SI1033465389

Dari widuri
Revisi per 13 Februari 2017 10.53 oleh Yogie Hafiz Maulana (bicara | kontrib) (Server Room (ruang server))


Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM MONITORING SUHU RUANG SERVER

DI PT.TIKI TANGERANG


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Yogie Hafiz Maulana

NIM : 1033465389


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI Creative Communication and Innovative Technology

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM MONITORING SUHU RUANG SERVER

DI PT.TIKI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1033465389
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 99001
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM MONITORING SUHU RUANG SERVER

DI PT.TIKI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1033465389
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Berkat Jaya Bate, S.Kom., MM)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom., MTI)
NID : 16003
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SITEM MONITORING SUHU RUANG SERVER

DI PT.TIKI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1033465389
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1033465389
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1033465389

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Komputer/laptop adalah sebuah perangkat elektronik yang biasa digunakan sebagai alat untuk melakukan segala aktifitas yang dapat membantu pekerjaan manusia dalam berbagai bidang bisnis, disamping itu dalam penggunaannya harus dirawat dengan baik, dengan kemajuan ilmu sains dan teknologi khususnya dalam bidang mikrokontroller maka dapat dibuat sistem monitoring suhu ruang server yang berbasis arduino, dengan memanfaatkan cara kerja dari sensor suhu LM35 maka dapat dibuat system untuk memonitoring suhu dari kinerja ruang server. Dengan memanfaatkan lcd display 16x2 maka suhu dari prosesor tersebut dapat ditampilkan pada layar display yang berupa karakter dalam bentuk konversi analog ke digital. Dan dengan memanfaatkan website local maka hasil deteksi sensor suhu LM35 yang tesimpan kedalam database dapat dilihat dimanapun dan kapanpun. Pembacaan sensor suhu LM35 akan diproses melali mikrokontroller arduino, dan data hasil dari proses tersebut akan ditampilkan ke lcd display. sistem ini dapat menampilkan suhu setiap saat dalam waktu satu kali per detik. Dan dengan memanfaatkan ethernet shield W5100 maka hasil deteksi yang tesimpan kedalam database dapat dilihat di website local

Kata kunci: Arduino, sensor suhu, lcd display, ethernet shield, website local

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM MONITORING SUHU RUANG SERVER DI PT.TIKI TANGERANG’’

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. BapakFerry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Berkat Jaya Batee, S.Kom., MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  5. Ibu Dedy Iskandar, S.Kom., MTI sebagai Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  6. Bapak Afif Muhammad Nanang, selaku Stackholder di PT.TIKI Tangerang
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya
  8. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materiil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin
  9. Dan teman-teman mahasiswa yang telah banyak membantu terselesaikannya Skripsi ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih belum begitu sempurna oleh karena itu selalu terbuka terhadap kritik dan saran posotif.Semoga laporan Skripsi ini membawa manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2017
Yogie Hafiz Maulana

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keuntungan Dan Kerugian Topologi Star

Tabel 2.2 Keuntungan Dan Kerugian Topologi Ring

Tabel 2.3 Keuntungan Dan Kerugian Topologi Bus

Tabel 2.4 Tabel Baca Resistor

Tabel 2.5 Bahan Dielektrik Yang Disederhanakan

Tabel 2.6 Karateristik IC Regulator Tegangan Positif 78xx

Tabel 3.1 Jadwal Pengolahan dan Penerapan Sistem

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Elisitasi

Tabel 3.6 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 CPU (Central Processing Unit)

Gambar 2.2 Keyboard

Gambar 2.3 Mouse

Gambar 2.4 Touch Screen

Gambar 2.5 Digitizer Grapich Tablet

Gambar 2.6 Scanner

Gambar 2.7 Microphone

Gambar 2.8 Monitor

Gambar 2.9 Printer

Gambar 2.10 Speaker

Gambar 2.11 Floppy Disk

Gambar 2.12 Hard Disk

Gambar 2.13 CD Room

Gambar 2.14 DVD

Gambar 2.15 Linux

Gambar 2.16 Windows

Gambar 2.17 MAC OS

Gambar 2.18 Android

Gambar 2.19 Microsoft Word

Gambar 2.20 Microsoft Exel

Gambar 2.21 Corel Draw

Gambar 2.22 Visual Basic

Gambar 2.23 Turbo Pascal

Gambar 2.24 Delphi

Gambar 2.25 Jaringan LAN

Gambar 2.26 Jaringan MAN

Gambar 2.27 Jaringan WAN

Gambar 2.28 Topologi STAR

Gambar 2.29 Topologi RING

Gambar 2.30 Topologi BUS

Gambar 2.31 OSI Layers

Gambar 2.32 Fiber Optic

Gambar 2.33 Kabel UTP

Gambar 2.34 Kabel STP

Gambar 2.35 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar 2.36 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar 2.37 Arduino UNO

Gambar 2.38 Arduino Due

Gambar 2.39 Arduino Leonardo

Gambar 2.40 Arduino Mega

Gambar 2.41 Diagram Arduino Intel Galileo

Gambar 2.42 Arduino Intel Galileo

Gambar 2.43 Arduino Pro Micro AT

Gambar 2.44 Arduino Nano R3

Gambar 2.45 Arduino Mini Atmega

Gambar 2.46 Arduino Mega ADK

Gambar 2.47 Arduino Esplora

Gambar 2.48 Arduino Tipe Serial

Gambar 2.49 Arduino Mega 2560

Gambar 2.50 Arduino Fio

Gambar 2.51 Arduino Lylypad

Gambar 2.52 Arduino BT

Gambar 2.53 Arduino Nano Dan Mini

Gambar 2.54 Simbol LM35D

Gambar 2.55 Konfigurasi Pin LM35D

Gambar 2.56 Diagram Blok LM35D

Gambar 2.57 Bagian Dalam Motor DC

Gambar 2.58 LCD Karakter 16x2 Display

Gambar 2.59 Banyaknya Karakter Yang Dapat Ditampilkan

Gambar 2.60 Banyaknya Pin Yang Digunakan

Gambar 2.61 Diagram Alir 4 Bit Antarmuka

Gambar 2.62 Diagram Alir 8 Bit Antarmuka

Gambar 2.63 Pin Out Relay SPDT

Gambar 2.64 Lampu LED

Gambar 2.65 Bentuk Fisik Dan Simbol Resistor Tetap

Gambar 2.66 Bentuk Fisik Dan Simbol Resistor Tidak Tetap

Gambar 2.67 Susunan Lapisan Kapasitor

Gambar 2.68 Lapisan Dalam Kapasitor

Gambar 2.69 Simbol Transistor Dari Berbagai Type

Gambar 2.70 IC Regulator Tegangan Positif 78xx

Gambar 2.71 Rangkaian Dan Pin Out IC Regulator

Gambar 3.1 Owner 1 Tiki Tangerang

Gambar 3.2 Owner 2 Tiki Tangerang

Gambar 3.3 Owner 3 Tiki Tangerang

Gambar 3.4 Struktur Perusahaan Tiki Tangerang

Gambar 4.1 Diagram Blok Rangkaian

Gambar 4.2 Membuka Aplikasi Fritzing

Gambar 4.3 Halaman Utama Fritzing

Gambar 4.4 Menyimpan Project Pada Fritzing

Gambar 4.5 Memasukan Komponen Pada Layar Breadboard

Gambar 4.6 Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.7 Rangkaian Sensor Suhu LM35

Gambar 4.8 Listing Program Sensor LM35

Gambar 4.9 Rangkaian Relay SPDT dan Kipas DC

Gambar 4.10 Deklarasi Pin 12 Mikrokontroler Untuk Relay

Gambar 4.11 Rangkaian LCD Karakter 16x2 Display

Gambar 4.12 Deklarasi Library dan Pin Mikrokontroler Untuk LCD Karakter 16x2 Display

Gambar 4.13 Menampilkan Pesan Ketika Sensor Membaca Data

Gambar 4.14 Rangkaian Lampu Indikator

Gambar 4.15 Deklarasi Pin Lampu Indikator

Gambar 4.16 Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan

Gambar 4.17 Memulai Ide Arduino

Gambar 4.18 Tampilan Layar Program Arduino 1.0.5

Gambar 4.19 Konfigurasi Port Melalui Device Manager

Gambar 4.20 Menentukan Koneksi Port 20 Pada Arduino 1.0.5

Gambar 4.21 Menyimpan File Program Pada Arduino 1.0.5

Gambar 4.22 Menyimpan Program Pada Arduino 1.0.5

Gambar 4.23 Menyimpan Library Pada Header Arduino 1.0.5

Gambar 4.24 Library – library Yang Digunakan Pada Arduino 1.0.5

Gambar 4.25 Tampilan Program Secara Keseluran

Gambar 4.26 Proses Kompilasi Listing Program

Gambar 4.28 Pemilihan Arduino Board

Gambar 4.29 Mengupload Program Kedalam Modul Arduino

Gambar 4.30 Proses Upload Listing Program Sukses

Gambar 4.31 Tampilan Website Local

Gambar 4.32 Flowchart Sistem Keseluruhan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berbagai jenis teknologi telah banyak diciptakan oleh manusia untuk mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai salah satu teknologi yang berkembang ialah teknologi di bidang robotika. Sistem monitoring kinerja dan suhu prosesor diperlukan dalam hal-hal tertentu. Contohnya, pada suatu perkantoran yang membutuhkan alat sistem monitoring suhu ruang server yang dikarenakan tidak adanya pegawai yang khusus untuk memantau kinerja ruang server secara rutin.

Berawal dari hal tersebut penulis ingin membuat alat sistem monitoring suhu ruang server dengan menggunakan arduino sebagai pusat kendalinya, sensor LM35 sebagai sensor suhu, LCD sebagai penampilnya, Hasil menunjukkkan Arduino mempunyai input berbentuk sensor suhu, sensor ini akan mendeteksi suhu yang berada dalam prosesor dan menampilkannya pada LCD akan bekerja secara otomatis serta dengan memanfaatkan ethernet shield W5100 maka hasil deteksi yang tesimpan kedalam database dapat dilihat di website local per 30 detik.

Alat ini bekerja secara otomatis dengan merespon berapa besar suhu yang dideteksi oleh sensor suhu dan akan mengeluarkan output suhu secara otomatis apabila suhu di dalam prosesor sudah melewati batas yang sudah di tentukan, Arduino kemudian memproses suhu tersebut dan memberikan output yang telah diprogram sebelumnya. Suhu ini kemudian ditampilkan pada LCD.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana cara membuat sistem pengontrol suhu dan mengeluarkan output secara otomatis pada alat sistem monitoring suhu ruang server?
  2. Bagaimana cara kerja alat sistem monitoring suhu ruang server dengan menggunakan Arduino ?
  3. Bagaimana cara pemrograman Arduino untuk dijadikan alat sistem monitoring suhu ruang server ?

Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan meliputi kinerja serta karakteristik dari Arduino dan komputer, pengiriman, dan penerimaan data digital serta komponen – komponen pendukung yang digunakan.

  1. Pembahasan Arduino
  2. Sensor yang digunakan adalah LM35 sebagai sensor suhu
  3. Pembahasan hanya meliputi rangkaian Arduino, LM35, beserta programnya
  4. Pembahasan hanya sebatas pemrograman Arduino dan interfacing untuk pemrograman dari komputer ke arduino

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan fakta – fakta yang telah ditemukan, serta menerapkan berbagai teori yang telah didapatkan selama ini adalah sebagai berikut :

  1. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi pengontrolan dan elektronika
  2. Merancang suatu sistem monitoring kinerja ruang server untuk kemudian ditampilkan pada LCD dan website local dengan menggunakan Arduino
  3. Mengetahui cara kerja sensor LM35 berbasis Arduino

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian adalah :

  1. Dapat mengontrol suhu dari kinerja ruang server dengan menggunakan sensor yang dikhusukan untuk pengukur suhu
  2. Sistem yang dirancang dapat mempermudah kegiatan seseorang dalam usaha perawatan ruang server
  3. Penggunaan Arduino dengan ADC internal dapat menyederhanakan rangkaian yang di rancang

Metodelogi Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan skripsi ini, maka dilaksanakan suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang maksimal dan sesuai apa yang diinginkan. Adapun metodologi penelitian pada System Development Life Cycle (SDLC) yang digunakan adalah :

  1. Planning
  2. Study kelayakan alat. Metode ini dimaksudkan layak atau tidak suatu rangkaian alat yang dibuat sehingga akan diperoleh hasil rancangan yang maksimal dan sesuai apa yang diinginkan.

  3. Analysis
  4. Metode ini dilakukan untuk memahami teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat kerja, mendapat masukan dengan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan

  5. Design
  6. Metode ini dilakukan untuk memahami dan mengerti teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat kerja, mendapatkan masukan dengan perencanaan, pemilihan komponen, metode perancangan guna mendapatkan informasi secara praktis berkaitan dengan proses pembuatannya

  7. Implementasi
  8. Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan, dan pengujian alat kerja sehingga didapatkan alat yang benar-benar baik dan sesuai dengan keinginan

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mengerti lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan dan berhubungan antara bab satu dengan lainnya sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh pada laporan skripsi ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisa.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori umum, teori khusus dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisi tentang sejarah PT.TIKI Tangerang, dari awal mula berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta visi dan misi

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang membahas implementasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta uji coba kelayakan alat tersebut

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan, pantauan, dan penelitian yang dilakukan pada penulisan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”

Menurut Jerry Fithgerald (2009:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Mulyanto (2009:1), “Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”.

Menurut Mulyanto (2009:2), “dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input seta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

a. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem, maka perguruan tinggi merupakan super sistem.

b. Batasan sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (Environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

d. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaan memiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yang tidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface) merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystem yang lain yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (Input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.

g. Pengolahan sistem (Process)

Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistem produksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

h. Sasaran sistem (Objectivve)

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu:.

1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen

2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen

3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan

Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine.Sistem Informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem determinasi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak terganggu oleh lingkungan luarnya. Karena bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem terbuka adalah sistem yang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya. Oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

Monitoring

Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan

Adapun pengertian monitoring menurut para ahli :

  1. Cassely dan Kumar 1987
  2. Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral di manajemen sehari-hari.

  3. Calyton dan Petry 1983
  4. Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program/proyek.

  5. Oxfam 1995
  6. Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah untuk memeriksan bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.

  7. SCF 1995
  8. Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemauan suatu pekerjaan.

  9. WHO
  10. Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.

  11. Monitoring menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) adalah: “a device for observing or giving admonition or warning”. Sementara itu menurut Webstern’s New World Dictionary, maka pengertian “monitoring adalah something that reminds or warns’ or any of various devices for checking or regular the performance”. (halaman:9)

Menurut pengertian yang diberikan oleh kedua kamus international tersebut, maka semakin jelaslah apa yang dimaksudkan dengan “monitoring “ yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang dikerjakan. Monitoring adalah bagian dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan ada aktivitas memantau (monitoring). Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan dari program.

Tujuan Monitoring

Secara umum Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program proses pembelajran yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera mempersiapkan kebutuhan dalam pembelajaran tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut

Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan, serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut. Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk :

  1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan bagi peserta ada proses pembelajaran
  2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program pembelajaran bagi peserta didik
  3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan proses pembelajaran pendidika setelah adanya kegiatan pembelajaran
  4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran
  5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan proses pembelajaran
  6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program pembelajran yang lebih baik lagi
  7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai terhadap proses pembelajaran yang telah di lakukan

Adalah pengukuran dan penilaian kinerja pembinaan, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan efektif. Pada dasarnya fokus dari monitoring adalah masukan dan proses pelaksanaan sekaligus kontribusi faktor-faktor terkait terhadap hasil pembinaan secara kualitas dan kuantitas, kerjasama, proses pengambilan keputusan dan kebijakan, advokasi dan koordinasi.

Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan

Konsep Dasar Data dan Informasi

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas


Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan untuk mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah contoh mengubah dari skala celcius ke skala fahrenheit.


Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diatas. Thermometer menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat, termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya termometer bermacam-macam sebagai misal termometer klinis, termometer lab dan lain-lain.

Berikut ini pembahasan macam macam termometer :

Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan:

1. raksa penghantar panas yang baik

2. pemuaiannya teratur

3. Titik didihnya tinggi

4. warnanya mengkilap

5. Tidak membasahi dinding

Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :

1. Titik bekunya rendah

2. Harganya murah

3. pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

a. Termometer Laboratorium

Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor

b. Termometer Klinis

Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C

c. Termometer Ruangan

Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C

d. Termometer Digital

Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca

e. Termokopel

Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda

Ruang

Ruang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Secara harfiah, ruang (space) berasal dari bahasa Latin, yaitu spatium yang berarti ruangan atau luas (extent). Jika dilihat dalam bahasa Yunani dapat diartikan sebagai tempat (topos) atau lokasi (choros) yaitu ruang yang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensi. Menurut Aristoteles, ruang adalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan mudah

Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Salah satu ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruang interior. Untuk ruang eksterior (Alexander et al, 1977), terdapat dua bagian tipe ruang, yaitu:

1. Positif: yaitu ruang yang mempunyai batas yang pasti dan jelas. Ruang ini dapat dirasakan dan dapat diukur dengan seksama. Sebagai bayangan, ruangan ini dapat diisi oleh air untuk menunjukan keberadaannya. Ruang ini dibentuk dari bangunan yang berada disekitarnya

2. Negatif: yaitu ruang yang tidak mempunyai bentuk yang jelas. Jenis ruang ini sulit dibayangkan serta keberadaannya sulit dirasakan

Di dalam buku Public Places – Urban Spaces, ruang positif dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Streets (road, path, avenue, lanes, boulevard, alleys, malls)

Streets adalah tipe ruang terbuka publik yang bersifat dinamik dan mempunyai kuantitas perpindahan yang lebih tinggi

b. Squares (plazas, circuses, piazzas, places, courts)

Squares adalah tipe statis dimana orang lebih sering untuk berdiam diri dalam waktu lama di ruang terbuka publik ini

Kedua jenis ini dapat bersifat formal maupun informal. Sehingga keduanya dapat ditempatkan sebagai ruang terbuka publik dimanapun berada. Namun untuk Negara berkembang seperti Indonesia, tipe streets lebih sering dijadikan sebagai ruang terbuka publik daripada squares

Server Room (ruang server)

Sesuai dengan namanya server room adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan server (aplikasi dan database), perangkat jaringan (router, hub dll) dan perangkat lainnya yang terkait dengan operasional sistem sehari-hari seperti UPS, AC dan lain-lain. Sebuah ruang server harus memiliki standar kemanan yang melindungi kerja perangkat-perangkat di dalamnya dari mulai suhu udara, kelembaban, kebakaran dan akses masuk dari orang-orang yang tidak berkepentingan

Ruang server adalah aset bagi sebuah perusahaan karena di dalam ruangan ini terdapat aplikasi dan database pelanggan yang semakin hari akan semakin bernilai bagi perusahaan, oleh karena itu ruangan ini harus selalu dalam kondisi yang baik

  1. Jenis Ruang Server
  2. Ukuran dan jumlah perangkat dalam sebuah ruang server sangat bervariatif mulai dari yang kecil, sedang maupun besar, hal ini sangat tergantung dari jenis usaha perusahaan. Sebagai contoh sebuah usaha rumah makan tidak memerlukan ruang server yang besar karena untuk rumah makan besar sekalipun aplikasi dan data yang disimpan dalam server hanya sebatas transaksi penjualan tanpa perlu menyimpan data pelanggannya, beda sekali dengan usaha perbankan atau jasa keuangan yang harus menyimpan dengan lengkap data dan transaksi yang terjadi pada setiap pelanggannya.

    Ruang server sangat bervariasi baik dari segi dimensi maupun kelengkapan pengamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam mengamankan asset database dan aplikasi yang dimiliki dan tergantung dari bisnis yang dijalankan (Bank, Lembaga Keuangan, Retail Market, Manufacture dll.). Selain dari jenis usaha/bisnis yang dilakukan, ruang server juga sangat tergantung dari proses bisnis yang dijalankan apakah harus 24 jam aktif atau tidak.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun ruang server.

    a. Lantai ruang server harus menggunakan raised floor yang tahan api (dengan ketinggian tertentu) yang berfungsi untuk menyalurkan udara dingin dari bawah, selain itu dapat dibawah raised floor dapat digunakan untuk mendistribusikan kabel power dan network

    b. Pintu masuk harus menggunakan pengamanan yang cukup dan sebaiknya menggunakan finger scan agar dapat melakukan review berkala siapa saja yang masuk ke dalam ruangan

    c. Jalan keluar menuju pintu masuk ruangan harus dibuat dengan kemiringan tertentu yang dapat digunakan untuk memasukan server dan perangkat lainnya dengan mudah dan aman

    d. Sistem pendingin sebaiknya menggunakan standing AC dengan blower yang berada di bagian bawah/lantai sehingga suhu dingin dapat disalurkan melalui raised floor

    e. Sistem pendingin lainnya adalah dengan menggunakan AC split seperti pada umumnya

    f. Sistem pendingin baik dengan standing AC maupun AC split harus mendapatkan backup unit yang selalu siap apabila dalam kondisi tertentu dibutuhkan

    g. Indikator suhu dan kelembaban harus dapat dilihat dari luar sehingga dapat diketahui dengan pasti kondisi ruangan di dalam

    h. Fire alarm system (Sistem deteksi kebakaran) harus terdapat dalam ruangan dengan menggunakan gas tabung pemadam yang tidak merusak server apabila bekerja (FM200 atau sejenisnya)

    i. Terdapat media backup untuk melakukan backup baik harian, bulanan atau tahunan

  3. Keamanan Ruang Server

Ruang server harus dijaga keamanannya dengan menggunakan perangkat-perangkat keamanan seperti akses ke dalam ruangan dengan menggunakan kunci yang dapat mendeteksi siapa yang masuk/keluar, untuk ini dapat menggunakan finger scan device yang terhubung langsung ke dalam anak kunci pintu. Kamera cctv juga harus terpasang di dalam dan di luar ruangan untuk memastikan jika terjadi sesuatu. Apabila masih dipandang tidak perlu untuk memasang perangkat-perangkat tersebut maka dapat dibuatkan log book (buku pencatatan) yang didalamnya tercatat siapa saja yang masuk dan keluar, waktu dan tanggal, keperluannya masuk ruang server dan ditandatangani oleh orang yang bertanggungjawab atas ruang server. Selain itu harus dipastikan ada karyawan yang menemani siapapun yang masuk ke ruang server sampai selesai.

Contributors

Yogie Hafiz Maulana