TA1123369682

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB

PADA PT. KUMATEX TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1123369682
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI WEB BASED ACCOUNTING SYSTEM

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB

PADA PT. KUMATEX TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1123369682
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga(D3)
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: We Based Accounting System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2016

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs.Po.Abbas Sunarya,M.Si.)
       
(EUIS SITI NURAISYAH,M.KOM.)
NIP : 000603
       
NIP : 060003


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB

PADA PT. KUMATEX TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1123369682
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1123369682

 


ABSTRAKSI

PT. Kumatex Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang textile yang berada di Jl. MH. Thamrin 1, Cikokol Tangerang. Sistem yang berjalan pada PT. Kumatex Tangerang masih kurang maksimal dalam memonitoring persediaan bahan baku. Pencarian kode bahan baku harus mencari satu persatu nama bahan baku agar dapat mengetahui data stok bahan baku. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem monitoring persediaan bahan baku yang lebih baik dari sistem sebelumnya agar dapat menyajikan informasi persediaan bahan baku yang lengkap dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang tersedia dalam suatu gudang. Penelitian ini menggunakan metode analisa sistem SWOT dan rancangan sistem diimplementasikan dengan Unified Modelling Language (UML). Hasil akhir yang diharapkan adalah agar sistem informasi berbasis web ini dapat mengatasi permasalahan sistem berjalan diantaranya lebih maksimal dalam proses pengolahan data, pembuatan laporan persediaan bahan baku dan pencarian stok bahan baku lebih mudah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu PT.Kumatex Tangerang khususnya bagian gudang untuk melakukan pengembangan sistem informasi monitoring persediaan bahan baku.


Kata Kunci: monitoring persediaan bahan baku, Analisa SWOT, diagram UML , web

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya Komputer (Amd.Kom) untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku ketua AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir 1 AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi sekaligus selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan sabar memberikan tuntunan dan petunjuk selama penyusunan Laporan Tugas Akhir.
  4. Ibu Christien Setiya Kesumawati, M.Akt selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan sabar memberikan tuntunan dan petunjuk selama penyusunan Laporan Tugas Akhir.
  5. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom. yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kepada keluarga tercinta khususnya kepada Ayah tercinta Sumediyono dan Ibu Maryam yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun doanya kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya laporan ini dengan baik.
  8. Teman satu bimbingan, yaitu Yovina Niawan Putri.
  9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang terlibat dan ikut membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini.
  10. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


    Tangerang, .19 Januari 2016
    MARINI EKAWATI
    NIM. 1123369682


    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.4. Elisitasi Final

    Tabel 3.5 Struktur User

    Tabel 3.6 Struktur Transaksi

    Tabel 3.7 Struktur Barang

    Tabel 3.8 Struktur Aktifitas

    Tabel 3.9 Schedulle Implementasi


    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Gambar 2.2 Tampilan Output PHP

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. KUMATEX Tangerang

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Monitoring Persediaan Bahan Baku yang sedang berjalan

    Gambar 3.3. Activity Diagram Pemasukan Bahan Baku yang sedang berjalan

    Gambar 3.4. Activity Diagram Pengeluaran Bahan Baku yang sedang berjalan

    Gambar 3.5. Sequence Diagram Monitoring Pemasukan Bahan Baku yang sedang berjalan

    Gambar 3.6. Sequence Diagram Monitoring Pengeluaran Bahan Baku yang sedang berjalan

    Gambar 3.7. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

    Gambar 3.10 Prototype Halaman Login

    Gambar 3.8. Activity Diagram Yang Diusulkan (untuk bagian gudang)

    Gambar 3.9. Activity Diagram Yang Diusulkan (untuk Pimpinan)

    Gambar 3.10. Sequence Diagram Yang Diusulkan (untuk bagian gudang)

    Gambar 3.11. Sequence Diagram Yang Diusulkan (untuk Pimpinan)

    Gambar 3.12. Class Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.13 Prototype Halaman Login Admin

    Gambar 3.14 Prototype Halaman Awal

    Gambar 3.15 Prototype Form Input Pada Menu Data Master

    Gambar 3.16 Prototype Halaman Form Input Data Bahan Baku Benang

    Gambar 3.17 Prototype Form Input Data Bahan Baku Kapas

    Gambar 3.18 Prototype Halaman Input Data Bahan Baku Benang




    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Semakin berkembangnya teknologi di era globalisasi seperti ini memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas/kegiatan industri, perkantoran, perkuliahan, pendidikan, dan lain sebagainya karena telah banyak dirasakan kemudahannya dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Kegiatan industri mempunyai hubungan erat dengan kegiatan produksi yang mana untuk memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen. Untuk melakukan kegiatan produksi harus ada bahan baku. Persediaan bahan baku merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan yang digunakan untuk proses produksi dari bahan mentah diolah menjadi barang jadi (finish goods).

    PT. Kumatex adalah salah satu perusahaan tekstile pembuatan benang di Cikokol Tangerang. Bahan baku pembuatan benang yang disediakan antara lain romatial kapas dan romatial benang bahan dasar. Selama ini sistem pengolahan datanya masih dicatat mengunakan bantuan desktop pada komputer. Pengelolaan data yang banyak mengakibatkan timbulnya kesalahan dalam perhitungan, kebutuhan bahan yang diperlukan dan pengeluaran bahan, penggandaan data (redundancy data) karena sering berulangkalinya pencatatan setiap ada proses pengadaan ataupun penyusunan laporan baik secara harian/bulanan. Selain itu juga memerlukan ketelitian dan kecermatan perhitungan, jumlah data yang dikelola perbulan dan pembuatan laporan yang terkadang tidak tepat waktu.

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis beri judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. KUMATEX TANGERANG”.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana sistem monitoring persediaan bahan baku pada PT. Kumatex yang berjalan saat ini ?
    2. Apakah sistem persediaan barang yang berjalan saat ini sudah terkontrol dengan baik, dari segi input barang, output barang dan stock opname ?
    3. Bagaimana merancang sistem monitoring persediaan bahan baku yang dibutuhkan pada PT. Kumatex?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Lingkup peneletian dapat dibatasi karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk mempermudah penulisan laporan tugas akhir agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Berdasarkan hal di atas, ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada proses pengelolaan persediaan bahan baku pada PT. Kumatex yang dimulai data entry barang masuk sampai dengan pembuatan laporan.

    Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Penulis mengelompokkan beberapa tujuan di antaranya sebagai berikut:

    1. Mengetahui sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada PT.Kumatex.
    2. Untuk memberikan masukan pada bagian persediaan bahan baku dari masalah yang ada, seperti dalam pemasukan data, pengontrolan barang yang masuk maupun keluar.
    3. Untuk merancang sistem monitoring persediaan bahan baku pada PT. Kumatex.

    Manfaat Penelitian

    AAdapun manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penelitian ini adalah:

    1. Memberikan solusi terhadap hasil identifikasi permasalahan sistem monitoring persediaan bahan baku pada PT. Kumatex.
    2. Memudahkan staff pada PT. Kumatex dalam mendapatkan informasi yang akurat.
    3. Memberikan pengalaman serta wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang diterima di perkuliahan.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu pengumpulan data yang dibutuhkan metode-metode sebagai berikut :

    1. Metode Observasi (Observation Research)
      Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pencatatan persediaan bahan baku yang berjalan pada PT. Kumatex. Kemudian dari pengamatan tersebut peneliti mengumpulkan seluruh data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting dapat membantu dalam rangka membangun sistem tersebut.
    2. Metode Wawancara (Interview Research)
      Metode ini di lakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan salah satu staff yang bekerja dalam pencatatan persediaan bahan baku tersebut, wawancara dilakukan secara langsung ke staff pengelolaan persediaan bahan baku. Metode ini di lakukan guna memperoleh data lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.
    3. Metode Studi Pustaka (Library Research)
      Yaitu metode untuk mendapatkan informasi atau data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaaan yang terkait dengan laporan ini.

    Metode Analisa

    PPada metode analisa ini menggunakan metode analisa SWOT, analisa SWOT ini menaruh perhatian pada unsur-unsur Strenghs, Weaknesses, Opportunities, & Threats. Serta menggunakan alat bantu (tools) Unified Modeling Language (UML) yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.

    Metode Perancangan

    Dalam Tugas Akhir ini metode perancangan yang akan digunakan adalah menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang dibutuhkan oleh administrasi pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL.

    Metode Pengujian

    Dalam penelitian ini penulis memilih Black Box Testing yaitu dengan melakukan test case ini bertujuan untuk menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya dapat dilihat pada BAB III.

    Sistematika Penulisan

    Dalam memudahkan membuat laporan dan memahami pembahasan tentang penulisan penelitian ini, maka di kelompokkan materi penulisan menjadi 4 (empat) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN
    Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI
    Dalam bab ini, penulis akan menguraikan pembahasan mengenai landasan teori yang berisi teori umum yang mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi, teori khusus membahas mengenai penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan penelitian, serta adanya literature review.

    BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
    Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), user requirement, rancangan basis data, flowchart, rancangan program, rancangan prototipe, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi.

    BAB IV PENUTUP
    Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan.

    DAFTAR PUSTAKA.

    DAFTAR LAMPIRAN.



    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

      Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistsem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

      Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya:

      1. Menurut Taufiq (2013:2), bahwa “Suatu sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintregasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
      2. Menurut Yakub (2012:1), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau tujuan tertentu.”
      3. Menurut Sutarman (2012:13), bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

      Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang salaing terhubung dan berinteraksi satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

      Siklus hidup pengembangan sistem (Systems development life cycle-SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan, yaitu :

      1. Analisis
        Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan analisis ini adalah sebagai berikut:
        1. Deteksi masalah.
        2. Penelitian atau investigasi awal.
        3. Analisa kebutuhan sistem.
        4. Mensortir kebutuhan sistem.
        5. Memilih sistem yang baik.
      2. Perencanaan
        Tujuan perencanaan adalah untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang baik. Kegiatan ini meliputi perancangan output, input dan file.
    3. Karakteristik Sistem

      Model umum dari sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu sebuah sistem juga mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan hal tersebut dikatakan sebagai suatu sistem.

      Menurut Hartono (2013:14), “sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

      1. Komponen (components);
      2. Penghubung antar bagian (interface);
      3. Batas sistem (boundary);
      4. Lingkungan luar (environment);
      5. Masukan (input);
      6. Mekanisme pengolahan (processing);
      7. Keluaran (output);
      8. Tujuan (goal);
      9. Sensor dan kendali (sensor and control);
      10. Umpan balik (feedback).

      Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    4. Klasifikasi Sistem

      Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang dantaranya (Tata Sutabri, 2012:22):

      1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
        Sisem Abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
      2. Sistem Alamiyah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
        Sistem Alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
      3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
        Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
      4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
        Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan ligkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

      Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

      1. Menurut Sutarman(2012:14), bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.”
      2. Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai degan kebutuhan.”
      3. Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

    2. Kualitas Informasi

      Menurut Yakub (2012:9), Kualitas Informasi dapat dlihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari beberapa hal, yaitu:

      1. Relevan (Relevancy)
        Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda.
      2. Akurat (Accurate)
        Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

        Komponen keakuratan suatu informasi diantaranya sebagai berikut:

        1. Completeness : Are necessary message items present?
          Hal ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan hanya sebagian saja tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukann tindakan secara keseluruhan sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.
        2. Correctness ; Are message items corect?
          Maksudnya bahwa informasi yang diterima kebenarannya tidak perlu diragukan lagi. Kebenaran dari informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.
        3. Security ; Did the message reach all or only the intended systems users?
          Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.
      3. Tepat Waktu (TimeLine)
        Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi yang sudah usang tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.
      4. Ekonomis (Economy)
        What level of resources is needed to move information through the problem-solving cyclel? Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.
      5. Efisien (Efficiency)
        What level of resources is required for each unit of information output? Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai efisien yang terdapat didalamnya.
      6. Dapat dipercaya (Reliability)
        Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya , hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.
    3. Nilai Informasi

      Menurut Tata Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

      Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      1. Mudah Diperoleh
        Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan teteapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
      2. Luas dan Lengkap
        Sifat ini menunjuka lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
      3. Ketelitian
        Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
      4. Kecocokan
        Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
      5. Ketepatan Waktu
        Menunjukkan tidak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya beberapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
      6. Kejelasan
        Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
      7. Keluwesan
        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
      8. Dapat Dibuktikan
        Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informsi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
      9. Tidak Ada Prasangka
        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
      10. Dapat Diukur
        Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut Taufiq (2013:17)[1], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

      Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisai untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

    2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:47)[3], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang trediri dari :

      1. Blok Masukan (input block)
        Input mewakili data masukan kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
      2. Blok Model (model block)
        Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
      3. Blok Keluaran (output block)
        Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
      4. Blok Teknologi (technology block)
        Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
      5. Blok Basis Data (database block)
        Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan brhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.data dalam basis data harus diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan bekualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
      6. Blok Kendali (control block)
        Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature debu, kecurangan-kecuranngan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Penggajian

    1. Definnisi Penggajian

      Istilah Penggajian berasal dari kata gaji yaitu : sesuatu pembayaran atau upah yang berupa uang diberikan setiap pengusaha atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang didalamnya mencangkup tunjangan-tunjangan, potongan-potongan serta absen.

      Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh), umumnya gaji dibayar secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayar berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Jadi, penggajian merupakan proses perhitungan gaji bersih yang diproses berdasarkan absensi (time card) potongan, tunjangan yang diberikan berdasarkan golongan setiap pekerja tersebut. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi yakni imbalan jasa yang diberikan secara terakhir kepada karyawan atas prestasi kerja yang diberikan kepada pegawai.

      Perbedaan gaji dan upah terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerja kuat, sedangkan seseorang menerima upah apabila ikatan kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya gaji pada umunya diberikan pada setiap akhir bulan, sedangkan upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu.

      Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok. Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dalam latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerja.

      System penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :

      1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir
        Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Dengan mengunakan daftar hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir dan dapat pula diisi secara otomatis oleh mesin pencatat waktu (time recorder marchin). Disamping itu pencatatan waktu hadir diselenggarakan pula untuk menentukan gaji dan upah.
      2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja
        Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.
      3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
        Dalam prosedur ini, fungsi membuat daftar gaji dan upah karyawan. Dimana potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji dan upah.
      4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
        Dalam prosedur biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja dimana distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok pabrik.
      5. Prosedur Pembayaran Gaji
        Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fugsi keuangan kemudian menggunakan cek tersebut ke bang dan memasukan uang ke dalam amplop gaji.

    Definisi Karyawan

    Karyawan merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diingikan sesuai dengan apa yang akan dicapai.

    Database

    1. Istilah-Istilah Database

      Beberapa terminology dalam database diantara lain :

      1. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[4] “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.
      2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :
        1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja
        2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
        3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.
      3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
      4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
      5. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.
    2. Kriteria Database

      Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

      Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File atau Table.

      Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria, yaitu:

      1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
      2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
      3. Dapat dikembangkan dengan mudah, volume maupun strukturnya.
      4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
      5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

    Konsep Dasar Web Server

    1. Definisi Web Server

      Menurut Anhar (2010:4)[5] Definisi Web Server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.

      Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

      Menurut Oktavian (2010:11)[6], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

      Menurut Arief (2011:19)[7], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan web server merupakan suatu aplikasi yang dapat menerima informasi dari pengguna melalui web browser.

    Konsep Dasar Website

    1. Definisi Website

      Menurut Murad (2013:49)[8], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Arief (2011:7)[7], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

    2. Jenis – Jenis Website

      Menurut Arief (2011:8)[7], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
      2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep dasar Unified Modelling Language(UML)

    1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Nugroho (2011:6)[9], “UML” (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

      Menurut Alim (2012:30)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    2. Diagram Unified Modelling Language (UML)

      Peneliti menggunakan 4 macam diagram UML pada Penelitian skripsi ini, di antaranya yaitu:

      1. Use Case Diagram
        Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

        Gambar 2.1 Use Case Diagram

      2. Class Diagram
        Classdiagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

        Gambar 2.2 Class Diagram

      3. Activity Diagram
        Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decission yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir.

        Gambar 2.3 Activity Diagram

      4. Sequence Diagram
        Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

        Gambar 2.4 Sequence Diagram

    3. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Adi Nugroho (2010:16)[10] , langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

      1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
      2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
      4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
      11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. 2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
      12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
      13. Perangkat lunak siap dirilis.
    4. Konsep Permodelan Menggunakan UML

      Menurut Nugroho (2010:10)[10] , Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    5. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

      Menurut Nugroho (2010:117)[10] , bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

      1. Sesuatu (things)
        Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
        1. Structural Things
          Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
        2. Behavioral Things
          Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
        3. Grouping Things
          Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
        4. Annotational Things
          Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
      2. Relasi (Relationship)
        Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
        1. Ketergantungan (Dependention)
          Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
        2. Asosiasi (Association)
          Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
        3. Generalisasi (Generalization)
          Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
        4. Realisasi (Realization)
          Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor)

    1. Definisi PHP

      PHP (Akronim dari PHP Hypertext Prepocessor) yang meupakan bahasa pemogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

    2. Sejarah PHP (Hypertext Prepocessor)

      Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. pada rilis ini, interpreter PHP sudah di implementasikan dalam program C. dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP (Hypertext Preprocessing). Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemogramman kearah paradigm berorientasi objek.

    3. Kelebihan dan Kekurangan PHP

      Banyak sekali kelebihan yang dimiliki PHP dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain, diantaranya :

      1. Bisa membuat Web menjadi Dinamis
      2. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh semua sistem operasi karena PHP berjalan secara web base yang artinya semua sistem operasi bahkan HP yang mempunyai web browser dapat menggunakan program PHP.
      3. PHP bersifat Open Source yang berartidapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.
      4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun Java.
      5. Bahasa pemograman PHP tidak memerlukan kompilasi / compile dalam penggunaanya.
      6. Mendukung banyak paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan lain-lain.
      7. Data pengembangan aplikasi PHP mudah karena banyak Dokumentasi, Refrensi dan Developer yang membantu dalam pengembangannya.

      Banyak bertebaran aplikasi dan program PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain.
      Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Namun masalah kekurangannya sangat sedikit. Diantaranya :

      1. PHP tidak mengenal Package.
      2. Jika tidak di encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk mengencodingkan dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.
      3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemograman dan konfigurasi PHP.

    CodeIgniter

    Menurut Hakim (2010:8)[11] CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.

    Gambar 2.5 Logo CodeIgniter

    Sumber : Hakim (2010 : 9)[11] Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

    CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

    Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

    1. Gratis
      CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
    2. Ditulis Menggunakan PHP 4
      Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
    3. Berukuran Kecil
      Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
    4. Menggunakan Konsep MVC
      CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.
    5. URL yang Sederhana
      Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).
    6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
      CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.
    7. Extensible
      Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
    8. Tidak Memerlukan Template Engine
      Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.
    9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
      Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
    10. Komunitas
      Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).

    Sumber : Hakim (2010 : 12)[11] Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

    Keterangan :

    1. Index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resorce untuk menjalankan CodeIgniter.
    2. Router memerikasa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengannya.
    3. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal.
    4. Security. Sebelum Controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan userakan difilter untuk keamanan.
    5. Controller memuat model, core libraries, plugins, helpers dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request.
    6. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirimkan ke browser. Jika Cache aktif, maka View akan disimpan sebagai Cache dahulu, sehingga pada request berikutnya langsung dapat ditampilkan.

    Kelebihan Framework CodeIgniter

    CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dari dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter juga memiliki fitur-fitur lainnya yang sangat bermanfaat, antara lain: (Daqiqil, 2011:3)[12]

    1. Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstuktur dan memiliki standar yang jelas.
    2. URL friendly. URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada CodeIgniter minimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.
    3. Kemudahan-kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.
    4. Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah:
      1. Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
      2. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.
      3. Dokumentasi lengkap dan jelas.
      4. Learning Curve rendah. CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk menghambat team development.

    Definisi MySQL

    Menurut Alexander F.K. Sibero (2011:97)[13], berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. Menurut Anhar (2010:45)[5] “MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MySQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.

    Menurut Nugroho (2010:91)[10] “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca, ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur”. Menurut Madcoms (2010:367)[14], “penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya”.

    Menurut Arief (2011:151)[7], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

    PhpMyAdmin

    Menurut Nugroho (2010:88)[10] , “phpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”. Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

    Menurut Arief (2011:429)[7], “phpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”. Menurut Prasetio (2012:53)[15], “phpMyAdmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

    Pengertian Aplikasi Web

    Menurut Murad, dkk (2013:49)[8], ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

    Menurut Arief (2011:7)[7], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2010).

    XAMPP

    Menurut Madcoms (2010:341)[14], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8)[16], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”. Menurut Nugroho (2010:74)[17], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah berisi Web Server Apache, database MySQL dan PHP.

    Definisi Implementasi

    Sistem telah dianalisis dan didesain secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sekarang sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :

    1. Menerapkan rencana implementasi.
    2. Melakukan kegiatan implementasi.
    3. Tindak lanjut implementasi

    Konsep siklus hidup mempunyai implikasi bahwa setiap proyek pengembangan sistem harus dibagi dalam tahap-tahap berbeda dengan titik pengendalian manajemen yang formal diletakkan diantara tahap-tahap. Prinsip pengendalian dasar adalah setiap tahap harus menghasilkan dokumentasi secara formal ditelaah dan disetujui sebelum memulai tahap berikutnya dari siklus hidup proyek.

    Definisi Laporan TA

    Menurut Buku Panduan Tugas Akhir Dan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja (2013:2), Tugas Akhir atau Skripsi adalah karya ilmiah yang harus dibuat mahasiswa sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 dan Ahli Madya (A.Md) untuk jenjang DIII dalam ilmu komputer.

    Menurut Buku Panduan Tugas Akhir Dan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja (2013:1), untuk memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang ilmu komputer di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja Informatika, mahasiswa wajib membuat laporan Tugas Akhir, sedangkan untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dalam bidang ilmu komputer di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja, mahasiswa wajib membuat laporan Skripsi. Tujuan Tugas Akhir dan Skripsi adalah untuk mengenal penerapan metode penelitian/perancangan, membina kemampuan memecahkan masalah dan membina keterampilan dalam suatu bidang. Tugas Akhir dan Skripsi juga dapat merupakan latihan pemahaman menyeluruh bagi mahasiswa mengenal pendidikan, dimana disajikan secara terpisah-pisah dalam berbagai mata kuliah, dan latihan kerja ilmiah mandiri.

    Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302)[18], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

    Menurut Saputra (2012:51)[19], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Tahap II
      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.
        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi
      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Pengujian Black Box

    1. Definisi Blackbox
    2. Menurut Rizky (2011:265)[25], definisi black box testing adalah sebagai berikut :
      Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

      Menurut Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Black box testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.

    3. Tujuan penggunaan Black box
      1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
      2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
      3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
    4. Kelebihan dan kekurangan pengujian black box
      1. Kelebihan pengujian black box
        1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
        2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
        3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
        4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.
      2. Kekurangan pengujian black box adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

    Literatur Review

    Menurut Apriyanti (2012:32), “literatur riview adalah survey tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian “ dan menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2013:17-153), “Penelitian sebelumnya (litetratur riview) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.”

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penggajian dan penelitian lain yang berkaiatan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem penggajian ini perlu dilakukan study pustaka (literature reveiw) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, antara lain sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dijalankan oleh Nurmala Sari (2012)[20]
      Penelitian yang dijalankan oleh Nurmala Sari[20] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Berbasis Web pada PT. Megastar Home Shopping” pada tahun 2012. Sistem penggajian yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi web seharusnya aplikasi penggajian tersebut diharapkan bisa secara online agar mudah diakses dimana saja dan kapan saja.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Budhi Hartantyo (2012)[21]
      Penelitian yang telah dijalankan oleh Budhi Hartantyo[21] yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada PT. Surya Utama Nusaparka Semarang”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini normalisasi dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Microsoft Visual Basic 6.0 untuk membuat sistem ini menggunakan ERD dan DBMS (Database Manajement Sistem) sebagai databasenya.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Prasetiyo (2011)[22]
      Penelitian yang telah dijalankan oleh Sigit Prasetiyo[22] yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penggajian pada SMK Al-Firdaus Jakarta”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modelling Language (UML), untuk mengembangkan sistem yang digunakan yaitu Rapid Application Development (RAD) adapun software yang digunakan dalam sistem ini ialah Edit Plus 2 dan Maceromedia Dreamwaver 8 sebaggai software editor sebagai penulis bahasa pemrograman, dan mysql sebagai databasennya.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Irwan Yulistiawan (2011)[23]
      Dalam laporan skripsi dalam judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (UIN JAKARTA)” disini ada beberapa kesamaan tentang pembahasan yang mengarahkan tentang penggajian, dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Irwan Yulistiawan[23] bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada pegawai dalam melihat slip gaji secara online agar dapat bekerja secara efektif. Metode perancangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Rapid Application Development (RAD). Keunggulan sistem yang dibangun oleh pennelitian sebelumnya adalah dapat memberikan kemudahan kepada pegawai dalam menerima gaji serta meminimalkan kesalahan yang sering terjadi sebelum sistem ini dibangun.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Elvi Selviana (2013)[24]
      Penelitian yang dilakukan oleh Elvi Selviana[24] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Berbasis Web pada Kelurahan Cikokol Kota Tangerang” pada tahun 2013. Sistem penggajian ini hanya menghitung gaji pegawai saja seharsnya lebih efektif lagi jika disertai dengan rekap absensi sehingga otomatis masuk kedalam sistem perhitungan gaji dan tidak perlu memasukan jumlah absensi pegawai lagi.
    6. Penelitian yang dijalankan oleh Serly Dwi Lestari (2012)[25]
      Penelitian yang dijalankan oleh Serly Dwi Lestari[25] yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada UPT. Pendidikan Kec. Jambe Kab. Tangerang” pada tahu 2012. Pada perancangan sistem ini hannya bisa diakses oleh staff keuangan dan bendahara saja seharusnya sistem tersebut dapat diakses juga oleh kepala UPT untuk bisa melihat laporan penggajian.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan