KP1112465589

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM I-TRACKING MENGGUNAKAN RFID

UNTUK ABSENSI ONLINE MAHASISWA ILEARNING

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1112465589 FITRIA NURSETIANINGSIH



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM I-TRACKING MENGGUNAKAN RFID

UNTUK ABSENSI ONLINE MAHASISWA ILEARNING

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 10 Juni 2014



Dosen Pembimbing




( Ir. Untung Rahardja, M.T.I )

NID. 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1112465589
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Juni 2014
Fitria Nursetianingsih
NIM. 1112465589

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak inovasi baru yang hadir dengan memanfaatkan teknologi untuk keperluan dunia pendidikan. Perkembangan teknologi telah menjadi kebutuhan mendasar dan berperan besar dalam kegiatan operasional di segala bidang sehingga mendorong penciptaan sistem informasi yang efektif dan efisien. Absensi mahasiswa merupakan salah satu penunjang yang dapat memberikan motivasi di setiap kegiatan yang dilakukan di dalam sebuah Perguruan Tinggi. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai informasi tentang bagaimana kedisiplinan mahasiswa yang bersangkutan. Absensi online mahasiswa iLearning yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan cara klik kehadiran pada panel absen di PC melalui proses pemanggilan satu per satu. Selain menghabiskan waktu dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas, data yang diperoleh belum akurat karena masih memungkinkan adanya kesalahan dalam penginputan data maupun kecurangan mahasiswa dalam absensi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis melakukan analisa sistem i-Tracking dengan menggunakan RFID untuk absensi online mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Setiap mahasiswa akan memegang smartcard yang dapat digunakan untuk absensi online disetiap perkuliahan. Dengan adanya sistem i-Tracking menggunakan RFID diharapkan memudahkan absensi online mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja serta data yang didapatkan akurat.

Kata Kunci: Teknologi, Absensi Online, iLearning, RFID, i-Tracking

ABSTRACT

Along with the development of science and progress of technology, there are many new innovations that come using technology for educational purposes. The development of technology has become a basic needs and plays a major role the operations in all areas, so that it encourage the creation of an information system who effective and efficient. Student attendance is one of support who can give motivate every activities in a college. Furthermore, it also can be used as information about student discipline. Online attendance of iLearning students in colleges Raharja still use the click on the panel absent PC through the process of calling one by one. In addition to spending time and distract the teaching and learning activities in the classroom, the data obtained is not accurate because it still allows the existence of errors in input data and cheating students in attendance. To overcome these problems, the authors analyze the i-Tracking system using RFID for iLearning student online attendance on colleges Raharja. Each student will has smartcard which can be used for online attendance. With the i-Tracking system using RFID is expected to facilitate iLearning student online attendance on colleges Raharja and accurate data is obtained.

Keywords : Technology, Online Attendance, iLearning, RFID, i-Tracking

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek dengan baik dan sebagaimana semestinya. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah "Analisa Sistem i-Tracking Menggunakan RFID Untuk Absensi Online Mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja " . Laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja.

Terima kasih kepada keluarga tercinta bapak, mama dan kakak, juga orang-orang tersayang yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini. Dengan dorongan dan semangat yang begitu banyak Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi serta berjasa dalam perjalanan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing Utama. Terima kasih telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan yang luar biasa kepada penulis.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis, khususnya untuk Bapak Ignatius Agus Supriyono, S.Kom, MM. Terima kasih untuk waktu yang diluangkan untuk memberi arahan terhadap Project Penulis.
  5. Hendra Kusumah, S.Kom selaku pembimbing lapangan. Terima kasih atas arahan yang telah diberikan untuk kemajuan Project Penulis.
  6. Teman Seperjuangan “Averroes” (Desi Sartika, Devi Rahayu, Ray Indra Taufik Wijaya, Siti Fatimah, Yessi Frecilia, dan Yuliana Isma Graha).
  7. Kakak-kakak Senior “Fantasy8” (Erlita, Fitri Lisnawati, Irwan Nurdin, Nida Hanifah, Siti Rahmawati, Susan, Wini dan Yunita).
  8. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan seluruh pembaca.


Tangerang, 10 Juni 2014
Fitria Nursetianingsih
NIM. 1112465589

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.3 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5 Sequence Diagram Absensi Online Mahasiswa Yang Berjalan

Gambar 3.6 Activity Diagram Absensi Online Mahasiswa Yang Berjalan

Gambar 3.7 Use Case Diagram Absensi Online Mahasiswa Yang Berjalan

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram


Tabel 2 Simbol Activity Diagram


Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keanekaragaman kebutuhan user mendorong adanya penggunaan teknologi di berbagai aspek untuk mencapai suatu tujuan. Saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan mendasar yang merambah ke segala bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi. Setiap organisasi membutuhkan sistem informasi agar pekerjaan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien serta terjaminnya keakuratan data. Sistem informasi dirasa perlu didukung oleh pemanfaatan teknologi terbaru.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penggunaan teknologi pada absensi online mahasiswa dapat memberikan manfaat yang sangat besar, baik dalam keakuratan data, maupun tingkat efisien dan efektif yang didapatkan. Absensi mahasiswa merupakan salah satu penunjang yang dapat mendukung atau memotivasi setiap kegiatan yang dilakukan di dalam sebuah Perguruan Tinggi. Disamping itu, absensi mahasiswa dapat juga sebagai informasi tentang bagaimana kedisiplinan mahasiswa yang bersangkutan.

Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu instansi atau lembaga pendidikan yang bergerak di bidang IT (Information Technology). Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja harus senantiasa melakukan penelitian serta pengembangan-pengembangan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Perguruan Tinggi Raharja telah menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis iLearning. Dalam buku berjudul "iLearning an Effective Learning Method for Higher Education", Untung Rahardja (2011) menjelaskan bahwa iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam dunia pendidikan yang berbasis 4B yaitu belajar, bermain, bekerja dan berdoa.

Pembelajaran iLearning dengan menggunakan iPad menunjang pelaksanaan 4B tersebut dan secara langsung telah menjalankan dua fungsi otak manusia yaitu otak kiri dan otak kanan. Metode pembelajaran yang seperti itu mendorong mahasiswa lebih kritis terhadap perkembangan teknologi.

Gambar 1.1. Infrastruktur 4B iLearning

Dalam suatu Perguruan Tinggi, absensi mahasiswa pun memegang peranan penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Pengaruh disiplin terhadap prestasi mahasiswa sangatlah besar, bahkan menjadi salah satu faktor keberhasilan proses belajar mahasiswa. Dan kesuksesan sebuah metode pembelajaran juga dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan mahasiswa.

Sistem yang berjalan pada absensi online mahasiswa iLearning saat ini masih menggunakan cara klik pada panel absen di PC yang disediakan di kelas setiap perkuliahan melalui pemanggilan mahasiswa satu per satu. Sistem absensi seperti itu menghabiskan waktu dan data yang dihasilkan pun kurang akurat karena memungkinkan mahasiswa titip absen kehadiran. Sistem i-Tracking menggunakan RFID untuk absensi online mahasiswa iLearning merupakan suatu terobosan yang bagus dalam menerapkan teknologi terbaru RFID terhadap kegiatan absensi pada Perguruan Tinggi Raharja. Nantinya setiap mahasiswa akan memegang smart card yang berisi identitas dirinya untuk dipergunakan pada absensi online disetiap perkuliahan. Dengan adanya hal ini diharapkan sistem yang efektif dan efisien serta terjaminnya keakuratan data.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh sebuah judul laporan KKP yaitu “Analisa Sistem i-Tracking Menggunakan RFID Untuk Absensi Online Mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana absensi online mahasiswa iLearning yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Apakah penerapan sistem absensi online tersebut sudah optimal ?

  3. Mengapa harus ada pengembangan absensi online mahasiswa iLearning dengan sistem i-Tracking menggunakan teknologi terbaru RFID ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini penulis memiliki tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Sebagai syarat Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja

  2. Melakukan peninjauan terhadap sistem yang sedang berjalan pada proses absensi online mahasiswa iLearning.

  3. Melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada proses absensi online mahasiswa iLearning.

  4. Memberikan usulan kepada Perguruan Tinggi Raharja dimana proses penelitian ini dilakukan, tentang sistem absensi online mahasiswa iLearning dengan sistem i-Tracking menggunakan RFID.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan penulis dari laporan penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini yaitu :

1. Bagi Peneliti

Adanya penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, memberikan pengalaman kepada penulis untuk memperluas wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja serta melakukan kegiatan nyata sebagai bentuk penerapan teori dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Dengan adanya sistem i-Tracking untuk absensi online mahasiswa iLearning menggunakan RFID diharapkan memudahkan absensi online mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja karena sistem yang dibuat user friendly, efektif dan efisien serta menghasilkan data yang otentik.

3. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah serta dapat menjadikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai referensi.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini yaitu sistem i-Tracking menggunakan RFID untuk absensi online mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Jadi, ruang lingkup penelitian hanya difokuskan pada absensi online mahasiswa iLearning saja.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada Perguruan Tinggi Raharja, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

2. Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta browsing di internet. Pada metode ini penulis mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada, serta melakukan browsing di internet.

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan KKP ini, maka laporan KKP ini dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Penulis akan menjelaskan mengenai uraian secara umum mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, konfigurasi sistem, masalah yang dihadapi, pembahasan serta analisa sistem yang berjalan.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari hasil laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan KKP, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

1. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152)[1],“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

2. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[2], “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

3. Menurut Mustakini (2009:34)[3], bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.

4. Menurut Yakub (2012:1)[4], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 ) Komponen Sistem (Components System)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2 ) Batas Sistem (Boundary System)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3 ) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4 ) Penghubung Sistem (Interface System)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5 ) Masukan Sistem (Input System)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6 ) Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7 ) Keluaran Sistem (Output System)
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

8 ) Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[5]:

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[4], Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

2. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15)[6].

3. Menurut Kadir (2009:3)[7] , Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

1. Tahapan Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

2. Tahapan Process

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

3. Tahapan Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

2. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Menurut Sutarman (2012:14)[8], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

2. Menurut Amin (2012:72)[9], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4] , “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.

3. Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[6]

a. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

4. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Mulyanto, 2009 : 247).[6]

5. Siklus Informasi

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.2 Siklus Informasi

6. Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[10] , “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”

Konsep Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[6] , “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Sutarman (2012:13)[8], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46)[5], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2009:43)[3], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yamg masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[5] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block')

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

4. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[10]. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[4], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyanto (2009:125)[6], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126)[6], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[6], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

3. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Menurut Daryanto (2010:3)[11], "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Definisi Absensi dan Jenis Absensi

1. Definisi Absensi

Menurut Erna Simonna (2009)[12], Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

2. Jenis-Jenis Absensi

Ada 2 (dua) jenis absensi yang dikenal, yang membedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum jenis-jenis absensi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Absensi manual

Absensi manual adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara menggunakan pena (tanda tangan)

2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat)

Absensi non manual adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print, RFID, dan sebagainya.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila terkoneksi atau terhubung kepada jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik diantaranya :

1. Dalam percakapan umum, jaringan (network) yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga 'online' lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional.

3. Dalam bidang telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik, yaitu suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

4. Dengan internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Konsep Dasar iLearning

Istilah iLearning (Integrated Learning) berawal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I (2011)[13], yang berisi 4B : Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan yang menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih interaktif dan memiliki semangat yang tinggi dalam pembelajaran. Dengan didukung penggunaan iPad mahasiswa mudah untuk belajar serta menjelajah dunia hanya dengan satu sentuhan jari. Keempat unsur 4B tersebut dapat direalisasikan dalam keseharian dengan alat bantu iPad.

Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa: “Merupakan suatu metode pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.

Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan”.

Definisi iTracking

i-Tracking (singkatan dari integrated tracking) yang dapat diartikan sebagai pelacakan yang terintegrasi. i-Tracking adalah sebuah web yang dapat track semua Pribadi Raharja disini, sesuai dengan slogannya “Now you can track any pribadi raharja”. Web based ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan fasilitas track Pribadi Raharja, yaitu menelusuri persentase absensi kehadiran dalam setiap perkuliahan.

Definisi RFID dan Smartcard

1. Definisi RFID

RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca dari jarak jauh. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung, bersifat non-LOS (Line Of Sight).

2. Definisi Smartcard

Smart card, sering disebut pula sebagai chip card atau integrated circuit card (ICC), dapat didefinisikan sebagai kartu seukuran kantong (dapat lebih kecil lagi) dengan integrated circuit yang embedded dengannya. Ada dua jenis ICCs, yaitu memory card dan microprocessor card. Memory card hanya terdiri dari non volatile memory storage dan terdiri dari fitur kemanan, sedangkan memory card terdiri dari memori dan komponen mikroprosessor.

3. Kategori Smartcard

Smartcard dapat dikategorikan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Contact Smartcard

Contact smartcard memiliki sebuah chip emas yang berukuran sekitar 0.5 inchi di bagian depan. Contact Smartcard membutuhkan aplikasi smartcard reader untuk membaca dan menulis data dari dan ke dalam chip tersebut.

2. Contactless Smartcard

Contactless Smartcard tampak seperti kartu kredit plastik dengan chip computer dan antenna coil didalamnya. Contacless smartcard dapat ditulis dan dibaca hanya dengan didekatkan pada antena luar. Contactless Smartcard digunakan bila membutuhkan transaksi yang harus diproses dengan cepat.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Database sebagai kumpulan data yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009 : 307)[14]

2. Definisi Fields

Fields adalah sub-bagian dari record. (Anhar, 2010 : 45)[15].

3. Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (record number). (Anhar, 2010 : 45).[15]

4. Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45)[15].

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[16], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2. Definisi Diagram UML

Menurut Henderi (2008:5)[17], Berikut ini adalah 5 (lima) definisi diagram UML diantaranya :

1. Use Case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

2. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

3. Sequence Diagram

Menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case.

4. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

5. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik process business maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

3. Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10)[18], ada 9 (sembilan) jenis diagram UML antara lain :

1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

4. Langkah-Langkah Penggunaan UML

Menurut Henderi (2008:6)[17], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) adalah sebagai berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non functional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8.Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

5. Fokus UML

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu :

1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21)[16].

2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5)[17].

Study Pustaka (Literature Review)

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Riska Dwi Putri yang berjudul “Perancangan Dan Implementasi Sistem Absensi Karyawan Berbasis WEB Dengan Metode Intelligence Acces Card Pada Perguruan Tinggi Raharja” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya masih belum terintegrasi dengan baik, laporan rekap absensi masih berbentuk excel, sehingga tidak terkomputerisasi dengan baik. Oleh karena itu penelitian ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada penelitian yang sedang berjalan. Penelitian ini menggunakan metode berbasis WEB dengan aplikasi ASP – SQL Server. (Riska Dwi Putri : 2008)[19]

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ria Wulandari yang berjudul “Perancangan Dan Implementasi Sistem Absensi Karyawan Berbasis WEB Dengan Metode Intelligence Artificial Informatics Sebagai Virtual Staff Bagian Pemasaran Pada Perguruan Tinggi Raharja” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya masih belum terintegrasi dengan baik Penelitian ini menggunakan metode berbasis WEB dengan aplikasi ASP – SQL Server. (Ria Wulandari : 2008)[20]

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Rukmianti yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada Perguruan Tinggi Raharja” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dimana sistem belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cepat karena masih menggunakan sistem manual. Proses absensi yang diusulkan menggunakan sistem terpusat sehingga hasil dari proses sistem informasi dapat sesuai dengan yang diharapkan, dan dapat lebih meningkatkan kinerja manajemen dalam kedisiplinan karyawan yang lebih efektif untuk mengetahui peningkatan tentang diri karyawan berdasarkan data absensinya. (Dhita Rukmianti : 2009)[21]

4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Mukti Budiarto, Maimunah dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Absensi Online”. Penelitian ini membahas mengenai pelayanan absensi secara online. Dengan adanya absensi online dapat meningkatkan mutu perkuliahan dalam proses belajar mengajar pada Perguruan Tinggi Raharja serta sebagai akses publikasi pada tingkat Nasional dan Internasional pada umumnya. Selain itu sistem pengembangan dari sistem Absensi Online juga adalah merupakan komitmen dari Perguruan Tinggi dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar baik untuk dosen maupun mahasiswanya, serta meningkatkan mutu pelayanan terhadap civitas perguruan tinggi dan peningkatan kinerja staf perguruan tinggi raharja.[22]

5. Penelitian yang dilakukan oleh Catur Fifty Anas Sari, Lies Yulianto dari Universitas Surakarta berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan Pembanguna Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan”. Permasalahan yang ada pada sistem absensi pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan masih dilakukan secara manual dengan melakukan absensi tanda tangan pada kertas dan juga terdapat kecurangan para pegawai yang menitipkan tanda tangan absensinya. Dari permasalahan tersebut maka dibuatlah sistem absensi menggunakan finger print dengan tujuan untuk menerapkan aplikasi yang mudah digunakan dengan hasil yang maksimal dan cara pemakaiannya yang mudah. Pembuatan aplikasi ini menggunakan database sebagai proses penyimpan data. Kelebihan dari sistem ini dapat meningkatkan kedisiplinan dalam mengemban tugas.[23]

6. Penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang dilakukan oleh Ummi Hanny Sholina yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Rumah Sakit Ibu & Anak Keluarga Ibu Tangerang". Penelitian ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada sistem yang sudah ada Sistem Absensi sebelumnya dapat dikatakan kurang efektif, karena masih dilakukan secara manual, mulai dari pendataan pegawai, pengolahan absensi hingga penanganan laporan. Oleh sebab itu pengaksesan ini belum memiliki suatu sistem absensi pegawai yang baik, hal tersebut sering mengakibatkan hasil yang kurang teliti, keakuratan waktu sangat diragukan dan lamanya waktu untuk penyajian laporan sehingga mempengaruhi sistem-sistem yang lain dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya. Penelitian ini diusulkan untuk membantu memudahkan dalam mengambil suatu keputusan memperlancar tugas dan kegiatan masing-masing instansi yang terkait di dalam sistem tersebut. Maka pada penelitian ini menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0 dengan database My-SQL. (Ummi Hanny Sholina : 2010)[24]

7. Penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang dilakukan oleh Abdul Rohman berjudul "Analisa Sistem Informasi Absensi Pegawai DPRD Kota Tangerang". Penelitian ini diusulkan untuk mengembangkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan PHP dengan database MySQL server. Dengan pengembangan ini diharapkan mempermudah proses absensi pegawai yang belum optimal karena masih menggunakan sistem manual yakni dengan menggunakan catatan pada buku absensi pegawai. (Abdul Rohman : 2008)[25]

8. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Joko Supriyono berjudul "Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Menggunakan Konsep Data Mining Pada PT. Kalila Indonesia". Penelitian pada sistem absensi karyawan di PT Kalila Indonesia yang sedang berjalan saat ini masih belum efektif, karena dalam pengolahan datanya dilakukan dengan cara manual dan banyak ditemukan kekurangan–kekurangan seperti hilangnya arsip data karyawan, kesalahan menginput data, kesalahan penulisan, dan lamanya waktu yang dibutuhkan, sehingga mengakibatkan data yang dihasilkan belum akurat. Berdasarkan hasil analisa, diperlukan suatu sistem yang dapat memfasilitasi kegiatan absensi melalui sistem informasi absensi berbasis web sehingga data absensi dapat tersimpan dengan baik pada suatu database. (Joko Supriyono : 2014)[26]

9. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandi berjudul "Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi". Penelitian pada sistem absensi pegawai Kecamatan Batuceper yang masih berjalan secara manual. Dari hasil penelitian ditemukan permasalahan yang terjadi yaitu mengenai hal keefektifan dan keefisiensi waktu dalam proses absensi. Bentuk laporan absensi yang ada saat ini masih berupa tulisan sehingga dapat menyulitkan dalam proses pencarian data. Selain itu kemungkinan terjadinya data absensi yang hilang bisa saja terjadi. Dari hasil penelitian maka akan diberikan pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Sistem ini dapat mengurangi tingkat kesalahan dengan cara menginputkan nomor induk pegawai dalam proses absensi tersebut. (Rachman Mulyandi : 2013) [27]

Hasil studi pustaka (literature review) ini merupakan landasan serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi absensi online menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif dan efisien.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk pengembangan absensi online mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja.

BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan meningkatnya jumlah perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi. Namun, banyak perguruan tinggi yang belum memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang. Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih dan perkembangannya sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya.

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi. Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi. Kini AMIK Raharja Informatika mempuanyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer(STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.


Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi, Misi, dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya,memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh,memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan di bidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Lokasi Kampus

Kampus Modern Perguruan Tinggi Raharja berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1) Ketua

Wewenang:

a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung jawab:

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

Wewenang:

a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

d. Mengadakan afiliasi.

e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab :

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

3) Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

4) Asisten Direktur Operasional

Wewenang:

a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab:

a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

5) Kepala Jurusan

Wewenang :

a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa absensi online yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja sudah cukup baik namun dengan absen klik di panel kehadiran pada dekstop kurang efisien karena banyaknya waktu yang terbuang untuk absensi saja. Kegiatan belajar mengajar pun kurang efektif karena pemberian materi sering terpotong oleh absensi mahasiswa yang telat masuk perkuliahan. Selain itu data yang dihasilkan masih belum akurat karena mahasiswa bisa titip absen kehadiran. Namun seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta kebutuhan Pribadi Raharja, maka sistem absensi ini dapat lebih efektif dengan penggunaan RFID.

Oleh karena itu, berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :

1. Dengan adanya sistem absensi menggunakan RFID diharapkan mempermudah proses absensi dan data yang didapatkan lebih akurat.

2. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan semangat mahasiswa maupun dosen dalam kegiatan belajar mengajar.

Usulan Prosedur Yang Baru

1. Menggunakan RFID reader

2. Menggunakan smartcard untuk melakukan absensi perkuliahan dikelas

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat akan kebutuhan sistem iTracking ini maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Membatasi penggunaan smartcard pada mahasiswa iLearning

2. Menggunakan RFID reader yang telah disetting dengan smartcard mahasiswa.

3. Memudahkan untuk melakukan absensi dalam perkuliahan

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian Perancangan absensi online menggunakan RFID, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut, antara lain :

1. Kelebihan dari absensi online yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja adalah absensi online ini merupakan komitmen dari Perguruan Tinggi dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar baik untuk dosen maupun mahasiswanya, serta meningkatkan mutu pelayanan terhadap civitas Perguruan Tinggi Raharja.

2. Meskipun sistem yang ada saat ini sudah cukup baik, namun masih ada kekurangannya yaitu pada segi akurat dan efisiennya. Absensi online mahasisiwa yang saat ini berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan sistem klik pada panel kehadiran melalui pemanggilan satu per satu, selain menghabiskan waktu adapula kecurangan yang kadang dilakukan oleh para mahasiswa, yaitu titip absen misalnya, sehingga data yang dihasilkan kurang akurat.

Analisa Proses

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Rancangan Sistem iTracking menggunakan RFID pada Perguruan Tinggi Raharja digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) dari program yang akan dijalankan.

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya kesalahan maupun kecurangan) dan mencegah penggunaan waktu lama untuk absensi dalam kegiatan belajar mengajar. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah dalam penginputan mahasiswa yang hadir saat perkuliahan. Maka pengendalian data smartcard untuk absensi diperlukan untuk memfasilitasi kegiatan absensi online dikelas.Smartcard ini dapat digunakan oleh semua mahasiswa untuk melakukan kegiatan absensi.

Analisa Perangkat Sistem

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel core 2 duo

b. Monitor : 18.5”

c. Smartcard 1 KB

d. RFID reader

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 7

3. Brainware

Analisa Sistem Yang Berjalan

Sequence Diagram Absensi Online Mahasiswa

Gambar 3.5 Sequence Diagram Absensi Online Mahasiswa Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : RCEP, Dosen, Admin Dosen

2. 1 Lifeline objek entity

3. 4 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Activity Diagram Absensi Online Mahasiswa

Gambar 3.6 Activity Diagram Absensi Online Mahasiswa Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 terdapat :

1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

2. 7 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : login, buka RME, buka absen mahasiswa.

3. Final State, objek yang diakhiri.

Use Case Diagram Absensi Online Mahasiswa

Gambar 3.7 Use Case Diagram Absensi Online Mahasiswa Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.7 terdapat :

1. System yang mencakup seluruh kegiatan Absensi Online Mahasiswa.

2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : RCEP, Dosen, ADM Dosen, Admin AO.

3. 10 Usecase yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut.

Konfigurasi Sistem

Di dalam membuat analisa sistem untuk penulisan laporan KKP, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut :

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel core 2 duo

b. Monitor : 18.5”

c. Smartcard : Mifare 1 KB

d. RFID reader : 13.56 MHz

e. RAM : 3,00 GB

f. Hardisk : 500 GB

2. Aplikasi yang digunakan

a. Smartcard interface

b. Adobe Dreamweaver 8

c. Visual Paradigma

d. PHP MySQL

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, berikut kesimpulan perihal Analisa Sistem i-Tracking Menggunakan RFID Untuk Absensi Online Mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut :

Untuk menjawab hal pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada BAB I, maka penulis mendapatkan hasil :

1. Bagaimana absensi online mahasiswa iLearning yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Dilihat dari BAB III pada bagian analisa sistem berjalan. Absensi online mahasiswa yang berjalan saat ini masih menggunakan cara klik pada panel kehadiran melalui pemanggilan satu per satu. Sistem ini merupakan upaya untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar baik untuk dosen maupun mahasiswanya, serta meningkatkan mutu pelayanan terhadap civitas Perguruan Tinggi Raharja. Ternyata masih ada kekurangan pada sistem berjalan sehingga perlu penyempurnaan agar sistem absensi online mahasiswa dapat dilakukan dengan efektif dan efisien serta data yang dihasilkan akurat.

2. Apakah penerapan sistem absensi online tersebut sudah optimal ?

Penerapan sistem absensi online mahasiswa belum optimal karena masih menggunakan cara klik pada panel kehadiran.

3. Mengapa harus ada pengembangan absensi online mahasiswa iLearning dengan sistem i-Tracking menggunakan teknologi terbaru RFID ?

Dengan adanya sistem Sistem i-Tracking menggunakan RFID untuk absensi online mahasiswa iLearning merupakan suatu terobosan yang bagus dalam menerapkan teknologi terbaru RFID terhadap kegiatan absensi pada Perguruan Tinggi Raharja. Nantinya setiap mahasiswa akan memegang smartcard yang berisi identitas dirinya untuk dipergunakan pada absensi online disetiap perkuliahan. Dengan adanya hal ini diharapkan sistem yang efektif dan efisien serta terjaminnya keakuratan data.

Untuk menjawab tujuan penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I maka penulis mendapatkan hasil :

Memudahkan proses absensi online mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya sistem i-Tracking untuk absensi online mahasiswa iLearning menggunakan RFID diharapkan memudahkan absensi online mahasiswa iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja karena sistem yang dibuat user friendly, efektif dan efisien serta menghasilkan data yang otentik.

Untuk menjawab Manfaat Penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I maka penulis mendapatkan hasil :

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah memberikan pengalaman pada penulis untuk memperluas wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja serta melakukan kegiatan nyata sebagai bentuk penerapan teori.

Untuk menjawab metode penelitian yang telah dijabarkan pada BAB I, maka penulis mendapatkan hasil :

Dalam melakukan penelitian ini penulis memfokuskan pada Analisa absensi online mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja, dan dapat dilihat dari literature review yang dilakukan Bab II bahwa belum ada yang melakukan penelitian ini sebelumnya.

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan bahwa absensi online mahasiswa dengan sistem iTracking menggunakan RFID dapat bermanfaat, setiap mahasiswa akan memegang smartcard yang berisi identitas dirinya untuk dipergunakan pada absensi online disetiap perkuliahan. Absensi lebih mempersingkat waktu, user friendly dan efektif.

Saran

Ada 2 (dua) saran yang bisa disampaikan oleh penulis kepada pihak pengembang selanjutnya agar sistem dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi, yaitu sebagai berikut :

1. Perlu diadakan pemantauan terhadap penggunaan smartcard pada setiap absensi perkuliahan mahasiswa agar tepat penggunaan.

2. Pengembangan dapat dilakukan pada smartcard yaitu dengan menciptakan smartcard yang multifungsi, disamping bermanfaat untuk absensi online perkuliahan dapat juga digunakan pada bagian lainnya.

Kesan

Ada 3 (tiga) kesan yang dapat disampaikan dari penulis selama proses menjalankan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di Perguruan Tinggi Raharja Tangerang, diantaranya:

1. Penulis bisa merasakan pengalaman kuliah dibarengi magang di suatu perguruan tinggi yang menjadi almamaternya sendiri dalam menuntut ilmu. Dengan Kuliah Kerja Praktek (KKP) di kampus dan menjadi bagian kecil Raharja Enrichment Center (REC), penulis jadi lebih tahu tentang TPi (Ten Pillar IT iLearning) yang memudahkan pengelolaan serta meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan iLearning.

2. Merasa bangga karena selama menjalankan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dibimbing langsung oleh Pembimbing 1 yaitu Ir. Untung Rahardja ,M.T.I. yang merupakan Ketua STMIK Raharja. Penulis mendapatkan banyak bimbingan, arahan, serta masukan yang luar biasa untuk menjadi sosok yang menyenangkan dalam bekerja dengan orang lain. Penulis juga mendapatkan dorongan untuk keberhasilan project.

3. Penulis mendapatkan ilmu baru dan rekan-rekan yang menyenangkan. Thanks For All.

DAFTAR PUSTAKA

  1. McLeod. 2011. Sistem Infomasi. Prasojo.
  2. Moekijati. 2011. Sistem Informasi. Prasojo.
  3. 3,0 3,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutabri. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  7. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  9. Amin. Zaenal. Santoso, Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  10. 10,0 10,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  11. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung: Satu Nusa
  12. Erna Simonna. 2009. Definisi Absensi. (Diakses dari Blog Erna Simonna 15 April 2014)
  13. Rahardja, Untung. 2011. iLearning an Effective Learning Method for Higher Education. Tangerang
  14. Aris Martono dkk. 2009. Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis web. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 2, no.3, Mei 2009.
  15. 15,0 15,1 15,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MYSQL Secara Otodidak. Jakarta: Media Kita.
  16. 16,0 16,1 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  17. 17,0 17,1 17,2 Henderi, dkk. CCIT Journal. 2008. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  18. Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  19. Putri, Riska Dwi. 2008. Perancangan Dan Implementasi Sistem Absensi Pegawai Berbasis WEB Dengan Metode Intelligence Card Pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang: SKRIPSI STMIK Raharja
  20. Wulandari, Ria. 2008. Perancangan dan implementasi sistem absensi pegawai berbasis WEB dengan metode intelligence artificial informatics sebagai visual staff bagian pemasaran pada perguruan tinggi raharja. Tangerang: SKRIPSI STMIK Raharja
  21. Rukmianti, Dhita. 2009. Pengembangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: SKRIPSI STMIK Raharja
  22. Rahardja, Untung. Absensi Online (AO). Tangerang: Jurnal Cyber Raharja
  23. Catur. Yulianto, Lies. Perancangan Sistem Informasi Absensi Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan. Surakarta: Skripsi UNS
  24. Sholina, Ummi Hanny. 2010. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Rumah Sakit Ibu & Anak Keluarga Ibu Tangerang. Tangerang: KKP STMIK Raharja
  25. Rohman, Abdul. 2008. Analisa Sistem Informasi Absensi Pegawai DPRD Kota Tangerang, Tangerang: KKP STMIK Raharja
  26. Supriyono, Joko. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Menggunakan Konsep Data Mining Pada PT. Kalila Indonesia. (Diakses dari Widuri SI1011464765 03 Juni 2014)
  27. Mulyandi, Rachman. Cyntia. 2013. Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi. (Diakses dari CCIT Journal 03 Juni 2014)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1.Surat Pengantar KKP
A.2.Surat Penugasan Kerja
A.3.Kartu Bimbingan
A.4.Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5.Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.6.Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.7.Kurikulum
A.8.Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9.Daftar Nilai
A.10.Formulir Seminar proposal
A.11.Sertifikat Tri Dharma iDuHelp!
A.12.Sertifikat TOEFL
A.13.Sertifikat Prospek
A.14.Sertifikat IT Internasional
A.15.Sertifikat IT Nasional
A.16.Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B:

B.1.Partisipasi #1: Masuk ke Kelas Averroes iDu
B.2.Partisipasi #2 Rinfo Personal Use + 2 New Rinfo
B.3.Training iDuHelp
B.4.Partisipasi #2 Mendapatkan Judul KKP
B.5.Poster Session
B.6.Widuri + 1 New User
B.7.Partisipasi #3 Why Project
B.8.iDuHelp! Tahap Pertama
B.9.Partisipasi #3: Penyelesaian laporan tahap 1
B.10.Progress Project
B.11.Partisipasi #4
B.12.Assignment iDuHelp!
B.13.Assignment iRAN