KP1212472506: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem Informasi)
(Business Intelligence)
Baris 737: Baris 737:
  
 
===Definisi Business Intelligence===
 
===Definisi Business Intelligence===
====Business Intelligence====
+
====<i>Business Intelligence</i>====
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi BI, diantaranya:</p></div>
 +
<ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Secara umum <i>Business Intelligence</i> (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data (Choirul, 2006).</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><i>Business Intelligence</i> adalah rangkaian aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyuguhkan akses data untuk membantu petinggi perusahaan dalam pengambilan keputusan (Stevans, 2008).</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><i>Business Intelligence</i> (BI) merupakan representasi dari aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyediakan akses terhadap data untuk membantu user dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik (Nirwasita,2008).</p></li>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa <i>Business Intelligence</i> adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi BI dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari BI yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.</p></div>
 +
</ol>
  
 
==Teori Khusus==
 
==Teori Khusus==

Revisi per 7 Februari 2016 08.53

ANALISA SISTEM VALIDASI JURNAL PADA PENILAIAN

OBJEKTIF DI SISTEM PESSTA+ (PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS

AKHIR PLUS)


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH :

1212472506 Fanni Oktaviani



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM VALIDASI JURNAL PADA PENILAIAN

OBJEKTIF DI SISTEM PESSTA+ (PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS

AKHIR PLUS)


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 25 Januari 2016



Dosen Pembimbing




( Indri Handayani, S.Kom )

NID. 14018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1212472506
Nama
: Fanni Oktaviani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 25 Januari 2016
Fanni Oktaviani
NIM. 1212472506

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dari dulu hingga sekarang membuat pola berpikir manusia akan kebutuhan informasi yang diinginkan dapat diakses dengan mudah, cepat, dan akurat. PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang ditujukan bagi dewan penguji dalam menyusun alur pelaksanaan sidang, peserta sidang maupun penonton sidang dalam pelaksanaan sidang Skripsi dan Tugas Akhir pada Perguruan Tinggi Raharja. Untuk sistem PESSTA ini belum bisa secara otomatis mengakses point validasi jurnal dan juga belum diberlakukan SK (Surat Keputusan) yang menentukan jurnal yang diakui dan tidak diakui di Perguruan Tinggi Raharja. Maka dari itu penulis melakukan metode pengumpulan data dan rumusan masalah yang sering terjadi saat ini. Hasil akhir penelitian ini adalah menggunakan sebuah sistem pembaharuan dari PESSTA yaitu PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) yang saat ini sedang dalam tahap pembuatan. Dalam implementasinya akan dimasukan beberapa point tambahan salah satunya adalah validasi jurnal yang berkolaborasi dengan sistem iMe (iLearning Media) yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya sistem ini diharapkan mampu melancarkan pelaksanaan sidang dalam mengakses point validasi jurnal.

Kata Kunci: Sidang, Penilaian Objektif, PESSTA+, Validasi Jurnal

ABSTRACT

The development of information technology more quickly from past to now make a pattern of thinking people will need the desired information can be accessed easily, quickly, and accurately. PESSTA (assessment of the trial Theses and final project) is a system for Campus Ministry Board of Examiners in drawing up the flow of the execution of the trial, the trial participant nor spectator Council in the implementation of the Council of the Thesis and the final assignment at College Raharja. For this PESSTA system cannot automatically access the validation point journal and also not yet enacted DECREE (Decree) that determine journal recognized and not recognized in College Raharja. Therefore the author does the method of data collection and the formulation of a problem that often occurs at this time. The end result of this research is to use a system of renewal of PESSTA that is PESSTA + (assessment of the trial Theses and final project Plus) which is currently in the stage of manufacture. In the implementation will be placed some additional point one of them is the journal collaborated with validation system iMe (iLearning Media) on College Raharja. The existence of this system are expected to launch a trial implementation in access point validation of journal.

Keywords : Trial, The Assessment Of Objective, PESSTA +, Validation Of Journal


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah M.Akt , M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Indri Handayani S.Kom selaku pembimbing KKP yang memberikan pengarahan yang baik dan benar kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  6. Kedua orang tua dan saudara keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materil maupun doa.
  7. Rekan-rekan grup SHINOBI (Rizky,Dimas,Rahma)
  8. Rekan-rekan grup TimUR
  9. Rekan-rekan BLG Team (Endah,Dimas,Danny,Lily,Reza,Nursam,Rizky) yang selalu memberikan dukungan yang tiada habisnya
  10. Yusufhadi yang selalu memotivasi saya

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 25 Januari 2016
Fanni Oktaviani
NIM : 1212472506

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Siklus Informasi

Gambar 2.2. Kualitas Informasi

Gambar 2.3. Logo PESSTA

Gambar 3.1. Logo Raharja

Gambar 3.2. Mascot Raharja

Gambar 3.3. Motto Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5. Statistik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.7. Keunggulan Manajemen Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.8. Pendidikan Raharja

Gambar 3.9. Use Case Diagram Sistem PESSTA

Gambar 3.10. Activity Diagram Sistem PESSTA

Gambar 3.11. Sequence Diagram Sistem PESSTA


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, teknologi khususnya teknologi informasi sudah berkembang sangat pesat di segala aspek kehidupan masyarakat. Dari yang sederhana hingga yang paling mutakhir. Di semua negara maju dan berkembang, hadir berbagai teknologi-teknologi baru yang mempermudah pekerjaan. Kegiatan yang sebelumnya membutuhkan peralatan yang begitu pelik kini relatif sudah digantikan oleh perangkat otomatis. Perkembangannya saat ini dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.

Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu lembaga pendidikan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja harus dapat meningkatkan kemajuan dunia pendidikan dalam memfasilitasi sistem pendukung informasi yang terus menerus meningkat. Demi memajukan teknologi informasi agar lebih baik lagi.

Penilaian Objektif adalah penilaian yang sudah pasti, tidak diragukan lagi keabsahannya dan berdasarkan informasi pada fakta yang sesungguhnya. Tetapi juga bisa melibatkan asumsi dan berbagai persepsi. Penilaian Objektif sangat besar perannya dalam Sidang Skripsi atau Tugas Akhir. Karena Penilaian Objektif adalah point-point yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum pelaksanaan sidang berlangsung. Dan salah satu dari beberapa point Penilaian Objektif adalah Jurnal.

Jurnal adalah sebuah kutipan dari informasi yang berada didalam laporan, dan isinya terdapat beberapa unsur penting dari laporan tersebut. Dimana si penulis menerbitkan sebuah artikel, biasanya memberikan keterlibatannya pada teori atau bisa juga melalui implementasi ilmu pengetahuan. Biasanya jurnal mempunyai bagian yang sangat penting dalam kemajuan ilmu, bukan sejenis artikel ilmiah pada umumnya. Pemilihannya pun menjurus sangat selektif, terutama jurnal internasional. Jurnal mempunyai lingkungan yang sangat besar tetapi sangat padat. Tetapi pada setiap kalimatnya berisi nilai-nilai penerapan ilmu. Jurnal mempunyai ciri khas yang sangat efektif, berisi gambar-gambar atau tabel. Sebab penulisan jurnal ilmiah dibuat dalam kuantitas yang terbatas, maka dari itu diharapkan para pembaca adalah para ilmuan yang tepat. Sehingga bisa mendukung pada penelitian berikutnya. Jurnal Perguruan Tinggi Raharja memiliki SK (Surat Keputusan). SK tersebut menyebutkan ada beberapa jurnal yang diakui dan tidak diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja.


Rumusan Masalah

Disetiap penelitian selalu bermula dari rumusan masalah yang kemudian dilanjutkan ke pemecahan masalah. Pengertian rumusan masalah beda hal nya dengan pengertian masalah. Masalah adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang diharapkan, dan mengakibatkan sesuatu yang sangat membingungkan. Maka rumusan masalah itu merupakan sesuatu yang akan dicarikan jalan keluar atau sebuah hasilnya melalui pengumpulan data. Biasanya masalah akan timbul apabila sesuatu yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dan masalah juga harus diselesaikan.

Sesuai dengan pembahasan yang sebelumnya menjelaskan tentang latar belakang, penelitian ini sangat berhubungan dengan sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) pada Perguruan Tinggi Raharja. Berbagai hal akan dijelaskan tentang sistem PESSTA yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam laporan skripsi ini akan dijelaskan tentang sistem PESSTA yang sedang berjalan saat ini. Serta akan dijelaskan juga kendala yang ada pada sistem tersebut.

PESSTA adalah sebuah Sistem Informasi Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir berbasis online. Penguji memberikan atau input nilai PO (Penilaian Objektif) Penguji langsung pada sistem PESSTA pada saat sidang berlangsung dengan mengecek berkas-berkas yang dibawa oleh peserta sidang. Dan sistem yang sedang dalam tahap pengembangan saat ini adalah PESSTA+.

PESSTA+ adalah sistem pembaharuan dari PESSTA yang dalam pengembangannya memasukan 4 point baru yaitu Widuri, Sertifikat, Hibah dan Validasi Jurnal. Dan yang akan penulis teliti adalah bagian validasi jurnal yang ada dalam Penilaian Objektif (PO) Penguji pada saat sidang Skripsi dan Tugas Akhir yang berkolaborasi dengan sistem iMe (iLearning Media) pada Perguruan Tinggi Raharja.

iMe (iLearning Media) adalah media yang di sediakan Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja dalam mencurahkan keseharian, hobby, sharing ilmu bahkan tugas kuliah sekalipun. Dengan kata lain iMe adalah sebuah site yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online pada Perguruan Tinggi Raharja. Secara garis besar, iMe dibuat untuk meningkatkan metode pembelajaran secara mandiri dan online.

Dari sudut pandang pada penjabaran diatas, ternyata saat ini dalam pemberian point jurnal di Perguruan Tinggi Raharja masih ada kendala dan kekurangannya, yaitu pada saat sidang berlangsung mahasiswa baru menyerahkan berkas-berkas jurnal kepada Dewan Penguji. Lalu nilai jurnal tersebut menjadi perdebatan diantara Dewan Penguji sesuai dengan persepsi masing-masing. Setelah nilai sudah sepakat baru lah Dewan Penguji memasukkannya ke dalam Sistem PESSTA. Lalu peserta sidang banyak juga yang submit paper pada jurnal yang tidak diakui di Perguruan Tinggi Raharja, tidak sesuai dengan SK (Surat Keputusan) yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi Raharja.

SK (Surat Keputusan) adalah Surat yang memuat suatu keputusan yang dikerjakan oleh pimpinan dari sebuah organisasi atau badan pemerintahan yang berhubungan dengan prosedur suatu organisasi atau badan tersebut. Dengan kata lain Surat Keputusan adalah surat yang diterbitkan oleh organisasi atau perusahaan yang wakili oleh seorang pimpinan yang tertinggi yang mengandung penjelasan yang memutuskan suatu hal yang berkaitan dengan tata tertib organisasi yang berkaitan. Perihal yang harus disusun dengan surat keputusan umumnya bersifat penting dan juga memutuskan suatu kebijakan atau aktivitas perusahaan tersebut. Surat Keputusan hanya boleh dibuat oleh pihak-pihak yang berhak membuat dan mengeluarkannya.

Berikutnya akan dijelaskan pentingnya permasalahan ini dan menjadi persoalan yang menarik untuk dicari jalan keluarnya. Akan dilihat juga dari kendala-kendala yang muncul jika permasalahan ini tidak dicari jalan keluarnya, atau manfaat yang diperoleh apabila masalah ini bisa dipecahkan. Implementasi akan digalangkan dalam rangka pembuktian terhadap kendala-kendala yang muncul pada sistem PESSTA ini. Lalu akan dicari kebenarannya melalui Literature Review yang menjelaskan bahwa sampai saat ini belum adanya solusi dari permasalahan yang terjadi.

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan diantaranya:

  1. Apakah SK Direktur No. 351 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui untuk penilaian objektif Perguruan Tinggi Raharja sudah berjalan sebagaimana mestinya ?

  2. Apakah proses penginputan point jurnal pada penilaian objektif di sistem PESSTA sudah optimal ?

  3. Apakah sistem validasi jurnal secara online efektif digunakan dalam pelaksanaan sidang ?

Berdasarkan Rumusan Masalah yang dijabarkan diatas maka penulis menarik kesimpulan untuk melakukan penelitian dan pengkajian pada Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam bentuk sebuah laporan ilmiah yang berjudul “Analisa Sistem Validasi Jurnal Pada Penilaian Objektif Di Sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus)”.

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Penelitian ini ditujukan pada analisis yang dibutuhkan oleh sistem PESSTA yang kini sedang dikembangkan sistem nya di Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk memudahkan Dewan Penguji dalam mengakses nilai validasi jurnal pada saat pelaksanaan sidang secara cepat dan akurat.

  1. Ruang Lingkup Penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem PESSTA+ yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan Dewan Penguji dalam mengakses validasi jurnal dalam pelaksanaan sidang secara cepat, tepat, dan akurat.
  2. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses penggunaan sistem PESSTA+ sebagai bentuk pelayanan kampus terhadap Dewan Penguji, Peserta Sidang dan Penonton Sidang. Sehingga sistem tersebut dapat dengan mudah diakses dan digunakan dalam pelaksanaan sidang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sudut terpenting yang diharapkan dalam melakukan sebuah penelitian. Oleh karena itu sangat kuat keterkaitannya dengan beberapa jenis penelitian yang akan dilakukan. Tujuan penelitian murni hasilnya akan berbeda dengan hasil penelitian terapan, berlainan juga dengan penelitian evaluasi.

Tujuan bersangkut paut dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan hasilnya berada di lokasi pada kesimpulan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini dijelaskan, kebanyakan memerlukan kata-kata kerja pembuka antara lain : menjabarkan, menjelaskan, memperhitungkan, menemukan, menguraikan, uji coba, membandingkan, menemukan keterkaitannya, mendapatkan data atau ilmu dan informasi tentang si peneliti.

Beberapa karakter yang layak di sempurnakan sehingga arah penelitian ini dapat di istilahkan sangat baik yaitu: batasan, karakteristik, dapat diperhitungkan, dan dapat diselidiki hasil penelitiannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan operasional
    Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memahami alur validasi jurnal pada sistem yang diusulkan yaitu PESSTA+.
  2. Tujuan fungsional
    Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat difungsikan dan dimanfaatkan oleh Dewan Penguji di Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan jalannya pelaksanaan sidang.
  3. Tujuan individual
    Tujuan Individual adalah menambah wawasan, kemahiran, pengenalan dan observasi Validasi Jurnal di sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis mengerjakan penelitian ini untuk merampungkan Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan buah dari pencapaiannya tujuan yang direncanakan dan terjawabnya rumusan masalah secara cermat, teliti, dan seksama. Manfaat penelitian perlu dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan yang berguna pada penelitian komunikasi dan informasi yang belakangan ini memperoleh banyak penyelidikan dari berbagai disiplin ilmu baik melalui penelitian dalam aspek teoritis maupun penelitian dalam aspek terapan. Dan didalam kegunaan yang efektif penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk meningkatkan sistem PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja. Mengatasi masalah dan kendala yang hadir pada sistem tersebut, bisa dijadikan sebagai akomodasi sistem PESSTA yang terfokus. Yang menampung keseluruhan informasi validasi jurnal untuk Dewan Penguji, yang setelah itu diharapkan dapat memberikan informasi seputar pelaksanaan sidang di Perguruan Tinggi Raharja yang akurat.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mahasiswa sudah bisa submit jurnal sejak semester 1 apabila jurnal tersebut sudah terbit dan akan langsung mendapatkan nilai tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang nanti.

  2. Dewan penguji bisa lebih fokus pada presentasi dan tanya jawab peserta sidang.

  3. Waktu sidang berjalan lebih efektif karena tidak diperlukannya lagi proses pengecekan berkas-berkas.

  4. SK Perguruan Tinggi Raharja benar-benar ditegakkan dan dijalankan.

  5. Inventaris jurnal dari seluruh Indonesia bisa ditegakkan di Perguruan Tinggi Raharja.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan andil yang penting kepada Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan tindakan implementasi yang didasarkan pada persepsi, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, permasalahan dan rumor yang akan di dihadapi. Setiap penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini mengilustrasikan proses atau tahap-tahap yang wajib ditempuh, waktu penelitian, bagaimana data tersebut dikumpulkan dan diolah sebagai sumber data untuk pembuatan laporan.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan 3 (tiga) metode penelitian dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
    Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi posisi langsung penelitian untuk memperoleh banyak informasi mengenai sistem PESSTA+.
  2. Metode Wawancara
    Dilaksanakan dengan cara wawancara langsung kepada dosen pembimbing di Perguruan Tinggi Raharja selaku narasumber, untuk memahami bagaimana cara mengembangkan sistem PESSTA+.
  3. Metode Studi Pustaka
    Studi Pustaka adalah suatu kajian yang dilakukan oleh peneliti demi mendapatkan dan mengumpulkan berbagai informasi yang relevan pada permasalahan yang diteliti. Studi pustaka seperti menelaah buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, ensiklopedia dan berbagai sumber lain yang berkaitan dengan jurnal. Selain itu juga mempelajari Penilaian Objektif untuk membantu Dewan Penguji dalam pelaksanaan sidang di Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
    Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi akademik sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).
    Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:
    1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
    2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
  3. Metode Studi Pustaka
    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012: 3), “ Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka – angka, huruf – huruf, simbol – simbol khusus atau gabungan darinya”.

Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Data adalah gambaran dari suatu keadaan yang dituju sehingga menghasilkan suatu fakta dan informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[1],, data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
    1. File Induk (Master File)
      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
    2. File Transaksi (Detail File)
      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
    Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.
  2. Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10). Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul Organization and Management: Basic Systems Concept Misalnya, menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of several parts” (Suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2]. Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul System and Design menyatakan bahwa sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

Dari berbagai definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah golongan dari komponen dan elemen yang disatukan untuk menggapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini adalah rancangan sistem yang sangat sederhana karena sebuah sistem bisa memiliki beberapa masukan dan keluaran. Dengan kata lain, sebuah sistem bisa memiliki keistimewaan atau keunikan tertentu yang memiliki karakter bahwa hal tersebut dapat istilahkan sebagai sebuah sistem. Dan dibawah ini adalah beberapa karakteristik yang dimaksud, diantaranya:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah sebuah sistem yang tergolong dari beberapa komponen yang saling berhubungan, artinya saling bahu membahu membangun satu kesatuan. Komponen-komponen sistem bisa juga menjadi sebuah bentuk subsistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menerapkan suatu kegiatan tertentu dan bisa berdampak pada proses sistem secara keseluruhan. Sebuah sistem bisa memiliki sistem yang lebih besar atau yang biasa disebut dengan “super sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem yang artinya wilayah yang memberikan batasan antara sistem satu dengan sistem lainnya yang berada di luar lingkunganya. Batasan sistem ini berpotensial sebuah sistem dilihat sebagai satu kesatuan tidak bisa dipecahkan atau dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah berbagai wujud yang berada di luar batasan sistem atau luar lingkup yang berakibat pada operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini bisa memiliki karakteristik yang menguntungkan dan bisa juga merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah perangkat yang menyambungkan sebuah sistem dengan subsistem lainnya atau bisa disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini bisa jadi sumber-sumber daya menggerakan dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Wujud keluaran dari satu subsistem menjadikan masukan untuk subsistem lainnya melewati penghubung tersebut. Dengan demikian, bisa terbentuk subsistem baru yang menjadi satu kesatuan.
  5. Energi yang diarahkan pada sebuah sistem disebut dengan masukan sistem, bisa juga berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Hasil energi yang diproses dan di kelompokan sehingga menjadi keluaran yang bermanfaat. Keluaran ini merupakan masukan untuk sub sistem yang lain, contohnya sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi seperti ini juga bisa digunakan sebagai masukan bagi pengambilan tindakan atau hal lain yang menjelma sebagai input bagi sistem lainnya.
  7. Sebuah sistem memiliki suatu prosedur yang bisa mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan memproses data transaksi menjelma laporn yang diinginkan oleh pihak manajemen.
  8. Sebuah sistem harus mempunyai tujuan dan target yang pasti dan berkarakter deterministic. Apabila sebuah sistem tidak mempunyai target operasi sistem tidak akan berguna. Sebuah sistem bisa dikatakan berhasil apabila mencapai target yang direncakan sejak awal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2011: 8), sistem bisa dikategorikan dari berbagai sudut penglihatan, antara lain:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak nampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusiayang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tidak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu berpotensi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dengan diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Berdasarkan definisi Klasifikasi Sistem yang dijelaskan diatas bisa disimpulkan bahwa klasifikasi sistem tergolong dari berbagai macam pertimbangan atau konsep yang berhubungan dengan lingkungan sistem yang bisa memperoleh masukan dan juga keluaran dalam pencapaian tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012: 14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si pengguna”.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penggunanya”.

Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan definisi dari para ahli diatas bisa disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan fakta yang sudah diolah secara matang dan sempurna sehingga mempunyai arti penting untuk di penerimanya.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu permodelan menjadikannya suatu informasi, si penerima informasi kemudian menerima informasi yang diberikan, lalu menyimpulkan, hingga menghasilkan suatu kegiatan lain yang membuahkan beberapa data kembali. Data tersebut dimasukan kedalamnya, di proses lagi melewati suatu model dan data tersebut di masukan, diproses kembali melewati suatu model dan seterusnya sampai terbentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut juga dengan nama siklus informasi (information cycle).

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi berdasarkan persyaratan Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu. Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manager sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
    3. Informasi yang benilai. Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya. Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanan nya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
    2. Informasi masa kini Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event) Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Informasi berdasarkan sasaran Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperoleh nya.
    2. Informasi komunitas. Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:11), Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Timeline) Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Tata Sutabri (2012:46), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.

Definisi Business Intelligence

Business Intelligence

Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi BI, diantaranya:

  1. Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data (Choirul, 2006).

  2. Business Intelligence adalah rangkaian aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyuguhkan akses data untuk membantu petinggi perusahaan dalam pengambilan keputusan (Stevans, 2008).

  3. Business Intelligence (BI) merupakan representasi dari aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyediakan akses terhadap data untuk membantu user dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik (Nirwasita,2008).

  4. Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Business Intelligence adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi BI dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari BI yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.

Teori Khusus

Definisi Penilaian Objektif

Penilaian Objektif adalah Penilaian yang diyakini keabsahannya. Penelitian Objektif meliputi point-point penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara invidual untuk penilaian sidang nanti.Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat di bimbingan oleh masing-masing dosen pembimbing.

Definisi PESSTA

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang diperuntukan kepada Dewan Penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di point Penilaian Objektif. Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa untuk mempersiapkan diri pada saat nanti sidang.

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :

  1. Catatan Penguji
  2. Penilaian Pembimbing
  3. Penilaian Penguji
  4. Sidang
  5. UR
  6. Pedoman Widuri
  7. Raharja Career
  8. Validasi Jurnal

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. Sitem ini menghadirkan 4 point yang ada di dalam Penilaian Objektif yaitu Jurnal, Hibah, Sertifikat, dan Widuri. Nilai dari 4 point tersebut nantinya akan di kunci oleh Admin PESSTA pada sistem PESSTA+ tanpa perlu diinput oleh Dewan Penguji.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Nugroho (2011:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Bersumber pada berbagai gagasan yang tertera diatas dapat disimpulkan bahwa UML merupakan alat bantu yang bisa difungsikan dalam bahasa pemograman yang menjurus pada suatu materi.

Jenis-Jenis UML

  1. Use Case
  2. Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Jenis-Jenis Website

    Konsep Dasar Internet

    Definisi Internet

    Konsep Dasar Database

    Definisi Website

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Tujuan Literature Review

    Literature Review

    Study Pustaka (Literature Review)

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Anastasia Mude pada tahun 2009 yang berjudul "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas sistem yang daoat mengolah nilai KKP/TA/SKRIPSI dengan cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI yang berjalan belum terkomputerisasisecfara optimal.Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.[2]

    2. Isi Literature


    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu. Perguruan Tinggi saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi riset. upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada di lingkupnya. Perguruan Tinggi Raharja berdiri pada tahun 1994. Perguruan Tinggi raharja secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional.

    Secara geografis, posisi kampus Perguruan Tinggi Raharja berada di Tengah Kota Tangerang sehingga mudah di akses dari mana saja. karena Perguruan Tinggi Raharja dekat dengan Terminal.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Pada tahun 1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

    Pada tahun 1999 berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

    Pada tahun 2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.

    Pada tahun 2001 terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten.

    Pada tahun 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

    Tahun 2006 dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi, yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".

    Pada tahun 2007 terakreditasinya Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B", untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".

    Pada tahun 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A".Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

    Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.

    Pada tahun 2011 Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.

    Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

    Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun 2013 ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.

    Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22-24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

    Visi,Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3.Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6.Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Isi Paragraf


    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


    Gambar 3.4. Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

    ....


    2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


    Gambar 3.5. Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. ....

    3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

    Sequence wini.png

    Gambar 3.6. Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

    a)...

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi

    2. Alternatif Pemecahan Masalah


    User Requirement

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berikut ini dapat ditarik kesimpulan perihal “Analisa Sistem Validasi Jurnal Pada Penilaian Objektif Di Sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)” diantaranya :

    Pengembangan validasi jurnal yang akan dimasukkan kedalam sistem PESSTA+ sekarang masih dalam proses uji coba, sehingga sistem tersebut terbilang masih dalam proses penuntasan agar segera dapat digunakan dalam proses pelaksanaan sidang

    Adapun kelebihan sistem PESSTA+ diantaranya adalah mahasiswa sudah bisa submit jurnal sendiri melalui iLearning Media (iMe) apabila jurnal sudah terbit lalu nanti akan di proses oleh Adm Dosen dan Admin PESSTA. Lalu pelaksanaan sidang pun berjalan sangat efektif karena point jurnal sudah terkunci otomatis pada sistem tersebut.

    Sistem PESSTA belum memberikan pelayanan yang maksimal untuk kebutuhan Dewan Penguji maupun Peserta Sidang, karena masih terdapat beberapa kendala, seperti belum otomatisnya validasi jurnal didalam sistem tersebut membuat Dewan Penguji menjadi tidak fokus dalam presentasi peserta sidang karena harus memeriksa berkas-berkas validasi jurnal peserta sidang secara manual.

    Dengan menerapkan sistem PESSTA+ ini tentunya menjadi pembaharuan yang sangat efektif, karena dalam pelaksanaan sidang tidak diperlukannya lagi cara manual yang dilakukan dosen dalam pemberian point jurnal pada Penilaian Objektif.

    Dan dengan adanya sistem PESSTA+ yang diharapkan akan menegakan SK (Surat Keputusan) yang sudah lama tidak ditegakan karena banyak mahasiswa yang submit paper pada jurnal yang belum disetujui oleh SK Perguruan Tinggi Raharja.

    Saran

    Untuk memajukan sistem tersebut diperoleh beberapa saran yang kemungkinan besar bisa dijadikan sebagai referensi demi memajukan sistem tersebut, diantaranya:

    1. Dapat tercukupi kepentingan Pribadi Raharja, terutama semua mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja untuk pelaksanaan sidang yang optimal. Demi menaikkan mutu pelaksanaan sidang alangkah baiknya memakai sistem komputerisasi yang memiliki kemampuan akses yang sangat cepat dan cermat. Sehingga bisa dilakukan peningkatan secara berkelanjutan pada kajian selanjutnya agar bisa lebih memaksimalkan pelaksanaan sidang yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Agar dapat segera diimplementasikan menjadi sistem yang lebih baik lagi, sehingga dapat diakses secara otomatis oleh Dewan Penguji maupun peserta Sidang.
    3. Diperuntukan pada mahasiswa yang berikutnya bersedia melakukan penelitian dan pengkajian perihal Sistem PESSTA+ untuk kebutuhan Dewan Penguji dan Peserta Sidang, supaya dilakukannya penelitian dan pengkajian pada divisi Admin dan hambatan yang sedang dialami.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
    2. Mude, Anastasia. 2009. "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1.Surat Pengantar KKP

    Lampiran B:

    B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Fanni