BAB I IRAN (KKP)
BAB I
PENDAHULUAN
Daftar isi
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang begitu pesat. Teknologi informasi berbasis komputer menjadi suatu kebutuhan primer bagi setiap orang dalam memenuhi kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pembisnis sampai dengan kalangan pendidik memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan mereka.
Teknologi informasi juga memiliki pengaruh yang besar dalam hal sarana pembelajaran seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi kini telah masuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi belajar. Selain itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
Melihat pentingnya peranan teknologi tersebut, maka pendidikan yang menjadi tonggak awal dalam melahirkan manusia berkualitas, dituntut untuk senantiasa meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Saat ini media informasi menjadi salah satu sarana yang diperlukan dalam meningkatkan pengetahuan.
Dahulu orang memperoleh pengetahuan/ informasi hanya melalui media cetak seperti koran, majalah dan tabloid. Penggunaan kertas dalam media cetak akan mengakibat kenaikan suhu di permukaan bumi karena penebangan pohon secara terus-menerus yang nantinya membawa dampak buruk bagi bumi. Selain itu penggunaan media cetak kurang efesien karena membutuhkan waktu untuk mencetaknya. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan media informasi berbasis komputer yang praktis, cepat dan akurat.
Media informasi disuatu perguruan tinggi digunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang ada dilingkungan kampusnya seperti informasi seputar kampus yang berisi peristiwa, kegiatan atau kejadian yang sedang berlangsung saat ini. Dengan adanya media tersebut segala informasi dapat terpublikasikan dengan baik sehingga mahasiswa dapat mengetahui seluruh kegiatan kampus. Media informasi secara tidak langsung telah mempengaruhi budaya dan cara pendidikan di lingkungan masyarakat. Media informasi yang disajikan harus bermanfaat bagi pembacanya dan informasi yang ditampilkan harus akurat, cepat dan relevan.
Namun dalam kenyataannya hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan keterbatasan sistem atau perangkat informasi yang digunakan. Saat ini media informasi yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja belum berkembang secara luas. Beberapa permasalahan yang menghambat media informasi tersebut yaitu kurangnya sosialisasi terhadap media informasi dilingkungan kampus sehingga banyak yang tidak mengetahui keberadaan media informasi tersebut, selain itu kurangnya minat membaca dikalangan mahasiswa pun menjadi permasalahan tersendiri yang harus segera diatasi.
Oleh karena itu sebagai salah satu perguruan tinggi yang bergerak di bidang komputer. Perguruan Tinggi Raharja harus selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan sistem pembelajaran iLearning. Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja. Belajar, bermain, berdoa dan bekerja merupakan konsep pembelajaran yang dimiliki oleh iLearning. Pembelajaran yang secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa menjadi lebih attractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa dalam melakukan interaksi. Berdasarkan tulisan sebelumnya yang dikemukakan oleh Untung Rahardja (2011) iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam dunia pendidikan yang berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa) dan dapat di implementasikan sebagai infrastruktur 4B iLearning, seperti pada gambar berikut ini[1].
Gambar 1.1 Infrastruktur 4B iLearning
Sistem pembelajaran iLearning yang di terapkan Perguruan Tinggi Raharja saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain. iLearning merupakan inovasi baru dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Kini dengan adanya metode pembelajaran iLearning, terciptalah terobosan-terobosan baru yang dapat mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan pelayanan dan informasi seputar kampus. Contohnya media informasi kampus yang sebelumnya tidak dikenal secara luas kini dengan adanya iLearning, media informasi kampus dapat terintegrasi secara luas dan dapat dikenal oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu dengan tampilan berita yang mudah diharapkan dapat menarik minat membaca mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisa dan kajian terhadap media informasi yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dan menuangkannya dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Penerapan Sistem iLearning Raharja Ask and News (iRAN) Pada Perguruan Tinggi Raharja”.
1.2. Perumusan Masalah
- Mengapa media informasi bersifat penting di Perguruan Tinggi Raharja?
- Apakah sistem media informasi yang sedang berjalan telah memenuhi kebutuhan kampus secara optimal?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
- Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
- Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan Learning Management System pada Perguruan Tinggi Raharja, dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang mudah diakses oleh setiap Pribadi Raharja.
- Dengan adanya sistem ask and news, diharapkan setiap Pribadi Raharja dapat menerapkan konsep pembelajaran iLearning yaitu belajar, bermain, bekerja, dan berdoa.
- Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian merupakan pemaparan lingkup penelitian. Lingkup penelitian dapat dibatasi dengan pembatasan lokasi penelitian, membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian misalnya terbatas dalam lingkup Perguruan Tinggi Raharja. Untuk mempermudah penulisan laporan KKP ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka dalam penulisan laporan KKP ini peneliti hanya akan membahas tentang pengelolaan informasi seputar Kampus Perguruan Tinggi Raharja. Pada laporan KKP ini hanya membahas tentang pembuatan artikel dan berita, Pengelolaan statistic pengunjung, peng-approvean user baru..
1.5 Metode Penelitian
- Metode Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem penggunaan media informasi kampus yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian dari pengamatan, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan didalam media informasi tersebut untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.
- Metode Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya.Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis, kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh (Ibnu, 2003). Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT journal dan laporan skripsi dari kampus lain.
- Metode Pengembangan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi sistem yang terdiri dari temuan penelitian yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan, melakukan pengujian dalam pengaturan dimana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk draft elisitasi. Namun sebelum melakukan pengembangan, peneliti melakukan survei terhadap sistem yang sudah berjalan agar mengetahui dimana letak kelemahan dan kekurangan sistem. Metode tersebut merupakan Metode Survei dimana metode ini dilakukan secara online melalui iSur (iLearning Survey). Survei ini digunakan dalam kegiatan pengambilan keputusan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat serta dapat digunakan dalam proses melakukan pengembangan.