KP1433478911

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
¬¬¬

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Hartono (2013:9) [1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2) [2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain yang berfungsi untuk bersama-sama mengapai tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [2], Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari delapan sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau biasa kita sebut sebagai prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa pada perguruan tinggi, prosedur belajar mengajar dosen, sistem akademik, sistem pada perusahaan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan dipegang oleh panca indera manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem komputer, sistem management, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermobil, sistem mesin komputer, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi dan peranan penting, sistem abstrak berperan untuk mengatur proses atau prosedur yang nanti berguna bagi sistem yang lainnya agar bisa berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik memiliki peran untuk mengatur proses dari benda atau alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang telah ada di dalam organisasi.

2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan dari awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa saja inputannya bagaimana cara prosesnya dan juga harapan yang menjadi outputnya nanti seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas dari salah satu input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah ada faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut sistem tertutup tapi jika ada faktor pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.1. Sistem Terbuka


4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin adalah sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia, sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan sepenuhnya oleh mesin, sebagai contoh sistem komputer, mobil, mesin industri, motor dan lain-lain.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem jika dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana adalah sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Namun sistem kompleks merupakan sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu yang sangat rumit.

6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan perubahan lingkungan disekitarnya. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak dapat mampu bertahan jika suatu saat terjadi perubahan lingkungan.

7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah adalah sebuah sistem yang sudah sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun, misalnya sistem tata surya di angkasa, sistem pencernaan pada manusia dan hewan, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebuah sistem yang telah dibuat oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup manusia. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan manusia, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang tadinya sudah ada juga dapat berubah.

8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya adalah klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara adalah sebuah sistem yang dibangun untuk sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan gubernur, setelah pemilihan gubernur sudah tidak digunakan lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan gubernur yang baru. Sedangkan sistem selamanya adalah sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan untuk selamanya, misalnya sistem pencernaan pada manusia.


Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

Menurut Jog (2013:9), “Prototype adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau bagian dari suatu sistem .Setelah dioperasikan, prototype ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat”

Menurut Raymond McLeod (2013:04). “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

Menurut Pressman (2013:05). “Dalam melakukan pengembangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode Prototype. Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sebuah perangkat yang akan dikembangkan kembali”.

Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah sistem dalam bentuk yang sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum sistem direalisasikan.

2. Daya Tarik Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) [3] Penggunaan maupun pengembang menyukai prototype karena alasan-alasan dibawah ini:

  1. Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem

  2. Pengguna dapat melakukan pekerjaan lebih aktif dalam menentukan kebutuhan pengguna

  3. Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem

  4. Implementasi menjadi jauh lebih baik mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkan.

3. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) [3], “Terdapat dua jenis Prototype: Evolusioner dan Persyaratan. Protoype Evolutioner (Evolutioner Prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan Produksi. Jadi satu Prototype Evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, Prototype Persayaratan (Requirement Prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pemakai tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan Prototype Evolusioner menunjukan empat langkah dalam pembuatan suatu Prototype Evolusioner. Empat langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Feasibility prototyping

  2. Requirement prototyping

  3. Desain Prototyping

  4. Implementation prototyping

Konsep Bahasa Pemrograman

1. Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Munir (2013:13) [4] mengemukakan bahwa “Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program.” Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:

1. Bahasa Mesin (Machine Language)

Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang didalamnya terdapat Central Processing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan, yaitu:

a. Bila ada kontak atau ada arus bernilai 1(satu).

b. Bila tidak ada kontak atau arus bernilai 0(nol).

2. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)

Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan mnemonic. Contoh : Bahasa Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.

3. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)

Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyatannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.

4. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)

Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.

a. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh: Algoritma, Fortran, Pascal, Basic, Cobol.

b. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language) Contoh: Report Program Generator (RPG).

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut McLeod mengutip dari buku Yakub (2013:5)[5] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian. data berupa fakta dan angka secara relatif tidak berarti untuk pemakai”

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:68)[6] “Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah lagi sehingga menghasilkan informasi yang dapat menunjukkan fakta.

Konsep Dasar Internet of Things

1. Definisi Internet of Things

Internet of things telah menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

Sumber : c-mw.net
Gambar 2.3. Internet of Things

2. Definisi Orisinil

Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. Hari ini komputer dan manusia, hampir seutuhnya tergantung pada internet untuk segala suatu informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte data yang tersedia pada internet dan pertama kali diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

Diagram konvensional dari internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah yang besar.

Dari segi fisik dan lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer yang kita gunakan tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal tersebut.

Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.

Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project” (Khana: 2013).

“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi.” (Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita, Ming Yang:2013. Vol 1).

“Berdasarkan dari kutipan diatas, dapat disimpulkan monitoring yaitut kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

1. Menetapkan Standar Pelaksanaan

2. Pengukuran Pelaksanaan

3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan kencana

2. Fungsi Monitoring

<p style="line-height: 2Terdapat empat(4) fungsi monitoring dengan penjelasan sebagai berikut :</p>

1. Ketaatan (Compliance) monitoring ditentukan apakah tindakan pada administrator, staf dan semuanya mengikuti standar yang telah ditetapkan.

2. Pemeriksaan (Auditing) monitoring ditetapkan bahwa pelayanan itu diperuntungkan dari pihak lain apakah mencapai target mereka.

3. Laporan (Accounting) menghitung suatu hasil bagi perubahan sosial.

4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.

Konsep Dasar Kominikasi Data

1. Definisi Komunikasi Data

Menurut wikipedia, komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data atau informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop, printer, dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan.

Menurut sat.uns.ac.id, dapat didefinisikan sebagai hubungan atau interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas.

2. Komponen Komunikasi Data

Menurut sat.uns.ac.id, Komunikasi data memiliki beberapa komponen yang harus muncul demi tahapan proses. Berikut merupakan komponen komponen tersebut :

a. Pengirim, perangkat yang mengirimkan data

b. Penerima, perangkat yang menerima data

c. Data, informasi yang akan dikomunikasikan

d. Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data

e. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan.

3. Jenis Komunikasi Data

Menurut sat.uns.ac.id, berdasarkan dengan media penghubungnya, komunikasi data dibagi menjadi 2 jenis, yaitu melalui alat dan melalui satelit.

1. Melalui Alat (Device)

Menggunakan media kabel dan nierkabel sebagai jalur akses. Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak. Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).

2. Melalui Satelit

Menggunakan satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat dicakup lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin terjangkau melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses komunikasi lebih panjang.

4. Sistem Transmisi

Merurut ANSI (America National Standard Information) terdapat 3 perbedaan arah transmisi, yaitu :

a. Simplex, hanya mentransmisikan signal dalam satu arah saja, dimana pemancar signal yang satu bertindak sebagai pengirim (transmitter) yang yang lainnya sebagai penerima (receiver).

b. Half-duplex, kedua pemancar dapat bertindak sebagai transmitter ataupun receiver, tetapi tidak dapat dilakukan secara bersamaan (bergantian). Dengan kata lain saat pemancar yang satu sedang melakukan pengiriman, pemancar yang lain hanya dapat menerima, tidak dapat melakukan pengiriman pula.

c. Full-duplex, hampir sama dengan half-duplex, namun kedua pemancar dapat melakukan pengiriman ataupun penerimaan secara bersamaan, tanpa harus bergantian.

Konsep Dasar Jaringan

1. Definisi Jaringan

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) [7], bahwa “Jaringan komputer merupakan suatu hasil dari koneksi (hubungan) dari sejumlah perangkat atau komputer dengan saling berkomunikasi satu sama lain”.

2. Sifat-Sifat Dasar Jaringan

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) [7], Jaringan komputer memiliki empat buah sifat dasar penting. Keempat sifat tersebut, yaitu:

Scalability

Jaringan komputer mampu disesuaikan dengan kebutuhan user dapat berkembang dan menghilangkan batasan geografis atau lokasi.

Resource Sharing

Jaringan komputer dapat digunakan untuk pemakaian bersama dari sumber daya yang ada (resource sharing). Sumber daya tersebut berupa perangkat keras (hardware) serta perangkat lunak (software).

Connectivity

Jaringan komputer mudah dihubungkan serta pengguna (user) mudah untuk terhubung dari jaringan komputer. Untuk menciptakan hubungan ini, terdapat sejumlah perangkat penghubung di dalamnya. Yang termasuk perangkat-perangkat itu switch, modem, router, hub.

Reliability

Suatu jaringan komputer mempunyai kehandalan di dalamnya memberikan user performansi jaringan komputer yang dapat diukur.

3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21) [7], jenis jaringan komputer berdasarkan area atau lokasi yang dibedakan menjadi 4, diantaranya sebagai berikut:

PAN (Personal Area Network)

PAN (Personal Area Network) merupakan jaringan komputer yang dibentuk dalam beberapa buah komputer atau antara komputer dengan peralatan non-komputer. Misalnya: HP, PDA, dan komputer.

LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah bentuk jaringan komputer lokal, yang luas areanya sangat terbatas. Umumnya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, lab komputer di sekolah serta kantor, di mana masing-masing komputer mampu saling berinteraksi, bertukar data, dan juga dapat menggunakan peralatan bersama seperti printer. Media yang dipakai berupa kabel (UTP atau BNC) maupun wireless.

Meropolitan Area Network (MAN)

Adalah suatu jaringan komputer dengan skala yang lebih besar daripada LAN, bisa berupa suatu jaringan komputer antar kantor atau perusahaan denan jarak yang berdekatan. MAN (Metropolitan Area Network) terdiri atas beberapa LAN yang saling berhubungan. Media yang dipakai antar gedung umumnya wireless atau kabel serat optik.

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) adalah sebuah jaringan komputer dengan jangkauan area geografis yang sangat luas, dapat mencakup sebuah negara bahkan benua untuk mengaksesnya. WAN (Wide Area Network) terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna dan komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lainnya. Jarak WAN hingga 1000 KM kecepatan 1,5 Mbps s/d Gbps.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Velzello/John Reuter III dalam Buku Darmawan (2013:227),[3] “Perancangan sistem merupakan suatu tahap setelah analisis dalam siklus pengembangan sistem seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan suatu rancang bangun implementasi gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan dari analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem itu.”

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Perancangan sistem adalah penentuan dalam proses dan data yang dibutuhkan sistem baru.”

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197), “metode yang dikenal dengan SLDC (system development life cycle) yaitu metode umum analisa dan desain.”

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Menurut Darmawan (2013:228), [3] Ada dua (2) tujuan utama dalam sebuah tahap perancangan dan desain sistem, diantaranya:

Untuk memenuhi kebutuhan user atau pemakai sistem

Menyediakan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik dengan terlihat (lebih condong dalam desain sistem yang mendetail).

Kedua tujuan ini, berfokus dalam sebuah perancangan atau desain sistem yang detail pada pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap. Dipakai dalam pembuatan program komputer.

Untuk mencapai suatu tujuan pada perancangan sistem ini, analisis sistem harus memenuhi sebuah sasaran yang jelas, yaitu:

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, serta mudah dipakai. Maksudnya bahwa data harus mudah ditangkap dan metode yang didapat harus mudah diterapkan dan informasi umumnya akan mudah dihasilkan dan juga dapat dimengerti.

2. Desain sistem mendukung tujuan utama organisasi (instansi).

3. Perancangan sistem harus efektif dan efisien terkait di tugas-tugas yang dilakukan dengan komputer dan dalam tugas lain.

4. Perancangan sistem penting, terkait mempersiapkan rancang bangun yang terinci antar komponen dalam sistem informasi, meliputi: data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur, manusia, perangkat keras (hardware device), dan perangkat lunak (software device), juga pengendalian sistem.

Tujuan dari desain sistem secara umum untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru. Adapun penjelasan kategori dalam perancangan dan desain sistem, yaitu:

1. Sistem Global-Based (mendesain sistem lama menjadi baru).

2. Sistem Group-Based (sistem meliputi group dari organisasi).

3. Sistem Local-Based (sistem khusus didesain untuk 1 orang).

Analisis sistem dan desain umumnya bergantung pada satu dan yang lain. Studi menunjukan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan dari fase analisis sistem untuk dibuat. Selama fase analisis sistem investigasi berorientasi di ketemuan.

3. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), [8] Adapun, untuk mengetahui konsep-konsep perancangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan untuk tahap-tahap pembentukan perancangan sistem, antara lain:

1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

a. Diagram arus data (data flow diagram)

b. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

c. Kamus data (Data dictionary)

d. Flowchart

e. Model hubungan objek

f. Spesifikasi kelas

2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

Memilih Konfigurasi Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa (2013:18), [9] “Analisis sistem itu suatu bentuk kegiatan untuk melihat sistem yang telah berjalan dengan bagian mana yang bagus dan tidak serta kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan memenuhi pada perancangan sistem baru.”

Menurut Taufiq (2013:156), [2] “Analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem baik sistem manual atau dari sistem yang telah komputerisasi secara keseluruhan, yang mulai dengan menganalisa sistem, permasalahan, desain logic & memberikan keputusan dari hasil analisa masalah yang mencari jalan keluar.”

Dengan 2 definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan analisis sistem adalah suatu kegiatan mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi masalah yang terjadi agar kebutuhan terpenuhi pada sistem baru.

2. Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq Komputer (2013:159), [2] dari menganalisa suatu sistem agar hasil analisa bisa lebih maksimal dan langkah-langkah yang dilakukan harus terstruktur supaya tidak bertumpuk antara hasil analisa yang satu dan hasil analisa yang lain. Dalam tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan akan dikelompokan sesuai dengan langkah-langkah yang dikerjakan sehingga mudah dipelajari dan dikembangkan terus pada rancang bangun sistem. Tahap analisa digunakan setelah rancangan sistem atau sebelum desain sistem. Ada beberapa urutan langkah-langkah untuk analisa sistem menurut, Whitten L. Jeffery dalam buku Taufiq, sebagai berikut:

Sumber : Taufiq (2013:160)
Gambar 2.4. Langkah Analisa Sistem (Taufiq 2013:160)

1. Definisi Lingkup

2. Definisi Lingkup (scope definition) yaitu, langkah awal proses pengembangan sistem. Pada metodologi lain, ini akan disebut: fase pemeriksaan (preliminary investigation phase), fase studi awal dan survei (“initial study and survey phase”), fase perancangan dan komunikasi (planning communication phase) atau inisiasi proyek maupun pengumpulan kebutuhan.

3. Analisis Masalah

4. Analisis masalah memberi analisis dalam pemahaman, kesempatan dan perintah lebih dalam, untuk memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan. “Dapatkah masalah itu untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem baru dapat layak untuk dibangun?”. Pada metodologi lainnya, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi sistem pada saat ini, langkah penyelidikan detail, atau langkah kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah untuk dapat memahami pada bidang masalah yang baik dalam menganalisa masalah, memahami kerja sistem, identifikasi, serta membuat laporan.

5. Analisis Persyaratan

6. Beberapa analisis belum pengalaman membuat sebuah kefatalan saat melalui langkah analisis masalah. Godaan titik ini mulai melihat banyak solusi alternative, khususnya solusi teknis. Beberapa kesalahan yang terjadi dari sistem informasi ditujukan dari suatu pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tetapi harus tidak melakukan apa yang diinginkan untuk dilakukan pada sistem. “Langkah analisis ini menentukan persyaratan bisnis untuk sistem baru.

7. Desain Logic

8. Tidak semua proyek melingkupi pengembangan dalam model-driven, tetapi kebanyakan inputan pemodelan sistem. Desain logic mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan memakai model sistem dalam struktur data dan proses bisnis, bagi aliran data dan interface user. Dari hal lain, desain logic memisah persyaratan yang dibuat, pada langkah sebelumnya

9. Analisa Keputusan

10. Dalam persyaratan bisnis, akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif berbasis komputer diterapkan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan yaitu mengenal dan menganalisa solusi target, merekomendasi sistem target. Peluang muncul saat seorang dapat visi solusi teknik, tetapi selalu ada solusi alternatif dalam solusi terbaik.

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) [10] “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

Menurut Syahwil (2013:53), [11] “Mikrokontroler adalah sebuah system computer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system komputer.

Mikrokontroler adalah sebuah processor yang dapat digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen dasar yang sama. Seperti komputer pada umumnya, mikrokontroler merupakan alat yang mengerjakan instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian yang terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah programnya itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer itu sendiri. Program ini menginstruksikan komputer untuk mengerjakan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh si programmer.

Mikrokontroler adalah sebuah processor yang dapat digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang lebih kecil dari komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen dasar yang sama. Seperti komputer pada umumnya, mikrokontroler merupakan alat yang mengerjakan instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian yang terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah programnya itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer itu sendiri. Program ini menginstruksikan komputer untuk mengerjakan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh si programmer.

Konsep Dasar ESP8266

ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan pin GPIO, wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone atau bisa juga dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Terdapat beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui di pasaran, namun yang paling mudah untuk didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama, Perbedaannya hanya terletak pada GPIO pin yang terpasang. Tegangan aktif untuk kerja ESP-8266 adalah sebesar 3.3Volt, sehingga untuk penggunaan mikrokontroler tambahannya bisa menggunakan NodeMCU atau Board Arduino yang memiliki fasilitas tengangan sumber 3.3V, akan tetapi akan jauh lebih baik jika membuat terpisah level shifter untuk komunikasi dan sumber tegangan untuk wifi module ini, Dikarenakan wifi module ini dilengkapi dengan sebuah Mikrokontroler dan GPIO sehingga banyak yang mengembangkan firmware untuk dapat memakai module ini tanpa perangkat mikrokontroler tambahan lagi. Firmware yang digunakan agar wifi module ini dapat bekerja standalone salah satunya adalah NodeMCU. Dengan menggunakan board node MCU kita dapat membuat kode program untuk wifi module ini dalam bentuk LUA sehingga pin GPIO yang tedapat pada wifi module ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan kita.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut I Putu Eka Agus Eka Pratama dan Sinung Suakanto (2015:20), [7] Internet atau Interconnection Networking merupakan jaringan komputer yang sangat luas, dengan cakupan seluruh planet bumi ini. Di jaringan internet terdapat beberapa buah Wide Area Network (WAN), di mana pada setiap WAN tersebut terdapat MAN (Metropolitan Area Network).

2. Sejarah Internet

Menurut Wikipedia, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang di kenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah- daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya di kenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Konsep Dasar DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Wemos D1 Mini. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat.Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat modul ini cocok untuk digunakan banyak aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

Sumber : htttp://www.shopclues.com
Gambar 2.5. DHT11

Konsep Dasar IDE Arduino

Menurut Mulyana (2014:173), [12] “Intergrated Development Environment(IDE) yaitu berupa software processing yang digunakan untuk menulis program kedalam arduino uno, yang merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java”.

IDE Arduino terdiri dari :

a. Edit program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

b. Compiler, sebuah modul yang bekerja mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner.

c. Uploder, sebuh modul yang bekerja memuat kode biner dari computer ke dalam memori di dalam Arduino Board.

Berikut ini adalah gambar tampilan IDE Arduno :

Sumber : E-book Pengenalan Arduino Feri Djunadi
Gambar 2.6. Tampilan IDE Arduino 1.0.

Konsep Dasar Sensor LDR

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR merupakan jenis Resistor yang memiliki nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya disekitar yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan turun ketika cahaya terang dan nilai Hambatannya akan naik jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi dari LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantar arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya dan akan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan pada resistor akan sebanding lurus dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kO) pada kondisi disekitar gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (O) pada kondisi cahaya disekitar terang.

LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponen elektronika peka cahaya yang sering digunakan atau diaplikasikan dalam rangkaian elektronika sebagai modul pada lampu penerang taman, lampu pada kamar tidur, rangkaian anti maling, alarm dan lain- lainnya.

Sumber : http://www.teknikelektronika.com
Gambar 2.7. Simbol dan Bentuk LDR.

Konsep Dasar Sistem Komputer

Menurut Velzello/John Reuter III dalam Buku Darmawan (2012:13), [3] Perancangan sistem merupakan suatu tahap setelah analisis dalam siklus pengembangan sistem seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan suatu rancang bangun implementasi gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan dari analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem itu.

Komputer berasal dari kata Computare yang berarti Menghitung. Manusia sebenarnya sudah mengenal alat hitung sejak jaman dulu. Seperti Abacus atau lebih dikenal dengan sebutan Sempoa, kemudian ada lagi alat yang dinamakan Numerical Wheel Calculator (Pascalline) yang diciptakan oleh PASCAL dan dikembangkan oleh ilmuan lainnya yang bernama Leibniz. Kemudian dilanjutkan penemuan baru yang diciptakan oleh Charles Babbage yang bernama mesin differensial dan dikembangkan lagi menjadi analytical Engine. Bisa digambarkan seperti ini:

Sumber : http://agunglecz.blogspot.co.id
Gambar 2.8. Sistem Komputer

Komputer merupakan suatu alat yang digunakan dalam mengolah data menurut perintah yang sudah dirumuskan. Kata komputer semula digunakan dalam menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa alat bantu, namun arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Deviachrista (2013:1), [13] “Literature review merupakan uraian tentang teori, temuan dan juga bahan penelitian lainnya yang didapat dari bahan acuan untuk dijadikan landasan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

2. Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231), Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref> yang berjudul “Sistem Kontrol Rolling Door Dengan Menggunakan Smartphone Berbasis Android OS Pada PT. STANLEY INDONESIA ELECTRIC”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai prototype perangkat sistem pengendali Rolling Door otomatis menggunakan kontrol pada Smartphone berbasis Android yang dihubungkan dengan beberapa program yang ditanamkan dari mikrokontroller ATMega8 dengan menggunakan Bluetooth. Pada sistem mekanik terdapat motor DC yang befungsi menggerakan sebuah Rolling Door, switch menggunakan proximity switch untuk menentukan titik berhenti pada sistem. Untuk sistem elektronik digunakan rangkaian relay 12volt dc, dan menggunakan modul bluetooth HC-05. Dengan sistem tersebut pengguna dapat mengoperasikan alat untuk membuka dan menutup Rolling Door melalui Smartphone, selain digunakan untuk alat komunikasi tapi juga digunakan sebagai perangkat yang mengendalikan sebuah peranti keras.

Penelitian yang dilakukan Untung Rahardja dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2017[14] dengan judul “Optimalisasi Dashboard pada Sistem Penilaian Ujian Mahasiswa Sebagai Media Informasi Perguruan Tinggi” Penelitian ini menjelaskan mengenai optimalisasi dashboard pada web penplus.raharja.ac.id, dan penting nya dashboard pada suatu sistem untuk penyampaian informasi

Penelitian yang dilakukan oleh Chandra aksana, dari Universitas Muria Kudus pada tahun 2017[15] dengan judul “Sistem Keamanan Ksatrian Dengan Sensor PIR Menggunakan Metode Cluster Based” Penelitian ini menjelaskan mengenai deteksi pergerakan manusia menggunakan sensor Passive Infra Red.

Penelitian yang dilakukan Untung Rahardja dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2009[16] dengan judul “Simulasi Sistem Kendali Kecepatan Mobil Secara Otomatis” Penelitian ini menjelaskan mengenai sistem kendali mobil secara otomatis dengan memanfaatkan sensor ultrasonic yang membuat mobil mengendalikan kecepatan nya dengan mendeteksi benda disekitarnya.

Penelitian yang dilakukan Hiral S. Doshi , Minesh S. Shah Dan Umair S A. Shaikh dari Department Of Computer Engineering, Viit, Pune pada tahun 2009[17] dengan judul “Internet Of Things (IoT): Integration Of Blynk For Domestic Usability” Penelitian ini menjelaskan mengenai pemanfaatkan aplikasi Blynk sebagai media interface IoT untuk keperluan sehari hari.

Penelitian yang dilakukan Ahyar Supan, Yuli Andriani, dan Ahmad Taqwa dari American Institute of Physics pada tahun 2017[18] dengan judul “Design of flood early warning system with wifi network based on smartphone” menjelaskan mengenai jaringan WiFi untuk mengakses data curah hujan, ketinggian air dan status banjir setiap saat dengan smartphone yang berasal dari sistem peringatan dini banjir. Hasil yang diperoleh saat uji data akses dengan smartphone berupa grafik curah hujan dan tingkat air terhadap indikator waktu dan status banjir yang terdiri dari 3 keadaan banjir: Siaga 2, Siaga 1 dan Banjir. data yang berasal dari sistem peringatan dini banjir telah dapat diakses dan ditampilkan pada smartphone via jaringan WiFi setiap saat dan real time.

Penelitian yang dilakukan Srikanth Kottalanka dan D. Arivazhagan dari AMET University pada tahun 2017[19] dengan judul “Smart Gas Outflow Detection and Safety Circumstance System Using Cloud Technology” Menjelaskan mengenai merancang dan mengembangkan platform tabung gas LPG cerdas yang terhubung dengan awan, yang bertindak sebagai alat pengaman untuk mendeteksi infus gas LPG. Mampu mendeteksi adanya api di daerah dan tingkat gas untuk memberikan pemantauan dan peringatan real time melalui server Cloud.

Penelitian yang dilakukan Anitha A dari VIT University pada tahun 2017[20] dengan judul “Garbage monitoring system using IoT” Menjelaskan mengenai sebuah sistem yang akan memberitahukan perusahaan untuk mengosongkan tempat sampah tepat waktu,sensor dipasang di atas tong sampah yang mana akan mendeteksi total tingkat sampah di dalamnya sesuai dengan ukuran total bin. Bila sampah akan mencapai tingkat maksimum, notifikasi akan dikirim ke Kantor perusahaan, maka karyawan dapat mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengosongkan tempat sampah.

Penelitian yang dilakukan Nata Nael dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2016 dengan judul “Rangkaian Perancangan Aplikasi Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Dalam Rangka Penerapan Keunggulan Perguruan Tinggi ” Menjelaskan mengenai perancangan lima alat yang sebelum nya berbasis local seperti bluetooth, infrared dan wireless LAN menjadi IoT / Internet Protocol Based.

Berdasarkan dari delapan Literature Review yang ada, telah banyak penelitian tentang alat berbasis IoT.. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 8 (delapan) literature review diatas yaitu dengan judul “Rangkaian Perancangan Aplikasi Internet Of Things Berbasis Raspberry Pi Dalam Rangka Penerapan Keunggulan Perguruan Tinggi ”.











Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Azharulfuad