Analisa Sistem Informasi Campus Service iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDU) Pada Perguruan Tinggi Raharja

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, ilmu teknologi berkembang begitu pesat dengan fungsi yang beragam. Pesatnya perkembangan teknologi juga diiringi oleh kebutuhan manusia yang kian meningkat. Saat ini penyediaan data dalam bentuk digital lebih diminati oleh masyarakat karena sifatnya yang praktis dan mudah didapat. Penyediaan data digital tersebut semakin diminati bila ditunjang dengan jaringan internasional yang kita kenal sebagai internet. Internet menyebabkan informasi tersebar semakin luas dan seketika, sehingga membuat masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya teknologi informasi akan mempermudah dalam memperoleh informasi yang efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu wujud teknologi informasi berupa sistem informasi yang dapat menunjang kinerja suatu instansi. Pemakaian sistem informasi sebagai alat pengolah data termasuk dalam kategori yang terbaik untuk saat ini, karena dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga dicapai efisiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data dibandingkan menggunakan metode secara manual. Karena dari kemajuan teknologi informasi itu tidak lepas dari peran dan pemanfaatan komputer serta internet, maka membuat sebuah pemikirian akan pemanfaatannya tersebut digunakan dalam sebuah pelayanan yang diberikan oleh sebuah instansi. Mengapa hal tersebut bisa digunakan dalam sebuah pelayanan, karena dilihat dari kejadian-kejadian yang ada banyak pelayanan yang masih berjalan manual sehingga membuat pelayanan yang di berikan kurang optimal dan memuaskan para pelanggan. Dimana data yang ada masih dicatat dan pekerjaan yang dikerjakan petugas terlihat banyak.

Latarbelakang.JPG

Gambar 1.1 Teknologi Di Dunia


Saat ini Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu Perguruan Tinggi yang bergerak dibidang ilmu teknologi komputer. Dengan adanya perkembangan ilmu teknologi itulah Perguruan Tinggi Raharja ikut mengembangkan ilmu-ilmu yang disampaikan atau diberikan kepada mahasiswa/i guna untuk menciptakan lulusan yang berahklak mulia dan unggul dalam bidang ilmu teknologi komputer, karena menyesuaikan dengan kemajuan ilmu teknologi itulah Perguruan Tinggi Raharja telah menciptakan dan menerapkan teknologi baru yaitu iLearning dalam proses kegiatan dan pembelajaran bagi seluruh Pribadi Raharja.

Dengan teknologi iLearning tersebut, proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja dapat dilaksanakan dengan menggunakan iPad, smart phone, mobile computing, dan gadget lainnya yang mendukung cara kerja mobile communication dan edutaiment. Pembelajaran iLearning yang mempunyai metode pembelajar, sebagai berikut: Metode pembelajaran yang sudah modern dan maju, serta suatu metode belajar yang interaktif, metode pembelajaran yang memudahkan kita untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, metode pembelajaran yang seru dan tidak membosankan karena disamping belajar kita juga dapat bermain. Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja. Di bawah ini merupakan kutipan iLearning menurut Ir. Untung Rahardja, M.T.I yang diambil dari blog pribadi berjudul “iLearning Start From Here !” , iLearning Media (iMe). 2013, (Tanggal akses 8 Febuari 2013)[1]. iLearning sendiri menurut saya adalah 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdoa & Bermain, dimana dengan media iPad ini semua pelaksanaan 4B tersebut dapat menjalankan langsung 2 fungsi otak manusia, yaitu otak kiri & otak kanan. Dan saya meyakini hal ini akan membuat mahasiswa menjadi lebih aktif, karena cara seperti ini fungsi otak dilakukan dengan sangat optimal dengan menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan. Tidak seperti metode yang lain, metode iLearning ini tidak hanya membuat mahasiswa aktif dikelas tetapi juga merasakan seperti ada semangat baru dalam belajar, mahasiswa tidak lagi perlu membawa alat lain selain iPad untuk mendukung iLearning ini. Selain itu, betapa pedulinya saya juga tentang global warming, perguruan tinggi yang saya dirikan ini bukan hanya disebut Green Campus saja, namun juga melalui metode iLearning ini saya ingin menunjukkan konsep “paperless” yang mampu mengurangi penggunaan kertas di dalam kegiatan belajar mengajar”.

.

Ilearning.jpg

Gambar 1.2 Infrastruktur 4B iLearning

Terlihat dari gambar 1.2 diatas, 4B (empat) pilar sistem pembelajaran iLearning yang diterapkan Perguruan Tinggi Raharja, saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu bangunan kokoh yaitu iLearning. Dimana dengan media iPad semua pelaksanaan 4B tersebut dapat secara langsung menjalankan 2 fungsi otak manusia, yaitu otak kiri & otak kanan. Dan menurut beliau metode yang baik untuk sistem pembelajaran di perguruan Tinggi Raharja adalah iLearning dengan menggunakan iPad. Beliau meyakini dengan adanya ilearning ini, dapat membuat semua mahasiswa lebih aktif.

Adapun dari kegiatan iLearning yang telah diciptakan dan dilakukan oleh Perguruan Tinggi Raharja itu meliputi :

Il.JPG

iLearning

Merupakan suatu metode sistem pembelajaran dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan.


Im.JPG

iMe

iME (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online. Silakan Register Bagi pribadi raharja yang belum memiliki.

Id.JPG

iDu

IDU (iLearning Education) merupakan sistem pembelajaran yang di kembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan.

Eco.JPG


Rinfo

Rinfo adalah Email Raharja.info, merupakan sebuah prasarana komunikasi yang digunakan seluruh Pribadi Raharja.


Dari telah diciptakannya beberapa aplikasi iLearning, maka Perguruan Tinggi Raharja menciptakan pula sebuah sistem pelayanan yang berbasis iLearning. Dimana pada Proses pelayanan kampus yang sebelumnya terlihat masih banyak dilakukan dengan cara konvensional, sehingga banyak waktu yang terbuang hanya untuk mendapatkan informasi. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah mahasiswa yang sebelumnya untuk mendapatkan informasi memerlukan banyak waktu dan tenaga, karena saat itu masih menggunakan cara berinteraksi secara fisik, seperti ingin bertanya mengenai perihal seputar lupa password email, mahasiswa harus mencari pihak yang berkaitan agar mahasiswa tersebut mendapatkan informasi. Tapi kini dengan memanfaatkan media komputer yang diakses dengan jaringan internet. Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan yang berada di Kota Tangerang, berusaha menjawab permasalahan yang ada, yaitu dengan membuat sistem iLearning eDucation Help! (iDuHelp!) yang dapat memudahkan Pribadi Raharja dalam mendapatkan jawaban akan kesulitannya. Infromasi yang mengutamakan kepentingan Pribadi Raharja itu dengan membuat sistem pelayanan online yang dapat memenuhi kebutuhan mengeni informasi akademik, yang dimana sistem pelayanan tersebut dapat dilakukan secara in site dan off site. Pelayanan iDuHelp! yang dilakukan secara online artinya pelayanan yang dilakukan melalui live chat dengan operator iDuHelp!. Sedangkan pelayanan iDuHelp! secara offline artinya pelayanan yang dilakukan dengan mengirimkan isi pesan kemudian terdapat proses tunggu untuk memperoleh informasi. Di dalam pelayanan iDuHelp! terdapat beberapa operator yang siap sedia melayani para mahasiswa untuk mendapatkan sebuah informasi.

Namun permasalahan yang sering terjadi pada sistem pelayanan iDuHelp! yang berjalan saat ini adalah ruang lingkup yang masih sangat luas sehingga operator kesulitan dalam mejawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Selain itu pelayanan offline yang masih terbatas waktunya, sehingga jika ada mahasiswa yang ingin bertanya tetapi dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk chat online, harus menunggu sampai operator selesai bertugas yaitu pukul 21.00. Maka yang terjadi adalah rasa malas pada mahasiswa tersebut.


Dengan adanya pengembangan sistem yang dilakukan ini diharapkan nantinya bagi para Pribadi Raharja, staff dan dosen bisa menggunakan iDuHelp! ini dengan sebaik dan semudah mungkin. Maka, berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul tentang “Pengembangan Sistem Campus Services iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semuannya dan dapat digunakan oleh berbagai pihak yang ada di lingkukang Perguruan Tinggi Raharja.

Perumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara (real life condition) kondisi realitas atau nyata dengan (future expected condition) kondisi yang nantinya diharapkan. Uraian rumusan masalah ini harus didukung dengan teori, survey, dan juga data yang relevan. Adanya rumusan masalah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan jalannya penelitian. Suatu masalah perlu diteliti untuk menguraikan masalah – masalah yang ada, untuk menggambarkan atau mendeskripsikan masalah tersebut, dan untuk menemukan solusi atas masalah tersebut. Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan [Riyanto, 2001].

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. Dalam penelitian yang dilakukan ini terkait pada proses pembelajaran iLearning di Perguruan Tinggi Rahrarja.

Dalam hal ini, sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada 1.1 , penelitian ini secara jelas berkaitan dengan pelayanan pada Perguruan Tinggi. Beberapa hal akan dikemukakan dan dijelaskan tentang pelayanan yang ada pada sistem perguruan tinggi. Disini akan diberikan contoh tentang pelayanan yang saat ini berjalan, serta adanya masalah masalah yang terjadi pada pelayanan. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Dinilai juga dari kerugian yang akan muncul akibat masalah ini tidak terpecahkan, atau keuntungan yang akan didapatkan akibat masalah ini terpecahkan. Studi elisitasi akan dilakukan dalam rangka pembuktian dan inventarisasi terhadap masalah masalah yang muncul pada pelayanan ini. Melalui literature review juga akan dibuktikan bahwa belum ada solusi jawaban yang tepat atau pemecahan masalah yang memuaskan atas penelitian yang akan dilakukan ini. Observasi lapangan melalui studi survey menggunakan iSur juga dilakukan demi mengukuhkan akar permasalahan dari pendokumentasian ini.

Berdasarkan analisa yang dilakukan dalam latar belakang diatas maka di dapat masalah yang terjadi didalam penggunaan sistem pelayan yang berjalan saat ini:

Apakah sistem pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja sudah optimal ?

Pada dasarnya Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki cara dalam sebuah pelayanan yang dapat dilakukan oleh para Pribadi Raharja dalam mendapatakan informasi kegiatan seputar kampus dan infrastruktur yang ada. Namun, cara yang diterapkan masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan pelayanan yang masih manual serta sulitnya para Pribadi Raharja menemui sumber informasinya dan tidak menyeluruh (tidak update) sehingga menyebabkan kesulitan dalam proses penyampaian informasi. Selain itu, informasi yang ada terkadang telat disampaikan, sehingga mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang mengetahui hanya sebagai saja yang mendapatkan informasi tentang kegiatan kampus yang up to date, sehingga banyak mahasiswa dan mahasiswi yang tidak mengetahui informasi kampus terkini.

Apa tindakan yang perlu diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja dalam mengakses sistem pelayanan kampus ?

Pada saat kajur tidak ada karena berhalangan hadir dan tidak berada di ruangan. Sehingga mahasiswa harus mencari kajur atau datang di lain waktu. Serta dalam melakukan konsultasi hanya dilakukan secara langsung (face to face) tentunya dilingkungan kampus. Dan materi konsultasi pengaksesannya terbatas, sehingga materi konsultasi tidak dapat dishare kepada mahasiswa.

Ruang Lingkup Penelitian

Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.

Untuk mempermudah penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini yaitu hanya pada lingkup seputar kegiatan aktifitas akademik perkuliahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Pada laporan kuliah kerja praktek ini hanya membahas tentang pelayanan online dan offline melalui iDuHelp! (iLearning Education Hellp).

Pelayanan online dan offline hanya dapat digunakan bagi Pribadi Raharja yang menggunakan akun email Raharja.co dan raharja.info. Hal ini dilakukan agar kegiatan pelayanan berjalan sesuai dengan optimal dan lebih terstruktur. Dalam sebuah pelayanan diberikan batas waktu pelayanan, agar pelayanan dapat berjalan dengan baik. Kemudian informasi yang didapat melalui iRAN (ilearning Raharja Ask and News) yang digunakan sebagai canned response untuk menjawab pertanyaan pribadi Raharja dan pengetahuan akademik perkuliahan. Setiap pelayanan online maupun offline yang kiranya tidak bisa di jawab oleh pihak operator maka akan dibuat sebuah tiket baru untuk setiap permintaan layanan tersebut dengan bantuan ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja), sehingga setiap pelayanan bisa dilayani dengan maksimal.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar.

Tujuan penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian. Tujuan dari sistem pelayanan iDuHelp! ini yaitu memudahkan dalam memperoleh informasi seputar akademik, sehingga dapat meminimalisir informasi yang tidak benar, memaksimalkan pelayanan kampus dengan adanya pelayanan secara online dan offline.

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem pelayanan seputar akademik yang berjalan saat ini. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi akademik Perguruan Tinggi Raharja. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Mengimplementasikan sistem pelayanan kampus di Perguruan Tinggi Raharja dengan mengoptimalkan sistem pelayanan iDuHelp! sebagai iLearning Education Hellp dalam sistem pelayanan Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena laporan keuliah kerja praktek ini selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

  1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Meningkatkan kualitas pelayanan kampus di Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Dengan adanya sistem pelayanan yang secara online dan offline, maka diharapkan seluruh pribadi Raharja akademik Perguruan Tinggi Raharja dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Selain itu dapat melakukan proses pelayanan dimanapun dan kapanpun dengan sistem pelayanan yang dapat diakses secara online maupun offline.

Metode Penelitian

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, metode penelitian yang digunakan penulis yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan dan akurat. Penelitian yamg penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

  1. Metode Observasi
  2. Pengamatan (observasi) adalah suatu teknik yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung ke objek yang diteliti. Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra. Tetapi observasi sebenarnya adalah kegiatan mengumpulkan data yang digunakan untuk menghimpun data dalam penelitian melalui panca indra atau diartikan sebagai pengamatan dalam pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik observasi yang akan dilakukan ialah observasi langsung (participant observation). Maksudnya, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses penggunaan sistem Wiki, yang mencakup proses pembuatan artikel, pengelompokan artikel berdasarkan kategori, penggantian judul, perlindungan artikel. Observasi dalam penelitian ini akan difokuskan pada aktivitas penggunaan Wiki dalam penulisan artikel yang berisi informasi seputar kampus.

  3. Metode Survey
  4. Metode ini dilakukan melalui proses survey disebuah sistem yang telah disediakan, sistem itu adalah iSur ( iLearning Survey ), dimana metode ini dilakukan secara online oleh customer yang diberikan pertanyaan-pertanyaan atas apa saja yang dia rasakan selama menggunakan iDuHelp! ini. Survey ini dilakukan agar memudahkan kegiatan survey/pengambilan keputusan dan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan data yang tersimpan tidak akan hilang.

  5. Study Kepustakaan
  6. Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya.Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT journal dan laporan skripsi dari kampus lain.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Analisa Sistem Informasi Campus Service iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDU) Pada Perguruan Tinggi Raharja, yang dilakukan di STMIK Raharja pada Ruangan Raharja Enrichment Centre (REC)Tangerang.

Jenis Penelitian

Penelitian mengenai Analisa Sistem Informasi Campus Service iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDU) Pada Perguruan Tinggi Raharja, merupakan suatu penelitian deskriptif karena penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk mendeskripsikan secara analisis mengenai sistem iDuHelp!.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, tools, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III : PEMBAHASAN Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, analisa proses.

BAB IV : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Mustakini (2009:34), bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
  2. Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  3. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152), “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
  4. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsitem-subsistem.
  2. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Suatu sistem mempunyai batas sistem(Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (Environment)
  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  7. Suatu sistem mempunyai penghubung(Interface)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.penghubung,

  9. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
  10. Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. a. Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.

    b. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
  4. a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

    b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

  5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
  6. a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

    b. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

    c. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka

    d. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

    e. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. (Tata Sutabri 2012:1)
  2. Menurut John J. Longkutoy dalam bukunya Pengenalan Komputer , Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. (Tata Sutabri 2012:2)
  3. Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
  4. Menurut Situmorang (2010:1), “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.
  5. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting. Sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.


Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

  1. Gordon B. Davis , informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyaiarti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang. (Tata Sutabri 2012:1)
  2. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
  3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
  4. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

    Kualitas Informasi

    Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).

    a. Akurasi (accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

    Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

    b. Tepat Waktu (timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

    c. Relevansi (relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

    Nilai Informasi

    Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

    Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

    Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan dalam memperoleh

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    3. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

    5. Ketepatan waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    6. Kejelasan (clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi

    7. Fleksibilitas/ keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    8. Dapat dibuktikan

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

    9. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    10. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    2.3.1. Definisi Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. (Hidayati, 2007 : 58)

    2.3.2. Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247).

    1. Sumber Daya Manusia
    2. Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

    3. Sumber Daya Hardware
    4. Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

    5. Sumber Daya Software
    6. Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

    7. Sumber Daya Data
    8. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

    9. Sumber Daya Jaringan
    10. Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

    Analisis Sistem

    2.4.1. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.(Kristanto, 2008: 61).


    2.4.2. Tujuan Perancangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan system mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

    b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    Konsep Dasar Analisa

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

  5. Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.
  6. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user)
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
    5. Pengertian Analisa Masukan
    6. Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

    7. Pengertian Analisa Proses
    8. Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses

    9. Pengertian Analisa Keluaran
    10. Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009 : 307)

    Definisi Tabel

    Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45).

    Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

    Definisi Fields

    Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45).

    Definisi Record

    Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).

    Peralatan Pendukung (Tools System)

    Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

    2.6.1 Unified Modelling Language (UML)

    2.6.1.1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

    2.6.1.2. Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Henderi (2008:5), Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

    1. Use Case Diagram
    2. Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    3. Class Diagram
    4. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    5. Sequence Diagram
    6. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    7. State Chart Diagram
    8. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    9. Activity Diagram

    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    2.6.1.3. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

    1. Pengklasifikasian (Classifier)
    2. Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

    3. Asosiasi
    4. Asosiasi (asociation) pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

    5. Generalisasi
    6. Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

    7. Realisasi

    Relasi realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

    2.6.2 XAMPP

    Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan meng-install Xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

    2.6.3 Macromedia Dreamweaver CS5

    Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010 : 1)

    Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web.Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web.

    Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamweaver CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

    2.6.4 Blueprint

    Sebuah aplikasi untuk merancang suatu sistem, atau menggambarkan usulan rancangan sistem baru yang akan dibuat (sejenis prototype). Namun aplikasi ini hanya dapat digunakan dalam media iPad. Choose a Target Device dalam BluePrint yaitu iPhone, iPad dengan layar vertikal dan horizontal. Dan didalamnya terdapat tools widgets yang terdiri dari controls, table, bars dan views. Serta tools accessories yang berfungsi untuk menambahkan efek border dalam suatu tampilannya.

    2.6.5 Processor Hypertext Protocol (PHP)

    Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3) Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

    <html>

    <head>

    <title>

    Contoh

    </title>

    </head>

    </body>

    <?

    Echo“Hello,World”

     ?>

    </body>

    </html>

    Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

    Definisi Yang Berhubungan

    iLearning

    Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetus peratma kali oleh pimpinan STMIK Raharja yaitu Ir. Untung Rahardja, M.T.I (2011), yang berisi 4B: Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih menarik dan semangat dalam belajar dengan di dukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.

    Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa: “Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.

    Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi”.

    Media audio visual dalam iLearning merupakan media yang sangat tepat untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pembelajaran lebih cepat ditangkap serta durasi informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indera sekaligus yaitu audio visual dan visual menurut (Rahardja, 2012).

    Internet

    Menurut Jarot (2009:1), “Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.

    Menurut Ananda (2009:1), “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain” Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

    Definisi Online

    Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila ia terkoneksi/terhubung dalam jaringan/sistem lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya lebih spesifik yaitu:

    1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga 'online' lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
    2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
    3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
    4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

    Definisi iDuHelp!

    Sistem penerapan campus service system pelayanan secara in site dan off site dalam mendukung kegiatan iLearning Education (iDU) pada perguruan tinggi diharapkan nantinya bagi para Pribadi Raharja tidak kesulitan dalam mengakses informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Kampus. Dan diharapkan dengan adanya sistem ini bisa mengetahui perihal fasilitas dan news apa saja yang dimiliki kampus tanpa harus datang langsung ke kampus.

    Definisi Populasi dan Sampel

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. (Sugiyono, 2005 : 72) Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang memiliki populasi. Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Pribadi Raharja untuk memberikan pendapatnya secara pibadi. (Tika, 2006 : 33)

    Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2005: 77)

    Definisi Sistem Chatting Online

    Sistem chatting online pertama disebut Talkomatic, diciptakan oleh Doug Brown dan David R. Woolley tahun 1974 tentang Sistem PLATO di University of Illinois. Dengan menawarkan beberapa saluran, masing-masing bisa menampung hingga lima orang, dengan pesan muncul dilayar semua pengguna karakter-karakter oleh karena mereka diketik. Talkomatic sangat populer di kalangan pengguna PLATO ke pertengahan 1980-an.

    Chat online dalam definisi interaksi secara langsung berbasis teks/berbasis video (Webcam), kebanyak grup obrolan (resmi juga dikenal sebagai konferensi sinkron), menggunakan alat-alat seperti instant messenger, Internet Relay Chat dan pembicara. Ekspresi chat secara online berasal dari obrolan kata yang berarti "percakapan informal". Online chat termasuk aplikasi berbasis web yang memungkinkan komunikasi langsung ditangani, tapi anonim antara pengguna dalam lingkungan multiuser. Web conferencing adalah layanan online yang lebih spesifik, yang sering dijual sebagai layanan host pada web server.

    Online chat dapat merujuk pada jenis komunikasi melalui Internet, yang menawarkan transmisi real-time langsung dari pesan berbasis teks dari pengirim ke penerima, maka keterlambatan akses visual untuk pesan yang dikirim tidak akan menghambat aliran komunikasi dalam setiap arah. Online chat dapat mengatasi point to point komunikasi serta komunikasi multicast dari satu pengirim ke banyak penerima dan voice chat.

    Kualitas Pelayanan

    Kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memnuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya (Lupiyoadi, 2009:175).

    Dimensi Kualitas Pelayanan

    Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin (Tjiptono, 1996:68-69) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis. Dimensi-dimensi tersebut adalah :

    a. Kinerja (performance) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.

    b. Ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

    c. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil mengalami kerusakan atau gagal aplikasi.

    d. Kesesuaian dengan spesifikasi (corformance to specification) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standart-standart yang ditetapkan sebelumnya.

    e. Daya tahan (durability) yaitu berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus digunakan.

    f. Service ability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta penanganan keluhan yang memuaskan.

    g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

    h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi prodak serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

    Kepuasan Konsumen

    Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja prroduk atau jasa yang diterima dan yang diharapkan (Kotler, 1997).

    Apabila ditinjau lebih lanjut, pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut:

    1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen dan pelanggan. Misalnya melakukan penelitian dengan metode fokus pada konsumen yang mengedarkan kuesioner dalam beberapa periode, untuk mengetahui persepsi pelayanan menurut pelanggan. Demikian juga penelitian dengan metode pengamatan bagi pegawai perusahaan tentang pelaksanaan pelayanan.
    2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan. Yang termasuk di dalamnya adalah memperbaiki cara berpikir, perilaku, kemampuan, dan pengetahuan dari semua sumberdaya manusia yang ada. Misalnya dengan metode brainstorming dan manajement by walking arround untuk mempertahankan komitmen pelanggan internal (karyawan).
    3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan. Dengan membentuk sistem saran dan kritik, misalnya dengan hotline bebas pulsa.
    4. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan partnership marketing sesuai dengan situasi pemasaran. Perusahaan menghubungi pelanggan setelah proses pelayanan terjadi untuk mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan (accountable). Perusahaan menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan pelayanan (proactive). Sedangkan partnership marketing adalah pendekatan di mana perusahaan membangun kedekatan dengan pelanggan yang bermanfaat untuk meningkatkan citra dan posisi perusahaan di pasar.

    iPad

    iPad ini adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc. (AI). iPad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan iPod Touch dan iPhone, hanya saja ukurannya lebih besar dibandingkan kedua produk tersebut dan memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti yang ada pada sistem operasi Mac OS X.

    Literature Review

    Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

    Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

    Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk, 2010:87), yaitu:

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.


    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:


    1. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Rosyifa pada tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Campus Service System iDUHELP!Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini digunakan pada sebuah sistem pelayanan chat online dan offline pada perguruan tinggi Raharja, yang nantinya akan digunakan untuk para Pribadi Raharja yang ingin mengetahui informasi seputar akademik, dan calon mahasiswa baru yang ingin mengetahui informasi kampus. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan. Kelebihan sistem yang terdapat pada penelitian ini adalah user friendly dan mudah digunakan, kekurangan masih tidak jelasnya sasaran yang di tuju, dan penghitungan mahasiswa yang menggunakan sistem iDuHelp! masih manual.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Anggraini pada tahun 2012 yang berjudul “Perancangan ilearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini digunakan pada sebuah sistem penilaian secara online pada perguruan tinggi Raharja, yang nantinya akan digunakan oleh para Pribadi Raharja untuk menilai sebuah infrasturktur dan cara ajar mengajar di kelas yang didapatkan selama 1 semester. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan. Kelebihan sistem yang terdapat pada penelitian ini adalah user friendly dan mudah digunakan dan sudah terhubung ke internet yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, kekurangan hanya mahasiwa iLearning saja yang mengisi dan menggunakan iLearning Survey (iSur).

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Kurniasari yang berjudul “Notulen Online Pada Perguruan Tinggi Raharja’. Penelitian ini tentang pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi. Sehingga pengolahan datanya dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan maksimal.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Sidiq Wahyu Surya Wijaya, Agus Mulyanto, M. Mustakim pada tahun 2010 yang berjudul “Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Berbasis Web dan Wap”. Tujuan peneliti ini adalah merancang suatu sistem yang berfungsi untuk memberikan informasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) dan melakukan pendaftaran serta melakukan konfirmasi pembayaran pendaftaran online melalui Web dan WAP, agar memudahkan proses pendaftaran calon mahasiswa baru, baik itu yang mempunyai laptop terkoneksi dengan internet maupun yang tidak mempunyai. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan event list atau kejadian saat proses pendaftaran mahasiswa baru secara offline dan juga wawancara kepada user tentang harapan sistem yang akan dikembangkan. Penulis menggunakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan sistem, yaitu eksperimen untuk merancang sistem informasi penerimaaan mahasiswa baru berbasis web yang dapat diakses melalui web browser dan juga berbasis WAP yang dapat diakses melalui handphone. Sistem informasi penerimaan mahasiswa baru ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP, tag HTML, dan tag WML, serta memanfaatkan database MySQL sebagai database server.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Tania Karim yang berjudul “Analisa Bimbingan Online Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan tentang pelayanan informasi yang bermutu bagi mahasiswanya yaitu dengan adanya sistem bimbingan online pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem ini untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan bimbingan pada Perguruan Tinggi Raharja, menciptakan sistem baru yang dapat meningkatkan mutu pada Perguruan Tinggi Raharja, dan dapat mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan mahasiswa terkait dengan bimbingan online pada Perguruan Tinggi Raharja.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Santika Dewi pada tahun 2012 yang berjudul “Analisa Sistem Pelayana Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas pembuatan tiket secara online yang dapat di akses oleh civitas Raharja untuk memenuhi kebutuhan yang ada serta mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan terkait dengan sistem pelayanan dukungan ticketing online pada Perguruan Tinggi Raharja. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Tania Karim Penelitian yang dilakukan oleh Tania Karim berjudul “Analisa Bimbingan Online Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan tentang pelayanan informasi yang bermutu bagi mahasiswanya yaitu dengan adanya sistem bimbingan online pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem ini untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan bimbingan pada Perguruan Tinggi Raharja, menciptakan sistem baru yang dapat meningkatkan mutu pada Perguruan Tinggi Raharja, dan dapat mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan-kebutuhan mahasiswa terkait dengan bimbingan online pada Perguruan Tinggi Raharja.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Dina Fitria Murad dan Siti Chalifatullah dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2008 yang berjudul “Periodic Historical System Sebagai Evaluasi Strategis Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen”. Penelitian ini menjelaskan perkembangan sistem informasi memiliki laju pertumbuhan yang sangat pesat, terutama sebagai media untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat. Banyak perusahaan maupun organisasi menggunakan sistem informasi sebagai bahan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi harus memiliki kemampuan yang baik, yaitu mampu memberikan informasi secara cepat dan akurat. Seiring berjalannya waktu maka informasi yang didapat akan semakin meningkat, tetapi informasi tersebut belum dapat terekam dan tersimpan dengan baik kedalam sebuah history sistem, dimana dapat merekam dan menyimpan seluruh informasi yang lama ataupun yang baru serta mampu memberikan informasi dari waktu kewaktu, walaupun informasi tersebut telah lampau, manajemen juga dapat menggunakan sistem tersebut guna membantu proses evaluasi strategis manajemen. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan suatu metodologi yang disebut Periodic Historical System (PHS). PHS didefinisikan sebagai teknik pengumpulan, pengintegrasian dan penyimpanan data yang bertujuan untuk memberikan informasi manajemen yang akurat dari waktu ke waktu serta bermanfaat untuk evaluasi manajemen dalam pengambilan keputusan. Diidentifikasikan 5 (lima) masalah yang timbul pada sistem informasi, mendefinisikan metode baru yang disebut PHS, menentukan 4 (empat) ciri khas dari PHS, merancang algoritma PHS, serta menguraikan 5 (lima) manfaat dari penerapan PHS. Aplikasi juga diurai dengan rincian database yang diperlukan serta flowchart diagram. Dengan metodologi PHS ini dapat menjadi sebuah evaluasi terkini dalam mendukung kepentingan manajemen dalam pengambilan keputusan yang akurat.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Kurniasari Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Kurniasari berjudul “Notulen Online Pada Perguruan Tinggi Raharja’. Penelitian ini tentang pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi. Sehingga pengolahan datanya dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan maksimal.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Eva Rosyifa dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2012 yang berjudul “Optimalisasi Key Performance Indicators (KPI) Melalui Pendekatan Balance Scorecard Upaya Mengimplementasikan Performance Management System (PMS) Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan bahwa bagaimana cara untuk menganalisis data, membuat laporan dengan menggunakan indikator dan pengukuran. Indikator merupakan alat pengukur minimal yang menyampaikan keadaan nilai data tunggal sekilas, dan sebagian besar digunakan untuk mewakili nilai keadaan Key Performance Indicators. Dalam mengelola dan mengukur kinerja suatu instansi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi dengan kinerja individu atau sumber dayanya, sehingga merupakan salah satu elemen penting bagi kesuksesan sebuah entitas lembaga pendidikan. Mengintegrasikan kinerja suatu lembaga pendidikan dengan kinerja individu bukan merupakan proses yang mudah, dan karenanya diperlukan sejumlah pendekatan yang sistematis untuk mengelolanya. Penerapan sistem manajemen strategis berbasis Balance Scorecard dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran kinerja yang secara terus menerus akan memantau keberhasilan penerapan strategi suatu instansi lembaga pendidikan dan mengukur kinerja sumber dayanya secara komprehensif dan seimbang, tidak mementingkan kuantitas akan tetapi lebih mementingkan kualitas, sehingga kinerja lembaga pendidikan tersebut setiap saat dapat diketahui secara jelas. Kontribusi Key Performance Indicators dalam mengelola dan mengukur kinerja suatu instansi lembaga pendidikan merupakan suatu solusi dalam memberikan informasi sejauh mana keberhasilan mewujudkan target kerja yang telah ditetapkan, mengidentifikasi dan memonitor ukuran keberhasilan, tentunya dengan menunjukkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur.


    Dari sepuluh literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai LiveChat, The Information Seeking, Lessons Learned, Web dan Wap, Intelligence Auto Find System (IAFS), Automated Track Recording (ATR), Access Restriction Sebagai Bentuk Pengamanan, Key Performance Indicators dan Database Self Monitoring.

    Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh (level 2) serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem informasi media publikasi penyampaian informasi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan akademik memberikan informasi kepada mahasiswa (stakeholder) merasa puas serta terlayani dengan baik (service excellence).

    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Penerapan Campus Service System iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDU) Pada Perguruan Tinggi Raharja.

    BAB III

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

    Analisa Organisasi

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang, khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

    Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

    LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 ( tiga ) program studi SI jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

    Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

    Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-S1-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

    Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

    Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

    Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

    Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.

    Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.

    Visi, Misi, dan Tujuan

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    1) Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan.

    2) memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.

    3) Memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer.

    4) Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis

    5) Menghasilkan tenaga intelektual dan professional.

    6) Mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    1) Menyelenggarakan program - program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.

    2) Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan - lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.

    3) Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial - ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

    4) Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil-guna dan tepat-guna.

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

    2) Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

    3) Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Struktur Organisasi

    Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :


    Struktur ok.png

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


    Struktur 2 ok.png

    Gambar 3.2. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam Struktur Organisasi :

    1) Ketua

    Wewenang:

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung jawab:

    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

    2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

    Wewenang:

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    3.Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Mengadakan afiliasi.

    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung jawab :

    Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    3) Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    4) Asisten Direktur Operasional

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

    3.Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    5) Kepala Jurusan

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

    4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

    2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

    3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

    4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

    5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

    6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

    Analisa Sistem Berjalan

    Proses dalam sistem pemberian informasi atau mendapatkan informasi perihal akademik yang berjalan saat ini sudah menggunakan pelayanan secara in site dan off site. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML).

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    3.3.1. Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Mahasiswa/i yang ingin mengetahui informasi tentang akademik , maka mahasiswa tersebut harus terhubung ke internet dan masuk pada sistem pelayanan in site yang sudah ada dan melakukan login serta melakukan verifikasi email untuk kebenaran email yang digunakan, kemudian mulai melakukan chat dengan operator yang sedang bertugas jaga untuk melayani mahasiswa. Contohnya: Jika mahasiswa ingin bertanya perihal syarat untuk KKP dan skripsi. Maka untuk mengetahui informasi kampus terkini harus melakukan chating secara online dengan petugas chating yang ada.

    3.3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    a. Use Case Diagram iDuHelp! In site

    Untuk menganalisa serta menggambarkan sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.


    Usecaseana.JPG

    Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem iDuHelp! In site

    Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem iDuHelp! in Site Yang Berjalan saat ini, terdapat:

    1. Use Case : Chating Actor : Mahasiwa dan operator Deskripsi : a) Mahasiswa mengunjungi web iDuHelp!. b) Mahasiswa mengisi field yang ada. c) Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan operator.


    b. Use Case Diagram iDuHelp! Off site

    Usecaseoffline.JPG

    Gambar 3.4 Use Case Diagram sistem iDuHelp! Off site

    Deskripsi Use Case : 1. Use Case : Akses iDuHelp! Actor : Operator dan Pribadi Raharja Deskripsi : a) Pribadi Raharja mengakses iDuHelp! dengan membuka portal Green Campus yaitu pada alamat iduhelp.raharja.info b) Pribadi Raharja tab icon offline iDuHelp! 2. Use Case : Field iDuHelp! Actor : Pribadi Raharja Deskripsi : a) Pribadi Raharja akan mengisi field yang telah disediakan. 3. Use Case : Input Field Actor : Pribadi Raharja Deskripsi : a) Pribadi Raharja melakukan penginputan data untuk iDuHelp! b) Pribadi Raharja mengisi field yang telah disediakan dengan mengisi field nama, email dan subjek pesan. c) Pribadi Raharja langsung memulai obrolan dengan operator iDuHelp! 4. Use Case : Memulai Obrolan Actor : Pribadi Raharja dan Operator Deskripsi : a) Pribadi Raharja melakukan obrolan pada page iDuHelp! dengan Operator b) Proses iDuHelp! berlangsung antara Pribadi Raharja dengan Operator.


    2. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas yang terdapat pada proses komunikasi antara dua pihak yaitu mahasiswa dan pihak kampus (operator). Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut.


    Activity.JPG

    Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Yang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem yang berjalan terdapat : 1. Initial Node, sebagai objek yang diawali 2. 2 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem Informasi yang didapatkan Mahasiswa. 3. Final State, sebagai objek yang diakhiri


    3. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

    Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan dan digambarkan sequence diagram dari sistem Informasi Mahasiswa, sehingga dengan sequence diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem Informasi Mahasiswa.

    Sequenana.JPG

    Gambar 3.6 Sequence Diagram operator

    Berdasarkan Gambar 3.6 Sequence Diagram Informasi Mahasiswa terdapat :

    1. 1 actor, yaitu Operator 2. 1 boundary lifeline, yaitu Operator page 3. 1 control lifeline untuk checking status operator 4. 1 entity lifeline, yaitu Home Contol Panel iDuHelp! 5. 5 message yang ada didalam sistem Home Contol Panel iDuHelp!:


    a. 1 message yang dilakukan oleh operator yaitu membuka iDuHelp operator page dan 1 message yang diteruskan ke control. b. 1 message yang dilakukan oleh operator yaitu checking status online dan offline dan 1 message yang diteruskan ke control. c. 1 message yang dilakukan oleh control pada Home Contol Panel iDuHelp! Page adalah melakukan aksi yang teridiri dari akses portal, create departement, create operator, setting url page, setting data transkip, setting canned responses. d. 1 message yang dilakukan setelah melakukan aksi dan 1 message yang diteruskan ke operator page, yaitu menampilkan Automatically report iDuHelp! e. 1 message yang teruskan oleh operator page yaitu setelah menampilkan Automatically report iDuHelp! adalah data Summary.

    Konfigurasi Sistem

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan KKP, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

    1. Spesifikasi Hardware

    Processor : Intel CORE i3-2330M. 2,2GHz

    Monitor : 14”

    Mouse : Standard Optic

    RAM : 2,00 GB

    Hardisk : 500 GB

    Printer : HP Deskjet D2500 Series


    2. Aplikasi yang digunakan

    Microsoft Office 2007

    Microsoft Word 2007

    Adobe Dreamweaver 8

    Adobe Photoscape

    AAA Logo 2008

    Permasalahan yang dihadapi

    3.5.1. Analisa Permasalahan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan, selama penulis di REC (Raharja Erichment Cener), ditemukan ada beberapa masalah yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan seperti :

    1. Informasi yang didapatkan mahasiswa sudah melalui online atau menggunakan internet, tetapi masih kurangnya mahasiswa yang mengetahui sistem pelayanan ini. Sehingga perlu ditingkatkan lagi dalam mempromosikan sistem ini sehingga seluruh mahasiswa mengetahui adanya pelayanan perihal informasi tentang perkuliahan secara online dan merekapun banyak.

    3.5.2. Analisa Kebutuhan

    Dari hasil analisa penelitian sebelumnya oleh Eva Rosyifa, penulis dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan adalah belum adanya peningkatan yang ada dalam mahasiswa menggunakan sistem ini atau masih kurangnya mahasiswa yang mengetahui adanya sistem pelayanan ini, misalnya dengan meningkatkan promosi/pengumuman terhadap sistem pelayanan informasi mahasiswa ini kepada seluruh pribadi Rahraja yang dapat diakses secara online, serta mendesain dan mengembangkan sistem pelayanan berbasis online yang lebih baik lagi yang akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan data yang akurat serta tepat waktu. Selain itu, dengan penerapan sistem pelayanan berbasis online pada sistem informasi mahasiswa dan pelayana terhadap para Pribadi Raharja akan memberikan kemudahan serta kebutuhan akan informasi mengenai perguruan tinggi lebih cepat, tepat dan akurat.

    3.5.3. Proses Pencapaian

    Berdasarkan penelitian dari analisa kekurangan dan kebutuhan perihal pelayanan kampus kepada para Pribadi Raharja di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, sistem yang berjalan sudah dapat diimplementasikan secara efisien sehingga memberikan alternative pemecahan masalahnya dengan cara:

    1. Memberikan Informasi kepada para pribadi Raharja tanpa harus bertemu Kajur.

    2. Dapat memaksimalkan media informasi perihal informasi dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus secara update, sehingga seluruh peribadi Raharja dapat mengaksesnya dengan mudah melalui pelayanan in site maupun off site.


    3.5.4. Usulan Prosedur yang Baru

    Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada sistem yang baru ini diharapkan memliki fitur-fitur sebagai berikut :

    1. Terdapat penghitungan jumlah customer secara otomatis

    2. Terdapat data statistik pengunjung setiap bulannya, yang berbentuk diagram batang dan lingkaran.

    Prototype aplikasi

    Sebuah aplikasi untuk merancang suatu sistem, atau menggambarkan usulan rancangan sistem baru yang akan dibuat (sejenis prototype).

    Postersession.png

    Gambar 3.6 Logo iDuHelp!



    Login Operator

    Gambar 3.7 Login Operator



    Online.JPG

    Gambar 3.8 Tampilan Online iDuHelp!



    Field Online

    Gambar 3.9 Tampilan Field Online



    Offline.JPG

    Gambar 3.10 Tampilan Offline iDuHelp!



    field Offline

    Gambar 3.11 Tampilan Field Offline

    Urutan Prosedur

    Spesifikasi prosedur iDuHelp! yang berjalan saat iniadalah adalah sebagai berikut :

    1. Menu Utama iDuHelp! diantaranya yaitu ada :

    2. Menu kategori Home.

    3. Menu kategori Login Operator Akademik (iLearning).

    4. Menu kategori Login Operator Marketing (Admision).

    5. Menu Online.

    6. Menu Offline.

    Analisa Kontrol

    Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan / kecurangan-kecurangan). Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data dipergunakan oleh lebih satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

    Melihat permasalahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dibatasi permasalahan mengenai sistem pelayana online pada Perguruan Tinggi Raharja diantaranya:

    1. Mempermudah melakukan pelayanan dengan sistematis sesuai dengan sistem yang berjalan saat ini guna meningkatkan kualitas pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja yang diberikan kepada seluruh pribadi Raharja.

    2. Melakukan analisa terhadap sistem pelayanan online yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya pelayanan dukungan yang tidak ditangani dengan baik.

    Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan

    Dalam penelitian Analisa Sistem Informasi Campus Service iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi Raharja, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

    1. Kelebihan dari pelayana Online iDuHelp! (iLearning eDucation), diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pelayanan dukungan yang modern dan sudah terhubung melalui internet, memiliki keefektifan dan kemampuan yang mendukung pelayanan dengan berbagai feature yang mendukung pelayanan.

    2. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu penghitungan jumlah pribadi Raharja yang menggunakan iDuHelp! online maupun offline Masih manual.

    BAB IV

    BAB IV

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Pengembangan Sistem Campus Services iDuHelp! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education Pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :


    Untuk menjawab rumusan masalah pada Perumusan Masalah 1.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Bagaimana Sistem Pelayanan Yang Ada Pada Perguruan Tinggi Raharja Saat ini ?
    2. Terlihat pada Bab III bagian UML Diagram Sistem Yang berjalan, sistem pelayanan online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini belum optimal, karena dalam proses prosedur pelaksanaan pelayanan online dan offline, masih kurang dimengerti oleh Pribadi Raharja yang menggunakan pelayanan tersebut. Dan juga jawaban dari permasalahan yang diajukan oleh Pribadi Raharja tidak dijawab dengan baik oleh petugas pelayanan. Sehingga membuat keluhan dari Pribadi Raharja tidak terjawab atau terlayani.

      Dari tidak optimalnya pelayanan yang berjalan itu lah membuat penulis untuk melakukan sebuah perkembangan pada sistem iDuHelp! ini. Dimana pada perkembangan yang dilakukan adalah pembuatan Ruanglingkup yang lebih spesifik lagi, sehingga pertanyaan atau keluhan yang diajukan oleh Pribadi Raharja lebih terarah, dan operator yang sedang bertugaspun tidak kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diluar dari pengetahuan mereka, sehingga operator lebih bisa menjawab pertanyaan yang datang dan melayani dengan maksimal.

      Pembuatan Prosedur dalam kegiatannyapun dipilih penulis dalam perkembangan ini, dimana penambahan canned responsespun dipilih agar bisa menjadi bahan acuan untuk operator menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Pribadi Raharja. Dengan pembuatan prosedur itulah keseragaman dalam pelayanan di dalam sistem iDuHelp! lebih terasa dan Pribadi Raharja yang menggunakan layanan iDuHelp! ini lebih merasa nyaman.

    3. Apakah Dengan Diterapkannya pelayanan Online yang ada Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah optimal ?
    4. Terlihat pada Bab III bagian Analisa Kebutuhan, pada pelayanan online yang telah diterapkan Pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini belum optimal, dikarenakan belum adanya pembatasan untuk akses siapa saja yang bisa menggunakan pelayanan tersebut. Sehingga membingungkan operator dalam bertugas jika mendapatkan customer yang bukan Pribadi Raharja atau yang bertanya diluar perihal akademik. Yang dimana pelayanan ini sebenarnya hanya bisa digunakan oelh Pribadi Raharja yang bertanya kesulitan mereka mengenai akademik.

      Dari kekurangan yang ada, maka membuat penulis membuat perkembangan dalam sistem ini dengan cara pembatasan email yang digunakan pada layanan ini. Dimana untuk Pribadi Raharja sendiri menggunakan email yang telah disediakan kampus yaitu email raharja.co dan raharja.info. Sehingga pada pembatasan email kali ini yaitu menambahkan listing code email yang hanya bisa melayani customer yang menggunakan email raharja.co atau raharja.info saja. Jadi operator tidak kesulitan lagi jika mereka melayani customer yang bukan Pribadi Raharja.

    5. Bagaimana agar pelayanan secara offline bisa dilakukan setiap waktu ?
    6. Pada Bab III bagian Prosedur Sistem yang berjalan, pelayanan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja dirasakan masih kurang optimal. Karena layanan offline ini hanya bisa digunakan pada waktu-waktu tertentu saja. Sehingga banyak Pribadi Raharja yang membutuhkan sebuah layanan tetapi tidka dalam keadaan online sehingga mereka ingin menggunakan layanan tersebut dalam keadaan offline tidak bisa. DIkarenakan harus menunggu waktu offline yang telah ditentukan, yaitu setelah operator selesai bertugas pada pukul 21.00. Membuat layanan offline ini menjadikan kurang optimal hanya karena waktu ketersediaannya saja yang kurang.

      Pada permasalahan tersebut membuat penulis ingin mengembangkan lagi yang ada pada sistem iDuHelp! ini. Dimana kali ini pengembangan yang dilakukan pada offline. Yaitu penulis membuat satu departemen lagi yang khusus digunakan hanya untuk offline saja. Sehingga offline bisa digunakan kapanpun atau setiap waktu. Pada pembuatan departemen ini yaitu dimana tidak ada operator yang ditugaskan pada departemen ini, sehingga departemen ini selalu dalam keadaan offline dna dapat digunakan oleh Pribadi Raharja jika ingin menggunakan layanan iDUHelp! dalam keadaan offline.


    Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.3.1 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Sistem iDuHelp! yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dapat membantu proses pelayanan menjadi lebih terstruktur dengan optimal, dan penggunaan sistem ini mudah dipahami sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan juga informasi dapat dengan mudah diperoleh. Serta dapat menjawab semua kesulitan dari Pribadi Raharja perihal pembelajaran iLearning atau 10 Pillar IT iLearning
    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu penulis dapat mengetahui apa saja kekurangan maupun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan ini, serta dapat mengetahui dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang timbul dalam sistem ini, sehingga dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dari setiap masalah yang ada. Seperti Salah satu contoh kekurangan yang telah dijabarkan pada BAB III bahwa kekurangan dari sistem pelayanan online dan offline adalah belum dapat menjawab semua keluhan yang diajukan oleh Pribadi Raharja, dan pelayanan yang masih tidak spesifikasi, dan pelayanan offline masih belum bisa 24 jam. Serta kelebihan yang dari sistem pelayanan online dan offline adalah memiliki kemampuan dalam hal pelayanan online dan offline yang modern serta mampu di lakukan kapanpun dan dimanapun karena telah menggunakan internet, memiliki keefektifan dan kemampuan dalam mendukung pelayanan dengan berbagai feature yang mendukung pelayanan informasi akademik.


    Untuk menjawab manfaat penelitian pada Manfaat Penelitian 1.3.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu Sistem informasi dalam bidang pelayanan informasi online dan offline, selain itu juga manfaat yang didapat yaitu dengan adanya sistem pelayanan online dan offline dapat membantu untuk meningkatkan pemberian pelayanan yang maksimal dalam sisi pelayanan informasi akademik pada Perguruan Tinggi Raharja.


    Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menfokuskan penelitian pada pengembangan sistem pelayanan informasi di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Dan dapat terlihat dari Literature Rewiew yang dilakukan pada Bab II, bahwa belum ada sebelumnya yang melakukan penelitian seperti ini. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat terus melanjutkan pengembangan ini dan fokus dalam satu bagian saja atau tidak meluas, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Selain itu peneliti juga melakukan observasi pada berjalannya sistem iDuHelp!. Hal ini dapat memperlihatkan apa saja kekurangan dan kesulitan yang didapatkan pada sistem pelayanan online maupun offline.

    2. Metode penelitian yang penulis lakukan selama menganalisa sistem pelayanan online dan offline adalah dengan menggunakan metode pengamatan langsung (Observasi), pada objek yang diteliti yaitu pada berjalannya sistem pelayanan iDuHelp! ini dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian di REC Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan. Selain itu penulis juga menggunakan metode study pustaka untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi. Dan sebagai bahan acuan apakah sudah ada atau belum pernah ada penelitian yang sama dengan judul penelitian ini. Dilihat dari beberapa Literature Review yang telah dilakukan.


    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa proses sistem pelayanan online dan offline bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses pelayanan informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu juga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dari segi pencapaian informasi.

     

    SARAN

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar peneliti berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Perguruan Tinggi Raharja yaitu sebagai berikut :

    1. Untuk dapat lebih memaksimalkan lagi pelayanan kampus yang sekarang sudah berjalan yaitu pelayanan secara in site dan off site. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya.
    2. Untuk para Pribadi Raharja dan dosen agar dapat menggunakan iDuHelp! yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan, agar iDuHelp! ini tidak hanya digunakan oleh beberapa golongan Pribadi Raharja saja, seperti mahasiswa iLearning. Tetapi juga mahasiswa yang bukan iLearning (reguler) bisa menggunakan iDuHelp! Ini. Serta bisa juga digunakan bukan hanya sebagai sarana informasi saja tetapi bimbingan counselling yang biasa dijalankan oleh mahasiswa Raharja, baik itu pada saat melakukan penelitian IS, KKP, TA maupun Skripsi.
    3. Perlu diadakannya strategi-strategi yang matang perihal iDuHelp! ini agar bisa digunakan oleh seluruh mahasiswa STMIK RAHARJA.
    4. Diharapkan infrastruktur Wi-Fi yang ada di Perguruan Tinggi Raharja dapat diperbaiki lebih baik untuk dapat mengakses iDuHelp! sehingga proses penyampaian informasi melalui media chatting secara online pun dapat lebih efektif dan efisien karena menjadi salah satu kebutuhan terpenting dalam proses penyampain informasi begitu pula dengan feedback yang dihasilkan.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan