KP1122469684

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE SISTEM MONITORING SISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH

PADA SMK FADILAH

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122469684 NIRWAN SALIM


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE SISTEM MONITORING SISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH

PADA SMK FADILAH



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada

Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 22 Januari 2015



Dosen Pembimbing



( Sutrisno,MT. )

NID.






SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA






LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK




Saya yang bertandatangan di bawah ini,


NIM  : 1122469684
Nama  : Nirwan Salim
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering






Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.



Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 02 Desember 2014
Nirwan Salim
NIM. 1122469684




)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI


Monitoring merupakan sebuah proses penaksiran atau penilaian kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Pemantauan ini dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan kegiatan usaha yang mencakup kegiatan setiap hari.Pengawasan adalah pengendalian yang dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan, penilaian kemampuan, meningkatkan dan menyempurnakan, baik manajemen maupun bidang operasionalnya. Penggunaan sistem monitoring bertujuan untuk dapat mengontrol, mengawasi serta mengecek sejumlah aktivitas yang telah dilakukan.

Kata Kunci: Monitoring, Pengawasan, Sistem Monitoring.


ABSTRACT


Monitoring is a process of assessment or quality assessment system performance over time. This monitoring is done on an ongoing basis in line with business activities that include daily activities. Supervision is done by carrying out control checks, assessment capabilities, enhance and improve both management and field operations. The use of monitoring systems aim to be able to control, supervise and check a number of activities that have been carried out.


Keywords : Monitoring, Supervision, Monitoring System




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang berjudul “Prototype Sistem Monitoring Siswa Berprestasi dan Siswa Bermasalah study kasus : pada SMK FADILAH”. Kuliah Kerja Praktek ini diambil sebagai salah satu syarat untuk Skripsi dan kelulusan pada Perguruan Tinggi Raharja.


Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa/i pada khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :


  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Sutrisno,M.T. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Wasim Ahmad Asgar, S.Kom. selaku pembimbing lapangan Kuliah Kerja Praktek, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Seluruh Pimpinan dan Karyawan SMK FADILAH yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, namun demikian kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dapat berkarya yang lebih baik lagi.

Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.



Tangerang, 22 Januari 2015
Nirwan Salim
NIM. 1122469684


Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK FADILAH

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Sequence Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.4. Sequence Diagram WaliKelas

Gambar 3.5. Sequence Diagram Waka. Kesiswaan 1

Gambar 3.6. Sequence Diagram Waka. Kesiswaan 2

Gambar 3.7. Sequence Diagram Kepala Sekolah

Gambar 3.8. Activity Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.9. Activity Diagram Wali Kelas

Gambar 3.10. Activity Diagram Waka. Kesiswaan 1

Gambar 3.11. Activity Diagram Waka. Kesiswaan 2

Gambar 3.12. Activity Diagram Kepala Sekolah

Gambar 3.13. Matriks SWOT beserta strategi Strenght dan Opportunity

Gambar 3.14. Matriks SWOT beserta strategi Strenght dan Threat

Gambar 3.15. Matriks SWOT beserta strategi Weakness dan Opportunity

Gambar 3.16. Matriks SWOT beserta strategi Weakness dan Threat

Gambar 3.17. Tampilan Login

Gambar 3.18. Tampilan Halaman Utama

Gambar 3.19. Tampilan Halaman Rombongan Belajar

Gambar 3.20. Tampilan Halaman Edit Anggota Rombel

Gambar 3.21. Tampilan Halaman Edit Anggota Rombel X MM 1

DAFTAR SIMBOL



DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png



DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan biasanya terdapat permasalahan-permaslahan yang terjadi dan disebabkan oleh para peserta didik di sekolahnya masing-masing maupun dilingkungan sekolah yang lain. Untuk mencegah dan menangani permasalahan tersebut, setiap sekolah membuat peraturan-peraturan untuk para peserta didiknya.

Peraturan-peraturan ini di buat untuk mengatur para peserta didik dan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Peraturan sekolah merupakan hasil dari gagasan-gagasan yang di buat oleh kepala yayasan, kepala sekolah, guru-guru dan para staff yang didasarkan dari hal-hal yang beresiko menghasilkan masalahan. Gagasan-gagasan tersebut kemudian di rundingkan dan dipilih gagasan-gagasan mana saja yang paling cocok dengan keadaan atau yang dibutuhkan. Kemudian gagasan yang sudah dipilih itulah yang nantinya dijadikan peraturan yang harus di taati oleh peserta didik. Peraturan biasanya berisi tentang apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh para peserta didik.

Dan untuk mendukung atau melengkapi peraturan tersebut di buatlah sanksi berupa point-point pelanggaran. Poin pelanggaran adalah poin yang dikenakan kepada peserta didik atas pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik tersebut terhadap Tata Tertib yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Tujuannya adalah untuk terjaganya suasana kondusif di lingkungan sekolah dan kenyamanan ketika proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Begitu juga dengan SMK FADILAH, untuk menjaga keakuratan data para peserta didik yang melakukan pelanggaran, SMK FADILAH membuatkan setiap siswanya buku merah yang isinya pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan oleh peserta didik dan juga buku biru yang isinya catatan prestasi peserta didik tersebut tang dipegang oleh masing-masing wali kelasnya.

Dari buku pelanggaran dan buku prestasi tersebutlah yang nantinya jadi bahan pertimbangan, apakah peserta didik tersebut masih layak atau tidak untuk tetap berada atau menjadi peserta didik di SMK FADILAH karena buku pelanggaran dean buku prestasi ini berisi catatan prestasi atau kelakuan baik dan pelanggaran yang pernah dilakukan oleh para peserta didik selama dia masih menjadi peserta didik di SMK FADILAH.

Buku pelanggaran dan prestasi ini sangat membantu untuk menjaga keakuratan data yang di butuhkan oleh sekolah. Tetapi masih kurang efektif dan kurang efisien karena memerlukan biaya yang tidak sedikit dan juga masih bersifat manual yaitu data setiap peserta didik yang berprestasi dan yang melakukan pelanggaran hanya tersimpan di buku tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mencoba menganalisa lebih lanjut sistem penanganan siswa bermasalah, maka dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek ini penulis mengambil judul “Prototype Sistem Siswa Berprestasi dan Siswa Bermasalah Pada SMK FADILAH”.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara meminimalisir hilangnya data siswa bermasalah pada SMK FADILAH?
  2. Bagaimana cara menjaga keakuratan data siswa berprestasi dan siswa bermasalah pada SMK FADILAH?
  3. Bagaimana cara memberikan sanksi yang sesuai dengan siswa yang bermasalah pada SMK FADILAH?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan batasan untuk menghindari kesalah pahaman sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini. Maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran atau gagal paham dalam pembahasan selanjutnya.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem penanganan siswa bermasalah sebagai salah satu refensi kepala sekolah untuk pengambilan keputusan kelayakan peserta didik untuk tetap menjadi peserta didik di SMK FADILAH atau tidak. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakannya penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain : menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau keterangan tentang peneliti.

Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu : spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui cara meminimalisir hilangnya data siswa bermasalah pada SMK FADILAH.
  2. Mengetahui cara menjaga keakuratan data siswa bermasalah pada SMK FADILAH.
  3. Mengetahui cara menangani siswa bermasalah pada SMK FADILAH.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mendapatkan cara meminimalisir hilangnya data siswa bermasalah pada SMK FADILAH.
  2. Mendapatkan cara menjaga keakuratan data siswa bermasalah pada SMK FADILAH.
  3. Mendapatkan cara menangani siswa bermasalah pada SMK FADILAH.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti untuk apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.


Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

Merupakan metode pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terjun langsung ke lokasi penelitian dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi pendidikan sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan mengumpulkan data, informasi dan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan di buat. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan dibuat.

2. Metode Wawancara (Interview)

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka dan tanya jawab secara langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data, informasi dan mempelajari catatan – catatan serta dokumen yang ada (umumnya penelitian kualitatif).

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:

  1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
  2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

3. Metode Studi Pustaka

Selain menggunakan metode observasi dan metode wawancara, peulis juga menggunakan metode studi pustaka untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet yang berhubungan dengan laporan ini.


Metode Analisis

Pada metode ini penulis menganalisa cara kerja sekolah dalam menangani siswa bermasalah yang sudah ada dengan beberapa pertimbangan, seperti bagaimana cara penanganan siswa bermasalah, cara yang digunakan pada penanganan siswa bermasalah, serta komponen-komponen yang mendukung tertanganinya siswa yang bermasalah juga kekurangan dari cara penanganan siswa bermasalah tersebut dilapangan.

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.


Metode Perancangan

Pada metode ini penulis dapat mengetahui system ini dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan. Metode analisa perancangan program yang digunakan yaitu metode UML (Unified Modelling Language)

Metode Prototype

Dalam kuliah kerja praktek ini metode prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh device system.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum seperti: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, konsep dasar elisitasi dan literature review.


BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat SMK FADILAH, visi dan misi SMK FADILAH, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement tentang rancangan pada sistem monitoring siswa bermasalah dan berprestasi.


BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan saran-saran yang bisa diberikan untuk memperbaiki pengembangan rancangan berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.”

Menurut Taufiq (2013:2)[2],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu himpunan yangterkumpul dari berbagai elemen sistem yang saling terintegrasi satu sama lain yang berfungsi secara bersama-sama dalam suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Sutabi (2012:20) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu system. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakansebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item.

Menurut Supriyadi dkk dalam Jurna CCIT (2013:310)[1], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[2], “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57)[3], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

Menurut McLeod (2013:8), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya, atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun untuk masa depan.”

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Sutarman (2013:14)[4], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diduplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalamn masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2010 : 247)[5]

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2009:247)[5] :

a. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[5], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13)[4], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46)[6], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Mendelson dalam Guritno yang dikutip dari buku IT Research (2011:31)[7], “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[8] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.


Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[9].

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem Informasi

Definisi Analisis Sistem Informasi

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[10], “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Menurut Yakub (2012:142)[2], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyato (2009:125)[5], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Tahap-tahap Analisis Sistem Informasi

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[11], “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Mulyanto (2009:126)[5], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[5], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Fungsi Analisis Sistem Informasi
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)[12].

Menurut Haang den Keen dalam yang dikutip dari jurnal Sistem Informasi & Bisnis (2011:77), “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

Menurut William dan Swayer (2011:77), “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sistem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suara dan juga dalam bentuk video.”

Menurut Daryanto (2010:3)[13], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep dasar teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Penjualan

Definisi Penjualan

Menurut Mulyana (2010:32)[14], “Penjualan adalah suatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.”

Menurut Basu Swatha (2010:8)[15], “Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Penjualan merupakan aktivitas terakhir perusahaan yang meliputi penentuan harga barang atau jasa, mengajak pelanggan untuk membeli, pendistribusian hingga penerimaan pendapatan dari pembeli dan memberikan pelayanan setelah penjualan dalam rangka memuaskan pembeli.”

Klasifikasi Transaksi Penjualan

Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam buku Sistem Informasi Akuntansi I (2010:170)[16] yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Penjualan Tunai

    Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.

  2. Penjualan Kredit

    Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.

  3. Penjualan Tender

    Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

  4. Penjualan Ekspor

    Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.

  5. Penjualan Konsinyasi

    Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.

  6. Penjualan Grosir

    Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.

Dokumen-Dokumen Penjualan

Dokumen-dokumen penjualan menurut La Midjan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi I (2010:183)[16], antara lain sebagai berikut :

  1. Order Penjualan Barang (Sales Order)

    Merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan.

  2. Nota Penjualan Barang

    Merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan.

  3. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order)

    Merupakan suatu bukti dalam pemgiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangkap slip.

  4. Faktur Penjualan (Invoice)

    Adalah dokumen yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih kepada pelanggan yang menunjukan informasi kuantitas, harga dan jumlah tagihannya.

  5. Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip)
  6. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Bagian-Bagian Penjualan

Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2010:275)[17], menyatakan bahwa bagian-bagian penjualan dibagi menjadi beberap bagian, yaitu :

  1. Bagian Penjualan

    Adalah bagian penjualan menerima surat pesanan dari pihak pembeli dan membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut.

  2. Bagian Kredit

    Adalah atas dasar surat pesanan dari pembeli yang diterima dibagian penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan yang selanjutnya memberikan persetujuan terhadap surat pesanan tersebut dan memeriksanya ke bagian gudang.

  3. Bagian Gudang

    Adalah bagian gudang yang bertugas untuk menyimpan persediaan barang dagangan serta mempersiapkan barang dagangan yang akan dikirm kepada pembeli.

  4. Bagian Pengiriman

    Adalah bagian ini mengeluarkan surat order penjualan dan kemudian membuat nota pengiriman atas barang yang dipesan.

  5. Bagian Penagihan

    Adalah bagian ini berugas untuk membuat faktur penjualan dan kemudian didistribusikan kepada :

    1. Rangkap pertama (Asli) diberikan kepada pelanggan.
    2. Rangkap kedua diberikan kepada bagian piutang.
    3. Rangkap ketiga diarsipkan berdasarkan nomor urut bersamaan dengan surat order penjualan.

Prosedur Penjualan

Ada beberapa prosedur penjualan adalah sebagai berikut :

  1. Prosedur Penerimaan Order atau Pesanan.

    Digunakan untuk menerima pesanan dari pembeli dengan jumlah barang yang sesuai dengan yang tercantum dalam formulir dan dilaksanakan oleh depertemen order penjualan.

  2. Prosedur Penerimaan Barang.

    Digunakan untuk menerima barang yang dikirim oleh pemasok dan dilaksanakan oleh departemenen penerimaan barang.

  3. Perosedur Pencatatan Akhir Adanya Penjualan.

    Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan ke dalam buku jurnal penjualan. Prosedur dilaksanakan oleh bagian akuntansi.


Tahapan-Tahapan Prosedur Penjualan

Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2011:275)[17], menyatakan bahwa tahap-tahap penjualan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

  1. Menyiapkan Pesanan Penjualan

    Apabila perusahaan menerima pesanan dari pembeli, maka pesanan tersebut harus lebih dahulu disetujui oleh bagian penjualan dan bagian kredit. Apabila perusahaan sudah membuat barang untuk pesanan, maka pesanan tersebut berfungsi sebagai memberitahukan kepada bagian gudang untuk melepaskan barang yang disebut dalam pesanan tersebut.

  2. Mengirim Barang

    Seorang petugas yang mengumpulkan barang yang akan dijual harus mencocokkan barang itu dengan pesanan dari pembeli, dan bagian pengiriman membuat perubahan seperlunya seperti menambah biaya pengangkutan dan biaya lainnya, kemudian tembusan pesanan dikembalikan kepada bagian pembuat faktur.

  3. Pembuat Faktur

    Bagian pembuat faktur membandingkan pesanan penjualan dan tembusannya diterima dari bagian pengiriman barang. Faktur penjualan kemudian dibuat faktur asli dan diberikan kepada pembeli, duplikatnya disimpan dengan pesanan pembeli, kemudian duplikat tersebut dikirimkan ke bagian pembukuan dan tembusannya dikirim ke bagian penjualan.

  4. Menerima Pembayaran dari Pembeli

    Pembeli melakukan pembayaran secara langsung, melalui pos maupun melalui transfer rekening kepada perusahaan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Menurut Basu Swastha dalam bukunya Manajemen Penjualan (2011:406)[15], menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan, yaitu :

  1. Kondisi dan Kemampuan Penjualan

    Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual adalah:

    1. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan.
    2. Harga produk atau jasa.
    3. Syarat penjualan, seperti : pembayaran, pengiriman.
  2. Kondisi Pasar

    Pasar sebagai kelompok penbelian atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.

  3. Modal

    Modal atau dana sangat dipelukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya.

  4. Kondisi Organisasi

    Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjual ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli di bidang penjualan.

Tujuan Penjualan

Menurut Basu Swastha dalam bukunya Manajemen Penjualan (2011:404)[15], bahwa tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu :

  1. Mencapai volume penjualan tertentu.
  2. Mendapat laba tertentu.
  3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo, (2011:6)[18], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2009:6)[19], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Henderi (2009:5)[20], “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Sejarah UML (Unified Modeling Language)

Sebelum unifikasi kebanyakan metode berorentasi objek termasuk metode Booch yang dirancang oleh Grady Booch, Object Modeling Technique yang dirancang oleh Jim Rumbaugh dan Object Oriented Software Engineering (juga dikenal sebagai Objetory) yang dirancang oleh Iva Jacobson.

Metode ini mengungkapkan pada dasarnya ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda dan masing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari pengembangan perangkat lunak, misalnya Jacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkan kebutuhan pengguna sedangkan metode lain tidak memiliki secara langsung.

Penyatuan ketiga metode dimuali pada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompok manajemen objek (OMG) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industri sekarang seperti Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML sejak itu.


Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2009:10)[19], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).


Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2009:117)[19], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (Things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    1. Structural Things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Lang/uage (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan (Dependention)

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi (Association)

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi (Generalization)

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi (Realization)

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2009:6)[20] yaitu:

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2009:6)[20], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem

    Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Widuri

Definisi Widuri

Widuri kepanjangan dari Wiki iDu Raharja iLearning. Merupakan proyek yang sedang dikembangkan di REC Perguruan Tinggi Raharja yang berdasarkan Wikipedia dan MediaWiki.

Wiki iDu Raharja iLearning (Widuri) dibuat untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang terintegrasi (iDu) dan bersifat iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Dimana situs Wiki sendiri mendukung hal-hal yang sifatnya kolaboratif.


Keistimewaan Widuri

Widuri menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat didalamnya menyajikan informasi yang berhubungan dengan Perguruan Tinggi Raharja. Widuri juga memuat informasi mengenai Profil Pribadi Raharja, Profil Dosen Pengajar Raharja, serta yang terbaru adalah menjadikan Widuri sebagai media penyimpanan Laporan KKP/TA/Skripi pada Perguruan Tinggi Raharja yang masih tahap penelitian.

Selain itu, Widuri merupakan salah satu dari 10 Pilar IT iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Dimana 10 Pilar IT iLearning yang dikutip dari situs IT Roadmap tersebut bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasaan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning.


Manfaat Widuri

Dengan adanya Widuri memberikan beberapa keuntungan dan kemudahan bagi :

  1. Mahasiswa (khususnya Pribadi Raharja iLearning)
    1. Dapat menulis artikel jurnal dan lain-lain yang merupakan hasil karya sendiri.
    2. Dapat mengumpulkan tugas dengan hanya mengirimkan link kepada dosen yang bersangkutan.
    3. Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya untuk menulis/mengetik tugas dan mencetak tugas.
    4. Dapat menghemat penggunaan kertas dan secara tidak langsung ikut serta mencegah penebangan pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas sehingga mencegah pemanasan global.
  2. Pengajar / Dosen
    1. Dapat menulis artikel jurnal dan lain-lain yang merupakan hasil karya sendiri.
    2. Dapat memeriksa tugas mahasiswa dengan hanya meng-klik link yang diberikan mahasiswa.
    3. Dapat melihat ketepatan pengumpulan tugas.
    4. Dapat melihat keaktifan mahasiswa.
    5. Dapat meniadakan kertas pengumpulan tugas yang menumpuk di meja kerja.


Tujuan Widuri

Adapun tujuan dibuatnya Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning) sebagai berikut :

  1. Untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam menulis dan membaca.
  2. Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa.
  3. Untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa.
  4. Untuk menyediakan informasi mengenai Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Untuk media penyimpanan online laporan KKP/TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.


Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito (2010:42), “Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.


Manfaat Literature Review

Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian sebelumnya.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Banyak literature-literature yang sebelumnya dilakukan berkaitan dengan Analisa Sistem Informasi Penjualan diantaranya yaitu:

  1. KKP : Aang Viki Amanda (1013465356) pada tahun 2014

    “Analisa Sistem Penjualan pada CV. KURNIA JAYA”

    Masalah yang ditemui :

    1. Belum adanya program penawaran sebelum penjualan.
    2. Belum adanya penyimpanan data (database) yang terorganisir dengan Kantor Pusat.
    3. Belum adanya program input data penjualan.

    Solusi yang diberikan :

    Pembuatan program penjualan yang memuat sistem penawaran dan input data penjualan serta database-nya terintergrasi ke Kantor Pusat.

  2. KKP : Nicco Milano Christi (1011464812) pada tahun 2014

    “Analisa Sistem Informasi Penjualan Barang pada PT. CARTONINDUS SUMBER JAYA”

    Masalah yang ditemui :

    1. Sistem Informasi Penjualan yang sudah ada masih sering mengalami masalah yaitu pengolahan data yang agak lama.
    2. Pembuatan laporan transaksi penjualan yang masih manual.
    3. Butki dokumen penjualan yang hanya dalam bentuk lembaran kertas saja.
    4. Pengecekan barang dan mengumpulkan laporan dari transaksi masih secara manual.

    Solusi yang diberikan :

    Mengganti cara penginputan dan pencarian data penjualannya yang masih manual dengan menggunakan sistem database.

  3. KKP : Agrifa Yudha Maha (0814462058) pada tahun 2014

    "Analisa Sistem Informasi Penjualan Obat pada APOTEK MUNIR FARMA”

    Masalah yang ditemui :

    1. Laporan keuangan masih manual.
    2. Laporan pembayaran ke customer menggunakan nota.
    3. Pengecekan stock obat masih menggunakan cara menual.

    Solusi yang diberikan :

    1. Di apotek Munir perlu adanya seperangkat komputer.
    2. Perlu dibuat suatu program penjualan obat.
    3. Perlu adanya seperangkat printer Dot Matrix untuk laporan pembayaran.



BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan menjelaskan tentang gambaran profil CV. Unii Media seperti bidang usaha yang dijalani, badan hukum yang dimiliki, produk atau jasa yang dihasilkan, sejarah berdirinya CV. Unii Media, luas tanah dan bangunan yang dimiliki serta perkembangan usaha CV. Unii Media sampai sekarang.


Gambaran Umum CV. Unii Media



Gambar 3.1 Logo Unii Media


Unii Media (Your Convenient Design Partner) dengan badan usaha yang bernama CV. Unii Media dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 503/00269-BP2TK/30-03/PK/II/2013, merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang design, copy center dan digital printing dengan format kecil dan besar/lebar. Produk yang dihasilkan berupa Poster, Kartu Nama, X-Banner, Roll Banner, Spanduk, Sticker Indoor/Outdoor dan lain-lain yang biasa dipakai untuk media promosi.


Sejarah Singkat CV. Unii Media

Unii Media berlokasi di Ruko Newton Barat No.33 Jl. Scientia Square Barat, Gading Serpong, Tangerang 15334, dekat dengan Universitas Multimedia Nusantara, STKIP Surya, Surya University dan Summarecon Digital Center (SDC). Perusahaan ini berdiri pada tanggal 19 November tahun 2012. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Mark Karen Sjarif, S.Sn. Beliau lulusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Pelita Harapan tahun 2009.



Gambar 3.2 CV. Unii Media


Awalnya Bapak Mark Karen Sjarif ini seteleah lulus kuliah, kerja di PT. Ultra Prima Abadi (Orang Tua Group) sebagai Designer pada Divisi Candy (permen) dari Juni 2010 sampai April 2012. Beliau memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan memutuskan untuk membuka usaha Digital Printing, karena melihat kondisi pasar yang menyakinkan dengan pesaing yang terbilang masih jarang di daerah Gading Serpong. Beliau yakin dengan kemampuan (skill) yang dimiliki sebagai Designer dan relasi yang banyak dari pekerjaan yang sebelumnya, usahanya ini akan berkembang.

Pertama memulai usaha, Unii Media hanya mempunyai mesin photocopy, mesin Fuji Xerox DocuPrint C5005D untuk mencetak A3+ dan mesin A-Starjet 7702 dengan kapasitas 1,8 meter untuk mencetak Indoor/Outdoor dengan kualitas yang cukup baik.

Pada tahun 2013, Unii Media menambah mesin A-Starjet 7702L dengan kapasitas 3,2 meter dan menganti mesin Xerox DocuPrint C5005D dengan Xerox WorkCentre 7120/7125 untuk mencetak A3+ lebih cepat dari mesin sebelumnya dan hasil lebih tajam. Dengan mesin-mesin baru ini pula CV. Unii Media semakin berkembang dengan mendapatkan beberapa tender dari beberapa perusahaan, seperti PT. Orang Tua Grup, PT. MORADI, PT. HAFELE, dan masih terus bertambah hingga saat ini.


Visi dan Misi CV. Unii Media

Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya “Visi dan Misi” (2007)[21], yaitu :

  • Visi

    Adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.

  • Misi

    Adalah bagaimana untuk menghadirkan impian perusahaan atau organisasi menjadi kenyataan.

Visi CV. Unii Media

Visi CV. Unii Media adalah menjadikan CV. Unii Media sebagai perusahaan Digital Printing yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan hasil produk dan cetakan yang berkualitas serta memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.


Misi CV. Unii Media

Misi CV. Unii Media sebagai berikut :

  1. Cetakan Berkualitas

    Senantiasa menghasilkan hasil cetakan yang berkualitas tanpa adanya cacat sedikitpun.

  2. Tepat Waktu

    Semaksimal mungkin menyelesaikan pesanan pelanggan sebelum waktu pengambilan atau waktu yang dijanjikan.

  3. Kepuasan Pelanggan

    Menerima feedback dari pelanggan berupa saran dan kritik yang disediakan. Saran dan kritik dari pelanggan selalu kami bacakan setiap hari dalam briefing pagi sebelum membuka toko.

  4. Meningkatkan Kemampuan Karyawan

    Memberikan pelatihan-pelatihan dalam hal-hal baru baik dalam mendesain maupun penggunaan mesi-mesin cetakan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dan menciptakan karyawan-karyawan yang terbaik.

  5. Menigkatkan Mutu Perusahaan

    Mengevaluasi hasil kerja karyawan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi agar tidak terjadi lagi dengan menetapkan standar-standar baru.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan CV. Unii Media yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.



Gambar 3.3 Struktur Organisasi



Wewenang Dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada CV. Unii Media, yaitu sebagai berikut :

  1. Pemilik (Owner)

    Wewenang dari seorang Pemilik (Owner) :

    1. Mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan secara umum.
    2. Mengontrol perusahaan melalui laporan-laporan dari Admin.
    3. MMengambil keputusan yang bersifat strategis.
    4. Menandatangani surat-surat penting.
    5. Merekrut dan memberhentikan karyawan.
    6. Mengatur tugas dan pekerjaan masing-masing bagian.
    7. Memberikan sanksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesalahan-kesalahan yang timbul di perusahaan.

    Tangggung jawab dari seorang Pemilik (Owner) :

    1. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan berhak dalam menetapkan garis-garis kebijakan perusahaan.
    2. Membina hubungan yang baik dengan intansi pemerintahan maupun swasta agar tercipta hubungan kerja yang baik.
    3. Membuat prosedur pekerjaan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.Membuat prosedur pekerjaan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  2. Administrasi (Administration)

    Wewenang dari seorang Administrasi (Administration) :

    1. Mengelola keluar masuknya uang pembelian dan penjualan.
    2. Membuat kwintansi atau invoice untuk pelanggan (customer).
    3. Membuat surat masuk dan surat keluar.
    4. Membuat pertanggung jawaban keuangan dalam buku kas harian.
    5. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan buku pembelian dan penjualan.

    Tangggung jawab dari seorang Administrasi (Administration) :

    1. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
    2. Bertanggung jawab terhadap surat masuk dan surat keluar.
    3. Bertanggung jawab atas data-data transaksi penjualan.
    4. Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku.
  3. Pemasaran (Marketing)

    Wewenang dari seorang Pemasaran (Marketing) :

    1. Memberikan penjelasan tentang produk, harga dan kualitas kepada pelanggan (customer).
    2. Melakukan order pembelian barang dengan pelanggan.
    3. Melakukan penagihan piutang kepada pelanggan.
    4. Mencari pelanggan baru dan meluaskan daerah pemasaran.
    5. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan atau customer.

    Tanggung jawab dari seorang Pemasaran (Marketing) :

    1. Bertanggung jawab atas pesanan customer.
    2. Bertanggung jawab atas statistik penjualan.
    3. Bertanggung jawab terhadap komplain cutomer.
  4. Desainer (Designer)

    Wewenang dari seorang Desainer (Designer) :

    1. Melakukan koordinasi dengan bagian pemasaran dalam perancangan desain.
    2. Membuat layout yang akan dicetak sesuai file yang telah dikasih oleh pelanggan (customer) yang diterima oleh bagian pemasaran.
    3. Membuat rancangan desain sesuai dengan keinginan pelanggan (customer).
    4. Menciptakan dan membuat ide-ide yang kreatif serta desain-desain yang menarik.
    5. Mengusulkan segala hal yang berhubungan dengan desain.

    Tanggung jawab dari seorang Desainer (Designer) :

    1. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses pembuatan desain yang akan dicetak.
    2. Bertanggung jawab terhadap ukuran hasil cetakan.
  5. Produksi (Production)

    Dalam divisi produksi terbagi 2 bagian yaitu bagian printing dan bagian finishing.

    Wewenang dan tanggung jawab bagian printing sebagai berikut :

    1. Menerima file yang sudah dilayout oleh desainer (designer).
    2. Mencetak file yang telah diterima dari desainer (designer).
    3. Membuat jadwal produksi sesuai urutan pesanan customer.
    4. Membuat laporan atas persediaan produksi seperti tinta, bahan cetakan dan keadaan mesin.

    Wewenang dan tanggung jawab bagian finishing sebagai berikut :

    1. Melakukan finishing terhadap hasil cetakan.
    2. Melaporkan hasil finishing yang gagal untuk dicetak ulang.

    Tanggung jawab dari bagian produksi (production) :

    1. Bertanggung jawab atas hasil cetakan (print).
    2. Bertanggung jawab atas laporan persediaan produksi.
  6. Pengiriman (Delivery)

    Wewenang dari bagian Pengiriman (Delivery) :

    1. Melakukan pengemasan (packing) terhadap hasil cetakan.
    2. Mengantarkan barang sesuai alamat pemesan (customer).
    3. Membuat laporan pengiriman (delivery report).

    Tanggung jawab dari bagian Pengirman (Delivery) :

    1. Bertanggung jawab atas pengiriman barang.
    2. Bertanggung jawab atas laporan pengiriman.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem penjualan yang sedang berjalan pada CV. Unii Media. Analisa tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).


Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :


Gambar 3.4 Alur Kerja


  1. Marketing atau pemilik (owner) menerima pesanan (order) dari pelanggan (customer).
  2. Pesanan (order) tersebut disampaikan kepada desainer (designer) untuk dibuatkan desainnya sesuai pesanan pelanggan (customer) dan menyiapkan file untuk dicetak (print).
  3. File yang siap dicetak (print) diserahkan ke bagian produksi (printing dan finishing), bagian printing melakukan proses cetak (print) dan bagian finishing melakukan proses pengeleman dan pengemasan (packing).
  4. Hasil produk (product) diserahkan kepada bagian Admin.
  5. Bagian admin membuat invoice dan Surat Jalan untuk bagian pengiriman (delivery).
  6. Bagian pengiriman mengirim produk (product) ke pelanggan (customer) sesuai Surat Jalan dari bagian admin.


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Use Case Diagram


Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Penjualan yang sedang berjalan pada CV. Unii Media.
  2. 7 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Customer, Marketing, Designer, Produksi, Delivery, Administrasi dan Owner.
  3. 13 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Menawarkan Katalog Paket Jasa Cetak dan Daftar Harga, Memilih Paket Jasa Cetak, Memberikan Desain Gambar, Buat Desain Baru, Setting File Siap Cetak, Cetak Pesanan, Minta Edit Warna, Menghasilkan Barang Jadi, Packing dan Checking, Mengirim Pesanan, Pembuatan Surat Jalan, Laporan Penjualan dan Mengecek Laporan Penjualan.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Proses Pemesanan

Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Pemesanan


Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Lifeline ,yaitu Katalog Paket Jasa Cetak dan Daftar Harga.
  2. 2 Actor, yaitu : Customer dan Marketing.
  3. 10 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

b. Sequence Diagram Proses Produksi / Mencetak

Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Produksi / Mencetak


Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 2 Lifeline, yaitu : Barang Setengah Jadi dan Barang Jadi.
  2. 4 Actor, yaitu : Marketing, Desainer, Printing dan Finishing.
  3. 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

c. Sequence Diagram Proses Delivery

Gambar 3.8 Sequence Diagram Proses Delivery


Berdasarkan gambar 3.8 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Lifeline, yaitu : Barang Jadi.
  2. 4 Actor, yaitu : Produksi, Delivery, Admin dan Customer.
  3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

d. Sequence Diagram Laporan Penjualan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Laporan Penjualan



Berdasarkan gambar 3.9 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Lifeline, yaitu : Laporan Penjualan.
  2. 2 Actor, yaitu : Administrasi dan Owner.
  3. 4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Activity Diagram Proses Pemesanan

Gambar 3.10 Activity Diagram Proses Pemesanan


Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 2 vertical swimeline yaitu Customer dan Marketing.
  3. 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

b. Activity Diagram Proses Desain

Gambar 3.11 Activity Diagram Proses Desain


Berdasarkan gambar 3.11 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 4 vertical swimeline yaitu Marketing, Desainer, Customer dan Produksi.
  3. 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

c. Activity Diagram Proses Produksi

Gambar 3.12 Activity Diagram Proses Produksi


Berdasarkan gambar 3.12 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 3 vertical swimeline yaitu Desainer, Produksi dan Delivery.
  3. 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

d. Activity Diagram Proses Penyerahan Barang dan Pembayaran

Gambar 3.13 Activity Diagram Proses Penyerahan Barang dan Pembayaran


Berdasarkan gambar 3.13 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 3 vertical swimeline yaitu Administrasi, Delivery dan Customer.
  3. 11 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

e. Activity Diagram Laporan Penjualan

Gambar 3.14 Activity Diagram Laporan Penjualan


Berdasarkan gambar 3.14 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 3 vertical swimeline yaitu Marketing, Administrasi dan Owner.
  3. 6 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Untuk mendukung proses Analisa SWOT, maka terleih dahulu akan dilakukan marketing 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas. Adapun marketing 7P, yaitu sebagai berikut :

No. Indikator Variable
1. Product (Produk)
  • Produk kebutuhan primer seperti kertas, tinta.
  • Kondisi barang yang baik.
  • Pemantauan ketersediaan stok barang yang dilihat secara fisik.
  • Kelengkapan barang.
  • Memilki produk yang berkualitas.
  • Adanya produk yang rusak sehingga harus direproduksi.
2. Price (Harga)
  • Persaingan harga.
  • Promo.
3. Place (Lokasi)
  • Kebersihan gedung yang terjaga.
  • Kerapihan meletakan barang di dalam gedung.
4. Promotion (Promosi)
  • Kerjasama baik kepada customer.
  • Dikenal masyarakat sekitar.
5. People (Orang)
  • Karyawan mempunyai keterampilan yang cukup sesuai dengan bidangnya.
  • Keramahan karyawan kepada customer.
  • Kebutuhan customer semakin meningkat.
6. Physical Evidence
(Bukti Fisik)
  • Fasilitas gudang yang cukup luas untuk menyimpang barang.
  • Terdapat CCTV pada setiap sudut-sudut bagian.
  • Fasilitas 1 mobil dan 3 motor untuk delivery.
7. Process (Proses)
  • Kecepatan menanggapi pesanan dari customer.
  • Kerapihan pengemasan barang.
  • Proses pencatatan masih manual menggunakan buku biasa hanya untuk menceklist barag yang masuk dan keluar dari gudang.

Tabel 3.1 Marketing Mix 7P.


Kemudian dilanjutkan dengan analisa SWOT. Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa gedung, tempat tinggal karyawan dan kendaraan untuk operasional, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini. Sedang eksternal yang mencakup aspek masyarakat, persaingan terhadap perusahaan lainnya dan promosi kedapa pelanggan.

Adapun analisa SWOT yang dapat digambarkan adalah sebagai berikut :

Faktor Internal / Eksternal Strengh (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
  • Tenaga kerja / karyawan dengan keterampilan yang cukup di bidangnya.
  • Kerapihan dalam pengemasan barang.
  • Berpengalaman di bidang distribusi.
  • Adanya CCTV pada setiap sudut bagian.
  • Kurangnya promo.
  • Proses penjualan dengan pencatatan yang masih manual.
  • Program promosi masih sederhana.
Opportunity (Peluang) Strategi SO Strategi WO
  • Permintaan dari Customer terus bertambah.
  • Masih sedikit pesaing di daerah tersebut.
  • Menambah mesin-mesin produksi / printer.
  • Hasil cetakan yang berkualitas sehingga banyak pelanggan yang puas.
  • Membuat sistem aplikasi penjualan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
  • Menjaga kestabilan kualitas cetakan dan harga agar dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Thread (Ancaman) Strategi ST Strategi WT
  • Harga yang terlalu tinggi sehingga kurang dijangkau oleh customer.
  • Kurang ide baru dalam promosi.
  • Human error.
  • Memberikann jaminan hasil cetakan.
  • Membuatkan penangganan return dari customer.
  • Memperluas media promosi.
  • Memisahkan hasil cetakan yang rusak.
  • Memberikan pelayanan yang baik kepada customer.
  • Membuat warning system terhadap pesanan yang sudah deadline.

Tabel 3.2 Tabel Analisa SWOT.



Proses Bisnis

No. Nama Proses Input Proses Output
1. Pemesanan Order produk, banyaknya pesanan dan jenis produk yang dipesan. Datang langsung atau via telepon atau via email. Produk dikirim atau diambil ke toko.
2. Pembayaran Pembeli memberikan uang muka atau membayar penuh di muka. Pembeli melakukan pembayaran. Uang dibayarkan kepada staff atau transfer.
3. Pengiriman Produk siap dikirim. Pembeli bisa mengambil produk langsung ke toko atau bisa delivery. Produk diterima oleh pembeli.
4. Laporan Penjualan Pencatatan transaksi. Pengumpulan salinan nota setiap transaksi penjualan. Laporan transaksi penjualan.

Tabel 3.3 Tabel Proses Bisnis.


Proses bisnis yang dilakukan pertama adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh pembeli dan karyawan toko, jika terdapat kesepakatan antara karyawan toko dan pembeli mengenai harga dan jumlah produk maka akan berlanjut dengan memberikan pesanan kepada karyawan toko. Setelah itu pembeli membayar uang muka minimal 50% atau dibayar penuh di muka. Pesanan yang diterima dari pembeli kepada karyawan toko diberikan kepada desainer jika file belum didesain atau langsung ke produksi apabila file sudah pernah dicetak. Di prosuksi, file tersebut dicetak sesuai pesanan . Hasil cetakan dikemas oleh bagian delivery sambil didata jumlahnya dan dibuatkan notanya oleh bagian administrasi. Apabilan pesanan harus diantarkan maka bagian administrasi membuatkan surat jalan untuk bagian delivery yang akan diantarkan sesuai alamat yang ada di surat jalan. Bagian delivery akan meminta bukti pembayaran dan dokumen penerimaan barang apabila barang sudah sampai tujuan.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

    • Processor : Intel Core i5

    • Monitor : AOC 18.5 Inci LED

    • Hardisk : 1 TB

    • RAM : 8 GB

    • Keyboard : Logitech USB

    • Mouse : Logitech USB

  2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

    • Microsoft Windows 7 Professional

    • Microsoft Office 2010 Profesional

  3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh staff administrasi.


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Dari analisa-analisa diatas yang telah dilakukan, maka terlihat permasalahan yang dihadapi oleh sistem penjualan yang sedang berjalan pada CV. Unii Media. Oleh karena itu dari permasalahan tersebut, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah sebagai solusi untuk permasalahan tersebut.


Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem penjualan yang berjalan masih kurang efektif, efisien dan tepat waktu karena hanya sebatas menggunakan nota atau invoice dalam bentuk kertas belum adanya komputerisasi sehingga lambatnya dalam pembuatan laporan penjualan.

  2. Dalam penyimpanan data-data transaksi penjualan masih kurang terarsip dengan baik karena tidak adanya tempat yang terintegrasi sehingga data yang dibutuhkan terlalu lama untuk ditampilkan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisa dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Membangun aplikasi sistem penjualan yang mudah dioperasikan, cepat dan akurat.

  2. Aplikasi sistem penjualan yang akan dibuat harus terintegrasi dengan database yang sudah dinormalisasi sehingga mencegah data-data yang ambigu.

  3. Aplikasi sistem penjualan yang akan dibuat disarankan dapat diakses oleh berbagai device dan gadget sehingga memudahkan staff administrasi dan owner untuk memonitor laporan penjualan dimana saja dan kapan saja.

BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan pada CV. Unii Media, maka penulis membuatkan beberapa kesimpulan :


Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada CV. Unii Media masih menggunakan pencatatan manual dan belum terkomputerisasi.

  2. Perlu adanya sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi dan pengarsipan data-data transaksi penjualan dengan dibuatkannya database yang terpusat dan mudah diakses.

  3. Laporan penjualan yang sekarang disajikan masih memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dengan langkah-langkah yang panjang dan perhitungan manual.


Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Menghasilkan analisa sistem informasi penjualan pada CV. Unii Media untuk membantu dalam rencana pembuatan aplikasi sistem informasi penjualan pada CV. Unii Media yang akan terkomputerisasi.

  2. Memungkinkan aplikasi sistem informasi penjualan pada CV. Unii Media yang akan dibangun akan membantu proses pengolahan data-data transaksi penjualan yang lebih cepat, akurat dan rapi sehingga pembuatan laporan penjualan menjadi tepat waktu dan lebih informatif.


Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Penulis mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian atau analisa terhadap sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada CV. Unii Media.

  2. Penulis menjadi tahu tentang masalah-masalah yang ada pada sistem informasi penjualan di CV. Unii Media dan menemukan solusi yang terbaik untuk mengatasinya.


Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, penulis mendapatkan pengalaman dalam proses penelitian. Mulai dari pengumpulan data (observasi, wawancara dan data pustaka), analisis terhadap sistem informasi penjualan yang sedang berjalan (menggunakan analisa SWOT) hingga ke tahap perancangan desain sistem informasi penjualan yang akan dibuat (menggunakan UML). Tak luput juga penulisan banyak mendapatkan pembelajaran dari bapak pembimbing di kampus dan di lapangan dalam hal sistematika penulisan dan penyelesaian penelitian ini.


Saran

Saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan atau pembuatan sistem baru terhadap sistem informasi penjualan pada CV. Unii Media adalah sebagai berikut:

  1. Diperlukan sistem baru yang dapat terintegrasi mulai dari pemesan jasa cetak, pembuatan desain, proses cetak (printing), pengecekan terhadap barang jadi, pengiriman barang, pembuatan nota (invoice) atau surat jalan hingga laporan penjualan.

  2. Penelitian terhadap sistem informasi penjualan yang sedang berjalan ini masih dalam ruang lingkup yang sempit yaitu hanya di bagian penjualan saja. Oleh karena itu, diharapkan dalam pengembangan atau penelitian selanjutnya lebih luas lagi cakupannya terhadap sistem informasi lain, khususnya sistem informasi persediaan bahan baku dan sistem informasi akuntansi atau keuangan.

  3. Dalam menerapkan sistem informasi penjualan yang baru, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia (brainware) maupun peralatannya (hardware dan software).


DAFTAR PUSTAKA

  1. Supriyadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. 2,0 2,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Maimunah, Lusyani sunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja
  4. 4,0 4,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Guritno, Suryo, Sudaryono, Untung Rahardja. 2011. Theory and application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  9. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi.
  10. Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Tenologi Mobile Menggunakan J2ME. Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  11. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi e-Learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 - Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  12. Manser, Martin H. 1995. Oxford Learner’s Pocket Dictionary. Oxford University Press.
  13. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa.
  14. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  15. 15,0 15,1 15,2 Basu Swastha, 2000. Manajemen Penjualan. Yogyakarta : Penerbit BPFI.
  16. 16,0 16,1 Azhar, La Midjan dan Susanto, 2001. Sistem Informasi Akuntansi I dan II. Edisi Ke Sebelas, Lembaga Informatika, Bandung.
  17. 17,0 17,1 Krismiaji, 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua. Yogyakarta : Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN.
  18. Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  19. 19,0 19,1 19,2 Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  20. 20,0 20,1 20,2 Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang.
  21. A.B. Susanto, 2007. Visi dan Misi; Langkah Awal Menuju Strategic Management. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:


A.1. Surat Pengantar KKP
A.2. Kartu Bimbingan KKP
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi KKP
A.5. Kwitansi Pembayaran KKP
A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.7. Daftar Nilai
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Sertifikat TOEFL
A.10.Sertifikat Prospek
A.11.Sertifikat IT Internasional
A.12. Sertifikat IT Nasional
A.13. Sertifikat IT Nasional
A.14. Sertifikat IT Nasional
A.15.Curriculum Vitae (CV)



Lampiran B:


B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Form Pengadaan Aset
B.3. Form Permintaan Aset
B.4. Form Perawatan Aset
B.5. Form Serah Terima Aset
B.6. List Inventory Aset IT
B.7. List Stok Barang IT

Contributors

Admin, Nirwan