pustaka (literature review)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Pengembangan Sistem

Definisi Pengembangan

Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012),[1] “Pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fitur fisik”. Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran.

Sementara itu Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012),[1] “Pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual”. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan adalah proses menterjemahkan spesifikasi rancangan dengan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan.

Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

I Putu Agus Eka Pratama (2013:7),[2] berpendapat bahwa “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama–sama.”. sedangkan menurut Tata Sutabri (2012:10),[3] “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah Kumpulan atau Seperangkat elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1).[4] Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem - subsistem.

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary)

    Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment)

    Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface)

    Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goals)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4,[5] pada buku pengantar sistem informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system)

    adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

  2. Sistem Abstrak (abstract system)

    adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

  3. Sistem Fisik (physical system)

    adalah sistem yang ada secara fisik, sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

  4. Sistem Tertentu (Deterministic system)

    adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diproduksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program computer dapat diprediksi dengan pasti.

  5. Sistem Tertutup (close system)

    sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

  6. Sistem Terbuka (open system)

    adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

    Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu, setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenakan hal itu maka timbullah sistem informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

    Menurut Darmawan, Deni (2013,209),[6] “Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah–masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.


    Tahap Analisa Sistem

    Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:322),[7] “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dbuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”

    Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010:27),[8]

    1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

    2. Memahami cara kerja sistem.

    3. Melakukan analisa.

    4. Melaporkan hasil analisa sistem.

    Fungsi Analisa Sistem

    Menurut Erni (2014:online).[9] Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Media dan Informasi

    Definisi Media

    Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.(Hamdani, 2011:243).[10] Sedangkan Azhar Arsyad, 2011:4[11] menyimpulkan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pandapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

    Definisi Informasi

    Sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sutarman (2012:13).[12]

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[13] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.“Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2012),[14]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

    Dari berbagai definisi informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya yang merupakan kombinasi antara prosedur kerja , informasi, orang, dan teknologi informasi.

    Kualitas Informasi

    Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 9),[5] berpendapat bahwa “Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timelinness, dan relevance”.

    1. Relevan (relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

    2. Tepat Waktu (timeliness)

      Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

    3. Akurat (accuracy)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

    Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan.Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat)

    Nilai Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14).[12] Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, yaitu:

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


    Ciri-ciri Informasi

    Menurut Yakub (2012:10),[5] informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

    1. Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

    2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

    3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

    4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

    5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

    Jenis-jenis Informasi

    Menurut Sutabri (2012:34),[3] “Informasi tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis–jenis informasi yang dioperrasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek–aspek seperti berikut ini:

    A. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    1. Informasi yang tepat waktu

    2. Informasi yang tepat relavan

    3. Informasi yang tepat bernilai

    4. Informasi yang tepat dipercaya

    B. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    1. Informasi masa lalu

    2. Informasi masa kini

    C. Informasi Berdasarkan Sasaran

    1. Informasi individual

    2. Informasi komunitas

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Tata Sutabri (2012:46),[3] berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. sementara itu, Sutarman (2012:13),[12] “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Yakub (2012:20),[5] “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)”.

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

    6. Blok Kendali (Controls Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Teori Khusus

    Konsep Pembayaran

    Definisi Sistem Pembayaran

    Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Pasal I angka 6) menjelaskan sistem pembayaran yaitu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

    Pengertian pembayaran menurut Tirto Waluyo (2010:1)[15] adalah suatu tindakan menukarkan sesuatu (uang/barang) dengan maksud dan tujuan yang sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sistem pembayaran dibedakan menjadi dua yaitu :

    1. Pengertian Pembayaran Tunai Pembayaran tunai atau yang biasa disebut dengan pembayaran cash, merupakan pembayaran atas harga barang atau jasa secara tunai, dimana pihak pembeli menyerahkan uang sebagai bukti pembayaran sebesar harga barang yang dibeli bersamaan dengan surat pesanan. Pembayaran tunai ini biasanya dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam.

    2. Pengertian Pembayaran Non Tunai Pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara:

    a.Bayar dimuka yaitu pembayaran harga sebelum barang diterima atau sebelum barang ada.

    b.Bayar dibelakang, yaitu pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah barang diterima.

    c.COD (Cash On Delivery), dimana pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan pada pembeli, dan ada pula yang pembayaran dilakukan pada waktu dokumen tiba.

    Instrumen pembayaran non tunai dapat dibagi atas alat pembayaran non tunai dengan media kertas, seperti cek, bilyet giro, wesel, dll, serta alat pembayaran non tunai dengan media kartu (plastic money) seperti: kartu kredit, kartu debit, kartu ATM, dll. Dengan demikian,karena adanya cara pembayaran tunai atau kartu kredit tsb, maka transaksi pembelian dan penjualan dapat dibedakan menjadi: pembelian tunai, pembelian kredit (non tunai), penjualan tunai dan penjualan kredit (non tunai).

    Pengertian pembayaran menurut Chan Kah Sing (2011:108)[16] menyatakan bahwa : “Pembayaran adalah proses penukaran mata uang dengan barang, jasa atau informasi.”

    Dari definisi diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Pembayaran adalah mekanisme yang dilakukan untuk pemindahan mata uang menjadi barang, jasa atau informasi dari pembayar kepada penerima, baik langsung maupun melalui media jasa-jasa perbankan.

    Jenis-jenis Pembayaran

    1. Pembayaran Tradisional

      Pembayaran tradisional maksudnya pembayaran yang masih sederhana yang tidak memerlukan jasa bank sebagaimana yang terjadi dipedesaan yang terpencil..

    2. Pembayaran Modern

      Pembayaran modern maksudnya pembayaran yang dilakukan dengan perantara pembayaran, seperti bank. Pembayaran suatu proses yang cukup rumit, dimana lembaga perbankan mempunyai peran yang sangat penting dan memerlukan jasa-jasa perantara karena tanpa jasa perantara tidak dapat terlaksana dengan cepat dan efisien.

      Dari pengertian diatas jelaslah bahwa pembayaran merupakan suatu cara untuk memenuhi suatu kewajiban tertentu dengan mengeluarkan uang baik secara tunai atau melalui penyerahan harta dalam bentuk jasa.

    Definisi Internet

    Menurut Sarwono (2012:17)[17] Internet “merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet”. Internet awalnya digunakan untuk keperluan militer hingga akhirnya menjadi massal untuk keperluan sipil dan hiburan.

    Menurut Untung Rahardja (2014),[18] sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

    1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

    2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

    3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

    4. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

    Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa internet adalah sekumpulan jaringan yang berskala global, yang terkoneksi dan terhubung pada banyak system didunia yang lebih besar.

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Sibero (2011b:11)[19] “Website adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet”. Sedangkan menurut Murad (2013:49),[20] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah system yang digunakan sebagai media informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server.


    Jenis-jenis Website

    Menurut Arief (2011:8),[21] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

    1. Web Statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web Dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi.

    Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


    Definisi Mobile Application

    Pengertian Mobile application Menurut Turban (2012, p277),[22] Mobile application juga biasa disebut dengan mobile apps, yaitu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi internet yang berjalan pada smartphone atau piranti mobile lainnya. Aplikasi mobile biasanya membantu para penggunanya untuk terkoneksi dengan layanan internet yang biasa diakses pada PC atau mempermudah mereka untuk menggunakan aplikasi internet pada piranti yang bisa dibawa.

    Aplikasi Mobile Menurut (http://agusbarupunyablog. blogspot.com/2010/10/pengertian aplikasi-mobile.html, 2012),[23] diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan aplikasi mobile adalah suatu aplikasi internet bisa dari web yang dapat berjalan pada smartphone yang dapat berpindah dengan mudah tanpa terjadi pemutusan komunikasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Alim Sumarno. (2012). Perbedaan Penelitian dan Pengembangan. http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/perbedaan-penelitian-danpengembangan diakses tanggal 16 juli 2012
    2. I Putu Agus Eka Pratama, ”Sistem Informasi dan implementasinya”, Bandung:Informatika, 2014
    3. 3,0 3,1 3,2 Tata Sutabri. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
    4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
    6. Darmawan, Deni, dkk. (2013), SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.
    7. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011
    8. Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
    9. erni astuti (2014:online) Analisa sistem, http://erni92.ilearning.me/kkp-bab-ii/2-4-analisis-sistem/
    10. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
    11. Arsyad, Azhar.2011.Media Pembelajaran.cetakan ke 15.Jakarta:Rajawali Pers
    12. 12,0 12,1 12,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara
    13. Yakub dan MCLeod.2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: GrahaIlmu
    14. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Journal CCIT Vol-5 No,3-Mei 2012 STMIK RAHARJA
    15. Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia,Jakarta: Salemba Empat
    16. Chan, Kah Sing.2011. Electronic Commerce and Supply Chain Management. 2ndedition. Thomas Learning Asia,Singapore.(Http://elearning.univpancasila.ac.id
    17. Sarwono, S.W. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
    18. Rahardja, Untung., Muhamad Yusup., dan Ana Nurmaliana. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses
    19. Sibero, Alexander F. K. 2011. “Kitab Suci Web Programming. “Mediakom
    20. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    21. Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
    22. Turban. 2012. Electronic Commerce. A Managerial And Social Networks Perspective. ISSBN 978-3-319-10091-3
    23. Thecholay, 2010, Pengertian Aplikasi Mobile, http://agusbarupunyablog.blogspot.co.id/2010/10/pengertian-aplikasimobile.html, diakses pada tanggal 4 mei 2017

Contributors

Bungathalia