Analisa Sistem Pengiriman Barang PT. JNE Cipondoh

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. JNE CIPONDOH

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK






Disusun Oleh : NIM : 141148218 NAMA : BONARI SIMANJUNTAK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIVERSITAS RAHARJA TANGERANG TA. 2018/2019 LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISA SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. JNE CIPONDOH

Diajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk mengikuti Skripsi pada Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi Manajemen Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Universitas Raharja Tahun Akademik 2018/2019


 Tangerang, 7 Juli 2019
 							      Dosen Pembimbing


(Hotman Purba,Ir.,MM.)
							      NIDN. 0410036703

UNIVERSITAS RAHARJA LEMBAR KEASLIAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK ANALISA SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. JNE CIPONDOH Disusun Oleh : NIM : 1411482178 Nama : Bonari Simanjuntak Fakultas : Sains dan Teknologi Program Pendidikan : Strata 1 Program Studi : Sistem Informasi Konsentrasi : Sistem Informasi Manajemen Menyatakan bahwa Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Laporan Kuliah Kerka Praktek yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkup Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanki jika pernyataan diatas tidak benar. Tangerang, 7 juli 2019

   Bonari Simanjuntak
   Nim: 1411482178

ABSTRAKSI Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang begitu pesat dan hampir telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Dalam era teknologi informasi ini dapat dilihat dari kecepatan dan kemudahan dalam mengirimkan dan menerima data. Sistem pengiriman barang PT. JNE Cipondoh sudah terkomputerisasi namun belum maksimal, yaitu dalam pembuatan laporan barang yang masih menggunakan kertas sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data yang telah dibuat., juga pendalaman spesifikasi komputer yang dipakai. Guna mengatasi permasalahan ini, penulis melalui karya ilmiah ini bertujuan untuk membuat sistem yang dapat membuat laporan data lebih aman dan usulan spesifikasi komputer untuk PT.JNE Cipondoh. Kata Kunci: [Sistem, Komputer, Laporan.] ABSTRACT The development of information and communication technology has grown rapidly and has affected almost every aspect of human life. In the era of information technology can be seen from the speed and ease in obtaining the information needed. Freight forwarding system that runs on PT. JNE Cipondoh has been computerized but not maximized that is in making daily reports that still use paper so as to allow the occurrence of data loss, also deepening the specifications of the computer. To overcome this problem, the author through this scientific work aims to create a system that can make data reports safer and proposed computer specifications for PT. JNE Cipondoh. Keywords: [System, Computer, Report.]

KATA PENGANTAR Puji Syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Ada pun judul penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang diambil adalah “Analisa Sistem Pengiriman Barang PT. JNE Cipondoh”. Penulisan laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan,. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujuan dan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja 2. Bapak Dr. Hendri, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas 3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja. 4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Inormasi 5. Bapak Hotman Purba,Ir.,MM. selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penulis. 7. Bapak Wahyudi Hidayat,SE. selaku Kepala Cabang PT. JNE Cipondoh 8. Para pegawai di PT. JNE Cipondoh yang senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan penulis mengenai PT. JNE Cipondoh 9. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan, baik moral, materi dan doa kepada penulis. 10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersiat membagun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga lapran Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya seluru pembaca sekalian.

Tangerang, 7 Juli 2019


  Bonari Simanjuntak
  NIM. 1414482178



Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 2 1.3.1 Tujuan Penelitian 2 1.3.2 Manfaat Penelitian 3 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 4 1.5 Metodelogi Penelitian 4 1.5.1 Pengumpulan Data 4 1.6 Metode Analisa Sistem 5 1.7 Metode Analisa Rancangan 5 1.8 Sistematika Penulisan 6 BAB II LANDASAN TEORI 7 2.1 Teori Umum 7 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 7 2.1.2 Konsep Dasar Informasi 16 2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 22 2.1.4 Konsep Dasar Analisa Sistem 26 2.2 Teori Khusus 29 2.2.1 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML) 29 BAB III PEMBAHASAN 39 3.1 Gambaran Umum 39 3.1.1 Gambaran Umum PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh 39 3.1.2 Sejarah Singkat PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh 39 3.1.3 Visi dan Misi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh 39 3.1.4 Struktur Organisasi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh 39 3.1.5 Tanggung Jawab dan Wewenang 40 3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan 45 3.2.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan 45 3.2.2 Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan 47 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan 51 3.3.1 Metode Analisis SWOT 51 3.3.2 Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran 52 3.4 Konfigurasi Sistem Berjalan 53 3.5 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah 54 3.5.1 Permasalahan Yang Dihadapi 54 3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah 55 BAB IV 56 4.1 Kesimpulan 56 4.2 Saran 56 4.3 Kesan 56

Daftar Tabel Tabel 1. Kode Status Pengiriman 46 Tabel 2. Tabel SWOT 51 Tabel 3. Tabel Masukan 52 Tabel 4. Tabel Proses 52 Tabel 5. Tabel Keluaran 52

Daftar Gambar Gambar 1. Struktur Organisasi 40 Gambar 2. Use Case Diagram Inbound System 48 Gambar 3. Use Case Diagram Outbound System 48 Gambar 4. Activity Diagram Sistem Pengiriman Barang 50





BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi komputer khususnya di bidang sistem informasi yang semakin berkembang pesat, menjadikan banyak perusahaan tertarik untuk melakukan analisis dalam sistem informasi pelayanan perusahaan. hal ini dilakukan untuk menyesuaikan proses bisnis yang ada dalam perusahaan dengan tingkat kebutuhan pelanggan. Selain itu, dengan melakukan analisis dalam sistem informasi pelayanan perusahaan dapat memahami proses pelayanan perusahaan dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan, dan dapat mengetahui alur kerja perusahaan dalam bisnis serta memberikan rekomendasi untuk perusahaan dalam membuat suatu keputusan proses bisnis perusahaan. PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) merupakan salah satu perusahaan jasa pengiriman barang yang terbesar di Indonesia. Dengan menjadi perusahaan besar di bidangnya membuat penulis tertarik menganalisa sistem yang berjalan diperusahaan tersebut Namun dari hasil pengamatan penulis terhadap perusahaan yang dijadikan objek dalam analisa ini, terdapat banyak hambatan pada proses bisnis sistem berjalan yang digunakan. Oleh karena dasar pertimbangan bahwa penggunaan walaupun sudah terkomputerisasi masih banyak hambatan, dari segi pencatatan transaksi hingga keterlambatan dalam pengambilan keputusan Manajerial, maka penulis tertarik untuk melakukan analisa lebih lanjut pada PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Dengan memperhatikan uraian tersebut, maka penulis mengambil judul “ANALISA SISTEM PENGIRIMAN PENGIRIMAN BARANG PADA PT. JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE)”

1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah pada umumnya berfungsi mendiskripsikan atau menjelaskan tentang ruang lingkup yang diteliti yaitu dalam bentuk suatu pernyataan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti sehingga ruang lingkup dan batasan-batasan masalahnya menjadi jelas. Adapun masalah-masalah yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses bisnis yang di terapkan oleh PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)? 2. Apakah sistem informasi pengiriman barang yang sedang berjalan sudah cukup efektif dan efesien ? 3. Apa kendala yang sering terjadi jika sistem yang berjalan belum sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan sistem komputerisasi ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui proses bisnis yang diterapkan oleh PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). 2. Mengetahui sistem informasi pengiriman barang yang sedang berjalan. 3. Mengetahui kebutuhan perusahaan dalam hal laporan yang dihasilkan

     oleh sistem yang terkomputerisasi.

1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang akan diterima oleh pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis a. Menjadi sarana untuk menerapkan teori manajemen operasional dan

   ilmu pengetahuan lainnya yang telah diperoleh selama perkuliahan
   dan dapat menambah ilmu dan wawasan pengalaman.

b. Melatih penulis berfikir kritis dan sistematis dalam menghadapi

   masalah yang terjadi

c. Mengembangkan opini penulis untuk selalu percaya diri dengan

   kemampuan diri sendiri dalam penulisan kuliah kerja praktek.

d. Sebagai dharma bakti penulis kepada almamater STMIK RAHARJA. 2. Bagi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) a. Sebagai bahan informasi bagi perusahaan agar dapat menggunakan

   hasil analisa sebagai bahan masukan pertimbangan bagi perusahaan.

b. Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan yang diambil

   khususnya dalam upaya pencapaian target operasional.

c. Lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan 3. Bagi Pembaca a. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, agar

   diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

b. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penulisan dalam

   membuat karya tulis.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian Bedasarkan permasalahan yang ada, penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, sehingga penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem yang digunakan pada gudang jne di cipondoh. Pembahasan yang akan dilakukan yaitu mulai dari pengumpulan data sampai dengan pembuatan laporan. 1.5 Metodelogi Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut : 1.5.1 Pengumpulan Data a. Metode Observasi (Observation Research) Pada kegiatan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang dianggap perlu dalam pengumpulan data hendaknya dikemukakan dan dijelaskan dalam laporan. Sifat dan tujuan penelitian, sifat dan wujud data yang hendaknya dikumpulkan di gudang PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) cipondoh. b. Metode Wawancara (Interview Research) Selain melakukan observasi di gudang JNE cipondoh, penulis juga melakukan wawancara terhadap orang yang bersangkutan dangan proses penginputan nilai siswa di sekolah tersebut wawancara dengan (Dirman, ST.MT) selaku stakeholder dan (Wahyudi Hidayat, SE) selaku Kepala Cabang c. Metode Studi Pustaka (Library Research) Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data tambahan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan yang penulis sedang teliti saat ini. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku referensi, internet dan sebagainya. 1.6 Metode Analisa Sistem Pada metode analisa sistem penulis melakukan analisa terhadap prosedur sistem yang berjalan dan menggambarkannya menggunakan alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm. 1.7 Metode Analisa Rancangan Pada metode analisa rancangan sistem informasi untuk melakukan analisa terhadap prosedur yang berjalan penulis menggunakan alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language) yang dibuat dengan menggunakan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied Programming melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : 1. Survey terhadap sistem yang berjalan. 2. Analisa terhadap temuan survey. 3. Identifikasi kebutuhan informasi. 4. Identifikasi kebutuhan sistem. 1.8 Sistematika Penulisan Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini, maka sistematika penulisan materi Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan rincian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi penelitian, metode analisa sistem, metode perencanaan yang diusulkan dan sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan menguraikan landasan teori yang menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsep dasar sistem informasi yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berkaitan dengan objek penelitian. BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan yang ingin dijelaskan adalah mengenai tentang uraian umum, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa proses dan sistem yang diusulkan. BAB IV PENUTUP Pada bab ini penulis membuat kesimpulan dan saran dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang telah dibahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan pada sistem berjalan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1.1 Definisi Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah: 1. Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. 2. Menurut Yuliana dkk (2017:45).”Perancangan sistem merupakan tahap persiapan untuk membentuk suatu sistem yang akan dibangun setelah sebelumnya melakukan analisis”. 3. Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

4. Menurut Mulyadi (2016:5), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokokperusahaan”. 5. Menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih (2016:11), mendefinisikan, “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.1.2 Karakteristik Sistem Menurut Tata Sutabri (2016:10), sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karateristik yang dimaksud adalah: a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.


b. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkankan c. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment) Bentuk apa pun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut. d. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubung sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi f. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain. g. Pengolahan Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya: a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera.Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi. b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas. c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak adafaktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya.Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.. e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks.Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan.Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan. g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain.Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah. h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

2.1.1.4 Daur Hidup Sistem Menurut Tata Sutabri (2016:16), Siklus hidup sistem (system lif cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem: a. Mengenali Adanya Kebutuhan Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.


b. Pembangunan Sistem Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. c. Pemasangan Sistem Setalah tahap pembangunan sistem selesai. sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting pula dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem. d. Pengoperasian Sistem Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbarui. e. Sistem Menjadi Usang Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya. 2.1.2 Konsep Dasar Informasi 2.1.2.1 Definisi Data Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi data, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menurut Sutabri (2016:17), “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”. 2. Menurut Krismiji (2015:14), “Data adalah fakta yang dimasukkan kedalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”. 3. Menurut Taufiq (2013:13) menjelaskan bahwa, “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. 4. Menurut Thompson & Handelman dalam buku Bambang Hartono (2013:15) menjelaskan bahwa, ”Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian. 5. Menurut Widya Tamodia (2013:26) menjelaskan bahwa, “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data merupakan gambaran dari suatu kejadian, data terdiri dari suatu fakta dan angka yang kemudian diolah untuk menghasilkan suatu informasi. 2.1.2.2 Klasifikasi Data Menurut Sutabri (2016:18), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber : 1. Klasifikasi data menurut jenis data: a. Data Hitung (enumeration/counting data) Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. b. Data Ukur (measurement data) Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. 2. Klasifikasi data menurut sifat data: a. Data Kuantitatif (quantitative data) Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. b. Data Kualitatif (qualitative data) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. 3. Klasifikasi data menurut sumber data : a. Data Internal (internal data) Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain. b. Data Eksternal (external data) Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Data Eksternal Primer (primary external data) Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri. 2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data) Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain. 2.1.2.3 Definisi Informasi Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut : 1. Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:5), “informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui”. 2. Sedangkan menurut M. Thoha dan Miyanto dalam Jurnal PROSISKO (2015:58), mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. 3. Menurut Pratama (2014:9), “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”. 4. Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014:10), “Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”. 5. Menurut Edhy Sutanta dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:9) menjelaskan bahwa, “Informasi merupakan suatu hasil pengolahan data, sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data penting yang telah diolah yang didapatkan dari berbagai sumber sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat serta membantu dalam proses pengambilan keputusan.

2.1.2.4 Kualitas Informasi Menurut Sutabri dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10), Kualitas suatu informasi mempunyai 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini : 1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu (Timelines) Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. 3. Relevan (Relevance) Infromasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda. 2.1.2.5 Nilai Informasi Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17), Ada 10 (sepuluh) Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut : 1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. 2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. 3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. 4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. 5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. 6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. 7. Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. 8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. 9. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. 10. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. 2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.3.1 Definisi Sistem Informasi Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menurut Ida Nuraida dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11) mendefinisikan bahwa, "Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”. 2. Menurut Deni Darmawan dan Kunkun N.F (2015:2) [2] informasi adalah “Hasil dari pengelolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengelolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengelolahan data yang tidak memberikan makna atau arti yang tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”. 3. Menurut Yakub dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:11) mendefinisikan bahwa, “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur untuk memberikan informasi dan menyediakan informasi yang bermanfaat. 2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi Menurut Jeperson Hutahaean (2014:13) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu : 1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. 2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (Block Technology) Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (Database Block) Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali (control block) Banyak faktor yang dapat merusakn sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensinan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi. 2.1.3.3 Tujuan Sistem Informasi Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushing, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility). 1. Kegunaan Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi. 2. Ekonomi Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan. 3. Keandalan Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer. 4. Pelayanan Langganan Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. 5. Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti. 6. Fleksibilitas Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi. 2.1.4 Konsep Dasar Analisa Sistem 2.1.4.1 Definisi Analisa Sistem Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisa sistem, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menurut Sri Mulyani (2016:38), “ Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”. 2. Definisi analisis sistem menurut Dede Bachtiar (2015:72)[8], adalah “Langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”, 3. Sementara menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli dkk,(2017:21)[10], mendefinisikan “Analisis sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. 2.1.4.2 Fungsi Analisa Sistem Menurut Erni (2014:online). Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user). 2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai. 3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat. 4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

2.1.4.3 Tahap – tahap Analisa Sistem Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap yang selanjutnya. Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem adalah : 1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang harus dilakukan diantaranya : a. Mengidentifikasikan penyebab masalah. b. Mengidentifikasikan titik keputusan. c. Mengidentifikasikan personil-personil kunci. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang harus dilakukan diantaranya: a. Menentukan jenis penelitian. b. Mengatur jadwal penelitian. c. Mengatur jadwal wawancara. d. Mengatur jadwal observasi. e. Membuat agenda wawancara. f. Mengumpulkan hasil penelitian. 3. Analize, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diataranya: a. Menganalisis kelemahan sistem. b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen

   (pemakai).

4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya : a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan. b. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisa yang tidak sesuai menurut manajemen. c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML) 2.2.1.1 Definisi Unified Modeling Language (UML) Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi Unified Modeling Language (UML), diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29) “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”. 2. Menurut Adi N yang dikutip Maimunah, dkk (2017:1) “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”. 3. Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) Vol:5 Issue:8 (2016:506) “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. 2.2.1.2 Tipe-tipe Unified Modeling Language (UML) Menurut Majid Rahardi (Open Journal System Semnasteknomedia Online (2016:62-64), tipe-tipe UML diantaranya adalah : 1. Use Case Diagram Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system. 2. Sequence Diagram Suatu sequence diagram adalah suatu penyajian perilaku yang tersusun sebagai rangkaian langkah-langkah percontohan dari waktu ke waktu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. Masing – masing urutan elemen diatur di dalam suatu urutan horizontal, dengan pesan yang disampaikan dibelakang dan didepan diantara elemen-elemen. Berikut ini komponen yang terdapat dalam sequence diagram yaitu: a. Object Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. b. Actor Dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol actor sama dengan simbol pada actor use case diagram. c. Lifeline Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah object. d. Activation Dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline mengindikasikan sebuah object yang akan melakukan sebuah aksi. e. Message Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation message mengindikasikan komunikasi antara object.

3. Activity Diagram Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status. Menguntungkan untuk membuat activity diagram pada awal pemodelan proses untuk membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga bermanfaat untuk menggambarkan parallel behaviour atau menggambarkan interaksi antara beberapa use case. Adapun definisi activity diagram adalah : a. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. b. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. c. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur. d. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. e. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa usecase pada usecase diagram. 4. Class diagram Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan antara lain pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity. Adapun komponen class diagram adalah :


a. Object Merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama object didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. b. Class Merupakan blok-blok pembangun pada pemograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi dalam atas tiga bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan fungsi atau method-method dari sebuah class. c. Assocation Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara dua class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara dua class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship. (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many). d. Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik. e. Aggregation Mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi. 2.2.1.3 Jenis-jenis Unified Modeling Language (UML) Menurut Siti Nazilah dan Yuli Yuliani dalam Media Jurnal Informatika (2017:11-12) adapun jenis-jenis diagram antara lain : 1. Use Case Diagram Use Case Diagram menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams 2. Class Diagram Class diagram adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Class diagram tidak hanya menggambarkan visualisasi, tetapi juga menggambarkan dan mendokumentasikan aspek yang berbeda dalam sistem, tetapi juga untuk kontruksi eksekusi kode dalam software aplikasi. Class diagram digunakan untuk mengelompokan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin dilakukan. Semua proses dimasukkan ke dalam tiap-tiap class dan saling dihubungkan pada class-class lainnya yang saling berhubungan. 3. Activity Diagram Diagram ini menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas didalam sebuah system yang bersifat dinamis, diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. 4. Sequence Diagram Diagram ini menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object yang bersifat dinamis. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim terhadap object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. 2.2.1.4 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML) Menurut Henderi (2017:6) langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut : 1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain. 3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem. 4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem. 5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur. 7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case. 8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik. 10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node. 11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: a) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. b) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. 12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 13. Perangkat lunak siap dirilis.

Jasa Freight Forwarding (Jasa Pengiriman Barang) Menurut PER-178/PJ/2006, Jasa Freight Forwarding adalah usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan Pemilik Barang, untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, klaim asuransi, atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihandan biaya-biaya lainnya berkenan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya. Menurut Suyono (2005,239), Freight Forwarding adalah usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui darat, laut dan atau udara. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Jasa Freight forwarding rangkaian beberapa kegiatan yang perlu dilakukan hingga diterimanya barang oleh pihak yang berhak. Setelah itu barulah perusahaan Freight Forwarding akan menerima uang jasa dari Pemilik Barang. Di Indonesia sendiri ada 3 jalur utama yang paling banyak digunakan oleh layanan jasa untuk pengiriman barang tersebut yaitu : 1. Transportasi darat, umumnya dilakukan dengan menggunakan kendaraan-kendaraan darat seperti sepeda motor, mobil, elf, colt, tronton, truk, dan lainnya. 2. Transportasi laut, dalam proses pengiriman barang yang dilakukan melalui jalur laut, umumnya dilakukan dengan menggunakan kapal feri, atau pun kapal muatan, dan jenis kapal lainnya. 3. Transportasi udara, karena pada proses pengiriman barang yang satu ini dilakukan dengan menggunakan pesawat khusus untuk angkut barang, maka layanan jasa umumnya akan bekerjasama dengan pihak maskapai penerbangan.







BAB III PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Gambaran Umum PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh adalah salah satu cabang dari perusahaan pengiriman barang terbesar di Indonesia, yang mutu pelayanannya paling baik dalam jasa pengiriman barang. Dan berusaha selalu menjaga kualitas pelayanannya. 3.1.2 Sejarah Singkat PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh Seiring kesuksesan PT JNE dan untuk mengoptimalkan pendistribusian barang, maka PT JNE mengembangkan sayapnya dengan membangun kantor cabang di daerah Cipondoh, Tangerang. Dan mulailah diresmikan pada tanggal 16 januari 2018 Gedung Operasional PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh yang berlokasi di 3.1.3 Visi dan Misi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh Visi dari JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) yaitu menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan didunia. Dan misi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh adalah memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten 3.1.4 Struktur Organisasi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka hubungan diantara fungsi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukan rantai atau garis perintah dan perangkapan fungsi maka diperlukan struktur organisasi. Adapun struktur organisasi dalam PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh adalah sebagai berikut Struktur Organisasi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh

Gambar 1. Struktur Organisasi

3.1.5 Tanggung Jawab dan Wewenang Sehubungan dengan bagan struktur organisasi PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cipondoh, maka dapat dijelaskan mengenai tanggung jawab dan wewenang berdasarkan struktur organisasi tersebut. Adapun pembahasan mengenai tanggung jawab dan wewenang tersebut sebagai berikut : 1. Supervisor Tugas seorang supervisor ialah sebagai berikut: a. Menyampaikan dengan jelas aturan atau ketentuan kepada semua bawahan dan kelompoknya yang dibuat oleh atasan b. Memberikan tugas pada bawahan c. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipimpinnya d. Memimpin sekaligus memotivasi subordinate atau bawahannya e. Menegakkan aturan yang sudah ditentukan oleh perusahaan f. Melaksanakan tugas, proyek, serta pekerjaan secara langsung g. Memberikan training pada bawahan h. Menyusun perencanaan dalam jangka pendek guna pekerjaan sesuai dengan ketetapan atasannya. i. Mengontrol sekaligus mengevaluasi kinerja bawahan j. Mendisiplinkan bawahan atau subordinate k. Memecahkan masalah l. Memberikan info kepada manajemen tentang kondisi bawahan, atau menjadi perantara yang baik antara pekerja dengan manajemen 2. Kahub Inbound Tugas dan fungsi Kahub Inbound adalah : a. Mengkontrol pekerjaan bawahan. b. Memimpin sekaligus memotivasi bawahan c. Membuat pertanggung jawaban data barang bulanan untuk dilaporkan kepada Supervisor d. Menerima laporan dan menandatangani data barang harian

3. Koordinator Inbound Tugas dan Fungsi Koordinator Inbound adalah : a. Melakukan pengawasan, meneliti dan memberi pengarahan untuk pelaksanaan kerja b. Memberi bimbingan dan saran kepada bawahannya supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar c. Melakukan koordinasi hasil pekerjaan secara rutin d. Mengetahui target pekerjaan yang dikerjakan e. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan bagian Inbound yang ditanda tangani oleh Kahub Inbound f. Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri

4. Kurir Inbound Tugas dan fungsi Kurir Inbound adalah : a. Mengirimkan barang tepat waktu b. Memastikan jika barang diterima dalam keadaan baik dan tidak ada kerusakan apapun c. Menjaga kerahasiaan barang dan juga menjaga keamanan dari dokumen yang dikirimkan d. Mengemas barang ke dalam kendaraan supaya dapat layak antar dan tidak rusak dalam perjalanan e. Mengecek dan memeriksa data barang f. Membuat laporan harian tentang barang yang sudah dikirim dan diterima pelanggan 5. Admin Inbound Tugas dan fungsi Admin Inbound adalah : a. Memastikan dokumentasi tersediadan bias digunakan dan system file yang terarur/rapih (form serah terima bandara, form serah terima kantor, form produktivitas, form lembur dan form-form lainnya) b. Memproses kiriman inbound yang bermasalah (Rusah, Pecah, Bocor, Tidak lolos scan) c. Monitoring, Controlling, dan Follow up Email, Telepon, dan media komunikas lainnya, dan berkoordinasi dengan Pihak terkait baik internal maupun eksternal JNE d. Melakukan Kontrol dan Follow up serta Reporting setiap masalah Inbound (Kiriman Rusak, Kiriman Missroute, Criss Cross) 6. Inbound Staff Tugas dan fungsi Inbound Staff adalah : a. Melakukan Proses Inbound b. Kontrol Traffic, request pelanggan (ambil sendiri, pesanan urgent, dan lain-lain) c. Mengontroldan meonitor kiriman inbound baik dalam system maupun fisik 7. Kahub Outbond Tugas dan fungsi Kahub Outbond adalah : a. Mengkontrol pekerjaan bawahan b. Memimpin sekaligus memotivasi bawahan c. Membuat laporan pertanggung jawaban data barang bulanan untuk dilaporkan kepada Supervisor d. Menerima laporan dan menandatangani data barang harian 8. Koordinator Outbond Tugas dan fungsi Koordinator Outbond adalah : a. Melakukan pengawasan, meneliti dan memberi pengarahan untuk pelaksanaan kerja b. Memberi bimbingan dan saran kepada bawahannya supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar c. Melakukan koordinasi pekerjaan secara rutin d. Mengetahui targer pekerjaan yang dikerjakan e. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan bagian outbound yang ditandatangani oleh Kahub Outbound f. Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri 9. Admin Outbond Tugas dan fungsi Admin Outbond adalah : a. Menghimpun dan bertanggung jawab terhadap semua file, laporan, form dari, kurir, agen, pimpinan daerah untuk disimppan, atau diserah terimakan dengan unit terkait, membuat manifesting dan laporan pending shipment b. Membuat laporan-laporan yang berhubungan dengan operasional outbond baik harian, mingguan, atau bulanan c. Melakukan dan menindak lanjuti email dan komunikasi lainnya dengan pihak eksternal dan melakukan control kiriman outbond hingga destinasi (monitoring traffic dan shipment) 10. Outbond Staff Tugas dan fungsi Koordinator Outbond adalah : a. Melaksanakan proses kegiatan receiving, sortir, manifesting, bagging, closing b. Menindaklanjuti problem pending shipment outbond kepada pihak-pihak terkait hingga masalah selesai 11. Packing Staff Tugas dan fungsi Koordinator Outbond adalah : a. Melaksanakan packing (kayu, bubble pack, atau metode lainnya) untuk kiriman yang perlu diperlukan packing b. Melakukan re-packing kiriman yang diperlukan re-packing karena kemasan kurang baik

3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan 3.2.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan INBOUND 1. Kurir Pusat memyerahkan barang 2. Staff Inbound menscan sekaligus menyortir barang 3. Admin menyiapkan berkas / surat jalan untuk Kurir Inbound 4. Kurir Inbound mengantar barang kepada costumer 5. Kurir Inbound membuat laporan pengiriman 6. Admin Inbound mengarsipkan laporan pengiriman OUTBOUND 1. Agen JNE menyerahkan barang dan data kepada kurir 2. Kurir mengecek sesesuaian data dengan barang 3. Kurir menyerahkan barang ke kantor 4. Admin Outbound menscan data dan mengecek laporan serah terima barang 5. Staff Outbound menyortir barang 6. Staff Outbound serah terima barang kepada Kurir Pusat Setiap pen-scan-an barang yang dilakukan otomatis akan mengupdate informasi pada sistem pengecekan resi online milik jne, dibawah ini penjelasan status barang pada sistem pengecekan resi online PT. JNE Tabel 1. Kode Status Pengiriman STATUS KETERANGAN Manifested Barang baru didaftarkan di kantor JNE asal pengiriman. On Process Barang sedang dalam proses pengiriman/perjalanan. On Transit Barang sedang transit di kota tertentu. Received On Destination Barang telah sampai di kota tujuan dan akan dikirim ke alamat tujuan. Delivered Barang telah diterima di alamat yang dituju dan biasanya tertera nama penerima barang tersebut. Criss Cross Barang kiriman tertukar. Cnee Unknown Nama penerima tidak dikenal saat dilakukan pengantaran AU To OPS Antar ulang/serah terima dari bagian undelivery ke bagian operasional untuk dilakukan pengantaran ulang ke alamat tujuan yang lebih lengkap dan jelas. AU Barang diantar ulang karena tidak sempat terantar pada hari sebelumnya. Redelivery Antar ulang. BA (Bad Adress) Alamat tidak lengkap/jelas, kurang RT/RW, kelurahan, nomor rumah, gang, dsb. MR (Misroute) Salah antar, salah kirim atau salah jalur. CODA Kurir telah datang tetapi rumah alamat penerimakosong. MCL Pengiriman internal untuk keperluan operasional JNE dan tidak ditujukan untuk layanan pengiriman komersial. Biasanya dilakukan oleh karyawan JNE untuk mengirimkan barang ke kantor cabang lainnya.


3.2.2 Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan Berikut ini merupakan proses sistem pengiriman barang yang berjalan pada PT. JNE Cipondoh : 1. Use Case Diagram Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian kali ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Use Case Diagram sebagai berikut :




Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 2. Use Case Diagram Inbound System

Gambar 3. Use Case Diagram Outbound System

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram sistem penilaian yang berjalan saat ini, terdapat : a. Terdapat dua buah sistem pengiriman barang yang berjalan pada PT. JNE Cipondoh. b. Terdapat 4 Actor pada gambar 3.2a yang terdiri dari : Kurir Pusat, Staff Inbound, Admin Inbound, dan Kurir Inbound. c. Terdapat 5 Actor pada gambar 3.2b yang terdiri dari : Agen JNE, Kurir Outbound, Admin Outbound, Staff Outbound, dan Kurir Pusat. d. Pada gambar 3.2a Terdapat 6 Use Case Diagram dan 2 Include Diagram yang dilakukan oleh 4 Actor yaitu : Menyerahkan barang, Menyortir dan scan barang, Menyiapkan berkas untuk kurir, melakukan pengiriman barang ke Costumer, Jika terdapat masalah pengiriman maka melapor ke CS, Membuat laporan pengiriman, Hasil laporan pengiriman e. Pada gambar 3.2b Terdapat 5 Use Case Diagram dan 2 Include Diagram yang dilakukan oleh 5 Actor yaitu : Menyerahkan barang dan data, Mengecek data dan scan barang, Jika data tidak sesuai maka lapor ke CS, Cek kelengkapan barang dan data, Sortir barang, Serah terima barang.





2. Activity Diagram Menganalisa sistem yang berjalan di PT. JNE Cipondoh menggunakan activity diagram. sebagai berikut : Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Gambar 4. Activity Diagram Sistem Pengiriman Barang Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Pengiriman Barang yang berjalan saat ini terdapat : a. Memiliki 1 buah initial node sebagai start point. b. Memiliki 5 buah action sebagai proses yang berjalan. c. Memiliki 1 buah decision sebagai aktivitas yang memiliki kondisi iya atau tidak. d. Memiliki 1 buah final state sebagai end point. 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan 3.3.1 Metode Analisis SWOT Untuk menemukan masalah - masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk menemukan faktor - faktor yang berpengaruh terhadap kelemahan dan kekuatan sistem sehingga sistem baru dapat mengatasi kelemahan tersebut. Faktor - faktor yang terdapat pada analisis SWOT dapat berupa Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses) ,Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Kekuatan (S) Membutuhkan biaya yang sedikit. Kelemahan (W) Pengumpulan data barang kurang cepat. Data laporan barang bisa saja di ubah oleh pihak lain. Data laporan barang kurang terkoordinasi dengan baik. Kesempatan (O) Dibutuhkannya suatu sistem yang mengontrol dan menangani data nilai yang efisien dan realtime. Pemberkasan data laporan barang yang lebih mudah dan efisien. Kompetitor belum ada yang menggunakan sistem tersebut Ancaman (T) Perkembangan informasi yang semakin cepat dan canggih. Tabel 2. Tabel SWOT



3.3.2 Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran 1. Analisa Masukan Adapun data masukan pada sistem yang berjalan, sebagai berikut : No. Nama Dokumen Fungsi Tujuan 1 Data Pengirim Untuk mendata para pengirim arsip 2 Data Penerima Untuk mendata para penerima arsip Tabel 3. Tabel Masukan 2. Analisa Proses Adapun data proses pada sistem yang berjalan sebagai berikut : No. Nama Dokumen Fungsi Tujuan 1 Laporan Pengiriman Barang Untuk mendata barang Arsip Tabel 4. Tabel Proses

3. Analisa Keluaran Adapun data keluaran pada sistem yang berjalan sebagai berikut : No. Nama Dokumen Fungsi Tujuan 1 Aplikasi mobile Laporan Data Barang Informasi detail arsip Tabel 5. Tabel Keluaran


3.4 Konfigurasi Sistem Berjalan 1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) • Adapun konfigurasi perangkat keras Komputer (Hardware) yang dibutuhkan untuk diupgrade pada sistem yang berjalan di PT. JNE Cipondoh adalah sebagai berikut : a. Processor : Intel Core i7 b. Monitor : 15 Inch c. Mouse : USB d. Keyboard : USB e. RAM : 8 GB f. Hardisk : 320 GB g. Printer : Catridge • Adapun kelengkapan spesifikasi Smartphone untuk aplikasi laporan barang di PT. JNE Cipondoh adalah sebagai berikut: a) RAM : 4 GB b) Memory : 64 GB 2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) Adapun konfigurasi perangkat lunak (Software) yang dibutuhkan pada sistem yang berjalan di PT. JNE Cipondoh adalah sebagai berikut : a. Windows 7 b. Microsoft Excel 2010 c. Microsoft Word 2010 d. Google Chrome 3. Hak Ases ( Brainware) Untuk mengoperasikan sistem pengiriman barang pada PT. JNE Cipondoh dapat diakses oleh : a. Koordinator Outbound/Inbound b. Admin Outbond/Inbound c. IT Pusat 3.5 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah 3.5.1 Permasalahan Yang Dihadapi Setelah melakukan analisa proses pengiriman barang yang ada pada PT. JNE Cipondoh, permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. JNE Cipondoh Banyak komponen pada model data lama tidak lagi digunakan oleh sistem berjalan masih tersimpan dalam komputer operasional yang mebuat kinerja komputer menjadi lambat dalam penginputan data sering error. Spesifikasi komputer yang perlu ditingkatkan, walaupun spesifikasi komputer yang digunakan dapat menjalankan sisem operasional JNE, komputer yang dipakai sudah harus diupgrade dikarnakan sistem pengiriman barang JNE selalu diperbaiki(update) otomatis ukuran dan kualitas sistem pun akan semakin besar.

Penggunaan kertas pada laporan data barang, ini sangat  merugikan dikarenakan di era globalisasi sudah digalakan minimalisasi penggunaan kertas juga resiko terbesar pada proses tersebut adalah hilangnya data yang telah diselesaikan mempuat pengecekan barang terhadap kode barang.

Oleh karena itu sebaiknya proses pelaporan barang harus terkomputerisasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya agar kejadian yang merugikan sebelumnya bisa diminimalisir atau dihilangkan. Diharapkan dengan kemajuan teknologi sekarang ini bisa memberikan dampak positif bagi PT. JNE Cipondoh untuk mengembangkan sistem pelaporan data barang.

3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah Dalam proses perencanaan sistem penilaian, peneliti memberikan masukan untuk mengupgrade hardware dan software pada gudang sentral jne di Tangerang yaitu PT. JNE cabang Cipondoh. Agar sistem dapat bekerja maksimal. Dan juga dibutnya aplikasi mobile pada smartphone Kurir, Agen, Staff Inbound/Outbond, dan Admin Gudang, agar memudahkan dan mempercepat waktu dan mempermudah dalam pengumpulan data.




BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) Cipondoh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada sistem pengiriman barang di PT. JNE Cipondoh hampir semua bagian sudah menggunakan komputer (Komputerisasi) namun belum maksimal, karena masih ditemukan kelemahan dalam segi spesifikasi yang digunakan di lapangan. 2. Dalam sistem pengiriman barang yang diterapkan ada kasus dimana proses pelaporan data masih menggunakan kertas yaitu pada saat pelaporan kepada kurir yang mana membuat kurang efektif dan efisien 3. Dengan sudah terkomputerisasinya sistem pengiriman barang di PT. JNE Cipondoh, segala laporan sudah terdistribusi dan tersimpan (terarsip dengan baik) yang mana pencarian data dapat dilakukan dengan mudah.



4.2 Saran Setelah melakukan analisa yang berkaitan dengan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran yang dapat dijadikan gambaran untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem pengiriman barang dan pelaporan data barang di PT. JNE Cipondoh sebagai berikut : 1. Agar proses pengimputan data berjalan lebih efektif dan efisien, sebaiknya dilakukan upgrade pada komputer operasional dikarnakan spesifikasi sudah tertinggal 2. Dengan sistem yang terkomputerisasi dengan menggunakan database dalam proses pengolahan data, database perlu dimaintenance sekali semingu untuk membackup data agar meminimalisirkan resiko kehilangan data master 3. Peneliti mengusulkan untuk dibuatnya sistem berbasis aplikasi mobile phone untuk data laporan barang agar mengurangi penggunaan kertas dan meminimalisir resiko kehilangan data. 4.3 Kesan Kesan selama menjalani observasi di PT. JNE Cipondoh cukup baik dimana saat penulis membutuhkan data serta melakukan wawancara dengan stakholder dan staff, kurir pekerja disana mereka tidak menutupi atau merahasiakannya, akan tetapi memberikan data yang cukup akurat bahkan di jelaskan agar penulis lebih paham mengenai prosedur yang sedang berjalan disana. Demikian kesimpulan, saran serta kesan yang penulis dapat sampaikan dari hasil penelitian KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini, semoga dapat menjadi bahan acuan khususnya bagi PT. JNE Cipondoh

Contributors

Bonari96