SI1233472815

Dari widuri
Revisi per 23 Februari 2017 12.35 oleh Taupan27 (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Resistor)


Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN ALAT PENGUKUR KADAR AIR

ZAT KIMIA BERBASIS ARDUINO UNO

PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

DAERAH KAB.CIREBON


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Taupan Fauzi Sudarmawan

NIM : 1233472815


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI Creative Communication and Innovative Technology

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENERAPAN ALAT PENGUKUR KADAR AIR ZAT KIMIA

BERBASIS ARDUINO UNO PADA BADAN LINGKUNGAN

HIDUP DAERAH KAB. CIREBON


Disusun Oleh :

NIM
: 1233472815
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 99001
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN ALAT PENGUKUR KADAR AIR ZAT KIMIA

BERBASIS ARDUINO UNO PADA BADAN LINGKUNGAN

HIDUP DAERAH KAB. CIREBON


Dibuat Oleh :

NIM
: 123347815
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Moch. Ibnu Safari, M.Kom., MM)
   
( Sudaryono, Dr.,Ir.,M.Pd)
NID : 14009
   
NID : 09006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN ALAT PENGUKUR KADAR AIR ZAT KIMIA

BERBASIS ARDUINO UNO PADA BADAN LINGKUNGAN

HIDUP DAERAH KAB. CIREBON


Disusun Oleh :

NIM
: 1233472815
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1233472815
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1233472815

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan peralatan pembantu dalam mempermudah kegiatan manusia dan peralatan kontrol sebagai penunjang dalam peningkatan kebutuhan masyarakat yang semakin besar. Proses penanganan pencemaran air pada lingkungan, terutama pada kawasan industri masih minim dilakukan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup (BLHD), karena kurangnya fasilitas yang memadai, maka dibuatlah suatu alat “Perancangan Alat Pengukur Tingkat Pencemaran Zat Kimia Menggunakan Sensor PH Berbasis Arduino” pengukur tingkat pencemaran air menggunakan arduino sebagai otak dari alat serta dapat dirancang dengan komponen pendukung alat yang meliputi : menggunakan arduino uno, PH Sensor, rangkaian elektronika dan LCD Display 16x2

Kata Kunci : Arduino uno, PH Sensor, rangkaian elektronika dan LCD Display

ABSTRACT

One of the basic needs of daily living things in this world that can not be separated is water. Not only is it important for people Water is a necessary part of living beings both animals and tubuhan. Without water there is no possibility of life on earth core because all living beings are in need water to survive. Along with the development of these technologies, the role of auxiliary equipment to facilitate human activity and control equipment as a support in the improvement of society's growing needs. Handling process water pollution in the environment, particularly in the industrial area is still minimal carried out by the Environment Agency (BLHD), due to the lack of adequate facilities, then they invented a tool "Design Gauges Level of Contamination Chemical Sensor Using the PH-Based Arduino" measuring pollution levels water use arduino as the brain of the device and can be designed with a tool supporting components include : using arduino uno, PH sensor, electronic circuit and LCD Display

Keywords : Arduino Uno, PH sensor, electronic circuit and LCD Display

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Penerapan Alat Pengukur Kadar Air Zat Kimia Berbasis Arduino Uno Pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kab.Cirebon".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature yang mendukung penulisan ini

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. BapakFerry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Moch. Ibnu Safari, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  5. Bapak Sudaryono, Dr.,Ir.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Bapak Tata, selaku Stakeholder dalam penyusunan Skripsi ini
  8. Kedua orang tua, dan adik yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis
  9. Terimakasih kepada Teman seperjuangan novi, fijay, saeful, agung, danang, ato, Ryan Septian yang telah memberikan saya semangat dan motivasi
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, Januari 2017
Taupan Fauzi Sudarmawan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perubahan besar bangsa Indonesia khususnya pada lingkungan, sebagian besar lingkungan hidup di Indonesia telah tercemar di sebabkan oleh aktivitas manusia modern. Perilaku manusia modern tersebut tidak mau berfikir panjang pada pencemaran air yang berdampak pada sumber daya alam (SDA), pencemaran air ini merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur).

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi bencana jika air sudah tercemar oleh bahan komponen – komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang sangat berbahaya. Komponen – komponen logam berat ini berasal dari kegiatan industri, pada kegiatan industri ini yang melibatkan penggunaan logam berat antara lain industri tekstil, pelapisan logam, cat / tinta warna, dan percetakan. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air dan melebihi batas yang sangat berbahaya.

Adanya logam berat dalam lingkungan dapat mempengaruhi beberapa kerusakan pada kehidupan air. Disamping itu terdapat fakta bahwa logam berat membunuh mikro organisme. Hampir semua garam logam berat dapat larut dalam air membentuk larutan sehingga tidak dapat dipisahkan dengan pemisahan fisik.

Dalam tata kehidupan manusia, air sangatlah dibutuhkan pada kehidupan sehari – hari, maka air memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Di samping itu air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organik, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.

Air dengan berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Dengan dipergunakannya danau sungai dan lautan sebagai objek wisata sudah tentu akan menguntungkan masyarakat yang tinggal disekitar daerah tersebut. Namun, jika air itu tercemar, masyarakat pula yang akan rugi. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia dalam kehidupan sehari – hari akan mengalami pergeseran dengan ditandai bau air tersebut. Dalam upaya ini mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan maka akan terjaga populasinya. Dengan adanya fenomena alam seperti gunung berapi, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan peralatan pembantu dalam mempermudah kegiatan manusia dan peralatan kontrol sebagai penunjang dalam peningkatan kebutuhan masyarakat yang semakin besar. Proses penanganan pencemaran air pada lingkungan, terutama pada kawasan industri masih minim dilakukan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup (BLHD), karena kurangnya fasilitas yang memadai, maka dibuatlah suatu alat “Penerapan Alat Pengukur Kadar Air Zat Kimia Berbasis Arduino Uno Pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kab. Cirebon”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara menganalisa kadar zat kimia berbahaya yang terkandung di dalam air dengan menggunakan sensor ph?

  2. Bagaimana cara pengujian tingkat pencemaran air dengan mikrokontroler arduino uno dan ph sensor?

  3. Bagaimana cara melihat hasil tes uji kadar zat kimia berbahaya yang terkandung dalam air?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup penelitian batasan batasan penelitian yang dilakukan. Agar penelitian tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Perangkat atau alat yang digunakan adalah Sensor PH untuk mengukur tingkat pencemaran air dengan menggunakan arduino uno.

  2. Hasil Sensor PH yang ditampilkan pada laptop tersebut akan menampilkan hasil kandungan air yang sudah tercemar air oleh limbah.

  3. Pada pengolahan data sensor PH di gunakan database visual basic sebagai pemogramannya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui faktor- faktor tercemarnya air dan menjelaskan suatu pokok – pokok permasalahan yang masih belum dapat dilakukan secara berkala oleh pihak pemerintah dan menerangkan berbagai teori yang telah di dapatkan serta merealisasikan sistem untuk mengukur tingkat pencemaran air dengan menggunakan arduino. Tujuan dari alat ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Individual

  1. Untuk menciptakan hasil karya serta meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu program.

  2. Menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon.

  3. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan pengamatan pada lingkungan sekitar.

2. Tujuan Fungsional

  1. Sebagai alat yang dapat digunakan sebagai pengukur tingkat pencemaran air.

  2. Dapat menampilkan secara akurat dalam lcd display hasil dari pengukuran pencemaran air.

  3. Untuk mengetahui hasil database sehingga data yang di dapat lebih akurat.

3. Tujuan Operasional

  1. Memudahkan bagi masyarakat untuk mengetahui air yang layak dikonsumsi.

  2. Sebagai alat yang dapat digunakan sebagai pengukur tingkat pencemaran air.

  3. Dapat menampilkan secara akurat dalam lcd display hasil dari pengukuran pencemaran air.

Manfaat Penelitian

  1. Untuk mengetahui bagaimana merancang dan mendeteksi pencemaran zat kimia dengan visual basic, sehingga ditemukan sebuah sistem kadar pencemaran zat kimia yang dapat mengetahui pencemaran air untuk masyarakat.

  2. Membangun sistem dengan menggunakan arduino uno dan ph sensor.

  3. Dapat mengetahui secara langsung hasil pengukuranya. Pembacaan hasil yang didapat lebih akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan tujuan penelitian. Para metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Cirebon.Tanya jawab ini di lakukan langsung kepada stakeholder di kantor instansi tersebut.

2. Pengamatan (Observation) atau Magang

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan selama 2 bulan, Melalui pengamatan secara langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan bahwa masih adanya pengambilan sempel zat kimia secara manual.

3. Studi Pustaka

Merupakan cara untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Dalam landasan teori metode ini untuk mendapatkan informasi, data-data, pembuatan laporan, dan penyusunan laporan dengan melalui teknologi internet.

Metode Analisa

Merupakan cara untuk mengindentifikasi masalah masalah pada system yang telah ada dan mencari solusi yang akan digunakan selanjutnya.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis mengunakan metode sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan “PENERAPAN ALAT PENGUKUR KADAR AIR ZAT KIMIA BERBASIS ARDUINO UNO”. dijabarkan dengan tujuan.

Metode Pengujian

Metode ini di testing untuk digunakan menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, dan dapat mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada sistem di terapkan. Dengan metode pengujian black box penulis dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar atau sudah sesuai standar perangkat tersebut.

Metode Prototipe

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan adanya sistem atau produk yang sebenernya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau sampai akhir.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan, maka penulisan SKRIPSI ini dibagi menjadi lima BAB dan beberapa lampiran dengan sistematika yang tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar elektronika yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan SKRIPSI ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar arduino dan komponen-kompenen elektronika pendukung lainnya.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini merupakan pembahasan laporan penulisan SKRIPSI, yang berisi tentang : Analisa blok rangkaian, fungsi diagram blok rangkaian yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur sistem pengontrolan, konfigurasi sistem dan flowchart program serta sistem yang dibuat serta berisi tentang merupakan penjelasan mengenai uji coba serta analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan,rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem yang berjalan, melakukan testing, evaluasi dan implementasi. Dijabarkan secara berurut dengan menerapkan konsep sesuai sistem.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berterkait dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya

Dari pengertian konsep dasar sistem, terdapat beberapa pengertian menurut para ahli :

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub – sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”..

Menurut Darmawan (2013:4), “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apa pun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan

2. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system : pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Subhan (2012:109), “Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

3. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci)

4. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci)

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item

Dari pengertian konsep dasar data, terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Taufiq, (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut Darmawan, (2013:1), “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  1. Tahapan Input
  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahap Procces
  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output
  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi .

2. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6), “Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal”.

Dari definisi sumber data diatas, sumber data dijelaskan:

  1. Data Internal yaitu : Orang, produk, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses
  2. Data Personal yaitu : Sumber data yang tidak hanya berupa fakta saja, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini
  3. Data Eksternal yaitu : Sumber data yang berbasis data komersial pada sensor dan satelit. Data ini biasanya tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainya dalam bentuk film, suara gambar, dan televisi

Konsep Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen pengambilan keputusan/kebijakan dan menjalankan operasional dari kombinasi user, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi .

Dari pengertian konsep sistem infomasi, terdapat beberapa definisi sistem informasi menurut para ahli:

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem informasi adalah Kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,instrksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari user, hardware, software, jaringan, komunikasi, sumber daya data atau komponen – komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu seseorang dalam mengambil keputusan

2. Komponen sistem informasi

Menurut Sutarman (2012:14), “Komponen – komponen dasar dari sistem informasi antara lain sebagai berikut :

  1. Hardware
  2. Kumpulan peralatan seperti Perangkat keras, processor, monitor, keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi, memproses data tersebut, mengolahnya dan menampilkan data tersebut.

  3. Software
  4. Kumpulan program – program komputer yang memungkinkan hardware, memperluas data.

  5. DataBase
  6. Sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record – record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya.

  7. Network
  8. Sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya pemakaian bersama sumber di antara komputer – komputer yang berbeda.

  9. People
  10. Elemen yang paling penting dalam sistem informasi, termasuk orang – orang yang bekerja dengan sistem informasi atau menggunakan output-nya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya

Dari pengertian konsep dasar analisa sistem, terdapat beberapa definisi analisa sistem menurut para ahli :

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business rule) masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana - rencana ”.

Menurut Darmawan (2013:210), “Analisa sistem adalah suatau proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan – kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu

2. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara fisik spesifikasi sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai
  3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah – langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem

Dari pengertian konsep dasar perancangan sistem, terdapat beberapa definisi menurut para ahli :

Menurut Mohamad Subhan (2012:109), dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan bahwa “Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”

Menurut Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perancangan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), “Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

3. Tahap Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Bahwa Prototype dapat di simpulkan sebuah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan

Dari pengertian konsep dasar prototype tersebut terdapat beberapa definisi menurut para ahli :

Menurut Irwansyah (2014:2), “Prototype adalah Produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan akan tetapi pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan pada produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”

Menurut Widyaningtyas (2013:229), “Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

2. Macam – Macam Prototype

Menurut Irwansyah (2014 : 192) bahwa macam – macam prototipe secara strategi dibagi menjadi dua macam prototyping yaitu :

  1. Prototype Evolusioner (Evolutionary Prototyping )
  2. Digunakan untuk dengan tujuan yang sama hanya perbedaannya prototipe tidak di buang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi applikasi basis data yang bisa digunakan.

  3. Prototype Persyaratan (Requirement Prototyping)
  4. Menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka prototype akan dibuang.

3. Keunggulan dan Kekurangan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil aksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya). Tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output)

Black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Menurut para ahli Black box mempunyai pendapat sebagai berikut :

Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian pengeluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan,”

Menurut choiriah (2012:3), “black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada. Tidak hanya proses – prosesnya saja tetapi karena dengan uji Black Box dengan sengaja mengabaikan kontrol, sehingga perhatianya di fokuskan pada informasi domain

Uji coba didesain tersebut dapat menjawab pertanyan – pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsional yang diuji?
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan – batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

2. Metode Pengujian Dalam Black Box

Metode Black Box pengujian di bagi menjadi beberapa diantaranya :

  1. Equivalence Partioning
  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. (misalkan : kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain.

  3. Boundary value Analysis
  4. Boundary value Analysis merupakan sejumlah besar kesalahan yang cenderung terjadi Dallam batasn domain inputi dari pada nilai tengah. Alasan dibuatnya boundary value Analysis (BVA) untuk teknik uji coba. BVA ini mengarahkan pemilihan kasus uji yang melatih nilai – nilai batas.

  5. Cause – Effect Graphing Techniques
  6. Cause – Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan yaitu :.

    1. Causes (kondisi input) dan Effects didaftarkan sebagai modul dan indentifier ditujukan pada masing masing

    2. Pembuatan grafik Causes – Effect graph

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan dalam kasus uji coba

  7. Sample And Robustness Testing
  8. Boundary value Analysis
  9. Boundary value Analysis merupakan sejumlah besar kesalahan yang cenderung terjadi Dallam batasn domain inputi dari pada nilai tengah. Alasan dibuatnya boundary value Analysis (BVA) untuk teknik uji coba. BVA ini mengarahkan pemilihan kasus uji yang melatih nilai – nilai batas.

  10. Cause – Effect Graphing Techniques

1. Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji.Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

2. Robustness Testing

Pengujian ketahanan {Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahanya

Tabel Gambar 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Sumber Shiddiq (2012 : 14)

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan system.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahapan Elisitasi
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatTu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System)

2. Jenis – Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Gambar 2.3 Sistem pengendali loop terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan

Gambar 2.4 Sistem pengendali loop tertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler

Konsep Dasar FlowChart

1. Definisi Flowchart

Menurut Ewolf (2012:12) mengemukakan, “Flowchart adalah Simbol – Simbol pekerjaan yang menunjukkan bagan aliran proses yang saling terhubung.Jadi, setiap Flowchart melambangkan pekerjaan dan instruksinya”

Menurut Soeherman (2012:134), “Flowchart adalah untuk menyerdahanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman penggunaan terhadap informasi tersebut”

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan

2. Jenis-Jenis Flow Chart

Terdapat lima macam bagan alir yang membuat modul sebgai berikut :

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
  2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu

    Rachman (2012 :78)

    Gambar 2.5 Merupakan Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

  3. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
  4. Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan

    Rachman (2012:90)

    Gambar 2.6 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart

    Rachman (2012:93)

    Gambar 2.7 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)
  8. Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi

    Rachman (2012:95)

    Gambar 2.8 Bagan Alir Program (Program Flowchart)

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)

Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan

Rachman (2012:97)

Gambar 2.9 Bagan Alir Proces (Process Flowchart)

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

1. Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2), “Bahasa pemrograman adalah bahasa buatan atau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator

2. Kelompok Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2), Bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

  1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language)
  2. Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin (komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0 dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut object program, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanya interpretasi atau penerjemahan

  3. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)
  4. Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut mnemonics. Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka dibuat simbol yang menyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang disebut dengan mnemonics (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri dari mnemonics ini disebut assembler language

  5. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language)
  6. Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami dan instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C

  7. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language)
  8. Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basic dan Cobol

  9. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yang dikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi dan lain-lain

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya. Pada mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya

Dari beberapa pengertian konsep dasar, terdapat beberapa definisi menurut para ahli :

Menurut syahwil (2013:53), “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan sehingga dikendalikan oleh mikrokontroler ini

2. Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 :

a. pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama

b. Pada tahun 1971, Mikrokontroler merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM

c. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda)

3. Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksitas intruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu menjadi 2, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri:

a. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak

b. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya

4. Mikrokontroller Yang Digunakan

1. Arduino Uno

adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC atau juga battery

Gambar 2.10 Arduino Uno

Sumber : http://arduino.cc/en/Main/

Modul Arduino

  1. Arsitektur Modul Arduino
  2. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari.

    Dari pengertian modul arduino tersebut, terdapat beberapa definisi menurut para ahli :

    Menurut Syahwil (2013:60), “Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

    Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller yang dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB

    Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

    a. Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux

    b. Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel

    c. Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut.

    d. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR

    e. Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560

  3. Kelebihan Arduino

Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

a. Soket USB

Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial

b. Input/Output Digital dan Input Analog

Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini

c. Input analog atau analog pin

pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll

d. Catur Daya

pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal

e. Baterai / Adaptor

Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino

Konsep Dasar Arduino Uno

Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau power itu dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai menggunakannya

Uno berbeda dari semua papan sebelumnya di bahwa itu tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. ke 2 Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB line to ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Pada ke 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

- 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.

-Stronger RESET sirkuit

-Atmega 16U2 menggantikan 8U2

"Uno" berarti satu di Italia dan diberi nama untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. The Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi Arduino, bergerak maju. The Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian USB Arduino papan, dan model referensi untuk platform Arduino; untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks Arduino papan

Konsep Dasar Elektronika

1. PH Meter atau PH Sensor

adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (kadar keasaman atau alkalinitas) ataupun basa dari suatu larutan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). PH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH (elektroda gelas) yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif

Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion hidrogen yang mengelilingi bohlam kaca berdinding tipis pada ujungnya. Probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar 0.06 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai pH

Rangkaian pengukurannya tidak lebih dari sebuah voltmeter yang menampilkan pengukuran dalam pH selain volt. Pengukuran Impedansi input harus sangat tinggi karena adanya resistansi tinggi (sekitar 20 hingga 1000 MΩ) pada probe elektroda yang biasa digunakan dengan pH meter. Rangkaian pH meter biasanya terdiri dari amplifier operasional yang memiliki konfigurasi pembalik, dengan total gain tegangan kurang lebih -17. Amplifier meng-konversi tegangan rendah yang dihasilkan oleh probe (+0.059 volt/pH) dalam unit pH, yang mana kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi untuk memberikan hasil pembacaan pada skala pH

Untuk pengukuran yang sangat presisi dan tepat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan sesudah melakukan pengukuran. Untuk penggunaan normal kalibrasi harus dilakukan setiap hari. Alasan melakukan hal ini adalah probe kaca elektroda tidak diproduksi e.m.f. dalam jangka waktu lama. Kalibrasi harus dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standard buffer yang sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk penggunaan umum buffer pH 4 dan pH 10 diperbolehkan. pH meter memiliki pengontrol pertama (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan pengukuran agar sama dengan nilai standard buffer pertama dan pengontrol kedua (slope) yang digunakan menyetel pembacaan meter sama dengan nilai buffer kedua. Pengontrol ketiga untuk men-set temperatur

Dalam penggunaan pH meter ini, Tingkat keasaman/kebasaan dari suatu zat, ditentukan berdasarkan keberadaan jumlah ion hidrogen dan ion hodroksida dalam larutan. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

pH = - log [H+]

pOH = - log [OH-]

pH = 14 – pOH

Keuntungan dari penggunaan pH meter dalam menentukan tingkat keasaman suatu senyawa adalah:

  1. Pemakaiannya bisa berulang-ulang Nilai pH terukur relatif cukup akurat
  2. Instrumen yang digunakan dalam pHmeter dapat bersifat analog maupun digital

Sebagaimana alat yang lain, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, maka diperlukan perawatan dan kalibrasi pH meter. Pada penggunaan pH meter, kalibrasi alat harus diperhatikan sebelum dilakukan pengukuran. Seperti diketahui prinsip utama pH meter adalah pengukuran arsu listrik yang tercatat pada sensor pH akibat suasana ionik di larutan

Stabilitas sensor harus selalu dijaga dan caranya adalah dengan kalibrasi alat. Kalibrasi terhadap pHmeter dilakukan dengan: Larutan buffer standar: pH = 4,01 ; 7,00 ; 10,01

Jadi pada alat yang peneliti bikin ini menggunakan pH sensor untuk mengetahui berapa kandungan kadar zat keasaman pada larutan air tersebut Dan berikut adalah bentuk dari pH sensornya :

Gambar 2.11 Analog pH Sensor

Sumber: http://dfrobot.com

Konsep Dasar Lampu led

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving.

Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led dapat dilihat pada gambar 2.12 sebagai berikut :

Gambar 2.12 Lampu LED

Sumber : diambil dari marktechopto.com

A. Fungsi Lampu LED

Led (light emitting diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya

Konsep Dasar LCD 16X2

1. Definisi LCD 16X2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris

2. Mempunyai 192 karakter tersimpan

3. Terdapat karakter generator terprogram

4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit

5. Dilengkapi dengan back light

Berikut contoh Gambar LCD 16X2 dan Tabel keterangan :

Gambar : 2.13 LCD Display 16x2

Sumber : www.boarduino.web.id/2014/12/running-text-di-lcd dengan-arduino.html

Tabel : 2.14 Keterangan LCD Display

Konsep Dasar Resistor

1. Definisi Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian

Menurut Winarno (2011:39), “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup

Menurut Sandy Hermawan (2014:262), “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik

Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega)

Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan

V = tegangan listrik (volt )

I = arus yang mengalir (ampere)

R = tahanan (ohm)

Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.15 sebagai berikut:

Tabel 2.15 Tabel baca resistor

Penjelasan dari kode warna resistor pada gambar 2.13 sebagai berikut:

1. Kode I, menyatakan angka ke satu

2. KodeI I, menyatakan angka ke Dua

3. Kode III, menyatakan faktor pengali

4. Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil

Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.

Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm

Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm

Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu

1. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt

Pada alat yang dipakai memakai ½ watt, karena daya yang dipakai mendukung dengan alat tersebut. Artinya resistor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya

a. Resistor tetap pada alat, menggunakan Carbon Composition Resistor (resistor komposisi karbon). resistor jenis carbon composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya

Nilai Resistansi yang sering digunakan pada resistor jenis carbon composistion resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200Ω dengan daya 1̸10 sampai 2W

Adapun resistor tetap dapat dilihat pada gambar 2.16 sebagai berikut:

Gambar 2.16 Bentuk fisik dan simbol resistor tetap

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter

a. Resistor yang tidak tetap pada alat, menggunakan preset resistor (Trimpot)

Preset resistor atau sering juga disebut dengan trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis variable resistor yang berfungsi seperti potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memeliki tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya. Berikut gambar pada resistor :

Gambar 2.17 Bentuk fisik dan simbol resistor tidak tetap

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id

3. Fungsi – Fungsi Resistor Di Dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pembatas arus listrik

b Sebagai pengatur arus listrik

c. Sebagai pembagi tegangan listrik

d. Sebagai penurun tegangan listrik

Konsep Dasar Kapasitor

1. Definisi Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad

Menurut Abdul Kadir (2013:3), bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik

Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain

Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.

Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.18 sebagai berikut:

Gambar 2.18 Susunan lapisan kapasitor

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

a. Kapasitor Keramik(Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang isolatornya terbuat dari keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian elektronika. Pada umumnya, nilai kapasitor keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF

Kapasitor yang berbentuk chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh mesin produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi

b. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian elektronika (tidak memiliki polaritas arah)

c. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam rangkaian elektronika

d. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan mika. Nilai kapasitor mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah

e. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari elektrolit (electrolyte) dan berbentuk tabung / silinder.

Kapasitor elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada rangkaian elektronika yang memerlukan kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor elektrolit yang memiliki polaritas arah positif (-) dan negatif (-) ini menggunakan bahan aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal negatif-nya

Pada umumnya nilai kapasitor elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan kapasitor elektrolit (ELCO) akan tertera nilai kapasitansi, tegangan (Voltage), dan terminal negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, kapasitor elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya

f. Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki polaritas arah positif (+) dan negatif (-) seperti halnya kapasitor elektrolit dan bahan isolatornya juga berasal dari elektrolit. Disebut dengan kapasitor tantalum karena kapasitor jenis ini memakai bahan logam tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe kapasitor elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, kapasitor tantalum merupakan jenis kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan elektronika yang berukuran kecil seperti di handphone dan laptop

2. Kapasitor Yang Digunakan

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya tererbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya

pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)

1µF = 1.000nF (nano Farad)

1µF = 1.000.000pF (piko Farad)

1nF = 1.000pF (piko Farad)

3. Jenis Kapasitor elektrolit

Kapasitor elektrolit dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut polaritasnya yaitu :

a. Jenis Kapasitor Elektrolit Polar. Jenis kapasitor ini memerlukan perhatian saat pemasangan. Kesalahan pemasangan dapat menyebabkan kerusakan pada kapasitor elektrolit atau elco.

b. Jenis Kapasitor Non Polar. Berbeda dengan kapasitor polar, kapasitor non polar tidak memiliki polaritas, sehingga cara pemasangan jauh lebih mudah

4. Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika

Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

1. Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik

2. Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)

3. Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)

4. Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)

5. Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator

Konsep Dasar Dioda

1. Definisi Dioda

Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan

Gambar 2.19 Bentuk Fisik Dioda

[Sumber : http://www.instructables.com/id/Make-a-Solar-Panel-using-Diodes/]

2. Dioda Yang Digunakan

Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox) dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama

3. Fungsi Pada Dioda

Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika. Karena dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N. Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :

a. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge

b. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener

c. Sebagai pengaman atau sekering

d. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan tertentu pada rangkaian clipper

e. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper

f. Sebagai pengganda tegangan

g. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode)

h. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier

i. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo

j. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda varactor

Konsep Dasar Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm)

Gambar 2.20 Bentuk Fisik Buzzer

Dibawah ini adalah contoh rangkaian buzzer sederhana yang menggunakan diode 1N4007 dan resistor 15 ohm

Gambar 2.21 Rangkaian Buzzer sederhana

Konsep Dasar IC regulator

1. Definisi IC regulator

Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi.

Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.

Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.6 sebagai berikut:

Tabel 2.22 Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx

Gambar 2.23 IC regulator tegangan positif 78xx

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

2. Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A

3. Keungguan Dan Kekurangan pada IC Regulator 7805

Jika dibandingkan dengan regulator tegangan lain, seri 7805 ini mempunyai keunggulan kekurangan pada IC regulator di antaranya:

a. Keunggulan IC regulator 7805 :

  1. Untuk regulasi tegangan DC, tidak memerlukan komponen elektronik tambahan
  2. Aplikasi mudah dan hemat ruang
  3. Memiliki proteksi terhadap overload (beban lebih), overheat (panas lebih), dan hubung singkat
  4. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 78XX tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya

b. Kekurangan IC regulator 7805 :

  1. Tegangan input harus lebih tinggi 2-3 Volt dari tegangan output sehingga IC 7805 kurang tepat jika digunakan untuk menstabilkan tegangan battery 6 Volt menjadi 5 Volt
  2. Seperti halnya regulator linier lain, arus input sama dengan arus output. Karena tegangan input harus lebih tinggi dari tegangan output maka akan terjadi terjadi panas pada IC regulator 7805 sehingga diperlukan heatsink (pendingin) yang cukup

4. Fungsi Pada IC Regulator 7805

Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk menurunkan tegangan 12 Volt aki (accu) pada sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah kendaran menjadi 5 Volt stabil

Gambar 2.24 IC regulator 7805 sebagai berikut :

Sumber: http://www.fariedrj.blogspot.co.id/2013/04/ic-regulator-7805.html

Pengertian PH

PH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an pada suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14

Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7. Di dalam air minum pH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasa-an. Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+], atau sebagai pH yang artinya –log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan jalan menitrasi larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter. Pengukur PH tingkat asam dan basa air minum ini bekerja secara digital, PH air disebut asam bila kurang dari 7, PH air disebut basa (alkaline) bila lebih dari 7 dan PH air disebut netral bila ph sama dengan 7

Fungsi pH pada saat ini sangat diperlukan terutama untuk keperluan industri semisalnya produk air minum. Karena air minum yang sesuai menurut standar Departemen Kesehatan RI adalah berkisar antara 6,5 sampai 8,5. Dengan cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan kedalam air yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil. Selain untuk mengukur pH air maka pH meter ini dapat digunakan untuk mengukur pH tanah dengan terlebih dahulu mencampurkan tanah yang akan diukur dengan sejumlah air. Komposisi campuran air dan tanah mengikuti aturan yang berlaku yaitu dengan nisbah 1:1 atau 1:2,5 atau 1:5

Tipe keasaman aktif atau keasaman actual disebabkan oleh adanya Ion H+ dalam larutan tanah. Keasaman ini ditulis dengan pH (H2O). Sebagai contoh keasaman (pH) tanah diukur dengan nisbah tanah : air 1 : 2,5 (10 g tanah dilarutkan dengan 25 ml air) dan ditulis dengan pH2,5(H2O). Di beberapa laboratorium, pengukuran pH tanah dilakukan dengan perbandingan tanah dan air 1 : 1 atau 1 : 5. Pengukuran pada nisbah ini agak berbeda dengan pengukuran pH2,5 karena pengaruh pengenceran terhadap konsentrasi ion H. Untuk tujuan tertentu, misalnya pengukuran pH tanah basa, dilakukan terhadap pasta jenuh air. Hasil pengukuran selalu lebih rendah daripada pH2,5 karena lebih kental dan konsentrasi ion H+ lebih tinggi

Di bidang pertanian tanah yang ideal adalah PH mendekati 7 sehingga unsur larutan dan senyawa yang penting dapat diserap oleh tanaman. Jika PH tanah terlalu asam yaitu dibawah nilai 7 maka perlu diperbaiki dengan menambahkan kapur (CaCO3) pada tanah tersebut sehingga PH-nya mendekati netral. Caranya pada awal musim kemarau kita gemburkan tanah menggunakan cangkul, taburkan kapur giling atau kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Campur kapur tersebut dengan tanah yang akan kita netralkan dengan dosis ½ kg tiap m2, biarkan selama kurang lebih 1 bulan (pengapuran diusahakan agar tidak terkena hujan)

Setelah 1 bulan atau lebih, kita ukur kembali pH tanah tersebut hingga mendapat pH 7. Setelah kita dapatkan pH 7 biarkan 2 minggu, kalau akan di Tanami kita harus menyiramnya paling tidak 5 kali apabila akan kita lakukan pemupukan untuk dilakukan penanaman (sebaiknya menggunakan pupuk kandang). Jika tanah bersifat basa caranya sama dengan jenis tahah yang Asam, tetapi tidak menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang dan lakukan cara yang sama apa bila akan dilakukan pemupukan. Penggunaan PH meter dapat lebih komplek lagi untuk pengukuran PH tepung, PH Urine, maupun PH Karbon aktif dan lain-lain.

Jika pemakaian sudah mencapai beberapa lama misalnya 3 tahun, maka pengukuran PH terkadang bisa menjadi tidak akurat lagi, untuk itu diperlukan proses kalibrasi. PH meter dapat dikalibrasi menggunakan larutan standar misalnya Solusi PH7, PH10 atau PH14. Pada saat pertama kali Anda terima alat ini maka kondisi PH meter adalah telah siap untuk digunakan pengukuran. Hal ini dikarenakan telah dikalibrasi oleh pihak pabrik dengan hasil kalibrasi dilampirkan dalam kotak dus

Larangan penggunaan :

PH Meter ini tidak boleh digunakan untuk mengukur cairan sebagai berikut :

  1. Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
  2. Air Es / air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
  3. Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam range pengukuran dari spesifikasi alat ini

Pengidentifikasian Senyawa Asam dan Basa Berdasarkan pengertian asam-basa menurut Arrhenius beserta sifat-sifatnya, suatu senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+. Adapun suatu senyawa yang bersifat basa dalam air jika ada ion OH-. pH adalah kepanjangan dari pangkat hidrogen atau power of hydrogen. pH larutan menyatakan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Suatu zat asam yang di masukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam air dan berkurangnya ion hidroksida (OH-). Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida (OH-) dan berkurangnya ion hidrogen (H+). Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat, semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.

Lantas bagaimana cara mengetahui adanya H+ atau OH- dalam larutan?

Untuk mengetahui apakah suatu larutan mengandung ion H+ atau ion OH-, Anda dapat mengujinya dengan cara yang paling sederhana yang biasa dilakukan di laboratorium, yaitu dengan menggunakan PH meter dan kertas lakmus. Jangan sampai Anda mencicipi larutan tersebut karena hal itu sangat berbahaya. Ciri-Ciri umum larutan asam yaitu : Terasa masam, Bersifat korosif, Dapat memerahkan kertas lakmus biru, Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik, Menyebabkan perkaratan logam (korosif). Contoh larutan Asam : Air jeruk, Hidrogen Klorida/Asam Klorida (HCL), Tembaga(II) Sulfat (CuSO4), Alumunium Sulfat (AlSO4) dll

Ciri-ciri umum larutan basa yaitu : Rasanya pahit, Bersifat licin, Dapat membirukan kertas lakmus merah, Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik, Jika mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik)

Contoh larutan basa : Air Sabun, Amoniak (NH3), Soda Api/Natrium Hidroksida (NaOH),Natrium Karbonat (Na2CO3), Contoh larutan netral: Alkohol/Ethanol, garam (Natrium Klorida=NaCl), Amonium Klorida, Air abu (air alkali = ive water = garam alkali)

Kita mengenal bahwa asam terbagi menjadi dua yaitu asam lemah dan asam kuat, demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam atau basa tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion jika senyawa tersebut dalam air. Asam atau basa juga bersifat elektrolit, daya hantar larutan elektrolit bergantung pada konsentrasi ion-ion dalam larutan

Elektrolit kuat jika dapat terionisasi secara sempurna sehingga konsentrasi ion relatif besar, elektrolit lemah jika hanya sebagian kecil saja yang dapat terionisasi, sehingga konsentrasi ion relatif sedikit. Untuk mengetahui suatu larutan termasuk elektrolit atau bukan dapat menggunakan alat penguji elektrolit atau juga dapat menggunakan alat pH meter, dan indikator universal untuk mengetahui pH suatu larutan secara langsung sehingga dapat diketahui apakah larutan tersebut termasuk asam, basa atau garam. Nilai pH ditunjukkan dengan skala, secara sistematis dengan nomor 0-14

Selain menggunakan PH meter pendeteksian larutan asam basa dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus dengan cara yang sangat sederhana sebagai berikut:

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut:

  1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah
  2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru
  3. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning
  4. Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning
  5. Fenolftalin dalam larutan asam berwarna - dan dalam larutan basa berwarna merah dan dalam larutan netral berwarna

Visual Basic

1. Pengertian Visual Basic

Pada Microsoft Visual Basic (VB) merupakan sebuah bahasa pemrograman Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki kemajuan pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java

2. Perkembangan visual basic

VB 1.0 dikenalkan pada tahun 1991, pendekatan yg dilakukan untuk menghubungkan bahasa pemrograman dengan GUI berasal dari prototype yg dikembang oleh “Alan Cooper” yg di sebut TRIPOD, Kemudian Microsoft mengontrak copper dan asosiasinya uuntuk mengembangkan tripod agar dapat digunakan di windows 3.0 dibawah nama kode Ruby. Berikut Perjalanan Visual Basic (VB 1.0 Sampai VB 10):

a. VB 1.0

Visual Basic 1.0 adalah salah satu bahasa komputer pertama yang mendukung pemrograman event-driven. Event-driven adalah gaya pemrograman yang sangat cocok untuk antarmuka pemakai grafis. Suatu program yang besar dapat diganti dengan kumpulan miniprogram yang dipicu oleh event-event yang dilakukan oleh pemakai. Dengan Visual Basic, aplikasi seperti ini bisa dituliskan dengan cepat dan mudah. Ini berarti bahwa sebuah aplikasi sudah terlihat hasilnya walaupun belum dijalankan. Letak dan ukuran menu, textbox, tombol, dan elemen lainnya dapat dirancang dengan menggunakan mouse dan keyboard

b. VB 2.0

Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di modifikasi. Khususnya pada Form yg menjadikan object dapat dibuat secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yg berikutnya di implementasikan pada VB 4

c. VB3.0

Untuk memenuhi untuk tuntutan dari para pemrogram seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, beberapa tahun kemudian Visual Basic 3.0 diluncurkan dengan kinerja yang sudah ditingkatkan. Visual Basic 3.0 , dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi versistandard dan professional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari Microsoft Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database Jet (atau Access) 1.x Bukan hanya DAO (Data Access Object – yang berfungsi untuk mengakses database) sudah ditambahkan, tapi juga akses data visual dengan kontrol data (data control) juga sudah diberikan. Aplikasi data-browsing dapat dengan mudah dilakukan tanpa menulis kode. Kontrol OLE (Object Linking and Embedding) juga sudah ditambahkan. Visual Basic 3.0 , dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi versistandard dan professional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari Microsoft Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database Jet (atau Access) 1.x

d. VB4.0

Seiring dengan perkembangan teknologi microprocessor yang telah berbasis 386 ke teknologi Pentium, Microsoft pun kemudian meluncurkan Windows 32 bit-nya yang pertama kali yakni Windows 95. Windows 95 sangat terkenal karena menampilkan GUI dengan konsep baru yang lebih memudahkan pemakai dalam menjalankan aplikasi. Untuk menjembatani perubahan dari Windows 3.11 (16 bit) ke dalam Windows 95, Microsoft meluncurkan Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) yang menawarkan 2 compiler yang terpisah dan berbeda, yang satu untuk pengembangan windows 16 bit dan yang lain untuk windows 32 bit. Pada versi ini, pemrogram sudah dapat membangun program dengan berbasiskan Componen Object Model (COM) yang mendukung kemampuan untuk membuat Dynamic-Link Libraries (DLLs). Inilah untuk kali pertama konsep OOP diterapkan dalam Visual Basic

e. VB5.0

Visual Basic 5.0 (February 1997), Microsoft merilis secara eksklusif Visual basic untuk versi windows 32 bit . Programmer yg menulis programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import porgramnya dari VB4 ke VB5. dan juga sebaliknya, program VB5 dapat diimport menjadi VB4. VB 5 memperkenalakan kemampuan untuk membuat User Control. Kemampuan untuk membangun dan mendistribusikan ActiveX Control diberikan pada Visual Basic 5.0. Dengan ditemukannya teknologi ActiveX, baik berbentuk Active DLL (COM) ataupun ActiveX Control (OCX)

f. VB6.0

pada 1998, Microsoft meluncurkan Visual Basic 6.0 dengan 3 fitur projek baru: Data Project, DHTML Application, IIS Application. Dengan 3 senjata baru ini, diharapkan pemrograman Visual Basic sudah mampu untuk membuat aplikasi internet yang handal

g. VB7.0

Visual Basic .NET (VB 7), dirilis pada tahun 2002, Beberapa yang mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini sangat powerful tapi bahasa yg digunakan sangat berbeda dengan bahasa sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya yang 10 kali lebih besar dari paket runtime VB6 serta peningkatan penggunan memory

h. VB8.0

Visual Basic 2005 (VB 8.0) , merupakan iterasi selanjutnya dari Visual Basic .NET. dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata kata .NET pada judulnya. Pada Rilis ini , Microsoft memasukan beberapa fitur baru, diantaranya:

  1. Edit and Continue , mungkin inilah kekurangan fitur terbesar dari VB .NET . pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan perubahan kode pada saat program sedang dijalankan
  2. Perbaikan pada Konversi dari VB ke VB NET12 Visual Basic.NET 2003 (VB 7.1). dirilis dengan menggunakan NET framework versi 1.1

i. Visual Basic 2005 Express

Visual Basic 2005 Express , merupkan bagian dari Product Visual Studio. Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk pemula dan yg gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual Basic 2005 Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft

j. VB9.0

Basic “Orcas” (VB 9.0) , dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2007 dan dibangun diatas .NET 3.5. Pada rilis ini , Microsoft menambahkan beberapa fitur , diantaranya :

  1. True Tenary operator , yaitu fungsi If(boolean,value, value) yg digunakan untuk menggantikan fungsi IIF 6. Type Inference

k. VB10.0

Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0) , Visual Basic 10, yang juga dkenal dengan nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari SilverLight 1.1

3. Visual basic yang di pakai VB 2010 (VB.NET)

Tapi perbedaan paling mendasar adalah konsep .NET Framework yang diusung oleh VB 2010 (VB.NET). Pada awalnya VB6 dan sebelumnya hanya dibuat untuk digunakan pada sistem operasi windows saja. Namun karena melihat perkembangan sangat di butuhkannya applikasi yang bersifat cross platform pada VB.NET (dengan arti bisa digunakan diberbagai sistem operasi seperti Java, Php,dll) maka Microsoft mengembangkan VB.NET tersebut menjadi suatu bahasa pemrograman yang cross platform. Visual Basic .NET atau bisa disebut (VB.NET) ini adalah suatu obyek bahasa pemograman komputer yang dapat dilihat sebagai evolusi dari visual basic (VB) klasik yang diimplentasikan pada Framework .NET. Microsoft saat ini memberikan dua implementasi utama pada Visual Basic yaitu : Microsoft Visual Studio, yang merupakan perangkat lunak yang komesial dan Microsoft Visual Studio Express, yang istilahnya gratis. Mengapa memakai VB.NET tersebut, Karena Selain perubahan, tampilan dan masih ada beberapa fitur bahasa baru yang mendasar yang berbeda pada konsep – konsep pemrograman yang di masukkan ke dalam platform pada VB.NET ini antara lain : adanya Polimorfisme, overloading operasi, parameter konstruktor, dan tingkat atribut kelas dan operasi

Study Pustaka (Literrature Riview)

1. Definisi Literrature Riview

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan pertanyaan penelitian yang kita rumuskan

Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya

Menurut Hermawan (2009:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain

Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga

sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rizqi Zulkarnain, A.Md., Suwito, ST., MT, dan Ir Tasripan, MT. Dari Fakultas teknologi industri yang berjudul : “SISTEM MONITORING KUALITAS AIR SUNGAI YANG DILENGKAPI DENGAN DATA LOGGER DAN KOMUNIKASI WIRELESS SEBAGAI MEDIA PENGAWASAN PENCEMARAN LIMBAH CAIR”. Pada penelitian ini masih menggunakan Pengukuran secara manual yang dilakukan dengan cara mengambil sampel air sungai dan mengujinya di laboratorium. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem monitoring kualitas air sungai yang dilengkapi dengan data logger dan komunikasi wireless sebagai media pengawasan pencemaran limbah cair. Dengan adanya sistem monitoring ini, diharapkan pengawasan terhadap pencemaran limbah cair dapat dilakukan secara jarak jauh, dan real time
  2. Penelitian yang dilakukan oleh nurul mahmida ariani, pada tahun 2011 yang berjudul: “OTOMATIS INSTALASSI PENGOLAH AIR LIMBAH (IPAL) SISTEM MOBILE DI BARISTAND INDUSTRI DI SURABAYA”. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana perusahaan yang masih kurangnya penyediaan lahan pada pengolahan air limbah sehingga dibuatlah sistem pengontrolan dengan mobil IPAL tersebut
  3. Penelitian yang di lakukan oleh Alia Damayanti, Joni Hermana, dan Ali Masduqi, pada tahun 2004. Fakultas Teknik Lingkungan yang berjudul : “ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK TAHU DENGAN KAYU APU”. Pada penelitian ini menjelaskan Berdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa kom- ponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu pencemaran air permukaan. Limbah pabrik tahu Purnomo, Surabaya memiliki resiko kecil, dengan komponen yang paling berpengaruh adalah limbah cair. Pengaruh limbah secara keseluruhan terhadap manusia dan lingkungan sekitar pabrik tidak signi- fikan. Hal ini karena adanya unit pengolahan lim- bah sehingga limbah memiliki konsentrasi yang kecil
  4. Penelitian yang di lakukan oleh Badaruddin Endang Saputra 2 Mei 2014. Fakultas Teknik Elektro yang berjudul : PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC. Pada penelitian ini menjelaskan dengan mengadakan suatu percobaan dan analisa melalui simulator tentang kontrol PLC pengontrolan pada sistem pengolahan air limbah dengan pengoperasian dari system proses pengolahan air limbah, baik dalam hal pengawasan, pencarian kesalahan atau kerusakan maupun dalam memodifikasi system control tersebut jika suatu saat diperlukan
  5. Penelitian yang di lakukan oleh Adi Hermansyah 15 Oktober 2012. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi yang berjudul : PERANCANGAN SISTEM PEMROSESAN LIMBAH MEDIS SEDERHANA. Pada penelitian ini menjelaskan tentang Sistem Pemrosesan Limbah Medis Sederhana, telah dirancang menggunakan mikrokontroler sebagai komponen pengendali. Rancangan alat ini dibuat dari bahan-bahan daur ulang seperti, tong sampah, toples, jerigen minyak, selang dan paralon air yang sudah tidak terpakai lagi. Hasil uji coba memperlihatkan alat ini dapat membersihkan limbah medis berupa kapas, tisu atau perban dengan cara dicuci dan air yang digunakan pencucian dapat dipakai kembali untuk pencucian selanjutnya. Sehingga limbah medis yang dicuci menjadi aman untuk dibuang

Contributors

Siti Nurhayati, Taupan27