SI1222474050

Dari widuri
Revisi per 19 Agustus 2016 09.58 oleh Bagus (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)








SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222474050
Nama
Jenjang Studi
Jurusan



Disahkan Oleh :



Tangerang, Juni 2016



Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 000145







SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING



APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG



Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474050
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2015/2016



Disetujui Oleh :



Tangerang, Juni 2016



Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.)
NID : 10020
   
NID : 05060









SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1222474050
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2015/2016



Disetujui Penguji :



Tangerang, Juni 2016



Ketua Penguji
 
 
 
 
(_______________)
NID : ..........




Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(_______________) (_______________)
NID : .......... NID : ..........





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1222474050
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.



Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, Juni 2016

 
 
 
NIM : 1222474050


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK


Klinik Belinda Merupakan klinik pribadi milik Dr. M. Agus Saleh, yang memberikan pelayanan kesehatan 24 jam kepada masyarakat umum. Klinik Belinda berdiri sejak februari 2011 yang merupakan kelanjutan atau perubahan nama dari klinik praktek Dr. M. Agus Saleh, klinik ini menangani banyak pasien terutama pasien umum dan pasien BPJS. Namun, sejak berdirinya klinik ini dan sampai sekarang khususnya pada pencatatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual. sistem catatan rekam medis yang dilakukan oleh pihak Klinik Belinda kepada pasien umum dan pasien BPJS mulai dari pendaftaran pasien, diagnosa pasien, catatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mengisi data pasien pada lembar status pasien. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mencoba membangun sebuah aplikasi rekam medis pasien untuk mempermudah pengolahan data medis pasien. Tahapan implementasi yang dilakukan penulis dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Language). Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian yaitu dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Implementasi program yang digunakan pada apilkasi rekam medis ini menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan database MySQL yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Klinik Belinda seperti media penyimpanan yang terbatas, pengolahan data pasien, dan rekam medis, sudah terkomputerisasi sehingga proses pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta terhindar dari kesalahan.


Kata Kunci : Rekam Medis, UML (Unified Modeling language), PHP(Hypertext Preprocessor).







ABSTRACT


Belinda Clinic is a private clinic of Dr. Agus M. Saleh, who provide 24-hour health services to the general public. Belinda clinics established since February 2011, which is a continuation or change the name of the practice clinic Dr. Agus M. Saleh, the clinic is dealing with many patients, especially patients and the patient's general BPJS. However, since the establishment of this clinic and up to now particularly in recording patients' medical records are still using manual way. medical record system done by the clinic to the patient Belinda public and patient BPJS ranging from patient registration, patient diagnosis, medical record of patients still use manual way is by filling out the patient data on patient status sheet. Based on these problems the author tries to build an application to facilitate the patient's medical record patient medical data processing. Stages of implementation conducted by the author with an object oriented approach using UML (Unified Modeling Language). While data collection techniques using research methods is by observation, interviews, and literature. Implementation of programs used on apilkasi medical records using the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) with a MySQL database that is expected to address the problems that exist in the Clinic Belinda as a storage medium is limited, the processing of patient data and medical records, computerized so that the process public health services can be done quickly and easily and avoid mistakes.


Keyword : Information Systems, Outpatient Services





KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sebagai rasa syukur karena telah dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah "Aplikasi Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kab.Tangerang".


Tujuan dari pembuatan Laporan Penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata (S1) pada Jurusan Teknik Informatika (TI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.


Penulis sepenuhnya menyadari bahwa Laporan Penulisan Skripsi ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menunjang laporan yang lebih baik lagi. Dalam penyusunan Laporan Penulisan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :


  1. Alloh S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom, selaku selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan kepada kami.
  8. Bapak Dr. M. Agus Saleh selaku pemilik Klinik dan pembimbing lapangan di Klinik Belinda yang telah memberikan pengarahan dalam laporan Skripsi ini.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.
  10. Kepada teman-teman mahasiswa Raharja dan para sahabat yang selalu memberikan masukan dan saran yang sangat berguna bagi penulis.
  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.



Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membaca. Semoga rahmat hidayah Allah SWT tetap bersama kita, Amin.




Tangerang, Juni 2016
(BAGUS AN ARIF)
NIM. 1222474050


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM




Daftar isi






BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Klinik Belinda Merupakan klinik pribadi milik Dr. M. Agus Saleh, yang memberikan pelayanan kesehatan 24 jam kepada masyarakat umum. Klinik Belinda berdiri sejak februari 2011 yang merupakan kelanjutan atau perubahan nama dari klinik praktek Dr. M. Agus Saleh, klinik ini menangani banyak pasien terutama pasien umum dan pasien BPJS, karena telah bekerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Namun, sejak berdirinya klinik ini dan sampai sekarang khususnya pada pencatatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual.

Berdasarkan wawancara langsung dengan pemilik klinik bahwa sistem catatan rekam medis yang dilakukan oleh pihak Klinik Belinda kepada pasien umum dan pasien BPJS mulai dari pendaftaran pasien, diagnosa pasien, catatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mengisi data pasien pada lembar status pasien. Lembar status pasien digunakan untuk mencatat seluruh data medis pasien termasuk rekam medis pasien yang kemudian disimpan dan digunakan saat pasien melakukan pemeriksaan di Klinik Belinda, dalam hal ini saat pasien melakukan pemeriksaan di Klinik Belinda proses pencarian data rekam medis pasien baik pasien umum ataupun pasien BPJS yaitu dengan cara menelusuri lembar status pasien yang dapat menyita waktu, yang sering menghambat bagian pendaftaran, terutama dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan rekam medis pasien secara cepat. Sistem pengolahan rekam medis pasien seperti ini menyulitkan petugas ketika mencari satu persatu data medis pasien.

Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat didukung dengan suatu sistem komputerisasi. Selain untuk mempermudah pelayanan, sistem komputerisasi di klinik juga dapat meningkatkan mutu manajemen klinik, untuk itu dibutuhkan suatu sistem untuk menangani masalah tersebut yaitu dengan membuat suatu sistem informasi untuk mempermudah ahli tenaga medis dalam masukan data pasien, mencari data pasien, data rekam medis dan lain-lain dengan cepat.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis melakukan analisis dan merancang aplikasi yang penulis tuangkan dalam Laporan Skripsi dengan judul "Aplikasi Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kab.Tangerang", Dengan dibuatnya sistem ini, diharapkan dapat memberi kemudahan bagi para ahli tenaga medis Klinik Belinda untuk mengetahui informasi pasien dan mendapatkan laporan medis pasien secara jelas dan cepat.



Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah:

  1. Bagaimana sistem pengolahan rekam medis pasien yang berjalan pada Klinik Belinda saat ini?
  2. Apa yang menjadi kendala pada sistem rekam medis pasien Klinik Belinda?
  3. Bagaimana merancang aplikasi rekam medis pasien umum ataupun pasien BPJS yang dapat mempermudah pengolahan rekam medis pasien pada Klinik Belinda?


Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Skripsi ini, yaitu hanya dibatasi pada pencatatan rekam medis pasien umum dan pasien BPJS sampai dengan pembuatan laporan registrasi pasien, kunjungan pasien, dan laporan rekam medis pasien guna meningkatkan kualitas manajemen Klinik Belinda dan mutu pelayanan terhadap pasien khususnya kepada pasien Klinik Belinda.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional :
    1. Untuk mengetahui sistem pengolahan rekam medis pasien pada Klinik Belinda.
    2. Untuk memberikan informasi yang cepat, tepat dan relevan pada Klinik Belinda terutama laporan rekam medis pasien.
    3. Membangun aplikasi rekam medis pasien agar dapat mempermudah dalam mengelola data pasien secara maksimal baik pasien umum maupun pasien BPJS.
  2. Tujuan Fungsional : Agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mempermudah pihak Klinik Belinda dalam masukan data pasien dan laporan medis dan mempermudah pihak klinik untuk pencarian data medis baik pasien umum maupun pasien BPJS.
  3. Tujuan Individual : Untuk melangkapi persyaratan pencapaian jenjang Strata Satu dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Teknik Informatika di STMIK RAHARJA dan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai pengolahan rekam medis pasien pada Klinik Belinda.
  2. Sebagai saran dan masukan yang dapat digunakan oleh Klinik Belinda untuk dapat memudahkan dalam hal pengolahan rekam medis pasien dan dapat memperoleh laporan rekam medis pasien setiap saat dibutuhkan.
  3. Dengan dihasilkannya aplikasi rekam medis pasien berbasis web diharapkan meningkatkan mutu pelayanan dan manajemen Klinik Belinda.


Metodeologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation)

    Melakukan tinjauan langsung ke Klinik Belinda untuk mendapatkan data dan informasi mengenai data catatan rekam medis pasien.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Melakukan tanya jawab dengan Dokter serta Bidan Klinik Belinda untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, dari media internet dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membatu penganalisaan dan perancangan aplikasi yang dilakukan.


Metode Analisa

Analisa data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan. Dalam hal ini analisa data menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi Klinik Belinda baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Klinik Belinda sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.


Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan penulis dalam laporan skripsi ini menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram dengan program Visual Paradigm For UML Enterprise Edition Versi 6.4. Serta menggunakan bahasa pemograman PHP (PHP Hipertext preprocessor).


Metode Pengujian / Testing

Penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox Testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackkbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisalisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjelasan dan uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian-penelitian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi, serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang profil Klinik Belinda, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang diusulkan

seperti rancangan prosedur yang baru, rancangan prototipe,

konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penulisan Laporan Skripsi dan juga saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukkan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:6)[1], "Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".

Menurut Taufiq (2013:1)[2], "Sistem yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama".

Menurut Sutarman (2012:13)[3], "Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi sama sama lain yang bekerja sama untuk suatu pencapain tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


b. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.


d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.


e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara "data" adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.


f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


g. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.


h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:15)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.


b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.


c. Sistem Tertentu (Determenistic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem tertentu (Determenistic System). Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat tak tentu (Probabilistic System) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.


d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup (Closed System) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.


Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Informasi


Menurut Sutarman (2012:3)[4]) "Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya".

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[5], "Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah."

Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], data adalah "suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol¬-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain".

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.



2. Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14)[2], data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, yaitu :

  1. Berdasarkan Bentuknya
    1. Data Fisik
    2. Merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya : kertas.

    3. Data Logic
    4. Merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya : tulisan yang ada dikomputer, didalam flashdisk, hardisk.

  2. Berdasarkan Sifatnya
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)
    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    3. Data Kualitatif (qualitative data)
    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Berdasarkan Sumbernya
    1. Data Internal (internal data)
    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data Eksternal (external data)
    4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

  4. Berdasarkan Memperolehnya
    1. Primer
    2. Data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah atau yang akan diproses.

    3. Skunder
    4. Bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

  5. Berdasarkan Cakupannya
    1. Sensus
    2. Sampel
  6. Berdasarkan Skala Cakupannya
    1. Nomilan
    2. Ordinal
    3. Interval
    4. Rasio


3. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[4], "Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Kusrini (2007) dalam Taufiq (2013:15)[2], informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterprestasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012:57)[6], "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan".

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.


5. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[3]), "Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima".


Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[7], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya".


Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang meiliki nilai tambah bagi pengguna, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.


6. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33)[1], kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (timelines)

    Informasi yang sampaikepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akanmempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.


7. Nilai informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[3]), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:


  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk dapat pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


Konsep Dasar Teknik Informatika

1. Definisi Teknik Informatika


Menurut Tata Sutabri (2012)[1], bahwa "Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu".


Menurut O'brian dalam Yakub (2012:16), bahwa "sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".


2. Komponen Teknik Informatika

Menurut Yakub (2012:20)[7], bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (meodel block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).


  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.



Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa sistem


Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat diidentifikasikan sebagai berikut :


"Analisa sistem dapat diidentifikasikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya". (Gaol, 2008:73)


"Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut". (Andi, 2010:27)


2. Tahapan Analisa sistem


Tahap analis merupakan yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan ditahapan selanjutnya.


Menurut Wahana Komputer (2010 : 27 )[8], pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisa.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem.


Adapun tujuan ari analisa sistem adalah:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membatu pengamilan keputusan.
  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.


Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.


Fungsi Analisa Sistem


Adapun fungsi analisa sistem adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan si pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memmilih alternative-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rangcangan sistem. (Gaol, 2008: 74)



UML (Unified Modelling Language)

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)


Menurut Widodo, (2011:6)[9], "UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik".


Menurut Nugroho (2010:6)[9], bahwa "UML(Unified Modelling Language) adalah 'bahasa' pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma 'berorientasi objek'. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML)adalah sebuah bahasa pemodelan atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem.


2. Definisi Diagram UML (Unified Modelling Language)


Menurut Widodo dan Heriawati (2011:10)[9], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram use case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekannkan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (communication diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram statechart(statechart diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antar muka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama paling penting pada pemodelan sistem-sistem yang relatif.
  7. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram komponen (component diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.
  9. Diagram deployment (deployment diagram). Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya (misalnya data flow diagram, entityrelationship diagram, dan sebagainya).


Konsep Dasar MySql

1. Pengertian MySql

Menurut Anthonius Nugraha (2010:10)[10], "MySql adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS – Relational Database Management System ) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh dan mudah digunakan".

Menurut Wahana Komputer (2010:111)[8], "MySql merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia". Fungsi terpenting dari MySql adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.



2. Kelebihan MySql

Menurut Wahana Komputer (2010:111)[8], MySql memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibanding database lain, diantaranya adalah:

1) Banyak ahli berpendapat MySql merupakan server tercepat.


2) MySql merupakan sistem manajemen database yang Open Source (kode sumbernya terbuka) yaitu software ini bersifat free atau bebas digunakan oleh perseorangan atau instansi tanpa harus membeli atau membayar kepada pembuatnya.

3) MySql mempunyai performa yang tinggi tapi simple.


4) MySql dapat diakses melalui protocol ODBC (Open Database Connectivity )buatan Microsoft. Ini menyebabkan MySql dapat diakses oleh banyak software.

5) Semua Klien dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang lain mengakses database.

6) Database MySql dapat diakses dari semua tempat di internet dalam hal akses tertentu.


7) MySql merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas besar, sampai berukuran Gigabyte.


8) MySql dapat berjalan di berbagai operating system seperti Linux, Windows, Solaris, dan lain-lain.


3. Jenis-jenis tipe data dalam MySql

1. Tipe data numerik

Tipe data numerik berisi sekumpulan tipe data sejenis yang mampu menangani data-data numerik. Berikut ini beberapa tipe data yang digunakan dalam MySQL.

2. Tipe data untuk penanggalam dan waktu

Untuk menangani data-data yang berkaitan dengan waktu dan penanggalan.

3. Tipe data string

Dengan menyesuaikan banyaknya data, MySQL telah membagi datanya menjadi beberapa tipe, sehingga penggunaannya dapat disesuaikan.


Perhatikan tabel-tabel berikut sebagai acuan dari tipe data:


Tabel 2.1 Daftar Tipe Data Numerik



Tabel 2.2 Daftar Tipe Data Tanggal dan Waktu


Tabel 2.3 Daftar Tipe Data String


Konsep Dasar Xampp

Menurut Sugiarto (2009 : 62 )[11], Xampp merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dengan menginstal Xampp, sehingga tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan Mysql, secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP server. Mysql database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General public Licence) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Php Myadmin adalah sebuah aplikasi dimana orang-orang dapat mengontrol data dan isi sebuah web mereka ditampilkan dalam sebuah website yang mereka buat



Konsep Dasar PHP

1. Pengertian php

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman Web server-side yang bersifat open source.

Menurut Anhar (2010:3)[12], "PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman Website yang dinamis".

Menurut Oktaviani (2010:31)[13], "PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke Web browser menjadi kode HTML".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML yang bertujuan untuk membuat Website dinamis. PHP yang digunakan adalah versi 5 yang memungkinkan pembuatan Website berorientasi objek (OOP).



2. Ciri-ciri php

Menurut Diar Puji (2010:31)[13], kode PHP mempunyai beberapa cirri-ciri khusus, yaitu :

1) Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya Apache

2) Php diletakan dan dijalankan di web server

3) Kode php dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

4) Merupakan software bersifat open source

5) Gratis untuk di download dan digunakan

6) Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.


3. Kemampuan php

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis dan menerima cookies. Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platform OS windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi untuk memproses script PHP sebelum ditampilkan ke browser.


Teori Khusus

Rekam Medis

Nugroho, Windiarto [ 2014 : 1 ][14] , Dalam peraturan menteri kesehatan No. 269/2008, rekam meis adalah berkas berisi caratan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.

edit daftar pustaka yahh,,,,

Menurut Kamus Besar Indonesia dalam Yunita (2010)[15], "Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci."

Menurut Hatta [2008][14], Rekam medis adalah siapa, apa, mengapa, dimana, harapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang dirawat dan diobati.

Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan rekan medis bila:


Berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang pasien secara lengkap meliputi identitas pribadi, sosial dan semua keterangan lainnya yang menjelaskan tentang pasien tersebut. Isi keterangan dan catatan meliputi :

  • Identitas siapa yang melayani dan siapa yang dilayani.
  • Pelayanan apa saja yang dilakukan atau diberikan kepada pasien.
  • Alasan mengapa pelayanan tersebut diberikan atau sering disebut dengan indikasi medis.
  • Pelayanan tersebut dengan menunjukkan waktu (tanggal, jam menit).

  • Bagaimana proses pelayanan tersebut diberika kepada pasien.



Membuat informasi yang cukup untuk menemukan kembali (mengidentifikasi) pasien, berarti informasi yang terkandung dalam rekam medis harus dapat ditemukan kembali ketika pasien tersebut datang untuk berobat pada kunjungan-kunjungan selanjutnya.


Memberikan diagnose dan pengobatan, berarti data dan informasi dalam rekam medis dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil pelayanan klinis guna memperoleh kebenaran ilmiah dan hokum.


Merekam hasilnya, berarti rekam medis harus dapat didokumentasi sedemikian rupa sehingga hasil rekaman dapat digunakan untuk keperluan pelayanan dan pengelolaan pasien.




2. Merekam Rekam Medis


Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit atau klinik.


Kegunaan rekam medis adalah sebagai berikut:


1) Aspek Administrasi

Isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab tenaga medis dalam mencapai tujuan medis.


2) Aspek Hukum

Isinya menyangkut jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan


3) Aspek Keuangan

Isinya dapat digunakan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan rumah sakit.



4) Aspek Penelitian

Isinya mengandung data dan informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

5) Aspek Penelitian

Isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien



6) Aspek Dokumentasi

Isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dapat di pakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan Rumah Sakit.

7) Aspek Medis

Digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan dan peawatan yang harus diberikan kepada pasien.




Definisi Penyakit

Dr. Daldiyono [2007 : 20][16], Penyakit adalah suatu keadaan atau kondisi tubuh dimana terdapat kerusakan organ tubuh. Karena ada kerusakan, dengan sendirinya timbul rasa sakit. Rasa sakit akibat kerusakan organ tubuh disebut gejala penyakit, sedang adanya kerusakan organ yang biasanya perlu dideteksi (ditemukan) oleh dokter disebut tanda penyakit. Selain itu kerusakan organ tentunya memiliki penyebab dalam ilmu kedokteran disebut etiologi penyakit.


Gejala Penyakit

Yang disebut gejala penyakit adalah rasa tidak nyaman, misalnya rasa sakit yang dirasakan oleh orang sakit atau perubahan peristiwa hidup yng tidak biasa dalam hidup sehari – hari. Misalnya saat badan terasa panas, meriang dan pusing kepala. Panas badan tentunya tidak timbul begitu saja tanpa penyebab.

Contoh lain adalah patah kaki. Nyeri pada tempat yang sakit itu merupakan gejala patah tulang. Seseorang yang terbangun beberapa kali setiap malam untuk buang air kecil, dimana biasanya tidak pernah demikian, dapat dikatakan mengidap gelaja penyakit diabetes mellitus atau kencing manis. Seseorang pemimpin yang kerap menderita sakit kepala sebelum pertemuan, mungkin mengidap darah tingi.

Gejala penyakit dalam ilmu kedokteran disebut simtom. Berdasarkan kata itu, pemberian obat yang hanya menghilangkan gejala penyakit disebut terapi (pengobatan) simtomatis. Terapi simtomatis hanya menghilangkan gejala, bukan menyembuhkan. Disebut menyembuhkan bila pengobatan itu memperbaiki organ sekaligus menghilangkan penyakit.



Tanda Penyakit

Tanda penyakit sama dengan kelainan organ. Untuk penyakit yang terdapat pada permukaan, misalnya sakit kulit atau sakit sendi, tanda penyakit dapat dilihat dengan mata biasa, bahkan dapa dikenali oleh penderita sendiri. Namun banyak tanda penyakit yang terdapat dalam tubuh sehingga tidak terlihat oleh dokter. Sayangnya banyak sekali tanda penyakit yang terdapat dalam tubuh sehingga tak dapat dilihat tapi diraba oleh dokter. Ini yang mengharuskan dokter untuk memeriksa pasien agar menemukan sebanyak mungkin tanda penyakit.

Ada bagian tubuh yang tidak dapat diraba, misalnya bagian otak atau di dada, karena terhalang oleh tulang, berdasarkan hal ini perlu alat-alat khusus untuk menentukan adanya kelainan organ, yang dalam ilmu kedokteran disebut alat diagnostic, misalnya stetoskop, tensimeter dan endoskop (endo = dalam, scope = melihat, mengetahui). Alat-alat diagnostic ada yang sederhana, ada yang sangat canggih. Proses pemakaian alat diagnostik disebut prosedur diagnostik. Alat-alat kedokteran bukan untuk menentukan penyakit, melainkan menemukan tanda penyakit. Oleh karena itu pemikiran dokter tidak kurang pentingnya dari hasil yang diperoleh alat diagnosis. Selain itu secanggih apapun alat diagnosis, tidak dapat menyembuhkan penyakit pasien.


Masalah Medis

Dr. Daldiyono ( 2007 : 69 )[16], masalah medis adalah kondisi tidak pada orang sakit akibat penyakit yang dideritanya. Dua orang yang memiliki penyakit yang sama, mungkin mengalami kondisi tergantung pada faktor waktu lamanya penyakit yang diderita serta ketahanan tubuh pasien. Sebaliknya, ada pula penyakit yang berbeda namun menimbulkan medis yang sama.

Masalah medis terbagi atas berbagai tingkatan:

Gawat Darurat

Sesak nafas termasuk kategori gawat darurat yang membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat. Bila sesak nafas dibiarkan terlalu lama maka pasien akan kehabisan tenaga lalu meninggal dunia.


Gawat Tidak Darurat

Banyak masalah yang berat tapi tidak darurat, misalnya pasien koma atau pasien tua menjelang ajal.

Gawat Tapi Tidak Darurat

Keadaan (masalah) ini menimbulkan sakit yang hebat tetapi tidak mengancam jiwa, misalnya patah tulang, kolik akibat batu ginjal.


Tidak Gawat dan Tidak Darurat

Artinya masalah yang umum sehari-hari misalnya batuk, pilek, demam, gatal,mual dan lain lain.



Diagnosis

Yang disebut dengan diagnosis adalah penyakit yang diderita pasien. Tidak semua orang sakit berpenyakit, ada orang yang memiliki masalah medis namun tanpa penyakit. Oleh karena itu tidak semua diagnosis harus ditemukan karena tidak semua orang yang merasa sakit memiliki penyakit.



Resep Dokter

Dr. Daldiyono [ 2007 : 87 ][16], resep berasal dari recipe atau terimalah yang artinya permintaan dokter kepada apoteker agar pemegang resep ini diberi obat seperti tercantum pada resep.

Pada zaman dahulu, nama obat seolah-olah dirahasiakan. Bila kita mendapat obat dari apotek, biasanya nama obat ditutup kertas. Sebenarnya pasien berhak tahu atau dokter wajib memberithukan obat yang ditulis serta manfaatnya.


Pada saat sekarang, situasi kebiasaan tersebut semakin berubah, pasien justru harus tahu obat apa yang terdapat dalam botol atau dalam kemasan. Dokter seharusnya menerangkan dulu obat yang tertulis beserta efek sampingnya. Apabila dokter belum menerangkan ada baiknya pasien menanyakan kepada dokter.



Isi Resep

Dr. Daldiyono [ 2007 : 91][16] , yang dimaksud dengan isi resep ialah obat yang tertulis pada resep dan obat tersebut akan diterima oleh pasien dari apotek. Pasien tidak perlu tahu secara mendalam tentang obat yang tertulis pada resep dokter namun jangan pula bersikap tidak peduli.

Obat akan masuk dan mengalir bersama darah dalam tubuh, sehingga sebagai konsumen obat pasien harus memahami hal-hal berikut :


  • Apa kegunaan obat tersebut?
  • Mengapa obat tersebut diberikan

  • Adakah efek samping obat ?
  • Apa yang dirasakan dan dialami oleh tubuh akibat reaksi obat selain kesembuhn yang diharapkan?

Dalam

pemberian obat sering kali dokter bersikap superior, dokter yang memutuskanobat yang harus dikonsumsi oleh pasien, sementara pasien harus membeli obat

serta membayar jasa (honorarium) dokter.

Dalam pemberian obat, terdapat dalil yang berlaku pada dokter antara lain adalah sebagai berikut :

  • Dokter memberikan obat semata-mata demi kesembuhan pasien.
  • Dokter harus memilih obat berdasarkan imbang dan efektivitas dan biaya.

  • Dokter terikat pada aspek empati pasien dalam memutuskan obat ataupun tindakan.
  • Dokter terikat pada kaidah pemberian yang efektif dan rasional.



Ciri-ciri resep yang tidak rasional antara lain sebagai berikut:


Resep bersifat poliformasi. Suatu resep bersifat poliformasi bila dalam satu resep terdapat kombinasi poli untuk lebih dari satu penyakit. Dokter membuat resep ini dengan asumsi penyakit dapat dimatikan oleh satu dari beberapa jenis obat tersebut. Bila obat yang satu tidak mempan, mungkin obat lain akan manjur.


Ketidakrasionalan ini adalah dari banyaknya uang yang harus dikeluarkan oleh pasien. Pasien harus membeli dua atau empat jenis obat yang sebenarnya tidak perlu. Selain itu pasien harus mengkonsumsi obat yang berlebihan dan tidak bermanfaat bagi tubuh.


Terdapat kombinasi obat yang hampir sama dengan harapan efeknya lebih kuat. Secara sekilas, resep ini terlihat baik. Tetapi sebenarnya tidak terbukti bahwa obat kombinasi lebih baik dari pada obat tunggal.


Situasi seperti ini jangan dikacaukan dengan kombinasikan obat yang bersifat sinergi. Misalnya pil pengobatan hipertensi dan kencing manis.situasi ini memang diluar kemampuan pasien untuk menilai. Hanya kalangan dalam profesi sendiri yang mampu melihatnya.

resep yang hampir seluruh isinya berasal dari satu perusahaan farmasi. Situasi di Indonesia saat ini belum cukup ideal. Kondisi ideal baru tercapai bila dokter mampu menuliskan resep yang efektif dan rasional tanpa membuat pasien mengeluarkan uang berlebihan.


Dibawah ini adalah hal yang harus dilakukan pasien agar mendapat resep yang efektif dan rasional?


  1. Pasien harus tahu obat apa yang ditulis serta manfaat obat itu.
  2. Pasien wajib membberi tahu dokter sesuai kondisi keuangannya.

  3. Hilangkan sifat ingin cepat-cepat sembuh, karena proses pengobatan tidak instant. Proses pengobatan dibutuhkan waktu, kesabaran dan ketekunan.
  4. Dokter harus bersikap bijak dan selalu menuliskan resep yang efektif dan rasional.
  5. Perlu dilakukan audit resep. Audit resep dilakukan secara aktif dan sungguh-sungguh apakah resep yang telah ditulis memenuhi kaidah resep yang efektif dan rasional.




Literature Review

Literature Review merupakan penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian yang sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :


  1. Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega [2014], yang berjudul PROTOTYPE TEKNIK INFORMATIKA AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG. Penelitian ini membahas mengenaing data yang kurang akurat untuk ruangan yang tersedia atau penuh serta penggunaan alat tersebut dan nota hanya menggunakan nota hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan [2014], yang berjudul "APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER". Penelitian ini membahas mengenai alat mengolah data informasi pada Mitra Medika Center masih menggunakan excel, data belum up to date dan belum terintegrasi dengan data medical check up. Untuk itu dilakukan penelian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu untuk mengurangi biaya pembelian kertas, dan dapat dugnakan secara online, dan data dapat di update dan dikembangkan.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Oktaviani [2014], yang berjudul "APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT (SIMPATI RS)". Penelitian ini membahas mengenai perancangan sistem informasi yang dapat menyediakan informasi ketersediaan tempat tidur Rumah Sakit yang bermanfaat bagi masyarakat umum terutama pasien yang sedang membutuhkan informasi Rumah Sakit mana saja di Kota Tangerang yang masih tersedia tempat tidur untuk Rawat Inap. Tujuan dilakukannya penelitian ini agar dapat memberikat informasi yang cepat,tepat dan akurat diakses secara online kapanpun dan dimanapun oleh masyarakat mengenai tempat tidur Rumah Sakit di Kota Tangerang, khususnya Rawat inap kelas III.

  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Rival Widyananda [2013] Penelitian yang telah dilakukan oleh Rival Widyananda berjudul "RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI KAMAR PASIEN PADA RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK". Berdasarkan survey dan wawancara dengan pihak Assisten Manajer TI Rumah Sakit Petrokimia Gresik, didapatkan informasi bahwa terdapat kendala pada sistem pelayanan bagi pihak Rumah Sakit, kendala utama yang dialami terjadi karena masih kurang efisiensi serta efektifnya pada pencarian informasi kamar pasien yang masih menggunakan buku rekap data pasien pada pihak penerima pengunjung (Receptionist). Disamping itu, terkadang data yang dicari atau yang dibutuhkan tidak ada (hilang) sehingga informasi pasien menjadi tidak ter-rekap dengan baik. Maka penulis membuat rancangan bangun aplikasi untuk membantu bagian penerima pengunjung (Receptionist) dalam mengolah data informasi pasien beserta kamar pasien tersebut dengan cepat dan akurat, serta dapat mencari informasi pasien beserta kamar pasien tersebut dengan cepat langsung melalui aplikasi yang dibuat ini. Namun, aplikasi yang dibangun ini masih menggunakan basis desktop.

  5. Penelitian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. [2014]Penelirian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. berjudul "IMPLEMTASI TEKNIK INFORMATIKA REKAM MEDIS DENGAN MENGGUNAKAN FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DI TANGERANG". Pada penelitian ini penulis memaparkan tujuannya untuk menemukan solusi perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis melalui pendekatan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) yang dapat digunakan untuk mendukung evaluasi pelayanan Rumah Sakit Umum Tangerang. Sistem informasi rekam medis yang sedang digunakan belum berjalan dengan baik sehingga untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pelaporan datamasih sulit dilaksakan akibatnya sistem yang sedang digunakan tersebut belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen secara rutin. Hasil penelitian adalah sistem informasi Rekam Medis yang dikembangkan di RS Islam Asshobirin yang dapat meningkatkan mutu pelayanan, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan bagian manajemen.

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Endang Hernawati [2010], yang berjudul "TEKNIK INFORMATIKA RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT KARANG ANYAR". Pada penelitian ini penulis menempatkan tujuannya dengan membuat sistem informasi pelayanan Rawat Jalan untuk memberikan informasi tentang rawat jalan secara mudah, cepat dan tepat untuk meningkatkan proses kerja RSUD yang semula manual menjadi terkomputerisasi dan menghasilkan laporan yang terperinci.


Kesimpulan dari enam literature review mengenai sistem pelayanan Rumah Sakit yang berkaitan dengan penelitian yang telah dibuat oleh penulis yaitu mengenai Sistem pelayanan Rawat Jalan, Sistem Akutansi rumah sakit, Sistem informasi Tempat Tidur Rumah Sakit dan Sistem informasi Rekam Medis yang berfungsi sebagai pelayanan terhadap pasien dan membantu dalam operasional Rumah Sakit.


Literature Review


BAB III

PEMBAHASAN
Analisa Organisasi

Profil Klinik Belinda

Klinik Belinda merupakan unit usaha kesehatan pertama dari Yayasan Setia Putra Salinda. Unit usaha kesehatan ini didirikan pada tanggal 1 Februari 2011 yang merupakan kelanjutan atau perubahan nama dari klinik praktek Dr. M. Agus Saleh dimana dalam perjalanannya telah mengalami perkembangan yang cukup pesat untuk wilayah kecamatan Rajeg dan sekitarnya. Karena lokasinya yang sangat strategis dan untuk wilayah Rajeg. Dr. M. Agus Saleh merupakan pertama yang membuka praktek dokter dengan jam pelayanan 24 jam. Sejak bulan Mei 2002.


Visi dan Misi

Visi Klinik Belinda

Menjadi klinik pengobatan dan klinik bersalin terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan dan sekaligus menjadi klinik rujukan di wilayah Rajeg.


Misi Klinik Belinda


Memberikan pelayanan yang baik dan bermutu melalui SDM yang profesional didasari kasih dan pengabdian kepada sesama.

Menerapkan prinsip pelayanan kesehatan dengan konsep: bersih, cepat-akurat dan ramah untuk semua pelanggan.


Struktur Organisasi


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Klinik Belinda


Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Medis Klinik Belinda

1. Dr. Penanggung Jawab (Direktur)

  1. Penanggung jawab administrasi dan umum.
  2. Penanggung jawab pencatatan dan pelaporan.
  3. Mewujudkan citra pelayanan Klinik Belinda.
  4. Memberikan kejelasan sistem, metode dan prosedur.
  5. Memastikan adanya imbalan bagi karyawan Klinik Belinda.
  6. Membina dan membimbing bawahannya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
  7. Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan dengan seluruh penanggung jawab pelaksana.
  8. Mengawasi seluruh pelaksanaan kegaitan pelayanan dari bawahannya.
  9. Menandatangani dan mengawasi pelaksanaan kegiatan.



1. Pelaksana Dr. Gigi

  1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
  2. Merujuk pasien ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pengobatan atau pemeriksaan.
  3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien.
  4. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan tentang pelayanan kesehatan gigi di Klinik Belinda.
  5. Menerbitkan surat keterangan dokter gigi.


3. Pelaksana Dr. umum

  1. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
  2. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien yang berobat ke Klinik Belinda.
  3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit.
  4. Menangani penyakit akut dan kronik.
  5. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.
  6. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke Rumah Sakit.
  7. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di Rumah Sakit dan memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan.


4. Laboratorium

  1. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan teknis laboratorium.
  2. Menentukan pola dan tata cara kerja.
  3. Memimpin pelaksaan kegiatan teknis laboratorium.
  4. Melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium.
  5. Senantiasa menjaga alat yang ada dilaboratorium.
  6. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.


5. Apoteker

  1. Membaca resep dengan teliti.
  2. Menyiapkan obat-obatan yang diresepkan dokter.
  3. Meracik obat dengan cepat.
  4. Membungkus dan menempatkan obat dalam wadah atau bungkus yang cocok dan memeriksa obat dengan teliti
  5. Memberikan tanggal penulisan dengan teliti.
  6. Menjelaskan tentang obat-obatan yang akan diberikan kepada pasien.
  7. Merapikan tempat obat, tempat racikan obat dan mencuci blender obat setiap hari.
  8. Melaporkan stock obat.


6. Pelaksana Bidan

  1. Menggantikan posisi tugas dokter jika dokter tidak ada ditempat dalam hal menangani pasien.
  2. Melakukan pendaftaran pasien yang akan berobat.
  3. Menyiapkan status pasien.
  4. Membersihkan, merapikan ruang periksa dan alat-alat kesehatan yang telah digunakan.
  5. Mempersiapkan segala sesuatu jika ada pasien yang akan dirawat inap, yang akan melahirkan, dan sekaligus melakukan observasi kepada pasien tersebut.
  6. Mempersiapkan segala sesuatu jika ada tindakan.
  7. Ikut tanggung jawab soal kebersihan klinik secara keseluruhan.
  8. Mengembalikan dan memasukan status pasien kedalam lemari sesuai katalog.
  9. Melaporkan pembukuaan pendaftaran pasien setiap hari.

Tugas dan Tanggung Jawab BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

1. Tugas BPJS

  1. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta.
  2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja.
  3. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah.
  4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta.
  5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial.
  6. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial.
  7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.

2. Wewenang BPJS


  1. Menagih pembayaran Iuran.
  2. Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek kehati­hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.
  3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam memanuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan jaminan sosial nasional.
  4. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah.
  5. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.
  6. Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya.
  7. Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.
  8. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program jaminan sosial.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Proses pelayanan kepada pasien yang dilakukan Klinik Belinda terdiri dari beberapa prosedur, adapun prosedur kegiatan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:


  1. Prosedur Pendaftaran Pasien
    1. Pasien mendaftar dibagian pendaftaran.
    2. Petugas Pendaftaran menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah berobat di Klinik Belinda atau belum?, jika belum petugas pendaftaran mencatat data medis pasien pada lembar status pasien.
    3. Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien apakah pasien merupakan pasien BPJS?, jika iya , petugas pendaftaran melakukan pengecekan keaktifan kartu pasien BPJS tersebut dan mecatat data medis pasien BPJS pada lembar status pasien.
    4. Jika pasien merupakan pasien lama atau sudah terdaftar pada Klinik Belinda maka petugas pendaftaran mencari lembar status pasien yang berisi rekam medis pasien tersebut hal ini dilakukan pada pasien umum maupun pasien BPJS.

  2. Prosedur Pemeriksaan
    1. Prosedur Pemeriksaan dilakukan oleh dokter meliputi proses diagnosa, tindakan kepada pasien dan pemberian resep.
    2. Menulis rekam medis pasien pada lembar status pasien.

  3. Tujuan Individual
    1. Memberikan obat sesuai yang tertera diresep dokter.




Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor.


Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang sedang berjalan


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. 1 sistem use case diagram yang mencakup kegiatan pelayanan pasien.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pasien, Petugas Pendaftaran, Dokter dan Apoteker.
  3. 4 use case diantaranya pendaftaran, cek keaktifan kartu pasien BPJS, pemeriksaan dan pengambilan obat.


2. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

a. Activity Diagram Prosedur Pendaftaran Pasien


Gambar 3.3 Activity Diagram prosedur pendaftaran pasien


Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram prosedur pendaftaran pasien yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. 1 initial node untuk memulai kegiatan.
  2. 6 action diantaranya pendaftaran pasien, mencatat data pasien umum, cek keaktifan kartu pasien BPJS, mencatat data pasien BPJS, tidak proses, menunggu antrian.
  3. 2 decision node untuk membuat keputusan.
  4. 1 vertical swimline untuk membedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan.
  5. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.




b. Activity Diagram Prosedur Pemeriksaan Pasien


Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pemeriksaan Pasien


Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram prosedur pemeriksaan pasien yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:

  1. initial node untuk memulai kegiatan.
  2. 5 action diantaranya memasuki ruangan, melakukan pemeriksaan, mencatat rekam medis pasien, memberikan hasil pemeriksaan, menerima hasil pemeriksaan.
  3. 1 vertical swimline untuk membedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan.
  4. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.



c. Activity Diagram Prosedur Apotek


Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Apotek


Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram apotek yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. initial node untuk memulai kegiatan.
  2. 4 action diantaranya memberikan hasil pemeriksaan, arsip hasil pemeriksaan, memberikan obat, menerima obat.
  3. 1 vertical swimline untuk membedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan.
  4. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.



3. Sequence Diagram

Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.


Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Catatan Rekam Medis Pasien


Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram Catatan Rekam Medis Pasien yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. 3 actor yaitu pasien, dokter dan apoteker.
  2. 1 life line yaitu, data pasien.
  3. 9 message yaitu, memasuki ruangan, melakukan pemeriksaan, mencatat rekam medis pasien, memberikan hasil pemeriksaan, menerima hasil pemeriksaan, memberikan hasil pemeriksaan, arsip hasil pemeriksaan, memberikan obat, menerima obat.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yaitu dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Tabel 3.1 Analisa SWOT


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data proses pengolahan rekam medis, obat dan tindakan yang sebagai acuan rekam medis pasien didapat ketika kegiatan berobat di Klinik Belinda.

Nama Masukan : Status Pasien

Fungsi : Sebagai tempat menyimpan data medis pasien

Sumber : Pasien, Petugas Pendaftaran, Dokter

Media : Kertas

Distribusi : Pasien ke petugas lalu ke dokter

Frekuensi : Setiap pasien berobat

Format : Lihat Lampiran

Keterangan : Berisi data pasien, rekam medis pasien

Analisa Proses

Analisa proses adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

Nama Proses : Pengolahan data rekam medis

Masukan : Data pasien, diagnosa pasien, terapi

Keluaran : Hasil inputan seluruh rekam medis pasien

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan seluruh data rekam medis


Analisa Keluaran

Dari proses pengolahan data maka didapatkan hasil pemeriksaan atau suatu tindakan dokter dalam mendiagnosa pasien, yang nantinya akan diberitahukan kepada pasien agar mengetahui informasi tentang pemeriksaan yang dilakukan dokter.


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Core 2 Duo

b. Monitor : SVGA 14"

c. Mouse : Optical/Ps2

d. Keyboard : Optical/Ps2

e. Ram : 2GB

f. Hardisk : 128GB

g. Printer : Inkjet


Spesifikasi Software

a. Microsoft Office 2007

b. Google Chrome


Hak akses (Brainware)

a. Petugas Pendaftaran

b. Dokter

c. Pimpinan


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan maka permasalahan yang dihadapi yaitu, pencatatan rekam medis pasien umum maupun pasien BPJS pada Klinik Belinda saat ini masih dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi dengan cara mecatat data medis pasien pada lembar status pasien, hal ini mengakibatkan beberapa permasalahan diantaranya:

1. Kesulitan dalam pencarian data rekam medis pasien ketika pasien periksa di Klinik Belinda.

2. Penggunaan kertas menyebabkan keterbatasan dalam penyimpanan data.

3. Dapat terjadinya kehilangan data atau kerusakan data padahal rekam medis pasien merupakan sesuatu yang sangat penting dalam aspek medis.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Merancang aplikasi yang dapat memudahkan dalam pencarian data dan laporan medis pasien.

2. Media penyimpanan data diganti menggunakan database sehingga dapat menjaga keamanan data dari kerusakan.

3. Menyediakan laporan rekam medis pasien setiap saat dibutuhkan.


User Requirement

Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Stakeholder dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, berikut lampiran diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun bedasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan aplikasi rekam medis pasien pada Klinik Belinda yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = Penting

D (Desirable) = Tidak terlalu penting

I (Inessential) = Tidak penting

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.




BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN


Rancangan Sistem Yang Di Usulkan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan pada Klinik Belinda diketahui bahwa dalam penyelenggaraan rekam medis yang dilakukan oleh Klinik Belinda masih menghadapi beberapa kendala. Karena saat ini pengolahan data yang dilakukan masih bersifat pencatatan secara manual. Proses pencatatan rekam medis yang masih dilakukan secara manual, menyebabkan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh petugas seperti, terjadinya kerangkapan data pasien, kehilangan lembar status pasien yang berisi data medis pasien serta pencarian data rekam medis yang memakan waktu lama.

Maka dibutuhkan suatu rancangan sistem yang bertujuan untuk memudahkan para petugas medis dalam melakukan pengolahan rekam medis pasien umum dan pasien BPJS. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition melalui tahap: Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.


Unified Modeling Language Diagram

Use Case Diagram Yang Diusulkan


Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Rekam Medis Pasien


Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Rekam Medis Pasien yang diusulkan terdapat:


1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem rekam medis pasien.

2. Dalam Sistem aplikasi rekam medis terdapat beberapa aktor yaitu pasien, dokter, petugas, dan kepala klinik. Tetapi yang berhubungan langsung dengan sistem yaitu petugas, dokter dan kepala klinik. berikut penjelasan tugas dari setiap aktor.

a. Pasien: Berperan sebagai pemilik data yang di input baik pasien umum maupun pasien BPJS.

b. Petugas: yang berhubungan langsung dengan sistem dimana tugas dari seorang petugas ini yaitu mengolah data pasien dan membuat laporan terkait untuk nantinya di laporkan kepada kepala klinik.

c. Dokter: Dokter juga berperan langsung dalam sistem dimana dokter melakukan kegiatan untuk input rekam medis kepada pasien.

d. Kepala Klinik: kepala klinik juga harus login kedalam sistem untuk melihat laporan data pasien baik itu pertanggal ataupun perperiode.

3. 6 Use Case yang ada di dalam sistem yaitu: Login, Tambah Data Pasien, Membuat Laporan, Rekam Medis Pasien, Melihat Laporan dan 1 Use Case yang berada diluar sistem yaitu: Pendaftaran.



Activity Diagram Yang Di Usulkan

Activity Diagram Login Petugas

Gambar 4.2 Activity Diagram Login Petugas


Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Login Petugas terdapat:


a. 3 Swimline yaitu petugas, sistem dan database.

b. 1 Initial node, sebagai awal objek.

c. 1 Final node, sebagai akhir dari activity diagram

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 5 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Login Petugas:

1) Petugas menginputkan username dan password ke dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk melakukan validasi login.

2) Jika login valid maka sistem akan mengarahkan petugas ke menu utama. Jika salah sistem akan mengembalikan petugas untuk input username dan password.


Activity Diagram Registrasi Pasien

Gambar 4.3 Activity Diagram Registrasi Pasien


Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Registrasi Pasien terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu petugas, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Registrasi Pasien, berikut penjelasan :

1) Petugas memilih menu registrasi pasien di dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk mengeksekusi permintaan petugas.

2) sistem menampilkan menu registrasi pasien kemudian petugas mengisi data pasien.

3) Jika petugas memilih simpan maka sistem akan memproses dan menyimpan data pasien ke dalam database, jika petugas ingin membatalkan proses sitem akan mengembalikan petugas ke menu registrasi pasien.


Activity Diagram Laporan Petugas

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Petugas


Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Petugas terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu petugas, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 12 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Laporan Petugas, berikut penjelasan :

1) Petugas memilih menu laporan di dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk mengeksekusi permintaan petugas.

2) Sistem menampilkan menu pilih laporan setelah itu petugas memilih waktu laporan berdasarkan skala, sistem melakukan request kedalam database untuk mengeksekusi permintaan petugas.

3) Sistem menampilkan skala waktu laporan sesuai permintaan petugas.

4) Petugas membuat laporan, sistem request ke dalam database dan database mengeksekusi untuk menampilkan laporan sesuai periode yang telah di pilih oleh petugas.


Activity Diagram Rekam Medis

Gambar 4.5 Activity Diagram Rekam Medis


Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Rekam Medis Pasien terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu dokter, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 12 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Rekam Medis berikut penjelasan:

1) Dokter menginputkan username dan password ke dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk melakukan validasi login.

2) Jika login valid maka sistem akan mengarahkan dokter ke menu utama. Jika salah sistem akan mengembalikan dokter untuk input username dan password.

3) Di dalam menu utama dokter memilih menu rekam medis setelah itu sistem request ke dalam database untuk mengeksekusi permintaan dokter.

4) Sistem menampilkan menu pemeriksaan setelah itu dokter mengisi rekam medis pasien.

5) Jika dokter memilih simpan maka sistem akan memproses dan menyimpan rekam medis pasien ke dalam database, jika dokter ingin membatalkan proses simpan maka sitem akan mengembalikan dokter ke menu pemeriksaan.


Activity Diagram Kepala Klinik

Gambar 4.6 Activity Diagram Kepala Klinik


Berdasarkan Gambar 4.6 Activity Diagram Kepala Klinik terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu kepala klinik, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Kepala Klinik berikut penjelasan:

1) Kepala klinik menginputkan username dan password ke dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk melakukan validasi login.

2) Jika login valid maka sistem akan mengarahkan kepala klinik ke menu laporan. Jika salah sistem akan mengembalikan kepala klinik untuk input username dan password.

3) Di dalam menu laporan sistem menampilkan laporan pertanggal dan perperiode setelah itu kepala klinik dapat melihat laporan.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Login Petugas

Gambar 4.7 Sequence Diagram Login Petugas


Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Login Petugas terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 6 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 3 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Form Login, Control Login, Menu Utama.


Sequence Diagram Registrasi Pasien

Gambar 4.8 Sequence Diagram Registrasi Pasien


Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Registrasi Pasien terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 8 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 3 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Menu Utama, Tambah Pasien, Database.


Sequence Diagram Laporan Petugas

Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Petugas


Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Petugas terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 6 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 2 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Menu Utama, Laporan.


Sequence Diagram Rekam Medis

Gambar 4.10 Sequence Diagram Rekam Medis


Berdasarkan Gambar 4.10 Sequence Diagram Rekam Medis terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Dokter.

b. 14 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 5 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Form Login, Control Login, Menu Utama, Rekam Medis, Database.


Sequence Diagram Kepala Klinik

Gambar 4.11 Sequence Diagram Kepala Klinik


Berdasarkan Gambar 4.11 Sequence Diagram Kepala Klinik terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 10 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 4 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Form Login, Control Login, Menu Laporan, Data Laporan.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. nama file: paasien

media  : harddisk

Isi : id + nama + kategori + no_bpjs + golongan_darah + jenis_kelamin + tanggal_lahir + agama + pekerjaan + alamat + telepon + handphone + status_pernikahan

Primary key : id

panjang record  : 135


Tabel 4.2 tabel pasien


2. nama file  : pasien_kategori

media  : harddisk

isi  : id + kategori

Primary key : id

panjang record  : 8


Tabel 4.3 tabel pasien_kategori


3. Nama File : rekam_medis

media  : harddisk

Isi : id + pasien + tanggal + dokter + penyakit

+ keluhan + pemeriksaan + resep + kesimpulan

+ kondisi

Primary Key : id

panjang record  : 28



Tabel 4.4 Tabel rekam_medis


4. Nama File : penyakit

media  : harddisk

Isi : id + penyakit

Primary Key : id

panjang record  : 55


Tabel 4.5 Tabel penyakit


5. Nama File : kondisi

media  : harddisk

Isi : id + kondisi

Primary key : id

panjang record  : 32


Tabel 4.6 Tabel kondisi


6. Nama File : petugas

media  : harddisk

Isi : id + username + password + nama + kategori

+ spesialisasi + alamat + telepon + handphone

+ email + tgl_mulai_praktek + status

Primary key : id

panjang record  : 198


Tabel 4.7 Tabel petugas



7. Nama File : petugas_detail

media  : harddisk

Isi : id + petugas + hari_praktek + jam_praktek

Primary Key : id

panjang record  : 18

Tabel 4.8 Tabel petugas_detail


8. Nama File : petugas_kategori

media  : harddisk

Isi : id + kategori

Primary Key : id

panjang record  : 51


Tabel 4.9 Tabel petugas_kategori


Rancangan Prototipe

Prototipe Halaman Login

Gambar 4.13 Prototipe Halaman Login

Prototipe Menu Utama


Gambar 4.14 Prototipe Menu Utama


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

1. Processor : Core i3

2. Monitor : SVGA 15"

3. Mouse : Optical

4. Keyboard : PS2

5. RAM : 2 GB

6. Harddisk : 320 GB

7. Printer : Inkjet


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows

2. Google Chrome

3. XAMPP

4. Adobe Dreamwaver CS 3.


Hak Akses

Terdapat 4 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Rekam Medis yaitu:

1. Admin

2. Dokter

3. Petugas Pendaftaran

4. Pimpinan


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.10 Pengujian Black Box Pada Menu Login


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak klinik.


Schedule Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Schedulle Implementasi


Estimasi Biaya

Tabel 4.12 Estimasi Biaya



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Bab ini merupakan bab terakhir yang mengungkapkan kesimpulan dan uraian dari bab sebelumnya, Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Aplikasi Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kab.Tangerang, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:


1. Sistem pengolahan catatan rekam medis pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS yang berjalan saat ini pada Klinik Belinda masih dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi, data-data pasien masih disimpan dalam bentuk kertas yang berupa lembar status pasien, hal ini dapat mengakibatkan tumpukan buku dan kertas serta dibutuhkan media penyimpanan yang cukup luas untuk menampung tumpukan kertas tersebut dan menghawatirkan apabila data tersebut rusak atau hilang.



2. Yang menjadi kendala dalam sistem rekam medis pasien di Klinik Belinda yaitu kesulitan dalam hal pencarian data pasien akibat terlalu banyaknya tumpukan kertas yang berisi data-data pasien akibatnya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian data pasien kurang efektif.



3. Dalam merancang aplikasi rekam medis pasien berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext PreProcessor) dan Database MySQL. Metode perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language). dengan dibuatnya aplikasi rekam medis berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah para petugas medis dalam hal pengolahan rekam medis pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS.


Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada Klinik Belinda Rajeg, adapun saran yang penulis sarankan untuk Klinik Belinda atau untuk pengembangan aplikasi rekam medis berbasis web ini, yaitu sebagai berikut :



1. Ada pihak yang bertanggung jawab terhadap sistem yang baru baik dari sisi maintenance atau pembangunan sistem kedepannya.


2. Perlu adanya sosialisasi untuk menggunakan aplikasi rekam medis ini khusunya para tenaga medis yang berhubungan langsung dengan sistem.


3. Sistem yang dibuat oleh penulis masih belum sempurna, oleh karena itu untuk pengembangan di masa mendatang penulis menyarankan rekam medis dengan teknologi cloud computing, Seluruh kegiatan rekam medis yang ada di instansi baik itu Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik. dilakukan dalam satu sistem, sehingga tidak perlu repot untuk mencari rekam medis pasien saat berobat dimanapun.







DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Sutabri, Tata.2012. "Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta:Andi
  2. 2,0 2,1 2,2 Taufiq, Rohmat. 2013. "Sistem Informasi Manajemen".Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 Sutarman. 2012. "Definisi Sistem". CV Andi Offset. Yogyakarta.
  4. 4,0 4,1 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  7. 7,0 7,1 Yakub. 2012. Pengantar Teknik Informatika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. 8,0 8,1 8,2 Wahana Komputer. 2010. ShourtcourseSQL Server 2008 Express Yogyakarta : Andi.
  9. 9,0 9,1 9,2 Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung:Informatika.
  10. Anthonius Nugraha. 2010. Cara Membangun Aplikasi PHP. Jakarta: Mediakita.
  11. Sugiarto. 2009. Google cheat. Jakarta: Media Komputindo.
  12. Anhar. 2010. Panduan menguasai PHP & MySql secara otodidak. Jakarta: Mediakita.
  13. 13,0 13,1 Oktaviani. 2010. Menjadi programmer jempolan menggunakan PHP. Jakarta: Mediakom.
  14. 14,0 14,1 Windiarto. 2014. Pengenalan dasar perancangan, desain dan pembuatan sistem informasi rekam medis pada klinik rawat jalan. Jakarta: Trans infomedia.
  15. Yunita, Citra Nur Indah. 2010. Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Laboratorium BerbasisWeb pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir, Tangerang: AMIK Raharja.
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Daldiono. 2007. Pasien pinter dan dokter. Jakarta: Buana Ilmu Poluler.





DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Bagus