PERANCANGAN MEDIA VIDEO IKALAN
MENGGUNAKAN ANIMASI 3D MAX DI KLINIK
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
BAB I
Latar Belakang Masalah
Multimedia merupakan salah satu bentuk dari teknologi informasi, yaitu teknologi informasi yang menggabungkan gambar, teks, suara, video, animasi menjadi suatu informasi yang berguna dalam menyampaikan pesan atau media promosi. Sehingga penerima informasi akan merasa puas karena mendapatkan informasi yang akurat dan sekaligus menarik. terlebih dengan adanya animasi (3D) 3 Dimensi, membuat animasi menjadi lebih hidup, sehingga dapat diterima dengan baik dimasyarakat. Perangkat lunak animasi multimedia dan modeling banyak macamnya. Contohnya 3D MAX, merupakan prangkat lunak standar modeling 3D berbasis Windows. Salah satu keunggulan multimedia adalah memvisualisasikan suatu informasi kepada masyarakat, untuk menambah wawasan tentang Informasi dengan memanfaatkan iklan animasi 3D.
Didunia kesehatan atau kedokteran kelinik adalah suatu kesehatan fasilitas publik kecil yang didirikan untuk memberikan perawatan untuk pasien luar.
Meski sudah banyak tetapi masih ada saja klinik yang tidak berjalan semestinya seperti fasilitas yang kurang memadai, tidak adanya ruang rawat inap, dan kurangnya tenaga keperawatan sehingga membuat masyarakat kecewa.
Oleh karena itu Klinik usada nugraha yang beralamat jalan Cisoka – Cangkudu, Kp. Caringin RT. 02/01 No 27 Cisoka. Tangerang. kelinik yang bersih dan mempunyai fasilitas dan tenaga kerja yang ramah dan berpengalaman menjadi pilihan bagi masyarakat seperti halnya yang dimiliki kelinik Usada Nugraha. yang kemudian dipromosikan menjadi sebuah iklan 3D agar masyarakat semakin mengetahui klinik ini dan sebagai cara untuk mengiklankan klinik tersebut.
Berdasarkan uraian diatas pembuatan iklan animasi 3D dalam penulisan skripsi dengan judul “ PERANCANGAN MEDIA VIDEO IKLAN MENGGUNAKAN ANIMASI 3D MAX DI KELINIK USADA NUGRAHA KABUPATEN TAGGERANG “ diharapkan Iklan ini mampu memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya masyarakat yang belum mengenal tentang kelinik yang terbaik untuk melayani masyarakat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
- Bagaimana memberikan informasi pada masyarakat mengenai klinik Usada Nugraha tanpa datang kekelinik tersebut ?
- Bagaimana merancang media iklan berbasis 3D supaya menarik dan dapat dipahami oleh audience atau kalangan mansyarakat luas ?
Ruang Lingkup
Dalam hal ruang lingkup penulis membatasi masalah yang akan di bahas hanya sebatas pembuatan video iklan profil Klinik Usada Nugraha di kabupaten tangerang meliputi informasi akademik seperti profile Klinik Usada Nugraha, fasilitas yang ada Kelinik Usada Nugraha, pelayanan pasien ketika datang lalu sampai menerima obat dan fasilitas rawat inap di Klinik Usada Nugraha.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut :
- memberikan informasi dan promosi yang lebih efektif mengenai kepada masyarakat tentang KLINIK USADA NUGRAHA.
- Memberikan wawasan terhadap masyarakat tentang animasi 3D.
- Untuk lebih meningkatkan penghasilan terhadap KLINIK USADA NUGRAHA.
Manfaat Penelitian
- Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam merancang media penunjang promosi yaitu Video Iklan.
- Mampu mengembangkan suatu ide kreatif atau gagasan kedalam bentuk karya nyata.
- Memperluas wawasan serta mampu menerapkan ilmu yang didapat secara teoritis dalam perkuliahan dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menganalisa.
- Memberikan informasi tentang perusahaan yang dapat dipahami sehingga konsumen atau relasi klinik Usada Nugraha lebih meyakinkan untuk terus menjadi relasi atau konsumen tetap.
- Meningkatkan citra dan sebagai aset perusahaan.
Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi dan menyelesaikan perancangan ini, maka penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti diharapkan penulis. Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah:
Observasi
Untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi, metode ini melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.
Interview
Untuk mendapatkan data dengan cara interview atau tanya jawab Metode ini yang dilakukan penulis secara lisan baik itu kepada kepala pemilik perusahaan Usada Nugraha selaku stakeholder ataupun kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Studi Pustaka
Untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil, metode ini penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk perancangan maupun penulisan penelitian ini.
Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :
Bab ini berisi tentang uraian latar belakang skripsi, perumusan masalah, pembatasan masalah, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang digunakan, tujuan dan manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.
Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalam penyusunan skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang teori atau idefinisi dari Implementasi, Animasi 3D, Kelinik usada nugraha di PT. Saka nugraha dan istilah-istilah lainnya yang berkaitan.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum usada nugraha (PT. Saka nugraha) sejarah singkat usada nugraha, struktur kariyawan kelinik usada nugraha,
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisi gambaran objek atau materi tahap-tahap perancangan dan pembuatan video animasi 3D yang akan di analisis, narasi cerita atau teks, vidio, animasi, pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang dapat diberikan supaya permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.
BAB II
Konsep Dasar Sistem
Definisi Perancangan
Soepadmo Gatoet (2013 : 10)[1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.
Binanto Iwan (2010 : 260-261) [2], Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagian alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.
Kesimpulan yang bisa penulis ambil dari pengertian perancangan menurut beberapa sumber, bahwa perancangan itu sendiri adalah langkah awal dalam membuat suatu projek, bermula dari sebuah ide atau gagasan dan dituangkan dalam bentuk storyboard yang akan menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.</ref></li>
Proses Perancangan Secara Umum
Menurut Hendratman Hendi (2010 : 09-12)
[3], Perancangan secara umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian :</p>
- persiapan data
dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu kita seleksi. Kita harus menentukan apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, disamarkan atau dibuang sama sekali. Data juga dapat berupa data informatif yaitu berupa foto, teks dan judul, serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
- Ide
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
-
Konsep
Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.</p>
- Media
Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.</p>
- Visualisasi
Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout, sampai finishing.</p>
- Produksi
Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.</p>
Proses Perancangan Secara Umum
<p style="line-height: 2"> Menurut Hendratman Hendi (2010 : 09-12)
[4], Perancangan secara umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian :</p>
- persiapan data
<p style="line-height: 2"> dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu kita seleksi. Kita harus menentukan apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, disamarkan atau dibuang sama sekali. Data juga dapat berupa data informatif yaitu berupa foto, teks dan judul, serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
-
Konsep
<p style="line-height: 2"> Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.</p>
- Media
<p style="line-height: 2"> Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.</p>
- Visualisasi
<p style="line-height: 2"> Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout, sampai finishing.</p>
- Produksi
<p style="line-height: 2">
Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.</p>
Proses Perancangan Secara Umum
<p style="line-height: 2"> Menurut Hendratman Hendi (2010 : 09-12)
[5], Perancangan secara umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian :</p>
- persiapan data
<p style="line-height: 2"> dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu kita seleksi. Kita harus menentukan apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, disamarkan atau dibuang sama sekali. Data juga dapat berupa data informatif yaitu berupa foto, teks dan judul, serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
-
Konsep
<p style="line-height: 2"> Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.</p>
- Media
<p style="line-height: 2"> Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.</p>
- Visualisasi
<p style="line-height: 2"> Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout, sampai finishing.</p>
- Produksi
<p style="line-height: 2">
Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.</p>
Proses Perancangan Secara Umum
<p style="line-height: 2"> Menurut Hendratman Hendi (2010 : 09-12)
[6], Perancangan secara umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian :</p>
- persiapan data
<p style="line-height: 2"> dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu kita seleksi. Kita harus menentukan apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, disamarkan atau dibuang sama sekali. Data juga dapat berupa data informatif yaitu berupa foto, teks dan judul, serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
-
Konsep
<p style="line-height: 2"> Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.</p>
- Media
<p style="line-height: 2"> Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.</p>
- Visualisasi
<p style="line-height: 2"> Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout, sampai finishing.</p>
- Produksi
<p style="line-height: 2">
Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.</p>
Proses Perancangan Secara Umum
<p style="line-height: 2"> Menurut Hendratman Hendi (2010 : 09-12)
[7], Perancangan secara umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian :</p>
- persiapan data
<p style="line-height: 2"> dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu kita seleksi. Kita harus menentukan apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, disamarkan atau dibuang sama sekali. Data juga dapat berupa data informatif yaitu berupa foto, teks dan judul, serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
- Ide
<p style="line-height: 2"> Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan hal lainnya agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.</p>
-
Konsep
<p style="line-height: 2"> Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.</p>
- Media
<p style="line-height: 2"> Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.</p>
- Visualisasi
<p style="line-height: 2"> Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout, sampai finishing.</p>
- Produksi
<p style="line-height: 2">
Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.</p>
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
=DAFTAR LAMPIRAN=
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
ditemukan, tapi tag <references/>
tidak ditemukan