TI1031365105

Dari widuri
Revisi per 18 September 2014 16.26 oleh Aditya wicaksono (bicara | kontrib) (BAB III PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN SISTEM)


Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akhir-akhir ini persaingan ekonomi suatu usaha semakin pesat, sehingga perlunya pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber dana dan sumber daya yang ada. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan memiliki tujuan, dan tujuan utama perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga usahanya agar tetap dapat bertahan dan berkembang maka diperlukan upaya untuk penyempurnaan, meliputi peningkatan, produktifitas, cepat waktu serta mudah dipahami untuk penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.

Pada sebuah perusahaan atau instansi besar maupun kecil selalu ada stock control terutama stock control material untuk proses produksi, dengan sistem stock control yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem stock control yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.

PT. KMK Global Sport salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu merk Nike di Indonesia. Akan tetapi sistem stock control material yang terdapat di PT. KMK Global Sport ini masih memerlukan banyak data yang harus dibuka, banyaknya dokumen yang diperlukan serta belum adanya sistem yang menunjang kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara stock yang ada dengan pemakaian material serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungan dan penyajian informasi stock control material kepada pimpinan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL MATERIAL BERBASIS WEB PADA PT. KMK GLOBAL SPORT”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
  1. Apakah sistem informasi stock control material yang berjalan di PT. KMK Global Sport sudah memenuhi kebutuhan user ?
  2. Apakah sistem informasi yang berjalan saat ini di PT. KMK Global Sport sudah dapat menghasilkan laporan yang cepat untuk proses pengambilan keputusan?
  3. Apakah sistem informasi stock control material pada PT. KMK Global Sport dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?

Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup yang akan dibahas mulai dari proses penginputan data material kedatangan, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan stock control material.

Tujuan Dan Maanfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Sistem ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan permasalahan pada sistem perhitungan stock control material yang dinilai masih memakan waktu lama pada PT. KMK Global Sport.
  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi stock control material yang sedang berjalan di PT. KMK Global Sport yang sesuai dengan kebutuhan user.
  2. Untuk mengetahui tingkat waktu yang diperlukan sistem informasi yang berjalan saat ini dalam pengambilan keputusan laporan stock control material pada PT. KMK Global Sport.
  3. Merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada pada stock control material PT. KMK Global Sport.
  4. Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mata kuliah tugas akhir jenjang pendidikan diploma (D3) di AMIK Raharja Tangerang.

Manfaat Penelitian

Hasil suatu penelitian yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya.
  1. Agar terciptanya suatu sistem informasi stock control material yang lebih cepat dan akurat.
  2. Memberi sajian aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yang terkontrol baik.
  3. Dapat membantu admin dalam pengolahan data sehingga dapat terarah serta lebih cepat waktu dalam melakukan pekerjaan dalam perusahaan tersebut.
  4. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang di perlukan yaitu sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada PT. KMK Global Sport khususnya di divisi PPIC dan Warehouse serta divisi lain yang terkait sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

b. Metode Wawancara (Interview)

Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan kepala bagian PPIC and Warehouse yaitu bapak M. Karyadi, ST tentang bagaimana prosedur stock control material yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan pada proses pencatatan keluar dan masuknya material, penulis juga melakukan interview langsung kepada bagian admin warehouse tentang sistem stock control material yang sedang berjalan, apa saja yang menjadi kekurangan pada sistem tersebut, dan bagaimana langkah kedepannya untuk memperbaiki sistem tersebut, sehingga hasil dari penelitian ini dapat membantu kelancaran proses stock control material pada PT. KMK Global Sport.

c. Metode Pustaka (Library Research)

Pada metode ini penulis membaca beberapa referensi yang ada dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan pembahasan ini sebagai pertimbangan dalam membuat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Metode Pustaka ini dilakukan pada perpustakaan tempat penulis kuliah dan pepustakaan umum.

Sumber Data

Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :
  1. Sumber data primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staf dari divisi PPIC and warehouse perusahaan.
  2. Sumber data sekunder, diperoleh dari buku-buku literature, dan sebagainya, yang didalamnya memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan tugas akhir.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek melalui tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

c. Disain (Design)

Tahap Disain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigma Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding dengan PHP. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana disain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap sistem yang baru, jika diperlukan pemeliharaan terhadap software (software maintenance) maka akan dilakukan oleh penulis, namun untuk maintenance hardware dan jaringan dilakukan oleh perusahaan atau stakeholder.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang pengajuan laporan tugas akhir ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi laporan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian serta metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan mengenai : landasan teori yang berisi definisi-definisi yang berkaitan dengan penyusunan laporan tugas akhir ini.

BAB III ANALISA SISTEM, PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN, DAN HASIL PERANCANGAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT. KMK Global Sport, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem. Membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language dan software Visual Paradigm , rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

Daftar Pustaka

Lampiran

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem


1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:16), “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi ini dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian sistem secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem lan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.Menurut Tata Sutabri (2012 : 3), “Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.
  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
    Menurut Tata Sutabri (2012:2) , data adalah “bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.Dalam Tata Sutabri (2012:2), mendifinisikan “istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
  2. Definisi informasi
    Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi. Menurut Tata Sutabri (2012:29) informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan.
  3. Nilai Informasi
    Menurut Tata Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :
    1. Mudah diperoleh
      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan lengkap
      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan waktu
      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
    6. Kejelasan Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
  4. Kualitas Informasi
    Menurut Tata Sutabri (2012:41) kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :
    1. Akurat (accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat Pada Waktunya (timeline)
      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
    3. Relevan (relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
    Menurut Tata Sutabri (2012 : 46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.
  2. Komponen Sistem Informasi
    Menurut Tata Sutabri (2012 : 47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen , diantaranya :
    1. Blok Masukan (input block)
      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (model block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran (techology block)
      Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    4. Blok Basis Data (database block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.
    5. Blok Kendali (control blok)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Menurut Tata Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.
  2. Tahap Analisa Sistem
    Menurut Henderi dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Sistem
    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol-p4 (2011:203) Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa desain. Langkah-langkah SDLC meliput fase-fase sebagai berikut :
    1. Perancangan Sistem
      Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.
    2. Analisa Sistem
      Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
    3. Perancangan
      Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu : Perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  2. Tujuan Perancangan Sistem
    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut :
    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

  1. Definisi inventory (persediaan/stok)
    Pengertian inventory adalah persediaan atas barang-barang yang biasa dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau tempat pengumpulan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang-barang jadi, barang-barang yang untuk keperluan operasional atau barang-barang untuk keperluan lainnya.

    Tujuan diadakannya inventory barang adalah :

    1. Memenuhi kebutuhan normal
    2. Memenuhi kebutuhan mendadak
    3. Memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis

    Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan material. Dengan tersedianya persediaan material maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan material yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik. Agar lebih mengerti maksud inventory/persediaan, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian inventory/persediaan. inventory material adalah persediaan atas semua material yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dipakai untuk proses produksi yang akan dijual dalam suatu waktu periode tertentu. inventory barang dapat didefenisikan di dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang menulis kutip dari karangan Sopyan Assure, sebagai “Persedian barang (stok barang) sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu”. Yang dimaksud inventory dalam penelitian ini adalah suatu persediaan dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.

  2. Manajemen inventory material (persediaan/stok)
    Manajemen inventory material adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemantauan kebutuhan material sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya.
  3. Gudang Barang Material
    Gudang barang material adalah gudang barang yang menyediakan material bahan baku, suku cadang yang semuanya untuk proses produksi dari awal hingga akhir.
  4. Klasifikasi Bahan Baku
    Jenis dan Klasifikasi persediaan barang dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
      A. Bahan Baku
      Bahan baku adalah bahan mentah yang belum diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang bersangkutan.
      B. Barang Setengah Jadi
      Barang yang setengah jadi adalah bahan hasil olahan yang belum menjadi barang jadi yang sebagian akan diolah menjadi barang jadi.
      C. Barang Jadi
      Barang Jadi adalah barang yang sudah selesai diproduksi yang merupakan hasil utama perusahaan.
      D. Barang Umum dan Suku Cadang
      Jenis barang yang digunakan untuk operasi menjalankan perusahaan.
      E. Barang Dagang
      Barang Dagang adalah barang yang sudah dibeli merupakan barang jadi dan disimpan digudang untuk menunggu penjualan.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Dalam Esa Wijayanti (2014:22) “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang di simpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”. Menurut Anhar (2010 : 45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan file atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan file”.Dalam Tata Sutabri (2011 : 161), “Database adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan satu atau lebih program aplikasi secar optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol”.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

    2. Definisi MYSQL

    Dalam Esa Wijayanti (2014:23) “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional ( RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”. Dalam Esa Wijayanti (2014:23)“ SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.MySQL termasuk jenis RDBMS ( Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan perintah-perintah di MySQL.


    Unified Modelling Language (UML)

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Dalam Esa Wijayanti (2014:26), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

    2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Dalam Esa Wijayanti (2014:26), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    k. Mulailah membangun sistem.Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


    3. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:24). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)
    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    1. Structural things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral thing
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


    2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    3. Diagram

    Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    1. Use Case Diagram
      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    2. Class Diagram
      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
    3. Sequence Diagram
      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
    4. State Chart Diagram
      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
    5. Activity Diagram
      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini adalah diagram-diagram UML menurut Widodo (2011:10) yaitu

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)
      Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram paket (Package Diagram)
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram use case
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram komunikasi (communication diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. Diagram statechart (statechart diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.
    7. Diagram aktivitas (activity diagram)
      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram komponen (component diagram)
      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram deployment (deployment diagram)
      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) . Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Web Browser

    1. Definisi Web Browser

    Menurut Simarmala (2010 : 51), “Web dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hyperteks”. Menurut Murya (2012:3), “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).” Dari pendapat diatas dapat disimpulakan web adalah sebuah tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis.

    2. Fungsi Web

    Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    3. Jenis-jenis Website

    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Menurut Rahmat Hidayat (2010:3) Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style sebagai berikut:

    1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan databaseMySQL atau MS SQL.
    2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Menurut Oktavian (2010:31), “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”

    2. Sejarah PHP

    Menurut Betha Sidik (2012:12) PHP pertama kali dibuat pada tahun 1944 oleh Rasmus Lerdorf, awalnya digunakan pada web sistemnya untuk mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi pertama yang di release tersedia pada awal tahun 1995 yang dikenal sebagai tool Personal Home Page, dan dipertengahan 1977 ini juga terjadi perubahan pengembang PHP oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski kemudian menjadi dasar untuk versi 3 dan banyak utilitas tambahan yang di program untuk menambahkan kemampuan dari versi 2. Dan terus berkembang hingga versi 5 hingga saat ini telah direncanakan untuk mulai versi 6 sampai buku ini disusun.

    HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Sibero (2011 :19), “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”. Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

    2. DREAMEVER

    Menurut Puspitasari (2011:9), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    3. XAMPP

    Menurut A.M Rudyanto (2011 : 3), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb :

    1. PHP
      Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
    2. MySQL
      SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
    3. Apache
      Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    Literature Rivew

    Menurut Guritno (2011:86), ”literature review dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaaan penelitian yang kita rumuskan”.Literature Review atau Tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik kritis saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literatur adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tidak melaporkan setiap eksperimental asli baru atau bekerja. Paling sering dikaitkan dengan literatur berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pembaca up to date dengan literatur saat ini pada topik dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti penelitian masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tersebut. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini dan referensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai gaya penggunaan terminologi yang tepat dan yang tidak bias dan pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topik ini.Manfaat Literature Review diantaranya :

    a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

    d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    e. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi pergudangan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi pergudangan ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Heru Sugiarto (2010), dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar terdefinisi jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.
    2. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indrawati Soryaningsih (2009) dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Pada PT. Alcan Packaging Flexipag”, penulis mengajukan sebuah sistem yang berbasis web. Dengan mengedepankan Alur FIFO (First In First Out) sehingga adanya sincronisasi antara bahan yang masuk dulu dengan bahan yang harus dikeluarkan lebih dulu. Tapi dalam prakteknya masih adanya kendala yaitu belum terintegrasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya tentang penulisan stock opname sehingga masih terjadinya keracuan antara alur FIFO, sehingga dapat disimpulkan bahwa alur FIFO masih perlu pembenahan dalam integrasinya dengan bagian yang lain. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar alur FIFO dalam prakteknya dapat dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada, agar integrasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya bisa berjalan lebih baik lagi.
    3. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
    4. Penelitian Godeliver A.B. Kagashe dan Terevael Massawe dengan judul “Medicine Stock Out and Inventory Management Problems in Public Hospitals in Tanzania : A Case of Dar Es Salaam Region Hospitals” yang dimuat dalam International Journal of Pharmacy. Peneliti mengedepankan dalam pembenahan manajemen dalam hal pengendalian stok agar tidak terjadi kelebihan stok alat kesehatan yang ada pada sebuah rumah sakit. Sehigga dengan ini penulis melakukan pengembangan dengan merancang sistem agar menghasilkan manajemen yang baik dengan penyajian laporan stok yang lebih akurat dan tidak memakan waktu yang lama.
    5. Penelitian Cepy Slamet dengan judul “The Implementation of Strategic Planning for Information System in Educational Foundation” yang dimuat dalam International Journal of Basic and Applied Science. Peneliti mengedepankan dalam perencanaan strategi dalam hal sistem informasi yang akan disajikan. Dalam hal ini terdapat kesamaan tujuan dengan penulis yaitu agar tidak terjadi kelebihan stok. Tetapi dalam hal ini penulis mengembangkan penelitian dengan membangun sebuah sistem yang akan membantu mempermudah dalam hal pengendalian stok serta penyajian laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan.
    6. Penelitian P.Radhakrishnan, Dr. V.M.Prasad, dan Dr. M. R. Gopalan dengan judul “Inventory Optimization in Supply Chain Management using Genetic Algorithm” yang dimuat dalam International Journal of Computer Science and Network Security Vol-9 January 2009. Metode algoritma genetika dimulai dari himpunan solusi yang menghasilkan secara acak. Peneliti masih belum menyajikan sebuah sistem untuk mangelola data yang ada. Sehingga penulis mengembangkan sebuah sistem untuk menunjang penyajian serta pengolahan data yang akurat. Untuk meminimalisir waktu yang diperlukan dalam pelaporan data yang ada.

    BAB III PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN SISTEM

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT.KMK Global Sport

    Struktur Organisasi

    Wewenang Dan Tanggung Jawab

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Use Case Diagram

    Activity Diagram

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Dan Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    Analisa Proses

    Analisa Keluaran

    User Requirement

    Requirement Elicitation Tahap I

    Requirement Elicitation Tahap II

    Requirement Elicitation Tahap III

    Requirement Elicitation Final

    Tata Laksana Sistem Dan Rancangan Sistem Yang Diusulkan

    Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram Admin Gudang

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram Purchasing Dan Pimpinan

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram Produksi

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram Admin Gudang

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram Purchasing Dan Pimpinan

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram Produksi

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram Admin Gudang

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequance Diagram Purchasing Dan Pimpinan

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram Produksi

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada State Machine Diagram Admin Gudang

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada State Machine Diagram Produksi

    Class Diagram

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data (Database)

    Rancangan Prototype

    Login Admin, Purchasing, Dan Produksi

    Username Atau Password Salah

    Halaman Utama Admin Gudang

    Halaman Utama Purchasing Dan Pimpinan

    Halaman Utama Produksi

    Halaman Master Material

    Halaman Tambah Master Material

    Halaman Penerimaan Material

    Halaman Detail Penerimaan Material

    Halaman Tambah Permintaan Material Produksi

    Halaman Permintaan Material Produksi

    Halaman Permintaan Material Produksi Di Admin

    Halaman Utama Inventory Masuk

    Halaman Utama Inventory Keluar

    Halaman Utama Stock Inventory

    Rancangan Tampilan Sistem Inventory Material Yang Diusulkan

    Tampilan Login Admin, Purchasing, Dan Produksi

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    =DAFTAR LAMPIRAN=

Contributors

Aditya wicaksono