SK1231473736

Dari widuri
Revisi per 18 Agustus 2017 16.09 oleh Agung (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

BAB 1

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, informasi tentang temperatur cuaca merupakan informasi yang sangat penting dalam menentukan kondisi suhu pada suatu wilayah di daerah pesisir pantai yang berada di Mauk Kabupaten Tangerang yang memiliki cuaca yg berbeda dengan daerah yang bukan pesisir pantai. Informasi cuaca bagi aktifitas warga sekitar maupun para nelayan sangat membantu untuk melakukan aktifitas seperti menjemur ikan hasil tangkapan yang diolah menjadi ikan asin dengan proses penjemuran (pengeringan).

Kendala yang dihadapi para nelayan adalah melakukan pengeringan ikan masih dengan cara manual mengakibatkan kurang efisien dalam pekerjaan dengan ada nelayan yang selalu siaga tentang cuaca yang kurang baik (hujan) untuk menjaga ikan yang dalam masa pengeringan.

Sehubungan dengan hal diatas, penulis berkeinginan untuk membuat alat pendeteksi cuaca dengan mikrokontroler dan juga pengeringan ikan secara otomatis tanpa ada nelayan yang siaga menjaganya. Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC(Integrated Circuit) yang dapat diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler tidak sama dengan mikroprosesor, mikroprosesor adalah sebuah chip CPU yang digunakan oleh sistem komputer, sedangkan mikrokontroler adalah merupakan sebuah chip sistem komputer itu sendiri.

Untuk membuat alat pendeteksi cuaca ini membutuhkan perangkat diantaranya adalah Wemos, DHT11, LDR (Sensor Cahaya), Module Relay, Sensor Hujan dan Liquid Crystal Display (LCD). Wemos yaitu kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open-source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan sensor DHT11, Sensor Hujan, Module Relay. Sedangkan sensor photo resistor (LDR) yaitu komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk menerima cahaya. Sebagai tampilan suhu menggunakan Liquid Crystal Display (LCD). Untuk sistem operasi yang digunakan pada pendeteksi cuaca menggunakan sistem Arduino IDE. Arduino IDE menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi yang digunakan oleh bermacam piranti bergerak.

Sedangkan untuk bagian alat pengering ikan secara otomatis sendiri yang dibutuhkan diantaranya seperti Arduino Uno, Motor DC, Sensor Hujan, dan Sensor Cahaya (LDR). Dengan sistem operasi yang sama menggunakan Arduino IDE.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengembangkan suatu alat sederhana yang berjudul "weather station berbasis iot & otomatisasi pengeringan ikan pada koperasi karyawan bank btn regional cabang tangerang”


Perumusan Masalah

</p>

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam peneletian ini antara lain :

1. Bagaimana melakukan koneksi antara rangkaian alat pendeteksi cuaca dengan WEMOS ?

2. Bagaimana melakukan koneksi antara WEMOS dengan Smartphone?

3. Apakah cuaca dari suatu wilayah dapat terdeteksi secara real time melalui smartphone?

4. Apakah cara pengeringan ikan bekerja secara otomatis ?



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan koneksi rangkaian alat pendeteksi cuaca dengan wemos.

2. Melakukan koneksi antara wemos dengan smartphone.

3. Mendeteksi cuaca suatu wilayah secara real time.

4. Menghasilkan cara pengeringan ikan yang bekerja secara otomatis.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membantu para karyawan mengetahui perubahan suhu suatu wilayah/area secara otomatis melalui smartphone.

Memberikan keringanan kerja kepada nelayan dalam mengerjakan pengeringan ikan yang bertujuan untuk menghindari terkena air hujan yang dilakukan secara otomatis.



Ruang Lingkup

Dalam perancangan alat ini, penelitian dibatasi pada cara kerja alat pengukur cuaca untuk koneksi Wemos dengan Smartphone, dan sensor suhu yang digunakan adalah sensor DHT11, Sensor Hujan, Sensor Cahaya (LDR) dan Liquid Crystal Display (LCD). Sehingga data dari hasil deteksi akan tersimpan di WEB.

Sedangkan untuk otomatisasi pengeringan ikan menggunakan Arduino Uno dan Motor DC yang dihubungkan dengan beberapa sensor seperti sensor hujan dan sensor cahaya (LDR) yang berada di pesisir pantai tepatnya di daerah Mauk Kabupaten Tangerang.



Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode.Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti selama penelitian berlangsung.

Tahapan Perencanaan

Dalam upaya membuat karya tulis ini peneliti memerlukan sebuah analisa guna mendapatkan informasi dan mencari data melalui metode observasi, wawancara atau dengan studi kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan dapat juga melalui sumber literature – literature berupa buku, artikel dan lain-lain.

Tahapan Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. peneliti menggunakan Metode Analisa siklus hidup pengembangan sistem atau SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan pendekatan model Prototype.

Dengan menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak untuk membuat suatu alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis. Pada perangkat keras menggunakan seperti Arduino Uno, Wemos, DHT11, LDR, LCD, Sensor Hujan, dan Modul Relay sedangkan pada peranagkat lunak sendiri menggunakan Arduino IDE dan Ubidots data base.

Tahapan Disain

Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design. proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan. Dengan memasukan data base pada Aduino Uno sehingga proses berjalan untuk menghasilkan suatu hasil pendeteksi cuaca yang menampilkan ke Ubidots sebagai output itu sendiri.

Rancangan Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

Peneliti menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Tahapan Implementasi

pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dalam membuat rangkain suatu kontrol, sehingga didapat pemecahan. Metode pengujian yang digunakan adalah metode pengujian blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori perangkat lunak, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang pada program.

Sistimatika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta berfungsi untuk membangun rancangan. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar sistem pengontrolan, serta teori-teori mikrokontroler secara umum yang bersumber dari buku dan jurnal.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat Koperasi Karyawan Bank BTN Regional Cabang Tangerang, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen berikut dengan pembahasannya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada SKRIPSI ini serta laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB2

BAB 3

Gambaran Umum Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang

Dasar Hukum Terbentuknya Organisasi

<p style="line-height: 2">

   Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan 
   pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
   prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf
   hidup anggota pada kususnya dan masyrakat kerja.

Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Bank Btn Cabang Tangerang

Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang didirikan pada tanggal 3 November 1997 yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta berdasar asas kekeluargaan. Koperasi melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu sukarela, demokratis, adil dan kemandirian. Maksud dan tujuan didirikannya Koperasi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.

Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang, pada awal berdiri memliki asset sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan jumlah anggota pada saat itu kurang lebih sekitar 100 (seratus) orang. Hingga pada tahun 2004 Koperasi bisa menghasilkan laba yang cukup serta pembukuan administrasi yang akurat. Dalam tahun 1997 – 2003 Koperasi mengalami pembenahan dikarnakan adanya pengunduran diri seorang pengelola Koperasi sehingga Koperasi dilakukan langsung oleh Pegawai BTN yakni Pengurus Koperasi sendiri. Hingga sampai dengan tahun 2014 Koperasi masih bertahan dengan pertumbuhan Asset serta Laba tiap tahunnya meningkat walau sempat menurun untuk Laba pada tahun 2006. Anggota Koperasipun makin bertambah hingga sampai dengan tahun 2014 jumlah Anggota Koperasi sebanyak 393 (tiga ratus sembilan puluh tiga) orang.

Koperasi Karyawan Bank BTN Regional Tangerang memiliki 3 jenis usaha yaitu, Simpan Pinjam, Rental dan Warkop. Khusus untuk unit Simpan Pinjam hanya menyediakan jasa pembiayaan untuk karyawan bank BTN Regional Tangerang.

Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang

Visi :

Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh dengan berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di Indonesia juga menjadikan Koperasi Karyawan berkualitas tingkat Nasional.

Misi :

1. Memberi layanan prima

2. Menyediakan produk dan jasa yang lengkap sesuai kebutuhan anggota

3. Membantu menciptakan peluang usaha bagi anggota berupa modal

4. Menjalankan manajemen organisasi yang transfaran dan akuntabel dengan didukung sistem informasi yang handal.

Tujuan :

Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan layanan terbaik, serta peningkatan sumberdaya anggota, pengurus dan pengelola secara profesional.

Sasaran Pelaksanaan & Pengembangan :

Sasaran Pelaksanaan & pengembangan koperasi karyawan bank btn adalah meningkatkan kesejahteraan & layanan anggota serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia secara profesional & proporsional yang diwujudkan dalam program kerja yang terintegrasi. Sasaran pelaksanaan & pengembangan organisasi tersebut dicapai melalui :

1. Tertib Administrasi Organisasi 2. Tertib Administrasi Keanggotaan 3. Tertib Tata Kelola Bidang Karyawan 4. Mempertahankan & melaksanakan unit-unit usaha yang sudah ada 5. Menciptakan & mengembangkan peluang usaha 6. Menambah hubungan dengan pihak luar 7.Meningkatkan keuntungan dan permodalan

3.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Bank BTN Tangerang

3.2.1 Tugas , Wewenang dan Tanggung Jawab

A. Tugas Koperasi

Tugas adalah kewajiban atau suatu pekerjaan yang harus dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya. Dapat diartikan pula tugas adalah suatu pekerjaan yg wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan karena pekerjaan tersebut telah menjadi tanggung jawab dirinya.

Tugas pengurus koperasi:

1. Mengelola Koperasi dan usahanya 2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi 3. Menyelenggarakan Rapat Anggota 4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib 6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

</div>

B. Wewenang Koperasi

Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Wewenang (authority) merupakan kunci daripada pekerjaan seorang manajer. Arti sebenarnya dari seorang manajer dalam sebuah organisasi dan hubungannya dengan orang lain pada organisasi tersebut terlihat pada wewenang yang dimilikinya. Yang mengikat bahagian-bahagian daripada suatu struktur organisasi adalah hubungan wewenang.

Wewenang di bagi menjadi tiga, yaitu:

1. Wewenang lini

Adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.

2. Wewenang staff

Adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia.

3. Wewenang fungsional

Adalah wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.

4. Wewenang pengurus koperasi : a. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota d. Mengangkat pengelola.

</div>

C. Tanggung Jawab Koperasi

Adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimiliki. Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab harus juga diterima dengan sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top manager yang menjadi penangung jawab terakhir mengenai maju atau mundurnya suatu perusahaan.

Tanggung jawab pengurus koperasi :

a. Pengurus, baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri, kelalaiannya; menanggung kerugian yang diderita Koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya. b. Dapat dituntut oleh penuntut umum. c. Bila mengangkat pengelola maka bertanggung jawab atas pengelolaan tersebut.

</div>

3.3 Tata Laksana Sistem Y ang Berjalan

Prosedur alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai berikut :

1. Nelayan pergi kepantai. 2. Nelayan mengambil peralatan pengeringan ikan. 3. Nelayan merapihkan ikan yang akan dikeringkan. 4. Nelayan menjaga ikan yang sedang dikeringkan.

3.3.1 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah flowchart sistem pengering ikan yang berjalan pada gambar 3.3

</div>

Dapat dijelaskn gambar 3.2 flowchart sistem pengerikan ikan yang berjalan pada Koperasi Bank BTN Tangerang diatas yaitu terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengering ikan yang berjalan. 2. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses pengeringan ikan. 3. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh computer. 4. 1 (satu) simbol decision, untuk memberikan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “Ya” dan”Tidak” ikan sudah kering. 5. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output untuk melakukan proses pengumpulan ikan.

</div>

3.2 Sistem Yang Diusulkan

Berikut adalah sistem yang diusulkan terhadap Koperasi Karyawan Bank BTN:

</div>

A. Tata letak alat

Meletakan alat disekitar area pesisir pantai yang terkena sinar matahari agar alat dapat bekerja secara efisien.

</div>

B. Tegangan

Pada tegangan yang diberikan kepada alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan otomatis sebesar 24volt dan baterai 9volt, melalui adaptor dengan keluaran arus DC sebesar 24volt dihubungkan dengan Wemos D1 dan melalui baterai 9volt yang dihubungkan dengan Arduino Uno.

</div>

C. koneksi Wifi dengan Wemos D1

Pada posisi ini wemos akan melakukan koneksi dengan wifi yang nantinya akan mengirim hasil data cuaca yang dikirim ke Ubidots, wifi sendiri sudah terpasang pada kantor koperasi sehingga hanya menghubungkan saja antara wemos d1 dengan wifi.

</div>

D. Pemantaun Cuaca

Pada pengguna ini sudah bisa melakukan pemantauan cuaca tanpa harus datang ke kantor koperasi karyawan Bank BTN.

</div>

3.4.1 Flowchart Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 3.3 Flowchart Sistem pengering ikan otomatis yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja diatas yaitu terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pendeteksi cuaca yang diusulkan.

</div>

2. 2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya”, yaitu: jika behasil koneksi dengan wifi dan berhasil mengirim data ke Ubidots. jika “ya” akan menuju proses berikutnya, jika tidak akan kembali ke proses sebelunya sampai berhasil.

</div>

3. 4 (empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses aktifitas dari pendeteksi cuaca.

</div>

4. 1 (satu) simbol data yang menyatakan sebuah proses tindakan.

</div>

Dapat dijelaskan gambar 3.4 Flowchart Sistem pengering ikan otomatis yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja diatas yaitu terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem Pengeringan ikan yang diusulkan.

</div>

2. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.

</div>

3. 2 (dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses aktifitas dari pengeringan ikan.

</div>

4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya”, yaitu: jika hujan. jika “ya” wadah akan bergerak masuk kedalam, jika tidak hujan wadah tidak akan bergerak kedalam.

</div>

3.4.2 Blok Diagram

Berikut blok diagram beserta alur kerja alat pendeteksi cuaca pada gambar 3.5

</div>

a. Wemos merupakan pusat perangkat yang digunakan sebagai proses input dan output yang berfungsi untuk mengirim data kedalam web.

</div>

b. Sensor DHT11 merupakan perangkat yang membaca suhu kelembaban disekitarnya.

</div>

c. Sensor hujan yang berfungi mendeteksi turunnya hujan

</div>

d. Lcd merupakan perangkat yang berfungsi menampilkan hasil pendeteksi cuaca yang akan ditampilkan pada layar yang di kirim dari Wemos.

</div>

e. Sensor Cahaya / LDR berfungsi mendeteksi cahaya yang memberikan hasil terang atau gelap pada wemos.

</div>

f. Adaptor merupakan perangkat yang digunakan sebagai pensuplay tegangan ke seluruh rangkaian alat.

</div>

B. Berikut blok diagram beserta alur kerja alat pengering ikan secara otomatis pada gambar 3.6

</div>00000000000000000000000000000000000000000000000000000000

a. Arduino Uno merupakan pusat perangkat yag digunakan untuk input dan output yang nantinya memeberikan perintah kepada motor dc/servo untuk masuk dan keluar.

</div>

b. Motor dc/servo menerima perintah dari Arduino Uno untuk perintah masuk dan keluar.

</div>

c. Sensor hujan yang nantinya memeberikan hasil pada Arduino Uno jika kondisi hujan atau terkena air akan masuk dan jika tidak hujan (tidak ada air) akan keluar.

</div>

d. Sensor Cahaya (LDR) yang memberikan hasil pada Arduino Uno saat cuaca cerah (ada cahaya) akan keluar dan masuk apabila cuaca mendung (gelap).

</div>

e. Baterai 9V merupakan perangkat yang digunakan sebagai pensuplay tegangan ke seluruh rangkaian alat.

</div>

1. Rangkaian Motor DC

Rangkaian motor dc berfungsi sebagai alat penggerak keluar masuknya tempat untuk pengeringan ikan secara otomatis.

2. Rangkaian Sensor Hujan

Rangkaian yang berfungsi untuk pendeteksi hujan yang dikirim ke Arduino Uno untuk perintah ke Motor DC ketika pada saat hujan akan masuk dan akan keluar saat tidak hujan (tidak ada air).

3. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

Rangkaian sensor cahaya yang berfungsi untuk memberikan hasil dari sinar matahari untuk proses pengeringan agar keadaan terang alat akan bergerak keluar (ada cahaya).

3.2 Cara Kerja Alat

Cara kerja alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis menggunakan Wemos D1 dan Arduino Uno dapat dibagi untuk beberapa bagian. Bagian pertama adalah bagian sistem input dimana sistem ini merupakan awal dari kerja alat, selanjutnya adalah bagian sistem peroses, sistem proses ini bekerja memperoses data yang diterima dari sisteminput untuk dikeluarkan pada bagian selanjutnya yaitu sistem output.

a. Penempatan Alat

Penempatan alat harus diperhatikan karena merupakan langkah awal proses sebuah alat pendeteksi cuaca bekerja.

</div>

b. Sistem Input Tegangan

Pada sistem input, tegangan yang dikeluarkan sebesar 24volt menggunakan adaptor yang berguna untuk memberikan daya pada seluruh komponen alat.

</div>

c. Sistem Proses

Pada sistem proses menggunakan Wemos D1 yang merupakan otak dari alat pendeteksi cuaca dengan membaca cuaca yang dikirim dari sensor cahaya dan sensor hujan sebagai hasil yang akan dikirim ke web yang akan ditampilkan Ubidots.

</div>

d. Sistem Output

Pada sistem output pada alat pendeteksi cuaca, semua sensor mengrimkan hasil pada Wemos D1 yang nantinya hasli inputan tersebut akan diproses menjadi hasil output. Output yang di hasilkan adalahbentuk tampilan cuaca yang di tampilkan pada Ubidots secara real time.

</div>

a. Penempatan Alat

Penempatan alat harus diperhatikan karena merupakan langkah awal proses sebuah alat pengering ikan otomatis bekerja, agar dapat sinar matahari secara maksimal.

</div>

b. Sistem Input Tegangan

Pada sistem input, tegangan yang dikeluarkan sebesar 9volt menggunakan baterai yang berguna untuk memberikan daya pada seluruh rangkaian alat seperti Arduino Uno dan Motor DC.

</div>

c. Sistem Proses

Pada sistem proses menggunakan Arduino Uno yang merupakan otak dari alat pengering ikan otomatis dengan membaca cuaca yang dikirim dari sensor cahaya dan sensor hujan sebagai proses masuk dan keluar alat. yang dilakukan oleh Motor DC setelah menerima perintah dari Arduino Uno.

</div>

d. Sistem Output

Pada sistem output pada alat pengering ikan otomatis, sensor hujan dan sensor cahaya mengrimkan hasil pada Arduino Uno yang nantinya hasli inputan tersebut akan diproses menjadi hasil output. Output yang di hasilkan adalah penggerakn Motor DC sebagai keluar dan masuknya alat.

</div>

3.3 Perancangan Prototipe

Alat Pendeteksi cuaca ini menggunakan Mikrokontroler Wemos dengan dilengkapi komponen seperti : DHT11, LDR (Sensor Cahaya), Sensor Hujan dan Liquid Crystal Display (LCD) dan Samrtphone Android sebagai tampilan hasil cuaca yang dapat dilihat secara real time. Sedangkan untuk pengeringan ikan secara otomatis menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno yang dilengkapi dengan komponen seperti : Sensor Hujan, Sensor Cahaya (LDR), dan Motor DC sebagai Penggerak alat. Bahan dalam perancangan Prototipe terbuat dari Akrilik.

3.3.1 Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini di butuhkan beberapa komponen elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

a. Personal Computer (PC)

Alat yang berperan untuk penulisan listing program dan merancang skema rangkaian kompenen elektronika menggunakan komputer.

</div>

b. Wemos D1 sebagai otak pemrosesan data untuk pendeteksi cuaca

Sebuah papan mikrokontroller yang memiliki board wifi, sehingga mendukung dalam pembuatan prototipe.

</div>

c. Solder Timah

Sebuah alat yang dapat melelehkan timah berguna sebagai perekat dan menghubungkan koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.

</div>

d. Arduino Uno sebagai otak dari pemrosesan data untuk pengering ikan otomatis

Arduino Uno adalah sebuah papan mikrokontroller berbasis arduino dengan menggunakan chip Atmega328. Board ini memiliki pin I/O sejumlah 14 pin.

</div>

e. Timah Solder

Merupakan komponen yang dapat di lelehkan ketika dipanaskan.

</div>

f. Motor DC

Motor yang memerlukan suplai tegangan arus searah yang difungsikan sebagai penggerak keluar masuknya alat.

</div>

g. Baterai 9volt h. Adaptor i. Led j. jumper k. Resistor 220 Ohm l. PCB m. Kabel n. Kapasitor o. Lm35 p. Belt q. Dioda

</div>

3.3.2 Perangkat Lunak (Software)

Dalam perancangan alat ini didukung oleh beberapa software yang digunakan sebagai pengontrolan, berikut penjelasan-penjelasan mengenai software tersebut.

1. Arduino IDE 2. Ubidots 3. Google Chrome

</div>

3.3.3 Software Arduino IDE

Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. Untuk membuat program Arduino dan mengupload ke dalam board Arduino, membutuhkan software Arduino IDE (Integrated Development Enviroment).

A. Instalasi Software Arduino IDE

Hal pertama yang dilakukan adalan mendownload software arduino pada website http:arduino.cc/e/main/software dengan hasil download berupa file kompresi arduino-1.0.1-windows.zip kemudian di ekstrak dari hasil download sebelumnya. Ekstrak file zip hasil download pada folder semisal folder C, pada file kompresi zip terdapat file arduino.

Setelah berhasil menginstall klik dua kali untuk menampilkan Arduino IDE.

Setelah membuka Software Arduino IDE maka akan menampilkan jendela utama dari Software Arduino IDE.

</div>

B. Instalasi driver

Untuk memprogram mikrokontroler ATmega328 dibutuhkan software Arduino IDE, karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroler dan sangant mudah di mengerti. Pada pembahasan ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi driver dengan windows 7 :

1. Hubungkan board dan tunggu windows unutuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.

</div>

2. Klik pada start Menu dan buka control panel.

</div>

3.Setelah memeilih control panel, langkah selanjutnya masuk ke menu system and security. Kemudian klik pada system. Setelah tampilan system muncul, buka Device Manager.

</div>

4. Lihat pada bagian port (COM&LPT). Anda akan melihat port terbuka dengan nama “Arduino uno (COMxx)”

</div>

5. Klik kanan pada port “Arduino uno (COMxx)” dan pilih opsi “ Update Driver Software”.

</div>

6. Kemudian pilih opsi “Browser my computer for Driver software”.

</div>

7. Terakhir, masuk dan pilih file driver uno, dangan nama “ArduinoUNO.inf”.

</div>

C. Membuat Listing coding

Setelah berhasil menginstall software Arduino IDE maka akan mucul pada dekstop pc atau laptop seperti gambar di bawah.

</div>

Klik pada software Arduino IDE Kemudian muncul sebuah layer untuk membuat listing Program yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini  :

</div>

D. Mengecek listing Program

Setelah selesai menulis semua listing program maka langkah selanjutnya adalah proses kompilasi untuk pengecekan listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dengan memilih menu “verify” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

</div>

E. Menentukan koneksi port

Setelah melakukan pengecekan dan tidak ada terjadi kesalahan, langkah selanjutnya adalah memilih port. Pastikan terlebih dahulu board arduino uno dengan pc atau laptop sudah terkoneksi.

</div>

Cara komunikasi antara PC atau laptop dengan mikrokontroller melalui komunikasi serial. Dengan cara memilih port Tools lalu akan menampilkan pilihan kemudihan pilih serial Port. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

</div>

F. Save As dan Pemilihan Board

Selesai melakukan penulisan serta pengecekan, simpan file tersebut dengan menekan pilihan File lalu Save As maka file tersebut tersimpan.

</div>

G. Upload

Tahapan terakhir ialah memasukan program kedalam mikrokontroller, klik “upload” dan tunggu sampai selesai. Serperti gambar di bawah ini :

</div>

3.3.4 Software Ubidots

Untuk menampilkan hasil dari semua langkah listing program selesai dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya adalah login pada Software Ubidots. Sebelum melihat hasilnya kita login terlebih dahulu agar data yang masuk adalah dari akun kita.

3.3.5 Google Chrome

Selain menampilkan hasil pada software ubidots dapat juga di tampilkan mengunakan google chrome pada samrtphone, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

3.4 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

3.4.1 Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat beberapa permasalahan yang di hadapai oleh para karyawan saat ingin berangkat kerja dan nelayan yang akan mengeringkan ikan, diantaranya sebagai berikut :

1. Tidak tahu cuaca sekitar kantor koperasi saat akan berangkat kerja. 2. Melakukan pengeringan ikan secara manual. 3. Membutuhkan tenaga yang cukup besar. 4. Kurang efisien dalam hal waktu.

3.4.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang di hadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu. Alternative pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Merancang suatu alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan otomatis yang diletakan di sekitar kantor koperasi atau pesisir pantai yang terkena sinar matahari menggunakan Wemos D1 untuk cuaca dan Arduino Uno yang dapat mengontrol motor dc sebagai penggerak alat untuk pengering ikan secara otomatis.

2. Alat pendeteksi cuaca yang dirancang untuk mengetahui cuaca di suatu wilayah melalui web secara real time dan pengering ikan yang dirancang secara otomatis agar memberi kemudahan untuk para nelayan dalam proses pengeringan dan juga efisien dalam waktu.

</div>

3.8 User Requirement

3.8.1 Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut:

Contributors

Agung