SI1231471655

Dari widuri
Revisi per 21 Juni 2014 18.29 oleh Chandra gunawan (bicara | kontrib) (Kelebihan dan Kelemahan Prototipe)


Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM KEAMANAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16A

DENGAN MOBILE YANG MENGGUNAKAN PENYEMPROT ANESTESI

PADA PT GOLDEN MARINDO PERSADA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1231471655
NAMA
: CHANDRA GUNAWAN


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang terus diikuti oleh sebagian bahkan hampir semua kalangan. Tidak lepas dari hal yang di atas perkembangan sistem yang umumnya berbasis komputer dan sistem terkontrol yang menggunakan mikrokontroller sudah sangat maju.

    Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan peralatan komunikasi dan peralatan kontrol keamanan sebagai penunjang dalam peningkatan produksi dalam suatu industri semakin besar. Pengontrolan peralatan elektronika telah menghasilkan metode yang sangat maju seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan kemajuan teknologi tersebut pada era sekarang ini komunikasi bukan hanya digunakan untuk komunikasi antar sesama manusia saja, melainkan antara manusia dengan alat-alat kontrol, seperti sistem pengamanan mobil berbasis mikrokontroller yang menggunakan semprotan anestesis, perlunya pemahaman tentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan.

    Masih banyak dikalangan masyarakat terjadi kasus pencurian mobil walaupun pemilik mobil telah melengkapi mobilnya dengan alarm atau perangkat pengamanan seperti pemasangan kunci setir tambahan. Sistem pengamanan mobil yang ditawarkan sekarang ini sangat mahal sehingga banyak pemilik mobil mengabaikan penggunaan sistem pengamanan pada mobilnya. Seperti halnya yang terjadi di PT.Golden Marindo Persada yang pernah terjadi kehilangan mobil yang pernah dialami oleh karyawan pada PT.Golden Marindo Persada, dikarenakan tidak mempunyai sistem pengamanan yang sangat berarti.

    Telepon seluler dengan fasilitas SMS yang mampu bertukar informasi berbasis teks secara jarak jauh (remote) dan tanpa kabel (wireless) dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah pengontrolan keamanan secara jarak jauh. Ditambah dengan dukungan teknologi mikrokontroler ATMEGA16A yang memungkinkan dibentuknya sebuah sistem komputer yang memiliki efisiensi daya dan tempat, menjadikan telepon seluler sebagai sarana alternatif selain sebagai sarana komunikasi juga dapat dijadikan sebagai sarana pengendali jarak jauh.

    Pada teks SMS yang dikirim dari ponsel (telepon seluler) menuju pusat SMS atau SMS Center mengalir dalam bentuk PDU (Protocol Data Unit). Begitu juga pesan SMS yang diterima oleh ponsel dari pusat SMS (SMS Center) disimpan didalam ponsel berbentuk PDU. Pesan-pesan SMS dalam bentuk PDU yang terdapat didalam ponsel tersebut dapat dibaca oleh perangkat lain (komputer) melalui gerbang keluaran/masukan yang terdapat pada ponsel secara serial. PDU tersusun dari beberapa bagian kepala atau header yang menyimpan informasi berupa bilangan-bilangan heksadecimal. Dengan penerjemahan bagian kepala tersebut akan dapat diketahui isi dari PDU secara keseluruhan. Sebenarnya PDU tidak hanya berisi teks saja, tetapi terdapat beberapa informasi yang lainya, seperti nomor penting, nomor SMSC, waktu pengiriman, dan sebagainya.

    Dengan kurangnya sistem pengamanan mobil maka PT.Golden Marindo Persada sangat membutuhkan sistem pengamanan yang sangat penting untuk meningkatkan keamanan pada kendaraannya.

    Penerapan sejumlah model teknologi ini harus dalam sebuah kesatuan. Integrasi teknologi ini harus menjadi sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh proses yang dilaksanakan sehari-hari di lingkungan dimana dipasang alat tersebut, sehingga usaha dan dana yang dikeluarkan untuk pengadaannya tidak menjadi sia-sia. Sehingga sistem ini akan lebih membantu dalam proses keamanan di PT.Goldn Marindo Persada, karena itulah penulis mencoba mengajukan judul “SISTEM PENGAMANAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLERATMEGA16A DENGAN MOBILE YANG MENGUNAKAN PENYEMPROT ANESTESI PADA PT.GOLDENMARINDO PERSADA”

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut:

    1. Bagaimana membangun suatu alat yang dapat mengendalikan sistem keamananmobil melalui Short Message Service (SMS) sehingga pemilik mobil dapat memantau keamanan mobil terhadap gangguan pencuri kapanpun dan dari manapun melalui Short Message Service (SMS)?
    2. Bagaimana cara membangun sebuah pengontrol sistem keamanan untuk menghasilkan semprotan anestesi agar mobil tidak bisa dicuri kapanpun dan dari manapun melalui Short Message Service (SMS)?
    3. Bagaimana cara sistem memprogram mikrokontroler supaya bisa mematikan mesinmobil dengan menggunakan relai?

    Ruang Lingkup

    Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis membatasi ruang lingkup hanya terbatas pada pengendalian sistem keamanan mobil melalui Short Message Service.

    Tujuan Dan Manfaat

    Tujuan

    Tujuan pokok dari penelitian ini adalah:

    1. Tujuan Opersional
    2. a. Memiiliki sistem keamanan ekstra untuk mobil supaya dapat memperkecil resiko kehilangan mobil.

      b. Membangun dan merancang sebuah sistem pengendalikeamanan mobil bebasis mokrokontroler ATMEGA16A dengan menggunakan layanan SMS (Short Message Service) dengan selang waktu antara pengiriman SMS dari handphone pengendali ke handphone yang terpasang pada alat sesingkat mungkin.

      c. Membangun sistem pengendali keamanan mobil dengan cara mengintergrasikan komponen-komponen perangkat keras seperti handphone sony ericsson T630.

    3. Tujuan Fungsional
    4. a. Menerapkan suatu sistem pengamanan mobil yang dapat dihandalkan.

      b. Dapat memantau kendaraan yang dimilikinya dengan menggunakan sistem informasi yang digunakan.

    5. Tujuan Individual
    6. a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi dalam program Strata 1 Jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

      b. Untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan secara nyata.


    Manfaat

    Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

    1. Manfaat Opersional
    2. a. Mengetahui bagaimana cara kerja mikrokontroler, SMS dan sensor, sehingga dapat dibangun sebuah sistem pengaman yang lebih baik atau mengembangkan sistem dari hasil penelitian menjadi lebih realible.

      b. Memberikan pengamanan dan peringatan dini terhadap aksi pencurian mobil.

      c. Memudahkan pemilik mobil untuk mematikan mesin mobil apabila mobilnya ketahuan dicuri.

    3. Manfaat Fungsional
    4. a. Dapat mengurangi tingkat kriminalitas pencurian danperampasan mobil di masyarakat dengan menerapkan sistem pengamanan dari hasilpeneliltian.

      b. Memberikan efek aman kepada pemilik kendaraan yang dimilikinya.

    5. Manfaat Individu
    6. a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi dalam program Strata 1 Jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

      b. Untuk dapat bisa dikembangkan dari hasil penelitian yang sudah ada.

     

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penulisan laporan Skripsi ini menggunakan beberapa metode, adapun metode yang digunakan adalah :

    1. Observasi
    2. Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT.Golden Marindo Persada. metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam analisa dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

    3. Wawancara
    4. Interview adalah Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan cara wawancara atau tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait dalam hal ini. Penulis melakukan sesi tanya-jawab kepada stakeholder pada PT.Golden Marindo Persada.

    5. Studi Pustaka
    6. Studi pustaka yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan penilitian sebagai bahan referensi. Buku referensi maupun buku maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan, juga melalui media internet untuk memperoleh data yang berkaitan guna menunjang kelengkapan data.

    Metode Analisa

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis SWOT, yaitu kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT depat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhikeempat faktor, kemudian menerapkan dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakanpendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

    Metode Perancangan

    Pada metode ini, penulis menggunakan metode terstruktur yaitu menggunakan flowchart untuk menjelaskan jalannya sistem yang digunakan.

    Metode Testing

    Dalam skripsi ini metode testing yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Sistematik Penulisan

    Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman, maka penulis membuat sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri lima bab dan lampiran.

    BAB I  : PENDAHULUAN

    Berisi latar belakang, rumusan masalah,ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, metode analisaperancangan program, Metode perancangan, metode testing dan sistem penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan tentang teori komponen elektronika dasar yang digunakan pada penelitian yang dibuat agar mengetahui fungsi dari komponen tersebut yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan skripsi ini.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab berisikan gambaran umum PT.Golden Marindo Persada, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di PT.Golden Marindo Persada, serta tujuan perancangan, langkah-langkah perancangan, diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat, analisa sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alernatif pemecahan masalah, user requirement : elisitasi 1,2,3 dan final.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang diajukan. Rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi alat yang telah diuji, implementasi, estimasi biaya.

    BAB V PENUTUP

    Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan.




    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalahsuatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpulbersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


    5. Lingkungan Luar Sistem (Evironment)
    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yangberguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    13. Pengolah Sistem (Procces)
    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    15. Sasaran Sistem (Objective)
    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifatdeterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

      Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

      Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

    4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Konsep Keamanan Sistem Informasi

    Definisi Keamanan

    Menurut Ibisa (2012:196), Tujuan dari pengamanan sisteminformasi adalah untuk menyakinkan integritas, kelanjutan, dan kerahasiaan daripengolahan data. Keuntungan dengan meminimalkan risiko harus diimbangi denganbiaya yang dikeluarkan untuk tujuan pengamanan ini. Oleh karena itu biaya untukpengamanan terhadap keamanan sistem komputer harus wajar.

    Perusahaan harus dapat mengurangi risiko dan memelihara keamanan sistem komputerisasi pada suatu tingkatan atau level yang dapat diterima. Reputasi organisasi akan dinilai masyarakat apabila dapat diyakini oleh Integritas (Integrity) informasi, Kerahasiaan (Confisentiality)informasi dan Ketersediaan (Availability) informasi.

    Dapat disimpulkan bahwa Keamanan Informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang mungkin timbul. Sehingga keamanan informasi secara tidak langsung dapat menjamin kontinuitas bisnis, mengurangi resiko-resiko yang terjadi, mengoptimalkan pengembalian investasi (return on investment).

    Klasifikasi Informasi

    Menurut Ibisa (2012:198), Informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Sangat Rahasia (Top Secret)
    2. Apabali informasi ini disebarluaskan maka akan berdampak sangat parah terhadap keuntungan berkompetisi dan strategi bisnis organisasi. Contoh informasi jenis Top Secret : rencana operasi bisnis, strategi marketing, rincian atau ramuan bahan untuk menghasilkan material atau bahan baku tertentu, strategi bisnis.

    3. Konfidensial (confidential)
    4. Apabali informasi ini disebarluaskan maka ia akan merugika privasi perorangan, merusak reputasi organisasi. Contoh informasi jenis Confidential : konsolidasi penerimaan, biaya keuntungan beserta informasi lain yang dihasilkan unit kerja keuangan organisasi, strategi marketing, teknologi, rencana produksi, gaji karyawan, informasi pribadi karyawan, promosi atau pemberhentian karyawan.

    5. Restricted
    6. Informasi ini hanya ditujukan kepadaorang-orang tertentu untuk menopang bisnis organisasi. Contoh informasi Restricted : informasi mengenai bisnis organisasi, peraturan organisasi, strategi marketing yang akan diimplementasikan, strategi harga penjualan, strategi promosi.

    7. Internal Use
    8. Informasi ini hanya boleh digunakanoleh pegawai perusahaan untuk melaksanakan tugasnya. Contoh informasi Internal Use : prosedur, buku panduan, pengumuman atau memo mengenai organisasi.

    9. Public

      Informasi ini dapat disebarluaskankepada umum melalui jalur yang resmi. Contoh informasi Publik : Informasi di web, Internal korespondensi yang tidak perlu melalui pengontrolan atau screening, dan public corporate announcements.

     

    Konsep Dasar Analisis SWOT

    Definisi Analisis SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

    Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth OrientedStrategy).

    Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

    Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan questionmark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

    Kuadran 4 : Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

    Menurut Yusmini (2011:68), definisi analisa SWOT sebagai berikut:

    Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategiperusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

     

    Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

    1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

    2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

    3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

      Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

    4. Kuisioner Riset SWOT

      Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

    5. Identifikasi Penyebab Masalah

      Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

    6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

    7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

      Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

    8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

      Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

    9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

      Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

    10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

      Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

    11. Melakukan Cascading SWOT

      Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

    12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

    13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

    14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

      Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

     

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

    Pendekatan Pemecahan Masalah

    Menurut Puspitasari dkk di dalam jurnal Teknik Industri Vol 7, No.2 (2012:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

    b. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

    c. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

    d. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

    e. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

    f. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

    g. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan

    Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

    Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No.2 (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

    Cara Membuat Flowchart

    Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8):

    a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

    b. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

    c. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

    d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

    e. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

    f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

    g. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

    Jenis-Jenis Flowchart

    Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

    1. Bagan Alir Sistem(Systems Flowchart)

      Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem

    2.  

      Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

    3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

    4.  

      Gambar 2.4. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    5. Bagan Alir Skematik(Schematic Flowchart)

      Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

    6.  

      Gambar 2.5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

    7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan

    8.  

      Gambar 2.6. Bagan Alir Program (Program Flowchart)=

    9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

    10.  

      Gambar 2.7. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

       

      Gambar 2.8. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart


       

      Konsep Dasar Prototipe

      Definisi Prototipe

      Menurut Simarmata (2010:64),” Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.

      Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

      1. Prototipe Jenis I

        Prototipe jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:

      2. 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

        2. Mengembangkan prototipe

        3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima

        4. Menggunakan prototype

      3. Prototipe Jenis II

        Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

        Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

        1. Mengkodekan sistem operasional

        2. Menguji sistem operasional

        3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

        4. Menggunakan sistem operasional

         

        Gambar 2.2 Metode Prototipe

      4. Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8)

        Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

        1. THROW-AWAY

          Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

        2. INCREMENTAL

          Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

        3. EVOLUTIONARY

          Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

         

        Kelebihan dan Kelemahan Prototipe

        Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

         

         

        Tabel 4.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

         


         

        Teori Khusus

        Konsep Dasar Mikrokontroler

        Definisi Mikrokontroler

        Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

        Karakteristik Mikrokontroler

        Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

        a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

        b. Konsumsi daya kecil.

        c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

        d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

        e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

        f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

        Klasifikasi Mikrokontroler

        Menurut Syahrul (2012:15), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

        BAB III

        ANALISA SISTEM BERJALAN

        Gambaran Umum Perusahaan

        Sejarah Singkat Perusahaan

        Berawal berdirinya PT.Golden Marindo Persada ini pada tanggal 15 September 1987 di Jl. Raya Salembaran Teluk Naga Tangerang. Perusahaan ini bergerak pada bidang ekspor impor ikan hias dan terumbu karang. Ikan hias merupakan sangat menarik untuk dilihat, entah untuk di nikmati, ditelaah, atau sekedar dijadikan penghias rumah. Namun mengikuti proses perternakan ikan hias ternyata juga tak kalah menarik, dengan proses pembibitan maupun perawatannya. Proses perawatan dan pembibitan tidak hanya mengasah kemampuan kreativitas, tetapi juga melatih mereka yang terlibat menjadi peribadi yang peka, penuh tenggang rasa dan disiplin yang akan berjuang pada rasa percaya diri.

        Dengan adanya persaingan sering kali ada pasang surutnya dalam berusaha, itu merupakan hal yang sangat lazim. Meskipun ikan hias mengalami pasang surut dalam perdagangannya, tetapi di PT.Golden Marindo Persada sebuah daerah yang jauh dari perkotaan berdiri sebuah peternakan ikan hias yang di motori oleh bapak Wesen, PT.Golden Marindo Persada ini selalu melakukan beberapa pagelaran pameran ikan hias yang selalu rutin yang diadakan di berbagai provinsi di indonesia maupun di mancanegara, bertujuan untuk menanggulangi pada saat mengalami pasang surutnya dalam perdagangan.

        Visi dan Misi Perusahaan

      Adapun Visi dan Misi dari perusahaan PT.Golden Marindo Persada sebagai berikut:

      Visi

      a. Menembus pasar baik itu dalam negeri maupun Internasional.

      b. Menjadi Perusahaan Ikan Karang dengan kualitas terbaik dan terfavorit.

      Misi

      a. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

      b. Memberikan produk ikan karang dan aquarium dengan kualitas yang paling baik.

      c. Melakukan kerjasama dengan pasar dalam negeri dan Internasional.

        Struktur Organisasi Perusahaan

        Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

         

        STRUKTUR ORGANISASI

        PADA PT.GOLDEN MARINDO PERSADA

         

         

        Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT.Golden Marindo Persada

         

        Tugas dan Tanggung Jawab

        Seperti halnya sebuah perusahaan pada umumnya, PT. Golden Marindo Persada dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

        Tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Golden Marindo Persada adalah sebagai berikut:

         

        1. Komisaris :

        a. Memberikan nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.

        b. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan dagang tersebut.

        c. Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.

        d. Menghadiri rapat direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

        e. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh direktur.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.

        2. Direktur Utama

        Tugas :

        a. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.

        b. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.

        c. Menunjuk, mengangkat dan memberhentikan manager.

        d. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan sifatnya penting.

        e. Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang.

        f. Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab penuh atas tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

        b. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat umum pemegang saham.

         

        3. Manager Keuangan

        Tugas:

        a. Melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak.

        b. Melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas.

        c. Melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen.

        d. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan administrasi perusahaan.

        e. Membuat evaluasi kegiatan perusahaan bidang keuangan.

        Tanggung Jawab :

        a. Mengambil keputusan investasi (investment decision)’. Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai

        paling menguntungkan.

        b. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan

        yang menimbulkan biaya paling murah.

        c. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen,

        pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.

         

        4. Marketing Manager

        Tugas :

        a. Terciptanya peningkatan penjualan perusahaan melalui strategi penjualan efektif dan efisien.

        b. Terciptanya target penjualan sesuai kebijakan pemasaran yang telah disusun.

        c. Terciptanya hubungan yang baik dengan pelangggan.

        d. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

        e. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama

        b. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

         

        5. Kepala Bagian Keuangan

        Tugas :

        a. Mengkoordinir, menganalisa, mengelola data-data, sehingga tersusun suatu laporan keuangan-keuangan perusahaan.

        b. Ikut serta dalam mengamankan asset perusahaan.

        c. Mengatur masalah yang berhubungan dengan penyediaan dan penggunaan dana.

        d. Menyediakan laporan untuk internal maupun eksternal perusahaan.

        e. Mengatur kebijaksanaan dan pengendalian keuangan untuk penghematan biaya pengeluaran perusahaan.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab dalam ketertiban, kejelasan dan kebenaran sistem kerja.

        b. Bertanggung jawab dalam ketertiban, kejelasan dan kebenaran pelaksanaan penyusunan program sistem kerja.

        c. Bertanggung jawab dalam kenyamanan dan keharmonisan dalam membina hubungan kerja yang baik

         

        6. Kepala Bagian Accounting

        Tugas :

        a. Memeriksa kebenaran penulisan dan perhitungan kwitansi dan surat jalan.

        b. Memeriksa limit piutang dari setiap perusahaan.

        c. Menetapkan metode-metode yang digunakan dalam pencatatan akuntansi.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab pada urusan piutang, utang, penagihan dan pembukuan.

        b. Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan bulanan dan tahunan, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.

        c. Mengawasi dan mengkoordinasikan pengumpulan data, bukti transaksi hingga pelaporan semua jenis pajak perusahaan, baik masa maupun tahunan serta menguasai peraturan perpajakan.

        d. Menangani Perencanaan dan Pembiayaan Perusahaan.

        e. Membuat Analisa Biaya Perusahaan.

        f. Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus kas bulanan sudah akurat.


         

        7. Kepala Bagian Marketing

        Tugas :

        a. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien dengan memperhatikan sumber daya perusahaan.

        b. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan komplain, pengukuran kepuasan pelanggan.

        c. Menciptakan kenyamanan kerja karyawan perusahaan dengan mengoptimalkan fungsi kerja dibagian marketing.

        d. kerja sama yang baik di dalam intern bagian marketing maupun dengan bagian lain terkait dengan kelancaran proses kerja di bagian marketing.

        e. Berwenang memberikan usulan strategi pemasaran kepada marketing manager.

        f. Berwenang mengembangkan pola kerja bagian marketing dengan memperhatikan sumber daya perusahaan yang ada.

        g. Berwenang untuk melakukan koordinasi dengan bagian lain sehubungan dengan pelaksanaan fungsi kerja di bagian marketing.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab terhadap ketertiban, kelancaran, dan keakuratan data administrasi pemasaran.

        b. Bertanggung jawab atas segala kegiatan dan permasalahan yang terjadi dalam intern bagian marketing.

        c. Bertanggung jawab atas pengendalian biaya pemasaran.

        d. Bertanggung jawab terhadap hasil survey pengukuran kepuasan pelanggan.

        e. Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan prosedur yang berlaku di bagian marketing dan melakukan analisa atas efisiensi prosedur tersebut.

        f. Bertanggung jawab atas pembinaan dan pengarahan kepada bawahan.

         

        8. Kepala bagian Umum

        Tugas :

        a. Kesekretariatan menyelenggarakan kegiatan dibidang ke rumah tanggaan, peralatan kantor, perundang-undangan, mengurus pembekalan material dan peralatan teknik mengadakan pembelian barang-barang yang diperlukan

        perusahaan.

        b. Menandatangani surat atau laporan.

        c. Menilai dan menentukan kualitas barang.

        d. Membuat harga perkiraan sendiri .

        e. Mengeluarkan uang persediaan .

        f. Mendistribusikan barang inventaris dan barang persediaan

        g. Menilai dan menentukan kondisi barang inventaris untuk diusulkan penghapusan.

        Tanggung Jawab :

        Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi dan kepegawaian serta.

         

        9. Kepala Bagian Administrasi Personalia

        Tugas :

        a. Membuat catatan administrasi peralatan dan proses produksi.

        b. Membuat permintaan kebutuhan peralatan.

        c. Menangani bagian humas dan personalia.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab dalam memelihara semua dokumen proses produksi yang ada.

        b. Membuat laporan manajemen bidang tenaga kerja.

         

        10. Kepala Bagian Peralatan

        Tugas :

        a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air.

        b. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia.

        c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab dalam mengendalikan kegiatan perencanaan teknik, produksi, distribusi dan perawatan.

         

        11. Staf Keuangan

        Tugas:

        a. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang/piutang.

        b. Membuat , mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

        c. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.

        d. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.

        e. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran.

        f. Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar.

        g. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

        h. Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada/tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan.

        Tanggung Jawab:

        Bertanggung jawab kepada kepala staf keuangan atas pelaksanaan bebagai kegiatan dan pelayanan.

         

        12. Staf Accounting

        Tugas:

        a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

        b. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan .

        c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.

        Tanggung Jawab:

        Melakukan pencatatan dokumentasi

         

        13. Staf Peralatan

        Tugas:

        a. Mengelola peralatan seperti kendaraan dan alat berat sehingga dapat tersedia alat dalam jumlah yang cukup pada saat dibutuhkan untuk melaksanakan suatu item pekerjaan.

        b. Melakukan perawatan, pengecekan dan pemeliharaan alat-alat proyek sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sehingga alat dapat berfungsi dengan baik saat digunakan serta pengurangan resiko kecelakaan akibat alat dalam

        kondisi tidak baik.

        c. Mengoperasikan dan memobilisasi alat sesuai dengan keperluan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

        d. Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan peralatan setelah melewati pengontrolan kuantitas dan kualitas alat oleh quantity qontrol dan quality qontrol.

        e. Membuat dan mengisi buku harian operasional alat serta membuat laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan alat yang berisi nama alat yang digunakan, jumlah alat, waktu penggunaan serta untuk pekerjaan apa alat

        tersebut digunakan.

        Tanggung Jawab:

        Bertanggung jawab dalam melakukan pengamanan, perbaikan dan penyimpanan peralatan serta membuat data inventaris peralatan yang ada di perusahaan.

         

        14. Staf Umum

        Tugas:

        a. Melakukan quality control dan administrasi pekerja harian.

        b. Melakukan tugas-tugas perhubungan dan koordinasi lapangan.

        c. Melakukan administrasi ringan.

        Tanggung Jawab:

        a. Melakukan tugas-tugas dari kepala bagian umum.

        b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian umum.

         

        15. Staf Adm Personalia

        Tugas:

        a. Membantu kepala bagian adm personalia dalam kegiatan administrasi.

        b. Mengawasi dan mengurusi administrasi dan aktivitas karyawan maupun non karyawan dalam lingkungan perusahaan.

        c. Merencanakan seleksi karyawan yang akan direkrut untuk dipekerjakan dalam kegiatan produksi maupun lainnya.

        d. Mengurus arsip karyawan.

        Tanggung Jawab:

        Membuat laporan administrasi secara periodik kepada atasan.

         

        16. Staf Marketing

        Tugas:

        a. Melakukan kegiatan marketing.

        b. Pengembangan bisnis dan jaringan penjualan produk.

        Tanggung Jawab:

        Melakukan analisa penjualan dan pendistribusian produk dengan berorientasi pada pencapaian target dan kepuasan pelanggan.

         

        Tujuan Perancangan

        Adapun tujuan dari perancangan adalah :

        1. Merancang sistem keamanan ekstra untuk mobil supaya dapat memperkecil resiko kehilangan mobil.

        2. Mikrokontroler Atmega16A

          Membangun dan merancang sebuah sistem pengendali keamanan mobil bebasis mokrokontroler ATMEGA16A dengan menggunakan layanan SMS (Short Message Service) dengan selang waktu antara pengiriman SMS dari handphone pengendali ke handphone yang terpasang pada alat sesingkat mungkin.

        3. Sony ericsson T630

          Membangun sistem pengendali keamanan mobil dengan cara mengintergrasikan komponen-komponen perangkat keras seperti handphone sony ericsson T630.

        4.  

        Langkah-Langkah Perancangan

      Proses yang dipergunakan dalam pembangunan alat ini merupakan dari ide hingga desain alat tersebut.

       

       

      Gambar 3.2. Diagram Blok Langkah Perancangan

       

        Diagram Blok

        Diagram Blok ATMEGA16A

        Mikrokontroler ini memisahkan memori program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent). Secara garis besar mikrokontroler ATMega16A terdiri dari :

        a. Arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.

        b. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte.

        c. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

        d. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

        e. User interupsi internal dan eksternal.

        f. Bandar antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface) dan Bandar USART (Universal Syschronous Asynchronous Received Transmitter) sebagai komunikasi serial.

        g. Fitur Peripheral.

        h. Dua buah 8-bit timer/counter dengan prescaler terpisah dan mode compare.

        i. Satu buah 16-bit timer/counter dengan prescaler terpisah, mode compare, dan mode capture.

        j. Real time counter dengan osilator tersendiri.

        k. Empat kanal PWM dan Antarmuka komparator analog.

        l. 8 kanal, 10 bit ADC.

        m. Byte-oriented Two-wire Serial Interface.

        n. Watchdog timer dengan osilator internal.

         

         

        Gambar 3.3. Blok diagram ATMega16A

         

        Diagram Blok Perangkat Keras

        Blok diagram dari perangkat keras yang dirancang pada penelitian ini dijelaskan pada gambar :

         

         

        Gambar 3.4. Blok Diagram Perangkat Keras

         

          Sistem ini menggunakan MikrokontrolerATMEGA16A sebagai otak dari seluruh rangkaian yang dirancang. Terdapat 2 input yang masuk ke mikrokontroller yaitu saklar yang digunakan sebagai switch untuk menghidupkan sistem mikrokontroler dan memberikan tegangan kerja pada sensor dan sensor sebagai media untuk memberikan perintah pada mikrokontroller ketika kendaraan dinyalakan tanpa prosedur.

          Terdapat 4 output yang dapat digunakan dan memiliki fungsi masing-masing yaitu:

          1. Output yang ke rangkaian relay digunakan sebagai pemutus arus pada motor dc.

          2. Output yang ke handphone digunakan sebagai media pemberi pesan singkat ketika sensor mendeteksi kendaraan hidup melalui komunikasi jaringan seluler.

          3. Output yang ke buzzer dan lampu led digunakan sebagai indikator yang dapat menghasilkan suara dan lampu flip-flop ketika kendaraan dalam kondisi tidak aman.

          4. Output yang ke penyemprot anestesi merupakan jenis alat yang dapat menyemprotkan obat bius ketika sistem dalam kondisi tidak aman.

        Mikrokontroler berkomunikasi dengan handphone melalui komunikasi serial 2 arah sehingga mikrokontroler dapat membaca sms yang diterima oleh handphone dan dapat mengirimkan sms keluar melalui handphone.

         

        Rangkaian Catu Daya

        Rangkaian catu daya merupakan modul vital di dalam penelitian ini, yang terdiri atas baterai, regulator dan beberapa komponen pendukungnya. Tanpa rangkaian catu daya sistem tidak akan bekerja sama sekali. Catu daya menggunakan baterai kotak 9 volt yang dibatasi dengan switch sehingga jika sedang mau digunakan switch bisa dihubungkan dan jika sedang tidak mau digunakan switch bisa diputuskan. Pada saat switch terhubung, aliran listrik 9 volt masuk ke kapasitor karena fungsi dari kapasitor adalah menyimpan muatan listrik sehingga aliran listrik 9 volt mengalir mengisi kapasitor sampai penuh lalu setelah penuh kapasitor akan membuang isi muatannya ke komponen selanjutnya. Hal ini dimaksudkan supaya kerja baterai menjadi lebih ringan karena aliran listrik lebih dulu disimpan di kapasitor, kemudian baru masuk ke beban.

        Tegangan yang dibutuhkan adalah 5 volt sehingga digunakan regulator untuk menghasilkan tegangan 5 volt yaitu 7805. Regulator adalah pembatas arus yang memiliki fungsi hampir mirip dengan dioda zener. Berapapun input tegangan yang masuk, outputnya tetap sesuai dengan karakteristiknya dan akan membuang sisanya ke ground.. Output dari 7805 sudah 5 volt yang kemudian masuk ke kapasitor juga karena fungsi dari kapasitor adalah menyimpan muatan listrik sehingga aliran listrik 5 volt mengalir mengisi kapasitor sampai penuh lalu setelah penuh kapasitor akan membuang isi muatannya ke beban. Hal ini dimaksudkan supaya kerja regulator menjadi lebih ringan karena aliran listrik lebih dulu disimpan di kapasitor, kemudian baru masuk ke beban.

        Untuk indikator bahwa rangkaian catu daya ini mengalirkan arus listrik digunakan sebuah LED dan sebuah resistor yang menyala pada saat Baterai kotak mengalirkan arus listrik ke rangkaian catu daya.

         

         

        Gambar 3.5. Rangkaian Catu daya

           

        Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA 16A

        Rangkaian Mikrokontroler merupakan modul pengontrol utama di dalam penelitian ini, yang terdiri dari IC ATMEGA16A dan beberapa komponen sebagai rangkaian pendukungnya.

        Mikrokontroler ATMEGA16A tidak akan dapat bekerja tanpa adanya detak / denyut yang masuk yang dapat diibaratkan manusia yang jantungnya tidak berdetak / berdenyut, begitu juga Mikrokontroler yang apabila tidak diberikan jantung yang berdetak maka Central Processing Unit (CPU) yang terdapat di dalam Mikrokontroler tidak akan dapat bekerja. Oleh karena itu diberikan rangkaian Oscilator menggunakan Xtal dan 2 buah kapasitor. Xtal memiliki dua kaki yang disini berfungsi sebagai penghasil detak yang dilengkapi dengan dua buah kapasitor di kedua kakinya, hal ini dimaksudkan supaya kedua kaki dapat berdetak berlawanan tergantung kaki mana yang lebih dulu mendapatkan logika satu maka kaki yang lainnya mendapatkan logika 0.

        Pada saat Mikrokontroler mendapatkan detak dari oscilator, CPU akan mulai bekerja dengan membaca urutan kerja / instruksi kerja di dalam program memori. Program memori yang dimiliki ATMEGA16A adalah sebesar 16 kilo byte yang dapat diisikan urutan instruksi yang harus dikerjakan oleh CPU. Urutan kerja Instruksi dimulai dari address 0 sampai address 16ribu, maka CPU harus membaca instruksi mulai dari address 0 terlebih dulu lalu terus naik berurut.

        Untuk dapat membaca Urutan instruksi di program memori dari address 0, Mikrokontroler harus di reset dengan memberikan logika 0 ke kaki reset. Oleh karena itu harus diberikan rangkaian reset otomatis sehingga setiap kali mikrokontroler mulai bekerja, akan mereset otomatis supaya setiap kali sistem bekerja CPU membaca instruksi mulai dari address 0.

        Rangkaian auto reset menggunakan sebuah kapasitor 10 µF yang kaki – nya terhubung ke Ground dan kaki + terhubung ke kaki reset melalui resistor 4,7 KΩ dan terhubung ke + VCC melalui resistor 2,2 KΩ. Pertama kali mendapatkan catu daya, muatan kapasitor kosong yang artinya logika yang masuk ke kaki reset melalui resistor 4,7 KΩ adalah logika 0 yang menyebabkan kondisi mikrokontroler menjadi reset. Aliran listrik + VCC akan mulai mengisi kapasitor secara perlahan melalui resistor 2,2 KΩ. Kondisi reset akan berhenti pada saat kapasitor sudah terisi + VCC.

        Mikrokontroler memiliki Port A, Port B, Port C dan Port D yang dapat digunakan sebagai input atau output.

         

         

        Gambar 3.6. Rangkaian Mikrokontroler

         


        Rangkaian Sensor dan Switch

        Rangkaian sensor dan switch merupakan modul input yang memberikan input ke mikrokontroler.

        Sensor mendeteksi mobil dinyalakan atau tidak dengan cara mendeteksi apakah ground baterai melewati switch atau tidak. Apabila ground tidak melewati switch artinya mobil tidak dinyalakan, tetapi jika ground melewati switch artinya mobil dinyalakan.

        Konsep sensor mendeteksi dengan cara jalur setelah switch di hubungkan ke Port A.7 Mikrokontroler. Port A.7 difungsikan sebagai input yang aktif low / 0, yang artinya pada saat switch tidak terhubung, kondisi logika input yang masuk adalah logika 1, tetapi pada saat switch terhubung, logika input yang masuk adalah logika 0.

        Switch aktif adalah switch yang digunakan untuk mengaktifkan sistem anti pencurian mobil. Pada saat switch terhubung ke ground, logika 0 masuk ke Port B.0 yang juga berfungsi sebagai input sehingga memberi tahukan ke program bahwa sistem anti pencurian mobil diaktifkan. Pada saat switch tidak terhubung ke ground, maka logika 1 yang masuk ke input Port B.0 mikrokontroler yang memberitahukan bahwa sistem anti pencurian mobil tidak diaktifkan.

         

         

        Gambar 3.7. Rangkaian Input

         

        Rangkaian Pengendali Relay dan Buzzer

        Rangkaian pengendali Relay dan Buzzer merupakan modul yang digerakkan oleh mikrokontroler sehingga dapat bekerja sesuai dengan perintah mikrokontroler.

        Relay digunakan sebagai switch penghubung yang dapat menyebabkan mobil bisa menyala atau tidak bisa menyala. Relay dapat diaktifkan oleh Port B.1 menggunakan Transistor NPN yang berfungsi sebagai saklar aliran listrik ke relay. Relay akan aktif pada saat kaki lilitan / coil yang terdapat di dalam relay mendapatkan aliran listrik yaitu mendapatkan ground dan + VCC 5 Volt. Pada saat mikrokontroler memberikan logika 1 ke transistor NPN, maka transistor NPN yang akan memberikan ground ke relay sehingga relay aktif. Kaki coil relay dikasi dioda yang terbalik yang berguna untuk membuang arus gaya gerak listrik berlawanan yang merupakan imbas dari aliran listrik di dalam coil sehingga tidak ada kemungkinan relay tidak bekerja.

        Buzzer digunakan sebagai alarm yang akan berbunyi pada saat mesin mobil dinyalakan, buzzer akan berbunyi pada saat kedua kaki buzzer mendapatkan Ground dan + VCC. Buzzer diaktifkan oleh mikrokontroler melalui transistor NPN yang berfungsi sebagai saklar aliran listrik ke buzzer. Pada saat mikrokontroler memberikan logika 1 ke transistor NPN, maka transistor NPN yang akan memberikan ground ke buzzer sehingga buzzer berbunyi.

         

         

        Gambar 3.8. Rangkaian Output

         


        Rangkaian Komunikasi Serial Dengan Handphone

        Rangkaian komunikasi serial dengan handphone merupakan rangkaian yang memungkinkan mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan handphone melalui AT Command. Mikrokontroler mengirim data ke Handphone melalui kaki Transmit yang diterima oleh handphone di kaki receive. Handphone juga mengirimkan data ke mikrokontroler melalui kaki transmit yang diterima oleh mikrokontroler dengan kaki receive.

        AT Command yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

        printf("AT\r\n"); //tes komunikasi HP

        printf("ATZ\r\n"); //Reset komunikasi HP

        printf("AT+CMGF=1\r\n"); //Format HP Text Format

        printf("AT+CPMS=\"ME\",\"ME\",\"ME\"\r\n"); //Lokasi memori SMS di hp

        printf("AT+CMGS=\"nomor handphone\”\r\n"); //kirim SMS ke nomor

        printf("Mobil anda dicuri%c",26); //kirim kalimat SMS

         

         

        Gambar 3.9. Rangkaian Komunikasi Dengan Handphone

         

        Rangkaian Pengendali Penyemprot

        Rangkaian pengendali penyemprot merupakan modul yang digerakkan oleh mikrokontroler sehingga dapat bekerja sesuai dengan perintah mikrokontroler.

        Motor dc penyemprot dapat diaktifkan oleh Port B.3 menggunakan transistor PNP dan NPN yang berfungsi sebagai saklar aliran listrik ke motor dc penyemprot. Motor dc akan menekan penyemprot pada saat motor dc mendapatkan aliran listrik yaitu mendapatkan ground dan + VCC 5 volt. Pada saat mikrokontroler memberikan logika 0 ke transistor PNP dan transistor PNP memberikan logika 1 ke transistor NPN, maka transistor NPN yang akan memberikan ground ke motor DC sehingga motor penyemprot aktif.

         

         

        Gambar 3.10. Rangkaian Pengendali Penyemprot

         

        Rangkaian Sistem Keseluruhan

        Skema rangkaian ini dapat dilihat pada skema rangkaian keseluruhan dibawah ini :

         

         

        Gambar 3.11. Rangkaian Keseluruhan

         

        Dari gambar rangkaian keseluruhan diatas dapat dilihat bahwa sistem ini memiliki 2 buah input dan 4 buah output dan sebuah komunikasi serial receive transmit dengan handphone.

        Pertama kali bekerja sistem bekerja, mikrokontroler mengaktifkan relay sehingga mobil dapat dinyalakan dan mematikan alarm supaya alarm tidak berbunyi. Lalu mikrokontroler mendeteksi apakah sistem anti pencurian diaktifkan atau tidak dengan mendeteksi switch aktif terhubung ke ground atau tidak.

        Apabila switch aktif terhubung ke ground, maka mikrokontroler akan mendeteksi apakah mobil dalam keadaan dinyalakan atau tidak. Jika mobil dalam keadaan mati, mikrokontroler akan terus mendeteksi mobil dinyalakan atau tidak. Jika mobil tiba-tiba dinyalakan, maka mikrokontroler dengan segera akan mengirimkan SMS ke nomor handphone yang tersimpan di memori. Setelah selesai mengirimkan SMS, mikrokontroler akan membunyikan alarm, anestesi menyemprot lalu mematikan mobil. Alarm tidak akan pernah berhenti sampai switch aktif tidak diaktifkan kembali. Apabila switch aktif tidak terhubung ke ground, maka mikrokontroler akan terus menunggu sampai switch aktif terhubung ke ground.

         

        Cara Kerja Alat

        1. Input

          1. Sensor mobil aktif

            Sensor dan switch merupakan modul input yang memberikan input ke mikrokontroler. Sensor mendeteksi mobil dinyalakan atau tidak dengan cara mendeteksi apakah ground baterai melewati switch atau tidak. Apabila ground tidak melewati switch artinya mobil tidak dinyalakan, tetapi jika ground melewati switch artinya mobil dinyalakan.

          2. Switch aktif

            Swicth aktif adalah switch yang digunakan untuk mengaktifkan sistem anti pencurian mobil. Pada saat switch terhubung ke ground, logika 0 masuk ke Port B.0 yang juga berfungsi sebagai input sehingga memberi tahukan ke program bahwa sistem anti pencurian mobil diaktifkan. Pada saat switch tidak terhubung ke ground, maka logika 1 yang masuk ke input Port B.0 mikrokontroler yang memberitahukan bahwa sistem anti pencurian mobil tidak diaktifkan.

        2. Proses

          1. Mikrokontroler Atmega16A Mikrokontroler sebagai otak pengatur kerja, mikrokontroler ini bekerja untuk memberi perintah ke keseluruhan rangkaian sesuai perintah yang diberikan.

        3. Output

          1. Relay

            Relay digunakan sebagai switch penghubung yang dapat menyebabkan mobil bisa menyala atau tidak bisa menyala.

          2. Buzzer

            Buzzer digunakan sebagai alarm yang akan berbunyi pada saat mesin mobil dinyalakan.

          3. Penyemprot

            Yang berfungsi sebagai saklar aliran listrik ke motor dc penyemprot. Motor dc akan menekan penyemprot pada saat motor dc mendapatkan aliran listrik.

          4. Handphone

            Untuk dapat mengirimkan SMS digunakan sebuah media handphone yang dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler.

        Pembuatan Alat

        Perangkat Keras (Hardware)

        Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

        1. Alat

        Alat yang dipergunakan pada penelitian ini antara lain :

          1. Personal Computer

            Digunakan sebagai media untuk menulis dan mengupload program kedalam mikrokontroler.

          2. ISP Programmer AVR

          3. Rangkaian antarmuka yang berfungsi menghubungkan komputer dengan mikrokontroler dalam proses pemrograman mikrokontroler.

          4. Solder

          5. Merupakan alat yang digunakan untuk melelehkan timah dengan cara dipanaskan.

          6. Timah

            Digunakan untuk menghubungkan antara komponen dengan cara dipanaskan dengan solder.

          7. Multitester

          8. Sebagai alat untuk mengukur sebuah komponen dan arus listrik.

          9. IC ATMEGA16A

            Merupakan otak dari sistem yang memiliki pin input, pin output yang dapat di program secara berulang kali.

          10. Xtal 10 Mhz

            Merupakan pembangkit frekuensi sinyal clock untuk mikrokontroller.

          11. Kapasitor

            Suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik.

          12. Resistor

            Komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.

          13. Baterai kotak 9 Volt Rechargeable

            Merupakan sumber listrik dc yang digunakan dalam sistem.

          14. Toggle Switch

            Merupakan tombol yang dapat digunakan untuk memutus dan menyalurkan arus listrik.

          15. IC Regulator

            Merupakan komponen yang dapat merubah tegangan inputan menjadi tegangan keluaran sesuai jenisnya. Contoh: sebuah penampang di aliri arus listrik sebesar + 9 vdc lalu masuk ke IC regulator dengan tipe LM 7805 yang akan menghasilkan tegangan keluar sebesar + 5 vdc.

          16. LED

            Sebuah komponen elektronika yang sering digunakan sebagai indicator dari cara kerja sistem.

          17. Relay 5 Volt

            Merupakan komponen yang sering digunakan sebagai saklar otomatis.

          18. Transistor

            Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

          19. Buzzer

            Merupakan alat yang dapat menghasilkan getaran suara ketika mendapat tegangan high.

          20. Handphone Sony Ericsson T630

            Merupakan perangkat device yang digunakan dalam sistem mikrokontroler yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan device lainnya menggunakan jalur komunikasi serial.

          21. Penyemprot

            Merupakan alat yang dapat menghasilkan semprotan anestesi ketika mendapatkan tegangan high.

          22. Miniature kendaraan mobil.

            Merupakan kendaraan prototype yang digunakan dalam mengimplementasikan dan menerapkan sistem yang dirancang.

          23.  

        Perangkat Lunak (Software)

        Perancangan perangkat lunak dimaksudkan untuk dapat memberikan deretan perintah di dalam program memori mikrokontroler sehingga mirkokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Perangkat lunak yang digunakan adalah bahasa C yang sudah terintegrasi di dalam software Codevision AVR yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

         

         

        Gambar 3.12. Tampilan Awal CodevisionAVR

         

        Pada saat mulai menjalankan software ini muncul tampilan awal seperti gambar dibawah ini :

         

         

        Gambar 3.13. Tampilan CodevisionAVR Saat Dibuka

         

        Untuk memulainya, pertama kali kita pilih New lalu pilih Project.

         

         

        Gambar 3.14. Project Untuk Program baru CodevisionAVR

         

        Maka akan muncul setting untuk mikrokontroler yang digunakan, frekuensi Xtal, port Input output dan serial port (USART) untuk komunikasi dengan handphone.

         

         

         

        Gambar 3.15. Setting Mikrokontroler

        Setelah semua sudah di setting masuk ke perancangan program, seperti di bawah ini :

         

         

        Gambar 3.16. Perancangan Program

         

        Setelah Program selesai dibuat kita Compile untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan atau tidak, dan untuk mengkonversinya menjadi *.hex yg dapat didownload ke Flash ROM Mikrokontroler.

         

         

        Gambar 3.17. Tampilan Program Yang Sudah Dicompile

         

        Setelah sudah tidak terdapat Error kita dapat langsung mendownload Program ke dalam Flash ROM Mikrokontroler.

         

         

        Gambar 3.18. Proses Download Program Yang Sudah Dicompile Ke Mikrokontroller

         



        Flowchart

        Pada pembuatan tentang alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat, agar dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

         

         

        Gambar 3.19. Flowchart Sistem Mikrokontroler

         

        Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Masalah

        Permasalahan yang dihadapi

        Permasalahan yang dihadapi yaitu membangun suatu alat yang dapat mengendalikan sistem keamanan mobil melalui Short Message Service (SMS) sehingga pemilik mobil dapat memantau keamanan mobil terhadap gangguan pencuri kapanpun dan dari manapun melalui Short Message Service (SMS).

        Membangun sebuah pengontrol sistem keamanan alarm mobil dari jarak jauh dengan cara mengirim pesan menggunakan fasilitas pada handphone gateway dengan sintaks tertentu Short Message Service (SMS) yang terpasang pada alat akan mendapatkan balasan. Memprogram mikrokontroler supaya bisa mematikan mesin mobil dengan menggunakan relay.

         

        Alternatif Pemecahan Masalah

      Pemecahan masalahanya dengan menggunakan mikrokontroler yang dapat mengetahui adanya perubahan logika saat kunci kontak diputar.

      Dengan menggunakan mikrokontroler yang dapat berkomunikasi dengan handphone menggunakan AT COMMAND.

      Dengan memberikan logika 0 ke relay maka relay matikan mesin mobil karena switchnya putus.

       

        User Requirement

        Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi 1, 2, 3 dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan / berdasarkan pada observasi dan wawancara.

        Elisitasi Tahap I

        Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

        Functional

        Analisa Kebutuhan

        No
        Saya ingin sistem dapat :

        1

        Bekerja secara embedded sistem

        2

        Praktis dan sederhana dalam pemasangan

        3

        Dikendalikan melalui mikrokontroller ATMEGA16A oleh media handphone yang tidak terlalu besar bentuknya

        4

        Alat dapat dikonfigurasikan dengan CCTV untuk mengetahui siapa yang menggunakan mobil

        5

        Alat dapat dikonfigurasikan dengan GPS untuk mengetahui keberadaan mobil saat mobil tidak aman

        6

        Alat dapat dikontrol melalui media handphone

        7

        Dapat memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan text pada saat proses berjalan

        8

        Alat dapat memberikan informasi lebih dari satu no handphone

        9

        Dapat merubah no handphone pemilik tanpa merubah ulang program dengan reg dan unreg

        10

        Sistem dapat bekerja secara otomatis ketika dinyalakan tidak melalui prosedur pengoperasian

        11

        Sistem dapat mematikan mesin secara otomatis saat kondisi tidak aman

        No

        Non Functional
        Saya ingin Sistem dapat :

        1

        Berjalan dengan baik

        2

        Memberikan keamanan terjamin

         

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi menggunakan metode MDI. Requirement yang diberi opsi I (Inessential) akan dieliminasi.

        Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

        Functional
        Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :

        No

        Uraian

        M

        D

        I

        1

        Bekerja secara embedded sistem

        2

        Praktis dan sederhana dalam pemasangan

         

        3

        Dikendalikan melalui mikrokontroller ATMEGA16A oleh media handphone yang tidak terlalu besar bentuknya

        4

        Alat dapat dikonfigurasikan dengan CCTV untuk mengetahui siapa yang menggunakan mobil

         

        5

        Alat dapat dikonfigurasikan dengan GPS untuk mengetahui keberadaan mobil saat mobil tidak aman

         

        6

        Alat dapat dikontrol melalui media handphone

         

        7

        Dapat memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan text pada saat proses berjalan

        8

        Alat dapat memberikan informasi lebih dari satu no handphone

         

        9

        Dapat merubah no handphone pemilik tanpa merubah ulang program dengan reg dan unreg

        10

        Sistem dapat bekerja secara otomatis ketika dinyalakan tidak melalui prosedur pengoperasian

         

        11

        Sistem dapat mematikan mesin secara otomatis saat kondisi tidak aman

         

        Non Functional
        Saya ingin Sistem dapat :

        N0

        Uraian

        M

        D

        I

        1

        Bekerja dengan baik

        2

        Memberikan keamanan terjamin

         

        Keterangan :

        M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting

        D (Desirable) : Diinginkan atau tidak perlu penting

        I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi

         

        Elisitasi Tahap III

        Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III. Requirement yang lolos akan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Yang diberi opsi H (High) akan dieliminasi.

        Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

        Functional
        Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :

        No

        Uraian

        T

        O

        E

        L

        M

        H

        L

        M

        H

        L

        M

        H

        1

        Bekerja secara embedded sistem

        2

        Praktis dan sederhana dalam pemasangan

        3

        Dikendalikan melalui mikrokontroller ATMEGA16A oleh media handphone yang tidak terlalu besar bentuknya

        4

        Alat dapat dikontrol melalui media handphone

         

        5

        Dapat memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan text pada saat proses berjalan

        6

        Dapat merubah no handphone pemilik tanpa merubah ulang program dengan reg dan unreg

         

         

         

        Non Functional
        Saya ingin Sistem dapat :

        No

        Uraian

        T

        O

        E

        L

        M

        H

        L

        M

        H

        L

        M

        H

        1

        Bekerja dengan baik

        2

        Memberikan keamanan terjamin

         

        Keterangan :

        T : Technical

        O : Operating

        E : Economic

        L : Low

        M : Middle

        H : High

         

        Final Draft Elisitasi

        Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

        Functional

        Analisa Kebutuhan

        No
        Saya ingin sistem dapat :

        1

        Bekerja secara embedded sistem

        2

        Praktis dan sederhana dalam pemasangan

        3

        Dikendalikan melalui mikrokontroller ATMEGA16A oleh media handphone yang tidak terlalu besar bentuknya

        4

        Alat dapat dikontrol melalui media handphone

        5

        Dapat memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan text pada saat proses berjalan

        6

        Dapat merubah no handphone pemilik tanpa merubah ulang program dengan reg dan unreg

        No

        Non Functional
        Saya ingin Sistem dapat :

        1

        Berjalan dengan baik

        2

        Memberikan keamanan terjamin

         

        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Rancangan Sistem Usulan

        Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara teori, perancangan, dan hasil. Sehingga dalam hal ini akan dilakukan beberapa tahapan pengujian pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan, adapun tahapan-tahapan pengujian tersebut akan terlihat pada sub bab berikut:

        Prosedur Sistem Usulan

        Pengujian Rangkaian Catu Daya

        Pengujian rangkaian catu daya sangat penting untuk dilakukan, karena besar tegangan yang dihasilkan harus sesuai dengan ambang batas minimum yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masing-masing komponen sesuai dengan lembar data yang telah dikeluarkan oleh produsen komponen tersebut. Karena jika tegangan kurang dari ambang batas minimum akan menyebabkan komponen tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

         

         

        Gambar 4.1. Pengendali Rangkaian Catu Daya

         

         

        Tabel 4.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

         

        Pengujian Rangkaian Mikrokontroler

        Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ini dilakukan untuk dapat memastikan apakah rangkaian ini dapat bekerja sesuai dengan instruksi yang sudah diberikan. Untuk dapat mengaktifkan rangkaian ini, pertama yang dilakukan adalah memberikan tegangan kerja sebesar 5 volt pada mikrokontroller. Dan memastikan rangkaian ini terhubung dengan baik ke rangkaian USB To Serial. Uji coba selanjutnya yaitu dengan mencoba memasukkan listing program sederhana untuk inisialisasi output pada ”pengendali home appliance” dan mengeluarkan data pada output. Setelah listing program dimasukkan kedalam mikrokontroler AT89S52, langkah selanjutnya adalah memastikan apakah hasil output sesuai dengan yang diharapkan. Maka sudah dipastikan rangkaian mikrokontroler dapat digunakan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program sederhana bahasa C.

        Start: PORTB.0 = 0;

        PORTB.1 = 0;

        PORTB.2 = 0;

        Delay_ms(1000); //Jeda waktu 1 detik (1000ms)

        PORTB.0 = 1;

        PORTB.1 = 1;

        PORTB.2 = 1;

        Delay_ms(1000); //Jeda waktu 1 detik (1000ms)

        Goto Start; //balik ke start

         

         

        Gambar 4.2. Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA 16A

         

        Jika tampilan LED berkedip dengan jeda waktu 1 detik, maka dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler bekerja dengan baik.

         

         

        Tabel 4.2. Pengujian Mikrokontroller

         

        Pengujian AT COMMAND Handphone Sony Ericsson

        Rangkaian pengendali handphone digunakan untuk mentransformasikan pesan ke jaringan selular ke media lain sehingga memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan SMS. Handphone dikendalikan menggunakan AT COMMAND yang diberikan oleh mikrokontroler. Pada pengujian ini tidak menggunakan mikrokontroler tetapi menggunakan Hyper Terminal sehingga dapat terlihat AT COMMAND yang diberikan bekerja dengan baik atau tidak.

         

         

        Gambar 4.3. Pengujian AT COMMAND Handphone Sony Ericsson

         

        Pengujian dilakukan dengan cara handphone Sony Ericsson dihubungkan ke komputer menggunakan program hyper terminal yang terdapat pada program standar windows.

         

         

        Gambar 4.4. Tampilan Membuka Program Hyper Terminal

         

        Pertama program hyper terminal saya buka kemudian saya beri nama sony ericsson.

         

         

        Gambar 4.5. Program Hyper Terminal Setelah Dibuka

         

        Kemudian saya pilih koneksi yang akan digunakan yaitu Com1

         

         

        Gambar 4.6. Koneksi Yang Digunakan

         

        Kemudian kita pilih kecepatan pengiriman data dalam bit per second yaitu 9600, data bits yang akan dikirim adalah 8 bit, tidak menggunakan parity, menggunakan 1 buah stop bit dan tidak menggunakan flow control.

         

         

        Gambar 4.7. Pilih Kecepatan Pengiriman Data Dalam Bit Per Second

         

        Kemudian saya menuliskan command untuk mengetahui apakah handphone sedang dalam keadaan terhubung dengan komputer apa tidak seperti gambar dibawah ini:

         

         

        Gambar 4.8. Menuliskan Command Ke Handphone Yang sudah Terhubung Komputer

         

        Jika ternyata jawaban yang diberikan adalah OK menyatakan bahwa handphone sedang dalam keadaan terhubung dengan komputer. Lalu saya mau mereset kondisi handphone supaya handphone dapat bekerja dengan benar tanpa ada kesalahan seperti gambar dibawah ini:

         

         

        Gambar 4.9. Menyatakan Bahwa Handphone Sedang Dalam Keadaan Terhubung Dengan Komputer

         

        Jika ternyata jawabannya OK menyatakan bahwa handphone sudah berhasil di reset. Lalu saya ingin mengetahui merk handphone yang sedang digunakan seperti gambar dibawah ini:

         

         

        Gambar 4.10. Mengetahui Merk Handphone Yang Digunakan

         

        Jika ternyata jawabannya seperti gambar diatas menyatakan merk handphone yang sedang digunakan adalah SONY ERICSSON. Alasan mengapa digunakan Sony Ericsson: karena sony ericsson menggunakan komunikasi serial full duplex yaitu RX, TX dan GND sedangkan Nokia Half duplex RX dan TX jadi 1 jalur dan Ground sendiri. Sony Ericsson mendukung AT COMMAND text format sedangkan Siemens dan motorola menggunakan PDU Format.

        Dengan melakukan pengujian menggunakan hyper terminal maka mikrokontroler dapat mengendalikan handphone dengan AT COMMAND seperti yang sudah diuji menggunakan hyper terminal.

         

        Pengujian Rangkaian Pemutus Baterai

        Pengujian rangkaian pemutus baterai dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat baterai diputuskan kondisi.mobil berhenti.

         

         

        Gambar 4.11. Rangkaian Pemutus Baterai

         

        Dari gambar diatas dapat dilihat mobil dijalankan menggunakan baterai melalui relay, tanpa baterai mobil tidak akan berjalan. Oleh karena itu apabila mikro memberikan logika 1 ke transistor maka relay akan terhubung sehingga mobil bisa menyala, dan apabila mikro berikan logika 0, relay tidak terhubung sehingga mobil tidak bisa menyala

         

         

        Tabel 4.3. Pengujian Rangkaian Pemutus Baterai

         

        Pengujian Rangkaian Alarm

        Pengujian rangkaian alarm dilakukan untuk mengetahui apakah alarm berbunyi pada saat diberikan logika 1 ke basis transistor.

         

         

        Gambar 4.12. Rangkaian Alarm

         

        Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa buzzer sebagai alarm dibunyikan melalui transistor. Pada saat mikro berikan logika 0 ke transistor buzzer tidak berbunyi, pada saat mikro berikan logika 1 ke transistor buzzer alarm berbunyi.

         

         

        Tabel 4.4. Pengujian Rangkaian Buzzer

         

        Pengujian Rangkaian Switch Untuk Aktifkan Sistem

        Pengujian rangkaian switch aktif dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat switch ditekan sistem pengamanan bekerja.

         

         

        Gambar 4.13. Rangkaian Switch

         

        Dari gambar di atas, mikro menunggu input dari switch, pada saat switch ditekan maka port terhubung ke ground maka logika 0 masuk ke mikro, pada saat switch tidak ditekan, port tidak terhubung ke ground sehingga logika 1 masuk ke mikro.

         

         

        Tabel 4.5. Pengujian Rangkaian Switch

         

        Pengujian Rangkaian Pendeteksi Mobil Menyala

        Pengujian rangkaian pendeteksi mobil menyala dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat mobil dinyalakan sistem dapat mengetahuinya.

         

         

        Gambar 4.14. Rangkaian Pendeteksi Mobil Menyala

         

        Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa input yang masuk.

         

         

        Tabel 4.6. Pengujian Pendeteksi Mobil Menyala

         

        Pengujian Rangkaian Penyemprot

        Pengujian rangkaian penyemprot dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat mikro berikan logika 1 ke transistor, penyemprot bekerja.

         

         

        Gambar 4.15. Rangkaian Penyemprot

         

        Dari gambar diatas penyemprot diaktifkan menggunakan transistor. Pada saat mikro memberikan logika 0, penyemprot tidak menyemprot dan apabila mikro memberikan logika 1 penyemprot akan menyemprot.

         

         

        Tabel 4.7. Pengujian Rangkaian Penyemprot

         

        Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

        Setelah skenario mengenai sistem keamanan mobil yang diusulkan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai sistem keamanan mobil yang diusulkan saat ini. Use case diagram akan menggambarkan hubungan use case dengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.

        Use Case Mengaktifkan Sistem Keamanan

         

         

        Gambar 4.16. Mengaktifkan Sistem Keamanan

         

        Berdasarkan gambar Use Case diagram yang diusulkan saat ini terdiri dari:

        a. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kejadian.

        b. 1 Actor yang melakukan kejadian yaitu: Pemilik mobil.

        c. 3 Use case, yang dilakukan diantaranya: Mematikan kendaraan, Mengaktifkan sistem keamanan dan Kunci mobil.

         


        Use Case Cara Kerja Alat dan Mematikan Sistem Keamanan

         

         

        Gambar 4.17. Cara Kerja Alat dan Mematikan Sistem Keamanan

         

        Berdasarkan gambar Use Case diagram yang diusulkan saat ini terdiri dari:

        a. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kejadian.

        b. 2 Actor yang melakukan kejadian yaitu: Pencuri dan Pemilik mobil.

        c. 5 Use case, yang dilakukan diantaranya: Membuka pintu dan memasukan kunci, mobil dinyalakan dan kirim sms, alarm bunyi, anestesi menyemprot dan mobil mati, mematikan sistem keamanan mobil, alarm berhenti dan mobil dapat dinyalakan.

         

        Activity Diagram Yang Diusulkan

        Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktivitas para actor-actor yang ada pada sistem keamanan mobil pada PT.Golden Mrindo Persada.


        Activity Diagram Mengaktifkan Sistem Keamanan

         

         

        Gambar 4.18. Mengaktifkan Sistem Keamanan

         

        a. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

        b. 1 (satu) Swimeline yaitu pemilik mobil.

        c. 2 Action yaitu mematikan kendaraan dan mengaktifkan sistem keamanan mobil, mengunci mobil.

        d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

         

        Activity Diagram Cara Kerja Alat dan Mematikan Sistem Keamanan

         

         

        Gambar 4.19. Cara Kerja Alat dan Mematikan Sistem Keamanan

         

        a. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.

        b. 2 (dua) Swimeline yaitu Pencuri, pemilik mobil.

        c. 6 Action yaitu membuka pintu dan memasukan kunci, mobil dinyalakan dan kirim sms, menerima sms, alarm bunyi anestesi menyemprot dan mesin mobil mati, mematikan sistem keamanan, alarm berhenti dan mobil dapat dinyalakan.

        d. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

         

        Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

        Pada sub bab ini menjelaskan prosedur yang digunakan antara prosedur yang sudah ada dengan prosedur sistem yang diusulkan dengan menggunakan table perbandingan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

        a. Sistem berjalan

         

         

        Tabel 4.8. Sistem Berjalan

         

        b. Sistem Usulan

         

         

        Tabel 4.9. Sistem Usulan

         


        Flowchart Sistem Yang Diusulkan

        Dalam pembuatan sistem dan perancangan sistem keamanan dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

         

         

        Gambar 4.20. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

         

        Rancangan Program Dan Alat

        Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan penulisan listing program yang nantinya listing program tersebut akan dimasukan kedalam sistem minimum ATmega16A, tahap ini menjadi bagian terpenting dalam pembuatan sistem mikrokontroler karena setiap listing program yang ditulis merupakan perintah untuk menjalankan sebuah sistem mikrokontroler, adapun penulisan listing programnya menggunakan bahasa pemrograman C. untuk menuliskan listing program jenis mikrokontroler Avr dapat ditulis dengan software CodeVisionAVR, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

         

         

        Gambar 4.21. Software CodeVisionAVR

         

         

        Gambar 4.22. Tampilan Bahasa Pemrogramman C Dalam CodevisionAVR

         

        Pada gambar diatas menunjukan tampilan bahasa pemrograman C yang ditulis dalam CodeVisionAVR, pada jendela CodevisionAVR diatas terdapat dua tulisan berwarna, yaitu tulisan warna biru berarti baris perintah tersebut tidak akan dieksekusi karena merupakan komentar saja, sedangkan warna hijau merupangkan keyword bahasa pemrograman C, yang terdapat atau yang disertakan dalam header CodeVisionAVR, sedangkan tulisan berwarna hitam merupakan variable yang digunakan untuk penamaan dari piranti-piranti yang digunakan agar dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun bentuk fisik dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut:


        1. Bentuk Fisik Alat Sebelum Dihidupkan

         

         

        Gambar 4.23. Bentuk Fisik Alat Sebelum Dihidupkan

         

        2. Mengaktifkan Buzzer Sebelum Alat Dihidupkan

         

         

        Gambar 4.24. Mengaktifkan Buzzer Sebelum ALat Dihidupkan

         

        3. Mengaktifkan Sistem Keamanan Dengan Menekan Switch Sebelum Alat Dihidupkan

         

         

        Gambar 4.25. Mengaktifkan Sistem Keamanan Dengan Menekan Switch Sebelum Alat Dihidupkan

         

        4. Menghidupkan Mobil Yang Sudah Diaktifkan Sistem Keamanan

         

         

        Gambar 4.26. Menghidupkan Mobil Yang Sudah Diaktifkan Sistem Keamanan

         

        5. Kondisi mobil Saat Dijalankan

         

         

        Gambar 4.27. Kondisi Mobil Saat Dijalankan

         

        6. Langkah Pertama Sistem Keamanan Bekerja

         

         

        Gambar 4.28. Mengirimkan Pesan Saat Mobil Dicuri

         

        7. Langkah Kedua Sistem Keamanan Bekerja

         

         

        Gambar 4.29. Alarm dan Penyemprot Aktif

         

        8. Kondisi Mobil Mati Total

         

         

        Gambar 4.30. Mobil Mati Total

         

        9. Langkah Pertama Sistem Keamanan Dimatikan

         

         

        Gambar 4.31. Mematikan Buzzer

         

        10. Langkah Kedua Mematikan Switch Sehingga Mobil dapat Dinyalakan Kembali

         

         

        Gambar 4.32. Mematikan Switch

         


        Rancangan Prototype

        Pada bagian ini merupakan hasil rancangan dari sistem keamanan mobil dimana terdapat sistem mikrokontroler ATmega16A yang merupakan sistem embedded yang terdapat handphone pemilik mobil, adapun komunikasi yang dilakukan oleh sistem keamanan dengan mengirimkan pesan singkat kepada pemilik mobil.

         

         

        Gambar 4.33. Rancangan Prototype

         


        Konfigurasi Sistem Usulan

        Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program baik untuk sistem mikrokontroler maupun interfacenya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat pada sub bab berikut ini:

        Spesifikasi Hardware

        Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) di bawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

        a. Laptop : Toshiba Dual Core 14 inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 320 GB of Harddisk.

        b. Printer Cannon PIXMA MP237.

        c. ATMEGA 16A.

        d. Resistor 10 Kohm, 1 Kohm, 2.2 Kohm.

        e. Kristal 10 Mhz .

        f. Kapasitor Keramik 22 pf.

        g. Transistor 9014, TIP122, 2N3906.

        h. Dioda 1N4002.

        i. Penyemprot.

        j. Buzzer.

        k. LED (Light Emitting Diode).

        l. Relay SPDT.

        m. Baterai.

        n. Saklar On / Off.

        o. Handphone sony ericsson T630.

        p. Baterai .

        Aplikasi Software Yang Digunakan

        Pada spesifikasi perangkat lunak (software) di bawah ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang diagram alur, mengedit program, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

        a. CodeVision AVR C Compiler.

        b. Microsoft Office 2008.

        c. Notepad++.

        d. Visual Paradigm.

        e. Google Chrome.

        f. Paint.

        Hak Akses

        a. Pemilik Mobil.

        b. Supir.


        Testing

        Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode Black Box Testing, adapun pengujian dilakukan beberapa tahap pengujian terhadap device ataupun komponen yang digunakan, pengujian tersebut dilakukan dengan pemrogramman bahasa C agar device ataupun komponen tersebut dapat dikontrol dalam satu kesatuan system embedded, pengujian ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai harapan terhadap device ataupun komponen yang saling terhubung pada suatu sistem pengontrolan tersebut, tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan dari beberapa tahap yaitu.

        1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

        2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

        3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

        4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

        Pengujian dengan metode Black Box sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan, dapat dilihat table dibawah ini:

         

        Pengujian Black Box

        Pengujian Black Box Pada Sistem Keamanan Mobil

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem keamanan yang dibuat pada PT.Golden Marindo Persada, yaitu sebagai berikut:

         

         

        Tabel 4.10. Pengujian Sistem Dengan Mengunakan Pengujian Blackbox

         


        Evaluasi

        Berdasarkan dari beberapa uji coba yang dilakukan pada sistem keseluruhan tidak terdapat kendala karena sistem keamanan ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

        Terdapat beberapa tahap yang dilakukan yaitu pengujian melalui komunikasi jaringan GSM yang merupakan jalur komunikasi antara handphone dan sistem mikrokontroler dengan cara mengirimkan pesan sms kepada pemilik, pesan tersebut dilakukan agar dapat memberikan pesan kepada pemilik bahwa kendaraan tersebut sedang dalam kondisi tidak aman dan sistem buzzer, penyempot akan aktif ketika kendaraan dalam tidak aman.

         

        Implementasi

        Schedule

        Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Sistem Keamanan Mobil Berbasis Mikrokontroler Atmega16A Dengan Mobile Yang Menggunakan Penyemprot Anestesi Pada PT.Golden Marindo Persada dapat dirancang dan dibuat, penulis pun melakukan pendekatan terhadap perusahaan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan user yang dimana user menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam sistem keamanan mobil pada PT.Golden Marindo Persada, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dari kegiatan yang dilakukan. Adapun hal-hal tersebut dapat disajikan dalam tabel dibawah ini:

         

         

        Tabel 4.11. Pengolahan Jadwal

         

        Penerapan

        Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan dimana tempat melakukan riset.

         

         

        Tabel 4.12. Penerapan

         


        Estimasi Biaya

        Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

        Contoh :

         

         

        Tabel 4.13. Estimasi Biaya


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan data hasil pengujian sistem keamanan mobil berbasis mikrokontroller Atmega16A dengan mobile yang menggunakan penyemprot anestesi pada PT.Golden Marindo Persada , dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

        Kesimpulan terhadap rumusan masalah

        1. Untuk membangun suatu alat yang dapat mengendalikan sistem keamanan mobil melalui Short Message Service (SMS) sehingga pemilik mobil dapat memantau keamanan mobil terhadap gangguan pencuri kapanpun dan

        dari manapun melalui Short Message Service (SMS) dengan cara menggunakan mikrokontroler yang dapat mengetahui adanya perubahan logika saat kunci kontak diputar.

        2. Untuk membangun sebuah pengontrol sistem keamanan untuk menghasilkan semprotan anestesi agar mobil tidak bisa dicuri kapanpun dan dari manapun melalui Short Message Service (SMS) dengan cara

        menggunakan mikrokontroler yang dapat berkomunikasi dengan handphone menggunakan AT COMMAND.

        3. Untuk memprogram sistem mikrokontroler supaya bisa mematikan mesin mobil dengan menggunakan relay dengan cara memberikan logika 0 ke relay maka relay matikan mesin mobil karena switchnya putus.

        Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

        a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

        1. Dengan adanya alat ini dapat memperkecil resiko kehilangan mobil

        2. Dengan adanya alat ini dapat Membangun dan merancang sebuah sistem pengendali keamanan mobil berbasis mikrokontroler ATMEGA16A dengan menggunakan layanan SMS (Short Message Service) dengan selang

        waktu antara pengiriman SMS dari handphone pengendali ke handphone yang terpasang pada alat sesingkat mungkin.

        3. Dengan adanya alat ini dapat Membangun sistem pengontrol keamanan mobil dengan cara mengintergrasikan komponen-komponen perangkat keras seperti handphone sony ericsson T630.

        b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

        1. Mengetahui bagaimana cara kerja mikrokontroler, SMS dan sensor, sehingga dapat dibangun sebuah sistem pengaman yang lebih baik atau mengembangkan sistem dari hasil penelitian menjadi lebih realible.

        2. Memberikan pengamanan dan peringatan dini terhadap aksi pencurian mobil.

        3. Memudahkan pemilik mobil untuk mematikan mesin mobil apabila mobilnya ketahuan dicuri.

        Kesimpulan terhadap metode penelitian

        Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

        1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder PT.Golden Marindo Persada, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung

        di PT.Golden Marindo Persada, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

        2. Penulis menggunakan metode perancangan terstruktur yaitu dengan menggunakan flowchart untuk menjelaskan jalannya sistem.

        3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

        Saran

        Untuk meningkatkan atau memaksimalkan sistem keamanan mobil berbasis mikrokontroller ini penulisan memberikan saran sebagai berikut:

        1. Apabila sistem keamanan yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan dilakukan evaluasi terhadap sistem keamanan untuk selanjutnya ditambahkan sensor untuk mendeteksi jika terjadi perusakan terhadap

        kunci mobil, maka akan memberikan informasi lebih dini tanpa harus menghidupkan mesin mobil terlebih dahulu.

        2. Untuk mengendalikan sistem keamanan mobil ini kedepannya dapat dikembangkan lagi dari sistem informasi dengan cara memberikan feedback secara otomatis tanpa dilakukan secara manual ketika sistem keamanan mobil

        ini aktif.

        Kesan

        Selama penulis melakukan observasi tentang Skripsi yang akan dibuat di PT.Golden Marindo Persada, perusahaan tersebut menyambut baik atas kehadiran penulis untuk melakukan sebuah penelitian yang sangat penting bagi penulis guna untuk mencapai kelulusan di perkuliahan. Pimpinan serta stakeholder diperusahaan tersebut sangat membantu dalam proses pendataan, pengimplementasian serta uji coba pada sistem yang penulis usulkan. Pada situasi ini penulis selalu dapat sambutan yang amat sangat positif dari perusahaan tersebut.

Contributors

Admin, Chandra gunawan, Fitry