Analisa Sistem Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) CV Online Pada Perguruan Tinggi Raharja

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia modern tidak dapat lepas dari data, apapun profesi dan jenis bisnisnya sehari-hari bergelut dengan data, begitu juga dengan data diri. Seseorang pastilah membutuhkan Curriculum Vitae (CV) pada saat ingin melamar pekerjaan di suatu perusahaan maupun instansi pemerintah. Bagi kebanyakan lulusan S1 maupun S2 pekerjaan yang dilakukan setelah atau bahkan sesaat sebelum lulus adalah melamar pekerjaan.

Saat seseorang melamar pekerjaan tentu dia akan membawa surat lamaran pekerjaan atau CV. Tidak hanya memiliki kecerdasan dan kepercayaan diri, CV para pelamar kerja juga menjadi salah satu penilaian yang penting agar bisa diterima kerja di suatu perusahaan. CV merupakan hal yang pertama dinilai saat kita melamar pekerjaan. Di situlah kesan pertama diri kita dinilai. Dan disinilah seringkali timbul dalam benak kita : “Bagaimana CV yang benar? atau Seperti apa CV yang bagus?”. Dengan cara manual seringkali kita membuat CV yang sama berulang kali sehingga banyak memakan waktu dan sarana lain, pencarian data diri maupun penyajian informasi sering terlambat sehingga kemajuan perusahaan terhambat pula.

Banyak pelamar berharap tidak perlu menulis surat lamaran kerja untuk melengkapi resume atau CV, karena menurut mereka menyusun resume saja sudah menghabiskan banyak waktu dan usaha selain itu resume seringkali dianggap sudah memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Namun demikian surat lamaran ternyata berperan penting dalam mengarahkan pembaca (petugas rekrutmen & seleksi) untuk membaca resume pelamar, jika difokuskan pada bagaimana dan mengapa kemampuan khusus, pengalaman, prestasi, dan kepribadian pelamar akan menguntungkan bagi perusahaan yang dituju.

Curriculum vitae iStock 000017677382XSmall.jpg

Gambar 1.1 Curriculum Vitae (CV)

Paradigma dalam membuat resume bagi kebanyakan fresh graduate adalah untuk mendapat pekerjaan. Paradigma ini tidak salah tetapi kalau kita menggesernya menjadi untuk dipanggil wawancara atau seleksi maka seluruh usaha kita akan fokus pada bagaimana supaya kita out of the crowd diantara banyaknya pelamar untuk suatu posisi di sebuah perusahaan. Dalam kompetisi memperebutkan pekerjaan ditengah-tengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan saat ini, di tambah lagi dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para pengusaha harus meluangkan banyak waktu untuk menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu jabatan yang lowong bisa dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar, maka pengusaha sangat mengandalkan resume pelamar untuk menyaring / menyeleksi mereka untuk dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya.

Dengan kondisi demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas akan sangat kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayangnya jika pelamar ternyata sangat menguasai bidang yang dilamarnya tetapi gagal hanya karena resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha/pembaca. Pelamar kerja harus fokus pada untuk dipanggil wawancara atau seleksi akan membawa kita kepada usaha-usaha kreatif dan sistematis agar kita (lebih tepatnya resume kita) dapat membuat prospective employer (calon pemberi kerja) sangat ingin “mengenal kita lebih jauh” yang akan berujung dengan telepon atau surat panggilan untuk wawancara atau ikut seleksi. Jadi sejak awal membuat CV atau resume buang jauh-jauh pikiran mendapat pekerjaan. Fokuslah pada bagaimana usaha kita untuk membuat employer tertarik akan diri kita. Ingat, bahwa representasi diri kita hanya diwakili oleh 1 atau 2 lembar kertas dan kata-kata sementara tidak jarang satu posisi dilamar oleh lebih dari seribu orang.

Dalam membuat CV juga dibutuhkan dokumen pendukung. Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dll. Namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa anda benar-benar menulis resume berdasarkan fakta yang ada. Namun satu hal yang harus diingat dengan baik adalah “jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak”. Untuk itu kita harus menyeleksi/menyortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan untuk dilampirkan. Dengan semakin baik CV yang dibuat maka semakin besar pula kesempatan untuk diterima kerja.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Perkembangan teknologi ini membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu hasil dari kemajuan teknologi adalah dihasilkannya komputer sebagai alat bantu manusia dalam melakukan pekerjaan dan juga internet sebagai sarana komunikasi penghubung yang digunakan melalui komputer. Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier. Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Images (12).jpg

Gambar 1.2 Perkembangan Teknologi Informasi

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Tangerang, Indonesia, dengan konsentrasi pengajaran manajemen dan ilmu komputer. Semboyannya adalah “Get the Better Future by Computer Science”. Perguruan Tinggi yang bergerak di bidang Teknologi Informatika yang mempersiapkan SDM yang dapat bersaing di dunia perindustrian IT di dunia.

Sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja telah menciptakan dan menerapkan teknologi iLearning dalam proses pembelajaran bagi seluruh Pribadi Raharja. Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan teknologi iLearning tersebut, proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja dapat dilaksanakan dengan menggunakan iPad, smart phone, mobile computing dan gadget lainnya yang mendukung cara kerja mobile communication dan edutainment. iLearning merupakan suatu metode sistem pembelajaran dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan. iLearning dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online. Dari sistem belajar online, maka dapat diperoleh manfaat yaitu seperti fleksibilitas, jangkauan lebih luas, menghemat biaya, mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.

Ilearning.jpg

Gambar 1.3 Skema iLearning

Pada gambar diatas, menunjukkan skema iLearning. Menurut Ir. Untung Rahardja, M.T.I (2011) dalam iLearning terdapat istilah 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdoa dan Bermain. Pelaksanaan 4B tersebut dapat menjalankan langsung 2 fungsi otak manusia, yaitu otak kiri dan otak kanan. Melalui metode iLearning ingin menunjukkan konsep “paperless” yang mampu mengurangi penggunaan kertas dalam kegiatan belajar mengajar. Maka berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul tentang “Analisa Sistem Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) CV Online Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Perumusan Masalah

Permasalahan itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan, atau bisa juga antara target dengan ketercapaiannya. Dalam penelitian tentang Integrated Raharja Multimedia Edutainment berarti terkait dengan proses media informasi perihal data personal maupun proses pembuatan CV online pada Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 2 (dua) permasalahannya yang ada mengenai sistem yang berjalan saat ini yaitu untuk permasalahan pertama system masih manual. Dikatakan manual karena dalam pembuatan CV masih menggunakan kertas dan harus melakukan print out. Hal ini tentu sangat merepotkan dan membutuhkan biaya yang cukup besar, sementara itu setelah proses pengirim CV ke sebuah instansi pemerintahan maupun swasta melalui paper telah selesai dilaksanakan maka, paper tersebut diabaikan bahkan hanya menjadi arsip saja. Dengan cara manual pula seringkali kita membuat CV yang sama berulang kali sehingga banyak memakan waktu dan sarana lain. Tentu hal ini termasuk kedalam sifat paperless (pemborosan). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pada poin permasalahan pertama tidak mencerminkan campus IT, yang notabenenya segala sesuatu bersifat online, praktis, dan mencerminkan green campus.

Contoh-cv.jpg

Gambar 1.4 Contoh CV

Pada gambar diatas adalah contoh penulisan Curriculum Vitae (CV) yang sedang berjalan, membutuhkan print out, memerlukan waktu yang banyak, selain itu membutuhkan banyak kertas.

Permasalahan kedua yaitu kesulitan dalam mengumpulkan dokumen-dokumen penting seperti sertifikat, transkip nilai, penghargaan maupun ijazah pendidikan yang telah ditempuh semasa sekolah. Bahkan terkadang para pelamar kerja juga harus memperbanyak (photocopy) dokumen-dokumen penting tersebut, dimasukkan ke dalam sebuah map yang nantinya akan mereka bawa pada saat ingin melamar pekerjaan di sebuah perusahaan.

Berdasarkan latar belakang [[1]] maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah dengan adanya CV online ini dapat mengurangi penggunaan media kertas saat membuat CV?

  2. Apakah dengan diterapkannya CV online di Perguruan Tinggi Raharja dapat memudahkan Pribadi Raharja dalam membuat CV yang benar dan berkualitas?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dan manfaat yang akan dicapai dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek adalah :

  1. Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) ini adalah untuk memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi. Sehingga memudahkan Pribadi Raharja dalam membuat Curriculum Vitae (CV) secara online.

  2. Untuk melakukan identifikasi terhadap kebutuhan Pribadi Raharja perihal membuat CV.

  3. Mengurangi penggunaan media kertas saat membuat CV.

  4. Menerapkan sistem pembelajaran dengan iLearning.

Tujuan Individual

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini secara individual sebagai berikut:

  1. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi pembuatan CV Online pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena laporan keuliah kerja praktek ini selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

  1. Sebagai sarana belajar untuk mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, apakah teori dan praktek yang telah diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja sudah efektif dan efisien.

  2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai CV online (e-portofolio).

  3. Membuat CV menjadi lebih mudah

  4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai CV online (e-portofolio) yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Bagi jurusan Sistem Informasi, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi study/kajian dalam membuat Curriculum Vitae (CV).

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan KKP ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan KKP ini yaitu hanya pada lingkup Pribadi Raharja yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Pada laporan KKP ini hanya membahas tentang membuat CV online melalui iRME (Integrated Raharja Multimedia Edutainment).

Pembuatan CV online hanya dapat digunakan bagi Pribadi Raharja yang menggunakan akun email (@raharja.co) atau (@raharja.info). Hal ini dilakukan agar kegiatan membuat CV online berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan lebih terstruktur. Dalam sebuah proses approve terhadap Pribadi Raharja yang melakukan register di iRme akan mendapatkan respond selambat-lambatya adalah 1x24 jam. Membuat artikel informasi melalui iRAN (iLearning Raharja Ask and News) mengenai hal-hal yang berkaitan dengan iRME, melaporkan statistik perkembangan iRme setiap satu bulan sekali di iMe Project.

Dalam iRME terdapat lingkup untuk proses mengisi resume, meng-upload jurnal, files, selain itu terdapat pula lingkup untuk sharing pages kepada user iRme lainnya. Ruang lingkup iRME tidak hanya media publikasi yang bersifat entertainment, namun bersifat education. Dikatakan demikian karena sesuai dengan kepanjangan dari iRME (Integrated Raharja Multimedia Edutainment). Lingkup brainware dalam iRME yang bisa mengakses aplikasi ini yaitu hanya member yang mempunyai account iRME. Sebelumnya untuk mempunyai account iRME, user harus melakukan registrasi terlebih dahulu dengan menggunakan email (@raharja.co) atau (@raharja.info).

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP). Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan penelitian sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem penggunaan media informasi kampus yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan didalam media informasi tersebut untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya.Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis, kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh (Ibnu, 2003). Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT journal dan laporan skripsi dari kampus lain.

  5. Metode Survei

  6. Metode ini dilakukan melalui proses survei disebuah sistem yang telah disediakan iSur (iLearning Survey), dimana metode ini dilakukan secara online oleh responden yang diberikan pertanyaan-pertanyaan atas apa saja yang dia rasakan selama menggunakan iRME. Survei ini dilakukan agar memudahkan kegiatan pengambilan keputusan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat serta data yang tersimpan tidak akan hilang.

  7. Elisitasi Final

  8. Dari ketiga metode penelitian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti akan menggunakan ketiga metode tersebut. Dikarenakan dengan memakai metode observasi, peneliti diharapkan dapat secara langsung mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pemakaian sistem tersebut, dan dapat langsung mencari tahu penyelesaiannya. Dengan memakai metode studi pustaka, peneliti diharapkan mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar peneliti tidak membuat ulang penelitian yang sudah ada. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Sistematika Penulisan

Penyusunan KKP ini terdiri dari 4 (empat) bab, masing-masing bab mempunyai pembahasan yang berbeda tapi merupakan satu kesatuan. Sistematika penulisan ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang akan dibahas pada masing-masing bab secara garis besarnya, yaitu:

BAB I  : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II  : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III  : PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, analisa keluaran, konfigurasi sistem dan Unified Modelling Language (UML)

BAB IV  : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Jerry Fitzgerald (2009:2), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Jogiyanto (2009), “Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Stair dan Reynolds (2010:p.6), “Sistem adalah sekumpulan elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan”.

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan definisi di atas dapat di simpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen kompleks dengan unsur tertentu yang dapat menerima input menjadi output untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective), atau tujuan (goal).

Karakteristik sistem mempunyai beberapa komponen diantarannya yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components).

  2. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batas Sistem (Boundary).

  4. Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environments).

  6. Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

  7. Penghubung (Interface).

  8. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan (Input).

  10. Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  11. Keluaran (Output).

  12. Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  13. Pengolahan (Process).

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal).

  16. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini. Jogiyanto (2008 : 6)

A. Sistem menurut bentuk fisiknya:

  1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System).

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.

    Contoh : Sistem teologia adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam.

  3. Sistem Fisik (physical system).

  4. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

    Contoh : Sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem computer.

B. Sistem menurut terjadinya sistem:

  1. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

    Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam.

  3. Sistem Buatan Manusia (human made system)

  4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

    Contohnya : Sistem Komputer dan sistem irigasi.

C. Sistem menurut kejadian masa depan:

  1. Sistem Tertentu (deterministic system)

  2. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi.

    Contoh: Hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi.

  3. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

  4. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    Contoh : Sistem kematian.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

  1. Menurut Indrajani (2009, p2), data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena bisnis atau transaksi bisnis. Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang, tempat, benda atau kejadian.

  2. Menurut Laudon dan Laudon (2010, p 46), data adalah aliran fakta-fakta mentah yang merupakan peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum mereka terorganisir dan disusun menjadi bentuk yang orang-orang dapat memahami dan menggunakannya.

  3. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

  4. Menurut Kadir (2009:3), bahwa “data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data merupakan data mentah yang berupa fenomena fisik atau transaksi bisnis yang akan diorganisir dan dibentuk menjadi bentuk yang dapat dipahami dan digunakan.

Definisi Informasi

Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

  1. Menurut Satzinger (2010, p7), informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

  2. Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

  3. Stair dan Reynolds (2010, pp5), mendefinisikan informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta individu.

  4. Menurut Laudon & Laudon dalam Kadir (2009:3), bahwa “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia”.

  5. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat dapat disimpulkan informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:247), Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness).

a) Accuracy (akurasi)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b) Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c) Relevancy (relevansi)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivennes atau cost benefit. Jogiyanto (2008 : 11)

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247).

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  9. Ketepatan waktu

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibilitas/ keluwesannya

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat diukur

  20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46) sistem informasi merupakan komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Satzinger (2010, p6) sistem informasi merupakan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi sebagai hasil dari informasi.

Selain itu, Stair dan Reynolds (2010, p10) mendefinisikan sistem informasi sebagai seperangkat elemen atau komponen yang saling terkait yang di kumpulkan (input), manipulasi (process), menyimpan, dan menyebarkan (output) data dan informasi dan memberikan reaksi korektif (feedback) untuk memenuhi tujuan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi seperangkat komponen yang terdiri dari orang, hardware, software, jaringan telekomunikasi dan data yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam organisasi.

Aktifitas dasar dari Sistem Informasi menurut Laudon dan Laudon (2010, p46-47) adalah sebagai berikut :

  1. Input

  2. Melibatkan pengumpulan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal untuk pengolahan dalam suatu sistem informasi.

  3. Process

  4. Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke bentuk yang lebih bermakna.

  5. Output

  6. Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang akan digunakan.

  7. Feedback

  8. Output yang di kembalikan ke anggota organisasi yang sesuai untuk kemudian membantu mengevaluasi atau mengkoreksi tahap Input.

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah building block yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Jogiyanto 2008 : 12)

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247).

  1. Sumber Daya Manusia

    Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

  2. Sumber Daya Hardware

    Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

  3. Sumber Daya Software

    Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

  4. Sumber Daya Data

    Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

  5. Sumber Daya Jaringan

    Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Laudon dan Laudon (2010, p515), analisis sistem terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh system.

Analisis sistem adalah fase pengembangan sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada dengan mempelajari sistem dan proses kerja untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk perbaikan (Stair dan Reynolds, 2010, p497).

Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai, mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasi masalah, menentukan solusi dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan sistem.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user)
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa:

  1. Pengertian Analisa Masukan

    Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

  2. Pengertian Analisa Proses

    Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses

  3. Pengertian Analisa Keluaran

Konsep Dasar Internet

Menurut Laudon dan Laudon (2010, p51) internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda.

Menurut Jarot (2009:1), “Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

Teori Khusus

Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. (Padeli, 2008 : 70)

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Model Unified Modeling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemrograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Relasi realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2008:5), Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

a. Use Case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

e. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Aplikasi Web

Definisi Web

Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Menurut Simarmata, (2010:51), “Web dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”. Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010 : 1)

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009 : 307)

Menurut Maimunah (2009:307), “Database adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence.

Menurut Connoly dan Begg (2010, p65), database adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45). Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web.

Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

Definisi Fields

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45).

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).

Bahasa Yang Digunakan Dalam Membangun Sebuah Web

Definisi HTML

Hyper Text Markup Language (HTML) adalah bahasa markup atau bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML).

Definisi Processor Hypertext Protocol (PHP)

Preprocessor Hypertext Protocol yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3).

Definisi Yang Berhubungan

iPad

iPad ini adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc (AI). iPad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan iPod Touch dan iPhone, hanya saja ukurannya lebih besar dibandingkan kedua produk tersebut dan memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti yang ada pada sistem operasi Mac OS X.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu:

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga 'online' lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
  4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Definisi iLearning

Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja menurut Untung Rahardja (2011). Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih menarik dan semangat dalam belajar dengan di dukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.

Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa: “Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”. Dalam iLearning terdapat istilah 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdoa, dan Bermain. Pelaksanaan 4B tersebut dapat menjalankan langsung 2 fungsi otak manusia, yaitu otak kiri & otak kanan.

“Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi”.

Media audio visual dalam iLearning merupakan media yang sangat tepat untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pembelajaran lebih cepat ditangkap serta durasi informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indera sekaligus yaitu audio visual dan visual. (Untung Rahardja, 2012).

Definisi Curriculum Vitae

Curriculum vitae (CV; juga ditulis curriculum vitæ) adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorang majikan potensial tentang pencari kerja dan sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang melamar kerja secara daring) ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.([2])

Definisi E-portfolio

E-portfolio adalah kumpulan informasi dan dokumen yang menjelaskan prestasi yang telah dicapai oleh seseorang. Portofolio digunakan untuk banyak tujuan yang berbeda seperti: akreditasi dalam pekerjaan, pencarian kerja, pengembangan profesional berkelanjutan, sertifikat kompetensi.

Berdasarkan Alzanki e-portfolio hadir untuk lebih mendukung dan untuk membantu mendeskripsikan berbagai macam hasil karya dalam bentuk berbasis web.

Berdasarkan Societatea Romana Pentru Educatie Permanenta (2008) e-portfolio adalah portofolio elektronik yang berisikan informasi seperti: profil pribadi, koleksi prestasi.

Menurut Desire2Learn (2008) portofolio elektronik lebih dari sekedar buku. E-portfolio adalah koleksi informasi pribadi mengenai apa saja yang telah dicapai, tujuan, pengalaman dan catatan pribadi lainnya. E-portfolio adalah koleksi artefak digital termasuk demonstrasi, sumber dan pencapaian yang dimiliki oleh individu, grup atau institusi.

Menurut Fells (2008) portofolio elektronik adalah koleksi halaman web yang terstruktur, dimana dengan mudah bisa dibuat tanpa perlu pengalaman ekstensif web.

Literature Review

Definisi Literature Review

Fokus utama suau tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk, 2010:87), yaitu:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang ( reinventing the wheel ) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai portofolio elektronik (e-portfolio) mahasiswa. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan portofolio elektronik (e-portfolio) mahasiswa ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Lorraine Stefani, Robin Mason & Chris Pegler yang berjudul “The Educational Potential of e-Portfolios: supporting personal develoment and reflective learning” tahun 2007. Penelitian ini membahas tentang potensi e-portfolio dalam pendidikan dengan sejumlah pendukung studi kasus dan sejumlah besar sumber daya online yang berguna dari Inggris dan di seluruh dunia. Ini adalah buku panduan praktis untuk membantu mereka yang tertarik dalam e-portfolio untuk belajar dan mengajar. Buku ini disusun dalam cara mengambil pembaca melalui tahapan e-portfolio implementasi yang akan diterapkan ke terbaru dari pengguna. Tema-tema mengikuti urutan logis dan memiliki fluiditas yang konsisten antara bab. Ini menyoroti kompleksitas dan masalah potensial pengguna mungkin menghadapi ketika menerapkan e-portfolio, sementara secara bersamaan mengidentifikasi keuntungan dan manfaat potensial untuk belajar dan mengajar yang dapat dialami dengan menggunakan e-portfolio.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ellen R. Cohn and Bernard J. Hibbitts yang berjudul “Beyond the Electronic Portfolio: A Lifetime Personal Web Space” tahun 2004. Penelitian ini membahas tentang portofolio elektronik (e-portfolio) adalah pendidikan tinggi yang baru "harus memilikinya" alat-acara-dan- kirim platform milenium. Ratusan lembaga akademik berbagai mempelajari, menggunakan, atau e-portfolio inovasi sistem. Memang, gerakan e-portfolio saat ini pemijahan komite universitas baru, modul pelatihan di kampus, buku, kampus-lebar kampanye informasi, pekerjaan, dan industri berpotensi menguntungkan bagi perusahaan perangkat lunak dan konsultan. Selain itu, fakultas dan lembaga yang mengadopsi e-portfolio muncul canggih dan inovatif kepada para kolega dan mahasiswa. E-portfolio tampaknya inheren "yang baik." Desainer instruksional memberitahu kita bahwa proses membangun sebuah e-portfolio merangsang siswa untuk terlibat dalam pemikiran reflektif. E-portfolio akan menyediakan lembaga akreditasi dengan bukti nyata bahwa siswa mencapai standar berbasis hasil. Lulusan baru akan menggunakan e-portfolio untuk menampilkan kreativitas dan prestasi, terutama untuk memperoleh keunggulan di pasar kerja. Tidak mengherankan, pusat karir penempatan universitas menganggap gerakan e-portfolio sebagai kesempatan untuk menghubungkan hasil akademik untuk tempat kerja.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Trent Batson yang berjudul “The Electronic Portfolio Boom: What's it All About?”. Penelitiani ini membahas tentang mengambil manfaat dari e-portfolios. Siswa paling tampak tertarik pada cara e-portfolios dapat menyempurnakan resume mereka, baik sebelum maupun setelah lulus. Jika pewawancara magang atau calon majikan dapat melihat resume online yang mencakup pandangan dari pekerjaan yang sebenarnya siswa, siswa yang mungkin lebih mungkin untuk mendapatkan posisi. Siswa juga ingin melihat di mana mereka berada dalam karir kuliah mereka mengenai persyaratan. e-portfolios bisa memfasilitasi hal ini. Ketika siswa belajar untuk tes, mereka dapat meninjau pekerjaan mereka sendiri dan membaca komentar instruktur pada pekerjaan mereka. E-portfolios akan membuat ini lebih mudah dilakukan, terutama selama semester beberapa. Jika seorang siswa ingin mentransfer, data e-portfolio dapat mempermudah proses artikulasi dengan yang lain perguruan tinggi atau universitas. Setelah lulus, mereka masih memiliki pekerjaan yang tersedia bagi mereka dalam lingkungan universitas yang didukung akan memberikan nilai yang berkelanjutan dan membantu mempertahankan hubungan dengan almamater mereka interaktif media ini.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Reardon, Robert C / Lumsden, Jill A. / Meyer, Katie E. yang berjudul “Developing an E-Portfolio Program: Providing a Comprehensive Tool for Student Development, Reflection, and Integration” pada tahun 2005. Penelitian ini membahas tentang pengembangan portofolio mahasiswa adalah area minat dan aktivitas di banyak kampus. Program e-portfolio memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa untuk mempelajari dan mendokumentasikan sembilan keterampilan umum yang berkaitan dengan kehidupan / pengembangan karir, yang kemudian dapat dibagi dengan pengusaha, dosen, dan pengguna dirujuk lainnya. Ini menyediakan kerangka kerja bagi siswa untuk merenungkan dan mengintegrasikan pengalaman penuh pembelajaran. Hasil dari proses evaluasi secara singkat dijelaskan, diikuti dengan peninjauan e-portfolio prestasi program, pekerjaan yang sedang berlangsung, dan kemungkinan masa depan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih yang berjudul “Penggunaan Ipad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning” pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja. Penelitian ini membahas tentang iLearning (Integrated Learning) dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang menyeimbangkan antara otak, gerakan dan kecerdasan. iLearning berkaitan dengan 4B (Belajar, Bermain, Bekerja, Berdoa) dan realisasinya menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung keefektifan metode pembelajaran iLearning perlu akan adanya sarana pendukung sebagai standarisasinya. Di dalam iPad terdapat berbagai aplikasi yang mendukung kegiatan belajar, bermain, bekerja, maupun berdoa. Dengan adanya sarana iPad hal ini dapat memudahkan pembelajaran iLearning dan menciptakan integritas yang baik untuk metode pembelajaran. Dengan adanya sarana pendukung ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan lebih dan selalu up to date dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berpartisipasi menuangkan ide-ide kreatif untuk pengembangan teknologi kearah yang lebih maju lagi.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Padeli, Dina Fitria Murad dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2009 yang berjudul "Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web". Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan penempatan para pencari kerja pada perusahaan yang membutuhkan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan sehingga perusahaan mendapatkan tenaga kerja profesional siap pakai sesuai dengan profesinya melalui internet. Penelitian ini untuk memudahkan pihak pengguna untuk mengakses secara mobile; penyedia lowongan kerja mempunyai banyak pilihan para pencari kerja; para pencari kerja memiliki banyak pilihan lowongan kerja yang diharapkan; lembaga penyedia tenaga kerja perguruan tinggi, jasa tenaga kerja swasta akan mudah memantau informasi pasar kerja secara aktual; Lembaga pemerintah terkait selaku pembuat kebijakan akan menciptakan kebijakan ketenagakerjaan yang bersifat kompetitif; Menciptakan budaya baru yang menghargai dan menghormati teknologi informasi sebagai alat untuk aktivitas bisnis; Diperlukan investasi awal untuk mengembangkan sistem database penempatan tenaga kerja berbasis web; dan dibentuk organisasi dan para personil yang bertugas dan bertanggung-jawab serta diperlukan biaya overhead maupun operasionalnya.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Dina Fitria Murad dan Siti Chalifatullah dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2008 yang berjudul “Periodic Historical System Sebagai Evaluasi Strategis Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen”. Penelitian ini menjelaskan perkembangan sistem informasi memiliki laju pertumbuhan yang sangat pesat, terutama sebagai media untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat. Banyak perusahaan maupun organisasi menggunakan sistem informasi sebagai bahan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi harus memiliki kemampuan yang baik, yaitu mampu memberikan informasi secara cepat dan akurat. Seiring berjalannya waktu maka informasi yang didapat akan semakin meningkat, tetapi informasi tersebut belum dapat terekam dan tersimpan dengan baik kedalam sebuah history sistem, dimana dapat merekam dan menyimpan seluruh informasi yang lama ataupun yang baru serta mampu memberikan informasi dari waktu kewaktu, walaupun informasi tersebut telah lampau, manajemen juga dapat menggunakan sistem tersebut guna membantu proses evaluasi strategis manajemen. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan suatu metodologi yang disebut Periodic Historical System (PHS). PHS didefinisikan sebagai teknik pengumpulan, pengintegrasian dan penyimpanan data yang bertujuan untuk memberikan informasi manajemen yang akurat dari waktu ke waktu serta bermanfaat untuk evaluasi manajemen dalam pengambilan keputusan. Diidentifikasikan 5 (lima) masalah yang timbul pada sistem informasi, mendefinisikan metode baru yang disebut PHS, menentukan 4 (empat) ciri khas dari PHS, merancang algoritma PHS, serta menguraikan 5 (lima) manfaat dari penerapan PHS. Aplikasi juga diurai dengan rincian database yang diperlukan serta flowchart diagram. Dengan metodologi PHS ini dapat menjadi sebuah evaluasi terkini dalam mendukung kepentingan manajemen dalam pengambilan keputusan yang akurat.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Ir. Untung Rahardja, Henderi, dan Rosdiana dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2007 yang berjudul “Raharja Multimedia Edutainment (RME) Menunjang Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan pada dasarnya istilah Raharja Multimedia Edutainment (RME) berasal dari 3 unsur pokok yaitu Raharja, Multimedia, dan Edutainment. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami RME. Istilah Raharja Multimedia Edutainment mengandung pengertian bahwa Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia yang dikemas secara entertainment sehingga menghadirkan konsep Interactive Digital Multimedia Learning (IDML) yang menyentuh kekuatan panca indra meliputi teks, gambar, suara untuk memberikan pelayanan dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (countinues improvment) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Arlinah I.Rahardjo, Staff Ahli Rektorat UK Petra yang berjudul “Electronic Student Portofolio” : Menjawab Tantangan Kebutuhan Lulusan Perguruan Tinggi Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang portfolio merupakan salah satu alat yang dapat dimanfaatkan untuk memberi perhatian pada potensi-potensi yang dimiliki oleh para peserta didik sebagai pribadi yang unik dan memberikan motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan potensi dan minatnya. Portfolio di dunia pendidikan ini dikenal dengan istilah “Student Portfolio” yang berlaku bagi peserta didik sekolah dasar, sekolah menengah ataupun perguruan tinggi. Secara umum “Student Portfolio” adalah catatan dan kumpulan karya peserta didik yang menggambarkan sejarah proses belajar mahasiswa, usaha-usaha, pertumbuhan, perubahan-perubahan yang dialami serta prestasi yang dicapai selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sejarah tersebut digambarkan melalui proses pengumpulan, seleksi, penulisan dan refleksi diri atas segala kegiatan yang diikuti, karya yang dibuat.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Eva Rosyifa dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2012 yang berjudul “Optimalisasi Key Performance Indicators (KPI) Melalui Pendekatan Balance Scorecard Upaya Mengimplementasikan Performance Management System (PMS) Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan bahwa bagaimana cara untuk menganalisis data, membuat laporan dengan menggunakan indikator dan pengukuran. Indikator merupakan alat pengukur minimal yang menyampaikan keadaan nilai data tunggal sekilas, dan sebagian besar digunakan untuk mewakili nilai keadaan Key Performance Indicators. Dalam mengelola dan mengukur kinerja suatu instansi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi dengan kinerja individu atau sumber dayanya, sehingga merupakan salah satu elemen penting bagi kesuksesan sebuah entitas lembaga pendidikan. Mengintegrasikan kinerja suatu lembaga pendidikan dengan kinerja individu bukan merupakan proses yang mudah, dan karenanya diperlukan sejumlah pendekatan yang sistematis untuk mengelolanya. Penerapan sistem manajemen strategis berbasis Balance Scorecard dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran kinerja yang secara terus menerus akan memantau keberhasilan penerapan strategi suatu instansi lembaga pendidikan dan mengukur kinerja sumber dayanya secara komprehensif dan seimbang, tidak mementingkan kuantitas akan tetapi lebih mementingkan kualitas, sehingga kinerja lembaga pendidikan tersebut setiap saat dapat diketahui secara jelas. Kontribusi Key Performance Indicators dalam mengelola dan mengukur kinerja suatu instansi lembaga pendidikan merupakan suatu solusi dalam memberikan informasi sejauh mana keberhasilan mewujudkan target kerja yang telah ditetapkan, mengidentifikasi dan memonitor ukuran keberhasilan, tentunya dengan menunjukkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur.

Dari sepuluh literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai e-portfolio, Raharja Multimedia Edutainment (RME), Periodic Historical System (PHS), Key Performance Indicators dan Database Self Monitoring.

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem informasi media publikasi penyampaian informasi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan akademik memberikan informasi kepada mahasiswa (stakeholder) merasa puas serta terlayani dengan baik (service excellence).

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian iRME (e-portfolio) untuk mengakomodir dan memfasilitasi mahasiswa dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi, serta menjadi tempat untuk para mahasiswa membangun CV yang baik agar mudah untuk diakses oleh siapapun dan kapanpun.

BAB III

BAB III

PEMBAHASAN


Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang, khususnya dalam bidang pendidikan komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 ( tiga ) program studi SI jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-S1-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

a. Presiden Direktur

Wewenang :

1. Menyelengarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengembang administrasi.

4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kadapa masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

b. Pembantu Direktur I (Bidang Akademik)

Wewenang :

1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Mengadakan afiliasi.

5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

c. Pembantu Direktur III (Bidang Administrasi Umum)

Wewenang :

1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

d. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengambangkan penalaran.

3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab : Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

e. Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar-mengajar.

2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

5. Mengusulkan pada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

6. Memberikan sanksi kepada steff binaanya yang melanggar tata tertib karyawan.

7. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab atas penyusuna JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

f. Kepala Jurusan

Wewenang :

1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor binaannya.

4. Memberikan kebijakan administratif seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan penbukaan smester pendek.

5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan / konsentrasi baru dalam jurusannya.

6. Member sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa, dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

g. Asisten Direktur Finansial

Wewenang :

1. Mengusulakn kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pamakaian dana.

2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

h. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang :

1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial.

2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.

2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

i. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

1. Mengusulkan kepada Direktur atas prossedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkaan dan pemberhentian staff binaannya.

4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

j. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain :

a. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.

2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap smesternya.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.

3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

b. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.

2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.

4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan Misi

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas. Dalam rangka memcapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

2. Menyediakan saran dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.

3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi tersebut diatas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan system pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2000 (sistem manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Lokasi Kampus

Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117

Struktur Organisasi

Gambar struktur organisasi.jpg

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar struktur organisasi akademik.jpg

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Masalah Yang Dihadapi

Permasalahan

Berdasarkan observasi, sistem Integrated Raharja Multimedia Edutainment yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja sudah cukup baik, namun sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta pengembangan kebutuhan Pribadi Raharja pada umumnya atas informasi mengenai segala bentuk pemberitahuan dan pengumuman secara umum maupun khusus, kedisiplinan dan layanan kepada mahasiswa/i, maka sistem ini memerlukan sistem yang benar-benar handal dan dapat berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi serta memenuhi kebutuhan tersebut.

Solusi

Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :

1. Dapat melihat dan menambahakan data-data serta informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa/i demi mengoptimalkan informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

2. Dapat memaksimalkan berbagai bentuk pelayanan kepada mahasiswa/i baik informasi yang dibutuhkan maupun keseluruhan.

3. Dapat memberikan informasi yang akurat dan up to date sehingga informasi yang didapatkan relevan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa/i.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dibatasi permasalahan mengenai sistem pembuatan Curriculum Vitae (CV) Online pada Perguruan Tinggi Raharja diantaranya:

1. Mempermudah melakukan pembuatan CV dengan sistematis sesuai dengan sistem yang berjalan saat ini guna meningkatkan pembuatan CV yang kualitas pada Perguruan Tinggi Raharja yang diberikan kepada seluruh civitas akademika di Perguruan Tinggi Raharja.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil analisa penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan sudah cukup baik namun belum adanya peningkatan dan masih terdapat beberapa mahasiswa yang belum terdaftar sebagai users iRME. Selain itu, dengan adanya sistem membuat Curriculum Vitae Online (e-portfolio) pada Perguruan Tinggi ini akan memberikan kemudahan dan dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa dan dosen untuk membuat Curriculum Vitae yang berkualitas.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian Perancangan aplikasi Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME), peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut:

1. Kelebihan dari aplikasi Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) , diantaranya memiliki kemampuan untuk mengakomodir dan memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi.

2. Orientasi surat lamaran kerja atau CV, dengan adanya iRME ini mulai bergeser. CV bukan lagi sesuatu yang kita butuhkan sesaat pada waktu sedang melamar pekerjaan. CV adalah sebuat perjalanan seumur hidup (CV is a lifetime pursuit).

3. iRME bersifat online, jadi bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.

4. Meskipun sistem yang ada saat ini sudah cukup baik, masih ada beberapa kekurangannya. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu hanya dapat memfasilitasi beberapa personal saja karena daya belinya tinggi. Serta perbaikan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi keluhan dari sistem ini secara langsung.

Analisa Proses

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai rancangan sistem CV online (e-portfolio) Pada Perguruan Tinggi Raharja digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Urutan Prosedur

Spesifikasi Prosedur Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) yang akan berjalan adalah sebagai berikut:

Menu utama iRME diantaranya yaitu ada:

1. Menu Home iRME

2. Menu kategori Dashboard

3. Menu kategori Content

• Profile

• Profile Pictures

• Files

• Journals

• Plans

• Notes

4. Menu kategori Portofolio

• Pages

• Collections

• Share

• Export

5. Menu kategori Groups

• My Groups

• Find Groups

• My Friends

• Find Friends

• Institution membership

• Topics

6. Menu kategori Profile Page

7. Menu kategori Settings

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan / kecurangan-kecurangan). Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data dipergunakan oleh lebih satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan saat ini, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan prosedur dan proses yang sedang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram yaitu sebagai berikut:

1. Analisa sistem pada Use Case Diagram:

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 3.3 Use Case Diagram iRME

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 system yang mencakup seluruh kategori iRME pada Perguruan Tinggi Raharja.

b. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pribadi Raharja sebagai User dan Admin sebagai User.

c. 13 use case yang dilakukan oleh actor-actor, dimana 13 use case tersebut digunakan oleh User.

2. Analisa Sistem pada Activity Diagram:

Activity diagram iRme.jpg

Gambar 3.4 Activity Diagram iRME

a. 1 initial node, objek yang diawali dari memulai akses iRME.

b. 10 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi proses dari sistem iRME.

c. 1 final state yang mengakhiri proses dari sistem iRME.

3. Analisa Sistem pada Sequence Diagram:

Sequence diagram irme.jpg

Gambar 3.5 Sequence Diagram iRME

a. 2 actor yang melakukan kegiatan sebagai user.

b. 1 lifeline yang menggambarkan prosedur dari sistem iRME.

c. 9 message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Prototype Program

Sebuah aplikasi untuk merancang suatu sistem, atau menggambarkan usulan rancangan sistem baru yang akan dibuat (sejenis prototype).

Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

Gambar 3.6 Tampilan Home iRME

Profile page.jpg

Gambar 3.7 Tampilan Profile Page iRME

Konfigurasi Sistem

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel® Atom™ Processor N280 (1.66 GHz)

b. Monitor : 10,1”

c. Mouse : Standard Optic

d. RAM : 1024 MB DDR3

e. Hardisk : 320 GB SATA

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a. Microsoft Office 2010

b. Microsoft Word 2010

c. Adobe Dreamweaver CS5

d. Adobe Photoshop CS3

e. AAA Logo 2008

3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa/i maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

BAB IV

BAB IV

PENUTUP

 

Kesimpulan

Berikut dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Sistem Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) CV Online Pada Perguruan Tinggi Raharja yang sebagai berikut :

Sistem untuk membuat Curriculum Vitae (CV) yang ada saat ini masih manual, karena dalam membuat CV masih menggunakan kertas dan harus melakukan print out. Sehingga membutuhkan banyak waktu dan biaya yang terbuang untuk memperbanyak (photocopy) CV pada saat ingin melamar pekerjaan dan pemborosan kertas yang tidak mencerminkan kampus green campus. Selain itu pada sistem penyeleksian CV yang berjalan saat ini membutuhkan banyak tenaga sumber daya manusia (SDM) untuk menyortir ratusan bahkan ribuan CV para pelamar kerja yang ada di sebuah perusahaan, sehingga pelayanan yang ada saat ini masih belum optimal. Untuk itu, perlu adanya sebuah sistem baru yang dapat memudahkan Pribadi Raharja dalam membuat sebuah CV. Salah satu teknologi komputer yang dapat menjembatani masalah tersebut adalah dengan merancang Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME). Dengan memanfaatkan internet, Perguruan Tinggi Raharja mencoba untuk membuat terobosan dengan membuat sistem ujian secara online.

Namun diantara beberapa keunggulan Integrated Raharja Multimedia Edutainment, terdapat 2 (dua) permasalahan, untuk menjawab pertanyaan apakah dengan adanya CV online ini dapat mengurangi penggunaan media kertas saat membuat CV, adalah sistem iRME dapat mengurangi penggunaan media kertas saat membuat CV. Karena sistem yang bersifat online, jadi kita hanya tinggal memberikan sebuah link yang berisi riwayat hidup kita secara lengkap, seperti identitas diri, histori pendidikan, sertifikat atau penghargaan.

Dan untuk menjawab pertanyaan apakah dengan diterapkannya CV online di Perguruan Tinggi Raharja dapat memudahkan Pribadi Raharja dalam membuat CV yang benar dan berkualitas, adalah iRME diciptakan untuk mengakomodir dan memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi. Orientasi surat lamaran kerja atau CV, dengan adanya iRME ini mulai bergeser. CV bukan lagi sesuatu yang kita butuhkan sesaat pada waktu sedang melamar pekerjaan. CV adalah sebuat perjalanan seumur hidup (CV is a lifetime pursuit). Sehingga iRME adalah tempat yang tepat untuk Pribadi Raharja dalam membuat CV yang berkualitas.

Tujuan dari penelitian ini yaitu dengan adanya Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) dapat memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi. Sehingga memudahkan Pribadi Raharja dalam membuat Curriculum Vitae (CV) secara online, mengurangi penggunaan media kertas saat membuat CV, dan menerapkan sistem pembelajaran iLearning sesuai dengan pendapat menurut Ir. Untung Rahardja, M.T.I (2011) bahwa dalam iLearning terdapat istilah 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdoa dan Bermain. Pelaksanaan 4B tersebut dapat menjalankan langsung 2 fungsi otak manusia, yaitu otak kiri dan otak kanan. Melalui metode iLearning ingin menunjukkan konsep “paperless” yang mampu mengurangi penggunaan kertas dalam kegiatan belajar mengajar.

Manfaat dari penelitian ini yaitu penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai CV online (e-portfolio)

Adapun ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini yaitu pada lingkup Pribadi Raharja. Sistem iRME untuk register awal dimulai dari register pada iRME, lalu sign up dengan mengisi nama lengkap dan harus menggunakan email eco (@raharja.co) atau (@raharja.info). Setelah itu, admin akan meng-approve register baru yang hanya menggunakan email eco. Selain itu, terdapat lingkup untuk proses mengisi resume, meng-upload jurnal, files, selain itu terdapat pula lingkup untuk sharing pages kepada user iRme lainnya. Lingkup brainware dalam iRME yang bisa mengakses aplikasi ini yaitu hanya member yang mempunyai account iRME.

Metode penelitian yang penulis lakukan selama menganalisa sistem Integrated Raharja Multimedia Edutainment (iRME) adalah dengan menggunakan metode pengamatan langsung (observasi), pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian di REC Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan. Selain itu penulis juga menggunakan metode study pustaka untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Perguruan Tinggi Raharja yaitu sebagai berikut :

1. Untuk dapat lebih memaksimalkan lagi dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk membuat Curriculum Vitae (CV) online di Perguruan Tinggi Raharja. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya.

2. Diharapkan untuk tidak hanya para mahasiswa dan dosen iLearning saja yang dapat menggunakan aplikasi iSur, tetapi juga para mahasiswa dan dosen reguler agar dapat menggunakan aplikasi iSur yang diusulkan sesuai kebutuhan agar berjalannya sistem survey lebih efektif dan efisien.

3. Diharapkan infrastruktur Wi-Fi yang ada di Perguruan Tinggi dapat diperbaiki lebih baik untuk dapat mengakses aplikasi iRME sehingga sistem po dapat berjalan lebih efektif dan efisien karena menjadi salah satu kebutuhan penilaian sebagai informasi yang akurat.

Contributors

Admin, Erni, Winiarti Prastiwi