KP1322377489: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Siklus Pendapatan)
(Siklus Pendapatan)
Baris 766: Baris 766:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Keputusan yang dibuat dan informasi yang dibutuhkan. Fungsi penanganan order memperoleh informasi yang dibutuhkan tentang ketersediaan barang dari fungsi pengawas persediaan (gudang) dan status kredit pelanggan dari fungsi akuntansi. Keputusan yang berhubungan dengan kebijakan kredit, termasuk persetujuan kredit bagi pelanggan baru dan penambahan batas kredit bagi pelanggan lama oleh Manajer kredit, yang akan memberikan laporan kepada manajer keuangan dan wakil presiden bidang keuangan. Penetapan semacam ini merupakan upaya untuk melakukan pemisahan fungsi secara efektif antara tugas otorisasi dan tugas pencatatan. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Keputusan yang dibuat dan informasi yang dibutuhkan. Fungsi penanganan order memperoleh informasi yang dibutuhkan tentang ketersediaan barang dari fungsi pengawas persediaan (gudang) dan status kredit pelanggan dari fungsi akuntansi. Keputusan yang berhubungan dengan kebijakan kredit, termasuk persetujuan kredit bagi pelanggan baru dan penambahan batas kredit bagi pelanggan lama oleh Manajer kredit, yang akan memberikan laporan kepada manajer keuangan dan wakil presiden bidang keuangan. Penetapan semacam ini merupakan upaya untuk melakukan pemisahan fungsi secara efektif antara tugas otorisasi dan tugas pencatatan. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penanganan order adalah</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penanganan order adalah</p></div>
<ol type="circle">
+
<ul type="circle">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Merespon permintaan informasi dari pelanggan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Merespon permintaan informasi dari pelanggan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengecek dan meyetujui permohonan kredit pelanggan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengecek dan meyetujui permohonan kredit pelanggan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengecek ketersediaan barang.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengecek ketersediaan barang.</li>
</ol>
+
</ul>
 
</li>
 
</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengiriman barang</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengiriman barang</li>

Revisi per 3 Februari 2016 05.07

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ATAS SIKLUS PENDAPATAN

PADA PT. [GMF AEROASIA]


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




OLEH:


1322377489 DESY WIRIYANTY


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK)

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SIKLUS PENDAPATAN

PADA PT. GMF AEROASIA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Finance

AMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 21 Januari 2016



Dosen Pembimbing






Pembimbing Lapangan






(Ilamsyah, M.kom)
NID. 14019

(Octiviani Isna Nugraheni)
NIP.

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1322377489
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
Konsentrasi
: Finance


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2016
Desy Wiriyanty
NIM. 1322377489

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan yang diterapkan pada PT. GMF Aero Asia. PT. GMF Aero Asia merupakan perusahaan berkala internasional yang melayani permintaan jasa perawatan pesawat terbang. Untuk mendukung siklus pendapatan pada perusahaan ini dibutuhkan sebuah sistem yang baik, agar sistem ini dapat berjalan dengan baik dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai yang memiliki fungsi untuk menyediakan informasi pendapatan kepada manajemen puncak. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaaan obyek penelitian yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh obyek penelitian, agar kemudian dapat memberikan alternatif dan saran dari pemecahan permasalahan yang dihadapi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan pada PT. GMF Aero Asia memiliki beberapa kendala dalam menggunakan sistem yang sudah ada yaitu masih terjadinya error data, perawatan sistem dan kedisiplinan karyawan dalam memasukan data. Penulis memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut.

Kata Kunci: sistem informasi akuntansi, siklus pendapatan, deskriptif kualitatif

ABSTRACT

This research aimed to analyze the accounting information system on revenue cycle applied at PT. GMF Aero Asia. PT. GMF Aero Asia is an international company that serves the request aircraft maintenance services. To support the company's revenue cycle needs a good system, so that the system can run properly needed adequate accounting information system that has the function to provide income information to top management. The data analysis method which was used is qualitative descriptive analysis with a case study approach. The analysis was performed by describing or depicting factual condition of research object to find out and to analysis problem which was faced by research object. Then an alternative and suggestion were given to solve the problem. The analysis showed that the accounting information system on revenue cycle at PT. GMF Aero Asia has some constraints in using the existing system is still the occurrence of a data error, system maintenance and discipline employees in data input. The author provides a solution to the problems that exist in the company.

Keywords: Accounting Information System, Revenue Cycle,Qualitative Desciptive

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana.

Tujuan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Tugas Akhir (TA) dalam jenjang Diploma jurusan Komputerisasi Akuntansi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Euis Siti Nur Aisyah, S.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Bapak Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.,S.,Ir selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak, dan adik yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  7. Keluarga besar PT. GMF AEROASIA unit TY yang telah banyak membantu dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek ini serta memberikan semangat dan do’anya.
  8. Rekan - rekan seperjuangan yang tergabung dalam UKM FUMMRI (Forum Ukhuwah Mahasiswa Muslim Raharja Informatika).
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, Januari 2016
Desy Wiriyanty
NIM. 1322377489

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pengendalian Intern Siklus Pendapatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1. Jenis-jenis Sistem

Gambar2.2. Komponen Sebuah Sistem Informasi

Gambar2.3. Siklus Sistem Informasi Akuntansi

Gambar2.4. Siklus Pendapatan

Gambar3.1. PT. GMF AEROASIA

Gambar3.2. Struktur Organisasi PT. GMF AEROASIA

Gambar3.3. Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar3.4. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar3.5. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USECASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR LAMPIRAN


LAMPIRAN A :

A.1. Lampiran Surat Keterangan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.2. Lampiran Form Penggantian Judul

A.3. Lampiran Kartu Bimbingan

A.4. Lampiran Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5. Lampiran Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.6. Lampiran Kwitansi Pembayaran Bimbingan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.7. Lampiran Daftar Mata Kuliah Yang Belom Diambil

A.8. Lampiran Daftar Nilai

A.9. Lampiran Lampiran Formulir Seminar Proposal

A.10. Lampiran Sertifikat TOEFL

A.11. Lampiran Sertifikat PROSPEK.

A.12. Lampiran Sertifikat TOEFL.

A.13. Lampiran Sertifikat IT Internasional.

A.14. Lampiran Sertifikat IT Nasional


LAMPIRAN B :

B.1. Lampiran Surat Balasan Permohonan Kerja Kuliah Praktek

B.2. Lampiran Surat Data Clearance dan Pas Intern PT. GMF AEROASIA

B.3. Lampiran Surat Penempatan Kerja Kuliah Praktek (KKP)

B.4. Lampiran Form Daftar Hadir Kerja Kuliah Praktek (KKP)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia bisnis, informasi merupakan bagian yang sangat dibutuhkan bagi perusahaan. Informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu akan membantu pihak intern perusahaan dalam mengambil keputusan dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan organisasi perusahaan serta usahanya. Informasi juga mendukung kegiatan operasional dan manajerial perusahaan. Dan untuk semua itu dibutuhkan suatu pengolahan data yang handal, akurat, dan dapat ditampilkan secara tepat dan mudah apabila setiap kali diperlukan.

Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi semua pihak, sebagai contohnya bagi pihak perusahaan atau manajemen, informasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat utama. Suatu perusahaan pasti memiliki sistem informasi yang berfungsi sebagai penghasil informasi, seperti sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan (Romney & Steinbart, 2012:30).

Salah satu siklus penting dalam sistem informasi akuntansi di perusahaan yaitu siklus pendapatan. Siklus pendapatan merupakan serangkaian bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang berhubungan dengan aktivitas penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa tersebut. Setiap aktivitas tersebut akan melibatkan orang-orang yang telah ditunjuk oleh perusahaan untuk menangani setiap fungsi, sehingga setiap aktivitas memiliki orang yang bertanggung jawab. Bukan hanya itu, aktivitas tersebut juga harus mengikuti alur atau prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Jika prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut dijalankan dengan baik, maka diharapkan siklus pendapatan bisa berjalan dengan baik pula. Sebaliknya, jika prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut tidak dijalankan dengan baik maka siklus pendapatan bisa berjalan dengan tidak baik pula. Untuk mendukung siklus ini dibutuhkan sebuah sistem yang baik, agar sistem ini dapat berjalan dengan baik dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai yang memiliki fungsi untuk menyediakan informasi pendapatan kepada manajemen puncak.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul penelitian “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan PT. GMF AERO ASIA”.


Perumusan Masalah

Dalam penulisan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini, penulis mengangkat sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan karena sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk memberikan laporan kepada manajemen puncak terkait pendapatan perusahaan.

Pembahasan topik laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini meliputi sistem informasi akuntansi, alur sistem pendapatan atas proses bisnis jasa perawatan pesawat terbang.


Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penulisan yang akan dibahas pada laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini, memfokuskan penelitian pada analisa sistem siklus pendapatan sebagai sistem informasi akuntansi pada PT. GMF Aero Asia. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Peneliti juga mengobservasi dan mendeskripsikan bagaimana prosesnya customer mulai melakukan kontrak perjanjian untuk perawatan pesawat pada PT. GMF Aero Asia sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala apa saja yang ada pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

2. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. GMF Aero Asia sebagai referensi dasar untuk mendapatkan informasi tentang sistem yang dianalisa dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan sistem agar lebih baik lagi dari sistem yang berjalan saat ini.

3. Tujuan Individual

Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem pengendalian pada PT. GMF Aero Asia sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).


Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan kurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan gambaran dan pemahaman yang menyeluruh tentang proses bisnis PT. GMF Aero Asia terutama dalam hal ini terkait siklus pendapatan yang dimiliki perusahaan.

2. Menjadikan laporan KKP ( Kuliah Kerja Praktek) sebagai bahan referensi bagi mahasiswa-mahasiswa lain yang akan menyusun laporan KKP ( Kuliah Kerja Praktek).

3. Menjadikan laporan ini sebagai masukan yang positif dan membangun terhadap proses bisnis perusahaan terutama dalam siklus pendapatan PT. GMF Aero Asia.


Metode Penelitian

Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif pada pendekatan kualitatif atau analisa non statistic yang bersifat melukiskan atau menggambarkan suatu fenomena sebagaimana adanya. Analisa data dilakukan berdasarkan data-data yang telah diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh dianalisa dan dievaluasi dengan membandingkan dengan teori yang ada untuk menemukan kemungkinan adanya permasalahan atas sistem yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah:

1. Menganalisa struktur organisasi yang ada pada PT. GMF AERO ASIA.

2. Menganalisa sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan yang ada pada PT. GMF AERO ASIA, meliputi: prosedur sistem berjalan dan dokumen yang digunakan serta informasi yang terkait.

Hasil analisa dan evaluasi tersebut akan ditarik sebagai kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang muncul dalam efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan pada PT. GMF AERO ASIA.


Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi PT GMF Aero Asia sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa pada PT GMF Aero Asia.

2. Metode Wawancara

Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada staff unit TY PT. GMF AERO ASIA. Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian survey.

3. Metode Studi Pustaka

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi empat (IV) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan inimenjadi satu kesatuan yang utuh, keempat bab tersebut yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III PEMBAHASAN

Berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, perasalahan yang dihadapi, analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil penganalisisan pada bab-bab terdahulu dan saran yang akan diberikan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    1. Menurut Yakub (2012:1)[1], berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
    2. Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
    3. Menurut West Churchman, berpendapat bahwa "sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang di koordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan".

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Sutabri (2012:20)[2],Menurut Tata Sutabri (2012:20), berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
  5. Jenis-Jenis Sistem
  6. Meskipun sistem memiliki bermacam-macam bentuk, sistem tersebut memiliki karakteristik yang universal. Menurut Krismiaji (2015:3)[3], konsep sistem mengelompokan sistem ke dalam 4 (empat) kelompok, seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. yaitu:

    Gambar 2.1. Jenis-jenis Sistem
    Sumber: Krismiaji (2015:3)[3]

    1. Sistem tertutup (closed system),
      Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar batas sistem. Sistem semacam ini hanya ada dalam teori saja, karena dalam kenyataan semua sistem berinteraksi dengan lingkungannya dengan caranya masing-masing.
    2. Sistem relatif tertutup (Relatively closed system),
      adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali. Sistem semacam ini memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh sistem. Interaksinya berupa input jika input tersebut diperoleh dari lingkungan, dan output jika output tersebut ditujukan kepada pihak yang berada diluar sistem. Sistem yang dirancang dengan baik, akan membatasi, bukan mengeliminasi, pengaruh dari luar sistem.
    3. Sistem terbuka (Open system),
      adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara tak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan, dan memberikan output bagi lingkungan, sistem terbuka juga memperoleh gangguan, atau input yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses dalam sistem. Sistem yang dirancang dengan baik dapat meminimumkan gangguan ini, dengan cara melakukan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya gangguan dari lingkungan dan selanjutnya menciptakan proses dan cara-cara menanggulangi gangguan tersebut.
    4. Sistem umpan balik (Feedback Control system),
      adalah sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya. Sebuah sistem dapat di rancang untuk memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut untuk mencapai tujuannya. Salah satu contoh sistem yang dirancang untuk tujuan melakukan pengendalian adalah sistem pelaporan pertanggungjawaban, dimana sistem ini menghasilkan laporan pelaksanaan kegiatan yang berisi perbandingan antara target dengan realisasi kegiatan. Atas dasar informasi dalam laporan tersebut, manajmen dapat menggunakan sebagai umpan balik guna membuat rencanayang lebih baik di masa mendatang.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data
  2. Data terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    1. Menurut Sutarman (2012:3)[4], berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
    2. Menurut Krismiaji (2015:14)[3], berpendapat bahwa “Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, yang disimpan dan diproses oleh sebuah sistem.

  3. Definisi Informasi
  4. Data terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    1. Menurut Sutarman (2012:14)[4], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
    2. Menurut Maimunah (2012:26)[5], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang teh diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

  5. Kualitas Informasi
  6. Menurut Krismiaji (2015:15)[3], kualitas suatu informasi tergantung dari 7 (tujuh) hal, antara lain sebagai berikut:

    1. Dapat dipercaya
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
    2. Tepat waktu
      Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
    3. Relevan
      Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula.
    4. Lengkap
      Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna informasi dalam membuat keputusan.
    5. Mudah dipahami
      Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
    6. Dapat diuji kebenarannya
      Informasi tersebut memungkinkan 2 (dua) orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
  7. Nilai Informasi
  8. Menurut Sutarman (2012:14)[4], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut:

    1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.
    2. Untuk mendapatkan pengalaman.
    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
    4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
  9. Ciri-Ciri Informasi
  10. Menurut Yakub (2012:10)[1], Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

    1. Benar atau salah informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
    2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.
    3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.
    4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
    5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
  11. Jenis-Jenis Informasi
  12. Menurut Yakub (2012:15)[1], berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.

    1. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
    2. Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
    3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
    4. Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    1. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[2], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
    2. Menurut Krismiaji (2015:16)[3], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan sistem didlam suatu organisasi yang terdiri dari data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan".

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Krismiaji (2015:16)[3], sebuah sistem informasi memiliki 8 (delapan) komponen sebagaimana terlihat pada Gambar 2.2. 8 (delapan) komponen tersebut adalah:

    Gambar 2.2. Komponen Sebuah Sistem Informasi
    Sumber: Krismiaji (2015:3)[3]

    1. Tujuan
      Dalam setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.
    2. Input
      Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagai besar input berupa data tranksaksi.
    3. Output Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai input disebut dengan umpan balik (Feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal sebagai daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.
    4. Penyimpanan data
      Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa mendatang. Data yang tersimpan ini harus diperbarui (Updated) untuk menjaga keterkinian data.
    5. Pemroses
      Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses. Saat ini sebagian besar perusahaan mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan informasi secara cepat dan akurat.
    6. Instruksi dan prosedur
      Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (software) komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data. Instruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman prosedur.
    7. Pemakai
      Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut pemakai. Dalam perusahaan, pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola dan mengendalikan sistem.
    8. Pengamanan dan pengawasan
      Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengaman dan pengawasan harus dibuat melekat pada sistem.
  5. Jenis-Jenis Sistem Informasi
  6. Menurut Krismiaji (2015:17)[3], sistem informasi berbasis komputer pertama yang dibangun adalah sistem informasi akuntansi. Sistem ini memiliki fokus yang cukup sempit, yaitu mendukung kegiatan operasi harian dengan mengumpulkan dan menyimpan data akuntansi dan membantu menjamin bahwa data organisasi di proses secara konsisten. Keterbatasan ini memicu dibangunya sistem informasi lain sebagai berikut:

    1. Sistem informasi eksekutif (executive information system / EIS)
      Sistem informasi eksekutif adalah sebuah sistem informasi yang dirancang untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh para eksekutif dan manajer untuk membuat rencana strategis, memantau bisnis dan kondisi ekonomi, mengidentifikasi persoalan dan peluang bisnis, dan membuat berbagai keputusan. Sistem menerima data dari berbagai sumber; menggabungkan. Mengintegrasikan dan mengikhtisarkan data; dan menyajikan data dalam format yang sanagat interaktif, berorientasi grafik, dan dapat menggunakan pointing devices dan touch screen.
    2. Sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS)
      Sistem pendukung keputusan yaitu sistem informasi yang dibangun untuk membantu para pemakai membuat keputusan dalam lingkungan yang tidak terstruktur, dimana derajat ketidakpastian tinggi. Sistem ini memungkinkan para pemakai mengeksplorasi berbagai alternatif, pertanyaan what-if yang terkait dengan persoalan bisnis, dan membuat keputusan dalam situasi yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
    3. Sistem ahli (expert system/ES)
      Sistem ahli berisi pengetahuan dan keahlian para pakar dalam disiplin ilmunya masing-masing. Pengetahuan dan keahlian yang tersimpan dalam sistem dapat digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan persoalan yang sejenis di masa mendatang.
    4. Sistem pemakai akhir (end-user systrem/EUS)
      Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang dibangun oleh para pemakai untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka sendiri. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan produktivitas serta sebagai sarana latihan bagi para pemakai dalam membangun sistem informasi yang lebih besar.
  7. Infrastruktur Informasi
  8. Menurut Sutarman (2012:15)[4], Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima) komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut:

    1. Hardware (perangkat keras).
    2. Software (perangkat lunak).
    3. Network (fasilitas jaringan dan komunikasi).
    4. Database (basis data).
    5. Information management personnel (manajemen informasi personal).
  9. Arsitektur Informasi
  10. Menurut Sutarman (2012:15)[4], berpendapat bahwa “Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut”. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:

    1. Kebutuhan bisnis akan informasi.
    2. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem
  2. Menurut Henderi (2011:322)[6], berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

  3. Tahap Analisis Sistem
  4. Menurut Henderi (2011:322)[6], berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
  2. UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    1. Menurut Widodo (2011:6)[7], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
    2. Menurut Adi Nugroho (2010:6)[8], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

  3. Model UML (Unified Modelling Language)
  4. Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[7]

    1. Diagram kelas (Class diagram)
      Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram paket (Package Diagram)
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram use-case
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram komunikasi (communication diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. Diagram statechart (statechart diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
    7. Diagram aktivitas (activity diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram komponen (component diagram)
      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram deployment (deployment diagram)
      Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Teori Khusus

Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2015: 4)[3], Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi bisnis yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.

Pengguna sistem informasi akuntansi terbagi dalam 2 (dua) kategori pengguna yaitu pengguna eksternal dan pengguna internal. Yang termasuk dalam pengguna eksternal yaitu seperti pelanggan, pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pemasok, pesaing, serikat pekerja, dan masyarakat umum. Informasi yang diterima oleh para pengguna eksternal bergantung pada output yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi perusahaan. Sedangkan, pengguna internal seperti manajer memiliki kebutuhan akan informasi berdasarkan tingkatan mereka dalam organisasi atau fungsi-fungsi tertentu yang mereka jalankan, misalnya:

  1. Top level management membutuhkan informasi yang bersifat strategis.
  2. Middle level management membutuhkan informasi yang sifatnya taktis.
  3. Lower level management membutuhkan informasi yang sifatnya operasional dan berorientasi pada transaksi.

Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi perusahaan. dengan menggunakan SIA perusahaan dapat memperoleh informasi yang akurat dan kinerja operasional perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut Romney dan Steinbart (2012), SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu perusahaan dengan cara :

  1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk dan jasa.
  2. Memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.
  3. Berbagi Pengetahuan. SIA dapat digunakan sebagai alat untuk berbagi pengetahuan dan keahlian yang dapat meningkatkan operasi perusahaan dan menyediakan keuntungan yang kompetitif.
  4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari supply chain. Dengan SIA perusahaan dapat memotong aktivitas yang menghambat efisiensi dan efektifitas operasi bisnis perusahaan.
  5. Meningkatkan pengendalian internal. SIA yang disertai dengan pengendalian internal yang memadai dapat melindungi sistem dari fraud, errors, kegagalan sistem, dan bencana.
  6. Meningkatkan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan adalah hal yang sangat komplek karena terdiri dari beberapa tahapan yaitu: identifikasi masalah, mengumpulkan dan mengintrepetasikan informasi, evaluasi cara untuk menyelesaikan masalah tersebut, memilih solusi, dan implementasikan solusi yang telah dipilih. SIA dapat menyediakan penunjang pada semua tahapan tersebut.

Sistem informasi akuntansi juga memiliki beberapa subsistem yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Subsistem tersebut yang terdapat dalam Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Siklus Sistem Informasi Akuntansi
Sumber: Krismiaji (2015:16)[3]

  1. Siklus pendapatan
    Merupakan proses yang berasal dari peristiwa ekonomi yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
  2. Siklus pembelian
    Merupakan proses untuk mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan.
  3. Siklus produksi
    Merupakan proses untuk merubah bahan baku atau suplais menjadi produk jadi.
  4. Siklus buku besar dan sistem pelaporan
    Merupakan proses yang berkaitan dengan pelaporan keuangan dan lainnya.

Siklus Pendapatan

  1. Definisi Siklus Pendapatan
  2. Menurut Krismiaji (2015:295)[3] Siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa tersebut.

    Siklus pendapatan berhubungan dengan siklus lain sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.4.

    Gambar 2.4. Siklus Pendapatan
    Sumber: Krismiaji (2015:296)[3]

    Pada gambar tersebut terlihat bahwa pihak ekstern yang dominan berhubungan dan bertukar informasi adalah konsumen/pelanggan. Selain itu, arus informasi internal juga terjadi antar siklus pendapatan dengan siklus yang lain, yaitu:

    1. Siklus pengeluaran dan produksi untuk aktivitas pembelian atau produksi barang untuk memenuhi permintaan konsumen.
    2. Sistem penggajian/manajemen sumber daya manusia untuk menghitung komisi penjualan dan bonus.
    3. Siklus pembukuan dan pelaporan untuk menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja.
  3. Aktivitas Bisnis Dalam Siklus Pendapatan
  4. Menurut Krismiaji (2015:312)[3] salah satu tujuan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan adalah untuk mendukung kinerja aktivitas bisnis sebuah organisasi dengan meningkatkan efisiensi pemrosesan data transaksi. Siklus pendapatan merinci aktivitasnya menjadi 4 aktivasi, yaitu:

    1. Penanganan pesanan pelanggan

      Tahap pertama dalam siklus pendapatan adalah penanganan pesanan yang diterima dari pelanggan. Fungsi ini mencakup seluruh aktivitas mulai dari menerima pesanan dari pelanggan sampai dengan memproses pesanan tersebut. Aktivitas ini dilakukan oleh departemen pemrosesan pesanan yang berada dibawah wakil presiden pemasaran.

      Keputusan yang dibuat dan informasi yang dibutuhkan. Fungsi penanganan order memperoleh informasi yang dibutuhkan tentang ketersediaan barang dari fungsi pengawas persediaan (gudang) dan status kredit pelanggan dari fungsi akuntansi. Keputusan yang berhubungan dengan kebijakan kredit, termasuk persetujuan kredit bagi pelanggan baru dan penambahan batas kredit bagi pelanggan lama oleh Manajer kredit, yang akan memberikan laporan kepada manajer keuangan dan wakil presiden bidang keuangan. Penetapan semacam ini merupakan upaya untuk melakukan pemisahan fungsi secara efektif antara tugas otorisasi dan tugas pencatatan.

      Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penanganan order adalah

      • Merespon permintaan informasi dari pelanggan.
      • Mengecek dan meyetujui permohonan kredit pelanggan.
      • Mengecek ketersediaan barang.
    2. Pengiriman barang
    3. Penagihan
    4. Penerimaan kas


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

DesyW, Siti Nurhayati