KP1114465646: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
(BAB II)
Baris 285: Baris 285:
 
pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbedatergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi ditentukanoleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabilamanfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.</li>
 
pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbedatergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi ditentukanoleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabilamanfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.</li>
 
</ol>
 
</ol>
 +
 +
 +
===Fungsi Informasi===
 +
 +
 +
<div style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi
 +
informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastianpemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusanmengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman danketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”</p></div>
 +
 +
 +
===Nilai Informasi===
 +
 +
 +
<div style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Suatu informasi dikatakan bernilai bila
 +
informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaaninformasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilankeputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua halyaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Akan tetapi perlu diperhatikan bahwainformasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakanuntuk beberapa kegunaan.Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkandengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10(sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Kemudahan
 +
dalam Memperoleh (Accesibility)<br>Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna
 +
apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangatdibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)<br>Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurnaapabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotongdan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secarabaik.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Ketelitian (Accuracy) <br>Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna
 +
apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jikatidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)<br>Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna
 +
apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan pentingmenjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karenatidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Ketepatan Waktu (Timelines) <br>Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna
 +
apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berhargadan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karenatidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Kejelasan (Clarity)<br>Informasi yang jelas akan meningkatkan
 +
kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk danformat informasi.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Fleksibilitas (Flexibility) <br>Nilai informasi semakin sempurna apabila
 +
memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manageratau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Dapat Dibuktikan (Verified)<br>Nilai informasi semakin sempurna apabila
 +
informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced) <br>Nilai informasi semakin sempurna apabila
 +
informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahaninformasi.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Dapat Diukur (Measurable) <br>Informasi
 +
untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilaiyang sempurna. (Jogiyanto H.M., 2010:11)</li>
 +
</ol>
 +
 +
  
 
__TOC__
 
__TOC__

Revisi per 7 Desember 2013 03.51

ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI iLEARNING SURVEY (iSUR)

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




Logo stmik raharja.jpg



OLEH :

1114465646 ERLITA RASDIANA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Penggunaan teknologi komputer dan komunikasi sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat penting dimana informasi yang cepat, akurat, handal dan berkualitas menjadi suatu hal yang sangat memungkinkan untuk dilakukan. Informasi yang berkualitas tersebut bisa digunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan.


Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan sistem iLearning survey ini yaitu memudahkan mahasiswa dalam mengisi survey secara online, dan memudahkan petugas dalam menyebarkan survey, serta meningkatkan mutu pelayanan kampus sesuai dengan akreditasi ISO.
  2. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem survey yang berjalan saat ini.
  3. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian pelayanan kampus. Sehingga mempercepat proses penginputan survey mahasiswa dimanapun dan kapanpun serta menghasilkan data yang akurat dan efisien.
  4. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi survey pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas KKP.


Manfaat Penelitian

Dalam penulisan laporan KKP ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

  1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Dengan adanya sistem survey secara online, maka diharapkan mahasiswa dapat menginput survey secara cepat, tepat dan akurat. Serta memudahkan petugas dalam menyebarkan survey.
  3. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.


Ruang Lingkup

Karena luasnya permasalahan yang ada, maka penulis akan membatasi masalah hanya pada sistem survey. Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai proses pengelolaan survey mahasiswa, yaitu :

  1. Proses pembuatan survey .
  2. Active dan Deactive survey.
  3. Delete survey.
  4. Membuat token pada survey
  5. Menyebarkan survey.
  6. Sampai pengolahan hasil survey.


Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) inisebagai berikut:

1. Metode Obervasi (Pengamatan)

Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya ataupeninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.Dalam hal ini,penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi Perguruan Tinggi Raharja sebagailokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporanpenelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untukdilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara inipenulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulisanalisa pada Perguruan Tinggi Raharja.

2. Metode Studi Pustaka

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh penelitiuntuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan denganmasalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporanpenelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan,peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, sertamelakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang penelitiberkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidangpenelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasilpenelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untukmenghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidakdiinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapatmemperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentukrangkuman yang utuh.

3. Metode Pengembangan

Merupakan suatu usaha untuk mendefinisikanpenelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan danmemvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengansistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana iaakan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yangditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencobamengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akandikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draf elisitasi.


Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan KKP ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materimenjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitulatar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematikapenulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil daribeberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini jugamenjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sisteminformasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar pengembangan,DefinisiInformation Services Student (SIS), literature review dan definisi lainnya yangberkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisa organisasi pada PerguruanTinggi Raharja, analisa batasan system, analisa sistem berjalan, tata laksanasistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan konfigurasi sistem.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telahdiuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahandan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Mustakini (2009:34), bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatankomponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagaikumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistemyang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem inididefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas,pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
  2. Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-samauntuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  3. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152),“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang samauntuk mencapai suatu tujuan”.
  4. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, ataukomponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain,sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuanpemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulanelemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatutujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalampendefinisian sistem, yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur,mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yangsaling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atauuntuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulandari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa haltersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yangdimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja samamembentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatusubsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatufungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkunganluarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satukesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebutlingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkandan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkunganluar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikanharus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup darisistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input)dan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yangdimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalahenergi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unitsistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi.Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistemyang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan(Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatusistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telahdirencanakan.


Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu,sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22) :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi,yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia denganTuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistemkomputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaranbumi.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusiadengan mesin yang disebut human machine system.Misalnya sistem informasiberbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasidengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasilpertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnyakematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidakberhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.Secarateoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistemyang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkansistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkunganluarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkunganluar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapatbeberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuksegera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono,2010:11).
  2. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaandan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar,bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yangmenggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan materialatau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsungkepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebihbermakna (Mulyanto, 2009:15).
  3. Menurut Kadir (2009:3), bahwa “data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatuyang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentukyang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut sikluspengolahan data(Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  1. Tahapan Input
    Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proseskomputer lewat alat input (input device).
  2. Tahapan Process
    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device)yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.
  3. Tahapan Output
    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.


Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi sipenerima. (Sutarman, 2012:14)
  2. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentukyang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)
  3. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalammembuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehinggamempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.


Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentangkualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri(2012:43):

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahandan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkanmaksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampaipenerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah ataumerusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagikarena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bilapengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbedatergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi ditentukanoleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabilamanfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastianpemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusanmengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman danketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”


Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaaninformasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilankeputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua halyaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Akan tetapi perlu diperhatikan bahwainformasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakanuntuk beberapa kegunaan.Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkandengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10(sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangatdibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurnaapabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotongdan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secarabaik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jikatidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan pentingmenjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karenatidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berhargadan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karenatidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk danformat informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manageratau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahaninformasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilaiyang sempurna. (Jogiyanto H.M., 2010:11)



BAB III

'


BAB IV

'