SI1111469078

Dari widuri
Revisi per 28 Januari 2017 07.52 oleh Handri.haryandi1111469078 (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Elisitasi)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469078
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469078
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469078
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Infomasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T,.MMSI)
   
(Erna Astryani, S.Kom)
NID : 08182
   
NID : 15017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468880
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Agustus 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469078
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Agustus 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1111469078

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pertumbuhan bisnis di bidang jasa yang berkembang pesat di dunia kerja, terutama terlibat dalam perbaikan harus bersaing untuk memberikan pelayanan yang baik untuk memuaskan pelanggan, banyak perusahaan yang terlibat dalam peningkatan bisnis memperluas perhatian bervariasi dalam studi tentang sistem pemasaran di PT. Citra Mandiri Perkasa Mulki diciptakan untuk membantu perusahaan dalam menawarkan jasa perbaikan untuk masing-masing perusahaan secara efektif dan efisien. jenis metode yang digunakan adalah metode deskripsi yang membahas metode penelitian, mengumpulkan dan menganalisis data yang memberikan gambaran yang cukup jelas tentang masalah yang dibahas. Mengingat penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi kinerja karyawan dalam produktivitas perusahaan. Selain kecepatan, akurasi, akurasi laporan juga masalah baru dalam pemasaran yang masih menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu kita membutuhkan pemecahan solusi yang digunakan untuk dipertimbangkan melalui website pemasaran di mana cepat, efektif dan efisien diharapkan dapat membantu memberikan pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan di masa depan.

Kata Kunci : Perbaikan jasa, Laporan, PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs.P.o. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T,.MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Erna Astriyani, S.Kom selaku selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak M. Syamsudin selaku stakeholder PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kepada kedua Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan serta memberikan semangat dalam mengerjakan Skripsi ini dengan baik.
  10. Seluruh Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dalam kelancaran pengurusan surat-surat Skripsi Penulisan.
  11. Teman-teman seperjuangan (Muh rizal, Abdul Mukti, Mubtasir, Jelang, Nopran, Andy Nova, Dwiki, Martin dan Tatang.) yang telah berjuang bersama penulis selama 4 tahun.
  12. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat penulisan harapkan.

Akhir kata penulis berharap penulisan laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Agustus 2016
Handri Haryandi
NIM. 1111469078

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era saat ini Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari semua serba terkomputerisasi. Seperti di sekolah sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya system terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Perkembangan teknologi pada saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dengan banyaknya media, kebutuhan dan mobilitas yang tinggi pada masyarakat, hampir semua kegiatan instansi ataupun individu menggunakan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi yang ada, dituntut agar dapat membuka wawasan dan mengimbangi situasi yang terjadi. Oleh karena itu banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatan usahanya, bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan namun juga untuk meningkatkan produktivitas pekerja pada setiap perusahaan.

Citra Mandiri Mulki Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbaikan. Sistem pemasaran yang berjalan saat ini masih menggunakan metode konvensional dengan menggunakan brosur dan iklan di beberapa situs jual beli. Hal ini mengakibatkan proses berjalannya kegiatan perusahaan menjadi tidak efektif dikarenakan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mencari klien agar dapat mengenal dan menggunakan jasa dari perusahaan ini.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka perlu adanya suatu sistem yang sangat efektif dalam penggunaannya. Agar dapat menyelesaiakan permasalahan yang terjadi maka Penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA PT. CITRA MANDIRI MULKI PERKASA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN”.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Adapun rumusan masalah yaitu:

  1. Apakah sistem pemasaran yang sedang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?

  2. Bagaimana sistem menangani masalah keterbatasan informasi mengenai produktivitas perusahan di lapangan?

  3. Bagaimana laporan sistem informasi produktivitas para karyawan perusahan pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian pada Citra Mandiri Mulki Perkasa ini yaitu mulai dari proses pendataan melalui pengisian quisioner oleh penguna jasa, informasi pemasaran, dan produktivitas perusahaan PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

Tujuan dan Manfaat Penilitian

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini:

  1. Untuk mengetahui prosedur sistem informasi yang sedang berjalan pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

  2. Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang terkait dengan kinerja karyawan pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

  3. Melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan dari sistem pemasaran pada Citra Mandiri Mulki Perkasa agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam mengolah data pada sistem pemasaran pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

Manfaat

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah:

  1. Meningkatkan sistem pelayanaan dan informasi pemasaran pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

  2. Menambah wawasan dan pengetahuan pada Sistem pemasaran di PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

  3. Dapat meningkatkan mutu pelayanan PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data di lapangan penulis memperoleh data tersebut dengan metode-metode antara lain :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan metode ini dengan cara studi lapangan langsung pada perusahaan serta melihat langsung kinerja perusahaan, sehingga dengan cara ini penulis dapat memperoleh data-data yang diperlukan, memahami kegiatan oprasional perusahaan, mengetahui permasalahan yang berjalan sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari.
  2. Metode Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan sesi tanya-jawab kepada para stakeholder pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa. Dikarenakan penulisan laporan mengenai sistem informasi produktivitas kinerja perusahaan, maka penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berada pada bagian marketing dan juga accounting.
  3. Metode Pustaka ( Study Literature)

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis atau disertasi, serta melakukan searching pada internet menggunakan sumber yang dapat dipercaya. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang saya lakukan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini menggunakan UML, karena dengan menggunakan UML saya dapat menjelaskan alur kerja dalam sistem informasi pemasaran pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan Perangkat Lunak adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Pengembangan Perangkat Lunak memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan Pengembangan Perangkat Lunak ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil Pengembangan Perangkat Lunak tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metode Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi

  2. Melakukan kegiatan implementasi

  3. Tindak lanjut implementasi

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa Guna Meningkatkan Produktivitas Perusahaan

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah,ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa dan perancangan serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Citra Mandiri Mulki Perkasa yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi,dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa pendataan dan penjadwalan. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya :

Menurut Moekijat (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”. Dalam buku yang lain yakub juga menjelaskan bahwa :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”. (Yakub,2012:1),

“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. (McLeod, Jr,2011:152).

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.



Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem yang dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batas Sistem

    Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
  4. Penghubung Sistem

    Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu masukan yang diperoses untuk mendapatkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem

    Merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain hanya sebagai sisa pembuangan.
  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.
  9. Strategi Sistem

    Strategi sistem merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input pemrosesan hingga akhirnya diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

  2. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

    1. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

    2. Menurut Sutabri (2012:1), definisi data adalah sebagai berikut:

      Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

    Dari poin-poin di atas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

    Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu 1) tahapan input, dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device); 2) tahapan process, dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemproses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage; 3) tahapan output, dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

  3. Definisi Informasi

  4. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    2. Menurut Amin (2012:72), "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

    3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    4. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah dan memiliki manfaat bagi penggunanya.

  5. Kualitas Informasi

  6. Kualitas suatu informasi tergantung dari Tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan, menurut Tata sutabri (2012:43) :

    1. Akurasi (Accuracy)

      Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
      1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

      2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

      3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

    2. Revelansi (Revelancy)

      Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
    3. Tepat Waktu (Timeliness)

      Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
  7. Nilai Informasi

  8. Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14), “Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas”.

    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan Dalam Memperoleh

      Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
    2. Sifat luas dan kelengkapannya

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap.Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
    3. Ketelitian (Accurancy)

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
    4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
    5. Ketepatan Waktu

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
    6. Kejelasan (Clarity)

      Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
    7. Fleksibelitas / Keluwesannya

      Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
    8. Dapat Dibuktikan

      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.
    9. Tidak ada prasangka

      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
    10. Dapat Diukur

      Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi di atas, bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Sutarman (2012:13), Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

  3. Komponen Sistem informasi

  4. Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
      1. Blok Basis Data (Database Block)

        Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
      2. Blok Kendali (Controls Block)

        Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
  5. Tujuan Sistem Informasi

  6. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M. 2010:13)

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
    2. Ekonomi (Economic)

      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
    3. Keandalan (Realibility)

      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
    4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
    5. Kesederhanaan (Simplicity)

      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
    6. Fleksibilitas (Fleksibility)

      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem

  2. Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

  3. Tahapan Analisis Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:220), “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (Henderi dkk, 2011:322), “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

      1. Mengidentifikasi penyebab masalah

      2. Mengidentifikasi titik keputusan

      3. Mengidentifikasi personil-personil kunci

    2. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

      1. Menentukan jenis dan objek penelitian

      2. Merencanakan jadwal penelitian

      3. Mengatur jadwal wawancara.

      4. Mengatur jadwal observasi.

      5. Membuat agenda wawancara.

      6. Mengumpulkan hasil penelitian.

    3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

      1. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

      2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

      3. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

        1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

        2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

        3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

  1. Pengertian Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri.

Berikut ini adalah pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Menurut Sutarman (2012:17),“Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras computer”.

Menurut Daryanto (2010:3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Menurut Jurnal CCIT Raharja Vol 6 No 2. Untung Raharja, dkk (Januari, 2012: Hal 228-229), ”Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai pengambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya. Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Artinya data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. Perancangan sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung keputusan dan dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem imformasi yang meliputi data dan informasi”.

    Jadi perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

  3. Tujuan Perancangan Sistem

  4. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Pemasaran

  1. Pengertian Pemasaran

  2. Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai berikut:

    Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.

    Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

  3. Macam – Macam Sistem Pemasaran

    1. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal

      Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan : Mengendalikan perilaku saluran

      Mencegah perselisihan antara anggota saluran
    2. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal

      Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
    3. Sistem pemasaran dengan saluran ganda

      Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
    4. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

    1. Lingkungan makro ekstern.

      Lingkungan makro tersebut ialah:
      1. Demografi (kependudukan).

      2. Kondisi ekonomi.

      3. Teknologi.

      4. Kekuatan sosial dan budaya.

      5. Kekuatan politik dan legal.

        </l>
      6. Persaingan.

    2. Lingkungan mikro eksternal

      1. Pasar (market)

      2. Pemasok

      3. Pialang (marketing intermediaries)

    3. Lingkungan Non – Pemasaran Intern

      Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

Konsep Dasar Produktivitas

  1. Pengertian Produktivitas

  2. Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.

  3. Siklus Produktivitas

  4. Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang membahas upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus:

    1. Pengukuran

    2. Evaluasi

    3. Perencanaan

    4. Peningkatan

    Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja, jika suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri. Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan adalah:

    1. Tidak ada evaluasi produktivitas

    2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen

    3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.

    4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan teknologi dan informasi.

Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indicator sebagai evaluasi. Salah satu diantaranya adalah metode OEE (Overall Equipment Effectiveness). Sementara identifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan pendekatan lean production.

Struktur Organisasi Perusahaan

  1. Pimpinan

    Pimpinan adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
  2. Marketing

    Marketing (Pemasaran) adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi.
  3. Accounting

    Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
  4. Teknisi

    Teknisi Akuntansi adalah adalah teknisi yang memiliki kompetensi untuk menjadi tenaga pelaksana pembukuan pada dunia usaha, lembaga pemerintah dan lembaga lainnya Seorang teknisi akuntansi, lebih sering disebut atau akuntansi petugas pembukuan, yang dipekerjakan oleh perusahaan untuk mencatat memproses dan membuat laporan keuangan.

Konsep Dasar Testing

  1. Definisi Testing

  2. Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segalakemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada costumer .

    Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

    Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak,melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

    Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

  3. Pengertian Black Box Testing

  4. Menurut Rizky (2011:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

    Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

  5. Keuntungan Black Box Testing

  6. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

  3. Definisi Fields

  4. Fields adalah sub-bagian dari record. Anhar (2010 : 45)

  5. Definisi Record

  6. Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (record number). (Anhar, 2010 : 45).

  7. Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45).

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

  2. Menurut Nugroho (2010:6), UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Alim (2012:30), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

  3. Jenis-Jenis Diagram UML

    1. Use Case

      Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2. fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
    2. Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:

      1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

      2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikannilai tambah bagi bisnis.

    3. Activity Diagram

      Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
    4. Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    5. Sequence Diagram

      Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.
    6. Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    7. Class Diagram

      Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

  4. Sifat Diagram UML

  5. Menurut Widodo (2011:10), berikut ini adalah jenis diagram UML dan sifatnya :

    1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

    2. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    3. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

    4. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung

  1. Pengertian Web

  2. Menurut (Sidik, 2010:1), Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

  3. Sifat-Sifat Web

  4. Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saatini. Pengelompokan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi,sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan. Menurut (Rahmat Hidayat,2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:

    1. Web Dinamis

      Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi-isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrogaman yang digunakan antara lain PHP, ASP, NET dan memanfaatkan database MySql.
    2. Web Statis

      Merupakan website yang content nya sangatjarang diubah. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.
    3. Fungsi Web

    Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website

      Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
    2. Commercial Website

      Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
    3. Goverment Bisnis

      Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikanpelayanan kepada pengguna.
    4. Non-Profit Organization Website

      Dimiliki oleh organisasiyang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.
  5. Web Browser

  6. Menurut Jarot Setyaji (2010:296), “web browser atau sering juga disebut internet broswer yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet Browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari world wide web (www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh sebuah pengguna internet. Berikut merupakan bagian dari web browser yaitu :

    1. Status Bar

      Kotak bagian dibawah jendela browser menampilkanberbagai jenis informasi sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pengguna.Sebagian besar menunjukan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
    2. Address Bar

      Merupakan kotak bagian atas jendela browser,menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.
    3. Title Bar

      Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikanjudul halaman web.
    4. Toolbar Icon

      Toolbar atau icon jendela browser pada bagian kanan atas jendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “back”, “home”, “refresh” dan lain sebagainya.
    5. Display Window

      Merupakan ruang kerja browser, berupa frame menampilkan halaman website.
    6. Scroll Bar

      Merupakan pointer untuk menarik halaman web menuju bagian paling bawah.
  7. Apache

  8. Rulianto Kurniawan (2010:9), Apache web server atau server HTTP Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti Linux, Unix, Microsoft Windows dan Novell Netware sertaplatform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web. Apache merupakan perangkat lunak sumberterbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiridari pengembangan-pengembangan dibawah naungan Apache Software Foundation. Webserver inilah nantinya yang akan digunakan untuk belajar bahasa pemrograman PHP.

  9. Pengertian Website

  10. Menurut Siti Aisyah, dkk (2012:112) “ Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diamatau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yangmembentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masingdibungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

    Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web yang adalah sebagai berikut:

    1. HTML

      Menurut Sidik dan Husni (2010:9), HTML adalah file teks murni yang dapat dibuatdengan editor teks sembarang, dokumen ini dikenal sebagai web page, dokumen html, merupakan dokumen yang disajikan dalam browser.
    2. PHP

      PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010:3).
  11. MySQL

  12. Menurut Nugroho (2010:91), “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

  13. Adobe Dreamweaver

  14. Menurut (Sigit, 2010:1), Dreamweaver adalah sebuah HTML Editor Profesional untuk mendesign web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

  15. XAMPP

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74), “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. vElisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :</p>
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

      1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

      2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

      3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

    5. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Requirement diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
      1. Functional requirements

        Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
      2. Non Functional requirements

        Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    1. Pengertian Analisa SWOT

    Menurut (Hendro,2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

    Menurut (Fahmi, 2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

    (Fahmi, 2013:252), Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

    a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran kepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yang berjalan saat ini agar lebih diperbaharui. b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi. c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada? Yaitu dengan cara menjaga memberi password pada sistem tersebut agar tidak sembarang orang bisa melihat data yang dimiliki. d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengan sebaik-baiknya.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

    2. Tujuan Penerapan SWOT

    Menurut (Fahmi, 2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

    2. Penerapan Analisa SWOT Menurut (Hendro, 2011:291) Analisa digunakan dalam: a. Memasuki sebuah industri baru. b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini. d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan. e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

    3. Manfaat Analisa SWOT

    Menurut (Hendro,2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

    a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi. b. Untuk membuat rekomendasi. c. Informasi lebih akurat. d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision). e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

    4. Langkah Langkah Penyusunan Analisa SWOT

    Menurut (Rangkuti ,2011:8), Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

    a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT. b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu) Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai. c. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat. d. Kuisioner Riset SWOT Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

    e. Identifikasi Penyebab Masalah Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena. f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan. g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan. h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya. i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator. Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja. j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami. k. Melakukan Cascading SWOT Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu. l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya. m. Analisis Anggaran dan Model Keuangan Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan. n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.

    2. Kajian Literature Review

    Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

    a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini. b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini. d. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada. e. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    3. Tujuan Literature Review a. Menunjukan bahwa penulisan memahami area penelitian dan mengetahuI isu-isu utama penelitian serta bahwa penelitian memilik kompetensi, kemampuan, dan latar belakangyang dengan penelitiannya. b. Mengintergrasikan dan menyimpulkan hal-hal yang diketahui dalam area penelitian tersebut. c. Belajar dari orang lain dan menstimulasi ide-ide baru banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai laporan permasalahan dalam bidang jasa. dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pembayaran ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review).

    4. Literature Review

    Dalam upaya penelitian perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Mulyana (2010) yang berjudul” Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Folding Gate Berbasis Web Pada CV. Citra Karya Jaya”. Peneliti menjelaskan sistem yang berjalan saat ini ditempat tersebut masih bersifat manual sistem yang dibuat oleh peneliti dapat membantu proses pemasaran pada CV tersebut dan menggantikan sistem manual ke sistem terkomputerisasi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Darul Devia Rully (2010)penelitian ini berjudul ”Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Pelumas Berbasis Web Pada Maestro Auto Service Tangerang ”. Dalam laporan yang dibuat oleh penulis menyebutkan bahwa kurang efektifnya pemasaran dan menggunakan sistem pemasaran manual . sistem yang dibuat dapat membantu proses pemasaran menjadi lebih efektif dan menggunakan proses pemasaran yang berbasis web. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Ade Saputra (2009) yang berjudul “Advertising And Graphic design Media Promosi Bagian Pemasaran Pada Perguruan Tinggi Raharja” dalam laporannya menyimpulkan bahwa dalam proses pemasaran harus ada design grafhic yang unik dan menarik. 4. Penelitian yang dilakukan oleh dewi imaniar, triyono, richi setiawan dari jurnal CCIT vol.7 no.3 (mei 2014) yang berjudul “Media Iklan Profil SMA-IT ALIA TANGERANG BERBASIS ANIMASI 3D” dalam Penelitian yang dilakukan di SMA-IT ALIA TANGERANG menggunakan animasi 3d merupakan media yang sangat tepat untuk meningkatkan menarik minat calon siswa baru. Dimana kertetarikan masyarakat juga akan lebih mendalam karena dikaitkan dengan efect-efect animasi yang akan lebih melekat secara emosional. 5. Penelitian yang dilakukan oleh padeli, sudaryono, indri handayani dari jurnal CCIT vol.7 no.3 (mei 2014) yang berjudul “BUILDING MARKETING UNTUK KOMUNITAS SENDIRI BERBASIS ONLINE” dalam laporannya menyimpulkan aplikasi wabsite pada bizarre sounds production ini dapat memberikan kemudahan pada konsumen dalam mencari dan membeli produk-produk yang di jual oleh bizarre sounds production.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni (2012) yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Pemasaran Mechanical Components Pada PT Santoso Teknindo Tangerang” dalam penulisanya sistem pemasaran yang berjalan mengggunakan beberapa softwere yaitu solidwork, JobBoss, dan Filemaker Pro 11 dengan fasilitas link.