KP1222471769

Dari widuri
Revisi per 18 Desember 2015 13.14 oleh Baiq Aneji Pahad (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA RAHARJA ANSWER SEBAGAI MEDIA DISKUSI

TANYA JAWAB DALAM FORUM RHJFOX PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1222471769 BAIQ ANEJI PAHAD




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA RAHARJA ANSWER SEBAGAI MEDIA DISKUSI

TANYA JAWAB DALAM FORUM RHJFOX PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, -------

Dosen Pembimbing




( Ir. Untung Rahardja, M.T.I )

NID. 99001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1222471769
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, ---------
BAIQ ANEJI PAHAD
NIM. 1222471769

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi ini pengaruh perkembangan teknologi informasi di tengah masyarakat sangatlah pesat. Dengan digunakannya teknologi informasi ini segala hal yang berkaitan mengenai informasi sangat terasa perubahannya. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tentunya dapat mengubah sudut pandang dan aliran informasi di tengah masyarakat menjadi semakin instan dan mudah didapatkan dalam selang waktu yang sangat singkat. Sehingga perkembangan dari teknologi informasi ini dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan berbagai hal di kehudapannya sehari-hari.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini juga membuat beberapa bahkan hampir seluruh oraganisai untuk memanfaatkannya. Organisasi atau instansi di berbagai bidang ini biasanya menciptakan sebuah sistem informasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Tentunya dengan diciptakannya sistem informasi ini bertujuan untuk mempermudah proses dalam kegiatan yang ada di instansi tersebut. Salah satu instansi yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini adalah instansi Pendidikan. Beberapa instansi pendidikan sudah mulai memperkanalkan metode belajar dengan cara online. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat mempermudah civitas di dalam instansi pendidikan tersebut dalam hal ini mahasiswa dan dosen dalam menjalankan sebuah proses perkuliahan yang lebih inovatis, dan efisien.

Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu instansi pendidikan di Kota Tangerang yang sudah mulai menanamkan proses perkuliahan secara online. Dimana proses pembelajaran dan aliran informasi pada Perguruan Tinggi Raharja sudah memanfaatkan jaringan online yang sangat mempermudah para civitas di Perguruan Tinggi Raharja terutama mahasiswa itu sendiri.

Perkembangan teknologi informasi untuk mempermudah aliran informasi ini diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja dalam mencari sebuah pemecahan masalah dari sebuah Pertanyaan yang sulit dipecahkan. Dimana dalam hal ini Pertanyaan yang didapatkan bisa merupakan pertanyaan dari tugas yang diberikan oleh dosen atau pertanyaan yang diberikan langsung antar mahasiswa. Pemanfaatan internet dapat dijadikan alternative bagi mahasiswa untuk menacari jawaban dari pertanyaan yang sulit tersebut. Namun, dalam penggunaan internet sebagai media untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan tersebut, mahasiswa memiliki dua buah kendala, biasanya kendala yang pertama adalah bagaimana keandalan mahasiswa ketika memilih keyword. Keyword atau kata kunci adalah merupakan sebuah hal yang penting ketika mahasiswa menggunakan search engine di internet. Dan yang kedua adalah tingkat kepercayaan mahasiswa terhadap jawaban yang ada di internet, karena biasanya data-data atau jawaban yang ada di internet tidak berdasarkan pada sebuah studi pustaka.

Sebagaimana diketahui Perguruan Tinggi Raharja memiliki sebuah media diskusi berbasis online bernama Raharja Fox. Dimana Raharja Fox ini dapat dijadikan sarana untuk berdiskusi antar mahasiswa. Dengan demikian diharapkan media diskusi Raharja Fox ini juga dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk saling berdiskusi antar mahasiswa dalam ruang lingkup Tanya jawab. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis mengambil judul “ANALISA RAHARJA ANSWER SEBAGAI MEDIA DISKUSI TANYA JAWAB DALAM FORUM RHJFOX PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” sebagai penunjang dalam penelitian Kulah Kerja Praktek (KKP).

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana menciptakan sebuah media diskusi dalam lingkup tanya jawab yang diimplementasikan di dalam forum diskusi Rhjfox.

  2. Bagaimana memudahkan mahasiswa dalam berbagi pengetahuan seputar pembelajaran di dalam kegiatan perkuliahan dalam bentuk materi ataupun kisi-kisi ujian.

  3. Bagaimana menjadikan media diskusi Raharja Answer sebagai sarana yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari formula dari sebuah pertanyaan.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan kuliah kerja praktek dan menjadikannya lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi:

  1. Pemanfaatan Rhjfox sebagai media diskusi online dalam ruang lingkup Tanya jawab Pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Tingkat keinginan untuk dapat berbagi pengetahuan antar mahasiswa.

  3. Keandalan mahasiswa dalam mencari pemecahan/jawaban secara online melalui internet.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibuat adalah untuk menentukan poin-poin yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sehingga penelitian akan lebih terarah. Tujuan menggambarkan hasil yang ingin dicapai. Sehingga ketika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian dalam laporan ini sudah tercapai.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Menciptakan sebuah media diskusi dalam lingkup tanya jawab yang diimplementasikan di dalam forum diskusi Rhjfox.

  2. Memudahkan mahasiswa dalam berbagi pengetahuan seputar pembelajaran di dalam kegiatan perkuliahan dalam bentuk materi ataupun kisi-kisi ujian.

  3. Menjadikan media diskusi ini sebagai sarana yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari formula dari sebuah pertanyaan.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan gambaran dari hasil pencapaian tujuan yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dapat menciptakan sebuah media diskusi dalam lingkup tanya jawab yang diimplementasikan di dalam forum diskusi Rhjfox.

  2. Melatih mahasiswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dengan saling memberikan informasi kepada sesama mahasiswa.

  3. Memudahkan mahasiswa dalam mencari alternative untuk memecahkan atau menemukan formula dari sebuah pertanyaan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan bagian terpenting dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini metode penilitian bermanfaat untuk menguatkan analisa terhadap penelitian yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek yaitu dengan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi berupa data-data yang dapat mendukung berjalannya penelitian ini. Pada metode pengumpulan data ini, penulis melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

Metode Observasi (Pengamatan)

Sebagai salah satu prosedur dalam menjalankan penelitian. Peneliti sudah melakukan observasi (pengamatan) terhadap aliran informasi dari aktivitas diskusi mahasiswa baik di dalam forum diskusi ataupun di dalam lingkungan kampus. Kemudian dari hasil Observasi ini didapatkan informasi yang peneliti kumpulkan untuk mendukung proses analisa dalam perancangan sistem tersebut.

Metode Wawancara

Metode ini merupakan metode yang digunakan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak terkait, dalam hal ini mahasiswa sebagai users nantinya, dan owner dari Rhjfox sebagai media implementasi sistem yang dirancang. Dari hasil wawancara ini dapat digunakan oleh penulis sebagai salah satu sumber informasi yang nantinya akan sangat berguna bagi berjalannya penelitian tersebut.

Metode Pustaka

Metode Pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa penelitian serupa yang sebelumnya pernah ada (literatur) atau buku untuk keperluan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan penulisan laporan ini.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembuatan penulisan laporan, maka materi-materi pada laporan Kuliah Kerja Praktek ini dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan berupa informasi umum dari proses penulisan laporan ini, yaitu Latar Belakang, Rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan definisi dari teori-teori yang berkaitan dengan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek, definisi atau kutipan tersebut berdasarkan dari pendapat para ahli, serta terdapat pula beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran berdasarkan dari uraian pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Abdul Kadir (2013:43)[1], Data dapat dianalogikan dengan sejumlah blok yang biasa digunakan anak-anak untuk membentuk berbagai struktur sesuai dengan imajinasi mereka.

Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Rohmat Taufiq (2013:13)[2], data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menhasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif untuk kemudian diolah.

Menurut Bambang Hariyanto dalam Rohmat Taufiq (2013:13)[2], didefinisikan bahwa data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada.

Menurut Iqbal dalam Rohmat Taufiq (2013:13)[2], data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain.

Data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya :

  1. Berdasarkan Bentuknya:

    1. Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya: kertas

    2. Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya: tulisan yang ada di komputer, di dalam flashdisk, hardisk dll.

  2. Berdasarkan Sifatnya

    1. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.

    2. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiswa sangat bagus.

  3. Berdasarkan Sumbernya

    1. Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.

    2. Eksternal, data yang diperoleh dari luar lingkungan misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari bagian luar keuangan.

  4. Berdasarkan cara memperolehnya

    1. Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.

    2. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

  5. Berdasarkan Cakupannya

    1. Sensus

    2. Sampel

  6. Berdasarkan Skala cakupannya

    1. Nominal, ordinal, interval dan rasio.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[3], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)

    2. Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    3. Data Ukur (Measurement Data)

    4. Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    3. Data Kualitatif (Qualitative Data)

    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    1. Data Internal

    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data External

    4. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

      1. Data External Primary

      2. Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      3. Data External Secondary

      4. Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Hirarki Data

Menurut Abdul Kadir (2013:49)[1], data disusun dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman (record) dan berkas (file).

  1. Elemen data adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit data yang lain. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.

  2. Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain untuk rekaman adalah tupel dan baris.

  3. Berkas adalah himpunan dari seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan suatu subjek. Dalam sistem basis data rasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[3], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)

  2. Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

    1. File Induk (Master File)

    2. File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

    3. File Transaksi (Detail File)

    4. File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

  3. Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.

  4. Penanganan Data (Data Handling)

  5. Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Data

Definisi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:1)[2],beberapa definisi sistem dari para ahli baik dari sudut prosedurnya (sistem abstrak) maupun dari komponennya (sistem fisik):

  1. Richard F. Neushel dalam Jogiyanto (2005), mendefinisikan bahwa sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk mnejamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaki bisnis yang terjadi.

  2. Norman L. Enger dalam Jogiyanto (2005), mendefinisikan bahwa sistem merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan duna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

  3. Azhar Susanto (2007) mendefinisikan bahwa sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

  4. Gordon B. Davis dan Margrethe H. Olson (1984) menjelaskan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak adalah urutan rencana yang saling tergantung gagasan atau konsep. Sistem fisik adalah kumpulan elemen yang selalu bekerja untuk menyelesaikan tujuan

Dari berbagai definisi di atas bisa disimpulkan bahwa SIstem adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mnecapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus di kendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:8), mengatakan bahwa sistem pun dapat di klasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau sering disebut prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem hubungan antara manusia dan Allah dll.

    Sistem Fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

  3. Sistem dapat Dipastikan dan Sistem Tidak dapat Dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di deskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari proses-input-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan baik.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada pada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di toko tradisional dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, sistem akademik terkomputerisasi, transaksi jual beli di Mall, dll.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dalam sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  12. Sistem yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang sudah mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikitpun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan hidup.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangkah waktu panjang atau digunakan selamanya.

Pengembangan Sistem

Perancangan Sistem

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:7)[5] Fungsi perencanaan sistem mencangkup aktifitas atau kegiatan dalam menetapkan sasaran, pedoman, pengukuran, dan penyelenggaraan. Perencanaan sistem mereupakan hasil rangkuman dari keterkaitan antara tugas pokok, aturan-aturan, gagasan, pengetahuan, pengalaman, dan keadaam atau lingkungan.

Perencanaan sistem meliputi hal-hal sebagai betikut:

  1. Menyadari masalah, adanya kebutuhan akan computer based information system (CBIS) oleh pihak manajemen dan permasalahan di organisasi yang sulit di pantau.

  2. Mendefinisikan masalah, yaitu menyadari, memahami, dan mencari adanya permasalahan-permasalahan yang muncul dan dapat di definisikan.

  3. Menentukan tujuan, yaitu mengembangkan tujuan sistem yang harus dipenuhi untuk memenuhi atau memuaskan pengguna. Tujuan sistem ini hanya dinyatakan secara umum selanjutnya dibuat secara lebih spesifik.

  4. Mengidentifikasikan keandala sistem, yaitu mengidentifikasi kendala sebelum sistem memulai dikerjakan, baik rancangan sistem maupun kegiatan sistem.

  5. Membuat studi kelayakan, yaitu melakukan kajian agar dapat memengaruhi kemampuan sistem agar mencapai tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan meliputi teknis, ekonomis, non ekonomis, hukum dan etika, operasional, dan jadwal.

  6. Mempersiapkan usulan penelitian, yaitu penelitian yang memberikan dasar untuk rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

  7. Menyetujui atau menolak penelitian, yaitu menimbang dan memutuskan rancangan sistem yang diusulkan diteruskan atau dihentikan.

  8. Menetapkan mekanisme pengendalian, yaitu menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukan, kapan dilaksanakan, berapa waktu yang diperlukan, dan berapa jumlah orang yang harus mengerjakannya.

Analisa Sistem

Menurut Abdul Kadir (2013:345) mengatakan bahwa tahapan analisa sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru.

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:8)[5], Analisis sistem (system analisys) adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk perancangan sistem baru. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen, dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengembangkan model proses dan model data secara lengkap mengenai sistem yang dibutuhkan:

  1. Mengembangkan model proses, model yang menyediakan deskripsi logic mengenai proses yang ditujukan oleh aliran data. Proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) dan memiliki batas yang jelas.

  2. Mengembangkan model data, model data adalah suatu model yang lengkap dan dapat menangkap keseluruhan struktur data. Konsep model data meliputi entitas, hubungan, dan atribut atau elemen datanya.

Desain SIstem

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:9)[5] Rancangan sistem (system disain) adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tahap ini di persiapkan untuk rancangan sistem secara rinci melalui pendekatan top down (terstruktur) dalam bentuk diagram arus data. Tujuan dari rancangan ini adalah untuk mengubah model sistem yang telah di kembangkan selama analisa sistem, kemudian diterapkan pada teknologi informasi yang akan digunakan dalam implementasi sistem.

Menurut Abdul Kadir (2013:349) mengatakan bahwa desain sistem dibagi menjadi dua subtahapan, yang dinamakan perancangan konseptual dan perancangan fisik.

  1. Perancangan Konseptual

  2. Perancangan konseptual seringkali disebut perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang terindentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan.

  3. Perancangan Fisik

  4. Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul dan antarmuka antarmodul.

Penerapan Sistem

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:9)[5], Penerapan (implementation) merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan perencanaan penerapan, pengumuman penerapan, perolehan sumber daya perangkat lunak dan perangkat keras, persiapan basis data, persiapan fasilitas fisik, dan pelatihan pengguna. Untuk masuk ke sistem baru dapat melalui pendekatan percontohan, serentak, bertahap, dan pararel.

Penggunaan Sistem

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:9)[5], Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah menggunakan sistem dengan tujuan mencapai identifikasi di tahap perencanaan. Tujuannya adalah untuk meneliti secara formal tentang seberapa baik sistem yang baru. Apakah sistem ini dapat memenuhi kriteria kerja (post implementation review) atau tidak, memelihara sistem dengan tujuan memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, dan meningkatkan kinerja sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:14)[1], mengatakan bahwa informasi merupakan segala yang sangat umum dan kita juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: Informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar ditelinga kita tapi mungkin diantara kita masih ada yang belum faham apa pengertian informasi.

Menurut Sutabri (2012:29)[3], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut George R. Terry (1962) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:17)[5], informasi adalah data penting dan memberikan pengetahuan yang berguna. Informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan daya untuk memberikan keterangan atau pengetahuan.

Menurut Gordon B. Davis (1974) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[5], informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk atau arti penting bagi si penerima serta mempunyai nilai nyata dan dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan saat ini atau yang akan datang.

Menurut Jogiyanto (1999) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[5], informasi di definisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu betuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:56)[1] Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk mneyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan:

  1. Relevansi

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

  3. Ketepatan Waktu

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurasi

  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[3], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[3], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Lingkungan Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:41) mengatakan bahwa informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:8)[1] Sesungguhnya, yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Ada beragam definisi sistem informasi, diantaranya:

  1. Alter dalam Abdul Kadir (2013), Sistem Informasi adalam kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

  2. Bodnar dan Hopwood dalam Abdul Kadir (2013), Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

  3. Turban, McLean, dan Wetherbe dalam Abdul Kadir (2013), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

  4. Menurut Sutarman (2012:13)[6], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:71) mengatakan bahwa Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut:

  1. Perangkat Keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (Software), atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Menurut Mustakini (2009:43)[7], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:19)[2] mengatakan bahwa komponen-komponen sistem informasi merupakan sub-sub sistem yang berada di dalam sistem informasi itu sendiri, komponen ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013:89)[1] mengatakan bahwa ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi yang umum di[akai antara lain didasarkan pada:

  1. Level Organisasi

  2. Area Fungsional

  3. Dukungan yang diberikan, dan

  4. Arsitektur sistem informasi

Beberapa istilah sistem informasi lain juga sering dijumpai dalam literatur, misalnya sistem informasi strategis dan sistem informasi geografi.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja


Visi dan Misi Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Contributors

Baiq Aneji Pahad