KP1222474465

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI

PASIEN RAWAT JALAN

PADA RSU SELARAS

 

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

 

Logo stmik raharja.jpg

 

 

OLEH:

1222474465 SEPTIYAN

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN

 

 


ANALISA SISTEM INFORMASI

PASIEN RAWAT JALAN

 

 

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.

 

 

Tangerang, 10 Januari 2016

 

 

Dosen Pembimbing

 

 

 

 

( Nasril Sany, S.Kom )

NID. 08190

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1222474465
Nama  : Septiyan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Januari 2016
Septiyan
NIM. 1222474465

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Kebutuhan informasi dan pelayanan yang cepat, akurat, dan memuaskan pada era modern seperti saat ini, dirasa semakin dibutuhkan oleh setiap instansi. Khusunya instansi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan yang setiap saat selalu berhubungan dengan masyarakat atau customer. RSU Selaras merupakan pemberi jasa kesehatan terhadap masyarakat dan dituntut untuk memberikan jasa yang maksimal terhadap para pasiennya. Setiap pelayanan pasien dan data pasien mulai dari penerimaan hingga meninggalkan Rumah Sakit perlu dipantau terus menerus. Selama ini sistem pelayanan rawat jalan pada RSU Selaras mulai dari pendaftaran pasien, input data pasien, diagnosa dan pemberian resep, pembayaran serta report data yang masih menggunakan metode manual yaitu pembukuan dengan menggunakan buku yang besar. Hal ini menyebabkan menimbulkan beberapa kendala seperti kesalahan dalam pencarian data pasien, pembuatan laporan, memperoleh informasi yang berhubungan dengan informasi rawat jalan dan rekam medis. Maka penulis menyarankan agar merancang sistem informasi pelayanan pasien rawat jalan secara komputerisasi yang akan menjamin dalam ketepatan waktu untuk menghasilkan informasi serta dapat mengontrol pendapatan rumah sakit secara otomatis dan dibangunnya sistem yang optimal dapat memperkecil masalah yang sering terjadi dalam pelayanan pasien dan sistem dapat berjalan dengan lancar. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan selama penelitian, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain : wawancara, observasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dan digambarkan dengan menggunakan metode UML ( Unified Modeling Language ). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak RSU Selaras.

Kata Kunci: Analisa, Sistem pelayanan pasien rawat jalan, UML

 

ABSTRACT

Needs information and services that are fast, accurate, and satisfy the modern era like today, felt increasingly required by each agency. Especially the agency is engaged in service at any time is always in touch with the community or customer. RSU Selaras is a provider of health services to the community and are required to provide maximum service to patients. Each patient care and patient data ranging from reception to leave the hospital needs to be monitored continuously. During this time the system of outpatient services in public hospitals conformable ranging from patient registration, patient data input, diagnosis and prescription, payment and report data that still use manual methods which book keeping using a large book. This leads to pose some obstacles such as errors in patient data retrieval, report generation, to obtain information related to outpatient care information and medical records. The authors suggest that designing a service information system outpatient computerized which will ensure the timeliness to generate information and can control hospital revenue automatically and construction of optimal system can minimize the problems that often occur in patient care and the system can run smoothly , To obtain the data needed for the study, the authors use several methods, among others: interviews, observation, and literature study. The data obtained and analyzed and described using Unified Modeling Language. From the results of this study are expected to be beneficial for all parties RSU Selaras.

Keywords: Analysis, Systems outpatient services, UML

 

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan, kesempatan, kemudahan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini. Mulai dari proses observasi sampai kepada pengumpulan data yang kemudian dilaporkan hasilnya dalam laporan ini, alhamdulillah penulis menyelesaikannya dengan waktu yang telah ditentukan dengan baik.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam pengolahan isi dari materi yang penulis ambil sebagai bahan tulisan. Oleh karena itu penulis dengan senang hari menerima kritik dan saran yang dapat membangun guna dapat memperbaiki dimasa yang akan datang.

Tak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada sumua pihak yang telah membantu penulis hingga terwujudnya Laporan Kuliah Praktek ini.

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku KETUA STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK RAHARJA.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.
  4. Bapak Nasril Sany, S.Kom selaku Dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ( KKP ).
  5. Bapak dan Ibu Dosen Beserta Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Bapak Fajariyanto, S.Kom. selaku Pembimbing Lapangan dan Staff IT di Rumah Sakit Selaras yang telah memberikan informasi.
  7. Ibu Dra. Hj. Saraswati Chazanah, MM, selaku pemilik Rumah Sakit Selaras yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Selaras.
  8. Hormat dan bakti penulis khususkan pada orang tua tercinta serta kakak tersayang yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do'a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  9. Kakak yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi dikala kesulitan dalam penyusunan KKP.
  10. Keponakan yang selalu mengibur, mencairkan suasana, dan selalu memberikan semangat.
  11. Taman-teman seperjuangan di kampus yang telah membantu dan memberikan dukungannya.

Dengan segala keterbatasan penulis diharapkan Laporan Kuliah Kerja Praktek ( KKP ) dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Tangerang, 10 Januari 2016
Septiyan

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Requirement elicitation tahap I

Tabel 3.2 Requirement elicitation tahap II

Tabel 3.3 Requirement elicitation tahap III

Tabel 3.4 Requirement elication final draft


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur organisasi Rumah Sakit Selaras

Gambar 3.2 Use case diagram

Gambar 3.3 Activity diagram Pendaftaran

Gambar 3.4 Activity diagram Dokter

Gambar 3.5 Activity diagram Apoteker

Gambar 3.6 Sequence diagram sistem yang berjalan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya teknologi ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling dasar, penggunaannya komputer saat ini dapat dilakukan secara rutin untuk tugas-tugas penting yang menyangkut data dalam jumlah besar pada suatu perusahaan, membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi baik di dunia industri, pendidikan, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.

Rumah Sakit Umum Selaras, merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan untuk masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun dari luar lingkungan RSU Selaras. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran operasional dan kemajuan dalam suatu perusahaan adalah pelayanan yang baik dengan sistem yang baik. Dengan sistem pelayanan yang baik tentu saja suatu perusahaan akan menghasilkan laba dan dapat mengoptimalkan keuntungan. Dalam mendukung operasional kerja, perusahaan memerlukan pelayanan yang baik, fasilitas yang baik dan lengkap, serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang baik pula.

Sistem pengolahan data pelayanan pada Rumah Sakit Umum Selaras pada saat ini masih dikerjakan secara manual, sehingga pasien harus menunggu cukup lama jika berobat. Tidak adanya adanya prosedur pelayanan secara terkomputerisasi dalam pengolahan data pasien, mengakibatkan data mudah hilang. Hal tersebut menunjukkan bahwa peranan sistem pelayanan pada suatu perusahaan sangat penting.

Banyak sekali aspek yang terkait agar sistem pelayanan pada Rumah Sakit Umum Selaras menjadi lebih baik, penulisan mengangkat Kuliah Kerja Praktek ini dengan judul “Analisa Sistem Informasi Pasien Rawat Jalan“.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas maka perumusan masalah dalam sistem pelayanan RSU Selaras ini adalah :

  1. Bagaimana pelayanan pasien rawat jalan pada pemeriksaan di RSU Selaras sakit saat ini?
  2. Apakah sistem informasi pelayanan rawat jalan di RSU Selaras yang ada sekarang sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui sistem informasi pasien rawat jalan di RSU Selaras.
  2. Untuk mengetahui sistem pelayanan pada RSU Selaras saat ini.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan.
  2. Bagi perguruan tinggi, dapat digunakan sebagai bahan masukan atau referensi bagi mahasiswa dan mahasiswi berikutnya dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang sistem pelayanan rawat jalan serta menambah daftar pustaka di perpustakaan.
  3. Bagi perusahaan, merupakan sebuah bahan evaluasi agar lebih meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan masukan atau informasi mengenai pentingnya pelayanannya pada suatu perusahaan, sehingga perusahaan mampu membuat sistem pelayanan secara baik dan benar serta dapat dijadikan referensi bagi RSU Selaras.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian lebih terarah maka penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup yang dimulai dari menganalisa proses pendaftaran pasien, penginputan data pasien, registrasi pasien, sampai dengan penginputan diagnosa.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Melakukan tinjauan langsung ke RSU Selaras yang bertempat di Jl. Raya Lapan Rumpin Suradita Kecamatan Cisauk Tangerang Banten, untuk mendapatkan data informasi mengenai pelayanan pasien rawat jalan.

  2. Metode Wawancara

    Melakukan tanya jawab dengan narasumber yang bersangkutan dengan pelayanan pasien rawat jalan yang bernama Fajar Riyanto untuk memperoleh data informasi yang diperlukan dan mengetahui alur kerja pelayanan pasien rawat jalan di RSU Selaras.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, dari media internet.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Pemilihan Judul, Rumusan Permasalahan, Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metodelogi Penelitian yang digunakan dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang konsep dasar dan definisi dari teori-teori dasar atau umum dan teori yang berhubung dengan topik yang dibahas, Meliputi Sistem, Informasi, Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML).

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan pada bab ini terdiri atas gambaran umum perusahaan, struktur organisasi visi dan misi perusahaan, Unified Modeling Language (UML), Flowchart masalah yang terjadi pada instansi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah di uraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya:.

  1. Menurut Yakub (2012:1)[1], "Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu".
  2. Menurut Sutabri (2012:10)[2], "secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain,dan terpadu".
  3. Menurut Djon Irwanto dalam bukunya Perancangan Objek Orianted Software dengan UML (2006:2)[3], "Sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang di butuhkan. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna mentransformasi input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi actornya".

Dari definisi diatas penulisan dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian “sistem adalah serangkaian proses atau unsur-unsur prosedur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], "sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut":

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Dari definisi diatas penulisan dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian “sistem adalah serangkaian proses atau unsur-unsur prosedur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[2], "Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya":

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan Definisi Informasi terdapat bebrapa pandangan, diantaranya yaitu:

  1. Menurut Sutarman (2012:14)[4], "Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima".
  2. Menurut Sutabri (2012:29)[2], "Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan".
  3. Menurut Darmawan (2012:2)[5], "Informasi adalah sejumlah data yang sudah di olah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan".

Kesimpulannya bahwa “Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu dan mempunyai nilai yang nyata”.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:43)[2], "Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini":

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[6], "Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik".

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:11)[6], "Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut":

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan Waktu (Timelines)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas (Flexibility)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat Dibuktikan (Verified)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat Diukur (Measurable)

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Mutu Iformasi

Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
  3. Hilang atau tidak terolahnya sebagai data.
  4. Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misalnya : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
  8. Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :
    1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
    3. Penambahan batas ketelitian data.
    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Sutarman (2012:13)[4], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
  2. Menurut Sutabri (2012:46)[2], "Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa “ Sistem Informasi adalah yang memiliki peranan sangat penting dalam menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya”.

Komponen Sistem

Menurut Yakub (2012:20)[1], "Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari":

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis Data (Database Block)

    Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Tujuan Sistem Informasi'

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:13)[6], "Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya".

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156)[7], "Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut".

Menurut Rosa (2013:18)[8], "Analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru".

Berdasarkan pendapat yang di kemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Analisa Sistem adalah tahapan yang dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap sistem yang telah ada dan sedang berjalan dengan tujuan untuk meranncang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada”.

Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[9], "pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu":

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisa.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-aternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</p>

Teori Khusus

UML (Unified Modeling Language)

Sejarah UML (Unified Modeling Language)

Tahun 1994, Grady Boch dan James Rumbaugh bergabung untuk menggunakan metode berorientasi objek. Ivan Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat suatu bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau metode objek standar. Berdasarkan kerja mereka dan hasil kerja lainnya pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 dirilis pada tahun 1997.

Unified Modeling Language (UML) tidak menentukan metode untuk sistem-sistem pengembangan, tetapi sudah di terima luas sebagai standar untuk pemodelan objek. Object Management Group (OMG), badan standar industri, mengadopsi UML pada bulan November 1997 dan terus bekerja sama untuk meningkatkannya berdasarkan kebutuhan industri. Pada saat ini, salah satu industri telah merilis sebuah software yang mendukung UML yaitu Visual Pradigm 6.4 Interprise edition. Berbagi industri juga bermunculan dan mendukung penggunaan UML dengan berbagai produk, diantaranya Rational Rose, SmartDraw, dan lain-lain.

Definisi UML (Unified Modeling Language)

  1. Menurut Widodo (2011:6)[10], "UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik".
  2. Menurut Nugroho (2010:6)[11], "UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (OOP) (Object Oriented Programming)”.

Langkah-langkah Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2010:6)[12], "langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:"

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:10)[11], "Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)".

Elisitasi

Elisitas berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitas didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasi dari elisitas tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  1. M pada MDI itu artinya Mandotery (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requiremant tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requerement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirment tesebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitas tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa klasifikasikan kembali melalui metode TEO, yaitu sebagi berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dukerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal. Sehinnga requirement tersebut harus dieliminalsi.
  2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L): Mudak untuk dikerjakan.

Final Draft Ellisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Pelayanan

Definisi Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan meyediakan kepuasan terhadap pelanggang.

Menurut Sri Astuti Suparmanto Pelayanan adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh sebuah instansi perusahaan jasa untuk melakukan kegiatan berupa membantu kebutuhan konsumen, sehingga dapt membantu mempermudah konsumen agar apa yang di harapkan dapat terpenuhi. Sehingga konsumen mendapatkan kepuasan secara lahir dan batin.

Menurut sumber yang di peroleh dari internet http://indrasufian.wordpress.com/2007/09/12/pengertian-pelayanan/. Pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 81/93)[13],

Definisi Rumah Sakit

Menurut S. Supriyanto dan Ernawati, 2010[14], "Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan penelitian biologi, psikologi, sosial ekonomi dan budaya.".

Fungsi Yang Terkait Dalam Pelayanan

  1. Administrasi Umum Dan Keuangan

    Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan data pasien, pemberi obat dan mencatat pemakaian obat serta membuat laporan perhitungan administrasi dengan tugas sebagai berikut:

    1. Fungsi Pokok :
      1. Memeriksa setiap jurnal yang dibuat.
      2. Memposting setiap jurnal yang telah diperiksa.
      3. Bertanggung jawab untuk menghasilkan laporan keuangan dari system G/L.
  2. Tugas dan Tanggung Jawab :
    1. Harian:
      1. Mengembangkan dan merevisi program G/L untuk laporan keuangan dan laporan-laporan pendukung lainnya.
      2. Bertanggung jawab atas pencatatan baik penambahan maupun pengurangan aktiva tetap.
      3. Validasi kas.
      4. Validasi TTF (Tanda Terima Faktur).
      5. Memposting setiap jurnal yang telah dipriksa.
      6. Bertanggung jawab atas pencatatan asuransi.
    2. Bulanan :
      1. Membuat, memeriksa semua rekonsiliasi yang ada.
      2. Membuat jurnal memorial.
      3. Bertanggung jawab atas pencatatan aktiva tetap dan aktiva tetap sewa guna usaha.
  3. Dokter

    Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien dan melakukan tindakan pengambilan keputusan atas penyakit yang di derita oleh pasien dengan uraian tugas sebagai berikut:

    1. Fungsi Pokok :

      Memberikan pelayanan kesehatan spesialistik sesuai bidang keahliannya.

    2. Tugas dan Tanggung Jawab:
      1. Menangani pasien-pasien mulai dari diagnosis sampai pengobatan.
      2. Menerima konsultasi dari Dokter umum atau Dokter Spesialis bagian lain.
      3. Meakukan follow up pasien yang dirawat inap secara rutin.
      4. Mengkonsultasikan kepada dokter spesialis bagian lain jika menemukan kelainan diagnosis yang diluar kompetensi.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Sistem Data Pelayanan. Dalam melakukan penelitian ini, perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (literature review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Lydia Andriani dari Universitas Sumatera Utara, pada tahun 2009 yang berjudul “Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program Komputer”[15] Penelitian ini menjelaskan sebuah program komputer sebagai pendaftaran pasien rawat jalan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang bertujuan untuk memudahkan proses pelayanan pada pasien dan juga memudahkan pihak rumah sakit untuk melayani pasien. Proses pelayanan menggunakan komputer memudahkan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi kunjungan pasien rawat jalan serta mempermudah dalam pembuatan laporan, memberikan kemudahan pada pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit serta mempermudah dalam mengambil keputusan manajerial.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Endang Hernawati (2010), yang berjudul “SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT KARANG ANYAR”.[16] Pada penelitian ini penulis menempatkan tujuannya dengan membuat sistem informasi pelayanan Rawat Jalan untuk memberikan informasi tentang rawat jalan secara mudah, cepat dan tepat untuk meningkatkan proses kerja RSUD yang semula manual menjadi terkomputerisasi dan menghasilkan laporan yang terperinci.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan (2014), yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER”.[17] Penelitian ini membahas mengenai alat mengolah data informasi pada Mitra Medika Center masih menggunakan excel, data belum up to date dan belum terintegrasi dengan data medical check up. Untuk itu dilakukan penelian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu untuk mengurangi biaya pembelian kertas, dan dapat dugnakan secara online, dan data dapat di update dan dikembangkan.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega (2014), yang berjudul PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG.[18] Penelitian ini membahas mengenaing data yang kurang akurat untuk ruangan yang tersedia atau penuh serta penggunaan alat tersebut dan nota hanya menggunakan nota hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan.
  5. Penelitian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. (2014) Penelirian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. berjudul “IMPLEMTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DENGAN MENGGUNAKAN FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DI TANGERANG”.[19]Pada penelitian ini penulis memaparkan tujuannya untuk menemukan solusi perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis melalui pendekatan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) yang dapat digunakan untuk mendukung evaluasi pelayanan Rumah Sakit Umum Tangerang. Sistem informasi rekam medis yang sedang digunakan belum berjalan dengan baik sehingga untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pelaporan datamasih sulit dilaksakan akibatnya sistem yang sedang digunakan tersebut belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen secara rutin. Hasil penelitian adalah sistem informasi Rekam Medis yang dikembangkan di RS Islam Asshobirin yang dapat meningkatkan mutu pelayanan, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan bagian manajemen.

BAB III

Pembahasan

Gambaran Umum Rumah Sakit Selaras

Sejarah Singkat Rumah Sakit Selaras

Pada tahun 1995 telah berdiri sebuah instansi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Rumah Selaras, yang beralamat di Jl. Raya Serang Km. 18,5 Desa Bojong Cikupa-Tangerang. Rumah Sakit Selaras dikelola oleh dokter-dokter serta perawat yang berkompeten pada bidangnya masing-masing. Rumah Sakit Selaras ini terus berjalan dengan lancar dan berkembang dengan baik. Untuk usaha pelayanan kesehatan Rumah Sakit Selaras sangat mengutamakan kepuasan pasien dengan begitu Rumah Sakit Selaras selalu mendapatkan kepercayaan dari warga Cikupa dan sekitarnya sehingga pasien pun tidak hentinya berkunjung ke Rumah Sakit Selaras ini untuk berobat rawat jalan.

Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah pasien. Rumah Sakit Selaras tersebut akhirnya terus berkembang dengan pesat dan pada akhirnya Rumah Sakit Selaras tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat dengan kualitas yang cukup memuaskan, sehingga pada tahun 2002 yang sebelumnya instansi tersebut mendapat izin operasionall dari dinas kesehatan Tangerang berupa izin Rumah Sakit, karena melihat potensi yang cukup baik pada perkembangan Rumah Sakit tersebut akhirnya pemilik saham tunggal Dra. Hj. Saraswati Chazanah, MM mengajukan izin operasional sebagai instansi pelayanan kesehatan berupa izin Rumah Sakit Umum Selaras sebagai izin operasional pelayanan pasien hingga pada tahun 2003 dinas kesehatan Tangerang merekomendasi izin operasional sebagai Rumah Sakit Selaras.

Untuk menunjukkan kelancaran pelayanan dan keselarasan kerja maka pihak dinas kesehatan mengadakan penambahan beberapa petugas ahli medis untuk melayani pasien yang berobat ke instansi tersebut. Serta melakukan pendidikan terhadap para petugas medis agar menjadi seseorang petugas medis yang profesional untuk melayani masyarakat dengan baik.

Visi Misi Rumah Sakit Selaras

Visi Rumah Sakit Selaras

Menjadi Rumah Sakit pilihan denga menyediakan layanan perawatan kesehatan terbaik, berkualitas, profesional, bermutu tinggi dan inovatif.

Misi Rumah Sakit Selaras

  1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu sesuai kebutuhan pasien dan keluarga pasien.
  2. Melaksanakan pekerjaan dalam tim yang profesional, dinamis, inovatif, berdedikasi tinggi dan terpercaya.
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana atau prasarana pelayanan di semua bidang secara terus menerus dan berkesinambungan.
  5. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

Strukture Organisasi

Dalam mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Selaras tersebut, perusahaan membagi tugas, wewenang, serta tanggung jawab yang dijabarkan dalam struktur organisasi di RSU Selaras.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Selaras

Tugas Dan Tanggung Jawab

Masing-masing bagian pada struktur organisasi RSU Selaras memiliki tugas wewenang dan tanggung jawab tersendiri, adapun tugas dari masing-masing bagian sebagai berikut:

  1. Tugas Direktur serta Dewan Komisaris antara lain :
    1. Menentukan rencana kerja perusahaan.
    2. Menentukan koordinasi dengan masing-masing bagian.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Melakukan pengawasan terhadap peaksanaan tugas setiap bagian.
  2. Fungsi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab bagian Marketing antara lain :
    1. Menjamin kelancaran kegiatan operasional di bidang marketing dan Public Relation dalam rangka peningkatan citra RSU Selaras kepada masyarakat luas.
    2. Membuat rencana tahunan Marketing dan Public Relation.
    3. Membantu marketing external agar perusahaan rekanan yang dikunjungi dapat menjadi rekanan atau pelanggan yang tertarik untuk mengadakan medical check-up secara rutin.
    4. Memberikan perhatian khusus kepada marketing internal diantaranya petugas Customer Service, Public Relation, Operator Telepon serta hubungan antar departemen, dokter, perawat, staff dan pasien.
    5. Memonitoring serta membantu menangani kasus-kasus serta keluhan baik dari perorangan maupun perusahaan yang tidak dapat diselesaikan oleh Head of Unit di bawah koordinasi Marketing dan Public Relation Departement.

    Tugas bagian gambar antara lain:

    1. Membuat gambar layout untuk proses penawaran.
  3. Tugas dan Tanggung Jawab HRD dan Umum antara lain :
    1. Melaksanakan tugas-tugas rekrutmen karyawan.
    2. Membuat kontrak kerja karyawan.
    3. Membuat SK serta SPK yang berhubungan dengan Departemen.
    4. Membuat laporan jumlah karyawan setiap bulan.
    5. Mengurus perijinan yang berhubungan dengan Departemen.
    6. Tenaga kerja dan transmigrasi berupa SIPK, SIPB, SIPD.
    7. Membuat rekapitulasi makan karyawan setiap bulan.
    8. Membuat surat keterangan kerja, referensi dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.
    9. Membuat kartu identitas karyawan.
    10. Memberikan orientasi kepada karyawan baru yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.
    11. Mendistribusikan formulir kepada koordinator secara struktural.
    12. Menyusun berkas karyawan dan surat lamaran yang masuk.
    13. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas formulir yang telah di isi oleh karyawan.
  4. Tugas bagian Medik antara lain:
  5. Fungsi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab:

    1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai bidang keahliannya.
    2. Menangani pasien-pasien mulai dari diagnosa sampai pengobatan.
    3. Mengkonsultasikan kepada dokter spesialis, jika mendapatkan kelainan atau diagnosis yang diluar kompetensinya.
  6. Tugas bagian Accounting dan Finance, antara lain:
  7. Fungsi Pokok dan Tanggung Jawab:

    1. Melaksanakan administrasi keuangan.
    2. Membuat laporan keuangan.
    3. Mengurus berbagai hal yang menyangkut surat menyurat.
    4. Melaksanakan fungsi manajemen di unit akuntasi dengan tujuan menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja di unitnya.
    5. Membuat perencanaan kerja yang sistematis yang berkaitan dengan sistem prosedur yang tepat sehingga pencatatan akuntansinya adalah akurat.
    6. Menyiapkan laporan-laporan keuangan yang dibutuhkan untuk kepentingan pihak ketiga seperti : Direksi, Komisaris, Auditor Pajak.
  8. Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit antara lain:
    1. Menjaga dan mengontrol jalannya program aplikasi.
    2. Memberikan pelatihan kepada petugas yang mengoperasikan program sesuai dengan tugasnya atas persetujuan manager operasional.
    3. Memberikan wewenang penggunaan program Sistem Informasi Rumah Sakit atas persetujuan manager operasional.
    4. Mengatasi permasalahan penggunaan program Sistem Informasi Rumah Sakit.
    5. Mengontrol kondisi komputer dan peralatannya.
    6. Mengajukan dan melaporkan kepada manager operasional akan kebutuhan peralatan komputer dan permasalahan program aplikasi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Software Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur sistem yang sedang berjalan diantaranya yaitu:

  1. Pasien yang sakit berobat ke rumah sakit dan diterima oleh petugas Receptionist.
  2. Petugas menanyakan kepada pasien tersebut apakah merupakan pasien baru atau sudah pernah berobat sebelumnya ( pasien lama ).
  3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas melengkapi formuir rekam medis penerimaan pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut atau mengisi data pasien.
  4. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas mencari file rekam medis yang sudah dilakukan diinput sebelumnya dan mencari pada file data pasien, setelah itu petugas mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan di tuju.
  5. Proses diagnosa dan pemberian resep dari dokter.
  6. Di apotik, pasien mengambil obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter.
  7. Pasien membayar biaya perawatan dan membayar obat di kasir atau bisa juga bayar di apoteker.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Berikut adalah use case diagram sistem pasien rawat jalan yang sedang berjalan pada RSU Selaras.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Sedang Berjalan terdapat:

  1. 1 ( satu ) sistem rawat jalan di RSU Selaras.
  2. 4 ( empat ) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: pasien, petugas, dokter , dan apoteker.
  3. 11 ( sebelas ) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : daftar, keluhan pasien, input data pasien dan keluhannya, mengecek rekam medis pasien, dokter yang dituju, menengani keluhan, diagnosa penyakit, memberi resep kepada pasien, membaca resep dari dokter, memberi obat, dan memberi invoice atau tagihan berobat.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Berikut ini adalah activity Diagram sistem pelayanan pasien rawat jalan yang sedang berjalan pada di RSU Selaras.

  1. Activity Diagram Pendaftaran
  2. Gambar 3.3 Activity Diagram Pendaftaran Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Pendaftaran seperti di atas dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

    1. 1 ( satu ) intial node, objek yang diawali.
    2. 5 ( lima) activity yang dilakukan, diantaranya: pendaftaran, menerima pendaftaran, isi data pasien, status pasien dengan rekam medis, menunggu antrian dokter yang dituju.
    3. 1 ( satu ) final node, aktifitas yang diakhiri.
  3. Activity Diagram Dokter
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Dokter Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

    1. 1 ( satu ) intial node, objek yang diawali.
    2. 4 ( empat ) activity yang dilakukan, diantaranya : keluhan, memeriksa pasien, memberi resep obat, menerima resep obat.
    3. 1 ( satu ) final node, aktifitas yang diakhiri.
  5. Activity Diagram Apoteker
  6. Gambar 3.5 Activity Diagram Apotek Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram seperti diatas dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

    1. 1 ( satu ) intial node, objek yang diawali.
    2. 7 ( Tujuh ) activity yang dilakukan, diantaranya : memberi resep dokter, menerima resep dokter, membaca resep dokter, memberikan obat, menulis kwitansi pembayaran, menerima obat dan kwitansi, membayar biaya berobat.
    3. 1 ( satu ) final node, aktifitas yang diakhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Berikut adalah Sequence Diagram pelayanan pasien rawat jalan yang sedang berjalan pada RSU Selaras.

Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Rawat Jalan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 4 ( empat ) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pasien, Petugas, Dokter, dan Apoteker.
  2. 12 ( dua belas ) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pada umumnya memiliki batasan sistem (boundry) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan atau merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahankan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar sistem yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkanpun akan baik sekali.

Permasalahan yang terjadi di RSU Selaras pada Pelayanan Pasien Rawat Jalan, dapat di lihat permasalahan pada proses pendaftaran pasien, pendataan, dan pemberian obat. Maka akan dibatasi sistem informasi mengenai nomor id pasien, nomor antrian pasien, penginputan data pasien, penginputan keluhan pasien, penginputan diagnosa pasien, penginputan jenis obat untuk pasien, serta transaksi biaya yang dilakukan oleh pasien serta pembuatan laporan data pasien secara berkala.

Prosedur dalam proses kinerja pendaftaran dan pendataan pada pasien merupakan tugas dari petugas Resepsionis agar saling terhubung satu sama lain untuk mendapatkan sebuah informasi maka harus dilakukan beberapa kegiatan operasional yang saling mendukung dan saling terkait serta berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Berikut adalah masukan data yang digunakan:

  1. Nama Masukan: Pendaftaran Pasien.
  2. Fungsi : Sebagai sistem penanganan, pengecekan, dan dokumentasi.
  3. Sumber : Pasien Rawat Jalan.
  4. Media : Buku.
  5. Frekuensi : Setiap hari.
  6. Keterangan : Sebagai data pasien rawat jalan yang berlangsung setiap hari.

Analisa Proses

  1. Nama Proses : Data Rawat Jalan.
  2. Masukan : Laporan sakit dari pasien.
  3. Keluaran : Laporan diagnosa dan obat.
  4. Ringkasan Proses : Proses ini dibuat daftar daftar obat dan diagnosa penyakit serta biaya yang perlu dikeluarkan pasien.

Analisa Keluaran

  1. Nama Keluaran : Data Pasien Umum.
  2. Fungsi : Menampilkan kartu pasien umum yang sudah terdaftar di rumah sakit.
  3. Media : Swipecard.
  4. Distribusi : Resepsionis.
  5. Keterangan : Laporan yang berbentuk kartu untuk mengetahui pasien itu sudah terdaftar pada rumah sakit.

Konfigurasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisa Perangkat Keras (Hardware)

Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk pengolahan data persediaan barang dagang:

  1. Processor : CORE 2 DUO
  2. Monitor : LCD
  3. Mouse : USB 2.0
  4. Keyboard : Logitech USB
  5. RAM : 1 GB
  6. Harddisk : 250 GB
  7. Printer : Epson T11

Analisa Perangkat Lunak (Software)

Berikut ini adalah software yang digunakan untuk proses pelayanan pasien rawat jalan:

  1. Windows XP Professional Service Park 2 : Untuk operting system komputer.
  2. Micrrosoft Excel : Untuk mengolah data pasien, data obat, dan data pembayaran.
  3. Microsoft Word : Untuk pencetakan kwitansi pembayaran berobat dan bukti pembayaran.

Analisa Hak Akses(Brainware)

Dalam penggunaan perangkat software untuk mengolah data yang diperbolehkan untuk mengakses dan mengolah data si sistem pelayanan pasien rawat jalan adalah:

  1. Resepsionis, dan
  2. Apoteker.

Analisa Masalah Yang Terjadi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisa Masalah Yang Terjadi

Permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan pasien rawat jalan yang sedang berjalan saat ini antara lain:

  1. Pelayanan yang digunakan pada saat ini masih menggunakan sistem semi maual pada bagian pendaftaran masih menggunakan Microsoft Excel.
  2. Bagian apotik masih menggunakan aplikasi program sederhana berupa Microsoft Excel yang tidak terintegrasi dengan unit kerja yang lain sehingga pasien yang akan diberikan obat oleh bagian apotik masih mengalami kesulitan dalam pelayanan pemberian obat kepada pasien.
  3. Pada bagian pembayaran pun masih menggunakan aplikasi sederhana berupa Microsoft Excel dalam melakukan pelayanan penerimaan pembayaran biaya pasien dan pencetakan kwitansi yang diberikan kepada pasien masih menggunakan aplikasi program sederhana Microsoft Word sehingga keakuratan data tidak maksimal sehingga sering terjadi selisih pada laporan pendapatan pelayanan.
  4. Kebocoran biaya yang tidak tertagih pada pelayanan yang diberikan kepada pasien karena belum adanya program yang terintegrasi antara bagian Pendaftaran, Apotik, sehingga sering terjadi selisih pada waktu pelaporan pendapatan bulanan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulisan akan mengusulkan dirancang sistem informasi pelayanan pasien berbasis DBMS dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

Dan penulis pun akan mengusulkan dirancangnya program berbasis SQL Server 2000 dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 yang akan digunakan oleh bagian Pendaftaran pasien rawat jalan, Apoteker, serta Kasir untuk menyajikan informasi pelayanan pasien rawat jalan secara terkomputerisasi dan terintegrasi antara unit kerja yang satu dengan yang lainnya.

Program tersebut nantinya akan menampilkan menu pendaftaran pasien baru dan registrasi pasien lama pada bagian pendaftaran serta informasi registrasi pasien perhari, minggu, bulan, serta pertahun sebagai metode pencarian data pasien pada bagian pendaftaran.

Bagian Apotik program tersebut akan menampilkan menu pencarian data pasien sesuai dengan registrasi pendaftaran pasien yang diregistrasi oleh bagian pendaftaran serta menampilkan menu transaksi penjualan obat yang akan di berikan kepada pasien.

Pada bagian kasir menampilkan menu penginputan tindakan yang diberikan pada poli pelayanan pasien yang dilakukan oleh dokter ataupun perawat sehingga semua pelayanan yang diberikan dapat diakumulasikan sehingga seluruh biaya yang akan ditanggung oleh pasien pada bagian kasir sebagai tempat pembayaran pasien, diharapkan dengan sistem yang terintegrasi, yang akan dipusatkan pada satu bagian yaitu bagian kasir untuk keseluruhan biaya pelayanan maka kebocoran pendapatan akan dapat diatasi.

User Requerement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I ini merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I, yang diklasifikasikan lagi dengan menggunakan MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang di jelaskan pada BAB sebelumnya.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap II, yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan TOE dengan opse HML.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa dan pembahasan terhadap sistem pengolahan data yang berjalan, penulis melihat masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi, untuk itu penulis menarik kesimpulan dari permasalahan yang ada, antara lain:

  1. RSU Selaras belum menerapkan sistem pengolahan data secara terkomputerisasi dengan baik sehingga pelayanan terhadap pasien belum maksimal.
  2. RSU Selaras masih menggunakan semi manual sebagian dikerjakan dengan cara manual dan sebagian menggunakan komputer.
  3. Sulitnya membuat laporan data pasien, rekamedik, pemakaian obat, dan biaya pendaftaran yang masuk tiap harinya.
  4. Berdasarkan analisa terhadap permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, maka dibutuhkan rancangan sistem informasi dengan konsep “Pelayanan Pasien Rawat Jalan” untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan sebagai alat bantu Rumah Sakit untuk mengolah data dan laporan rawat jalan.

Saran

Dari analisa sistem yang dilakukan penulis memberi solusi yang diharapkan mampu memberikan perbaikan terhadap sistem yang ada saat ini diantaranya adalah:

  1. RSU Selaras harus menerapkan sistem pengolahan data dengan cara mengelompokan data terlebih dahulu.
  2. Dapat dikembangkan lebih luas menganai sistem pemesanan dan pembelian obat yang sudah terhubung dengan sistem supplier, pemberian informasi minimum stock berupa email atau berupa notifikasi sistem supplier.
  3. Penulis berharap agar pihak RSU Selaras menerima usulan dari penulis untuk dibuatya sebuah rancangan program aplikasi yang berbasis database dengan menggunakan Visual Basic dan diharapkan agar program aplikasi yang diusulkan oleh penulis dapat mengatasi solusi terhadap masalah-masalah yang ada pada sistem yang berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Yakub Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Sutabri, Tata. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Djon Irwanto dalam bukunya Perancangan Objek Orianted Software dengan UML, Efraim Turban, R. Kelly Rainer, JR, dan Richard E.Potter.
  4. 4,0 4,1 Sutarman. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  5. Darmawan, Deni, “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
  6. 6,0 6,1 6,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.
  7. Taufiq, Rohmat. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  9. Wahana Komputer (2010). Shourtcourse SQL Server 2008 Express Yogyakarta.
  10. Prabowo Pudjo Widodo. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  11. 11,0 11,1 Nugroho, Adi. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta : Andi Offset.
  12. Henderi. “Unified Modeling Language.” Tangerang.
  13. (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 81/93). http://indrasufian.wordpress.com/2007/09/12/pengertian-pelayanan/ diakses 10 Oktober 2015.
  14. 14. S. Supriyanto dan Ernawati, “Pemasaran Industri Jasa Kesehatan”. Penerbit CV Andi Offset : Yogyakarta. : menurut World Health Organization).
  15. Lydia Andriani dari Universitas Sumatera Utara, pada tahun 2009 yang berjudul “Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program Komputer”.
  16. Endang Hernawati 2010, yang berjudul “SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT KARANG ANYAR”.
  17. Dwi Pra Satriawan 2014, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER”.
  18. Ollynia Devega 2014, yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG”.
  19. Adhi Susano 2014, berjudul “IMPLEMTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DENGAN MENGGUNAKAN FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DI TANGERANG”.

Contributors

Septiyan