KP1311475489

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM OJRS+ SEBAGAI

MEDIA PERENCANAAN JADWAL KULIAH PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1311475489 NINU APRIYANI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM OJRS+ SEBAGAI

MEDIA PERENCANAAN JADWAL KULIAH PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang,12 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Muhamad Yusup, M.Kom )

NID. 07123

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1311475489
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 12 Januari 2015
Ninu Apriyani
NIM. 1311475489

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

OJRS (Online Jadwal Rencana Study) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan suatu sistem informasi yang berada didalam komponen SIS (Student Information System). OJRS hadir untuk memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan batal tambah jadwal kuliah serta mencetak form – form yang ada didalam menu OJRS. Fungsi utama OJRS adalah untuk memudahkan proses pelayanan batal tambah jadwal kuliah sehingga menghasilkan data yang cepat dan akurat. Mulai dari proses melihat jadwal kuliah, menambah dan membatalkan mata kuliah, memilih jadwal kuliah sampai dengan menghasilkan laporan output berupa KSTF (Kartu Studi Tetap Final) bagi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian survei dengan menggunakan teknik pengolahan kuesioner yang diolah berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan software SPSS. Dengan hasil penelitian sistem OJRS yang sedang berjalan saat ini masih tergolong kurang maksimal serta masih ada 5 (lima) kekurangan atau kelemahan pada sistem tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai sistem OJRS yang sedang berjalan pada saat ini dengan menggambarkan analisa sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) diagram dan mencoba memberikan masukan berupa rancangan sistem dalam mendukung serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan sistem OJRS+ yang berada dalam SIS+ (Student iLearning Services) yang dapat diakses secara online di luar lingkungan kampus dengan mudah dan cepat hanya dengan menggunakan koneksi internet.

Kata Kunci: Batal Tambah, Kuesioner, SPSS, iLearning, OJRS+

ABSTRACT

OJRS (Online Schedule Study Plan) at the College Raharja is an information system that is in the component of the SIS (Student Information System). OJRS present to facilitate students in performing void add class schedules and print the form - the form that is in the menu OJRS. OJRS main function is to facilitate the process of void-added service class schedule resulting in fast and accurate data. Starting from the view class schedules, add and cancel courses, pick up class schedules to generate report output in the form of KSTF (Final Fixed Study Card) for students. This research is a quantitative research design using survey research using questionnaires processing techniques are processed based on validity and reliability test using SPSS software. With research results OJRS system is running is still relatively less than the maximum, and still there are 5 (five) deficiencies or weaknesses in the system. Therefore, in this study will be explained about the system OJRS ongoing at this time to describe the analysis of the system using UML (Unified Modeling Language) diagrams and try to provide input in the form of system design to support and contribute to the development of systems OJRS + that are in SIS + (Student iLearning Services) which can be accessed online outside the campus environment easily and quickly just by using the Internet connection.

Keywords : Cancel Add, questionnaires, SPSS, i-Learning, iLearning, OJRS+

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang diambil adalah "Analisa Pengembangan Sistem OJRS+ Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah Pada Perguruan Tinggi Raharja" .

Laporan ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa/mahasiswi sebelum melaksakan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Ketua Direktur Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom selaku pembimbing KKP yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga laporan KKP ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  6. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga laporan KKP ini apat terselesaikan dengan baik.
  7. Yang terkasih, Yudha Qirana Meka yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga KKP ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
  8. Teman-teman Group Naga Hitam, Group Naru dan Group Averroes.
  9. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga laporan KKP ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 12 Januari 2015
Ninu Apriyani
NIM. 1311475489


Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi AMIK Raharja

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT

Tabel 3.4 Matriks Analisa SWOT

Tabel 3.5 Skala Jawaban

Tabel 3.6 Data Hasil Kuesioner

Tabel 3.7 Penentuan Skor Jawaban

Tabel 3.8 Skor Ideal

Tabel 3.9 Ranting Skala

Tabel 3.10 Pengolahan Kuesioner Kecepatan Akses Data

Tabel 3.11 Pengolahan Kuesioner Pelayanan

Tabel 3.12 Pengolahan Kuesioner Pemahaman User

Tabel 3.13 Pengolahan Kuesioner Keefektifan

Tabel 3.14 Pengolahan Kuesioner Tampilan Menu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kualitas Sistem Informasi

Gambar 2.2 Logo SIS

Gambar 2.3 Logo OJRS+

Gambar 2.4 Analisa SWOT

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Use Case Diagram OJRS+

Gambar 3.4 Activity Diagram OJRS+

Gambar 3.5 Sequence Diagram OJRS+

Gambar 3.6 r Tabel

Gambar 3.7 SPSS Sheet Data View

Gambar 3.8 SPSS Sheet Variable View

Gambar 3.9 SPSS Bivariate Correlations

Gambar 3.10 SPSS Correlation

Gambar 3.11 SPSS Reliability Analysis

Gambar 3.12 SPSS Reliability Analysis Statistic

Gambar 3.13 SPSS Reliability Statistics

Gambar 3.14 Ranting Skala

Gambar 3.15 Infrastruktur Network Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.16 Prototype Tampilan Awal Web

Gambar 3.17 Prototype Tampilan Login

Gambar 3.18 Prototype Tampilan Home (Biodata)

Gambar 3.19 Prototype Tampilan Menu OJRS+

Gambar 3.20 Prototype Tampilan Menu Batal Tambah

Gambar 3.21 Prototype Tampilan Menu Tambah Mata Kuliah

Gambar 3.22 Prototype Tampilan Menu Kartu Studi Tetap (KST)

Gambar 3.23 Prototype Tampilan Request Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

Gambar 3.24 Prototype Tampilan Request Kartu Hasil Studi (KHS)

Gambar 3.25 Prototype Tampilan Email Reminder

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram


Tabel 2 Simbol Activity Diagram


Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat seiring dengan adaptasi zaman mampu menunjang berbagai permintaan kebutuhan dan informasi dari pengguna. Kebutuhan akan kecepatan dalam penyampaian informasi dan akses data pun semakin berkembang dan menjadi salah satu media pendukung hampir diseluruh aspek kehidupan salah satu contohnya dibidang pendidikan yaitu pada perguruan tinggi, dimana setiap perguruan tinggi selalu meningkatkan mutu dan kualitasnya dengan cara mengembangkan fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat digunakan secara maksimal.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu institusi pendidikan yang bergerak dibidang teknologi informasi. Untuk itu, Perguruan Tinggi Raharja terus menerus melakukan peningkatan dan pengembangan, baik berupa sistem pembelajaran kampus maupun sistem pelayanan yang ditetapkan di Perguruan Tinggi Raharja.

OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan suatu sistem pelayanan yang berada didalam komponen SIS (Student Information System) yang memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah. Namun saat ini penggunaan sistem OJRS masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan sehingga sistem tersebut belum bisa berjalan secara maksimal. Seperti, OJRS hanya bisa diakses dilingkungan kampus dengan menggunakan Box SIS, pada saat melakukan Swipe Card PRC (Pribadi Raharja Card) sering tidak tedeteksi dengan baik sehingga mahasiswa harus melakukannya secara berulang kali, sering terjadi error serta loading kecepatan akses data yang lama sehingga dapat memakan waktu dan menimbulkan antrian mahasiswa yang akan melakukan batal tambah jadwal kuliah. Dengan demikian OJRS sangat berperan penting dalam perkembangan kualitas sistem pelayanan kampus khususnya bagi mahasiswa.

Sebagai bentuk pelayanan yang maksimal kepada mahasiswa, Perguruan Tinggi Raharja menghadirkan sebuah sistem OJRS+ berbasis online yang berada didalam sistem SIS+ (Students iLearning Services). Dengan hadirnya sistem OJRS+ berbasis online ini diharapkan mahasiswa dapat dengan cepat dan mudah dalam mengakses dan melakukan batal tambah jadwal kuliah sampai dengan mendapatkan KSTF (Kartu Studi Tetap Final) kapan saja dan dimana saja mahasiswa berada hanya dengan menggunakan koneksi internet. Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada laporan Kuliah Kerja Praktek ini diambil sebuah judul : ”Analisa Sistem Pengembangan OJRS+ Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah Pada Perguruan Tinggi Raharja” sebagai judul laporan Kuliah Kerja Praktek.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :

  1. Permasalahan apa saja yang terjadi pada sistem OJRS yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana kecepatan akses data pada sistem OJRS dalam proses batal tambah?

  3. Apa sajakah informasi yang ditunjukkan oleh sistem OJRS+?

  4. Apakah sistem OJRS+ dapat membantu mahasiswa dalam melakukan batal tambah jadwal kuliah diluar lingkungan kampus secara maksimal?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem OJRS+ yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan proses batal tambah jadwal kuliah sehingga menghasilkan output berupa KSTF (Kartu Studi Tetap Final) secara cepat dan akurat.

  1. Ruang Lingkup Penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem OJRS+ yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan proses batal tambah jadwal kuliah sehingga menghasilkan output berupa KSTF (Kartu Studi Tetap Final) secara cepat dan akurat.

  2. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses penggunaan OJRS+ sebagai bentuk pelayanan kampus terhadap mahasiswa sehingga sistem tersebut dapat dengan mudah diakses dan digunakan dalam proses batal tambah jadwal kuliah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, adapun tujuan penelitian yang sudah dituangkan diantaranya sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem OJRS yang sedang berjalan saat ini.

  2. Untuk menganalisa dan menghasilkan rancangan pengembangan sistem OJRS+.

  3. Untuk mendokumentasikan hasil analisa terkait dengan sistem OJRS.

  4. Untuk mengetahui apakah sistem OJRS sudah dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja dengan pengukuran menggunakan kuesioner.

  5. Sebagai syarat kelulusan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu untuk mempermudah mahasiswa dalam menggunakan dan mengakses OJRS+ pada Perguruan Tinggi Raharja kapanpun dan dimanapun hanya dengan menggunakan koneksi internet.

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan dapat mempunyai beberapa manfaat, antara lain :

  1. Dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan batal tambah jadwal kuliah.

  2. Dapat memberikan kenyamanan bagi mahasiswa sehingga tidak harus mengantri dan bisa diakses diluar lingkungan kampus.

  3. Dapat memberikan masukan pada Perguruan Tinggi Raharja terkait analisa yang dilakukan dalam penelitian ini.

  4. Dapat menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

  5. Memberikan wawasan dan pengetahuan penulis terhadap perkembangan disiplin ilmu.

Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian

Dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, metode yang digunakan yaitu menganalisa dan mengumpulkan data – data secara langsung dari sumber objek penelitian guna mendapatkan data yang akurat dan relevan. Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan pengukuran data kuantitatif dan statistik objek melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang- orang yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka.

Metode Pengumpulan Data

Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

  2. Merupakan suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan pendataan secara langsung terhadap objek yang dianalisa. Pada metode ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dengan cara :

    a. Terjun langsung dalam menganalisa proses batal tambah mata kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja.

    b. Mendokumentasikan proses batal tambah melaui gambar dan video.

    c. Mendokumentasikan program terkait dengan rancangan sistem OJRS+.

    d. Membuat dan membagikan kuesioner kepada mahasiswa terkait dengan sistem OJRS.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan mempelajari data yang berhubungan dengan kerja lapangan yang berkaitan dengan sistem yang berjalan saat ini melalui sumber-sumber Literature seperti buku, jurnal, paper, internet dan lain sebagainya yang berkaitan sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

  5. Metode Survey

  6. Metode ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan memberikan 5 (lima) pertanyaan beserta komentar dan saran kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja sebagai responden.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) sistem OJRS serta menggambarkan nya dalam bentuk prototype dan diagram UML (Unified Modeling Language) sebagai bentuk rancangan sistem. Sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi yang maksimal kepada seluruh mahasisawa terkait dengan batal tambah jadwal kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, penulis mengelompokan laporan menjadi beberapa materi dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas landasan teori dari penulis yang membahas tentang teori-teori dasar / umum, teori khusus yang berhubungan dengan judul penelitian dan Literature Review / penelitian sebelumnya.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, gambaran mengenai analisa yang berjalan dengan Unified Modeling Language (UML), uji validitas dan uji reliabiliitas kuesioner menggunakan SPSS, pengolahan tiap butir kuesioner menggunakan skala likert, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang dianalisa pada Perguruan Tinggi Raharja berdasarkan dengan data-data yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[2], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu. (Tata Sutabri 2012 : 16)[3].

    Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari prosedur – prosedur dan elemen – elemen sub sistem yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:17)[3]., suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

    1. Komponen Sistem (component)

    Yaitu kumpulan subsistem - subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

    2. Batasan Sistem (boundary)

    Yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

    3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (interface)

    Merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

    5. Masukan Sistem (input)

    Yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

    6. Keluaran Sistem (output)

    Adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

    7. Pengolahan Sistem (processing)

    Yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

    8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal)

    Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

    9. Strategi (strategy)

    Merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

    Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Karakteristik Sistem adalah beberapa bagian sistem yang meliputi masukan (input), pemrosesan (process) dan pengeluaran (output) yang didalamnya terdapat penghubung (interface) untuk menghubungkan satu sistem dengan sistem yang lainnya untuk mencapai sasaran tertentu.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Jogiyanto (2011: 8)[4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak nampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusiayang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tidak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu berpotensi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dengan diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

    Berdasarkan Klasifikasi Sistem yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa klasifikasi sistem terdiri dari bermacam – macam pemikiran atau ide – ide mengenai hubungan lingkungan sistem yang dapat menerima masukan dan keluaran dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Sutarman (2012: 3)[5], “ Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka – angka, huruf – huruf, simbol – simbol khusus atau gabungan darinya”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[6], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[7], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah serangkaian fakta atau kejadian yang dapat diolah sehingga menghasilkan suatu informasi.

  3. Pembagian Data

  4. Menurut Tata Sutabri (2012 : 3)[8], data dapat di klasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

    a. Klasifikasi data menurut jenis data

    1. Data Hitung (enumeration/counting data)

    2. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    3. Data Ukur (measurement data)

    4. Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.

    b. Klasifikasi data menurut sifat data

    1. Data Kuantitatif (quantitative data)

    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahannya.

    3. Data Kualitatif (qualitative data)

    4. Data kualitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

    c. Klasifikasi data menurut sumber data

    1. Data Internal (internal data)

    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan hasil karya orang lain.

    3. Data Eksternal (external data)

    4. Data eksternal adalah datahasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil karja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

      a) Data Eksternal Primer (primary external data)

      Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      b) Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

      Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

  5. Definisi Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012: 14)[5], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si pengguna”.

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[7], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penggunanya”.

    Menurut Darmawan (2012:2)[9], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan hasil dari data yang sudah diolah sehingga menghasilkan bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.

  7. Klasifikasi Informasi

  8. Menurut Tata Sutabri (2012: 34)[8], informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

      a. Informasi yang Tepat Waktu

      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

      b. Informasi yang Relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

      c. Informasi yang Bernilai

      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

      d. Informasi yang Dapat Dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi.

    3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    4. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu :

      a. Informasi Masa Lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang, namun penyimpangannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

      b. Informasi Masa Kini

      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa – peristiwa yang terjadi sekarang.

    5. Informasi Berdasarkan Sasaran

    6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seseorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini di klasifikasikan sebagai berikut :

      a. Informasi Individual

      Informasi yang di tunjukkan kepada seseorang yang mempunyain fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

      b. Informasi Komunitas

      Informasi yang di tunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

  9. Kualitas Informasi

  10. Menurut Mardi (2011:13)[10], kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya :

    1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

    2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :

    3. a. Completeness,

      b. Correctness,

      c. Security.

    4. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan oada waktu yang tepat.

    5. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

    6. Efisien (efficiency), informasi harys efisien dalam memperolehnya.

    7. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

    Gambar 2.1 Kualitas Informasi

    Berdasarkan pengertian kualitas informasi yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu informasi yang akan disampaikan kepada penerima harus memiliki kualitas diantaranya informasi harus relevan dan tepat waktu sehingga informasi yang diberikan dapat efisien dan memiliki nilai ekonomis serta dapat dipercaya kebenarannya.

  11. Mutu Informasi

  12. Menurut Gordon B.Davis dalam Sutarman (2012:14)[5], kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

    5. Dokumen induk yang salah.

    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

    Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

    a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan

    b. Pemeriksaan internal dan eksternal.

    c. Penambahan batas ketelitkian data.

    d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

    Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu informasi akan memiliki mutu informasi apabila informasi tersebut didapat dengan cara pengumpulan data – data yang relevan dan akurat serta diolah sesuai dengan prosedur yang sesuai agar tidak terjadi kesalahan.

  13. Fungsi Informasi

  14. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[11], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tatapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

  15. Nilai Informasi

  16. Menurut Sutarman (2012:14)[5], Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

    a. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    b. Untuk mendapatkan pengalaman.

    c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    d. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Taufiq (2013:17)[6], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[5], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Menurut Tata Sutabri (2012:46)[8], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para alhi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat beberapa subsistem yang saling terintegrasi satu sama lain untuk diproses, disimpan, dianalisis dan disebarkan untuk tujuan tertentu.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Tata Sutabri (2012: 47)[8], sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang terdiri dari :

    1. Blok Masukan (input block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (model block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (output block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (technology block)

    8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (database block)

    10. Blok basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga bergina untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Manajemen System).

    11. Blok Kendali (control block)

    12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan – kecurangan, kegagalan – kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  5. Tujuan Sistem Informasi

  6. Menurut Mustakinni (2010: 13)[11], “Tujuan dari sistem informasi terdiri dari kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

    a. Kegunaan

    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

    b. Ekonomi

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan – laporan, pengendalian – pengendalian, mesin – mesin harus menyumbang suatu nilai mandaat setidak – tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    c. Keandalan

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu peroprasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroprasi secara temporer.

    d. Pelayanan Langganan

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada pelanggan.

    e. Kesederhanaan

    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    f. Fleksibilitas

    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan – perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroprasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Taufiq (2013:156)[6], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

    Menurut Yakub (2012: 142)[7], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai sistem yang dianalisa sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai hasil analisa .

  3. Langkah-Langkah Analisa Sistem

  4. Menurut Taufiq (2013:159)[6], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi .

    1. Definisi Lingkup

    2. Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

    3. Analisis Masalah

    4. Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan?” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya

    5. Analisis Persyaratan

    6. Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

    7. Desain Logic

    8. Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

    9. Analisa Kebutuhan

    10. Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

  5. Fungsi Analisa Sistem

  6. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistem yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Definisi SIS (Student Information Services)

SIS merupakan kepanjangan dari Student Inforation Services. SIS mengandung pengertian sebuah software yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai : jadwal kuliah mahasiswa berdasaran semester terpilih, Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa (persemester), tabel Indeks Prestasi Komulatif (IPK), Daftar Nilai, menyediakan layanan pembuatan form yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time.

Gambar 2.2 Logo SIS

Selain itu SIS dapat menampilkan TOP 10 Best IPK, Best IMM (Parent #C00200800522, February 4th, 2008) maupun mutu kehadiran dikelas. Tidak hanya itu SIS juga dapat menampilkan ucapan ulang tahun, melakukan penyempurnaan form online, fasilitas entertainment, penambahan video dan musik, serta penambahan poling.[12]

Definisi OJRS (Online Jadwal Rencana Studi)

OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) merupakan suatu sistem informasi yang berada didalam komponen SIS (Student Information System) yang memiliki peran untuk melakukan proses persiapan kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu OJRS juga berperan dalam melakukan generate seluruh kelas yang dibuka per semester, generate KST (Kartu Studi Tetap) seluruh mahasiswa, generate jadwal mengajar seluruh dosen, serta memastikan seluruh proses batal tambah berjalan dengan baik dan lancar.

Fungsi OJRS sendiri adalah suatu bentuk pelayanan kampus yang digunakan untuk melakukan batal tambah mata kuliah bagi mahasiswa yang telah melakukan pembayaran registrasi semester serta mencetak form – form yang ada didalam menu OJRS.

OJRS pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :[13]

  1. O-OJRS – Akademik : Pemilihan mata kuliah dan batal – tambah kajur.

  2. O-OJRS – Assigment mahasiswa baru : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mentransfer data mahasiswa baru dari INTEGRAM ke SIS dan SIS O-OJRS

  3. O-OJRS-Batal-Tambah Dosen : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui jadwal mengajar seluruh dosen, melakukan tambah dan batal jadwa mengajar per jurusan, serta cetak Kartu Mengajar Dosen (KMD).

  4. O-OJRS Batal Tambah Mahasiswa : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mencetak JRS (Jadwal Rencana Studi), RBK (Rincian Biaya Kuliah), RBR (Rincian Biaya Registrasi), KST (Kartu Studi Tetap) melakukan batal tambah jadwal kuliah mahasiswa secara mandiri melalui OJRS.

  5. O-OJRS Batal Tambah RPU : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui jadwal kuliah seluruh mahasiswa, melakukan tambah dan batal jadwal kuliah mahasiswa, seta cetak KST (Kartu Study Tetap).

  6. O-OJRS – Data Mining : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk delete, buka dan pindah kelas serta mengatur quota seluruh kelas.

  7. O-OJRS – Data Mining : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rangkuman dari seluruh data yang ada di SIS O-OJRS.

  8. O-OJRS Generate jadwal KST : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengenerate jadwal rencana study, jadwal perkuliahan mahasiswa dan jadwal mengajar dosen.

  9. O-OJRS – Log Transaksi : Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk menyimpan history transaksi batal tambah mahasiswa, baik yang dilakukan melalui Batal Tambah RPU, maupun Batal Tambah Mahasiswa.

Definisi OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus)

OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) adalah suatu sistem pelayanan kampus yang merupakan pengembangan dari sistem OJRS.

Gambar 2.3 Logo OJRS+

OJRS+ digunakan sebagai sarana untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah yang dapat diakses melalui SiS+ (Students iLearning Services Plus) secara online kapan pun dan dimana pun mahasiswa berada hanya dengan menggunakan koneksi internet.

Konsep Dasar Internet

  1. Definisi Internet

  2. Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

  3. Sejarah Internet

  4. Internet ialah jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

    Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan

    Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

  5. Definisi Online

  6. Menurut Duwi Priyatno (2009:9) (dalam Anggia Hariyanti 2010)[14] Online adalah keadaan dimana suatu perangkat seperti komputer terhubung ke jaringan internet.

    Menurut (Effendi, 2010)[15] Online adalah terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya melalui modem. Online adalah sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi.

    Dapat disimpulkan bahwa, online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language(UML)

  2. UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar. Menurut Chonoles dalam Widodo dan Herlawati (2012: 6)[16] mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan – aturan yang harus diikuti. Elemen pada model – model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.

    Menurut Nugroho (2010: 6)[17], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa permodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan – permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa UML merupakan bahasa permodelan yang digunakan untuk memvisualisasikan, menggambarkan dan membangun sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programing).

  3. Bangun Dasar Metodologi Unified Modeling Language(UML)

  4. Menurut Nugroho (2010: 117)[18], bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem / perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

    1. Sesuatu (Things)

    2. Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu :

      a. Structural Things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen – elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      b. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari Model Unified Modeling Language (UML) yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      c. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambarannya model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket – paket ini kemudian didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalnya model – model dan subsistem – subsistem.

      d. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar – komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri – ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship)

    4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      a. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independen) akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri (dependen).

      b. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asisiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian – bagiannya.

      c. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke aras dinamakan generalisasi.

      d. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar – benar dilakukan oleh suatu objek.

    5. Diagram

    6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor – aktor (suatu jenis kasus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      2. Class Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas – kelas, antar muka – antar muka, kolaborasi – kolaborasi dan relasi – relasi antar objek.

      3. Sequence Diagram

      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekan pada pengiriman pesan (message) dalam waktu tertentu.

      4. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state – state pada sistem, memebuat state transisi, event dan aktifitas. Diagram ini terutama paling penting untuk memperlihatkan sifat dinamis antarmuka, kelas, kolanorasi dan terutama penting pada permodelan sistem – sistem yang reaktif.

      5. Activity Diagram

      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi – fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Konsep Dasar Kuesioner

  1. Definisi Kuesioner

  2. Menurut Kusumah (2011 : 78)[19] Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek yang diteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti. Kuesioner ada 2 (dua) macam yaitu kuesioner terstruktur atau bentuk tertutup dan kuesioner tidak terstruktur atau terbuka. Kuesioner tertutup berisikan pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban. Kuesioner terbuka berisi pertanyaan yang tidak disertai dengan jawaban

    Menurut Sugiyono (2011 : 199-203)[20] Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respnden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efesien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Angket sebagai teknik pengumpulan data sangat cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar.

    Dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berisi beberapa pertanyaan untuk diberikan dan diisi oleh responden.

  3. Prosedur Penyusunan Kuesioner

  4. Prosedur penyusunan angket atau kuesioner menurut Arikunto (2010 : 268)[21] adalah sebagai berikut :

    a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam kuesioner

    b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

    c. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.

    d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

Konsep Dasar SPSS

  1. Definisi SPSS

  2. Menurut Sarjono Haryadi dan Julianita Winda (2011 : 113)[22], SPSS adalah program atau software yang digunakan untuk olah data statistik. Banyaknya program olah data statistik lainnya, SPSS merupakan yang paling banyak digunakan. Dahulu SPSS adalah Statistical Package for the Social Sciences, tetapi seiring berjalannya waktu SPSS mengalami perkembangan dan penggunaannya semakin kompleks untuk berbagai ilmu sosial, psikologi, pertanian, teknologi, industri, dan lain – lain. Sehingga, kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Service Solution.

    Menurut Jefri Gumilar, dkk (2012) dalam Sarwono (2006)[23] SPSS atau Statistical Product and Service Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. Kelebihan program ini adalah kita dapat melakukan secara cepat semua perhitungan statistik dari yang sederhana sampai yang rumit sekalipun, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lebih lama.

    Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa SPSS merupakan suatu program aplikasi software yang dapat digunakan dan memiliki fungsi untuk mengolah data statistik dari level yang mudah sampai dengan level yang sulit dengan menggunakan komputer.

  3. Uji Validitas

  4. Menurut Widiyanto (2012)[24], Sebuah Penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket, maka melakukan uji validitas merupakan suatu keharusan. Tujuan uji validitas secara umum adalah untuk mengetahui apakah angket yang digunakan benar – benar valid untuk mengukur variabel yang diteliti.

  5. Uji Reliabilitas

  6. Menurut Widiyanto (2012)[24], Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Reliabilitas mempunyai bagian makna lain seperti kepercayaan, keteladanan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Sedangkan angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Konsep Analisa SWOT

  1. Definisi Analisa SWOT

  2. Menurut (Oei Venny : Jurnal 2014)[25] dalam bukunya (Kurtz, 2012:228) “analisis SWOT merupakan kepanjangan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman). Dengan mengevaluasi keempat faktor tersebut secara sistematis, suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi – strategi terbaik untuk memperoleh keunggulan kompetitif.

    Menurut (Oei Venny : Jurnal 2014)[25] dalam bukunya (Ranguti, 2009 : 18), “analisis SWOT adaah identifiksi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Dasar dari analisis ini adalah logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT merupakan suatu analisa yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi / perusahaa untuk mengevaluasi seluruh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap organisasi/perusahaan tersebut.

    Gambar 2.4 Analisa SWOT

  3. Istilah - Istilah Dalam Analisa SWOT

  4. Menurut (Muhammad Rizal dalam Jurnal : 2014)[26], istilah – istilah yang digunakan dalam analisa SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunitis dan Threats) meliputi :

    a. Strengths (kekuatan) adalah faktor – faaktor internal perusahaan yang mendukung atau mempunyai keunggulan untuk pencapaian perkembangan pasaran.

    b. Weaknesess (kelemahan) adalah faktor – faktor internal perusahaan yang menghambat atau membatasi perkembangan pasar.

    c. Opportunities (peluang) adalah faktor – faktor diluar lingkungan perusahaan yang menguntungkan dalam perkembangan pasar.

    d. Threats (ancaman) adalah faktor faktor di luar lingkungan perusahaan yang merupakan ancaman bagi perusahaan sehingga menghambat perkembangan pasar.

  5. Matriks SWOT

  6. Menurut (Muhammad Rizal dalam Jurnal : 2014)[26], alat yang dipakai untuk menyusun faktor – faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan / organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan keemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasikan empat set kemungkinan alternatif strategis.

    a. Strategi SO

    Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

    b. Strategi ST

    Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

    c. Strategi WO

    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

    d. Strategi WT

    Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Ainiah (2013)[13] dalam Hasibuan (2007), Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan dan memadai.

  3. Kajian Literature Review

  4. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah – langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :[27]

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari muat ulang (reinventing the wheel)sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan – kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan pencapaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat teraring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Literature Review (studi pustaka) digunakan sebagai bahan acuan untuk dijadikan ladasan suatu kegiatan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Studi pustaka berisi referensi penelitian dalam upaya mengembangkan serta menyempurnakan sistem yang pernah dibuat sebelumnya. Dalam penelitian kali ini penulis mengambil beberapa literature review yang dianggap memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erlita Rasdiana pada tahun 2013 dengan judul “Analisa Pengembangan Sistem Information Student (SIS) pada perguruan tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas tentang System Student Information Services (SIS) yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, SIS yang berjalan saat sudah cukup baik, namun sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta pengembangan kebutuhan Pribadi Raharja pada umumnya atas informasi mengenai segala bentuk pemberitahuan dan pengumuman secara umum maupun khusus, kedisiplinan dan layanan kepada mahasiswa, maka sistem ini memerlukan sistem yang benar-benar handal dan dapat berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi serta memenuhi kebutuhan tersebut. (Erlita Rasdiana: 2013).[12]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ainiyah pada tahun 2013 dengan judul “Analisa Pengembangan OJRS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sistem OJRS yang sedang berjalan saat ini serta pembahasan mengenai tahap pengembangan OJRS+ yang ada didalam sistem SIS+. OJRS merupakan sebuah sistem pelayanan mahasiswa yang menyediakan informasi seputar kebutuhan perkuliahan mahasiswa seperti batal tambah mata kuliah. Namun sistem OJRS yang berjalan saat ini masih tergolong kurang efisien dalam segi melayani kebutuhan mahasiswa akan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah, hal ini dikarenakan sistem tersebut hanya dapat diakses di dalam kampus. Tidak hanya itu, para mahasiswa tidak dapat mengakses informasi jika adanya kendala seperti server down dan box SIS error. Dengan demikian penelitian ini lebih mengacu kepada bagaimana agar informasi yang terdapat di sistem SIS ini dapat di akses dengan mudah, cepat dan akurat, dimanapun dan kapanpun mahasiswa dapat mengaksesnya tanpa batas waktu dan tempat. (Siti Ainiyah: 2013).[13]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Studi Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework”. Penelitian ini menggunakan pengembangan metode Waterfall. Perangkat lunak SIS+ merupakan sebuah sistem informasi berbasis web dan dibuat dengan Yii Framework menggunakan bahasa pemrograman PHP. Database Management System (DBMS) yang digunakan dalam perangkat lunak ini adalah MySQL. Sistem informasi ini akan menampilkan data akademik yang meliputi data daftar niai, biodata mahasiswa dan form – form yang dibutuhkan oleh mahasiswa, selain itu sistem informasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan mutu dan pelayanan keada mahasiswa.(Yulianto 2013).[28]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Iqbal Awi Makaram pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Online Jadwal Rencana Study (OJRS+) Pada Perguruan Tinggi Raharja Dengan Metode AGTTA (Auto Generate Time Table With Array) Menggunakan Yii Framework”.Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis dan masalah – masalah yang dihadapi dalam penyusunan jadwal rencana study sering terjadi bentrok jadwal yang dibuat copy paste dari jadwal sebelumnya hanya kode kelas saja yang dirubah namanya, sehingga banyak ruang – ruang kosong yang tidak digunakan. Perangkat lunak OJRS+ (Online Jadwal rencana Study) merupakan sebuah sistem berbasis web yang dibuat menggunakan metode Auto Generate Time Table With Array (AGTTA), Yii Framework dan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Database Management System (DBMS) yang digunakan adalah MySQL dan metode penelitian menggunakan Waterfall Model. Sistem informasi ini akan mempermudah mahasiswa dalam melakukan penyusunan jadwal rencana study tanpa harus mengantri lama di Box SIS. (Moh. Iqbal Awi Makaram 2013).[29]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Affani pada tahun 2013 dengan judul “Kualitas Pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) Online Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kartu rencana studi online dengan membandingkan antara pelayanan yang yang dirasakan (perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan (Expected service) dengan menggunakan 5 dimensi kualitas pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan desain penelitian survei dengan menggunakan teknik pengolahan kuisioner sebagai instrument penelitian yang ditujukan kepada mahasiswa sosiologi angkatan 2008 sebagai responden. Lokasi penelitian berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu yang aktif berkuliah di jurusan sosiologi fisip unsri angkatan 2008. Penarikan sampel dengan menggunakan sampling jenuh karena jumlah populasi relatif kecil. Proses analisis data dilakukan melalui empat tahapan yaitu pengujian validitas dengan mengunakan rumus korelasi product moment dan reliabilitas data dengan mengunakan rumus Sperman Brown, pengujian normalitas data dengan menggunakan Chi Squere, dan pengujian hipotesis dengan mengunakan uji perbandingan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden di lapangan, dikarenakan data dinyatakan tidak normal, maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Hasil penelitian ini adalah kualitas pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) online di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sriwijaya adalah tidak baik karena harapan mahasiswa lebih besar dari pelayanan yang dirasakan di lapangan (kenyataan). (Fitria Affani 2013).[30]

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Ibrahim pada tahun 2011 dengan judul “Pengembangan Sistem Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway Di Fasilkom Unsri”. Dalam penelitian ini menghasilkan suatu sistem yang memberikan layanan khusus kepada mahasiswa, dosen, administrasi jurusan dan ketua jurusan. Dengan sistem ini akan membentuk komunikasi interaktif, sehingga proses layanan informasi menjadi lebih mudah, cepat, efesien dan efektif. Penelitian ini juga didukung dengan semakin pesatnya perkembangan penggunaan telepon seluler dikalangan mahasiswa. Sehingga dapat menghasilkan suatu aplikasi atau perangkat lunak yang dapat membantu administrasi jurusan seperti : (1) memberikan status proposal tugas akhir mahasiswa, (2) memberikan informasi jadwal seminar kepada mahasiswa, (3) mengingatkan mahasiswa yang proposalnya sudah di terima tapi belum di proses. Selain itu dosen pembimbing dapat mengingatkan atau menginformasikan kepada mahasiswa bimbingannya agar segera untuk menyelesaikan tugas akhir, memotivasi dan memberi support kepada mahasiswa. Kelebihan yang lain pada sistem yang akan dibuat adalah dapat mengirimkan SMS balasan atau request status proposal mahasiswa, mengirimkan SMS jadwal ujian tugas akhir, mengirimkan SMS early message kepada mahasiswa, dosen pembimbing, dosen penguji bahwa ujian akan dimulai satu jam lagi, mengirimkan SMS nilai ujian akhir mahasiswa. (Ali Ibrahim 2011).[31]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Tryono pada tahun 2010 dengan judul “Pelayanan KRS Online Berbasis SMS”. Hasil dari konsep informasi yang dibuat ini adalah: (1) Waktu proses informasi layanan ini dapat berlangsung secara singkat, cepat dan akurat dengan rata-rata membutuhkan waktu proses secara keseluruhan berkisar 3 s/d 3.5 detik per sekali mengirimkan sms. (2) Keamanan dan akurasi data dapat dipertanggung jawabkan, karena pengisian KRS hanya bisa dilakukan oleh nomor hp yang telah terdaftar dan terikat dengan nomor mahasiswa sebagai user utama. (3) Dapat menggunakan SIM Card yang berbeda, baik dari sisi Server maupun Klien. (4) Hampir semua daerah di Indonesia telah terjangkau oleh jaringan telpon baik itu GSM, CDMA atau lainnya, sehingga model SMS ini lebih mudah untuk diaplikasikan. (5) Data yang dikirimkan ke DBMS akan diproses oleh trigger yang digunakan sebagai jantung utama sistem ini, yang menjadikan script programming hampir tidak dominan. (Joko Tryono 2010).[32]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Jefri Gumilar Pratama, Afriyudi, dan Ilman Zuhri Yadi pada tahun 2012 dengan judul “Analisa Sistem Informasi Entri Krs Online Pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode End-User Computing (Euc) Satisfaction”. Dari hasi penelitian ini menunjukan bahwa dilihat dari faktor isi perlu ditambahkan link untuk men-download panduan untuk pengentrian KRS. Karena fasilitas ini belum terlihat pada sistem informasi entri KRS online. Sebab, mahasiswa yang masih awam dalam menggunakan sistem inidikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam melakukan pengentrian. Dari faktor bentuk, pada frame masih perlu ditambahkan field untuk melihat jadwal mata kuliah, agar mahasiswa dapat melihat lebih detail jadwal mata kuliah yang diambilnya dan perlu ditambahkan gambar atau animasi agar bentuk dari sistem ini dapat lebih menarik. Serta pada setiap form menu perlu ditambahkan deskripsi agar mahasiswa mengerti fungsi-fungsi dari setiap form. Dari sisi akurasi, keakuratan dari sistem informasi entri KRS online sudah cukup baik, tetapi akan lebih baik lagi jika apabila ditambahkan informasi mengenai dosen yang mengajar mata kuliah tersebut dan yang mata kuliah pilihan atau mata kuliah wajib. Dari sisi kemudahan, perlunya penyuluhan terhadap penggunaan sistem informasi entri KRS online. Dan juga dikarenakan jumlah mahasiswa UBD yang sangat banyak, jadi pada saat mahasiswa melakukan entri KRS secara serentak akan memakan banyak bandwitch, jadi harus dilakukan penambahan bandwitch guna mengatasi hal tersebut. Dan juga agar mahasiswa lebih mudah dalam melakukan pengentrian, proses pengentrian diharapkan dapat dilakukan bukan hanya melalui jaringan intranet, melainkan jaringan internet yang dapat diakses dari mana saja. Dari ketepatan waktu, sistem informasi entri KRS online alangkah baiknya jika proses pengentrian dapat dilakukan melalui jaringan internet, jadi apabila mahasiswa yang sedang berada diluar daerah ingin melakukan pengentrian KRS, tidak perlu lagi repot-repot harus datang ke UBD untuk mengentri, cukup melalui warnet atau menggunakan modem atau melalui hotspot dimana saja, asalkan belum lewat batas waktu untuk mengentri. (Jefri Gumilar Pratama, Afriyudi, dan Ilman Zuhri Yadi 2012).[23]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan - perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi Raharja ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi swasta di Tangerang – Banten dengan konsentrasi pengajaran manajemen dan ilmu komputer. Perguruan Tinggi Raharja bergerak dibidang Teknologi Informatika untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing didunia perindustrian IT di Dunia.

Pada saat ini Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari dua institusi pendidikan antara lain AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja. Adapun sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Raharja diawali oleh sebuah lembaga kursus komputer yang diresmikan pada tanggal 03 Januari 1994 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatinan Komputer (LPPK) Raharja oleh Walikota Tangerang, Drs. Djakaria Machmud. Pada saat itu lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan Aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena banyaknya peminat masyarakat Tangerang dan pesatnya pertumbuhan serta perkembangan komputerisasi, Raharja berkembangn menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan pada tanggal 24 Maret 1999 melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/0/1999.

  1. Tahun 2014

  2. Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 - 24 september 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan i-Learning plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

  3. Tahun 2013

  4. Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 dan renewal pada tahun 2013 dengan Approval Certificate No : JKT6007007.Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.

  5. Tahun 2012

  6. Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK-BAN-PT No. SK.019/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan informasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja Mendapatkan Penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar Perguruan Tinggi skala nasional.

  7. Tahun 2011

  8. Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/VII/2011 mendapatkan peringkat “B” dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat “B”. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan terbaru dengan membuka kelas iLearning.

  9. Tahun 2009

  10. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri. Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapat penghargaan juara II tingkat Provinsi Banten untuk kategori Penghijauan dan Kebersihan.

  11. Tahun 2008

  12. Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No. SK. 019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III-I/2008 dengan nilai “381” mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja ststusnya telah terakredsitasi.

  13. Tahun 2007

  14. Terakreditasinya Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai “352” mendapatkan peringkat “B”, untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/2007 dengan nilai “320” mendapatkan peringkat “B”. Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai “358” mendapatkan peringkat “B”.

  15. Tahun 2006

  16. Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi, yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No. SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314”mendapat peringkat “B” dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “355” mendapatkan peringkat “B”.

  17. Tahun 2002

  18. Amik Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DVL/IV/2002.

  19. Tahun 2001

  20. Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor :74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten.

  21. Tahun 2000

  22. Amik Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputer Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor : 3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggaakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama, Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.

  23. Tahun 1999

  24. Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) Jenjang D3.

  25. Tahun 1994

  26. Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs. H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

    1. Jurusan/Program Studi Pada STMIK Raharja

    Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi Pada STMIK Raharja

    2. Jurusan/Program Studi Pada Amik Raharja Informatika

    Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi Pada AMIK Raharja Informatika

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Komputer dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

  2. Menyelenggarakan program - program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  3. Melaksanakan dan mengembangkan program – program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi dibidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.


Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informartika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.


Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu ”Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan ”Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti ”Kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penugasan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto ”Get The Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).


Arti Green Campus

Green Campus, yaitu berarti Kampus Hijau yang memiliki makna yang luas ”Green” atau dengan sebutan ”Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi mudda Indonesia adalah bibit – bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa ddan Negara. ”Green” dalam konteks ”Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financial independent).


Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar – benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar – benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administrasi, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah perusahaan maupun organisasi karena digunakan untuk memudahkan, mengkoordinasikan dan menyatukan usaha untuk menunjukan pola tetap hubungan – hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing – masing dalam suatu perusahaan yang merupakan suatu keharusan bagi sebuah perusahaan maupun organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja


Wewenang Dan Tanggung Jawab

Seperti halnya didalam sebuah perusahaan atau organisasi, Perguruan Tinggi Raharja didalam manajemen akademiknya terdapat bagian – bagian yang mempuanyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang dan tanggung jawab bagian – bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, diantaranya sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur

  2. Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    4. Menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

  3. Direktur

  4. Wewenang :

    1. Merupakan wakil presiden direktur.

    2. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang digariskan.

    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

    4. Mengadakan afiliansi.

    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.

    3. Membina pengawasan kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    Membantu ketua dalam melaksanakan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    Bertanggung jawab atas penyusunan (Jadwal Rencana Studi) JRS yang efektif dan efesien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemauan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan dan kelancaran proses belajar mengajar.

  13. Kepala Jurusan

  14. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

    2. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan dan pembukaan semester pendek.

    5. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan / konsentrasi baru dalam jurusannya.

    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplamentasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas – tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

  15. Asisten Direktur Finansial
  16. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.

    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Wewenang :

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial.

    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Assisten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.

    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  21. Registrasi Perkuliahan Dan Ujian

  22. Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari 2 (dua) bagian, antara lain :

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.

    2. Memberikan kebijaksanaan layanan pada bidangnya.

    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga penutupan setiap semesternya.

    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.

    3. Bertanggung jawab atas sekuruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan Dan Ujian

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.

    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.

    Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

OJRS+ merupakan suatu sistem informasi mahasiswa yang dikembangkan dari sistem OJRS. Dimana sistem ini digunakan oleh mahasiswa untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah yang dapat diakses diluar lingkungan kampus hanya menggunakan koneksi internet. Untuk menganalisa sisten yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan Use Case Diagram, Actifity Diagram dan Sequence Diagram.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sistem OJRS+ Menggunakan Use Case Diagram

Use Case Diagram memperlihatkan himpunan use case dan aktor – aktor (suatu jenis kasus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Dimulai mahasiswa melakukan pemnbayaran registrasi kepada kasir. Kemudian kasir membuka jadwal KST sehingga mahasiswa dapat mengatur jadwal kuliah secara mandiri. Dilanjutkan dengan mahasiswa melakukan log in SIS+, searching OJRS+ pada kotak pencarian, melakukan batal tambah, mensubmit hasil batal tambah jadwal kuliah tersebut hingga mendapatkan KST (Kartu Studi Tetap).

Gambar 3.3 Use Case Diagram OJRS+

Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan batal tambah.

b. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan. Diantaranya mahasiswa dan kasir.

c. 12 (dua belas) Use Case yang bisa dilakukan oleh actor – actor tersebut. Diantaranya membayar registrasi, membuka jadwal KST, log in SIS+, search OJRS+, batal tambah, ubah, delete, tambah matakuliah, submit, print, download, log out.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sistem OJRS+ Menggunakan Activity Diagram

Activity Diagram memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi – fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Activity Diagram dalam sistem OJRS+ menggambarkan aktivitas sistem tersebut digunakan oleh mahasiswa. Dimulai dari start mahasiswa melakukan pembayaran registrasi kepada kasir, kemudian kasir membuka jadwal KST, dilanjutkan dengan mahasiswa melakukan log in SiS+, apabila log in sukses maka akan lanjut ke aktivitas selanjutnya. Namun apabila log in gagal maka akan kembali ke log in SiS+. Dilanjutkan dengan search OJRS+, masuk ke aktivitas batal tambah matakuliah, submit dan log out sampai berakhir pada final node.

Gambar 3.4 Activity Diagram OJRS+

Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram diatas terdapat :

a. 7 (dua belas) Activity yang dilakukan, diantaranya : membayar registrasi, membuka jadwal KST, log in SIS+, search OJRS, batal tambah, submit, log out.

b. 1 (satu) Initial Node digunakan untuk mengawali kegiatan.

c. 1 (satu) Final Node digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

d. 1 (satu) Decision Node untuk menyatakan ya (Y) atau tidak (T).

e. 2 (dua) fork node yang digunakan untuk percabangan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sistem OJRS+ Menggunakan Sequence Diagram

Sequence Diagram memperlihatkan interaksi yang menekan pada pengiriman pesan (message) dalam waktu tertentu. Dimulai dari mahasiswa melakukan pembayaran registrasi kepada kasir, dilanjutkan oleh kasir untuk membuka jadwal KST. Kemudian mahasiswa melakukan log in SIS+ pada website SIS+, SIS+ melakukan validasi username & password pada database Rinfo, hingga validasi sukses dan SIS+ menampilkan menu Home. Dilanjutkan dengan mahasiswa melakukan search OJRS+, SIS+ menampilkan OJRS+, kemudian mahasiswa melakukan batal tambah mata kuiah dan mensubmit mata kuliah pada halaman batal tambah jadwal. Kemudiaan SIS+ akan mengirimkan email notifikasi KSTF ke email Rinfo. Dilankutkan dengan mahasiswamelakukan print out KSTF dan Logout pada SIS+.

Gambar 3.5. Sequence DiagramOJRS+

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram diatas terdapat :

a. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya mahasiswa dan kasir.

b. 3 Boundary LifeLine yang dilakukan diantaranya jadwal kst, form login, home, OJRS+, dan batal tambah jadwal.

c. 1 Control LifeLine yaitu SIS+.

d. 1 Entity LifeLine yaitu database Rinfo.

e. 15 Message yang dilakukan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) sistem OJRS sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi yang maksimal kepada seluruh mahasisawa terkait dengan batal tambah jadwal kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tabel 3.3. Identifikasi SWOT

Berdasarkan analisa identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). (Muhammad Fahrizal Nur Irawan dalam jurnal EKBIS / Vol XI / Edisi Juli 2014)[33]

Tabel 3.4. Matriks Analisa SWOT

Metode Analisa Data

  1. Pengolahan Data

  2. Dalam metode analisa data pada penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian yang ditujukan kepada mahasiswa Perguruan Tingggi Raharja sebagai respoden. Pada pengolahan data kuesioner dalam mengetahui jumlah sampel dari populasi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Rumus Slovin :

    Dimana :

    n = jumlah sampel

    N = Jumlah Populasi

    e2 = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditelorir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%). (Agustina Boru Regar : 2013)[34]

    Dari rumus diatas menggunakan 2000 populasi didapatkan hasil jumlah sampel sebanyak 95 responden/95 mahasiswa yang akan dibagikan kuesioner.

  3. Teknik Pengujian Validitas Dan Reliabilitas

  4. Uji Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item – item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam apa yang akan diukur oleh seorang peneliti. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item, validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item tta (skor total). Perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item, sehingga diperoleh suatu koefesien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item dalam instrumen atau kuesioner layak digunakan atau tidak. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut dilakukan secara berulang. (Raharjo : 2013)[35]

    Dalam melakukan pengujian uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner ini penulis melakukan pengujian menggunakan aplikasi SPSS dengan menggunakan teknik Korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment) untuk uji validitas dan teknik Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha. Instrument yang digunakan dalam skala likert dengan skala jawaban :

    Skala Jawaban Nilai
    Kurang Baik 1
    Cukup Baik 2
    Baik 3
    Sangat Baik 4

    Tabel 3.5. Skala Jawaban

    Dan dalam melakukan pengujian validitas dan reliabilitas dibutuhkan Tabel R yang digunakan sebagai acuan apakah item tersebut valid atau tidak valid.

    Gambar 3.6. r Tabel

    Setelah membagikan kuesioner kepada 95 orang mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja sebagai responden didapatlah data sebagai berikut :

    No. Responden Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Total
    1 3 3 3 3 3 15
    2 3 1 3 2 1 10
    3 3 3 3 3 3 15
    4 3 3 3 3 3 15
    5 3 3 3 3 3 15
    6 1 3 3 3 3 13
    7 1 3 3 3 3 13
    8 1 3 3 3 3 13
    9 1 2 2 2 1 8
    10 1 2 1 2 1 7
    11 1 2 2 1 1 7
    12 1 2 3 1 1 8
    13 1 3 3 1 1 9
    14 1 1 1 1 1 5
    15 1 3 3 1 1 9
    16 1 2 2 1 1 7
    17 1 1 1 1 1 5
    18 2 1 1 1 1 6
    19 1 1 1 1 1 5
    20 1 2 4 3 3 13
    21 3 3 3 3 3 15
    22 3 3 3 3 3 15
    23 1 1 2 2 2 8
    24 1 2 2 2 2 9
    25 1 1 2 2 2 8
    26 1 2 1 2 2 8
    27 2 2 2 2 2 10
    28 1 1 2 2 4 10
    29 2 3 3 3 3 14
    30 3 3 3 3 3 15
    31 2 3 3 3 3 14
    32 2 3 3 3 3 14
    33 1 2 3 2 3 11
    34 1 2 2 2 3 10
    35 1 2 3 2 3 11
    36 1 2 2 2 3 10
    37 3 3 3 3 1 13
    38 2 3 3 1 3 12
    39 1 3 3 1 3 11
    40 1 4 3 3 2 13
    41 1 1 4 3 2 11
    42 1 3 3 3 2 12
    43 2 1 3 3 2 11
    44 3 2 1 3 2 11
    45 3 3 3 2 2 13
    46 1 3 3 2 2 11
    47 1 2 3 2 2 10
    48 1 2 3 2 2 10
    49 2 3 2 2 2 11
    50 3 2 2 2 2 11
    51 3 3 3 3 3 15
    52 3 3 3 3 3 15
    53 2 3 3 3 3 14
    54 2 3 3 3 3 14
    55 1 3 3 3 3 13
    56 1 3 3 3 3 13
    57 2 2 3 3 3 12
    58 1 2 3 3 3 12
    59 1 2 3 3 3 12
    60 1 2 2 3 3 11
    61 3 4 4 4 3 18
    62 1 4 3 2 3 13
    63 1 3 3 2 3 12
    64 1 3 3 2 3 12
    65 1 2 4 3 3 13
    66 3 3 3 3 3 15
    67 3 3 3 3 3 15
    68 3 3 3 3 3 15
    69 1 3 3 2 3 12
    70 1 3 3 2 2 10
    71 3 3 3 3 3 15
    72 3 3 3 3 3 15
    73 3 3 3 3 3 15
    74 1 1 1 1 1 5
    75 1 2 2 2 3 10
    76 3 3 3 3 1 13
    77 2 3 3 1 3 12
    78 1 3 3 1 3 11
    79 1 3 4 3 2 13
    80 1 1 4 3 2 11
    81 1 3 3 3 2 12
    82 2 1 3 3 2 11
    83 3 2 1 3 2 11
    84 3 3 3 2 2 13
    85 3 3 3 3 3 15
    86 3 1 3 2 1 10
    87 3 3 3 3 3 15
    88 3 3 3 3 3 15
    89 3 3 3 3 3 15
    90 1 3 3 3 3 13
    91 1 3 3 3 3 13
    92 1 3 3 3 3 13
    93 1 2 2 2 1 8
    94 1 2 1 2 1 7
    95 1 2 2 1 1 7


    Tabel 3.6. Data Hasil Kuesioner

    A. Uji Validitas Menggunakan Korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment)

    Dalam melakukan uji Validitas, peneliti menggunakan aplikasi SPSS dengan langkah langkah sebagai berikut :

    1. Menyalin semua data hasil kuesioner yang telah dibuat di MS.Excel 2007 ke dalam alikasi SPSS pada sheet Data View.






    2. Gambar 3.7. SPSS Sheet Data View

    3. Pada sheet Variable View untuk decimal diubah menjadi 0 karena tidak ada angka dibelakang koma dan untuk label diketikkan item 1, item 2, item 3, item 4, item 5 dan total.

    4. Gambar 3.8. SPSS Sheet Variable View

    5. Klik Analyze ? correlate ? Bivariate. Sehingga terbuka kotak dialog Bivariate Correlations selanjutnya klik seluruh item & skor item dan pidahkah ke kolom variables.

    6. Gambar 3.9. SPSS Bivariate Correlations

    Setelah itu muncul output sebagai berikut :

    Gambar 3.10. SPSS Correlation

    Dari hasil output dapat diketahui korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai r Tabel, r tabel dicari pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 95 didapat r Tabel sebesar 0,202. Maka dapat disimulkan :

    a. Pada item 1, (r-hitung = 0,606) > (r-tabel = 0,202), maka valid

    b. Pada item 2, (r-hitung = 0,742) > (r-tabel = 0,202), maka valid

    c. Pada item 3, (r-hitung = 0,704) > (r-tabel = 0,202), maka valid

    d. Pada item 4, (r-hitung = 0,788) > (r-tabel = 0,202), maka valid

    e. Pada item 5, (r-hitung = 0,740) > (r-tabel = 0,202), maka valid

    B. Uji Reliabilitas Menggunakan Cronbach’s Alpha

    Dalam melakukan uji Reliabilitas, peneliti menggunakan aplikasi SPSS dengan langkah langkah sebagai berikut :

    1. Klik Analyze?Scale?Reliability Analysis, sehingga terbuka kotak dialog Reliability Analysis, selanjutnya masukkan butir item yang akan diujikan ke kotak Items, kecuali skor total tidak dimasukkan ke kolom items, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini :

    2. Gambar 3.11. SPSS Reliability Analysis

    3. Klik statistiks, sehingga muncul kotak dialog Reliability Analysis : Statistiks, dan pada Descriptives for, klik Scale if item detected, selanjutnya klik Continue terus klik OK, seperti tampilan dibawah ini:

    4. Gambar 3.12. SPSS Reliability Analysis Statistic

    Gambar 3.13. SPSS Reliability Statistics

    Dari hasil uji reliabilitas diatas (dapat dilihat pada reliability statistic) didapatkan nilai koefesien (Cronbach’s Alpha) sebesar 0,755. Nilai ini sudah lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik atau dapat dipercaya.

  5. Teknik Pengolahan Kuesioner
  6. Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas selanjutnya dilakukan pengolahan tiap butir kuesioner menggunakan skala likert. (Raden Wijaya : 2013)[36]

    A. Penentuan Skor Jawaban

    Skala Jawaban Nilai
    Kurang Baik 1
    Cukup Baik 2
    Baik 3
    Sangat Baik 4

    Tabel 3.7. Penentuan Skor Jawaban

    B. Skor Ideal

    Skor ideal ditentukan dengan menggunakan rumus :

    Skor Kriterium = Nilai Skala x Jumlah Responden


    Nilai Jawaban Skala
    4x95=380 SB
    3x95=285 B
    2x95=190 CB
    1x95=95 KB

    Tabel 3.8. Skor Ideal

    C. Ranting Skala

    Membuat ranting skala dengan ketentuan sebagai berikut :

    Nilai Jawaban Skala
    286-380 SB
    191-285 B
    96-190 CB
    0-95 KB

    Tabel 3.9. Ranting Skala

    Gambar 3.14. Ranting Skala

    D. Pengolahan Setiap Butir Kuesioner

    1. Pengolahan Kuesiner Untuk Butir Kecepatan Akses Data

    2. Jumlah responden yang menjawab SB adalah 6 orang, yang menjawab B adalah 24 orang, yang menjawab CB adalah 20 orang, yang menjawab KB adalah 40 orang.

      Skala Jawaban Skala Jawaban x Nilai Skala Hasil
      KB 45 x 1 45
      CB 26 x 2 52
      B 24 x 3 72
      SB 0 x 4 0

      Tabel 3.10. Pengolahan Kuesioner Kecepatan Akses Data

      Dari hasil diatas maka jumlah total hasilnya 45+52+72+0= 169. Jika dimasukkan kedalam ranting skala berarti skor 169 masuk kedalam daerah skala CB (Cukup Baik).

    3. Pengolahan Kuesiner Untuk Butir Pelayanan

    4. Jumlah responden yang menjawab SB adalah 20 orang, yang menjawab B adalah 60 orang, yang menjawab CB adalah 10 orang, yang menjawab KB adalah 5 orang.

      Skala Jawaban Skala Jawaban x Nilai Skala Hasil
      KB 5 x 1 5
      CB 10 x 2 20
      B 60 x 3 180
      SB 20 x 4 80

      Tabel 3.11. Pengolahan Kuesioner Pelayanan

      Dari hasil diatas maka jumlah total hasilnya 5+20+180+80 = 225. Jika dimasukkan kedalam ranting skala berarti skor 285 masuk kedalam daerah skala B (Baik).

    5. Pengolahan Kuesiner Untuk Butir Tingkat Pemahaman User

    6. Jumlah responden yang menjawab SB adalah 25 orang, yang menjawab B adalah 55 orang, yang menjawab CB adalah 15 orang, yang menjawab KB adalah 0 orang.

      Skala Jawaban Skala Jawaban x Nilai Skala Hasil
      KB 0 x 1 0
      CB 15 x 2 30
      B 55 x 3 165
      SB 25 x 4 100

      Tabel 3.12. Pengolahan Kuesioner Pemahaman User

      Dari hasil diatas maka jumlah total hasilnya 0+30+165+100 = 295. Jika dimasukkan kedalam ranting skala berarti skor 295 masuk kedalam daerah skala B (Baik).

    7. Pengolahan Kuesioner Untuk Butir Keefektifan

    8. Jumlah responden yang menjawab SB adalah 20 orang, yang menjawab B adalah 51 orang, yang menjawab CB adalah 19 orang, yang menjawab KB adalah 5 orang.

      Skala Jawaban Skala Jawaban x Nilai Skala Hasil
      KB 5 x 1 5
      CB 19 x 2 38
      B 51 x 3 153
      SB 20 x 4 80

      Tabel 3.13. Pengolahan Kuesioner Keefektifan

      Dari hasil diatas maka jumlah total hasilnya 5+38+183+80 = 276. Jika dimasukkan kedalam ranting skala berarti skor 276 masuk kedalam daerah skala B (Baik).

    9. Pengolahan Kuesiner Untuk Butir Tampilan Menu

    10. Jumlah responden yang menjawab SB adalah 30 orang, yang menjawab B adalah 35 orang, yang menjawab CB adalah 30 orang, yang menjawab KB adalah 0 orang.

      Skala Jawaban Skala Jawaban x Nilai Skala Hasil
      KB 0 x 1 0
      CB 30 x 2 60
      B 35 x 3 105
      SB 40 x 4 120

      Tabel 3.14. Pengolahan Kuesioner Tampilan Menu

      Dari hasil diatas maka jumlah total hasilnya 0+60+105+120 = 285. Jika dimasukkan kedalam ranting skala berarti skor 285 masuk kedalam daerah skala B (Baik).

    Dari hasil pengolahan tiap butir pertanyaan pada kuesioner yang dibagikan keada mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja maka dapat disimpulkan bahwa untuk butir Kecepatan Akses Data memiliki skor CB (Cukup Baik), untuk butir Pelayanan memiliki skor B (Baik), untuk butir Tingkat Pemahaman User memiliki skor B (Baik), untuk butir Keefektifan memiliki skor B (Baik), untuk butir Tampilan Menu memiliki skor CB (Cukup Baik).

Konfigurasi Sistem

Dalam meakukan analisa program pada penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP), penulis menggunakan komputer dengan spesifikasi segagai berikut :

Spesifikasi Perangkat Keras(Hardware)

a. Processor : Intel Core i3-380M

b. Monitor : 14.0” HD LED LCD

c. Memory : 2 GB DDR3 Memory

d. Hardisk : 320 GB HDD

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 7

b. Mozilla Firefox

c. Adobe Dreamweaver CS3

d. Adobe Photoshop CS3

e. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

f. IBM SPSS Statistic 22

Hak Akses(Brainware)

Yang mempunyai hak untuk mengup-date data pribadi dan database online mahasiswa adalah seorang administrator sedangkan mahasiswa Pribadi Raharja dapat mengakses dan menggunakan sistem tersebut sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

Spesifikasi Infrastruktur Jaringan

Gambar 3.15. Infrastruktur Network Perguruan Tinggi Raharja

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah Yang Dihadapi Oleh Mahasiswa

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja dalam proses batal tambah jadwal kuliah, diantaranya sebagai berikut :

  1. Minimnya jumlah Box SIS yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan salah satu alat untuk melakukan proses batal tambah maka kuliah, print out form yang ada pada OJRS seperti : Kartu Rencana Studi Final (KSTF), Rincian BiayaKuliah (RBK) dan Rincian Biata Registrasi (RBR).

  2. Pada saat mengakses OJRS dengan menggunakan Box SIS, ketika melakukan Swipe Card Pribadi Raharja Card (PRC) sering tidak terdeteksi dengan baik. Sehingga harus melakukannya secara berulang kali.

  3. Loading kecepatan akses data OJRS pada Box SIS dirasa kurang cepat sehingga informasi yang disampaikan kepada mahasiswa membutuhkan waktu yang lama.

  4. Terdapat banyaknya antrian mahasiswa yang melakukan proses batal tambah menggunakan Box SIS.

  5. Masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui tata cara penggunaan OJRS+.

Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu dan menjadi referensi untuk Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Dengan cara merancang, membangun dan mengimplementasikan suatu sistem OJRS secara online berbasis website yang dapat memudahkan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga sistem ini dapat lebih mudah diakses dan digunakan kapanpun dan dimanapun mahasiswa tersebut berada.

  2. Memberikan masukan kepada Tim Pengembang terkait sistem yang sedang berjalan agar dapat berjalan secara maksimal.

  3. Membuat panduan batal tambah untuk sistem OJRS+.

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype yang dapat diakses oleh mahasiswa dalam melakukan batal tambah jadwal kuliah adalah sebagai berikut :

  1. Tampilan Web Awal

  2. Mahasiswa dapat mengakses url : sisplus.raharja.ac.id/ untuk melakukan batal tambah mata kuliah secara online.

    Gambar 3.16. Tampilan Awal Web

  3. Tampilan Log in Rinfo

  4. Setelah mengakses halaman website SiSplus. Mahasiswa melakukan log in menggunakan email Rinfo.

    Gambar 3.17. Tampilan Login

  5. Tampilan Menu Home (Biodata)

  6. Setelah sukses Log in mahasiswa akan masuk ke dalam halaman utama sisplus dan melakukan searching dengan keyword OJRS+ untuk dapat mengakses halaman OJRS+.

    Gambar 3.18. Tampilan Home (Biodata)

  7. Tampilan Menu OJRS+

  8. Setelah melakukan search OJRS+ mahasiswa akan masuk pada halaman OJRS+, yaitu berisi seluruh list mata kuliah per semester dengan keterangan sudah /belum diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan. Kemudian mahasiswa memilih menu “Batal Tambah Jadwal”.

    Gambar 3.19. Tampilan Menu OJRS+

  9. Tampilan Batal Tambah

  10. Selanjutnya mahasiswa akan dibawa pada halaman batal tambah jadwal, pada halaman ini mahasiswa dapat melakukan tambah mata kuliah, menghapus dan mengubah jadwal kuliah.

    Gambar 3.20. Tampilan Menu Batal Tambah

  11. Tampilan Tambah Matakuliah

  12. Tampilan tambah mata kuliah berisikan seluruh mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa. Mahasiswa dapat melakukan penambahan mata kuliah sesuai dengan semester yang relevan. Jika sudah selesai kemudian mahasiswa akan mensubmit mata kuliah yang sudah dipilih.

    Gambar 3.21. Tampilan Menu Tambah Matakuliah

  13. Tampilan Kartu Studi Tetap (KST)

  14. Setelah mahasiswa menyetujui mata kuliah yang dipilih dan di submit maka akan muncul form KST (Kartu Studi Tetap) yang dapat di download dan di print out.

    Gambar 3.22. Tampilan KST (Kartu Studi Tetap)

  15. Request KSTF

  16. Pada halaman request KSTF (Kartu Studi Tetap Final), mahasiswa dapat melakukan request dan melihat KSTF (Kartu Studi Tetap Final) per semester.

    Gambar 3.23. Tampilan Request KSTF (Kartu Studi Tetap Final)

  17. Request KHS

  18. Pada halaman request KHS (Kartu Hasil Studi), mahasiswa dapat melakukan request dan melihat KHS (Kartu Hasil Studi) per semester.

    Gambar 3.24. Tampilan KHS (Kartu Hasil Studi)

  19. Email Reminder

  20. Pada saat mahasiswa melakukan batal tambah jadwal kuliah dan menyetujui mata kuliah yang sudah dipilih, maka mahasiswa akan mendapatkan email reminder melalui email Rinfo.

    Gambar 3.25. Tampilan Email Reminder

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan suatu sistem di dalam komponen SIS (Student Information System) yang memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah. Selain dari pada itu di dalam OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) terdapat beberapa bagian diantaranya : JRS (Jadwal Rencana Studi), KST (Kartu Studi Tetap), RBR (Rincian Biaya Registrasi) dan RBK (Rincian Biaya Kuliah). Pada saat ini Perguruan Tinggi Raharja sedang mengembangkan sistem OJRS menjadi OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) dimana sistem tersebut dapat diakses oleh mahasiswa di luar kampus hanya dengan menggunakan koneksi internet tanpa harus menggunakan Box SIS yang ada di lingkungan kampus Perguruan Tinggi Raharja.

Dan berdasarkan rumusan masalah, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pengembangan sistem OJRS+ yang sedang berjalan saat ini masih dalam tahap uji coba sehingga sistem tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan pengembangan untuk dapat segera diimplementasikan.

  2. Sistem OJRS belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada mahasiswa karna masih terdapat beberapa kendala, seperti OJRS hanya bisa diakses di lingkungan kampus dengan menggunakan Box SIS, loading kecepatan akses data yang lama sampai dengan 1 (satu) menit, pada saat melakukan Swipe Card PRC (Pribadi Raharja Card) sering tidak tedeteksi dengan baik sehingga mahasiswa harus melakukannya secara berulang kali, sering terjadi error serta loading kecepatan akses data yang lama sehingga dapat memakan waktu dan menimbulkan antrian mahasiswa yang akan melakukan batal tambah jadwal kuliah.

  3. Loading kecepatan akses data OJRS pada Box SIS dirasa kurang cepat sehingga informasi yang disampaikan kepada mahasiswa membutuhkan waktu yang lama.

Saran

Untuk meningkatkan sistem tersebut didapatkan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan dan memajukan sistem tersebut, diantaranya :

  1. Agar dapat segera di implementasikan menjadi sistem yang lebih baik lagi sehingga dapat diakses secara online kapanpun dan dimanapun mahasiswa tersebut berada tanpa harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya terkait dengan analisa sistem OJRS+ agar dilakukan pada level Administrator.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Taufiq. 2013. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi. Edisi Ketiga, Yogyakarta : Graha Ilmu.
  2. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. Jogiyanto. 2011. Sistem Dapat Diklasifikasikan Dari Beberapa Sudut Pandang. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Taufiq, 2013 . “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi”. Edisi ketiga, Yogyakarta : Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 7,2 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  9. Darmawan, Deni, 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
  10. Mardi. 2011. ”Kualitas Dari Informasi (quality of information)”.
  11. 11,0 11,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono, 2010.”Sistem Informasi Teknologi”. Andi Offset, Yogyakarta.
  12. 12,0 12,1 Rasdiana, Erlita. 2013. “Analisa Pengembangan Sistem Information Student (SIS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. KKP STMIK Raharja: Tangerang.
  13. 13,0 13,1 13,2 Ainiah, Siti. 2013 “Analisa pengembangan OJRS+Pada Perguruan Tinggi Raharja”. KKP STMIK Raharja: Tangerang.
  14. Hariyanti, F. A. 2010. “Pengaruh Sistem Online Payment Biaya Pendidikan Di bank BTN Terhadap Kepuasan Mahasiswa Unpad”. Diambil dari : http://elib.unikom (13 November 2011)
  15. Effendi, U. 2010. “Definisi Online”. Diambil dari : http://blog.binadarma.ac.id/usman/?p=938 (11 Nopember 2011)
  16. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung : Informatika Bandung.
  17. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
  18. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
  19. Kusumah Wijaya dan Dwitagama Dedi. 2011. “Mengenal Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta: PT Indeks
  20. Sugiyono. 2011. "Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)". Bandung: Alfabeta
  21. Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta
  22. Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda. 2011. SPSS vs LISREL : “Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset”. Salemba empat, Jakarta.
  23. 23,0 23,1 Gumilar Jefri Pratama, Afriyudi, dan Ilman Zuhri Yadi. 2012. “Analisa Sistem Informasi Entri Krs Online Pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode End-User Computing (Euc) Satisfaction”. Jurnal Ilmiah Fak.Ilkom Vol.1 No.1. Universitas Bina Dharma.
  24. 24,0 24,1 Widiyanto, Joko. 2012. “SPSS For Windows”. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  25. 25,0 25,1 Venny, Oei. 2014. “Usulan Alternatif Strategi PT. X Menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)”. Jurnal Vol. 1 No.1 Univ. Katlik Parahiyangan : Bandung.
  26. 26,0 26,1 Rizal, Muhammad. 2014. “Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Pengembangan Tabungan Harmoni Plus Pada DPR Nusamba Brondong Kantor Kas Lamongan”. Jurnal EKBIS/Vol XI. Univ. Islam Lamongan : Lamongan.
  27. Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. “Teory and Application of IT Research : Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
  28. Yulianto. 2013. “Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Studi Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework”. Skripsi. STMIK Raharja: Tangerang.
  29. Moh. Iqbal Awi Makaram. 2013. “Pengembangan Sistem Informasi Online Jadwal Rencana Study (OJRS+) Pada Perguruan Tinggi Raharja Dengan Metode AGTTA (Auto Generate Time Table With Array) Menggunakan Yii Framework”. Skripsi. STMIK Raharja : Tangerang.
  30. Affani. Fitria. 2013 “Kualitas pelayanan kartu rencana study (KRS) online difakultas ilmu social dan ilmu politik universitas Sriwijaya (Study pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2008)” Jurnal Universitas Sriwijaya: Palembang.
  31. Ibrahim, Ali. 2011. “Pengembangan Sistem Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway Di Fasilkom Unsri”. Jurnal Vol 1, No 2. Universitas Sriwijaya : Palembang.
  32. Tryono, Joko. 2010. “Pelayanan KRS Online Berbasis SMS”. Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 1. Institut Sains & Teknologi AKPRIND: Yogyakarta.
  33. Rizal, Muhammad. 2014. “Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Pengembangan Tabungan Harmoni Plus Pada DPR Nusamba Brondong Kantor Kas Lamongan”. Jurnal EKBIS/Vol XI/Edisi Juli 2014 Univ. Islam Lamongan : Lamongan.
  34. Regar, Agustina. 2013. ”Menyatukan Jumlah Sampel dengan Rumus Solvin”. http://www.slideshare.net/ (Diakses Pada 29 Nopember 2014)
  35. Raharjo. 2013. “Uji Validitas dan Reliabilitas”. Diambil dari : http://statistikapendidikan.com (29 November 2014)
  36. Wijaya, Raden. 2013. “Skala Likert Metode Perhitungan Presentase dan Interval“. Diambil dari : http://www.slideshare.net/ (10 Nopember 2014).

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A :


A.1 Surat Pengantar Kuliah Kerja Prakterk (KKP)

A.2 Surat Penugasan Kerja

A.3 Kartu Bimbingan

A.4 Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

A.5 Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.6 Form Penggantian judul (KKP)

A.7 Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.8 Kurikulum

A.9 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.10 Daftar Nilai

A.11 Formulir Seminar proposal

A.12 Sertifikat Tri Dharma

A.13 Sertifikat TOEFL

A.14 Sertifikat Prospek

A.15 Sertifikat IT Internasional

A.16 Sertifikat IT Nasional

A.17 Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B :

Contributors

Admin, Ninu Apriyani