SI1322476649

Dari widuri
Revisi per 6 Februari 2018 21.10 oleh Mdaprianto (bicara | kontrib) (Final Draft Elisitasi)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PERINGKAT KELAS

BERDASARKAN NILAI PELAJARAN BERBASIS WEB

PADA SMAN 15 KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476649
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PERINGKAT KELAS

BERDASARKAN NILAI PELAJARAN BERBASIS WEB

PADA SMAN 15 KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476649
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.TI.,M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NID : 99001
       
NID : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM E-LEARNING BERBASIS WEB

UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA

SMK MATHLA'UL ANWAR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476649
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Nasril Sany, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S. Kom.,M.T.I)
NID : 08190
   
NID : 073009


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PERINGKAT KELAS

BERDASARKAN NILAI PELAJARAN BERBASIS WEB

PADA SMAN 15 KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476649
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Yang bertanda tangan di bawah ini,

NIM
: 1322476649
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 23 Januari 2018


 
 
 
 
NIM : 1322476649

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000



ABSTRAKSI

Pembuatan laporan penilaian atau rapor siswa menjadi proses yang lama dan rumit. Pembuatan rapor siswa yang pengerjaannya masih secara manual dapat membuat keputusan yang salah dalam menentukan peringkat siswa di kelas. Menjadi siswa berprestasi adalah impian setiap anak di usia sekolah. Tanpa kriteria yang jelas dan transparan, maka proses penentuan peringkat kelas dapat menimbulkan kecemburuan dan konflik. Oleh sebab itu dibutuhkan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) peringkat kelas berbasis website, yang bisa dilakukan secara online untuk mempermudah guru bidang mata pelajaran dalam pembuatan rekapitulasi nilai siswa dan memudahkan wali kelas dalam membuat laporan penilaian atau rapor siswa pada SMAN 15 Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan (Analytical Hierarcy Process) (AHP). Metode perancangan sistem yang digunakan penulis adalah UML (Unified Modeling Language). Dan metode analisa sistem yang digunakan dalam membangun Sistem Penunjang Keputusan Peringkat Kelas berbasis web dengan menggunakan metode analisa SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Dengan adanya Sistem Penunjang Keputusam Peringkat Kelas Berbasis web, proses pembuatan rapor siswa bisa menjadi lebih efisien dalam hal waktu, dan lebih efektif dengan sistem yang diusulkan.

Kata kunci : Siswa Berprestasi, AHP, Raport, Peringkat Kelas, Sekolah.


ABSTRACT

The making of a student assessment or report becomes a long and complicated process. The creation of a student appraisal report whose workmanship is still manually, can make the wrong decision in determining student rank in the class. Being an outstanding student is the dream of every child in school age. Without clear and transparent criteria, then the process of class ranking can lead to jealousy and conflict. Therefore it is needed Decision Support System (SPK) class ranking based on the website, which can be done online to facilitate the subject matter teachers in making the recapitulation of student value and facilitate the teacher in making report assessment or report card students at SMAN 15 Kota Tangerang. This study uses Analytical Hierarcy Process (AHP). The method used is UML (Unified Modeling Language). And the methods used in building web-based decision support systems using SWOT analysis methods are (strength), (weakness), (oppurtunities), and (threats). With the Decision Class Web Based Ranking Support System, the student reporting process can be more efficient in terms of time, and more effectively with the proposed system.

Keywords: Student Achievement, AHP, report, grade rating, School.

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PERINGKAT KELAS BERDASARKAN NILAI PELAJARAN BERBASIS WEB PADA SMAN 15 KOTA TANGERANG”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

  4. Bapak Nasril_Sany, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis..

  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

  6. Bapak Jaswadi M.Kom selaku Stakeholder yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan yang benar kepada penulis.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

  8. Yang tercinta Bapak, Ibu, kakak, dan daik penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.

  9. Sahabat-sahabat penulis di grup Software Engineering, group Bimbingan Ibu Ruli, Group Skripsi raharja 2017, dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain yang membacanya.

Tangerang, 23 Januari 2018
Muhamad Dwi Aprianto
NIM. 1322476649

 

 


Daftar isi

 


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analiis SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Use case Glossary

Tabel 4.2 Actor Glossary

Tabel 4.3 Struktur Tabel User

Tabel 4.4 Struktur Tabel Siswa

Tabel 4.5 Struktur Tabel Wali Kelas

Tabel 4.6 Struktur Tabel Kelas

Tabel 4.7 Struktur Tabel Pelajaran

Tabel 4.8 Struktur Tabel Guru

Tabel 4.9 Struktur Tabel Pembelajaran

Tabel 4.10 Struktur Tabel Ekstra kulikuler

Tabel 4.11 Struktur Tabel Nilai Keterampilan

Tabel 4.12 Struktur Tabel Nilai Pengetahuan

Tabel 4.13 Struktur Tabel Nilai Sikap

Tabel 4.15 Pengujian Black Box

Tabel 4.16 Schedule Implementasi

Tabel 4.17 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMAN 15 Kota Tangerang

Gambar 3.2 Use Case diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang sedang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang sedang berjalan

Gambar 4.1 Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

Gambar 4.2 Squence Diagram Admin SPK peringkat kelas yang diusulkan

Gambar 4.3 Squence Diagram Guru SPK peringkat kelas yang diusulkan

Gambar 4.4 Squence Diagram Siswa SPK peringkat kelas yang diusulkan

Gambar 4.5 Squence Diagram Wali Kelas SPK peringkat kelas yang diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram Login yang diusulkan

Gambar 4.7 Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.8 Activity Diagram Guru yang diusulkan

Gambar 4.9 Activity Diagram Wali Kelas yang diusulkan

Gambar 4.10 Activity Diagram Siswa yang diusulkan

Gambar 4.11 Class Diagram SPK Peringkat Kelas

Gambar 4.12 Prototype Menu Login

Gambar 4.13 Prototype Menu Dashboard

Gambar 4.14 Prototype Register Admin

Gambar 4.15 Prototype Register Siswa

Gambar 4.16 Prototype Register Guru

Gambar 4.17 Prototype Register Wali Kelas

Gambar 4.18 Prototype Register Kelas

Gambar 4.19 Prototype Menu Login Wali Kelas dan Guru

Gambar 4.20 Prototype Menu Tahun Pelajaran Guru

Gambar 4.21 Prototype Menu Nilai Pelajaran guru



DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menjadi siswa berprestasi adalah impian setiap anak usia sekolah, menonjol diantara siswa siswi lainnya. Prestasi yang didapat tentu didasarkan dengan suatu kemampuan terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa, sehingga prestasi ini bahkan akan sangat membantu memperoleh kehidupan yang baik di masa mendatang.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) di dunia pendidikan mempunyai peranan penting untuk menunjang kelancaran dan keakuratan dalam pencapaian suatu tujuan. Salah satu karakteristik keputusan yang dapat didukung oleh SPK antara lain keputusan tersebut bersifat terstruktur, dalam artian untuk memperoleh suatu keputusan terdapat berbagai prosedur yang harus diikuti dan kriteria untuk masing-masing prosedur bersifat jelas dan kuantitatif. Permasalahan yang ada di SMAN 15 Kota Tangerang membuat sistem informasi penilaian untuk membantu pihak sekolah dalam menerapkan Kurikulum 2013 dan menambahkan sistem pemeringkatan nilai raport siswa yang menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk melengkapi sistem pendukung keputusan ini yang digunakan untuk membantu kinerja wali kelas mendapatkan ranking siswa dari masing-masing kelas.

Berdasarkan gambaran diatas maka dapat dibuat rancangan sebuah sistem untuk membantu guru dalam penentuan keputusan siswa berprestasi, dimana hasilnya juga bisa dijadikan bahan pertimbangan guru untuk menentukan siswa berprestasi tiap tahunya, dapat membantu pihak sekolah untuk menentukan calon siswa yang layak menerima beasiswa, selain itu data ini bisa juga dijadikan pengarsipan data nilai siswa.

Dari gambaran di atas menjadi suatu pertimbangan bagi penulis untuk membuat judul “ Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Peringkat Kelas berdasarkan Nilai Pelajaran berbasis Web pada SMAN 15 Kota Tangerang ” yang bertujuan untuk mempermudah proses perhitungan hasil nilai siswa.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di tarik sebuah rumusan masalah yang timbul sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses sistem perhitungan nilai pelajaran pada SMAN 15 Kota Tangerang yang berjalan saat ini?
  2. Apakah kendala yang dihadapi dalam penghitungan nilai pelajaran yang ada di SMAN 15 Kota Tangerang?
  3. Bagaimana merancang sistem perhitungan nilai pelajaran di SMAN 15 Kota Tangerang?


Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan penulisan penelitian ini, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Penelitian ini hanya membahas tentang penghitungan nilai pelajaran dan aspek-aspek nilai yang ada di kurikulum K-13 Revisi yang menunjang untuk menentukan peringkat siswa berprestasi.
  2. Penelitian ini menggunakan data siswa/i SMAN 15 Kota Tangerang tahun pelajaran 2017/2018 berdasarkan kurikulum K13 Revisi.
  3. Dalam penelitian ini sistem Penghitungan nilai hanya dapat menentukan peringkat berdasarkan hasil jumlah nilai pelajaran dan aspek-aspek nilai lainya yang ada di Kurikulum K-13 Revisi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini, penulis memiliki tujuan antara lain :

  1. Membuat aplikasi sistem penunjang keputusan peringkat kelas berdasarkan nilai pelajaran dan aspek-aspek nilai lainya yang ada di Kurikulum K-13 Revisi SMAN 15 Kota Tangerang.
  2. Melakukan proses perancangan aplikasi penghitungan nilai peringkat kelas yang berjalan saat ini di SMAN 15 Kota Tangerang dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk mempermudah pihak sekolah menentukan siswa berprestasi.
  3. Membantu wali kelas dalam melakukan penghutingan hasil jumlah nilai dan menentukan peringkat siswa.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Mempermudah wali kelas dalam menentukan peringkat siswanya.
  2. Mempermudah siswa untuk mengetahui peringkat masing-masing tanpa harus datang langsung ke sekolah.
  3. Mempermudah pihak sekolah dalam mencari siswa-siswa berprestasi untuk mengikuti olimpiade-olimpiade tingkat SMA.
  4. Mempermudah guru bidang mata pelajaran dalam membuat rekapitulasi hasil belajar siswa.

Metode Penelitian

Dalam kegiatan pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam pembuatan Laporan penelitian menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Penelitian ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

    Merupakan cara pengumpulan data secara langsung ke lapangan melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah individu yang bersangkutan pada sistem penghitungan hasil nilai pelajaran di SMAN 15 Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Villa Tangerang Indah, Priuk, Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Mengadakan wawancara langsung kepada bapak Jaswadi M.Pd bagian kurikulum selaku stake holder tentang bagaimana prosedur sistem penghitungan hasil nilai pada SMAN 15 Kota Tangerang.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, artikel, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan.

Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa AHP. Metode analisa AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

  1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
  2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan

Metode Perancangan

Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak.

Metode Purwarupa (Prototyping)

Pada perancangan sistem ini penulis menggunakan metode prototype evolutionary karena penulis menginginkan prototype tersebut tetap digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian (Testing)

Pada perancangan sistem ini metode pengujian yang digunakan penulis yaitu Blackbox Testing. Metode uji coba Blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari suatu software. Dalam metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur dan atau akses database, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan Penelitian ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMAN 15 Kota Tangerang, struktur organisasi, pembahasan tugas, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, dan UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan serta Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, UML sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfirgurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil laporan Penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello / John Reuter III dalam Darmawan (2012:227)[1] “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1] Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[2] "Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan".

Menurut Tata Sutabri (2012:16)[3] suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu:

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Yakub (2012:1)[4] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Indra dalam buku karya Muslihudin, M. dan Oktavianto (2016:2)[5] "Sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai satu tujuan".

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling terhubung dan saling berkerja sama satu sama lain untuk tercapainya suatu tujuan-tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean, J. (2015:3-5)[6] mengatakan bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karateristrik, Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh: di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:6-7)[6] mengatakan bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

1. Klasifikasi sistem Sebagai :

  1. Sistem Abstrak (abstract system)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem Fisik (physical system)
    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

  1. Sistem Alamiyah (narutal system)
    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
  2. Sistem Buatan Manusia (human made system)
    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

  1. Sistem Tertentu (deterministicl system)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
  2. Sistem tak Tentu (probalistic system)
    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

  1. Sistem Tertutup (close system)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
  2. Sistem Terbuka (open system)
    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq, R. (2013:5)[7] "Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya".

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi. Informasi melalui komunikasi menjadi perekat bagi suatu organisasi sehingga organisasi tersebut bisa bersatu.

Berikut beberapa definisi lain mengenai informasi diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:75)[8] “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya”.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3(2012:284)[9] "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yanglebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Menurut Djahir, Y. dan D, Pratitia. (2014:8)[10] “Informasi merupakan satu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa dimasa depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan”.

Menurut Barry E. Cushing dalam buku karya Djahir, Y. dan D, Pratita. (2014:9)[10] “Informasi merupakan sesuatu yang menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya”.

Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku karya Djahir, Y. dan D, Pratitia. (2014:9)[10] “Informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya”..

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam buku karya Djahir, Y. dan D, Pratitia. (2014:9)[10] “Informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis”.

Dari beberapa definisi-definisi tentang informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta bermanfaat bagi penerima dalam menentukan kesimpulan dan pengambilan keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[6] "Fungsi utama dari informasi, yaitu : menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan".

Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014:10-11)[6] "data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle)”.


Teori Khusus

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Fahmi (2016:301)[11] "Dari berbagai literature yang menjelaskan tentang SWOT dapat kiranya ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisis SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka kerja dan rencana strategi (Framework and Strategic Planning) yang pernah diterapkan baik dimedan pertempuran maupun bisnis".

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2016:304)[11] "Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk".

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Menurut Alim, Y. dkk (2012:30)[12] "Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak".

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa UML adalah alat bantu yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Jenis-Jenis Diagram UML

Jenis-jenis Diagram dalam UML antara lain:

  1. Usecase Diagram
    Menurut Murad, D.F (2013:57)[13] “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 .fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan olehsistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

  2. Activity Diagram
    Menurut Murad dalam jurnal CCIT (2013:53)[13] "Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses".


    Sedangkan Menurut Rosa (2016:161)[14] “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”.
  3. Sequence Diagram
    Menurut Wijayanto, T. dkk (2013:35)[15]&nbsp”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.
    Menurut Vidia, D. dkk (2013:21)[16] ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

Pengertian Aplikasi Web

Menurut Suwanto Raharjo S.Si, M.Kom, (2013), [17] "Web merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gopher, news atau bahkan email".

Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuanHTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan

Informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster. Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

Definisi Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Bonczek, dkk dalam Nofriansyah (2014:1)[18] “Mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (repository pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan)”.

Menurut Nofriansyah (2014:1)[18] “Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung solusi atau masalah atau untuk suatu peluang”.

Menurut Rindi Savitri, dalam jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol. 8 No. 3 (2014:168)[19] “Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan yang terstruktur maupun yang semi terstruktur dengan menggunakan data atau model”.

Menurut Ramanathan dan Jadhav, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.7 (5) (2016:2356)[20] “The tools and techniques that supports managerial decision making with the help of information and techniques to handle complex, semi-structured and unstructured problems is called as Decision Support System (DSS)”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan (spk) adalah sebuah sistem berbasis komputer yang dibangun bertujuan untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan sebuah keputusan.

Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Valverde, dalam International Journal of Information and Communication Technology Research (IJICT) Vol.1 No.3 (2011:2223) “A decision support system can be described as an interactive, computer based system designed to help decision-makers to solve poorly structured problems”.

Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan dibuat untuk membantu memecahkan suatu masalah. Sehingga terdapat beberapa karakteristik untuk menjadi sebuah sistem pendukung keputusan (spk).

Karakteristik sistem pendukung keputusan (spk) ada 6 menurut Nofriansyah (2014:1)[18] , sebagai berikut :

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
  2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan.
  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.
  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
  5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai suatu kesatuan sistem.
  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.


Komponen Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:3)[18]  sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen utama, yaitu:

  1. Sub sistem Data (Database)

Subsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan untuk diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).

  1. Subsistem Model (ModelBase)

Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variable alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.

  1. Subsistem Dialog (User System Interface)

Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

Tujuan Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:4)[18] sistem pendukung keputusan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur atas masalah yang terstruktur.
  2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
  3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari pada perbaikan efesiensinya.
  4. Kecepatan komputasi computer memungkinkan para pengambil keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya rendah.
  5. Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.

Konsep Model Analytichal Hierarchy Process (AHP)

Definisi Analytichal Hierarchy Process (AHP)

Menurut Kazibudzki dan Tadeusz (2013)[21] Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah pengambilan keputusan multikriteria dengan dukungan metodologi yang telah diakui dan diterima sebagai prioritas yang secara teori dapat memberikan jawaban yang berbeda dalam masalah pengambilan keputusan serta memberikan peringkat pada alternatif solusinya.

Kelebihan Analytichal Hierarchy Process (AHP)

  1. Kesatuan (Unity)

    AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

  2. Kompleksitas (Complexity)

    AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

  3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)

    AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

  4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

    AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

Kelemahan Analytichal Hierarchy Process (AHP)

Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Menurut Nugroho (2013:1)[22] “XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL”.

Menurut Buana (2014:4)[23] “XAMPP adalah perangkat lunak opensource yang diunggah secara geratis dan bisa dijalankan di semua semua operasi seperti windows, linux, solaris, dan mac”.

Menurut Hidayatullah (2015:127-128)[24] kata XAMPP sendiri berasal dari:

  • X yang berarti cross platform karena XAMPP bisa dijalankan di Windows, Linux, Mac dan sebagainya.
  • A yang berarti Apache sebagai web server-nya.

    Menurut Prasetyo dalam jurnal media infotama (2015:13)[25] "Apache web server merupakan web server yang bersifat open source dan mempunyai performance bagus, fleksibel, dan mendukung berbagai macam platform sistem operasi".

  • M yang berarti MySQL sebagai Database Management System (DBMS)-nya.

    Menurut Prasetyo dalam jurnal media infotama (2015:13)[25] "MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain".

  • P yang berarti PHP sebagai bahasa pemrograman yang dipakai.

    Menurut Prasetyo dalam jurnal media infotama (2015:13)[25] "PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat serveside, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan dikomputer server (Web Server), sedang hasilnya yang dikirim ke komputer client (Web Browser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Mark Up Language)".

  • P yang berarti bahasa pemrograman lain yang bisa dipakai.
  • Konsep Dasar PHP (Hypertext PreProcessor)

    Definisi PHP (Hypertext PreProcessor)

    Menurut Sibero dalam buku karya Supono dan Vidiandry P. (2016:3)[26] “PHP (Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Kustiyaningsih dalam buku karya Supono dan Vidiandry P.(2016:3)[26] “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat server side yang ditambhakan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan kode program dilakukan diserver, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.

    Literature Review

    Literature review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun literature review sebagai landasan dalam mendukung penelitian tentang “Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Peringkat Kelas berdasarkan Nilai Pelajaran Berbasis Web pada SMAN 15 Kota Tangerang” adalah sebagai berikut:

    1. Tinjauan studi dari penelitian Ewaldus Ambrosius T dan Janero Kennedy dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (STMIK AMIKOM). No. 3.3: 55-60
      [Ewaldus Ambroius T dan Janero Kennedy 2016] dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (STMIK AMIKOM). No. 3.3:55-60 yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Prestasi Siswa Menggunakan Metode Topsis”. Pada penelitian ini metode pendukung keputusan yang dipakai yaitu dengan metode topsis dan metode analisis data dan informasi menggunakan data flow diagram dan entity relationship diagram sedangkan pada penelitian kali ini yaitu metode pendukung keputusan yang dipakai adalah AHP (Analytichal Hierarchy Prosses), UML (Unified Modeling Language) digunakan sebagai metode analisis data dan informasi.
    2. Tinjauan studi penelitian Mulyoningtyas, Alfiyah, dkk, (2016), Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang, dalam Jurnal Perancangan Sistem Penunjang Keputusan untuk Menentukan Siswa Berprestasi Menggunakan Metode AHP (analytichal Hierarchy Process) Berbasis Java, Nusantara of Enginering, Vol.3, No.1, 2016
      Pendidikan merupakan kebutuhan penting untuk seseorang dalam menata masa depan. Dalam hal ini, instansi pendidikan berupaya meningkatkan kualitas siswa dengan meningkatkan prestasi siswa. Setiap siswa pasti memiliki prestasi yang berbeda- beda khususnya bidang akademik. Tidak semua siswa yang nilainya baik pasti berprestasi, untuk itu perlu penentuan siswa berprestasi supaya tepat sesuai kemampuan. SMK Negeri Kudu Jombang merupakan instansi pendidikan yang melakukan penentuan siswa berprestasi. Kriteria yang digunakan untuk menentukannya adalah nilai raport, kehadiran dan sikap. Dalam menentukannya SMK Negeri Kudu memerlukan waktu yang lama hampir 5 hari. Dalam hal seperti itu, maka SMK Negeri Kudu perlu adanya Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan bahasa pemrograman Java. Dengan metode AHP diharapkan bisa membantu dalam menentukan siswa berprestasi. Dalam sistem ini, penentuan siswa berprestasi berdasarkan perankingan yang didapatkan dari perhitungan bobot kriteria dan bobot siswa tersebut. Hasil perankingan ini bisa digunakan guru dalam pengambilan keputusan, karena siswa yang nilainya tinggi maka bisa dikatakan sebagai siswa berprestasi
    3. Tinjauan studi penelitian yang dilakukan oleh Pojoh, Samuel, dkk, (2016), Universitas Sam Ratulangi, dalam jurnal Sistem Penunjang Keputusan untuk Menentukan Siswa Berprestasi yang Layak Menjadi Siswa Teladan, E-journal Teknik Informatika, Volume 8, No 1 (2016), ISSN : 2301-8364
      Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi komputer yang berbasis pengetahuan akan manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung keputusan. Pemilihan siswa di SMA N 9 Manado dilakukan berdasarkan pengamatan dan melihat prestasi siswa tetapi tidak ada sistem yang mendukung bahwa calon yang dipilih memang layak dicalonkan maka diperlukanlah sebuah sistem untuk mendukung dan memperkuat bahwa pemilihan siswa bisa dibuktikan oleh aplikasi ini. Data didapatkan melalui guru disekolah yang berwenang menentukan siswa berprestasi yang layak menjadi siswa teladan. Metode yang digunakan dalam aplikasi ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan menggunakan PHP untuk menentukan siswa berprestasi yang layak menjadi siswa teladan berdasarkan kriteria yang telah didapatkan dalam bentuk rangking. Aplikasi ini mempermudah guru dalam menentukan pilihan siswa teladan juga bersifat transparan serta memberikan guru dukungan yang kuat untuk mendukung keputusan yang diambil berdasarkan perangkingan yang didapat. Penerapan Sistem ini berdampak dengan bisa terdukungnya pendukung keputusan yang dilakukan manusia sehingga bisa diotomatisasi dari manual menjadi digital dan bisa diperlihatkan secara terperinci poin yang menjadi penilaian serta terjadi transparansi pemilihan siswa teladan serta pemilhan yang yang dilakukan oleh user didukung dan dibuktikan oleh sistem.
    4. Tinjauan studi dari penelitian Irawan, Raymundus Nandy, dkk, (2013), STMIK Sinar Nusantara Surakarta, dalam jurnal Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Status Prestasi Siswa Menggunakan Metode K- Nearest Neighbor, vol 11, no 2 (2013) ISSN : 1693-1173
      Perkembangan teknologi menyebabkan seseorang dapat dengan cepat dan mudah dalam mencari informasi yang mereka inginkan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari banyak sumber media, baik media cetak ataupun media elektronik. Salah satu media yang sangat cepat mengalami perkembangannya adalah media internet, suatu media penyebaran informasi secara luas dengan menggunakan teknologi terbaru.
      Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi, serta mengarahkan pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis fakta. Secara hierarkis, Sistem Pendukung Keputusan biasanya dikembangkan untuk pengguna pada tingkatan manajemen menengah dan tertinggi. Sistem Pendukung Keputusan yang baik harus mampu menggali informasi dari database, melakukan analisis, serta memberikan interprestasi dalam bentuk yang mudah dipahami dengan format yang mudah untuk digunakan.
      Terdapat solusi untuk permasalahan pengambilan keputusan tersebut yaitu menggunakan K-Nearest Neighbor (KNN) dalam membantu membuat keputusan dalam menentukan status prestasi siswa dengan membandingkan kriteria-kriteria yang ada, sistem ini dapat membantu guru kelas dalam mengambil keputusan secara tepat dan akurat. K-Nearest Neighbor merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengklasifikasian. Prinsip kerja K-Nearest Neighbor (KNN) adalah mencari jarak terdekat antara data yang akan dievaluasi dengan K tetangga (neighbor) terdekatnya dalam data nilai. Hasil keputusan dari aplikasi ini bisa menentukan status prestasi siswa berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh siswa.
    5. Tinjauan studi dari penelitian Zainul Abidin dan Yusriel Ardian (2015) Universitas Kanjuruhan Malang, dalam jurnal Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Siswa Berprestasi Kurikulum 2013 Berbasis Web Pada Smk Negeri 1 Gedangan Menggunakan Metode Saw, Jurnal Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi;Vol 1, no 1 (2015)
      SMK Negeri 1 Gedangan adalah salah satu lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Malang khususnya di Kecamatan Gedangan yang sedang mengembangkan teknologi informasi untuk meningkatkan nilai prestasi siswa dalam kurikulum 2013. Dengan menerapkan penentuan siswa berprestasi yang dilakukan di SMKN 1 Gedangan dengan cara mengambil rata-rata dari semua aspek penilaian, memiliki kelemahan yaitu tidak bisa ditentukan yang mana nilai aspek yang diutamakan didalam suatu penilaian siswa. Aspek-aspek yang digunakan adalah aspek pengetahuan, aspek ketrampilan dan aspek sikap. Dengan permasalahan tersebut penulis akan membuat rancangan sistem pendukung keputusan dalam menentukan siswa berprestasi pada kurikulum 2013 berbasis web menggunakan metode SAW (Simple Aditive Weighting) sehingga dapat memudahkan dalam menentukan siswa berprestasi. Dengan adanya sistem ini penentuan siswa berprestasi yang diterapkan di SMKN 1 Gedangan dapat dijalankan dengan mudah dan dapat mempermudah dalam proses pengolahan nilai disertai dengan laporan evaluasi nilai siswa atau rapor dan KHS (Kartu Hasil Belajar).
    6. Tinjauan studi pustaka dari Sukhvir Kaur (2012) dalam jurnal Academic Achievement in Relation to Achievement Motivation of High School Students, International Journal of Science and Research (IJRS), ISSN (online): 2319-7064
      Prestasi akademik bukan uni-dimensi; Fenomena multi dimensi. Jadi, perbedaan prestasi akademik dapat dikaitkan dengan salah satu factor tunggal tetapi untuk sejumlah factor-faktor tersebut mempengaruhi prestasi akademik. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi tergantung banyaknya jumlah misalnya intelejensi, motivasi, kreatifitas, motivasi berprestasi, kepribadian, status sosial, - ekonomi dll namun, tidak mungkin mengambil semua faktor dalam satu waktu karena kendala waktu dan sumber daya, motivasi berprestasi dipilih untuk penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah analisis sifat dan distribusi prestasi akademik dan motivasi berprestasi siswa SMA dari kabupaten Muktsar Negara Punjab. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah survey eksploratif deskriptif ditambah dengan teknik analisis komparatif dan bi-variate hubungan.
    7. Tinjauan studi pustaka dari Widayanti, Deni, dkk, (2013), Department of Information Technology, Udayana University Bali, 80361, Indonesia, dalam jurnal Analysis and Implementation Fuzzy Multi-Attribute Decision Making SAW Method for Selection of High Achieving Students in Faculty Level IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 10, Issue 1, No 2, January 2013
      Makalah ini kami berikan ikhtisar analisis dan Implementasi metode pengambilan keputusan untuk sistem seleksi siswa berprestasi tinggi Metode yang digunakan adalah Pengambilan Keputusan Multi-Atribut Fuzzy (FMADM) Simple Additive weighting (SAW).
      FMADM SAW itu sendiri adalah metode pengambilan keputusan yang menggunakan cara sederhana sistem pembobotan Penggunaan metode ini diharapkan membantu dan memberikan keputusan terbaik dalam pemilihan yang tinggi mencapai siswa di tingkat fakultas. Pengambilan keputusan dalam pemilihan berprestasi tinggi siswa membutuhkan waktu pengolahan data mengingat jumlah siswa dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi dan tidak sedikit menjadi benar sesuai dengan kondisi yang ditetapkan. Itu Proses pemilihan siswa berprestasi harus tepat, akurat dan berkualitas untuk bisa mencapai Hasil yang diharapkan adalah untuk mendapatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan kriteria atau standar yang ditetapkan. Tetapi proses pemilihan dan pengolahan data peserta Terkadang masih menggunakan teknik manual yang akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengolahan data dan transmisi hasil.
    8. Tinjauan studi pustaka dari Shatzer, Ryan H. Caldarella, Paul Hallam, Pamela R. Brown, Bruce L, (2014), dalam jurnal Comparing the Effects of Instructional and Transformational Leadership on Student Achievement: Implications for practice, Educational Management Administration & Leadership, v42 n4 p445-459 Jul 2014, ISSN-1741-1432
      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan teori kepemimpinan transformasional dan instruksional, menguji dampak unik yang dimiliki oleh pemimpin sekolah terhadap prestasi belajar siswa, dan menentukan praktik kepemimpinan spesifik mana yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Sampel untuk penelitian ini terdiri dari 590 guru di 37 sekolah dasar di Intermountain West, Amerika Serikat. Guru menilai gaya kepemimpinan kepala sekolah sesuai dengan Kuesioner Kepemimpinan Multifaktor (Transformational Leadership) dan Skala Penilaian Manajemen Instruksional Utama (kepemimpinan instruksional). Prestasi siswa diukur dengan tes yang diacu oleh kriteria. Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan instruksional menjelaskan lebih banyak varians dalam prestasi belajar siswa daripada kepemimpinan transformasional. Gaya kepemimpinan kepala sekolah cenderung memiliki dampak yang berarti pada prestasi siswa di luar dampak konteks sekolah dan demografi utama. Fungsi kepemimpinan spesifik yang terkait dengan prestasi belajar siswa juga diidentifikasi dan dilaporkan. Kesimpulan, implikasi dan keterbatasan juga dibahas.
    9. Tinjauan studi pustaka dari Skryabin, Maxim, dll, (2015), Beijing Normal University, Beijing, China, dalam jurnal Computers & Education, How the ICT development level and usage influence student achievement in reading, mathematics, and science, Volume 85 Issue C, July 2015, pages 49-58, ISSN: 0360-1315
      Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat perkembangan TIK nasional dan penggunaan TIK individual akan mempengaruhi prestasi belajar membaca, matematika, dan sains bagi siswa kelas 4 dan 8. Database internasional berskala besar, termasuk TIMSS 2011, PIRLS 2011, dan PISA 2012, dipekerjakan dalam penelitian saat ini. Model linier hirarkis (HLM) diterapkan untuk menguji variabel tingkat negara dan individu. Menurut temuan penelitian ini, tingkat perkembangan TIK nasional merupakan prediktor positif yang signifikan untuk kinerja akademis individual di ketiga mata pelajaran untuk kelas 4 dan 8, sementara tingkat perkembangan ekonomi nasional dikendalikan. Temuan tersebut menunjukkan kecenderungan yang sama dari pengaruh TIK untuk kedua kelompok, walaupun ada perbedaan dalam hal tingkat hubungan. Selain itu, penggunaan TIK tingkat individu adalah prediktor yang signifikan, bahkan jika status gender dan sosioekonomi siswa dikontrol; Namun, pengaruhnya beragam di antara kelompok siswa dan subjek yang berbeda tergantung pada jenis penggunaan TIK.
    10. 10. Tinjauan Studi Pustaka dari I Ketut Gading dan Kadek Dian Kharisma (2017), Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia, dalam jurnal Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPS Sekolah Dasar, International Journal of Elementary Education, Volume 1 (2), pages 153-160
      Artikel ini dibuat dari hasil penelitian semu dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gugus V Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng dengan rentang waktu semester II (genap) pada tahun pelajaran 2016/2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di Gugus V Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2016/2017. Banyak siswa seluruhnya 133 orang yang tersebar dalam 5 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1, 2, 3 Pacung dan SD Negeri 1, 2 Julah. Total Populasi berjumlah berjumlah 133 orang yang terbagi menjadi 5 kelas. Sampel diambil dengan cararandom sampling yang berjumlah 64 orang terbagi menjadi dua kelas.
      Data yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda yang berjumlah 30 butir yang sudah divalidasi secara konten dan empirik. Secara konten, tes yang digunakan sudah memenuhi unsur kompetensi dasar dengan kalimat yang baik sesuai dengan perkembangan psikologis anak usia kelas IV Sekolah Dasar. Sedangkan analisis validasi empiriknya yang ditinjau dari analisis konsistensi internal tes terhadap 40 butir tes, 40 tes yang diujikan didapatkan 36 tes dinyatakan valid dan 4 tes dinyatakan tidak valid. Analisis daya beda butir tes didapatkan 11 butir yang berkualifikasi baik, 19 butir berkualifikasi cukup baik, dan 10 butir tes dinyatakan kurang baik. Analisis tingkat kesukaran tes didapatakan 18 butir tes berada pada kriteria mudah dan 20 butir tes berada kriteria sedang, dan 2 butir termasuk dalam kriteria sukar. Analisis reliabilitas tes menyatakan bahwa reliabilitas tes berada pada kualifikasi sangat tinggi (0,88). Data hasil belajar IPS siswa diambil dengan memberikan post-test pada siswa setelah selesai menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media audio visual.
      Hipotesis dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji t. Namun untuk memberikan gambaran terhadap sebaran data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan kriteria rata-rata ideal dan standar deviasi ideal.

    BAB III
    OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

    Gambaran Umum SMAN 15 Kota Tangerang

    Sejarah Singkat SMAN 15 Kota Tangerang

    Seiring pesatnya pembangunan diberbagai bidang di Kota Tangerang sebagai kota industri dan pendidikan, bertambah pula jumlah penduduk yang berdampak pada salah satu bidang yaitu pendidikan yang harus bertambah. Dan pembangunan di bidang pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan / orang tua peserta didik. Sebagai kota pendidikan serta untuk memperbesar daya tampung siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat pemerintah memandang perlu didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan hal tersebut di atas, pada tahun ajaran 2007/2008 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengijinkan berdirinya SMAN 15 Tangerang dan mulai menerima siswa baru sebanyak 9 (sembilan) rombongan belajar (rombel). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sementara di SMAN 4 Tangerang pada siang hari, dangan staff pengajarnya pun sebagian besar dari SMAN 4 Tangerang. Sebagai Plt nya adalah Bapak Drs. Soetrisno (Merangkap Kepala SMAN 6 Tangerang).
    Pada Tanggal 24 September 2007, Walikota Tangerang Bapak Drs. H. Wahidin Halim, M.Si. mengeluarkan surat keputusan tentang berdirinya SMAN 15 Tangerang, dengan nomor: 421.3/Kep-178-Dis. P & K/2007. Sedangkan Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30 1 28 61 12 079 ( berdasarkan Surat Keterangan Kepala Dinas P & K Kota Tangerang Bapak Drs. H. Zaenudin MM. M.Pd yang ditanda tangani oleh Kepala Bagian Tata Usaha Bapak Drs. Abdurachman, M. Si nomor: 42/.3/2825-TU, tanggal 3 Oktober 2007). Sambil menunggu selesainya pembangunan gedung baru SMAN 15 Tangerang yang berlokasi di Jalan Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk, pada tahun ajaran 2008/2009 SMAN 15 Tangerang menerima kembali siswa baru sebanyak 9 rombel dan KBM masih di SMAN 4 Tangerang.
    Adapun staff pengajar yang sudah tetap sampai saat ini 26 orang, sebagai Kepala Sekolah nya Bapak Drs Romli S ( sejak 3 Juli 2008 )

    Visi, Misi dan Tujuan SMAN 15 Kota Tangerang

    Visi SMAN 15 Kota Tangerang

    1. Berprestasi
    2. Berakhlak mulia
    3. Berwawasan iptek dan
    4. Seni Budaya

    Misi SMAN 15 Kota Tangerang

    1. Mengoptimalkan proses belajar mengajarkan secara profesional
    2. Mengembangkan sikap kreatif, inovatif, dan kompetitip
    3. Membentuk pribadi yang berakhlak mulia, jujur, dan taat beribadah
    4. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi
    5. Menumbuhkan daya kreasi dan apresiasi terhadap seni budaya

    Struktur Organisasi SMAN 15 Kota Tangerang

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMAN 15 Kota Tangerang

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMK Mathla’ul Anwar, yaitu sebagai berikut :

    1. Kepala Sekolah

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah.
    2. Menjaga keterlaksanaan Pedoman Mutu Sekolah.
    3. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.
    4. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
    5. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
    6. Menetapkan Program Kerja Sekolah
    7. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
    8. Melegalisasi dokumen organisasi
    9. Memutuskan mutasi siswa
    10. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan
    11. Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah
    12. Memberi pembinaan warga sekolah
    13. Memberi penghargaan dan sanksi
    14. Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan


    2. Tata Usaha

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.
    2. Mendata dan mengajukan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
    3. Mengkoordinasikan urusan administrasi sekolah.
    4. Menyusun laporan ketatausahaan secara berkala.
    5. Mengkoordinasikan keuangan rutin sekolah.
    6. Melaporkan pertanggung jawaban keuangan rutin sekolah
    7. Menegur staf /tenaga kependidikan yang tidak melaksanakan tugas
    8. Memberi ijin, cuti staf tata usaha
    9. Memanggil tenaga kependidikan terkait administrasi kepegawaian
    10. Memanggil tenaga pendidik seijin Kepala Sekolah terkait administrasi kepegawaian

    3. Komite Sekolah

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan.
    2. Menjaga keterlaksanaan Pedoman Mutu Sekolah.
    3. Mengawasi kebijakan sekolah.

    4. Wakasek Kurikulum

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program.
    2. Memantau pelaksanaan Pembelajaran.
    3. Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum.
    4. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
    5. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
    6. Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program Pembelajaran
    7. Memverifikasi Kurikulum

    5. Wakasek Kesiswaan

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).
    2. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS).
    3. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.
    4. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa
    5. Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K (ketertiban, kedisiplinan, keamanan, dan kekeluargaan).
    6. Membina program kegiatan OSIS
    7. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS
    8. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa

    6. Wakasek Sarana

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.
    2. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana.
    3. Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara berkala.
    4. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
    5. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasrana.
    6. Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara berkala.

    7. Wakasek Humas

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali siswa.
    2. Membina hubungan sekolah dengan Komite Sekolah.
    3. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah dan lembaga sosial lainnya serta dunia usaha - dunia industry.
    4. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.

    8. Guru

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi`.
    2. Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
    3. Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
    4. Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai
    5. Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
    6. Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan siswa yang membandel
    7. Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya

    9. BP/BK

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
    2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
    3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah
    4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

    10. Wali Kelas

        Wewenang dan tanggung jawab :

    1. Mewakili orang tua/wali siswa dalam lingkungan sekolah.
    2. Membantu pengembangan potensi siswa.
    3. Membantu menyelesaikan masalah-masalah siswa.
    4. Merekap jurnal kelas dan daftar hadir
    5. Mengisi DKN (leger), rapot dan membagikan, menerima pengambilan serta menyimpan rapot.
    6. Membimbing siswa
    7. Mengusulkan beasiswa

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Pada analisa ini terdiri dari beberapa Unified Modelling Language (UML) diagram untuk menggambarkan sistem yang berjalan saat ini, diantaranya :

    Prosedur sistem penunjang keputusan peringkat kelas yang berjalan :

    1. Bagian Siswa mengerjakan soal serta ujian-ujian yang diberikan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
    2. Guru mata pelajaran mengoreksi hasil ujian siswa, lalu memberikan rekapitulasi nilai kepada Wali Kelas.
    3. Wali Kelas Menerima rekapitulasi nilai dari masing-masing guru mata pelajaran, lalu membuat laporan penilaian serta memberikan SPK peringkat kelas, setelah itu laporan penilaian dibagikan kepada siswa.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram Sistem yang berjalan

    Gambar 3.2 Use Case Diagram yang sedang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 system yang mencakup seluruh pengolahan data.
    2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Siswa, Guru Mata Pelajaran, dan Wali Kelas.
    3. 11 use case yang dilakukan diantaranya: Memberikan soal ujian, menerima soal, siswa mengerjakan soal, menyerahkan soal, menerima hasil ujian, memberikan rekap penilaian, menerima rekap nilai, memberikan SPK, membuat laporan penilaian, memberikan laporan penilaian, menerima laporan nilai..

    Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.3 Sequence Diagram yang sedang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3. Sequence Diagram sistem SPK peringkat kelas diatas terdapat:

    1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Siswa, Guru Mata Pelajran, Wali Kelas
    2. 3 Lifeline objek entity antar muka yang saling beirnteraksi, yaitu ujian, rekapitulasi nilai, membuat laporan penilaian
    3. 6Message, yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh actor tersebut.

    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.4 Activity Diagram yang sedang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram sistem SPK peringkat kelas diatas terdapat:

    1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 3 swimlame yaitu siswa, guru mata pelajaran, Wali Kelas
    3. 7 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi atau aksi, yaitu mengerjakan soal ujian, menilai soal ujian, membuat rekap nilai, menerima rekap nilai, membuat SPK, membuat laporan penilaian, dan menerima laporan penilaian
    4. 1 final note untuk mengakhiri kegiatan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Tabel 3.1 Analisa SWOT

     

     

    Kekuatan (S)

    Kelemahan (W)

    - Tersedianya tenaga ahli dan tekhnisi untuk menjalankan sistem / program yang lebih terkomputerisasi

    - Pengambilan keputusan peringkat kelas yang berjalan masih manual dengan sistem akumulatif nilai pernilai.
    - Nilai yang didapat untuk di akumulasi juga lambat terkumpul, karena setiap guru bidang mata pelajaran harus menyetorkan secara manual kepada Wali Kelas.

    Peluang (O)

    SO Strategi

    WO Strategi

    - Pemanfaatan teknologi informasi untuk melihat hasil laporan nilai siswa.
    - Melihat hasil laporan nilai siswa dapat dilakukan tanpa harus datang ke sekolah.

    Pemanfaatan teknologi informatika untuk sistem penunjang keputusan peringkat kelas

    Memanfaatkan teknologi informasi, dengan adanya sistem penunjang keputusan peringkat kelas berbasis web ini dapat memudahkan Wali Kelas dan guru mata pelajaran dalam mengakumulasi nilai untuk menentukan peringkat kelas, dan siswa dapat melihat hasil laporan nilai tanpa harus kesekolah.

    Ancaman (T)

    ST Strategi

    WT Strategi

    -Hilangnya data karena terhapus oleh user / rusaknya hardisk pada komputer

    -Ancaman virus dan cracker dari luar

     

    - Membuat pendataan dan pembelajaran secara sistematis dan terkomputerisasi untuk terjaminnya data informasi sekolah salah satu nya yaitu sistem penunjang keputusan peringkat kelas

    - Memberikan kemudahan bagi guru untuk menginput hasil nilai tiap siswa, dan memudahkan Wali Kelas untuk membuat hasil laporan penilaian.

    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    Analisa masukan adalah penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Di bawah ini adalah analisa masukan, yaitu:

    Nama Masukan : Data nilai

    Fungsi    : untuk pengumpulan nilai

    Sumber    : guru mata pelajaran

    Frekuensi    : dilakukan setiap setelah ujian

    2. Analisa Proses

    Nama Modul (proses) : update data nilai

    Fungsi    : Untuk mengakumulasi nilai

    Sumber    : Guru mata pelajaran

    Frekuensi    : Dilakukan setiap semester

    3. Analisa Keluaran

    Nama Keluaran : Informasi

    Fungsi    : untuk mendapatkan informasi perihal peringkat kelas dari perhitungan nilai

    Media       : Laporan penilaian / Raport

    Frekuensi    : Dilakukan setiap semester

    Distribusi   : Dari Wali Kelas untuk orang tua murid

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

    1. Processor : Intel Pentium Dual Core
    2. Monitor  : LCD 14"
    3. Mouse   : Optical
    4. Keyboard : USB
    5. RAM   : 1 GB
    6. Harddisk  : 80 GB
    7. Printer   : Inkjet

    Spesifikasi perangkat lunak (Software)

    1. Microsoft Office Excell
    2. Microsoft Office Word
    3. Windows 7 Ultimate

    Hak Akses (Brainware)

    1. Wali Kelas
    2. Guru mata pelajaran
    3. Siswa

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan bidang kesiswaan dan Wali Kelas, mereka beranggapan bahwa proses penghitungan untuk membuat laporan penilaian/raport kurang efektif, dikarenakan banyaknya mata pelajaran, dimana tiap masing-masing guru bidang mata pelajaran harus melakukan kalkulasi untuk menentukan nilai raport secara manual, lalu diserahkan kepada tiap Wali Kelas masing-masing kelas. Selanjutnya Wali Kelas melakukan rekapitulasi serta memberikan SPK laporan penilaian/raport.

    Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan, bahwa proses pembuatan laporan penilaian/raport yang berjalan pada SMAN 15 Kota Tangerang masih kurang efektif dan efisien.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Dari penjelasan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi diatas, maka penulis membuat alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah “Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Peringkat Kelas Berdasarkan Nilai Pelajaran berbasis Web pada SMAN 15 Kota Tangerang”. Untuk mengatasi permasalahan dari kurang efektif dan efisienya proses perhitungan rekapitulasi nilai untuk membuat laporan penilaian / raport siswa maka dibuat aplikasi sistem berbasis web, sehingga memudahkan guru mata pelajaran dalam menginput rekapitulasi nilai pelajaran siswa tanpa harus bertemu atau memberikan hasil rekapitulasi nilai kepada Wali Kelas terlebih dahulu. Dengan demikian dapat mempersingkat waktu atau dapat dikatakan lebih efektif dan efisien dalam proses pembuatan raport siswa dibandingkan dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

    User Requirment

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang baik dengan cara observasi dan wawancara. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat:

    No.

    Uraian

    1.

    Terdapat fasilitas login dengan menggunakan  username dan password

    2.

    Terdapat fasilitas peringatan jika password salah

    3.

    Terdapat fasilitas pencarian

    4.

    Terdapat fasilitas menu utama

    5.

    Terdapat logo sekolah

    6.

    Terdapat nama sekolah

    7.

    Terdapat visi misi

    8.

    Terdapat profil sekolah

    9.

    Terdapat menu dashboard

    10.

    Menampilkan data mata pelajaran

    11.

    Menampilkan data guru

    12.

    Menampilkan data siswa

    13.

    Menampilkan data kelas

    14.

    Menampilkan nilai siswa

    15.

    Menampilkan pencarian nama siswa

    16.

    Menampilkan pencarian nama guru

    17.

    Menampilkan pencarian nama mata pelajaran

    18.

    Mengedit profil siswa

    19.

    Mengedit profil guru

    20.

    Mengedit data mata pelajaran

    21.

    Mengedit password

    22.

    Mengedit data siswa

    23.

    Mengedit data guru

    24.

    Mengedit data mata pelajaran

    25.

    Menampilkan menu logout

    26.

    Database Menggunakan MySql

    Non Functional              

    1.

    Sistem bersifat mudah dipahami (user friendly)

    2.

    Mampu berjalan di semua web browser

    3.

    Memiliki tampilan yang responsive

    Penyusun

     

    (Muhamad Dwi Aprianto)

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II didapat dari hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memilih antara rancangan sistem yang penting dan harus ada dalam sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi dalam program yang diusulkan. Berikut adalah lampiran Elisitasi Tahap II :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


     

    Functional

    M

    D

    I

    No.

    Saya ingin sistem dapat:

     

     

     

    1.

    Terdapat fasilitas login dengan menggunakan  username dan password

     

     

    2.

    Terdapat fasilitas peringatan jika password salah

     

     

    3.

    Terdapat fasilitas pencarian

     

     

    4.

    Terdapat fasilitas menu utama

     

     

    5.

    Terdapat logo sekolah

     

     

    6.

    Terdapat nama sekolah

     

     

    7.

    Terdapat visi misi

     

     

    8.

    Terdapat profil sekolah

     

     

    9.

    Terdapat menu dashboard

     

     

    10.

    Menampilkan data mata pelajaran

     

     

    11.

    Menampilkan data guru

     

     

    12.

    Menampilkan data siswa

     

     

    13.

    Menampilkan data kelas

     

     

    14.

    Menampilkan nilai siswa

     

     

    15.

    Menampilkan pencarian nama siswa

     

     

    16.

    Menampilkan pencarian nama guru

     

     

    17.

    Menampilkan pencarian nama mata pelajaran

     

     

    18.

    Mengedit profil siswa

     

     

    19.

    Mengedit profil guru

     

     

    20.

    Mengedit data mata pelajaran

     

     

    21.

    Mengedit password

     

     

    22.

    Mengedit data siswa

     

     

    23.

    Mengedit data guru

     

     

    24.

    Mengedit data mata pelajaran

     

     

    25.

    Menampilkan menu logout

     

     

    26.

    Database Menggunakan MySql

     

     

     

    Non Functional

    M

    D

    I

    1.

    Sistem bersifat mudah dipahami (user friendly)

     

     

    2.

    Mampu berjalan di semua web browser

     

     

    3.

    Memiliki tampilan yang responsive

     

     

    Penyusun

     

    (Muhamad Dwi Aprianto)

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.
    Berikut adalah lampiran Elisitasi Tahap III :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

     

    Functional

    T

    O

    E

    No.

    Saya ingin sistem:

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1.

    Terdapat fasilitas login dengan menggunakan  username dan password

     

     

     

     

     

     

    2.

    Terdapat fasilitas peringatan jika password salah

     

     

     

     

     

     

    3.

    Terdapat fasilitas pencarian

     

     

     

     

     

     

    4.

    Terdapat fasilitas menu utama

     

     

     

     

     

     

    5.

    Terdapat logo sekolah

     

     

     

     

     

     

    6.

    Terdapat nama sekolah

     

     

     

     

     

     

    7.

    Terdapat menu dashboard

     

     

     

     

     

     

    8.

    Menampilkan data mata pelajaran

     

     

     

     

     

     

    9.

    Menampilkan data guru

     

     

     

     

     

     

    10.

    Menampilkan data siswa

     

     

     

     

     

     

    11.

    Menampilkan data kelas

     

     

     

     

     

     

    12.

    Menampilkan nilai siswa

     

     

     

     

     

     

    13.

    Menampilkan pencarian nama siswa

     

     

     

     

     

     

    14.

    Menampilkan pencarian nama guru

     

     

     

     

     

     

    15.

    Menampilkan pencarian nama mata pelajaran

     

     

     

     

     

     

    16.

    Mengedit profil guru

     

     

     

     

     

     

    17.

    Mengedit data mata pelajaran

     

     

     

     

     

     

    18.

    Mengedit password

     

     

     

     

     

     

    19.

    Mengedit data siswa

     

     

     

     

     

     

    20.

    Mengedit data guru

     

     

     

     

     

     

    21.

    Mengedit data mata pelajaran

     

     

     

     

     

     

    22.

    Database Menggunakan MySql

     

     

     

     

     

     

     

    Non Functional

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1.

    Database Menggunakan MySql

     

     

     

     

     

     

    2.

    Mampu berjalan di semua web browser

     

     

     

     

     

     

    3.

    Memiliki tampilan yang responsive

     

     

     

     

     

     

    Penyusun

                      

    (Muhamad Dwi Aprianto)

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem. Berikut adalah lampiran Final Draft Elisitasi :

    Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

    Functional

    Analisa kebutuhan

    No.

    Saya ingin sistem dapat:

    1.

    Terdapat fasilitas login dengan menggunakan  username dan password

    2.

    Terdapat fasilitas peringatan jika password salah

    3.

    Terdapat fasilitas pencarian

    4.

    Terdapat fasilitas menu utama

    5.

    Terdapat logo sekolah

    6.

    Terdapat nama sekolah

    7.

    Terdapat menu dashboard

    8.

    Menampilkan data mata pelajaran

    9.

    Menampilkan data guru

    10.

    Menampilkan data siswa

    11.

    Menampilkan data kelas

    12.

    Menampilkan nilai siswa

    13.

    Menampilkan pencarian nama siswa

    14.

    Menampilkan pencarian nama guru

    15.

    Menampilkan pencarian nama mata pelajaran

    16.

    Mengedit profil guru

    17.

    Mengedit data mata pelajaran

    18.

    Mengedit password

    19.

    Mengedit data siswa

    20.

    Mengedit data guru

    21.

    Mengedit data mata pelajaran

    22.

    Database Menggunakan MySql

    Non Functional

    1.

    Sistem bersifat mudah dipahami (user friendly)

    2.

    Mampu berjalan di semua web browser

    3.

    Memiliki tampilan yang responsive


    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan di bahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sisem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses pembelajaran secara konvensional menjadi pembelajaran secara online (e-Learning). Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigma for UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequance Diagram.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram E-Learning

    1. 1 (Satu) Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan E-Learning pada SMK Mathla’ul Anwar.
    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: admin, Guru, Dan Siswa.
    3. 43 (empat puluh tiga) use case yang dilakukan, diantaranya: login, beranda admin. Pengumuman, tambah pengumuman, chat, tambah chat. Siswa, tambah siswa, detail, edit. Delete, Guru, tambah guru, detail, edit, delete, kelas, tambah kelas, edit, delete, matapelajaran, tambah maple, edit, delete, beranda guru, chat, tambah chat, tugas, tugas pilihan ganda, tugas essay, materi, upload materi, tulis materi, beranda siswa, chat, tambah chat, tugas, mengerjakan tugas, meteri, download materi, logout.

    Use Case Glossary

    Use case glossary merupakan deskripsi singkat dari setiap use case yang sudah ditentukan dan actor yang terkait dengan use case tersebut, berikut adalah use case glossary:

    Tabel 4.1 Use Case Glossary

    Actor Glossary

    Actor glossary merupakan deskripsi singkat dari setiap actor yang sudah ditentukan dan use case yang terkait dengan actor tersebut, berikut adalah actor glossary:

    Tabel 4.2 Actor Glossary

    Squence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Admin

    Gambar 4.2 Sequence Diagram Admin Usulan

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
    2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan.
    3. 14 (empa belas) lifeline sistem mencakup seluruh kegiatan
    4. 36 (tiga puluh enam) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor tersebut.
    5. 6 (enam) selft message yang menunjukan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.

    Sequence Diagram Siswa

    Gambar 4.3 Sequence Diagram Siswa Usulan

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
    2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan.
    3. 9 (Sembilan) lifeline sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
    4. 21 (dua puluh satu) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh acktor tersebut.4
    5. 2 (dua) self message yang menunjukan bahwa suatu objek hendak memanggil dirinya sendiri.

    Sequence Diagram Guru

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Guru Usulan

    1. 1 (satu) sisten yang mencakup seluruh kegiatan.
    2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan.
    3. 9 (Sembilan) lifeline yang mencakup seluruh kegiatan.
    4. 19 (Sembilan belas) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan actor tersebut.
    5. 1 (satu) self message yang menunjukan bahwa suatu objek memanggil dirinya sendiri.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Activity Diagram Admin

    Gambar 4.5 Activity Diagram Admin Usulan

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram admin.
    2. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram admin.
    3. 8 (delapan) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram admin.
    4. 1 (satu) join node yang merupakan penggabung bebrapa aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi satu aliran pada activity diagram admin.
    5. 41 (empat puluh satu) activity yang memuat dari masing-masing aksi
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram admin

    Activity Diagram Siswa

    Gambar 4.6 Activity Diagram Siswa Usulan

    1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram siswa.
    2. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisonal pada activity diagram.
    3. 5 (loma) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran activity diagram siswa.
    4. 1 (satu) join node yang merupakan penggabung beberapa aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi satu aliran pada activity diagram siswa.
    5. 18 (delapan belas) activity yang memuat dari masing-masing aksi.
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram siswa.


    Activity Diagram Guru

    Gambar 4.7 Activity Diagram Guru Usulan

    1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram guru.
    2. 1 (satu) decision node yang merupakan pemecah aktivitas yang bersifat kondisional pada activity diagram guru.
    3. 7 (tujuh) fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram guru.
    4. 1 (satu) join node yang merupakan penggabung beberapa aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi satu aliran pada activity diagram guru.
    5. 18 (delapan belas) activity yang memuat masing-masing aksi.
    6. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram guru.

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram E-Learning Yang Diusulkan

    Gambar 4.8 Class Diagram E-Learning

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang telah dianggap normal. Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, seperti: nama table, media, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi databse yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    Spesifikasi Basis Data Sistem E-learning

    1.     Nama Tabel    : tbl_user
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( kode_user + password_user + nm_user + almt_user + tmpt_lahir_user + tgl_lahir_user +  
       jns_kelamin_user + file_name_user + stts_user + file_name_user + stts_user + level_user )
      Primary Key   : kode_user
      Panjang Record  : 263

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Kode User

    2.     Nama Tabel    : tbl_siswa
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( nis + password_siswa + nm_siswa + almt_siswa + tmpt_lahir + tgl_lahir_siswa +  
       file_name_siswa + jns_kelamin_siswa + kode_kelas + stts_siswa )
      Primary Key   : nis
      Panjang Record  : 273

    Tabel 4.4 Struktur Tabel Siswa

    3.     Nama Tabel    : tbl_guru
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( nip + password_guru + nm_guru + almt_guru + tmpt_lahir_guru  
       + tgl_lahir_guru + jns_kelamin_guru + file_name_guru + stts_guru )
      Primary Key   : tbl_guru
      Panjang Record  : 267

    Tabel 4.5 Struktur Tabel Guru

    4.     Nama Tabel    : chat
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_chat + parent_chat_id + nis + id_user + tgl_chat + isi_chat + stts_chat )
      Primary Key   : id_chat
      Panjang Record  : 35

    Tabel 4.6 Struktur Tabel Chat

    5.     Nama Tabel    : tbl_pengumuman
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_pengumuman + judul_pengumuman + isi_pengumuman )
      Primary Key   : id_Pengumuman
      Panjang Record  : 40

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Pengumuman

    6.     Nama Tabel    : tbl_tugas
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( kode_tugas + kode_pelajaran + kode_kelas + nip + judul_tugas +  
       kategori_tugas + tgl_tugas + time_tugas + stts_tugas )
      Primary Key   : kode_tugas
      Panjang Record  : 191

    Tabel 4.8 Struktur Tabel Tugas

    7.     Nama Tabel    : tbl_materi
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_materi + id_guru_pelajaran + judul_materi + isi_materi + file_name_materi )
      Primary Key   : id_materi
      Panjang Record  : 162

    Tabel 4.9 Struktur Tabel Materi

    8.     Nama Tabel    : tbl_kelas
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( kode_kelas + nm_kelas )
      Primary Key   : kode_kelas
      Panjang Record  : 31

    Tabel 4.10 Struktur Tabel Kelas

    9.     Nama Tabel    : tbl_pelajaran
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( kode_pelajaran + nm_pelajaran )
      Primary Key   : kode_pelajaran
      Panjang Record  : 161

    Tabel 4.11 Struktur Tabel Pelajaran

    10.     Nama Tabel    : tbl_guru_pelajaran
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_guru_pelajaran + nip + kode_pelajaran + kode_kelas )
      Primary Key   : id_guru
      Panjang Record  : 33

    Tabel 4.12 Struktur Tabel Guru Pelajaran

    11.     Nama Tabel    : tbl_tugas_pg
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_tugas_pg + kode+tugas + soal_pg + kunci_a + kunci_b + kunci_c  
       + kunci_d + jawaban_pg)
      Primary Key   : id_tugas_pg
      Panjang Record  : 417

    Tabel 4.13 Struktur Tabel Tugas Pg

    12.     Nama Tabel    : tbl_tugas_esay
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_tugas_esay + kode_tugas + soal_esay + jawaban_esay )
      Primary Key   : id_tugas_esay
      Panjang Record  : 30

    Tabel 4.14 Struktur Tabel Tugas Esay

    13.     Nama Tabel    : tbl_jawaban_pg
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_jawaban_pg + id_tugas_pg + nis + isi_jawaban_pg + stts_jawaban_pg )
      Primary Key   : id_jawaban_pg
      Panjang Record  : 29

    Tabel 4.15 Struktur Tabel Jawaban Pg

    14.     Nama Tabel    : tbl_jawaban_esay
      Media  : Harddisk
      Isi  : ( id_jawaban_esay + id_tugas_esay + nis + isi_jawaban_esay +  
       stts_jawaban_esay + koreksi)
      Primary Key   : id_jawaban_esay
      Panjang Record  : 29

    Tabel 4.16 Struktur Tabel Jawaban Esay

    Rancangan Prototype

    Prototype Halaman Login

    Gambar 4.9 Prototype Halaman Login

    Prototype Beranda Admin

    Gambar 4.10 Prototype Beranda Admin

    Prototype Halaman Pengumuman admin

    Gambar 4.11 Prototype Halaman Pengumuman admin

    Prototype Halaman Siswa Admin

    Gambar 4.12 Prototype Halaman Siswa admin

    Prototype Halaman Guru Admin

    Gambar 4.13 Prototype Halaman Guru admin

    Prototype Halaman Guru Mata Pelajaran

    Gambar 4.14 Prototype Halaman Guru Mapel admin

    Prototype Halaman Materi

    Gambar 4.15 Prototype Halaman Materi admin

    Prototype Halaman Kelas

    Gambar 4.16 Prototype Halaman Kelas admin

    Prototype Mata Pelajaran

    Gambar 4.17 Prototype Halaman Mata Pelajaran admin

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Personal Komputer

    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor  : LCD 14"
    3. Mouse   : Optical
    4. Keyboard : USB
    5. RAM   : 2 GB
    6. Harddisk  : 500 GB
    7. Printer   : Inkjet

    2. Internet

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi Windows

    2. Microsoft Office 2010

    3. Web Browser

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Internet Explorer

    4. Notepad++

    5. Xampp / MySQL & Apache

    6. CI Framework

    Hak Akses

    Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh staff tata usaha selaku admin dalam sistem ini.

    Testing

    Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

    Tabel 4.17 Pengujian Black Box

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu login, input pengumuman. Jika input yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian sudah dilakukan menggunakan metode Blackbox Testing, seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.

    Schedule Implementasi

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

    Tabel Tabel 4.18 Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.19 Estimasi Biaya

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pada “Perancangan Sistem E-Leraning Berbasis Web Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pada SMK Mathla’ul Anwar” dapat diambil kesimpulan terhadap rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan metode penelitian, diantaranya:

    1. Sistem Belajar Mengajar yang berjalan saat ini di SMK Mathla’ul Anwar dilakukan satu arah, yaitu guru memberikan bahan materi kepada siswa di depan kelas, dan siswa hanya mendengar dan memperhatikan bahan materi ajar yang diberikan oleh guru.

    2. Kendala dalam proses Belajar Mengajar pada SMK Mathla’ul Anwar yang berjalan saat ini belum cukup maksimal karena guru yang mengajar masih harus menulis di papan tulis dan kemudian baru menerangkan sehingga membuat siswa mencatat terus menerus setiap kali masuk kelas.

    3. Perancangan sistem e-Learning yang dibangun, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses belajar-mengajar, sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan.

    Saran

    Dalam penerapan sistem yang berjalan peneliti ingin mengemukakan saran-saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya:

    1. Untuk menjalankan sistem yang terkomputerisasi, perlu dilakukan pelatihan atau training tentang sistem yang akan dipakai.

    2. Perlu melakukan sosialisasi kepada seluruh user atau pengguna sistem yang baru diusulkan.

    3. Apabila sistem e-learning sekolah ini sudah terkomputerisasi maka hendaknya harus terus menerus dilakukan backup data agar keamanan dapat terus terjaga dan apabila terdapat kendala sebaiknya diselesaikan dengan pihak yang terkait sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
    2. [29] Suprihadi, et all. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    3. [30] Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    5. [15] Muslihudin, Muhammad dan Oktavianto. 2016. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
    7. [32] Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu.
    8. Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN: 978-9790764217.
    9. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5, No.3 Mei 2012.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Djahir, Y., dan Dewi Pratita. 2014. Bahan Ajar sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
    11. 11,0 11,1 Fahmi, Irham. 2016. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
    12. Alim, Y. dkk. 2012 “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process”.Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930
    13. 13,0 13,1 Murad, D.F, Nia K, Agus A. 2013 “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”.Jurnal CCIT, Vol. 7, No. 1. Tangerang ; Perguruan Tinggi Raharja..
    14. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
    15. Wijayanto, T. dkk. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya”.Surabaya : Universitas Airlangga
    16. Vidia, D. dkk. 2013 “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek”.Surabaya : Univesitas Airlangga.
    17. Suwanto Raharjo S.Si, M.Kom yang dikutip dari(http://carapedia.com/pengertian_definisi_web_info2043.html , 24 Mar. 13).
    18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining VS Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:Deepublish.
    19. Savitri, Rindy. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan Metode Simple Additive Weighting. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma. Medan:STMIK Budi darma Medan. Vol.8 No.3, Desember 2014.
    20. Ramanathan, Krishnan dan Dr. Anil Jadhav. 2016. Intelligent Decision Support Systems - A Tool for Human Resource Allocation in Information Technology Projects. International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT). India:Symbiosis Centre for Information Technology. Vol.7 (5).
    21. Pawel Tadeusz and Kazibudzki1 2013.On Some Discoveries in the Field of Scientific Methods for Management within the Concept of Analytic Hierarchy Process. International Journal of Business and Management; Vol. 8, No. 8; 2013 ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119
    22. Nugroho, B. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MYSQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gaya Media.
    23. Buana, I Komang Setia. 2014. “Jago Pemograman PHP”. Jakarta:Dunia Komputer.
    24. Hidayatullah, Priyanto., dan Jauhati Khairul K. 2015. Pemrograman WEB. Bandung: Informatika Bandung.
    25. 25,0 25,1 25,2 Prasetyo, Meiyanto Heri., Asnawati., dkk. 2015. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu: Jurnal Media Infotama. Vol. 11, No. 1: 11-20.
    26. 26,0 26,1 [28] Supono dan Vidiandry P. 2016. “Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter”. Yogyakarta: Deepublish

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A : Lihat Disini..!!!!

    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    A.7. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
    A.8. Daftar Nilai
    A.9. Daftar Mata kuliah Yang Sudah Diambil
    A.10. Validasi Sidang
    A.11. Formulir Pendaftaran Sidang
    A.12. Formulir Seminar Proposal
    A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
    A.14. Undangan Stakeholder
    A.15. Sertifikat TOEFL
    A.16. Sertifikat Prospek
    A.17. Sertifikat IT Internasional
    A.18. Sertifikat IT Nasional
    A.19. Curriculum Vitae (CV)

    LAMPIRAN B : Lihat Disini..!!!!

    B.1. Daftar Wawancara
    B.2. Surat Keterangan Observasi Skripsi
    B.3. Surat Keterangan Hibah
    B.4. Surat Keterangan Implementasi Program
    B.5. Final Draft Elisitasi
    B.6. Katalog Produk
    B.7. Slide Presentasi
    Full Text PDF : Lihat Disini..!!!!

    Contributors

    Mdaprianto