SI1021464677

Dari widuri
Revisi per 2 Juni 2014 17.15 oleh Aditya wicaksono (bicara | kontrib) (Tujuan Penelitian)


Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I

Latar Belakang

Promosi merupakan aktivitas melakukan komunikasi dan memberi informasi tentang keunggulan produk serta mempengaruhi calon customer untuk membeli atau menggunakan sebuah produk baik berupa barang atau jasa. Promosi perusahaan memang sangat penting karena mempengaruhi hasil penjualan suatu produk barang atau jasa, dan tentunya itu sangat berdampak besar untuk kelangsungan suatu perusahaan. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan informasi mengenai suatu produk baik berupa barang atau jasa sebagai sarana promosi kepada calon customer melalui berbagai media. Media promosi berupa flyer, leaflet, brosur, neon box, dan video profile menjadi media promosi yang banyak digunakan oleh perusahaan.

Melalui media promosi, perusahaan mencoba melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempromosikan produk perusahaan. Inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi baru sangat dibutuhkan dalam menuangkan ide desain sehingga menghasilkan sebuah promosi yang menarik dan dapat memberikan informasi yang berguna bagi calon customer. Media audio visual menjadi salah satu pilihan yang baik sebagai penunjang informasi dan promosi, karena media ini memiliki unsur audio dan visual dalam penyampaian informasinya. Hal ini membuat media audio visual lebih komunikatif dan lebih menarik. Pengaplikasian ide kreatif yang kemudian diolah dengan berbagai aplikasi komputer grafis sehingga dapat menghasilkan sebuah media promosi yang terlihat lebih menarik. Desain yang dihasilkan harus mewakili citra perusahaan, memberikan informasi yang jelas tentang produk suatu perusahaan sehingga dapat menjadi alat komunikasi yang efektif untuk memberikan informasi kepada calon customer.

PT. Fesa Buana Bagasindo adalah perusahaan yang mempunyai motto One Stop Service, Solution For Travelers. PT. Fesa Buana Bagasindo berlokasi di Room DOP 37-38 Area Kedatangan Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta. PT. Fesa Buana Bagasindo didirikan di Tangerang pada tahun 2000, oleh Felix Kambodian, didasari oleh adanya kebutuhan masyarakat khususnya para calon penumpang pesawat terbang atau travelers dan peluang usaha yang cukup menjanjikan pada saat itu, dimana pada awalnya baru sedikit sekali perusahaan yang bergerak di bidang jasa bandara atau airport services.

Saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo, menggunakan media promosi dan informasi dalam bentuk media cetak yaitu masih berupa flyer dan brosur, terakhir pembuatan pada tahun 2012 dan melakukan presentasi ke calon customer secara lisan dengan memperlihatkan foto-foto yang belum di kemas secara rinci dan menarik. Selain media cetak, PT. Fesa Buana Bagasindo juga menyampaikan promosi dan informasi melalui website perusahaan, namun masih kurang efektif karena masih banyak calon customer yang bertanya lebih rinci tentang produk perusahaan.

Dalam mengembangkan usahanya saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo, sangat membutuhkan sarana media penyampaian informasi dan promosi yang mampu mengemas seluruh informasi tentang produk yang dimiliki perusahaan, sehingga calon customer mendapatkan informasi yang jelas dan hal ini dapat menumbuhkan kepercayaan calon customer terhadap perusahaan.

Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan penulis terhadap PT. Fesa Buana Bagasindo, perusahaan tersebut membutuhkan media promosi yang menarik untuk memperkenalkan seluruh produk dan menjelaskan tentang informasi produk yang lebih rinci yang diharapkan melalui perancangan media promosi ini dapat lebih memperkenalkan perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT FESA BUANA BAGASINDO’’.

Video profile dipilih menjadi media promosi dan informasi dengan tujuan untuk mengemas profile perusahaan menjadi lebih informatif dan menarik. Diharapkan menjadi media informasi dan promosi yang efektif untuk memberikan informasi tentang aktifitas dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo agar calon customer dan perusahaan lain tertarik untuk bekerja sama dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.

Selain itu video profile ini bisa menjadi solusi dari pemecahan masalah yang saat ini ada di PT. Fesa Buana Bagasindo, yaitu kurang jelas dan rincinya informasi tentang aktifitas dan produk pada perusahaan tersebut. Sehingga PT. Fesa Buana Bagasindo menjadi lebih dikenali oleh para calon customer dan perusahaan lain yang akan bekerja sama.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan membahas tentang :
  1. Bagaimana cara penyampaian informasi tentang aktifitas dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo secara lebih rinci kepada calon customer atau perusahaan lain agar tertarik untuk bekerja sama ?
  2. Media apa yang efektif dan menarik untuk menyampaikan informasi tentang aktifitas dan produk secara lebih rinci pada PT. Fesa Buana Bagasindo ?

Ruang Lingkup

Agar maksud dan tujuan penulis tepat pada sasaran dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas yaitu mengenai “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT FESA BUANA BAGASINDO’’.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah
  1. Sebagai media informasi yang lebih efektif tentang perusahaan dalam bentuk video profile yang menarik untuk memenuhi kebutuhan calon customer akan informasi tentang produk perusahaan, sebagai media untuk menyampaikan tentang profile PT. Fesa Buana Bagasindo.
  2. Agar mendapatkan kepercayaan dari calon customer atau perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.
  3. Sebagai penunjang program promosi dan informasi PT. Fesa Buana Bagasindo.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah :

Manfaat untuk Penulis
  1. Salah satu syarat untuk mencapai gelar S1 sarjana jurusan Tekhnik Informatika konsentrasi MAVIB Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam merancang media penunjang promosi dan informasi.
  3. Mampu mengimplementasikan suatu ide kreatif atau gagasan kedalam bentuk karya nyata.
  4. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menganalisa dan memperluas wawasan serta menerapkan ilmu yang didapat secara teoritis yang selama ini sudah didapat sebelumnya diperkuliahan.
  5. Sebagai modal usaha dibidang jasa pembuatan video profile di masa yang akan datang.


Manfaat untuk Perusahaan
  1. Sebagai sarana penunjang promosi yang lebih baik dari sebelumnya di PT. Fesa Buana Bagasindo.
  2. Dapat meningkatkan citra dan sebagai aset perusahaan.
  3. Agar dapat menambah customer serta mampu bersaing dengan perusahaan pesaing.
  4. Memberikan informasi tentang perusahaan lebih terperinci sehingga meyakinkan calon customer dan perusahaan lain untuk bekerja sama dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.

Metodologi Penelitian

Pada bagian ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan dan penulisan skripsi ini diantaranya sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan didapatkan dari hasil interview dengan Direktur PT. Fesa Buana Bagasindo pada hari Rabu 26 Februari 2014 dan pengamatan langsung yang dilakukan penulis pada PT. Fesa Buana Bagasindo. Dalam kesempatan penelitian ini penulis menentukan topik penelitian dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT FESA BUANA BAGASINDO’’.


Metode Pengumpulan Data

Dalam hal teknik pengumpulan data yang di lakukan penulis pada penyusunan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut
a. Metode Observasi
Metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan penelitian dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung.
b. Metode Interview
Materi-materi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini diperoleh dengan bertanya langsung dengan stakeholder Bapak Felix Kambodian pada PT. Fesa Buana Bagasindo. c. Studi pustaka
Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber tertulis yaitu buku-buku panduan yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video profile yang dibutuhkan oleh PT. Fesa Buana Bagasindo akan diproduksi menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere CS5, Adobe After Effect CS5 dan Adobe Photoshop CS 5.


Konsep Desain

Bagian ini menjelaskan mengenai :

a. Preproduction

b. Production

c. Postproduction

Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaian yang disusun sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai definisi dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penyusunan Laporan Skripsi.


BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini membahas mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah.


BAB IV KONSEP DESAIN

Bab ini membahas mengenai perencanaan (konsep media), tujuan media, strategi media, program media, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan konsep audio visual.


BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian selama observasi.


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN

BAB II

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra (2005:51) perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang telah dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data
    Berbagai data harus kita kumpulkan dan dipilah sebelum diolah menjadi produk grafis. Data-data tersebut bisa berupa data teks yang berupa informasi atau pesan yang disampaikan sampai data Visual seperti video, foto atau ilustrasi. Ada dua macam data, yaitu data informatif dan data estetis. Data informatif adalah data yang ada pada desain kita yang dapat memberikan informasi pada orang yang melihatnya. Data informatif bisa berupa video, foto, atau teks. Sedangkan data estetis adalah data yang ada pada desain kita yang dapat menimbulkan keindahan. Data estetis dapat berupa gambar background, garis, template, efek warna, dan bentuk-bentuk yang menarik.
  2. Ide
    Rancangan yg tersusun di dalam pikiran, gagasan, atau cita-cita. Ide dapat dicari dicari dengan cara melihat, membaca, sehingga wawasan menjadi luas dan ide-ide tersebut dapat diterapkan dalam hasil karya nyata.
  3. Konsep
    Merupakan pemikiran untuk merancang sesuatu dan menentukan tujuan-tujuan tertentu yang akan dicapai. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya, dsb yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Faktor-faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual antara lain warna, tekstur dan lighting, garis dan bentuk, ilustrasi/gambar, huruf/tipografi, ruang/space.
  6. Produksi
    Pada tahap ini, persiapan data, penerapan ide, pengembangan konsep, pemilihan media, serta visualisasi diolah menjadi sebuah karya yang dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut Situmorang (2010:2) data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Pembagian data adalah sebagai berikut

a. Menurut cara memperolehnya

  1. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan observasi.
  2. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

b. Menurut waktu pengumpulannya

  1. Data (cross section) ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
  2. Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.


Pengertian Informasi

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.

Kualitas informasi ada empat bagian yaitu:

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau menyesatkan dan informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

b. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

c. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut dibutuhkan.

d. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Selain beberapa komponen diatas, beberapa ahli juga menambahkan beberapa hal yang ikut menentukan kualitas dari sebuah informasi, yaitu :

a. Ekonomis (economy) Faktor ekonomis dari sebuah informasi juga akan ikut menentukan kualitasnya.

b. Efisien (efficiency) Informasi akan memiliki kualitas yang baik jika informasi tersebut memiliki efisiensi, yang berarti bahwa informasi

c. Dapat dipercaya (reliability)

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:31) Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi secara nyata memiliki karakteristik khusus terhadap tingkat ukuran, kebutuhan, dinamika, kemanfaatan dan keterpakaian informasi itu sendiri. Tetapi nilai tersebut tidak dapat diukur secara nyata.

Pada umumnya nilai informasi harus mencakup :

a. Isi informasi (luas bidang cakupan)

b. Kemutakhiran informasi (up-to-dateness)

c. Kualitas informasi (kredibilitas dan akseptibilitas)

d. Frekuensi penyajian informasi

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

a. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang sempurna apabila diperoleh secara mudah. Informasi yang penting menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

b. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/ cakupan yang luas dan lengkap.

c. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/ akurat.

d. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

e. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

f. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

g. Fleksibilitas/ keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

h. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

i. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

j. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna

Konsep Dasar Promosi

Definisi Promosi

Menurut George Blech (2004:15) promosi didefinisikan sebagai koordinasi seluruh usaha yang diprakarsai oleh penjual untuk membangun saluran informasi dan bujukan dalam rangka menjual barang dan jasa atau mempromosikan sebuah ide.

Bentuk Promosi

  1. Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.
  2. Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.
  3. Penjualan personal (personal selling) melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman.
  4. Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Macam-Macam Media

Secara umum media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
    Media cetak adalah sebuah media yang didalamnya berisi informasi yang terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
  2. Media Elektronik
    Media Elektronik adalah sarana komunikasi yang mempergunakan peralatan elektronik sebagai perantara dalam penyampaian informasi.
  3. Media Luar Ruang
    Media periklanan luar ruangan merupakan salah satu media yang diletakan di luar ruangan yang pada saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, yang memiliki tujuan menyampaikan pesan promosi suatu produk atau jasa.
  4. Media Dalam Ruang
    Media periklanan dalam ruang memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai sarana promosi dan menginformasikan produk, biasanya media ini bisa dilihat atau ditemui dalam ruangan.
  5. Media Lini Bawah (Below The Line)
    Media lini bawah adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen agar mengenal produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen.
  6. Media Lini Atas (Above The Line)
    Media Lini Atas adalah aktifitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di televisi dengan berbagai versi.

Company Profile

Menurut (Agustrijanto 2001: 133) company profile atau profile perusahaan yaitu gambaran umum mengenai diri suatu perusahaan yang hendak melakukan serangkaian promosi terpadu melalui sebuah buku. Company profile meliputi gambaran secara umum tentang perusahaan atau organisasi, dimana perusahaan atau organisasi dapat memilih hal-hal penting apa saja yang akan disampaikan kepada publik.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Kata “desain” berasal dari bahasa Italia “designo” dan dari bahasa Latin “designare” yang kurang lebih bermakna membuat, merancang, merencanakan, atau membentuk sesuatu. Menurut Vinsensius Sitepu (2010:20) desain adalah proses panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan seni untuk mencapai tujuan tertentu.

Fungsi Desain

  1. Fungsi Informasi
    Desain dibuat untuk menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat secara objektif dan benar sehingga pesan dapat dimengerti dan diterima dengan baik.
  2. Fungsi Identifikasi
    Desain dibuat untuk memberikan brand, citra, atau image dari sebuah produk, perusahaan, instansi, atau untuk keperluan pribadi dengan cara-cara yang unik agar dapat mudah diingat oleh masyarakat.
  3. Fungsi Persuasi
    Desain yang dibuat bersifat ajakan kepada masyarakat untuk menyukai, membeli, atau menggunakan sebuah produk baik berupa barang atau jasa.
  4. Fungsi Rekreasi
    Pengilustrasian sebuah desain pada media tertentu sehingga menciptakan suasana yang dapat menjadi objek yang menarik.

Pengertian Grafis

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:24) grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:24) desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

  1. Garis (Line)
    Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
  2. Bentuk (Shape)
    Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
  3. Tekstur (Texture)
    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
  4. Ruang (Space)
    Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
  5. Ukuran (Size)
    Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
  6. Warna (Color)
    Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:27) dalam bekerja desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik.

  1. Kesederhanaan
    Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.
  2. Keseimbangan
    Merupakan keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan Visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
  3. Kesatuan
    Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
  4. Penekanan (aksentuasi)
    Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga pembaca mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Penekanan dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
  5. Irama (repetisi)
    Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek.
  6. Proporsi (Proportion)
    Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.

Definisi Tipografi

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:33) tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Typography (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

a. Pengertian warna
Ali Nugraha (2008: 34) mengatakan bahwa warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda–benda yang dikenai cahaya tersebut.

Jenis atau Bentuk Warna
Pada tahun 1831, Brewster (Ali Nugraha, 2008: 35) mengemukakan teori tentang pengelompokan warna. Teori Brewster membagi warna–warna yang ada di alam menjadi empat kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Kelompok warna mengacu pada lingkaran warna teori Brewster dipaparkan sebagai berikut:

  • Warna Primer Warna dasar yang tidak berasal dari campuran dari warna–warna lain. Menurut teori warna pigmen dari Brewster, warna primer adalah warna–warna dasar. Menurut Prang, warna primer tersusun atas warna merah, kuning, dan hijau. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning, dan cyan.
  • Warna Sekunder Warna sekunder merupakan hasil campuran dua warna primer dengan proporsi 1:1. Teori Blon (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 18) membuktikan bahwa campuran warna–warna primer menghasilkan warna–warna sekunder.
  • Warna Tersier Warna tersier merupakan campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder.
  • Warna Netral Warna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Campuran menghasilkan warna putih atau kelabu dalam sistem warna cahaya aditif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan coklat, kelabu, atau hitam. Warna netral sering muncul sebagai penyeimbang warna–warna kontras di alam.

    c. Psikologi Warna
    Menurut Eko Nugroho (2008:25) warna mempunyai dampak psikologis terhadap manusia, misalnya pada aspek panca indra dan aspek budaya.

    1. Warna Merah
      Kekuatan, kehangatan, cinta, persahabatan. nafsu, kesombongan, ambisi, kemarahan.
    2. Warna Merah Muda
      Hadiah, apresiasi, simpati, keremajaan. kekurangan, naif.
    3. Warna Orange
      Kehangatan, semangat, keseimbangan. berlebihan, emosional, mencari perhatian.
    4. Warna Kuning
      Kekayaan, kehidupan, optimis, sukacita. iri hati, tidak jujur, penakut.
    5. Warna Hijau
      Stabil, alami, abadi, keseimbangan. nasib buruk, cemburu, iri, memalukan.
    6. Warna Biru
      Kepercayaan, loyalitas, kelembutan. sedih, dingin, depresi.
    7. Warna Ungu
      Kreativitas, romantisme, bangsawan. sombong, angkuh, kasar, kejam.
    8. Warna Coklat
      Perlindungan, kesederhanaan, keutuhan. kebodohan, kemiskinan, kotor.
    9. Warna Abu-Abu
      Modern, cerdas, bersih, intelektual. kesedihan, formalitas, debu.
    10. Warna Putih
      Disiplin, kebaikan, rendah hati. hampa, kematian, menyerah, penakut.
    11. Warna Hitam
      Kokoh, misteri, kecanggihan, keseriusan. penyesalan, kematian, perkabungan.

    Pengertian Citra atau Image

    Menurut Kusrianto (2007:58) citra adalah gambaran objek yang dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan dari sebuah lensa atau cermin. Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya.

    Tata Letak (Layout)

    Menurut Surianto (2008:5) tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.

    Teori Desain Komunikasi Visual

    Frank Jefkins (1997:245) desain diambil dari kata (design) dari bahasa Itali yang artinya gambar, sedangkan dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dan dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.

    Komunikasi berasal dari bahasa Inggris (communication) yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris:common). Komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu.

    Visual berasal dari kata Latin (videre) yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Jadi visual berarti segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata.

    Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu:

    1. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
      Identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.
    2. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi
      Bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
    3. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
      Tujuannya untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.

    Prinsip Desain Komunikasi Visual

    Frank Jefkins (1997:245) mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi:

    1. Kesatuan (unity)
      Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsr desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media.
    2. Keberagaman (variety)
      Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang sesuai.
    3. Keseimbangan (balance)
      Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah.
    4. Ritme/irama (rhythm)
      Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen.
    5. Keserasian (harmony)
      Keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.
    6. Proporsi (proportion)
      Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.
    7. Skala (scale)
      Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya (Kusmiati, 1999:14). Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.
    8. Penekanan (emphasis)
      Frank Jeffkin (1997:246) menyebutkan bahwa dalam penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton.

    Konsep Dasar Video

    Pengertian Video

    Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Komponen video terdiri dari:

    1. Frames per second : merupakan jumlah frame per detik. Semakin banyak jumlah frame per detik, maka kualitas videonya akan lebih bagus. FPS yang menyebabkan terjadinya perubahan pada video, pergerakan yang terlihat.
    2. Aspec Ratio : merupakan perbandingan lebar dan tinggi. Tinggi gambar digunakan untuk tentukan jarak pandang, setiap detail gambar ditampilkan dalam pixel.
    3. Resolusi : jumlah pixel yang digunakan, semakin besar resolusi yang digunakan, maka akan memberikan gambar yang lebih tajam.
    4. Bit Depth : merupakan ukuran pixel untuk menghasilkan warna, semakin tinggi depth yang digunakan, warna yang dihasilkan akan lebih tajam.
    5. Bit Rate : suatu ukuran kecepatan bit suatu data dari suatu tempat ke tempat lain, diukur dengan Kbps dst. Semakin besar bit rate nya semakin halus gambar yang akan dihasilkan.

    Teknik Pembuatan Video

    Dalam pembuatan video menggunakan dua teknik:

    1. Interlaced : metode untuk menampilkan gambar seperti pada televisi analog, yang ditampilkan secara bergantian antara garis ganjil dan genap secara tepat untuk setiap frame.
    2. Progressive : metode untuk menampilkan, menyimpan, dan memancarkan gambar dimana setiap baris untuk tiap frame digambar secara berurutan. Biasanya digunakan pada CRT monitor komputer, LCD TV dll.

    Jenis-Jenis Video

    Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

    1. Video Analog Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.
    2. Video Digital Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel.

    Standar dan Format Video

    Menurut Iwan Binanto (2010:179-188) standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

    1. NTSC
      Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.
    2. PAL
      Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.
    3. SECAM
      SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

    Definisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

    Definisi Multimedia

    Menurut Iwan Binanto (2010:2) multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan computer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

    1. Multimedia interaktif Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
    2. Multimedia hiperaktif Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
    3. Multimedia linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

    Multimedia dapat di definisikan menjadi dua kategori, yaitu Multimedia Content Production dan Multimedia Communication.

    1. Multimedia Content Production adalah penggunaan beberapa media (teks, Audio, graphics, animation, video dan interactivity) yang berbeda dalam menyampaikan suatu informasi atau menghasilkan produk multimedia seperti video, Audio, musik, film, game, entertaintment, dll.
    2. Multimedia Communication adalah penggunaan media (massa), seperti televisi, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan / menyiarkan / mengkomunikasikan material periklanan, publikasi, entertaintment, berita, pendidikan, dll.

    Definisi Media Audio Visual

    Menurut W.S Winkel (2009:321) media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti slide dikombinasikan dengan kaset audio. Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio-suara dan kualitas visual-gambar. Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya :

    1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
    2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada ditengah.
    3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
    4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker.
    5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
    6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.

    Fungsi Audio Visual

    Menurut Atmohoetomo (1981:6-8) kegunaan media Audio Visual sebagai berikut :

    1. Media Audio Visual dapat mengatasi batasan ruang. Dimana pun khalayak bertempat tinggal dapat melihat karya Audio Visual.
    2. Media Audio Visual dapat mengatasi batasan waktu. Masa lampau atau masa yang akan datang dapat dipertunjukkan lewat media Audio Visual secara lebih kongkrit
    3. Media Audio Visual dapat menyederhanakan objek yang terlalu rumit. Objek yang terlalu rumit dapat disederhanakan dengan menghilangkan atau memudarkan bagian lain yang kurang penting dari objek tersebut, sehingga hanya bagian tertentu saja nampak menonjol.
    4. Media Audio Visual dapat memperbesar ukuran objek dan dapat pula memperkecilnya. Barang yang besar dapat diperkecil sebagai miniatur, model dan benda yang besar dapat diperbesar seperti bakteri.
    5. Bunyi-bunyi yang halus dapat diperkeras sehingga dapat didengar dengan telinga biasa. Suara detak jantung, suara pernafasan manusia dapat diperkeras dengan soundsystem hingga terdengar jelas dengan telinga biasa.

    Karakteristik Audio Visual

    Menurut Hamzah Amir (1998:14) Audio Visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapat dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang dimiliki Audio Visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

    Definisi Broadcasting

    Menurut Wahyudi (1994:10) proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.

    Tahapan Produksi Audio Visual

    Pra Produksi

    Produksi

    Pasca Produksi

    Definisi Sinopsis

    Definisi Storyboard

    Aplikasi Program Penunjang Desain

    Adobe Premiere Pro CS5

    Adobe After Effect CS5

    Adobe Photoshop CS5

    Elisitasi

    Literature Review

    BAB III

    Sejarah Singkat PT. Fesa Buana Bagasindo

    PT Fesa Buana Bagasindo didirikan oleh Felix Kambodian sejak tahun 1999, pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa penitipan barang di Soekarno Hatta International Airport. Seiring dengan adanya peluang-peluang usaha yang menjanjikan, PT Fesa Buana Bagasindo mulai merambah ke bidang usaha jasa lainnya seperti jasa transportasi darat, airport service, cargo forwarder, dan jasa kurir. Setahun kemudian adik dari Felix Kambodian yaitu Rein Hardian ikut bergabung ke dalam perusahaan dengan menambah saham perusahaan. Dengan bekerja keras dalam memasarkan produk jasa yang dijalankan dan berusaha meyakinkan costumer terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, maka perusahaan ini dapat berkembang dengan pesat hanya dalam beberapa tahun.

    Pada tahun 2003, karena semakin berkembangnya usaha di bidang cargo forwarder dan jasa kurir, PT Fesa Buana Bagasindo membuka kantor cabang di Jl. Multi Karya II No. 9A Pramuka, Jakarta Timur. Dengan maksud untuk memperluas jaringan sehingga lebih banyak mendapatkan customer. Pada tahun 2012 PT Fesa Buana Bagasindo mendapat kepercayaan dari maskapai penerbangan internasional yaitu Emirates Airlines untuk menjadi kurir pengantaran bagasi dan dokumen, kemudian disusul dengan bergabungnya beberapa maskapai penerbangan internasional lainnya.

    Pada tahun 2008 PT. Fesa Buana Bagasindo menjadi Airport Assistance untuk perhelatan akbar sepakbola asia yaitu Piala Asia, ini merupakan salah satu pencapaian terbesar PT. Fesa Buana Bagasindo pada bidang usaha Airport Services. Selain itu PT. Fesa Buana Bagasindo juga bekerja sama dengan Kementrian Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjadi Airport Assistance yang mengurus keperluan dari kementrian tersebut di bandara bila ada event-event di luar negeri. Hingga saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo dipercaya menjadi airport representative hotel oleh salah satu hotel berbintang yaitu The Sultan Hotel Jakarta.

    Di bidang cargo forwarder PT. Fesa Buana Bagasindo berhasil mendapat kepercayaan dari Emirates SkyCargo sebagai Cargo Agent, dan juga menjalin kerja sama dengan FedEx dan DHL serta PT. Pos Indonesia.

    Visi Misi dan Tujuan PT. Fesa Buana Bagasindo

    Visi

    Menjadi perusahaan yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan yang sempurna (service excellent) untuk semua pelanggannya. Dengan selalu memberikan dan mempertahankan kualitas pelayanan yang prima, PT. Fesa Buana Bagasindo dapat menghadapi dan memenangkan persaingan yang semakin meningkat di bidang jasa pelayanan bandara, dan menjadi perusahaan yang terdepan dan terpercaya karena kualitas pelayanannya.

    Misi

    Dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan maskapai penerbangan dan cargo baik domestik dan internasional, serta ditambah oleh tenaga professional yang berpengalaman di bidangnya, diharapakan kualitas pelayanan dari PT. Fesa Buana Bagasindo dapat tetap terjaga dan terus meningkat sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dan kepercayaan pelanggan pun semakin meningkat.

    Tujuan

    1. Menghasilkan produk jasa yang sesuai dengan keinginan customer sehinggga customer merasa puas.
    2. Menjadi perusahaan jasa dengan layanan prima (service excellent).
    3. Menjadi mitra perusahaan-perusahaan baik perusahaan lokal ataupun asing.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan sangat perlu sebagai acuan bagi pimpinan dan karyawan untuk bekerja sesuai dengan bidang kerjanya. Dengan struktur perusahaan, maka hubungan wewenang menjadi jelas. Dibawah ini adalah struktur perusahaan pada PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Fungsi dan Tugas Perusahaan

    Seperti halnya sebuah perusahaan pada umumnya, PT. Fesa Buana Bagasindo dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Fesa Buana Bagasindo adalah sebagai berikut

    1. Direktur

    a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

    b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

    c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

    d. Memimpin rapat internal (briefing)

    e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar.

    f. Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu.

    g. Menetapkan peraturan perusahaan, merencanakan, menetapkan sistem operasional.

    h. Menetapkan kebijakan tentang ketentuan pelaksanaan operasional perusahaan dengan pembagian tugas yang jelas.

    1. Wakil Direktur

    a. Membantu Direktur dalam menyusun rencana kerja serta anggaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

    b. Membantu Direktur dalam memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas perusahaan.

    c. Mewakili Direktur apabila Direktur tidak dapat menandatangani surat dan sebagainya dengan persetujuan dari Direktur.

    d. Membantu Direktur dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang dianggap perlu untuk kemajuan perusahaan.

    1. Manager Marketing

    a. Membantu Direktur dalam mempromosikan dan memasarkan produk.

    b. Membuat rencana strategi pemasaran.

    c. Menyiapkan anggaran yang diperlukan.

    d. Membuat laporan kepada Direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang dilakukannya.

    e. Memberikan laporan penjualan pada bagian Finance and Accounting.

    1. Finance and Accounting

    a. Bertanggung jawab atas pengolahan data akuntansi perusahaan.

    b. Bertanggung jawab dalam mengelola asset dan uang perusahaan.

    c. Bertanggung jawab dalam pencatatan setiap kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan keuangan.

    d. Memberikan laporan yang terkait dengan kegiatan yang ada dalam perusahaan pada direktur.

    e. Menerima laporan penjualan dan produksi barang dari manager marketing dan staff operasional.

    f. Memberikan arahan atau dasar untuk pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi perusahaan.

    g. Menyampaikan keluhan atau kebutuhan yang berkaitan dengan akitivitas akuntansi dan keuangan perusahaan.

    1. Manager Cargo and Courier Service

    a. Bertanggung jawab mengatur kegiatan operasional harian baik pengiriman ataupun pemasukan cargo atau courier.

    b. Mengatur kegiatan – kegiatan karyawan dan memberi tugas masing-masing sesuai tugas dan keperluan yang ada.

    c. Melaporkan kepada Direktur hal – hal tentang kegiatan operasional cargo atau courier baik masuk atau keluar.

    d. Menentukan atau memberi laporan tentang karyawan yang bekerja dengan baik atau tidak.

    e. Siap menerima komplain dari customer.

    f. Mengajukan anggaran untuk operasional di kantor atau di luar kantor.

    1. Manager Airport Service

    a. Memberikan saran dan nasehat serta penilaian terhadap kinerja bawahannya.

    b. Menangani dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kegiatan operasional.

    c. Mengkoordinasi kegiatan operasional agar dapat memenuhi kemauan customer dan mencapai tujuan dari perusahaan.

    d. Membuat perencanaan yang baik dan melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan operasionalnya secara keseluruhan.

    e. Membuat perencanaan biaya untuk kegiatan operasional dan melaporkannya ke bagian accounting.

    1. Staff Operasional Cargo

    a. Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim.

    b. Menjalankan SOP untuk pengurusan cargo baik domestik maupun internasional.

    c. Bertanggung jawab dalam pengurusan dokumen-dokumen untuk keperluan cargo baik pengiriman ataupun penerimaan.

    d. Melakukan komunikasi kepada customer untuk menginformasikan status cargo.

    e. Mengajukan anggaran untuk kegiatan operasional kepada Manager Cargo and Courier Service.

    f. Melaporkan hasil kegiatan operasional kepada Manager Cargo and Courier Service.

    1. Staff Operasional Courier

    a. Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim.

    b. Melakukan komunikasi kepada customer untuk menginformasikan status barang kiriman.

    c. Mengantarkan barang kiriman ke alamat penerima.

    d. Melaporkan hasil kegiatan operasional kepada Manager Cargo and Courier Service.

    1. Staff Operasional Left Baggage Service (LBS)

    a. Melayani customer yang akan menitipkan barang.

    b. Melakukan pengecekan terhadap kondisi barang yang akan dititipkan.

    c. Membuat dan menyerahkan resi atau tanda terima kepada customer.

    d. Melayani customer yang akan mengambil barang titipan.

    d. Melaporkan kegiatan operasional kepada Manager Airport Service.

    1. Staff Operasional Airport Assistance

    a. Melayani customer yang akan menggunakan jasa airport assistance.

    b. Melakukan kegiatan operasional airport assistance seperti airline check-in, pengurusan imigrasi dan visa, handling bagasi serta penyediaan lounge.

    c. Bertanggung jawab dalam persiapan dokumen untuk kegiatan operasional seperti paspor, tiket dan sebagainya.

    d. Mengajukan anggaran untuk kegiatan operasional kepada Manager Airport Service.

    d. MeMelaporkan kegiatan operasional kepada Manager Airport Service.

    1. Admin

    a. Melakukan entry data ke sistem untuk seluruh kegiatan operasional.

    b. Bertanggung jawab terhadap keakuratan dan update data dalam sistem.

    c. Melakukan verifikasi dokumen yang ada dengan sistem.

    Produk Informasi

    Produksi

    Perancangan media audio visual dibuat sebagai sarana informasi dan promosi sebuah perusahaan. Perancangan media audio visual dikemas secara menarik agar informasi yang disampaikan dapat diterima oleh customer ataupun calon customer. Melalui media audio visual diilustrasikan tentang aktifitas perusahaan dan pengenalan produk perusahaan. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi dan Informasi Pada PT. Fesa Buana Bagasindo ini dibuat oleh Ruslan.

    Latar Belakang Media Promosi pada PT. Fesa Buana Bagasindo

    Media promosi yang saat ini digunakan PT Fesa Buana Bagasindo masih kurang efektif karena belum menggambarkan aktifitas dan produk perusahaan secara jelas. Penulis membuat media promosi berupa video profile karena mengandung unsur gambar (video) dan suara (audio) sehingga informasi mengenai perusahaan menjadi lebih menarik dan lebih mudah di mengerti.

    Perkembangan Media Promosi pada PT. Fesa Buana Bagasindo

    Dalam promosinya, PT. Fesa Buana Bagasindo dahulu hanya menggunakan media cetak, yang berupa brosur, dan melalui website. Media audio visual sangat dibutuhkan oleh PT. Fesa Buana Bagasindo untuk membuat promosi yang lebih menarik dan informatif, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.

    Material Produk

    Dalam karyanya penulis menggunakan material produk berupa Media Video Audio Visual yang didalamnya terdapat material sebagai berikut

    Spesifikasi Produk

    Perancangan media audio visual berupa video profile ini berdurasi 5-10 menit diberikan kepada PT. Fesa Buana Bagasindo sebagai alat media promosi dan informasi kepada calon customer dan khalayak umum. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya.

    1. Manfaat

    a. Memberikan informasi yang lebih jelas kepada calon customer.

    b. Memberikan informasi yang lebih jelas kepada calon customer.

    c. Perusahaan dikenal oleh masyarakat luas.

    1. Kelebihan

    a. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi dan promosi.

    b. Tidak lekang dimakan waktu.

    c. Mudah dimengerti oleh calon customer.

    1. Kekurangan

    a. Biaya produksi tidak murah.

    b. Proses promosi yang membutuhkan biaya besar.

    Harga Produk

    Pembuatan video profile ini membutuhkan biaya yang cukup besar, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan sutradara, asisten sutradara, cameraman, dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan profil tersebut. Selain itu, dibutuhkan juga perizinan dari pihak yang berwenang.

    Market Analisis

    Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap instansi.

    Market Positioning

    PT. Fesa Buana Bagasindo sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang airport service sebagai perusahaan yang professional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Target customer yang diutamakan adalah wisatawan domestik maupun mancanegara, perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan domestik dan internasional serta masyarakat luas. Target pemasaran video profile ini terpusat pada pertemuan dengan perusahaan-perusahaan, serta pada website perusahaan.

    Kondisi Pesaing

    Untuk saat ini kondisi pesaing PT. Fesa Buana Bagasindo begitu banyak, Hal ini dapat dibuktikan dengan eksisnya perusahaan atau instansi lama serta dengan masuknya instansi baru. Dari survei yang pernah dilakukan oleh penulis, berikut tabel pesaing dari PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Potensial Market

    Pada dasarnya informasi yang diberikan PT. Fesa Buana Bagasindo terfokus kepada calon customer yang akan menggunakan jasa airport service baik dari wisatawan domestik dan internasional serta perusahaan-perusahaan yang ingin bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo. Media informasi berupa video profile tentang PT. Fesa Buana Bagasindo ditujukan bagi calon customer yang ingin mengetahui tentang aktifitas dan produk perusahaan ini.

    Dalam hal ini sasaran yang bila di tinjau dari segi promosi adalah calon customer yang akan menggunakan jasa airport service baik dari wisatawan domestik dan internasional serta perusahaan-perusahaan yang ingin bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo, dengan prediksi mendapatkan pendapatan yang lebih bagus dari sebelumnya dan pangsa pasar meningkat 75% dari sebelummya.

    Market Segmentation

    Marketing Objective

    Pemberian media informasi dan promosi berupa video profile ini diharapkan dapat membuat calon customer PT. Fesa Buana Bagasindo tertarik untuk menggunakan jasa PT. Fesa Buana Bagasindo, serta membuat perusahaan lain tertarik untuk bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo. PT. Fesa Buana Bagasindo menargetkan lebih dari 1000 customer per tiap tahunnya, dengan data hanya mendapatkan kurang dari 1000 pada tahun sebelumnya, oleh sebab itu video profile ini dibuat semenarik mungkin agar dapat memberikan informasi secara jelas dan bisa diterima oleh calon customer serta perusahaan yang akan bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Marketing Strategy

    PT. Fesa Buana Bagasindo menyediakan jasa airport service atau jasa pelayanan bandara yang cukup membanggakan dengan terjalinnya kerjasama dengan perusahaan maskapai penerbangan lokal maupun asing. Didukung oleh staf-staf yang berpengalaman dan kompeten, PT. Fesa Buana Bagasindo selalu berusaha memberikan pelayanan prima pada setiap customer. Untuk harga produk jasa pada PT. Fesa Buana Bagasindo telah menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat menengah dengan mempertimbangkan harga dari beberapa perusahaan pesaing.

    Promosi yang di lakukan saat ini baru sebatas media cetak menggunakan brosur, dan melalui website. Maka dari itu dengan adanya media video profile sebagai penunjang promosi dan informasi di harapkan PT. Fesa Buana Bagasindo mendapatkan pendapatan yang lebih bagus dari sebelumnya dan pangsa pasar meningkat 75% dari sebelummya.

    Konfigurasi Perancangan

    Spesifikasi Hardware

      Perancangan video profile tersebut menggunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
    1. Processor : Intel(R)Core(TM) i3 CPU 2350 @2.3GHz
    2. Monitor : LCD 14” Widescreen
    3. Mouse : Optical Mouse
    4. Keyboard : Qwerty SK 900
    5. RAM : 4.00 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Speaker : Speaker Multimedia

    Spesifikasi Software

    Dalam pembuatan video profil ini penulis mengunakan beberapa software aplikasi Adobe Premiere Pro CS5, Adobe After effect CS5 dan Adobe Photoshop CS5 dengan operasi sistem Windows 7 Ultimate.

    Biaya Produksi Media

    BAB IV

    BAB V

    DAFTAR PUSTAKA

    =DAFTAR LAMPIRAN=
  • Contributors

    Aditya wicaksono, Admin, Ruslan