KP1212473383

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PENYEMPURNAAN PEMBELAJARAN STATISTIK

PADA ILEARNING PLUS

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1212473383 IKA AMALIA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA PENYEMPURNAAN PEMBELAJARAN STATISTIK

PADA ILEARNING PLUS

DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 25 Januari 2016



Dosen Pembimbing




( Gunawan Putrodjojo,Ir.,MM )

NID.140O7



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1212473383
Nama
: Ika Amalia
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 25 Januari 2016
Ika Amalia
NIM: 1212473383

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam perkembangan teknologi seperti saat ini, sistem yang sedang berjalan dalam suatu instansi pendidikan, sangat berpengaruh pada pola pikir dan kreativitas pelajar. Dalam mengelola sistem di Perguruan Tinggi Raharja masih belum terlalu efisien dan masih dalam tahap penyempurnaan. Dengan begitu melalui sebuah penelitian Kuliah Kerja Praktek ini akan dibuat penyempurnaan yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian yang dikerjakan pada Kuliah Kerja Praktek ini adalah iLearning Plus. iLearning Plus adalah suatu metode pembelajaran online yang dibuat untuk mahasiswa/swi yang bekerja namun tidak memiliki waktu untuk kuliah secara efektif, dengan adanya iLearning Plus ini bertujuan untuk mempermudah mahasiswa/swi menjalani perkuliahan dengan baik meskipun tidak diharuskan datang ke kampus. Dengan begitu mahasiswa/swi akan dapat tetap belajar sambil bekerja. Selain itu, mahasiswa/swi akan tetap mendapatkan materi perkuliahan, assigment, dan info yang up to date melalui iDu iLearning Plus. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini dapat memberikan kemudahan bagi si pengguna dan dosen yang bersangkutan.

Kata Kunci: Kuliah online, Statistik, iLearning Plus.

ABSTRACT

In the development of technology such as this, the system is running in an educational institution, is very influential in the mindset and creativity of students. In managing the system in Higher Education Prog is still not very efficient and is still in the stage of completion. With so through a study Job Training will be made improvements that can overcome these problems. Research done at the Job Training is iLearning Plus. iLearning Plus is an online learning method created for students / swi who work but do not have time to study effectively, with iLearning Plus aims to facilitate student / swi live lectures by well although not required to come to campus. With so students / swi will be able to keep learning while working. In addition, the student / swi will still get the lecture material, assigment, and info is up to date through IDU iLearning Plus. Based on the results of this test it can be concluded that this information system can provide convenience for the user and the lecturer concerned.

Keywords : online Lecture, Statistic, iLearning Plus.


KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis panjatkan atas Hadirat Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas pelaksanaan KKP sampai pada pembuatan laporan. Laporan ini disusun untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan KKP yang telah penulis laksanakan di Perguruan Tinggi Raharja. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah “ANALISA PENYEMPURNAAN PEMBELAJARAN STATISTIK PADA ILP (ILEARNING PLUS) DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.

Semoga laporan ini dapat berguna bagi diri penulis, kampus dan siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuan. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah M.Akt.,M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Gunawan Putrodjojo,Ir.,MM selaku Pembimbing.
  5. Seluruh Dosen dan Asissten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  6. Keluarga tercinta saya yang telah memberikan semangat.
  7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Seluruh Teman-Teman TimUR dan kelompok LYRIK-G yang sudah banyak membantu dan memberikan semangat untuk saya.
  9. Sahabat terbaik saya Maya Ima Erviani, Rista Meytasari, Galih Aditya, dan Saeful Anwar yang sudah mensupport dan banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas KKP ini.


Menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 25 Januari 2016
IKA AMALIA
NIM. 1212473383

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Simbol Usecase Diagram

Gambar 1.2. Simbol Squance Diagram

Gambar 1.3. Simbol Activity Diagram

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 2.2. Sejarah Internet

Gambar 2.2. Konsep Dasar iLearning Plus

Gambar 3.1. Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Statistik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3. Pencapaian Raharja

Gambar 3.4. Visi dab Misi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Sasaran Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.7. Tujuan Raharja

Gambar 3.8. Motto Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.9. Struktur Organisasi

Gambar 3.10. Divisi Operasi

Gambar 3.11. Divisi Akademik

Gambar 3.12. Divisi Pemasaran

Gambar 3.13. Divisi Pengadaan

Gambar 3.14. Divisi REC

Gambar 3.15.Gugus Kendali Mutu

Gambar 3.16. Arti Nama Raharja

Gambar 3.17. Arti Green Campus

Gambar 3.18. Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.19. Maskot Raharja

Gambar 3.20. Lokasi Kampus Raharja

Gambar 3.21. Analisa sistem Yang Berjalan

Gambar 3.22. Activity Diagram

Gambar 3.23. Sequance Diagram

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi sekarang ini telah banyak kemajuan serta kegiatan perorganisasian untuk menghadapi saiangan yang ketat. Untuk sekarang ini suatu informasi teknologi tidak bisa dimengerti hanya berarah pada perangkat yang masih tidak otomatis, Jadi itu suatu kegiatan komputerisasi sangat bermanfaat untuk tolak ukur untuk memperbaiki sistem yang belum maksimal.

Dalam suatu pendidikan, komunikasi serta teknologi informasi sangatlah penting bagi masyarakat. Misalnya seperti internet, komputer, dan perangkat keras ataupun perangkat lunak lainnya, Saat ini semakin berkembang menjadi lebih sempurna lagi agar pemanfaatannya dapat lebih baik.

Perguruan Tinggi Raharja adalah lembaga pendidikan dalam bidang IT(Information Technologi) yang selalu memberikan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Sehingga sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja yang berbasis iLearning. Istilah dari iLearning (Intergrated Learning) yaitu suatu berkembangnya teknologi secara online pada Perguruan Tinggi Raharja. Dengan pembelajaran iLearning ini, cara belajar dan mengajar lebih praktis dengan alat perangkat pendukung seperti iPad, Laptop, Smartphone, Mobile Computing dan lain-lain. Pembelajaran iLearning memiliki 4 Pilar yaitu Bermain, Belajar, Bekerja, dan Berdoa. iLearning sendiri di didirikan oleh pimpinan Bapa Ir. Untung Raharja, M.Ti selaku pimpinan STMIK Raharja. Belajar dengan sistem iLearning mempunyai keterkaitan antara satu dengan lainnya. Saat ini pembelajaran iLearning dapat tercipta sesuatu yang baru, agar mahasiswa dapat lebih mudah mendapatkan informasi serta pelayanan perihal kampus dengan akurat. Dengan perkembangan yang semakin akurat saat ini sistem pembelajaran iLearning memperluas inovasinya dengan mengadakan sistem belajar iLP ( ILEARNING PLUS) yang memiliki tujuan untuk mempermudah mahasiswa/swi yang bekerja bisa mengikuti perkuliahan dengan baik. Meskipun tidak bisa setiap saat bertatap muka dengan dosen tetapi mahasiswa/swi masih bisa mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Jadi pembelajaran iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja berharap bisa membantu mahasiswa dan mahasiswi yang bekerja agar dapat mengikuti mata kuliah.

Berdasarkan latar belakang diatas, mendapat kesimpulan dengan judul, yaitu ”ANALISA PENYEMPURNAAN KELAS STATISTIK PADA ILP (ILEARNING PLUS) DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah adalah suatu tahapan di antaranya sejumlah tahapan penelitian yang memiliki peran yang sangat penting dalam suatu penelitian. Perumusan masalah adalah tahapan penting dalam suatu penelitian.

iLP (iLearning Plus) memiliki arti yaitu media pembelajaran untuk seluruh mahasiswa/swi yang bekerja dan tidak memiliki waktu untuk datang kekampus. Dan iLP (iLearning Plus) itu sendiri memiliki kelebihan yaitu mahasiswa/swi yang tidak bisa datang ke kampus masih bisa berkomunikasi dan mengerjakan semua assigment di luar kamus. Sistem iLearning Plus pun sudah di rancang agar bisa di gunakan diluar kampus.

Rumusan Masalah pada penelitian ini, sesuai bab 1 yaitu Latar belakang, dapat penulis rumuskan permasalahan antara lain:

Berdasarkan latar belakang yang penulis jelaskan serta uraian rumusan masalah di atas, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahann yang tengah di hadapi, antara lain:

1. Apakah iLP (iLearning Plus ) pada Perguruan Tinggi Raharja telah optimal dalam pembelajarannya di kampus?

2. Apakah dengan adanya iLP (ilearning plus) dapat mempermudah mahasiswa dan mahasiswi dalam mengikuti belajar-mengajar?

3. Apakah dengan adanya iLP( ilearning plus) dapat membantu dosen dalam proses belajar-mengajar?

4. Apakah adanya iLP dapat mempermudah komunikasi antar mahasiswa dan dosen?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan adanya penelitian yaitu pengujian yang telah dilakukan secara teliti dan rinci, untuk mencari sebuah prinsip dengan menggunakan langkah tertentu. Untuk mendapatkan fakta-fakta dapat dibutuhkan usaha agar permasalahan sistematis untuk mencari jawaban masalah, maka tujuan penelitian ini bisa tercapai.

Dalam penulisan laporan ini, penulis memiliki tujuan penelitian yaitu :

1. Syarat sebagai Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja.

2. Penggambaran serta masalah yang ada di sistem iLP (iLearning Plus) yang berjalan saat ini.

3. Dapat membantu mahasiswa dan mahasiwi agar mengerti pembelajaran Statistik dengan benar.

4. Untuk meningkatkan kreativitas dan motivasi mahasiswa dalam menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yaitu suatu dampak tujuan dan jawaban rumusan masalah dengan relevan. Manfaat penelitian harus bisa dibedakan antara tujuan dan manfaat praktisnya. Pada manfaat penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan yang sangat bermanfaat untuk komunikasi serta informasi yang semakin banyak diperoleh kajian dari berbagai ilmu. Di dalam manfaat penelitian di harapkan bisa teridentifikasi kebutuhan untuk mengembangkan sistem iLearning di Perguruan Tinggi Raharja, mengatasi masalah-masalah yang muncul pada sistem.

Ada pula manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Peneliti. Penelitian ini dapat di terapkan ilmu yang diperoleh selama menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan yang efisien bagi Perguruan Tinggi.

  2. Bagi Mahasiswa. Penelitian ini bisa didapat dari hasil belajar yang telah didapat dengan pengetahuan dan pengembangan wawasan, meningkatkan menganalisis permasalahan pembelajaran yang efektif serta bisa dijadikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini. Penelitian ini membantu mahasiswa/swi dalam belajar-mengajar untuk yang sibuk bekerja. iLP (ilearning Plus) adalah media pembelajaran secara online yang bisa dilakukan dimana saja dan bisa di akses melalui laptop, smartphone, dan iPad.

  3. Ruang Lingkup Penelitian. Setiap maunisa memiliki suatu gagasan, pemahaman yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnyaterhadap sesuatu hal. Alhasil, diharuskan memberikan suatu batasan agar tidak menimbulkan kesalahan pada pemahaman penelitian yang dilakukan saat ini. Agar tidak terjadi kesalahan dan bisa memudahkan pembaca memahami penelitian ini, penulis diharuskan mempunyai batasan masalah dalam penelitian, jadi tidak menimbulkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Penelitian ini berfokus pada analisa penyempurnaan pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja. Tujuan peneliti ialah agar bisa lebih terarah dalam satu bagian, Serta dapat menghasilkan data yang relevan dan spesifik untuk memudahkan dalam menganalisis data tersebut.

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan laporan skripsi ini agar lebih menarik, penulis membuat batasan masalah yang luasnya telah ada pada permasalahan, Jadi penulis merangkum seputar lingkungan Perguruan Tinggi Raharja supaya suatu informasi berjalan efektif. Ada pula ruang lingkup dalam penulisan laporan KKP ini yaitu:

  1. Peneliti terfokuskan dengan penelitian ini pada analisa penyempurnaan kelas pada iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Peneliti mengobservasi sistem iLearning Plus. Peneliti bisa melihat kekurangan dan kesulitan yang dialamin mahasiswa/swi dalam sistem belajar-mengajar di iLearning Plus ini.

  3. Peneliti mengidentifikasi proses mahasiswa dapat mengakses informasi dari iLearning Plus, dalam hal ini dapat dilihat bagaimana mahasiswa mendapatkan bahan ajar yang mudah dimengerti.

  4. Peneliti dapat memahami dan mencari solusi agar pembelajaran menggunakan iLearning Plus dapat di minati banyak mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.


Metode Penelitian

Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, penelitian yang dilaksanakan penulis ialah mengumpulkan data tentang keadaan langsung dari sumber dan objek penelitian agar mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.

Adapula, proses pengumpulan data ini dilakukan untuk mencari serta mengumpulkan data menjadi informasi yang diperlukan dalam beberapa metode seperti berikut ini:

1.Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

Yaitu pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung pada objek yang diteliti, serta menjadi admin penelitian di laporan penelitian ini.

2.Metode Wawancara

Proses tanya jawab dengan beberapa narasumber di lokasi atau tempat objek penelitian dilaksanakan. Proses wawancara dilakukan kepada PIC Perguruan Tinggi Raharja dan kepada mahasiswa/swi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

3.Metode Studi Kepustakaan

Metode untuk mendapatkan informasi dari sumber seperti jurnal,internet, makalah, DLL, Sebagai bahanyang berkaitan dengan referensi penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Sumber Data

Untuk mengumpulkan data, penulis pun menggunakan menggunakan sumber data sebagai berikut :

  1. Data Primer, Adalah data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi atau melalui metode wawancara dengan berbagai narasumber .

  2. Data Sekunder, Adalah data yang dikumpulkan melalui study pustaka dengan mempelajari buku dan sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

  3. Analisa Data, Merupakan suatu kegiatan yang di mulai dari proses awal dalam mempelajari dan mengevaluasi suatu bentuk permasalahan.

Sistematika Penulisan

Kegunaan lebih jelas laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, maka penulis mengkelompokannya menjadi beberapa sub bab sisitematika penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk dapat mendukung laporan ini, maka diperlukan kerangka teori yang ditujukan pada referensi dari beberapa sumber maupun teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pada pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Data

Berikut adalah beberapa definisi dari sistem menurut bebrapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Gordon B. Davis (2012:12), ”Suatu sistem bisa saja berupa abstrak atau fisis. Suatu sistem yang abstrak yaitu dapat di artikan dengan gagasan-gagasan konsep yang saling tergantungan. Sedangkan sistem fisisdapat di artikan dengan serangkaian unsur yang saling kerjasama dalam mencapai suatu tujuan”.

  2. Menurut Yakub (2012:1), “Suatu sistem adalah jaringan kerja prosedur yang saling berhubungan, berkumpul untuk melaksanakan kegiatan atau tujuan tertentu”.

  3. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152),“Suatu sistem yaitu suatu yang terdiri dari beberapa ojek, unsur, dan komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya”.

Berdasarkan beberapa definisi/pengertian diatas tentang suatu sistem, dapat penulis simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan suatu elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk dapat tercapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Data

Menurut Sutabri (2012:3)[1], Suatu data dapat diklasifikasi berupa jenis, unsur, dan sumber. Mengenai hal ini suatu klasifikasi data dapat di urai sebagai berikut:

Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

  1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data). Data Hitung adalah suatu hasil perhitunga dalam jumlah tertentu. Yang termasuk dalam data hitung yaitu presentase dari hitungan dengan jumlah tertentu.

  2. Data Ukur (Measurement Data). Data Ukur adalah suatu ukuran mengenai nilai. Angka yang ditunjukan adalah barometer dan termometer yang dapat mengukur hasil prosesnya.

Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data), Data Kuantitatif adalah suatu penggolongan dalam hubungan menggunakan penjumlahan.

  2. Data Kualitatif (Qualitative Data). Data Kualitatif adalah suatu penggolongan data dengan hubungannya yang memiliki kualitas dan sifat tertentu.

Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

  1. Data Internal. Data Internal adalah suatu hasil observasi data yang dilakukan sendiri, dan bukan hasil karya orang lain.

  2. Data External. Data External adalah hasil observasi orang lain. Seseorang bisa saja menggunakan datanya untuk keperluan, meskipun suatu data itu hasil kerja orang lain

Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

  1. Data External Primary. Data External Primary yaitu suatu bentuk ucapan lisan dan tulisan berupa data dari pemiliknya sendiri, maksudnya orang yang melakukan suatu observasi.

  2. Data External Secondary. External Secondary yaitu suatu data yang didapat bukan dari orang lain yang melakukan observasi tetapi seseorang dan sejumlah orang lain.


3. Pengolahan Data

Suatu data adalah bahan metah yang belum diolah dan akan diolah hasilnya untuk menjadi suatu informasi. Dengan maksud lain, data yang sudah diproses harus diukur dan dinilai dengan baik atau buruk, dapat berguna atau tidak untuk hubungan yang akan dicapai.

Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) dapat meliputi pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berupa map, ordner, disket,tape, hard disk, dan lain-lain. Jadi, suatu file dapat di artikan dengan susunan suatu data yang berbentuk sejumlah catatan (record) yang berhubungan antara satu dengan yang lain tentang suatu bidang di suatu unit usaha.

  2. Penanganan Data (Data Handling) dapat meliputi kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, serta penggunaan. Pemeriksaan tersebut mencangkup pengecekan yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan dengan sumber, agar mengetahui sumber dan dapat mengetahui perbedaan, pemeriksaan ini di tunjukan untuk kegiatan pemeliharaan file.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai sistem menurut beberapa ahli yang bisa dijabarkan dii bawah ini:

  1. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), suatu sistem adalah sekumpulan objek atau komponen yang saling berhubungan dan akan menjadi satu kesatuan dalam pengolahan tertentu.

  2. Menurut Sutabri (2012:10)[1], Secara sederhana sistem dapat diartikan suatu himpunan dari setiap unsur, komponen, dan variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lainnya.

  3. Menurut Jogiyanto dalam bukunya yakub (2012:1), Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja yang berhubungan untuk suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi dari sumber-sumber tersebut dapat di simpulkan bahwa sistem merupakan komponen dari suatu sub-sub sistem yang berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan output yang diinginkan.

2. Karakteristik Sistem

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], Suatu sistem yang mempunyai karakteristik dan sifat tertentu untuk mencirikan sebagai suatu sistem. Adapula karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

a). Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang dimaksud adalah saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut berupa suatu sub sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat dan fungsi tertentu, dan dapat mempengaruhi proses secara menyeluruh.

b). Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem adalah daerah yang dibatasi antara sistem yang lain dengan sistem pada lingkungan luarnya. Batasan sistem dapat memungkinkan sebagai suatu sistem yang dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

c). Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apasaja yang ada diluar ruang lingkup batasan sistem dapat mempengaruhi suatu operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkunga luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan bisa juga bersifat merugikan untuk sistem tersebut.

d). Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain bisa diartikan dengan penghubung sistem. Penghubung ini dapat memungkinkan sumber daya yang mengalir dari satu subsistem ke subsitem lain. Bentuk dari keluaran sistem itu akan menjadi masukan untuk subsistem lain dengan penghubung tersebut.

e). Masukan Sistem (Input System)

Energi masukan sistem di sebut mmasukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input yaitu suatu energi yang dimasukan agar sistem tersebut bisa beroprasi. Signal Input yaitu suatu energi yang dapat diproses mendapatkan keluaran.

f). Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu Sistem memiliki proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan yang bisa dibutuhkan oleh pihak manajemen.

g). Keluaran Sistem (Output System)

Hasil Energi dapat diolah atau diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini adalah masukan bagi subsistem lain misalkan seperti sisitem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini bisa digunakan untuk pengambilan keputusan yang menjadi input bagi subsistem lainnya.

h). Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

Suatu sistem mempunyai suatu tujuan dan sasaran pasti yang bersifat deterministik. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran operasi maka tujuan suatu sistem tidak berguna. Sistem dapat dikatakan berhasil jika mengenai sasaran yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], Sistem adalah bentuk intergrasi satu komponen dengan komponen lainnya jika sistem memiliki sasaran yang berbeda pada setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut.

Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem berupa ide-ide yang tidak nampak secara fisik, contohnya sistem teologia, yaitu suatu sistem berupa pemikiran anatara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik adalah sisitem yang ada secara fisik, contohnya sisitem komputer, produksi, penjualan, dan sisitem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, dan tidak dibuat oleh manusia, contohnya sistem perputaran bumi, dan pergantian siang malam. Sedangkan sisitem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human machine sistem. Suatu sisitem yang berhubungan dapat diprediksi dengan sisitem determiniistik.

  3. Sistem tertutup adalah sisitem tidak berhubungan oleh lingkunga luarnya. Sisitem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak lainnya. Sedagkan sisitem terbuka merupakan sisitem yang berhubungan oleh lingkungan diluarnya

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat macam-macam pengertian sistem informasi menurut ahlinya, diantaranya adalah:

  1. Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi yaitu suatu sisitem yang ada didalam organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian untuk mendukung fungsi operasi organisasi bersifat manajerial dengan kegiatan strategi suatu organisasi yang dapat menyediakan laporan yang diperlukan.

  2. Menurut Sutarman (2012:13)[2], Sistem informasi yaitu sisitem yang bisa diartikan dengan mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Seperti sisitem lain, suatu sisitem informasi terjadi atas input dan output.

Berdasarkan dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa “sistem informasi merupan suatu sistem yang terdiri dari pengumpulan, penyimpanan, dan pengendalian yang dapat menjadi informasi pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:43), istilah input yaitu suatu sistem informasi berupa data yang masuk. Komponen ini harus ada di karenakan bahan dasar pengolahan informasi. Sistem informasi tidak menghasilkan informasi jika tidak memiliki komponen input. Jika sistem informasi tidak ada input, tetapi menghasilkan output, maka ini bisa di katakan ajaib.

3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi bisa dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, agar dapat menerapkan sisitem yang efektif dan efisien perlu perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan organisasi. Klasifikasi sistem informasi itu sebagai berikut:

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

4. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[3].

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

a). Kegunaan (Usefulness).

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b). Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c). Keandalan (Reliability).

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d). Pelayanan Pelanggan (Customer Service).

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

e). Kesederhanaan (Simplicity).

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f). Fleksibilitas (Fleksibility).

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

  1. Menurut Yakub (2012:142)[4], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas(business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana perusahaan (business plan).

  2. Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[5], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum dilakukan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki fungsi didalam sistem.

2. Tahap-Tahap Analisis Sistem

  1. Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[5], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

  2. Menurut Agus Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

a. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

c. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

3. Fungsi Analisis Sistem

Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisis SWOT

  1. Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

  2. Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan yang di sesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2. Tujuan Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa

Menurut Yakub (2012:142)[4], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang sumum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-Tahap Analisis Sistem

  1. Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[5], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analisis sistem, diantaranya adalah:

  2. a. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    c. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

  3. Menurut Mulyanto (2009:126)[5],Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

3. Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

  1. Menurut Arief (2011:7)[6], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

  2. Menurut Simarmata (2010:47), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

  3. Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

  4. Menurut Murad (2013:49), Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[6], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, webstatis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman 'control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar WordPress

1. Definisi Wordpress

WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

2. Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

3. Definisi Plug in WordPress

Menurut Wordpress.org, WordPress Plugin adalah sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Auttomatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan.Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan.

4. Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila terkoneksi atau terhubung kepada jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik diantaranya :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan (network) yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional.

  3. Dalam bidang telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik, yaitu suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut.

  4. Dengan internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Dari beberapa kata online diatas dapat disimpulkan bahwa online adalah kegiatan yang terkoneksi dengan internet sehingga terhubung dengan jaringan atau sistem yang lebih luas serta dapat diakses kapanpun dan dimanapun.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Berdasarkan kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

2. Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi.

Gambar 2.2. Sejarah Internet

Konsep Dasar iLearning Plus

1. Definisi iLearning Plus

iLearning Plus atau disingkat iLP+ adalah sebuah inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning sebelumnya yang sudah diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja.

Istilah iLearning (Integrated Learning) berawal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I, yang berisi 4B (Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja)[7].

Media pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah di kuasai. Jika mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, bisa mengulang-ulang lagi sampai merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum paham, mahasiswa bisa menghubungi dosen, melalui email (Rinfo). Jika tidak sempat mengikuti pembelajaran, bisa membaca hasil diskusi di iDu iLP yang tersedia di www.idu.ilearning.co. Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakan nya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan.

Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran iLearning. Biaya ini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player.)

Gambar 2.3. iLearning Plus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2. Definisi Diagram UML

  1. Use Case Diagram. Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

  2. Class diagram. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram. Menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case.

  4. State Chart Diagram. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram. Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik process business maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

3. Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10), ada 9 (sembilan) jenis diagram UML antara lain :

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

3. Focus UML

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21).

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Riview


Menurut Hermawan (2009:43), “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

2. Tujuan Literature Riview

Menurut Hermawan (2009:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian.

Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang di laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Study Pustaka (Literature Review)

Sebelumnya, terdapat banyak penelitian yang dilakukan mengenai ilearning Plus. Sehingga, dalam upaya pengembangan iLearning Plus ini, dilakukan studi pustaka sebagai salah satu alat dari penerapan metode penelitian. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini.

Beberapa Literature Review tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Andayani, Kana Hidayati, Sahid Sahid dari Pendidikan FMIPA (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2007 yang berjudul "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pemrograman Komputer Melalui Perkuliahan Online Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta". Penelitian ini menjelaskan meningkatkan kualitas pembelajaran Pemrograman Komputer melalui perkuliahan online. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang menempuh mata kuliah Pemrograman Komputer semester gasal tahun akademik 2005/2006. Kegiatan siklus I meliputi perencanaan, tindakan, monitoring, refleksi dan evaluasi. Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dan modifikasi dari siklus I. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemampuan awal mahasiswa dalam memanfaatkan komputer, ujian tertulis dan tugas, angket respons mahasiswa, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan perkuliahan online tersebut, telah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang ditunjukkan dalam hasil nilai akhir mata kuliah. Penerapan perkuliahan online dilakukan melalui tahapan: (1) prerequisite online, (2) lecturer_ied atau online for presentation dan (3) online follow up. Respons mahasiswa terhadap kegiatan perkuliahan adalah baik dan bahkan mengharapkan digunakannya model ini untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Kuswari, Hernawati dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2012 yang berjudul "Model Pembelajaran Web Enhance Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa". Penelitian ini menjelaskan dalam proses belajar, makin tinggi usia seseorang makin bertangung jawab ia akan proses belajarnya sendiri, dari usia sekolah dasar seseorang banyak diarahkan oleh orang-orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikannya hingga mencapai usia dewasa khususnya di perguruan tinggi maka mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar atas belajarnya sendiri untuk mencapai hasil yang diharapkan yang dikenal dengan belajar mandiri. Dalam pelaksanaannya diperlukan inovasi model pembelajaran yang dapat menggeser pembelajaran dari perkuliahan mode tradisional menuju pembelajaran mandiri. Salah satu inovasi model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memanfaatkan internet sebagai pendukung dalam proses pembelajaran (pembelajaran online). Dalam model pembelajaran online mahasiswa dapat menentukan sendiri tujuan belajar, memilih materi dan sumber belajar, menentukan strategi belajar yang sesuai untuk dirinya sendiri dan mengukur keberhasilan belajarnya. Melalui pembelajaran online ini, mahasiswa mampu mengambil inisiatif, mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (mandiri). Salah satu jenis pembelajaran online adalah web enhanced learning yaitu pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, menyediakan sumber-sumber belajar tambahan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa kapanpun dan di manapun dibutuhkan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Banyak perangkat lunak yang bisa dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran dengan tipe web enhance learning dalam meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, di antaranya dengan LMS (Learning Management System). Dengan adanya fasilitas yang ada pada LMS diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam belajar, materi belajar bisa diakses dan dipelajari sendiri any time, any where dan any place, interaksi antar mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, penilaian dan umpan balik dosen terhadap tugas yang dikirimkan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat merefleksi diri sejauhmana pencapaian kompetensinya.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Novitri Susanti Setia Putri pada tahun 2010 yang berjudul “Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi”. SMA Negeri 5 Cimahi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan sebuah teknologi IT. Sistem pembelajaran yang ada di SMA Negeri 5 Cimahi sudah berjalan cukup baik tetapi keadaan kelas saat belajar mengajar biasanya kurang nyaman dan membuat siswa kurang konsentrasi dengan materi yang diberikan oleh guru. Terkadang siswa juga enggan bertanya kepada guru maupun siswa lainnya dikelas karena malu. Masalah lain muncul saat guru yang ingin memonitoring siswanya saat ia sedang tidak dapat hadir disekolah. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi web Kelas Online berbasis Learning Management System (LMS).br / Metode LMS dipilih untuk membuat materi sekolah online dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan dan ujian yang telah disiapkan. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan DFD (Data Flow Diagram). Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif.br / Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan betha terhadap Web Kelas Online di SMA Negeri Cimahi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini memudahkan monitoring perkembangan belajar siswa, menyediakan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan komunikasi antar penggunanya. Sistem ini pun mudah dipelajari, mudah digunakan juga memiliki tampilan menarik yang berbeda dengan situs lain pada umumnya. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya pada tahun 2010 yang berjudul “UTAUT Model for Understanding Learning Management System Di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Indonesia”. Universitas Sanata Dharma telah mengembangkan sistem manajemen pembelajaran berbasis web, bernama exelsa (Experiential E-Learning Universitas Sanata Dharma) sejak 2008. Exelsa menyediakan sejumlah fasilitas pembelajaran, termasuk papan diskusi online, bahan kuliah, kursus manajemen konten , kursus kalender / jadwal, informasi pengumuman, tes online, auto-ditandai kuis dan ujian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang paling dominan yang mendasari penerimaan dan penggunaan exelsa kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan mengadopsi UTAUT Model (Venkatesh et al. 2003). Data tersebut dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada banyak anggota saja dan dengan mengumpulkan data dari database exelsa. Setelah data ditabulasi kemudian dianalisis menggunakan Partial Least persegi (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal ini juga menunjukkan dari dua prediktor penggunaan perilaku (behavioral intention dan kondisi memfasilitasi), niat perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku penggunaan. Berdasarkan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa model UTAUT tidak cukup dalam menjelaskan niat siswa dalam menggunakan LMS. Harapan kinerja, pengaruh sosial dan kondisi memfasilitasi memiliki pengaruh signifikan (α = 0,05) pada niat perilaku.menjelaskan 27,3% dari varians dalam niat pengguna untuk menggunakan Model penelitian Exelsa.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Amat Jaedun dan Nuryadin ER pada tahun 2009 yang berjudul “Rancang Bangun Dan Implementasi Web Based Learning Untuk Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Bidang Aplikasi Komputer Melalui E-Learning Di Universitas Negeri Yogyakarta". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pem- belajaran web based learning dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa pada mata kuliah komputer, mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi pembelajaran web based learning pada mata kuliah komputer tersebut dan mencari solusi terhadap kendala-kendala tersebut. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah komputer di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas B sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari dua jenis, yaitu lembar observasi dan lembar penilaian tugas. Validitas instrumen ditetapkan berkaitan dengan validitas logis, yang dilakukan melalui judgment dalam seminar. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis komparasi, dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Web based learning terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa pada bidang komputer dibanding model pembelajaran konvensional penerapan model pembelajaran web based learning dapat meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran, yang ditunjukkan dengan motivasi mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan makin tinggi, kreativitas mahasiswa makin tinggi, yang ditandai dengan banyaknya cara penyelesaian dalam mengerjakan tugas, mahasiswa semakin familier menggunakan e-Learning UNY, hubungan interaksi antar mahasiswa makin meningkat dan tutorial antar mahasiwa dapat membuat situasi kelas menjadi lebih kondusif untuk pembelajaran. Kendala dalam implementasi web based learning adalah Kecepatan akses internet di UNY tidak stabil sehingga menghambat proses pembelajaran dengan menggunakan web. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan pemasangan local host, Penggunaan internet untuk media pengumpulan tugas mempunyai kelemahan, karena dosen tidak tahu secara pasti apakah tugas dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan ataukah dibuatkan oleh orang lain. Upaya untuk mengatasinya adalah dosen harus cermat dalam menilai hasil tugas-tugas mahasiswa, dan perlu dilakukan cross check secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan dan Mahasiswa perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk sewa internet guna mengakses e-Learning UNY. Untuk mengatasinya di jurusan perlu disediakan komputer gratis dengan jaringan internetnya.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Gatot Prabantoro dan Agus Hidayat pada tahun 2005 yang berjudul “ Pemanfaatan Fasilitas Gratis Di Dunia Maya Untuk Pengembangan Media E-Learning Murah (Studi Empiris Pengembangan Situs Kelas Informasi Manajemen - www.kelassim.tk) Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta”.

  7. Pengembangan media belajar berbasis internet sudah menjadi trend bahkan mengarah kepada keharusan, namun demikian berkaitan dengan mahalnya biaya pengembangan media belajar berbasis internet, dan juga ketidak beradaan fasilitas yang memadai yang menyebabkan masih cenderung mahalnya biaya akses internet menyebabkan semakin beratnya penerapan media belajar berbasis internet dalam dunia pendidikan. Tulisan ini berusaha memberikan sebuah solusi bagaimana kita memanfaatkan fasilitas gratis yang banyak disediakan oleh dunia maya semisal hosting gratis, domain name gratis, buku tamu gratis, email gratis, mailing list gratis, fasilitas messenger atau chatting gratis, weblog gratis, photo album gratis, tag-board gratis, dan lain sebagainya untuk dimanfaatkan dalam pengembangan media belajar elektronik yang murah dan efektif untuk di manfaatkan. Keberadaan situs kelas Sistem Informasi Manajemen di STIE Indonesia dapat dijadikan contoh kasus pengembangan media pembelajaran berbasis elektronik yang cukup efektif dalam mendukung proses belajar siswa dikelas maupun di luar kelas.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ali pada tahun 2007 yang berjudul “ Analisis Dampak Implementasi Model Blended Lerning (Kombinasi Pembelajaran Di Kelas Dan E-Learning) Pada Mata Kuliah Medan Elektromagnetik Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis pengaruh model pembelajaran blended di Electromagnetic Fields Course. Blended Learning Model adalah kombinasi antara konvensional ruang kelas belajar dan e-learning sistem. Penelitian yang dilakukan oleh penelitian tindakan kelas (PTK) model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Modifikasi model ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan assesment di Electromagnetic Fields Course. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pembelajaran di ruang kelas dan e-learning di beberapa siklus hingga indikator penelitian ini dicapai. Analisa akan dilakukan dengan pengamatan langsung dalam pembelajaran ruang kelas, menganalisis dari laporan e-learning, kuesioner kepada siswa dan tes. Ini hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran blended (kombinasi ruang kelas belajar dan e-learning) memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil dari siswa. Motivasi belajar siswa yang meningkat di bidang elektromagnetik saja dengan menggunakan blended learning yang ditunjukkan oleh frecuency dan durasi siswa dalam belajar, aktivitas siswa dalam diskusi forum, merespon di kamar kelas dan e-learning. Hasil dari quesitonnairy siswa adalah mendapatkan nilai rata-rata 3.22 motivasi dan 3.24 di manfaat dari menggunakan model pembelajaran blended. Kompetensi siswa meningkat dari 58,6 (pre test) untuk 73,4 (post test) di kelas tindakan siklus kedua.

  9. BAB III

    PEMBAHASAN

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.1. Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Statistik Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.2. Statistik Perguruan Tinggi Raharja

    Setelah melalui perjalanan sejarah yang panjang di Perguruan Tinggi Raharja sebagai lembaga tinggi di tangerang. Perguruan Tinggi raharja memiliki target kedepannya yaitu sebagai salah satu bagian dari Riset yang berlokasi di banten. Perguruan Tinggi Raharja juga telah menargetkan untuk meraih posisi tolak ukur pengembangan tradisi akademik tingkat nasional dan regional seta internasional. Melalui target itu Raharja harus mampu menjadi trand sentter di bidang ilmu pengetahuan melalui Tridarma di Perguruan Tinggi. Selain itu, Perguruan Tinggi Raharja diharapkan menjadi yang bergerak untuk memajukan dan mensejahterakan peradaban bangsa.

    Pencapaian Raharja

    Gambar 3.3. Pencapaian Raharja

    Visi, Misi, dan Tujuan

    1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.4. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    2. Tujuan

    Gambar 3.5. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    3. Sasaran

    Gambar 3.6. Sasaran Perguruan Tinggi Raharja

    Tujuan Raharja

    Gambar 3.7. Tujuan Raharja

    Seiring perkembangan yang semakin pesat serta pertumbuhan komputerisasi dan meningkatnya jumlah peminat masyarakat Tangerang, maka dari itu tangal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi AMIK Raharja Informatika yang diresmikan dengan Nomor: 56/D/O/1999 melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi sebagai Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat ke ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarinaang yang diresmika Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 serta menyelenggarakan Manajemen Informatika.

    Motto Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.8. Motto Perguruan Tinggi Raharja

    "Get the Better Future by Computer Science" yang memiliki arti "Meraih Sukses yang Gemilang melalui ilmu Komputer". Motto Raharja itu sendiri terinspirasikan dari keyakinan Pribadi Raharja pada di jaman/era informasi ini, tuntutan komputerisasi di seluruh kehidupan semakin nyata.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.9. Struktur Organisasi

    Divisi Operasi

    Gambar 3.10. Divisi Operasi

    Dapat Melaksanakan dan memelihara kebijakan manajemen dan dapat meneruskan kepada pimpinan tentang isu yang sedang berkembang didalam dan diluar kampus untuk di jadikan bahan kajian manajemen kampus.

    DIVISI AKADEMIK

    Gambar 3.11. DIVISI AKADEMIK

    Keberhasilan di dalam pelaksanaan dan meningkatkan mutu akademik dapat menentukan nilai pengakuan masyarakat terhadap institusi AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

    Divisi Pemasaran

    Gambar 3.12. Divisi Pemasaran

    Mengadakan program Partner Get Student dengan mencoba berkerjasama dengan sekolah sekola , pelaku usaha dan masyarakat guna tercapainya target yang telah ditetapkan.

    Divisi Pengadaan

    Gambar 3.13. Divisi Pengadaan

    Melaksanakan dan mengatur keuangan kampus serta melaporkan kepada Pimpinan , untuk pelaksanaan tugasnya disesuaikan dengan prinsif kerja Manajemen dalam RENSTRA Tahun Akademik 2010 - 2013.

    Divisi REC

    Gambar 3.14. Divisi REC

    Mengajukan pekerjaan penyempurnaan terhadap sistem komputerisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pada Perguruan Tinggi Raharja minimal mengembangkan sistem 2 sistem yang sudah ada dan menciptakan 2 lagi sistem yang baru

    Gugus Kendali Mutu

    Gambar 3.15. Gugus Kendali Mutu

    Mengontrol , memberi masukan , pengembangankan dan penilaian secara independent terhadap pelaksanaan Renstra Manajemen serta mempunyai tugas tanggung jawab mengendalikan mutu pelaksanaan secara umum dan memelihara serta meningkatkan mutu akademik bekerjasama dengan divisi REC.

    Arti Nama Raharja

    Gambar 3.16. Arti Nama Raharja

    Arti Green Campus

    Gambar 3.17. Arti Green Campus

    Arti Pribadi Raharja

    Gambar 3.18. Arti Pribadi Raharja

    Maskot Raharja

    Gambar 3.19. Maskot Raharja

    Lokasi Kampus Raharja

    Gambar 3.20. Lokasi Kampus Raharja

    Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    1. Prosedur Sistem Berjalan

    Proses pembelajaran Statistik Deskriptif dengan menggunakan iDu pada iLearning Plus yang sedang berjalan saat ini yaitu mahasiswa/mahasiswi dan dosen mata kuliah login terlebih dahulu pada link idu.ilearning.co. Setelah itu sebelum bergabung dengan kelas Statistik Deskriptif, mahasiswa/mahasiswi di haruskan enroll class yang telah di berikan oleh dosen mata kuliah tersebut. Setelah itu mahasiswa/mahasiswi pun akan otomatis terdaftar pada kelas statistik deskriptif. Kemudian dosen mengupload materi perkuliahan untuk bahan ajar yang akan di kerjakan oleh mahasiswa/mahasiswi tersebut. Mahasiwa/mahasiswi dapat membaca,memahami,dan mengerjakan assigment yang sudah di berikan oleh dosen pada tab assigment. Tahap terakhir dosen akan memberikan nilai setiap minggunya dan memberikan grade untuk mahasiswa/mahasiswi yang sudah mengerjakan tugas.

    2. Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    A. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

    Gambar 3.21. Analisa sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kategori Kelas Statistik Deskriptif pada media iDu iLearning Plus pada Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu, Admin, Mahasiswa dan Dosen.

    3. Terdapat 10 use case yang dilakukan oleh actor-actor, dimana 10 use case yang digunakan oleh Admin, Mahasiswa dan Dosen.

    B. Analisa Sistem Pada Activity Diagram

    Gambar 3.22. Activity Diagram

    Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat1 initial node,objek yang diawali

    2. Terdapat 9 action, dari sistem yang mencerminkan proses belajar mengajar

    3. Terdapat 1 final state

    C. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.23. Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan sebagai Admin, Mahasiswa dan Dosen.

    2. Terdapat 16 message yang mencerminkan proses belajar mengajar yang berjalan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    A. Metode Analisa Sistem

    Proses pembelajaran pada perkuliahan iLearning Plus pada kelas statistik Deskriptif saat ini masih belum maksimal. Tampilan kelas Statistik Deskriptif yang terdapat pada iDu kurang menarik dan juga pembelajarannya masih kurang maksimal. Karena materi-materi pembelajaran yang masih belum lengkap. Dengan demikian, mahasiswa/i masih ada yang tidak mengerjakan tugasnya karena tidak terlalu paham dan kesulitan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen karena materi-materi pembelajaran yang kurang lengkap. Adapun penjelasan yang lebih rinci mengenai sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini dan bisa dilihat pada Unified Modelling Language (UML).

    B. Konfigurasi Sistem Berjalan

    Perangkat Keras(Hardware)

    Processor: intel core i7 Monitor: Dell 14” Spesifikasi Software: Visual Paradigm. Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa/i maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan analisa iDu (iLearning Education) yang penulis lakukan di Perguruan Tinggi Raharja, sistem iDu sudah cukup baik sebagai sistem aplikasi media pembelajaran iLearning, namun dengan seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih maka sistem ini harus berfungsi secara maksimal agar kebutuhan mahasiswa/i dapat terpenuhi.

    Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini,

    kebutuhan terhadap sistem hendaknya:

    1. Mahasiswa/i dan dosen tidak mendapati informasi yang up to date seputar kampus.

    2. Materi-materi Kuliah Statistik deskriptif sebagai bahan ajar perkuliahan yang kurang lengkap.

    3. Kurang optimal dalam proses belajar mengajar,karena mahasiswa kurang memahami materi yang telah diberikan oleh dosen.

    Analisa Kebutuhan

    Berdasarkan penjabaran Bab I Perumusan Masalah dan Bab III Analisa Permasalahan kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah:

    1. Dibutuhkannya sistem yang dapat memberikan informasi yang up to date seputar kampus kepada mahasiswa/i dan dosen.

    2. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan mahasiswa/i dalam mendapatkan materi -materi yang lengkap sebagai bahan ajar untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

    3. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan mahasiswa/i dan dosen untuk berkomunikasi secara efektif.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan penelitian dan analisa kekurangan serta kebutuhan proses belajar mengajar pada Kelas Statistik Deskriptif menggunakan media iDu pada iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini, sistem yang berjalan belum begitu optimal dan efisien dalam proses belajar mengajar sehingga memberikan alternative pemecahan masalah dengan cara :

    1. Dapat meberikan informasi yang up to date seputar kampus kepada mahasiswa/i serta dosen.

    2. Memiliki tempat penyimpanan materi-materi yang lengkap sebagai bahan ajar untuk perkuliahan.

    3. Sistem pembelajaran online yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja sehingga sistem ini sangat mempermudah mahasiswa serta dosen untuk berkomunikasi perihal proses belajar mengajar dalam Kelas Statistik Deskriptif.

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan dari analisa yang telah dikerjakan pada bab sebelumnya, telah di dapatkan sebuah kesimpulan tentang Analisa Penyempurnaan Kelas Statistik pada iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut:

    1. iLearning Plus yang sedang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja belum terlalu maksimal dalam menyediakan bahan mengajar yang dapat membantu mahasiswa/swi dalam memahami materi perkuliahan.

    2. Cara mengajar yang tidak efektif(tidak bertemu langsung dengan dosen mata kuliah) membuat mahasiswa/swi kesulitan untuk berkomunikasi untuk sharing perihal tugas-tugas yang di berikan.

    3. Materi pembelajaran yang di berikan dosen sulit untuk dimengerti karena belum adanya solusi pembelajaran yang mudah dimengerti untuk membantu mahasiwa/swi.

    4. Pengembangan iLearning Plus masih terus di kembangkan dan di sempurnakan agar bisa membantu dan memecahkan masalah bagi mahasiswa/swi Perguruan Tinggi Raharja.

    Saran

    Agar penggunaan iLearning Plus dapat sempurna, maka ada beberapa hal yang menjadi perhatian agar dapat dikembangakan ke tahap berikutnya, antara lain:

    1. Dapat segera diberikan solusi agar iLearning Plus dapat membatu secara efisien dan efektif, serta iLearning Plus nantinya bisa diminati untuk mahasiswa/swi pada Perguruan Tinggi Raharja yang kuliah sambil bekerja.

    2. Untuk memaksimalkan iLearning Plus ini diperlukan kerja sama antara mahasiswa atau mahasiswi dengan dosen mata kuliah agar sistem belajar dapat berjalan dengan efektif. Terlebih mengenai komunikasi harus di perhatikan lagi agar mahasiswa/swi dengan dosen tidak ada kendala dalam komunikasi karena minimnya pertemuan tatap muka.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
    2. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
    3. Jogiyanto.2012. “Pengantar Sistem Informasi YAKUB”. Jakarta: Graha Ilmu.
    4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu : Yogyakarta
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    6. 6,0 6,1 Arief. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
    7. Rahardja, Untung,. Muhamad Yusup,. Eva Rosyifa. 2012. “Perancangan Aplikasi iLearning Majalah Online Dengan Menggunakan iOS Programming Pada Perguruan Tinggi”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1 Surat Pengantar KKP
    A.2 Surat Penugasan Kerja
    A.3 Formulir Proposal Seminar
    A.4 Formulir Materi Proposal KKP
    A.5 Kurikulum
    A.6 Kartu Bimbingan
    A.7 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.8 Form Validasi Kuliah Kerja Praktek
    A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan KKP
    A.10 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.11 Daftar Nilai
    A.12 Sertifikat TOEFL
    A.13 Sertifikat Prospek
    A.14 Sertifikat IT Nasional
    A.15 Curriculum Vitae (CV)

    Lampiran B:

    B.1 Masuk Kelas KKP01 pada iDU
    B.2 S1 SKUP
    B.3 STRATEGY PROJECT
    B.4 Why Project

Contributors

Ika