KP1221474146: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 457: Baris 457:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:</p></div>
 +
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34)<ref name="Jogiyanto H.M. 2010"> Jogiyanto H.M. 2010. ''Sistem Informasi Teknologi. ''Yogyakarta: Andi Offset.</ref>, bahwa Sistem <i>(System)</i> dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen :
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34)<ref name="Jogiyanto H.M. 2010"> Jogiyanto H.M. 2010. ''Sistem Informasi Teknologi. ''Yogyakarta: Andi Offset.</ref>, bahwa Sistem <i>(System)</i> dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen :
Baris 468: Baris 469:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> <p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem''' </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> <p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem''' </p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> <p style="line-height: 2">Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen <i>(component)</i>, batas sistem <i>(boundary)</i>, lingkungan <i>(environment)</i>, penghubung <i>(interface)</i>, masukan <i>(input)</i>, pengolahan <i>(proces)</i>, keluaran <i>(output)</i>, sasaran <i>(objective)</i>, atau tujuan<i>(goal)</i>. </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> <p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M. (2010:14)<ref name="Jogiyanto H.M. 2010"> Jogiyanto H.M. 2010. ''Sistem Informasi Teknologi. ''Yogyakarta: Andi Offset.</ref>sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik berikut.</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Komponen Sistem <i>(Component)</i><br>Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian - bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Batasan Sistem <i>(Boundary)</i><br>Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memmungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan.
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Batasan Sistem <i>(Boundary)</i><br>Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memmungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan.
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Lingkungan Luar Sistem <i>( Environment)</i><br>Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Lingkungan Luar Sistem <i>( Environment)</i><br>Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

Revisi per 12 Januari 2015 10.48

ANALISA PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRICS

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1221474146 Nadia Mawarni Putri



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WECOMETRICS

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015


Tangerang, 18 Desember 2014



Dosen Pembimbing




(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

NID: 99001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1221474146
Nama
: Nadia Mawarni Putri
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 18 Desember 2014
Nadia Mawarni Putri
NIM: 1221474146

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Isi Abstraksi Bahasa Indonesia

Kata Kunci: .... , ..., ....

ABSTRACT

Isi abstraksi Bahasa Inggris

Keywords : ... , ... , ...


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Jenjang S1 STMIK Raharja.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Seluruh staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja terima kasih atas kerjasamanya.
  6. Ayah, ibu dan kakak tersayang juga yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  7. Teman-teman di Nasebanaru,(Cahyo Anggoro Seto, Imam Prayogi, Edy Bill Stephen, Ayu Wanda Lestari, Lia Suci Wulandari, Lalita Tri Adila, Yessy Oktavyanti, Noval Jindan, Nurul Komaeni).yang sudah menemani dan membantu selama KKP berlangsung.
  8. Anggie, Gita, Alin, Nia, Jannah, Gustasari, eva dan seluruh sahabat.
  9. Rekan-rekan grup Averroes (Ray Indra Taufik Wijaya, Desi Sartika, Fitria Nursetianingsih, Yessi Frecilia, Yuliana Isma Graha).
  10. Rekan-rekan grup Green Dragon (Ary Budi Warsito,M.Kom, Muhamad Yusup, M.Kom., Yulianto, Erlita Rasdiana dan Yuliana Isma Graha).
  11. Rekan-rekan grup Naga Hitam (Rosi Dinda Patmala dan Ninu Apriyani).
  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 18 Desember 2014
Nadia Mawarni Putri
NIM: 1221474146

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Size Domain raharja.ac.id (Oktober 2014)

Tabel 3.2. Visibility Domain raharja.ac.id (Oktober 2014)

Tabel 3.3.. Rich Files Domain raharja.ac.id (Oktober 2014)

Tabel 3.4. Ranking Google PR dan Alexa Domain raharja.ac.id (Oktober 2014)


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Webometrics

Gambar 2.1. Gambar Siklus Pengolahan Data

Gambar 2.2. Siklus Informasi

Gambar 2.3. Contoh URL/Domain berkualitas

Gambar 2.4. Penilaian website Universitas oleh Webometrics

Gambar 2.5. Medote penilaian Webometric tahun 2010

Gambar 2.6. Metode Penilaian Webometric tahun 2012

Gambar 2.7. Contoh nama Domain dengan nilainya dari Webometrics

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapai persaingan. Sumihardjo (2008), memberikan penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi lebih dari yang lain atau unggul dalam hal tertentu baik yang dilakukan seseorang, kelompok maupun institusi tertentu.”

Selanjutnya Sumihardjo (2008), mengemukakan bahwa “daya saing meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan”.

Daya saing perguruan tinggi menurut uraian di atas adalah kemampuan dari perguruan tinggi untuk menunjukkan keunggulan bersaing dan menawarkan nilai yang lebih atas kinerjanya dalam hal tertentu, dengan cara memperlihatkan situasi dan kondisi yang paling menguntungkan, dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya.

Perguruan tinggi dapat diposisikan memiliki daya saing ketika suatu perguruan tinggi telah memenuhi indikator-indikator pencapaian tertentu yang dimulai dari input, proses dan output terhadap pengamalan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Citra perguruan tinggi menjadi penting untuk meningkatkan visibilitasnya di mata publik, baik nasional maupun internasional yang nantinya ternyata sangat berpengaruh terhadap peringkat perguruan tinggi tersebut.

Gambar

Setiap Universitas mempunyai cita-cita tinggi, dan ingin mewujudkan World Class University (WCU). Salah satu kriterianya adalah sejumlah pengakuan dalam lingkup internasional, baik itu penelitian,kualitas SDM, laboratorium, proses belajar mengajar, termasuk juga dari sisi kapasitas teknologi informasi dan popularitas webnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan analisis dan kajian terhadap ranking Webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Peningkatan Peringkat di Webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Dengan banyaknya Perguruan Tinggi di Provinsi Banten, maka akan muncul persaingan. Persaingan dapat terjadi pada berbagai hal. Menciptakan citra perguruan tinggi menjadi penting untuk meningkatkan visibilitasnya di mata publik, baik nasional maupun internasional yang nantinya ternyata sangat berpengaruh terhadap peringkat perguruan tinggi tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah dalam peningkatan peringkat Webometrics ini, terdapat 3 masalah utama yang diantaranya adalah:

  1. Apa yang dimaksud dengan Webometrics?

  2. Bagaimana peringkat Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

  3. Bagaimana strategi meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian murni akan berbeda dengan penelitian terapan, dan berbeda pula dengan penelitian evaluasi.

Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.

Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa ranking dari website melaui webometrics.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai pemilik website http://raharja.ac.id/.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah peningkatan ranking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan terasa ketika semua tujuan penelitian ini tercapai. Penulis berharap bahwa penelitian ini akan meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi, khususnya bagi Perguruan Tinggi Raharja.

Ada 3 manfaat yang didapat dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Peneliti

Adanya penelitian penelitian ini, penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) secara ilmiah dan sistematis.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Raharja di Webometrics. Tidak hanya peringkat pada Provinsi Banten namun juga di Indonesia dan dunia.

3. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat memudahkan proses belajar mahasiswa dan meningkatkan hasil dari proses belajar itu sendiri. Hasil dari proses belajar itu adalah bertambahnya wawasan dan ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan analisa mahasiswa dalam memecahkan masalah dan menumbuhkan sikap kritis, aktif dan percaya diri.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan 2 (dua) metode penelitian dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Metode Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada sistem yang diteliti oleh penulis dan juga mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

2.Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Studi pustaka seperti mempelajari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, ensiklopedia dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penilaian rank website melalui web rank. Selain itu juga mempelajari web-web referensi seputar cara untuk menaikan ranking website di web rank untuk membantu dalam penyajian informasi yang akan ditampilkan

Sumber Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa sumber data sebagai berikut:

1.Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi maupun melalui penelitian langsung

2.Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui literature review dengan mempelajari beberapa buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Analisa Data

Analisa Data merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Menurut Aris Martono, dkk

Dalam tahap ini terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Identify , yaitu mengidentifikasikan masalah.

2.Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3.Analyzer, yaitu menganalisa sistem..

4.Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya adalah:

  1. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:34)[1], bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen :
    1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu
    2. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2]. Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).
  3. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2]. Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul System and Design menyatakan bahwa sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai sistem, maka suatu sistem seperti system informasi akan lebih mudah dipahami dan dirancang jika didekati dengan pendekatan komponen. Oleh karena itu, dalam laporan ini akan menggunakan pendekatan komponen untuk menjelaskannya.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:14)[1]sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik berikut.

  1. Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memmungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan.
  3. Lingkungan Luar Sistem ( Environment)
    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Melalui penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir ke subsitem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsitem dapat berintegrasi dengan subsitem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sitem (output)
    Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsitem yang lain atau kepada supra sistem.
  7. Pengolah Sistem (process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
    Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[3].

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2010:53)[1], suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract) lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (natural system) lawan sistem buatan manusia (human made system), sistem pasti (deterministic system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed system) lawan sistem terbuka (open system).

Sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan dengan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di lingkungan atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[2], information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).
  2. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)[4]
  3. Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[2], information is the interpretation of data to provide meaning by an individual. (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang).
  4. Menurut Sutabri (2012:29)[5], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
  5. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)[6]
  6. Menurut Amin (2012:72)[7], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.
  7. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)[8]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.

2. Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan 3 Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[3]

  1. Akurasi (accuracy)
    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
  2. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
  3. Relevansi (relevancy)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

3. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut di input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

4. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[5], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

5. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[5], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[5], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutarman (2012:13)[4],"Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Nugroho (2011:128)[9], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”. Menurut Mustakini (2009:33)[10],“Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[3]

  1. Sumber Daya Manusia
    Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analisis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
  2. Sumber Daya Hardware
    Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
  3. Sumber Daya Software
    Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
  4. Sumber Daya Data
    Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video.
  5. Sumber Daya Jaringan
    Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi/institusi terkait. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi/institusi. Klasifikasi sistem informasi tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

4. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[1], Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[11], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyanto (2009:125)[12], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dicetuskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126)[12], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[12], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya adalah :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

3. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi dari analisa sistem diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59)[1], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

2. Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus memahami pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Istilah yang baru berkembang dan mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen adalah teknologi informasi (Information Technology). Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologinya. Teknologi informasi atau information technology (IT) adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Menurut Daryanto (2010:3)[13], "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modeling Language

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Alim (2012:30)[14], UML “(Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Nugroho (2011:6)[9], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

2. Langkah-Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2009:6)[15], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Fokus Unified Modeling Language (UML)

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu:

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2011:21)[9].
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat interative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5)<[15]

4. Model Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[16],“Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)
    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram Paket (Package Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram Usecase (Usecase Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram statechart (Statechart Diagram).
    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram).
    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram komponen (Component Diagram).
    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram deployment (Deployment diagram).
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

5. Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6)[15], yaitu :

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.
  3. Sequence Diagram
    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
  6. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Darma, Jarot S, dkk. (2009:1)[17], secara harfiah, internet (kependekan dari 'Interconnected-networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu system antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network. Mungkin anda mengenal istilah LAN (Local Area Network), yang menghubungkan komputer-komputer dalam area tertentu, seperti kantor, sekolah, atau warnet. Internet kurang lebih seperti itu, hanya dalam area yang sangat luas, yaitu seluruh dunia. Jadi, komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah tak terbatas, disebut internet.

Menurut Ananda (2009:1)[18], “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

2. Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

Konsep Dasar Wordpress

1. Definisi Wordpress

WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

2. Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Auttomatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan.Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan.Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus.Adapun keunggulan dari wordpress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

3. Plugin Wordpress

Menurut Wordpress.org, WordPress Plugin adalah sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.

Konsep Dasar Alexa

1. Definisi Wordpress

Dikutip dari bukunya Rafiq Elmansy (2013)[19]. Menurut Rafiq Elmansy dalam bukunya Tech Yourself Visually Search Engine Optimization, alexa rank adalah sebuah peringkat indikator penting untuk membandingkan situs web dengan situs yang lain, alexa memungkinkan untuk membandingakan website hingga mendapatkan rincian perbandingan dalam grafik. Website yang dihitung berdasarkan jumlah seberapa banyak kunjungan terhadap websitenya. Semakin banyak sebuah website dikunjungin maka ranking di alexa pun semakin baik..

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Semiawan, “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Hasibuan, Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tata cara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

2. Kajian Literature Review

Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Study Pustaka (Literature Review)

Banyak dari literature review yang telah membahas tentang peningkatan ranking yang berguna untuk mengetahui seberapa suksesnya sebuah website maka dari itu web rank sangat dibutuhkan. Dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang saat ini. Sebagai landasan teori diperlukan studi pustaka untuk memperkuat hasil penelitian dan membandingkan tingkat keberhasilan dari penelitian yang telah dibuat. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian dilakukan oleh Achmad Solihin. Penelitian ini mengenai “Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di Webometric: Studi Kasus Universitas Budi Luhur”. Dalam penelitian ini digunakan metode serta strategi langkah langkah (action)pencapaian, yaitu strategi dan langkah yang terkait dengan kebijakan, teknis, content atau isi dan pendukung. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan strategi untuk meningkatkan peringkat webometric langkah-langkah yang berhasil diidentifikasi dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu langkah terkait dengan kebijakan, content atau isi, teknis dan langkah pendukung. Sedangkan langkah-langkah strategis yang dihasilkan terdiri dari 7 (tujuh). Yaitu mengatur penanaman domain dan subdomain, meningkatkan jumlah inbound link ke situs budiluhur.ac.id, meningkatkan jumlah halaman situs budiluhur.ac.id, meningkatkan kualitas isi dari situs budiluhur.ac.id, meningkatkan jumlah file yang di publish di domain budiluhur.ac.id, meningkatkan jumlah karya ilmiah dan jurnal yang di publish di domain budiluhur.ac.id, membangun komunitas sosial.[20]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bambang Supradono. “Strategi Meningkatkan Kinerja Web Universitas Muhammadiyah Semarang Menuju Peringkat Webometric”. Untuk memperbaiki mengenai pemeringkatan webometric maka disusun metode sebagai berikut. Evaluasi diri kinerja situs web unimus.ac.id, Bechmark terhadap Perguruan Tinggi Indonesia yang terdaftar di peringkat webometrics, rencana aksi atau rekomendasi teknis. Dengan berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan 4 (empat) parameter penilaian webometric (size,seperti penetepan kebijakan pembagian peran kelembagaan dan civitas akademia dan rencana strategis, kolaborasi antara institusi diluar universitas (pemerintah, industri, dan antar universitas) yang sistemik dan konsisten dalam mengakselerasi peningkatan 4 penilaian webometric. Hal ini akan membuat unimus.ac.id dapat masuk indeks peringkat webometric dan akan terus meningkat peringkatnya di setiap periode publikasi peringkat webometric (Juli dan Januari).[21]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuhefizari, Mochamad Hariadi, Yoyon K Suprapto. Penelitian ini mengenai “Peringkat Website Perguruan Tinggi Berbasis Analisa Hyperlink Menggunakan Factor Analysis”. Metode penelitian yang diambil yaitu dengan perolehan data pada search yahoo.com, perolehan data pada google.com, dan juga metode akuisis data. Maka telah dilakukan analisa terhadap hyperlink dengan menggunakan 5 (lima) variabel dengan metoda analisa faktor, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata pada koefisien faktor, variabel total hyperlink (h1=0,254) dan eksternal hyperlink (h2=0,253) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap analisa hyperlink website dalam penelitian ini dibandingkan dengan variabel lainnya. Melalui uji korelasi pearson diperoleh tingkat korelasi yang signifikan sebesar 0,575. Sehingga variabel tersebut dapat dijadikan acuan dan perhatian lebih bagi pengelola website perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas websitenya).[22]

  4. Penelitian oleh Kuswari Herawati. Penelitian ini mengenai “Optimalisasi SEO (Search Engine Optimizer) Sebagai Upaya Meningkatkan Unsur Visibilty Dalam Webometric”. Untuk meningkatkan unsur visibility maka diperlukan beberapa teknik SEO yaitu membuat URL dengan kata kunci, membuat meta atau header tags yang baik, membuat judul dan isi artikel yang berisi kata keyword, update isi web untuk meningkatkan traffic pengunjung, robots, memperbanyak link web, membuat sitemap, mengenalkan diri ke search engine. Dengan demikian penerapan teknik SEO dalam sebuah website, akan menjadikan situs berada pada urutan atas mesin pencarian, dan semakin banyak halaman web tercatat di halaman mesin pencari misalnya yahoo, google, dll.[23]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhamad Masrur, Penelitian ini mengenai “Langkah-Langkah Startegis Dalam Peningkatan Daya Saing Universitas Menggunakan Teknologi Informasi”. Beberapa strategi agar web universitas dapat meningkat peringkatnya dalam webometric adalah dengan meningkatkan hal-hal menjadi penilaian dari webometric. Hal ini berarti perlu dilakukan langkah-langkah dalam meningkatkan seperti size, visibility, rich file, scholar. Dalam meningkatkan daya saing menggunakan langkah strategi melalui Search Engine Optimization (SEO) dan webometric sebagai jalur alternative pencapaian cita-cita menuju World Class University yang semakin terbuka.[24]

  6. Penelitian oleh Dwi Budi Santoso. Penelitian ini mengenai “Pemanfaatan Teknologi Search Engine Optimization sebagai Media untuk Meningkatkan Popularitas Blog Wordpress”. Untuk meningkatkan popularitas di dunia maya. Terdapat beberapa metode dan cara di lakukan. Salah satu adalah dengan berusaha menempatkan posisi yang pertama jika dicari di mesin pencari (google). Dengan keyword tertentu dan bagaimana web tersebut dapat menempati posisi pertama, paling tidak di halaman pertama. Dengan penerapan metode SEO yang tepat, maka pengunjung ke web yang berasal dari mesin pencari akan terus bertambah. Dan ini dapat diartikan bahwa popularitas web tersebut juga akan terangkat.[25]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia. Penelitian ini mengenai “Peningkatan Kinerja Distributed DataBase Melalui Methode DMQ Base Level”. Dengan melakukan penerapan metode DMQ base level berikut ini merupakan 4 (empat) ciri khas dari metode DMQ base level yang diterapkan pada proses view jadwal rencana study (JRS). Yang pertama informasi yang dibutuhkan bersifat WORT (Write Once Read Thousand). Kedua sesuai dengan standar TWT (Tolerable Wait Time). Ketiga adanya pemisahan antara “Engine” dan “Display”. Keempat mengorbankan hardisk untuk meninggalkan kecepatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Data Mart Query (DMQ) base level sangat tepat digunakan untuk mempercepat waktu proses view data bagi informasi WORT. Metode ini digunakan untuk menghindari penggunaan Query majemuk karena banyak data yang tersebar dalam suatu sistem database yang terdistribusi, sehingga terjadi query besar-besaran pada saat setiap kali membutuhkan data. Dengan menggunakan DMQ base level ini, memungkinkan sebuah display data dapat ditampilkan dengan sangat cepat. Sehingga telah dibuktikan bahwa metode ini sesuai dengan standar TWT, yang dapat memenuhi kenyamanan pengguna dari segi response time.[26]

Dari hasil literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai metode peningkatan web rank. Untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti dikemukakan diatas, mala dapat disimpulkan pula bahwa belum ada penelitian yang secara khusus membahas mengenai Analisa Peningkatan Web Rank Exist-Club Pada PB Exist Jakarta.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Strk.jpg

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

2. Alternatif Pemecahan Masalah


User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Isi Kesimpulan

Saran

Isi Saran

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Jogiyanto H.M. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. 3,0 3,1 3,2 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  4. 4,0 4,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutabri. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. Sarosa. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Grasindo.
  7. Amin. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  8. Hidayat. 2009. Definisi Sistem. Tangerang: Jurnal Cyber Raharja.
  9. 9,0 9,1 9,2 Nugroho. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  10. Mustakini. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  11. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  12. 12,0 12,1 12,2 Mulyanto 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
  13. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung : Satu Nusa.
  14. Alim. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  15. 15,0 15,1 15,2 Henderi, S.Kom. 2009. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
  16. Widodo. 2011. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya : Universitas Airlangga.
  17. Jarot S, 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  18. Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.
  19. Elmansy, Rafiq. 2013. Tech Yourself Visually Search Engine Optimization. Jakarta : Kawan Pustaka
  20. Solihin, Achmad. 2011. Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi di Webometric : Studi Kasus Universitas Budi Luhur.
  21. Supradono, Bambang. 2010. Strategi Meningkatkan Kinerja Web Universitas Muhammadiyah Semarang Menuju Peringkat Webometric.
  22. Yuhefizari. Hariadi, Mochamad. K Suprapto, Yoyon. 2011. Peringkat Website Perguruan Tinggi Berbasis Analisa Hyperlink Menggunakan Factor Analysis.
  23. Herawati, Kuswari. 2009. Optimalisasi SEO (Search Engine Optimizer) Sebagai Upaya Meningkatkan Unsur Visibilty Dalam Webometric.
  24. Masrur,Mukhamad. 2011. Langkah-Langkah Startegis Dalam Peningkatan Daya Saing Universitas Menggunakan Teknologi Informasi.
  25. Budi Santoso, Dwi. 2009. Pemanfaatan Teknologi Search Engine Optimization sebagai Media untuk Meningkatkan Popularitas Blog Wordpress.
  26. Rahardja, Untung. Hidayati. Novalia, Mia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed DataBase Melalui Methode DMQ Base Level.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP

Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Admin, Nadia