KP0831361007

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM ABSENSI

PADA SMA NEGERI 15 TANGERANG



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




Logo Amik.jpg



Disusun Oleh:

           0831361007         Oktavia Sabarniaty Handayani



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK)RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2013/2014)



10357449_609152055847177_4760911393249123077_n.jpg

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK)RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nim
:  0831361007
Nama
:  Oktavia Sabarniaty Handayani
Jenjang Studi
:  Diploma 3
Jurusan
:  Teknik Informatika
Konsentrasi
:  System Architecture


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan hasil karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lainnya, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 02 Juni 2014
Oktavia Sabarniaty Handayani
NIM: 0831361007

*)Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

 

Kemajuan sistem informasi kian mengalami perkembangan dari tahun ke tahun menuntut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut, demikian pula dengan SMA Negeri 15 Tangerang. Pengembangan kualitas pendidikan dimana sekolah sebagai suatu institusi yang bergerak dibidang pendidikan sangat diharuskan untuk membuat dan menyediakan sistem informasi yang baik, diantaranya adalah masalah kehadiran pegawai / guru. Analisa sistem absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang diharapkan dapat membantu permasalahan yang dihadapi oleh guru dan bagian kurikulum dalam hal absensi, seperti mudah rusak buku agenda absensi guru dan hilangnya data absensi guru, dengan system absensi yang telah terkomputerisasi memungkinkan meminimalisasikan kekurangan-kekurangan system yang di lakukan secara manual. Metode yang di gunakan oleh penulis ini meliputi dua bagian utama, yaitu metode analisa dan metode perancangan. Analisa sistem dilakukan dengan 2 tahapan yaitu (1) survey atas sistem yang berjalan, (2) identifikasi kebutuhan sistem. Metode yang digunakan dalam perancangan adalah metode perancangan berbasis object oriented, melalui tahapan (1) pembuatan UML, (2) Pembuatan rancangan layer. Hasil yang di capai adalah memudahkan proses absensi guru dan lebih memudahkan bagian kurikulum untuk menginput hasil absensi guru. Kesimpulan dengan adanya sistem absensi guru ini adalah memudahkan guru dalam melakukan absensi.

Kata kunci : sistem informasi, absensi guru, metode perancangan, analisa system.


ABSTRACT

 

The progress of information systems increasingly have evolved from year to year requires us to always move forward and follow these developments, as well as SMA Negeri 15 Tangerang. Development of the quality of education in which the school as an institution in the field of education is required to create and provide a good information system, including the presence of a problem employee / teacher. Analysis of teacher attendance system at SMAN 15 Tangerang is expected to help the problems faced by teachers and curriculum in terms of attendance, such as perishable diary teacher absenteeism and teacher attendance data loss, the computerized attendance system allows minimizing system deficiencies done manually. The method used by these authors include two main parts, namely the method of analysis and design method. Analysis of the system is done with 2 stages: (1) survey of the system running, (2) identification of system needs. The method used in the design is based on object-oriented design method, through the stages of (1) the manufacture of UML, (2) making the design layer. The results achieved is to facilitate the attendance of teachers and curriculum make it easier to input the results of teacher absenteeism. Conclusion with this teacher attendance system is to facilitate teachers in attendance.

Keywords: information systems, attendance teachers, methods of design, analysis system.


KATA PENGANTAR

 

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Kasih dan Anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan KKP ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul yang Penulis ambil dalam penyusunan laporan KKP ini adalah "Analisa Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang."

Tujuan penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika Tangerang sebagai bahan penulisan. Penulis menyusun berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur 1 AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah Aryani, ST., M.Kom selaku Kepala JurusanTeknik Informatika AMIK Raharja Informatika.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis sehingga laporan KKP ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Drs.H.Romli S, M.Si selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 15 Tangerang dan Bapak Jaswadi,S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Tangerang sekaligus Pembimbing lapangan penulis yang telah membantu dalam pengumpulan data-data.
  6. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
  7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Laporan KKP ini.


Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis dalam penyusunan KKP ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap dalam penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Juni 2014
(Oktavia Sabarniaty Handayani)
NIM  : 0831361007

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

   

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Simbol 1. Usecase Diagram

   

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Simbol 2. Sequence Diagram

   

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Simbol 3. Activity Diagram


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.12   Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.13   Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.14   Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.15   Final Draft Elisitasi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1   Komponen Sistem Informasi
  2. Gambar 3.1   Struktur Organisasi SMA Negeri 15 Tangerang
  3. Gambar 3.2   Usecase Diagram Absensi Guru
  4. Gambar 3.3   Sequence Diagram Guru
  5. Gambar 3.4   Sequence Diagram Petugas Piket
  6. Gambar 3.5   Sequence Diagram Bagian Kurikulum
  7. Gambar 3.6   Statechart Diagram Guru
  8. Gambar 3.7   Statechart Diagram Petugas Piket
  9. Gambar 3.8   Statechart Diagram Bagian Kurikulum
  10. Gambar 3.9   Activity Diagram Proses Absensi
  11. Gambar 3.10   Activity Diagram Proses Penyerahan Absen Guru
  12. Gambar 3.11   Activity Diagram Laporan Absensi Guru



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Surat Pengantar KKP
  2. Kartu Bimbingan KKP
  3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  4. Form Validasi KKP
  5. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  6. Formulir Proposal Seminar KKP
  7. Sertifikat PROSPEK
  8. Sertifikat TOEFL
  9. Sertifikat Seminar IT Internasional
  10. Sertifikat Seminar IT Nasional
  11. Kwitansi Pembayaran KKP
  12. Curriculum Vitae


LAMPIRAN B

  1. Bukti Observasi
  2. Form Wawancara


LAMPIRAN C

  1. Berkas Absensi
  2. Daftar Nama Guru

   

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi di Kota Tangerang khususnya dalam dunia pendidikan telah mendorong sekolah-sekolah negeri maupun swasta untuk terus berlomba meningkatkan mutu teknologinya. Hal tersebut sedang dilakukan oleh salah satu sekolah menengah atas yang ada di Kota Tangerang, yaitu : SMA Negeri 15 Tangerang.Sebagai salah satu sekolah unggulan di kota Tangerang, sekolah ini ingin menerapkan teknologi di segala bentuk aktivitas belajar mengajarnya. Untuk itu langkah awal yang akan di lakukan oleh SMA Negeri 15 Tangerang adalah memperbaiki sistem absensi terutama pada sistem absensi guru yang sedang berjalan saat ini.

Pada survei yang dilakukan, sistem absensi guru yang berjalan saat ini kurang efektif dan efisien dalam prosesnya karena sistem absensi yang dilakukan adalah secara manual dan dilakukan pada buku agenda absensi yang ada pada petugas piket SMA Negeri 15 Tangerang.

Adapun masalah yang timbul akibat sistem absensi saat ini antara lain: mudah rusaknya buku agenda absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang karena hanya terbuat dari kertas yang mudah rusak, kurang terawatnya buku agenda absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang sehingga sering terlihat kotor, dan masalah yang mendasar serta sering terjadi adalah hilangnya data absensi guru yang dapat menghambat kinerja bagian kuriulum untuk mengetahui laju absensi guru setiap bulannya dalam satu periode sebagai bahan laporan akhir tahun. Oleh karena itu penulis ingin mengembangkan sistem absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang yang saat ini dilakukan secara manual menjadi sistem absensi guru yang terkomputerisasi yang dapat menghasilkan sistem absensi yang lebih efektif dan efisien. Dari latar belakang tersebut penulis mengambil judul "Analisa Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang".


 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah proses absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang yang sedang berjalan saat ini?
  2. Apakah Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?
  3. Apakah Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Agar ruang lingkup permasalahan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik , maka ruang lingkup yang akan dibahas dalam masalah ini adalah dari proses pencatatan absensi sampai dengan menghasilkan pembuatan laporan absensi.


 

Tujuan Penulisan

Dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini , penulis mempunyai tujuan antara lain :

  1. Mengetahui proses absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang yang sedang berjalan saat ini.
  2. Menciptakan Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien.
  3. Menciptakan Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat.

 

Manfaat Penulisan

  1. Membangun solusi Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang yang terkomputerisasi.
  2. Memberikan solusi Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang yang efektif dan efisien.
  3. Memberikn solusi Sistem Absensi Guru Pada SMA Negeri 15 Tangerang yang mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.

 

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan KKP ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi(Pengamatan),yaitu melakukan tinjauan langsung ke SMA Negeri 15 Tangerang untuk mendapatkan data dan informasi mengenai absensi guru.
  2. Metode Wawancara, yaitu metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada pembimbing lapangan di SMA Negeri 15 Tangerang yaitu Bapak Jaswadi, S.Pd sebagai penanggung jawab proses absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang.
  3. Study Kepustakaan, adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.
  4. Sumber Data, yaitu sumber data primer (data yang diperoleh secara langsung dari SMA Negeri 15 Tangerang, baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data) dan sumber data sekunder (data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih).

 

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas Laporan KKP ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I     PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II     LANDASAN TEORI

Berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, Unified Modelling Language (UML) dan teori lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sistem baru yang diusulkan serta Literature Review yang ada..

BAB III   ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi gambaran umum SMA Negeri 15 Tangerang, sejarah singkat SMA Negeri 15 Tangerang, visi dan misi SMA Negeri 15 Tangerang, struktur organisasi SMA Negeri 15 Tangerang, tugas dan tanggung jawab berdasarkan dari struktur organisasi, Procedure System absensi guru SMA Negeri 15 Tangerang, alur pengabsesian guru SMA Negeri 15 Tangerang menggunakan UML (Unified Modelling Language), analisa masukan, proses dan keluaran, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah , User Requirement ( Tabel Elisitasi).

BAB IV     PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


 

BAB II

LANDASAN TEORI


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

  1. “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungn dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.” menurut Sutarman (2009:5)[1]
  2. Mustakini (2009:34) mengatakan bahwa “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dan prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akutansi, sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.” [2]
  3. Miftahol Arifin (2009), mengatakan bahwa “Setidaknya didalam sistem memiliki empat ciri yaitu : [3]
  4. a. Adanya sekumpulan elemen ,

    b. Adanya interaksi antara elemen tersebut ,

    c. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai , dan

    d. Situasi dan kondisi yang kompleks.”

 

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian tujuan tertentu serta pendefisiaannya dapat dilakukan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen.”


 

Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2) mengtakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut adalah karakteristik suatu sistem,yaitu : [4]

  1. Komponen Sistem (Component System).
  2. Dimana suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batas Sistem (Boundary).
  4. Merupakan pembatas atau pemisah suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment).
  6. Merupakan sesuatu di luar batas sistem dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik yang bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface).
  8. Penghubung juga dapat didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

  9. Masukan Sistem (Input).
  10. Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi (maintenanceinput) dan masukan yang diproses untuk mendapat keluaran (signalinput).

  11. Keluaran (Output).
  12. Merupakan hasil dari pemrosesan yang berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  13. Pengolahan sistem (Process).
  14. Merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal).
  16. Sasaran sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sitem agar sistem menjadi terarah dan terkendali.


 

Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang , sebagai berikut : [5]

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
  2. Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem agama. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sisttem komputer, sistem akutansi, sistem transportasi.

  3. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya , sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem computer, sistem transpirtasi.

  5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
  6. Sistem tertentu adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya , sistem persediaan.

  7. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sebenarnya sistem tertutup tidk ada, yang ada adalah relatif tertutup. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.


 

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Agus Mulyanto (2009:16) mengemukakan bahwa “Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.”
  2. “Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”. menurut Kadir (2009:3)
  3. Pendapat lain mengatakan bahwa, “Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.” Kumorotomo dan Margono (2009:11)

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.


 

Definisi Informasi

Informasi sangat penting pada suatu organisasi. Berikut adalah definisi informasi dari beberapa ahli, yaitu :

  1. Menurut Mustakini (2009:36), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.”
  2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8) , “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”
  3. Sutarman (2012:14) mengatakan bahwa, “Informasi (Information) adalah fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.”
  4. “Informasi adalah data yang mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan.” menurut Sarosa (2009:12)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimannya , dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan.


 

Kualitas Informasi

Agus Mulyanto ( 2009:247) mengatakan bahwa, Kualitas informasi dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu:

  1. Akurat (Accurate). Sebuah informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak menyesatkan dan bebas dari kesalahan-kesalahan serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Komponen keakuratan suatu informasi diantaranya sebagai berikut:
  2. a. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, tidak hanya sebagian informasi saja.

    b. Informasi yang diterima kebenarannyaharus dapat dipertanggung jawabkan.

    c. Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.

  3. Relevan (Relevancy). Informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya.
  4. Tepat waktu (TimeLines). Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi.

 

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataaannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009:247)


 

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi merupakan sebagai kombinasi antar manusia, teknologi informasi, prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapi tujuan.” Agus Mulyanto (2009:28)

Sedangkan definisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku Accounting And Information System dalam Agus Mulyanto (2009:29) adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukn (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan.


 

Komponen Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:31) Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data dan jaringan. Kelima komponen ini memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya tidak semua sistem informasi mencakup lima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang mencakup jaringan telekomunikasi.

10291155_609252105837172_6167336110957900405_n.jpg

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Agus Mulyanto , 2009:32)

Penjelasan mengenai komponen Sistem Informasi menurut Agus Mulyanto (2009:32) :

a. Sumber Daya Manusia.

Manusia mengambil peranan penting bagi sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

b. Sumber Daya Hardware

Semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak sebatas komputer saja melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak berup program saja, tetapi juga prosedur.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sistem informasi , melainkan sebagi dasar membentuk sumber daya organisasi.

e. Sumber Daya Jaringan

Merupakan media komunikasi yang menghubungkan computer, proses komunikasi, dan peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi.


 

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Mulyanto (2009:125) mengatakan bahwa, “Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang / menggnti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau melakukan beberapa perbaikan serupa.”

Pendapat lain mengatakan, menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yng ada, dengan mengnalisa jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, aturan atau ketentuan, masalah dan mencari solusinya, dan rencana-rencana perusahaan.”

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebgai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sitem tertentu.


 

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126), “Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.” Pendapat lain mengatakan, menurut Yakub (2012:142), Menurut Mulyanto (2009:129) mengatakan bahwa, Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasikan titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada, dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan seperti menentukan jenis penelitian, merencanakan jadwal penelitian, mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal observasi, membuat agenda wawancara, mengumpulkan hasil penelitian.
  3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem dengan menganalisis kelemahan system, menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan, meluruskan kesalahan-kelsalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen, meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

 

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Sholiqhwa (2010:223) menyatakan bahwa, “UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi yang dimulai dari pemodelan proses bisnis organisasi sampai dengan pemodelan kelas-kelas dan komponen-komponen sistem.”

Menurut Nugroho (2010:6) “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Dan pendapat lain mengatakan bahwa, “UML adalah pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.” menurut Widodo (2011:6)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan untuk perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi berbasis Objek.”


 

Langkah-langkah menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) (Henderi, 2010:6) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul,
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan ,requirement constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasikan titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci
  7. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  8. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  9. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  10. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu, definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik.
  11. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  12. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
  13. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


 

Bangunan Dasar Metodelogi UML(Unified Modelling Language)

Bangunan dasar metodelogi Unified Modelling Language (UML) menggunakan dua bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan (Nugroho, 2010:117) , yaitu :

  1. Sesuatu (things)
  2. Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language(UML), yaitu:

    a. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language(UML), dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modelling Language. Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annottionl things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupakomentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta cirri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modelling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)
  4. Ada 4 (empat)Relationship dalam Unified Modelling Language(UML) , yaitu:

    a. Dependent , (Ketergantungan) merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri.

    b. Asosiasi merupakan merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generlisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).

    d. Realisasi, merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


 

Fokus UML (Unified Modelling Language)

Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah, (Nugroho, 2010:21) yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering.
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modelling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

 

Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Henderi (2010:6), Ada 5 (empat) macam diagram dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu :

  1. Usecase Diagram. Secara grafis menggambarkan interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi secara tekstual.
  2. Class Diagram. Diagram ini menggambarkan struktur object sistem, menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.
  3. Sequence Diagram. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah usecase atau operasi.
  4. State chart Diagram Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat disumsikan oleh objek dan kejadian (event-event) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Digram. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun usecase. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi dan memodelkan hasil dari action tersebut.

 

Definisi Absensi

Menurut Malayu Hasibuan (2009:51) , mengatakan bahwa ”Absensi adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja karena sakit, izin, alpa atau cuti. Atau dengan kata lain absensi adalah administrasi ketidakhadiran pegawai.”


 

Definisi Guru

Menurut Imran (2009:23), mengatakan bahwa “Guru adalah profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengavaluasi siswa pada pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.”


 

Definisi Komputerisasi

Istilah komputerisasi berarti bahwa kegiatan pengolahan data yang dilakukan, sebagian besar prosesnya menggunakan komputer sebagai alat bantu. Proses komputerisasi ini melibatkan “komputer” sebagai perangkat utama sarana pemrosessan dan “manusia” sebagai pengatur, pengoperasi serta pengendali perangkat tersebut. Komputerisasi sebuah sistem informasi memiliki lima titik fokus dalam kerangka peningkatan kinerja sistem itu sendiri. Kelima titik fokus tersebut adalah fokus awal pada data, fokus pada informasi, fokus pada komunikasi, konsultasi dan fokus pada pendukung sistem pengambilan keputusan. (MuIr ,2009)


 

Definisi Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Suryo Guritno, dkk 2010 : 302) :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    a. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    c. (I) pada MDI itu artinya Inessensial. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    a. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

     

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Final Draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai absensi guru. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem absensi guru ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ma’mun Murod.
  2. Penelitian berjudul "Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Berbasis WEB Di Perguruan Tinggi Raharja" ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya tersebut masih belum terintegrasi dengan baik. Untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem pada penelitian sebelumnya, maka pada penelitian ini menggunakan metode berbasis WEB dengan aplikasi PHP-MySQL. Namun, upaya tersebut masih belum dapat diimplementasikan dan belum optimal karena pada sistem ini masih menggunakan input password untuk setiap login atau pelaksanaan absensi, sehingga proses absensi kurang efisien. Penelitian ini juga melakukan absensi karyawan sebagai tindak lanjut dari penelitian yang peneliti lakukan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ummi Hanny Sholina.
  4. Penelitian yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Rumah Sakit Ibu & Anak Keluarga Ibu Tangerang" ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada sistem yang sudah ada. Sistem Absensi sebelumnya dapat dikatakan kurang efektif, karena masih dilakukan secara manual, mulai dari pendataan pegawai, pengelolaan absensi hingga penanganan laporan. Oleh sebab itu pengaksesan ini belum memiliki suatu sistem absensi pegawai yang baik, hal tersebut sering mengakibatkan hasil yang kurang teliti, keakuratan waktu sangat diragukan dan lamanya waktu dalam penyajian laporan sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan serta dapat mempengaruhi sistem-sistem yang lain dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya. Penelitian ini diusulkan untuk membantu memudahkan dalam mengambil suatu keputusan, memperlancar tugas dan kegiatan masing-masing instansi yang terkait di dalam sistem tersebut, maka pada penelitian ini menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0 dengan database MySQL.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rohman.
  6. Penelitian berjudul "Analisa Sistem Informasi Absensi Pegawai DPRD Kota Tangerang" ini, diusulkan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan teknologi PHP dengan menggunakan database MySQL server. Dengan ini akan mempermudah dalam proses pengabsenan pegawai yang masih menggunakan sistem manual yakni dengan menggunakan catatan pada buku absensi pegawai sehingga belum optimal dalam penanganannya.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Radiant Victor Imbar dan Robby Kurniawan.
  8. Penelitian yang berjudul "Perancangan Aplikasi Absensi Laboratorium Komputer Dengan Menggunakan Sistem Verifikasi Pengguna Di Universitas Kristen Maranatha". Penulis mencoba untuk membangun suatu aplikasi pengontrolan pemakaian komputer di laboratorium komputer. Penelitian ini dilakukan dengan Konsep Database Management System (DBMS) , teknologi Client-Server Programming dan Barcode Scanner (Pembacaan barcode) dilakukan dengan menggunakan photosensor untukmengkonversikan barcode yang dibaca ke sinyal elektrik. Ada sedikit kekurangan pada penelitian ini yaitu Proses instalasi harus memakai default path karena aplikasi ini belum memiliki kemampuan untuk menentukan path directory. Akses masuk sistem operasi windows dengan menggunakan ‘safe mode’ masih diijinkan sehingga pengguna yang mengetahui password administrator lokal dapat mengakses computer. Konfigurasi aplikasi masih dalam bentuk teks yang tidak tersandikan (tidak ada encryption). Dengan penelitian ini, kita dapat mengembangkan pengolahan data dan system databaseagar dapat digunakan diberbagai ruang lingkup.

  9. Penelitian yang telah dilakukan oleh Azka Almira (2011).
  10. Penelitian yang telah dijalankan oleh Azka Almira (2011) yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Berbasis Web pada SMA Negeri 4 Tangerang" . Pada penelitian sebelumnya menjelaskan bagaimana sistem absensi pegawai di tempat tersebut. Masalah yang dihadapinya dari sistem tersebut adalah, sistem yang sekarang sedang berjalan di sana masih bersifat manual, jadi sangat dibutuhkan perubahan sistem absensi manual menjadi komputerisasi agar absensi pegawai menjadi lebih efektif dan tersimpan dengan baik.

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Analisa Sistem Absensi Guru menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan memudahkan manajemen dalam menerima informasi untuk mengambil suatu kebijakan atau keputusan, serta staff Guru merasa termotivasi dan terlayani dengan baik (service excellence).


   

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum

Dengan semakin maraknya Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Tangerang ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berbasis keterampilan. Keterampilan saat ini sangat diperlukan untuk memperoleh pekerjaan yang layak bagi masyarakat. Oleh karena itu, SMA Negeri 15 Tangerang dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang di bekali dengan keterampilan dalam menghadapi era globalisasi.

SMA Negeri 15 Tangerang berlokasi di Jl. Villa Tangerang Regenci Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Provinsi Banten. SMA Negeri 15 Tangerang didukung oleh 55 orang staff guru, dengan jumlah guru tetap 32 orang dan guru honorer berjumlah 23 orang. Adapun siswa siswi seluruhnya berjumlah 1056 orang. SMA geri 15 Tangerang terdiri dari beberapa kelas yaitu kelas X dengan jumlah 9 kelas. Kelas XI dibagi menjadi 2 jurusan yaitu IPA dan IPS, pada jurusan IPA terdiri dari 5 kelas dan jurusan IPS terdiri dari 4 kelas. Pada kelas XII juga dibagi menjadi 2 jurusan yaitu IPA dan IPS, pada jurusan IPA terdiri dari 5 kelas dan jurusan IPS terdiri dari 4 kelas. Maka keseluruhan jumlah kelas pada SMA Negeri 15 Tangerang berjumlah 27 kelas.


Sejarah Singkat SMA Negeri 15 Tangerang

Seiring pesatnya pembangunan diberbagai bidang di Kota Tangerang sebagai kota industri dan pendidikan, bertambah pula jumlah penduduk yang berdampak pada salah satu bidang yaitu pendidikan yang harus bertambah. Dan pembangunan di bidang pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan / orang tua peserta didik. Sebagai kota pendidikan serta untuk memperbesar daya tampung siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat pemerintah memandang perlu didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berdasarkan hal tersebut di atas, pada tahun ajaran 2007/2008 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengijinkan berdirinya SMAN 15 Tangerang dan mulai menerima siswa baru sebanyak 9 (sembilan) rombongan belajar (rombel). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sementara di SMAN 4 Tangerang pada siang hari, dengan staff pengajarnya pun sebagian besar dari SMAN 4 Tangerang. Sebagai Plt nya adalah Bapak Drs. Soetrisno (Merangkap Kepala SMAN 6 Tangerang).

Pada Tanggal 24 September 2007, Walikota Tangerang Bapak Drs. H. Wahidin Halim, M.Si. mengeluarkan surat keputusan tentang berdirinya SMAN 15 Tangerang, dengan nomor: 421.3/Kep-178-Dis. P & K/2007. Sedangkan Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30 1 28 61 12 079 ( berdasarkan Surat Keterangan Kepala Dinas P & K Kota Tangerang Bapak Drs. H. Zaenudin MM. M.Pd yang ditanda tangani oleh Kepala Bagian Tata Usaha Bapak Drs. Abdurachman, M. Si nomor: 42/.3/2825-TU, tanggal 3 Oktober 2007 ).


Visi dan Misi SMA Negeri 15 Tangerang

  1. Visi
  2. Mewujudkan manusia yang berprestasi, berakhlak mulia, berwawasan IPTEK dan Seni Budaya.

  3. Misi
  4. a. Mengoptimalkan proses belajar mengajar secara professional.

    b. Mengembangkan sikap kreatif, inovatif, dan kompetitif.

    c. Membentuk pribadi yang berakhlak mulia, jujur, dan taat beribadah.

    d. Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

    e. Menumbuhkan daya kreasi dan apresiasi terhadap seni budaya.


Struktur Organisasi SMA Negeri 15 Tangerang

Struktur organisasi dibuat dan digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian serta menunjukkan kerangka hubungan di antara bagian-bagian maupun tugas dan tanggung jawabnya. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan SMA Negeri 15 Tangerang yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 15 TANGERANG

   

10456147_609268819168834_7385969516218752704_n.jpg


Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 15 Tangerang


Tugas-tugas Struktur Organisasi

Tugas dari bagian-bagian struktur organisasi SMA Negeri 15 Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Komite Sekolah
  2. a. Menyampaikan aspirasi para wali murid pada rapat dengan pihak sekolah.

    b. Mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar.

    c. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.

    d. Mengawasi pengeluaran keuangan sekolah.

  3. Kepala Sekolah
  4. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS)

    a. Kepala Sekolah selaku edukator mempunyai tugas : Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, menganalisis hasil evaluasi, dan melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

    b. Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas :

    1) Merumuskan visi, misi, strategi dan menerapkan strategi pengelolaan dan pembelajaran.

    2) Menetapkan kebijakan mutu pemenuhan standar dan keunggulan sekolah.

    3) Menyusun perencanaan jangka menengah, tahunan, dan semesteran.

    4) Mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan pengelolaan dan pembelajaran.

    5) Melaksanakan pengawasan.

    6) Melakukan evaluasi kinerja proses dan output.

    7) Mengatur administrasi ketatausahaan, kesiswaan, ketenagaan, sarana dan prasarana serta keuangan / RAPBS.

    8) Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

    9) Mengatur hubungan kerja sama dalam dan luar negeri.

    10) Mengelola sistem penjaminan mutu.

    c. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi:

    1) Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan bidang pengelolaan dan pembelajaran dan bimbingan.

    2) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembinaan kesiswaan dan pengembangan prestasi siswa.

    3) Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan ketatausahaan yang meliputi; Kantor, Kesiswaan, Kurikulum, Sarana, Ketenagaan dan keuangan.

    4) Pengelolaan perpustakaan, labolatorium, ruang multimedia, keterampilan, kesenian, UKS, OSIS, serbaguna, pusat sumber belajar.

    5) Pengelolaan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan dan kekeluargaan).

    6) Pengelolaan Kerja sama dalam dan luar negeri.

    7) Pengelolaan penjaminan mutu pengelolaan dan pembelajaran.

    d. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :

    1) Program jangka menengah dan tahunan dalam pengelolaan dan pembelajaran.

    2) Program peningkatan mutu dalam 8 standar nasional pendidikan.

    3) Program kegiatan bimbingan dan konseling.

    4) Program tata usaha.

    5) Pembinaan prestasi siswa, kegiatan OSIS dan Ekstrakurikuler.

    6) Program kerja sama kerjasama dalam dan luar negeri.

    7) Program Penjaminan mutu.

  5. Koordinator Tata Laksana
  6. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Pengurusan administrasi siswa dan penyusunan laporan pemasukan keuangan sekolah perbulan.

    b. Penyusunan laporan kegiatan pengurus tata laksana sekolah.

    c. Membuat surat-surat yang diperlukan sekolah, mencatat dan menyimpan arsip surat masuk dan surat keluar secara teratur serta dokumen sekolah.

    d. Membantu PKS Bidang Sarana dalam pembelian peralatan dan perlengkapan sekolah serta pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

    e. Penyusunan dan penyajian data atau statistic sekolah.

  7. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan
  8. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Merencanankan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembinaan kesiswaan/OSIS.

    b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

    c. Mengelola web sekolah dalam bidang kesiswaan.

    d. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

    e. Membina kegiatan OOSN.

    f. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidental.

    g. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan keindahan dan kekeluargaan ( 6 K )

    h. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa.

    i. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.

    j. Mengatur mutasi siswa.

    k. Menyusun program kegiatan ekstrakulikuler.

    l. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

    m. Bekerjasama dengan humas untuk pelaksanaan kegiatan hari-hari besar dan hari-hari keagamaan.

    n. Melaksanakan kegiatan MOS.

    o. Melaksanakan kegiatan perpisahan siswa.

    p. Menyusun dan mengusulkan anggaran kegiatan.

    q. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan kegiatan kepada kepala sekolah.

  9. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
  10. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Penetapkan kebijakan mutu dalam standar SKL isi, proses, dan penilaian.

    b. Menyusun program, mengatur pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran

    c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran;

    d. Mengelola informasi dan web bidang peningkatan mutu pembelajaran

    e. menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas serta ujian akhir sekolah & nasional

    f. Menyusun anggaran kegiatan

    g. menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria penjurusan serta kriteria kelulusan;

    h. mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan Ijazah;

    i. mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan administrasi guru;

    j. membina kegiatan MGMP;

    k. menyusun laporan pendayagunaan MGMP;

    l. melaksanakan pemilihan guru teladan;

    m. membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR, LKIR, OSN, TOFI, mengarang dan lain-lain.

    n. melaksanakan dan menyusun jadwal pelajaran tambahan.

    o. Melaporkan persentase ketidak hadiran guru dalam PBM

    p. Membuat jadwal pelaksanaan pembagian rapor

    q. Mengkoordiasikan Penyusunan dan Revisi Kurikulum SMAN 15 Tangerang.

    r. Memberikan pelayanan klinik akademik kepada para siswa sesuai kebutuhannya dengan jadwal yang disepakati diluar jam pelajaran

    s. Berkoordinasi dengan Wakabid yang relevan

    t. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan program secara berkala kepada kepala sekolah

    u. Melaporkan hasil dan target kelulusan kepada kepala sekolah

  11. Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana
  12. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana sekolah yang mengacu kepada Rencana Kerja Tahunan sekolah.

    b. Mengelola informasi dan web bidang peningkatan dan pemberdayaa sarana.

    c. Menyusun program dan mengkoordinir pemeliharaan inventaris sekolah dan Mengelola alat-alat pembelajaran.

    d. Merumuskan dan mengusulkan anggaran.

    e. Mengkoordinasikan dan mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana sekolah.

    f. Melakukan koordinasi dengan Kepala TAS dalam pelaksanaan tugas Staf TAS.

    g. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

  13. Wakil Kepala Sekolah bidang Humas
  14. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengvaluasi pengembangan kerja sama dengan pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan di dalam negeri.

    b. Menyusun dan mengusulkan anggaran.

    c. Mengkoordinir sistem pengelolan informasi melalui websekolah.

    d. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa.

    e. Membina hubungan antar sekolah dengan Komite Sekolah.

    f. Menyusun data out-put/out-come beserta sebarannya di perguruan tinggi.

    g. Mengelola data prestasi siswa sebagai bahan publikasi dan pencitraan sekolah.

    h. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.

    i. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan pengetahuan siswa (seperti LIPI, Biotrop, Batan, dll).

    j. Melakukan publikasi informasi sekolah melalui media cetak dan elektronik.

    k. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakatkan secara berkala kepada kepala sekolah.

  15. Koordinator BP/BK
  16. Mempunyai tugas sebagai berikut :</p></div>

    a. Menerima dan melayani tamu orang tua siswa yang berkonsultasi untuk kepentingan anaknya.

    b. Menerima dan melayani siswa yang memerlukan konsultasi.

    c. Menerima tamu dari Instansi lain yang berhubungan dengan kepentingan BK.

    d. Menangani siswa yang bermasalah.

    e. Mencatat setiap kejadian kasus yang terjadi selama menjalankan piket untuk dilakukan tindak lanjutnya

    .

    f. Mengisi buku catatan pelanggaran siswa sesuai dengan jenis pelanggarannya.

    g. Membuat laporan harian tentang kejadian-kejadian selama menjalankan tugas piket.

  17. Wali Kelas
  18. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Pengelolaan kelas yang meliputi ketersediaan denah tempat duduk siswa, bendera Merah Putih, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi kelas, buku kegiatan pembelajaran / buku agenda kelas, jam dinding, tanaman/penghijauan kelas dan tata tertib kelas.

    b. Penyusunan / pembuatan statistik kehadiran dan prestasi bulanan siswa.

    c. Pembuatan daftar kumpulan nilai siswa (legger).

    d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

    e. Pencatatan mutasi siswa.

    f. Mengingatkan kewajiban administrasi keuangan siswa di kelasnya.

    g. Memproyeksikan peringkat calon siswa jalur PMDK.

    h. Pengisian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / rapor.

    i. Pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / rapor.

    j. Berkoordinasi dengan guru BK untuk melaksanakan penangan siswa dan home visit.

    k. Berkoordinasi dengan seluruh wakabid.

  19. OSIS
  20. Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun dan melaksankan program kerja sesuai dengn Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS,

    b. Selalu menjunjung tinggi nama baik , kehormatan dan martabat sekolah,

    c. Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif

    d. Selalu berkonsultasi dengan Pembina OSIS.

    e. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya.


TataLaksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem yang berjalan

Urutan Prosedur pelaksanaan sistem absensi yang berjalan yaitu Guru datang ke Petugas Piket SMA Negeri 15 Tangerang lalu melakukan absen yaitu dengan tanda tangan pada buku agenda absensi sebagai bukti kehadiran guru yang ada pada petugas piket lalu guru tersebut mengajar dikelas, kemudian per bulannya buku agenda absensi guru tersebut dikembalikan lagi ke Bagian Kurikulum dan hasil laporannya dicetak setiap bulan untuk diserahkan kepada Kepala Sekolah.


Use case Diagram Alur Absensi Guru

   

10341634_609274895834893_3019310025368312344_n.jpg
Gambar 3.2 Use case diagram Absensi Guru

 

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Absensi Guru yang berjalan diatas terdapat: 1 system yang mencakup seluruh kegiatan absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang. Dengan 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Guru, Petugas Piket, Bagian Kurikulum dan Kepala Sekolah. Adapun 4 use case sebagai interaksi actor-actor dengan sistem tersebut , yaitu Bagian Kurikulum memberikan buku agenda absen kepada Petugas Piket, kemudian Guru datang untuk melakukan absen di buku agenda absensi guru yang ada pada petugas piket, lalu Petugas Piket mengembalikan buku agenda absen yang telah terisi kepada Bagian Kurikulum, setelah itu Bagian Kurikulum merekap dan memberikan laporan absensi perbulannya kepada Kepala Sekolah.


Sequence Diagram Proses Absensi Guru

 

A. Sequence Diagram Guru

 

10409495_609805952448454_5543330978146774227_n.jpg
Gambar 3.3Sequence Diagram Guru

 

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence diagram absensi guru SMA Negeri 15 Tangerang yang berjalan saat ini terdapat 1 Actor yang melakukan kegiatan itu yaitu Guru. Dengan 4 LifeLine antar muka yang saling berinteraksi, diantaranya Hadir, Absen, Kelas dan Pulang. Adapun 4 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya Guru datang, kemudian melakukan absensi, kemudian mengajar di kelas, dan selesai.


 

B. Sequence Diagram Petugas Piket

 

10408815_609810452448004_1465784797034470791_n.jpg
Gambar 3.4Sequence Diagram Petugas Piket

 

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence diagram absensi petugas piket SMA Negeri 15 Tangerang yang berjalan saat ini terdapat 1 Actor yang melakukan kegiatan itu yaitu Guru. Dengan 4 LifeLine antar muka yang saling berinteraksi, diantaranya Hadir, Absen, Kelas dan Pulang. Adapun 4 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya Guru datang, kemudian melakukan absensi, kemudian mengajar di kelas, dan selesai.


 

C. Sequence Diagram Bagian Kurikulum

 

1798683_609817959113920_4717645584649025778_n.jpg
Gambar 3.5Sequence Diagram Bagian Kurikulum

 

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence diagram Bagian Kurikulum SMA Negeri 15 Tangerang yang berjalan saat ini terdapat 1 Actor melakukan kegiatan, yaitu Bagian Kurikulum. Dengan 5 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya Buku absen, Petugas Piket, Absen, Laporan, dan Kepala Sekolah. Adapun 7 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi . Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, yaitu mencetak buku absen, lalu memberikan buku agenda absen guru pada petugas piket, kemudian petugas piket mengembalikan buku agenda absen yang telah terisi, kemudian Bagian Kurikulum menginput absen guru, mencetak laporan serta memberikan laporan pada Kepala Sekolah, dan selesai.


Statechart Diagram Proses Absensi Guru

 

A. Statechart Diagram Guru

 

10371751_609819815780401_3868497165751937874_n.jpg
Gambar 3.6Statechart Diagram Guru

 

Berdasarkan gambar 3.6 Statechart Diagram Guru, daftar anggota perpustakaan yang berjalan saat ini terdapat 1 Initial pseudo state dengan objek yang di awali. lalu terdapat 4 State nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut yaitu datang, kemudian melakukan absen, lalu mengajar, dan selesai. selain itu, terdapat 1 final state objek yang di akhiri.


 

B. Statechart Diagram Petugas Piket

 

10356186_609823282446721_674904693480552302_n.jpg
Gambar 3.7Statechart Diagram Petugas Piket

 

Berdasarkan gambar 3.7 Statechart Diagram Petugas Piket , daftar anggota perpustakaan yang berjalan saat ini terdapat 1 Initial pseudo state, objek yang di awali. Dengan 3 State nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut yaitu mencatat absen guru pada buku agenda absen, kemudian mengembalikan buku absen guru pada bagian kurikulum, dan selesai. Serta terdapat 1 final state, objek yang di akhiri.


 

C. Statechart Diagram Bagian Kurikulum

 

10458323_609825009113215_6224721241467812754_n.jpg
Gambar 3.8Statechart Diagram Bagian Kurikulum

 

Berdasarkan gambar 3.8 Statechart Diagram Bagian Kurikulum, daftar anggota perpustakaan yang berjalan saat ini terdapat 1 Initial pseudo state, objek yang di awali. Dengan 6 State nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek tersebut yaitu mencetak buku agenda absen guru, lalu memberikan buku agenda absen guru pada petugas piket, dan menginput absen guru, serta mencetak laporan kemudian memberikan laporan pada Kepala Sekolah, dan selesai. Terdapat juga 1 final state, objek yang di akhiri.


 

Activity Diagram Proses Absensi Guru

 

A. Activity Diagram Proses Absensi

 

10384212_609827089113007_5192780121546751484_n.jpg
Gambar 3.9 Activity Diagram Proses Absensi

 

Berdasarkan Gambar 3.9 Activity Diagram Prose Absensi yang berjalan terdapat 1 Initial Node, Objek yang di awali. Dengan 4 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu Guru datang, kemudian melakukan absensi pada petugas piket, lalu mengajar, dan selesai. Serta terdapat 1 Final State, Objek yang di akhiri.


 

B. Activity Diagram Proses Penyerahan Absensi Guru

 

10363384_609828509112865_453433977789911340_n.jpg
Gambar 3.10 Activity Diagram Proses Penyerahan Absensi Guru

 

Berdasarkan Gambar 3.10 Activity Diagram Proses Penyerahan Absensi Guru yang berjalan terdapat 1 Initial Node, Objek yang di awali. Dengan 3 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu petugas piket menyiapkan buku agenda absen guru, kemudian mencatat absen guru, dan memberikan buku agenda absen guru pada Bagian Kurikulum. Serta terdapat 1 Final State, Objek yang di akhiri.


 

C. Activity Diagram Proses Laporan Absensi Guru

 

10390545_609830652445984_3343860275694913385_n.jpg
Gambar 3.11 Activity Diagram Proses Laporan Absensi Guru

 

Berdasarkan Gambar 3.11 Activity Diagram Proses Laporan Absensi Guru yang berjalan terdapat 1 Initial Node, Objek yang di awali. Dengan 6 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu bagian kurikulum mencetak buku agenda absen guru, kemudian menginput absen guru, kemudian mencetak laporan, dan memberikan laporan pada Kepala Sekolah. Serta terdapat 1 Final State, Objek yang diakhiri.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Adapun penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan) , yaitu melakukan tinjauan langsung ke SMA Negeri 15 Tangerang untuk mendapatkan data dan informasi mengenai absensi guru.
  2. Metode Wawancara , yaitu melakukan proses tanya jawab dengan seorang narasumber atau stakeholder yang dilakukan langsung kepada di SMA Negeri 15 Tangerang yaitu Bapak Jaswadi sebagai penanggung jawab proses absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang.
  3. Study pustaka adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.

Metode Analisa Data

Penulis menggunakan sumber data dalam penulisan ini sebagai berikut:

  1. Sumber data primer . Data diperoleh secara langsung dari SMA Negeri 15 Tangerang, baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data.
  2. Sumber data sekunder. Data dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data dari internet.

Analisa Masukan, Proses dan Keluran

  1. Analisa Masukan
  2. Melakukan proses pelaksanaan absensi guru, yaitu guru datang ke Petugas Piket SMA Negeri 15 Tangerang lalu melakukan tanda tangan pada buku agenda absensi sebagai bukti kehadiran yang ada pada petugas piket.

  3. Analisa Proses
  4. Pelaksanaan Proses Input Absensi Guru, yaitu pada proses ini data absensi guru yang sudah masuk pada buku agenda absensi langsung di input pada bagian kurikulum.

  5. Analisa Keluaran
  6. Adanya pencetakan laporan. Pada proses ini akan di cetak laporan mengenai hasil dari proses absensi guru yang dilakukan oleh bagian kurikulum dan akan diberikan kepada kepala sekolah setiap bulannya.


Analisa Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisa Permasalahan

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Pada sistem yang sedang berjalan masih dilakukan secara manual, maka diperlukan ketelitian Bagian Kurikulum dalam menginput data untuk menghindari terlewatnya masukan data absensi guru.
  2. Semua pihak yang terkait dengan program absensi, harus sering melakukan pengecekan absen ulang untuk mendukung kekurangan-kekurangan yang terjadi sehingga kesalahan-kesalahan yang ada dapat dihilangkan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Penulis mencoba memberikan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Adanya teknologi kartu yang berisi id secara unik agar pihak yang tidak berkepentingan tidak dapat mengakses data absensi tanpa persetujuan dari pihak yang terkait yaitu bagian kurikulum. Dan proses absensi pun hanya dapat dilakukan oleh pemilik kartu.
  2. Membuat perancangan sistem informasi absensi guru menggunakan bahasa pemrogrman (PHP), dengan program pengolah data (MySQL) agar data dapat terakomodir dengan baik dan menggunakan jaringan lokal untuk mendistribusikan data dengan lebih cepat serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi.
  3. Memberikan waktu realtime, dan jam yang berlaku adalah jam pada server atau komputer yang telah ditetapkan secara online.
  4. Memberikan hak akses otoritas kepada bagian kurikulum, dan bagian yang terkait guna menangani proses absensi.
  5. Membuat sistem laporan absensi secara otomatis setiap hari, guna memenuhi laporan mingguan, bulanan, dan tahunan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

 

10300531_609852439110472_5107684575822390454_n.jpg
10419478_609852875777095_8106836429364771931_n.jpg
Tabel 3.12 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

 
10308734_609854589110257_7972582803366741074_n.jpg

 

10458870_609854815776901_3597546487144682013_n.jpg
Tabel 3.13 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

 
10441413_609855699110146_1814317048996255335_n.jpg

 

10366021_609855962443453_6969118880164280481_n.jpg
Tabel 3.14 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

 
10411897_609857225776660_5749510301252215251_n.jpg
10351686_609857505776632_8554441877968560421_n.jpg
Tabel 3.15 Final Draft Elisitasi

 

BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada bagian kurikulum SMA Negeri 15 Tangerang yang menangani sistem absensi guru dan solusi sistem absensi yang ditawarkan , maka dapat disimpulkan yaitu :

  1. Sistem absensi guru yang sedang berjalan saat ini pada SMA Negeri 15 Tangerang masih manual, yaitu masih melakukan pencatatan pada buku agenda absensi.
  2. Sistem absensi guru pada SMA Negeri 15 Tangerang kurang efektif dikarenakan sistem absensi masih manual, sehingga masih terjadinya kesalahan dalam pengolah data.
  3. Pada pembuatan laporan absensi membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan datanya sehingga tingkat efisiensi yang diharapkan sulit untuk tercapai.
  4. Sistem absensi yang dihasilkan pada SMA Negeri 15 Tangerang saat ini masih belum cepat dan akurat dikarenakan masih melakukan pencatatan di buku agenda absensi yang ada pada petugas piket sehingga menyebabkan kurangnya keakuratan data absensi dan dalam pencatatannya masih terdapat banyak kesalahan serta hilangnya data.


Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka saran-saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

  1. Diadakannya pembuatan kode pegawai untuk mempermudah proses absensi agar tidak terjadinya kesalahan dalam penginputan dan pengolahan data.
  2. Sebaiknya diadakan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar bagian kurikulum dapat mengetahui cara kerja dari analisa tersebut dan tidak terjadi human error.
  3. Untuk keamanan data diperlukan perapihan dokumentasi secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan pada komputer.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutarman. 2009.Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  2. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009.Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset. 2009
  3. Miftahol, Arifin.2009. http://avitopuspito.blogspot.com/2013/09/pengertian-sistem-menurut-para-ahli.html.
  4. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi.
  5. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi.

LAMPIRAN

LAMPIRAN A

  1. Surat Pengantar KKP
  2.  

  3. Kartu Bimbingan KKP