KP1433478911

Dari widuri
Revisi per 19 Januari 2018 14.08 oleh Azharulfuad (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM MONITORING

KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI

BLYNK BERBASIS MIKROKONTROLER PADA

PERGURUAN TINGGI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK





OLEH:

1433478911 Azharul Fuad



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



LEMBAR PERSETUJUAN



PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM MONITORING KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI

BLYNK BERBASIS MIKROKONTROLER PADA PERGURUAN TINGGI



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi CCIT

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.



Tangerang, 15 Januari 2017



Dosen Pembimbing




Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I

NID. 14012



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1433478911
Nama
: Azharul Fuad
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 15 Januari 2018
Azharul Fuad
NIM. 1433478911

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan zaman saat ini sebuah sistem yang cerdas merupakan sebuah hal yang yangat dibutuhkan. Keinginan manusia untuk selalu mempermudah segala suatu urusan menjadi sebuah aspek dan peluang para bagi peneliti. Contoh pasti saat ini yang sudah terjadi sekarang yang kita telah lihat yaitu perkembangan smart device, yaitu Smartphone yang sangat pesat. Sebuah teknologi pengembangan telepon genggam yang diberikan nyawa yang berupa sebuah sistem operasi cerdas. Saat ini virus Smart System Seperti itu mulai merambat ke aspek lain, dan mulai menunjukkan perkembangan yang baik dan signifikan dalam kehidupan manusia dengan kaitannya mempermudah segala sesuatu kegiatan manusia. Dalam keamanan ruangan sistem konvensional berjalan dengan manual, yaitu masih menggunakan sumber daya manusia untuk mengawasi atau memantau. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem pintar yang dapat memonitoring ada nya aktivitas ruangan tersebut jika ruang ditinggalkan oleh si pemilik, disertai module RCWL 0516 yang akan menjadi media input untuk membaca pergerakan objek dengan cara kerja microwave setelah sistem diaktifkan melalui smartphone. Alat ini dibangun menggunakan board mikrokontroller Wemos D1 mini sebagai pemroses input dari sensor RCWL 0516 dan menghasilkan ouput berupa grafik monitoring secara realtime pada smartphone melalui aplikasi Blynk, Juga terdapat modul DHT11 untuk membaca suhu dan kelembapan dilanjuti modul LDR untuk mengetahui intensitas cahaya pada ruangan, Dalam alat ini memiliki keunggulan seperti menghemat penggunaan listrik serta efisiensi waktu karna dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui smartphone.


Kata Kunci: Monitoring, Mikrokontroler, CCIT

ABSTRACT

The development of the current era is an intelligent system is a necessary thing. The human desire to always be an aspect and an opportunity for researchers. The current example that has happened now that we have seen the development of smart devices, the Smartphone is very rapid. A life-sustaining mobile phone development technology that is an intelligent operating system. Currently the Smart System virus As it began creeping into other aspects, and began to show a good and significant development in human life with access to all human activities. In room security conventional system runs manually, that is still using human resources to supervise or. Therefore it is necessary a smart system that can monitor his room if the space left by the owner, accompanied by RCWL 0516 module that will be the media input to read. This tool is built using Mini Wemos D1 microcontroller board as the input processor of the RCWL 0516 sensor and ouput results such as realtime monitor graphics on smartphone via Blynk application. There is also DHT11 module for reading temperature and humidity followed by LDR module to know the light intensity in the room, In this tool has advantages such as saving electricity consumption and time efficiency can be accessed anytime and anywhere through a smartphone.

Keywords: Monitoring, Microcontroller, CCIT


KATA PENGANTAR


Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang sudah mengizinkan penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya. Adapun judul laporan KKP ini adalah “Perancangan Prototype Sistem Monitoring Keamanan Ruangan Menggunakan Aplikasi Blynk Berbasis Mikrokontroler Pada Perguruan Tinggi”

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun untuk sebagai salah satu syarat melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber terpercaya dalam mendukung penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan laporan KKP ini, antara lain : :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Ibu Qurotul Aini S.Kom, M.T.I selaku Pembimbing yang sangat baik dan sabar dalam mengarahkan Penulis menyelesaikan laporan.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orang Tua, dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan yang tiada hentinya dan doanya untuk keberhasilan Penulis dalam Kuliah Kerja Praktek.
  7. Teman-teman Geng Naeta, Geng Pejuang KKP, Tim Ryzen, Tim Teaching Timur, Penghuni RIC serta teman-teman TimUR yang senantiasa mensupport selama Penulis dalam menjalankan Kuliah Kerja Praktek.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.


Tangerang, 15 Januari 2018
Azharul Fuad
NIM. 1433478911

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Internet menjadi salah satu penemuan teknologi terpenting dalam teknologi manusia, Namun yang kita tahu internet hanya dilakukan antara satu manusia dengan satu manusia lainnya atau biasa dibilang Internet of People. Pada saat ini ada jenis teknologi baru yang akan memperbaharui. Tidak hanya menghubungkan manusia dengan benda, atau yang disebut dalam bahasa Inggris adalah Things. Lalu benda tersebut bisa berinteraksi dengan benda lainnya yang lebih dikenal dengan istilah Internet of Things.

Ditengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia seperti sekarang ini, keamanan rumah merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan banyak sekali tindakan-tindakan kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini. Para pelaku kejahatan selalu mengincar rumah-rumah yang berada didaerah yang sepi atau rumah yang sering ditinggal oleh pemiliknya.

Saat ini sudah banyak peralatan elektronika untuk sistem keamanan ruangan yang beredar di pasar masyarakat. Akan tetapi untuk mendapatkan peralatan tersebut dibutuhkan biaya yang cukup mahal dan pengoperasian yang terbilang rumit untuk masyarakat awam. Selain menggunakan peralatan elektronika, kebanyakan orang memanfaatkan jasa satpam untuk menjaga keamanan. Dengan seperti itu otomatis seseorang harus mengeluarkan biaya lebih untuk menggaji satpam tiap bulannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh sebuah judul, yaitu ”Perancangan Prototype Sistem Monitoring Keamanan Ruangan Menggunakan Aplikasi Blynk Berbasis Mikrokontroler Pada Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini  :

  1. Bagaimana merancang sistem alat yang bisa berkomunikasi dengan aplikasi Blynk ?

  2. Bagaimana Sistem dapat diakses dari luar ruangan?

  3. Bagaimana Sistem kerja sensor pada alat tersebut ?


Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan KKP ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Penggunaan mikrokontroler Wemos D1 Mini sebagai otak utama untuk membuat sistem monitoring keamanan akses staff.

  2. Komunikasi antar perangkat Arduino Uno dengan Smartphone menggunakan Aplikasi Blynk.

  3. Penggunaan Smartphone sebagai interface Sistem keamanan memanfaatkan aplikasi Blynk.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian :


1. Tujuan Individual

a. Untuk menyelesaikan mata kuliah Kuliah Kerja Praktek Sebagai syarat lulus jenjang studi Strata 1 (S1).

b. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari perkuliahan selama ini.

c. Memberikan suatu motivasi untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

1. Tujuan Fungsional

a. Membuat suatu sistem yang dapat mendeteksi pergerakan orang dengan menggunakan arduino uno dan monitoringnya.

b. Mampu membantu untuk menggantikan tugas manusia yang berhubungan dengan keamanan.

1. Tujuan Operasional

a. Mampu menciptakan sebuah inovasi baru dalam dunia industri yang dapat membantu tugas dan peran serta konsumen.

b. Merancang sebuah sistem yang terintegrasi langsung melaui internet untuk mempermudah pengontrolan.


Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi informasi tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat. Manfaat yang akan di diberikan tentunya akan sangat membantu para pengguna nantinya.

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

  1. Optimalisasi fungsi dari RCWL 0516 sensor yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan objek.

  2. Menggunakan Internet of thing yang memanfaatkan dua buah RCWL 0516 sensor

  3. Memberikan notifikasi berupa email jika sensor membaca adanya pergerakan objek didalam ruangan.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam membuat laporan Kuliah Kerja Praktek yaitu dengan cara menggunakan metode berikut:

Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan maka penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Metode Observasi (Pengamatan) Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses penilaian yang dilakukan oleh admin kepada mahasiswa tridharma pada Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian dari hasil observasi yang dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan beberapa data yang dijadikan sumber informasi untuk membantu proses analisa dalam pembangunan sistem.

2. Metode Studi Pustaka Metode ini untuk memperoleh info dan mencatat serta mempelajari buku-buku atau literature review yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai sumber yang didapat secara tertulis maupun Online. Sebagian besar peneliti melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari internet, dan sisanya dari buku-buku perpustakaan.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini, kita dapat mengetahui bagaimana sistem tersebut dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Metode Prototipe

Dalam KKP ini, metode prototipe yang digunakan yaitu metode prototipe evolusioner, karena metode ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototipe tersebut memenuhi fungsi dan prosedur.

Observasi (Pengamatan)

Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Adapun data yang peneliti ambil adalah profil Perguruan Tinggi Raharja, struktur Perguruan Tinggi Raharja dan tugas pokok Perguruan Tinggi Raharja.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dikelompokkan menjadi empat(4) bab. Adapun sistematika penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :  :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori sebagai konsep dasar dalam proses pembuatan sistem dan beberapa pengertian yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang memiliki daya guna.

BAB III PERANCANGAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

¬¬¬

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Hartono (2013:9) [1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2) [2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain yang berfungsi untuk bersama-sama mengapai tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [2], Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari delapan sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau biasa kita sebut sebagai prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa pada perguruan tinggi, prosedur belajar mengajar dosen, sistem akademik, sistem pada perusahaan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan dipegang oleh panca indera manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem komputer, sistem management, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermobil, sistem mesin komputer, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi dan peranan penting, sistem abstrak berperan untuk mengatur proses atau prosedur yang nanti berguna bagi sistem yang lainnya agar bisa berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik memiliki peran untuk mengatur proses dari benda atau alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang telah ada di dalam organisasi.

2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan dari awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa saja inputannya bagaimana cara prosesnya dan juga harapan yang menjadi outputnya nanti seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas dari salah satu input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah ada faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut sistem tertutup tapi jika ada faktor pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.2. Sistem Terbuka


4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin adalah sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia, sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan sepenuhnya oleh mesin, sebagai contoh sistem komputer, mobil, mesin industri, motor dan lain-lain.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem jika dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana adalah sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Namun sistem kompleks merupakan sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu yang sangat rumit.

6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan perubahan lingkungan disekitarnya. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak dapat mampu bertahan jika suatu saat terjadi perubahan lingkungan.

7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah adalah sebuah sistem yang sudah sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun, misalnya sistem tata surya di angkasa, sistem pencernaan pada manusia dan hewan, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebuah sistem yang telah dibuat oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup manusia. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan manusia, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang tadinya sudah ada juga dapat berubah.

8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya adalah klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara adalah sebuah sistem yang dibangun untuk sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan gubernur, setelah pemilihan gubernur sudah tidak digunakan lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan gubernur yang baru. Sedangkan sistem selamanya adalah sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan untuk selamanya, misalnya sistem pencernaan pada manusia.


Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

Menurut Jog (2013:9), “Prototype adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau bagian dari suatu sistem .Setelah dioperasikan, prototype ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat”

Menurut Raymond McLeod (2013:04). “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

Menurut Pressman (2013:05). “Dalam melakukan pengembangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode Prototype. Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sebuah perangkat yang akan dikembangkan kembali”.

Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah sistem dalam bentuk yang sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum sistem direalisasikan.

2. Daya Tarik Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) [3] Penggunaan maupun pengembang menyukai prototype karena alasan-alasan dibawah ini:

  1. Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem

  2. Pengguna dapat melakukan pekerjaan lebih aktif dalam menentukan kebutuhan pengguna

  3. Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem

  4. Implementasi menjadi jauh lebih baik mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkan.

3. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) [3], “Terdapat dua jenis Prototype: Evolusioner dan Persyaratan. Protoype Evolutioner (Evolutioner Prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan Produksi. Jadi satu Prototype Evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, Prototype Persayaratan (Requirement Prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pemakai tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan Prototype Evolusioner menunjukan empat langkah dalam pembuatan suatu Prototype Evolusioner. Empat langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Feasibility prototyping

  2. Requirement prototyping

  3. Desain Prototyping

  4. Implementation prototyping

Konsep Bahasa Pemrograman

1. Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Munir (2013:13) [4] mengemukakan bahwa “Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program.” Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:

1. Bahasa Mesin (Machine Language)

Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang didalamnya terdapat Central Processing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan, yaitu:

a. Bila ada kontak atau ada arus bernilai 1(satu).

b. Bila tidak ada kontak atau arus bernilai 0(nol).

2. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)

Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan mnemonic. Contoh : Bahasa Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.

3. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)

Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyatannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.

4. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)

Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.

a. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh: Algoritma, Fortran, Pascal, Basic, Cobol.

b. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language) Contoh: Report Program Generator (RPG).

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut McLeod mengutip dari buku Yakub (2013:5)[5] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian. data berupa fakta dan angka secara relatif tidak berarti untuk pemakai”

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:68)[6] “Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah lagi sehingga menghasilkan informasi yang dapat menunjukkan fakta.

Konsep Dasar Internet of Things

1. Definisi Internet of Things

Internet of things telah menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

Sumber : c-mw.net
Gambar 2.3. Internet of Things

2. Definisi Orisinil

Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. Hari ini komputer dan manusia, hampir seutuhnya tergantung pada internet untuk segala suatu informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte data yang tersedia pada internet dan pertama kali diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

Diagram konvensional dari internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah yang besar.

Dari segi fisik dan lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer yang kita gunakan tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal tersebut.

Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.

Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project” (Khana: 2013).

“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi.” (Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita, Ming Yang:2013. Vol 1).

“Berdasarkan dari kutipan diatas, dapat disimpulkan monitoring yaitut kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

1. Menetapkan Standar Pelaksanaan

2. Pengukuran Pelaksanaan

3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan kencana

2. Fungsi Monitoring

<p style="line-height: 2Terdapat empat(4) fungsi monitoring dengan penjelasan sebagai berikut :</p>

1. Ketaatan (Compliance) monitoring ditentukan apakah tindakan pada administrator, staf dan semuanya mengikuti standar yang telah ditetapkan.

2. Pemeriksaan (Auditing) monitoring ditetapkan bahwa pelayanan itu diperuntungkan dari pihak lain apakah mencapai target mereka.

3. Laporan (Accounting) menghitung suatu hasil bagi perubahan sosial.

4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.

Konsep Dasar Kominikasi Data

1. Definisi Komunikasi Data

Menurut wikipedia, komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data atau informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop, printer, dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan.

Menurut sat.uns.ac.id, dapat didefinisikan sebagai hubungan atau interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas.

2. Komponen Komunikasi Data

Menurut sat.uns.ac.id, Komunikasi data memiliki beberapa komponen yang harus muncul demi tahapan proses. Berikut merupakan komponen komponen tersebut :

a. Pengirim, perangkat yang mengirimkan data

b. Penerima, perangkat yang menerima data

c. Data, informasi yang akan dikomunikasikan

d. Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data

e. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan.

3. Jenis Komunikasi Data

Menurut sat.uns.ac.id, berdasarkan dengan media penghubungnya, komunikasi data dibagi menjadi 2 jenis, yaitu melalui alat dan melalui satelit.

1. Melalui Alat (Device)

Menggunakan media kabel dan nierkabel sebagai jalur akses. Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak. Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).

2. Melalui Satelit

Menggunakan satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat dicakup lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin terjangkau melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses komunikasi lebih panjang.

4. Sistem Transmisi

Merurut ANSI (America National Standard Information) terdapat 3 perbedaan arah transmisi, yaitu :

a. Simplex, hanya mentransmisikan signal dalam satu arah saja, dimana pemancar signal yang satu bertindak sebagai pengirim (transmitter) yang yang lainnya sebagai penerima (receiver).

b. Half-duplex, kedua pemancar dapat bertindak sebagai transmitter ataupun receiver, tetapi tidak dapat dilakukan secara bersamaan (bergantian). Dengan kata lain saat pemancar yang satu sedang melakukan pengiriman, pemancar yang lain hanya dapat menerima, tidak dapat melakukan pengiriman pula.

c. Full-duplex, hampir sama dengan half-duplex, namun kedua pemancar dapat melakukan pengiriman ataupun penerimaan secara bersamaan, tanpa harus bergantian.

Konsep Dasar Jaringan

1. Definisi Jaringan

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) [7], bahwa “Jaringan komputer merupakan suatu hasil dari koneksi (hubungan) dari sejumlah perangkat atau komputer dengan saling berkomunikasi satu sama lain”.

2. Sifat-Sifat Dasar Jaringan

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) [7], Jaringan komputer memiliki empat buah sifat dasar penting. Keempat sifat tersebut, yaitu:

Scalability

Jaringan komputer mampu disesuaikan dengan kebutuhan user dapat berkembang dan menghilangkan batasan geografis atau lokasi.

Resource Sharing

Jaringan komputer dapat digunakan untuk pemakaian bersama dari sumber daya yang ada (resource sharing). Sumber daya tersebut berupa perangkat keras (hardware) serta perangkat lunak (software).

Connectivity

Jaringan komputer mudah dihubungkan serta pengguna (user) mudah untuk terhubung dari jaringan komputer. Untuk menciptakan hubungan ini, terdapat sejumlah perangkat penghubung di dalamnya. Yang termasuk perangkat-perangkat itu switch, modem, router, hub.

Reliability

Suatu jaringan komputer mempunyai kehandalan di dalamnya memberikan user performansi jaringan komputer yang dapat diukur.

3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) [7], jenis jaringan komputer berdasarkan area atau lokasi yang dibedakan menjadi 4, diantaranya sebagai berikut:

PAN (Personal Area Network)

PAN (Personal Area Network) merupakan jaringan komputer yang dibentuk dalam beberapa buah komputer atau antara komputer dengan peralatan non-komputer. Misalnya: HP, PDA, dan komputer.

LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah bentuk jaringan komputer lokal, yang luas areanya sangat terbatas. Umumnya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, lab komputer di sekolah serta kantor, di mana masing-masing komputer mampu saling berinteraksi, bertukar data, dan juga dapat menggunakan peralatan bersama seperti printer. Media yang dipakai berupa kabel (UTP atau BNC) maupun wireless.

Meropolitan Area Network (MAN)

Adalah suatu jaringan komputer dengan skala yang lebih besar daripada LAN, bisa berupa suatu jaringan komputer antar kantor atau perusahaan denan jarak yang berdekatan. MAN (Metropolitan Area Network) terdiri atas beberapa LAN yang saling berhubungan. Media yang dipakai antar gedung umumnya wireless atau kabel serat optik.

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) adalah sebuah jaringan komputer dengan jangkauan area geografis yang sangat luas, dapat mencakup sebuah negara bahkan benua untuk mengaksesnya. WAN (Wide Area Network) terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna dan komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lainnya. Jarak WAN hingga 1000 KM kecepatan 1,5 Mbps s/d Gbps.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Velzello/John Reuter III dalam Buku Darmawan (2013:227),[3] “Perancangan sistem merupakan suatu tahap setelah analisis dalam siklus pengembangan sistem seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan suatu rancang bangun implementasi gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan dari analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem itu.”

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Perancangan sistem adalah penentuan dalam proses dan data yang dibutuhkan sistem baru.”

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197), “metode yang dikenal dengan SLDC (system development life cycle) yaitu metode umum analisa dan desain.”

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Menurut Darmawan (2013:228), [3] Ada dua (2) tujuan utama dalam sebuah tahap perancangan dan desain sistem, diantaranya:

Untuk memenuhi kebutuhan user atau pemakai sistem

Menyediakan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik dengan terlihat (lebih condong dalam desain sistem yang mendetail).

Kedua tujuan ini, berfokus dalam sebuah perancangan atau desain sistem yang detail pada pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap. Dipakai dalam pembuatan program komputer.

Untuk mencapai suatu tujuan pada perancangan sistem ini, analisis sistem harus memenuhi sebuah sasaran yang jelas, yaitu:

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, serta mudah dipakai. Maksudnya bahwa data harus mudah ditangkap dan metode yang didapat harus mudah diterapkan dan informasi umumnya akan mudah dihasilkan dan juga dapat dimengerti.

2. Desain sistem mendukung tujuan utama organisasi (instansi).

3. Perancangan sistem harus efektif dan efisien terkait di tugas-tugas yang dilakukan dengan komputer dan dalam tugas lain.

4. Perancangan sistem penting, terkait mempersiapkan rancang bangun yang terinci antar komponen dalam sistem informasi, meliputi: data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur, manusia, perangkat keras (hardware device), dan perangkat lunak (software device), juga pengendalian sistem.

Tujuan dari desain sistem secara umum untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru. Adapun penjelasan kategori dalam perancangan dan desain sistem, yaitu:

1. Sistem Global-Based (mendesain sistem lama menjadi baru).

2. Sistem Group-Based (sistem meliputi group dari organisasi).

3. Sistem Local-Based (sistem khusus didesain untuk 1 orang).

Analisis sistem dan desain umumnya bergantung pada satu dan yang lain. Studi menunjukan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan dari fase analisis sistem untuk dibuat. Selama fase analisis sistem investigasi berorientasi di ketemuan.

3. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), [8] Adapun, untuk mengetahui konsep-konsep perancangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan untuk tahap-tahap pembentukan perancangan sistem, antara lain:

1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

a. Diagram arus data (data flow diagram)

b. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

c. Kamus data (Data dictionary)

d. Flowchart

e. Model hubungan objek

f. Spesifikasi kelas

2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

Memilih Konfigurasi Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa (2013:18), [9] “Analisis sistem itu suatu bentuk kegiatan untuk melihat sistem yang telah berjalan dengan bagian mana yang bagus dan tidak serta kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan memenuhi pada perancangan sistem baru.”

Menurut Taufiq (2013:156), [2] “Analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem baik sistem manual atau dari sistem yang telah komputerisasi secara keseluruhan, yang mulai dengan menganalisa sistem, permasalahan, desain logic & memberikan keputusan dari hasil analisa masalah yang mencari jalan keluar.”

Dengan 2 definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan analisis sistem adalah suatu kegiatan mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi masalah yang terjadi agar kebutuhan terpenuhi pada sistem baru.

2. Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq Komputer (2013:159), [2] dari menganalisa suatu sistem agar hasil analisa bisa lebih maksimal dan langkah-langkah yang dilakukan harus terstruktur supaya tidak bertumpuk antara hasil analisa yang satu dan hasil analisa yang lain. Dalam tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan akan dikelompokan sesuai dengan langkah-langkah yang dikerjakan sehingga mudah dipelajari dan dikembangkan terus pada rancang bangun sistem. Tahap analisa digunakan setelah rancangan sistem atau sebelum desain sistem. Ada beberapa urutan langkah-langkah untuk analisa sistem menurut, Whitten L. Jeffery dalam buku Taufiq, sebagai berikut:

Sumber : Taufiq (2013:160)
Gambar 2.4. Langkah Analisa Sistem (Taufiq 2013:160)

1. Definisi Lingkup

2. Definisi Lingkup (scope definition) yaitu, langkah awal proses pengembangan sistem. Pada metodologi lain, ini akan disebut: fase pemeriksaan (preliminary investigation phase), fase studi awal dan survei (“initial study and survey phase”), fase perancangan dan komunikasi (planning communication phase) atau inisiasi proyek maupun pengumpulan kebutuhan.

3. Analisis Masalah

4. Analisis masalah memberi analisis dalam pemahaman, kesempatan dan perintah lebih dalam, untuk memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan. “Dapatkah masalah itu untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem baru dapat layak untuk dibangun?”. Pada metodologi lainnya, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi sistem pada saat ini, langkah penyelidikan detail, atau langkah kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah untuk dapat memahami pada bidang masalah yang baik dalam menganalisa masalah, memahami kerja sistem, identifikasi, serta membuat laporan.

5. Analisis Persyaratan

6. Beberapa analisis belum pengalaman membuat sebuah kefatalan saat melalui langkah analisis masalah. Godaan titik ini mulai melihat banyak solusi alternative, khususnya solusi teknis. Beberapa kesalahan yang terjadi dari sistem informasi ditujukan dari suatu pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tetapi harus tidak melakukan apa yang diinginkan untuk dilakukan pada sistem. “Langkah analisis ini menentukan persyaratan bisnis untuk sistem baru.

7. Desain Logic

8. Tidak semua proyek melingkupi pengembangan dalam model-driven, tetapi kebanyakan inputan pemodelan sistem. Desain logic mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan memakai model sistem dalam struktur data dan proses bisnis, bagi aliran data dan interface user. Dari hal lain, desain logic memisah persyaratan yang dibuat, pada langkah sebelumnya

9. Analisa Keputusan

10. Dalam persyaratan bisnis, akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif berbasis komputer diterapkan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan yaitu mengenal dan menganalisa solusi target, merekomendasi sistem target. Peluang muncul saat seorang dapat visi solusi teknik, tetapi selalu ada solusi alternatif dalam solusi terbaik.

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) [10] “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

Menurut Syahwil (2013:53), [11] “Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system komputer.

Mikrokontroler adalah sebuah processor yang dapat digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen dasar yang sama. Seperti komputer pada umumnya, mikrokontroler merupakan alat yang mengerjakan instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian yang terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah programnya itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer itu sendiri. Program ini menginstruksikan komputer untuk mengerjakan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh si programmer.

Mikrokontroler adalah sebuah processor yang dapat digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen dasar yang sama. Seperti komputer pada umumnya, mikrokontroler merupakan alat yang mengerjakan instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian yang terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah programnya itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer itu sendiri. Program ini menginstruksikan komputer untuk mengerjakan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh si programmer.

Konsep Dasar ESP8266

ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan pin GPIO, wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone atau bisa juga dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Terdapat beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui di pasaran, namun yang paling mudah untuk didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama, Perbedaannya hanya terletak pada GPIO pin yang terpasang. Tegangan aktif untuk kerja ESP-8266 adalah sebesar 3.3Volt, sehingga untuk penggunaan mikrokontroler tambahannya bisa menggunakan NodeMCU atau Board Arduino yang memiliki fasilitas tengangan sumber 3.3V, akan tetapi akan jauh lebih baik jika membuat terpisah level shifter untuk komunikasi dan sumber tegangan untuk wifi module ini, Dikarenakan wifi module ini dilengkapi dengan sebuah Mikrokontroler dan GPIO sehingga banyak yang mengembangkan firmware untuk dapat memakai module ini tanpa perangkat mikrokontroler tambahan lagi. Firmware yang digunakan agar wifi module ini dapat bekerja standalone salah satunya adalah NodeMCU. Dengan menggunakan board node MCU kita dapat membuat kode program untuk wifi module ini dalam bentuk LUA sehingga pin GPIO yang tedapat pada wifi module ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan kita.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut I Putu Eka Agus Eka Pratama dan Sinung Suakanto (2015:20), [7] Internet atau Interconnection Networking merupakan jaringan komputer yang sangat luas, dengan cakupan seluruh planet bumi ini. Di jaringan internet terdapat beberapa buah Wide Area Network (WAN), di mana pada setiap WAN tersebut terdapat MAN (Metropolitan Area Network).

2. Sejarah Internet

Menurut Wikipedia, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang di kenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah- daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya di kenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Konsep Dasar DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Wemos D1 Mini. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat.Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat modul ini cocok untuk digunakan banyak aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

Sumber : htttp://www.shopclues.com
Gambar 2.5. DHT11

Konsep Dasar IDE Arduino

Menurut Mulyana (2014:173), [12] “Intergrated Development Environment(IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program kedalam arduino uno, yang merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”.

IDE Arduino terdiri dari :

a. Edit program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

b. Compiler, sebuah modul yang bekerja mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner.

c. Uploder, sebuh modul yang bekerja memuat kode biner dari computer ke dalam memori di dalam Arduino Board.

Berikut ini adalah gambar tampilan IDE Arduno :

Sumber : E-book Pengenalan Arduino Feri Djunadi
Gambar 2.6. Tampilan IDE Arduino 1.0.

Konsep Dasar Sensor LDR

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR merupakan jenis Resistor yang memiliki nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya disekitar yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan turun ketika cahaya terang dan nilai Hambatannya akan naik jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi dari LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantar arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya dan akan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan pada resistor akan sebanding lurus dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kO) pada kondisi disekitar gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (O) pada kondisi cahaya disekitar terang.

LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponen elektronika peka cahaya yang sering digunakan atau diaplikasikan dalam rangkaian elektronika sebagai modul pada lampu penerang taman, lampu pada kamar tidur, rangkaian anti maling, alarm dan lain- lainnya.

Sumber : http://www.teknikelektronika.com
Gambar 2.7. Simbol dan Bentuk LDR.

Konsep Dasar Sistem Komputer

Menurut Velzello/John Reuter III dalam Buku Darmawan (2012:13), [3] Perancangan sistem merupakan suatu tahap setelah analisis dalam siklus pengembangan sistem seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan suatu rancang bangun implementasi gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan dari analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem itu.

Komputer berasal dari kata Computare yang berarti Menghitung. Manusia sebenarnya sudah mengenal alat hitung sejak jaman dulu. Seperti Abacus atau lebih dikenal dengan sebutan Sempoa, kemudian ada lagi alat yang dinamakan Numerical Wheel Calculator (Pascalline) yang diciptakan oleh PASCAL dan dikembangkan oleh ilmuan lainnya yang bernama Leibniz. Kemudian dilanjutkan penemuan baru yang diciptakan oleh Charles Babbage yang bernama mesin differensial dan dikembangkan lagi menjadi analytical Engine. Bisa digambarkan seperti ini:

Sumber : http://agunglecz.blogspot.co.id
Gambar 2.8. Sistem Komputer

Komputer merupakan suatu alat yang digunakan dalam mengolah data menurut perintah yang sudah dirumuskan. Kata komputer semula digunakan dalam menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa alat bantu, namun arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1), [13] “Literature review merupakan uraian tentang teori, temuan dan juga bahan penelitian lainnya yang didapat dari bahan acuan untuk dijadikan landasan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

2. Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231) [14] “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”.

3. Manfaat Study Pustaka (Literature Review)

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain :

Penelitian yang dilakukan oleh Ryan Satria (2015) [15] yang berjudul “Sistem Kontrol Rolling Door Dengan Menggunakan Smartphone Berbasis Android OS Pada PT. STANLEY INDONESIA ELECTRIC”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai prototype perangkat sistem pengendali Rolling Door otomatis menggunakan kontrol pada Smartphone berbasis Android yang dihubungkan dengan beberapa program yang ditanamkan dari mikrokontroller ATMega8 dengan menggunakan Bluetooth. Pada sistem mekanik terdapat motor DC yang befungsi menggerakan sebuah Rolling Door, switch menggunakan proximity switch untuk menentukan titik berhenti pada sistem. Untuk sistem elektronik digunakan rangkaian relay 12volt dc, dan menggunakan modul bluetooth HC-05. Dengan sistem tersebut pengguna dapat mengoperasikan alat untuk membuka dan menutup Rolling Door melalui Smartphone, selain digunakan untuk alat komunikasi tapi juga digunakan sebagai perangkat yang mengendalikan sebuah peranti keras.

Penelitian yang dilakukan Untung Rahardja dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2017[16] dengan judul “Optimalisasi Dashboard pada Sistem Penilaian Ujian Mahasiswa Sebagai Media Informasi Perguruan Tinggi” Penelitian ini menjelaskan mengenai optimalisasi dashboard pada web penplus.raharja.ac.id, dan penting nya dashboard pada suatu sistem untuk penyampaian informasi

Penelitian yang dilakukan oleh Chandra aksana, dari Universitas Muria Kudus pada tahun 2017[17] dengan judul “Sistem Keamanan Ksatrian Dengan Sensor PIR Menggunakan Metode Cluster Based” Penelitian ini menjelaskan mengenai deteksi pergerakan manusia menggunakan sensor Passive Infra Red.

Penelitian yang dilakukan Untung Rahardja dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2009[18] dengan judul “Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis” Penelitian ini menjelaskan mengenai sistem kendali mobil secara otomatis dengan memanfaatkan sensor ultrasonic yang membuat mobil mengendalikan kecepatan nya dengan mendeteksi benda disekitarnya.

Penelitian yang dilakukan Hiral S. Doshi , Minesh S. Shah Dan Umair S A. Shaikh dari Department Of Computer Engineering, Viit, Pune pada tahun 2009[19] dengan judul “Internet Of Things (IoT): Integration Of Blynk For Domestic Usability” Penelitian ini menjelaskan mengenai pemanfaatkan aplikasi Blynk sebagai media interface IoT untuk keperluan sehari hari.

Penelitian yang dilakukan Ahyar Supan, Yuli Andriani, dan Ahmad Taqwa dari American Institute of Physics pada tahun 2017[20] dengan judul “Design of flood early warning system with wifi network based on smartphone” menjelaskan mengenai jaringan WiFi untuk mengakses data curah hujan, ketinggian air dan status banjir setiap saat dengan smartphone yang berasal dari sistem peringatan dini banjir. Hasil yang diperoleh saat uji data akses dengan smartphone berupa grafik curah hujan dan tingkat air terhadap indikator waktu dan status banjir yang terdiri dari 3 keadaan banjir: Siaga 2, Siaga 1 dan Banjir. data yang berasal dari sistem peringatan dini banjir telah dapat diakses dan ditampilkan pada smartphone via jaringan WiFi setiap saat dan real time.

Penelitian yang dilakukan Srikanth Kottalanka dan D. Arivazhagan dari AMET University pada tahun 2017[21] dengan judul “Smart Gas Outflow Detection and Safety Circumstance System Using Cloud Technology” Menjelaskan mengenai merancang dan mengembangkan platform tabung gas LPG cerdas yang terhubung dengan awan, yang bertindak sebagai alat pengaman untuk mendeteksi infus gas LPG. Mampu mendeteksi adanya api di daerah dan tingkat gas untuk memberikan pemantauan dan peringatan real time melalui server Cloud.

Penelitian yang dilakukan Anitha A dari VIT University pada tahun 2017[22] dengan judul “Garbage monitoring system using IoT” Menjelaskan mengenai sebuah sistem yang akan memberitahukan perusahaan untuk mengosongkan tempat sampah tepat waktu,sensor dipasang di atas tong sampah yang mana akan mendeteksi total tingkat sampah di dalamnya sesuai dengan ukuran total bin. Bila sampah akan mencapai tingkat maksimum, notifikasi akan dikirim ke Kantor perusahaan, maka karyawan dapat mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengosongkan tempat sampah.

Penelitian yang dilakukan Nata Nael dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2016 dengan judul “Rangkaian Perancangan Aplikasi Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Dalam Rangka Penerapan Keunggulan Perguruan Tinggi ” Menjelaskan mengenai perancangan lima alat yang sebelum nya berbasis local seperti bluetooth, infrared dan wireless LAN menjadi IoT / Internet Protocol Based.

Berdasarkan dari delapan Literature Review yang ada, telah banyak penelitian tentang alat berbasis IoT.. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 8 (delapan) literature review diatas yaitu dengan judul “Rangkaian Perancangan Aplikasi Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Dalam Rangka Penerapan Keunggulan Perguruan Tinggi ”.

¬¬¬

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang ilmu komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sumber : iran.raharja.info
Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi. Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja


Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi. Kini AMIK Raharja Informatika mempuanyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer(STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.

2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.

7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.

8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Sumber : Widuri.raharja.info
Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Sumber : Widuri.raharja.info
Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja


Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya,memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh,memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.

3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat

Arti Nama Raharja

Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan di bidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).


Lokasi Kampus

Kampus Modern Perguruan Tinggi Raharja berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Sumber :widuri.raharja.info
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1) Ketua

Wewenang :

    a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

1) 2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

Wewenang :

    a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    d. Mengadakan afiliasi.

    e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

1) Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.


Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

4) Asisten Direktur Operasional

Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar..

5) Kepala Jurusan

Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

    b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

    d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

    e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

    b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

    c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

    d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

    e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

    f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

Raharja Enrichment Centre (REC)

REC adalah Unit Pelaksana Strategis (UPS) yang ditugaskan untuk melengkapi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada lingkungan Perguruan Tinggi Raharja yang berkonsentrasi pada penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

1. Visi REC

Menjadi unit pelaksana strategis pada lingkungan Perguruan Tinggi Raharja yang menjalankan kegiatan secara terencana, terukur, dan terealisasi (3T), untuk memenuhi kebutuhan internal dan stakeholder melalui penekanan pada penelitian dan pengabdian masyarakat Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang teknologi informasi dengan melibatkan partisipasi segenap Pribadi Raharja yang sebanyak-banyaknya.

2. Misi REC

Melalui 4 komando sub unit pelaksana strategis, yaitu PPI (Pusat Penelitian Ilmiah), PPM (Pusat Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat), PPS (Pusat Pelatihan dan Sertifikasi IT) dan PIP (Pusat Inovasi Pengembangan) mencetuskan proyek penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Pribadi Raharja (Tri Dharma Pribadi Raharja).

Perancangan Prototipe/Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

      a. Alat-alat yang dibutuhkan

        1. Laptop

        2. Software Arduino / Arduino IDE

        3. Aplikasi Blynk

        4. Obeng Plus

        5. Gadget / Smartphone

      b. Bahan-bahan yang dibutuhkan

        1. Module RCWL 0516

        2. Module LDR / Photoresistor

        3. Wemos D1 Mini

        4. Kabel Jumper

        5. Sensor DHT11

        6. Project Box

        Breadboard Mini

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah software Arduino versi 1.8.4 dimana versi ini merupaan versi terbaru untuk Arduino. Software ini merupaan software yang kompatibel dengan device Wemos D1 Mini. Karena module RCWL 0516 ini merupakan device pengontrolan yang menggunakan platform berbasis Wemos D1 mini maka RCWL 0516 juga kompatibel dengan Software Arduino ini. Software Arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/ upload kedalam Wemos D1 mini, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.

Berikut ini merupakan tampilan software Arduino :

Sumber : https://chocolatey.org
Gambar 3.3. Shortcut Software Arduino

Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :

Sumber : https://github.com
Gambar 3.4. Tampilan Loading Software Arduino

Sumber : https://forum.arduino.cc
Gambar 3.5. Tampilan Awal Software Arduino

Instalasi ESP8266 di Software Arduino

Pada mulanya board Wemos ini tidak terdaftar dalam software Arduino. Maka dari pada itu untuk menampilkan Board Wemos pada software Arduino kita harus menambah Library Board pada software Arduino ini. Sebelumnya kita harus terkoneksi internet terlebih dahulu. Untuk menambah library board kita harus memasukan link khusus pada Preferences untuk menampilkan hasil pencarian library. Caranya klik file lalu pilih dan klik Preferences dan akan muncul tampilan seperti berikut.

Sumber : https://learn.sparkfun.com
Gambar 3.6. Reference

Lalu setelah itu kita tambahkan link dengan paste link berikut ini : http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json pada Additional Board Manager URLs dan klik Ok.Setelah memasukan link selanjutnya kita pilih dan klik menu Tools pilih Board dan klik Boards Manager dan akan tampil tampilan berikut ini :

Sumber : https://learn.sparkfun.com
Gambar 3.7. Board Manager

Setelah itu kita cari ESP8266. dan klik install tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai dan jika sudah selesai kita dapat pilih Board Wemos D1 mini dari menu Tools. Dan Wemos D1 mini sudah dapat terhubung dengan Software Arduino untuk memulai memprogram.

Tujuan Perancangan

Tujuan dibuatnya alat ini adalah untuk mengeksploitasi dari alat pendeteksi pergerakan objek sejenis menjadi lebih akurat dan lebih sensitif dalam membaca pergerakan objek pada ruangan.

Cara Kerja Alat

Rangkaian rancangan pada alat ini dibuat untuk dimonitoring secara online darimanapun pengguna berada. Berikut ini adalah cara kerja alat ini yang di dasarkan Input, Proses, dan Output yang diinginkan

Input

Pada penelitian ini penulis menggunakan satu pin digital pada wemos untuk modul DHT11 sebagai alat input yaitu, Pin D2 yang berfungsi pin komunikasi antar modul dan mikrokontroler, Lalu satu pin analog untuk modul LDR yaitu pin A0 pada wemos untuk komunikasi, dan satu pin digital untuk modul RCWL 0516 pada wemos yaitu pin D4 untuk jalur komunikasi

Proses

Pada penelitian ini penulis menggunakan Wemos dan Smartphone sebagai alat proses, dimana semua sensor mengirimkan inputan pada wemos dan hasil diupload ke Blynk-cloud.

Output

Pada penelitian ini penulis menggunakan aplikasi Blynk sebagai media interface dari alat input, diakses menggunakan internet secara realtime.

Diagram Blok

Pada umumnya sistem ini terdiri dari beberapa komponen. Maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa dipakai Blok Diagram. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan di dalamnya dituliskan bentuk transfer fungsion dan komponennya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.


Gambar 3.8. Diagram Blok

Alur diagram blok di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

Adaptor memberi supply power untuk wemos sebesar 5V 2A, Wemos memproses dari input tiga modul yang kemudian diupload dan diakses oleh smartphone melalui internet.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Dalam penelitian ini terdapat tiga permasalahan yang terjadi di Konsentrasi Unggulan di Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut:

    1. Permasalahan pada jurusan unggulan yaitu jurusan sistem komputer pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu masih banyaknya project-project mahasiswa yang masih menggunakan teknologi lama yaitu dengan localhost, maka akses/kendali terbatas pada tempat/lokal, sehingga perlu diperluas lagi dengan menggunakan internet.

    2. Divisi REC sebagai lembaga divisi pengembangan dan research eksploitasi pada Perguruan Tinggi Raharja memerlukan beberapa rangkaian project alat mahasiswa yang up to date menggunakan teknologi terkini.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem memiliki batasan dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Informasi yang diperoleh yaitu data aktivitas ruangan dalam bentuk grafik pada aplikasi Blynk untuk dapat memberikan laporan aktivias pada ruangan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari penelitian yang sudah dilakukan, beberapa permasalahan yang terjadi di REC Perguruan Tinggi Raharja sudah cukup dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi untuk saat ini.

Sistem monitoring aktivitas pergerakan objek pada ruangan dapat diakses melalui smartphone sebagai interfacenya dengan menggunakan internet, jadi dapat diakses kapanpun dan di manapun secara realtime.

Membuat alat yang dapat memonitoring kondisi ruangan dengan menggunakan Mikrokontroler dan modul RCWL 0516 sebagai sensor untuk mendeteksi pergerakan objek jarak hingga lima meter dari sensor, Modul DHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembapan ruangan dan Modul LDR untuk mendeteksi intensitas cahaya ruangan.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisa yang telah dilakukan peneliti selama KKP pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu dapat disimpulkan 3 hal sebagai berikut:

    Alat ini dapat berkomunikasi dengan aplikasi Blynk melalui jaringan internet, output yang didapat dari mikronontroler diupload pada blynk-cloud dan kemudian ditampilkan pada aplikasi Blynk.

    Cara mengimplementasikan internet of things, dapat dilakukan dengan membuat rangkaian alat menggunakan Wemos D1 mini. Dalam konteks pengontrolan alat, dapat digunakan untuk monitoring sensor-sensor dari jarak jauh selama terhubung dengan jaringan internet.

    Dengan memanfaatkan sensor DHT11, RCWL 0516 dan sensor LDR maka dapat dibuat sistem monitoring ruangan di Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Wemos D1 mini.

Saran

Saran yang diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya di masa yang akan datang ada 3, yaitu:

    Alat ini masih bisa dikembangkan dari sisi desain maupun komponen yang digunakan.

    Untuk calon peneliti alat ini dapat dikembangkan pada tahap implementasi dengan menggunakan lebih banyak sensor RCWL 0516 pada satu alat.

    Perlunya menambahkan daya listrik sementara atau backup energy jika suatu saat terjadi pemadaman listrik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 S Darmawan, Deni. “Sistem Informasi Manajemen,” PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, 2013.
  4. Munir, Rinaldi. 2011. Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C. Bandung: Informatika Bandung.
  5. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Rusdiana, Irfan. 2014. "Sistem Informasi Manajemen". Bandung: Pustaka Setia.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. , Dr. Sinung Suakanto, S.T., M.T. (2015) Wireless Sensor Network.
  8. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  9. Rosa, A.S, dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
  10. Santoso, Ari Beni, Martinus Dan Sugiyanto. 2013 Pembuatan Otomatis Pengaturan Kereta Api, Pengereman, dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan bBerbasis Mikrokontroler. Jurnal FEMA Vol.1, No.1 Januari 2013.
  11. Muhammad Syahwil. 2013.Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta: ANDI
  12. Mulyana, Eka dan Rindi Kharisman. 2014. “Perancangan Alat Peringatan Dini Bahaya Banjir Dengan Mikrokontroler Arduino Uno R3”. Citec Journal Vol. 1, No. 3, Juli 2014
  13. Deviachrista.2013. "Dasar Literature Review".Jakarta:Salemba Empat.
  14. Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016 "Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
  15. Satria, R. SISTEM KONTROL ROLLING DOOR MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID OS PADA PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC.
  16. Rahardja, U., Aini, Q. and Enay, N., 2017. Optimalisasi Dashboard pada Sistem Penilaian Sebagai Media Informasi di Perguruan Tinggi. SISFOTENIKA, 7(2), pp.167-176.
  17. Laksana, C., Prasetya, D. A., & Baidowi, B. 2017. Sistem Keamanan Ksatrian dengan Sensor Pir Menggunakan Metode Cluster Based. Prosiding SNATIF, 259-266.
  18. Rahardja, U., Saefullah, A. and Ramdani, M., Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis.
  19. DOSHI, H. S., SHAH, M. S., & SHAIKH, U. S. A. INTERNET of THINGS (IoT): INTEGRATION of BLYNK for DOMESTIC USABILITY.
  20. Supani, A., Andriani, Y., & Taqwa, A. (2017, November). Design of flood early warning system with wifi network based on smartphone. In AIP Conference Proceedings (Vol. 1903, No. 1, p. 110001). AIP Publishing.
  21. Kottalanka, S., & Arivazhagan, D. (2017). Smart Gas Outflow Detection and Safety Circumstance System Using Cloud Technology. Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 8(3), 721-725.
  22. Anitha, A. (2017, November). Garbage monitoring system using IoT. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 263, No. 4, p. 042027). IOP Publishing.

Contributors

Azharulfuad