KP1112469683: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Tugas dan Tanggung Jawab)
(Tugas dan Tanggung Jawab)
Baris 1.290: Baris 1.290:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat daftar gaji.</p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat daftar gaji.</p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">membuat daftar pembayaran honorium dan kesejahteraan.</p>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">membuat daftar pembayaran honorium dan kesejahteraan.</p>
 +
</li></ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''8.'''  '''Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan '''</p></div>
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Melaksanakan administrasi kesiswaan.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat daftar nomor induk siswa.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengisi buku klaper siswa</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengisi buku induk siswa</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengisi buku mutasi siswa.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat daftar keadaan siswa.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membukukan daftar keadaan siswa.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membukukan daftar siswa perkelas.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mencatat pendaftaran siswa baru.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat usulan perserta ujian.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat daftar lulusan/p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyimpan daftar penerimaan atau penyerahan STB.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyimpan daftar kumpulan nilai (legger).</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyediakan belanko pemanggiln oang tua siswa</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat surat keterangan dan surat mutasi siswa.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyediakan belanko izin kelas.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengisi papan data dan keadaan siswa.</p>
 
</li></ol>
 
</li></ol>
  

Revisi per 18 November 2014 05.21

ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM

UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMP LENTERA HARAPAN


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1112469683 ARDIANA RAHAYU KUSUMANIGRUM



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM

UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMP LENTERA HARAPAN



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 01 September 2014



Dosen Pembimbing




( Dina Fitria Murad, M.Kom )

NID. ....



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1112469683
Nama
: Ardiana Rahayu Kusumaningrum
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelegence


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 01 September 2014
Ardiana Rahayu Kusumaningrum
NIM. 1112469683

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

SMP LENTERA HARAPAN selama ini menangani manajemen dengan cara penginputan data kedalam Microsoft word dan excel dalam penerimaan siswa baru dan mengetahui jumlah siswa yang mendaftar serta jumlah siswa yang ada di sekolah ini dilakukkan dengan perhitugan manual. Sehingga mebutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaanya. Sistem penerimaan siswa baru yang berjalan pada SMP LENTERA HARAPAN dilakukan dengan cara pengiputan kedalam komputer secara manual yaitu berupa pengetikan kedalam Microsoft word atau excel dan pencatatan dikertas sehingga memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaannya dan waktu pengerjaanya pun tidak tepat waktu dan tidak akurat. Hal ini dapat dipermudah dengan membuat sistem informasi manajemen sekolah sistem dan perhitungan cepat dengan dashboard sistem, dibangun menggunakan pendekatan berorientasi objek. Metode ini menghasilkan pemodelan sistem untuk tahap requirement, analysis, dan design selanjutnya diimplementasikan meggunakan bahasa pemgraman. Sistem informasi manajemen sekolah mempunyai fungsi mengatur manajemen sekolah dalam hal penerimaan siswa baru. Adanya sistem informasi manajemen sekolah dan basis data mempermudah pengaturan manajemen di SMP LENTERA HARAPAN.

Kata Kunci: sistem informasi manajemen , Penerimaan Siswa Baru, Dashboard Sistem

ABSTRACT

Junior High School LENTERA HARAPAN has been handling the management by way of inputting data into Microsoft word and excel in new admissions and determine the number of students who enroll and the number of students in this school dilakukkanwith a calculated manually. So need the longer periods of time in practice. New admissions system running on Junior High School LENTERA HARAPAN done by pengiputan manually into the computer in the form of typing into Microsoft word or excel and recording on paper so it takes a long time, sometimes there is a mistake in the course of the work and the time was not right pengerjaanya time and inaccurate. This can be facilitated by creating a system of school management information system and a quick calculation with the dashboard system, built using object-oriented approach. This method produces a modeling system for requirements phase, analysis and design language programming further mplemented receipts. Schoolmanagement information system has a set of management functions of a school in terms of new admissions. School management information system and simplify database management arrangements in Junior High School LENTERA HARAPAN

Keywords : management information systems , Admission , dashboard system


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadiraat ALLAH SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dan menyusun nya dengan baik. Judul yang diambil dalam Laporan KKP ini adalah “ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP LENTERA HARAPAN”.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom selaku dosen pembibing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya utuk memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahanya kepada penuis
  6. Ayah, Ibu, dan Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis
  7. Sahabat- sahabat tercinta yang selalu memberikan support satu sama lain
  8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan laporan ini

Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini ,masih jauh dari sempurna. Akhir kata semoga laporan KKP ini bermanfaat bagi pembaca dan umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan KKP ini masih jauh dari sempurna, Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan, Semoga rahmat hidayah Allah SWT tetap bersama kita, Amin..


Tangerang, 11 September 2014
Ardiana Rahayu Kusumaningrum
NIM. 1112469683

DAFTAR TABEL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Gambar 2. Simbol Activity Diagram

Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram ilustrasi analisis SWOT

Gambar 3.1. Use Case Diagram yang berjalan saat ini

Gambar 3.2. Activity Diagram penerimaan calon siswa baru yang berjalan saat ini

Gambar 3.3. Activity Diagram pembuatan laporan penerimaan calon siswa baru yang berjalan saat ini

Gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia pendidikan yang begitu pesat, sistem layanan penerimaan siswa baru dan mengukurnya dengan meggunakan dashboard untuk mengetahui jumlah siswa secara otomatis adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk mendata siswa yang mengikuti Penerimaan Siswa Baru dan mengetahui jumlah siswa yang mendaftar secara otomatis dan ditampilkan dalam bentuk dashboard sistem. Ketepatan, keakuratan dan kecepatan dalam layanan penerimaan siswa baru merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat, untuk suatu fasilitas atau sarana yang sangat dibutuhkan untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat didalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Dalam hal ini komputer diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai mesin ketik saja, tetapi juga sebagai alat pengolah data yang mempunyai produktivitas tinggi. Sebelum adanya sistem yang akan dibuat ini layanan penerimaan siswa baru dan megetahui jumlah siswanya dilakukan dengan cara menginput data menggunakan microsoft word dan excel. Dengan cara penginputan yang dilakukan microsoft word pengolahan data yang dilakukan memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaanya. Dengan adanya sistem yang aka dibuat diharapkan sistem yang digunakan dalam melakukan pekerjaan dapat membantu proses kerja sekolah dan menigkatkan efektifitas kerja para pengguna dan mempercepat dalam pembuatan laporan mengenai data-data yang berkaitan dengan siswa khususnya penerimaan siswa baru.

SMP LENTERA HARAPAN merupakan salah satu yayasan atau lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Pada prinsipnya, SMP LENTERA HARAPAN selalu berusaha untuk memeberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan, termasuk penerimaan calon siswa baru. Adanya kebutuhan siswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem penerimaan calon siswa baru yang ada saat ini, maka diperlukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem yangtelah ada dengan memperbaiki dari kekurangannya.

Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP LENTERA HARAPAN”, tujuanya untuk lebih mempermudah dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP LENTERA HARAPAN”, tujuanya untuk lebih mempermudah dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dapat di uraikan pada bahasan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan 3 (tiga) permasalahan, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses penyimpanan data siswa agar tetap aman, dapat dengan mudah diakses?

  2. Bagaimanakah proses layanan terhadap konsumen dalam hal ini siswa dan orangtua dapat lebih ditingkatkan ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi yang leih baik dan tepat guna untuk memenuhi kebutuhan orangtua siswa dalam mengontrol studi anaknya ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui prosedur sistem penerimaan calon siswa baru pada SMP LENTERA HARAPAN dan menganalisa jumlah siswa nya menggunakan dashboard.
  2. Membuat suatu rancangan sistem penerimaan calon siswa baru atau memberikan perbaikan sistem penerimaan calon siswa baru yang lama dengan mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efesien
  3. Menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai (user) secara akurat dan tepat waktu

Manfaat Penulisan

Manfaat di lakukannya penelitian adalah :

  1. Dapat memberikan konstribusi nyata berupa masukan-masukan ide-ide kepada kepala sekolah yang terkait dalam bentuk informasi yang bermanfaat bagi sekolah, baik secara prosedural ataupun sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan sekolah.
  2. Menambah wawasan dapat dijadikan gambaran untuk suatu penelitian khusus dibidang yang sama baik bagi penulis maupun bagi pembaca lainnya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitin untuk mendapatkan data secara relevan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Melakukan observasi pada SMP Lentera Harapan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang di teliti dan meminta data kepada pihak sekolah sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian yang berhubungan dengan Dashboard Penerimaan Calon Siswa Baru.

2.Wawancara

Penulis juga melakukan wawancara langung kepada pihak sekolah tentang prosedur penerimaan calon siswa baru, agar peneliti dapat mengetahui secara lebih jelas bagaimana sistem penerimaan calon siswa baru yang berjalan pada saat ini. sehingga dapat lebih jelas memperoleh informasi yang diperlukan untuk pembuatan laporan KKP.

3.Studi Pustaka

Selain melakukan observasi dengan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh untuk mendapatkan informasi dan data dari buku-buku atau literatur-literatur yang diperlukan dalam penyusunan KKP. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui internet atau sumber -sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan yang dilakukan penulis.

Metode Analisa Sistem

Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

  1. Indentify, yaitu mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami sistem yang ada.

  3. Analize, yaitu menganalisa sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Didalam analisa sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik SWOT (Stregth, Weakness, Opportunity, Threat), Analisa SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas KKP ini maka penulis mengelompokkan 4 (empat) bab. Penulis akan membagi tiap pokok bahasan yang sistematis dan tersusun dalam bentuk bab-bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas defisi definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, definisi dashboard, karakteristik dshboard, konsep dasar informasi, definisi informasi, kualitas informasi, nilai informasi, konsep dasar sistem informasi, definisi sistem infomasi, komponen sistem informasi, definis analisa sistem, definisi UML, definisi elisitasi dan literature rivew yang di ambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan KKP.

BAB III ANALISA SISTEM

Bab ini membahas gambaran umum, sejarah singkat sekolah, struktur organisasi, masalah yang dihadapi analisa kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan, analisa proses, analisa prosedur, tatalaksana sistem yang berjalan serta eliitasi tahap 1, 2, 3 dan draf final.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penulisan KKP serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:34)[1], Berikut adalah definisi sistem diantaranya:

  1. Pengertian sistem yang dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

  2. Pengertian sistem yang dapat di definisikan dengan pendekatan komponen yaitu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Mulyanto (2009:1)[2], Menurut Mulyanto, “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. ”.


Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu

2. Komponen Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:42)[1], Komponen Sistem mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian.

Sebagai suatu sistem, keenam komponen ini harus ada bersama sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya.

Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu:

  1. Komponen Masukan (input)

    Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

  2. Komponen Model

  3. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu.

  4. Komponen Keluaran (output)

    Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

  5. Komponen Teknologi

    Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

  6. Komponen Basis Data

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

  7. Komponen Kontrol atau Pengendalian

Komponen kontrol merupakan komponen yang pentinng dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.

Sebagai suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:8)[2], Klasifikasi Sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Abstrak (abstract system)

    Sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem fisik (physical)

    Sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akutansi, sistem transportasi, dan lain sebagainya

  3. Sistem alamiah (natural system)

    Sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalkannya sistem tata surya, sistem rotasi bumi.

  4. Sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem yang terjadi melalui rancangan ataupun campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem akutansi, sistem transportasi.

  5. Sistem tertentu (deterministic system)

    Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.


  6. Sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem yang hasilnya yang tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan

  7. Sistem tertutup (closed system)

    Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan diluar sistem. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar.

  8. Sistem relatif tertutup (relative closed system)

Sistem relatif tertutup biasanya memepunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengarung oleh keadaan di luar sistem.

4. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:54)[3],suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

  1. Komponen Sistem (components)

    Suatu sistem harus terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batasan Sistem (boundary)

    merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

  3. Lingkungan Luar (environments)

    Lingkungan luar sistem (environments) yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

  4. Penghubung (interface)

    Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

  5. Tujuan (goal)

    Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem tidak ada gunanya

5. Tujuan Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:36)[3],tujuan dari informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut:

  1. Tepat kepada orangnya atau (relevance)

  2. Tepat waktu (timeliness

  3. Dan tepat nilainya atau akurat (accurate)

Konsep Dasar Data Dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Mulyanto (2009:15)[2],“Data merupakan reperentasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks gambar, bunyi, atau kombinasinya.”.

Menurut Prasojo (2011:3)[4],“Data adalah suatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan.”.

Bahwa begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk dari data tersebut bisa banyak menghasilkan informasi yang berkualitas baik untuk disampaikan kepada pengguna informasi yang membutuhnkannya.

2. Pembagian Data

Menurut Situmorang (2010:2)[5],Pembagian Data adalah sebagai berikut:

a. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:

  1. Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka. Misalnya: kuesioner pernyataan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah restoran atau gaya kepemimpinan, dsb.

  2. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Misalnya: harga saham, besarnya pendapat dsb.

b. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:

  1. Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya suatu perusahaan: jumlah karyawannya, jumlah modalnya dan jumlah produksinya.

  2. Data Eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.

c. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:

  1. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti.

  2. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya secara tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

d. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibagu dua:

  1. Data (cross section) ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.

  2. Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.

3. Definisi Informasi

Menurut Mulyanto (2009:12)[2],“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.

Menurut Sutarman (2012:14)[6],“Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah hasil pengolahan data yang berguna bagi pengguna yang membutuhkannya.

4. kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[2],“Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:”.

a. Informasi harus akurat

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Informasi harus tepat waktu

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Informasi harus relevan

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


5. Nilai Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[2],“Nilai Informasi adalah Parameter untuk menguku sebuah informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost)”.

Menurut Sutarman (2012:14)[6],“Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:29)[2], Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:

  1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

  2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancanguntuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.

  3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”.

  4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi untuk tujuan spesifik”.

  5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi),guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.


2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:29)[2],“Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi”. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut.

Berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi:

a. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

b. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

e. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

3. Aktifitas Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:34)[2],Sistem informasi memnpunyai aktifitas diantaranya:

a. Input

Aktfitas input biasanya berbentuk entri data seperti pencacatan dan pengeditan.

b. Proses

Pemrosesan, sistem informasi melakukan pengolahan data dengan oprasi-oprasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagaian, perbandingan, pemilahan dan sebagainya.

c. Output

Hasil dari aktifitas ouput dapat berupa pesan, laporan, gambar, berkas, audio, ataupun audio.

d. Penyimpanan

Aktifitas penyimpanan aktifitas sistem informasi dengan penyimpanan data dan informasi secara teratur untuk digunakan kemudian.

e. Pengendalian

Akttifitas pengendalian merupakan aktifitas umpan balik negative maupun postif.

Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Al Fattah. Hanif. (2007:44)[7],“Analisa system dapat didefinisikan sebagai berikut : “Analisa system adalah teknik pemecahan masalah yang meguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berineraksi untuk mencapai tujuan mereka”.

2. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Tahap analisis system merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan dalam tahap selanjutnya. Di dalam tahap analisis system terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis system yaitu sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada.

  3. Analisis, yaitu menganalisis system

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

3. Definisi Analisa SWOT

Menurut Jogiyanto (2005:46)[8],SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut Fred R. David (2008:8)[9],Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

  1. Fungsi SWOT

    Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).

    Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

    Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

  2. Matrik SWOT

  3. Menurut Rangkuti (2006)[10],Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.

Gambar 2.1. Diagram ilustrasi analisis SWOT

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan system yang baru diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggpi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut : (Sudaryono, dkk 2011:302-304)

2. Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan system baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

  2. Elisitasi Tahap II

  3. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    i. “M” pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    ii. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jikarequirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    iii. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

i. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

ii. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.

iii. “E” artinya economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L): mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:

Menurut Nugroho (2010:6)[11],Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berpradigma berorientasi objek

Menurut Rama dan Jones (2008:78)[12],unifed modeling language (UML). Suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan suatu sistem informasi

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented).

2. Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2008:6)[13],langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

  1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
  2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2009:29)[14],Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (Things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Kebergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

  2. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

4. Definisi Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Heriawati (2011:10)[15],bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Menurut Jurnal CCIT Raharja Padeli dkk (2008:71), Diagram kelas (Class Diagram). Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. Ada pendapat lain yang menjelaskan dari pengertian Spesifikasi yang jika diintansikan akan menghasilkan sebuah objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Diagram paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  2. Diagram use case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Ada pendapat lain yang menjelaskan dari pengertian Use Case yaitu suatu deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai

  3. Diagram interaksi dan sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  4. Diagram komunikasi (communication diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  5. Diagram statechart (statechart diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  6. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  7. Diagram komponen (component diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  8. Diagram deployment (deployment diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya (misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya).

Konsep Dasar Dashboard Information System

1. Definisi Dashboard Information System

Menurut Setiawan (2010:70)[16],Dashboard adalah sebuah lingkungan di Mac OS x (diperkenalkan di tiger) untuk beroperasinya widgets. Widgets adalah aplikasi-apikasi ‘mini’ yang memiliki berbagi fungsi spesifik seperti mengecek tanggal, melihat arti kata di Dictinary, melihat berita terbaru, dan lain sebagainya.

Menurut Rajagukguk (2010:80)[17],Dashboard adalah sebuah koleksi informasi bersifat realtime yang digunakan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Dashboard adalah sebuah lingkungan di Mac OS x (diperkenalkan di tiger) untuk beroperasinya widgets dan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai.

2. Proyek Dashboard Technology

Menurut Rasmussen (2009:2)[18],alur pelaksanaan proyek dashboard tersebut adalah dashboard:

  1. Perancangan proyek.

  2. Wawancara strategis, wawancara taktis dan wawancara oprasional.

  3. Pilih perangkat keras dan perangkat lunak.

  4. Rancang arsitektur data.

  5. Buat dashboard startegis, dashboard taktis dan dashboard oprasional.

  6. Terapkan dan integrasi dashboard.

3. Jenis-Jenis Dashboard

Menurut Rasmussen (2009:30)[18],jenis-jenis dashboard mempunyai tujuan pembuatan berdasarkan keputusan yang akan di ambil oleh seorang pimpinan dalam menggunakan dashboard bisnis. Di bawah ini merupakan jenis-jenis dari dashboard berdasarkan kegunaanya:

  1. Dashboard strategis, untuk mendukung keselarasan (aligment) organisasi dengan tujuan strategis organisasi.

  2. Dashboard taktis, yang mengukur pendukung pencapaian proyek atau suatu kebijakan.

  3. Dashboard oprasional, yang mendukung pengendalaian aktivitas bisnis tertentu.

Dari ketiga jenis dashboard di atas mempunyai masing-masing kegunaan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Penulis mengambil jenis dashboard yang ke tiga yaitu dashboard oprasiaonal dimana dashboard oprasiona mengukur aktivitas bisnis untuk suatu oprasiaonal bisinis yang sedang dilakukan.

4. Manfaat Dashboard Information System

Menurut Fitrah (2010:52)[19],Penggunaan dashboard sebagai media penyajian informasi sangatlah membantu perusahaan atau organisasi dalam mengatasi berbagai kondisi yang terjadi. Dashboard mampu memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan dan organisasi secara menyeluruh, maupun menyajikan informasi mengenai hasil pencapaian dari tujuan (performa), perusahaan. Terlebih, dashboard dapat di implementasikan diberbagai objektif, misal pengimplementasian untuk memonitor salah satunya pendaftaran mahasiswa baru, performa departemen dan lain-lain. Penggunaan dashboard jelas memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan, dan manfaat-manfaat tersebut antara lain :

a. Penggunaan dashboard sebagai alat bantu pembuatan keputusan DSS (decision support system), dengan mengetahui keadaan saat ini, para manager dapat melakukan keputusan berdasar informasi yang kondisi yang terjadi.

b. Memonitor kondisi organisasi (marketing, employee, revenue, dan lain-lain), seperti yang telah disinggung sebelumnya, penggunaan dashboard untuk memonitor kondisi dari bagian-bagian perusahaan, maupun secara keseluruhan.

c. Memonitor strategi yang diterapkan organisasi, memonitor efektivitas dari strategi yang diterapkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Melalui tampilan eksekutifnya yang instan dan ringkas, dashboard akan memfasilitasi pihak berkepentingan dalam pengambilan keputusan, dalam melakukan prediksi untuk performansi dimasa yang akan datang, serta menentukan langkah taktis maupun strategis berdasarkan data dan informasi secara terkini.

Konsep Dasar Guru

1. Definisi Guru

Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1), Guru adalah pendidik yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan asmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

2. Jenis-Jenis Guru

a. Guru Tetap

Guru yang telah memiliki status minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan telah ditugaskan di sekolah tertentu sebagai instansi induknya. Selaku guru di sekolah swasta, guru tersebut dinyatakan guru tetap jika telah memiliki kewewenangan khusus yang tetap untuk mengajar di suatu yayasan tertentu yang telah diakreditasi oleh pihak yang berwenang di kepemerintahan Indonesia.

b. Guru Honorer

Guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, dan digaji per jam pelajaran. Seringkali mereka digaji secara sukarela, dan bahkan di bawah gaji minimum yang telah ditetapkan secara resmi. Secara kasat mata, mereka sering nampak tidak jauh berbeda dengan guru tetap, bahkan mengenakan seragam Pegawai Negeri Sipil layaknya seorang guru tetap. Hal tersebut sebenarnya sangat menyalahi aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Secara fakta, mereka berstatus pengangguran terselubung. Pada umumnya, mereka menjadi tenaga sukarela demi diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil melalui jalur honorer, ataupun sebagai penunggu peluang untuk lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil formasi umum.

Konsep Dasar Siswa

1. Definisi Siswa

Siswa/Siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Siswa adalah komponen masukan dalamsistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

Study Pustaka (Literature Review)

Menurut Guritno. (2011:86)[20], “Literatur review adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

  3. Mengidentifikasi hubungan antara rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

  4. Untuk mengetahui spesialisasi orang lain yang mengerjakan di area penelitian yang sama pada sebelumnya.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, antara lain

  1. Jurnal CCIT yang telah ditulis oleh(Henderi, dkk, 2011). Berjudul “Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Application and Methodologies”. Penelitian ini membahas tentang aplikasi dashboard pada sektor pendidikan dimana focus kepada indeks mutu kajur yang didalam nya terdapat KPI mahasiswa sehingga memudahkan para pemimpin institusi didalam melakukan pengukuran terhadap pencapaian nilai-nilai mahasiswanya.
  2. Jurnal CCIT yang telah ditulis oleh(Untung Raharja, dkk, 2008). Berjudul “Periodic Historical System Sebagai Evaluasi Strategis Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen”. Penelitian ini membahas tentang pengeintegrasian dan penyimpanan data yang bertujuan untuk memberikan informasi manajemen yang akurat dari waktu ke waktu serta bermanfaat untuk evaluasi manajemen dalam pengambilankeputusan. Konsep ini menggunakan chart diagram sebagai visualisasi dashboardnya.
  3. Jurnal CCIT yang telah ditulis oleh (Henderi, dkk, 2012). Penelitian ini berjudul “Business Intelligence Development Model Using Star Schema Methodology”. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat dilakukan dengan terobosan dalam membuat sebuah sistem informasi atau enterprise system berupa bussines intelligence system sebagai tools pengukur kinerja.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh (Titus, 2010). Penelitian ini adalah membahas penerapan “Business intelligence (BI) dashboard untuk monitoring perkembangan Indonesia”. Dalam penelitian ini dijelaskan dengan adanya BI dashboard, pemerintah akan sangat terbantu untuk mengetahui seberapa sukses kebijakan yang mereka buat dan sejauh mana perubahan yang terjadi serta keputusan apa yang seharusnya diambil dalam beberapa bidang seperti bidang IT dan pendidikan, pariwisata, kesehatan, hukum dan kepolisian. Dengan demikian dibutuhkanlah dalam penelitian ini penerapan sebuah BI dashboard yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsional yang cocok.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh (Hariyanti, 2008). Penelitian ini adalah membahas “Metodologi yang digunakan dalam pembangunan dashboard”, dengan tiga faktor utama penting yaitu data/informasi, personalisasi dan kolaborasi yang secara bersama-sama harus diperhatikan. Pembangunan dashboard juga harus memperhatikan keberadaan dashboard lain, teruama jika dashboard tersebut mendukung lingkup bisnis yang sama. Sebuah dashboard harus memiliki kedudukan yang jelas diantara dashboard lain yang berada di dalam lingkungan oleh karena itu dalam penelitian ini tahap identifikasi kebutuhan dan perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan pembangunan dashboard di lingkungan organisasi.


BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Smp Lentera Harapan

SMP Lentera Harapan merupakan salah satu sekolah swasta yang beraa di kabupaten Tangerang tepatnya di Ciakar Panongan. Sekolah ini mulai dididirikan pada bulan januari 2011 dan diresmikan penggunaanya pada bulan juli 2012 oleh yayasan, berkat kerjasama antara pemerintahan, dan masyarakat. Secara garis besar SMP Lentera Harapan memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi disekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerja sama dengan orang tua siswa, Dewan sekolah, masyarakat dan instansi terkait.

Sejak tahun 2012 hingga saat ini SMP Lentera Harapan dapat dikatakan sangat maju dalam bidang kurikulum. SMP Lentera Harapan kini telah melakukan pembelajaran dengan baik yang sudah diatur oleh bidang kurikulum.

Sejarah Singkat Smp Lentera Harapan

Sejak tahun 2012 hingga saat ini SMP Lentera Harapan dapat dikatakan sangat maju dalam bidang kurikulum. SMP Lentera Harapan kini telah melakukan pembelajaran dengan baik yang sudah diatur oleh bidang kurikulum.

Visi, Misi dari SMP Lentera Harapan :

1. Visi

“ Menjadi SMP Lentera Harapan yang berkualitas disegala bidang, tanggap terhadap perkembangan zaman dengan berlandaskan pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika".

1. Misi

“Membangun Bangsa dan Negara melalui pembentukan profil dan pribadi siswa yang cerdas, mandiri, berbudi pekerti luhur dan mempunyai system pendidikan yang terpadu dan berkesinambungan".

Struktur Organisasi Smp Lentera Harapan

Setiap sekolah pasti memerlukan suatu susunan organisasi yang jelas, agar para guru dan siswa dapat mengetahui dengan jelas dan benar-benar mengetahui tugas serta tanggung jawab masing-masing, sehingga dapat terjalin kerjasama yang erat antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Struktur organisasi yang terdapat pada SMP Lentera Harapan sebagai berikut :

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Smp Lentera Harapan di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Smp Lentera Harapan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Fungsi dan tugas kepala sekolah dapat diakronimkan menjadi emanslime (education,manager.administrator,supervisor,leader,innovator,dan entrepreneur).Peran tersebut dapat dihiihat secara lebih rinci sebagai berikut:

  1. Peran sebagai educator,kepalah sekolah berperan dalam pembetukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.

    1. kemampuan menganjar/ membimbing siswa.
    2. kemampuan membimbing guru.
    3. kemampuan mengembangkan guru.
    4. Kemampuan mengikuti perkembangaan di bidang pendidikan.
  2. Peran sebagai manager,kepala sekolah berperan dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan institusi secar efektif dan efesien.

    1. Kemampuan menyusun program.
    2. kemampuan menyusun organiisasi sekolah.
    3. kemampuan menggerakkan guru.
    4. Kemampuan mengoptimalkan sarana pendidikan
  3. Peran sebagai admisnistrator, kepala sekolah berperan mengatur tata laaksana system administasi sekolah sehingga efektif dan efesien.

    1. Kemampuan mengelola administrasi PBM/BK.
    2. kemampuan mengelola administrasi kesiswaan.
    3. Kemampuan mengelola administrasi ketenagaan.
    4. Kemampuan mengelola administrasi keuangan.
    5. Kemampuan mengelola administrasi sarana prasaran.
    6. Kemampuan mengelola administrasi persatuan.
  4. Peran sebagai supervisor,kepla sekolah berperan dalam upaya membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya.

    1. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan.
    2. Kemampuan melaksanakan program supervise.
    3. Kemampuan memanfaatkan hasil supervise.
  5. Peran sebagai leader,kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi orang-orang untuk berkerja sama untuk mencapai visi dan tujuan bersama.

    1. Memiliki kepribadian yang kuat.
    2. Kemampuan memberikan layanan bersih,trasparan,dan professional.
    3. Memahami kondisi warga sekolah.
  6. Peran sebagai innovator, kepala sekolah adalah pribadi yng dinamis dan kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas.

    1. Kemampuan melaksanakan reformasi (perubahan untuk lebih baik).
    2. Kemampuan melaksanakan kebijakan terkini dibidang pendidikan.
  7. Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu member dorongan sehingga seluruh komponen penddidikaan dapat berkembang secra professional.

    1. Kemampuan mengatur lingkungan kerja(fisik).
    2. Kemampuan mengatur suasana kerja/belajar.
    3. kemampuan memberi keputusan kepada warga sekolah.
  8. Peran sebagai entrepreneur,kepala sekolah berberan untuk melihat adanya peluang dan memamfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah.

    1. Kemampuan menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
    2. Kemampuan berkerja keras untuk mencapai hasil yang efektif.

    2. Wakil Kepala Sekolah

    Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan berikut:

    1. Menyusun perencanaan,membuat program kegiatan dan pelaksanaan program.

    2. Pengorganisasian.

    3. Pengarahan.

    4. Ketenagaan

    5. Pengkoordinasian.

    6. Pengawasan.

    7. Penilaian.

    8. Identifikasi dan pengumpulan data.

    9. penyusunan laporan.

    KURIKULUM

    1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

    2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

    3. Mengatur menyusun program pembelajaran (program semesteran,program satuan pelajaran dan persiapan).

    4. Mengatur pelaksaan kulikuler dan ekstra kurikuler.

    5. Mengatur pelaksaan program penilaian criteria kenaikan kelas,criteria kelulusan,dan laporan kemajuan belajar siswa,serta pembagian rapor dan STTB.

    6. Mengatur pelasanaan program perbaikan dan pengajaran.

    7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

    8. Mengatur pengembangan MGMP dan coordinator mata pelajaran.

    9. Mangatur mutasi siswa.

    10. Melakukan supervise administrasi dan akademis.

    11. Menyusun laporan.

    URUSAN KURIKULUM

    Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:

    1. Menyusun program pengajaran.

    2. Menyusun dan menjabarkan kalender pedidikan.

    3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

    4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir.

    5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan.

    6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB.

    7. Mengkoordinasi, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan pengajar.

    8. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.

    9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator.

    10. Melakukan supervise administrasi akademis.

    11. Melakukan pengarsipan program kurikulum.

    12. Penyusunan laporan secara berkala.

    TUGAS URUSAN KESISWAAN

    Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:

    1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi : Futsal, Paduan Suara, Seni Musik dan Tari kreasi.

    2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

    3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

    4. Menyusun jadwal dan pembinaan secara berkala dan incidental.

    5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9K.

    6. Melakukan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa.

    7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah.

    8. Mengatur mutasi siswa.

    9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS.

    10. Menyusun dan membuat jadwal kegiataan akhir tahun sekolah.

    11. Menyelenggaraakn cerdas cermat dan olahraga prestasi.

    12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

    3. Wali kelas

    1. Pengelolaan kelas

    A. Tugas pokok

    1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan.

    2. Membantu pengembangan keterampilan anak didik.

    3. Menbantu pengembangan kecerdasan anak didik.

    4. Mempertinggi budi perkerti dan kepribadian anak didik.

    B. Keadaan anak didik

    1. Mengetahui jumlah anak didik.

    2. Mengetahui nama anak didik.

    3. Mengetahui identitas lain dari anak didik.

    4. Mengetahui kahadiran anak didik setiap hari.

    5. Mengetahui masalah anak didik.

    C. Melakukan penilaian

    1. Tingkah laku anak didik sehari-hari.

    2. Kerajinan,ketekunan,dan kesantunan .

    3. Kepribadian, tatib.

    D. Mengambil tindakan bila dianggap perlu

    1. pemberitahuan, pembinaan, dan pengarahan.

    2. Peringatan secara lisan

    3. peringatan khusus yang terkait dengan BP.

    E. Langakah tindak lanjut

    1. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik.

    2. Memperhatikan keberhasilan/kenaikan kelas.

    3. Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik.

    4. Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan.

    2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi:

    1. Denah tempat duduk siswa.

    2. Papan absensi siswa.

    3. Daftar pelajaran kelas.

    4. Daftar piket kelas

    5. Buku absensi siswa

    6. Buku kegiatan pembelajaran siswa

    7. Tata tertib siswa

    3. Penyusunan pembuatan statistic bulanan siswa

    4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger)

    5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

    6. Pencatatan mutasi siswa

    7. Pengisian buku lapoan penilaian hasil belajar

    4. Tugas Pokok Dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah

    1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.

    2. Pengelolaan keuangan sekolah.

    3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

    4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.

    5. Penyusunan adminitrasi perlengkapan sekolah.

    6. Penyusunan dan penyajian data/statistic sekolah.

    7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan.

    8. Penyusunsan laporan pelaksanaan kegiatan.

    9. Pengurusan tatausahaan secara berkala.

    5. Tugas Pokok Bendaharawan Sekolah

    1. Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah meliputi keuangan rutin//UYHD/BOPS, DanaBOS, Dana Komite Sekolah dan Dana dari sumber lainnya.

    2. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha.

    3. Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan Sekolah.

    4. Mengajukan pembayaran membuat laporan penggunaan keuangan BOPS, BOS, komite sekolah dan sumber lainnya.

    5. Melaksanakan pengambilan serta pembayaran keuangan Negara sesuai petunjuk.

    6. Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ keuangan.

    7. Membuat laporan posisi nggaran (daya serap).

    8. Membuat lembar hasil waskat menjadi/melaksnakan tugas kebendaharaan dari setiap kepentingan yang di bentuk sekolah.

    9. Membentuk keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas umum, pembatu dan tabelaris.

    6. Tugas Pokok Urusan Inventarisasi Dan Perlengkapan

    1. melaksanakan administrasi inventarisasi dan perlengkapan sekolah bertanggug jawab kepada kepala tata usaha.

    2. mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris.

    3. Mengisi buku induk inventaris.

    4. Mengisi buku golongan inventaris membuat buku permintaan dan pengeluaran barang non inventaris.

    5. membuat buku pengeluaran/penggunaan barang inventaris membuat kode/ sandi pada barang inventaris.

    6. Membuat laporan keadaan barang inventaris.

    7. Mengisi kartu barang.

    8. Membuat berita acara penghapusan barang inventaris.

    9. Menyimpan dokumen kepemilikan barang-barang inventaris dan dokumen lainnya.

    10. Membuat daftar kebutuhan sarana atau prasarana atau ruang.

    11. membuat daftar pengumuman barang pada setiap ruangan

    7. Tugas Pokok Urusan Administrasi Kepegawaian

    1. Melaksanakan administrasi kepegawaian.

    2. Bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.

    3. Mengisi buku induk pegawai.

    4. Membuat DUK, R7/R6(F3)dan DSO(f-1,2) guru atau pegawai.

    5. Membuat daftar prediksi kenaikan tingkat atau golongan gaji berkala guru/pegawai.

    6. Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan gaji berkala guru//pegawai.

    7. Membuat daftar hadir guru dan pegawai.

    8. Menyimpan berkas data dan arsip pekegawaiaan.

    9. Membuat SK pembagian tugas dan surat tugas.

    10. Membuat daftar gaji.

    11. membuat daftar pembayaran honorium dan kesejahteraan.

    8. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan

    1. Melaksanakan administrasi kesiswaan.

    2. Bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.

    3. Membuat daftar nomor induk siswa.

    4. Mengisi buku klaper siswa

    5. Mengisi buku induk siswa

    6. Mengisi buku mutasi siswa.

    7. Membuat daftar keadaan siswa.

    8. Membukukan daftar keadaan siswa.

    9. Membukukan daftar siswa perkelas.

    10. Mencatat pendaftaran siswa baru.

    11. Membuat usulan perserta ujian.

    12. Membuat daftar lulusan/p>

    13. <p style="line-height: 2">Menyimpan daftar penerimaan atau penyerahan STB.

    14. Menyimpan daftar kumpulan nilai (legger).

    15. Menyediakan belanko pemanggiln oang tua siswa

    16. Membuat surat keterangan dan surat mutasi siswa.

    17. Menyediakan belanko izin kelas.

    18. Mengisi papan data dan keadaan siswa.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Isi Paragraf


    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


    Gambar 3.4. Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

    ....


    2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


    Gambar 3.5. Activity Diagram

    Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. ....

    3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

    Sequence wini.png

    Gambar 3.6. Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

    a)...

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi

    2. Alternatif Pemecahan Masalah


    User Requirement

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Pemanfaatan Dashboard Sistem Pada SMP Lentera Harapan sebagai berikut :

    Untuk menjawab rumusan masalah pada 1.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Bagaimana proses penyimpanan data siswa agar tetap aman, dan dapat dengan mudah diakses?

    2. Penyimpanan data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi. Untuk menjaga agar data tetap aman dan terjaga, setiap transaksi yang dimasukan kedalam database perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan penyimpanan informasi yang aman kedalam sebuah database dan agar dapat dengan mudah di akses.

    3. Bagaimanakah proses layanan terhadap konsumen dalam hal ini siswa dan orangtua dapat lebih ditingkatkan ?

    4. Agar pelayanan memiliki kualitas dan memberikan kepuasan kepada konsumen, maka pihak sekolah harus memperhatikan berbagai dimensi yang dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanannya, seperti fasilitas sekolah yang harus memadai, memberikan pelayanan yang sangat nyaman dan memuaskan, menangani keluhan konsumen dengan baik.

    5. Bagaimana merancang sistem informasi yang lebih baik dan tepat guna untuk memenuhi kebutuhan orangtua siswa dalam mengontrol studi anaknya ?

    6. Membuat sebuah system dimana setiap semester sekolah akan menghasilkan sebuah laporan hasil prestasi siswa dalam satu semester. Dalam bentuk grafik atau laporan tertulis yang akan diberikan kepada orang tua siswa.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek (KKP) ini, adapun saran sebagai berikut :

    1. Mengubah sistem yang sedang berjalan saat ini yang cenderung pengoperasiannya masih menggunakan MS. Ofice Excel dan pencatatan manual, sebaiknya pihak sekolah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat melakukan proses pencarian data dan penginputan secara cepat.

    2. Membuat sistem yang memudahkan pembuatan laporan hasil prestasi siswa dalam satu semester, sehingga bisa menghasilkan laporan yang akurat dalam segi informasi yang lengkap.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Jogiyanto. 2009. “Sistem Teknologi Informasi”. Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 Mulyanto. 2019. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    3. 3,0 3,1 Jogiyanto. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”.”.Edisi 3.Yogyakarta: Andi Offset
    4. Mulyanto. 2019. “Teknologi Informasi Pendidikan”.Yogyakarta: Gava Media
    5. Situmorang. 2010. “Buku Analisa Data”.Medan: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
    6. 6,0 6,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
    7. Al Fattah. Hanif. “Analisa dan Perancangan sistem Informasi Untuk Bersaing dan Orgnisasi Modern”.Yogyakarta: Penerbit Andi”.Yogyakarta: Penerbit Andi
    8. Jogiyanto. 2005. “Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif”. Yogyakarta: Andi Offset
    9. Fred R. David. 2008. “Manajemen Strategis”. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
    10. Jogiyanto. 2006. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
    11. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”.Yogyakarta: Andi Offset
    12. Sistem Informasi Akutansi”.Jakarta: Salemba Empat
    13. Unified Modeling Language”.
    14. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML&Javai”.Yogyakarta: Andi Offset
    15. Menggunakan UML”.Bandung:Informatika
    16. ”.Jakarta:Mediakita
    17. ".Jakarta: PT.Elex Media Komputindo
    18. 18,0 18,1 ".Jakarta: PPM
    19. ".Tangerang: Unpublished
    20. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. “Theory and Application of Research”.Yogyakarta: Penerbit Andi”.Yogyakarta: Penerbit Andi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    A.1.Surat Pengantar KKP

    Lampiran B:

    B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Admin, Diana