KP0611457081

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG KWH

METER DAN SEGEL PADA PT. ANDIKA ENERGINDO


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

0611457081 ADE SISWANTO

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


ANALISA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

KWH METER DAN SEGEL PADA PT. ANDIKA ENERGINDO



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.

Tangerang, Mei 2014


Dosen Pembimbing
Pembimbing Lapangan



Dedi Iskandar, S.Kom.
M. Rizal Farid
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini:

NIM
: 0611457081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Mei 2014
Ade Siswanto
NIM: 0611457081

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT. Andika Energindo merupakan suatu bentuk badan usahayang bergerak dalam bidang jasadan electrical engineering. PT. Andika Energindo perlu adanya sistemkomputerisasi yang lebih akurat, cepat, dan efesien dalam mengetahuiinformasi-informasi maupun pendataan persediaan barang. Namun kenyataannya haltersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan. Karena masihterbatasnya system komputerisasi yang digunakan pada PT. Andika Energindotersebut. Persediaan barang yang digunakan oleh PT. Andika Energindo telah menggunakan komputer namun masih menggunakan aplikasi Microsoft word, dan Microsoft exel akan tetapi penggunaan aplikasi tersebut belum dilakukan secara optimal. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan tujuan melakukan analisa system yang berjalan pada PT. Andika Energindo. Hasil dari penulisan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi PT. Andika Energindo.

Kata Kunci:Persediaan Barang, Sistem, Komputerisasi.


ABSTRACT

PT. Andika Energindo is a form of business entity which is engaged in services and electrical engineering. PT. Andika Energindo need for a computerized system that is more accurate, fast, and efficient in knowing the information and inventory data collection. But in reality it is sometimes not in accordance with the wishes and expectations. Due to the limitation of the computerized system used in PT. The Energindo Andika. Inventory items are used by PT. Andika Energindo been using computers but still use the application Microsoft Word, and Microsoft Exel but the use of the application is not performed optimally. This study, using object-oriented analysis with the aim of analyzing the system running at. Andika Energindo. The results of this paper can provide positive benefits for PT. Andika Energindo..

Keywords :Keywords: Inventory, Systems, Computerized.


KATA PENGANTAR


Segala Puji syukur kita persembahkan hanya kepada Allah SWT, dialah yang maha sempurna seta yang maha besar. Dengan rahmat dan hidayah-nya serta kasih sayang, penulis dapat menyelesaikan laporan KKP ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang dengan senantiasa serta pertolongan-nyadapat mengubah dari zaman kegelapan sampai kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Adapun judul laporan KKP yang penulis susun adalah "ANALISA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG KWH METER DAN SEGEL PADA PT. ANDIKA ENERGINDO" dalam penyusunan laporan KKP ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi materi maupun teknis. hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini tak lipa penulis sampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan KKP ini :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua 1 (PUKET 1) STMIK Raharja
  3. Ibu Maemunah M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Dedi Iskandar, S.Kom, Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran serta tenaganya untuk memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Kepada Mamah, Papah dan keluarga yang tercinta yang setia membantu dan mendampingi serta selalu mendo'akan, memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.
  6. Bapak Ir. Suyyud Wartadipraja sebagai pimpinan PT. Andika Energindo yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian KKP ini.
  7. Seluruh karyawan dan jajaran staf PT. Andika Energindo, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya.
  8. Seluruh Dosen, karyawan dan staf keluarga besar STMIK Raharja yang telah banyak membantu.
  9. Dwi Ryanto, Siti Rohmah, Listina Nadhia dan Special buat Iis Ariska Wulandari yang selalu memberikan doa dan dorongan semangat yang tak pernah putus.
  10. Teman-teman Mahasiswa-Mahasiswi yang banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat pahala dari yang maha kuasa allah subhanahu wata'ala, Amin.

Tangerang, Mei 2014
Ade Siswanto
NIM: 0611457081

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Sequence Diagram


DAFTAR SIMBOL


Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram


Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram


Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era teknologi informasi seperti saat ini, peranan computer sangatlah diperlukan di berbagai bidang, baik intansi maupun perusahaan. Hal ini disadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat akurat.Terbukti dengan banyak intansi dan perusahaan yang telah menggunakan computer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.Salah satunya adalah perusahaan PT. Andika Energindo.

Awal mulanya computer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghitung yang kemudian pada perkembangannya menjadi sebuah alat kerja yang efesien untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi berdaya tepat guna, sitem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja sebuah instansi dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.

Pada suatu instasi kerja, yang didalamnya terdapat bagian persediaan barang yang menangani suatu proses penyimpanan data barang untuk pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berkaitan dengan data. terkait dengan persediaan barang dan pengembalian suatu barang seharusnya dapat dimonitoring agar suatu data dapat mudah diakses.

Namun saat ini sistem monitoring persediaan barang yang dilakukan pada PT. Andika Energindo, banyak yang mengerjakan secara manual sehingga melaluibeberapa tahap yaitu seperti dengancara mencatat pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien, dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada, diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan.

Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem monitoring penyediaan barang tersebut, maka diperlukan suatu sistem monitoring penyediaan barang yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas yaitu seperti proses pencarian yang memakan waktu lama, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat serta terminimalisirnya kesalahan-kesalahan. Hal inilah yang dapat melandasi penulis untuk mengambil judul “Analisa Sistem Informasi Persediaan Barang Kwh Meter Dan Segel pada PT. Andika Energindo“.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT. Andika Energindo?

2. Apa saja yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang berjalan?

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penelitian laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penelitian ini hanya membahas masalah sistem informasi pencatatan persediaan barang masuk dan keluar pada monitoring data barang di PT. Andika Energindo.


Tujuan Dan Manfaat

Tujuan Operasional

Tujuan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur monitoring data persediaan barang yang digunakan oleh PT. Andika Energindo.

2. Mencoba mengimplementasikan sebuah sistem informasi persediaan barang pada PT. Andika Energindo.

Tujuan Fungsional

1. Meningkatkan mutu informasi yang cepat dan tepat.

2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi serta usaha pemecahannya yang dilakukan oleh PT. Andika Energindo.

Tujuan Individual

1. Setelah mengambil KKP ini mahasiswa mengharapkan dapat mengenal lebih jauh lingkungan kerja sesungguhnya.

2. Menyelesaikan salah satu mata kuliah agar dapat mengikuti mata kuliah skripsi jurusan sistem informasi pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitan

Adapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1. Dapat memberikan rekomendasi untuk sistem informasi tentang alur persediaan barang yang dan efisien.

2. Dapat memberikan masukan positif dalam menghasilkan laporan yang akurat.

3. Penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.

Metode Penelitian Waterfall

1. Analisis

Setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis sistem penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language) yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhaninformasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) sertatahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

2. Design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Coding & Testing

Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

5. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu :

1. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan wawancara dan tanya jawab sepihak kepada pimpinan perusahaan dan juga karyawan yang mempunyai wewenang serta mengetahui tentang seluk beluk dari perusahaan tersebut dan dikerjakan secara sistematikdan berlandaskan tujuan dari penelitian.

2. Pengumpulan data langsung (Observasi)

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dan pencatatan tentang arus dokumen serta prosedur sistem yang berjalan. Penulis dapat melakukan kegiatan pengamatansecara langsung tentang cara ataupun proses kerja dalam sistem penyetokan barang pada PT. Andika Energindo.

3. Study Pustaka (Literatur)

Penulis malakukan study kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan KKP tersebut.

Metode Analisis

Metode analis yang dipergunakan dalam penulisan ini ialah metode deskriptif yaitu dengan cara menuturkan, menguki, memecahkan masalah, memusatkan diri pada masalah yang aktual.

Sumber Data

1. Data yang diperoleh secara langsung dari PT. Andika Energindo baik melaui observasi maupun wawancara.

2. Data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan mempelajari buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.

Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Kerja Praktek ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Laporan Kerja Praktek ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang,rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian serta penjabaran-penjabarannya seperti literatur review.

BAB III PEMBAHASAN,

Pada bab ini penulis menguraikan sekilas mengenai PT. Andika Energindo, struktur organisasi, tata kerja, serta ruang lingkup kegiatan dan menyajikan analisa pembahasan yang mencakup tentang analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan Laporan Kerja Praktek.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

(Yakub,2012 : 1)[1] Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

(Yakub,2012 : 1)[2] Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

(Stoa Filsuf,2008)[3] Pengertian dari sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem.

(Kerzner,2008)[4] Sistem yaitu gabungan dari sekelompokkomponen baik itu manusia dan atau bukan manusia (non-human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2012 : 1)[5] Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary)

Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment)

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. sistem mempunyai penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatukesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

(Yakub,2012 : 4)[2]Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4) sistemdapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebaga berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alami (Natural System)dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (OpenSystem)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”(Yakub,2012: 5)[2].

2. “Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu” (prabu, 2006)[6].

3. Pendapat lain juga mengatakan bahwa “Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya yang menunjukan karakteristik dari objek tersebut” (Philips prasetyo, 2006)[7].

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuhsuatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatuorganisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti” (Yakub,2012 : 1)[2].

2. “Informasi (Information) adalah data yang telahdibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.” (Kenneth lauden, 2008)[8].

3. Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” menjelaskan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang menerimanya”. (kamii, 2008)[9].

Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto dalam bukunya(Yakub,2012 : 9)[10] kualitas dari informasi (quality of information) tersebut diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansiinformasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.


2. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalampengambilan keputusan.

3. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baikserta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. “Penghitungan atas informasi yang tepatmemberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.”(Sofa, 2008)[11]

Gordon B. Davis, 2005.[12] “nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan dengan jelas.”

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/ cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/ akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakinsempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Mutu Informasi

kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat

2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar

3. Hilang/ tidak terolahnya sebagian data

4. Pemeriksaan/ pencatatan data yang salah

5. Dokumen induk yang salah

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan)

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan

2. Pemeriksaan internal dan eksternal

3. Penambahan batas ketelitian data

4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi


Konsep Dasar Sistem Informasi

Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. "Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat difahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.”(Kent, 2008)[13]

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Mulyanto Agus(2009 : 29)[14] sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

(Kenneth lauden, 2008)[8] “Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan.”.

(Kamii, 2008)[15] Pengertian dari sistem informasi menurutKomunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogyakarta “memaparkan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan.”

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub

“Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (modelblock), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)” (Yakub, 2012: 20)[16]

1. Blok Masukan (Input Block)

Input memliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

2. Block Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut juga akan menyebabkan kesalahan padatahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul,sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.(Andi, 2010:27)[17]

“Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.(Goal, 2008:73)[18]

Tahap-tahap Analisa Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya

Menurut Wahana Komputer(2010 : 27)[17] Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut

b. Memahami cara kerja sistem

c. Melakukan analisa

d. Melaporkan hasil analisa sistem

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

2. Membantu para pengambil keputusan

3. Mengevaluasi sistem yang telah ada

4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan

Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010 :6-7). “Analis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metode Berorientasi”. ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008 : 70)"Padeli, Henderi, Suyatno, 2008. “Membangun (E-procurement) Pengadaan Barang dan Jasa dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML”. ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”. “Unified Modelling Language merupakan metoda pengembanganperangkat lunak (Sistem Informasi) dengan menggunakan metoda grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi.”.

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak (Henderi, 2009)[19] “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti.” (jom, 2007):

a. Spesifikasi

b. Visualisasi

c. Desain Arsitektur

d. Konstruksi

e. Simulasi dan testing

f. Dokumentasi

Berdasarkan beberapa pendapatyang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language(UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (OOP) (Object Oriented programming)".

Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Adapun Langkah-langkah penggunaan unified modelling language (UML) Adi Nugroho (2010 : 16)[20]

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah classdiagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihatkemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node

11. Mulailah membangun sistem. Adadua pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual

13. Perangkat lunak siap dirilis

Fokus Unified Modelling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat Adi Nugroho (2010 : 16)[20] tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangatbernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubunganlangsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga adalah mungki melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, VisualBasic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifatdua arah yaitu :

a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasike Unified Modelling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

Bangunan dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar Adi Nugroho (2010 : 16). “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metode Berorientasi”.Adi Nugroho."yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan pengorganisasi dalam Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

a. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagiperilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada 5 (Lima) macam diagram dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankanpada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

.d State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dariantarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Definisi Komputer

“Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.” (Robert, H. blisser,2006)

Pengertian Perangkat (Hardware)

“Perangkat keras dalam komputer adalah perangkat yang terdiri dari alat-alat yang dapat difungsikan untuk menjalankan atau mendukung suatu operasi tertentu yang dipasang dalam sebuah sistem komputer.”(Muhammad fakhri husen, 2005) name="Muhammad, Fakhri, Husen.

Pengertian Perangkat Lunak (Software)

”Perangkat lunak dalam sebuah komputer merupakan perangkat yang digunakan untuk mengoperasikan dan mengkoordinasikan perangkat keras Komputer.”(Muhammad fakhri husen, 2005) name="Muhammad, Fakhri, Husen.

Persediaan Barang

Defininisi Persediaan Barang

Menurut Ristono (2009:11) persediaan dapat diartikan sebagaibarang-barang yang disimpan, untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

Menurut Ristono (2009:25) inventory atau persediaan adalah suatu teknik atau manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu :

Permintaan yang terjadi (demand) dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (shortage).

Seacara teknis, inventory adalahsuatu teknik yang berkaitan dengan penentapan terhadap besarnya persediaanbahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasiproduksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus dipesan merupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian persediaan.

Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitanlangsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus seimbang denga kebutuhan, karna persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menangguang resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karenanya diharapkan rejadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat diekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya proses produksi.

Menurut Ristono (2009:45) bebberapa pengertian persediaan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Suatu kegiatan untuk menentukantingkat dan komposisi dari part atau bagian, bahan baku dan bahan produksi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efesien.

b. Serangkain kebijakan dengan sistem pengendalian yang memonitor tingkat persediaan yang harus dijaga kapan persediaan harus diisi dan beberapa pesanan yang harus dilakukan.

Persediaan barang dapat didefinisikan sebagai berikut :

Persediaan barang sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milikperusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan / proses produksi, ataupun pesrsediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi.

Pada dasarnya persediaan mempermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahaan Manufactur, ya.ng harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang , serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan / konsumen.

Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi, antara lain berguna untuk:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.

2. Menghilangkan resiko barang yang rusak.

3. Mempertahankan stabilitas operasi pertahanan.

4. Mencapai pengunaan mesin yang optimal.

5. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi.

1. Persediaan pengamanan (safety stock)

Persediaan Pengaman atau sering pula disebut safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekuranganpersediaan (stockout).

2. Penggunaan bahan baku rata-rata

Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan, adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.

3. Faktor waktu

Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan yang dipesan tersebut dan diterima digudang persediaan.

4. Persediaan antisipasi

Persediaan antisipasi disebut dengan stabilization stock merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

5. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

Persediaan dalam pengiriman disebut work-in process stock adalah persediaan yuang masih dalam pengiriman, yaitu:

6. Eksternal transit stock adalah persediaan barang yang masih ada dalam transportasi.

7. Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

Faktor Penentu Safety stock

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut:

1. Resiko kehabisan persediaan yang biasanya ditentukan oleh:

a. Kebiasaan pihak supplier dalam pengiriman barang yang dipesan, apakah tepat waktu atau sering kali terlambat dari waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak pembelian.

b. Dapat diduga atau tidaknya kebutuhan bahan baku untuk produksi.

2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.

3. Sifat persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan darikecepatan pelayanan pemenuh permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

Faktor Yang Menentukan Persediaan

Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karna itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang di maksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong.

Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipengaruhi oleh faktor :

1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksud untuk menjaga kelangsungan (kontiunitas) proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan , maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku.

2. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.

3. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable good).

Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah besar. Agar kontiunitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memilki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safetystock) . Persediaan cadangan atau disebut pula persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontiunitas produksi.

Fungsi-fungsi Persediaan

1. Fungsi Decoupling

Yaitu persediaan yang memungkinkan peruashaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung kepada supplier, perusahan tidak sepenuhnya tergantung .pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman, agar departemen-departemen dan proses-proses indivual dalam perusahaan terjaga kebebasannya, dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut dengan fluctualition stock.

2. Fungsi Economic Lot Sizing

Yaitu persediaan dengan mempertimbangkan biaya penghematan (efesiensi) atau potongan pembelian, biaya pengankutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

3. Fungsi antisipasi

Yaitu perusahaan dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yangdapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman serta dapat mengantisipasi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang selama priode tertentu.

Literatur Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penilitian yang akan dibahas dalam tugas KKP ini antara lain :

1. Penilitian yang dilakukan oleh Heru Sigiarto,2008 mengenai “Perancangan Sistem Informasi penerimaan Barang Berbasi Web Pada PT Aneka Komkar Utama”. Permasalahan yang terjadi pada judul yang diangkat oleh penulis adalah belumterintegrasinya computer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan yang berbasis web.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosonganbahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang adadi gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K, 2008 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Permintaan Dan Pengeluaran Barang Karyawan Pada PT Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahnnya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai sistem permintaan dan pengeluaran barang karyawan maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan berbasis web yeng terintegrasi dengan pihak yang berhubungan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, 2012 dengan judul “Analisa Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT Prima Autoworld”. Disini penulis menjelaskan bahwa agar penerapan sistem persediaan sparepart pada PT Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti, diperlakukan pelatihan dalampenggunaan sistem yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem informasi persediaansparepart kepada pihak yang yang terlibat dengan sitem terutama pada Admin dan User. Dan agar kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Rancangan aplikasi ini dapat dikembangan lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaanya.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sugiarto (2010), dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan outputbahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar terdefinisi jelasbagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencariandata bagian mana saja yang melakukan pengambilan

6. Penelitian yang dilakukan oleh A.A. K. Oka Sudana, 2008 mengenai “Sistem Informasi Manajemen Inventori Pada Perusahaan Layanan Jasaboga Pesawat Udara”. Yang membahas mulai dari informasi permintaan barang (Stock transfer), permintaan pembelian barang (Stor Requisition), pembelian barang (Purcahse Order), penerimaan barang (Receiving), Informasi mengenai barang yang telah rusak (Spoil), pengembalian barang (Retur), dan informasi inventory lainnya. Namun disini sistem yang dibahas menggunakan dua database yaitu database aktif dan database history yang menurut penulis banyak memakan waktu dan biaya selain itu juga banyak menggunakan tenaga kerja. Maka penulis mengajukan sebuah sistem berbasis web. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengambilkonsep dari enam penelitian diatas dan merupakan pengembangan dari ke-enam penelitian sebelumnya.


BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum perusahaan

PT Andika Energindo didirikan pada tahun 1994 berdasarkan Akte Notaris Gede Kertayasa No. 39 tanggal 20 Juli 1994, yang selanjutnya diperbaharui dan di sesuaikan dengan undang-undang perseroan terbatas No. 40 Tahun 2007 berdasarkan Akte Notaris Ny. Enimarya Agoes Suwarko, SH No. 12 tanggal 31 Juli 2008 PT. Andika Energindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, terutama dalam bidang Mekanikal dan Electrical Engineering.


Visi dan Misi Perusahaan

Menghimpun dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada yang sangat berharga ( sumber dana dan SDM ), dengan membangun / membina kemitra usahaan berdasarkan kepercayaan & profesionalisme melangkah maju bersama untuk menjadi pemimpin pasar / penyeimbang pasar ( market laeder – market balancer ) dalam mutu maupun harga bisnis ketenagalistrikan untuk memperoleh manfaat bagi semua pihak di sector ketenagalistrikan sehingga dapat ikut berperan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


Sejarah Singkat

Seiring pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sangat membutuhkan jaringan tenaga listrik, PT. Andika Energindo mengerjakan pekerjaan sebagai rekanan PLN untuk pekerjaan penggantian Kwh meter yang sudah rusak atau yang suda berumur lebih dari 10 tahun.

Sejak Juli 1994 PT. Andika Energindo yang bergerak dalam bidang Mekanikal dan Electrical Engineering kami melaksanakan pekerjaan : jaringan listrik tegangan rendah, pergantian Kwh meter, perawatan instalasi gedung.

Atas dasar tersebut PT. Andika Energindo sebagai penyedia jasa Mekanikal dan Electrical Engineering berharap dapat memberikan solusi atas pelaksananya.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mendukung pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Disamping itu, organisasi perusahaan menggambarkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi merupakan tempat semua kegiatan administrasi dan manajemen yang dijalankan dengan mengadakan pembagian pekerjaan, sehingga memungkinkan diantara pegawai untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Untuk mempermudah pengontrolan kerja serta mempertegas konsekuensi kerja dari setiap karyawan, maka dibentuklah suatu wadah yang dapat membantu kepentingan-kepentingan. Disamping itu juga dapat memberikan bantuandalam hubungan kerja.

StrukturOrganisasi_zpsc5b6d954.png

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Uraian Tugas dan Fungsi :

1. Direktur Utama

Memiliki tugas dan fungsi: Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umum, mengambil keputusan dalam segala proyek yang dikerjakan.

2. Bagian Keuangan ( Accounting )

Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain adalah :

a. Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank .

b. Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya .

c. Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain-lain .

d. Menagih piutang yang sudah jatuh tempo melalui telepon .

e. Membuatkan cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pengeluaran lainnya .

3. Staff Administrasi

Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :

a. Membuat penawaran harga (quotation), surat jalan (delivery order), kwitansi, faktur pajak dan surat-surat lain sesuai dengan kebutuhan administrasi .

b. Memasukkan data tersebut ke dalam laporannya masing-masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam laporan keuangan .

4. Personalia

Tugas personalia adalah :

a. Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan direktur .

b. Sosialisasi dan koordinasi.

c. Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru .

d. Absensi daftar hadir.

e. Internal letter .

f.Incoming letter.

g. Outgoing letter .

h. Memperbaharui/Update dan record data.

i. Jamsostek.

5. Site Manajer

Tugas dan tanggung jawab seorang Site manajer adalah mengkoordinir tugas-tugas koordinator, menyusun komposisi pelaksanateknis, serta melakukan analisa pencapaian target.

6. Koordinator

Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :

a. Memberikan target atau laporan konsumen kepada pelaksana teknis .

b. Berkoordinasi dengan semua coordinator sesuai petunjuk site manajer.

c. Membuat laporan hasil pelaksana teknis .

d. Bertanggung jawab kepada site manajer.

7. Pelaksana Teknis

Melaksanakan tugas dari koornator untuk mengganti Kwh meter yang rusak dan menyegelnya kembali sesuai target atau laporan dari konsumen.

Tata laksana system yang berjalan

Use Case diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi.

Use case Diagram Persediaan Barang

UseCaseDiagram_zps09d84102.png

Gambar 3.2 Use case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat interdapat :

a. 1 (Satu) system yang mencakup seluruh kegiatansystem persediaan barang .

b. 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya :Pelaksana Teknis, Koordinator, Gudang, Supplier, Pimpinan.

c. 5 Use Case diantaranya : Permintaan barang , PObarang, Order, Kirim barang, Buat laporan .

Activity Diagram Persediaan Barang

Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur system, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.

ActivityDiagram_zpsc39c69a4.png

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat in terdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali .

b. 5 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Final State, objek yang diakhiri .

d. 1 Swimlane .

Sequance Diagram Persediaan Barang

SequenceDiagram_zpsbd428a02.png

Gambar 3.4 Sequance Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat in terdapat:

a. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatang yaitu pelaksana teknis dan koordinator .

b. 3 (tiga) lifeline yaitu PO, gudang, laporan, laporan.

c. 5 (lima) message antara lain membuat form permintaabarang terlebih dahulu, koordinator membuat PO, koordinator menyerahkan copy PO, gudang mengirim barang ke pelaksana teknis, laporan di buat oleh koordinator .

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, sistem informasi persediaan barang pada PT Andika Energindo saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Seiring dengan perkembangan zaman maka kebutuhan informasi masih memerlukan perkembangan lebih baik lagi hingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikaninformasi secara cepat dan akurat di PT Andika Energindo.

Dalam penelitian Analisa Sistem Informasi Persediaan Barang Kwh meter Dan Segel pada PT Andika Energindo, maka dapat disimpulkan kekurangan pada system tersebut:

a. Adapun kekurangan dari system yang telah berjalan saat ini yaitu penginputan data-data yang terhimpun masih manual, seringnya permintaan dari tiap divisi yang harus dipenuhi secara mendadak tanpa melihat dahulu stock masih ada atau tidak .

b. Selain itu sering juga terjadi keterlambatan datangnya barang sehingga tidak bisa langsung entry ke file penerimaan, kurangnya tenaga kerja dalam pengentrian data kedalam system .

c. Bebasnya orang-orang yang tidak berwenang dalam mengakses system tersebut sehingga sering terjadi kehilangan data maupun perubahan-perubahan data yang secara tidak sengaja yang membuat kinerja user terbengkala dalam pembuatan laporan persediaan barang .

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT. Andika Energido masih banyak yang mengerjakan secara manual sehingga melalui beberapa tahap yaitu seperti dengan cara mencatat pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien, dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Kendala permasalahan yang terjadi pada PT. Andika Energindo yaitu penyimpanan secara arsip dapat memungkinkan data hilang dan dalam melakukan pencarian data dapat membutuhkan waktu yang cukup lama.

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk meningklatan mutu pelayanan sistem informasi:

1. Memperbaiki sistem yang berjalan dengan menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.

2. Dengan permasalahan yang ada diperlukan suatu sistem monitoring persediaan barang secara terkomputerisasi yang akan digunakan untuk pendataan persediaan barang sehingga akan mempermudah pencarian atau pemenuhan informasi tentang berkas yang dibutuhkan dan cepat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Mustakini,Jogiyanto Hartono. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Raymond McLeod. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta
  3. Filsuf, Stoa. 2008. “Pengertian Sistem”.
  4. Kerzner. 2008. “Sistem Informasi Manajemen”.
  5. Jogiyanto. 2009. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta
  6. prabu, 2006. “Data dan Informasi”.
  7. Philips prasetyo, 2006. “Data dan Informasi”.
  8. 8,0 8,1 Kenneth lauden, 2008
  9. kamii, 2008
  10. Mustakini,Jogiyanto Hartono. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta
  11. Mustakini,Jogiyanto Hartono. “Nilai Informasi Bagi Pengambilan Keputusan”.
  12. Gordon B. Davis, 2005. “Nilai Informasi”.
  13. Kenneth Laudon dan C Jane. “Sistem Informasi Manajemen".
  14. Mulyanto Agus, 2009. “Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi”.
  15. Kamii, 2008. “Sistem Informasi”.
  16. Mustakini, Jogiyanto Hartono, 2012. “Pengantar Sistem Informasi Manajemen".
  17. 17,0 17,1 .Wahana Komputer, 2010 “Shourtcourse SQL Server 2008 Express".Yogyakarta
  18. .Goal, 2008 “Perancangan Sistem Informasi Lanjutan Dengan Pendekatan Bisnis Pakar".Jakarta
  19. Henderi, S.kom, 2009. “Unified Modelling Language”.
  20. 20,0 20,1 Adi Nugroho.

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  • 1. Kartu Bimbingan
  • 2. Validasi
  • 3. Surat Keterangan dari PT. Andika Energindo
  • 4. Kwitansi Pembayaran
  • 5. Pergantian Judul KKP
  • 6. KSTF
  • 7. Mata Kuliah Tidak Cocok
  • 8. Daftar Nilai
  • 9. Sertifikat Prospek
  • 10. Sertifikat Toefle
  • 11. Sertifikat IT
  • Contributors

    Ade Siswanto, Admin