KP1122468930

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE APLIKASI MEMO KONFIRMASI TRANSAKSI INTERBRANCH

TRANSACTION (Transaksi Antar Kantor Cabang) DI UNIT ACCOUNTING

PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk

KANTOR CABANG KARAWACI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1122468930 ABDUL MUKTI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE APLIKASI MEMO KONFIRMASI TRANSAKSIINTERBRANCH

TRANSACTION (Transaksi Antar Kantor Cabang) DIUNIT ACCOUNTING

PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk

KANTOR CABANG KARAWACI


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 29 Oktober 2014



Dosen Pembimbing




( Sandro Alfeno, M.Kom )

NID. 05065



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1122468930
Nama
: ABDUL MUKTI
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 20 Desember 2014
ABDUL MUKTI
NIM. 1122468930

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Isi Abstraksi Bahasa Indonesia

Kata Kunci: .... , ..., ....

ABSTRACT

Isi abstraksi Bahasa Inggris

Keywords : ... , ... , ...


KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis panjatkan atas Hadirat Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas pelaksanaan KKP sampai pada pembuatan laporan. Laporan ini disusun untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan KKP yang telah penulis laksanakan di PT. Yusen Logistics Indonesia di Bandara Internasional Soekarno - Hatta. Semoga laporan ini dapat berguna bagi diri penulis, kampus dan siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi keilmuan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STIMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STIMIK Raharja.
  5. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Pembimbing.
  6. Bapak Wakyad, selaku pembimbing lapangan.
  7. Seluruh Dosen dan Assisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  8. Seluruh Pimpinan serta staff dan karyawan PT. Yusen Logistics Indonesia.
  9. Keluarga tercinta saya yang telah memberikan semangat.
  10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demi kemajuan dan kelengkapan laporan ini penulis menghapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan selanjutnya.


Tangerang, 29 Oktober 2014
Abdul Mukti
NIM. 1122468930

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Nama Gambar

Gambar 2.1. Nama Gambar

Gambar 2.2. Nama Gambar

Gambar 3.1. Nama Gambar

Gambar 3.2. Nama Gambar

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Unit Accounting di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Karawaci Tangerang, dalam kesehariannya banyak melakukan mobilitas yang sangat padat. Di antaranya adalah proses melakukan surat keluaran berupa memo konfirmasi transaksi Interbranch Transaction (Transaksi antar kantor cabang). Memo tersebut berfungsi sebagai alat untuk melakukan penagihan atas pinjaman untuk pemabayaran suatu transaksi yang dilakukan oleh kantor cabang lain. Dalam proses pembuatan memo yang dilakukan masih dengan cara yang manual. Sehingga masih menimbulkan kemungkinan terjadinya Human Error (Kesalahan Manusia) yang dapat membuat laporan memo menjadi tidak akurat.

Untuk mengatasi keslahan dalam proses pembuatan memo yang terjadi, maka di perlukan suatu aplikasi yang dapat menyusun pembuatan memo secara tepat dan akurat.

Dalam permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “PROTOTYPE APLIKASI MEMO KONFIRMASI TRANSAKSI INTERBRANCH TRANSACTION (Transaksi antar kantor cabang) DI UNIT ACCOUNTING PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG KARAWACI TANGERANG”


Perumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).


  1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam pembuatan memo yang tidak akurat?

  2. Apakah system yang berjalan sudah efektif dan efesien?

  3. Apakah laporan yang dihasilkan sudah akurat sesuai dengan data yang ada?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai pendataan atau pencatatan Memo Konfirmasi Transaksi antar kantor cabang di unit accounting pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Karawaci Tangerang, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mulai proses penginputan hingga pengeluaran memo konfrimasi transaksi di Unit Accounting pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Karawaci Tangerang.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini :

a Untuk mempermudah dalam pembuatan memo konfirmasi transaksi.

b) Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di Perguruan Tinggi Raharja.

c)Sebagai syarat kelulusan dan mengambil mata kuliah Skripsi.

Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahuisistem yang sedang berjalan pada sistem pendataan Memo Konfirmasi Transaksiantar kantor cabang di Unit Accounting pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Kantor Cabang Karawaci Tangerang.

2. Memberikanpengalaman dan memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan bagimahasiswa untuk menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai kontrol rate .

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada Sales Staff , Supervisor Customer Service dan Supervisor BillingSection.

3. Metode Studi Pustaka

Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan

membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu

penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Analisis

Untuk Memperoleh data dan informasi PT. Yusen Logistics Indonesia mengenai kontrol rate ekspor yang masih menggunakan metode-metode manual yang tentunya belum maksimal.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang Laporan KKP, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan KKP dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan KKP ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran dan tinjauan sistem berjalan, permasalahan, serta alternatif pemecahanmasalah.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yangberkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan KKP ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1), Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7) Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

8) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya.

1) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

2) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya kematian seseorang.

4) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.Misalnya sistem musyawarah.


Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”

Menurut (Jogiyanto:2010), “Analisa Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut. (Jogiyanto:2010)

1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisa system.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

3. Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar Jogiyanto (2010:37) sebagai berikut:

1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

2. Tepat waktu (Times Lines)

Berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

3. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Robert A. Leitch dan K. RocoeDavis Jogianto (2011:41), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutarman (2012:13),"Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data,penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing.Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.


Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.(Jogiyanto H.M., 2010:13).

Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Heriawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirementlain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activitydiagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

10. Perhalusdeployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

a) Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a) Structural Things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b) Behavioral Things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c) Grouping Things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML).Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut.Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d) Annotational Things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a) Ketergantungan (Dependention).

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b) Asosiasi (Association)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c) Generalisasi (Generalization)

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d) Realisasi (Realization)

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

2. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

3. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

4. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

5. Activity Diagram

Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliranaktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yangakan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Bandar Udara

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1992, tanggal 25 Mei 1992, tentang Penerbangan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1996, tanggal 4 Desember 1996,tentang Kebandarudaraan, diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, tentang Kebandarudaraan, yang dimaksud dengan Bandar Udara adalah lapangan terbang yang digunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik/turun penumpang, dan/atau bongkar muat kargo dan/atau pos serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

Sedangkan dalam Document 4444 Air Traffic Management, ICAO (Internasional Civil Aviation Organization), Bandar Udara didefinisikan sebagai suatu tempat atau daerah,di darat atau di perairan dengan batas-batas tertentu, termasuk bangunan dan instalasi, yang dibangun untuk keperluan pergerakan pesawat terbang lepas landas (take-off), pendaratan (landing), atau pergerakan dipermukaan (taxiing).

Menurut Annex 9,Facilitation, Bab I, Definisi dan Penerapan, Bandar Udara Internasional adalah :"Any Airport designated by the Contracting State in whose territory it is situated as anairport of entry and departure for international air traffic, where areformalities incident to customs, immigration, public health, animal, and plantquarantine and similar procedures are carried out."

Definisi Rate

Rate berlaku dari titik utama ke titik berikutnya, Rate hanya mencakupuntuk biaya transportasi dari bandara ke bandara saja dan tidak termasuk biaya untuk layanan seperti transhipment,bea cukai, pick-up, storage atau layanan serupa.

Dalam TACT ( The Air Cargo Tariff ) (2014), Rate adalah jumlah tagihan yang dibebankan oleh operator (carrier) untuk pengangkutan satuan berat (kg. Atau lb). Fungsi dari pada Rate adalah untuk menghitung tranportasi charge bagi suatu barang kiriman menurut golongannya masing-masing (cargo classification). Harga yang berlaku adalah harga yang diumumkan berlaku pada tanggal penerbitan AWB (Air WayBill) oleh carrier atau agennya.

Berdasarkan TACT ( The Air Cargo Tariff )(2014) :

“The rate is the amount charged by the carrier for the carriage of a unit of weight (kg. or lb.).Applicable rates are the published rates in effect on the date of issuance of the air waybill by the carrier or its agent.”

Perhitungan biaya untuk semua pengiriman harus dilakukan dengan cara mengalikan tarif yang berlaku per kg. / Lb. dengan berat yang dikenakan biaya. Ada berbagai jenis tipe dari kargo rates dan biaya (charges) :

M : Minimum Charge Rate

Ongkos / biaya terendah yang harus dikenakan terhadap suatu kiriman.

N : Normal Rate

Rate per Kg yang dikenakan terhadap kiriman yang mempunyai berat di bawah 45 Kg.

Q : Quantity Rate

Rate per Kg yang dikenakan terhadap kiriman yang berat barangnya di atas 45 Kg.

S : Surcharge

Biaya tambahan untuk beberapa macam kiriman.

R : Reduction Rate

Pembayaran tariff oleh beberapa oleh beberapa macam kiriman barang.

Commodity Rate adalah Rate khusus untuk barang komoditi yang sifatnya special cargo. Dan besarnya M, N, Q ditentukan buku air cargo tariff, yang dikeluarkan oleh IATA (International Air Transport Association).

Quotation Rate adalah Rate penawaran suatu penjualan (Sales) kepada pelanggan (customer). Quotation Rate Form adalah formulir penawaran Rate penjualan yang berfungsi untuk mencatat berbagai jenis barang / jasa yang dapat dijual kepada pelanggan (customer).


Definisi Ekspor

Ekspor itu sendiri dari sisi Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimanatelah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006. Dalam UU Kepabeanan tidak terlalu banyak pasal yang mengatur tentang ekspor dibandingkandengan keseluruhan jumlah pasal dalam Undang-undang Kepabeanan.

Pengertian ekspor menurut Undang-undang Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Daerah Pabean adalah ilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara diatasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang undang kepabeanan.

Definisi Logistik (Logistics)

Menurut dari Jurnal Riset Industri Dedi Mulyadi (Vol. V, No.3,2011, Hal.275-282), logistik merupakan aspek manajemen strategis yang bertanggung jawab mengelola akuisisi, pergerakan dan penyimpanan bahan mentah,bahan setengah jadi, persediaan barang jadi dan informasi-informasi yang menyertainya dalam suatu organisasi dan saluran pemasarannya untuk memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat mencapai target keuntungan perusahaan. Misi logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang diinginkan, sehingga memberikan manfaat kepada perusahaan.

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara pada tahun 2013 dengan judul “ Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini membahas memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Syefri Maulana Husain pada tahun 2013 dengan judul “Analisa Sistem Kontrol Kualitas Produk di PT. Induro International “. Penelitian ini membahas Quality Control / Kualitas barang yang diproduksi oleh PT. Induro International, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan PT. Induro International dalam pengolahan data. merupakan bagaimana cara mengontrol suatu hasil produk untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memenuhi kepuasan konsumen. Sehingga mengurangi terjadinya penyimpangan yang mengakibatkan produk cacat.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo pada tahun 2013 dengan judul “Prototipe Sistem Monitoring Control Pengembangan Aplikasi Pada Perguruan Tinggi Raharja“. Penelitian ini membahas bagaimana mengontrol pengembangan proyek di Perguruan Tinggi Raharja dengan cara memonitoring, mengontrol data dari setiap laporan kesalahan yang dilaporkan oleh seluruh pengunjung yang menggunakan proyek yang sedang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja, sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang diakibatkan kurangnya dokumentasi dari laporan kesalahan yang diterima.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Unit Accounting

Bagian ini merupakan suatu kelompok kerja yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan data keuangan yang akan digunakanoleh unit kerja lainnya untuk menunjukan operasional bank. Prinsip utama yang mendasari unit kerja ini adalah bahwa data yang diterima pada kesempatan pertama harus segera diproses sehingga dihasilkan informasi yang tepat waktu, akurat, dan bermanfaat bagi bank. Bagian akuntansi ini berfungsi sebagai pengelolaan administrasi transaksi keuangan sampai ke buku besar dan rekening individual serta penyusunan dan penerbitan laporan keuangan kantor cabang untuk kepentingan intern, kepentingan kantor cabang, maupun ekstern bank itu sendiri.


Sejarah Singkat Perusahaan

Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung. Posts Paar Bank kemudian terus hidup dan berkembang hingga tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar.

Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun kemudian keadaannya keuangan Posts Paar Bank pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942, Hindia belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Posts Paar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah Bank yang bertujuan untuk menarik dana dari masyarakat melalui tabungan.

Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. tugas pertamanya adalah melakukan penukaran mata uang Jepang dengan ORI, tetapi kegiatannya tidak berumur panjang karena agresi belanda (Desember 1946) mengakibatkan duduknya semua kantor termasuk kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos sampai tahun 1949. Kantor Tabungan Pos dibuka kembali tahun 1949, dan nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak 1950, tetapi yang terpenting bagi sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 Tahun 1950 Tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama “Posts Paar Bank Indonesia” berdasarkan Staasbalt No. 295 Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memidahkan induk kementrian keuangan dibawah menteri urusan Bank Central. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 Tahun 1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi BTN didasarkan pada Perpu No.4 Tahun 1964 tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero). Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5 – 544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero) sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Organisasi adalah wadah kegiatan sejumlah manusia yang melakukan suatu kegiatan terencana dengan bekerjasama penuh kesadaran dengan yang terkait dalam hubungan formal dan rangkaian tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Visi Dan Misi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Karawaci

Adapun Visi, Misi, dan Tujuan PT. Yusen Logistics Indonesia, yaitu:

  1. Visi
  2. Visi PT. Yusen Logistics Indonesia adalah berjuang untuk menjadi perusahaan jasa freight forwarding dan logistik yang memimpin di pasar nasional maupun internasional, didukung oleh tersedianya jasa-jasa pendukung dan infrastruktur yang dapat mengimbangi kebutuhanpelayanan jasa dan sumber daya manusia yang berkualitas dan bekerja secara professional sehingga tercipta pelayanan yang baik.

  3. Misi
  4. Misi PT. Yusen Logistics Indonesia adalah meningkatkan kinerja dan membangun suatu system pelayanan jasa yang terbaik agar tercapai kepuasan pelanggan sehingga perusahaan mampu tumbuh dan berkembang secara kompetitif dan berkesinambungan.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan PT. Yusen Logistics Indonesia adalah struktur organisasi lini dan staff.

Tujuan pengorganisasian PT. Yusen Logistics Indonesia adalah :

  1. Adanya pemisahan fungsi fungsi sedemikian rupa, sehingga karyawan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description yang diberikan.
  2. Adanya koordinasi dan pengarahan dari setiap tindakan unit organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan memiliki organisasi yang jelas, teratur serta rapi, agar dapat beroperasi dengan baik dan lancar serta dapat mencapai target yang menjadi sasaran perusahaan. Struktur yang baik akan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Struktur organisasi adalah hubungan berbagai sistem berupa tindakan mengusahakan hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga dapat bekerja sama secara efisien. Dengan demikian akan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas atau sasaran tertentu.

Struktur organisasi yang tepat serta tugas yang jelas dari seluruh personil yang ada sangatlah berperan dalam suatu perusahaan yang menginginkan adanya suatu keterangan dalam rangka aktivitasnya.

Berikut adalah struktur organisasi PT. Yusen Logistics Indonesia untuk Air Freight Forwarding ( AFF ).

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi PT. Yusen Logistics Indonesia


Gambar 3.2. Stuktur Organisasi Pada Divisi Air Export


Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian – bagian yang ada pada PT. Yusen Logistics Indonesia, yaitu sebagai berikut :

Penjabaran wewenang dan tanggung jawab dari gambar 3.1 yaitu:

1. President Director

a. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan.

b. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya aktivitas perusahaan.

c. Mengembangkan manajemen perusahaan.

d. Menjalankan rencana kerja pengelolaan perusahaan secara terpadu.

e. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan dan perhitungan hasil usaha.

2. General Manager Laut

a. Menyusun rencana kerja dan menentukan target serta anggaran belanja setiap tahunnya baik departemen ekspor maupun impor laut.

b. Sebagai koordinator yang mengawasi kelancaran tugas di departemen ekspor dan impor laut dalam melaksanakan rencana kerja dan pencapaian target yang telah ditentukan.

c. Menentukan dan menyusun agenda perusahaan khususnya departemen ekspor dan impor laut.

3. General Manager Udara

a. Menyusun rencana kerja dan menentukan target serta anggaran belanja setiap tahunnya baik departemen ekspor maupun impor udara.

b. Sebagai koordinator yang mengawasi kelancaran tugas di departemen ekspor dan impor udara dalam melaksanakan rencana kerja dan pencapaian target yang telah ditentukan.

c. Menentukan dan menyusun agenda perusahaan khususnya departemen ekspor dan impor udara.

3. General Manager Non Bisnis

a. Melaksanakan dan membina tata usaha keuangan dan perbendaharaan kas sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.

b. Menyusun anggaran keuangan dan disesuaikan dengan rencana kerja.

c. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran keuangan perusahaan.

d. Melakukan perhitungan hasil berkala maupun tahunan yang diperoleh perusahaan.

Penjabaran wewenang dan tanggung jawab dari gambar 3.2 yaitu:

1. Manager Air Export

a. Mengelola Air Export Customer Service dan tim operasi.

b. Mengembangkan Air Export Cargo Volume.

c. Mengidentifikasi masalah.

d. Mengawasi kedisiplinan Staff.

e. Mengunjungi customer untuk pengembangan pasar.

f. Outstanding follow up overseas and local.

g. Persetujuan Cash / Payment.

h. Laporan operasional.

i. Berelasi dengan entitas lain seperti Gafeksi (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia) , Airline, Operator Gudang, dll.

2. Ass.Manager (Assistant Manager)

a. Membantu Manager Mengelola Air Export Customer Service dan tim operasi.

b. Membantu Manager Mengawasi kedisiplinan Staff.

c. Menggantikan Manager apabila sewaktu-waktu Manager tidak berada di tempat.

d. Merencanakan Business Air Export.

e. Membuat biweekly meeting report and attendance.

f. Membuat jadwal kerja bulanan.

g. Mengontrol sumber daya internal.

h. Mengontrol kegiatan Customer Service.

i. Jaminan prosedur untuk setiap PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) atau Custom Matter.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

2. Alternatif Pemecahan Masalah


User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Isi Kesimpulan

Saran

Isi Saran

DAFTAR PUSTAKA

Administrasi Perhubungan Udara. 2010. Pengertian Bandara. Diambil dari: https://apustpicurug.wordpress.com (30 Oktober 2014)

A.Leitch Robert, Davis Jogiyanto K.Rocoe. 2010. Sistem Informasi dan Analisa Sistem, Buku 1 Edisi 10. Jakarta : Salemba empat.

Bagian Peraturan Perundang-Undangan Biro Hukum Dan Humas BPKP. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan. Diambil dari : www.bpkp.go.id. (30 Oktober 2014)

Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa.

Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

IATA (International Air Transport Association).2014. TACT The Air Cargo Tariff ), Edisi Februari 2014. Badhoevedorp : IATA Netherlands Data Publications. Diambil dari : http://www.tact-online.org ( 30 Oktober 2014 )

Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta:Andi.

Laudon, Kenneth C. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, Dedi. 2011. Pengembangan Sistem Logistik yang Efisien dan Efektif dengan Pendekatan Supply Chain Management. Jurnal Riset Industri. Vol. V, No.3, 2011. Diambil dari: http://www.kemenperin.go.id/download/4721/Pengembangan-Sistem-Logistik-yang-Efisien-dan-Efektif-degan-Pendekatan-Supply-Chain-Management. (30 Oktober 2014).

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi Offset.

Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Taufiq. 2013. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi, Edisi ketiga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Turban, E . 2010, Electronic Commerce: A Managerial Perspective, Prentice Hall. New Jersey.

Whitten, L.J . 2011. Method Design And System Analysis. Mc Graw-Hill International.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.





DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP

Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Abdul Mukti, Admin